off label fiks

Upload: cici-friskilia

Post on 14-Oct-2015

91 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

off label

TRANSCRIPT

OFF LABEL SILDENAFIL

OFF LABEL SILDENAFILPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER ANGKATAN XVIIFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA2014Latar BelakangOff label drugs atau unusual use of drug merupakan obat-obat yang diresepkan oleh dokter dengan indikasi baru, biasanya berbeda pada dosis, rute pemberian, lama pemberian dan usia pemberian yang tidak tercantum dalam informasi dari produk obat yang telah disetujui oleh FDA (Food and drug administration)Banyak alasan digunakan obat-obat tertentu sebagai pengobatan yang berbeda dengan khasiat yang tertera pada label obat tersebut seperti yang contohya clonidine sebagai analgesik dan diazepam sebagai rectal-antikonvulsiRumusan masalahSildenafil dikenal sebagai obat viagra (nama dagang) yang terkenal sebagai terapi disfungsi ereksi namun offlabel dari sildenafil belum banyak yang mengetahui dan kadang salah kaprah apabila diresepkan. Maka dibutuhkan penjelasan yang rinci mengenai kegunaan sildenafil. TujuanUntuk mengetahui fungsi off label dari sildenafilSILDENAFILSildenafil merupakan obat yang luas diketahui untuk disfungsi ereksi, namun pada British National Formulary edisi 61 sildenafil digunakan untuk pulmonary arterial hypertension namun dianggap sebagai fungsi yang offlabel.PULMONARY ARTERIAL HYPERTENSION Hipertensi pulmonal adalah peningkatan resistensi vaskular pulmonal yang menyebabkan menurunnya fungsi ventrikel kanan oleh karena peningkatan afterload ventrikel kanan PatogenesisMekanisme dari PAH (pulmonary arterial hypertension) ini termasuk dengan disfungsi endotel seperti NO (nitrit oxide) dan Prostasiklin (PGI2) dan vasokontrikor lainnya seperti endothelin 1 terhambat. Endothelin 1 ini merupakan vasokonstriktor poten dan mitogen otot polos yang ada di jantung, paru-paru dan ginjal.Sildenafil (PDE5) merupakan inhibitor untuk menghambat pemecahan cGMP dan cAMP sehingga dapat menimbulkan efek relaksasi otot polos.

Evidance Base SildenafilSildenafil dijadikan percobaan dengan hasil yang positif dalam mengobati PAH dengan pasien pada 53 tempat dengan sildenafil berdosis 20, 40, 80 mg selama 7 hari. Pada percobaan ini jarak jalan dalam 6 menit sebelum dan setelah pemberian sildenafil menjadi patokan yaitu menyimpulkan bahwa sildenafil dapat memperbaiki kapasitas berolahraga (berjalan dalam 6 menit) yang sebelumnya hanya 45 m menjadi 51 m pada pasien dengan PAH simptomatik. (Sildenafil citrate therapy for PAH, 2005).

Namun terjadi perubahan offlabel dari sildenafil yaitu pada 2012 FDA telah melarang penggunaan sildenafil pada anak-anak penderita PAH karena dapat meningkatkan mortalitas. Dilakukan sebuah penelitian yang melibatkan 234 anak dengan PAH berumur 1-17 tahun yang menerima sildenafil pada dosis rendah hingga tinggi. Kesimpulan yang diambil ialah efek dosis langsung yang tinggi memiliki outcome mortalitas tertinggi. (FDA: Do Not Prescribe Sildenafil Off-label to Kids With PAH, 2012 )KESIMPULANSildenafil digunakan sebagai relaksan otot polos pada organ penis yang dipengaruhi oleh cGMP yang juga dapat merelaksasi otot polos arteri paru sehingga dapat digunakan sebagai obat untuk PAH (pulmonary arterial hypertension)Offlabel sildenafil sebagai terapi bagi PAH hanya dapat digunakan pada penderita PAH dewasa tidak pada penderita PAH anak berumur 1-17 tahun.

DAFTAR PUSTAKABritish National Formulary, 61st edition, Joint Formulary Commitee, England, 2011. Galie, Hossein Ghofrani et al for the Sildenafil Use in Pulmonary Arterial Hypertension (SUPER). Study Group Sildenafil Citrate Therapy for Pulmonary Arterial Hypertension, The new england journal of medicine, England. 2005http://www.ha.org.hk/clnguide/sildenafil.html (accesed: 10 April 2014)www.medscape.com/article : FDA: Do Not Prescribe Sildenafil Off-label to Kids With PAH, Robert Lowes, 2012 (Accesed: 29 April 2014)http://www.phassociation.org/Patients/Treatment/Sildenafil (Accesed: 3 May 2014)OFF LABEL TERAPI KORTIKOSTEROID PADA MATURASI PARU JANINPRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER ANGKATAN XVIIFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SURABAYA2014

PENDAHULUANFungsi primer dari sistem pernafasan adalah menghantarkan udara masuk dan keluar dari paru sehingga oksigen dapat dipertukarkan dengan karbondioksida.Pola pernafasan normal adalah teratur dengan waktu ekspirasi lebih panjang daripada waktu inspirasi, karena pada inspirasi otot pernafasan bekerja aktif, sedangkan pada waktu ekspirasi otot pernapasan bekerja secara pasif. Kelainan pola pernapasan yang paling sering adalah takipnea yang dapat disebabkan oleh maturasi paru janinRDS (Respiratory Distress Syndrome) atau disebut juga Hyaline membrane disease merupakan hasil dari paru-paru yang tidak matang (maturasi) dimana terjadi gangguan pertukaran gas O2 dan CO2 (Behrman, 2004 didalam Leifer 2007). RDS merupakan sindrom gawat napas yang disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang, yang menjadi penyebab terbanyak dari angka kesakitan dan kematian pada bayi prematur. Surfaktan tersebut berupa suatu campuran lipoprotein aktif dengan permukaan yang melapisi alveoli dan mencegah alveoli kolaps pada akhir ekspirasi (Bobak, 2005). Produksi surfaktan ini dimulai sejak kehamilan minggu ke-22, makin muda usia kehamilan, makin besar pula kemungkinan terjadi RDS.Fungsi surfaktan untuk menjaga agar kantong alveoli tetap berkembang dan berisi udara, sehingga pada bayi prematur dimana surfaktan masih belum berkembang menyebabkan daya berkembang paru kurang dan bayi akan mengalami sesak nafas. Gejala tersebut biasanya muncul segera setelah bayi lahir dan akan bertambah berat.Cont..Manifestasi dari RDS disebabkan adanya atelektasis alveoli, edema, dan kerusakan sel dan selanjutnya menyebabkan bocornya serum protein ke dalam alveoli sehingga menghambat fungsi surfaktan.Secara klinis bayi dengan RDS menunjukkan takipnea (> 60 x/menit) , pernapasan cuping hidung, retraksi interkosta dan subkosta, expiratory grunting (merintih) dalam beberapa jam pertama kehidupan. Tanda-tanda klinis lain, seperti: hipoksemia dan polisitema.

PEMBAHASANKortikosteroid conntohnya Betametason dan Deksametason memacu paru bayi untuk memproduksi senyawa yang disebut surfaktan yang berfungsi untuk mengembangkan alveoli paru. Surfaktan akan membasahi lapisan mukosa paru membuat tegangan negatif agar alveoli berkembang. Pada bayi kurang bulan, jaringan paru baru akan memproduksi memproduksi sedikit surfaktan dengan pemberian obat ini akan meningkatkan kemampuan untuk bernapas.Bila bayi kurang bulan dengan masa gestasi antara 24 dan 34 minggu diharapkan dalam waktu 7 hari bayi akan lahir, maka betametason dan deksametason diberikan pada ibu agar dapat berpengaruh terhadap pematangan paru bayi. Bila persalinan tidak terjadi dalam kurun waktu 7 hari maka suntikan dapat diulang. Beberapa data penelitian menyebutkan bahwa tidak ada manfaat pemberian secara terus menerus, bahkan dijumpai adanya bahaya (pursley dkk, 1998)

Cont..Penggunaan kortikosteroid dapat diberikan pada:Semua wanita hamil yang berisiko tinggi melahirkan secara prematur antara minggu ke-24 sampai dengan minggu ke-34Setelah minggu ke-34 kehamilan apabila ada bukti adanya ketidak matangan paru pada janin.Pemilihan kortikosteroid, dosis yang ideal dan rute pemberian yang cocok : sebaiknya menggunakan betametason sebagai steroid pilihan, bila tersedia, harus diberikan dalam dua dosis 12 mg im 24 jam terpisah. Rejimen alternatif adalah empat dosis 6 mg deksametason im setiap 12 jam. (Guideline for the use of antenatal corticosteroids for fetal maturation, 2008)

KESIMPULANRDS (Respiratory Distress Syndrome) atau disebut juga Hyaline membrane disease merupakan hasil dari paru-paru yang tidak matang dimana terjadi gangguan pertukaran gas O2 dan CO2 pada sistem pernapasanRDS merupakan sindrom gawat napas yang disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang (prematur)Kortikosteroid conntohnya Betametason dan Deksametason memacu paru bayi untuk memproduksi senyawa yang disebut surfaktan yang berfungsi untuk mengembangkan alveoli paru, yang diberikan kepada semua wanita hamil dengan risiko melahirkan prematurTUGAS PENGGUNAAN OBAT METFORMIN PADA PCOS SEBAGAI OBAT OFF-LABEL

LATAR BELAKANGPenggunaan obat off-label adalah penggunaan obat di luar indikasi yang disetujui oleh lembaga berwenangDEFINISIGangguan hormonal yang umum terjadi pada masa reproduktif wanita. Nama kondisi ini di dapat dari pembesaran dan banyaknya kista kecil yang terdapat di sepanjang ujung terluar dari masing-masing indung telur tetapi tidak semua.Pada pertemuan European Society for Human Reproduction and Embryology (ESHRE) and the American Society for Reproductive Medicine (ASRM) di Rotterdam pada tahun 2003 telah ditetapkan poin diagnostik untuk menegakkan PCOS yaitu adanya Oligoovulation atau anovulation, klinis dan/atau laboratories hiperandrogenisme, polycystic ovarian morphology (sonography),Metformin, suatu biguanide, adalah obat yang paling banyak digunakan sebagai terapi diabetes tipe II di seluruh dunia. Kerja utamanya adalah untuk menghambat produksi glucose hepatik, dan juga meningkatkan sensitivitas jaringan perifer terhadap insulinRumusan masalahMetformin biasa digunakan untuk pengobatan DM, namun memiliki fungsi lain sebagai pengobatan PCOSTUJUAN Untuk mengetahui fungsi off label dari Metformin

terapi jangka panjang dengan metformin dapat meningkatkan ovulasi, memperbaiki siklus menstruasi, dan menurunkan kadar androgen serum serta penggunaan metformin juga dapat memperbaiki hirsutismPENGGUNAAN KLINISterapi tradisional pada sindrom ovarium polikistik, yaitu memperbaiki efek hiperandrogen (yaitu hirsutism, kebotakan pada laki-laki, akne dan mendapatkan menstruasi teratur, dan dengan itu mencegah hiperplasia endometrium).PEMBAHASANMetformin memperbaiki sensitivitas insulin dan seperti telah disebutkan sebelumnya, memperlambat atau mencegah perkembangan diabetes tipe II pada pasien dengan gangguan toleransi glukosametformin mungkin menurunkan kadar androgen sirkulasi dan mungkin memperbaiki ovulasi dan siklus menstruasi, sehingga memenuhi tujuan terapi jangka panjang tradisional. Untuk alasan-alasan ini, walaupun metformin tidak disetujui oleh FDA untuk terapi sindrom ovarium polikistikPENGGUNAAN METFORMINmeminimalisir efek samping, terapi metformin dimulai pada dosis yang rendah yang diminum saat makan, dan dosis ini ditingkatkan secara progresif. Pasien-pasien diberi metformin 500 mg sekali/hari diminum saat makan besar, biasanya makan malam selama 1 minggu kemudian ditingkatkan menjadi 2kali/sehari, bersama sarapan dan makan malam, selama 1 minggu kemudian dosis dinaikkan 500 mg saat sarapan dan 1000 mg saat makan malam selama 1 minggu dan akhirnya dosis ditingkatkan menjadi 1000 mg 2kali/hari saat sarapan dan makan malam. Tidak terdapat penelitian mengenai kisaran dosis metformin pada sindrom ovarium polikistik, Metformin sebaiknya tidak digunakan pada wanita dengan gangguan ginjal (kadar kreatinin serum > 1.4 ml/dL), disfungsi hepar, gagal jantung kongestif berat, atau adanya riwayat penyalahgunaan alkohol.Pasien diminta untuk membuat catatan menstrual, diperingkatkan bahwa fertilitas mungkin akan segera membaik, dan diberi nasihat untuk menggunakan kontrasepsi metode barrierSetelah terapi selama 6 9 bulan, dilakukan penilaian kemanjuran metformin. Jika siklus menstruasi dan ovulasi membaik secara memuaskan, terapi lebih lanjut ditentukan per kasus. Pada beberapa wanita, terapi dengan metformin saja mungkin sudah cukup. Wanita yang menginginkan kontrasepsi dapat diberikan obat kontrasepsi oral sambil melanjutkan terapi metformin.Kesimpulan Metformin dapat digunakan untuk memperbaiki ovulasi dan siklus menstruasi, namun pada wanita kondisi tertentu penggunaanya tidak dianjurkan Daftar pustakaNHS, Use of Metformin in PCOS. JANUARI. 2011

CLINICAL GUIDELINE, Diagnosis and Treatment of Polycystic Ovary SyndromeTERIMA KASIH....