renpra asma pd kep.kelg

4
No Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan 1 I. DEFISIT KESEHATAN Dx.: resiko tinggi serangan berulang pada ibu “M” b/d lingkungan tidak adekuat; ketidakmampuan memelihara lingkungan. DS : Ibu M menderita asma sejak umur 23 tahun, ketika bekerja di pabrik tenun dan dadanya terbentur benda Asma sering kambuh dan sering diperiksakan ke puskesmas, sering kontrol dan sering opname DO : Obat yang digunakan : aminophilin, CTM, prednison, GG Keluarga mempunyai ternak ayam, dirawat oleh ibu Mulyani, kandang berada di samping rumah dan kotoran digunakan sebagai pupuk (kotoran ternak merupakan Jangka panjang : Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga selama 3 minggu, keluarga dapat melakukan tindakan yang tepat dalam merawat penderita asma.antara lain : Hindari kontak dengan alergen : kotoran ternak, debu rumah, debu jalanan, udara dingin/malam hari, makanan asam, pedas, bumbu yang merangsang, hindari stress. Jangka pendek : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari, keluarga mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat, antara lain : Keluarga dapat menjelaskan manfaat pemeliharaan kandang Jelaskan pada keluarga tentang cara-cara pemeliharaan kandang secara benar, terutama untuk meminimalkan kontak dengan alergen (kotoran ternak) Jelaskan pada keluarga tentang upaya-upaya pencegahan penyakit asma, seperti : Hindari kontak dengan alergen : kotoran ternak, debu rumah, debu jalanan, udara dingin/malam hari, makanan asam, pedas, bumbu yang merangsang, hindari stress. Jelaskan pada keluarga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan bagaimana menjaga kebersihan lingkungan rumah, khususnya dalam mendukung perawatan penderita asma Berikan reinforcemen terhadap pengetahuan anggota

Upload: bernadixta-winda-dwi-cahyani

Post on 06-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

No

NoDiagnosaTujuanRencana Tindakan

1I. DEFISIT KESEHATAN

Dx.: resiko tinggi serangan berulang pada ibu M b/d lingkungan tidak adekuat; ketidakmampuan memelihara lingkungan.DS :

Ibu M menderita asma sejak umur 23 tahun, ketika bekerja di pabrik tenun dan dadanya terbentur benda

Asma sering kambuh dan sering diperiksakan ke puskesmas, sering kontrol dan sering opname

DO :

Obat yang digunakan : aminophilin, CTM, prednison, GG

Keluarga mempunyai ternak ayam, dirawat oleh ibu Mulyani, kandang berada di samping rumah dan kotoran digunakan sebagai pupuk (kotoran ternak merupakan alergen)

Sekarang ibu M bekerja sebagai ibu rumah tangga dan bertani di sawah (kemungkinan kontak dengan alergen)

Lantai rumah masih berupa tanah (kemungkinan menimbulkan debu)

Jangka panjang :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga selama 3 minggu, keluarga dapat melakukan tindakan yang tepat dalam merawat penderita asma.antara lain : Hindari kontak dengan alergen : kotoran ternak, debu rumah, debu jalanan, udara dingin/malam hari, makanan asam, pedas, bumbu yang merangsang, hindari stress.Jangka pendek :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari, keluarga mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat, antara lain :

Keluarga dapat menjelaskan manfaat pemeliharaan kandang ternak secara tepat

Keluarga dapat menyebutkan upaya-upaya pencegahan penyakit asma

Keluarga dapat menyadari pentingnya higiene sanitasi, terutama lingkungan rumah

Jelaskan pada keluarga tentang cara-cara pemeliharaan kandang secara benar, terutama untuk meminimalkan kontak dengan alergen (kotoran ternak)

Jelaskan pada keluarga tentang upaya-upaya pencegahan penyakit asma, seperti :

Hindari kontak dengan alergen : kotoran ternak, debu rumah, debu jalanan, udara dingin/malam hari, makanan asam, pedas, bumbu yang merangsang, hindari stress.

Jelaskan pada keluarga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan bagaimana menjaga kebersihan lingkungan rumah, khususnya dalam mendukung perawatan penderita asma

Berikan reinforcemen terhadap pengetahuan anggota keluarga maupun respon terhadap tindakan/penyuluhan

Berikan support sistem pada keluarga untuk melakukan perubahan dalam memelihara lingkungan rumah yang sehat

2II. ANCAMAN KESEHATANDx. : gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan kurang pengeta huan tentang pemeliharaan kesehatan dan mengenal masalahDS :

keluarga sudah BAB di sungai sejak lama

keluarga belum mengetahui penyakit/masalah kesehatan yang dapat timbul akibat kebiasaan BAB di sungai

keluarga menyadari bahwa membutuhkan WC namun tidak menganggap hal tersebut sebagai masalah yang harus segera ditanganiDO :

keluarga tidak mempunyai WC

pekarangan rumah luas (dapat digunakan untuk membangun jamban keluarga)

Jangka panjang :

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 minggu, keluarga tidak terjangkit penyakit-penyakit tertentu, antara lain :

Penyakit kulit Penyakit saluran pencernaan

Penyakit uretro genital

Jangka pendek :

Setelah dilakukan 3 kali penyuluhan, keluarga mampu mengenal masalah kesehatan yang berhubungan dengan kebiasaan BAB di sungai, dengan kriteria :

Keluarga dapat menyebutkan faktor-faktor penyebab kebiasaan BAB di sungai

Keluarga mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian BAB di sungai

Keluarga dapat merasakan bahwa kebiasaan BAB di sungai merupakan masalah kesehatan yang harus segera ditangani

Kaji bersama keluarga tentang faktor-faktor penyabab kebiasaan BAB di sungai

Jelaskan pada keluarga tentang keuntungn dan kerugian BAB di sungai

Diskusikan bersama keluarga tentang persepsi anggota keluarga terhadap masalah BAB di sungai

Berikan reinforcemen atas pengetahuan keluarga yang dimiliki tentang masalah kesehatan yang berhubungan dengan kebiasaan BAB di sungai

Berikan alternatif pada keluarga untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengenal masalah-masalah kesehatan yang dapat terjadi, khususnya yang berkaitan dengan kebiasaan BAB di sungai

Jelaskan pada keluarga masalah-masalah kesehatan lain yang dapat muncul akibat kebiasaan BAB di sungai : penyakit yang dapat terjadi, pencemaran lingkungan, berhubungan dengan norma dan etika/sopan santun

Diskusikan bersama anggota keluarga tentang solusi pemecahan masalah

Berikan reinforcement dan yakinkan keluarga akan adanya dukungan baik dari petugas kesehatan maupun masyarakat mengenai tindak lanjut atas keputusan tepat yang diambil oleh keluarga