referat hiperbilirubinemia (isi).docx

Upload: elbert-wiradarma

Post on 26-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Peningkatan kadar bilirubin serum (hiperbilirubinemia) merupakan salah satu

    fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Lebih dari 85% bayi

    cukup bulan yang kembali dirawat dalam minggu pertama kehidupan disebabkan oleh

    hiperbilirubinemia. Keadaan ini dapat merupakan keadian sesaat yang dapat hilang

    spontan. !ebaliknya" hiperbilirubinemia dapat uga merupakan hal yang serius" bahkan

    mengancam iwa. #engan kondisi perawatan yang memulangkan neonatus secara dini"

    dapat meningkatkan resiko teradinya kern ikterus pada bayi cukup bulan apabila

    dipulangkan dalam $8 am setelah lahir. erdapat hubungan yang signifikan antarapenurunan lama tinggal dan resiko kembali ke rumah sakit" dan penyebab utama

    kembalinya ke rumah sakit selama periode awal neonatus adalah hiperbilirubinemia.

    erlepas dari penyebabnya" peningkatan kadar bilirubin serum dapat bersifat toksik

    terhadap bayi baru lahir.&

    1

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    2/23

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1. DEFINISI

    Ikterus ('aundice) teradi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah"

    sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak kekuningan. Pada

    orang dewasa" ikterus akan tampak apabila serum bilirubin * mg+dL( &, -mol+L)"

    sedangkan pada neonatus baru tampak apabila serum bilirubin 5 mg+dL( 8-mol+L).*

    Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum setelah

    ada hasil laboratorium yang menunukkan peningkatan kadar serum bilirubin.

    Hiperbilirubinemia isi!l!"is yang memerlukan terapi sinar" tetap tergolong non

    patologis sehingga disebut '/0cessi1e Physiological 2aundice.#igolongkan sebagai

    #iperbilirubinemia pat!l!"is ('3on Physiological 2aundice) apabila kadar serum

    bilirubin terhadap usia neonatus 45 %menurut 3ormogram hutani.*

    Kadar bilirubin terhadap usia neonatus

    2

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    3/23

    II.1.1. $ETAB%LIS$E BILI&UBIN

    ilirubin adalah produk akhir katabolisme protoporfirin besi atau heme" yang

    sebanyak ,5% berasal dari hemoglobin dan *5% dari heme di hepar (en6im sitokrom"

    katalase" dan heme bebas)" mioglobin otot" serta eritropoiesis yang tidak efektif di sumsum

    tulang. 7etabolisme bilirubin terdiri dari tahapan$

    &. ransport bilirubin

    *. Pengambilan bilirubin oleh sel hati

    9. Konugasi

    $. !ekresi bilirubin terkonugasi

    5. !irkulasi enterohepatik

    Langkah oksidasi yang pertama adalah bili1erdin yang dibentuk dari heme dengan

    bantuan en6im heme oksigenase yaitu suatu en6im yang sebagian besar terdapat dalam sel

    hati dan organ lain. Pada reaksi tersebut uga terbentuk besi yang digunakan kembali

    untuk pembentukan hemoglobin dan karbon monoksida (:;) yang dieksresikan ke dalam

    paru. ili1erdin kemudian akan direduksi menadi bilirubin oleh en6im bili1erdin

    reduktase. ili1erdin bersifat larut dalam air secara cepat akan diubah menadi bilirubin

    melalui reaksi bilirubin reduktase. erbeda dengan bili1erdin" bilirubin bersifat lipofilik

    dan terikat dengan hidrogen serta pada p< normal bersifat tidak larut. 2ika tubuh akan

    mengeksresikan" diperlukan mekanisme transport dan eliminasi bilirubin.

    &

    Pada bayi baru lahir" sekitar ,5% produksi bilirubin berasal dari katabolisme heme

    haemoglobin dari eritrosit sirkulasi. & gram haemoglobin akan menghasilkan 9$ mg

    bilirubin dan sisanya *5% disebut early labelled bilirubin yang berasal dari pelepasan

    heamoglobin karena eritropoiesis yang tidak efektif di dalam sumsum tulang" aringan

    yang mengandung protein heme (mioglobin" sitokrom" katalase" peroksidase)" dan heme

    bebas. ayi baru lahir akan memproduksi 8=&> mg+kg+hari" sedangkan orang dewasa

    sekitar 9=$ mg+kg+hari. Peningkatan produksi bilirubin pada bayi baru lahir disebabkan

    masa hidup eritrosit bayi lebih pendek (,>=4> hari) dibandingkan dengan orang dewasa

    (&*> hari)" peningkatan degradasi heme" turn over sitokrom yang meningkat dan uga

    reabsorbsi bilirubin dari usus yang meningkat melalui sirkulasi enterohepatik.&

    Transp!rtasi bilirubin

    3

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    4/23

    Pembentukan bilirubin yang teradi di sistem retikuloendotelial" selanutnya

    dilepaskan ke sirkulasi yang akan berikatan dengan albumin. ayi baru lahir mempunyai

    kapasitas ikatan plasma yang rendah terhadap bilirubin karena konsentrasi albumin yang

    rendah dan kapasitas ikatan molar yang kurang. ilirubin yang berikatan dengan albumin

    tidak dapat memasuki susunan saraf pusat dan bersifat non toksik. !elain itu" albumin uga

    mempunyai afinitas tinggi terhadap obat=obatan bersifat asam seperti penisilin dan

    sulfonamid. ;bat=obatan tersebut akan menempati tempat utama perlekatan albumin untuk

    bilirubin sehingga bersifat kompetitor serta dapat pula melepaskan ikatan bilirubin dengan

    albumin. ;bat=obatan yang dapat melepaskan bilirubin dari albumin dengan cara

    menurunkan afinitas albumin adalah digoksin" gentamisin" furosemid" dll.

    ilirubin dalam serum terdapat dalam $ bentuk yang berbeda" yaitu

    ilirubin tak terkonugasi yang terikat dengan albumin dan membentuk

    sebagian besar bilirubin tak terkonugasi dalam serum

    ilirubin bebas

    ilirubin terkonugasi (terutama monoglukoronida dan diglukoronida)

    yaitu bilirubin yang siap diekskresikan melalui ginal atau sistem bilier.

    ilirubin terkonugasi yang terikat dengan albumin serum (?=bilirubin)

    Pada * minggu pertama kehidupan" ?=bilirubin tidak akan tampak.

    Peningkatan kadar ?=bilirubin secara signifikan dapat ditemukan pada bayi

    baru lahir normal yang lebih tua dan pada anak. Konsentrasinya meningkat

    bermakna pada keadaan hiperbilirubinemia terkonugasi persisten karena

    berbagai kelainan pada hati.

    Pada saat kompleks bilirubin=albumin mencapai membran plasma hepatosit"

    albumin terikat ke reseptor permukaan sel. Kemudian bilirubin ditransfer melalui sel

    membran yang berikatan dengan ligandin (protein @)" mungkin uga dengan protein ikatan

    sitosolik lainnya. Keseimbangan antara umlah bilirubin yang masuk ke sirkulasi" dari

    sintesis de novo" resirkulasi enterohepatik" perpindahan bilirubin antar aringan"

    pengambilan bilirubin oleh sel hati dan konugasi bilirubin akan menentukan konsentrasi

    bilirubin tak terkonugasi dalam serum" baik pada keadaan normal ataupun tidak normal.

    erkurangnya kapasitas pengambilan hepatik bilirubin tak terkonugasi akan

    berpengaruh terhadap pembentukan ikterus fisiologis. Penelitian menunukkan hal ini

    teradi karena adanya defisiensi ligandin" tetapi hal itu tidak begitu penting dibandingkan

    dengan defisiensi konugasi bilirubin dalam menghambat transfer bilirubin dari darah ke

    empedu selama 9=$ hari pertama kehidupan.

    4

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    5/23

    K!n'u"asi Bilirubin

    ilirubin tak terkonugasi dikon1ersikan ke bentuk bilirubin konugasi yang larut

    dalam air di retikulum endoplasma dengan bantuan en6im uridine diphosphate glucoronyl

    transferase (A#PB=). Katalisa oleh en6im ini akan mengubah formasi menadi bilirubin

    monoglukoronida yang selanutnya akan dikonugasi menadi bilirubin diglukoronida.

    ilirubin ini kemudian dieksresikan ke dalam kanalikulus empedu. !edangkan satu

    molekul bilirubin tak terkonugasi akan kembali ke dalam retikulum endoplasmik untuk

    rekonugasi berikutnya. Pada keadaan peningkatan beban bilirubin yang dihantarkan ke

    hati akan teradi retensi bilirubin tak terkonugasi seperti halnya pada keadaan hemolisis

    kronik yang berat pigmen yang tertahan adalah bilirubin monoglukoronida.

    Ekskresi (Sekresi )Bilirubin *an Sirkulasi Enter!#epatik

    !etelah mengalami proses konugasi" bilirubin akan diekskresikan ke dalam

    kandung empedu kemudian memasuki saluran cerna dan diekskresikan melalui feses.

    Proses ekskresinya sendiri merupakan proses yang memerlukan energi. !etelah berada di

    usus halus" bilurubin terkonugasi tidak langsung diresorbsi" kecuali ika dikon1ersikan

    kembali menadi bentuk tidak terkonugasi oleh en6im beta=glukoronidase yang terdapat

    dalam usus. Cesorbsi kembali bilirubin dari saluran cerna dan kembali ke hati untuk

    dikonugasi kembali disebut sirkulasi enterohepatik.

    erdapat perbedaaan antara bayi baru lahir dan orang dewasa" yaitu pada mukosa

    usus halus dan feses bayi baru lahir mengandung en6im D=glukoronidase yang dapat

    mengidrolisia monoglukoronida dan diglukoronida kembali menadi bilirubin yang tak

    terkonugasi yang selanutnya dapat diabsorbsi kembali. !elain itu pada bayi baru lahir"

    lumen usus halusnya steril sehingga bilirubin konugasi tidak dapat dirubah menadi

    sterkobilin.

    ayi baru lahir mempunyasi konsentrasi bilirubin tak terkonugasi yang relatif

    tinggi di dalam usus yang berasal dari produksi bilirubin yang meningkat" hidrolisis

    bilirubin glukoronida yang berlebih dan konsentrasi bilirubin yang tinggi ditemukan di

    dalam mekonium. Pada bayi baru lahir" kekurangan relatif flora bakteri untuk mengurangi

    bilirubin menadi urobilinogen lebih lanut akan meningkatkan pool bilirubin usus

    dibandingkan dengan anak yang lebih tua atau orang dewasa. Peningkatan hidrolisis

    bilirubin konugasi pada bayi baru lahir diperkuat oleh akti1itas D=glukoronidase mukosa

    5

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    6/23

    yang tinggi dan ekskresi monoglukoronida terkonugasi. Pemberian substansi oral yang

    tidak larut seperti agar atau arang aktif yang dapat mengikat bilirubin akan meningkatkan

    kadar bilirubin tina dan mengurangi kadar bilirubin serum" hal ini menggambarkan peran

    kontribusi sirkulasi enterohepatik pada keadaan hiperbilirubinemia tak terkonugasi pada

    bayi baru lahir.

    II.1.+. IKTE&US NE%NAT%&U$ (NE%NATAL JAUNDI,E)

    Ekterus pada bayi atau yang dikenal dengan istilah ikterus neonatarum adalah

    keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera

    akibat akumulasi bilirubin tak terkonugasi yang berlebih. Ekterus lebih mengacu pada

    gambaran klinis berupa pewaranaan kuning pada kulit" sedangkan hiperbilirubinemia lebih

    mengacu pada gambaran kadar bilirubin serum total.

    !ecara umum tidak ada bayi yang jaundice seak lahir" walaupun jaundice akan

    timbul segera setelahnya.

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    7/23

    mengalami peningkatan bilirubin serum (&"$ mg+dl). #engan meningkatnya bilirubin

    serum kulit menadijaundicedengan urutan sefalo=kaudal. 7ula=mula ikterus tampak di

    kepala dan bergerak ke arah kaudal ke telapak tangan dan telapak kaki.

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    8/23

    8 mg+dL pada hari ke=9 kehidupan dan kemudian akan menurun cepat selama *=9

    hari diikuti dengan penurunan yang lambat sebesar & mg+dL selama &=* minggu.

    Pada bayi cukup bulan yang mendapat G!E kadar bilirubin puncak akan mencapai

    kadar yang lebih tinggi (,=&$ mg+dL) dan penurunan teradi lebih lambat" bisa

    sampai *=$ minggu" bahkan mencapai minggu. Pada bayi kurang bulan yang

    mendapat susu formula uga akan mengalami peningkatan dengan puncak yang

    lebih tinggi dan lebih lama" begitu pula dengan penurunannya ika tidak diberikan

    fototerapi pencegahan. Peningkatan sampai &>=&* mg+dL masih dalam kisaran

    fisiologis" bahkan hingga &5 mg+dL tanpa disertai kelainan metabolisme bilirubin.

    Haktor yang berhubungan dengan ikterus fisiologis

    Dasar Pen-ebab

    Penin"katan bilirubin -an" terse*ia

    Peningkatan produksi bilirubin

    Peningkatan resirkulasi melalui

    enterohepatikshunt

    Peningkatan sel darah merah

    Penurunan umur sel darah merah

    Peningkatan earlybilirubin

    I

    Peningkatan aktifitas D=glukoronidase

    idak adanya flora bakteri

    Pengeluaran mekonium yang terlambat

    Penurunan bilirubin clearance

    Penurunan clearancedari plasma

    Penurunan metabolisme hepatik

    #efisiensi protein karier

    Penurunan aktifitas A#PB

    Pada bayi yang diberi minum lebih awal atau diberi minum lebih sering dan bayi

    dengan aspirasi mekonium atau pengeluaran mekonium lebih awal cenderung mempunyai

    insiden yang rendah untuk teradinya ikterus fisiologis. Pada bayi yang diberi minum susu

    formula cenderung mengeluarkan bilirubin lebih banyak pada mekoniumnya selama 9 hari

    pertama kehidupan ika dibandingkan dengan yang mendapat G!E. ayi yang mendapat

    G!E" kadar bilirubin cenderung lebih rendah pada yang defekasinya lebih sering. ayi

    yang terlambat mengeluarkan mekonium lebih sering teradi ikterus fisiologis.

    Pada bayi yang mendapat G!E terdapat dua bentuk neonatal jaundiceyaitu early

    (berhubungan dengan breast feeding) dan late (berhubungan dengan G!E). entuk early

    onsetdiyakini berhubungan dengan proses pemberian minum. entuk late onsetdiyakini

    dipengaruhi oleh kandungan G!E ibu yang memperngaruhi proses konugasi dan ekskresi.

    Penyebab late onset tidak diketahui" tetapi telah dihubungkan dengan adanya faktor

    spesifik dari G!E yaitu *J=*>D=pregnanediol yang mempengaruhi akti1itas A#PB atau

    8

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    9/23

    pelepasan bilirubin konugasi dari hepatosit peningkatan aktifitas lipoprotein lipase yang

    kemudian melepaskan asam lemak bebas ke dalam usus halus penghambatan konugasi

    akibat peningkatan asam lemak unsaturated atau D=glukorunidase atau adanya faktor lain

    yang mungkin menyebabkan peningkatan alur enterohepatik.

    +. Ikterus Pat!l!"is

    Ekterus patologis atau disebut uga ikterus non=fisiologis mempunyai tanda=

    tanda sebagai berikut

    a) Ekterus teradi sebelum umur *$ am

    b) !etiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan fototerapi

    c) Peningkatan kadar bilirubin total serum lebih dari >"5 mg+dL+am

    d) Gdanya tanda=tanda penyakit yang mendasari seperti muntah" letargi" malas

    menetek" penurunan berat badan yang cepat" apnea" takipnea" atau suhu yang

    tidak stabil

    e) Ekterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah &$ hari pada

    bayi kurang bulan.

    Hiperbilirubinemia

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    10/23

    Pembentukan urobilinoid bakteri

    eta=glukoronidase

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    11/23

    urobilid dan mekonium. Keadaan=keadaan yang memperlama pasase mekonium

    (penyakit %) teradi dari

    penguraian hemoglobin dan sebagian kecil (&>=&5%) dari senyawa lain seperti mioglobin.

    !el retikuloendotel menyerap kompleks haptoglobin dengan hemoglobin yang telah

    dibebaskan dari sel darah merah. !el=sel ini kemudian mengeluarkan besi dari heme

    sebagai cadangan untuk sintesis berikutnya dan memutuskan cincin heme untuk

    menghasilkan tertapirol bilirubin" yang disekresikan dalam bentuk yang tidak larut dalam

    air(bilirubin tak terkonugasi" indirek). Karena ketidaklarutan ini" bilirubin dalam plasma

    terikat ke albumin untuk diangkut dalam medium air. !ewaktu 6at ini beredar dalam tubuh

    dan melewati lobulus hati" hepatosit melepas bilirubin dari albumin dan menyebabkan

    larutnya air dengan mengikat bilirubin ke asam glukoronat (bilirubin terkonugasi" direk).

    #alam bentuk glukoronida terkonugasi" bilirubin yang larut tersebut masuk ke sistem

    empedu untuk diekskresikan. !aat masuk ke dalam usus" bilirubin diuraikan oleh bakteri

    kolon menadi urobilinogen. Arobilinogen dapat diubah menadi sterkobilin dan

    diekskresikan sebagai feses. !ebagian urobilinogen direabsorsi dari usus melalui alur

    enterohepatik" dan darah porta membawanya kembali ke hati. Arobilinogen daur ulang ini

    umumnya diekskresikan ke dalam empedu untuk kembali dialirkan ke usus" tetapi

    sebagian dibawa oleh sirkulasi sistemik ke ginal" tempat 6at ini diekskresikan sebagai

    senyawa larut air bersama urin. Pada dewasa normal le1el serum bilirubin &mg+dl.

    Ekterus akan muncul pada dewasa bila serum bilirubin *mg+dl dan pada bayi yang baru

    lahir akan muncul ikterus bila kadarnya ,mg+dl.

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    12/23

    *"5mg+dl)" senyawa ini akan berdifusi ke dalam aringan yang kemudian menadi kuning.

    Keadaan ini disebut ikterus atau aundice.

    II.1.+.*. PEN,EAHAN *an TATALAKSANA

    Pencegahan dititik beratkan pada pemberian minum sesegera mungkin" sering

    menyusui untuk menurunkan shunt enterohepatik" menunang kestabilan bakteri flora

    normal" dan merangsang aktifitas usus halus.

    !trategi Pencegahan hiperbilirubinemia

    1) Pen/e"a#an primer

    = 7enganurkan ibu untuk menyusui bayinya paling sedikit 8=&* kali perhari

    beberapa hari pertama

    = idak memberikan cairan tambahan rutin seperti de0trose atau air pada bayi

    yang mendapat G!E dan tidak mengalami dehidrasi

    +) Pen/e"a#an sekun*er

    =

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    13/23

    pemeriksaan bilirubin total dan direk atau bilirubin konugasi untuk

    mengidentifikasi adanya kolestasis

    = ila kadar bilirubin direk atau konugasi meningkat" dilakukan e1aluasi

    tambahan untuk mencari penyebab kolestasis

    = Pemeriksaan terhadap kadar glucose-6-phosphatase dehydrogenase (BP#)direkomendasikan untuk bayi ikterus yang mendapat fototerapi.

    3) Penilaian resik! sebelum ba-i *ipulan"kan

    = !ebelum pulang dari rumah sakit" setiap bayi harus dinilai terhadap resiko

    berkembangnya hiperbilirubinemia berat berdasarkan kadar bilirubin atau

    berdasarkan penilaian faktor klinis. Penilaian ini penting pada bayi yang

    pulang sebelum umur ,* am.

    4) Kebi'akan *an pr!se*ur ruma# sakit

    = am

    = Antuk bayi yang dipulangkan sebelum $8 am diperlukan * kunungan yaitu

    yang pertama antara *$=,* am dan kedua antara ,*=&*> am.

    5) Pen"el!laan ba-i *en"an ikterus

    Pengelolaan bayi ikterus dini (early jaundice) yang mendapat G!E

    &. ;bser1asi semua feses awal bayi. Pertimbangkan untuk merangsang pengeluaran ika feses tidak keluar

    dalam *$ am

    *. !egera mulai menyusui dan beri sesering mungkin. 7enyusui sering dengan waktu yang singkat lebih

    efektif dibandingkan dengan menyusui lama dengan frekuensi arang.9. idak dianurkan pemberian air" de0trosa atau formula pengganti$. ;bser1asi berat badan" GK" dan G5. Ketika kadar bilirubin mencapai &5 mg+dL" tingkatkan pemberian minum" rangsang pengeluaran produk

    G!E dengan cara memompa" dan menggunakan fototerapi. idak terdapat bukti bahwa early jaundiceberhubungan dengan abnormalitas G!E" sehingga penghentian

    menyusui sebagai suatu upaya hanya diindikasikan ika ikterus menetap lebih dari hari atau meningkat

    *> mg+dL atau ibu memiliki riwayat bayi sebelumnya terkena kuning.

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    14/23

    menimbulkan kernikterus. 2ika fraksi bilirubin tak terkonugasi meningkat" langkah=

    langkah penangangan harus diambil adalah mencegah pemberian 6at=6at pengikat albumin.

    Pengendalian kadar bilirubin dapat dilakukan dengan mengusahakan agar konugasi

    bilirubin dapat lebih cepat berlangsung.

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    15/23

    mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu. Peningkatan bilirubin isomer

    dalam empedu menyebabkan bertambahnya pengeluaran cairan empedu ke dalam usus"

    sehingga peristaltik usus meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus

    halus. erapi sinar dilakukan pada semua penderita dengan kadar bilirubin indirek &*

    mg+dL dan pada bayi=bayi dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus

    pada hari pertama kelahiran. !ecara umum fototerapi digunakan untuk mencegah agar

    bilirubin tidak mencapai kadar yang memerlukan exchange transfusion. Pada

    penderita yang direncanakan transfusi tukar" terapi sinar dilakukan pula sebelum dan

    sesudah transfusi dikerakan.

    Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah lampu

    neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang ber1entilasi. Ggar

    bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (98>=$,> nm) lampu diletakkan pada

    arak tertentu dan bagian bawah kotak lampu dipasang pleksiglass biru yang berfungsi

    untuk menahan sinar ultra1iolet yang tidak bermanfaat untuk penyinaran. Bantilah

    lampu setiap *>>> am atau setelah penggunaan 9 bulan walau lampu masih menyala.

    Bunakan kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

    sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak mungkin ke

    arah bayi.

    Pilihan lampu yang digunakan masih diperdebatkan. !inar biru khusus

    tampaknya lebih baik daripada sinar putih atau hiau. !aat ini tersedia fototerapi dengan

    menggunakan woven fibrotic pads yang efektif (dibandingkan dengan foto

    kon1ensional) dan aman.

    Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

    seluas=luasnya" yaitu dengan membuka pakaian bayi. Posisi bayi sebaiknya diubah=

    ubah setiap =8 am agar bagian tubuh yang terkena cahaya dapat menyeluruh. Kedua

    mata ditutup namun gonad tidak perlu ditutup lagi" selama penyinaran kadar bilirubin

    dan hemoglobin bayi di pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar

    bilirubin &> mg+dL (&,& -mol+L). Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi &>>

    am Penghentian atau peninauan kembali penyinaran uga dilakukan apabila

    ditemukan efek samping terapi sinar. eberapa efek samping yang perlu diperhatikan

    antara lain enteritis" hipertermia" dehidrasi" kelainan kulit" gangguan minum" letargi

    dan iritabilitas. /fek samping ini biasanya bersifat sementara dan kadang=kadang

    penyinaran dapat diteruskan sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki.

    15

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    16/23

    K!mplikasi F!t! terapi

    !etiap cara pengobatan selalu akan disertai efek samping. #i dalam penggunaan

    terapi sinar" penelitian yang dilakukan selama ini tidak memperlihatkan hal yang dapat

    mempengaruhi proses tumbuh kembang bayi" baik komplikasi segaera ataupun efek lanut

    yang terlihat selama ini ebrsifat sementara yang dapat dicegah atau ditanggulangi dengan

    memperhatikan tata cara pengunaan terapi sinar yang telah dielaskan diatas. Kelainan

    yang mungkin timbul pada terapi sinar antara lain

    a) Peningkatan Ninsensible water lossO pada bayi

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    17/23

    sinar. Perubahan warna kulit yang bersifat sementara ini tidak mempengaruhi

    proses tumbuh kembang bayi.

    d) Bangguan retina Kelainan retina ini hanya ditemukan pada binatang percobaan

    Penelitain #obson dkk &4,5 tidak dapat membuktikan adanya perubahan fungsi

    mata pada umumnya. alaupin demikian penyelidikan selanutnya masih

    diteruskan.

    e) Bangguan pertumbuhan Pada binatang percobaan ditemukan gangguan

    pertumbuhan. Lucey (&4,*) dan #rew dkk (&>4,) secara klinis tidak dapat

    menemukan gangguan tumbuh kembang pada bayi yang mendapat terapi sinar.

    7eskipun demikian hendaknya pemakaian terapi sinar dilakukan dengan indikasi

    yang tepat selama waktu yang diperlukan.

    f) Kenaikan suhu eberapa penderita yang mendapatkan terapi mungkin

    memperlihatkan kenaikan suhu" ila hal ini teradi" terapi dapat terus dilanutkan

    dengan mematikan sebagian lampu yang dipergunakan.

    g) eberapa kelainan lain seperti gangguan minum" letargi" iritabilitas kadang=kadang

    ditemukan pada penderita. Keadaan ini hanya bersifat sementara dan akan

    menghilang dengan sendirinya.

    h) eberapa kelainan yang sampai saat ini masih belim diketahui secara pasti adalah

    kelainan gonad" adanya hemolisis darah dan beberapa kelainan metabolisme lain.

    !ampai saat ini tampaknya belum ditemukan efek lanut terapi sinar pada bayi.Komplikasi segera uga bersifat ringan dan tidak berarti dibandingkan dengan manfaat

    penggunaannya. 7engingat hal ini" adalah waar bila terapi sinar mempunyai tempat

    tersendiri dalam penatalaksanaan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir.

    Transusi Tukar (Exchange Transfusion)

    ransfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan dengan cepat

    bilirubin indirek dalam tubuh selain itu uga bermanfaat dalam mengganti eritrosit

    yang telah terhemolisis dan membuang pula antibodi yang menimbulkan hemolisis.

    Endikasi exchange transfusionberagam dan dapat berhubungan dengan adanya

    anemia maupun peningkatan kadar bilirubin serum dan walaupun transfusi tukar ini

    sangat bermanfaat" tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul perlu di

    perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada indikasi Kriteria melakukan

    transfusi tukar selain melihat kadar bilirubin" uga dapat memakai rasio bilirubin

    terhadap albumin.

    17

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    18/23

    @ang dimaksud ada komplikasi apabila

    &. 3ilai GPBGC 9 pada menit ke 5

    *. Pa;* $> torr selama & am9. p< ,"&5 selama & am

    $. !uhu rektal Q 95o

    :

    5. !erum Glbumin *"5 g+dL

    . Beala neurologis yang memburuk terbukti

    ,. erbukti sepsis atau terbukti meningitis

    8. Gnemia hemolitik

    4. erat bayi Q &>>> g

    Penan"anan ikterus ber*asarkan ka*ar serum bilirubin3

    Usia

    Terapi sinar Transusi tukar

    Ba-i se#at Fakt!r &isik!6 Ba-i se#at Fakt!r &isik!6

    m"7*L -m!l7L m"7*L -m!l7L m"7*L -m!l7L m"7*L -m!l7L

    &9 **>

    &9 **> * $*5 &5 *>

    & *,> 9 5&> *> 9$>

    9$> &, *4> 9 5&> *> 9$>

    #alam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah yang

    akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian. Gpabila

    hiperbilirubinemia yang teradi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan darah

    G;" darah yang dipakai adalah darah golongan ; rhesus positip. Pada keadaan lainyang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi" sebaiknya digunakan darah yang

    bergolongan sama dengan bayi. ila keadaan ini tidak memungkinkan" dapat dipakai

    darah golongan ; yang kompatibel dengan serum ibu. Gpabila hal inipun tidak ada"

    maka dapat dimintakan darah ; dengan titer anti G atau anti yang rendah. 2umlah

    darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara &$>=&8> cc+kg.

    7acam ransfusi ukar

    18

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    19/23

    &. 'Double Volue artinya dibutuhkan dua kali 1olume darah" diharapkan dapat

    mengganti kurang lebih 4> % dari sirkulasi darah bayi dan 88 % mengganti

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    20/23

    hiperbilirubinemia neonatal" sirkulasi enterohepatik dapat diinterupsi dengan pemberian

    parenteral. Mat=6at yang dapat mengikat bilirubin dalam intestinum mencegah resorbsi

    6at=6at ini antara lain adalah agar" kolestiramin" charcoal aktif" dan kalsium fosfat.

    7ungkin akan meningkatkan peristaltik usus sebagai suatu upaya untuk mempersingkat

    waktu absorbsi bilirubin. Pemberian makanan yang sering dan stimulasi rektal

    berhubungan dengan penurunan kadar bilirubin serum. Pemberian bilirubin oksidase

    parenteral" suatu en6im yang memecah bilirubin menadi bili1erdin" diperol dan produk

    lainnya" merupakan cara lain untuk menghambat sirkulasi enterohepatik" yang sampai

    saat ini masih diui coba.

    In*uksi En9im

    Gkti1itas AB hepatik neonatal masih rendah" tidaklah mengherankan bahwa

    induksi AB hepatik menyebabkan penurunan kadar bilirubin. Enduksi semacam ini

    pada neonatus dapat dilakukan dengan pemberian fenobarbital atau difenilhidantoin pada

    ibu sebelum melahirkan" bahkan bayi dengan berat badan lahir rendah (*>>> gram)

    memberikan respons terhadap terapi fenobarbital in utero dengan peningkatan kadar

    bilirubin terkonugasi serum dan penurunan kebutuhan fototerapi.

    ;ptimalisasi pemberian G!E pada periode perinatal adalah penting" ika kadar

    bilirubin meningkat" dianurkan untuk mendukung ibu agar lebih sering menyusui dengan

    inter1al * am dan tidak memberikan makanan tambahan atau setidaknya 8=&>0 per *$

    am. Gda hubungan yang elas antara frekuensi menyusui dengan penurunan insidensi

    hiperbilirubinemia. Pemberian yang sering mungkin tidak akan meningkatkan inta#e

    tetapi akan meningkatkan peristaltik dan frekuensi G sehingga meningkatkan ekskresi

    bilirubin. Pemberian G!E dalam *$ am pertama berhubungan nyata dengan frekuensi

    pasase mekonium.

    20

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    21/23

    21

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    22/23

    22

  • 7/25/2019 REFERAT HIPERBILIRUBINEMIA (isi).docx

    23/23

    DAFTA& PUSTAKA

    &. Gbdurrahman" !. (*>&$). &*). Ekterus. #alam 7. 2uffrie" !. !. !oenarto" $ &&$ *4$

    . ong C2" !te1enson #K" Ghlfors :/" Sreman >, 8 58=,.

    ,. lackburn !" penyunting. ilirubin metabolism. 7aternal" fetal" T neonatal

    physiology" a clinical perspecti1e. /disi ke=9. !aunders. 7issouri *>>,.

    8. Bourley BC. reastfeeding diet and neonatal hyperbilirubinemia. 3eore1iews *>>>

    & *5=9&.

    23