skenario 3 hemato limfadenopati

18
NAMA : M.FADLI ILHAM AKBARI NPM : 1102013159 LI.1.MEMAHAMI DAN MENJELASKKAN LIMFADENOPATI LO.1.2. DEFINISI Limfadenopati adalah digunakan untuk menggambarkan setiap kelainan kelenjar limfe Lympadenophaty adalah penyakit kelenjar getah bening , biasanya pembengkakan , disebut juga adenopathy Limfadenopati merupakan pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran lebih besar dari1 cm LO.2.2. ETIOLOGI 1. Peningkatan jumlah limfosit makrofag jinak selama reaksi terhadap antigen. 2. infiltrasi oleh sel radang pada infeksi yang menyerang kelenjar limfe. 3. Proliferasi in situ dari limfosit maligna atau makrofag. 4. infiltrasi kelenjar oleh sel ganas metastatik. 5. Infiltrasi kelenjar limfe oleh makrofag yang mengandung metabolit dalam penyakit cadangan lipid.

Upload: fadli-ilham

Post on 18-Jul-2016

455 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

g

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

NAMA : M.FADLI ILHAM AKBARI

NPM : 1102013159

LI.1.MEMAHAMI DAN MENJELASKKAN LIMFADENOPATI

LO.1.2. DEFINISI

Limfadenopati adalah digunakan untuk menggambarkan setiap kelainan kelenjar

limfe

Lympadenophaty adalah penyakit kelenjar getah bening , biasanya pembengkakan ,

disebut juga adenopathy

Limfadenopati merupakan pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran lebih

besar dari1 cm

LO.2.2. ETIOLOGI

1. Peningkatan jumlah limfosit makrofag jinak selama reaksi terhadap antigen.

2. infiltrasi oleh sel radang pada infeksi yang menyerang kelenjar limfe.

3. Proliferasi in situ dari limfosit maligna atau makrofag.

4. infiltrasi kelenjar oleh sel ganas metastatik.

5. Infiltrasi kelenjar limfe oleh makrofag yang mengandung metabolit dalam penyakit

cadangan lipid.

Page 2: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

Beberapa mekanisme dapat menyebabkan kelenjar getah bening untuk memperbesar :

Infeksi: Ini dapat meningkatkan jumlah sel darah putih, yang berkembang biak dalam

menanggapi rangsangan dengan zat asing (antigen)

Virus: kekebalan reaksi terhadap infeksi umum dalam tubuh seperti infeksi virus yang

dapat terjadi dengan flu biasa serta infeksi yang lebih serius seperti HIV

Peradangan: Infiltrasi dengan sel-sel inflamasi selama infeksi atau peradangan di daerah

yang diberikan kelenjar getah bening

Kanker: Infiltrasi dengan ganas sel (metastasis) dibawa ke node dengan getah bening

mengalir dari daerah jenis tertentukanker

Kanker Darah: tidak terkontrol, perbanyakan limfosit ganas seperti di

limfoma atau leukemia

Dalam keadaan normal kelenjar getah bening mereka adalah ukuran kacang polong, yang

kadang-kadang bisa dirasakan di bawah kulit, terutama ketika mereka menjadi bengkak,

ketika mereka bisa menjadi sama besar dengan kelereng, atau bahkan lebih besar. 

Page 3: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

kelenjar getah bening, biasanya disebabkan karena infeksi, terutama infeksi virus seperti flu

biasa. 

Namun, ada berbagai jenis lain infeksi yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar

getah bening, seperti infeksi bakteri dan infeksi parasit, seperti: 

Infeksi yang terjadi biasanya:

Streptokokus infeksi tenggorokan

Infeksi di telinga

Gigi abses

Luka terinfeksi

Campak

Penyakit gondok

Demam kelenjar

Lain jenis infeksi:

Demam disebabkan karena gigitan atau goresan dari kucing

Toksoplasmosis, yang merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit yang

ditularkan kepada manusia dari kucing yang terinfeksi, atau karena mengkonsumsi

daging yang kurang matang

Penyakit yang ditularkan secara seksual, seperti sifilis

Tuberkulosis, dan infeksi disebabkan karena menelan atau menghirup basil tuberkel

Gangguan sistem kekebalan tubuh:

HIV, atau Human Immunodeficiency Virus, yang menyebabkan AIDS

Rheumatoid arthritis, penyakit autoimun kronis yang mempengaruhi jaringan-jaringan

sinovial sendi

Lupus, penyakit peradangan yang kronis dan mempengaruhi paru-paru, jantung, sel

darah, ginjal, kulit, dan sendi

Berbagai jenis kanker:

Page 4: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

Leukemia, keganasan dari jaringan yang membentuk darah dalam tubuh, seperti

sistem limfatik dan sumsum tulang

Limfoma, kanker dari jaringan getah bening

Penyebab lain yang mungkin mungkin, meskipun jarang, adalah hasil dari obat-obatan

tertentu, seperti fenitoin diresepkan untuk kejang, imunisasi terhadap penyakit tertentu seperti

malaria, sarkoidosis, yang merupakan penyakit kronis yang lain hasil dalam pembentukan

nodul dalam kelenjar getah bening, ludah kelenjar, paru-paru dan hati, penyakit Kawasaki,

dan penyakit penyimpanan glikogen. 

Umumnya, pembesaran kelenjar getah bening disebabkan oleh infeksi berkembang lebih

cepat daripada yang disebabkan oleh kanker seperti leukemia dan limfoma. Mereka juga

memiliki kecenderungan menjadi bebas rasa sakit pada tahap awal. 

Page 5: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

LO.2.3.KLASIFIKASI

Pembesaran kelenjar getah bening dapat dibedakan menjadi limfadenopati lokalisata dan

generalisataLimfadenopati lokalisata didefinisikan sebagai pembesaran KGB hanya pada satu

region saja, sedangkan limfadenopati generalisata apabila pembesaran KGB terjadi pada dua

atau lebih region yang berjauhan dan simtetris.12 Klasifikasi ini bertujuan untuk penentuan

diferensial diagnosis. Sekitar 75% pasien didapatkan limpadenopati lokalisata, sedangkan

limfadenopati generalisata 25%.

Berdasarkan luas limfadenopati:

•Generalisata: limfadenopati pada 2 atau lebih regio anatomi yang berbeda.

•Lokalisata: limfadenopati pada 1 regio.Dari semua kasus pasien yang berobat ke

sarana layanan kesehatan primer, sekitar ¾ penderita datang dengan limfadenopati lokalisata

dan 1/4 sisanya datang denganlimfadenopati generalisata.

LOKASI KGB :

LIMFADENOPATI GENERALISATA

-Limfadenopati pada dua atau lebih regio anatomi yang berbeda

LIMFADENOPATI LOKALISATA

-Limfadenopati pada satu regio anatomi

o Limfadenopati kepala dan leher

o Limfadenopati axilla , epitrochlear

o Limfadenopati inguinal

LO.2.4.PATOFISIOLOGI

Patofisiologi limfadenopati berbeda berdasarkan etiologi. Jika proses reaktif,

peningkatan fisiologis dalam jumlah limfosit dan makrofag menyebabkan ukuran node

meningkat. Atau, dalam peningkatan ukuran yang berkaitan dengan proses patologis, node

dapat meningkatkan ukuran karena bakteri, jamur, virus, atau sel metastasis dapat mengisi

node.

Sistem limfatik berperan pada reaksi peradangan dan sejajar dengan sistem vaskular

darah. Terjadi penembusan lambat cairan interstisial dari jaringan kedalam saluran limfe dan

akhirnya bergabung kembali kedarah vena. Bila daerah terkena radang, biasanya terjadi

Page 6: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

kenaikan pada aliran limfe dari daerah itu. Telah diketahui bahwa dalam perjalanan

peradangan akut, lapisan pembatas pembuluh limfe yang terkecil agak meregang, sama

seperti yang terjadi pada venula, dengan demikian memungkinkan lebih banyak bahan

interstisial yang masuk kedalam pembuluh limfe. Bagaimanapun juga, selama peradangan

akut tidak hanya aliran limfe yang bertambah, tetapi kandungan protein dan sel dari cairan

limfe juga bertambah dengan cara yang sama.

Sebaliknya, bertambahnya aliran bahan-bahan melalui pembuluh limfe

menguntungkan karena cenderung mengurangi pembengkakan jaringan yang meradang

dengan mengosongkan sebagian dari eksudat. Sebaliknya, agen-agen yang dapat

menimbulkan cedera dapat dibawa oleh pembuluh limfe dari tempat peradangan primer

ketempat yang jauh dalam tubuh. Dengan cara ini, misalnya, agen-agen yang menular dapat

menyebar. Penyebaran sering dibatasi oleh penyaringan yang dilakukan oleh kelenjar limfe

regional yang dilalui oleh cairan limfe yang bergerak menuju kedalam tubuh, tetapi agen atau

bahan yang terbawa oleh cairan limfe mungkin masih dapat melewati kelenjar dan akhirnya

mencapai aliran darah.

Page 7: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

Penembusan lambat cairan interstitial

kedalam saluran limfe jaringan

Radang limfe

Terjadi kenaikan aliran limfe menuju sentral dalam badan

pada daerah peradangan

bergabung kembali ke vena perubahan dalam

kemampuan

pembekuan

darah

pembuluh vena yang terkecil agak meregang

bila terjadi trauma

banyak cairan interstitial kandungan protein bertambah

masuk ke pembuluh limfe

menekan organ terjadi bengkak

pernapasan

dilakukan tindakan invasif

1

2

Resti kekurangan volume cairan

Nyeri akut

Resti infeksi

Pola nafas tidak efektif

Page 8: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

LO.2.5. MANIFESTASI KLINIS

Lokasi pembesaran KGB pada dua sisi leher secara mendadak biasanya disebabkan oleh

infeksi virus saluran pernapasan bagian atas. Pada infeksi oleh penyakit kawasaki

umumnya pembesaran KGB hanya satu sisi saja.6 Apabila berlangsung lama (kronik)

dapat disebabkan infeksi oleh Mikobakterium, Toksoplasma, Ebstein Barr Virus atau

Citomegalovirus. Durasi dari limfadenopati ketika sudah persistem (lebih dari 4 minggu)

indikasi adanya infeksi kronik , collagen vascular disease atau keganasan , sedangkan

linfadenopati lokalisata yang akut, sering menyertai dari infeksi mononukleus dan

faringitis bakterialis.

Gejala penyerta

Gejala infeksi selain demam, dicari kemungkinan adanya faringitis (nyeri menelan

batuk), konjungtivitis (keluar secret, mata merah), ulserasi kulit, tinea (gatal pada daerah

lipatan), nyeri lokal, luka genital, keluar cairan dari genital, dan berkeringat di malam hari

menandakan kemungkinan tuberculosis.

Gejala keganasan metastasis: gejala konstitusional keganasan seperti penurunan berat

badan dan keringat malam.

Gejala konstitusional : demam keringat malam, dan / atau penurunan berat badan yang

tidak dapat dijelaskan lebih besar dari 10% dari berat badan selama 6 bulan mengenai

untuk limfoma, arthralgias, ruam, dan mialgia menunjukkan adanya penyakit vaskular

kolagen.

Ukuran

Ukuran dari KGB bervariasi tergantung lokasinya. Kelenjar getah bening yang memiliki garis

tengah terpanjang > 10 mm dikategorikan sebagai suatu limfadenopati, dengan pengecualian

untuk kelenjar getah bening epitroklear (bila garis tengah terpanjang > 5 mm) dan inguinal

(bila garis tengah terpanjang > 15 mm). Apabila kelenjar getah bening supraklavikula, ilaka

maupun poplitea dapat teraba juga sudah dikategorikan sebagai suatu yang abnormal. Pada

anak-anak, limfadenopati yang diameternya > 2cm (disertai dengan foto toraks abnormal dan

Page 9: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

tidak ada kelainan pada teling, hidung tenggorok) dapat dicurigai penyakit granulamotosa

( Tuberkulosis) atau kanker .

Nyeri tekan

Pembesaran KGB menyebabkan kapsul meregang dan mengakibatkan adanya nyeri. Nyeri

biasanya disebabkan dari proses inflamasi atau supurasi, tetapi nyeri juga dapat disebabkan

oleh perdarahan di jaringan nekrotik karena keganasan, sehingga ada atau tidaknya nyeri

tidak dapat di jadikan indikasi adanya keganasan.

Konsistensi

Secara umum konsistensi tidak dapat menentukan etiologi. keras seperti batu mengarahkan

kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan kepada limfoma; lunak mengarahkan

kepada proses infeksi; fluktuatif mengarahkan telah terjadinya abses/pernanahan.

• Gejala yang menyertai

Gejala konstitusi, seperti fatigue, malaise, demam, sering menyertai limfadenopati

servikal dan limfositosis atipikal pada sindrom mononukleosis. Demam, keringat malam, dan

penurunan berat badan lebih dari 10% dapat merupakan gejala limfoma B symptom. Pada

limfoma Hodgkin, B symptom didapatkan pada 8% penderita stadium I dan 68% penderita

stadium IV. B symptom juga didapatkan pada 10% penderita limfoma non-Hodgkin. Gejala

artralgia, kelemahan otot, atau ruam dapat menunjukkan kemungkinan adanya penyakit

autoimun, seperti artritis reumatoid, lupus eritematosus, atau dermatomiositis. Nyeri pada

limfadenopati setelah penggunaan alkohol merupakan hal yang jarang, tetapi spesifi k untuk

limfoma Hodgkin.

LO.2.6.DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING

Page 10: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

Anamnesis

Dari anamnesis dapat diperoleh keterangan lokasi, gejala –gejala penyerta, riwayat

penyakit, riwayat pemakaian obat dan riwayat pekerjaan.

1. Pemeriksaan Fisik

Pembesaran KGB

Kelainan/pembesaran organ

Berat badan menurun

Suhu meningkat

Keluhan anemia

Malaise berkepanjangan

Berkeringat bisa mengarahkan dugaan pada keganasan

Ukuran dan tekstur kelenjar getah bening :

Nodus yang keras dan menonjol lebih ke arah kanker

Nodus yang lunak, bisa digerakkan, nyeri lebih ke arah infeksi

Page 11: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

2. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang

2.1Laboratorium

a. Rutin:

i. Hematologi:

1. Darah perifer lengkap

2. Gambaran darah tepi

ii. Urinanalisis: urin lengkap

iii. Kimia klinik

1. Protein total, albumin, asam urat

2. Alkali fosfatase

3. Gula darah puasa dan 2 jam pp

4. Elektrolit: NA, K, Cl, Ca, P

b. Khusus:

i. Gamma GT

ii. Cholinesterase

iii. LDH/fraksi

iv. Serum Protein Elektroforesis

v. Imuno Elektroforese

vi. Tes Coombs

vii. B2 Mikroglobulin

2.2Biopsi KGB dilakukan hanya 1 kelenjar yang paling representatif, superfisial, dan

perifer. Jika terdapat kelenjar perifer/superfisial yang representatif, maka tidak perlau

dilakukan biopsi intra abdominal atau intratorakal

2.3Aspirasi sumsum tulang (BMP) dan biopsi sumsum tulang dari 2 sisi spina iliaca

dengan hasil spesimen sepanjang 2 cm

2.4Radiologi

2.4.1.Rutin:

Toraks foto PA dan lateral

CT scan seluruh abdomen

2.4.2.Khusus:

Page 12: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

CT scan toraks

USG abdomen

Limfografi, limfosintigrafi

2.5.Konsultasi THT: bila cincin Waldeyer terkena, dilakukan gastroskopi atau foto

saluran cerna atas dengan kontras

2.6.Cairan tubuh lain: cairan pleura, asites, cairan serebrospinal jika dilakukan

punksi/aspirasi diperiksa sitologi dengan cara cytospin, di samping pemeriksaan rutin

lainnya.

Diagnois banding :

LO.2.7. TATALAKSANA & KOMPLIKASI

• Tatalaksana limfadenopati didasarkan kepada penyebabnya. Banyak kasus

limfadenopati sembuh dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan apapun

selain dari observasi.

• Lakukan observasi 4-6 minggu, bila tidak juga mengalami pengecilan, maka dapat

menjadi indikasi untuk melakukan biopsi .

• Biopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan kepada

keganasan .

• Bila penyebab limfadenopati adalah mikobakterium tuberkulosis maka diberikan obat

anti tuberkulosis selama 9-12 bulan .

• Bila disebabkan mikobakterium selain tuberkulosis maka memerlukan pengangkatan

KGB yang terinfeksi .

atau bila pembedahan tidak memungkinkan atau tidak maksimal diberikan antibiotik

golongan makrolida dan antimikobakterium.

KOMPLIKASI

Komplikasi limfadenopati sendiri termasuk pembentukan abses, selulitis ,

pembentukan fistula, atau sepsis . Kebanyakan komplikasi, bagaimanapun, adalah berkaitan

dengan proses penyakit yang mendasarinya.Limfadenopati di daerah dada (adenopati

mediastinum) dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa seperti sindrom

Page 13: Skenario 3 Hemato Limfadenopati

vena cava superior yang menghambat aliran darah; obstruksi saluran bronkial, trakea, atau

pernapasan, dan kompresi esophageal. komplikasi metabolik terjadi pada lymphadenopathies

ganas, terutama masalah ginjal, seperti nefropati asam urat, gangguan elektrolit (yaitu,

hiperkalemia, hypercalcemia, hypocalcemia, hyperphosphatemia) dan gagal

ginjal.limfadenopati perut dapat menyebabkan sakit punggung atau nyeri perut, sembelit, dan

buang air kecil meningkat. Yang infolding dari satu segmen usus ke lain (intussusception)

karena obstruksi oleh kelenjar getah bening perut bisa mengancam jiwa. 

LO.2.8.PROGNOSIS

Prognosis untuk pemulihan adalah baik jika segera diobati dengan antibiotik. Dalam

kebanyakan kasus, infeksi dapat dikendalikan dalam tiga atau empat hari. Namun, dalam

beberapa kasus mungkin diperlukan waktu beberapa minggu atau bulan untuk

pembengkakan menghilang, panjang pemulihan tergantung pada penyebab infeksi.

Penderita dengan limfadenitis yang tidak diobati dapat mengembangkan abses, selulitis,

atau keracunan darah (septikemia), yang kadang-kadang fatal.

 

DAFTAR PUSTAKA :

Price, A. Sylvia.2007.Patofisiologi.Jakarta:EGC

Sudoyo, Aru W. 2009.Buku Ajar ILMU PENYAKIT DALAM. Jakarta : Interna Publishing

Dorland, W.A Newman. 2010.Kamus Kedokteran Dorland Ed.31. Jakarta : EGC

Faraghta,A.2013.Referat Stase Anak “Pendekatan Klinis Limfadenopati”.Jakarta:FK UIN