pretes kepaniteraan agustus 2014

Upload: gssas

Post on 11-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pretest

TRANSCRIPT

Pretes kepaniteraan 28-8-2014

Pretes kepaniteraan PeriodonsiaEUIS SUGIARTI

09/280649/KG/08415

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang OHI,GI, PI dan DHE

OHI (Oral Hygiene Index) dari Greene dan Vermilion. OHI yaitu indeks kebersihan mulut yang merupakan jumlah dari angka indeks debris (Debris Index-DI) dan indeks kalkulus (Calculus Index-CI).

masing-masing didasarkan pada 12 angka pemeriksaan skor debris atau kalkulus pada permukaaan bukal dan lingual dari 3 segmen dalam tiap rahang.

pemberian skor debris dan kalkulus pada setiap segmen didasarkan pada permukaan bukal dan lingual yang paling banyak tertutup debris dan kalkulus, sehingga skor bukal dan lingual tidak harus diambil dari gigi yang sama.

Pemberian skor diambil dari gigi permanen yang sudah erupsi penuh yaitu permukaan oklusal atau insisal sudah mencapai bidang oklusi. Gigi molar ketiga dan gigi yang erupsinya tidak sempurna tidak di skor.

Skor dan kriteria untuk debris

0 : tidak ada debris atau stain

1 : debris lunak yang menutupi tidak lebih dari 1/3 perukaan gigi atau adanya stain ekstrinsik tanpa debsris yang menutupi area permukaan gigi

2 : debris lunak yang menutupi lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi

3 : debris lunak yang menutupi lebih dai 2/3 permukaan gigi

Skor dan kriteria untuk kalkulus

0 : tidak ada kalkulus

1 : kalkulus supragingiva yang menutupi tidak lebih dar 1/3 permukaan gigi

2 : kalkulus supragingiva yang menutupi lebih dari 1/3 tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi atau adanya kalkulus subgingiva yang melingkar sebagian dari servikal gigi, atau keduanya.

3 : kalkulus supragingiva yang menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi atau kalkulus subgingiva yang melingkar pada servikal gigi, atau keduanya.

Kriteria OHI : 0 - 2,4 = baik ; 2,5 - 6 = sedang ; 6,1 - 12 = jelek

b. GI (Gingival Index) dari Loe dan Silness. GI digunakan untuk mengetahui keparahan gingivitis. Indeks ini juga digunakan untuk menentukan prevalensi dan keparahan gingivitis dalam survei epidemiologi. Penilaian dilakukan pada 4 area yang melingkari setia[ gigi yaitu distalfasial papila, fasial margin, mesialfasial papila, dan margin gingiva lingual keseluruhan.

Kriteria skor :

0 : gingiva normal

1 : inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, sedikit edema, tidak ada perdarahan jika dipalpasi

2 : inflamasi sedang, warna kemerahan, edema, dan mengkilat, ada perdarahan jika dipalpasi

3 : inflamasi berat, warna merah dan edema, ulserasi, tendensi perdarahan spontan

Derajat keparahan

Skor

kondisi

0,1 - 1,0

gingivitis ringan

1,1 - 2,0

gingivitis sedang

2,1 - 3,0

gingivitis berat

c. PI (Periodontal Index) dari Russel. PI digunakan untuk mengetahui perluasan penyakit periodontal. Penilaian dilakukan pada setiap gigi meliputi ada tidaknya inflamasi gingiva, poket, dan fungsi pengunyahan.

Skor indeks periodontal

Skor

kondisi klinis

0 - 0,2

secara klinis normal

0,3 - 0,9

gingivitis ringan

0,7 - 1,9

permulaan kerusakan penyakit periodontal

1,6 - 5,0

kerusakan penyakit periodontal sudah nyata

3,8 - 8,0

kerusakan periodontal lanjut

d. DHE (Dental Health Education), tindakan operator yang merupakan bagian dari awal rencana perawatan berupa komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai diagnosis kondisi pada mulut pasien dan tindakan apa yang akan dilakukan, termasuk tindakan atau perubahan perilaku dari pasien yang diperlukan untuk menjaga kesehatan di dalam mulutnya.

Apa kegunaan saudara melakukan DHEKegunaan DHE adalah untuk memberikan pengertian dan kesadaran baik kepada individu atau masyarakat untuk menjaga kebersihan gigi da mulutnya.

Mengapa saudara perlu melakukan pemeriksaan subyektif dan obyektif pada pasien saudara?Perlu dilakukan pemeriksaan subyektif dan obyektif karena pada dasarnya sebelum menentukan diagnosis diperlukan sejarah riwayat kelainan/penyakit (history taking) yang meliputi keadaan sebelum maupun sekarang dari kesehatan umum penderita, kemudian baru dilakukan pemeriksaan (examintaion) mulut ataupun gigi penderita yang keseluruhan faktor tersebut dibutuhkan untuk penentuan diagnosis.

Apa manfaat Rekam Medis dan Informed consent, jelaskanTujuan diadakannya rekam medis menurut Permenkes No. 269 tahun 2008 pasal 13 ayat (1) adalah, bahwa rekam medis dapat dimanfaatkan / digunakan sebagaipemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien,alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran, penegakan etika kedokteran dan kedokteran gigi bagi profesi kedokteran, keperluan pendidikan dan penelitian, dasar pembiayaan biaya pelayanan kesehatan, data statistic kesehatan.

Selain itu, kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain:

Aspek administrasi: Rekam medis mempunyai arti administrasi karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang & tanggung jawab bagi tenaga kesehatan.

Aspek medis: Rekam medis mempunyai nilai medis karena catatan tersebut dipakai sebagai dasar merencanakan pengobatan & perawatan yang akan diberikan

Aspek hukum: Rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam usaha menegakkan hukum serta bukti untuk menegakkan keadilan.

Aspek keuangan: Rekam medis dapat menjadi bahan untuk menetapkan pembayaran biaya pelayanan kesehatan.

Aspek penelitian: Rekam medis mempunyai nilai penelitian karena mengandung data atau informasi sebagai aspek penelitian & pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

Aspek pendidikan: Rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena menyangkut data informasi tentang perkembangan kronologis pelayanan medik terhadap pasien yang dapat dipelajari.

Aspek dokumentasi: Rekam medis mempunyai nilai dekumentasi karena merupakan sumber yang harus didokumentasikan yang dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban & laporan.

Manfaat Informed Consent: (Guwandi, 2006)

Promosi dari hak otonomi perorangan

Proteksi dari pasien dan subjek

Mencegah penipuan atau paksaan

Rangsangan kepada profesi medis intropeksi terhadap diri sediri (self secrunity)

Promosi dari keputusankeputusan yang rasional

Keterlibatan masyarakat sebagai nilai sosial dan pengawasan

Mengapa PI penting dilakukan evaluasi sebelum operasi

PI penting dilakukan evaluasi sebelum operasi karena menentukan diagnosis periodontal.

Kondisi sistemik yang bagaimana yang saudara perlu perhatikan pada perawatan periodonsia , dan bagaimana solusinya

Kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan dalam perawatan periodontal adalah kondisi sisteik pada pasien compromissed. Dalam menentukan rencana perawatan, perlu memperhatikan ASA dan ORA.

Perpaduan ASA dan ORA

ORA IORA IIORA IIIORA IVORA V

ASA IRoutine precautionRoutine precautionRoutine precautionRoutine precautionRoutine precaution

ASA IIRoutine precautionModifikasi perawatanModifikasi perawatanStrict precaution dan konsul dokter umumStrict precaution dan konsul dokter umum

ASA IIIRoutine precautionModifikasi perawatan atau konsul ke dokter umumModifikasi perawatan atau konsul ke dokter umumStrict precaution dan konsul dokter umumRawat inap dan konsul dokter umum

ASA IVModifikasi perawatan atau konsul ke dokter umumStrict precaution dan konsul dokter umumkontraindikasiTunda hingga keadaan umum baik, kontrolkontraindikasi

Sebutkan tindakan operasi yang saudara ketahui dalam periodonsia dan jelaskan

Kuretase : tindakan bedah minor periodonsia untuk mengangkat jaringan fibrosis pada jaringan periodontal sehingga didapatkan jaringan sehat yang dapat membentuk perlekatan adekuat dengan servikal gigi.

ENAP (exicisional New Attachment Procedure) : indakan bedah minor periodonsi untuk mengangkat jaringan fibrosis pada jaringan periodontal dengan cara eksisi jaringan fibrosis sehingga didapatkan jaringan sehat yang dapat membentuk perlekatan adekuat dengan servikal gigi.

Frenectomy : tindakan mengangkat seluruh jaringan ikat frenulum tinggi yang mengganggu pergerakan lidah atau mukosa labial

Frenotomi : tindakan pemotongan frenulum tinggi yang mengganggu pergerakan lidah atau mukosa labial

Gingivektomi : eksisi dinding jaringan lunak poket gingival maupun mengeliminasi gingival enlargement sehingga terbentuk tepi/margin gingival yang baru.

Dalam perawatan perio ada tahapan initial phase teraphy, corrective phase therapy dan maintenance phase therapy jelaskan

Initial phase therapy adalah tahap perawatan awal dari seluruh rangkaian treatment plan yang meliputi skaling, root planning, dan polishing; oral hygiene instruction, motivasi maupun edukasi,; perawatan karies gigi gigi, endodontik, pencabutan gigi yang mungkin dipertahankan, koreksi restorasi dan hemisection; proses pergerakan gigi, splinting; occlusal adjusment, re-evalusi.

Corrective phase therapy adalah tahap perawatan korektif yang merupakan inti dari treatment plan dengan tujuan disease elimination atau rekonstruksi jaringan.

Fase perawatan koreksi dibedakan menjadi dua, yaitu koreksi hubunga antara gigi-geligi dan koreksi secara bedah yang meliputi jaringan lunak maupun jaringan keras.

Maintenance phase therapy adalah perawatan akhir yang meliputi kontrol pasien pasca perawatan dan instruksi kepada pasien untuk menjalankan perawatan di rumah atau menjaga kesehatan jaringan yang telah dirawat.

Bagaimana cara saudara melakukan pengukuran kegoyahan gigi dan kedalaman poket

- Kegoyahan gigi terjadi dalam dua tahapan::

Inisial atau tahap intrasoket, yakni pergerakan gigi yang masih dalam batas ligamenperiodontal. Hal ini berbungan dengan distorsi viskoelastisitas ligamen periodontal danredistribusi cairan peridontal, isi interbundle, dan fiber.

Tahapan kedua, terjadi secara bertahap dan memerlukan deformasi elastik tulang alveolarsebagai respon terhadap meningkatnya tekanan horizontal.

Menurut Fedidkk (2004), kegoyahan gigi dibedakan menjadi :Derajat 1 : kegoyangan gigi yang sedikit lebih besar dari normali.

Derajat 2 : kegoyangan gigi sekitar 1 mmiii.

Derajat 3 : kegoyangan gigi lebih dari 1 mm pada segala arah atau gigi dapat ditekan ke arah apikal.- Mengukur kedalaman poket

Metode satu-satunya yang paling akurat untuk mendeteksi poket peridontal adalah eksplorasi menggunakan probe peridontal. Poket tidak terdeteksi oleh pemeriksaan radiografi. Periodontal poket adalah perubahan jaringan lunak. Radiografi menunjukkan area yang kehilangan tulang dimana dicurigai adanya poket. Radiografi tidak menunjukkan kedalaman poket sehingga radiografi tidak menunjukkan perbedaan antara sebelum dan sesudah penyisihan poket kecuali kalau tulangnya sudah diperbaiki. Ujung gutta percha atau ujung perak yang terkalibrasi dapat digunakan dengan radiografi untuk menentukan tingkat perlekatan poket peridontal.Menurut Carranza (1990), kedalaman poket dibedakan menjadi duajenis, antara lain:

- Kedalaman biologis; adalah jarak antara margin gingiva dengan dasar poket (ujung koronal dari junctional epithelium).

- Kedalaman klinis atau kedalaman probing; adalah jarak dimana sebuah instrumen (probe) masuk kedalam poket. Kedalaman penetrasi probe tergantung pada ukuran probe, gaya yang diberikan, arah penetrasi, resistansi jaringan, dan kecembungan mahkota.