responsi hepatitis fix
TRANSCRIPT
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT DUSTIRA / FAK. KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
Nama Penderita : Tn Nuryana Ruangan : VII No Cat Med : 14268278
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 32 thn Agama : Islam
Jabatan/Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Keluarga : Jalan Babakan Loak, Gunung Batu
Dikirim oleh : UGD Tgl. Dirawat : 04 Juni 2011 Jam : 05.30
Tgl. Diperiksa (Co.ass) : 07 Juni 2011 Tgl. Keluar : Jam :
Diagnosa/diagnosa kerja :
Dokter : Hepatitis Viral Akut Co. ass : Hepatitis Viral Akut
A. ANAMNES IS (Auto/Hetero)
KELUHAN UTAMA : Mual dan muntah
ANAMNESA KHUSUS :
Sejak pagi hari sebelum masuk rumah sakit, penderita mengeluh mual dan muntah terus menerus.
Keluhan muntah lebih dari 10 kali, sebanyak 2 gelas belimbing yang berisi cairan dan sisa makanan tanpa darah.
Keluhan muntah disertai dengan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 3 hari sebelumnya. Nyeri ulu hati timbul
mendadak dan tidak dipengaruhi makanan.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit penderita mengetahui bahwa kedua mata dan kulitnya menjadi
kuning. Keluhan mata dan kulit kuning tidak disertai gatal-gatal diseluruh tubuh. Penderita juga merasa ngilu
badan dan lemas.
Enam hari sebelum masuk rumah sakit, penderita mengeluh panas badan yang tidak terlalu tinggi
selama 2 hari, terus menerus yang dirasakan sama antara siang dan malam. Panas badan tidak didahului
menggigil atau berkeringat banyak sesudahnya. Keluhan panas badan disertai penurunan nafsu makan, pegal-
pegal seluruh badan, dan lemah badan.
Buang air kecil seperti teh sejak 3 hari sebelum masuk rumah dakit, buang air besar seperti dempul
tidak ada.
Penderita baru pertama kali menderita sakit kuning seperti ini dan tidak ada anggota keluarga atau rekan
kerja yang menderita penyakit kuning. Penderita menyangkal sering jajan di tempat-tempat yang kebersihannya
kurang terjaga, namun penderita mengakui bahwa satu minggu sebelum masuk rumah sakit, penderita jajan jus
di warung. Penderita tidak pernah mendapat transfusi darah, menggunakan alat suntik bersamaan, dicabut gigi,
ditato, dan ditindik dalam 6 bulan terakhir. Penderita bekerja dibagian penjaitan kain, namun menyangkal
pernah tertusuk jarum. Riwayat melakukan hubungan seksual di luar nikah tidak ada.
Riwayat minum obat-obatan paru dalam jangka waktu lama tidak ada. Riwayat minum minuman
berakohol tidak ada.
a. Keluhan keadaaan umum
Panas badan : Tidak ada
Nafsu makan : Tidak ada
Tidur : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Ikterus : Ada
Haus : Tidak ada
Berat badan : Ada ( Menurun )
b. Keluhan organ kepala
Penglihatan : Tidak ada
Hidung : Tidak ada
Lidah : Tidak ada
Gangguan menelan : Tidak ada
Pendengaran : Tidak ada
Mulut : Tidak ada
Gigi : Tidak ada
Suara : Tidak ada
c. Keluhan organ di leher
Rasa sesak di leher : Tidak ada
Pembesaran kelenjar : Tidak ada
Kaku kuduk : Tidak ada
d. Keluhan organ di thorax
Sesak napas : Tidak ada
Sakit dada : Tidak ada
Napas berbunyi : Tidak ada
Batuk : Tidak ada
Jantung berdebar : Tidak ada
ANAMNESA TAMBAHAN
a. Gizi : kualitas : Cukup
kwantitas : Cukup
b. Penyakit menular : Tidak ada
c. Penyakit turunan : Tidak ada
d. Ketagihan : Tidak ada
e. Penyakit venerik : Tidak ada
f. Keluhan organ di perut
Nyeri lokal : Ada
Nyeri tekan : Ada
Nyeri seluruh perut : Tidak ada
Nyeri berhubungan dengan
- makanan : Tidak ada
- b.a.b : Tidak ada
- haid : Tidak ada
Perasaan tumor perut : Tidak ada
Muntah-muntah : Ada
Diare : Tidak ada
Obstipasi : Tidak ada
Tenesmi ad ani : Tidak ada
Perubahan dlm b.a.b : Tidak ada
Perubahan dlm miksi : Ada (seperti air teh)
Perubahan dlm haid : Tidak ada
g. Keluhan tangan dan kaki
Rasa kaku :
Rasa lelah : Ada
Nyeri otot/sendi : Ada
Kesemutan/baal-baal : Tidak ada
Patah tulang : Tidak ada
Nyeri belakang sendi lutut: Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
Luka/bekas luka : Tidak ada
Bengkak : Tidak ada
h. Keluhan-keluhan lain
Kulit : Ada (Ikterik)
Ketiak : Tidak ada
Keluhan kel. limfe : Tidak ada
Keluhan kel. Endokrin :
1. Haid : Tidak ada
2. D.M : Tidak ada
3. Tiroid : Tidak ada
4. Lain-lain : Tidak ada
B. STATUS PRAESEN
I. KESAN UMUM
a. Keadaan Umum
Kesadarannya : Composmentis
Watak : Kooperatif
Kesan sakit : Ringan
Pergerakan : Tidak terbatas
Tidur : Terlentang dengan satu bantal
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 52 kg
Keadaan gizi :
Gizi kulit : Cukup
Gizi otot : Cukup
Bentuk badan : Atletikus
Umur yang ditaksir : Sesuai
Kulit : Turgor cukup, ikterik (+)
b. Keadaan sirkulasi
Tekanan darah kanan : 110/70 mmHg Tekanan darah kiri : 110/70 mmHg
Nadi kanan : 68x/mnt,regular,equal,isi
cukup
Nadi kiri : 68x/mnt,regular,equal,isi cukup
Suhu : 36ºC Keringat Dingin : Tidak ada Sianosis : Tidak ada
c. Keadaan pernafasan
Tipe : Abdominotorakal
Frekwensi : 20x / menit
Corak : Normal
Hawa/bau napas : Foetor hepatikum (-)
Bunyi napas : Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN KHUSUS
a. Kepala
1. Tengkorak
- Inspeksi : Simetris, rambut tidak rontok dan kusam
- Palpasi : Tidak ada kelainan
2. Muka
- Inspeksi : Simetris
- Palpasi : Tidak ada kelainan
3. Mata
- Letak : Simetris
- Kelopak Mata : Tidak ada kelainan
- Kornea : Tidak ada kelainan
- Refleks Kornea : + / +
- Pupil : Bulat, isokor
- Reaksi Konvergensi : + / +
- Lensa mata : Tidak ada kelainan
- Sklera : Ikterik + / +
- Konjungtiva : Anemis - / -
- Iris : Tidak ada kelainan
- Pergerakan : Normal ke segala arah
- Reaksi Cahaya : Direk+ / +, Indirek +/+
- Visus : Tidak ada kelainan
- Funduskopi : Tidak dilakukan pemeriksaan
4. Telinga
- Inspeksi : Tidak ada kelainan
- Palpasi : Tidak ada kelainan
- Pendengaran : Tidak ada kelainan
5. Hidung
- Inspeksi : Tidak ada kelainan
- Sumbatan : Tidak ada
- Ingus : Tidak ada
6. Bibir
- Sianosis : Tidak ada
- Kheilitis : Tidak ada
- Stomatitis angularis : Tidak ada
- Rhagaden : Tidak ada
- Perleche : Tidak ada
7. Gigi dan gusi : 8 7 6 5 4 3 2 1 | 1 2 3 4 5 6 7 8 X : tanggal 8 7 6 5 4 3 2 1 | 1 2 3 4 5 6 7 8 O : karies
8. Lidah
- Besar : Normal
- Bentuk : Tidak ada kelainan
- Pergerakan : Tidak ada kelainan
- Permukaan : Basah, bersih
- Frenulum lingula : Ikterik (+)
9. Rongga mulut
- Hiperemis : Tidak ada
- Lichen : Tidak ada
- Aphtea : Tidak ada
- Bercak : Tidak ada
10. Rongga leher
- Selaput lendir : Tidak ada kelainan
- Dinding belakang pharynx : Tidak hiperemis
- Tonsil : T1 – T1 tenang
b. Leher
1. Inspeksi
- Trakea : Tidak terlihat deviasi
- Kelenjar tiroid : Tidak terlihat membesar
- Pembesaran vena : Tidak ada
- Pulsasi vena leher : Tidak ada
2. Palpasi
- Kel Getah bening : Tidak teraba membesar
- Kel Tiroid : Tidak teraba membesar
- Tumor : Tidak ada
- Otot leher : Tidak ada kelainan
- Kaku kuduk : Tidak ada
3. Pemeriksaan Tekanan Vena Jugularis : 5+0 cmH2O
Hepato Jugular Refluk : Tidak ada
c. Ketiak
1. Inspeksi
- Rambut ketiak : Tidak ada kelainan
- Tumor : Tidak ada
2. Palpasi :
- Kel. getah bening : Tidak teraba pembesaran
- Tumor : Tidak ada
d. Pemeriksaan thorax
Thorax depan :
1. Inspeksi
· Bentuk umum : Simetris
· Sela iga : Tidak melebar ,tidak menyempit
· Sudut epigastrium : <90
· Ø frontal & sagital : Ø frontal >Ø sagital
· Pergerakan : Simetris, kanan = kiri
· Muskulatur : Tidak ada kelainan
· Kulit : Ikterik (+), Spider naevi (-)
· Tumor : Tidak ada
· Ictus cordis : Tidak terlihat
· Pulsasi lain : Tidak ada
· Pelebaran vena : Tidak ada
2. P alpasi
· Kulit : Tidak ada kelainan
· Muskulatur : Tidak ada kelainan
· Mammae : Ginekomastia -/-
· Sela iga : Tidak melebar, tidak menyempit
· Thorax/Paru kanan kiri
Pergerakan : Simetris kanan = kiri
Vocal fremitus : normal kanan = kiri
· Iktus cordis : Tidak teraba
Lokalisasi : ICS V linea midclavicularis sinistra
Intensitas : Tidak kuat angkat
Pelebaran : Tidak ada
Thrill : Tidak ada
3. P erkusi
· Paru-paru kanan kiri
Perkusi perbandingan : Sonor kanan = kiri
Batas paru hepar : ICS V, linea midclavicula dextra
Peranjakan : 1 sela iga
· Jantung
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra
Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra
4. Auskulta si :
· Paru-paru kanan kiri
Suara pernafasan pokok : Vesikuler, kanan = kiri
Suara tambahan : Tidak ada (Wheezing - / -, Ronkhi - / -)
Vocal resonansi : Normal kanan = kiri
· Jantung
Irama : regular
Bunyi jantung pokok : M1 > M2 P1 < P2
T1 > T2 A1 <A2 A2 > P2
Bunyi jantung tambahan: Tidak ada
Bising jantung : Tidak ada
Bising gesek jantung : Tidak ada
Thorax belakang :
1. Inspeksi
· Bentuk : Simetris
· Pergerakan : Simetris
· Kulit : Ikterik (+)
· Muskulator : Tidak ada kelainan
2. Palpasi
· Muskulatur : Tidak ada kelainan
· Sela iga : Tidak melebar, tidak menyempit
· Vocal fremitus : Normal kanan = kiri
3. Perkus i kanan kiri
· Perkusi perbandingan: Sonor, kanan=kiri
· Batas bawah : vertebra Th. X = vertebra Th.
XI
· Peranjakan : 1 sela iga
4. Auskultasi kanan kiri
· Suara pernapasan : Vesikuler kanan = kiri
· Suara tambahan : Tidak ada (Wheezing - / -, Ronkhi - / -)
· Vocal resonansi : Normal, kanan = kiri
e. Abdomen
1. Inspeksi
Bentuk : Datar
Kulit : Ikterik (+), venektasi (-)
Umbilikus : Tidak menonjol
Otot dinding perut : Tidak ada kelainan
Pergerakan usus : Tidak terlihat
Pulsasi : Tidak ada
Venektasi : Tidak ada
2. Auskultasi
Bising usus : (+) Normal
Bruit : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
3. Perkusi
Suara perkusi : Tympani
Asites
· Pekak samping : -
· Pekak pindah : -
· Fluid wave : -
4. Palpasi
Dinding perut : Lembut
Nyeri tekan lokal : Ada a/r epigastrium, hipokondrium kanan
Nyeri tekan difus : Tidak ada
Nyeri lepas : Tidak ada
Defance muskuler : Tidak ada
Hepar : Teraba
· Besar :5 cm bac, 2cm bpx
· Kosistensi : Lunak
· Permukaan : Rata
· Tepi : Tajam
· Nyeri tekan : Ada
Lien
· Pembesaran : Tidak teraba
· Kosistensi : -
· Permukaan : -
· Insisura : -
· Nyeri tekan : Tidak ada
Tumor/massa : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba Nyeri tekan : Tidak ada
Pemeriksaan Ballotement : -
f. Lipat paha
1. Inspeksi
· Tumor : Tidak ada
· Kel. Getah Bening : Tidak terlihat pembesaran
· Hernia : Tidak ada
2. Palpasi
· Tumor : Tidak ada
· Kel. Getah Bening : Tidak teraba pembesaran
· Pulsasi A Femoralis : Ada
· Hernia : Tidak ada
3. Auskultasi
· A. Femoralis : Tidak ada kelainan
g. Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
h. Sacrum : Tidak ada kelainan
i. Rectum & anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
j. Ekstremitas (anggota gerak) atas bawah
1. Inspeksi
· Bentuk : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
· Pergerakan : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
· Kulit : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
· Otot : Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
· Edema : Tidak ada Tidak ada
· Clubbing finger : Tidak ada Tidak ada
· Liver nail : Tidak ada Tidak ada
· Palmar eritem : Tidak ada Tidak ada
2. Palpasi
· Nyeri tekan : Tidak ada Tidak ada
· Tumor : Tidak ada Tidak ada
· Edema (pitting/non pitting) : Tidak ada Tidak ada
· Lain – lain : Tidak ada Tidak ada
k. Sendi-sendi
1. Inspeksi
· Kelainan bentuk : Tidak ada
· Tanda radang : Tidak ada
· Lain-lain : Tidak ada
2. Palpasi
· Nyeri tekan : Tidak ada
· Fluktuasi : Tidak ada
· Lain-lain : Tidak ada
l. Neurologik
· Refleks fisiologis
KPR : + / +
APR : + / +
· Refleks patologis : - / -
· Rangsang meningen : Tidak ada
· Sensorik : +/+
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
a. DARAH
Hb : 13,6 gr%
Leukosit : 6900/mm3 l
Eritrosit : 4,6 juta/mm³
Hitung Jenis :
Basofil :
Eosinofil :
Neutrofil Batang :
Neutrofil Segmen :
Limfosit :
Monosit :
LED 1 – 2 jam : 16/19 mm/jam
Trombosit : 168
Hematokrit : 40%
b. URINE
Warna : Kuning seperti teh
Kekeruhan : Jernih
Bau : Amoniak
B.J : 1.005
Reaksi : Basa
Albumin : -
Reduksi : -
Urobilin : +
Bilirubin : +
Sediment : eritrosit : 1-2/LPB
leukosit : 2-3/LPB
epitel : 2-4/LPB
c. FECES
Warna : Kuning kecoklatan
Bau : Indol skatol
Konsistensi : Lembek
Lendir : -
Darah : -
Parasit : -
Eritrosit : -
Leukosit : -
Telur cacing : -
Sisa makanan : +
RESUME
Seorang laki-laki berusia 32 tahun, sudah berkeluarga, pekerjaan sebagai penjahit, datang
ke RS Dustira dengan keluhan utama mual dan muntah. Dari anamnesis lebih lanjut didaptkan
bahwa:
Sejak pagi hari sebelum masuk rumah sakit, penderita mengeluh mual dan muntah lebih
dari 10 kali yang berisi cairan dan sisa makanan tanpa darah. Keluhan mual muntah disertai nyeri
epigastrium yang dirasakan sejak 3 hari sebelumnya.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit, penderita mengetahui kedua mata dan kulitnya
menjadi ikterik. Penderita juga mengeluhkan malaise dan mialgia. Enam hari sebelum masuk
rumah sakit, penderita mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi selama 2 hari, mialgia, dan
malaise. Penderita menyadari warna urine menjadi seperti the sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit.
Penderita baru pertama kali mengalami ikterik, dan riwayat ikterik atau hepatitis pada
anggota keluarga tidak ada. Riwayat kontak dengan penderita ikterik tidak ada. Riwayat
mendapatkan transfusi darah, menggunakan alat suntik bersama-sama, ditindik, dicabut gigi, dan
di tato dalam 6 bulan terakhir tidak ada.Riwayat minum obat-obatan paru dalam jangka waktu
lama tidak ada, riwayat minum minuman berakohol tidak ada.
Penderita tidak memiliki kebiasaan jajan/ makan ditempat terbuka yang kebersihannya
kurang terjaga, namun mengakui bahwa 1 minggu sebelum masuk rumah sakit jajan jus.
Keadaan umum : Kesadaran : Komposmentis
Kesan sakit : Ringan
Vital sign Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi : 68 x/menit reguler, equal, isi cukup.
Pernafasan : 20 x / /mnt
Suhu : 36, oC
Pada pemeriksaan lebih lanjut didapatkan :
Kepala Rambut : Rontok-
Muka : ikterik(-)
Mata : Sklera : ikterik + / +
Konjungtiva : anemis - /-
Mulut : Foetor hepatikum(-)
Lidah : Frenulum lingula ikterik(+)
THT : Tonsil : T1-T1 tenang
Faring : Tidak hiperemis
Leher : JVP tidak meningkat,KGB tidak teraba membesar
Ketiak : Tidak ada kelainan
Thorak : Bentuk dan gerak simetris
Ikterik(+), Spider naevi(-)
Jantung
Batas atas : ICS III linea parastrenalis sinistra
Batas kanan : ICS IV linea strenalis dextra
Batas kiri : ICS V linea midclavikularis sinistra
Auskultasi : BJ I&II murni, reguler
Paru : VBS kanan=kiri
Wheezing -/-, Ronkhi -/-
Abdomen
Bentuk : Datar
Kulit : Ikterik(+), venektasi (-)
Dinding perut : Lembut
Nyeri tekan : (+), a/r epigastrium dan hipokondrium dextra
Hepar : Teraba 5cm bac & 2cm bpx
Konsistensi lunak, permukaan rata, tepi tajam, nyeri tekan (+)
Lien : Tidak teraba
Ren : Tidak teraba
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Ekstemitas Ikterik (+/+), Palmar eritem (-), Liver nail (-)
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan :
a. Darah : Hb: 13,6 gr%
Leukosit : 6.900/mm³
Eritrosit : 4,6 juta/mm³
LED : 16/19 mm/jam
c. Urine : Warna : Kuning seperti teh
Urobilin : +
Bilirubin : +
d. Faeces : Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : lembek
DIAGNOSA BANDING : Hepatitis Virus Akut e.c
DD/ Virus Hepatitis A
Virus Hepatitis B
Virus Hepatitis C
DIAGNOSA KERJA : Hepatitis Virus Akut e.c Virus hepatitis A
USUL PEMERIKSAAN : - Bilirubin total, direk, indirek
1. SGOT,SGPT
2. Alkali Fosfatase
3. Pemeriksaan serologis :
IgM anti HAV, HbsAg, Anti HCV
PENGOBATAN : Terapi umum :
4. Tirah baring
5. Vit. B Compleks 3x1
PROGNOSA : Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
DISKUSI STATUS
DISKUSI ANAMNESIS
Diskusi Keterangan Umum
Penderita adalah seorang laki-laki berusia 32 tahun
Hepatitis dapat mengenai semua usia. Hepatitis A umumnya mengenai anak dan dewasa muda.
Sedangkan hepatitis B sering mengenai dewasa muda, bayi dan balita. Hepatitis C lebih sering pada orang
dewasa.
Hepatitis A lebih sering pada sosio ekonomi yang kurang dengan kebersihan lingkungan yang kurang
karena penularannya melalui oral fecal.
Anamnesa pekerjaan perlu ditanyakan karena kemungkinan ada hubungan dengan timbulnya ikterus,
misalnya kontak dengan penderita hepatitis virus, contohnya: pekerja dibidang kesehatan.
Pada kasus ini, penderita adalah seorang laki-laki dewasa muda dengan pekerjaan praka, sehingga
kemungkinan untuk terjadinya hepatitis virus akut karena virus hepatitis A, B, dan C sama besar.
Diskusi Keluhan Utama
Penderita mengeluh mual dan muntah terus menerus sejak pagi sebelum masuk rumah sakit.
Pada kasus hepatitis ada dua keluhan utama yang menjadi alasan penderita datang ke dokter yaitu:
1. Mata kuning : Dapat disebabkan kelainan metabolisme bilirubin ataupun zat-zat eksogen lainnya.
Kelainan metabolisme bilirubin ini dapat dibagi dalam 3 golongan:
· Prehepatik, akibat produksi bilirubin yang berlebih disebabkan karena hemolisis.
· Hepatik, ikterus timbul karena adanya kerusakan sel parenkim hati.
· Post hepatik, disebabkan karena obstruksi intra hepatik atau ekstra hepatik.
Secara klinis biasanya jaringan elastik, kulit dan membran mukosa menjadi kuning bila bilirubin serum
mencapai lebih dari 2 – 2.5 mg/dl.
2. Mual dan muntah : Penderita dengan penyakit hati biasanya disertai gangguan pencernaan akibat
gangguan pada metabolisme zat - zat makanan dihati.
Diskusi Anamnesis Khusus
Sejak pagi hari sebelum masuk rumah sakit, penderita mengeluh mual dan muntah terus menerus.
Keluhan muntah lebih dari 10 kali, sebanyak 2 gelas belimbing yang berisi cairan dan sisa makanan
tanpa darah.
Keluhan muntah disertai dengan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 3 hari sebelumnya. Nyeri
ulu hati timbul mendadak dan tidak dipengaruhi makanan.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit penderita mengetahui bahwa kedua mata dan kulitnya
menjadi kuning. Keluhan mata dan kulit kuning tidak disertai gatal-gatal diseluruh tubuh. Penderita juga
merasa ngilu badan dan lemas.
Ikterik menunjukkan terjadinya peningkatana kadar bilirubin dalam serum. Ikterik dapat dilihat pada
sklera, frenulum linguae, dan kulit.
Enam hari sebelum masuk rumah sakit, penderita mengeluh panas badan yang tidak terlalu
tinggi selama 2 hari, terus menerus yang dirasakan sama antara siang dan malam. Panas badan tidak
didahului menggigil atau berkeringat banyak sesudahnya. Keluhan panas badan disertai penurunan
nafsu makan, pegal-pegal seluruh badan, dan lemah badan.
Perjalanan penyakit hepatitis terdiri dari fase prodromal, ikterik, dan konvalens. Fase prodromal terdiri
dari demam yang tidak terlalu tinggi, pusing, sakit kepala, penurunan nafsu makan, mialgia, malaise.
Buang air kecil seperti teh sejak 3 hari sebelum masuk rumah dakit, buang air besar seperti
dempul tidak ada.
Buang air kecil seperti teh menandakan ada peningkatan bilirubin direk dalam urin, yang disebabkan oleh
ikterus hepatik atau posthepatik. Buang air besar seperti dempul disebabkan adanya obstruksi saluran
empedu intra atau ekstra hepatik, sehingga sterkobilin kurang atau negatif, sehingga menyebabkan feses
berwaran putih (seperti dempul). Buang air besae berwarna putih seperti dempul khas untuk ikterus tipe
post hepatik.
Penderita baru pertama kali menderita sakit kuning seperti ini dan tidak ada anggota keluarga atau
rekan kerja yang menderita penyakit kuning.
Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan penyakit adalah akut dan tidak adanya sumber penularan dari
orang disekitar penderita
Penderita menyangkal sering jajan di tempat-tempat yang kebersihannya kurang terjaga, namun
penderita mengakui bahwa satu minggu sebelum masuk rumah sakit, penderita jajan jus di warung.
Hepatitis A ditularkan melalui oral fecal. Di tempat yang kebersihannya tidak terjaga, makanan yang
disajikan dapat mengandung HAV melalui perantara lalat atau cara penyajiannya yang kurang higienis.
Penderita tidak pernah mendapat transfusi darah, menggunakan alat suntik bersamaan, dicabut gigi,
ditato, dan ditindik dalam 6 bulan terakhir. Penderita bekerja dibagian penjaitan kain, namun
menyangkal pernah tertusuk jarum. Riwayat melakukan hubungan seksual di luar nikah tidak ada.
Hepatitis B dan C dapat ditularkan melalui cairan tubuh.
Riwayat minum obat-obatan paru dalam jangka waktu lama tidak ada. Riwayat minum minuman
berakohol tidak ada.
Obat - obat TBC dan anti psikotik (seperti : CPZ) dapat meyebabkan hepatotoksik sehingga timbul
ikterik. Gejala hepatitis drug induced dapat didahulu gejala prodomal seperti hepatitis virus. Hepatitis
drug induced dapat terjadi tergantung dosis obat yang digunakan, nutrisi penderita dan penyakit hati
sebelumnya
DISKUSI PEMERIKSAAN FISIK
Kesan sakit : Bervariasi dari yang ringan, sedang sampai berat, dapat dilihat dari tanda -tanda vital.
Kesadaran : Pada pasien ini komposmentis
Sakit berat : penurunan kesadaran, fetor hepaticum (+), keadaan ini didapat pada
hepatitis fulminant.
Tekanan darah : Umumnya normal kecuali jika terjadi perubahan akibat kegagalan fungsi hati.
Nadi : umumnya normal.
Respirasi : umumnya normal.
Suhu : pada penderita hepatitis virus, suhu meningkat pada fase prodromal dan suhu turun
saat fase ikterik.
Mata : Sklera ikterik +/+
Sklera banyak mengandung serat elastin dan blirubin sangat mudah terikat pada elastin.
Oleh karena itu kuning pada penderita umumnya disadari pertama kali melalui mata.
Wama kuning dapat berbeda - beda tergantung dari penyebab ikterus. Umumnya ikterus
prehepatik menunjukan wama kuning, pada intrahepatik berwarna kuning orange, dan
posthepatik berwarna kuning kehijauan.
Pada penderita ditemukan sclera ikterik berwarna kuning orange yang membuat kesan
proses intrahepatik menjadi kuat. Adanya sclera penderita yang terus menerus ikterik,
tidak hilang timbul, membuat kesan mata ikterik karena adanya cholelithiasis menjadi
tidak kuat.
Mulut : Frenulum linguae : ikterik ada.
Frenulum linguae adalah organ pertama kali yang akan tampak ikterik, namun jarang
diperhatikan maka hal ini biasanya terlewatkan oleh penderita.
Baik pada penyakit hati akut maupun kronis didapatkan frenulum linguae ikterik,
sehingga adanya frenulum linguae ikterik pada penderita ini tidak dapat menunjukkan
apakah penderita mengalami penyakit hati akut atau kronis.
Foetor hepatikum : tidak ada.
Foetor hepatikum ditemukan pada penyakit hati kronis yang dapat dijadikan petunjuk
sudah terjadinya kegagalan faal hepar Foetor hepatikum dapat juga dijumpai jika terjadi
komplikasi hepatitis fulminant. Pada penderita ini tidak ditemukan foetor hepatikum yang
membuat kesan penyakit hati kronis yang disertai kegagalan faal hepar ataupun
terjadinya komplikasi hepatitis fulminant pada penderita ini tidak kuat.
Foetor hepatikum adalah bau pernafasan yang khas seperti bau tinja atau tikus akibat
substansi yang diduga berasal dari metionin.
Thorax : Spider naevi : tidak ada
Spider naevi ditemukan pada penyakit hati kronis yang dapat dijadikan petunjuk sudah
terjadinya kegagalan faal hepar. Pada penderita ini tidak ditemukan spider naevi yang
membuat kesan penyakit hati kronis yang disertai kegagalan faal hepar pada penderita
ini tidak kuat.
Spider naevi ditemukan pada daerah yang mendapat vaskularisasi dari vena cava
superior. Pada orang normal (terutama anak-anak) dan ibu hamil dapat pula dijumpai
vascular spider. Jika spider naevi ditemukan pada laki-laki, hal tersebut sudah dapat
dipastikan sebagai hal yang abnormal. Spider naevi dapat diternukan pada dada sebelah
atas dan garis yang menghubungkan kedua areola mamae.
Abdomen : Venektasi dan ascites tidak ada.
Venektasi adalah pembesaran vena - vena superficialis pada abdomen disekitar
umbilikus. Adanya venektasi dan ascites menunjukkan peningkatan tekanan darah vena
porta hepatica (hipertensi portal).Tidak adanya venektasi dan ascites pada penderita
membuat kesan adanya hipertensi portal pada penderita tidak kuat.
Hepatomegali: ada
Pada penderita ditemukan pembesaran hepar yang bersifat lunak, tepi tajam, permukaan
rata, nyeri tekan (+) yang membuat kesan terjadinya hepatitis virus akut menjadi kuat,
sedangkan adanya hal ini menyingkirkan kesan terjadinya sirosis hepatis, carcinoma
hepar, hemokromatosis ataupun bendungan hepar pada dekompensatio kordis kanan.
Nyeri tekan umumnya akan positif jika terjadi pembesaran hepar. Nyeri disebabkan
peregangan kapsula Glissoni.
Ektremitas : Edema tidak ada
Edema dapat ditemukan pada penyakit hati kronis.
Eritema palmaris : tidak ada
Eritema palmaris biasanya didapatkan pada kegagalan faal hati.