resume geofisdas

4
1. Teori tektonik lempeng Lempeng tektonik merupakan proses geologi yang menghasilkan fenomena pemandangan luar biasa seperti adanya pergunungan Himalaya, Alpen, dll memberikan juga Catastr. ophic. Teori tektonik lempeng didasarkan pada model sederhana dari planet Bumi: litosfer yang rigid, terdiri dari kerak benua dan kerak samudera, bersama-sama dengan bagian paling atas mantel yang ada dibawahnya, tersusun oleh berbagai lempengan dengan beragam ukuran. Lempeng-lempeng tersebut memiliki ketebalan bervariasi: yang disusun oleh kerak benua dan mantel atas memiliki ketebalan hingga 250 km. Sedangkan yang disusun oleh kerak samudera dan mantel atas memiliki ketebalan hingga 100 km. Litosfer yang rigid berada diatas astenosfer yang panas dan lemah. Diduga adanya transfer panas di astenosfer lah yang menyebabkan lempeng diatasnya bergerak. Lempeng-lempeng tersebut bergerak saling menjauh di punggungan tengah samudera dan bertemu di palung laut, dimana salah satu lempeng akan menunjam masuk kembali ke mantel. Teori ini dapat menjelaskan hubungan antara proses pembentukan pegunungan, kegempaan, dan volkanisme Hot spot Hot spot adalah titik di permukaan Bumi dimana kolom magma dari mantel (mantle plume) muncul di permukaan membentuk gunungapi atau flood basalt. Mekanisme tektonik lempeng Ada 2 model yang menjelaskan mekanisme tektonik lempeng: (a) sel arus konveksi panas yang hanya terbatas di astenosfer, (b) sel arus konveksi panas yang melibatkan seluruh mantel. Asumsi-asumsi:

Upload: khafid-ramadhan

Post on 18-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

geofisika dasar

TRANSCRIPT

1. Teori tektonik lempengLempeng tektonik merupakan proses geologi yang menghasilkan fenomena pemandangan luar biasa seperti adanya pergunungan Himalaya, Alpen, dll memberikan juga Catastr. ophic.Teori tektonik lempeng didasarkan pada model sederhana dari planet Bumi: litosfer yang rigid, terdiri dari kerak benua dan kerak samudera, bersama-sama dengan bagian paling atas mantel yang ada dibawahnya, tersusun oleh berbagai lempengan dengan beragam ukuran.Lempeng-lempeng tersebut memiliki ketebalan bervariasi: yang disusun oleh kerak benua dan mantel atas memiliki ketebalan hingga 250 km. Sedangkan yang disusun oleh kerak samudera dan mantel atas memiliki ketebalan hingga 100 km.Litosfer yang rigid berada diatas astenosfer yang panas dan lemah. Diduga adanya transfer panas di astenosfer lah yang menyebabkan lempeng diatasnya bergerak.Lempeng-lempeng tersebut bergerak saling menjauh di punggungan tengah samudera dan bertemu di palung laut, dimana salah satu lempeng akan menunjam masuk kembali ke mantel.Teori ini dapat menjelaskan hubungan antara proses pembentukan pegunungan, kegempaan, dan volkanismeHot spotHot spot adalah titik di permukaan Bumi dimana kolom magma dari mantel (mantle plume) muncul di permukaan membentuk gunungapi atau flood basalt.Mekanisme tektonik lempengAda 2 model yang menjelaskan mekanisme tektonik lempeng: (a) sel arus konveksi panas yang hanya terbatas di astenosfer, (b) sel arus konveksi panas yang melibatkan seluruh mantel.Asumsi-asumsi: satu sel arus konveksi menggerakkan satu lempeng tektonik arus konveksi muncul di punggungan tengah samudera arus konveksi masuk kembali di palung samudera batas-batas lempeng tersebut ditentukan oleh sel arus konveksi.

2. Gunung Api

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma (+volatile) ke permukaan bumi ( Mac Donald, 1972).Gunungapi adalah tempat keluarnya magma dari dalam bumi, yang mekanismenya terkait dengan gerak lempeng tektonik.Erupsi Magmatik : PROSES KELUARNYA MAGMA DALAM BENTUK LELERAN ATAU LONTARAN MATERIAL PIJARErupsi Freatik : LETUSAN UAP AIR YANG MELONTARKAN MATERIAL LAMA ATAU BAHAN NON MAGMATIKAktivitas volkanik adalah keluarnya magma (batuan cair dan gas) dari dalam bumi melalui bukaan (vent) di permukaan bumi Tipe magma ditentukan oleh lingkungan pembentukan gunungapi : spreading center (basaltik), subduction zone (andesitik), hot spot (basaltik, riolitik)Tipe magma menentukan tipe erupsi dan tingkat aktivitas volkanik suatu gunungapi Nama gunungapi dg ciri khas erupsi tertentu digunakan sebagai nama tipe erupsi:Hawaian Strombolian Pelan / Vulkanian Vesuvian / Plinian Surtseyan / Hidrovolkanik, Phreatik Aktivitas erupsi suatu gunungapi tidak hanya mengikuti satu tipe erupsi saja bergantung pada episode aktivitas, fase erupsiAliran piroklastik adalah Aliran / longsoran abu, fragmen batuan dan gas dengan temperatur dan kecepatan tinggiLahar adalah Campuran deposit aktivitas gunungapi (tephra) dengan air dan mengalir menuruni lereng Tephra adalah Jatuhan fragmen batuan dan lava (abu, bom dan blok volkanik) yang terlontar ke udara Gas bersifat asam dan gas mematikan lainnya yang terlepas saat erupsi volkanik Jenis letusan tergantung pada 3 sifat magma: viskositas, volatil, dan volume (3V dalam volkanologi).Bentuk gunungapi tergantung pada jenis letusan. Enam (6) bentuk gunungapi:1. Shields Volcanoes: low viscosity, low volatiles, large volume (eruption styles: Hawaiian type)2. Flood Basalts: low viscosity, low volatiles, very large volume3. Scoria Cones: medium viscosity, medium volatiles, small volume (eruption styles: Strombolian type)4. Stratovolcanoes: high viscosity, high volatiles, large volume (eruption styles: Vulcanian and Plinian types)5. Lava Domes: high viscosity, low volatiles, small volume6. Calderas: high viscosity, high volatiles, very large volumes

3. Tsunami

Tsunami dapat terjadi jika material volkanik dari gunungapi di laut atau lepas pantai longsor ke laut dalam jumlah sangat besar Tsunami merupakan gelombang air yang sangat besar yang terjadi karena aktivitas bum yaitu pergeseran lempeng bumi,gempa bumi, gunung meletus atau metor yang jatuh ke laut padasistem tata surya.Tsunami(berasal dari Bahasa Jepang: Tsu = pelabuhan, Nami = gelombang, secara harafiah berarti ombak besar di pelabuhan) yang artinya adalah perpindahan badan air atau gelombang laut yang terjadi karena adanya gangguan impulsif. Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba(Pond and Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake, 1995).Proses Terjadinya Tsunami Terjadinya gempa pada perut bumi akan mempengaruhi tekanan ka arah vertikal Kemudian dasar lautan mengalami keadaan yang naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Keadaan ini membuat air lautan tidak stabil yang kemudian cenderung mendorongnya menjadi gelombang besar yang bergerak hingga mencapai wilayah daratan.