entropi fiks bener.docx

25
Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA] A. Judul Percobaan : Entropi Sistem B. Tujuan : Mempelajari perubahan entropi sIstem pada beberapa reaksi C. Dasar Teori Zat wujudnya digolongkan menjadi tiga macam, yaitu padat, cair, dan gas. Dalam zat padat partikel- partikelnya tersusun secara teratur. Dalam zat cair partikel-partikel tersusun kurang teratur, dan dalam keadaan gas makin tidak teratur. Pada reaksi kimia terjadi perubahan susunan partikel dari tidak teratur menjadi teratur dan sebaliknya. Ukuran ketidakteraturan suatu sistem dinyatakan dengan entropi dan diberi lambang S. Entropi dapat didefinisikan sebagai bentuk ketidakteraturan perilaku partikel dalam sistem terhadap lingkungan. Entropi didasarkan pada perubahan setiap keadaan yang dialami partikel dari keadaan awal hingga keadaan akhirnya. Entropi juga merupakan suatu fungsi keadaan dan dilambangkan S, dan perubahan entropi dilambangkan ∆S. Entropi juga dapat didefinisikan sebagai ukuran untuk menyatakan ketidakteraturan sistem. Entropi adalah sifat termodinamika yang dapat digunakan untuk menentukan energi yang tersedia untuk pekerjaan yang berguna dalam proses termodinamika, seperti dalam perangkat konversi energi, listrik, atau mesin. Perangkat tersebut hanya dapat digerakkan oleh energi konversi, dan memiliki efisiensi maksimum 1

Upload: disca-adelia

Post on 26-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

A. Judul Percobaan : Entropi Sistem

B. Tujuan : Mempelajari perubahan entropi sIstem pada beberapa

reaksi

C. Dasar Teori

Zat wujudnya digolongkan menjadi tiga macam, yaitu padat, cair, dan gas.

Dalam zat padat partikel-partikelnya tersusun secara teratur. Dalam zat cair

partikel-partikel tersusun kurang teratur, dan dalam keadaan gas makin tidak

teratur. Pada reaksi kimia terjadi perubahan susunan partikel dari tidak teratur

menjadi teratur dan sebaliknya. Ukuran ketidakteraturan suatu sistem

dinyatakan dengan entropi dan diberi lambang S.

Entropi dapat didefinisikan sebagai bentuk ketidakteraturan perilaku

partikel dalam sistem terhadap lingkungan. Entropi didasarkan pada perubahan

setiap keadaan yang dialami partikel dari keadaan awal hingga keadaan

akhirnya. Entropi juga merupakan suatu fungsi keadaan dan dilambangkan S,

dan perubahan entropi dilambangkan ∆ S. Entropi juga dapat didefinisikan

sebagai ukuran untuk menyatakan ketidakteraturan sistem.

Entropi adalah sifat termodinamika yang dapat digunakan untuk

menentukan energi yang tersedia untuk pekerjaan yang berguna dalam proses

termodinamika, seperti dalam perangkat konversi energi, listrik, atau mesin.

Perangkat tersebut hanya dapat digerakkan oleh energi konversi, dan memiliki

efisiensi maksimum teoritis ketika mengkonversi energi untuk bekerja. Selama

pekerjaan ini, entropi menumpuk dalam sistem, yang kemudian menghilang

dalam bentuk panas limbah.

Jika entropi sistem meningkat, komponen sistem menjadi semakin tidak

teratur, random dan energi sistem lebih terdistribusi pada range lebih besar

Sdisorder > Sorder. Seperti halnya energi dalam atau entalpi, entropi juga fungsi

keadaan yaitu hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir tidak pada

bagaimana proses terjadinya

Ssistem = Sfinal – Sinitial

Jika entropi meningkat maka Ssistem akan positif, sebaliknya jika entropi

turun, maka Ssistem akan negatif

Dalam susunan partikel tiap zat tersebut, zat padat memiliki keteraturan

partikel yang tinggi, kemudian selanjutnya zat cair, dan kemudian gas. Hal ini

1

Page 2: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

dikarenakan pada zat padat partikel tersusun rapat dan teratur satu sama lain

karena gaya tarik antar molekulnya sangat besar sehingga partikel tidak dapat

bergerak bebas, zat cair gaya tarik molekulnya lebih kecil dari pada zat padat

sehingga molekul dapat bergerak bebas dan tidak teratur, dan pada gas gaya

tarik antar molekulnya kecil sekali sehingga jarak partikelnya sangat jauh satu

sama lain dan semakin tidak teratur. Ketika di dalam suatu sistem, maka

susunan partikel maka perlu diketahui bagaimana keteraturan sistem tersebut.

Hal ini salah satunya dipengaruhi wujud zat. Beberapa faktor yang

mempengaruhi perubahan entropi suatu sistem, yaitu:

Perubahan Temperatur

Entopi meningkat seiring dengan kenaikan temperature.Kenaikan

temperature tersebut menunjukkan kenaikan energi kinetik rata-rata

partikel.

Keadaan Fisik dan Perubahan Fasa

Bila suatu reaksi kimia terjadi perubahan dari keadaan teratur men-jadi

kurang teratur dikatakan perubahan entropinya (∆S) positif.Namun, bila

pada suatu reaksi kimia terjadi perubahan dari keadaan kurang tera-tur

menjadi teratur dikatakan perubahan entropinya (∆S) negatif.

Pelarutan Solid atau Liquid

Entropi solid atau liquid terlarut biasanya lebih besar dari solut murni,

tetapi jenis solut dan solven dan bagaimana proses pelarutannya

mempengaruhi entropi overall.

Pelarutan Gas

Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih teratur saat dilarut-kan

dalam liquid atau solid. Entropi larutan gas dalam liquid atau solid selalu

lebih kecil dibanding gas murni.Saat O2 (S(g) = 205,0J/mol K) di-larutkan

dalam air, entropi turun drastis (S(aq) = 110,9 J/mol K).

Ukuran Atom atau Kompleksitas Molekul

Perbedaan entropi zat dengan fasa sama tergantung pada ukuran atom dan

komplesitas molekul.

1. Entropi dan Hukum Kedua Termodinamika

2

Page 3: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

Dalam termodinamika klasik, konsep entropi didefinisikan oleh

hukum kedua termodinamika, yang menyatakan "Sebuah proses alami yang

bermula di dalam satu keadaan kesetimbangan dan berakhir di dalam satu

keadaan kesetimbangan lain akan bergerak di dalam arah yang

menyebabkan entropi dari sistem dan lingkungannya semakin besar". Hal

ini berarti bahwa entropi dari suatu sistem yang terisolasi selalu bertambah

atau tetap konstan. Dengan demikian, entropi juga merupakan ukuran

kecenderungan suatu proses, seperti reaksi kimia.

Ini menunjukkan bahwa energi panas selalu mengalir secara spontan

dari daerah suhu yang lebih tinggi ke daerah suhu yang lebih rendah, dalam

bentuk panas. Proses ini mengurangi keadaan urutan sistem awal, oleh

karena itu entropi adalah sebuah ekspresi dari gangguan atau keacakan.

Entropi termodinamika memiliki dimensi energi dibagi oleh suhu, dan

sebuah unit dari joule per kelvin (J / K).

Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi mengatakan, Jika

entropi diasosiasikan dengan kekacauan maka pernyataan hukum kedua

termodinamika di dalam proses-proses alami cenderung bertambah ekivalen

dengan menyatakan, kekacauan dari sistem dan lingkungan cenderung

semakin besar.

Hukum ini tidak memberikan batasan perubahan entropi sistem atau

lingkungan, tetapi untuk perubahan spontan entropi total sistem dan

lingkungan harus positif

∆ Salamsemesta=∆ S total=∆ Ssistem+∆ S lingkungan>0

Secara matematik, perubahan entropi didefinisikan sebagai :

∆ S=qreversibel/¿T

Namun, pada kenyataannya proses spontan selalu bersifat irreversibel,

dan untuk memperoleh Salam semesta = 0 yang berarti proses tersebut reversibel

sejati adalah tidak bisa tercapai/diperoleh.

Berdasarkan hokum kedua termodinamika tersebut serta hukum

konservasi energi, entropi juga dapat digunakan sebagai kriteria

kespontanan proses. Arah proses pada reaksi dapat diramalkan sebagai

berikut:

3

Page 4: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

1. Jika ∆ Ssistem+∆ Slingkungan>0 proses akan berlangsung

2. Jika ∆ Ssistem+∆ 㐴lingkungan<0proses tidak akan berlangsung

3. Jika ∆ Ssistem+∆ Slingku �ᤢ gan=0proses berlangsung setimbang

Penerapan hukum termodinamika pada sistem kimia memungkinkan

ahli kimia meramalkan perilaku reaksi kimia. Saat energi dan entropi

membantu pembentukan molekul hasil, molekul pereaksi akan bertindak

untuk membentuk molekul hasil hingga keseimbangan tercapai antara hasil

reaksi dan pereaksi. Rasio hasil reaksi dengan pereaksi diberi istilah tetapan

keseimbangan, yaitu sebuah fungsi selisih entropi dan energi antara kedua

zat. Walau begitu, termodinamika tidak dapat meramalkan kecepatan

reaksi. Untuk reaksi yang cepat, campuran hasil reaksi dan pereaksi yang

seimbang dapat diperoleh dalam waktu seperseribu detik atau kurang; untuk

reaksi yang lambat, waktunya bisa mencapai ratusan tahun.

2. Hubungan Entropi dan Suhu

Pada mulanya, untuk perubahan entropi dirumuskan sebagai dS = dq /

T. Untuk perubahan yang kecil, maka

dS = dqreversibel/ T diintegralkan .

dS = dqreversibel/ T

∫ d S=∫ d qreversibel

T

∆ S=∫ d qreversibel

T=∫ nCdT

T

Untuk perubahan dari T1 ke T2 :

∆ S=∫T1

T2

nCdTT

=n C p lnT2

T1

∆ S=n Cp lnT2

T1

Dari rumusan ini, maka terlihat ∆ S bergantung pada suhu. C

(kapasitas kalor) bergantung pada proses yang terjadi apakah pada tekanan

4

Page 5: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

tetap atau volume tetap. Jika pada tekanan tetap, C yang digunakan adalah

Cp, jika pada volume tetap, C yang digunakan adalah Cv.

3. Perubahan Entropi dan perubahan Entalpi

Jika reaksi kimia berlangsung dalam sistem dengan perubahan entalpi

∆ H , kalor yang memasuki lingkungan pada tekanan tetap adalah q = - ∆ H ,

sehingga perubahan entropi adalah :

∆ S = qreversibel

T

∆ S = −∆ H

T

∆ H = −∆ S x T

Untuk proses eksotermik, ∆ H bernilai negatif karena sistem

melepaskan kalor (T 2>T1 ¿, sehingga ∆ S akan bernilai positif. Sedangkan

untuk proses endotermik, ∆ H bernilai positif karena sistem menyerap

kalor, sehingga ∆ S akan bernilai negatif (T 2<T1 ¿.

4. Reaksi Eksoterm dan Endoterm

Reaksi Eksotermik merupakan reaksi yang melepaskan kalor atau

menghasilkan energi. Entalpi sistem berkurang (hasil reaksi memiliki

entalpi yang lebih rendah dari zat semula).

Reaksi Endotermik adalah reaksi yang menyerap kalor atau

memerlukan energi. Entalpi sistem bertambah (hasil reaksi memiliki entalpi

yang lebih tinggi dari zat semula).

D. Rancangan Percobaan :

1. Alat dan Bahan

Alat

- Tabung reaksi 3 buah

- Termometer 0-100oC 1 buah

- Spatula 1 buah

- Tempat rol film 1 buah

- Gelas ukur 1 buah

5

Page 6: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

Bahan

- NaOH padat

- KNO3 padat

- Larutan HCL 0,1 M

- NH4Cl

- Aquades

- Logam Mg

- Ba(OH)2

6

Page 7: entropi fiks bener.docx

T1

Dimasukkan dalam tab. Reaksi CDiukur dan dicatat suhunya

Ditambah beberapa potong logam Mg, dikocok dan diukur suhunya

5ml HCl 0,1 M5 mL HCl 0,1 M

T2

1 sendok spatula Ba(OH)2 padat

1/2 sendok spatula NH4Cl padat

Dimasukkan dalam kotak plastik (rol film)Diukur suhunya

T1

Ditutup kotak dan dikocokDibuka tutupnya dan dicium baunyaDiukur suhunya

T2

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

2. Langkah – langkah percobaan

7

4.

1. 2.

3.

10 ml air

Dimasukkan dalam tab. Reaksi A

Diukur dan dicatat suhunya

T1

Ditambah 1/2 sendok spatula NaOH padat, dikocok dan diukur suhunya

T2

10 ml air

10 mL H2O Dimasukkan dalam tab.

Reaksi B Diukur dan dicatat

suhunya

T1

Ditambah 1/2 sendok spatula KNO3 padat, dikocok dan diukur suhunya

T2

Page 8: entropi fiks bener.docx

10ml air10 mL H2O

Dimasukkan dalam tab. Reaksi ADiukur dan dicatat suhunya

T1

Ditambah 1/2 sendok spatula NaOH padat, dikocok dan diukur suhunya

T2

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

E. Hasil Pengamatan

No. Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan

1.

Tabung reaksi A :

T1 = 31OC

T2 = 33OC

Massa NaOH = 0,163

gram

NaOH berupa

padatan putih

NaOH + H2O :

latutan jernih

NaOH(s) + H2O(l) →

NaOH(aq)

NaOH + aquades terjadi

peningkatan entropi

karena terjadi perubahan

dari padat ke cair

8

Page 9: entropi fiks bener.docx

Dimasukkan dalam tab. Reaksi BDiukur dan dicatat suhunya

10ml air10 mL H2O

T1

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

2. Tabung reaksi B

T1 = 31OC

T2 = 32OC

Massa KNO3 = 0,144

gram

KNO3 berupa serbuk

putih

KNO3 + H2O : larutan

jernih

KNO3(s) + H2O(l) →

KNO3(aq)

KNO3 + aquades terjadi

peningkatan entropi

karena terjadi perubahan

dari padat ke cair

9

T2

Ditambah 1/2 sendok spatula KNO3 padat, dikocok dan diukur suhunya

Page 10: entropi fiks bener.docx

Dimasukkan dalam tab. Reaksi CDiukur dan dicatat suhunya

5ml HCl 0,1 M10 mL H2O

T1

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

3.Tabung reaksi C

T1 = 31OC

T2 = 32OC

Massa Mg = 0,015

gram

Mg berupa

lempengan logam

berwarna abu-abu

Mg(s) + 2HCl(aq) →

MgCl2(aq) +H2(g)

HCl + logam Mg terjadi

peningkatan entropi

karena terjadi perubahan

dari padat ke cair dan

gas

10

Ditambah beberapa potong logam Mg, dikocok dan diukur suhunya

T2

Page 11: entropi fiks bener.docx

1 sendok spatula Ba(OH)2 padat

1/2 sendok spatula NH4Cl padat

Dimasukkan dalam kotak plastik (rol film)Diukur suhunya

T1

Ditutup dan dikocokDibuka tutupnya dan dicium baunyaDiukur suhunya

T2

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

4. Massa Ba(OH)2 padat

= 0,053 gram

Massa NH4Cl padat =

0,024 gram

T1 = 29OC

T2 = 31OC

Bau yang tercium :

bau amoniak (NH3)

Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl(l)

→ BaCl2 + 2NH3(g)

Ba(OH)2 padat + NH4Cl

padat terjadi

peningkatan entropi

karena terjadi perubahan

wujud dari padat ke gas

11

Page 12: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

F. Analisis dan Pembahasan

Pada tabung reaksi A, 10 mL H2O dimasukkan ke dalam tabung dan diukur suhu

dengan menggunakan termometer, suhu awal (T1) = 31 oC = 304 K . Lalu ditambahkan

setengah sendok spatula padatan NaOH sebanyak 0,163 gram ke dalam tabung reaksi,

dikocok hingga larut lalu diukur suhu dan didapatkan nilai T2 = 33 oC = 306 K. NaOH

berupa padatan berwarna putih, setelah dicampur dengan H2O, padatan NaOH larut dan

menjadi larutan jernih.

Reaksi yang terjadi adalah :

H2O(aq) + NaOH(s) NaOH(aq)

m. air = air x V air

= 1 gram/ml x 10 ml

= 10 gram

Qreaksi = m x c x T

= m.larutan x c air x T

= (m.air + m. NaOH) x c air x (T2 – T1)

= (10 + 0,163) gram x 4,2 J/g.K x (306 – 304)K

= 10,163 gram x 4,2 J/g.K x 2 K

= 85,3692 J

Karena suhu yang terjadi meningkat pada tekanan tetap, maka :

H = - Qreaksi = - 85,3692 J

S = m. larutan x c air x lnT 2T 1

= (m.air + m. NaOH) x c air x lnT 2T 1

= (10 + 0,163) gram x 4,2 J/g.K x ln306 K304 K

12

Page 13: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

= 10,163 gram x 4,2 J/g.K x 0,0065

= 0,2774 J/K

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai entalpi adalah negatif, itu

berarti bahwa reaksi adalah reaksi eksotermis atau melepaskan energi. Hal ini ditandai pula

dengan terjadinya kenaikan suhu dari 304 K menjadi 306 K. Nilai entropi adalah positif,

itu berarti bahwa ketidakaturan reaksi suatu sistem meningkat. Peningkatan ketidakaturan

juga terlihat secara makroskopis melalui perubahan fasa padat menjadi cair.

Pada tabung reaksi B, 10 mL H2O dimasukkan ke dalam tabung dan diukur suhu

dengan menggunakan termometer, suhu awal (T1) = 31 oC = 304 K . Lalu ditambahkan

setengah sendok spatula padatan KNO3 sebanyak 0,144 gram ke dalam tabung reaksi,

dikocok hingga larut lalu diukur suhu dan didapatkan nilai T2 = 32 oC = 305 K. KNO3

berupa serbuk berwarna putih, setelah dicampur dengan H2O, padatan KNO3 larut dan

menjadi larutan jernih.

Reaksi yang terjadi adalah :

H2O(aq) + KNO3(s) KNO3(aq)

m. air = air x V air

= 1 gram/ml x 10 ml

= 10 gram

Qreaksi = m x c x T

= m.larutan x c air x T

= (m.air + m.KNO3) x c air x (T2 – T1)

= (10 + 0,144) gram x 4,2 J/g.K x (305 – 304)K

= 10,144 gram x 4,2 J/g.K x 1 K

= 42,6048 J

Karena suhu yang terjadi meningkat pada tekanan tetap, maka :

H = - Qreaksi = - 42,6048 J

S = m. larutan x c air x lnT 2T 1

= (m.air + m. KNO3) x c air x lnT 2T 1

= (10 + 0,144) gram x 4,2 J/g.K x ln305 K304 K

13

Page 14: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

= 10,144 gram x 4,2 J/g.K x 0,0032

= 0,13633 J/K

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai entalpi adalah negatif, itu

berarti bahwa reaksi adalah reaksi eksotermis atau melepaskan energi. Hal ini ditandai pula

dengan terjadinya kenaikan suhu dari 304 K menjadi 305 K. Nilai entropi adalah positif,

itu berarti bahwa ketidakaturan reaksi suatu sistem meningkat. Peningkatan ketidakaturan

juga terlihat secara makroskopis melalui perubahan fasa padat menjadi cair.

Pada tabung reaksi C, 5 mL HCl dimasukkan ke dalam tabung dan diukur suhu

dengan menggunakan termometer, suhu awal (T1) = 31 oC = 304 K . Lalu ditambahkan

logam Mg sebanyak 0,015 gram ke dalam tabung reaksi, dikocok hingga larut lalu diukur

suhu dan didapatkan nilai T2 = 32 oC = 305 K. Mg berupa lempengan logam berwarna abu

abu, setelah dicampur dengan HCl , logam Mg larut dan menjadi larutan MgCl keruh.

Reaksi yang terjadi adalah :

2HCl(aq) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g)

m. HCl = HCl x V air

= 1,19 gram/ml x 5 ml

= 5,95 gram

Qreaksi = m x c x T

= m.larutan x c air x T

= (m.HCl + m.Mg) x c air x (T2 – T1)

= (5,95 + 0,015) gram x 4,2 J/g.K x (305 – 304)K

= 5,965 gram x 4,2 J/g.K x 1 K

= 25,053 J

Karena suhu yang terjadi meningkat pada tekanan tetap, maka :

H = - Qreaksi = - 25,053 J

S = m. larutan x c air x lnT 2T 1

= (m.HCl + m. Mg) x c air x lnT 2T 1

= (5,95 + 0,015) gram x 4,2 J/g.K x ln305 K304 K

= 5,965 gram x 4,2 J/g.K x 0,0032

= 0,08016 J/K

14

Page 15: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai entalpi adalah negatif, itu

berarti bahwa reaksi adalah reaksi eksotermis atau melepaskan energi. Hal ini ditandai pula

dengan terjadinya kenaikan suhu dari 304 K menjadi 305 K. Nilai entropi adalah positif,

itu berarti bahwa ketidakaturan reaksi suatu sistem meningkat. Peningkatan ketidakaturan

juga terlihat secara makroskopis melalui perubahan dari fasa padat yaitu logam Mg setelah

itu menjadi fase cair yaitu MgCl2 dan terdapat gelembung – gelembung kecil yang

merupakan gas H2.

Pada percobaan keempat, satu sendok spatula Ba(OH)2 padat yang berwarna putih dan

setengah sendok spatula NH4Cl padat yang berwarna putih dimasukkan dalam kotak plastik

rol film dan diukur suhunya dengan menggunakan termometer. Suhu awal (T1) adalah 29 oC

= 302 K. Kemudian dikocok kotak plastik sehingga Ba(OH)2 dan NH4Cl tercampur

sempurna, kemudian diukur suhu dan didapatkan nilai T2 = 31 oC = 304 K. Warna Ba(OH)2

campuran dan NH4Cl adalah putih dan dihasilkan bau yang tidak sedap.

Reaksi yang terjadi adalah:

Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl(s) BaCl2(s) + 2NH4OH(g)

Qreaksi = m x c x T

= m.larutan x c air x T

= (m.Ba(OH)2 + m.NH4Cl) x c air x (T2 – T1)

= (0,053 + 0,024) gram x 4,2 J/g.K x (304 – 302)K

= 0,077 gram x 4,2 J/g.K x 2 K

= 0,6468 J

Karena suhu yang terjadi meningkat pada tekanan tetap, maka :

H = - Qreaksi = - 0,6468 J

S = m. larutan x c air x lnT 2T 1

= (m.Ba(OH)2 + m.NH4Cl) x c air x lnT 2T 1

= (0,053 + 0,024) gram x 4,2 J/g.K x ln304 K302 K

= 0,077 gram x 4,2 J/g.K x 0,0066

= 0,002134 J/K

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa nilai entalpi adalah negatif, itu

berarti bahwa reaksi adalah reaksi eksotermis atau melepaskan energi. Hal ini ditandai pula

15

Page 16: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

dengan terjadinya kenaikan suhu dari 302 K menjadi 304 K. Nilai entropi adalah positif,

itu berarti bahwa ketidakaturan reaksi suatu sistem meningkat. Peningkatan ketidakaturan

juga terlihat secara makroskopis melalui perubahan dari fasa padat ke fasa gas.

G. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

NaOH + aquades terjadi peningkatan entropi karena terjadi perubahan dari padat

ke cair

KNO3 + aquades terjadi peningkatan entropi karena terjadi perubahan dari padat

ke cair

HCl + logam Mg terjadi peningkatan entropi karena terjadi perubahan dari padat

ke cair dan gas

Ba(OH)2 padat + NH4Cl padat terjadi peningkatan entropi karena terjadi

perubahan wujud dari padat ke gas

H. Jawaban Pertanyaan

1. Berdasarkan data percobaan, tentukan perubahan entropi secara kualitatif maupun

kuantitatif

Jawab :

2. Deskripsikan hasil analisis saudara !

Jawab :

I. Daftar Pustaka

Anonim. 2011. Entropy. http://en.wikipedia.org/wiki/entropy (diakses pada 1 November

2013 pukul 14.50 WIB)

Anonim. 2011. Entropi dan Hukum Kedua Termodinamika.

http://datachem.blogspot.com/2011/04/entropi-dan-hukum-kedua-

termodinamika.html ( diakses pada 1 November 2013 pkl 11.00 WIB)

Anonim. 2010. Ksp pada Larutan. http://www.chemtopics.com/unit10/ksp.pdf (diakses

pada 1 November 2013 pukul 02.30 WIB)

Atkins, P.W. 1994. Kimia Fisika. Jilid I. Terjemahan oleh : Irma I. Kartohadiprodjo.

Jakarta : Erlangga.

16

Page 17: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

Chemistry. 2009: Termodinamika. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-

anorganik-universitas/reaksi anorganik/termodinamika/, (diakses pada 1

November 2013 pukul 19.31 WIB)

Forum Fakta Ilmiah. 2010: Entropi dan Hukum Kedua Termodinamika,

http://www.faktailmiah.com/2010/07/21/entropi-dan-hukum-kedua-

termodinamika.html, (diakses pada 1 November 2013 pukul 19.45 WIB)

Keenan, et-al. 1991. Ilmu Kimia untuk Universitas. Alih Bahasa A.H. Pudjaatmaka.

Jakarta : Erlangga

Rohman, Ijang dan Sri Mulyani. 2004. Kimia Fisika I. Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia press

Rudy, 2009: Entropi, http://fisikarudy.com/2009/04/26/entropi/, (diakses pada 1

November 2013 pukul 18.20 WIB)

Tjahjani, Siti.dkk. 2013. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II. Surabaya :

Laboratorium Kimia Fisika UNESA

Wikipedia. 2008: Termodinamika, http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika, (diakses

pada 1 November 2013pukul 19.35 WIB)

17

Page 18: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

LAMPIRAN

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7

Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 11

Keterangan gambar :

Gambar 1 : Gambar ketika ½ sendok spatula KNO3 padat ditimbang

Gambar 2 : Gambar ketika potongan kecil Mg ditimbang

Gambar 3 : Gambar ketika Ba(OH)2 dan NH4Cl ditimbang

Gambar 4 : Gambar ketika ½ sendok spatula NaOH padat ditimbang

18

Page 19: entropi fiks bener.docx

Entropi Sistem [PRAKTIKUM KIMIA FISIKA]

Gambar 5 : Gambar setelah tabung A diisi 10 ml H2O + NaOH padat ; setelah tabung B

diisi 10 ml H2O + KNO3 padat ; setelah tabung C diisi 5 ml HCl + potongan

kecil Mg

Gambar 6 : Gambar warna larutan ketika potongan kecil Mg dimasukkan dalam 5 ml HCl

dan dikocok beberapa menit hingga larut semua

Gambar 7 : Gambar cara melakukan pengukuran suhu(T1 / T2) pada masing-masing tabung

reaksi

Gambar 8 : Mengukur suhu (T1) pada percobaan 4

Gambar 9 : Ditutup lalu dikocok

Gambar 10 : Dibuka tutupnya dan dicium baunya dari campuran ½ sendok spatula Ba(OH)2

padat + ½ sendok spatula NH4Cl padat

Gambar 11 : Mengukur suhu (T2) pada percobaan 4

19