sap 7
TRANSCRIPT
KIMIA ORGANIK LANJUT
TUGAS SAP 7
OLEH :
SUCI FERALIA RATIKASESHA (06101010021)
DEWI PURNAMA SARI (06101010034)
HARYANI (06111010011)
ANDRIYANI (06111010033)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
Tiga tahapan pokok pada mekanisme radikal bebas
Mekanisme umum reaksi radikal bebas melalui tiga tahapan sebagai berikut:
1. Inisiasi (permulaan)
Tahap inisiasi merupakan tahap awal pembentukan radika-radikal bebas dengan
pembelahan homolitik sehingga masing-masing atom terpisah dengan membawa satu
elektron. Terlepas dari itu, inisiasi dapat terbentuk secara sepontan atau karena
pengaruh panas/cahaya. Selain itu juga radikal bebas dapat terbentuk melalui transfer
satu elektron (dengan melepas dan menerima elektron)
2. Propagasi (pertumbuhan = perambatan)
Setelah terbentuk radikal bebas dengan kereaktifan yang tinggi yang kemudian dapat
bereaksi dengan setiap spesies yang ditemukan. Pada tahap ini akan terbentuk radikal
bebas yang baru, karena radikal bebas yang dihasilkan pada tahap awal bereaksi
dengan molekul lain. Selanjutnya radikal bebas baru tersebut dapat pula bereaksi
dengan molekul atau radikal bebas yang lain. Oleh karena itu dalam proses propagasi
dikatakan terjadi reaksi berantai. Apabila radikal bebasnya sangat reaktif, misalnya
radikal alkil, maka terjadi rantai yang panjang karena melibatkan sejumlah besar
molekul. Apabila radikal bebasnya kereaktifannya rendah, misalnya radikal aril, maka
kemampuannya bereaksi rendah sekali, sehingga rantai yang terjadi pendek, bahkan
mungkin tidak terjadi rantai.
3. Terminasi (penghentian)
Langkah berikutnya adalah destruksi radikal bebas atau langkah terminasi, yang
ditandai oleh kombinasi radikal bebas yang sama ataupun yang berbeda,dan langkah ini
mengakhiri reaksi radikal bebas. Daur propagasi akan terputus pada terminasi dengan
terjadinya reaksi penggabungan (coupling).
Tahapan mekanisme reaksi radikal bebas dapat di lihat pada contoh di bawah ini
(Fessenden, 1986).
Initiator pembentukan radikal bebas
Jenis – Jenis Radikal Bebas berdasarkan Pembentukannya
Ada dua kelompok radikal bebas yaitu kelompok logam dan non-logam. Dari kelompok
logam yang paling berbahaya adalah radikal bebas Hg (merkuri). Pada reaksi logam dan
non-logam tersebut yang melibatkan radikal bebas berfungsi sebagai zat pemacu (inisiator)
yang dapat dihasilkan dengan cara berikut (Sitorus, 2008).
1. Pembentukan radikal bebas yang terimbas cahaya (fotolisis = hv)
Beberapa jenis senyawa yang menghasilkan radikal bebas terimbas cahaya (hv) adalah
sebagai berikut.
a) Keton
b) Hipoklorit
c) Nitrit
d. Azoalkana
2. Pembentukan radikal bebas yang terimbas panas (termolisis atau pirolisis). Beberapa
jenis senyawa yang menghasilkan radikal bebas terimbas panas adalah sebagai berikut.
3. Pembentukan radikal bebas dengan dekomposisi senyawa golongan peroksida
Senyawa peroksida yaitu senyawa yang mengandung ikatan ( - O-O - ) pada suhu kamar
(250C) akan membentuk radikal bebas secara spontan yang dapat sebagai pemacu reaksi
dengan mekanisme radikal bebas.
Reaksi pada tahapan inisiasi radikal bebas
Mekanisme reaksi radikal bebas merupakan suatu deret reaksi-reaksi bertahap yaitu: (1)
permulaan (inisiasi, inisiation) suatu radikal bebas, (2) perambatan (propagasi,
propagation) reaksi radikal bebas; (3) pengakhiran (terminasi, termination) reaksi radikal
bebas. Tahapan mekanisme reaksi radikal bebas dapat di lihat pada contoh di bawah ini
(Fessenden, 1986).
Tahap 1, Inisiasi
Reaksi dimulai ketika radikal dibentuk dari katalis. Contohnya, benzoil peroksida
digunakan sebagai inisiator, ikatan O-O dipecah secara homolitik dengan pemanasan
membentuk radikal benzoiloksi. Radikal benzoiloksi ini kemudian menyerang ikatan
rangkap pada etilen menghasilkan radikal karbon. Satu elektron dari ikatan karbon-karbon
digunakan untuk berpasangan dengan elektron pada radikal benzoiloksi untuk membentuk
ikatan C-O, dan satu elektron lainnya tetap tinggal pada karbon.
Reaksi pada tahapan propagasi
Tahap propagasi : Polimerisasi terjadi ketika radikal karbon yang terbentuk dari tahap
inisiasi bergabung dengan etilen yang lain dan membentuk radikal baru. Pengulangan
proses ini terus berlangsung hingga ratusan bahkan ribuan kali dan membentuk rantai
polimer.
R2H + R1 R2 + R1H
R3H + R2 R3 + R2H
Propagasi, yaitu terjadi karena sebagian besar radikal bebas sangat reaktif sehingga dapat
bereaksi dengan setiap spesies yang ditemuinya. Mengingat bahwa pada tahap awal jumlah
radikal bebas yang terbentuk masih sedikit, maka dalam langkah propagasi yang paling
mungkin terjadi adalah reaksi antara radikal bebas dengan molekul lain, dan akan
terbentuk radikal bebas baru. Selanjutnya radikal bebas baru tersebut dapat pula bereaksi
dengan molekul atau radikal bebas yang lain. Oleh karena itu dalam proses propagasi
dikatakan terjadi reaksi rantai. Apabila radikal bebasnya sangat reaktif, misalnya radikal
alkil, maka terjadi rantai yang panjang karena melibatkan sejumlah besar molekul. Apabila
radikal bebasnya kereaktifannya rendah, misalnya radikal aril, maka kemampuannya
bereaksi rendah sekali, sehingga rantai yang terjadi pendek, bahkan mungkin tidak terjadi
rantai.
Reaksi pada tahapan terminasi
Tahap terminasi :
Ketika monomer vinil asimetris seperti propilen atau stiren dipolimerisasi,
radikal yang terbentuk ada dua kemungkinan, yaitu radikal primer dan
sekunder. Mirip dengan stabilitas karbokation, radikal yang lebih tersubstitusi
memiliki kesetabilan lebih tinggi dibandingkan yang kurang tersubstitusi.
R1 + R1 R1R1
R2 + R1 R2 R1
R2 + R2 R2 R2 dan seterusnya
Destruksi radikal bebas atau langkah terminasi, yang ditandai oleh kombinasi radikal
bebas yang sama ataupun yang berbeda,dan langkah ini mengakhiri reaksi radikal bebas.
Stereokimia produk reaksi substitusi radikal bebas
Suatu radikal bebas mempunyai geometri planar, karena mempunyai orbital hibrid sp2, dan
elektron tak berpasangan terletak pada orbital p.
CHH
H
CH3
satu elektron terdapat dalam orbital p
sp2
Jika hidrogen diambil dari suatu karbon kiral dalam reaksi radikal bebas, dapat terjadi
rasemisasi.
CC
H
CH2ClCH3CH2
H3C
Cl
-HCl
H3C
CH3CH2
CH2Cl
C
H3CCH3CH2
CH2Cl
C
H3C
CH3CH2
CH2Cl
Cl
Cl
Cl
Cl
(S)
(S)
(R)
Radikal bebas adalah spesies yang mempunyai satu atau lebih elektron tidak berpasangan,
terbentuk sebagai hasil antara (intermediet) dalam suatu reaksi organik melalui proses
homolisis dari ikatan kovalen. Geometri dari radikal dapat mempunyai bentuk piramida
sama seperti karbanion dan planar sama seperti ion karbonium atau diantaranya keduanya.
Bentuk planar dapat diterangkan dari klorinasi terhadap 1- kloro-2-metil butana yang optis
aktif akan menghasilkan produk rasemik (tidak optis aktif).
C
CH3
ClCH2
H
CH3CH2C2H5
ClClCH2 C
CH3
+ HCl
Cl2
C2H5
Cl
ClCH2CH3
CC2H5
Cl
ClCH2
CH3
C
rasemik
+
Tetapi bebeda dengan klorinasi, brominasi dari (+)-1-brom-2-metil butana memberikan (-)-
1,2-dibromo-2-metil butana bersifat optis aktif, ini menunjukkan bahwa radikal yang
terbentuk mempunyai geometri berbentuk piramida.
Substitusi Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan atom atau grup atom yang memiliki sebuah elektron
tidak berpasangan/ bebas. Reaksi substitusi radikal bebas merupakan reaksi yang
berhubungan dengan radikal bebas. Radikal bebas dibentuk jika ikatan terbelah menjadi
dua yang sama-sehingga setiap atom mendapat satu dari dua elektron yang dipakai untuk
berikatan. Disebut juga sebagai pembelahan homolitik.
Proses yang pertama kali harus terjadi pada reaksi substitusi radikal bebas yang
merupakan perubahan RX → RY, adalah pembelahan substrat RX sedemikian sehingga
menghasilkan radikal bebas R•. Pembentukan R• tersebut mungkin sekali merupakan
pembelahan spontan sehingga dinyatakan dengan :
RX → R• + X•
Terbentuknya R• mungkin juga diakibatkan oleh pengaruh cahaya atau panas,
bahkan yang sering terjadi adalah melalui proses abstraksi, yaitu pembentukan radikal
bebas dengan cara penarikan suatu atom oleh radikal bebas lain. Bila substrat RX
direaksikan dengan suatu radikal bebas W•, maka abstraksinya dinyatakan dengan
persamaan reaksi :
RX + W• → R• + WX
Apabila R• telah terbentuk maka ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu:
a. melalui proses abstraksi terbentuk radikal bebas lain:
R• + Y – W → RY + W•
b. melalui proses penggandengan (coupling) dengan radikal bebas lain, membentuk
senyawa baru:
R• + Y• → RY
Reaksi substitusi radikal melibatkan adanya radikal. Contohnya adalah reaksi Hunsdiecker
berikut ini:
Adisi Radikal Bebas
Reaksi alkena dengan hydrogen halida
Reaksi adisi radikal bebas merupakan reaksi adisi dalam kimia organik yang melibatkan
radikal bebas. Reaksi adisi dapat terjadi antara radikal dan non-radikal, atau antara dua
radikal.
Langkah-langkah dasar dengan contoh adisi radikal bebas (juga dikenal sebagai
mekanisme rantai radikal) adalah:
Inisiasi oleh inisiator radikal : Sebuah radikal dibuat dari prekursor non-radikal
Rantai propagasi : A bereaksi dengan radikal non-radikal untuk menghasilkan spesies
baru yang radikal
Rantai terminasi : Dua radikal bereaksi satu sama lain untuk menciptakan spesies non-
radikal
Stereokimia Adisi Radikal Bebas
Aturan Markovnikov
Jika sebuah alkena tak simetris diadisi HX, akan diperoleh dua kemungkinan, dan biasanya
satu produk lebih melimpah dari produk yang lain. Tahun 1869 seorang ahli kimia Rusia
Vladimir Markovnikov, merumuskan aturan :
Dalam adisi HX pada alkena tak simetris, H+ dari HX menuju ke atom C ikatan rangkap
yang telah lebih banyak mengikat atom H.
Penalaran Markovnikov
Markovnikov merumuskan aturan berdasar pengamatan eksperimenAdisi HX pada alkena
dirujuk sebagai reaksi regioselektif (Latin: regio berarti arah), Suatu reaksi dimana satu
arah adisi pada alkena tak simetris lebih melimpah dari dari yang lain.Selektifan ini
menghasilkan karbokation antara yang lebih stabil dari antara dua yang mungkin
Adisi Anti Markovnikov dari HBr
Adisi HBr pada alkena kadang-kadang berjalan mematuhi aturan markovnikov, tetapi
kadang-kadang tidak. (efek ini tak dijumpai pada HCl dan HI)
CH3 - CH = CH2 + HBr à CH3 - CHBr – CH3
(tanpa peroksida atau oksigen)
CH3 - CH = CH2 + HBr à CH3 – CH2- CH2Br
(Anti Markovnikov terjadi karena adanya peroksida atau oksigen)
Anti Markovnikov
Anti markovnikov dari HBr terjadi karena terbentuk radikal bebas dari peroksida atau
oksigen yang menyerang HBr. Selanjutnya terbentuk radikal bebas Br▪ yang menyerang
ikatan rangkap pada alkena dan terbentuk radikal bebas atom C (pada ikatan rangkap) yang
lebih stabil.
(Kestabilan radikal bebas sesuai karbokation dengan urutan tersier > sekunder > primer)
Mekanisme reaksi eliminasi radikal bebas
Mekanisme reaksi eliminasi radikal bebas:
1.Inisiasi:
2.Propagarasi:
3.Terminasi:
Stereokimia produk reaksi eliminasi radikal bebas