ppt kecambah fiks

19
Pengaruh Suhu Awal Perendaman dan Lama Perendaman Biji Kacang Hijau terhadap Kecepatan Perkecambahan Kacang Hijau Nama kelompok: Isnahuriyawati (12312241001) Apriyani (12312241002) Shinta Ratnasari (12312241019) Dwi Handayani (12312241027) Hanifah (12312241032)

Upload: hanifah-hanifah

Post on 20-Jun-2015

3.208 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt kecambah fiks

Pengaruh Suhu Awal Perendaman dan Lama

Perendaman Biji Kacang Hijau terhadap Kecepatan

PerkecambahanKacang Hijau

Nama kelompok:Isnahuriyawati (12312241001)Apriyani (12312241002)Shinta Ratnasari (12312241019)Dwi Handayani (12312241027)Hanifah (12312241032)

Page 2: Ppt kecambah fiks

Dasar teori

Kacang hijau merupakan tumbuhan yang termasuk polong-polongan, dalam pertumbuhannya kacang hijau mengalami perkecambahan, banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan perkecambahan suatu biji kacang hijau, salah satunya adalah suhu, karena suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain mempengaruhi kerja enzim. Menurut literatur suhu yang cocok untuk perkecambahan adalah suhu optimum (27 derajat celcius).

Page 3: Ppt kecambah fiks

Hipotesis

• Biji kacang hijau yang paling cepat mengalami perkecambahan adalah biji yang direndam pada suhu normal dan direndam dalam waktu 12 jam

Page 4: Ppt kecambah fiks

Alat :Timbangan AnalitikGelas UkurGelas PlastikAlat TulisKapasTermometer

Bahan :Biji Kacang HijauAir

Page 5: Ppt kecambah fiks

Langkah Kerja :Menyiapakan alat dan bahan

Menimbang biji kacang hijau dengan massa yang sama untuk setiap wadah ( 9 wadah )

Menandai setiap gelas plastik dari A1, A2, A3, B1, B2, B3, C1, C2, C3.

Mengambil air sebanyak 40 ml untuk masing-masing gelas plastik

Memasukkan biji kacang hijau yang telah ditimbang ke dalam masing-masing gelas plastik

Page 6: Ppt kecambah fiks

Mengatur suhu untuk setiap gelas A, B, C. Untuk gelas A disimpan pada suhu dingin, B pada suhu kamar, dan C pada suhu tunggi. Menjaga agar

suhu masing-masing gelas plastik tetap selama perendaman dengan lama perendeman berbeda-beda. Untuk gelas A1, B1, C1 selama 9jam, A2, B2, C2

selama 12 jam, A3, B3, C3 selama 15jam.

Menyiapakan kapas dengan ukuran dan massa yang sama dan gelas plastik yang telah dilubangi dengan jumlah lubang yang sama sebanyak 9 buah

gelas plastik yang digunakan sebagai media tanam.

Memindahkan biji kacang hijau yang telah direndam ke dalam kapas yang berada di gelas plastik. Menyirami kecambah kacang hijau setiap pagi dan

sore dengan volume air yang sama.

Mengamati dan mengukur pertambahan tinggi batang kecambah dan mengamati perubahan lain yang terjadi kemudian dicatat dalam tabel.

Pengamatan dilakukan selama 5 hari.

Page 7: Ppt kecambah fiks

• Variabel bebas :Suhu air perendamanLama waktu perendaman

• Variabel kontrol : Massa kacang hijau Volume air perendaman Volume air penyiraman Jenis air yang digunakan Intensitas cahaya Massa dan ukuran kapas Lubang pada gelas plastik Pengamat (dwi handayani)

• Variabel terikat :kecepatan tumbuh kacang hijau

Page 8: Ppt kecambah fiks

Data Tabel Pengamatan

NoWaktu

pengamatan

Waktu perendaman

15 jam (15.00-06.00) 12 jam (18.00-06.00) 9 jam (21.00-06.00)

1 Sabtu 21/09/1306.00

Biji membesar, akar mulai tumbuh

Biji membesar, akar mulai tumbuh tetapi tidak sepanjang biji yang di rendam selama 15 jam

Biji membesar belum muncul akar

2 Sabtu 21/09/1318.00

Akar memanjang, kulit biji pecah menjadi dua tetapi masih menempel pada biji/ kotiledon, pada ujung akar muncul bulu tipis

Akar memanjang kulit biji pecah

Muncul akar

3 Minggu 22/09/1305.30

Akar menempel pada kapas, bulu tipis berubah warna menjadi kecoklatan kulit biji masih menempel

Akar semakin panjang, pada ujungnya muncul bulu akar berwarna putih kecoklatan

Akar memanjang, kulit biji pecah menjadi dua tetapi masih menempel pada biji

4 Minggu 22/09/1318.00

Akar menempel cukup kuat pada kapas, akar terus memanjang kulit biji terlepas, biji/ kotiledon berubah berwarna ungu

Akar bertambah panjang, biji berwarna hijau keputihan

Terdapat bulu akar berwarna kecoklatan kulit biji sebagian terlepas

5 Senin 23/09/1305.00

1 kotiledon berwarna ungu, yang lain berwarna hijau, kulit biji terlepas , muncul daun lembaga berwarna hijau muda yang tipis

Kotiledon sedikit meregang berwarna ungu, kulit biji masih menempek pada kotiledon.

Kotiledon berwarna ungu, kulit biji masih menempel

a. Perendaman pada suhu dingin (100C)

Page 9: Ppt kecambah fiks

No Waktu pengamatanWaktu perendaman

15 jam (15.00-06.00) 12 jam (18.00-06.00) 9 jam (21.00-06.00)

1 Sabtu 21/09/1306.00

Biji membesar Biji membesar Biji sedikit membesar

2 Sabtu 21/09/1318.00

Mulai muncul akar, 1 biji kulitnya pecah

Tumbuh akar Biji membesar , 1 biji muncul akar

3 Minggu 22/09/1305.30

Muncul bulu tipis pada ujung akar, kulit biji pecah

Akar memanjang, kulit biji pecah dan masih menempel

Akar bertambah panjang, kulit biji memecah

4 Minggu 22/09/1318.00

Bulu pada ujung akar berwarna kecoklatan, akar memanjang, biji berwarna putih kehijauan

Kotiledon mengembang, akar menempel pada kapas, kulit biji pecah tapi tidak terlepas dari kotiledon

Akar dan kulit biji masih menempel.

5 Senin 23/09/1305.00

Kotiledon merengang hamper terbuka, kulit biji masih menepmel

Kotiledon berwarna hijau muda, cambah terus bertambah tinggi, kulit biji masih menempel.

Ujung akar yang berbulu berwarna kecoklatan, 1 kotiledon berwarna ungu

b. Perendaman suhu normal (270C)

Page 10: Ppt kecambah fiks

NoWaktu

pengamatan

Waktu perendaman

15 jam (15.00-06.00) 12 jam (18.00-06.00) 9 jam (21.00-06.00)

1 Sabtu 21/09/1306.00

Akar mulai tumbuh cukup panjang, biji membesar, kulit biji pecah

Biji membesar, kulit biji pecah, tumbuh akar

Biji membesar, tumbuh akar

2 Sabtu 21/09/1318.00

Akar memanjang, tumbuh bulu halus di ujung akar berwarna coklat, kotiledon mulai membuka tetapi masih terbungkus kulit biji

Bulu pada ujung akar berwarna putih, kulit biji masih menempel

Akar memanjang, kulit biji pecah

3 Minggu 22/09/1305.30

Kotiledon berwarna ungu, kotiledon membuka sedikit, kecambah semakin panjang,

Kotiledon sedikit membuka, berwarna hijau, dan ungu, kulit biji menempel

Kotiledon berwarna ungu, akar menempel dan bertambah panjang, biji masih menempel

4 Minggu 22/09/1318.00

Daun lembaga muncul, beberapa kulit biji terlepas, akar memanjang, dan akar pada bagian pangkal berwarna ungu

Kotiledon berubah menjadi berwarna ungu, daun lembaga muncul, kulit biji masih menempel

Muncul daun lembaga, sebagian kulit terkelupas

5 Senin 23/09/1305.00

Daun lembaga berwarna hijau muda, kulit biji suadh terlepas dari kotiledon yang membuka

Daun lembaga semakin panjang berwarna hijau muda, kulitbiji terlepas

Kulit biji terlepas, 1 kotiledon membuka, daun lembaga memanjang

c. Perendaman suhu panas (820C)

Page 11: Ppt kecambah fiks

PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan yang kami peroleh terlihat bahwa biji kacang hijau yang direndam pada suhu panas lebih cepat tumbuh daripada biji kacang hijau yang direndam pada suhu dingin dan suhu normal. Hal ini dikarenakan proses masuknya air dalam biji-bijian hingga mencapai titik jenuh pada proses perendaman dengan suhu lingkungan (27-28 derajat celcius ) membutuhkan waktu lebih dari satu hari. Perendaman yang terlalu lama dapat menimbulkan kontaminasi mikroba sehingga berpengaruh terhadap kualitas produk. Sehingga metode perendaman dengan air hangat merupakan metode umum yang digunakan untuk mempersingkat waktu perendaman. Dengan menggunakan air hangat untuk merendam biji maka akan memperkecil kemungkinan terkontaminasi mikroba saat proses perendaman berlangsung.

Page 12: Ppt kecambah fiks

Berdasarkan literature pertumbuhan sangat peka terhadap perubahan suhu. Perubahan suhu akan mempengaruhi kerja gen maupun enzim. Perubahan suhu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan disebut dengan termoperioditas. Suhu tentunya sangat berpengaruh untuk pertumbuhan suatu tanaman, karena untuk aktivitas enzim dalam proses biokimia dalam sel tumbuhan. Suhu optimum tumbuhan bervariasi tergantung jenis tumbuhannya. Selain mengatur kerja enzim, suhu juga ada hubungannya dengan absorbsi garam mineral dalam tanah. Semakin tinggi suhu perendaman yang digunakan sampai batas tertentu akan semakin meningkatkan viabilitas benih, pertumbuhan dan hasilnya. Peranan peningkatan suhu adalah untuk pematahan dormansi.

Page 13: Ppt kecambah fiks

Hasil percobaan kami pada kacang hijau yang direndam menggunakan suhu awal 830C , yang mengalami pertumbuhan lebih cepat, kemudian suhu awal sebesar 100C, dan yang terakhir adalah perendaman dengan suhu air normal tanpa perubahan suhu, hal tersebut dikarenakan perubahan suhu dapat mempengaruhi kecepatan perkecambahan, sehingga kacang hijau yang direndam dengan suhu normal yang tetap mengalami perkecambahan lebih lambat dari pada kacang hijau yang direndam menggunakan suhu awal dengan air hangat maupun air dingin.Pengaruh Lama Waktu PerendamanSelain bertujuan untuk mengetahui kecepatan perkecambahan berdasarkan factor suhu perendaman, pada percobaan ini juga ditunjukan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman pada kecepatan perkecambahan. Fungsi dari perendaman biji adalah untuk mengoptimalkan imbibisi air dalam benih sehingga bisa memacu perkecambahan. Indicator perkecambahan yang praktikan gunakan adalah kecepatan pertumbuhan akar pada biji kecambah atau dengan kata lain biji kacang hijau dikatakan paling cepat berkecambah apabila akar pada biji tersebut paling cepat muncul.

Page 14: Ppt kecambah fiks

Berdasarkan percobaan yang telah praktikan lakukan didapatkan data bahwa pada biji yang direndam pada suhu dingin yang paling cepat tumbuh adalah biji A atau biji kacang hijau yang direndam selama 15 jam sedangkan yang paling akhir tumbuh adalah biji C atau yang direndam selama 9 jam begitu pula pada suhu normal kacang hijau yang direndam paling awal yaitu pukul 15.00 kecambahnya tumbuh paling cepat dan yang direndam pada pukul 21.00 kecambahnya tumbuh paling akhir, sama halnya dengan kecambah yang direndam pada suhu panas biji yang mengalami perubahan paling cepat adalah biji A dengan lama waktu perendamana selama 15 jam dan biji yang paling akkhir berkecambah adalah biji C yang direndam selama 9 jam.

Dari ketiga perbedaan suhu awal perendaman diperoleh bahwa urutan kecepatan perkecambahan sama untuk setiap suhunya yang membedakan adalah besarnya waktu yang diperlukan biji untuk memunculkan akar. Dari ketiga suhu yang diberikan, biji yang direndam selama 15 jam adalah biji yang paling awal berkecambah selanjutnya, biji B atau biji yang direndam selama 12 jam , dan yang paling akhir adalah biji C yang direndam selama 9 jam. Perbedaan kecepatan perkecambahan ini menunjukan bahwa lama waktu perendaman berpengaruh pada kecepatan perkecambahan walaupun dalam suhu yang berbeda beda.

Page 15: Ppt kecambah fiks

Perbedaan waktu perkecambahan ini dapat terjadi karena pada biji yang direndam selama 12 jam, perendaman dilakukan lebih dahulu daripada perendaman pada biji yang lain. Sehingga massa dormansi biji lebih dahulu berakhir dengan proses imbibisi atau penyerapan air. Beitu pula pada biji yang direndam pada pukul 18.00 akan mengalami perkecambahan lebih cepat dibandingkan dengan biji C yang direndam pada pukul 21.00 sebab proses berakhirnya dormansi akan lebih dahulu terjadi dibandingkan biji pada gelas C. dan biji yang direndam paling akhir proses berakhirnya masa dormansi biji juga paling akhir pula.

Selain awal dari proses imbibisi perbedaan kecepatan perkecambahan akibat dari lama perendaman dikarenakan biji yang direndam lebih lama akan menyerap air lebih banyak dibandingkan biji yang direndam selama 9 atupun 12 jam sehingga volume air yang masuk kedalam endospermae biji juga akan lebih besar. Telah kita ketahui bersama bahwa proses penyerapan air akan mengakibatkan terjadinya pelunakan kulit biji sehingga terjadi hidratasi protoplasma, sehingga semakin banyak Air yang terserap akan membuat biji semakin besar dan akan rangsangan sel pada biji untuk meningkatkan proses metabolisme yang berupa aktifitas respirasi maupun enzimatik akan semakin besar pula.

Page 16: Ppt kecambah fiks

Pada proses perkecambahan aktivitas metabolisme, akan menghasilkan hormone gibberellin yang akan ditranslokasikan ke lapisan aleuron sehingga menghasilkan enzim α amilase. Enzim tersebut selanjutnya masuk ke dalam cadangan makanan dan mengkatalis proses perubahan cadangan makanan yang berupa pati menjadi gula sehingga dapat menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas sel dalam mendukung proses pertumbuhan.

Dalam praktikum ini faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan salah satunya adalah kualitas biji kacang hijau, pada dasarnya setiap biji kacang hijau memiliki kualitas yang berbeda-beda, dan keterbatasan praktikan adalah tidak bisa membedakan secara kasat mata biji mana yang memiliki kualitas baik dan biji mana yang memilki kualitas kurang baik, sehingga mempengaruhi hasil percobaan.

Page 17: Ppt kecambah fiks

KESIMPULANDari kegiatan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimppulkan bahwa :1.Suhu awal perendaman sangat berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan kacang hijau. Kecambah kacang hijau paling cepat tumbuh pada suhu perendaman tinggi atau di atas normal (83oC), hal tersebut disebabkan karena semakin tinggi suhu perendaman yang digunakan sampai batas tertentu akan semakin meningkatkan viabilitas benih, pertumbuhan dan hasilnya. Peranan peningkatan suhu adalah untuk pematahan dormansi.2.Waktu perendaman yang optimal agar kecambah kacang hijau cepat tumbuh yaitu selama 15 jam. Hal tersebut karena biji yang direndam lebih lama akan menyerap air lebih banyak dibandingkan biji yang direndam selama 9 atupun 12 jam sehingga volume air yang masuk ke dalam endospermae biji juga akan lebih besar yang akan merangsang sel pada biji untuk meningkatkan proses metabolisme berupa aktivitas respirasi maupun enzimatik.

Page 18: Ppt kecambah fiks

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Page 19: Ppt kecambah fiks

Pertanyaan :1.Rizki Siti Ndata yang diambil pada percobaan tersebut adlah data kualitatif. Kenapa tidak mengambi data kuantitatif? Kan lebih valid.Jawab : pada awalnya kami mengmbil data kmi mengira data kualitatif sudah cukup karena pengamat pada prktikum ini adalah satu orang sehingg metupakan variabel kontrol pada praktikum ini. Namun, ternyata data kualitatif saja belum cukup sehingga masih memerlukan data kuantitatif dan kami baru menyadari setelah selesai melakukan pengamatan2. Isna Amanatul HayatiKonsep yang diambil pertumbuhn apa perkecambahan ?Mengapa waktu awal perendaman yang dibedakan ?