Pada tanggal 28 September 2017, Kementerian PUPR menerima kunjunganKementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) danKementerian Sekretariat Negara serta Sekretariat Colombo Plan beserta anggotaColombo Plan, yang telah melaksanakan kegiatan Sharing Best Practice on theImplementaion Gender Responsif Planning and Budgeting di Indonesia padatanggal 25 September – 1 Oktober 2017.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk berbagi pengalaman terbaik Indonesia dalammelaksanakan Perencanaan dan Pengaggaran yang Responsif Gender (PPRG)kepada negara-negara anggota Colombo Plan dalam rangka Gender AffairProgram (GAP). Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta pejabat pemerintah dari 12negara berkembang anggota Colombo Plan, yakni Malaysia, Philipina,Bangladesh, Pakistan, Afganistan, Bhutan, Nepal, Srilangka, Fiji, Iran, Maldivesdan Indonesia.

Salah satu agenda kegiatan adalah kunjungan belajar (study visit) praktek terbaikyang menunjukkan keberhasilan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG)di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Selain itu, Indonesiatelah dipilih PBB sebagai salah satu dari 10 negara Planet Kesetaraan Gendertahun 2017 - 2030.

Implementasi PUG sudah dimulai sejak tahun 1997 dengan melibatkan kelompokperempuan dalam pembangunanan frastruktur perdesaan pada program RuralInfastructure Support (RIS) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) tahun 2007, mulai dari proses perencanaan, pembentukan kelembagaanmasyarakat, pelaksanaan hingga pengawasan pembangunan.

Contoh lain penerapan PUG adalah dalam pembangunan gedung KementerianPUPR yang mengakomodir kebutuhan laki-laki, perempuan, anak-anak, lansia,disabilitas, seperti tersedianya Ruang Laktasi sebanyak 30 ruang, TamanPengasuhan Anak (TPA), jalur pemandu bagi tunanetra, lift yang asesibel bagipengguna kursi roda dan tunanetra, tempat parkir untuk disabilitas. Fasilitastersebut diperlihatkan kepada para peserta Colombo Plan.

Juga disampaikan hasil capaian pelaksanaan PUG-PUPR yang memperolehpenghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) yakni penghargaanpemerintah kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang berhasilmelaksanakan pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan PerlindunganAnak. Tingkat penghargaan tersebut yaitu tingkat Pratama tahun 2008, tingkatMadya tahun 2009-2010, tingkat Utama tahun 2011-2013, tingkat Mentor tahun2014-2016.

Peserta juga disuguhi dokumentasi tayangan video dan pameran kecil kegiatanbest practice implementasi PUG yang memperhatikan akses, partisipasi, controldan manfaat infrastruktur PUPR bagi seluruh kelompok masyarakat, daribeberapa Unit Organisasi separti KOTAKU, NUSP, SANIMAS , PAMSIMAS,Jembatan Penyebarangan Pejalan Kaki, Penyediaan Perumahan yangmembangun Rumah Susun/Apartemen untuk Lansia, Fasilitasi Pembiayaan bagiMasyarakat Berpenghasilaan Rendah (MBR), Pekerja informal, RestorasiSungai, P3TGAI, serta Pedoman-pedoman penunjangnya.

Para Delegasi pada umumnya dan wakil dari negara peserta yang diwawancarayaitu Pakistan, Thailand, Bhutan, dan Indonesia menilai Program PUG diKementerian PUPR sangat baik, banyak inovasi -inovasi dan bisa menginspirasinegaranya dan menjadi panduan bagi Kementerian lain seperti yangdisampaikan oleh peserta wakil dari Sekretariat Negara dan Bappenas agarmengikuti langkah-langkah Kementerian PU PR. Pengembangan isu genderdengan memperhatian infrastruktur untuk penyandang disabillitas, dan pekerjainformal juga mendapatkan apresiasi dari Direktur Gender Affair Programme.

Study Visit Anggota Colombo Plan ke Kementerian PUPR Dalam RangkaImplementasi Pengarusutamaan Gender Bidang PUPR”, 28 September 2017 di Ruang

Pendopo Kampus Kementerian PUPR