skenario 2 blok hemato"thalasemia"

Upload: faridacitra

Post on 06-Jul-2018

293 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    1/34

    I. Langkah – 1

    SKENARIO 2

    PERTUMBUHAN BADAN TERLAMBAT DAN PERUT MEMBUNCIT

    Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa orangtuanya ke dokter praktek umum

    dengan keluhan pertumbuhan badan terlambat bila dibandingkan dengan teman sebayanya.

    Keluhan tersebut baru disadari orangtuanya sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan

     perut membuncit, lekas lelah, dan sesak nafas

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda ital dalam batas normal. !" # $% cm, ""# &'

    kg, konjunctia pucat, sclera ikterik, dan splenomegali Schufner ((.

    Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil )

    Pemerikaan Ka!ar Ni"ai N#rma"

    *emoglobin +*b $ gd &&,5-&5,5 gd

    *ematokrit +*t '5/ '0-01/

    ritrosit 5 3 &14l ',$-5,' 3 &14l

    678 4$ f 95-%9 f

    67* &' pg 20-'1 pg

    67*7 &$/ '2-'4 /

    eukosit %111 l 5111-&0.511 l

    !rombosit 241.111 l 251.111-051.111 l

    :etikulosit 2/ 1,5-&,5/

    Sediaan apus darahtepi

    ritrosit mikrositik hipokrom, anisopoikilositosis, seltarget +;, polikromasi, fragmentosit +;, ertirosit

     berinti +;

    ((K?S( K?!? S@(!

    &. Splenomegali Schufner (( ) Pembesaran lien sampai &1 atau lebih kali lipat ukuran

    normalnya kearah medial dan ke bawah umbilicus+?natomi "erorientasi Klinis, 21&'.

    2. ?nisopoikilositosis ) ?danya eritrosit yang ukurannya berariasi dan bentuknya

      abnormal dalam darah +

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    2/34

    ?=?(S(S 6?S??*

    &. ?pa yang menyebabkan perut membuncit, lekas lelah A sesak nafas B2. 6engapa pertumbuhan badan terhambat B

    '. 6engapa terjadi splenomegaliB

    0. Kenapa kadar retikulosit meningkat B5. ?pa penyebab adanya anemia dan sklera ikterik B

    4. ?pa penyabab pasien tersebut terlihat pucatB

    9. Kenapa ikterik hanya pada bagian sklera B%. Kenapa pada sedian hapus darah tepi terdapat anisopoikilositosisB

    $. ?pa diagnosis pasien pada skenario ini B

    &1. Kenapa 678 menurun sedangkan hematokrit dan eritrosit normal B

    ":?(= S!C:6(=D

    &. Perut membuncit disebabkan karena adanya splenomegali

    - Sesak nafas disebabkan karena mekanisme kompensasi paru akibat jumlah

    hemoglobin menurun sehingga C2 yang diangkut juga menurun- ekas lelah disebabkan karena C2 menurun pembentukan ?!P menurun E energi

    yang dihasilkan menurun

    2. Karena adanya eskpansi sumsum tulang sehingga dapat terjadi deformitas pada tulang'. Splenomegali terjadi karena destruksi eritrosit yang berlebihan

    0. Karena eritrosit memiliki bentuk abnormal yang ban ysaakehingga eritrosit lisis F &21

    hari sehingga sumsum tulang mengkompensasi dengan mempercepat pembentukan

    eritrosit muda E retikulosit meningkat5. - anemia disebabkan karena penumpukan dan penghancuran sel-sel abnormal erirosit

    dilimpa dan hb menurun sehingga eritrosit mikrositik hipokrom- Sklera ikterik disebabkan karena bilirubin meningkat

    4. *emoglobin menurun E heme menurun E tidak ada yang member warna pada mukosa

    E pucat

    9. Karena pada bagian sklera paling sensitif pada peningkatan bilirubin yang disebabkan

    destruksi eritrosit meningkat. Sklera ikterik juga pertanda awal splenomegali.

    %. Karena kesalahan penerjamahan rantai globin dari kromosom && A &4Emorfologi

    eritrosit berariasiE umur eritrosit F&21 hari

    $. !halassemia. Karena ditemukan banyaknya sel target dan adanya anisopoikilositosis

    &1.

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    3/34

    *(PC!S?

    Kesalahan

    penerjemahan

    rantai globin dari

    kromosom 11&16

    Anisopoikilosit

    Eritrositberumur

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    4/34

    SASARAN BELA$AR 

    ( &. 6emahami dan 6enjelaskan Dlobin

    C &.&. 6emahami dan 6enjelaskan

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    5/34

    LI.1 Memahami !an Men&e"akan '"#(in

    LO 1.1 Memahami !an Men&e"akan De)inii '"#(in

    Dlobin adalah protein penyusun hemoglobin yang terdiri dari 2 pasang rantai

     polipeptida.:antai polipeptida ini terdiri dari 2 pasang rantai dengan jumlah, jenis dan

    urutan asam amino tertentu.6asing-masing rantai polipeptida mengikat & gugusheme.Sintesis globin terjadi di eritroblast dini atau basofilik dan berlanjut dengan tingkat

    terbatas sampai di retikulosit.

    "eberapa jenis hemoglobin yang dapat ditemukan, sebagai berikut)

    • Pada orang dewasa)- *b? +$4/, terdiri atas dua pasang rantai globin alfa dan beta +G2H2

    - *b?2 +2,5/, terdiri atas dua pasangan rantai globin alfa dan delta +G2I2

    • Pada fetus)- *b> +predominasi, terdiri atas dua pasang rantai globin alfa dan gamma +G2J2

    - Pada saat dilahirkan *b> terdiri atas rantai globin alfan danD

    gamma +G2D

    J2 danalfa dan ?gamma +G2?J2, di mana kedua rantai globin gamma berbeda pada asam

    amino di posisi &'4 yaitu glisin pada DJ dan alanin pada ?J

    • Pada embrio)- *b Dower &, terdiri atas rantai globin eta dan epsilon +L2M2

    - *b Dower 2, terdiri atas rantai globin alfa dan epsilon +G2M2- *b Portland, terdiri atas rantai globin eta dan gamma +L2J2, sebelum minggu ke

    % intrauterin

    - Semasa tahap fetus terdapat perubahan produksi rantai globin dari rantai eta +L

    ke rantai alfa +G dan dari rantai epsilon +M ke rantai gamma +J, diikuti produksirantai beta +H dan rantai delta +I saat kelahiran.

    LO 1.2 Memahami !an Men&e"akan S*r+k*+r '"#(in

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    6/34

    Kode genetik untuk sintesis

    globin terletak di kromosom &&

    + rantai epsilon, gamma, delta, dan

     beta dan kromosom &4 +rantai alfa

    dan embrionik. @ntuk sintesis rantai

    alfa masing-masing kromosom &4

    memiliki dua sublokus sehingga pada

    sel diploid orang normal terdapat

    total empat sublokus fungsional.

    Den-gen yang mengontrol sintesis

    rantai beta, gamma, dan delta

    membentuk suatu cluster +kumpulan

    yang terdapat dalam suatu sekuens di

    kromosom &&.

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    7/34

    selalu dimulai dengan suatu dinukleotida D! dan berakhir dengan dinukleotida

    ?D.6esin  splicing   mengenali urutan tersebut dan juga sekuens dinukleotida

    didekatnya yang dipertahankan.:=? dalam nucleus juga ditutupi dengan

     penambahan suatu struktur pada ujung 5N yang mengandung gugus tujuh metil

    guanosin.Struktur ini penting untuk pelekatan m:=? pada ribosom, setelah itu

    m:=? yang baru terbentuk tersebut juga mengalami poliadenilasi pada ujung 'N.

    Sejumlah sekuens lain yang dipertahankan penting dalam sintesis globin.Sekuens ini mempengaruhi transkripsi gen, memastikan kebenarannya dan

    menetapkan tempat untuk mengawali dan mengakhiri translasi dan memastikan

    stabilitas m:=? yang di sintesis. Promotor ditemukan pada posisi 5N pada gen, dekatdengan lokasi inisiasi atau lebih distal. Promotor ini adalah lokasi tempat :=?

     polimerase berikatan dan mengakatalis transkripsi gen. +*offbrand, 2115 A

     =ainggolan, 211&

    Setelah itu penguat +enhancer  ditemukan pada posisi 5N atau 'N terhadap gen.

    Penguat penting dalam regulasi ekspresi gen globin yang spesifik jaringan dan dalam

    regulasi sintesis berbagai rantai globin selama kehidupan janin dan setelah kelahiran.

    :egio pengatur lokus +locus control region, 7: adalah unsur pengatur genetic yang

    terletak jauh di hulu kelompok globin H yang mengatur aktiitas genetik tiap domain,

    kemungkinan dengan cara berinteraksi secara fisik dengan region promoter dan

    menguraikan kromatin agar faktor transkripsi dapat berikatan. Kelompok gen globin

    G juga mengandung region yang mirip dengan 7:, disebut *S01. >aktor transkripsi

    D?!?-&, >oD, dan =>-2 yang diekspresikan terutama pada precursor eritroid,

     penting untuk menentukan ekspresi gen globin dalam sel eritroid. +*offbrand, 2115

    Setelah itu m:=? globin memasuki sitoplasma dan melekat pada ribosom

    +translasi tempat terjadinya sintesis rantai globin.proses ini terjadi melalui pelekatan:=? transfer, masing-masing dengan asam aminonya sendiri, melalui

     berpasangannya kodonantikodon pada suatu posisi yang sesuai dengan cetakan

    +template m:=?. +7ampbell, 2112

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    8/34

    LI 2. Memahami !an Men&e"akan Tha"aemia

    LO 2.1 Memahami !an Men&e"akan De)inii Tha"aemia

    !halasemia adalah suatu kelainan genetic yang sangat beraneka ragam yang ditandai oleh penurunan sintess rantai G atau H dari globin. Secara bahasa) thalassa adalah

    laut, emia  adalah darah, dikarenakan thalassemia merupakan penyakit dengan

    epidemiologi di daerah 6editeranea%

    !halassemia adalah kelompok heterogen anemia hemolitik herediter yang

    diturunkan dari kedua orangtua kepada anak-anaknya secara autosomal resesif yang

    secara umum terdapat penurunan kecepatan sintesis pada satu atau lebih rantai polipeptida hemoglobin. Secara molekuler thalassemia dibedakan atas thalassemia G dan

    thalassemia H. =amun berdasarkan gejala klinisnya, thalassemia terbagi menjadi

    thalassemia minor, thalassemia mayor dan thalassemia intermedia.

    LO 2.2 Memahami !an Men&e"akan

    E,i!emi#"#gi Tha"aemia

    Pe*a Se(aran P#,+"ai Tha"aemia

    $eni Tha"aemia Pe*a Se(aran

    !halassemia-H Populasi 6editeranian, !imur !engah, (ndia,

    Pakistan, ?sia !enggara, :usia Selatan, 7ina

    Oarang di) ?frika, kecuali iberia, dan di

     beberapa bagian ?frika @tara Sporadik) padasemua ras.

    !halassemia-G !erentang dari ?frika ke 6editeranian, !imur  

    !engah, ?sia !imur dan !enggara *b "artNs

    hydrops syndrome dan *b* disease sebagian

     besar terbatas di populasi ?sia !enggara dan

    6editeranian.

    &. !halassemia beta

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    9/34

    Sering dijumpai di ?sia !enggara, lebih sering dari thalassemia beta.

    LO 2.%. Memahami !an Men&e"akan E*i#"#gi Tha"aemia

    Penyebab anemia pada thalasemia bersifat primer dan sekunder 

    &. Primer adalah berkurangnya sintetis *b ? dan eritropoesis yang tidak efektif 

    disertai penghancuran sel Q sel eritrosit intramedular.

    2. Sekunder adalah karena defesiensi asam folat bertambahnya olume plasma

    intraaskular yang mengakibatkan hemodilusi dan distribusi eritrosit olehsistem retikuloendotelial dalam limpa dan hati.

    Penelitian biomolekuler menunjukkan adanya mutasi

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    10/34

    Oika kedua orang tua tidak menderita

    !halassemia traitbawaan, maka tidak mungkinmereka menurunkan!halassemia trait atau

     bawaan atau !halassemia mayor kepada anak-

    anak meraka. Semua anak-anak mereka akan

    mempunyai darah yang normal.

    ?pabila salah seorang dari orang tua menderita

    !halassemia trait atau bawaan, sedangkan yang

    lainnya tidak maka satu dibanding dua +51/kemungkinannya bahwa setiap anak-anak mereka

    akan menderita !halassemia traitbawaan, tetapi

    tidak seseorang diantara anak-anak mereka

    !halassemia mayor.

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    11/34

    ?pabila kedua orang tua menderita !halassemia

    trait atau bawaan, maka anak-anak merekamungkin akan menderita thalassemia traitatau

     bawaan atau mungkin juga memiliki darah yang

    normal, atau mereka mungkin menderita

    !halassemia mayor.

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    12/34

    BENTUK 'ENOTIP 0ENOTIP

    Tha"aemia2 *rai* 3i"en*

    4arrier5+-G GG ?simtomatik  

    Tha"aemia1 *rai*

    menyerupai thalassemia-H minor 

    • Tha"aemia2ah#m#6ig#* +-G -G

    • Tha"aemia1ahe*er#6ig#*

    +GG --

    Hem#g"#(in H !ieae +-- -G thalassemia intermedia

    H-!r#, )e*a"i !engan H( Bar* +-- --*ydrops fetalis meninggal in

    utero

    Pada talasemia alfa, terjadi penurunan sintesis dari rantai alfa globulin.

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    13/34

     $halassemia beta menurut ukum 'end

    dapat berbentuk thalassemia-&a-G homoigot +GGoo atau thalassemia-2a-G

    heteroigot +GoGo. e.

    Salah satu ciri fisik dari penderita talasemia adalah

    kelainan tulang yang berupa tulang pipi masuk ke

    dalam dan batang hidung menonjol +disebut gacies

    cooley, penonjolan dahi dan jarak kedua mata menjadi

    lebih jauh, serta tulang menjadi lemah dan keropos.

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    14/34

    !eformitas tulang pada thalasemia beta ma"or ()a#ies *

    rendah. 6utasi yang terjadi sangat ringan, dan merepresentasikan suatu

    thalasemia-H;.

     b. "entuk  silent carrier   thalasemia-H tidak menimbulkan kelainan yang dapat

    diidentifikasi pada indiidu heteroigot, tetapi gen untuk keadaan ini, jika

    diwariskan bersamaan dengan gen thalasemia-H,dapatmenghasilkan sindromthalasemia intermedia.

    2. !rait thalasemia-Ha. Penderita mengalami anemia ringan, nilai eritrosit abnormal, dan elektroforesis

    *b abnormal dimana didapatkan peningkatan jumlah *b ?2, *b >, atau keduanya.

     b. (ndiidu dengan ciri +trait thalasemia sering didiagnosis salah sebagai anemiadefisiensi besi dan mungkin diberi terapi yang tidak tepat dengan preparat besi

    selama waktu yang panjang. ebih dari $1/ indiidu dengan trait thalasemia-H

    mempunyai peningkatan *b-?2 yang berarti +',0/-9/. Kira-kira 51/ indiidu

    ini juga mempunyai sedikit kenaikan *b>, sekitar 2-4/. Pada sekelompok kecilkasus, yang benar-benar khas, dijumpai *b ?2 normal dengan kadar *b> berkisar 

    dari 5/ sampai &5/, yang mewakili thalasemia tipe IH.

    3. !halasemia-H yang terkait dengan ariasi struktural rantai H

    a. Presentasi klinisnya berariasi dari seringan thalasemia media hingga seberatthalasemia-H mayor 

     b. kspresi gen homoigot thalasemia +H; menghasilkan sindrom mirip anemia

    7ooley yang tidak terlalu berat +thalasemia intermedia.

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    15/34

    yang amat sangat dan gagal jantung yang disebabkan oleh anemia. !anpa

    transfusi, %1/ penderita meninggal pada 5 tahun pertama kehidupan.

     b. Pada kasus yang tidak diterapi atau pada penderita yang jarang menerima

    transfusipada waktu anemia berat, terjadi hipertrofi jaringan eritropoetik 

    disumsum tulang maupun di luar sumsum tulang. !ulang-tulang menjadi tipis danfraktur patologis mungkin terjadi. kspansi masif sumsum tulang di wajah dan

    tengkorak menghasilkan bentuk wajah yang khas.

    c. Pucat, hemosiderosis, dan ikterus

    sama-sama memberi kesan coklat

    kekuningan. impa dan hati membesar

    karena hematopoesis ekstramedulerdan hemosiderosis. Pada penderita yang

     lebih tua, limpa mungkin sedemikian

     besarnya sehingga menimbulkan

    ketidaknyamanan mekanis danhipersplenisme sekunder.

    d. Pertumbuhan terganggu pada anak yang lebih tuaR pubertas terlambat atau tidak 

    terjadi karena kelainan endokrin sekunder.

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    16/34

    acies cooley adalah ciri khas thalasemia mayor, yakni batang hidung masuk ke

    dalam dan tulang pipi menonjol akibat sumsum tulang yang bekerja terlalu keras

    untuk mengatasi kekurangan hemoglobin. Penderita thalasemia mayor akan tampak 

    memerlukan perhatian lebih khusus.

    Pada umumnya, penderita thalasemia mayor harus menjalani transfusi darah dan

     pengobatan seumur hidup. !anpa perawatan yang baik, hidup penderita thalasemia

    mayor hanya dapat bertahan sekitar &-% bulan. Seberapa sering transfusi darah ini

    harus dilakukan lagi-lagi tergantung dari berat ringannya penyakit. ang pasti,

    semakin berat penyakitnya, kian sering pula si penderita harus menjalani transfusi

    darah.

     b. !halasemia 6inor Pada !halasemia 6inor, si indiidu hanya membawa gen penyakit thalasemia,

    namun indiidu hidup normal, tanda-tanda penyakit thalasemia tidak muncul.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Anemiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Anemia

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    17/34

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    18/34

     berat menengah +moderat, yang dikatakan sebagai *b* disease. Sedangkan

    thalassemia-G1 homoigot +---- tidak dapat bertahan hidup, disebut sebagai *b-

    "artNs hydrops syndrome.Kelainan dasar thalassemia-G sama dengan thalassemia-H, yakni

    ketidakseimbangan sintesis rantai globin. =amun ada perbedaan besar dalam hal

     patofisiologi kedua jenis thalassemia ini.• Pertama, karena rantai-G dimiliki bersama oleh hemoglobin fetus ataupundewasa +tidak seperti pada thalassemia-H, maka thalassemia-G bermanifestasi

     pada fetus.

    • Kedua, sifat-sifat yang ditimbulkan akibat produksi secara berlebihan rantaiglobin-J dan QH yang disebabkan oleh defek produksi rantai globin-G sangat

     berbeda dibandingan dengan akibat produksi berlebihan rantai-G pada

    thalassemia-H. "ila kelebihan rantai-G tersebut menyebabkan presipitasi pada perkursel eritrosit, makan thalassemia-G menimbulkan tetramer yang larut

    +soluble.

      Tha"aemia 7

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    19/34

    Pucat, lemah, lesu,

      ?nemia hemolitik kronis

    N(  Sebagian kecil prekursor :"7 tetap memiliki kemampuan membuat rantai J

    membentuk *b> ekstrauterin  kelebihan rantai G lebih kecil *b> memiliki afinitas C2tinggi hipoksia berat

      W

    Kompensasi) Peningkatan aktiitas sistem ekstramedular

    dan produksi eritropoetin

    • Perluasanhiperplasia sumsum tulang   deformitas tlg kepala   epicantus,igoma, maksila menonjol  facies 7ooleymuka mongoloid, gambaran hair on

    end pada tlg kepala

    • Penipisan A peningkatan trabekulasi tulang2 panjang• *epatosplenomegali↑ destruksi sel darah• ?bsorpsi >e dari usus meningkat, kemampuan eksresi >e tubuh terbatas +; 5/.

    Kalau diberikan transfusi berulang →  fraksi >e tidak terikat transferin karena

    transferin sudah tersaturasi penuh →  hemosiderosis terbentuk hidroksil radikal

     bebas   gangguan fungsi organ +misalnya miosit, hepatosit, kel.endokrin

    kegagalan organ

    • *ipermetabolik demam dan gagal tumbuh

    !halassemia H terdapat penurunan produksi rantai H, terjadi produksi

     berlebihan rantai G. Produksi rantai globin J, dimana pasca kelahiran masih tetap

    diproduksi rantai G2 J2 +*b>, tidak mencukupi untuk mengkompenssasi defisiensi

    G2H2 +*b?.*al ini menunjukkan bahwa produksi rantai globin H dan rantai globin Jtidak pernah mencukupi untuk mengikat rantai G yang berlebihan.:antai G yang

     berlebihan ini merupakan ciri khas pada pathogenesis thalassemia.

    :antai G berlebihan, yang tidak dapat berikatan dengan rantai globin lainnya, akan

     berpresipitasi pada precursor sel darah merah dalam sumsum tulang dan dalam sel

     progenitor dalam darah tepi. Presipitasi ini akan menimbulkan gangguan pematangan precursor eritoid dan eritropoiesis yang tidak efektif+ infektif,sehingga umur eritrosit

    menjadi pendek. ?kibatnya timbul anemia.?nemia ini lebih lanjut lagi akan menjadi

     pendorong +drie proliferasi eritroid yang terus menerus +intens dalam sumsum tulang

    • "ilirubin indirek ↑ (kterik,

    • 6udah infeksi,

    • *epatosplenomegali

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    20/34

    yang infektif, sehingga terjadi ekspansi sumsum tulang. *al ini kemudian akan

    menyebabkan deformitas skeletal dan berbagai gangguan pertumbuhan dan metabolism.

    ?nemia kemudian akan ditimbulkan lahi +e3acerbated dan adanya hemodilusi akibatadanya hubungan langsung +shunting darah akibat sumsum tulang yang berekspansi dan

     juga oleh adanya splenomegaly.pada limpa yang membesar makin banyak sel darah

    merah abnormal yang terjebak, untuk kemudian akan dihancurkan oleh system fagosit.*yperplasia sumsum tulang jemudian akan meningkatkan absprbsi dam muatan besi.

    !ranfusi yang diberikan secara teratur juga menambah muatan besi. *al ini akan

    menyebabkan penimbunan besi yang progresif di jaringan berbagai organ, yang akandiikuti kerusakan organ dan diakhiri dengan kematian. "ila besi ini tidak segera

    dikeluarkan.

    Pa*#)ii#"#gi *ha"aemia 7

    Ha" -ang *er&a!i ?kibatnyamanifestasinya

    M+*ai ,rimer *erha!a, ,r#!+ki

    g"#(in

    Sintesis globin yang tidak seimbang

    Ran*ain g"#(in -ang (er"e(ihan

    *erha!a, me*a(#"im !an ke*ahanan

    hi!+, 3+r;i;a"5eri*r#i*

    ?nemia

    Eri*r#i* a(n#rma" *erha!a, )+ngi

    #rgan

    ?nemia, splenomegaly, hepatomegaly,

    dan kondisi hiperkoagulabilitas

    Anemia *erha!a, )+ngi #rgan Produksi eritropoietin dan ekspansisumsum tulang, deformitas skeletal,

    gangguan metabolism, dan perubahan

    adaptif dungsi kardioaskular 

    Me*a(#"im (ei -ang a(n#rma" 6uatan besi berlebih , menyebabkan

    kerusakan jaringan hati, endokrin,

    miokardium, kulit

    :entan terhadap infeksi spesifik 

    Se" e"eki Penigkatan kadar *b>, heterogenitas

     populasi sel darah merah

    M#!i)er gene*i4 ek+n!er 8ariasi fenotip R khususnya melaluirespon *b>8ariasi metabolism bilirubin, besi dan

    tulang

    Peng#(a*an 6uatan besi berlebih, kelainan tulang,

    infeksi yang ditularkan lewat darah,

    toksisitas obat

    Ri

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    21/34

    respon terhadap infeksi

    0a4*#r ek#"#gi !an e*n#"#gi

     Perbedaan penting antara thalassemia α dan thalassemia β 

    !halassemia G !halassemia H6utasi

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    22/34

    ?nemia berat menjadi nyata pada umur ' Q 4 bulan

    setelah lahir dan tidak dapat hidup tanpa ditransfusi.

    - Pem(earan ha*i !an "im,a  terjadi karena penghancuran sel darah merah berlebihan,

    haemopoesis ekstra modular, dan kelebihan beban besi.

    - Per+(ahan ,a!a *+"ang  karena hiperaktiitassumsum merah berupa deformitas dan fraktur spontan,

    terutama kasus yang tidak atau kurang mendapat

    transfusi darah.

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    23/34

    ( H(H !ieae

    Dejalanya adalah anemia hemolitik ringan-sedang, *b 9-&1 gr/, splenomegali,

    sumsum tulang hiperplasia eritroid, retardasi mental dapat terjadi bila lokus

    yang dekat dengan cluster gen-G pada kromosom &4 bermutasi co-delesidengan cluster gen-G. Krisis hemolitik juga dapat terjadi bila penderita

    mengalami infeksi, hamil, atau terpapar dengan obat-obatan oksidatif.

    4 Tha"aemia Trai*? Min#r

    ?nemia ringan dengan penambahan jumlah eritrosit yang mikrositik hipokrom.

    ! Sin!r#m Si"en* Carrier Tha"aemia

     =ormal, tidak ditemukan kelainan hematologis, harus dilakukan studi

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    24/34

    Pemeriksaan tanda ital heart rate

    Pada palpasi biasanya ditemu kan hepatosplenomegali pada pasien yang

    menyebabkan perut membesar Dangguan pertumbuhan

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    25/34

    nilai normal mungkin sedikit berbeda antara laboratorium yang satu dengan

    laboratorium lainnya.

    %. Mean C#r,+4+"ar a"+e 3 MC5

    Pemeriksaan mean corpuscular alues terdiri dari % &eni

    ,ermerikaan, yaitu 6ean 7orpuscular 8olume +678, 6ean 7orpuscular *emoglobin +67* dan 6ean 7orpuscular *emoglobin 7oncentration

    +67*7. @ntuk pemeriksaan ini diperlukan data mengenai kadar *b +gd,

    nilai hematokrit +/, dan hitung eritrosit +jutau.

    /. Pemerikaan R#n*gen

    >oto :o tulang kepala, gambaran hair on end , korteks menipis, diploe

    melebar dengan trabekula tegak lurus pada korteks.

    3'am(aran hair on end 5

    >oto tulang pipih dan ujung tulang panjang ) perluasan sumsum tulangsehingga trabekula tampak jelas.

    LO.2.. Memahami !an Men&e"akan Diagn#i Diagn#i Ban!ing Tha"aemia  

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    26/34

    lektroforesis hemoglobin

    +?danya *b abnormal, termasuk analisis pada Ph 4-9 untuk *b* dan *

    "arts

    Penentuan *b?2 dan *b>+untuk memastikan thalassemia H

    intraseluler 

    :iwayat penderita dan keluarga sangat penting dalam mendiagnosis

    thalasemia, karena pada populasi dengan ras dan etnik tertentu terdapat frekuensi

    yang tinggi jenis gen abnormal thalasemia yang spesifik. Pemeriksaan fisik 

    mengarahkan ke diagnosis thalasemia, bila dijumpai gejala dan tanda pucat yangmenunjukan anemia, ikterus yang menunjukan hemolitik, splenomegali yang

    menunjukan adanya penumpukan +poooling sel abnormal, dan deformitas skeletal,terutama pada thalasemia-H, yang menunjukan ekspansi sumsum tulang, pada

    thalasemia mayor.

    Penderita sindrom thalasemia umumnya menunjukan anemia mikrositik hipokrom. Kadar hemoglobin dan hematokrit menurun, tetapi hitung jenis eritrosit

     biasanya secara disproporsi relatif tinggi terhadap derajat anemia, yang

    menyebabkan 678 yang sangat rendah. 67*7 biasanya edikit menurun. Pada

    thalasemia mayor yang tidak diobati, relatie distribution width +:

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    27/34

    fragilitasosmotik sebagai uji tapis pembawa sifat thalassemia pada populasi dimana

    thalassemia sering dijumpai. =amun, tes ini tidak dapat membedakannya dengan

    anemia defisiensi besi, karena pada anemia defisiensi besi ditemukan fragilitasosmotik yang menurun.

    Pada thalassemia G-minor +trait, *b* disease, dan thalassemia-G

     pembawa sifat tersembuyi +silent tes pewarnaan brilliant chresyl blue untuk *b*inclusion dapat digunaka untuk merangsang presipitasi *b* yang secara intrinsik 

    tidak stabil. *b* inclusions mempunyai ciri khas berupa materi +bodies yang kecil,

    multipel, berbentuk iregular, berwarna biru kehjauan, yang mirip bla golf atau buahraspberry. 6ateri ini biasanya merata dalam eritrosit. Pada *b* disease, hampir 

    seluruh eritrosit mengandung inclusions, sedangkan pada thalassemia G minor 

    hanya sedikit eritrosit yang mengandung inclusions, sementara itu pada thalassemia

    G pembawa sifat tersembunyi inclusions ini jarang sekali ditemukan. (nclusions ini berbeda dengan *en bodies, dimana materi ini menunjukan ukuran yang lebih

     besar, jumlahnya sedikit, dans ering letaknya ekstrinsik disepanjang membran

    eritrosit. "ila tidak ditemukan *b* inclosions tidak berarti menghilangkan

    kemungkinan diagnosis thalassemia-G minor atau pembawa sifat tersembunyi.@ntuk itu diperlukan metode pemeriksaan khusus.

    lektroforesis dengan selulosa asetat pada p* basa pentign untuk menapis diagnosis hemoglobin *, "artNs, 7onstrant Spring, epore, dan ariasi

    lainnya. *b* dan "artNs cepat bergerak pada selulosa asetat pada ph basa tetapi

     pada p* asam hanya mereka merupakan hemooglobin yang bermigrasi anodally.Peningkatan *b?2 dengan elektrofosesis hemoglobin dapat dilakukan pada uji tapis

    thalassemia-H minor, yang diukur dengan menggunakan mikrohematografi, nilai

    *b?2 Peningkatan *b> yang ditamukan ada thalassemia-IH, *P>* dan arian

    thalassemia-H lainnya dapat dideteksi dengan juga dengan elektroforesis.Prosedur khusus lainnya seperti tes rantai globin dan analisis

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    28/34

    Bei +m2

    *"ng

     =egatie Positif Positif kuat Positif dgn ring

    sideroblast

    Pr#*#,#r)iri

    n

    6eningkat 6eningkat =ormal =ormal

    0eri*in 6enurun =ormal 6eningkat 6eningkat

    Ser+m F21mikrogdl

    21-211mikro gdl

    X51mikro gdl X51 mikro gdl

    E"ek*r#)#ei  = = *b ?2 =

    HbA2/HbF meningkat

    LO 2.. Memahami !an Men&e"akan Ta*a"akana Tha"aemia

    a. !ransfusi

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    29/34

    +3jade[ b '1 mgkghari pada pasien dengan kadar kelebihan

     besi yang tinggi

    c &1-&5 mgkghari pada pasien dengan kadar kelebihan

     besi yang rendah

    C

    +

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    30/34

    LO 2.18. Memahami !an Men&e"akan K#m,"ikai Tha"aemia

    ?kibat anemia yang berat dan lama, sering terjadi gagal jantung. !ranfusidarah yang berulang ulang dan proses hemolisis menyebabkan kadar besi

    dalam darah sangat tinggi, sehingga di timbun dalam berbagai jarigan tubuh

    seperti hepar, limpa, kulit, jantung dan lain lain. *al ini menyebabkangangguan fungsi alat tersebut +hemokromatosis. impa yang besar mudah

    ruptur akibat trauma ringan. Kadang kadang thalasemia disertai tanda

    hiperspleenisme seperti leukopenia dan trompositopenia. Kematian terutamadisebabkan oleh infeksi dan gagal jantung.

    *epatitis pasca transfusi biasa dijumpai, apalagi bila darah transfusi telah

    diperiksa terlebih dahulu terhadap *"s?g. *emosiderosis mengakibatkan

    sirosis hepatis, diabetes melitus dan jantung. Pigmentasi kulit meningkatapabila ada hemosiderosis, karena peningkatan deposisi melanin. Perawatan

    yang ada sekarang yaitu hanya dengan membantu penderita thalassemia berat

    untuk hidup lebih lama lagi. ?kibatnya, orang-orang ini harus menghadapikomplikasi dari gangguan yang terjadi dari waktu ke waktu.

    • Oantung dan $i%er &isease!ransfusi darah adalah perawatan standar untuk penderita

    thalassemia. Sebagai hasilnya, kandungan at besi meningkat di dalam

    darah. *al ini dapat merusak organ dan jaringan, terutama jantung dan hati.Penyakit jantung yang disebabkan oleh at besi yang berlebihan adalah

     penyebab utama kematian pada orang penderita thalassemia. Penyakit jantung

    termasuk gagal jantung,  aritmis denyut jantung, dan terlebih lagi serangan

     jantung.

    • (nfeksi

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    31/34

    (nfeksi berulang misalnya pneumonia

    !halasemiaH intermedia

    • Perubahan tulang• Csteoporosis progresif sampai fraktur spontan

    • uka dikaki•

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    32/34

     berperan lebih aktif dalam menyebarluaskan informasi tentang thalassemia,

    meliputi gejala awal, cara penyakit diturunkan dan cara pencegahannya.

    Program pencegahan thalassemia harus melibatkan banyak pihak terkait.

    Sekitar &1/ dari total anggaran program harus dialokasikan untuk penyediaan

    materi edukasi dan pelatihan tenaga kesehatan.

    2. Screening pembawa sifat thalassemiaScreening pembawa sifat dapat dilakukan secara prospektif dan retrospektif.

    Secara prospektif berarti mencari secara aktif pembawa sifat thalassemialangsung dari populasi diberbagai wilayah, sedangkan secara retrospektif ialah

    menemukan pembawa sifat melalui penelusuran keluarga penderita thalassemia

    +family study.

    Kepada pembawa sifat ini diberikan informasi dan nasehat-nasehat tentang

    keadaannya dan masa depannya. Suatu program pencegahan yang baik untuk

    thalassemia seharusnya mencakup kedua pendekatan tersebut. Program yangoptimal tidak selalu dapat dilaksanakan dengan baik terutama di negara-negara

    sedang berkembang, karena pendekatan prospektif memerlukan biaya yangtinggi. ?tas dasar itu harus dibedakan antara usaha program pencegahan dinegara berkembang dengan negara maju. Program pencegahan retrospektif

    akan lebih mudah dilaksanakan di negara berkembang daripada program

     prospektif.

    '. Konsultasi genetik +genetic counseling

    Konsultasi genetik meliputi skrining pasangan yang akan kawin atau

    sudah kawin tetapi belum hamil. Pada pasangan yang berisiko tinggi diberikaninformasi dan nasehat tentang keadaannya dan kemungkinan bila mempunyai

    anak.

    0.

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    33/34

    DA0TAR PUSTAKA

    ?tmakusuma,

  • 8/17/2019 SKENARIO 2 blok hemato"thalasemia"

    34/34

    *offbrand, ?.8 dan P.?.* 6oss. 21&'. )apita Sele*ta Hematologi +disi , . Oakarta ) D7

    Sudoyo, ?ru T, et al. 211$. "uku ?jar (lmu Penyakit