refer at

22
Implan Koklea Muhammad Fajrianto, Daud Rantetasak I. Pendahuluan Gangguan fungsi pendengaran merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menimbulkan keadaan ketergantungan dari anggota masyarakat yang terkena terhadap kelompok masyarakat yang sehat. Salah satu bentuk gangguan tersebut adalah tuli saraf (sensorineural hearing loss) atau tuna rungu (bisu tuli). Menurut survey Departemen Kesehatan tahun 1994 - 1996 ditemukan 1 orang tuna rungu dalam 1000 orang penduduk. Untuk orang dewasa dan anak-anak yang mengalami tuli saraf dari tingkat ringan sampai tingkat sedang dapat dibantu dengan alat bantu dengar. Sedangkan untuk tuli saraf tingkat berat sampai sangat berat, Implan Koklea lebih direkomendasikan. 1,2 Implan Koklea merupakan terobosan besar di bidang kedokteran. Penelitian tentang Implan Koklea telah dilakukan sejak awal tahun 1950 dan diakui oleh FDA (Food and Drug Administration) pada pertengahan 1980-an. Implan Koklea merupakan alat prostetik dengan komponen internal yang dipasang lewat pembedahan dan komponen eksternal yang memerlukan penyesuaian dan pemrograman. Implan Koklea mengantarkan rangsangan secara langsung ke saraf pendengaran, melewati sel indera yang hilang 1

Upload: muh-fajrianto

Post on 14-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tht

TRANSCRIPT

Page 1: Refer At

Implan Koklea

Muhammad Fajrianto, Daud Rantetasak

I. Pendahuluan

Gangguan fungsi pendengaran merupakan salah satu masalah kesehatan

masyarakat yang dapat menimbulkan keadaan ketergantungan dari anggota

masyarakat yang terkena terhadap kelompok masyarakat yang sehat. Salah satu

bentuk gangguan tersebut adalah tuli saraf (sensorineural hearing loss) atau tuna

rungu (bisu tuli). Menurut survey Departemen Kesehatan tahun 1994 - 1996

ditemukan 1 orang tuna rungu dalam 1000 orang penduduk. Untuk orang dewasa

dan anak-anak yang mengalami tuli saraf dari tingkat ringan sampai tingkat

sedang dapat dibantu dengan alat bantu dengar. Sedangkan untuk tuli saraf tingkat

berat sampai sangat berat, Implan Koklea lebih direkomendasikan. 1,2

Implan Koklea merupakan terobosan besar di bidang kedokteran.

Penelitian tentang Implan Koklea telah dilakukan sejak awal tahun 1950 dan

diakui oleh FDA (Food and Drug Administration) pada pertengahan 1980-an.

Implan Koklea merupakan alat prostetik dengan komponen internal yang dipasang

lewat pembedahan dan komponen eksternal yang memerlukan penyesuaian dan

pemrograman. Implan Koklea mengantarkan rangsangan secara langsung ke saraf

pendengaran, melewati sel indera yang hilang atau rusak dengan mengubah suara

akustik menjadi pola elektrik, yang kemudian dikirim ke otak dan diterjemahkan

sebagai suara. Untuk menentukan apakah seseorang dapat menjadi kandidat

implant koklea, memerlukan pemeriksaan dan berbagai tes oleh dokter spesialis

telinga, hidung, tenggorokan-kepala leher. 1,2

Implantasi koklea ini melalui beberapa tahapan, seperti seleksi kandidat,

yaitu penentuan terhadap pasien apakah layak dioperasi atau tidak. Pada tahap ini

dilakukan pemeriksaan menyeluruh meliputi aspek medis, psikologis, dan sosial

pasien. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menilai fungsi

pendengaran, pemeriksaan radiology, laboratorium serta konsultasi dengan

disiplin ilmu lain. Pasien yang sudah dioperasi memerlukan waktu sekitar 2 hari

1

Page 2: Refer At

untuk pemulihan, setelah itu dilakukan rehabilitasi berupa latihan mendengar dan

berbicara. 3

II. Anatomi Telinga

A. Telinga Luar 4,5,7

Auricula, dibentuk oleh cartilago auriculare berbentuk seperti

“daun” dibungkus kulit, cartilago ini sekaligus membentuk bagian cartilago

meatus acusticus externus. Auricula merupakan “tambahan” yang melekat

pada sisi kepala dan dimaksudkan untuk menagkap suara. Selain itu telinga

luar juga memiliki beberapa bagian lain diantaranya : tragus dan antitragus,

helix dan antihelix, scapha, concha, dan lobulus auriculare

Sementara untuk meatus acusticus externus ialah saluran ± 2-3 cm

yang terdiri dari 1/3 luar dibentuk oleh cartilago dan 2/3 dalam dibentuk

oleh tulang (pars petrosa os temporalis). Meatus acusticus externus bukan

suatu saluran yang lurus tetapi berbentuk huruf “S” dan dilapisi kulit yang

padanya terdapat rambut-rambut dan glandula ceruminosae yang

menghasilkan serumen.

B. Telinga Tengah 6,7

Membrana Timpani berupa sekat jaringan ikat yang dibentuk dari

dinding lateral kavum timpani dan memisahkan liang telinga luar dari

kavum timpani. Difiksasi oleh perlekatan “manubrium mallei” Secara

Anatomis membrana timpani dibagi dalam 2 bagian :

1) Pars tensa

2) Pars flaksida atau membran Shrapnell

Telinga tengah berisi udara, dipisahkan dari meatus acusticus

externus oleh membran tympani. Terdapat hubungan antara cellulae

mastoidea dengan cavum tympani melalui auditus (antrum) tympanicum.

Membrana tympani berfungsi menerima getaran udara (suara) dan

meneruskannya kepada nervus cochlearis (=N. Vestibulococchlearis).

2

Page 3: Refer At

Terdapat Tulang-tulang pendengaran dari lateral ke medial : maleus,

inkus, stapes. Ketiga tulang ini menerima getaran udara dari membran

tympani kemudian diteruskan ke fenestra vestibuli.

Gambar 1. Tulang pendengaran 8

C. Telinga Dalam 6,7,8

Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terjdiri

dari 2 bagian utama :

Koklea (organ pendengaran)

Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan).

3

Page 4: Refer At

Gambar 2. Telinga dalam 8

Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm

dengan dua setengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir

untuk pendengaran yang dinamakan organa Corti. Di dalam tulang

labirin, namun mengisinya tidak sempurna, Labirin membranosa

terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubungan

langsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus

koklearis. Labirin membranosa tersusun atas utrikulus, sakulus, dan

kanalis semisirkularis, duktus koklearis, dan organa Corti. Labirin

membranosa mengandung cairan yang dinamakan endolimfe. Terdapat

keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam

telinga dalam; banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan

ini terganggu. Percepatan angular menyebabkan gerakan dalam cairan

telinga dalam di dalam kanalis dan merangsang sel-sel rambut labirin

membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang berjalan

sepanjang cabang vestibular nervus kranialis VIII ke otak. Perubahan

posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-sel rambut

4

Page 5: Refer At

utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitas elektris yang akan

dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis VIII. Di dalam kanalis

auditorius internus, nervus koklearis, yang muncul dari koklea,

bergabung dengan nervus vestibularis, yang muncul dari kanalis

semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadi nervus koklearis (nervus

kranialis VIII). Yang bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis

auditorius internus adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII). Kanalis

auditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke

batang otak.

Gambar 3. Labirin osseus 8

Kanalis semisirkuler merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang

berfungsi membantu menjaga keseimbangan. Setiap gerakan kepala

menyebabkan cairan di dalam saluran bergerak. Gerakan cairan di salah

satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan di saluran lainnya; hal

ini tergantung kepada arah pergerakan kepala.  Saluran ini juga

mengandung sel rambut yang memberikan respon terhadap gerakan

cairan. Sel rambut ini memperkuat gelombang saraf yang

5

Page 6: Refer At

menyampaikan pesan ke otak, ke arah mana kepala bergerak, sehingga

keseimbangan bisa dipertahankan.

Jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti yang terjadi pada

infeksi telinga tengah) maka bisa timbul vertigo (perasaan berputar).

III. Fisiologi Pendengaran

Getaran suara ditangkap oleh daun telinga yang dialirkan keliang telinga dan

mengenai membran timpani, sehingga membran timpani bergetar. Getaran ini

diteruskan ke tulang-tulang pendengaran yang berhubungan satu sama lain.

Selanjutnya stapes menggerakkan tingkap lonjong (foramen ovale) yang juga

menggerakkan perilimfe dalam skala vestibuli. Getaran diteruskan melalui

membran Reissener yang mendorong endolimfe dan membran basal kearah

bawah, perilimf dala m skala timpani akan bergerak sehingga tingkap

(foramen rotundum) terdorong ke arah luar. Skala media yang menjadi

cembung mendesak endolimf dan mendorong membran basal, sehingga

menjadi cembung kebawah dan menggerakkan perilimf pada skala timpani.

Pada waktu istirahat ujung sel rambut berkelok-kelok, dan dengan

berubahnya membran basal ujung sel rambut menjadi lurus. Rangsangan fisik

tadi diubah oleh adanya perbedaan ion Kalium dan ion Natrium menjadi

aliran listrik yang diteruskan ke cabang-cabang N.VIII, yang kemudian

meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik pendengaran diotak (area 39-

40) melalui saraf pusat yang ada dilobus temporalis. 4,5,6

6

Page 7: Refer At

Gambar 4. cochlea 8

IV. Gangguan Pendengaran atau Tuli 5

Ada dua jenis gangguan pendengaran atau tuli yaitu :

1) Tuli konduktif

Biasanya terjadi akibat kelainan telinga luar, seperti infeksi serumen,

atau kelainan telinga tengah, seperti otitis media atau otosklerosis. Pada

keadaan seperti itu, hantaran suara melalui udara ke telinga dalam

terputus.

2) Tuli sensorineural atau tuli saraf

Melibatkan kerusakan koklea atau saraf vestibulokoklear. Selain

kehilangan konduksi dan sensori neural, dapat juga terjadi kehilangan

pendengaran campuran begitu juga kehilangan pendengaran fungsional.

Pasien dengan kehilangan suara campuran mengalami kehilangan baik

konduktif maupun sensori neural akibat disfungsi konduksi udara

maupun konduksi tulang. Kehilangan suara fungsional (atau

psikogenik) bersifat inorganik dan tidak berhubungan dengan

7

Page 8: Refer At

perubahan struktural mekanisme pendengaran yang dapat dideteksi

biasanya sebagai manifestasi gangguan emosional.

V. Implan koklea

A. Sejarah 9

Penemuan bahwa stimulasi listrik di sistem pendengaran dapat

membuat persepsi suara terjadi sekitar 1790, ketika Alessandro Volta

(pengembang listrik baterai) meletakkan batang-batang besi di telinganya

sendiri dan dihubungkan ke sebuah tegangan listrik sebesar  50 Volt,

beliau lalu mengalami guncangan dan mendengar suara "seperti sup yang

mendidih". Eksperimen lainnya terus dijalankan sehingga penemuan alat

bantu dengar mulai dikembangkan pada abad ke-20.

Rangsangan langsung pertama dari saraf akustik dengan elektroda

dilakukan pada 1950-an oleh dokter bedah Perancis-Aljazair André

Djourno dan Charles Eyriès. Mereka menempatkan kabel pada saraf

selama operasi, dan melaporkan bahwa pasien mendengar suara-suara

ketika arus diterapkan.

Pada tahun 1961 Dr. William House (seorang ahli penyakit

telinga), John Doyle (seorang ahli bedah saraf) dan James Doyle (seorang

insinyur listrik) mulai melakukan penelitian pada satu perangkat saluran di

Los Angeles. Penilitian oleh House dan kawan-kawan unit yang pertama

disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration dari Amerika Serikat)

untuk implantasi pada orang dewasa pada tahun 1984.

Pada tahun 1964, Blair Simmons dari Stanford University

memasang implan pada orang percobaannya dengan enam perangkat

saluran. Perangkat ini menggunakan plug perkutan untuk mengaktifkan

elektroda untuk dirangsang secara individual. Walau bagaimanapun

penerima masih tidak mengerti kata-kata yang terdengar melalui perangkat

tetapi percobaan tersebut penting karena menunjukkan bahwa dengan

merangsang di berbagai area pada koklea, persepsi yang berbeda-beda bisa

diproduksi.

8

Page 9: Refer At

Pada tahun 1972 DPR 3M oleh House dan kawan-kawan menjadi

implan elektroda tunggal yang pertama dipasarkan secara komersial.

Pada bulan Desember 1984, implan koklea Australia telah

disetujui oleh United States Food and Drug Administration untuk

ditanamkan ke orang dewasa di Amerika Serikat.

B. Komponen Implan Koklea

Gambar 5. Komponen Luar :

Microphone, Speech Processor,

Transmitter. 1

Gambar 6. Komponen Dalam :

Receiver, electrode. 1

     

Komponen dari implan koklea terdiri dari : 1,9

sebuah mikrofon yang menangkap suara dari lingkungan

sebuah speech processor yang memfilter suara secara selektif untuk

memprioritaskan kata-kata dan mengirimkan sinyal suara listrik

melalui kabel tipis ke pemancar.

sebuah pemancar atau transmitter, yg dipegang oleh sebuah magnet

dan ditempatkan di belakang telinga luar. Transmitter ini akan

mengirimkan sinyal-sinyal suara yang diproses untuk perangkat

internal oleh induksi elektromagnetik.

sebuah receiver (penerima) dan stimulator ditanamkan pada tulang

di bawah kulit, yang mengubah sinyal menjadi impuls listrik dan

mengirimkannya melalui kabel internal ke elektroda.

9

Page 10: Refer At

C. Cara Kerja Implan Koklea 5

a. Suara ditangkap mikrofon, diperkeras, dan dialihkan menjadi

signal elektrik.

b. Diterjemahkan melalui gelombang mekanik ke telinga bagian

tengah.

c. Sinyal dikirim ke transducer--perangkat elektrik yang bisa

mengubah satu bentuk energi menjadi bentuk yang lain.

d. Merangsang telinga bagian dalam                                                     

D. Kandidat 10

Sistem Implan Telinga Tengah merupakan alternatif terhadap

alat bantu dengar konvensional. Sistem ini dirancang bagi mereka yang

tidak dapat menggunakan alat bantu dengar karena alasan kesehatan dan

mereka yang tidak puas dengan alat bantu dengar lainnya.

Sejumlah Sistem Implan Telinga Tengah hanya dapat

digunakan oleh penduduk usia dewasa. Tetapi seiring dengan kemajuan

teknologi di era sekarang ini sudah ada juga beberapa alat yang dapat

digunakan untuk dipergunakan oleh orang yang berusia tiga tahun atau

lebih atau yang didiagnosis mengalami gangguan pendengaran

sensorineural ringan hingga berat atau gangguan

pendengaran konduktif dan campuran. Sistem ini merupakan satu-satunya

sistem Implan Telinga Tengah yang tersedia bagi anak-anak kelompok

usia ini karena pemasangannya tidak terpengaruh oleh pertumbuhan

tengkorak.

Implan Telinga Tengah dirancang bagi orang-orang yang:

Terdiagnosis mengalami gangguan pendengaran sensorineural ringan

hingga berat atau gangguan pendengaran konduktif dan campuran.

Karena alasan kesehatan tidak boleh ada benda asing dalam saluran

telinga, misalnya, peradangan saluran telinga kronis atau eksim

saluran telinga.

10

Page 11: Refer At

Mengharuskan menggunakan saluran telinga asli karena alasan pribadi

atau pekerjaan, misalnya, pemusik, penyanyi atau dokter yang ingin

mendengar harmonika secara alami dan tak teganggu oleh efek oklusi.

Tergantung pada persepsi yang baik atas bunyi frekuensi yang tinggi.

E. Proses Pemasangan Dan Pasca Operasi 5,9

Pelayanan Program Implan Koklea melalui beberapa tahap :

1. Proses seleksi dan evaluasi kandidat.

Dilakukan pemeriksaan gangguan pendengaran seperti BERA,

Otoakustik Emisi, Timpanometri, Audiometri. Dilanjutkan dengan

Auditory-Verbal Therapy (AVT) dengan memakai ABD untuk

melatih kandidat berbicara dengan fokus pendengaran selama + 2

bulan. Setelah ABD diyakini tidak memberi manfaat, maka

direncanakan untuk dilakukan operasi.

2. Tindakan operasi dilakukan setelah pemeriksaan laboratorium, CT

Scan dan atau MRI, konsultasi dokter Spesialis Anak, dokter Spesialis

Anestesi dan psikologi. Operasi pemasangan Cochlear Implant harus

dilaksanakan di rumah sakit. Operasi dilaksanakan dengan pembiusan

total dengan tahap-tahap mastoidektomi, timpanostomi posterior,

membuat tatakan (pad), kokhleostomi dan memasukkan electrode ke

kokhlea.

Perangkat pembedahan ditanamkan di bawah anestesi umum, dan

operasi biasanya mengambil dari 1 ½ sampai 5 jam. Pertama area

kecil dari kulit kepala tepat di belakang telinga adalah dicukur dan

dibersihkan. Kemudian insisi kecil dibuat di kulit tepat di belakang

telinga dan ahli bedah akan  mengebor tulang mastoid dan telinga

dalam di mana array elektroda dimasukkan ke koklea. Biasanya pasien

pulang hari yang sama atau sehari setelah operasi, meskipun beberapa

penerima implan koklea tinggal di rumah sakit selama 1 hingga 2 hari,

pasien dianggap rawat jalan.

Seperti halnya dengan setiap prosedur medis, operasi melibatkan

sejumlah resiko, dalam kasus ini, termasuk resiko infeksi kulit, onset

11

Page 12: Refer At

tinnitus, kerusakan pada sistem vestibular, dan kerusakan pada saraf

wajah yang dapat menyebabkan kelemahan otot, gangguan sensasi

wajah, atau, dalam kasus-kasus terburuk, terjadi kelumpuhan pada

otot wajah.

3. Proses rehabilitasi dilakukan dengan menyalakan elektroda / switch on

(pada minggu ke 2 - 3 pasca operasi) dan pemetaan / mapping,

selanjutnya diteruskan dengan AVT untuk latihan bicara yang

berfokus pada kemampuan mendengar.

F. Kerugian dan Kelebihan

- Kerugian 9

Beberapa efek implantasi yang ireversibel misalnya komponen dari

implan dapat merusak system saraf yang ada di dalam koklea dan

akhirnya menyebabkan kehilangan pendengaran secara total pada

kandidat. Sementara baru-baru ini diusahakan perbaikan teknologi,

dan teknik penanaman untuk meminimalkan kerusakan seperti itu

namun resiko dan tingkat kerusakan masih bervariasi.

Selain itu, saat perangkat penerima dapat membantu lebih baik

mendengar dan mengerti suara di lingkungan mereka, itu tidak

sebagus kualitas suara yang diproses oleh koklea alami. Masalah

utama adalah dengan usia penerima. Sementara implan koklea

mengembalikan kemampuan fisik untuk mendengar, ini tidak berarti

otak dapat belajar untuk memproses dan membedakan pidato jika

penerima melewati periode kritis remaja. Akibatnya, mereka yang

lahir tuli yang menerima implan sebagai orang dewasa hanya dapat

membedakan perbedaan antara suara sederhana, seperti telepon,

dering bel pintu, sementara yang lain yang menerima implant pada

tahap tuli yang awal mengerti dengan jelas dan dapat berbicara.

Tingkat keberhasilan tergantung pada berbagai faktor, yang paling

penting adalah usia penerima, tetapi juga harus dilakukan dengan

teknologi yang digunakan dan kondisi penerima koklea.

12

Page 13: Refer At

Nekrosis dapat terjadi pada lipatan kulit sekitar koklea implan.

Hyperbaric oksigen telah terbukti menjadi terapi tambahan yang

berguna dalam pengelolaan implan koklea flap yang mengalami

nekrosis.

Pada tahun 2003, CDC dan FDA mengumumkan bahwa anak-anak

dengan implan koklea mempunyai resiko meningitis bakteri (Reefhuis

2003). Walaupun risiko ini sangat kecil, masih 30 kali lebih tinggi

daripada anak-anak dalam populasi umum. CDC dan organisasi

kesehatan nasional lainnya (seperti Inggris) sekarang menjalankan

program vaksinasi terhadap meningitis pneumokokus pada anak-anak

yang menjadi kandidat implan koklea.

Banyak pengguna, audiologists, dan ahli bedah juga melaporkan

bahwa bila ada infeksi telinga yang menyebabkan cairan di telinga

tengah, hal itu dapat mempengaruhi koklea implan, sehingga untuk

sementara berkurang pendengaran.

- Kelebihan 9                        

1. Keberadaannya tidak tampak dari luar

2. Membuat kanal telinga terbuka.

3. Mengurangi distorsi pengeras suara.

13

Page 14: Refer At

G. Perbedaan Implan Koklea dan Alat Bantu Dengar 5,9

Implan Koklea 11 ABD (Alat Bantu Dengar) 12

Semua karakter dapat di mengerti Hanya beberapa karakter

Kode sinyal kemungkinan tidak terbatas Kode sinyal terbatas

Membutuhkan operasi Tidak ada operasi

Perlu 3 baterai atau lebih Hanya 1 baterai

Baterai : 1-3 hari Baterai : 1-2 minggu

Keberhasilan tergantung individu Keberhasilan tidak tergantung individu

Bisa di cas berulang kali Tidak dapat di cas

14

Page 15: Refer At

Kesimpulan

Implan Koklea merupakan terobosan besar di bidang kedokteran.

Penelitian tentang Implan Koklea telah dilakukan sejak awal tahun 1950 dan

diakui oleh FDA (Food and Drug Administration) pada pertengahan 1980-an.

Implan Koklea merupakan alat prostetik dengan komponen internal yang dipasang

lewat pembedahan dan komponen eksternal yang memerlukan penyesuaian dan 

pemograman.

Untuk menentukan apakah seseorang dapat menjadi kandidat Koklea,

memerlukan pemeriksaan dan berbagai tes oleh dokter spesialis telinga, hidung,

tenggorokan-kepala leher.

Prosedur pemasangan Implan Koklea diawali dengan melakukan tindakan

bedah untuk memasang komponen internal. Dengan hanya memasang komponen

internal, maka pasien masih belum bisa mendengar. Setelah luka bekas operasi

sembuh dan bengkaknya hilang (sekitar 3-6 minggu) dapat dilanjutkan dengan

pemasangan transmitter eksternal dan prossesor suara. Sehingga pasien dapat

mulai mendengar suara layaknya normal.

Pasien dengan Implan Koklea memerlukan rehabilitasi khusus untuk

menyesuaikan dengan pendengaran barunya. Program rehabilitasi terfokus pada

belajar mendengarkan dan menyediakan lingkungan auditif, sehingga

memaksimalkan potensi kinerja pasien dengan Implan Koklea.

Walau bagaimanapun Implan Koklea masih terdapat kerugian dan

kelebihannya tersendiri berbanding alat bantu dengar yang biasa. Aspek-aspek

seperti individu yang siap dengan konsekuensi dari efek samping pemasangan

implan dan keluarga yang cukup mendukung sangat menentukan keberhasilan

fungsi dari implan itu sendiri.

15