proposal 15 11 14.docx

Upload: fahmi-hasan

Post on 06-Mar-2016

79 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSelongsong adalah satu bagian dari peluru yang digunakan pada senjata api. Peluru adalah proyektil padat yang ditembakkan dari senjata api atau senapan angin yang umumnya terbuat dari logam. Peluru pada senjata api terdiri dari proyektil (bullet), selongsong peluru (case), mesiu (powder), dan primer.

Gambar 1.1 Peluru dan penyusunnyaPembuatan selongsong peluru terdiri dari beberapa tahap. Sebagian besar dari proses dapat dilakukan dengan menggunakan press tool. Pembuatan selongsong peluru seperti pada gambar 1.1.(b) terdiri dari 9 tahap. Tahap pertama pembentukan cup dari pelat menggunakan proses blanking and piercing. Tahap berikutnya yaitu pemrosesan cup lebih lanjut dengan metode deep drawing. Setelah itu cup di proses menjadi silinder tipis dengan ironing. Lalu dilanjutkan dengan pembentukan neck dan rim.

Gambar 1.2 Gambaran proses pembuatan selongsongIroning adalah suatu proses manufaktur yang sering dipakai untuk mendapatkan ketebalan yang merata pada proses deep drawing. Proses Ironing suatu logam bisa digabung dengan proses deep drawing atau dilakukan secara terpisah. Proses Ironing dilakukan dengan mesin punch and die dengan mendorong benda kerja melalui suatu clearance yang akan mengurangi ketebalan benda kerja. Nilai pengurangan ketebalan biasanya antara 40% dan 60%.

Gambar 1.3 Gambaran proses ironingOtomasi adalah suatu hal yang penting dalam industri manufaktur. Pada proses pembuatan selongsong, otomasi dapat diaplikasikan pada pengumpanan benda kerja untuk setiap proses. Pada proses ironing, pengumpanan otomastis dilakukan saat memindahkan cup dari cup dalam suatu wadah, satu demi satu dan menempatkannya pada die. Keuntungan dari otomasi sistem pengumpanan ini bila dibandingkan dengan pengumpanan manual adalah berkurangnya error dan total time proses ironing. Berkurangnya error dan total time dapat meningkatkan produktivitas mesin.1.2 Rumusan MasalahPermasalahan yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Bagaimana merancang mekanisme pengumpanan material yang sesuai untuk proses ironing

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin didapatkan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Melakukan perancangan mekanisme pengumpanan material yang sesuai untuk proses ironing pada pembuatan selongsong peluru kaliber 20mm

1.4 Batasan MasalahSupaya analisa yang dilakukan lebih fokus, maka batasan masalahnya antara lain: Perancangan dilakukan untuk proses ironing Tidak melakukan perancangan kontrol pengumpan material

1.5 Manfaat PenelitianManfaat penelitian ini adalah: Menghasilkan mekanisme pengumpanan material untuk proses ironing Memberikan analisa pemilihan mekanisme pengumpanan material yang sesuai untuk mesin press

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Material HandlingMaterial handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi, dari tempat asal ke tempat tujuan yang telah ditetapkan. Pemindahan dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan mekanisme tertentu. Pemindahan dapat dilakukan secara vertikal maupun horizontal.Kelebihan material handling systems antara lain:1. Pengurangan ongkos kerja tidak langsung2. Peningkatan produktivitas3. Ruang kerja bisa digunakan dengan lebih baik4. Pengurangan ongkos transportasi5. Tingkat kelelahan pekerja bisa dikurangi6. Pengurangan terjadinya bottleneck7. Fleksibilitas yang lebih baik8. Peningkatan keamanan dan pengurangan terjadinya insiden kerja9. Meningkatnya material flowMeskipun demikian, material handling juga memiliki kekurangan, diantaranya:1. Biaya awal tinggi2. Diperlukan pekerja terlatih3. Diperlukan perbaikan rutin4. Ongkos instalasi dan operasi tinggiSecara umum, material handling terbagi menjadi dua tipe, yaitu otomatis dan manual.2.1.1 Material Handling Equipment Material handling equipment (MHE) adalah peralatan yang digunakan dalam proses material handling. MHE dapat dikategorikan dalam 5 kelompok besar, yaitu:1. Transport EquipmentYaitu peralatan yang digunakan untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lain. Terdapat tiga sub kategori, yaitu conveyor, crane, dan truk2. Positioning EquipmentPeralatan yang digunakan memindahkan material ke posisi yang sesuai untuk dipindahkan lebih lanjut. Positioning equipment biasanya memindahkan benda kerja satu demi satu.3. Unit Load Formation EquipmentPeralatan yang digunakan untuk menahan material selama proses pemindahan dan proses penyimpanan material. Salah satu contohnya adalah kardus4. Storage EquipmentPeralatan yang digunakan untuk menahan material selama periode tertentu.5. Identification and Control EquipmentPeralatan yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi yang digunakan untuk mengatur aliran material antar fasilitas dan antara supplier dan customer.

2.1.2 Material Handling Equipment Positioning equipment adalah peralatan yang digunakan untuk mengatur posisi material supaya sesuai dengan proses berikutnya. Positioning equipment biasanya mengatur posisi material atau benda kerja satu demi satu. Terdapat banyak tipe positioning equipment, diantaranya:1. Manual (no equipment)2. Lift/tilt/turn table3. Dock leveler4. Ball transfer table5. Rotary index table6. Parts feeder7. Air film device8. Hoist9. Balancer10. Manipulatora. Rigid-link manipulatorb. Articulated jib crane manipulatorc. Vacuum manipulator11. Industrial robot

2.2 Selongsong PeluruSeluruh komponen dari peluru seperti projectile, selongsong, dan serbuk mesiu sering disebut satu kesatuan sebagai cartridge. Bagian utama dari cartridge adalah selongsong yang merupakan tempat penyimpan bubuk mesiu dan tempat peletakan projectile sebelum ditembakkan dari barrel senapan. Dimensi selongsong peluru dibedakan sesuai dengan jenis dan besar dari caliber projectile yang ditembakkan dan harus memenuhi spesifikasi dari chamber dari senapan yang digunakan. Selongsong peluru menyediakan tempat yang kokoh yang menyatukan primer, propellant, dan projectile. Pada bagian belakang selongsong peluru terdapat rim yang berisi primer. Primer merupakan penyulut bubuk mesiu yang berada di dalam body selongsong sehingga memicu ledakan untuk melontarkan selongsong. Gambar bagian-bagian dari selongsong peluru ditunjukkan oleh gambar 2.1

Gambar 2.1 Bagian dari selongsong peluru2.3 Ironing Ironing adalah suatu proses manufaktur yang sering dipakai untuk mendapatkan ketebalan yang merata pada proses deep drawing. Proses Ironing dilakukan dengan mesin press dengan mendorong benda kerja melalui suatu clearance yang akan mengurangi ketebalan benda kerja. Nilai pengurangan ketebalan biasanya antara 40% dan 60%. Cairan pendingin (coolant) dapat disemprotkan ke material untuk lubrikasi dan mendinginkan die selama proses ironing. Contoh penggunaan cairan pendingin adalah pada proses ironing kaleng minuman seperti gambar 2.2.

Gambar 2.2 Proses ironing pada pembuatan kaleng2.4 Linear AktuatorLinear aktuator adalah aktuator yang menghasilkan gerakan lurus atau linear. Linear aktuator banyk digunakan di berbagai peralatan, seperti komputer, printer, hard disk, dan lainnya. Aktuator hidrolik dan pneumatik langsung menghasilkan gerakan lurus, tidak seperti motor listrik yang menghasilkan gerakan berputar. Terdapat berbagai jenis aktuator, diantaranya yaitu aktuator mekanik, aktuator hidrolik, aktuator pneumatik, aktuator piezoelektrik, aktuator elektro-mekanis, dan linear motor.

BAB IIIMETODE PENELITAN

3.1 Langkah-Langkah PenelitianProses perancangan mekanisme material feeding untuk proses ironing pada selongsong peluru kaliber 20mm disusun dalam beberapa tahapan sebagai berikut:1. Studi literatur dan studi lapangan2. Perumusan masalah3. Penyusunan daftar kebutuhan4. Analisa mekanisme existing material feeding 5. Perancangan mekanisme material feeding untuk proses ironing 6. Gambar lengkap mekanisme material feeding7. Kesimpulan dan saran

3.1.1 Studi literatur dan studi lapanganSebelum melakukan perancangan material feeding, dilakukan studi literatur dan lapangan diantaranya:a. Material handling equipmentb. Spesifikasi selongsong peluruc. Press toold. Proses ironinge. Linear actuator

3.1.2 Perumusan masalahPerumusan masalah yang akan dipecahkan tugas akhir ini adalah bagaimana merancang mekanisme pengumpanan material yang sesuai untuk proses ironing.3.1.3 Penyusunan daftar kebutuhanPada tahap ini dilakukan penyusunan daftar kebutuhan (list of requirement) pengumpanan material pada press tool. List of requirements disusun untuk melakukan pengembangan pada desain pengumpan material sesuai dari hasil kajian sebelumnya.3.1.4 Analisa mekanisme existing material feedingPada tahap ini dilakukan analisa pengumpan material yang sudah ada. Dari analisa bisa diketahui kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe pengumpan material. Data hasil analisa akan digunakan untuk mengembangkan pengumpan material untuk proses ironing selongsong peluru kaliber 20 mm.3.1.5 Perancangan mekanisme material feeding untuk proses ironing Pada tahap ini dilakukan perancangan pengumpan material. Perancangan dilakukan dengan memperhatikan daftar kebutuhan dan hasil analisa pengumpan material yang sudah ada.3.1.6 Gambar lengkap mekanisme material feedingDari perancangan mekanisme material feeding, maka akan didapatkan gambar desain lengkap dies mulai dari dimensi,spesifikasi geometri, hingga gambar assembly.3.1.7 Kesimpulan dan saranHasil perancangan mekanisme pengumpan material diharapkan dapat tercapai sesuai dengan daftar kebutuhan yang ada. Sehingga tujuan pembuatan pengumpan material untuk proses ironing tercapai.3.2 Diagram Alir Penelitian STARTStudi literatur dan lapanganPerumusan masalahPenyusunan daftar kebutuhanAnalisa mekanisme existing material feedingPerancangan mekanisme material feeding Apakah sudah sesuai dengan daftar kebutuhan?ATidakYa

Gambar desain lengkap mekanisme material feedingKesimpulan dan saranAEND