skripsi -...

125
i MANAJEMEN PESANTREN “Di Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018” SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh LINDA ISTIROH 11113064 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 02-Feb-2020

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

i

MANAJEMEN PESANTREN

“Di Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng Kecamatan Bandungan

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018”

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

LINDA ISTIROH

11113064

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 2: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

ii

Page 3: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

iii

MANAJEMEN PESANTREN

“Di Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng Kecamatan Bandungan

Kabupaten SemarangTahunAjaran 2017/2018”

SKRIPSI

DiajukanuntukMemperolehGelar

SarjanaPendidikan

Oleh

LINDA ISTIROH

11113064

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

Page 4: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

iv

Page 5: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

v

Page 6: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

vi

Page 7: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

vii

MOTTO

Motivator yang handal adalah dirimu sendiri, bukan orang

lain.

( Linda Istiroh )

ة خيرايره فمن يعمل مثقال ذر

“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat

(balasan)Nya”

(Q.S Al-zalzalah:7)

Page 8: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Kedua orang tuaku bapak Ihrom dan ibu Muslikhah tersayang yang telah

membesarkanku dengan penuh kasih saying dan kesabaran.

Dan untuk adikku tersayang (Azka Anwalul Khaq ) yang sudah memberikan

support selalu.

Mbah kakung dan mbah putri terimakasih atas doa&motivasi yang mbah selalu

berikan kepadaan anda.

Seluruh keluarga besar ku terimakasih atas motivasi dandukungan nya.

Dan untuk si dia yang selalu menemaniku di saat susah maupun senang, thank’s

banget tuk support & dukungan selama ini,

semogaperjalananhidupkitakanselamanyaabadi... Amiinn.

Sahabatku Anisa Ainur rofi, Siti Lailatul Munawaroh & Tamara Islami Diani

Rakasiwi yang selama ini memberikan support dan membantu dalam kelancaran

penyelesaian skripsi ini.

Keluarga besar MI Ma’arif Bandungan yang selalu memberikan semangat dan

motivasinya.

Untuk teman-teman ku seangkatan PAI 2013 terimakasih telah menjadi bagian

keluarga semasa di IAIN Salatiga.

Page 9: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillairabbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak di Yaumul Akhir. Aamiin.

Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di Pondok Pesantren

Nurul Amal Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun ajaran

2017/2018” Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana

progam studi Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri

(IAIN).

Dalam menyusun skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

(FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

Page 10: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

x

4. Bapak Sutrisna, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah berkenan secara

ikhlas dan sabar meluangkan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya

memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses

penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi waktunya dalam

penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Miftahuddin, M.Ag. Selaku dosen pembimbing akademik (PA).

Terimakasih atas bimbingannya selama empat tahun membimbing penulis.

6. Segenap dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali

pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Kepada kedua orang tua penulis bapak Ihrom dan Ibu Muslikhah terimakasih

atas segalamotivasi, dukungan, dan do’a restu kepada penulis, sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

8. Keluarga besar ku yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis

untuk kesuksesan penulis.

9. Yayasan Pendidikan Nurul Amal, khususnya Pondok Pesantren Nurul Amal

yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian.

10. Sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Teman-teman satu angkatan tahun 2013 yang telah memberikan semangat

belajar dan motivasi.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu.

Page 11: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

xi

Penulis yakin bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih sangat

jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis

harapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua, aamin.

Wassalamu’alaikumWr. Wb

Salatiga, 13 September 2017

Penulis

LINDA ISTIROH

NIM : 11113064

Page 12: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

xii

ABSTRAK

Istiroh, Linda. 2017.Manajemen Pesantren Di Pondok Pesantren Nurul Amal Desa

Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang TahunAjaran

2017/2018.Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Sutrisna, M.Pd.

Kata Kunci : Manajemen Pesantren

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen pesantren

di Pondok Pesantren Nurul Amal. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah : (1) Bagaimanakah pelaksanaan manajemen Pesantren di Pondok

Pesantren Nurul Amal? (2) Apa sajakah faktor pendukung dan faktor penghambat

dalam melaksanakan manajemen Pesantren?

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah

Pengasuh Pesantren, lurah Pesantren, ketua Pesantren, bagian bendahara serta

para ustadz yang merupakan pengurus di Pondok Pesantren Nurul Amal.Teknik

pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen Pesantren Nurul Amal telah

dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), penggerak (actualling) dan pengawasan

(controlling). (1) Realitasnya telah terlaksana program pembelajaran yang

dilakukan dengan perencanaan awal dan dengan tujuan yang jelas,

pengorganisasian dengan adanya pengkaderan untuk membangun generasi yang

tanggung jawab dan berakhlaqul karimah yang diemban dari setiap pengurus atau

ustadz, penggerak dalam manajemen Pesantren Nurul Amal terkait SDM dan

segala aspek ketenaga kerjaan yang ada dilembaga pendidikan Pondok Pesantren

Nurul Amal, pengawasan dalam program Pesantren dengan mengadakan evaluasi

pada akhir tahun, serta terlaksananya proses pembelajaran sesuai dengan

pembagian tugas yang telah ditetapkan kepada Ustadz dari Pengasuh. (2) Faktor

penghambat dalam manajemen Pesantren Nurul Amal yaitu pengaruh budaya

global yang masuk kedalam dunia Pesantren yang mengakibatkan degradasi moral

santri dan juga belum terpenuhinya sarana prasarana yang memadai terutama

asrama dan ruang kelas sehingga menyebabkan kelebihan santri pada setiap tahun

ajaran baru, adapun faktor pendukung di Pondok Pesantren Nurul Amal yaitu

lokasi yang strategis serta terjalinnya hubungan kerjasama yang baik antara

Pesantren dan masyarakat.

Page 13: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i

HALAMAN BERLOGO ......................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................... v

DEKLARASI ............................................................................................................ vi

MOTTO..................................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah ...................................................................... 1

B. RumusanMasalah .............................................................................. 5

C. TujuanPenelitian ............................................................................... 5

D. ManfaatPenelitian ............................................................................. 6

E. Penegasan Istilah ............................................................................... 7

F. Metode Peneletian ............................................................................. 9

G. Sistematika Penulisan........................................................................ 18

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Pondok Pesantren dan Pondok Pesantren...................... 20

Page 14: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

xiv

B. Manajemen Pendidikan Pesantren .................................................... 33

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 51

B. Lokasi Penelitian ............................................................................... 51

C. Sumber Data................................................................................................ 52

D. Prosedur Pengumpulan Data....................................................................... 53

E. Analisis Data............................................................................................... 55

F. Pengecekan Keabsahan Data...................................................................... 55

G. Tahap-Tahap Penelitian.............................................................................. 56

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian ................................................................... 58

B. Temuan Data ..................................................................................... 66

C. Analisis Data ..................................................................................... 78

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 91

B. Saran .................................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

xv

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup

2. Surat Permohonan Ijin Penelitian

3. Surat Telah Melakukan Penelitian

4. Pengajuan Pembimbing

5. Lembar Konsultasi Skripsi

6. Pedoman Wawancara

7. Transkip Hasil Wawancara

8. Dokumentasi Foto Penelitian

9. Laporan SKK

10. Data Santri

Page 16: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

16

Page 17: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Podok pesantren mempunyai peranan yang besar dalam dunia pendidikan,

terutama dalam pendidikan Islam. Untuk mencetak generasi penerus yang cerdas

dan berakhlak mulia diperlukan pendidikan yang menyeluruh, dalam arti

mencakup semua potensi baik dari aspek kognitif, afektif, psikomotor. Pondok

pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mengkombinasikan ketiga

aspek tersebut, tidak hanya menekankan spek kecerdasan kongnitif semata, akan

tetapi juga menekankan pada aspek afektif dan psikomotor, yaitu dengan

mengajarkan nilai-nilai dan norma yang sesuai dengan syari’at Islam serta

membekali para santri dengan keterampilan-keterampilan yang berguna bagi

kehidupan sehari-hari.

Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan kegamaan yang berperan besar dalam

pengembangan masyarakat terutama pada masyarakat desa, sejak awal fungsi

pondok pesantren adalah sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan terutama

lebih dititik beratkan pada kegiatan belajar mengajari ilmu-ilmu keagamaan.

Anggapan yang salah masyarakat awam kerap menyamaratakan kehidupan

pesantren. Di mana para santri hanya mengkaji ilmu-ilmu agama, tanpa mampu

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari padahal tidak semuanya

anggapan itu benar (Setyorini. 2003:19-20).

Pesantren disebut juga sebagai lembaga non-formal, karena eksistensinya berada

dalam jalur sistem pendidikan kemasyarakatan. Ia memiliki program pendidikan

Page 18: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

18

yang disusun sendiri dan pada umumnya bebas dari ketentuan formal. Program ini

mengandung proses pendidikan formal, non formal dan informal yang berjalan

sepanjang hari dalam sistem asrama. Dengan demikian pesantren bukan saja

tempat belajar, melainkan proses hidup itu sendiri (Hasan Nashihin. 1988:110).

Sebagaimana yang kita ketahui, banyak sekali pondok pesantren yang

berkembang di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi dari sekian banyak

pesantren yang ada dapat di golongkan menjadi dua jenis. Menurut (Ghazali,

2003:14) Pondok pesantren terbagi menjadi dua macam, pertama yaitu pondok

pesantren tradisional pondok yang masih mempertahankan bentuk aslinya dengan

semata-mata mengajarkan kitab kuning yang ditulis oleh Ulama abad ke 15

dengan menggunakan bahasa arab. Kedua adalah pondok pesantren modern

merupakan pengembangan tipe pesantren karena orientasi belajarnya cenderung

mengadopsi seluruh sistem belajar secara klasik dan meninggalkan sistem belajar

secara tradisional.

Setiap lembaga pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal pasti

bertujuan untuk mengembangkan peserta didiknya kearah yang lebih baik, salah

satu cara agar tujuan tersebut dapat taercapai adalah dengan melaksanakan

manajemen pendidikan berkualitas dalam suatu lembaga pendidikan. Pondok

pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal juga menerapkan

manajemen pendidikan agar peserta didik (santri) yang belajar di pondok tersebut

dapat berkembang secara maksimal bair dari aspek kongnitif, afektif dan

psikomotor. Tidak mungkin lembaga pendidikan itu mengeluarkan lulusan yang

baik kalau manajemennya dalam suatu pondok tersebut tidak baik pula.

Page 19: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

19

Dalam UU no. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional yang isinya

menetapkan tentang ujian akhir nasional program wajib belajar 9 tahun pada

Pondok pesantren salafiyah, pendidikan keagamaan terbentuk madrasah diniyah,

pesantren, peasramaan, dan bentuk lain yang sejenis (UU No 20 tahun 2003).

Menurut Undang-Undang no 20 tahun 2003 Pesantren menjadi salah satu

komponen terpenting dalam pendidikan keagamaan, berfungsi mempersiapkan

peserta didik menjadi anggota yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai

ajaran agama Islam dan menjadi ahli dalam bidang agama. Pondok pesantren dan

semua sistem yang ada di dalamnya mendapat pengakuan setelah diberlakukannya

UU No 20 tahun 2003.

Pondok pesantren Nurul Amal adalah salah satu pesantren yang menjadi

lembaga pendidikan non formal dan berbasis kajian salafi dengan fasilitas modern

yang berada di Jl. Wijaya Kusuma 01, Rt03, Rw03 Desa Kenteng Kec.

Bandungan Kab. Semarang. Pondok pesantren Nurul Amal ini berdiri sebagai

salah satu lembaga pendidikan non formal sekaligus sebagai tempat pembelajaran

pendidikan agama Islam yang meliputi berbagai ilmu keagamaan dan ilmu nahwu

shorof yang berguna untuk memahami isi dari kitab-kitab kuning yang menjadi

ciri khas pondok pesantren salafi.

Pondok pesantren Nurul Amal juga memiliki lembaga pendidikan formal.

Didalamnya yaitu MTs PSA, MA PSA dan PAUD. Siswa-siswi yang sekolah di

sekolahan tersebut adalah santri-santri yang ada di pesantren Nurul Amal. Untuk

mencetak lulusan yang baik, maka Pondok pesantren Nurul Amal dengan sistem

Page 20: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

20

pendidikan formal yang ada di dalamnya harus melakukan pengelolaan dalam

mengembangkan pendidikan yang baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin memfokuskan penelitiannya

tentang bagaimana manajemen pendidikan pondok dalam menyikapi dan

mengelola pondok pesantren, yang harus mampu menyeimbangkan antara

kebutuhan nilai-nilai pondok. Tantangan dunia modern dan persoalan santri dalam

mengembangkan khasanah pendidikan pesantren yaitu mengkaji kitab-kitab

kuning yang terbentur budaya dengan metode sekolah formal serta bagaimana

pesantren dalam mengatasi persoalan yang dihadapinya dalam membagi revolusi

pendidikan dan tekhnologi yang mempengaruhi pendidikan, baik pendidikan

pesantren serta pendidikan formal.

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui beberapa hal yang melatarbelakangi

serta menghantarkan kepada penulis untuk membahas dalam sebuah skripsi yang

berjudul MANAJEMEN PESANTREN di Pondok Pesantren Nurul Amal Desa

Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang Tahun ajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah ini maka penulis memiliki beberapa hal

sebagai rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian manajemen pondok

pesantren Nurul Amal yang meliputi:

1. Bagaimana manajemen pesantren di Pondok Pesantren Nurul Amal

Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang tahun ajaran

2017/2018?

Page 21: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

21

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat manajemen pesantren

Nurul Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang tahun

ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Manajemen Pesantren di Pondok Pesantren

Nurul Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang. Tahun

ajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Manajemen

Pesantren di Pondok Pesantren Nurul Amal Kec. Bandungan Kab.

Semarang. Tahun ajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memperluas wawasan dalam khasanah keilmuan Pesantren

b. Berguna untuk mengangkat citra bimbingan Pendidikan

keagamaan khususnya dalam dunia Pendidikan Pesantren.

c. Menberikan sumbangan fikiran dan informasi kepada

pengelolaan Pesantren dalam menghadapi perkembangan

Pendidikan Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pembaca yaitu memberi pengetahuan tentang Manajemen

Pondok Pesantren Nurul Amal dan menjadikan pembaca

Page 22: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

22

mengetahui bagaimana pengorganisasian pesantren terkait

faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan.

b. Bagi lembaga pendidikan pesantren sebagai fokus penelitian

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam memberikan pengetahuan

pesantren dalam upaya peningkatan mutu pendidikan bagi para santri dan

memberikan sumbangsih pemikiran dan ide terhadap penyelenggaraan pendidikan

pesantren.

c. Bagi peneliti

Mempunyai ilmu yang baru dan bermanfaat serta sebagai pengetahuan dalam

bidang keilmuan dunia pesantren yang terus akan menghadapi tantangan

tekhnologi dan karakter santri dan pesantren.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran judul di atas, maka perlu

adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti sehingga tidak terjadi

pembiasaan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu di

ketahui maksud dan istilah dari istilah dalam judul di atas.

1. Manajemen

Manajemen adalah sama halnya dengan administrasi, manajemen juga dari bahasa

latin yaitu manus berarti tangan, agree melakukan, pengelolaan (Usman, 2006:3).

Manajemen adalah usaha-usaha setiap lembaga ataupun organisasi dalam

mengembangkan dan memimpin suatu tim kerjasama atau kelompok orang dalam

Page 23: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

23

satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada yang memiliki tujuan

tertentu dalam suatu organisasi (A. Halim Dkk, 2005:70).

Pendidikan adalah usaha sadar terencana dan untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dalam

dirinya (Usman, 2006:30).

Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-

anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan

(Purwanto, 2007:5).

Sedangkan maksud dari manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau

rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok

manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.

Manajemen pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola

sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi di dalam

dirinya (Usman, 2006:7).

Jadi, manajemen pendidikan yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini

yaitu bagaimana pengelolaan pendidikan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren

Nurul Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang.

2. Pesantren.

Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan

tersedndiri dan berbeda dengan pendidikan lainnya (Departemen Agama RI,

2003:1). Pengertian lain sebuah pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama

Page 24: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

24

pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya tinggal bersama di bawah

bimbingan seorang (atau lebih) guru yang lebih di kenal dengan sebutan “kyai”

(Ghofur, 2009:80). Jadi dalam pesantren para santri atau murid tinggal bersama

kyai atau guru mereka dalam satu komplek tertentu sehingga dapat menimbulkan

kekhasan pesantren.

Pesantren yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah tempat bagi

para santri untuk melakukan kegiatan yang ada di dalam pondok sehingga lebih

mudah dalam mengikuti proses pembelajaran yang diselenggarakan pondok.

Berdasarkan penegasan istilah yang telah diterangkan secara terperinci maka,

yang dimaksud dalam judul penelitian secara keseluruhan adalah bagaimana

pengelolaan pendidikan yang dilakukan pengurus Pondok Pesantren Nurul Amal

sehingga Pondok Pesantren Nurul Amal mampu mengelola dengan baik sistem

manajemen yang ada didalamnya, serta dapat mengembangkan potensi-potensi

yang ada didalam diri siswa ke arah yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang

diharapkan.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dan jenis penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kualitatif

deskriptif, menurut Bogdam dan Tylor dalam Moelong (2009:4). Metode

Kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data secara

deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Data yang diperoleh dalam penelitian ini tidak berupa angka-

angka tetapi data yang terkumpul berbentuk kata-kata lisan yang mencakup

Page 25: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

25

laporan dan foto-foto. Jadi hasil penelitian ini adalah berupa deskripsi atau

gambaran manajemen pesantren Nurul Amal Kenteng Kec. Bandungan Kab.

Semarang tahun 2017

2. Kehadiran Penelitian

Peneliti hadir secara langsung pada objek penelitian dalam rangka pengumpulan

data yang dilaksanakan, sehingga peneliti terlibat secara langsung dan aktif dalam

rangka pengumpulan data.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Tempat penelitian

Tempat atau lokasi penelitian ini adalah di pondok pesantren Nurul Amal Desa

Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang tahun 2017, sedangkan yang menjadi

fokus subjek penelitian ini adalah semua komponen yang terkait dengan

penyelenggaraan pendidikan pesantren, sarana prasarana penunjang

penyelenggaraan pendidikan pesantren, personalia (dewan guru), kesiswaan

(santri) dan hubungan sosial masyarakat sekitar pesantren.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 juni 2017 sampai selesai.

4. Sumber Data

Pada tahap ini, peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan berbagai sumber

data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini

terdapat data utama (primer) dan data pendukung (skunder).

Page 26: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

26

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber

pertanyaan (Suryabrata, 2003:39). Adapun yang terlibat secara langsung sebagai

sumber data primer adalah:

Tabel 1.1

No. Nama Jabatan

1. KH. M Muwan Adzani S.Ag Pengasuh Pesantren PA

2. Nyai Siti Rokhfatun Pengasuh Pesantren PI

3. Kholik Lurah Pesantren PA

4. Marfi’atun Lurah Pesantren PI

5. M. Choirul Umam Ketua Pesantren PA

6. Nur Hanifah Ketua Pesantren PI

7. Mahmudiyanto Dewan Ustadz

8. Nur Khamim Dewan Ustadz

9. Nesia Dewan Ustadzah

10. Eka Dewan Ustadzah

11. Ayu Andika Dewan Ustadz

12. Binta Lutfiana Dewan Ustadzah

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang sudah tersusun dan sudah dijadikan dalam

bentuk dokumen-dokumen (Suryabrata, 2003:40).

Page 27: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

27

Adapun sumber data sekunder di sini adalah buku-buku yang terkait dengan

Manajemen Pendidikan, arsip-arsip, dokumen, catatan dan laporan Pondok

Pesantren Nurul Amal.

5. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam penulisan naskah skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian

kualitatif. Hal ini merupakan salah satu jenis metode yang menitik beratkan pada

penalaran yang berdasarkan realitas sosial secara objektif. Metode penelitian

kualitatif merupakan pengumpulan data secara mendalam mengenai kegiatan

suatu program. Perilaku peserta dan interaksi manusia secara luas. Dalam hal ini

untuk pengumpulan data yang akan digunakan sebagai penunjang dalam

penelitian. Maka penulis menggunakan beberapa langkah yang berkaitan dengan

metode penelitian tersebut.

a. Wawancara

Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara melakukan percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2008:186)

menjelaskan bahwa wawancara digunakan oleh peneliti apabila ingin melakukan

studi pendahuluan dari suatu penelitian, untuk menemukan suatu permasalah yang

diteliti, digunakan apabila ingin mengetahui hal-hal responden yang mendalam,

dan selanjutnya dari jumlah respondennya yang sedikit/kecil. Dalam arti lain

bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Secara umum yang

Page 28: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

28

dimaksud wawancara adalah cara penghimpunan bahan-bahan keterangan yang di

laksanakan dengan melakukan dan dengan arahan serta dengan tujuan yang lebih

ditentukan, dalam penelitian ini metode wawancara digunakan sebagai metode

pengumpulan data dalam pengelolaan pesantren dan bagaimana peran masing-

masing dewan pengasuh, asatidz, pengurus serta santri dalam menerapkan dan

mengorganisir sistem pendidikan pesantren.

b. Observasi

Observasi sering diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dari sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 2005:136). Metode observasi

adalah cara menghimpun bahan-bahan yang digunakan dengan mengadakan

pengamatan fenomena-fenomena yang dijadikan pengamatan. Adapun cara yang

digunakan adalah mengadakan pengamatan langsung di pondok pesantren Nurul

Amal dengan cara melihat dan pengindraan lainnya. Observasi secara langsung

mempunyai maksud untuk mengamati dan melihat langsung kegiatan-kegiatan

manajemen yang dilakukan. Dalam observasi ini yang menjadi ojeknya antara lain

aktifitas kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dilakukan oleh pengasuh dan

dewan asatidz.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atai variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan

sebagainya (Arikunto, 2002:148). Dokumentasi dalam penelitian ini di perlukan

untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu dengan cara

Page 29: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

29

mengumpulkan data yang berupa catatan tertulis dari Pondok Pesantren Nurul

Amal.

6. Analisis Data.

Analisis data digunakan awal penelitian hingga akhir pengumpulan data yang

bersifat terbuka dan induktif, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi

reduksi data, perbaikan dan ferifikasi atas data yang diperoleh hal ini

dimaksudkan untuk lebih mempermudah pemahaman dan kejelasan.

Menurut Pavon dalam Moelong (2009: 280), tekhnik analisis data adalah proses

kategori urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan suatu

uraian dasar, membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang

signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan

diantara dimensi-dimensi uraian.

a. Pengumpulan data.

Merupakan hasil dari data informasi yang diperoleh dari pengumpulan data baik

menggunakan metode wawancara, pengamatan, maupun observasi, data yang

terkumpul masih berupa data mentah yang belum diolah, sehingga masih perlu

dipilih yang penting dan tidak.

b. Reduksi data.

Reduksi data dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih fokus dan tajam,

karena data yang menumpuk belum dapat memberi gambaran yang jelas. Reduksi

data merupakan penyederhanaan yang diperoleh dari catatan lapangan sebagai

upaya untuk mengorganisasikan data dan memudahkan penarikan kesimpulan.

Page 30: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

30

c. Penyajian data.

Data yang dihasilkan melalui proses reduksi data akan langsung disajikan sebagai

kumpulan informasi terusan yang memberikan kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penulis membuat ini dengan naratif guna

memperjelas hasil penelitian ini.

d. Kesimpulan.

Dari hasil pengumpulan data kemudian direduksi dan diverivikasi, pengertian

verivikasi adalah pembuktian yaitu proses-proses mencari arti benda-benda,

mencatat keteraturan, pola-pola dan penjelasan, kemudian data disajikan dan

disimpulkan. Kesimpulan yang diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk

mencari kesimpulan akhir.

7. Pengecekan Keabsahan Data (Validitas Data)

Validitas data merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian karena

sebelum data dianalisis terlebih dahulu harus mengalami pemeriksaan. Validitas

membuktikan hasil yang diamati sudah sesuai dengan kenyataan dan memang

sesuai yang sebenarnya atau kejadian (Nasution, 2003:105). Tekhnik pengujian

validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

triangulasi. Triangulasi adalah tekhnik pemeriksaan keabsahan dengan

memanfaatkan suatu yang lain dari data itu sendiri (Moleong, 2009:330). Dalam

penelitian ini tekhnik triangulasi yang digunakan yaitu:

a. Triangulasi data yaitu mengumpulkan data yang sejenis dari

beberapa sumber data yang berbeda.

Page 31: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

31

b. Triangulasi metode dilakukan dengan menggali data yang

sama dengan metode yang berbeda.

8. Tahap-tahap penelitian

a. Penelitian Pendahuluan

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis mengkajikan referensi-

referensi yang berkaitan dengan manajmen-manajemen pendidikan pesantren,

sekaligus mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan pondok pesantren

Nurul Amal.

b. Pengembangan Desain

Sebelum tahap pendahuluan, penulis menyediakan waktu guna mengembangkan

desain penelitian, menyusun petunjuk guna memperoleh data yang dibutuhkan,

seperti petunjuk wawancara dan pengamatan.

c. Pelaksanaan Penelitian

Peulis melaksanakan penelitian secara langsung di lokasi penelitian sekaligus

melihat secara seksama, agar lebih mengetahui secara detail berbagai hal yang

berhubungan dengan penelitian dan untuk memperoleh data-data yang

dibutuhkan.

d. Penulisan laporan

Tahap penulisan laporan adalah tahap penyusunan data-data hasil temuan

penelitian secara sistematis. Dalam penulisan laporan penelitian ini tentunya

mencakup semua kegiatan penelitian mulai dari tahap awal penelitian sampai

tahap akhir yaitu tahap penarikan kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan

Page 32: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

32

Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini pendahuluan ini berisi tentang latar belakang, definisi operasional,

rumusan masalah, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika

penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab kajian pustaka ini, dikupas berbagai pembahasan teori yang menjadi

landasan teoritik penelitian. Manajemen yang meliputi, pengertian manajemen,

pengertian manajemen pendidikan, manajemen kurikulum, manajemen peserta

didik, manajemen sarana prasarana.

Pesantren yang meliputi, pengertian pondok pesantren, macam-macam pondok

pesantren, elemen-elemen pondok pesantren, sistem pengajaran dan pendidikan

pondok pesantren.

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

Paparan data dan hasil temuan. Paparan data berisi tentang sejarah berdirinya

pondok pesantren Nurul Amal, maksud dan tujuan pondok pesantren Nurul Amal,

Visi dan Misi, usaha pondok pesantren Nurul Amal, pengurus dan pengasuh

pondok pesantren Nurul Amal, santri pondok pesantren Nurul Amal, sarana dan

prasarana. Paparan data berisi tentang pemaparan sistem pendidikan di pondok

pesantren Nurul Amal, manajemen pondok pesantren Nurul Amal, faktor

pendukung dan penghambat manajemen Pesantren di pondok pesantren Nurul

Amal Desa Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang tahun 2017.

Page 33: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

33

BAB IV ANALISIS DATA

Pada bab ini akan dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul, dengan

pentahapan, menyimpulkan landasan teori, mendeskripsikan hasil wawancara

tentang bagaimana komponen lembaga pendidikan pesantren dalam

memanajemen para santri dan kegiatan pendidikan dalam menyeimbangkan

kebutuhan keilmuan dan kemampuan skill para santri dalam mengikuti segala

kegiatan pendidikan yang diikuti baik pendidikan pesantren maupun pendidikan

umum.

BAB V PENUTUP

Mengakhiri penulisan skripsi pada bab ke lima menguraikan mengenai

kesimpulan akhir dari hasil penelitian ini, saran-saran yang berhubungan dengan

pihak-pihak terkait dari subjek penelitian.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Pondok Pesantren dan Pondok Pesantren

1. Hakikat Manajemen Pondok Pesantren

a. Pengertian Manajemen Secara Etimologi dan Terminologi

Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu

menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur.

Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu asal dari kata ”manus” yang

berarti tangan dan “agree” yang berarti melakukan kata-kata itu digabung menjadi

kata kerja menjadi kata “manager” yang artinya menangani (Usman, 2006 : 6 ).

Page 34: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

34

Menurut Manullang Manajemen adalah seni dan ilmu pencatatan, perencanaan,

pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan terhadap sumber

daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jadi dapat di simpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha para

anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan sebelumny.

Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan,

dan mengembangkan.

b. Manajemen Pondok Pesantren

Manajemen Pondok Pesantren adalah proses kegiatan dalam menangani,

mengelola, membawa, mengembangkan baik di dalam pendidikannya ataupun

yang lainnya di dalam Pondok Pesantren (Suhartini, 2005:39).

2. Pengertian Pondok Pesantren

Pondok Pesantren berasal dari kata funduk, (bahasa arab) yang berarti rumah

penginapan, sedangkan pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang

memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan

agama Islam (Nasir, 2005:80). Pondok merupakan ciri khas tradisi pesantren yang

membedakan dengan sistem pendidikan tradisional di masjid-masjid yang

berkembang di kebanyakan wilayah negara-negara lain (Muliawan, 2005:156-

157). Pendapat lain tentang pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam

Indonesia yang bersifat “tradisional” untuk mendalami ilmu tentang agama Islam

dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian (Dauly, 2004:26-27).

Page 35: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

35

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesantren diartikan sebagai asrama,

tempat santri, atau tempat murid-murid belajar mengaji. Sedangkan secara istilah

pesantren adalah lembaga pendidikan islam, dimana para santri biasanya tinggal

dipondok (asrama) dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik (kitab kuning) dan

kitab-kitab umum, bertujuan untuk menguasai ilmu agama islam secara detail,

serta mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan

pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat (Fenomena, 2005:72).

Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh

serta diakui masyarakat sekitarnya, dengan sistem asrama (pemondokan di dalam

komplek) dimana santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian

atau madrasah yang sepenuhnya di bawah kedaulatan kepemimpinan seorang atau

beberapa orang Kyai (Farida, 2007: 8).

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang membahas dan mengkaji

pendidikan keagamaan terutama agama Islam. Keberadaan pesantren telah lama

tumbuh dan berkembang di masyarakat, dengan pengajaran yang modern dalam

mengembangkan kualitas pendidikannya untuk menjadikan santriwan dan

santriwati yang sesuai dengan tujuan pendidikan dalam pesantren itu sendiri.

Pengertian atau ta’rif pondok pesantren tidak dapat diberikan batasan yang tegas,

melainkan mengandung pengertian yang memenuhi ciri-ciri yang memberikan

pengertian pondok pesantren setidaknya ada 5 ciri yang berada dalam lembaga

suatu pondok Kyai, Santri, Pengajian, Asrama, dan masjid dengan akivitasnya,

Sehingga bila dirangkumkan semua unsur-unsur tersebut, dapatlah dibuat suatu

pengertian pondok pesantren yang bebas (Departemen Agama RI, 2003:40).

Page 36: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

36

Pondok adalah tempat pendidikan tradisional yang di kelola oleh kyai dan ada

muridnya melakukan kegiatan pembelajaran untuk mendalami ilmu agama Islam

dan ilmu yang lainnya, sampai sekarang pondok pesantren ini berkembang luas

mempunyai pengertian yang luas sesuai dengan kebutuhan di era sekarang ini.

3. Macam-Macam Pesantren

Seiring dengan perkembangan di masa sekarang, pondok pesantren baik tempat,

sistem pengajaran, sistem pengorganisasianyapun telah mengalami perubahan.

Pesantren di zaman sekarang ada yang sudah tidak memakai kebiasaan-kebiasaan

tradisional pada zaman dahulu, akan tetapi pesantren ini mengalami perubahan

sesuai dengan berkembangnya zaman dimasa sekarang.

a. Pondok Pesantren Tradisional

Pesantren yang tetap mempertahankan pelajarannya dengan kitab-kitab klasik dan

tanpa di berikan pengetahuan umum, model pengajarannyapun lazim diterapkan

dalam pesantren salafi yaitu dengan metode sorogan dan wetonan (Ghazali,

2003:14).

Pembelajaran ilmu-ilmu agama Islam dilakukan secara individual atau

kelompok dengan konsentrasi pada kitab-kitab klasik berbahasa Arab.

Penjenjangan tidak di dasarkan pada satuan waktu, tetapi berdasarkan tamatnya

kitab yang dipelajari.

b. Pondok Pesantren Modern

Page 37: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

37

Yaitu pesantren yang menerapkan system pengajaran klasikal (madrasah)

memberikan ilmu umum dan ilmu agama, serta juga memberikan pendidikan

keterampilan (Ghazali, 2003:14).

Pembelajaran pada pondok pesantren khalafiyah dilakukan dengan secara

berjenjang dan berkesinambungan, dengan satuan program didasarkan pada suatu

waktu, seperti caturwulan, semester, tahun/kelas, dan seterusnya. Pondok

pesantren khalafiyah lebih banyak yang berfungsi sebagai asrama yang

memberikan lingkungan kondusif untuk pendidikan agama.

c. Pondok Pesantren Campuran/Kombinasi

Pondok pesantren salafiyah dan khalafiyah dengan penjelasan di atas adalah

salafiyah dan khalafiyah dalam bentuknya yang ekstrim. Barangkali, kenyataan di

lapangan tidak ada atau sedikit sekali pondok pesantren salafiyah atau khalafiyah

dengan pengertian tersebut. Sebagian besar yang ada sekarang adalah pondok

pesantren yang berada di antara rentangan dua pengertian di atas (Departemen

Agama RI, 2003:30).

Sebagian besar pondok pesantren yang mengaku atau menamakan diri pesantren

salafiyah pada umunya juga menyelenggarakan pendidikan secara klasikal dan

berjenjang, walaupun tidak dengan nama madrasah atau sekolah, Demikian juga

pesantren khalafiyah pada umumnya juga menyelenggarakan pendidikan dengan

menggunakan pendekatan kitab klasik (pengajian menggunakan kitab kuning)

itulah yang diakui selama ini diakui sebagai salah satu identitas pokok

pesantren.Tanpa menyelenggarakan kitab kuning agak janggal disebut sebagai

pondok pesantren (Departemen Agama RI, 2003:30).

Page 38: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

38

Berbagai macam pondok pesantren yang berkembang pada masa sekarang, pasti

mempunyai kelebihan sendiri-sendiri untuk mencetak manusia sebagai khalifah di

bumi (khalifatu filard), untuk menghidupkan agama Allah dengan berbagai cara

menurut ajaran agama Islam.

4. Elemen-elemen pondok pesantren.

Pondok pesantren bukan hanya terbatas dengan kegiatan-kegiatan pendidikan

keagamaan melainkan mengembangkan diri menjadi suatu lembaga

pengembangan masyarakat, oleh karena itu pondok pesantren sejak semula

merupakan ajang mempersiapkan keder masa depan dengan perangkat-perangkat

sebagai berikut (Ghazali, 2003:18).

a. Masjid

Masjid pada hakikatnya merupakan sentral kegiatan muslimin baik dalam dimensi

ukhrawi maupun maknawi masjid memberikan indikasi sebagai kemampuan

seorang abdi dalam mengabdi kepada Allah yang disimbolkan dengan adanya

masjid (Ghazali, 2003:19).

Keberadaan masjid juga digunakan para kyai untuk menyelenggarakan pengajian

yang sifatnya umum yakni pengajian kitab-kitab klasik yang diikuti para santri

dengan masyarakat sekitar pesantren.

b. Pondok

Pondok adalah asrama bagi para santri yaitu sebuah asrama pendidikan Islam

tradisional dimana para siswa tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan

seorang atau lebih guru yang di kenal dengan sebutan kyai (Ghofur, 2009: 9).

Page 39: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

39

Pondok sebagai wadah pendidikan manusia seutuhnya sebagai operasionalisasi

pendidikan yakni mendidik dan mengajar. Mendidik secara keluarga berlangsung

di pondok sedangkan mengajarnya berlangsung di kelas dan mushola. Hal inilah

merupakan fase pembinaan dan peningkatan kualitas manusia sehingga ia bisa

tampil sebagai kader masa depan, oleh karena itu pondok pesantren merupakan

lembaga pendidikan yang pertama mengembangkan lingkungan hidup dalam arti

kata pengembangan manusia dari segi mentalnya.

Selain sebagai tempat tinggal pondok/asrama merupakan tempat belajar,

bermasyarakat baik dengan sesame santri maupun masyarakat sekitar serta tempat

untuk menimba ilmu agama Islam sebanyak-banyaknya sebagai bekal di

masyarakat dan bekal di akhirat nanti.

c. Kyai

Ciri yang paling memasyarakat di pondok pesantren adalah kyai. kyai pada

hakikatnya adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang mempunyai ilmu

dibidang agama dalam hal ini agama Islam (Ghazali, 2003:22).

Keberadaan kyai sangat sentral sekali suatu lambaga pendidikan Islam disebut

pesantren apabila memiliki tokoh sentral yang di sebut kyai, kyai di dalam dunia

peantren sebagai penggerak dalam mengemban dan mengembangkan pesantren

sesuai dengan pola yang di kehendaki, dengan demikian kemajuan dan

kemunduran pondok pesantren benar-benar terletak pada kemampuan kyai dalam

mengatur operasionalisasi pendidikan di dalam pesantren, sebab kyai sebagai

penguasa baik dalam pengertian fisik ataupun yang non fisik yang

bertanggungjawab demi kemajuan pesantren.

Page 40: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

40

Kyai selain menjadi bagian pondok pesantren kyai juga menjadi imam atau

pemimpin dalam suatu daerah dalam urusan agama bahkan ilmu umum lainya,

realita masyarakat pada masa sekarang memandang kyai adalah kunci dari suatu

daerah sebagai panutan untuk orang banyak.

d. Santri

Istilah santri hanya ada di pesantren sebagai pengejawantahan adanya peserta

didik yang haus akan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang kyai yang

memimpin sebuah pesantren, oleh karena itu santri pada dasarnya berkaitan erat

dengan keberadaan kyai dan pesantren (Ghozali, 2003:24).

Santri terbagi menjadi dua yaitu:

1) Santri Mukim

Santri mukim adalah para santri datang dari tempat yang jauh sehingga ia tinggal

dan menetap di pondok (asrama) pesantren (Maksum, 2003:14).

Santri yang mukim ini biasanya memang yang datang dari luar daerah sekitar

pondok pesantren tersebut, jadi santri tersebut dinamakan dengan santri yang

mukim atau santri yang tinggal di pondok pesantren.

2) Santri Kalong

Santri Kalong adalah santri yang berasal dari wilayah sekitar pesantren sehingga

mereka tidak memerlukan untuk tinggal dan menetap di pondok pesantren mereka

bolak-balik dari rumahnya masing-masing (Maksum, 2003:15).

Santri Kalong pada dasarnya adalah seorang murid yang berasal dari desa sekitar

pondok pesantren yang pola belajarnya tidak dengan menetap dalam pondok

Page 41: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

41

pesantren, melainkan semata-mata belajar dan secara langsung juga pulang ke

rumah setelah belajar di pesantren.

e. Pengkajian Kitab-kitab Kuning

Secara lughowi (bahasa) kitab kuning diartikan sebagai kitab yang berwarna

kuning, karena kertas-kertas yang dipergunakan berwarna kuning atau karena

terlalu lamanya kitab tersebut tersimpan sehingga berwarna kuning (Ghofur,

2009:28).

Kitab-kitab klasik biasanya dikenal dengan istilah kuning yang terpengaruh oleh

warna kertas. Kitab-kitab itu ditulis oleh ulama-ulama zaman dahulu yang

berisikan tentang ilmu keislaman seperti: Fiqih, hadist, tafsir, maupun tentang

akhlaq.

5. Metode Pembelajaran Dalam Pondok Pesantren.

Di bawah ini disebutkan metode pembelajaran di pondok pesantren sebagai

berikut:

a. Sorogan

Metode sorogan adalah kegiatan pembelajaran bagi para santri yaitu menitik

beratkan pada pengembangan kemampuan perseorangan (individu) di bawah ini

adalah bimbingan seorang asatidz atau kyai (Departemen Agama RI, 2003:74).

Model pembelajaran sorogan ini akan lebih mudah dalam memahamkan pelajaran

bagi santri karena antara pengajaran dengan santri berhadapan langsung dalam

proses metode ini, jika ada keterangan yang kurang memahamkan santri maka

Page 42: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

42

ustadz langsung bisa menerangkan sesuai dengan apa yang dimaksud dalam kitab

tersebut.

Sistem sorogan santri juga akan merasakan hubungan yang khusus ketika

berlangsung kegiatan membaca kitab yang langsung disimak oleh ustadz.

b. Bandongan

Metode ini juga disebut dengan metode wetonan, pada metode ini berbeda dengan

metode sorogan. Metode bandongan biasanya dilakukan oleh seorang kyai atau

ustadz terhadap sekelompok peserta didik, atau santri untuk mendengarkan atau

menyimak apa yang dibacanya dari sebuah kitab (Departemen Agama RI,

2003:86).

Sistem pengajaran bandongan ini biasanya dilaksanakan dalam bentuk jama’ah

atau bersama-sama yang terdiri dari beberapa kelas di suatu pondok pesantren

dengan diajar oleh seorang ustadz, para santri mendengarkan dan memaknai kitab

kuning yang di bacakan oleh ustadz, biasnya sistem bandongan ini memakai

model ceramah dengan menjabarkan isi dari kitab kuning serta memberikan

keterangan yang lebih luas pada santri.

c. Metode Musyawarah (Bahtsul Masail)

Metode musyawarah atau dalam istilah lain biasa disebut dengan bahtsul masail

merupakan metode pembelajaran yang lebih mirip dengan metode diskusi atau

seminar (Departemen Agama RI, 2003:92).

Proses pelaksanaanya, para santri bebas mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau

pendapatnya, dengan demikian metode musyawaroh ini lebih menitik beratkan

pada kemampuan perseorangan di dalam menganalisis dan memecahkan suatu

Page 43: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

43

persoalan dengan argumen logika yang mengacu pada kitab-kitab tertentu, jadi

metode ini juga melatih mental santri untuk tampil di depan orang banyak.

d. Metode Hafalan

Kegiatan belajar santri dengan cara menghafal suatu teks tertentu dibawah

bimbingan dan pengawasan seorang ustadz/kyai, santri diberi tugas untuk

menghafal bacaan-bacaan dalam jangka waktu tertentu (Departemen Agama RI,

2003:100).

Metode ini juga menjadikan santri untuk berlatih kebiasaan istiqomah (ajek)

karena dalam menghafal ini santri harus mengulang-ulang bacaan atau lafadz

yang di hafalkan sesuai target yang di tentukan, juga melatih kecerdasan otak

santri untuk mengingat-ingat materi pelajaran, biasanya metode ini di tekankan

pada pelajara alatnya (nahwunya) seperti tafsir, jurumiyah, imriti, dan alfiyah ibnu

malik, tetapi ada juga pelajaran lain di pondok pesantren yang menggunakan

metode hafalan ini.

6. Fungsi Pondok Pesantren

(Ghozali, 2003:35) menyebutkan: Dimensi fungsional pondok pesantren tidak

bisa di lepas dari hakekat bahwa pondok pesantren tumbuh berawal dari

masyarakat sebagai lembaga informal desa dalam bentuk yang sangat sederhana,

oleh karena itu perkembangan masyarakat sekitarnya tentang pemahaman

keagamaan (Islam) lebih jauh mengarah kepada nilai-nilai ajaran agama Islam.

Fungsi pondok pesantren adalah sebagai berikut:

a. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan.

b. Pondok pesantren sebagai lembaga dakwah.

Page 44: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

44

c. Pondok pesantren sebagai lembaga sosial.

Fungsi pondok pesantren disini sangat mempengaruhi perkembangan pesantren

tersebut selain perkembangannya dengan masyarakat sekitar juga menjadikan

citra pondok pesantren benar-benar baik untuk mencetak generasi yang Islami dan

siap untuk terjun di dalam tengah-tengah masyarakat untuk diharapkan

menyebarkan ilmu-ilmu Islam yang telah di dapatkannya ketika di pondok

pesantren.

B. Manajemen Pendidikan Pesantren

1. Pengertian manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu asal kata dari “manus” yang

berarti tangan dan “agree” yang artinya melakukan kata-kata itu digabung

menjadi kata kerja menjadi “manager” yang artinya menangani (Usman, 2006:6).

Manajemen adalah kata manajemen yang berasal dari kata “to manage”

yang berarti mengatur manajemen juga bisa diartikan sebagai kegiatan mengatur

secara substantif (Mahduri, 2005:27).

Manajemen merupakan usaha-usaha setiap lembaga ataupun organisasi

dalam mengembangkan dan memimpin suatu tim kerjasama atau kelompok orang

dalam satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang memiliki tujuan

tertentu dalam suatu organisasi (Suhartini, 2005:70).

Page 45: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

45

Berdasarkan pengertian manajemen di atas maka makna manajemen yang

dimaksud penulis meliputi tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian,

penggiatan, dan juga perawatan terkait pendidikan pesantren, hal ini dilakukan

untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya

manusia dan juga sumberdaya lainnya, (George R Terry, 1972).

Penulis mendevinisikan yang dimaksud manajemen disini adalah suatu usaha

untuk mengembangkan dan memimpin suatu tim kerjasama atau kelompok orang

dalam satu kesatuan untuk menangani, mengembangkan, membawa, mengelola,

suatu lembaga baik lembaga pendidikan atau yang lainnya.

Dari pengertian di atas dapat diketahui manajemen adalah applied science (ilmu

aplikatif), dimana jika dijabarkan menjadi sebuah proses tindakan melaliputi

beberapa hal (A Halim Dkk Dalam Manajemen Pesantren 2005 : 73).

Adapun manajemen ini juga mempunyai fungsi, ada empat fungsi dalam

manajemen ini:

a. Planning (perencanaan)

Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang

tindakan yang akan di lakukan pada waktu yang akan datang, sedangkan

perencanaan menurut ( Usman, 2006:48) adalah :

Perencanaan dilakukan dalam suatu organisasi untuk mengambil keputusan yang

akan dilaksanakan sebagai rencana awal jalannya suatu organisasi yang normal,

supaya mencapai tujuan yang akan dicapai, meliputi pemilihan atu penetapan

tujuan-tujuan organisasi dan penentuan tujuan organisasi, kebijakan, proyek,

Page 46: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

46

program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang di gunakan untuk

mencapai kebutuhan.

Fungsi perencanaan mencakup penetapan tujuan, standar, penetapan atau

prosedur, dan pembuatan rencana serta ramalan apa yang dikirakan akan terjadi

dalam manajemen pendidikan perencanaan memiliki manfaat-manfaat antara lain

senagai berikut:

1) Standar pelaksanaan dan pengawasan dalam setiap program

pendidikan yang akan dilaksanakan.

2) Penyusunan skala prioritas baik secara sasaran maupun

kegiatan pendidikan yang akan diselenggarakan dan akan

ditetapkan.

3) Alat dalam memudahkan untuk berkoordinasi dengan pihak

terkait semua komponen penyelenggaraan pendidikan (Usman,

2006:49).

Fungsi di atas memberikan dukungan yang penuh dalam merencanakan suatu

perencanaan yang mengacu kepada penetapan tujuan, standar, atau aturan

prosedur dan pembuatan rencana, juga memberikan kemudahan dalam koordinasi

dengan semua pihak komponen penyelenggara pendidikan untuk mencapai tujuan

yang hendak di capai.

b. Organizing (pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah kegiatan dasar manajemen sebagai kegiatan memadukan

sumber-sumber yaitu manusia yang akan mendayagunakan sumber-sumber

Page 47: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

47

lainnya untuk menjalankan kegiatan sebagaimana direncanakan dalam mencapai

tujuan (Mahdzuri, 2005:46).

Pengorganisasian yang baik adalah organisasi yang baik, tertib, kegiatan berjalan

lancar sesuai rencana sehingga tidak ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan

di kuar dugaan, akan menjadikan suatu hasil yang baik dan sesuai dengan tujuan.

Proses organizing meliputi beberapa kegiatan yaitu:

1) Perumusan tujuan

Sebagai dasar penyusunan organisasi, tujuan harus dirumuskan secara jelas

dengan lengkap baik mengenai bidang, ruang lingkup sasaran yang diperlukan,

serta jangka waktu pelaksanaan tujuan.

2) Penetapan tugas pokok

Tugas pokok adalah sasaran yang diberikan kepada organisasi untuk dicapai,

tugas pokok merupakan landasan dalam penyelenggaraan semua kegiatan dalam

organisasi.

3) Perincian kegiatan

Dalam kegiatan ini selain harus disusun secara lengkap dan terperinci, perlu juga

diidentifikasi kegiatan-kegiatan yang penting dan kegiatan-kegiatan yang kurang

penting.

4) Pengelompokan kegiatan-kegiatan dalam fungsi-fungsi

Kegiatan-kegiatan yang erat hubungannya satu sama lain, masing-masing

dikelompokkan menjadi satu. Kelompok kegiatan sebagai hasil pengelompokan

ini disebut fungsi.

5) Departementasi

Page 48: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

48

Departemenasi adalah proses konversasi fungsi-fungsi menjadi satuan organisasi

dengan berpedoman dengan prinsip-prinsip organisasi (Bahharudin, 2010:102-

103).

Lima pendapat tentang organizing di atas penulis menyimpulkan bahwa suatu

lembaga atau organisasi perlu adanya perumusan tujuan, prinsip-prinsipnya

sehingga pengorganisasiannya bisa terkendalikan dan sesuai dengan aturan.

c. Actualing (penggerakan)

Usaha menggerakan anggota-anggota sehingga mereka berkeinginan dan berusaha

untuk mencapai tujuan berorganisasi. Tindakan untuk mengusahakan agar semua

anggota kelompok suka berusaha untuk mencapai sasaran agar sesuai dengan

perencanaan manajer dan usah-usaha organisasi (Mahdzuri, 2005:47).

Penggerakan sebagai wujud tindakan-tindakan untuk mengarahkan suatu

pekerjaan atau program dalam suatu organisasi yang perlu dilaksanakan oleh

setiap elemen-elemen/bagian yang berwenang dalam suatu organisasi.

Menurut (Bahharudin, 2010:106) Manajemen sebagian besar dipengaruhi oleh

beberapa hal yaitu:

1) Mendapatkan orang-orang yang cakap.

2) Memberikan otoritas kepada mereka.

3) Mengatakan kepada mereka apa yang ingin kita capai

4) Menginspirasi dengan kepercayaan terhadap mereka untuk

mencapai sasaran.

d. Controlling (pengawasan)

Page 49: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

49

Pengawasan adalah proses manajerial dimana sebuah organisasi akan bergerak

apabila para manajernya mengerti dan paham secara benar akan apa yang

dilakukannya (Suhartini, 2005:72).

Melalui empat tahap itulah manajemen dapat bergerak, namun hal ini sangat

tergantung tingkat kepemimpinan seorang ketua atau manajer. Artinya adalah

suatu proses kepemimpinan akan bergerak apabila manajernya mengerti dan

faham secara benar akan apa yang dilakukan melalui empat prinsip di atas yang

prosesnya saling berkaitan dan saling menentukan satu sama lain antar komponen

organisasi.

2. Pengertian Manajemen pendidikan

Pengertian manajemen pendidikan mempunyai empat pengertian sebagai berikut:

a. Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk

mencapai tujuan pendidikan

b. Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir

sistem

c. Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk

mencapai tujuan pendidikan.

d. Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi efektifitas

pemanfaatan sumber (Suryosubroto, 2004:15-20).

Manajemen pendidikan adalah seni ilmu mengelola sumberdaya pendidikan untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

Page 50: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

50

pengendalian diri, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat bangsa dan negara (Usman, 2006:7).

Manajemen pendidikan adalah sebagai suatu proses atau sistem pengelolaan.

Kegiatan-kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan bertujuan untuk

keterlaksanaan proses belajar mengajar yang mencakup tujuan umum dan khusus

yang semuanya bermaksud mengubah nasib kaum yang berada dalam kebodohan

dan berusaha menjadi hamba yang di harapkan.

3. Pengertian Manajemen Pendidikan Pesantren

(Hamzah, 1994 : 32) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan

Manajemen Pendidikan Pesantren adalah aktivitas memadukan sumber-sumber

pendidikan pesantren agar terpusat dalam usaha untuk mencapai tujuan

pendidikan pesantren, yang telah ditentukan. Dengan kata lain manajemen

pendidikan merupakan mobilisasi segala sumberdaya pendidikan pesantren untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah diterapkan.

Manajemen dalam arti mengatur (mobilisasi) segala sesuatu agar

dilakukan dilakukan dengan baik dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan

dalam ajaran Islam sebab dalam Islam arah tujuan yang jelas landasan yang kokoh

dan kaifiyah yang benar merupakan amal perbuatan yang di cintai Allah SWT.

Dalam setiap organisasi termasuk pendidikan pondok pesantren memiliki

aktifitas-aktifitas pekerjaan tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Salah satu aktivitas tersebut adalah manajemen. Dengan pengetahuan manajemen

pengelola pondok pesantren bisa mengangkat dan menerapkan prinsip-prinsip

Page 51: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

51

dasar serta ilmu yang ada di dalam Al-Qur’an dan Hadist ke dalam lembaga

pesantren.

Seperti diketahui bahwa sebagai sebuah sistem pendidikan Islam

mengandung berbagai komponen yang saling berkaitan satu sama lain komponen

tersebut meliputi landasan tujuan kurikulum, kompetensi dan profesionalisme

guru, pola hubungan guru dan murid, metodelogi pembelajaran, sarana prasarana,

evaluasi dan lain sebagainya. Berbagai komponen ini dilakukan tanpa

perencanaan konsep yang matang seringkali berjalan apa adanya, alami dan

tradisional.

4. Manajemen Kurikulum Pesantren

a. Pengertian kurikulum

Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah

kepada seluruh anak didiknya, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar

sekolah (Suryosubroto, 2004:32).

Kurikulum pesantren adalah kehidupan yang ada dalam pesantren tidak hanya

dalam hal pengajian, madrasah diniyah melainkan semua kegiatan yang di

lakukan santri selama 24 jam di pesantren (Abdul Aziz Dkk. 2007: 86).

Dalam pengertian konvensional, kurikulum sering dimaksud sebagai perangkat

mata pelajaran yang harus ditempuh atau diterima peserta didik untuk

memperoleh ijazah (Makin, 2010:56).

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para tokoh di atas dapat

disimpulkan bahwa pendapat ini memiliki makna yang sangat luas, apapun yang

di dapat memberikan pengalaman belajar secara positif bagi peserta didik baik

Page 52: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

52

berupa materi pelajaran, kondisi lingkungan sekolah maupun pondok pesantren,

figur para ustadz, kyai, hubungan antara personalia pengajar dengan semua murid

yang ada di sekolah/madrasah/pesantren, serta metode-metode yang di lakukan

dalam pembelajaran dinamakan kurikulum.

Kurikulum sebagai dasar atau aturan untuk membuat pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan yang di harapkan, yang dilakukan di dalam atau di luar kelas untuk

membuat pembelajaran yang lebih efektif dan teratur.

b. Prinsip Kurikulum Pesantren

Kurikulum yang berkembang di pesantren menunjukkan prinsip yang tetap antara

lain:

1) Struktur dasar kurikulum adalah pengajaran pengetahuan

agama dalam segenap tingkatan dan layanan pendidikan

dalam bentuk bimbingan kepada santri secara pribadi dan

kelompok

2) Kurikulum ditunjuk untuk mencetak ulama’ dikemudian

hari, di dalamnya terdapat paket data pelajaran pengalaman,

dan kesempatan yang harus di tempuh oleh santri.

3) Secara keseluruhan kurikulum bersifat fleksibel, setiap

santri berkesempatan menyusun kurikulumnya sendiri

secara penuh. Karena kebutuhan santri berbeda-beda sesuai

dengan panggilan dengan dirinya, misi keluarga, tuntutan

masyarakat (Aziz, 2007:86).

Page 53: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

53

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal dalam proses pendidikan harus

adanya sumber kurikulum yang di gunakan untuk pedoman atau aturan dalam

mengembangkan kualitas pendidikan itu sendiri.

5. Manajemen Personalia

a. Pengertian Manajemen Personalia/Sumber Daya Manusia

(SDM)

Manajemen personalia adalah tekhnik atau prosedur yang berhubungan dengan

pengelolaan sumber daya manusia didalam suatu organisasi. Pada prinsipnya yang

dimaksud “personel” atau personalia adalah orang-orang yang melaksanakan

suatu tugas untuk mencapai tujuan, dalam hal ini sekolah dibatasi dengan sebutan

pegawai (Suryosubroto, 2004:86).

Dalam dunia pendidikan, guru atau orang-orang yang melaksanakan tugas untuk

menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-murid atau santri didalam pondok

pesantren sangatlah menjadi bagian yang penting demi lancarnya suatu kegiatan

pembelajaran.

b. Prinsip Dasar Manajemen Personalia Meliputi

1) Dalam pengembangan suatu lembaga pendidikan baik

sekolah/madrasah/pesantren, sumber daya manusia adalah

komponen paling penting dalam menunjang berlangsungnya

kegiatan baik pendidikan maupun keorganisasian lembaga.

2) Kultur dan suasana organisasi lembaga pendidikan serta

perilaku manajerialnya sangat berpengaruh pada pencapaian

tujuan pengembangan sekolah/madrasah atau pesantren.

Page 54: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

54

3) Sumber daya manusia akan berperan secara optimal, jika

dikelola dengan baik, sehingga menunjang tercapainya

tujuan dari lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan.

4) Manajemen personalia di sekolah/ madrasah, pesantren

pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga (guru,

ustadz, staf adm inistrasi, peserta didik, orang tua) dapat

bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan

sekolah, madrsah dan pesantren (Hasbullah, 2006:11).

Manajemen yang terorganisasi dengan baik dan adanya kerjasama yang baik maka

kan mencapai tujuan yang baik pula sesuai dengan tujuan yang akan dicapai yaitu

untuk mencetak anak-anak didik yang baik.

c. Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia

Perencanaan SDM merupakan inti manajemen karena semua kegiatan organisasi

Pondok Pesantren didasarkan atas rencana itu. Dengan perencanaan

memungkinkan para pengambil keputusan untuk menggunakan SDM mereka

secara efektif dan efisien (Suhartini, 2005:8).

Perencanaan SDM merupakan serangkaian kegiatan yang di lakukan untuk

mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis lingkungan pada organisasi Pondok

pesantren masa depan, dan untuk mengetahui hal kebutuhan tenaga kerja yang

ditimbulkan dari kondisi tersebut.

d. Pengadaan Staf (Sumber Daya Manusia)

Page 55: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

55

Aktifitas pokok fungsi pengadaan meliputi pelaksanaan rekrutmen calon tenaga

yang sesuai dengan profesi dan bidang serta karakteristik yang sesuai dengan

tenaga yang diperlukan dan penempatan tugas dan penugasan staf (Bahharudin,

2010:73).

Rekrutmen adalah suatu usaha untuk mencari dan mendapatkan tenaga kerja yang

profesional dengan mutu yang memadahi, sehingga organisasi dapat memilih

personalia atau dewan pengajar yang cocok dan sesuai dengan jabatan yang

tersedia.

6. Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik menunjuk pada pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan

pencatatan murid, semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid

meninggalkan sekolah, madrasah, pesantren atau lembaga yang

menyelenggarakan pendidikan tertentu (Suryosubroto, 2004:74).

Dari penjelasan diatas dapat di pahami bahwa manajemen peserta didik adalah

upaya penataan peserta didik, mulai masuk pada lembaga penyelenggaraan

pendidikan sampai dengan mereka lulus, dengan cara memberikan layanan sebaik

mungkin kepada peserta didik.

Beberapa ruang lingkup manajemen peserta didik adalah sebagai berikut:

a. Penerimaan peserta didik, meliputi penentuan kebijakan,

penerimaan peserta didik, sistem penerimaan peserta didik.

b. Penerimaan peserta didik, meliputi penentuan kebijakan

penerimaan peserta didik, sistem penerimaan peserta didik,

Page 56: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

56

kriteria penerimaan, prosedur penerimaan pemecahan problem-

problem penerimaan peserta didik.

c. Orientasi peresta didbik baru.

d. Mengatur kehadiran/ketidakhadiran peserta didik baru di sekolah

ataupun madrasah.

e. Mengatur pengelompokan peserta didik.

f. Mengatur evaluasi peserta didik, mengatur kenaikan tingkat

peserta didik.

g. Mengatur peserta didik yang mutasi dan droup out.

h. Mengatur kode etik, keadilan, dan pengangkatan peserta didik.

i. Mangatur layanan peserta didik.

j. Mengatur organisasi peserta didik (Bahharudin, 2010:71-72).

Dari penjelasan diatas dapat di pahami bahwa manajemen peserta didik adalah

upaya penataan peserta didik, mulai masuk pada lembaga penyelenggaraan

pendidikan sampai dengan mereka lulus, dengan cara memberikan layanan sebaik

mungkin kepada peserta didik.

7. Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana adalah kegiatan yang mengatur dan mengelola

sarana dan prasarana pendidikan, yang bertujuan agar dapat memberikan

kontribusi yang optimal terhadap proses pendidikan dalam mencapai tujuannya

(Makin, 2010:62).

Sarana dan prasarana dalam lembaga pendidikan sangatlah penting karena untuk

menunjang berlangsungnya proses pendidikan sekaligus untuk memudahkan

Page 57: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

57

dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh dewan pengajar.

Mengigat di sekolah-sekolah kita, saat ini belum terdapat tenaga profesional yang

menangani manajemen dalam pemeliharaan sarana tersebut, maka tugas-tugas

dalam hal ini biasanya diserahkan kepada salah seorang atau lebih karyawan

(pegawai sekolah) yang ditunjuk.

Manajemen sarana dan prasarana meliputi 5 hal yaitu:

a. Penentuan kebutuhan

Sebelum mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas yang lain lebih dahulu harus

melalui prosedur penelitian yaitu melihat kembali kekayaan yang telah ada.

b. Proses pengadaan

Pengadaan sarana pendidikan ada beberapa kemungkinan yang bisa di tempuh

1) Pembelian dengan biaya pemerintah

2) Pembelian dengan biaya dari SPP

3) Bantuan dari BP3

4) Bantuan dari masyarakat lainnya

c. Pemakaian

Penggunaan barang habis dipakai harus secara maksimal dan

dipertanggungjawabkan pada setiap triwulan sekali, sedangkan penggunaan

barang tetap dipertanggungjawabkan satu tahun sekali, maka perlu pemeliharaan

dan barang-barang itu disebut barang inventaris.

d. Pengurusan dan pencatatan

Perlunya untuk disediakan instrumen administrasi antara lain, buku inventaris,

buku pembelian, buku penghapusan, dan kartu barang.

Page 58: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

58

e. Pertanggung jawaban

Penggunaan barang-barang inventaris yang dimiliki oleh suatu lembaga harus

dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat laporan penggunaan-penggunaan

barang-barang tersebut yang ditunjukkan kepada instansi atasan (Suryosubroto,

2004:115-116).

Berdasarkan lima hal yang telah diuraikan di atas manajemen sarana dan

prasarana dalam suatu lembaga pendidikan akan lebih terkondisikan dan akan

teratur dengan baik, adanya perawatan, pertanggung jawaban bagi seluruh

elemen-elemen yang ada dalam suatu pendidikan tersebut.

8. Manajemen Hubungan Masyarakat

Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan

menyimpulkan sikap-sikap publik menyesuaikan prosedur instansi atau organisasi

untuk mendapatkan pengertian dan dukungan dari masyarakat (Hasbullah,

2006:124).

Hubungan antara suatu lembaga pendidikan madrasah, sekolah dan juga pondok

pesantren sangatlah penting, karena perlu adanya dukungan dan apresiasi timbal

balik antara lembaga pendidikan dengan masyarakat yang ada disekitarnya,

supaya adanya rasa saling menguntungkan dan terjalin ukhwah yang harmonis

dan baik.

Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam kegiatan kehumasan yakni:

1) Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam

masyarakat tentang masalah pendidikan sekolah/ madrasah/

pesantren.

Page 59: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

59

2) Membantu kepala sekolah/ madrasah/ pesantren bagaimana

memperoleh bantuan dan kerjasama dalam mendukung

pelaksanaan kegiatan yang berwawasan pendidikan pesantren.

Page 60: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

60

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang disajikan

berupa kata-kata. Dilihat dari permasalahan yang diteliti, penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif. (Lexy J. Moleong 2013:6) menjelaskan bahwa

penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara

holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata pada suatu konteks secara

alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen yang

diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Amal dan komponen yang terkait dengan

pesantren terutama dalam bidang pendidikan, sebagai penunjang bagi pesantren

dalam menciptakan pendidikan yang bermanfaat bagi semua santrinya. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif yang disajikan secara deskriptif.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Pondok Pesantren Nurul Amal Desa Kenteng, Kecamatan

Bandungan, Kabupaten Semarang, sedangkan yang menjadi fokus subyek

penelitian adalah semua komponen yang terikat dengan penyelenggaraan

pendidikan pesantren, sarana prasarana penunjang penyelanggaraan pendidikan,

personalia (dewan guru), kesiswaan (santri) dan hubungan sosial masyarakat

sekitar pesantren.

C. Sumber Data

Page 61: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

61

Dalam penelitian ini dapat memperoleh informasi data dari beberapa literatur

buku maupun jurnal sebagai bahan teoretik dan memperoleh sumber informasi riil

dari proses data observasi dan wawancara yang peneliti lakukan secara langsung

yang kemudian dianalisis. Dengan kata lain sumber data yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang berkaitan langsung berkaitan dengan

obyek riset (Arikunto, 1989: 10). Data primer dalam penelitian ini adalah data-

data di lapangan yang diperoleh dari penelitian tentang Manajemen Pondok

Pesantren Nurul Amal Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten

Semarang. Peneliti menggunakan wawancara dan observasi sebagai data primer.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang mendukung dan melengkapi

sumber-sumber data primer. Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku

yang yang berkaitan dengan manajemen pendidikan, arsip-arsip, dokumen,

catatan dan laporan pondok pesantren Nurul Amal itu sendiri yang didukung

dengan adanya dokumentasi.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang di lakukan peneliti adalah dengan wawancara,

observasi dan dokumentasi:

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

Page 62: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

62

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2008:

186) menjelaskan bahwa wawancara digunakan oleh peneliti apabila ingin

melakukan studi pendahuluan dari suatu penelitian, untuk menemukan suatu

permasalahan yang harus diteliti, digunakan apabila ingin mengetahui hal-hal

responden yang mendalam, dan selanjutnya dari jumlah respondennya yang

sedikit/kecil. Esterberg (Sugiyono, 2010: 319) mengemukakan dari beberapa

macam wawancara yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan

wawancara tidak terstruktur. Dalam arti lain bahwa wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Secara umum yang dimaksud wawancara adalah cara

penghimpunan bahan-bahan keterangan yang di laksanakan dengan melakukan

dan dengan arahan serta dengan tujuan yang lebih ditentukan, dalam penelitian ini

metode wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data dalam

pengelolaan pesantren dan bagaimana peran masing-masing dewan pengasuh,

asatidz, pengurus serta santri dalam menerapkan dan mengorganisir sistem

pendidikan pesantren.

2. Observasi

Observasi sering diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dari sistematika

fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 2005:136). Metode observasi

adalah cara menghimpun bahan-bahan yang digunakan dengan mengadakan

pengamatan fenomene-fenomena yang dijadikan pengamatan. Adapun cara yang

digunakan adalah mengadakan pengamatan langsung di podok pesantren Nurul

Amal dengan cara melihat dan pengindraan lainya. Observasi secara langsung

Page 63: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

63

mempunyai maksud untuk mengamati dan melihat langsung kegiatan-kegiatan

manajemen yang dilakukan. Dalam observasi ini yang menjadi objeknya antara

lain aktifitas kegiatan pembelajaran sehari-hari yang di lakukan oleh pengasuh

dan dewan asatidz.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan

sebagainya (Arikunto, 2002: 148). Dokumentasi dalam penelitian ini di perlukan

untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu dengan cara

mengumpulkan data yang berupa catatan tertulis dari Pondok Pesantren Nurul

Amal.

E. Analisis Data

Analisis data digunakan awal penelitian hingga akhir pengumpulan data yang

bersifat terbuka dan induktif, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi

reduksi data, perbaikan dan ferifikasi atas data yang diperole hal ini dimaksudkan

untuk lebih mempermudah pemahaman dan kejelasan.

Menurut Pavon dalam Moelong (2009:280), tehnik analisis data adalah proses

kategori urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori uruan data,

mengorganisasikan kealam suatu pola, kategori dan suatu uraian dasar, ia

membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan

terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara

dimensi-dimensi uraian.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Page 64: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

64

Validitas data merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian karena

sebelum data dianalisis terlebih dahulu harus mengalami pemeriksaan. Validitas

membuktikan hasil yang diamati sudah sesuai dengan kenyataan dan memang

sesuai yang sebenarnya atau kejadian (Nasution, 2003:105). Tehnik pengujian

validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan dengan

memanfaatkan suatu yang lain dari data tersebut sebagai bahan pembanding atau

pengecekan dari data itu sendiri (Moleong, 2009:330). Dalam penelitian ini teknik

triangulasi yang digunakan yaitu:

1. Triangulasi data yaitu mengumpulkan data yang sejanis dari

beberapa sumber data yang berbeda.

2. Triangulasi metode dilakukan dengan menggali data yang sama

dengan metode yang berbeda

3. Triangulasi Tekhnik yaitu dengan cara membandingkan data hasil

pengamatan dengan data hasil wawancara

4. Triangulasi sumber yaitu dengan cara membandingkan data hasil

wawancara antara narasumber terkait serta membandingkan data

hasil dukumentasi antar dokumen

5. Triangulasi waktu yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

dilakukannya dengan waktu yang tepat sehingga akan memberikan

data yang lebih valid dan kredibel.

G. Tahap-Tahap Penelitian

Page 65: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

65

1. Tahap persiapan meliputi menyusun proposal, penyusunan jadwal

kegiatan.

2. Tahap pengumpulan data meliputi pengumpulan dokumen dan

menganalisis dokumen yang terkumpul.

3. Tahap analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan

kesimpulan.

4. Tahap penyusunan laporan meliputi penyusunan laporan sementara,

penilaian laporan penelitian sementara, perbaikan laporan, dan

penyusunan laporan akhir.

Page 66: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

66

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Profil Tempat Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Amal

Dengan berdirinya pondok pesantren Nurul Amal banyak santriwan-santriwati

yang lulusan dari SD/MI, ingin sekali mencari ilmu agama juga tidak ingin

meninggalkan pendidikan umum, maka atas dasar tersebut pengasuh pondok

pesantren bersama tokoh masyarakat berinisiatif mendirikan MTs Satu Atap di

bawah Yayasan Nurul Amal, agar santriwan-santriwati tidak terganggu dalam

menuntut pendidikan agama maupun pendidikan umum.. Dengan demikian

santriwan-santriwati secara langsung mendapatkan ilmu agama juga ilmu umum

sebagai bekal untuk mencari kehidupan dunia, untuk menuju kehidupan di akhirat

kelak setelah lulus dari pesantren.

Oleh karena itu, pada tahun 2008 pondok pesantren Nurul Amal yang bertempat

di Dusun Kenteng Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semaran. Di

bawah ini yayasan Nurul Amal mendirikan MTs Satu Atap, yang mendapat

dukungan dari Kementrian Agama Kabupaten Semarang. Pada tahun 2009

Page 67: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

67

bekerja sama dengan Kementrian Agama Australia dan mendapat bantuan dari

AIBEP (Australia Indonesia Basic Education Program). Sangat membantu

pemerintah untuk memajukan pendidikan di wilayah Bandungan khususnya dan

seluruh Indonesia pada umumnya. Dalam usaha membentuk generasi yang

cerdas, trampil dan berakhlakul karimah dengan pengetahuan agama dan umum.

Dalam waktu tiga tahun santriwan-santriwati telah mendapatkan prestasi yang

membanggakan baik dibidang akademik maupun dalam ilmu agama, di tingkat

Kecamatan maupun tingkat Kabupaten bahkan sampai tingkat Keresidenan dan

selanjutnya maju di tingkat Nasional.

2. Letak Geografis

Pondok pesantren Nurul Amal Kenteng Bandungan. Jarak kurang lebih 2 km dari

kota Kecamatan Bandungan, melewati jalur Ambarawa Sumowono. Suasana

tenang jauh dari keramaian, hawa sejuk, tidak bising, dan mudah dijangkau

dengan transportasi.

3. Visi Dan Misi

a. Visi

Terwujudnya generasi yang unggul dalam IMTAQ dan IPTEK.

b. Misi

1) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Agama Islam

2) Menyelenggarakan Tarbiyatul Islamiyah secara Intensif

dengan penuh keteladanan

3) Menyediakan dan menyelenggarakan Pendidikan teknologi

dalam bidang Life Skill

Page 68: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

68

4) Menyelenggarakan pembelajaran akademik dan nonakademik

5) Mencetak generasi yang mandiri dan memiliki jiwa

kewirausahaan yang tangguh serta berwawasan kebangsaan

yang luas

4. Profil Pondok Pesantren Nurul Amal

Profil Pondok Pesantren Nurul Amal

Tabel 4.1

1. Nama Pondok

Berdiri

Nurul Amal

2008

Pengelola

Alamat

Yayasan

Kenteng,Bandungan

2. Pengasuh

Pendidikan

K. Muwan Adzani

S.Ag

3. Ketua pondok

Pendidikan

M. Choirul Umam

MA ( Aliyah)

4. Kondisi Pondok

a. Jumlah guru

b. Jumlah santri

c. Sarana dan prasarana

18

400

1 masjid, 12 ruang kelas, 1

ruang pengasuh, 2 ruang

ustadz/ustadzah, 1 ruang

tata usaha, 1 ruang kantor,

1 ruang perpustakaan, 1

Page 69: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

69

d. Media pendidikan

e. Fasilitas lain

ruang komputer, 1 ruang

keterampilan, 1 Mck

kamad, 1 Mck

ustadz/ustadzah, 10 Mck

santriwan-santriwati, 1

ruang marcing band, 1

ruang UKS, 2 Aula.

1 set alat rebana, 1 set alat

marching band, 10 mesin

jahit, 1 set alat las, 1 set

alat bengkel, 1 unit TV

Lapangan olahraga

Tempat parkir

Tempat ibadah

Gudang

Asrama putra

Asrama putri

Koperasi

5. Kondisi lingkungan

a. Gedung pondok

b. Lokasi pondok

Milik yayasan

Strategis melewati jalur

Sumowono-Semarang dan

jalur Ambarawa-

Page 70: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

70

c. Potensi santri Sumowono

Mengikuti perlombaan

dalam berbagai kompetisi

di dalam wilayah atau

luar wilayah dan sampai

pada tingkat nasional.

Sumber: Dokumen Pon-Pes. Nurul Amal

5. Pengurus Pondok Pesantren Nurul Amal

Pengurus pondok pesantren Nurul Amal berada di bawah yayasan pesantren yang

di pimpin oleh pengasuh K. Muwan Adzani S.Ag yang mampu melakukan

tanggung jawab sesuai dengan jabatan yang sudah di pegang, untuk lebih

mengetahui pengurus pondok pesantren Nurul Amal, penulis menyajikan tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Pengurus Pondok Pesantren Nurul Amal Tahun 2017

No. Nama L/P Jumlah Mapel

1. K. Muwan Adzani, S.Ag L 3

2. Sofi Manaf L 2

3. Siti Rokhatun. S.Ag P 2

4. Marfi’atun P 2

5. Muh khalimi L 2

6. Tukimin L 1

7. Nur Khamim L 2

Page 71: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

71

8. Maryadi L 3

9. Mahmudiyanto L 1

10. Eka kusuma P 1

11. Rondiyah P 2

12. Ika Ratna P 2

13. M. Choirul Umam L 2

14. Ayu Andika L 3

15. M Yassin L 1

16. Saefudin L 2

17. Mustakim L 3

18. Oki Bing L 2

Sumber: Dokumen Pon-pes Nurul Amal

6. Sumber Dana Pendidikan Pondok Pesantren Nurul Amal

Dana yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan pondok pesantren berasal dari

berbagai sumber, sumber dana pondok pesantren adalah sebagai berikut:

a. Sumbangan atau bantuan yang bersifat tidak mengikat, termasuk

sumbangan dari pemerintah atau pun perorangan yang berupa

uang dan barang perlengkapan

b. Pemerintah, harta atau tanah waqaf, shodaqoh

c. Bantuan dari donatur tetap

d. Penerimaan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar

pondok pesantren atau peraturan undang-undang yang berlaku.

Page 72: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

72

7. Struktur organisasi menunjukkan adanya hubungan antara kyai

dengan para ustadz/ustadzah dan santriwan-santriwati yang terlibat

dalam proses belajar dan manajemen pesantren. Untuk

melaksanakan kerja yang sesuai dengan tanggung jawab masing-

masing maka dibentuk struktur organisasi pesantren sebagai

berikut:

Bagan I

STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN PUTRA KENTENG

KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN

Page 73: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

73

PELAJARAN 2017/2018

Pengasuh Ponpes

K. Muwan Adzani S.Ag

Ketua Ponpes

M. Choirul Umam

Sekertaris

Maryadi

Bendahara

Fuad

Kebersihan

Andika

Keamanan

Muhlis

Humas

Muhlisun

Kegiatan

Anwar

Santriwan

Bagan II

STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN PUTRI KENTENG

KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Page 74: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

74

Pengasuh Ponpes

Siti Rokhayatun

Ketua Ponpes PI

Nur Hanifah

Sekertaris

Binta Lutfiana

Bendahara

Galuh

Kebersihan

Rusnia

Keamanan

Ana Olivia

Humas

Fitriyah

Kegiatan

Silvi Nur

Santriwati

B. Temuan Data

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan

beberapa metode, yaitu metode observasi, metode wawancara, dan metode Studi

Dokumentasi. Peneliti mendapatkan data tentang Manajemen Pesantren yang ada

di Pesantren Nurul Amal dengan cara wawancara kepada pengasuh, pengurus

serta anggota Ustad dan ustadzah lainnya yang telah ditunjuk oleh peneliti. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan responden sebanyak 12 orang, adapun

identitas responden sebagai berikut :

Page 75: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

75

Tabel 5.1

Daftar identitas informan atau responden

No Nama Jabatan

1. K. MA Pengasuh Pesantren

2. SR Pengasuh Pesantren PI

3. Kk Lurah pesantren PA

4. Mn Lurah Pesantren PI

5. CU Ketua Pesantren PA

6. NH Ketua Pesantren PI

7. My Ustadz

8. Md Ustadz

9. AA Ustadz

10. SA Ustadz

11. BL Ustadzah

12. Gh Ustadzah

Dari hasil wawancara, peneliti hendak mengumpulkan data mengenai

bagaimana Manajemen Pesantren di Pesantren Nurul Amal Kec. Bandungan Kab.

Semarang.

1. Manajemen Kurikulum Pesantren

Kurikulum yang diterapkan di pesantren ini adalah model

kurikulum para ulama’ salaf ala pesantren, dalam penentuan mata pelajaran baik

Page 76: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

76

dalam pendidikan dengan metode klasikalnya (madrasah diniah) dan mata

pelajaran kitab-kitab kuning dengan metode bembelajaran salafnya (bandongan

dan sorogan) Pondok Pesantren Nurul Amal menetapkan dengan cara

Musyawarah dewan Asatidz, yang kemudian hasil dari musyawarah di aturke

(disampaikan) pada pengasuh, dan kemudian pengasuh menilai dan menimbang

hasil dari musyawarah dewan asatiz

Dalam proses pembelajaranya untuk lebih mempermudah

penyampaian dewan asatidz (dewan guru) maupun penerimaan santri dalam

memamahami pelajaran, maka pesantren mengelompokkan para santri dengan

sistem kelas dan tingkat kemampuan santri. Penentuan dan pengelompokan santri

digambarkan oleh Saiful Anwar (yang merupakan dewan ustadz dan koordinator

pendidikan) sebagai berikut :

“Untuk menentukan kelas dan kitab kuning yang akan

dipelajari maka setelah penerimaan santri baru diadakan tes seleksi, yang mana

tes bertujuan untuk mengukur kemampuan awal dan penempatan kelas pada

madrasah diniah”.

Pesantren Nurul Amal telah berusaha keras dalam memenej

pendidikan santri mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, penggerak

ataupun pengevaluasian pendidikan, sehingga diharapkan pesantren Nurul Amal

mampu memberikan pelayanan pendidikan kepada para santri secara baik dan

proposional, maupun mencetak santri-santri yang berkualitas, santri-santri yang

ahli pikir dan ahli dzikir yang akan menyebarkan ilmunya kepada masyarakat

secara luas.

Dalam merencanakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang

akan dijalankan dalam masa satu tahum pelajaran, di pesantren Nurul Amal

Page 77: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

77

diadakan rapat kerja sebagaimana pengamatan penelitian selama penelitian di

pesantren Nurul Amal :

“Dalam merencanakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang akan

dijalankan dalam masa satu tahun pelajaran, di pesantren Nurul Amal diadakan

rapat kerja yang dilaksanakan oleh pengasuh. Kurikulum di pondok pesantren

Nurul Amal disusun dan direncanakan oleh Kyai nya, sedangkan yang

melaksanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengawasi jalannya proses

kegiatan belajar mengajarnya ialah ustadz dan ustadzahnya”.

Dalam rapat kerja Nurul Amal tahun ajaran 2017/2018

telah menetapkan pelajaran-pelajaran yang dikaji dan ustadz/ustadzah yang

mengampu pelajaran tersebut selama setahun masa pembelajaran.

2. Manajemen Tenaga Kependidikan

Keberhasilan Manajemen dalam Pesantren sangat di tentukan oleh keberhasilan

pengasuh dan staf-staf yang terkait dalam mengelola tenaga kependidikan yang

tersedia di pesantren. Dalam hal ini, peningkatan produktivitas dan prestasi kerja

dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku manusia di tempat kerja melalui

aplikasi konsep dan teknik manajemen personalia modern.

Manajemen personalia pendidikan pesantren Nurul Amal

bertujuan untuk mendayagunakan tenaga pendidik secara efektif dan efisien untuk

mencapai hasil yang optimal, sesuai dengan pengamatan penelitian selama di

pesantren Nurul Amal.

Dalam penetapan para ustadz/ustadzah di pesantren Nurul

Amal sesuai dengan hasil musyawarah pengasuh, para ustadz/ustadzah senior dan

ketua pesantren, ditetapkannya tenaga pengajar yang mahir, berkarakter baik,

berwibawa, mumpuni dan bersedia mengabdikan dirinya pada pesantren setiap

menginjak tahun ajaran baru. Tenaga pendidik (ustadz) Pondok Pesantren Nurul

Page 78: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

78

Amal terdiri dari lulusan pesantren yang berusaha mengabdikan diri untuk

pesantren (lillahita’ala) tanpa menerima uang gaji dari santri sedikitpun. Adapun

dalam mencukupi kebutuhan diri dan keluarga, adakalanya ustadz yang sambil

usaha buka warung atau usaha yang lain. Seperti contoh sesuai pengamatan

penelitian tentang beberapa usaha-usaha para ustadz di pesantren Nurul Amal.

“Ustadz Mahmud sudah memiliki keluarga dan satu

putra beliau memiliki usaha warung seperti kantin santri yang cukup besar,

ustadz Khamim kalau pagi sampai siang mengajar di MTS Nurul Amal, ustadz

Maryadi berkecimpung di bagian tata usaha pesantren Nurul Amal”.

Dari beberapa hasil wawancara di atas para

ustdaz/ustadzah di pesantren Nurul Amal bersedia dengan ikhlas dan istiqomah

mengabdikan dirinya untuk membimbing santri di pesantren.

3. Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan dalam Pondok Pesantren Nurul

Amal mencakup penerimaan santri baru, pengelompokkan kamar santri,

pengelompokan santri dalam proses belajar dan proses evaluasi kegiatan belajar

santri.

Sebagaimana di sampaikan ustadz Choirul Umam (lurah

pesantren) manajemen kesiswaan di pesantren Nurul Amal sebagai berikut:

“Dalam penerimaan santri baru pesantren Nurul Amal membentuk sebuah

kepanitiaan kecil yang mencakup ketua, sekretaris,bendahara dan anggota. Dari

terbentuknya kepanitian tersebut akan bertanggung jawab penuh atas penerimaan

santri baru dan diahir tahun ajaran tersebut akan melaporkan pertanggung

jawaban atas program kerja yang dijalankannya selama setahun, mencakup

jumlah santi baru, keuangan yang masuk dan keluar dan lain-lain.”

Dalam mengatur kamar santri baru panitia penerimaan baru

Page 79: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

79

menggunakan sistem penyesuai umur dan jenjang sekolah santri baru, dari itu

supaya santri baru lebih mudah melakukan penyesuain dengan teman barunya

karena kesamaan jenjang sekolah atau kesetaraan umurnya.

Berbeda dengan pengelompokan santri dalam proses belajar, dalam hal ini

pesantren Nurul Amal memberikan keluasaan santri baru untuk memilih jenjang

pendidikan yang akan diikuti disesuaikan dengan kemampuaan santri masing-

masing dalam penguasaan pendidikan pesantren.

4. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Tidak bisa dipungkiri berjalannya sebuah lembaga sangatdipengaruhi oleh adanya

pendanaan dan manajemen keuangan yang baik. Dalam hal ini pesantren Nurul

Amal berusaha memenej keuangan dari pemasukan sampai pengolahan

pengeluaran keuangan dengan baik, sehingga dengan manajemen keuangan yang

baik tersebut mampu mencukupi kebutuhan santri baik dari fasilitas sarana

prasarana maupun kebutuhan yang lain dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana disampaikan mbak Nur Hanifah (selaku bendahara pesantren Nurul

Amal) sebagai berikut:

“Berbekal pengalaman pengasuh dalam mengembangkan pesantren dari mulai berdiri sampai sekarang ini dan semua itu dijalankan dalam waktu yang tidak

sebentar tetapi sudah bertahuntahun bahkan berpuluh tahun dan dibantu dewan

pengurus khususnya bendahara pesantren keuangan pesantren dapat dimenej

dengan baik dan mampu mencukupi kebutuhan santri”. Beberapa sumber pemasukan pendanaan pesantren Nurul Amal yaitu:

a. Pembayaran syahriah santri setiap 3 bulan sekali.

b. Pembayaran uang pembangunan bagi santri baru.

c. Infaq dari masyarakat.

d. Bantuan pendanaan pembangunan pesantren dari pemerintah.

Page 80: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

80

Adapun pengeluaran pesantren dapat dibagi kedalam dua

bagian yakni pengeluaran guna pengembangan pembangunan gedung pesantren.

Dalam hal ini tanggung jawab memenej pemasukan dan pengeluaran dilimpahkan

kepada bendahara yang dibantu oleh ketua pesantren, pengasuh dan ketua

yayasan dan pengeluaran guna memenuhi kebutuhan santri dalam sehari-hari,

dalam hal ini pengurus harian bagian bendaharalah yang dilimpahi tanggung

jawab dalam memenej pemasukan dan pengeluaran keuangan pesantren dibantu

ketua pesantren dan pengasuh. Sehingga dengan adanya pihak-pihak yang

memegang dan memenej keuangan tersebut dapat dikatakan keuangan pesantren

dapat termenej dengan baik.

Adapun pengeluaran yang paling pokok di pesantren Nurul Amal yaitu:

a. Listrik

b. PDAM

c. Kebutuhan sekretaris

d. Rapat pengurus bulanan

e. Perlengkapan penunjang kebutuhan kesaharian santri

f. Adapun para asatidz/dzah pesantren Nurul Amal sifatnya lillahita’ala tanpa

uang gaji.

5. Manajemen Sarana dan Prasarana Pesantren

Unit-unit bangunan komplek pesantren yang terletak di desa Kenteng Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang yang statusnya adalah hak milik yayasan Nurul

Amal. Peningkatan fasilitas sarana prasarana pesantren Nurul Amal yang begitu

Page 81: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

81

cepat dipengaruhi dari beberapa hal dan yang paling utama yakni penerapan

manajemen sarana dan prasarana yang baik, dari perencanaan, pengadaan dan

pemeliharaan, dengan didorong adanya sumber pemasukan dana untuk

pembangunan sarana pesantren dan manajemen keuangan yang baik.

Disampaikan kang Choirul Umam (lurah pesantren Nurul Amal) tentang

manajemen sarana dan prasarana pesantren Nurul Amal yaitu:

“Semua dana yang telah masuk guna meningkatkan fasilitas sarana

prasarana pesantren tidak sebanding dengan fasilitas yang telah ada atau tidak

akan cukup untuk mendanai fasilitas sarana prasaran pesantren Al-Falah yang

ada dalam jangka waktu yang relatif pendek, tetapi dari itulah salah satu

keistemewaan pesantren yang mana dengan kemampuan pengasuh sebagai

manajerial dan didukung oleh kemandirian santri mampu memenej dana yang

masuk yang bisa dikatakan minim untuk mencukupi semua kebutuhan didalam

pesantren.”

Adapun mengenai sarana dan prasarana yang ada di Pondok

Pesantren Nurul Amal adalah sebagai berikut:

1 Masjid, 12 ruang kelas, 1 ruang pengasuh, 2 ruang ustadz/ustadzah, 1 ruang tata

usaha, 1 ruang kantor, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang komputer, 1 ruang

keterampilan, 1 Mck kamad, 1 Mck ustadz/ustadzah, 10 Mck santriwan-

santriwati, 1 ruang marcing band, 1 ruang UKS, 2 Aula. Dan lain sebagainya

Dalam perawatan sarana dan prasarana pesantren yang telah ada mengikut peran

aktifkan pengasuh, para asatidz/asatidzah, para santri, pengurus harian terhusus

pengurus seksi perlengkapan,yang menjadi koordinator, pendataan dan

penyimpanan sarana parasarana yang ada.

6. Manajemen Hubungan Masyarakat Pesantren

Dalam upaya meng-optimalkan semua kegiatan pendidikan pondok pesantren

maka semua kegiatan selain mendapat dukungan dari semua elmen yang berbeda

Page 82: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

82

dalam pesantren maka pesantren harus mendapatkan dukungan dari masyarakat

sekiatar pesantren, Pesantren Nurul Amal memiliki hubungan yang sangat erat

dengan masyarakat baik pengasuh, pengurus, dewan asatidz serta santri, hal ini

terlihat dari antusias warga dalam mendukunng semua kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan pesantren seperti pengajian dengan metode bandongan pada

bulan ramadhan, pengadaan haflah akhirusanah dan pemberian ta’jil (jaburan)

kepada semua santri selama Bulan Ramadhan.

Hal ini di sampaikan oleh salah satu pengurus sebagai berikut :

“Bapak kiyai selain sebagai pengasuh pesantren, beliau merupakan tokoh dan

imam bagi masyarakat desa kalibening, jika warga memiliki hajat yasinan,

nariahan dan selamatan sering kali mengundang para dewan asatidz dan tidak

jarang juga diundang untuk menjadi imam tahlil, setiap warga memiliki hajatan

misal pernikahan, aqiqoh dan sunatan sering mengundang santri untuk mengisi

sholawat dengan rebana yang dimiliki pesantren, dan yang paling seru apabila

bulan puasa tiba setiap berbuka puasa semua menu berbuka untuk santri

merupakan sedekah masyrakat kampung sekitar pesantren. Yang unik dari

sedekah ini tiap pagi santri bergiliran menaruh tempat menu tak’jil untuk

berbuka dan kemudian sore menjelang magrib santri yang mendapat giliran

mengambil makanan dibawa kepesantren sebagai menu berbuka, kegiatan ini

telah berjalan cukup lama. “

Keharmonisan antara semua elmen pesantren dan masyarakat dapat

tercipta karena keberadaan pesantren berada ditengah-tengah pemukiaman warga

tanpa adanya pagar yang memisahkan antara rumah penduduk dan pesantren.

7. Faktot Pendukung Dan Penghambat Dalam Pelaksanaan

Manajemen Pesantren

Dalam setiap pelaksanaan lembaga pendidikan baik sekolah umum

(formal) maupun pendidikan nonformal seperti pesantren pasti menghadapi

banyak faktor baik yang mendukung maupun faktor yang menghambat

terlaksananya program-program dan proses pedidikan, berkaitan dengan ini

Page 83: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

83

kegiatan pendidikan Pondok Pesantren Nurul Amal juga menghadapi hal

demikian.

Menurut ustadz (ketua pesantren), faktor pendukung dalam

pelaksanaan manajemen pesantren dibedakan menjadi dua yakni pengaruh

exsternal dan pengaruh internal yaitu :

a. Faktor exsternal meliputi:

1) Faktor lingkungan yang hampir 100% masyarakatnya muslim,

sehingga kecintaan terhadap santri yang belajar di pesantren

sangat baik yang berakibat pada semangat belajar santri.

2) Antusias masyarakat semakin tinggi terhadap lembaga

pesantren, terbukti dengan semakin banyaknya santri pada

tiap tahun pelajaran baru

3) Terjalinnya hubungan yang baik antara pesantren, madrasah

serta stakeholder yang turut membantu dalam

pengembangan pesantren baik secara moril mauoun materil

b. Faktor internal meliputi :

1) Kedisiplinan semua santri dikoordinir dengan sepenuh hati

oleh dewan pengurus

2) Letak Pondok pesantren yang strategis yang bertempat di

area yang sejuk

3) Letak pondok pesantren berada jauh dari jalan raya,

sehingga berpengaruh terhadap kedisiplinan santri dalam

Page 84: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

84

mengikuti setiap kegiatan pelajaran karna jika akan

bepergian meninggalkan pesantren (absen) menjadi malas.

4) Tersusunya program kerja pengurus secara rapi

Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan di Pondok

Pesantren Nurul Amal menurut pengurus putri meliputi :

a. Motifasi santri yang heterogen, misalnya santri memiliki

niat awal sekolah formal bukan pesantren atau dalam

bahasa jawa (sekolah nyambi mondok) yang berakibat pada

kurang tekun dalam mengikuti kegiatan-kegiatan

pembelajaran tertentu.

b. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana terutama pada

asrama santri sehingga tiap tahun ajaran baru menggalami

overload

c. Pengaruh budaya global yang masuk kedalam dunia

pesantren yang mengakibatkan degradasi moral santri.

d. Santri yang sulit di atur dan pengurus yang tidak

bertanggung jawab.

C. Analisis Data

Dari data yang diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan studi

dokumentasi semuanya saling berkaitan. Dimana data tersebut menunjukan

bagaimana manajemen pesantren Nurul Amal Kec. Bandungan Kab. Semarang.

1. Wujud Nyata dari Bagaimana Manajemen Pesantren Nurul Amal

Kec. Bandungan Kab. Semarang

Page 85: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

85

Dari data yang telah peneliti dapatkan melalui beberapa metode diatas tersebut,

peneliti telah mendapatkan inti dari wujud nyata bagaimana Manajemen Pesantren

Nurul Amal Kec. Bandungan Kab. Semarang

Tabel 5.13

Kesimpulan wawancara terkait Manajemen Pesantren

No. Poin Wujud Nyata

1. Perencanaan Dalam perencanaan kurikulum pesantren

menggunkan sistem kurikulum salafiyah yang di

padukan dengan kurikulum yang dibuat oleh

pengasung yang berisi tentang mengkaji kajian-

kajian kitab kuning gundul/ yang tidak

berharokat, merencanakan pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar yang akan dijalankan dalam

masa satu tahun pelajaran, di Pesantren Nurul

Amal diadakan rapat kerja yang dilaksanakan

oleh pengasuh serta dewan kepengurusan

pesantren, para ustadz/ustadzah guna

menentukan perencanaan pembaharuan dalam

sistem pengajaran, metode pengajaran. Dalam

rapat kerja Pesantren Nurul Amal tahun ajaran

2017/2018 telah menetapkan sistem

pembelajaran atau pelajaran yang akan di kaji

dan ustad/ustadzah yang mengampu

Page 86: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

86

pembelajaran tersebut selama setahun masa

pembelajaran kitab kuning.

2. Pengorganisasian Dalam manajemen itu tentunya ada indikator

pengorganisasian maka dalam melaksanakan

sebuah manajemen pesantren agar bisa berjalan

dengan baik maka tersusunlah struktur

organisasi kepengurusan Pesantren putra

maupun putri dengan tujuan supaya dalam

proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan

terarah. Dan dalam struktur organisisai ini

didalamnya mengatur mengenai pembagian

tugas dan tanggung jawab dari masing-masing

seksi.

3. Penggerak Peran pengasuh adalah sebagai evaluator dan

pengambilan keputusan dari setiap kegiatan

dipesantren.

4. Pengawasan Pengawasan tidak sepenuhnya kepada pengasuh

tetapi juga dilakukan oleh pembimbing dan juga

ustadz/ustadzah . Pengawasan ini meliputi

supervisi, monitoring dan evaluasi.

5. Evaluasi Evaluasi pendidikan yang diterapkan Pondok

Pesantren Nurul Amal Kec. Bandungan Kab.

Semarang tahun ajaran 2017/2018 yaitu dengan

Page 87: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

87

mengadakan rapat interen pengasuh, dewan

ustadz/ustadzah dan pengurus harian untuk

mengevaluasi seberapa jauh pencapaian

peningkatan kualitas pendidikan santri dengan

manajemen pesantren yang telah dijalankan dan

melaporkan pertanggung jawaban setiap staff

kepengurusan atas tugas yang dijalankan selama

satu tahun ajaran. Selain itu juga Pesantren

Nurul Amal mengadakan cabang perlombaan

akhir tahun pelajaran yang diikuti santri

misalnya lomba qiroatul kutub, cerdas cermat

ilmu agama dan lain-lain.

Tabel diatas menunjukkan Wujud nyata yang di lakukan oleh pengasuh pesantren

dan juga pembimbing dalam praktik nyata yang di laksanakan dalam proses

manjemen pesantren kemudian nanti akan di padukan dengan manajemen

kurikulum, manajemen keuangan, manajemen personalia, manajemen hungan

masyarakat, manajemen sarana prasarana.

2. Manajemen Kurikulum dan Program pengajaran

Manajemen kurikulum dan program pengajaran yang telah diterapkan di

pesantren Nurul Amal mencakup kurikulum yang diterapkan di pesantren Nurul

Amal, dalam hal ini kurikulum ala pendidikan Pesantren Salaf merupakan

kurikulum yang diterapkan di pesantren Nurul Amal, dengan pengkajian kitab-

Page 88: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

88

kitab ulama’-ulama’ salafi, seperti kitab ihya’ ulumuddin karya imam ghazali,

kitab alfiyah ibnu malik karya Abi abdillah Muhamad Jamaludin Bin Maliki dan

masih banyak kitab yang lain yang sering disebut dengan kitab kuning/kitab

gundulan, karena ciri kitab yang dikaji tulisan Arab tanpa harakat, dengan

berbagai metode pembelajaran yang telah diterapkan.

Sebuah perencanaan, pelaksanaan, penilaian pendidikan maupun pengevaluasian

kurikulum yang telah diterapkan, diharapkan pesantren Nurul Amal maupun

diberikan pelayanan pendidikan kepada para santri secara baik dan

profesionalyang mampu mencetak sabtri-santri yang ahli pikir dan ahli dzikir

yang akan menyebarkan ilmunya kepada masyarakat secara luas.

Dalam merencanakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang akan di

jalankan dalam masa satu tahun pelajaran, di Pesantren Nurul Amal diadakan

rapat kerja yang dilaksanakan oleh pengasuh, pembimbing dan juga dewan

ustad/ustadzah guna membentuk pembelajaran yang akan di kaji di pesantren

Nurul Amal.

3. Manajemen Personalia

Manajemen Personalia pendidikan pesantren Nurul Amal bertujuan untuk

mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai

hasil yang optimal.

Dalam pengelolaan sumberdaya manusia yang memiliki prinsip sumberdaya

manusia adalah komponen paling penting dalam menunjang berlangsungnya

kegiatan baik pendidikan maupun keorganisasian lembaga dan Sumber Daya

Manusia akan berperan secara optimal, jika dikelola dengan baik, sehingga

Page 89: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

89

menunjang tercapainya tujuan dari lembaga pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan.

a. Pengadaan staf pengurus

Dari paparan hasil penelitian dikemukakan bahwa perencanaan dan pengadaan

staf pengajar (ustadz) keorganisasian Pondok Pesantren Nurul Amal menetapkan

beberapa kecakapan yang harus dimiliki yaitu

1) Dalam bidang keilmuan santri telah mahir

2) Santri memiliki kepribadian yang baik

3) Santri mukim

4) Memiliki wibawa dalam mengasuh dan membimbing para

santri yang lain.

5) Ustadz/ustadzah pesantren yang berusaha mengabdikan diri

untuk pesantren (lillahita’ala) tanpa menerima uang gaji

dari santri atau dari pengasuh sedikitpun.

Namun selain keckapan-kecakapan tersebut santri harus mendapatkan restu dari

romo kiyai (pengasuh).

b. Pengadaan staf pengajar (ustadz)

Sama halnya dengan pengadaan staf pengurus pengadaan staf pengajar juga

Pondok Pesantren Nurul Amal memiliki beberapa kecakapan yang harus dimiliki

oleh santri yang penulis paparkan dalam bab hasil penelitian.

c. Pelatihan dan pengembangan staf

Dalam pelatihan dan pengembangan staf baik staf pengajar maupun pengurus

Pondok Pesantren Nurul Amal belum memiliki program khusus pengembangan

Page 90: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

90

dan pelatihan, namun dalam pengembangan dan pelatihan pesantren memberikan

prinsip jalan ditempat, maksudnya dalam pengembangan serta pelatihan dilakukan

masing masing individu sebagai staf dengan tetap mengikuti kegiatan-kegiatan

yang diselenggarakan atas titah pengasuh, yang dikhususkan untuk para staf

pengurus dan ustadz seperti setiap ustad mengikuti pengajian yang langsung dari

pengasuh, dan mengikuti jenjang pendidikan madrasah diniyah yang belum

diselesaikan, sedangkan staf pengurus pelatihan dan pengembangannya melalui

kegiatan mengajar sesuai tingkat kemampuan dan kelas yang diampunya, karna

dengan demikian para staf akan terus belajar dan membenahi kekurangngan-

kekurangan yang akan terus dibenahi sehingga menjadi tenaga yang professional

sesuai basic masing-masing individu.

Sedangkan dalam penilain prestasi Pondok Pesantren

Nurul Amal tidak melakukan penilaian prestasi resmi kepada setiap staf baik

pengurus maupun tenaga pengajar (ustadz/ ustadzah).

4. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara

langsung menunjang efektivitas dan efisien pengelolaan pendidikan. Hal tersebut

lebih terasa lagi dalam implementasi manajemen pesantren yang telah diterapkan

di pesabtren Nurul Amal, yang menuntut kemampuan pesantren untuk

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggung jawabkan

pengelolaan dana secara transparan kepada pengelola lembaga pesantren secara

umum dan masyarakat.

Page 91: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

91

Dalam hal ini pesantren Nurul Amal telah cukup mampu mengelola keuangan

dengan baik, hal itu dapat dibuktikan dengan termenejnya keuangan dari

pemasukan sampai pengolahan pengeluaran keuangan dengan baik dan pada akhir

jabatan selalu diadakan laporan pertanggung jawaban pengelola keuangan

pesantren, sehingga dengan manajemen keuangan yang baik tersebut maupun

mencukupi kebutuhan santri baik dari fasilitas sarana prasarana maupun

kebutuhan lainnya dalam kehidupan sehari-hari dan pada laporan dari bendahara

setiap rapat pengurus satu bulan sekali, pengelola pesantren dalam mengelola

keuangan jarang mengalami kurang dari pemasukan yang menimbulkan hutang.

Berbekal pengalaman pengasuh dalam mengembangkan pesantren dari mulai

berdiri sampai sekarang ini, dari semua itu dijalankan dalam waktu yang tidak

sebentar tetapi sudah bertahun-tahun bahkan dibantu oleh dewan pengurus

khususnya bendahara pesantren keuangan pesantren dapat dimenej dengan baik

dan mampu mencukupi kebutuhan santri.

5. Manajemen Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Nurul Amal

Kec. Bandungan Kab. Semarang tahun Ajaran 2017/2018

Dalam Manajemen Pesantren telah diterapkan tugas dalam manajemen sarana dan

prasarana yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengawasan dan penyimpanan

inventaris. Hal itu dalam pesantren Nurul Amal telah berusaha menerapkan, yang

sekarang ini bisa peneliti rasakan adalah fasilitas sarana dan prasarana yang

diberikan pesantren sangat baik, sehingga dengan sebuah harapan bersama

fasilitas yang telah tersedia akan memberikan konstribusi secara optimal dan

berarti pada jalannya proses pembelajaran santri.

Page 92: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

92

Peningkatan fasilitas sarana prasarana pesantren Nurul Amal yang begitu cepat

dipengaruhi dari beberapa hal dan yang paling utama yakni penerapan manajemen

sarana dan prasarana yang baik, dari perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan,

dengan didorong adanya sumber pemasukan dana untuk pembangunan sarana

pesantren dan manajemen keuangan yang baik.

Semua dana yang telah masuk guna meningkatkan fasilitas sarana prasarana

pesantren tidak sebanding dengan fasilitas yang telah ada atau tidak akan cukup

untuk mendanai fasilitas sarana prasarana pesantren Nurul Amal yang ada dalam

jangka waktuyang relatif pendek, tetapi dari itulah salah satu keistimewaan

pesantren yang mana dengan kemampuan pengasuh sebagai manajerial dan

didukung oleh kemandirian santri mampu memenej dana yang masuk dan bisa

dikatakan minim untuk mencukupi semua kebutuhan didalam pesantren.

6. Manajemen Hubungan Pesantren dengan Masyarakat Pondok

Pesantren Nurul Amal Kec. Bandungan Kab. Semarang Tahun

Ajaran 2017/2018

Dalam teori manajemen pesantren hubungan pesantren dengan masyarakat pada

hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan

mengembangkan pertumbuhan pribadi santri di pesantren. Dalam hal ini,

pesantren sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang

lebih besar, yaitu masyarakat. Pesantren dan masyarakat memiliki hubungan yang

sangat erat dalam mencapai tujuan pesantren atau pembelajaran secara efektif dan

efisien.

Page 93: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

93

Manajemen humas yang diterpkan di dalam pesantren Nurul Amal bisa dirasakan

secara langsung telah ditanamkannya pada diri santri sejak dini sebuah interaksi

aktif dengan warga sekitar pesantren, rasa kepedulian dan rasa tanggap terhadap

masyarakat sekitar pesantren. Salah satu contoh kecil, ketika ada kegiatan

masyarakat seperti hajatan, pengajian akbar kampung, atau ketika mengetahui

masyarakat yang terkena musibah, santri Nurul Amal langsung terjun mengikuti

kegiatan-kegiatan tersebut.

Ketika di pesantren Nurul Amal mengadakan acara besarpun pesantren Nurul

Amal tidak lupa mengikut sertakan masyarakat untuk membantu mensukseskan

acara yang diadakan pesantren Nurul Amal tersebut, sehingga dari hal-hal kecil

dari beberapa kegiatan interaksi dengan masyarakat terbentuk hubungan yang

harmonis.

Selain berinteraksi dengan masyarakat sekitar pesantren, lembaga atau santri-

santri pesantren Nurul Amal membangun hubungan yang baik dengan wali santri,

pesantren-pesantren lain maupun lembaga yang lain. Sehingga dengan

terbentuknya hubungan yang baik dengan berbagai lini, akan sangat mendukung

perkembangan dan peningkatan kualitas pesantren terkhusus membantu

mensukseskan kegiatan belajar mengajar santri di pesantren Nurul Amal.

7. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Manajemen Pesantren

Nurul Amal Kec. Bandungan Kab. Semarang.

Dalam pelaksanaan manajemen kelembagaan pesantren, pesantren Nurul Amal

menerapkan manajemen pesantren yang baik, tidak akan mungkin terlepas dari

sebuah nilai plus atau faktor pendukung dari manajemen pesantren yang telah

Page 94: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

94

diterapkan tersebut. Selain itu dalam sebuah perjalanan penerapan manajemen

pesantren, pesantren Nurul Amal pun mengalami beberapa faktor penghambat

yang menjadi sebuah penghambat dalam pelaksanaan dan pencapaian hasil akhir

secara maksimal.

Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa faktor

pendukung pengelolaan manajemen pesantren akan berusaha mempertahankan

dan meningkatkan, sedangkan faktor peghambat meliputi faktor-faktor yang

secara berkelanjutan dapat dikoordinir dan diminimalisir oleh dewan pengurus

sebagai koordinator.

8. Ciri khas Pondok Pesantren Nurul amal

Ciri khas pesantren Nurul Amal dalam penerapan model pembelajaran yang

belum tentu diterapkan di pesantren-pesantren lain

Metode pelatihan-pelatihan pengembangan keahlian merupakan salah satu metode

pembelajaran pada santri Nurul Amal dengan bentuk pelatihan praktek secara

langsung, biasanya metode ini telah diselenggarakan dalam sebuah program

pelatihan dari beberapa lembaga yang memiliki hubungan yang baik dengan

pesantren Nurul Amal. Program ini merupakan salah satu kekhasan dalam sebuah

metode pendidikan santri yang mana belum tentu diterapkan di pesantren-

pesantren yang lain dan metode ini sangat menambah keluasan pengalaman santri.

Ciri khas dari pesantren Nurul Amal yang lainnya adalah meliputi:

a. Semua santri wajib sekolah karena satu atap dengan madrasah

b. Pengembangan berbagai live skill yaitu tata boga, tata busana,

stir mobil, bahasa, pencak silat, olahraga dan lain sebagainnya.

Page 95: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

95

c. Program Tahfidz.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng

Kec. Bandungan Kab. Semarang tahun ajaran 2017/2018 dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Page 96: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

96

1. Manajemen Pesantren dalam pencapaian tujuan Pondok Pesantren

Nurul Amal Kenteng Kec. Bandungan Kab. Semarang

menggunakan asas POAC ( Planning, Organizing, Actualing, dan

controling) yang terkait dengan Manajemen Kurikulum,

Manajemen Personalia, Manejemen Keuangan, Manajemen

Hubungan Masyarakat, Manajemen Sarana dan Prasaran.

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan

manajemen Pesantren di Pondok Pesantren Nurul Amal ialah

dengan adanya faktor eksternal dan faktor internal dari Pesantren.

B. Saran

1. Kepada Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng Kec.

Bandungan Kab. Semarang

Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki peran dalam

banyak hal terutama mencetak generasi yang baik dalam ilmu pengetahuan dan

tekhnologi serta iman dan taqwa hendaknya harus memiliki manajemen dan

keorganisasian yang benar-benar mampu mengelola pesantren tersebut dengan

baik. Pengadaan berbagai pelatihan dan pengembangan para kader pengajar,

pengurus harian mapun para santri adalah salah satu bentuk upaya dalam

menciptakan kualitas sumber daya yang baik akan menjadi lebih baik lagi dalam

menyongsong masa depan yang baik.

2. Kepada Pengurus Harian Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng Kec.

Bandungan Kab. Semarang

Page 97: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

97

Dalam pengelolaan manajemen pesantren tidak cukup dalam bentuk

perencanaan-perencanaan saja tetapi yang harus jauh lebih dipertahankan dan

dilaksanakan yaitu adanya sikap konsisten, loyalitas, pengorbanan dan tindakan

nyata dengan penuh keikhlasan dan semangat perjuangan dalam mengelola

pesantren menuju yang lebih baik.

3. Kepada Santri Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng Kec.

Bandungan Kab. Semarang

Dengan adanya santri yang diatur oleh sebuah peraturan supaya kita menjadi

teratur dan terarah, maka taatilah peraturan yang telah dibuat oleh pesantren.

Selain itu dengan tekad yang kuat dan ikhtiar yang maksimal baik ikhtiar lahiriah

maupun batiniyah, mari kita banggakan orang-orang yang sangat peduli dengan

kita, dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, mereka mengharapkan prestasi

dan kesuksesan yang akan di raih.

Page 98: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

98

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI.2003. Pola pemberdayaan masyarakat melalui pondok

pesantren. Jakarta.

Departemen Agama RI.2003. pondok pesantren dan madrasah diniyah. Jakarta.

Departemen Agama RI.2003. pola pengembangan pondok pesantren. Jakarta.

Ghofur,abd.2009. Pendidikan Anak Pengungsi. Malang: uin malang press.

Ghazali, Bahri, 2003. Pesantren berwawasan lingkungan. Jakarta: CV prasasti

Hasbullah.2006. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta. PT Raja

Grafindo Persada.

Hadi, Sutrisno, 2005 Metodelogi researt. Yogyakarta. Andi offset

Moeloeng, J Lexy. 2009. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung. Remaja

Rosdakarya.

Moh Makin, H. Baharudin. 2010. Manajemen Pendidikan Islam. Malang. UIN

maliki-press.

Purwanto, Ngalim. 2007. Ilmu Pendidikan teoritis dan praktis. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Setyorini, 2003. Manajemen pendidikan islam. Yogyakarta. Teras

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur suatu penelitian suatu pendekatan praktik.

Jakarta: Jakarta Rineka Cipta.

Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan Sekolah. Jakarta: PN Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif dan

kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suhartini dkk, 2005. Manajemen Pesantren. Yogyakarta, PT LKIS.

Usman husaini, 2003. Manajemen Teori,Praktik, dan Riset Pendidikan.

Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

Usman, Husaini. Dr 2006. Manajemen Teori,Praktik, dan Riset Pendidikan.

Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

Wikipedia Bahasa Indonesia.

http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/

Page 99: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

99

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

A. Identitas Diri

1. Nama : Linda Istiroh

2. Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 31 Oktober 1994

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Dusun Talun RT 05/06, Desa candi Kec.

Bandungan, Kab. Semarang,

5. Tempat Penelitian : Pondok Pesantren Nurul Amal Kenteng

Kec. Bandungan Kab. Semarang

B. Orang Tua

1. Ayah : Ihrom

2. Ibu : Muslikhah

3. Pekerjaan : Petani

C. Pendidikan

1. TK Keluarga Candi Lulus Tahun 2001

2. SDN Candi 01 Lulus Tahun 2007

3. MTS Al-Manar Lulus Tahun 2010

4. MA Al-Manar Lulus Tahun 2013

5. IAIN Salatiga

Page 100: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

100

Page 101: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

101

Page 102: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

102

Page 103: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

103

Page 104: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

104

PEDOMAN WAWANCARA

A. Untuk pengasuh

1. Bagaimana perencanaan dalam manajemen pesantren ?

2. Bagaimana pengorganisasian dalam manajemen pesantren?

3. Bagaimana penggerak dalam melaksanakan manajemen pesantren?

4. Bagaiman pengawasan di dalam pelaksanaan manajemen pesantren?

5. Bagaimana evaluasi dalam melaksanakan manajemen pesantren?

6. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melaksanakan

manajemen pesantren?

B. Untuk pengurus/ustadz

1. Bagaimana manajemen kurikulum pondok pesantren Nurul Amal?

2. Bagaimana penyusunan kurikulum pesantren?

3. Bagaimana implementasi/penerapan kurikulum pesantren?

4. Bagaimana proses pelaksanaan bimbingan pada santri?

5. Bagaimana cara pengelolaan kegiatan yang dilakukan santri sehari-hari?

6. Bagaimana perencanaan dalam manajemen keuangan di pondok pesantren

Nurul Amal?

7. Bagaimana cara mengelola tugas-tugas bendahara?

8. Apa saja yang menjadi hambatan dalam pengelolaan keuangan?

9. Bagaimana pengembangan sarana dan prasarana pondok pesantren Nurul

Amal dan bagaimana pengelolaannya?

10. Bagaimana evaluasi pembelajaran di pondok pesantren Nurul Amal?

11. Bagaimana metode pengajran yang diterapkan di pondok pesantren Nurul

Amal?

12. Bagaimana hubungan masyarakat sekitar pesantren dengan masyarakat

pesantren?

13. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

manajemen di pondok pesantren Nurul Amal?

Page 105: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

105

TRANSKIP HASIL WAWANCARA

Topik I : Manajemen kurikulum Pondok pesantren Nurul Amal Desa

Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Pada tanggal 10 juli saya mengunjungi pondok pada kali ini saya

mengfokuskan pada pengamatan dan pengambilan data melalui wawancara

dengan staf pengajar dan pengurus, tepat pukul 13.00 WIB saya bertemu dengan

pak lurah pesantren yaitu ustadz M Choirul Umam , setelah saling tegur sapa saya

langsung memulai pada maksud dantujuan saya, pertama saya menanyakan :

Menggunakan kurikulum apakah pesantren Nurul Amal ini?

Ustadz menjawab “bahwa di pesantren Nurul Amal ini menggunakan

kurrikulum salafiyah”

"Bagaimana menentukan mata pelajaran pada tiap-tiap tingkatan baik untuk

madrasah diniah maupun pengajian kitab fiqiahnya?

Ustad menjawab “penentuan mata pelajaran sebenarnya sudah disusun

sejak dulu sebelum saya disini, jadi dalam kepengurusan saya hanya mengikuti

yang telah ada namun tiap-tiap akan memasuki ajaran baru kami dewan

pengurus dan dewan ustadz mengagendakan musyawarah yang membahas

apakah mata pelajaran yang telah ada memerlukan tambahan atau cukup. Jika

memerlukan tambahan maka harus disepakati dewan ustadz baru kemudian hasil

musyawaran disampaikan pengasuh, jika pengasuh mengiyakan maka hasil

musyawarah ditetapkan dan dilaksanakan”.

Saya melanjutkan pada pertanyaan selanjutnya “disini kan sebagian besar

santrinya mengikuti pembelajaran pada pendidikan formal diluar pesantren

dengan demikian bagaimana anda beserta staf mengatur waktu agar santri bisa

mengikuti semua kegiatan pandidikan di pesantren ini?”

Ustadz menjawab “untuk kegiatan-kegiatan pembelajaran seperti madrasah

diniah kami memilih waktu pada malam hari yaitu setelah magrib sampai dengan

selesai, sedangkan pengajian kitab fikih dan musyafahah dapat dilihat pada

jadwal kegiatan pendidikan pesantren.”

Topik II : Metode pembelajaran di Pondok pesantren Nurul Amal Desa

Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Page 106: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

106

Saya melanjutkan wawancara dengan menemui salah satu ustadz yaitu

ustadz Mahmudiyanto dan saya langsung pada maksud dan tujuan dan langsung

mengajukan pertanyaan

“ kang metode apa saja yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di

pesantren ini ?

Ustadz menjawab, “metode yang digunakan sama dengan pondok-pondok

dahulu yaitu dengan metode sorogan, bandongan, hafalan yang merupakan ciri

khas pesantren ini”.

“ apakah metode bandongan sama dengan yang digunakan pada umumya

kang?”

Ustadz menjawab, “iya sama, sama saja yaitu "Pelaksanaan metode

bandongan adalah dengan cara ustadz membaca kitab kuning, kemudian santri

menyimak serta memaknani (menuliskan arti), sesuai yang dibaca ustadz,

terkadang ustadz menjelaskan hal-hal yang sekiranya muskil (sulit dipahami)”.

Topik III : Evaluasi pembelajaran pesantren

Terkait evaluasi saya menemui salah satu pengugus Kang Maryadi dan

bertanya.

“ kang apakah madrasah diniah Pondok pesantren Nurul Amal Desa

Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang juga diadakan evaluasi ?

Pengurus menjawab “iya, untuk evaluasi diadakan dengan model ter pada

tiap akhir semester, selain evaluasi dalam bentuk tes kami juga

menyelenggarakan lomba-lomba misal lomba membaca kitab, hafalan nadhoman

dan khitobah, yang biasanya diadakan pada setelah tes semester kedua dan

sebelum haflah dilaksanakan.”

Topik IV: Manajemen Personalia Pondok pesantren Nurul Amal Desa

Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Untuk mengetahui bagaimana penetapan dan pengkaderan staf ustadz dan

pengurus, saya bertemu dengan ustadz Andika sambil berbincang saya juga

sambil bertanya tentang manajemen personalia Pondok pesantren Nurul Amal

Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

”kang yang menetapkan santri diangkat mejadi pengurus dan ustadz itu

siapa kang ?

Ustadz menjawab, “untuk pengurus itu dari hasil musyawarah dewan

pengurus yang senior dan hasil musyawarah disampaikan pada pengasuh untuk

mendapatkan restu, untuk pengurus harus memiliki kriteria yang telah ditetapkan

yaitu :

1. Dalam bidang keilmuan santri telah mahir

2. Santri mukim

Page 107: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

107

3. Memiliki wibawa dalam mengasuh dan membimbing para santri

yang lain.

4. Santri memiliki kepribadian yang baik

“Sedangkan untuk dewan ustadz apakah sama juga kang” ?

“Untuk ustadz sebenarnya beberapa yang merangkap jadi pengurus namun

jika ditanyakan kreterianya sebagi berikut misalnya” :

1. Telah menempuh pendidikan madrasah diniah sampai tingkat Alfiyah Tsani

2. Memiliki kemampuan yang mahir dalam mata pelajaran yang akan di ajarkan

3. Sepenuhnya mendapatkan dawuh restu dari pengasuh pesantren.

Topik V : Manajemen Keuangan Pondok pesantren Nurul Amal Desa

Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Untuk mengetahui sumber dana pesantren maka saya mencari dan

menanyakan pertanyaan tersebut kepada bagian bendahara pesantren yaitu mbak

Nur Hanifah

“Darimanakah sumber pemasukan pendanaan pesantren?”

Mbak Hanifah menjawab “bahwa sumber pemasukan dana pesantren

adalah dari :

1. Pembayaran syahriah santri setiap 3 bulan sekali.

2. Pembayaran uang pembangunan bagi santri baru.

3. Infaq dari masyarakat.

4. Bantuan pendanaan pembangunan pesantren dari pemerintah.

Topik VI : Manajemen Sarana Prasarana Pondok pesantren Nurul Amal

Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Untuk menguatkan hasil observasi serta penegelolaanya tentang sarana

prasarana yang dimiliki Pondok pesantren Nurul Amal Desa Kenteng Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang penulis melakukan wawancara kepada ustadz

Mahmud yaitu dengan berbincang sambil menjelaskan

“kang bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana yang dimiliki pondok ?”

Ustadz menjawab “untuk pengelolaan terutama yang terkait fasilitas umum

seperti gedung, masjid, ruang kelas dll, baik pengurus maupun santri bersama-

sama merawat dengan baik yaitu dengan membuat jadwal piket.”

“terus untuk sarana dan prasarana yang umum tapi khusus seperti computer,

alat rebana dan TV bagaimana kang ?

“untuk yang beruapa elektronik sebenarnya bebas juga menggunakan

missal santri mau mengetik tugas za silahkan ngetik sendiri tapi harus sesuai

peraturan misal tidak boleh ketungkul dan meninggalkan kegiatan di pondok dll.

Begitu juga dengan menonton TV.”

Page 108: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

108

“kalau untuk sarana dan prasarana lain pesantren mempunyai apa lagi

kang?”

“Pesantren juga memiliki 1 masjid, 12 ruang kelas, 1 ruang pengasuh, 2

ruang ustadz/ustadzah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang kantor, 1 ruang

perpustakaan, 1 ruang komputer, 1 ruang keterampilan, 1 Mck kamad, 1 Mck

ustadz/ustadzah, 10 Mck santriwan-santriwati, 1 ruang marcing band 1 ruang

UKS, 2 Aula. Dan lain sebagainya.

Topik VII: Manajemen Hubungan Masyarakat Pondok Pesantren Nurul

Amal

Penulis kembali menggali data tentang bagaimana hubungan pesantren

(pengasuh, pengurus dan santri) dengan masyarakat sekitar pesantren, peneliti

dalam upaya mendaptkan data dengan wawancara dengan salah satu pengurus

yaitu kang Khamim dengan mengajukan pertanyaan

“ kang bagaimana hubungan masarakat dengan pesantren (pengasuh,

pengurus dan santri) Nurul Amal ini.”?

Kang Khamim menjawab “Bapak kiyai selain sebagai pengasuh pesantren,

beliau merupakan tokoh dan imam bagi masyarakat desa kenteng, jika warga

memiliki hajat yasinan, dan selamatan sering kali mengundang para dewan

asatidz dan tidak jarang juga diundang untuk menjadi imam tahlil, setiap warga

memiliki hajatan misal pernikahan, aqiqoh dan sunatan sering mengundang

santri untuk mengisi sholawat dengan rebana yang dimiliki pesantren, dan yang

paling seru apabila bulan puasa tiba setiap berbuka puasa semua menu berbuka

untuk santri merupakan sedekah masyrakat kampung sekitar pesantren. Yang unik

dari sedekah ini tiap pagi santri bergiliran menaruh tempat menu tak’jil untuk

berbuka dan kemudian sore menjelang magrib santri yang mendapat giliran

mengambil makanan dibawa kepesantren sebagai menu berbuka, kegiatan ini

telah berjalan cukup lama. “

Topik VIII : faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Manajemen

pesantren

Selain melekukan interfiw dan pengamatan tentang faktor-faktor pendukung

dan penghambat pembelajaran penulis melakukan wawancara yakni dengan

bertanya dengan salah satu ustadz dan ustadzah pesantren Nurul Amal

“Kang Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan manajemen

pesantren Nurul Amal”?

“Kang menjawab yang saya rasakan selama saya disini itu banyak factor

missal yang mendukung itu lingkungan dan masyarakat yang akrap dengan cah-

Page 109: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

109

cah santri, kegiatan-kegiatan diatur sesuai waktu yang enak untuk semua santri.

Sedangkan yang menjadi penghambat misalnya itu teman bisa missal temen yang

kurang memiliki semangat belajar terkadang mempengaruhi, fasilitas yang ada

gitu kayaknya.”

Kemudian mbak Galuh juga menjawab “Untuk faktor penghambat dan

pendukung itu ada faktor internal dan eksternal contoh salah satunya ialah faktor

pendukung internal motivasi dari pengasuh, letak pesantren yang strategis

kemudian fantor eksternalnya ialah Banyaknya santri pada tiap tahun pelajaran

baru. Untuk penghambat internal ialah Belum terpenuhinya sarana prasarana

yang memadai terutama asrama dan ruang kelas karena setiap tahunnya

mengalami overload dan untuk penghambat eksternal nya adalah Pengaruh

budaya global yang masuk kedalam dunia pesantren yang mengakibatkan

degradasi moral santri.”

Page 110: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

110

FOTO DOKUMENTASI

Gambar 1.

wawancara dengan pengasuh Pesantren

Gambar 2.

Wawancara dengan pengurus Putri

Page 111: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

111

Gambar 3.

Wawancara dengan lurah Pesantren Pa dan pengurus Putra

Page 112: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

112

Gambar 4.

Wawancara dengan lurah Pesantren Pi dan bagian bendahara

Page 113: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

113

Gambar 5.

Asrama Putri Lantai 3 (1)

Page 114: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

114

Gambar 6.

Asrama Putri

Page 115: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

115

Gambar 7.

Masjid Nurul Amal

Page 116: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

116

Gambar 8.

Asrama Putra

Page 117: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

117

Gambar 9.

Istiqosah santri

Page 118: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

118

Gambar 10.

Kegiatan pencak silat santri

Page 119: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

119

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Linda Istiroh

NIM : 111-13-064

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Dosen PA : Dr. Miftahuddin, M.Ag.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1. Sertifikat OPAK STAIN

Salatiga 2013

“Rekonstruksi Paradigma

Mahasiswa yang Cerdas

Peka dan Peduli”

26-27 Agustus

2013

Peserta 3

2. Sertifikat OPAK Tarbiyah

2013 “Menjunjung Tinggi

Nilai-Nilai Kearifan

Lokal Seabagi Identitas

Pendidikan Indonesia”

29 Agustus

2013

Peserta 3

3. Sertifikat UPT

Perpustakan “Library

User Education”

16 September

2013

Peserta 2

4. Sertifikat Pendidikan dan

Pelatihan Calon Pramuka

Pandega ke-23 (PLCPP

XXIII)“PLCPP Membuka

Cakrawala Dunia Serta

Membangun Kredebilitas

Bangsa”

20-23

September

2013

Peserta 2

5. Piagam Penghargaan Tes

Imtihanul Akhir Tahun

Ajaran 1435 H/2014 M

10-16 Januari

2014

Panitia 3

Page 120: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

120

6. Piagam Penghargaan Tes

Imtihanul Awwal Tahun

Ajaran 1435 H/2014 M

20-26 Februari

2014

Panitia 3

7. Piagam Penghargaan

Penerimaan Santri Baru

Tahun Ajaran 1435 H/

2014 M

5-20 Mei 2014 Panitia 3

8. Sertifikat Lomba Pidato

yang diselenggarakan

oleh Ponpes Al-Manar

Bener

11-13 Juni

2014

Panitia 3

9. Piagam Penghargaan

Kilatan Ramadhan

15-25 Juni

2014

Panitia 3

10. Sertifikat Lomba Qiroatul

Qutub yang

diselenggarakan oleh

Ponpes Al-Manar Bener

17 Juni 2014 Peserta 3

11. Piagam Penghargaan

Peringatan Hari Santri

Nasional ke-I Pondok

Pesantren Putra Putri Al-

Manar

22 Oktober

2014

Peserta 2

12. Sertifikat Seminar

Nasional Pekan Ilmiah

Biologi Terpadu (PIBT)

XX, Himpunan

Mahasiswa Biologi

FMIPA UNNES dengan

tema “Gaya Hidup Sehat

Mencegah Serangan

26 Oktober

2014

8

Page 121: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

121

Jantung dan Stroke”

13. Piagam Penghargaan

Penerimaan Santri Baru

Tahun Ajaran 1436 H/

2015 M

5-30 Mei 2015 Panitia 3

14. Piagam Penghargaan

Perlombaan CCIA

(Cerdas Cermat Ilmu

Agama)

9 Juni 2015 Panitia 3

15. Piagam Penghargaan Tes

Imtihanul Awwal Tahun

Ajaran 1436 H/2015 M

10-16 Juni

2015

Panitia 3

16. Sertifikat Lomba Pidato

yang diselenggarakan

oleh Ponpes Al-Manar

Bener

25-28 Juni

2015

Panitia 3

17. Sertifikat Lomba Qiroatul

Kutub yang

diselenggarakan oleh

Ponpes Al-Manar Bener

30 Juni 2015 Peserta 3

18. Piagam Penghargaan

Peringatan Hari Santri

Nasional ke-II Pondok

Pesantren Putra Putri Al-

Manar

22 Oktober

2015

Peserta 3

19. Piagam Penghargaan Tes

Imtihanul Akhir Tahun

Ajaran 1436 H/2015 M

10-16

Desember

2015

Panitia 3

20. Piagam Penghargaan Tes

Imtihanul Akhir Tahun

1-8 April 2016 Panitia 3

Page 122: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

122

Ajaran 1437 H/2016M

21. Piagam Penghargaan Tes

Imtihanul Awwal Tahun

Ajaran 1436 H/2016 M

13-19 April

2016

Panitia 3

22. Piagam Penghargaan

Perlombaan CCIA

(Cerdas Cermat Ilmu

Agama)

27 Mei 2016 Panitia 3

23. Piagam Penghargaan

Panitia Lomba Pidato B.

Indonesia Dalam Rangka

Hari Kartini MI Ma’arif

Bandungan

21 April 2016 Juri 4

24. Sertifikat Latihan

Gabungan Perguruan

Tinggi ke XI (LATGAB

PERTI XI) Se Jawa dan

Madura oleh Brigade

Khusus (Brigsus) Naga

Sandhi Racana Kusuma

Dilaga – Woro Srikandhi

IAIN Salatiga

18 September

2016

Peserta 4

25. Piagam Penghargaan

Penerimaan Santri Baru

Tahun Ajaran 1437 H/

2016 M

10-20

November

2016

Panitia 3

26. Piagam Penghargaan

Dalam Kegiatan Gerakan

Tanam Pohon “1 Pohon 1

Kehidupan” Gunung

11 Desember

2016

Peserta 2

Page 123: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

123

Andhong

27. Piagam Penghargaan

“Lomba Festifal Anak

Sholeh (FAS)” 2017

Februari 2017 Panitia 3

28. Piagam Penghargaan

Panitia Lomba Kaligrafi

Dalam Rangka Hari

Kartini MI Ma’arif

Bandungan

21 April 2017 Juri 4

29. Sertifikat Seminar

Nasional “Dengarkan

Bisikan Alam tentang

Manusia”

29 April 2017 Peserta 8

30. Certivicate National

Seminar “Unlocking

Students Potential to Deal

With Globalitation”

6 Mei 2017 Peserta 8

31. Sertifikat Seminar

Nasional “Serukan

Persatuan Ummat Islam

Dalam Mewaspadai

Konspirasi Pemurtadan”

15 Mei 2017 Peserta 8

32. Sertifikat Seminar

Nasional “Optimalisasi

Pergerakan Mahasiswa

Ekstra-parlementer di Era

Modern”

20 Mei 2017 Peserta 8

33. Keputusan Pengurus

Madrasah Ibtidaiyah

Ma’arif Kec. Bandungan

1 Juli 2017 Guru Wiyata

Bakti

8

Page 124: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

124

Page 125: SKRIPSI - e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2133/1/Skripsi linda oke.pdf · menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Pesantren di

125