sap sariawan
DESCRIPTION
FSFSTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MENGENAL STOMATITIS ( SARIAWAN ) PADA ANAK
DI RUANG CEMPAKA
RSUD Dr.R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
Disusun Oleh :
NIDA FAUZIYAH NOOR
P17420213107
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Hari / Tanggal : Kamis, 21 Mei 2015
Waktu : Pukul 09.00 WIB – 09.30 WIB
Pokok Bahasan : Stomatitis
Sub Pokok Bahasan : Mengenal stomatitis / sariawan pada anak
Sasaran : Pasien An. L dan keluarga
Penyuluh : Nida Fauziyah Noor
Tempat : Ruang Cempaka RSUD Dr.R Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga
A. Tujuan Instruksional Umum:
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan An. L dan
keluarga mengerti dan memahami tentang stomatitis/ sariawan
B. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan An. L dan
keluarga mampu menjelaskan kembali tentang :
1. Menjelaskan pengertian stomatitis
2. Menyebutkan penyebab stomatitis
3. Menyebutkan tanda dan gejala stomatitis
4. Menjelaskan penatalaksanaan pada anak dengan stomatitis
5. Menyebutkan cara pencegahan stomatitis
C. Garis Besar Materi :
Materi penyuluhan meliputi (terlampir) :
1. Pengertian stomatitis
2. Penyebab stomatitis
3. Tanda dan gejala stomatitis
4. Penatalaksanaan pada anak dengan stomatitis
5. Cara pencegahan stomatitis
D. Metode Penyuluhan :
Ceramah
E. Media dan Alat:
Leaflet
F. Alokasi Waktu :
Hari, tanggal : Kamis,21 Mei 2015
Pukul : 09.00-09.30 WIB
N
OKEGIATAN
RESPON PASIEN/
KELUARGAWAKTU
1. Pembukaan
a. Salam pembukaan
b. Perkenalan
c. Mengkomunikasikan tujuan
Menjawab salam
Memperhatikan
5 menit
2. Kegiatan inti penyuluhan,
menyampaikan materi tentang :
a. Pengertian stomatitis
b. Penyebab stomatitis
c. Tanda dan gejala stomatitis
d. Penatalaksanaan pada anak
dengan stomatitis
Menyimak dan
memperhatikan
penyuluhan
15 menit
e. Cara pencegahan stomatitis
Menanyakan hal-hal yang
belum jelas
3. Penutup
a. Merangkum materi.
b. Menyimpulkan materi yang
telah didiskusikan.
c. Melakukan evaluasi
penyuluhan.
d. Mengakhiri kegiatan
penyuluhan dengan salam.
Bersama penyuluh
merangkum dan
menyimpulkan materi.
Pasien/keluarga menjawab
pertanyaan materi yang
dibahas.
Menjawab salam
10 menit
G. Setting Tempat
Duduk saling berhadapan
H. Evaluasi :
Daftar pertanyaan :
1. Apa itu stomatitis?
2. Sebutkan penyebab stomatitis pada anak?
3. Sebutkan tanda dan gejala stomatitis pada anak?
4. Coba jelaskan penanganan stomatitis anak ?
5. Sebutkan cara pencegahan stomatitis pada anak?
Purwokerto, 20 Mei 2015
CI, Penyuluh,
Dian Kurniawati S.Kep Ns Nida Fauziyah Noor
BAB III
MATERI PENYULUHAN
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA ANAK
1. Pengertian stomatitis
Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membrane
mukosa mulut (Nursalam dkk, 2005)
Stomatitis merupakan gangguan di rongga mulut, berupa bercak
putih kekuningan dengan permukaan agak cekung (Rita Juniriani
Primisasiki, 2007)
2. Penyebab penyakit stomatitis
A. Adanya bakteri, virus dan jamur penyebab sariawan
Infeksi Virus
Timbulnya sariawan yang disebabkan oleh infeksi virus adalah
karena beberapa bentuk virus yang ada di dalam tubuh, termasuk
kasus-kasus khusus seperti yang menyebabkan demam pada
herpes, kelenjar, dan penyakit lain yang berhubungan dengan
mulut. Penyakit sistemik yang biasanya menimbulkan gejala klinis
stomatitis antara lain infeksi herpetic, gonorrhea, measles,
leukemia, HIV/AIDS, kekurangan vitamin C dan lainnya.
Infeksi bakteri
Bakteri penyebab sariawan sangat mudah masuk melalui makanan
dan minuman yang biasa dikonsumsi. Sariawan yang disebabkan
oleh infeksi bakteri biasanya terjadi saat seseorang menderita sakit
tenggorokan atau penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri. Jika
tidak sering membersihkan rongga mulut secara teratur bakteri
akan mudah berkembang biak di dalam mulut. Biasanya bakteri
akan menempel di rongga mulut, kemudian akan menyebabkan
peradangan.
Serangan Jamur.
Sariawan jenis ini timbul saat seseorang memiliki sistem kekebalan
tubuh yang sangat rendah atau masalah kesehatan lainnya yang
mungkin memerlukan penggunaan antibiotik dosis tinggi.
B. Kurangnya asupan nutrisi
Asupan nutrisi berupa Vitamin C, Vitamin B12, dan zat besi sangat
penting. Jika kekurangan maka akan memacu timbulnya sariawan
disertai juga dengan bibir pecah-pecah atau gusi yang mudah berdarah.
Sehingga diperlukan asupan nutrisi yang baik setiap hari untuk
mencegah terjadinya sariawan.
C. Terganggunya imunitas tubuh
Terganggunya imunitas seperti ketika seseorang lambungnya
panas, akan muncul sariawan di lapisan lendir mulut yang disertai
dengan nafas panas dan berbau tidak sedap. Seringkali dijumpai pula
gejala tenggorokan terasa kering. Kebanyakan orang awam menyebut
kondisi ini panas dalam.
D. Gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi) .
E. Alergi terhadap makanan (seperti cabai dan nanas)
F. Penyebab eksternal lain
Penyebab lain yang paling umum adalah luka yang ditimbulkan akibat
tergigit atau gigi yang miring bisa secara terus menerus mengiritasi
struktur-struktur oral, pemasangan gigi palsu atau kawat gigi. Selain
itu kondisi psikologi seseorang seperti stress juga bisa memperngaruhi
timbulnya sariawan.
3. Tanda dan gejala stomatitis
a) Masa prodromal atau penyakit 1 – 24 jam, hipersensitive dan perasaan
seperti terbakar
b) Stadium Pre Ulcerasi, adanya udema / pembengkangkan setempat
dengan terbentuknya makula pavula serta terjadi peninggian 1- 3 hari
c) Stadium Ulcerasi, pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis
ditengah-tengahnya, batas sisinya merah dan udema tonsilasi ini
bertahan lama 1 – 16 hari. Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap
individu berbeda yaitu 1 – 5 minggu.
d) Gambaran klinis dari stomatitis
Lesi bersifat ulcerasi
Bentuk oval / bulat
Sifat tersebar
Batasnya jelas
Biasa singulas (sendiri-sendiri) dan multiple (kelompok)
Tepi merah
Lesi dangkal
Lesi sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut
4. Penatalaksanaan stomatitis
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
b. Untuk perawatan mulut bayi, bersihkan lebih dulu dengan jari yang
dibungkus (kain bersih / kasa) yang telah dibasahi dengan larutan
garam.
c. Oleskan gentian violet 0,25 % pada mulut dengan kapas lidi atau
mycostatin (oral mycostatin) 4x sehari atau tiap 6 jam sebanyak 1cc
selama 1 minggu atau sampai gejala menghilang.
d. Atau diberi obat oral nistatin 3 x 100.000 U untuk sehari, ditanam
dalam mulut baru ditelan, pemberian nistatin tidak boleh bersama
dengan obat lain (Ngastiyah, 1997).
b) Cara perawatan dot dan botol :
c) Botol dan dot bayi dicuci bersih dan diseduh dengan air mendidih atau
direbus mendidih (jika botol tahan direbus) sebelum dipakai atau
setelah dipakai dot dicuci bersih dan disimpan kering, selanjutnya jika
akan dipakai direbus diair yang telah mendidih selama 3 menit atau
paling tidak diseduh di air mendidih (Ngastiyah, 2005).
5. Cara pencegahan ISK
1. Jaga kebersihan mulut dan gigi (oral hygiene)
2. Jika makan pelan-pelan sehingga mengurangi resiko tergigit
3. Hindari makanan atau minuman yang dapat memperburuk kondisi
stomatitis (seperti cabai, alcohol, rokok)
4. Hindari makanan/minuman yang panas
5. Istirahat yang cukup, dan banyak minum air putih
6. Hindari stress
7. Mengkonsumsi nutrisi yang cukup terutama vitamin C dan zat besi
8. Dan jaga kondisi tubuh tetap fit, dengan olahraga secara teratur
DAFTAR PUSTAKA
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi & Anak (Untuk Perawat
& Bidan). Jakarta: Salemba Medika
Primisasiki, Rita Juniriani. 2007. Mengenal Penyakit-Penyakit Balita dan
Anak.Jakarta: PT Sunda Kelapa Pustaka