best practice

16
BEST PRACTICE (PENGALAMAN TERBAIK) DALAM MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI GURU A. Latar Belakang Sekolah berperan sebagai lembaga yang memproses lulusan untuk bidang-bidang pekerjaan dalam kehidupan masyarakat secara luas. Inti kegiatan sekolah adalah memberikan layanan belajar kepada peserta didiknya sesuai dengan standar minimal yang dipersyaratkan mengenai bidang ilmu. Layanan belajar tercipta ketika guru melakukan kegiatan pemelajaran di kelas kepada peserta didik. Melalui kegiatan pemelajaran tercipta peningkatan dari segi afektif, kognitf dan psikomotor yang tercermin pada kemampuan peserta didik. Meningkatkan kemampuan peserta didik diperlukan proses pemelajaran yang terencana dari guru yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pemelajaran (RPP). Membuat RPP guru terlebih dahulu menganalisis kemungkinan yang akan terjadi dalam proses pemelajaran nantinya. Analisis yang perlu dilakukan guru meliputi analisis waktu pemelajaran, keadaaan peserta didik, model dan metode pemelajaran, fasilitas pemelajaran dan kesulitan materi ajar. Melalui analisis yang dilakukan, guru dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi ketika melaksanakan proses pemelajaran sehingga guru dapat menciptakan 1

Upload: leonnardo-sijabat

Post on 05-Jan-2016

288 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Best Practice

BEST PRACTICE (PENGALAMAN TERBAIK) DALAM

MELAKSANAKAN TUGAS SEBAGAI GURU

A. Latar Belakang

Sekolah berperan sebagai lembaga yang memproses lulusan untuk

bidang-bidang pekerjaan dalam kehidupan masyarakat secara luas. Inti

kegiatan sekolah adalah memberikan layanan belajar kepada peserta didiknya

sesuai dengan standar minimal yang dipersyaratkan mengenai bidang ilmu.

Layanan belajar tercipta ketika guru melakukan kegiatan pemelajaran di kelas

kepada peserta didik. Melalui kegiatan pemelajaran tercipta peningkatan dari

segi afektif, kognitf dan psikomotor yang tercermin pada kemampuan peserta

didik.

Meningkatkan kemampuan peserta didik diperlukan proses pemelajaran

yang terencana dari guru yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan

Pemelajaran (RPP). Membuat RPP guru terlebih dahulu menganalisis

kemungkinan yang akan terjadi dalam proses pemelajaran nantinya. Analisis

yang perlu dilakukan guru meliputi analisis waktu pemelajaran, keadaaan

peserta didik, model dan metode pemelajaran, fasilitas pemelajaran dan

kesulitan materi ajar. Melalui analisis yang dilakukan, guru dapat mengatasi

masalah-masalah yang dihadapi ketika melaksanakan proses pemelajaran

sehingga guru dapat menciptakan Pemelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

Gembira dan Berbobot (PAIKEM GEMBROT).

Guru tentu menginginkan proses pemelajaran yang PAIKEM

GEMBROT supaya peserta didik tidak bosan mengikuti pemelajaran.

Mewujudkan proses pemelajaran yang PAIKEM GEMBROT, peserta didik

harus terlibat dalam proses pemelajaran tersebut. Peserta didik tidak hanya

dijadikan objek tetapi peserta didik juga berperan sebagai subyek yang terlibat

langsung. Bentuk keterlibatan peserta didik secara langsung pada proses

pemelajaran diantaranya bisa dalam bentuk keterlibatan mencari materi,

melakukan presentasi, aktif bertanya, berdikusi dan bertukar pendapat dengan

sesamanya.

1

Page 2: Best Practice

Membuat proses pemelajaran yang PAIKEM GEMBROT dengan

kombinasi penggunaan e-learning dalam kegiatannya merupakan salah satu

kesulitan yang dialami oleh sebagian guru. Menggunakan e-learning pada

proses pemelajaran banyak membantu peserta didik dalam mengatasi masalah-

masalah yang dihadapi pada proses pemelajaran salah satu contohnya adalah

dalam mencari materi pelajaran melalui internet.

Penulis sebagai guru mata pelajaran produktif Program Keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 4 Kabupaten Sarolangun Provinsi

Jambi juga pernah mengalami kesulitan dalam membuat proses pemelajaran

yang PAIKEM GEMBROT menggunakan e-learning. Pengalaman sulit

tersebut penulis berubah menjadi pengalaman terbaik (Best Practice).

Pengalaman terbaik yang penulis lakukan adalah membuat sebuah kegiatan

pemelajaran menggunakan model pemelajaran Problem Based Instruction

(PBI) dengan penggunaan e-learning serta melakukan presentasi. PBI adalah

model pemelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik yang

mengakomodasi keterlibatan peserta didik dalam belajar dan pemecahan

masalah. E-learning adalah pemanfaatan teknologi seperti komputer dan

internet dalam kegiatan pemelajaran. Sedangkan presentasi adalah penyajian

laporan kegiatan yang telah dilakukan oleh peserta didik kepada guru dan

teman-temannya di depan kelas, melalui presentasi ini terjadi tanya jawab dan

berpendapat.

Pengalaman terbaik kegiatan pemelajaran yang penulis lakukan

berdampak positif, hal itu terlihat ketika peserta didik terlibat secara langsung

melalui pemecahan masalah, mencari informasi melalui internet, membuat

laporan dalam bentuk power point, mengirimkan laporan melalui email kepada

guru, melakukan presentasi, dan saling bertanya sesama peserta didik.

Berdasarkan pengalaman terbaik tersebut penulis memberi judul tulisan

Best Practice ini dengan judul PAIKEM GEMBROT melalui PBI, E-

Learning dan Presentasi.

2

Page 3: Best Practice

B. Masalah

Menciptakan proses pemelajaran yang PAIKEM GEMBROT yang

dikombinasikan dengan e-learning masih menjadi masalah oleh sebagian guru

termasuk juga penulis. Masalah yang penulis hadapi dalam melaksanakan tugas

sebagai guru mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di SMK Negeri

4 Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi adalah :

1. Peserta didik kurang terampil dalam berkomunikasi.

Salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh peserta didik SMK

khususnya Program Keahlian Administrasi Perkantoran adalah keterampilan

berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi sangat diperlukan di dunia

kerja nantinya apabila peserta didik telah lulus dari sekolah. Peserta didik di

tempat sekolah penulis mengajar masih cenderung menggunakan bahasa

daerah dalam keseharian dan itu terbawa dalam kegiatan belajar.

2. Peserta didik kurang memanfaatkan fasilitas internet di sekolah untuk

kepentingan belajar.

Tersedianya jaringan internet di sekolah kurang dimanfaatkan oleh peserta

didik untuk belajar sehingga keberadaan internet di sekolah kurang

bermanfaat. Kebanyakan peserta didik hanya manfaatkan internet untuk ber-

media sosial seperti facebook.

3. Kurang tersedianya buku pegangan.

Buku pengangan untuk mata pelajaran produktif administrasi perkantoran

kurang tersedia. Hal ini menyulitkan guru dalam memberikan materi kepada

peserta didik. Selain dari buku materi pelajaran banyak bersumber dari

internet.

4. Kecenderungan menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar.

Proses pemelajaran yang cenderung menggunakan metode ceramah

menimbulkan kebosanan kepada peserta didik karena komunikasi dalam

metode ceramah hanya terjadi satu arah. Metode ceramah jika terlalu sering

digunakan juga tidak efektif dalam proses pemelajaran karena peserta didik

tidak terlibat langsung dalam kegiatan belajar, peserta didik hanya sebagai

pendengar sedangkan guru sebagai pembicara sehingga peserta didik hanya

pasif.

3

Page 4: Best Practice

C. Cara Menyelesaikan Masalah

Uraian masalah-masalah yang dihadapi di atas penulis (guru) atasi

dengan menciptakan Pemelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Gembira dan

Berbobot (PAIKEM GEMBROT). Menciptakan PAIKEM GEMBROT di kelas

pada proses pemelajaran dapat membuat peserta didik bersemangat untuk ke

sekolah. Penelitian terhadap beberapa anak-anak sekolah di dunia yang

diadakan UNESCO menunjukkan sebagian dari mereka menginginkan belajar

dengan situasi yang menyenangkan (Dedi Supriadi, 1999). Kegiatan-kegiatan

yang penulis terapkan untuk menciptakan PAIKEM GEMBROT adalah dengan

penggunaan model pemelajaran Problem Based Instruction (PBI), E-learning

dan Presentasi.

PBI adalah model pemelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik

yang mengakomodasi keterlibatan peserta didik dalam belajar dan pemecahan

masalah otentik (Arends et al., 2001). Dalam pemrolehan informasi dan

pengembangan pemahaman tentang topik-topik, peserta didik belajar

bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan

menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun

fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah, bekerja

secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan masalah.

Anies (2003:1) mengemukakan bahwa model PBI merupakan suatu

metode instruksional yang mempunyai ciri-ciri penggunaan masalah nyata

sebagai sebagai konteks peserta didik yang mempelajari cara berpikir kritis

serta keterampilan dalam memecahkan masalah. Hamzah (2004:1) menjelaskan

bahwa PBI meletakkan asumsi dasar pada permasalahan yang berbentuk narasi,

kasus, atau dunia nyata yang membutuhkan keahlian. Masalah tersebut tidak

dapat didekati dengan solusi final sebagai suatu yang salah atau benar, tetapi

menekankan pada solusi bijak yang didasarkan pada pengetahuan dan

keterampilan tertentu. PBI dimaksudkan untuk membantu peserta didik

mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan

intelektual.

4

Page 5: Best Practice

1. Perlengkapan Penunjang

Perlengkapan penunjang yang dibuthkan untuk Menciptakan PAIKEM

GEMBROT melalui model pemelajaran PBI, E-Learning dan Presentasi

adalah :

a. Fasilitas internet di sekolah

b. Proyektor

c. Laptop

d. Alamat email guru dan peserta didik

e. Perlengkapan penunjang lainnya seperti spidol, papan tulis dan lain-lain

2. Langkah-langkah (Sintaks)

Langkah-langkah (sintaks) yang dilakukan untuk menciptakan PAIKEM

GEMBROT melalui model pemelajaran PBI, E-Learning dan Presentasi

adalah sebagai berikut :

a. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pemelajaran.

b. Guru membagi peserta didik menjadi 10 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 3-4 orang peserta didik. Pembagian kelompok ini,

kemampuan setiap peserta didik menjadi pertimbangan. Peserta didik

yang memiliki kemampuan tinggi harus tersebar pada setiap kelompok.

c. Guru memberikan tema-tema permasalahan untuk setiap kelompok.

Setiap kelompok mendapatkan tema permasalahan yang menjadi

bahasan. Pembagian tema dilakukan secara acak kegiatan ini merupakan

kegiatan inti pertama (Model Pemelajaran PBI).

Gambar 1. Peserta didik berdiskusi secara berkelompok

5

Page 6: Best Practice

d. Guru mengarahkan cara menyelesaikan masalah, pelaporan dan kegiatan

presentasi yang akan dilakukan oleh peserta didik. Setelah setiap

kelompok mendapatkan tema permasalahan, guru menjelaskan cara

mengerjakan tugas, sistematika pengerjaan tugas, waktu penyelesaian

tugas membuat laporan setelah tugas dikerjakan secara berkelompok dan

cara mengirimkan hasil pekerjaan kelompok kepada guru.

e. Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing

menyelesaikan tema permasalahan. Kegiatan ini merupakan kegiatan

inti kedua (E-Learning), pada kegiatan ini yang dilakukan peserta didik

dan guru adalah :

1) Mencari sumber informasi sebanyak-banyaknya melalui internet

2) Menyortir informasi yang telah didapatkan sehingga didapatkan

informasi yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan yang

menjadi tugas kelompok.

3) Membuat laporan tugas kelompok kepada guru, laporan dibuat dalam

bentuk power point.

4) Mengirimkan laporan tugas kelompok kepada guru, laporan yang

telah diselesaikan oleh peserta didik diserahkan kepada guru dengan

cara mengirimkannya melalui email.

5) Guru mengkonfirmasi kepada peserta didik kalau laporan tugas

kelompok telah terkirim ke email guru. Di bawa ini bentuk laporan

tugas kelompok yang telah terkirim ke email guru.

Gambar 2. Tugas kelompok yang masuk ke email guru

f. Setelah semua laporan tugas kelompok terkirim ke email guru, yang

dilakukan berikutnya adalah kegiatan presentasi. Sebelum melakukan

6

Page 7: Best Practice

presentasi setiap anggota kelompok diberikan peran masing-masing, ada

yang berperang sebagai moderator, presentor dan sebagai notulen.

Setelah mendapatkan peran maka setiap kelompok siap

mempresentasikan laporan tugas kelompoknya di hadapan kelompok

lain, kegiatan ini merupakan kegiatan inti ketiga (Melakukan

Presentasi). Melakukan presentasi peserta didik diwajibkan

menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di bawah ini

contoh peserta didik melakukan presentasi dihadapan guru dan teman-

temannya.

Gambar 3. Peserta didik melakikan presentasi

Gambar 4. Peserta didik melakukan presentasi

g. Setelah kelompok mempresentasikan laporan tugas kelompok, guru

memberikan kesempatan kepada peserta didik dari kelompok lain untuk

memberikan pertanyaan kepada kelompok yang melakukan presentasi.

pada kegiatan ini terjadi tanya jawab sesama peserta didik. Memberikan

7

Page 8: Best Practice

pertanyaan dan jawaban peserta didik diwajibkan menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Gambar 5. Peserta didik antusias bertanya

Gambar 6. Peserta didik mengajukan pertanyaan

h. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan laporan hasil

kelompok yang telah dipresentasikan oleh peserta didik.

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan guru dalam proses pemelajaran

di atas terlihat bahwa peserta didik bersemangat dan tertarik untuk mengikuti

pemelajaran. Perubahan yang didapatkan dari proses pemelajaran adalah :

1. Melalui model pemelajaran PBI, peserta didik dapat bekerjasama dengan

teman sejawat dan bekerja secara tim/kelompok. Melalui pembagian tugas

peserta didik mengerti tanggung jawab terhadap tugas masing-masing

sebagai bagian dari tim/kelompok.

8

Page 9: Best Practice

2. Melalui e-learning, peserta didik aktif mencari materi dan mencari referensi

solusi melalui fasilitas internet yang tersedia sekolah. Peserta didik

menyadari bahwa internet dapat digunakan untuk mencari referensi solusi

terhadap permasalahan yang dihadapi.

3. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik dapat terampil berkomunikasi dan

dapat mempertanggung jawabkan hasil kerja kelompok. Selain itu melalui

kegiatan presentasi peserta didik dapat tukar menukar informasi yang

dimilikinya.

D. Simpulan dan Rekomendasi

1. Simpulan

Berdasarkan penyelesaian masalah yang diuraikan di atas, dapat ditarik

simpulan sebagai berikut :

a. Melalui model pemelajaran PBI, peserta didik dapat bekerjasama dengan

teman sejawat dan bekerja secara tim/kelompok.

b. Melalui e-learning, peserta didik aktif mencari materi dan mencari

referensi solusi melalui fasilitas internet yang tersedia sekolah.

c. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik dapat terampil berkomunikasi

dan dapat mempertanggung jawabkan hasil kerja kelompok.

2. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan melalui kegiatan pemelajaran PAIKEM

GEMBROT melalui kombinasi model pemelajaran PBI, e-learning dan

melakukan presentasi ini adalah :

a. Bagi pengawas sekolah, hendaknya dapat menjadi fasilitator kepada guru

untuk dapat menerapkan berbagai macam model pemelajaran.

b. Bagi kepala sekolah, hendaknya dapat memfasilitasi guru untuk dapat

menguasai dan menggunakan model-model pemelajaran pada kegiatan

pemelajaran di kelas.

c. Bagi guru, hendaknya dapat menciptakan pemelajaran yang PAIKEM

GEMBROT melalui kombinasi model pemelajaran PBI, e-learning dan

melakukan presentasi serta dimungkinkan untuk dapat

mengkombinasikan berbagai model pemelajaran di kelas.

9

Page 10: Best Practice

E. Pelajaran yang Diperoleh (Lesson Learned)

Pelajaran yang diperoleh dari kegiatan yang dilakukan oleh guru (penulis) di

atas diperoleh pelajaran yaitu :

1. Menciptakan model pemelajaran PAIKEM GEMRROT perlu variasi model-

model pemelajaran. Dengan variasi model yang dilakukan oleh guru

(penulis) terlihat bahwa peserta didik lebih tertarik mengikuti kegiatan

pemelajaran. Kedepannya akan dilakukan variasi model pemelajaran lainnya

agar peserta didik lebih tertarik dan bersemangat untuk mengikuti

pemelajaran.

2. Refleksi yang dilakukan oleh guru diketahui bahwa peserta didik lebih

tertarik mengikuti kegiatan pemelajaran dengan menggunakan internet.

Contonya adalah ketika peserta didik diminta untuk mencari referensi

melalui internet dan mengirimkan tugas melalui email. Kedepannya guru

hendaknya lebih dapat menerapkan kegiatan pemelajaran yang

menggunakan pendekatan teknologi dan internet seperti penggunaan

software, media sosial dan lain-lain.

3. Fasilitas internet sangat penting perannya di sekolah, namun penggunaan

internet di sekolah belum dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk

kegiatan pemelajaran oleh peserta didik maupun pendidik. Menciptakan

pemelajaran PAIKEM GEMBROT melalui kombinasi model pemelajaran

PBI, e-learning dan melakukan presentasi, internet memiliki peran penting.

Namun fasilitas internet di sekolah perlu ditingkatkan kualitasnya agar dapat

digunakan lebih maksimal.

4. Melalui kegiatan presentasi guru mengetahui bahwa peserta didik sangat

tertarik melakukan presentasi menggunakan power point dengan bantuan

proyektor. Kedepannya akan dilakukan presentasi namun dalam kegiatan

presentasi tersebut dimoderatori oleh peserta didik, disini guru hanya

berperan sebagai pengawat.

10

Page 11: Best Practice

DAFTAR BACAAN

Amin, Jamaluddin. 1969. Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: Pustaka Antara.

Anies. 2003. Problem-Based Learning. http://www.suara merdeka.com/harian/ 0304/28/kha2.html.(25 April 2015).

Dedi Supriyadi. 1999. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Adicita Karya Nusa, Yogyakarta.

Hamzah, Upu. 2004. Makalah Workshop Metode-Metode Pembelajaran Problem Based-Learning. Sulawesi Selatan: Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. http://www.eudel.edu/pbl

11