referat kelenjar parotis docx

22
`PAROTITIS I. Anatomi Kelenjar Parotis Kelenjar parotis adalah kelenjar saliva terbesar yang terletak di bawah meatus akustikus eksternus dan di sebelah depan, kelenjar ini terletak di lateral dari ramus asenden mandibula dan otot maseter (gambar 1). 1 Di bagian bawah, kelenjar ini berbatasan dengan otot sternokleidomastoideus dan otot digastrikus. Kelenjar parotis adalah massa berlobus yang dikelilingi oleh kapsula jaringan ikat. Dilihat dari permukaan superficial, kelenjar parotis berbentuk baji, dengan dasarnya diatas dan apeksnya di belakang angulus mandibula. Nervus fasialis dan cabang-cabangnya berjalan ke depan di dalam kelenjar parotis dan membagi kelenjar menjadi pars superfisialis dan profunda. 2 1 Glandula Ramus Meatus acusticus

Upload: rizka-farahin-assania

Post on 22-Oct-2015

148 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kelenjar parotis

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Kelenjar Parotis Docx

`PAROTITIS

I. Anatomi Kelenjar Parotis

Kelenjar parotis adalah kelenjar saliva terbesar yang terletak di bawah meatus

akustikus eksternus dan di sebelah depan, kelenjar ini terletak di lateral dari ramus

asenden mandibula dan otot maseter (gambar 1).1 Di bagian bawah, kelenjar ini

berbatasan dengan otot sternokleidomastoideus dan otot digastrikus. Kelenjar parotis

adalah massa berlobus yang dikelilingi oleh kapsula jaringan ikat. Dilihat dari

permukaan superficial, kelenjar parotis berbentuk baji, dengan dasarnya diatas dan

apeksnya di belakang angulus mandibula. Nervus fasialis dan cabang-cabangnya

berjalan ke depan di dalam kelenjar parotis dan membagi kelenjar menjadi pars

superfisialis dan profunda.2

Gambar 1. Anatomi Glandula Parotid 3

1

Glandula parotideaRamus mandibulae

M. masseter

Meatus acusticus externus

M. sternocleido mastoideus

M. digastricusGlandula submandibularis

Page 2: Referat Kelenjar Parotis Docx

Duktus parotideus berjalan ke depan diatas permukaan lateral m. masseter.

Pada margo anterior m. masseter, duktus membelok tajam ke medial dan menembus

bantalan lemak buccalis dan m.. buccinator (gambar 2). Jalan duktus ini yang miring

diantara membrana mukosa dan m. buccinator berfungsi sebagai mekanisme katup

dan mencegah masuknya udara ke dalam duktus pada saat meniup dengan kuat.2

Gambar 2. Duktus parotideus4

Struktur di dalam kelenjar parotis, dari lateral ke medial adalah nervus

fasialis, vena retromandibularis dan arteri carotis eksterna. Nervus fasialis muncul

dari foramen stilomastoideum dan masuk ke dalam kelenjar parotis, kemudian

bercabang menjadi dua saluran utama yaitu servikofasialis dan temporofasialis.

Bagian temporofsialis kemudian memisah menjadi cabang temporal, sedangkan

servikofasialis memberikan cabang servikal, mandibula dan bukal(gambar 2.1.3).2

2

Page 3: Referat Kelenjar Parotis Docx

Gambar 3. Cabang Nervus Fasialis5

II. Fisiologi Kelenjar Air Liur

Saliva atau air liur merupakan cairan di rongga mulut yang diproduksi dan

diekkresikan oleh kelenjar air liur dan dialirkan ke dalam rongga mulut melalui suatu

saluran. Air liur terdiri dari 98% dan 2% adalah mucus dan enzim-enzim. Setiap

harinya, air liur diekskresikan sebanyak 0,5-1,5 liter oleh kelenjar saliva mayor

(parotis, submandibula, sublingual) dan minor (kelenjar-kelenjar kecil yang terletak

di mukosa atau submukosa) dengan 45% dihasilkan oleh kelenjar parotis, 45% oleh

kelenjar submandibularis, 5% oleh kelenjar sublingualis dan 5% oleh kelenjar saliva

minor.6

3

Page 4: Referat Kelenjar Parotis Docx

Secara fisiologis, kelenjar air liur di atur oleh sistem saraf autonom yaitu saraf

simpatis dan parasimpatis. Adapun fungsi dari air liur adalah berhubungan dengan

pengaturan kandungan air untuk mencegah terjadinya kekeringan pada mulut

(xerostomia), melindungi mukosa mulut dari toksin virus/bakteri, pencernaan

makanan dan proses pengecapan.6

III. Definisi

Parotitis adalah proses peradangan (inflamasi) pada kelenjar parotis.

Peradangan pada kelenjar parotis dapat disebabkan oleh infeksi, autoimun, penyakit

sistemik dan neoplasma. Infeksi merupakan penyebab yang paling sering pada

kelenjar parotis.7

IV. Etiologi

Parotitis dapat disebabkan oleh berbagai hal yaitu infeksi, penyakit autoimun,

penyakit sistemik dan neoplasma. Namun, infeksi adalah penyebab tersering dari

parotitis.6

I.1 Infeksi

Berdasarkan onsetnya parotitis karena infeksi dibagi menjadi dua yaitu

parotitis akut dan kronis, sedangkan berdasarkan mikroorganisme

penyebabnya dibagi menjadi parotitis karena infeksi virus dan bakteri.

a. Parotitis Akut

Infeksi virus

Penyebab virus tersering pada parotitis adalah virus RNA dari

kelompok paramyxovirus yang dikenal sebagai penyakit gondongan

(mumps). Selain virus mumps, virus lain yang dapat menyebabkan

parotitis adalah virus coxsackie , virus parainfluenza (tipe I dan III),

virus influenza tipe A.8

4

Page 5: Referat Kelenjar Parotis Docx

Infeksi bakteri

Bakteri penyebab parotitis supuratif adalah Staphylococcus aureus,

Streptococcus viridans, S. pneumoniae, Haemophilus influenzae,

Streptococcus pyogenes dan Escherichia coli.8

b. Parotitis Kronis

Proses peradangan pada kelenjar parotis berjalan dalam waktu yang

lama dan sering kambuh. Etiologi dari peradangan kronis ini terjadi pada

parenkim kelenjar atau sistem dukstus, misalnya adanya sumbatan pada

duktus oleh batu. Parotitis rekurens juvenil adalah peradangan kelenjar parotis

yang berulang pada anak-anak.1

c. Mikroorganisme lain penyebab

Agen infeksius lain juga dapat yang dapat menyebabkan peradangan

pada kelenjar parotis akibat asenden infeksi dari rongga mulut atau bagian

dari proses sistemik seperti mycobacteria (tuberculosis), syphilis dan

toxoplasmosis.

1.2 Penyakit autoimun (sjogren syndrome).

1.3 Penyakit sistemik (diabetes mellitus, kelainan metabolik, seperti

hiperlipidemia, alkohol).

V. Patofisiologi

V.1 Infeksi Bakteri

Parotitis supuratif akut adalah infeksi pada kelenjar parotis yang disebabkab

oleh bakteri. Penyakit ini biasanya timbul pada pasien dengan sistem imun yang

rendah, pasien dengan dehidrasi, pasien dengan higienitas mulut yang buruk. Mulut

yang kering akibat menurunnya aliran saliva merupakan media yang baik untuk

pertumbuhan kuman. Keadaan-keadaan yang dapat menyebabkan menurunnya aliran

5

Page 6: Referat Kelenjar Parotis Docx

saliva, misalnya pasien yang megalami dehidrasi akibat suatu tindakan pasca operasi

dengan tidak adekuatnya hidrasi pada pasien tersebut. 6

Selain itu, beberapa obat juga dapat menyebabkan aliran saliva menurun,

trauma pada duktus parotis atau adanya penyebaran secara hematogen pada

duktusnya. Bakteri penyebab parotitis supuratif adalah Staphylococcus aureus,

Streptococcus viridians, Streptococcus pneumonia, Escherichia coli dan

Haemophilus influenza. Pasien yang tidak terdiagnosis atau pasien yang tidak

mendapatkan pengobatan secara adekuat dapat menimbulkan abses intraglandular.6

V.2 Infeksi virus

Penyebab utama pada parotids karena infeksi virus adalah mumps, yang

disebabkan oleh RNA virus grup paramyxovirus. Mumps adalah penyebab utama dari

infeksi kelenjar saliva, terutama kelenjar parotis. Setelah masuk melalui saluran

respirasi, virus mulai melakukan multiplikasi atau memperbanyak diri dalam sel

epithel saluran nafas,virus kemudian menuju ke banyak jaringan serta menuju kekelenjar ludah

dan parotis.9

Mumps merupakan penyakit epidemika dimana penularannya melalui kontak

langsung dengan air liur, muntah yang bercampur dengan air liur dan urin. Epidemi

tampaknya terkait dengan tidak adanya imunisasi, terbatas pada kelompok yang

berhubungan erat, misalnya hidup dalam satu rumah, sekolah, asrama, dll. Virus lain

yang dapat menyebabkan parotitis adalah Coxsackie A virus, echovirus,

cytomegalovirus, parainfluenza virus tipe 1 dan 2.6 Penyebaran virus pada organ-

organ lain dapat terjadi. Setelah virus bereplikasi di saluran pernapasan dan kelenjar

getah bening,dari sini virus menyebar melalui aliran darah ke organ-organ lain,

6

Page 7: Referat Kelenjar Parotis Docx

termasuk selaput otak, gonad, pankreas, payudara, tiroid, jantung, hati, ginjal dan

saraf otak.9

V.3 Mikroorgenisme lain

Cytomegalovirus

Infeksi kelenjar parotis akibat cytomegalovirus (CMV) merupakan kejadian

yang jarang terjadi. Dapat terjadi pada neonates akibat infeksi melalui plasenta.

Selain itu, pada pasien-pasien dengan immunodeficiency, seperti HIV, CMV dapat

menyebabkan infeksi pada kelenjar parotis dengan gejala demam dan pembesaran

kelenjar parotis.6

Mycobacteria

Tuberculosis primer pada kelenjar parotis adalah keadaan yang jarang. Infeksi

pada kelenjar parotis akibat Mycobacterium tuberculosis terjadi karena penyebaran

melalui kelenjar getah bening yang merupakan infeksi dari gigi (TB gingivitis), laring

(TB laryngitis) atau dari tonsil.6

V.4 Penyakit autoimun

Syndrom Sjogren adalah suatu penyakit autoimun dengan manifestasi klinis

mata kering (keratokonjungtiva sicca) dan mulut kering (xerostomia) akibat destruksi

pada kelenjar lakrimalis dan kelenjar saliva melalui mediasi limfosit. Walaupun

penyebab spesifik penyakit ini tidak diketahui, penyakit ini merupakan penyakit

dengan multifaktor dengan adanya infiltrasi limfosit dan hipereaktif imun.8

VI. Manifestasi Klinis

6.1 Parotitis supuratif akut

Parotitis supuratif akut ditandai oleh nyeri yang timbul mendadak kemerahan,

pembengkakan daerah parotis dengan konsistensi lunak dan kadang tampak eksudat

7

Page 8: Referat Kelenjar Parotis Docx

pada mukosa pipi daerah muara duktus parotid. Gejala lain adalah demam yang tidak

terlalu tinggi, malaise, nyeri kepala serta adanya trismus.1

6.2 Mumps

Mumps adalah penyebab utama pada parotitis. Masa inkubasi mumps adalah

2-3 minggu sampai timbulnya gejala klinis. Penderita mumps dianggap infeksius pada

3 hari sebelum gejala hingga 9 hari setelah gejala timbul. Transmisinya melalui

kontak langsung dengan droplet air liur, muntah yang disertai air liur serta droplet

pernapasan. Gejala prodromal yang ditimbulkannya adalah demam, malaise, nyeri

kepala dan nyeri otot. Pembengkakan pada kelenjar parotis unilateral didapatkan pada

20-30 % kasus dan 70 % kasus didapatkan pembengkakan bilateral. Nyeri lokal yang

hebat seperti pada saat membuka mulut,misalnya saat berbicara atau makan juga

dapat terjadi. Diagnosis mumps sering terlewatkan, 20 % dari kasus adalah

asimptomatik dan 40-50% kasus hanya terlihat gejala non spesifik atau hanya gejala

pernapasan, terutama sekali pada anak usia dibawah 5 tahun.10

6.3 Parotitis Kronis

Parotitis kronis merupakan pembengkakan dan rasa tidak enak dari kelenjar

mayor yang berjalan dalam waktu lama dan sering kambuh. Parotitis kronis dapat

disebabkan oleh infeksi bakteri yang berulang. Selain itu, parotitis kronis dapat terjadi

pada parenkim kelenjar atau sistem duktus, seperti batu.1 Secara klinis, keadaan

kronis ini memenuhi satu dari tiga kriteria. Pertama, adanya episode berulang dari

parotitis akut yang berhubungan dengan pembengkakan pada kelenjar parotis namun

dengan gejala klinis yang tidak terlalu nampak serta ukuran kelenjar yang mengalami

pembengkakan tidak sebesar pada parotitis akut. Kedua, pembesaran kelenjar parotis

dengan progresivitas yang lambat dengan episode periodik parotitis akut. Ketiga,

8

Page 9: Referat Kelenjar Parotis Docx

progresitivitas yang lambat disertai dengan rasa tidak nyeri pada pembesarannya. Hal

ini sering diragukan dengan suatu neoplasma.6

Selain karena infeksi, parotitis kronis juga disebabkan oleh adanya sumbatan

pada duktusnya, misalnya karena batu, mukus atau terjadinya striktur pada duktusnya.

Adanya pembengkakan yang rekuren dan nyeri di daerah parotis, dapat kita

konfirmasi dengan melakukan sialografi dimana dilakukan penyuntikan zat warna

kedalam duktus parotis untuk melihat adanya sumbatan.1

Parotitis rekuren juvenile adalah suatu episode kambuh/berulangnya inflamasi

pada kelenjar parotis yang berhubungan dengan non-obstruktif, yang biasanya terjadi

pada usia 3-6 tahun. Pada waktu dulu, infeksi secara asenden karena infeksi pada gigi

diketahui menjadi penyebab utama pada parotitis rekuren juvenile, namun sekarang

diketahui bahwa penyebab dari parotitis rekuren juvenile adalah keadaan-keadaan

yang mengakibatkan berkurangnya laju pada aliran saliva, misalnya akibat dehidrasi,

distorsi dan striktur pada duktus parotis serta metaplasia.11

VII. Pemeriksaan Penunjang

Pada parotitis supuratif akut didapatkan jumlah leukosit yang meningkat,

kemudian dilakukann kultur bakteri dengan mengambil eksudat purulen yang

dikeluarkan duktus parotis. Pada pemeriksaan CT-Scan, dapat ditemukan gambaran

hipodensitas pada kelenjar yang telah ditemukan abses (gambar 4). Pada keadaan

akut dimana infeksi masih berlangsung, sialografi tidak dilakukan karena dengan

dimasukkannya zat kontras, dapat menyebabkan asending infeksi pada duktusnya.6

9

Page 10: Referat Kelenjar Parotis Docx

Gambar 4. CT-Scan pada parotitis supuratif, gambaran hipodensitas (anak panah)6

Mumps seringkali asimptomatik dan gejala yang tidak khas, maka perlu

dikonfirmasi dengan tes serologis. Center for Disease Control and Prevention (CDC)

sangat menganjurkan untuk mengambil sampel darah, swab bukal atau kerongkongan

dan sampel urin untuk semua kasus yang dicurigai mumps. Tes serologis meliputi

deteksi IgM, IgG dan PCR.12

Untuk mengetahui adanya sumbatan, misalnya batu dapat dilakukan

sialografi. Adanya pelebaran pada duktus parotis dapat terlihat melaui sialografi.

Gambar 5. Gambaran normal dari duktus parotis (anak panah)6

10

Page 11: Referat Kelenjar Parotis Docx

Gambar 6. Duktus parotis mengalami dilatasi (anak panah)6

VIII. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada mumps berupa terapi simptomatik yaitu analgetik dan

kortikosteroid serta tirah baring. Menurut departemen Kesehatan RI tahun 2007,

penatalaksanaan mumps adalah ostirahat di tempat tidur hingga suhu tubuh normal

kembali. Makanan yang dikonsumsi adalah cair dan lunak. Dapat digunakan obat

kumur untuk membersihkan selaput lendir mulut dan minum yang banyak untuk

menghindari dehidrasi.

Pada parotitis supuratif akut, penatalaksanaannya meliputi terapi kausatif

(bakteri penyebab) dan rehidrasi untuk mencegah kekeringan mulut. Antibiotik

resisten penisilinase dimulai sambil menunggu hasil kultur. Koreksi terhadap

dehidrasi dilakukan, kompres hangat dan analgetik diberikan untuk terapi

simptomatik dan higiene mulut harus diperhatikan. Jika infeksi melanjut walaupun

sudah dilakukan penatalaksanaan medis yang adekuat, operasi untuk drainase

mungkin diperlukan.1

11

Page 12: Referat Kelenjar Parotis Docx

IX. Komplikasi

1. Meningoensefalitis

Dapat terjadi sebelum dan sesudah atau tanpa pembengkakan kelenjar  parotis.

Penderita mula-mula menunjukan gejala nyeri kepala ringan,yang kemudian

disusul oleh muntah-muntah, gelisah dan suhu tubuhyang tinggi

(hiperpireksia).Komplikasi ini merupakan komplikasi yang sering pada anak-

anak. Insiden yang sebenarnya sukar diperkirakan karena infeksi subklinis

sistem saraf sentral. Manifestasi klinis terjadi pada lebih dari 10% penderita

patogenesis meningoensefalitis parotitis yaitu infeksi primer neuron : parotitis

sering muncul bersamaan atau menyertai encephalitis.9

Ensefalitis pasca infeksi dengan demielinasi. Ensefalitis menyertai parotitis

pada sekitar 10 hari. Meningoencepalitis parotitis secara klinis tidak dapat

dibedakan dengan meningitis sebab lain, ada kekakuan leher sedang, tetapi

pemeriksaan lain biasanya normal. Pemeriksaan pungsi lumbal menunjukan

tekanan yang meninggi, jumlah sel terutama limfosit meningkat, kadar protein

meninggi, glukosa dan cairan cerebrospinal baisanya berisi sel kurang dari

500 sel/mm, walaupun kadang-kadang jumlah sel dapat melebihi 2.000.

Selnya hampir selalu limfosit, berbeda dengan meningitis aseptik enterovirus

dimana leukosit polimorfonuklear sering mendominasi pada awal penyakit.9

2. Ketulian

Tulisaraf dapat terjadi unilateral, jarang bilateral walaupun insidensinya

rendah (1:15.000), parotitis adalah penyebab utama tuli saraf

unilateral,kehilangan pendengaran mungkin sementara atau permanen.9

3. Orkitis

12

Page 13: Referat Kelenjar Parotis Docx

Komplikasi dari parotitis dapat berupa orkitis yang dapat terjadi padamasa

setelah puber dengan gejala demam tinggi mendadak, menggigil,mual, nyeri

perut bagian bawah, gejala sistemik, dan sakit pada testis.Testis paling sering

terinfeksi dengan atau tanp epidedimitis. Bila testis terkena infeksi maka

terdapat perdarahan kecil. Orkitis biasanya menyertai parotitis dalam 8 hari

setelah parotitis. Keadaan ini dapat berlangsung dalam 3 ± 14 hari. Testis yang terkena

menjadi nyeri dan bengkak dan kulit sekitarnya bengkak dan merah. Rata-rata

lamanya 4 hari. Sekitar 30-40% testis yang terkena menjadi atrofi. Gangguan

fertilitas diperkirakan sekitar 13%. Tetapi infertilitas absolut jarangterjadi.9

4. Ooforitis

Timbulnya nyeri dibagian pelvis ditemukan pada sekitar 7% pada penderita

wanita pasca pubertas.9

5. Pankreatitis

Nyeri perut sering ringan sampai sedang muncul tiba-tiba pada

parotitis.Biasanya gejala nyeri epigastrik disertai dengan pusing, mual,

muntah,demam tinggi, menggigil, lesu, merupakan tanda adanya pancreatitis

akibat mumps. Manifestasi klinisnya sering menyerupai gejala-gejala gastroenteritis

sehingga kadang diagnosis dikelirukan dengangastroenteritis. Pankreatitis

ringan dan asimptomatik mungkin terdapat lebih sering(sampai 40% kasus),

terjadi pada akhir minggu pertama.9

6. Nefritis

Kadang-kadang kelainan fungsi ginjal terjadi pada setiap penderita danviruria

terdeteksi pada 75%. Frekuensi keterlibatan ginjal pada anak-anak belum

diketahui. Nefritis yang mematikan, terjadi 10-14 hari sesudah parotitis.9

X. Pencegahan

13

Page 14: Referat Kelenjar Parotis Docx

Mumps dapat dicegah dengan vaksin mumps, measles dan rubella (MMR) yang

biasanya diberikan pada anak usia 12-15 bulan dan dilakukan pengulangan

sebelum anak mulai sekolah yaitu usia 4-6 tahun. Insiden mumps menurun

sejak diperkenalkan vaksin MMR pada tahun 1967.13

DAFTAR PUSTAKA

1. George L.Adam. Gangguan-gangguan Kelenjar Liur, dalam Buku Ajar

Penyakit THT Boies Edisi 6. Jakarta: EGC;1997.p.305-309

2. Snell R.S. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6. Jakarta:

EGC;2006

3. Muscle of Neck-Lateral View [homepage on the internet]. Available from:

http://netter image.com

4. Biology 911. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Available from: biology

911.wordpress.com

5. Face and Scalp : Parotid Gland and Facial Nerve [homepage on the internet].

Available from: http://netter image.com

6. Som P.M dan Brandwein M.S. Salivary Glands : Anatomy and Physiology.

Available from : www.similima.com

14

Page 15: Referat Kelenjar Parotis Docx

7. Communicable Disease Division. Causes of Psrotitis. Oklahoma State

Division Health. Available from: www.communicablediseasedivision.com

8. Regezi J, Sciubba J, Jordan R. Oral Pathology : Clinical Pathologic

Correlation Fifth Edition. China: Saunder Elsevier;2008

9. Maldonado Yvone. Parotitis Epidemika (Gondong, mumps), dalam Buku

Ilmu Kesehatan Anak Nelson Edisi XV. Jakarta: EGC;1999.p.1074-1076

10. Washington State Departemen Of Health. Mumps: Reporting and Surveilance

Guideline.2011.p.1-14

11. Chitre V, Premchandra D. Recurrent Parotitis. Arch Dis Child.1997;77:359-

363

12. BC Public Health Act. Communicable Disease Control: Mumps.2011.p.1-20.

Available from: http://www.leg.bc.ca

13. Centre For Control Disease and Prevention (CDC). Vaccine Information

Statement: MMR (Measles, Mumps and Rubella). 2011. Available from:

www.cdc.gov

15