Resume Pertemuan Pertama

>> Pengelolaan Sumberdaya Air<<Pengelolaan sumberdaya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air dan lingkungan, pendayagunaan sumber daya air dan lingkungan, dan pengendalian daya rusaknya.

Dalam upaya pengelolaannya terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain: Aspek Ekonomi, Sosial, dan Budaya (EkSosBud)

Kegiatan pengelolaan diperhitungkan secara ekonomi dan berbasis ekonomi lingkungan.

Memperhatikan pola social dan kearifan lokal serta hukum adat yang berlaku. Aspek Pengelolaan berbasis konservasi dengan memperhatikan potensi, fungsi dan

peruntukan dari sumberdaya air itu sendiri. Berprinsip pembangunan berbasis ekologi (sustainable development) dan pendekatan

ekosistem

Sedangkan upaya pengelolaan sumberdaya air itu sendiri, antara lain: Memperhatikan landasan hukum yang digunakan. Memperhatikan baku mutu, kriteria, dan standart dari SD air yang dikelola Upaya pengendalian dan pencehagan dampak Dasar-dasar teknik pengelolaan Evaluasi dan kontrol kegiatan pengelolaan SD air

>> Pengertian Dasar : Sumberdaya Alam (SDA)<<Pada dasarnya sumberdaya (resources) memiliki arti dasar yaitu sumber persediaan, baik cadangan ataupun yang terbarukan. Menurut Chapman (1969) sumberdaya memiliki 3 pengertian, yaitu:

1. Total Stock, jumlah semua unsur lingkungan yang mungkin merupakan sumberdaya jika dapat diperoleh

2. Resources, bagian dari total stock yang diperoleh3. Reserve, bagian dari total stock yang diketahui pasti dapat diperoleh

Sehingga sumberdaya alam (natural resources) dapat diartikan sebagai suatu sumberdaya yang terbentuk karena kekuatan ilmiah yang di dalamnya terdapat suatu keadaan lingkungan dan bahan-bahan mentah baik fisik ataupun hayati dapat digunakan manusia untuk memenuhi dan memperbaiki kesejahteraannya.

Penggolongan sumberdaya alam (SDA) dapat digolongankan berdasarkan :1. Sifatnya yakni berupa SDA Fisik meliputi tanah, air dan udara serta SDA Hayati meliputi

hutan, padang rumput, perkebunan, dll.

2. Potensi penggunaan yakni sebagai energy (exp: air, matahari, udara, minyak bumi), bahan baku (mineral, gas bumi), dan SDA lingkungan hidup.

3. Kemungkinan pemulihan yaitu SDA Renewable, Non Renewable, dan Continuous Resources

Sumberdaya alam dapat diperbaharui berupa tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin dan air. Renewable resources ini umumnya berkaitan satu dengan yang lainnya dalam sebuah ekosistem sehingga pengelolaannya tidak dapat berdiri sendiri, contohnya saja pada pengelolaan sumberdaya tanah dan vegetasi berkaitan erat dengan keadaan sumberdaya air/perairan. Meski dikatakan sebagai SDA yang dapat diperbaharu namun, apabila kita menggunakannya secara berlebihan dan tidak diiringi dengan upaya pengelolaan maka SDA tersebut akan habis begitu saja. Selain SDA dapat diperbaharui ada juga SDA yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi, gas alamm, emas, besi dan berbagai bahan tambang lainnya. SDA ini jumlahnya terbatas karena penggunannya lebih cepat daripada proses pembentukaannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Oleh sebab itu hanya sumberdaya alam yang dapat dipulihkan yang benar-benar dapat dikelola, sedangkan non renewable resources hanya mengalami eksplorasi tanpa dapat dibina kembali.

Dasar dari ilmu pengelolaan sumberdaya alam adalah ekologi dengan pendekatan ekosistem. Perbedaan antara ekologi dan ekosistem itu sendiri yakni ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan, sedangkan ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk antara lingkungan dan organisme yang ada di dalamnya dan saling berhubungan timbal balik atau ada interaksi yang saling sinergis. Sumberdaya alam dan ekosistem berada dalam suatu kompleks wilayah yang disebut biosfer. Manusia itu sendiri memiliki peran dalam pengelolaan sumberdaya alam yaitu, mengubah dan mengatur penggunaan sumberdaya alam dan membinanya (peran aktif sebagai konsumen, pembina, dan produsen). Tujuan dari pengelolaan sumberdaya alam yaitu untuk mendapatkan manfaat dari hasil yang maksimal secara berkelanjutan.

Karakteristik ekologi “renewable resources” antara lain: Interdependensi, seluruh unsur ekosistem saling berkaitan membentuk the web of life; Siklus dari proses ekologi, interaksi antar masing-masing unsur ekosistem melibatkan

pertukaran energi dan materi dalam siklus yang berkesinambungan Fleksibilitas berupa strukstur jaringan suatu ekosistem tidak kaku, tetapi berfluktuasi

secara konsisten apabila terjadi perubahan lingkungan untuk mengembalikan ke situasi menjadi seimbang;

Keanekaragaman (Diversity), semakin beragam unsur ekosistem maka semakin dinamis sistem dan semakin besar fleksibilitasnya, semakin besar kemampuannya untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi

Koevolusi maksudnya organisme dan lingkungannya berkembang bersama secara evolusi melalui proses adaptasi dan proses belajar.