proposal asmarasup fiks

Upload: arumngestipalupi

Post on 03-Mar-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ABSTRAKKedatangan agama Islam sebagai agama yang baru di nusantara membawa pengaruh tidak hanya kepada keyakinan masyarakat namun juga berpengaruh terhadap hasil budaya pada masa itu, salah satunya adalah karya sastra. Dengan semakin banyaknya masyarakat nusantara yang memeluk Islam, maka produk budaya yang dihasilkan juga berubah dari bernafaskan Hindu Budha menjadi bernafaskan Islam. Srat Asmarasupi merupakan salah satu produk budaya yang dihasilkan pada masa itu. Didalamnya memuat ajaran tentang tasawuf, yakni jalan untuk menuju sedekat-dekatnya dengan Allah SWT.

Pada penelitian ini akan dikaji tentang nafas Islam yang ada di dalam Srat Asmarasupi dengan menggunakan pendekatan Semiotika Riffatere. Pendekatan ini dipilih dengan pertimbangan Srat Asmarasupi ditulis dalam bentuk tembang macapat atau puisi Jawa.

Kata kunci: Srat Asmarasupi, Tasawuf, Islam, Macapat, Semiotika Riffatere.

A. Latar BelakangKedatangan Islam di Pulau Jawa yang menurut tradisi sekitar abad 15 tak hanya berimbas kepada keyakinan yang dianut oleh masyarakat namun juga berpengaruh kepada pola pikir dan juga budaya yang berkembang di masa itu. Sejalan dengan banyaknya penganut Islam, maka karya sastra yang dihasilkan pada masa itu tidak lagi bernafaskan Hindu namun secara pasti berubah menjadi bernafaskan Islam. Kebanyakan dari karya sastra tersebut merupakan ajaran moral. Salah satu karya sastra bernafaskan Islam yang diciptakan pada masa ini adalah Srat Asmarasupi. Srat Asmarasupi ditulis dengan huruf jawa, berbahasa Jawa baru dan dalam bentuk tembang macapat. Srat ini memuat tentang pentingnya penghayatan dan pengamalan ajaran Islam secara baik dan benar (Rahayu, 1992: 55).Kata supi pada judul Asmarasupi mengingatkan pada karya-karya yang memuat ajaran tasawuf atau yang dikenal dengan sebutan mistik Islam. Paham mistik Islam atau yang sering dinamakan mistisisme dalam Islam diberi nama tasawuf dan oleh para Orientalis Barat disebut dengan sufisme. Sebagai ilmu pengetahuan, tasawuf adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara dan jalan seorang muslim dapat berada sedekat mungkin dengan Allah SWT (Nasution, 1978: 56). Berdasarkan studi pustaka terhadap beberapa katalog naskah, diketahui bahwa teks Asmarasupi termasuk naskah yang populer. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya salinan naskah yang memuat teks Asmarasupi. Salinan naskah tersebut tersebar di beberapa perpustakaan yang ada di Indonesia. Di perpustakaan Museum Sanabudaya terdapat 6 naskah yag masing-masing berkode koleksi PB A.134, PB.C 42, PB.C 19, PB. C 174, SK 112, dan SK 130. Sedangkan di perpustakaan Keraton Surakarta terdapat 4 naskah dengan kode koleksi 130-na, 93-ca, 94-ca (a), dan 94 ca (b). Kemudian di Fakultas Sastra Universitas Indonesia terdapat 2 naskah dengan kode koleksi A-8 no 2 dan G-26.

Dalam penelitian ini yang akan digunakan sebagai sumber data utama adalah Srat Asmarasupi yang telah disunting oleh Moelyono Sastronaryatmo, terbitan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, Jakarta. Buku ini merupakan koleksi dari Perpustakaan Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nomor koleksi 899.221/Sas/S dan sangat mungkin bila buku ini juga terdapat di perpustakaan lain. Buku ini terbitan tahun 1983 dan 1985. Terbitan tahun 1983 bersumber dari naskah koleksi perpustakaan Keraton Surakarta dengan kode koleksi 93-ca. Sementara terbitan tahun 1985 tidak diketahui sumbernya. Ada beberapa keistimewaan pada teks Srat Asmarasupi yang menjadikan teks ini menarik untuk dikaji secara lebih mendalam. Salah satunya adalah Srat Asmarasupi merupakan naskah yang memuat ajaran tasawuf. Selain itu terdapat pula penyebutan nama-nama tokoh, seperti: Jayengtilam, Jayengsari sebagai nama lain Asmarasupi yang mengingatkan pada cerita Panji, Menak Amir Hamzah dan Yusup (Pigeaud, 1967: 223). Serta munculnya tokoh punakawan dan putri jin yang selalu setia mendampingi tokoh utama. Hal ini menunjukkan bahwa Srat Asmarasupi memiliki kaitan dengan cerita Menak.B. MASALAHSrat Asmarasupi sebagai karya sastra Jawa yang berbentuk tembang macapat dan merupakan teks moral memuat beberapa masalah didalamnya, yaitu berkaitan dengan masalah naskah, masalah struktur, dan masalah makna.

Berkaitan dengan masalah pernaskahan, teks Asmarasupi tergolong teks yang populer. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya naskah yang memuat teks Asmarasupi. Dengan demikian perlu ditentukan teks manakah yang akan dipilih sebagai objek dalam penelitian. Pada penelitian ini meskipun pilihan jatuh pada teks yang sama, tetapi dalam pelaksanaan analisis dilakukan identifikasi ulang atas objek material kajian. Identifikasi bait-bait yang mengandung unsur Islam menjadi sorotan utama. Penerjemahan dilakukan dari bahasa sumber-Jawa Baru- ke bahasa sasaran-bahasa Indonesia. Selanjutnya masalah struktur. Sebagai sebuah karya sastra Srat Asmarasupi terbentuk oleh unsur-unsur yang saling berkaitan. Kajian Struktur terhadap Srat Asmarasupi telah dilakukan pada penelitian terdahulu. Sehingga hasil kajian dapat dijadikan bahan/referensi terkait.Permasalahan yang terakhir berkaitan dengan makna. Srat Asmarasupi yang merupakan salah satu jenis teks bernafaskan Islam yang memuat ajaran moral, sudah pasti didalamnya memuat ajaran-ajaran baik itu tersirat maupun tersurat dalam teks. Untuk itulah perlu diketahui makna dari ajaran yang ada di dalam Srat Asmarasupi. Dari makna ini nanti akhirnya bisa ditemukan adanya nafas Islam apa saja yang terkandung di dalam Srat Asmarasupi. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Riffatere (1978: 3) bahwa teks dapat dipandang dari segi arti dan makna. Dengan adanya pemaknaan maka akan diketahui kandungan yang termuat didalamnya.

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nafas keislaman yang ada di dalam Srat Asmarasupi berdasarkan pendekatan semiotika Riffatere. Dengan demikian ajaran-ajaran yang sesuai bisa diterapkan dalam kehidupan masyarakat di masa kini.D. MANFAAT PENELITIANSecara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bandingan bagi penelitian tentang nafas Islam dalam teks tasawuf lainnya.Secara praktis diharapkan kandungan isi dalam teks Srat Asmarasupi, baik itu pikiran, perasaan, gagasan, wejangan, dan sisi hiburannya dapat ditangkap dan dipahami oleh masyarakat umum melalui penelitian ini. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya yang masih relevan dengan kondisi masyarakat di masa kini.E. STUDI PUSTAKA

Penelitian terhadap nafas Islam yang ada dalam Srat Asmarasupi belum pernah dilakukan sebelumnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Srat Asmarasupi. Selain itu juga terdapat penelitian terdahulu yang menggunakan analisis yang setipe dengan penelitian ini, dalam hal ini penggunaan objek teks tasawuf sebagai bahan kajiannya. Penelitian-penelitian itu diantaranya. Penelitian Wiwien pada tahun 1992 yang merupakan skripsi program sarjana UGM dengan judul Srat Asmarasupi dalam Pendekatan Struktur dan Makna membahas tentang struktur yang ada di dalam Srat Asmarasupi dan makna ajaran yang terkandung dalam Srat Asmarasupi yang sekaligus merupakan amanat pengarang dalam menciptakan Srat Asmarasupi.

Selanjutnya penelitian Marsono pada tahun 1996 yang merupakan disertasi program pascasarjana UGM dengan judul Lokajaya: Suntingan Teks, Terjemahan, Analisis Intertekstual dan Semiotik yang membahas tentang struktur, hubungan teks Lokajaya dengan teks Dewaruci dengan pendekatan intertekstual serta amanat yang ada di dalam Lokajaya dengen pendekatan semiotik.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Handayani pada tahun 2011 yang merupakan tesis program pascasarjana UGM dengan judul Intertekstualitas Suluk Syeh Walilanang dengan Terjemahan Centhini Tambangraras Amongraga Jilid I membahas tentang pengaruh karya sastra klasik terhadap karya sastra masa kini dengan objek kajian teks Suluk Syeh Walilanang sebagai teks transformasi dengan teks Centhini Tambangraras-Amongraga Jilid I sebagai teks hipogramnya. Penelitian ini menggunakan kajian yang sama, yaitu dengan menggunakan metode analisis Semiotika Riffaterre.

Sejauh pengamatan peneliti, belum ada penelitian yang secara khusus meneliti tentang nafas Islam yang ada di dalam Srat Asmarasupi dengan pendekatan Semiotika Riffatere.F. LANDASAN TEORIDalam setiap penelitian digunakan teori sebagai landasan agar penelitian terarah dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini akan menggunakan teori semiotika Riffatere sebagai pendekatan untuk menganalisis nafas Islam yang ada di dalam Srat Asmarasupi. Pendekatan ini dipilih dengan pertimbangan bahwa Srat Asmarasupi merupakan tembang macapat sehingga pendekatan Riffatere merupakan pendekatan yang paling tepat.Srat Asmarasupi akan dianalisis sesuai dengan metode pemaknaan puisi dari Riffatere (1978: 2-3) dengan memperhatikan, diantaranya, pertama, puisi atau karya sastra itu merupakan ekspresi tidak langsung sehingga terdapat tiga kemungkinan ketidaklangsungan semantik dalam puisi yaitu: a). Penggantian arti (displacing of meaning) yang disebabkan oleh penggunaan metafora dan metonimi; b). Penyimpangan arti (distorting of meaning) yang disebabkan oleh tiga hal yakni ambiguitas, kontradiksi, dan nonsens; dan c). Penciptaan arti (creating of meaning) yang ditimbulkan melalui enjabemen, homologue, dan tipografi. Kedua, pembacaan heuristik dan hermeneutik. Ketiga, matriks, model dan varian. Keempat, hipogram. Empat hal inilah yang akan dilakukan untuk memaknai karya sastra yang berbentuk puisi dalam hal ini Srat Asmarasupi. Mengenai semiotik, semiotik berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti tanda. Dick Hartoko dalam Santosa memberi batasan semiotika adalah bagaimana karya itu ditafsirkan oleh para pengamat dan masyarakat lewat tanda-tanda atau lambang-lambang (Santosa, 1990: 2-3). Komponen dasar semiotik berkaitan dengan masalah pokok mengenai tanda, lambang, dan isyarat (Junus dalam Pradopo, 2013: 4). Tanda yang terdapat dalam karya sastra hanya bermanfaat untuk mengenal aspek formal atau bentuk struktur fisiknya (Santosa, 1990:5). Dalam karya sastra terdapat berbagai macam lambang yang ditimbulkan dari tipografi. Sementara isyarat adalah sesuatu hal atau keadaan yang diberikan oleh subjek kepada objek. Dalam keadaan ini subjek selalu berbuat sesuatu untuk memberitahukan kepada objek yang diberi isyarat pada waktu itu juga.

Teeuw dalam Santosa (1990: 17) menyatakan bahwa dalam mengkaji semiotik sastra, kode pertama yang harus dikuasai adalah kode bahasa disamping harus mengetahui pula kode sastra dan kode budaya. Karya sastra sebagai satu struktur tidak berdiri sendiri, tidak independen, maka berdasarkan sistem bahasa yang primer, sastra merupakan sistem yang sekunder. Sistem sastra sebagai satu kode, pada hakikatnya tercipta dari dalam karya sastra sendiri (Teeuw dalam Soeratno, 1988: 29).

Kode sastra yang umum pada berbagai karya sastra membentuk suatu kaidah dan tata aturan sebagai sistem. Sistem itulah yang mengikat, meskipun tidak mutlak, karya sastra yang tercipta kemudian. Jadi, karya sastra merupakan aktualisasi dari seperangkat konvensi. Kepentingan konvensi bagi sebuah karya sastra adalah untuk dapat dikenali oleh pembaca (Soeratno, 1988: 29).

Pemberian makna terhadap karya sastra dapat menggunakan metode yang dikemukakan oleh Riffatere. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makna dalam metode Riffatere (1978: 2-3), diantaranya, karya sastra merupakan ekspresi yang tidak langsung yang di dalamnya terdapat tiga kemungkinan ketidaklangsungan semantik yang meliputi penggantian, penyimpangan, dan penciptaan arti. Selanjutnya adalah pembacaan heuristik dan hermeneutik.

Pembaca dalam pembacaan heuristik melakukan interpretasi secara referensial lewat tanda-tanda linguistik (Ibid., hlm. 5). Pada tahap ini, pembaca menemukan arti secara linguistik. Sementara dalam pembacaan hermeneutik pembaca membaca bolak-balik lewat teks dari awal sampai akhir. Ia mengingat-ingat peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian dalam teks yang baru dibaca dan memodifikasi pemahaman terhadap peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang telah dibacanya. Aktivitas pembacaannya bercorak maju mundur sambil meninjau dan merevisi bacaannya. Dari aktivitas ini lahir pemaknaan (Ibid., hlm. 6). Selain teori di atas, digunakan pula teori terjemahan. Hal ini karena Srat Asmarasupi yang dijadikan objek dalam penelitian ini tersaji dalam bahasa Jawa. Perlu dilakukan penerjemahan terhadap teks ini sebab bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang tidak semua kalangan memahaminya.Terjemahan berasal dari bahasa Arab tarjamah yang diadopsi ke dalam Bahasa Indonesia menjadi terjemah. Menurut asal katanya, kata tersebut mengandung arti menjelaskan dengan bahasa lain atau memindahkan makna dari satu bahasa ke bahasa lain. Secara definitif, terjemah adalah suatu proses pengalihan pesan yang terdapat di dalam teks bahasa pertama atau bahasa sumber dengan padanannya di dalam bahasa kedua atau bahasa sasaran. Sementara itu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa terjemahan berarti salinan sesuatu bahasa kepada bahasa lain (2005: 1183). Menerjemahkan berarti menyalin atau memindahkan dari satu bahasa ke bahasa lain.

Penerjemahan berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara masa lalu dan masa kini yang memiliki perbedaan budaya dan bahasa. Dengan adanya terjemahan maka orang awam bisa dengan mudah mendapatkan informasi dan tambahan ilmu pengetahuan sehingga mampu mengembangkan wawasan keilmuannya. Bagi karya sastra, penerjemahan memiliki peran penting karena memiliki makna menghidupkan kembali suatu karya sastra. Selain itu, menempatkan hasil terjemahan sebagai bagian dari khasanah sastra bagi bahasa penerjemah.

Dalam penelitian ini digunakan gabungan dari beberapa metode terjemahan, yaitu, terjemahan kata-perkata, terjemahan harafiah, dan terjemahan bebas. Hal ini dilakukan karena tidak semua kata dalam bahasa Jawa terdapat padanan katanya di dalam bahasa Indonesia.

G.METODE PENELITIANPertama-tama dilakukan studi pustaka untuk mencari dan mengumpulkan bahan-bahan yang mendukung atau berhubungan dengan objek penelitian. Dilakukan pula studi katalog untuk menginventarisasi naskah Srat Asmarasupi yang tersimpan di berbagai perpustakaan dan pusat studi.Selanjutnya ditetapkan teks Srat Asmarasupi yang dilatinkan yang telah disunting oleh Moelyono Sastronaryatmo, terbitan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, Jakarta. Buku ini merupakan koleksi dari Perpustakaan Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nomor koleksi 899.221/Sas/S sebagai objek penelitian. Tahap selanjutnya adalah terjemahan terhadap teks Srat Asmarasupi.Kemudian analisis terhadap nafas Islam yang ada dalam teks Srat Asmarasupi dengan pendekatan semiotika Riffatere. Kemudian yang terakhir adalah menyimpulkan dan menyajikan hasil. Bagan 1. Design Penelitian

H. HASIL YANG DIHARAPKANSalah satu unsur penting dari penelitian adalah hasil yang diharapkan. Hal ini menjadi penting karena hasil yang diharapkan merupakan tujuan yang akan dicapai dalam sebuah penelitian. Hasil yang diharapkan dalam penelitian akan dijadikan pedoman kemana arah dari penelitian ini. Sebuah karya sastra ataupun produk budaya tidak diciptakan tanpa sebuah tujuan. Adapun yang diharapkan dari penelitian ini adalah ditemukannya nafas keislaman yang ada di dalam Srat Asmarasupi. Dengan begitu ajaran-ajaran yang sesuai bisa diterapkan dalam kehidupan masyarakat di masa kini.I. JADWAL DAN INDIKATOR KINERJA

No Kegiatan WaktuKeterangan (Tempat, indikator kinerja)

1Pelaksanaan penelitianMaret-September

a. Penyusunan ProposalMaret

b. Melacak kembali keberadaan naskah-naskah dari katalog dan datang langsung ke lokasi penyimpanan yang terjangkauMaretYogyakarta, Surakarta, dan Jakarta

c. Membaca dan mencermati objek material (primer)April Pemberian catatan di beberapa bait yang memuat unsur Islam

d. Membaca teori semiotik RiffaterreApril

e. Menerjemahkan kembali bait-bait yang mengandung unsur Islam yang ada di objek material dengan menggunakan teori dan metode terjemahan yang sesuaiAprilHasil terjemahan

f. g. Menganalisis teks dengan menggunakan teori semiotika Riffaterre:

Heuristik

Hermeneutik

Matriks

Model

VarianAwal Mei- Akhir JuniHasil analisis

h. Penyusunan laporan hasilJuli laporan

i. Penyusunan artikelJuliartikel

2Laporan kemajuan I

Penyerahan laporan kemajuan ISelasa, 11 Agustus 2015, pukul 15.00Penyerahan di Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Seminar laporan kemajuan IKamis, 20 Agustus 2015Seminar pemaparan perkembangan hasil

3Laporan Kemajuan II dalam bentuk draf artikelJumat, 29 September 2015Penyerahan di Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

4Workshop Penulisan ArtikelKamis, 8 Oktober 2015Presentasi hasil penelitian dan pembahasan artikel

5Penyerahan laporan yang terdiri atas laporan kegiatan penelitian, laporan keuangan, dan naskah artikel jurnal yang telah direvisi (naskah artikel siap terbit)Rabu, 2 November 2015, pukul 15.00Semua dokumen sesuai kontrak kerja

6Kontrak selesai Berita acara penyelesaian kontrak

G. PERSONALIA

NoNamaFakultas/Jurusan/Prodi NIU

1.Moh. Taufiqul HakimFIB/Nusantara/Jawa11/318321/SA/15857

2.Syifa KamilaFIB/Nusantara/Jawa13/346695/SA/16899

H. PEMBIAYAANRINCIAN ANGGARAN BIAYA

NoKomponenSatuanVolume/harga satuan Jumlah

1Honor 4,000,000

a.Peneliti UtamaOB6 bln, @ Rp. 420.000 2,520,000

b.Peneliti PembantuOJ1 org, 2 jam, 20 minggu, Rp. 25.000 1,000,000

c.Admin OH1 org, 6 hari, @ Rp. 80.000 480,000

2Peralatan penunjang dan bahan habis pakai 1,550,000

a.pembelian bukupaket1 1,000,000

b.kertasrim2 rim @ Rp.35.000 70,000

c.tinta printer (refill)buah2 380,000

d.ATKpaket1 100,000

3Kegiatan pengumpulan dan analisis data 3,600,000

a.konsultasi ahlipaket1 orang 1 paket 1,000,000

b.rakor mingguantatap muka1x16 minggu, 3 org

uang hadir 25,000 1,200,000

c.biaya transliterasi dan terjemahan tekspaket 1 1,000,000

konsumsipaket 12,500 400,000

4Perjalanan 4,200,000

a.Yk-Jkt (udara)pp 600,000 1,200,000

penginapanmalam 610,000 610,000

uang harianhari 530,000 530,000

b.Yk-Solo pp 50,000 50,000

uang harianhari 200,000 200,000

c.Yogyakartapaket 1,610,000 1,610,000

5lain-lain 1,650,000

a.publikasi ke jurnal terakreditasirupiah 500,000 500,000

b.administrasipaket 1 200,000

c.seminarpaket 1 700,000

d.laporanpaket5, @50.000 250,000

TOTAL (1+2+3+4+5) 15,000,000

(Lima belas juta rupiah)

I. DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Pipit Mugi. 2011. Intertekstualitas Suluk Syeh Wali Lanang dengan Terjemahan Centhini Tambangraras-Amongraga Jilid I. Yogyakarta: Tesis Program Pascasarjana UGM.

Marsono. 1996. Lokajaya: Suntingan Teks, Terjemahan, Struktur Teks, Analisis Intertekstual dan Semiotik. Yogyakarta: Program Pascasarjana UGM.Nasution, Harun. 1978. Falsafat dan Mistisisme dalam Islam. Jakarta: Bulan BintangPigeaud, 1967. Literature of Java. Leiden: The Hague Martinus Nijhof.Pradopo, Rachmat Djoko. 2013. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Rahayu, Wiwien Widyawati. 1992. Srat Asmarasupi dalam pendekatan Struktur dan Makna. Yogyakarta: Skripsi untuk mendapatlan gelar Sarjana di Universitas Gadjah Mada.Riffatere, Michael. 1978. Semiotic of Poetry. Bloomington and London: Indiana Unversity Press.

Santosa, Puji. 1990. Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra. Bandung: Angkasa.Soeratno, Siti Chamamah. 1988. Hikayat Iskandar Zulkarnaen: Suntingan Teks dan Analisis Resepsi. Disertasi untuk mendapatlan gelar Doktor dalam Ilmu Sastra di Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.Tim. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

HALAMAN PENGESAHANPROPOSAL PENELITIAN DANA RKAT JURUSAN

1. Judul Penelitian

: Nafas Islam dalam Srat Asmarasupi2. Pengusul

:

a. Nama Lengkap

: Wiwien Widyawati Rahayub. Jenis Kelamin

: Perempuanc. NIP/Golongan

: 19660605 199403 2 001/IIIbd. Pangkat/Jabatan

: Penata Muda Tk.1/Asisten Ahlie. Jabatan Struktural: -f. Fakultas/Jurusan

: Ilmu Budaya/Sastra Nusantarag. Perguruan Tinggi

: Universitas Gadjah Madah. Bidang Ilmu

: Sastrai. Alamat Kantor

: Jalan Nusantara, Bulaksumur, Yogyakarta 55281j. Telepon/Faks/E-mail: 0274 513096/0274 550451/[email protected]. Alamat Rumah: Jalan Nusa Indah 56B, Condongcatur, Depok, Slemanl. Telepon/Faks/HP

: 0274 886583/0274 886583/081568539733. Jangka Waktu Penelitian

: 6 (enam) bulan4. Lokasi Penelitian

: Yogyakarta5. Pembiayaan

: Rp. 15.000.000,00 (Lima belas juta rupiah)Mengetahui,

Yogyakarta, 16 Maret 2015

Ketua Jurusan

Pengusul,Drs. Soeharto Mangkusudarmo, M.Hum. Dra. Wiwien Widyawati R., M.A.NIP. 19560124 198710 1 001

NIP. 19660605 199403 2 001Menyetujui,

WD. Bid. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama

Dr. Daud Aris Tanudirjo, M.A.

NIP. 19590724 198603 1 002

skemajurusan

tahun2015

USULAN

PENELITIAN FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

NAFAS ISLAM DALAM SRAT ASMARASUPI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

Jurusan

Skema

NAFAS ISLAM DALAM SERAT ASMARASUPI

TIM PENGUSUL

Ketua tim: Dra.Wiwien Widyawati Rahayu,M.A. Nusantara/Jawa

Anggota tim : 1. Muh. Taufiqul Hakim, Nusantara/Jawa

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

USULAN

PENELITIAN FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

Tahun