resume alat.docx

4
RESUME PRAKTIKUM : ALAT_ALAT GEOLOGI 1. Palu Geologi Palu geologi adalah alat yang digunakan untuk mengambil sampel batuan yang akan diidentifikasi. Palu geologi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu : a. Palu Sedimen (Chisel point) Palu sedimen sesuia dengan namanya adalah palu yang digunakan untuk mengambil sampel batuan lunak yaitu batuan sedimen. Palu sedimen memiliki gagang yang ramping sedangkan ujungnya lebar seperti pahat. Hal ini sesuai dengan kegunaannya yaitu untuk batuan sedimen yang memiliki struktur berlapis. Cara penggunan palu sedimen adalah dengan mencungkil lapisan yang hendak dijadikan sampel. b. Palu Beku (pick point) Palu beku adalah palu yang digunakan untuk mengambil sampel batuan beku. Karena batuan beku strukturnya keras, maka bentuk dari palu beku ini ujungnya runcing dan memiliki gagang yang lebih panjang. Cara penggunaan palu beku adalah dengan membuat retakan melingkar dengan menggunakan ujung runcing. Setelah terbetuk retakan lalu bagian yang telah retak dipukul dengan menggunakan ujung lainnya. 2. Lup Lup adalah alat optik yang tersusun dari lensa cembung atau lensa positif. Lup memiliki titik fokus yang dekat dengan lensa sehingga jika ingin mendapatkan perbesaran maksimal dan tegak maka lup harus didekatkan dengan benda. Lup dalam geologi digunakan sebagai alat bantu untuk melihat komposisi mineral batuan yang sulit dilihat dengan mata telanjang. 3. Larutan Asam Klorida ( HCl) Larutan HCl digunakan sebagai penguji ada tidaknya kandungan karbonat yang terkandung dalam batuan. Jika batuan tersebut mengandung karbonat maka batuan yang ditetesi dengan HCl akan mengeluarkan buih. Sedangkan bila batuan tersebut tidak mengandung karbonat maka tidak akn terjadi reaksi apapun. 4. Buku Catatan Lapangan

Upload: ika-may-hartati

Post on 01-Jan-2016

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

alat geologi

TRANSCRIPT

Page 1: RESUME ALAT.docx

RESUME PRAKTIKUM : ALAT_ALAT GEOLOGI

1. Palu GeologiPalu geologi adalah alat yang digunakan untuk mengambil sampel batuan yang akan diidentifikasi. Palu geologi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu :a. Palu Sedimen (Chisel point)

Palu sedimen sesuia dengan namanya adalah palu yang digunakan untuk mengambil sampel batuan lunak yaitu batuan sedimen. Palu sedimen memiliki gagang yang ramping sedangkan ujungnya lebar seperti pahat. Hal ini sesuai dengan kegunaannya yaitu untuk batuan sedimen yang memiliki struktur berlapis. Cara penggunan palu sedimen adalah dengan mencungkil lapisan yang hendak dijadikan sampel.

b. Palu Beku (pick point)Palu beku adalah palu yang digunakan untuk mengambil sampel batuan beku.

Karena batuan beku strukturnya keras, maka bentuk dari palu beku ini ujungnya runcing dan memiliki gagang yang lebih panjang. Cara penggunaan palu beku adalah dengan membuat retakan melingkar dengan menggunakan ujung runcing. Setelah terbetuk retakan lalu bagian yang telah retak dipukul dengan menggunakan ujung lainnya.

2. LupLup adalah alat optik yang tersusun dari lensa cembung atau lensa positif. Lup memiliki titik fokus yang dekat dengan lensa sehingga jika ingin mendapatkan perbesaran maksimal dan tegak maka lup harus didekatkan dengan benda. Lup dalam geologi digunakan sebagai alat bantu untuk melihat komposisi mineral batuan yang sulit dilihat dengan mata telanjang.

3. Larutan Asam Klorida ( HCl)Larutan HCl digunakan sebagai penguji ada tidaknya kandungan karbonat yang terkandung dalam batuan. Jika batuan tersebut mengandung karbonat maka batuan yang ditetesi dengan HCl akan mengeluarkan buih. Sedangkan bila batuan tersebut tidak mengandung karbonat maka tidak akn terjadi reaksi apapun.

4. Buku Catatan Lapangan

Buku lapangan adalah buku yang di gunakan untuk mencatat semua yang kita temuai seperti, mendeskripsikan batuan, letak singkapan, hasil pengukuran struktur, lain-lain yang perlu kita catat sesuai denga fungsi buku itu sendiri. Buku lapangan juga dapat membantu kita dalam mengukur strike/dip dan juga dapat digunakan untuk menggambar sketsa singkapan yang kita temukan.

5. Kompas Geologia. Bagian dari kompas geologi :

- Jarum kompas

Ujung jarum kompas selalu mengarah ke kutub utara megnetik bumi,

biasanya diberi tanda warna kuning.- Kompas azimut (Pembagian skala 0o – 360o )

Page 2: RESUME ALAT.docx

 mempunyai pembagian derajat, mulai dari 0 derajat (utara) sampai 360 derajat (kembali ke utara) yang ditulis berlawanan arah jarum jam, dan pembacaannya juga demikian.

- Kompas kwadran (Pembagian skala 0o – 90o )mempunyai pembagian derajat mulai dari derajat pada arah utara dan selatan sampai 90 derajat ke arah timur dan barat. pembacaan dimulai dari arah utara atau selatan kea rah timur atau barat sesuai kedudukan jarum kompas.kwadran 0o – 90o; adalah skala pembacaan kwadran N – E dan S – E , N – W dan S – W, berarti angka 0o, terletak pada pembacaan E (timur) dan W (barat).

- Klinometer

Yaitu bagian kompas untuk mengukur besarnya kecondongan atau kemiringan suatu bidang atau lereng. Rangkaian alat tersebut adalah : Nivo tabung Penunjuk skala Busur setengah lingkaran

Busur bagian atas : di bagian tengah busur bernilai 0 derajat sedangkan bagian ujungnya bernilai 90 derajat.Busur bagian bawah : di bagian tengah bernilai 0% sedangkan pada sudut 45 derajat bernilai 100%.

Alat penyetel manual di bagian belakang kompas- Bull’s eye level

nivo bulat pengukur horizontal kompas. Fungsinya digunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat melakukan pengukuran strike dan dip.

- Axial line

Axial line adalah garis sumbu yang berfungsi sebagai penyearah objek.

- Lift pin

Lift pin adalah alat yang digunakan untuk menghentikan gerak jarum kompas sehingga saat dilakukan pembacaan jarum tidak bergerak-gerak.

b. Menentukan arah

Yang dimaksud dengan arah adalah arah lokasi titik yang akan dituju dari titik lokasi

dimana kita berdiri.

Caranya adalah sebagai berikut :

  Pegang kompas dengan tangan kiri setinggi pinggang atau dada

  Cermin (tutup kompas) dibuka ±135º dan menghadap kedepan.

  Bila menggunakan kompas merek Brunton, maka “sighting arm” dibuka horizontal dan

“peep sight” ditegakkan.

  Putar kompas sedemikian rupa sampai ke titik yang dimaksud tampak dalam cermin

dan berimpit dengan ujung jari “Sighting arm” dan garis hitam cermin.

  Bila nivo leveling (nivo mata lembu) sudah berada ditengah, baca jarum utara kompas

dan catat angka yang ditunjuknya.

Page 3: RESUME ALAT.docx

c. Mengukur besarnya kelerengan atau sudut

 Besarnya sudut lereng dapat diukur menggunakan kompas dengan cara membaca

klinometer. Ketelitian pembacaan sudut lereng dengan kompas Brunton adalah

seperempat derajat (15 detik).

Caranya adalah sebagai berikut :

  Buka tutup kompas hingga membentuk sudut ± 45 º. Tangan-tangan penunjuknya

dibuka dan ujungnya ditekuk 90 º.

  Pegang kompas dengan tangan yang ditekuk ±90 º dan pada posisi vertikal.

  Bidik titik yang dituju melalui lubang “peep sight” dan “sighting window” dimana titik

tersebut tingginya harus sama dengan mata dan atur dengan menaik turunkan kompas.

  Gerakkan klinometer dengan memutar pengatur datar yang terdapat dibagian belakang

kompas, sehingga gelembung dalam nivo lonjong berada ditengah dapat dilihat melalui

cermin.

  Baca dan catat angka yang ditunjukkan oleh klinometer.

d. Mengukur Kedudukan struktur

Mengukur kedudukan bidang dapat dilakukan dengan cara menentukan arah dan besarnya kemiringan.Caranya adalah sebagai berukut :  Letakkan kompas dalam posisi horizontal pada bidang yang diukur yaitu dengan menempelkan sisi yang bertanda “S” dan baca angka yang ditunjukkan jarum utara, maka kita dapatkan arah daripada kemiringan bidang perlapisan tersebut.  Ukur besar sudut kemiringan bidang tersebut.  Catat angka pembacaan yang kita amati, misalnya 30⁰ N 42⁰ EArtinya sudut kemiringan sebesar 30⁰ miring kearah N 45⁰ EJurus daripada bidang dapat diketahui dengan jalan menarik garis tegak lurus pada arah kemiringan.