sap sampah
DESCRIPTION
jkbnjkTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(S. A. P)
DiagnosaKeperawatan : Resiko terjadinya peningkatan penyakit akibat
lingkungan yang kurang sehat seperti Diare, DBD
dan penyakit kulit di RW 04 kelurahan benua
melayu laut kecamatan Pontianak selatan b.d kurang
pengetahuan warga tentang perilaku hidup bersih
dan sehat.
Sasaran : RW 04 Keluarahan Benua Melayu Laut.
Waktu : 1 x 20 menit
Tanggal : Rabu, 31 Juli 2013
Tempat : Aula Kelurahan
A. Latar Belakang
Dari hasil tabulasi data di RT 04 Keluarahan Benua Melayu Laut
diperoleh hasil, Distribusi cara pembuangan sampah yang paling banyak dilakukan
oleh warga adalah dengan cara di TPU sebanyak 3 rumah (4%), yang dikubur
sebanyak 4 rumah (5%), disembarang tempat sebanyak 6 rumah (7%), yang disungai
59 rumah (73%), yang dibakar sebnyak 2 rumah (2%) dan diangkat petugas sebanyak
7 rumah (9%).
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah menerima pendidikan kesehatan, masyarakat mengerti tentang
pengolahan sampah rumah tangga.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit masyarakat
dapat :
a. Menjelaskanpengertiansampahdan limbah
b. Menjelaskanjenis – jenis sampah dn limbah
1
c. Menjelaskan apa saja akibat dari sampah dan limbah
d. Menjelaskan bagaimana cara mengolah sampah dan limbah dengan
baik
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertiansampah dan limbah
2. Jenis – jenis sampah dan limbah
3. Akibat dari sampah dan limbah
4. Cara pengolahan sampah dengan baik
5. Cara pengolahan limbah
D. Kegiatan Penyuluhan
1. Pembukaan selama 5 menit
a. Mengucapkansalam.
b. Perkenalandiri.
c. Mengkondisikanklienlebihberkonsentrasi.
d. Apersepsi.
e. Kontrakwaktu.
2. Kegiatan Intiselama 10 menit
a. Menjelaskan tentang Pengertian sampah, jenis – jenis sampah, akibat
dari sampah, dan pengolahan sampah
b. Peserta menyimak penjelasan tentang Pengertian sampah, jenis – jenis
sampah, akibat dari sampah, dan pengolahan sampah
c. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya tentang
materi yang belum dimengerti.
3. Kegiatan Penutupselama 5 menit
a. Memberi kesempatan untuk menyimpulkan materi yang telah
diberikan secara keseluruhan. Penyuluh mengarahkan menambahkan
bilaperlu.
b. Mengevalusi sampah dan limbah terhadap tujuan instruksional khusus
yang sudah dibuat.
2
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Evaluasi
1. Prosedur : Setelah penjelasan materi
2. Jenis : Lisan
3. Bentuk : Uraian singkat
4. Alat evaluasi Sampah:
a. Apakah sampah itu?
b. Dapatkah menyebutkan sumber – sumber sampah?
c. Dapatkah menjelaskan akibat dari sampah?
d. Bagaimanakah cara pengolahan sampah?
5. Kunci jawaban :
Sesuai materi.
G. Saranadan Sumber Pembelajaran
1. Media : Lembar balik, leafleat
2. Sumber :
Mubarak Iqbal Wahid, Dkk, 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. CV.
Agung Setyo : Jakarta
NotoadmodjoSoekidjo, 2003. “IlmuKesehatanMasyarakat”. PT
RinekaCipta : Jakarta
3
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak
dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi dalam
suatu kegiatan manusia dan dibuang.
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal
dari rurnah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada
umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan
bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
B. Sumber-SumberSampah dan Air Limbah
Berikut ini merupakan sumber-sumber sampah (Notoadmodjo, 2003) :
1. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes):
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan
rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan
baik yang sudah dimasak atau belum, bekas bungkus baik kertas, plastik
daun, dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan,
perabot rumah- tangga, daun-daunan dari kebun atau taman.
2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar,
tempat-tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya.
Sampah ini berupa: kertas, plastik, botol, daun, dan sebagainya.
3. Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah ini dari perkantoran baik perkantoran pendidikan,
perdagangan, departemen, perusahaan dan sebagainya. Sampah ini
berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip, dan sebagainya. Umumnya
sampah ini bersifat kering, dan mudah terbakar (rabbish).
4. Sampah yang berasal dari jalan raya
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri
dari kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban,
4
onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daunan, plastik, dan
sebagainya.
5. Sampah yang berasal dari industry (industrial wastes)
Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang
berasal dari pembangunan industry dan segala sampah yang berasal dari
proses produksi, misalnyasampah-sampah pengepakan barang, logam,
plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng dan sebagainya.
6. Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya :
jerami, sisa sayur-mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang
patah, dan sebagainya.
7. Sampah yang berasal dari pertambangan
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya
tergantung dari jenis usaha pertambangan itu sendiri misalnya : batu-
batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang), dan sebagainya.
8. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa :
kotoran-kotoran ternak, sisa makanan ternak, bangkai binatang, dan
sebagainya.
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi sebagai berikut(Notoadmodjo, 2003):
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water),
yaitu air limbah yang berasal dari pernukinian penduduk. Pada umumnya
air linibah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian
dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari
berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di
dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh
masing-masing industri, antara lain: nitrogen, sulfida, amoniak, lernak,
garam-garam, zat pewarna, mineral, logain berat,zat pelarut, dan
5
sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak
menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebihrurnit.
3. Air buangan kota praja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang
berasal dari daerah: perkantoran, perdagangan, hotel, restoran,tempat-
tempat urnurn, ternpat-tenipat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya
zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air
limbah rumah tangga.
.
C. Masalah Yang Dapat Ditimbulkan Akibat Sampah dan limbah
Jika sampah dan air limbah tidak diolah terlebih dahulu akan
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan
hidup antara lain:
1. Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit terutama:
kholera, typhus abdominalis, desentri baciler.
2. Menjadi media berkembang biaknya mikroorganisme patogen.
3. Menjadi tempat-tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat hidup
larva nyamuk.
4. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
5. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah, dan lingkungan
hidup lainnya.
6. Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja dengan tidak
nyaman, dan sebagainya.
D. Pengolahan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari
sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai mikro organisme penyebab
penyakit (bacteri patogen), dan juga binatang serangga sebagai
pernindah/penyebar penyakit (vektor). Oleh sebab itu sampah harus dikelola
dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau mengancam
kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik, bukan saja untuk
kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Yang
6
dimaksud dengan pengelolaan sampah di sini adalah meliputi pengumpulan,
pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah
sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi gangguan kesehatan
masyarakat dan lingkungan hidup. Cara-cara pengelolaan sampah antara lain
sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan Pengangkutan sampah
Pengumpulan sampah adalah menjadi tanggung jawab dari masing-
masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab
itu, mereka ini harus membangun atau mengadakan tempat khusus untuk
mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-masing tempat
pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke tempat penampungan
sementara sampah (TPS), dan selanjutnya ke tempat penampungan akhir
(TPA).
Dalam pengumpulan sampah harus dapat dipisahkan, antara sampah
organic dansampah non-organik dengan cara memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang pemisahan sampah tersebut, agar sampah
organic yang sudah terkumpul dapat dimanfaatkan dan di daur ulang
kembali menjadi pupuk kompos.
Mekanisme, sistem, atau cara pengangkutannya untuk di daerah
perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang
didukung oleh partisipasi masyarakat produksi sampah, khususnya dalam
hal pendanaan. Untuk daerah pedesaan pada umumnya sampah dapat
dikelola oleh masing-masing keluarga, tanpa memerlukan TPS, maupun
TPA. Sampah rumah tangga daerah pedesaan umumnya didaur ulang
menjadi pupuk.
2. Pemusnahan dan Pengolahan sampah
Pemusnahan dan atau pengolaan sampah padat ini dapat dilakukan
melalui berbagai cara, antara lain sebagai beiikut:
a. Ditanam (Landfill), yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang
di tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan tanah.
7
b. Dibakar (Inceneration), yaitu memusnahkan sampah dengan jalan
membakar di dalam tungku pembakaran (incenerator).
c. Dijadikan pupuk (Composting)
Yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk (kompos), khususnya
untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan, dan sampah lain yang
dapat membusuk. Didaerah pedesaan hal ini sudah biasa, sedangkan di
daerah perkotaan hal ini perlu dibudayakan. Apabila setiap rurnah tangga
dibiasakan untuk meimisahkan sampah organik dengan anorganik
kemudian sampah organik diolah menjadi pupuk tanaman dapat dijual
atau dipakai sendiri. Sedangkan sampah organik dibuang, dan akan
segera dipungut oleh para pemulung. Dengan demikian maka
sampahakan berkurang.
E. Pengelolaan Air Limbah
Pengolahan air limbah dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup
terhadap pencemaran air limbah tersebut. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan
mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul
karena pencemaran air limbah tersebut. Narnun demikian, alam tersebut
menipunyai kernampuan yang terbatas dalam daya dukungnya, sehingga air
limbah perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan air
buangan antara lain sebagai berikut (Notoadmodjo, 2003):
1. Pengeceran (dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup
rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin
bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan
manusia, maka jurnlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak, dan
diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat
dipertahan lagi. Di samping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, di
antaranya; bahaya kontarninasi terhadap badan-badan air masih tetap ada,
pengendapan yang akhimya menimbulkan pendangkalan terhadap badan-
8
badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya
dapat menimbulkan banjir.
2. Kolam Oksidasi (Oxidation ponds)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar
matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalarn proses
pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar
berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan
dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolarn harus jauh
dari daerah pemukiman, dan di daerah yang terbuka, sehingga
memungkinkan sirkulasi angin dengan bak. Cara kerjanya antara lain
sebagai berikut:
Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini
adalah: sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan
butir klorophylnya dalam air limbah melakukan proses fotosintetis dengan
bantuan sinar matahari, sehingga tumbuh dengan subur. Pada proses
sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan C02 oleh
chlorophyl di bawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen).
Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri acrobik untuk melakukan
dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan. Di samping
itu, terjadi pengendapan.
Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan
berkurang, sehingga relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan
air (kali, danau, dan sebagainya).
3. Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air
akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-
parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk
pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk
pemupukan.
9