pretes sesak batuk
DESCRIPTION
pretest kepaniteraan internaTRANSCRIPT
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 1/29
PRETEST
SESAK dan BATUK
Disusun Oleh :
Fadhillah Syafitri Suhatril
1102011091
Pe!i!in" :Dr# $# $ai %ul&ifli A!!as' S(#PD')$#Kes' F*+AS*)#
KEPA+*TERAA+ K,*+*K *,)U PE+-AK*T DA,A)
FAKU,TAS KEDOKTERA+ U+*.ERS*TAS -ARS*
RSUD AR/A*+A+U+201
BAB *
PE+DA$U,UA+
Sesak napas adalah kesulitan bernapas atau dalam medis disebut sebagai
dispnea. Sesak napas dapat disebabkan oleh kondisi respirasi (saluran napas dan paru-
paru) atau sirkulasi (jantung dan pembuluh darah). Batuk merupakan proses refleks
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 2/29
dari pertahanan tubuh akibat adanya iritasi atau peradangan pada paru. Perkembangan
dari anatomi rongga dada menunjukkan adanya kelainan di dada yang dapat berakhir
buruk bila tidak ditanggulangi. Sesak dapat terdiri dari dua penyebab yaitu
berdasarkan kelompok organik dan non-organik. Diagnosis sesak dan batuk dapat
ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang
berupa pemeriksaan laboratoruim dan pemeriksaan radiologi.
Maka untuk mengetahui penyebab dari sesak dan batuk, dokter harus
mengetahui beberapa penyakit yang dapat menyababkan sesak dan batuk salah
satunya asma bronkial, pneumonia, tuberkulosis paru, pneumothoraks, dan efusi
pleura, serta dapat menentukan tindakan yang tepat dari penyakit tersebut baik
tindakan konseratif maupun operatif untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.
BAB **
T*+/AUA+ PUSTAKA
Sesak napas (dispnea) merupakan suatu keadaan yang sering dikeluhkan pada
gangguan sistem pernapasan, Dispnea adalah gejala subjektif berupa keinginan
penderita untuk meningkatkan upaya mendapatkan udara pernapasan. Sesak napas
dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar berdasarkan penyebabnya! "
a. organik (kelainan pada organ tubuh) #antung, ginjal, gangguan
metabolisme
1 Amin Z. Manifestasi Klinik dan Pendekatan pada Pasien dengan KelainanSistem Pernapasan. dalam Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, .,Simadi!rata, M., Setiati, S. Buku A"ar lmu Penyakit #alam $ilid , %d.&,nterna Pu!lishing, $akarta Pusat. '((). h* '1+)'1)-
'
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 3/29
!# non-organik (gangguan psikis yang tidak disertai kelainan fisik).
Ta!le 1# $lasifikasi sesak napas menurut American Thoracic Society (%&S)
Tin"&a
tDera3at Kriteria
' ormal &idak ada kesulitan bernapas keuali aktiitas berat
" *ingan Sesak timbul saat aktiitas ringan
+ Sedang Berjalan lebih lambat dibandingkan orang seusia nya karena
sulit bernapas atau harus berhenti berjalan untuk bernapas
Berat Berhenti berjalan setelah ' meter untuk bernapas atau
setelah berjalan beberapa menit Sangat berat
&erlalu sulit untuk bernapas bila meninggalkan rumah ataumemekai baju atau membuka baju
Fisi4l4"i sesa& na(as
". Sensasi sesak napas, ampuran dua komponen !- /nput sensori ke korteks serebri! /nformasi dari reseptor-reseptor khusus
terutama mekanoresptor di berbagai aparatus pernapasan dan di tempat
lain. /nput lain dari jalan napas, paru memelui nerus agus, otot-otot
pernapasan dan dinding dada.- Sensasi persepsi! /nterpretasi dari informasi yang tiba pada korteks sensor
otot, hal ini sangat bergantung pada psikologis penderita.+. 0saha untuk bernapas! 1al ini berkaitan dengan rasio beban pada otot-otot
pernapasan dan kapasitas maksimun otot-otot pernapasan. $emoreseptor! *angsangan kemoreseptor perifer atau sentral akan
meningkatkan entilasi paru sekaligus menimbulkan sensasi sesak napas.- 1ipoksia, rangsangan respirasi melalui kemoreseptorperifer, dan dapat
menimbulkan sensasi sesak napas pada penderita dengan penyakit paru.- 1iperkapnia
. Mekanoreseptor! *angsangan mekanik akan merangsang berbagai reseptor
yang tersebar di organ pernapasan !- *eseptor saluran pernapasan dan atau 2ajah.- *eseptor paru! reseptor iritan di epitel jalan napas (rangsangan mekanik
dan kimia), reseptor pulmonary streh di jalan napas! inflasi paru, serabut
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 4/29
34 di dinding aleolar dan pembuluh darah respons terhadap kongestif
interstisial. Dan nerus agus yang akan mentransmisikan informasi
aferen dari paru ke susunan saraf pusat.# *eseptor mekanik! *eseptor dinding dada berupa otot-otot dada akan
mempengaruhi entilasi dan berdampak pada sensasi sesak napas.
Pat4fisi4l4"i sesa& na(as 1
Penyebab dari sesak napas, menimbulkan!
a. 5ksigenasi #aringan Menurun tergantung dari sirkulasi darah dan kadar
hemoglobin, maka beberapa keadaan seperti perdarahan, animea (hemolisis),
perubahan hemoglobin (sulfhemoglobin, methemoglobin,
karboksihemoglobin) dapat menyebabkan sesak napas. b. $ebutuhan 5ksigen Meningkat Penyakit atau keadaan yang meningkatkan
kebutuhan oksigen akan memberi sensasi sesak napas. Pada infeksi
terjadi peningkatan suhu tubuh karena bahan pirogen atau merangsang
saraf sentral ang menyebabkan kebutuhan oksigen meningkat dan akhirnya
menimbulkan sesak napas. basal metaboli rate meningkat sehingga
kebutuhan oksigen juga meningkat. %ktiitas jasmani juga membutuhkan
oksigen yang lebih banyak sehingga menimbulkan sesak napas.. $erja Pernapasan Meningkat
- Panyakit perenkim penyempitan saluran napas menyebabkan entilasi
paru menurun.- pernapasan ditingkatkan.- metabolisme bertambah dan akhirnya metabolit-metabolit dalam darah
meningkat.- Metabolit yang terdiri dari asam laktat dan asam piruat ini akan
merangsang susunan saraf pusat.
d. *angsangan Pada Sistem Saraf Pusat Penyakit yang menyerang sistem
saraf pusat dapat menimbulkan serangan sesak napas seara tiba-tiba. seperti
pada meningitis.
/
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 5/29
Penyakit euromuskuler gangguan pada sistem pernapasan terutama jika
penyakit tadi mengenai diagfragma, seperti miastenia grais dan amiotropik
leteral sklerosis.
Dia"n4sis
Ananesis
Keluhan a5al# $eluhan a2al akut mungkin disebabkan adanya gangguan fisiologis
akut, seperti serangan asma bronkial, emboli paru, pneumothoraks atau infark
miokard. Serangan berkepanjangan selama berjam-jam hingga berhari-hari lebih
sering akibat eksaserbasi penyakit paru yang kronik atau perkembangan proses
seperti pada efusi pleura atau gagal jantung kongestif. 6ejala yang menyertai seperti
a) nyeri dada yang disertai dengan sesak mungkin disebabkan oleh emboli paru,
infark miokard atau penyakit pleura, b) batuk yang disertai sesak dengan sputum
purulent dapat disebabkan oleh infeksi napas atau proses peradangan kronik, )
demam dan menggigil mendukung adanya suatu infeksi, d) hepmoptosis menandakan
adanya rupture kapiler7asular akibat emboli paru, tumor atau radang saluran napas.
Peeri&saan uu#
Ta(ilan uu. Seorang pasien yang mengantuk dengan napas yang lambat dan
pendek bisa disebabkan oleh obat tertentu, retenso 45+ atau gangguan sistim saraf
pusat. Seorang pasien gelisah dengan napas yang epat dan dalam bisa disebabkan
oleh hipoksemia berat karena primer penyakit paru, jantung atau akibat dari serangan
emas.
K4ntra&si 4t4t !antu na(as# 5tot bantu napas dapat membuktikan adanya obstruksi
saluran napas, seperti adanya kontraksi otot di leher dan otot interostal akan berkontraksi pada keadaan obstruksi saluran napas yang moderat hingga parah. Pada
tension pneumothoraks suatu keadaan ga2at darurat sisi yang terkena akan membesar
pada setiap inspirasi dan trakea akan terdorong kesisi sebelahnya.
-
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 6/29
Te&anan 6ena 3u"ularis# Peninggian tekanan ena jugularis menandakan adanya
peninggian tekanan atrium kanan.
Pal(asi# a) &ertinggalnya pengembangan suatu hemithoraks, pada saat palpasi bagian
lateral ba2ah rib age paru bersangkutan menunjukkan adanya gangguan seperti pada
efusi pleura. b) 8remitus taktil, menurunnya fremitus taktil menandalan adanya area
bronkus yang tersumbat atau area pada efusi pleura. ) Meningkatnya fremitus
disebabkan oleh adanya konsolidasi parenkim suatu area yang mengalami inflamasi.
Per&usi# 1ipersonor ditemukan pada hiperinflasi paru selama serangan asma akut,
emfiema, pneumothoraks. *edup pada perkusi paru menandakan adanya konsolidasi paru atau efusi pleura.
%uskultasi. a) Berkurangnya intensitas suara napas pada kedua bidang paru
menunjukkan adanya obstruksi saluran napas, seperti pada konsolidasi, efusi pleura
dan pneumothoraks. b) *onki basah halus terdengar pada parenkim paru yang berisi
airan. *onki bilateral disertai dengan suara 6allop (S) terdapat pada gagal jantung
kongestif. *onki setempat menandakan adanya kosnolidasi paru. ) Pasien sesak dan
rasa sakit didada harus dipikirkan kemungkinan adanya friction rub.
Ta!le 2. Diagnosis banding sesak napas
0
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 7/29
Batu&# Batuk merupakan suatu refleks pertahanan yang timbul akibat iritasi
perabangan trakeobronkial. $emampuan untuk batuk merupakan mekanisme yang
penting untuk membersihkan saluran napas bagian ba2ah, dan segala jenis batuk yang
lebih dari tiga minggi harus diselidiki untuk memastikan penyebabnya. *angsangan yang
biasanya menimbulkan batuk adalah rangsangan mekanik, kimia, dan peradangan.
/nhalasi debu, asap, dan benda-benda asing lainnya paling sering menimbulkan batuk.Perokok paling sering menderita batuk kronik karena terus-menerus menghisap benda
asing (asap) dan saluran napas nya mengalami peradangan kronik. *angsangan mekanik
dari tumor (ekstrinsik maupun instrinsik) terhadap saluran napas merupakan penyebab
lain yang dapat menimbulkan batuk. Bronkitis kronik, asma, tuberkulosis, dan pneumonia
merupakan penyakit yang seara tipikal memiliki batuk sebagai gejala yang menolok.
Batuk dapat bersifat produktif, pendek, tidak produktif, keras dan parau.
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 8/29
Dia"n4sis
Ananesis# 6ejala yang terkait seperti sakit telinga, hidung tersumbat, sakit
tenggorok, nyeri ulu hati atau sakit perut membantu melokalisir tempat iritasi tersebut.
Batuk berdahak (sputum mukopurulen) menunjukkan adanya kelainan saluran napas
ba2ah.
Ta!le 2# sebab-sebab batuk
Penya&it saluran na(as a&ut
- 8aringitis- 9aryngitis
- Bronhitis- bronkiolitis
Penya&it &ardi46as&ular
- edema paru- infark paru
Penya&it saluran na(as &r4ni&
- bronkitis- bronkiektasis
*nfar& lin"&un"an
- gas- debu- perubahan temperature
Penya&it (aren&ial
- pneumonia- abses- parasit
Benda asin"
- saluran napas- membran timpani
Peeri&saan fisi&# Menakup pemeriksaan a) telinga! ada atau tidaknya
benda asing dan radang pada membran timpani, b) nasofaring! periksa sinus,
mukosa hidung, rinore, alergi, ) faring! adakah hiperemis atau tanda peradangan,
d) hipofaring, e) leher! menggelembungnya ena-ena leher dapat terlihat pada
pasien dengan masa mediastinal yang batuk karena tekanan pada saraf laryngeal
rekuren atau saraf frenikus, f) dada! pasien dengan obstruksi saluran napas dapat
memperlihatkan rongga dada yang hiperekspansi atau kontraksi otot-otot bantu
napas.
Pada beberapa kasus sesak dan batuk, antara lain!
+
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 9/29
1# AS)A BRO+K*A, 2
1#1# Definsi
Suatu kelainan berupa inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkanhipersensitiitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan
gejala episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak, dan rasa berat di dada
terutama pada malam hari.1#2# E(idei4l4"i
%sma merupakan penyakit kronik yang paling umum di dunia, dimana terdapat
'' juta penduduk dunia yang menderita penyakit ini. Menurut Global Initiative
for Ashtma (6/%), %sma dapat terjadi pada anak-anak maupun de2asa, dengan
prealensi yang lebih besar terjadi pada anak-anak. Sedangkan menurut data studiSurey $esehatan *umah &angga (S$*&) di berbagai propinsi di /ndonesia, asma
menduduki urutan kelima dari sepuluh penyebab kesakitan (morbiditas) bersama-
sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Pada S$*& "+, asma, bronkitis
kronik, dan emfisema sebagai penyebab kematian (mortalitas) keempat di
/ndonesia atau sebesar :,;<. Dari hasil penelitian *iskesdas, prealensi penderita
asma di /ndonesia adalah sekitar <. Menurut Sastra2an, dkk (+''=), angka ini
konsisten dan prealensi asma bronkial sebesar :3":<.
1#7# Eti4l4"i%dapun faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asma adalah!a. /munitas dasar b. #enis $elamin. 8aktor penetusd. Status sosioekonomik
1#8# Klasifi&asi
Ta!el 1# $lasifikasi derajat asma berdasarkan gambaran klinik seara umum pada
orang de2asa
Dera3at e3ala e3ala ala*nteritten
• >?P" @='< nilaiBulanan
gejala A" kali7minggu
' #a2ey, Patri3k. Sistem 4espirasi. At a 5lan3e M%#67%.#ialih!ahasakan oleh Annisa 4ahmalia dan 7o2ianty 4. $akarta *5ramedia. '((+.
)
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 10/29
prediksi%P? @='< nilai
terbaik • >ariabiliti %P? A+'<
tanpa gejala di luar serangan
serangan singkat
+ kaliSebulan
Persisten rin"an
• >?P" @='< nilai
prediksi%P? @='< nilaiterbaik
• >ariabiliti %P? +'-
'<
Mingguangejala C" kali7minggu
tetapi A" kali7hariSerangan dapat
mengganggu aktiitasdan tidur
C+ kaliSebulan
Persisten sedan"
•
>?P" ;'-='< nilai prediksi %P? ;'-='<
nilai terbaik • >ariabiliti %P? C'<
1arian
6ejala setiap hariserangan mengganggu
aktiitas dan tidur
bronkodilator setiap hari
C+ kaliSebulan
Persisten Berat
• >?P" ;'< nilai
prediksi%P? ;'< nilaiterbaik
•
>ariabiliti %P?C'<
$ontinu6ejala terus-menerus
sering kambuh aktiitas
fisik terbatas
Sering
(Sumber! PDP/, +'';)
Ta!el 2# $lasifikasi asma menurut derajat serangan
Parameter klinis,
fungsi paru,
laboratorium
*ingan Sedang Berat %naman he
napas
Sesa& Berjalan Berbiara /stirahat -
P4sisi Bisa berbaring 9ebih sukaduduk
Duduk
bertopanglengan
-
Biara $alimat Penggal kalimat $ata-kata -
KesadaranMungkin
irritable
Biasanya
irritable
Biasanya
irritable$ebingung
Sian4sis &idak ada &idak ada %da yata
1(
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 11/29
heein"
Sedang, hanya pada akhir
ekspirasi
yaring,sepanajang
ekspirasi daninspirasi
Sangat nyaring,
tanpa stetoskop
Sulit7tidak
terdengar
Pen""unaan
4t4t !antu
na(as
Biasanya tidak Biasanya ya ya
6erakan
paradoktora
abnomina
retra&siDangkal, retraksi
interkostal
Sedang
ditambah
retraksi
suprasternal
Dalam,
ditambah napas
uping hidung
Dangkal7hil
Fre&uensi na(as takipneu takipneu takipneu Bradipneu
Fre&uensi nadi ormal &akikardi &akikardi BradikardPulsus
(arad4&sus
&idak ada(A"'mm1g)
%da("'-+'mm1g)
%da("'-+'mm1g)
%da("'-+'mm1
PEFR atau
FE.1
C;'<C='<
'-;'<;'-='<
A'<A;'<
*espon A+ jamSaO2; C:< "-:< A'<
PaO2
ormal
(biasanya tidak perlu diperiksa)
C;' mm1g A;' mm1g
Pa<O2 A: mm1g A: mm1g C:mm1g(Sumber! PDP/, +'';)1## Pat4fisi4l4"i
a!ar 1# Patofisiologi asma bronkial
11
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 12/29
(sumber! http!77222.klikpdpi.om7konsensus7asma7asmafiles7image'+:.gif )
1#=# Dia"n4sis Klinis
Diagnosis asma meliputi frekuensi serangan asma untuk dapat menentukan
klasifikasi asma. 6ejala, tanda, dan faktor risiko yang mengarah ke diagnosis
asma diantaranya!- Mengi saat ekspirasi- *i2ayat batuk yang lebih memberat saat malam hari menyebabkan mengi
berulang, sulit bernapas, dan chest tightness - 6ejala dirasakan memberat pada musim tertentu- *i2ayat eksim atau keluarga ada ri2ayat asma
1'
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 13/29
- 6ejala semakin dirasakan memberat saat terpapar faktor risiko (alergen)!
debu, tungau, he2an, jamur, bahan kimia, asap rokok, stres emosional.
- &erdapat perbaikan kondisi setelah pemberian anti-asmaPeeri&saan (enun3an" yan" di(erlu&an:
a. Spirometri/ndikasi! untuk menegakkan diagnosis, menilai derajat berat asma dan
pemantauan. Dilakukan saat a2al, setelah stabil pasa tatalaksana eksaserbasi
dan berkala setiap "-+ tahun untuk mnegetahui perjalanan penyakit. b. Peak Flow Flow (P?8)
/ndikasi! untuk membantu menegakkan diagnosis dan monitoring./dealnya hasil P?8 dibandingkan dengan hasil P?8 yang dilakukan pasien
sendiri setiap harinya dengan P?8.. Pemeriksaan tambahan lainSkin test dengan mengukur /g? spesifik di serum untuk menentukan ada atau
tidaknya alergi dan identifikasi faktor risiko.1#># Penatala&sanaan
&ujuan tatalaksana antara lain untuk menapai dan mempertahankan kendali
gejala klinis asma dalam jangka panjang. $riteria asma terkontrol penuh antara
lain!- &idak ada gejala harian- &idak ada serangan asma malam (nokturnal)
- &idak ada keterbatasan fisik- &idak menggunakan obat pelega (reliever )- %P? atau >?P" normal- &idak ada kunjungan ke /6D
Ta!el 7# &erapi pada pasien asma bronkial
Tera(i edi&aent4sa Tera(i n4n?edi&aent4sa
<4ntr4ller
/ndikasi! untuk menegah terjadinya gejala
atau serangan akut serta meningkatkan fungsi
1ubungan baik antara pasien dan dokter /dentifikasi dan kurangi paparan terhadap
faktor risiko
1
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 14/29
paruRelie6er
/ndikasi! untuk mengatasi gejala akut sepertisesak, mengi, dada terasa terikat7tertekan,atau batuk
Penilaian, terapi dan penga2asan asma
&erapi serangan akut asma (eksaserbasi)
2# PE+-AK*T PARU OBSTRUKT*F KRO+*K @PPOK7
2#1# Definisi
Penyakit paru obstruktif kronik ditandai dengan hembatan aliran udara di saluran
napas yang bersifat progresif non-reersible atau reersible parsial. 1ambatan
berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang
beraun7berbahaya.- PP5$ dengan eksaserbasi akut terdapat gejala! sesak napas yang bertambah,
kadang disertai mengi, batuk yang bertambah sering disertai meningkatnya
produksi sputum dan sputum menjadi lebih purulen atau berubah 2arna- 6ejala non-spesifik! malaise, insomnia, kelelahan, depresi- Spirometri! fungsi paru sangat menurun
2#2# Eti4l4"i
?tiologi eksaserbasi!a. /nfeksi mukosa trakeobronkial, terutama Streptococcus pneumonia,
Haemophillus influena, !oraella catarrhalis
b. Paparan polusi udara
2#7# E(idei4l4"i
/ndonesia belumlah memiliki data pasti mengenai PP5$ ini sendiri, hanya
Surei $esehatan *umah &angga Dep$es */ "+ menyebutkan bah2a PP5$
bersama-sama dengan asma bronkhial menduduki &ingkat morbiditas dan
mortalitas PP5$ sendiri ukup tinggi di seluruh dunia. 1al ini di buktikan dengan
Wilson 8M. 9anda dan 5e"ala Penting pada Penyakit Pernapasan.Pato:siologi* Konsep Klinis Proses;Proses Penyakit %disi &, &ol.'. Syl2iaAnderson Pri3e, 8orraine M36arty Wilson< alih Bahasa * Brahm =. Pendit>et.al?. $akarta* %56. '((-. h*;+1.
1/
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 15/29
besarnya kejadian ra2at inap, seperti di %merika Serikat pada tahun +''' terdapat
= juta penderita PP5$ ra2at jalan dan sebesar ",: juta kunjungan pada 0nit
6a2at Darurat dan ;E.''' kejadian ra2at inap. %ngka kematian sendiri juga
semakin meningkat sejak tahun "E', dimana pada tahun +''', kematian karena
PP5$ sebesar :.; s :.""= peringkat ke-; dari penyebab kematian terbanyak
di /ndonesia.2#8# Klasifi&asi 8
Ta!el 8# $lasifikasi PP5$ menurut ational heart, lung and blood institute dan
"orl# Heart $rganisation (F15)
Stadiu Dera3at PPOK
'Berisiko PP5$ Spirometri normal, dengan disertai kelainan
kronik (batuk, sputum produktif)
/
PP5$ ringan >?P"7$>P AE'<
>?P" C='< prediksidengan atau tanpa keluhan kronik
//
PP5$ sedang >?P"7$>P AE'<
'< A>?P" A='< prediksi(//%! :'< A>?P" A='< prediksi)
(//B! '< A>?P" A:'< prediksi)/// PP5$ berat >?P"7$>P AE'<>?P" A'< prediksi atau >?P" A:'<
prediksi G gagal napas
2## Dia"n4sis
%namnesisPemeriksaan fisik!- Pernapasan purse# lips - &akipnea- Batuk kronik
- Sputum yang kronik - Dada emfisematous atau barrel chest
/ Wilson 8M. Pola @!struktif pada Penyakit Pernapasan. Pato:siologi*Konsep Klinis Proses;Proses Penyakit %disi &, &ol.'. Syl2ia Anderson Pri3e,8orraine M36arty Wilson< alih Bahasa* Brahm =. Pendit >et.al?. $akarta*%56. '((-. h*+;)'.
1-
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 16/29
- &ilan fisik pink puffer atau blue bloater
- Bunyi napas esikuler melemah
- ?kspirasi memanjang- *onki kering atau wheeing - Bunyi jantung jauhPemeriksaan penunjang!a. 8oto thoraks b. 0ji spirometry untuk diagnosis pasti!
- 8?>"78>4 AE'<- 0ji bronkodilator (saat diagnosis ditegakkan)! 8?>" pasa bronkodilator
A='< prediksi. 0ji oba kortikosteroidd. Bila eksaserbasi akut!
%nalisa gas darah-Semua pasien dengan >?P" A'< prediksi- Seara klinik diperkirakan gagal napas atau payah jantung kanan
DP9 Sputum gram $ultur M5*
2#=# Penatala&sanaan
Ta!el # Penatalaksanaan PP5$
0sahamengurangi
faktor risiko
?dukasi-motiasi berhenti merokok 8armakoterapi berhenti merokok
PPOK
sta!il
Fara&4l4"is +4n?fara&4l4"is
a.Bronkodilator - golongan!
%gonis H-+! fenopterol,
salbutamol, terbutalin, %ntikolinergik!
ipratropium bromid MetilIantin! teofilin lepas
lambat, bila komb. J-+dan steroid belum
memuaskan Dianjurkan bronkodilator
kombinasi Daripadameningkatkan dosis
a. *ehabilitasi! latihanfisik, latihan
endurane, latihan
pernapasan,
rehabilitasi psikososial
b. &erapi oksigen jangka
panjang (C":jam
sehari)! pada PP5$
stad.///, %6D!- Pa5+ A::mm1g atau
Sa5+ ==< dengan
atau tanpa
10
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 17/29
bronkodilator monoterapi. b.Steroid
- PP5$ yang mneunjukkanrespons pada uji steroid- PP5$ dengan 8?>" A:'<
prediksi (stad. //%,//B)- ?ksaserbasi akut
.5bat-obat tambahan lain- Mukolitik ! ambroksol, gliserol
iodide- %ntioksidan ! -asetil-sistein- /munoregulator
(imunostimulator,
imunomodulator) ! tidak rutin- %ntitusif ! tidak rutin- >aksinasi ! influenKa,
pneumokok
hiperkapnia- Pa5+ ::-;'mm1g
atau Sa5+ ==<disertai hipertensi pulmonal, edema
perifer karena gagal
jantung, polisitemia. utrisid. Pembedahan! pada
PP5$ berat (bila
dapat memperbaiki
fungsi paru atau
gerakan mekanin paru)
PPOK
e&saser!asi
a&ut
Diruah Di ruah sa&it
- Bronkodilator seperti pada PP5$
stabil, dosis -;kali +-hirup
sehari.- Steroid oral diberikan selama
"'-"hari- Bila infeksi! berikan
antibiotik spetrum luas
(termasuk S% pneumonia, H%
influena, !% catarrhalis&
- &erapi oksigen
terkontrol, melalui
kanul nasal atau
enture mask
- Bronkodilator!inhalasi aginis H+
(dosis dan frekuensi
ditingkatkan)Gantikolinergik (pada
eksaserbasi akut berat! Gaminofilin
',:mg7kgbb7jam)- Steroid! prednisolone
'-'mg P5 selama
"'-"hari(Steroid intraena!
pada keadaan berat).
7# TUBERKU,OS*S PARU 1
7#1# Definisi
1
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 18/29
&B paru merupakan infeksi paru yang menyerang jaringan parenkim paru,
disebabkan oleh bateri !ycobacterium tuberculosis terutama mengenai paru,
kelenjar getah bening, dan usus. Ditemukan beberapa tanda penyakit yang
beragam disertai sensitiitas pasien terhadap tuberkulin.
7#2# E(idei4l4"i
&uberkulosis (&B) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di
dunia ini. 9aporan F15 tahun +'' menyatakan bah2a terdapat =,= juta kasus
baru tuberkulosis pada tahun +''+, dimana , juta adalah kasus B&% (Basil
&ahan %sam) positif. Di /ndonesia berdasarkan Surei $esehatan *umah &angga
(S$*&) tahun +''" didapatkan bah2a penyakit pada sistem pernapasan
merupakan penyebab kematian kedua setelah sistem sirkulasi. Pada S$*& "+
disebutkan bah2a penyakit &B merupakan penyebab kematian kedua, sementara
S$*& +''" menyebutkan bah2a tuberkulosis adalah penyebab kematian pertama
pada golongan penyakit infeksi. Sementara itu dari hasil laporan yang masuk ke
subdit &B P+MP9 Departemen $esehatan tahun, +''" terdapat :'. penderita
B&% positif yang diobati (+< dari jumlah perkiraan penderita B&% positif). &iga
perempat dari kasus &B ini berusia ": 3 tahun. Saat ini /ndonesia masihmenduduki urutan ke di dunia untuk jumlah kasus &B setelah /ndia dan 4hina.
7#7# Klasifi&asi
a. &uberulosis dibagi dalam! &B paru dengan kelainan paru luas &B paru dengan kelainan paru sedikit
b. Berdasarkan organ selain paru yang terserang, &B paru dibagi dalam! &B ekstra paru ringan! &B kelenjar limfe, &B tulang non-ertebra, &B
sendi, &B adrenal
&B ekstra paru berat! meningitis, &B milier, &B diseminata, periarditis,
pleuriti, peritonitis, &B ertebra, &B usus, &B genitourinarius. Berdasarkan ri2ayat pengobatannya, &B paru dibagi dalam!
$asus baru $ambuh (relaps) Drop-out default
1+
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 19/29
6agal terapi $ronis
7#8# )anifestasi &linis$eluhan yang ditemukan (tergantung derajat berat, organ yang terlibat, dan
komplikasi)!a. gejala a2al non-spesifik! malaise, kelelahan, anoreksia, penurunan berat
badan. 6ejala spesifik yaitu batuk disertai sputum mukoid. b. 6ejala lain! hemoptosis ringan berulang, nyeri pleura, demam ringan atau
kadang-kadang, sesak saat aktiitas. Ditemukan pula tanda-tanda pada
stadium lanjut tetapi tidak spesifik yaitu ronki di apeks, tanda konsolidasi,
efusi pleura atau kaitasi.
7## Dia"n4sisPemeriksaan fisik!6ejala yang ditemukan (tergantung derajat berat, organ yang terlibat, dan
komplikasi)!- $eadaan umum lemah, kakeksia, takipnea, febris.- Paru! ditemuakn tanda-tanda konsolidasi (redup, fremitus mengeras7melemah,
suara napas bronhial7melemah, ronkhi basah7kering)
Pemeriksaan penunjang!
a. 9aboratorium- 9?D meningkat b. Mikrobiologis !
- B&% sputum positif minimal + dari spesimen SPS- $ultur Myobaterium tuberulosis positif (diagnosis pasti)
Pada kategori " dan ! sputum B&% diulangi pada akhir bulan ke-
+,, dan ; Pada kategori +! sputum B&% diulang akhir bulan ke +,: dan = $ultur B&a sputum diulangi pada akhir bulan ke + dan akhir terapi
. *adiologi- 8oto thoraks P% L lateral (hasil berariasi)! infiltrate, pembesaran $6B
hilus7$6B paratrakeal, milier, ateletasis, efusi pleura, kalsifikasi,
bronkiektasis, kaitas, #estroye# lung
- Selama terapi ealuasi foto thoraks setelah pengobatan + bulan dan ;
buland. /muno-serologis
1)
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 20/29
- 0ji kulit dengan tuberulin (mantouI) positif C":mm pada orang de2asa
yang imunokompeten
- &es P%P, /4&-&B positif ! positif
7#=# Penatala&sanaan
a. &erapi umum! istirahat, stop merokok, hindati polusi, tatalaksana
komorbiditas, nutrisi, itamin dan medikamentosa 5%&.Ta!le =. Penatalaksanaan &B berdasarkan kategori
Kate"4ri
1
Penderita baru &B paru, sputum B&% positif Penderita &B paru, sputum B&% negatie, rontgen positif dengan kelaina
paru luas Penderita &B ekstra paru berat diterapi dengan +*1?7 *1-+*1?
*1-+*1?7 ;1?
2
Penderita kambuh Penderita gagal Penderita after default &erapi dengan!
- + *1?S7 " *1?7 :*1?- + *1?S7 " *1?7 :*1?
7
Penderita baru &B paru, sputum B&% negatie, rontgen positif denga
kelainan paru tidak luas Penderita &B ekstra paru ringan diterapi!
- +*17 *1- +*17 *1- +*17 ;1?
8
Penderita &B kronik &erapi dengan!
- 1 seumur hidup- Bila mampu! 5%& lini kedua
8# P+EU)O+*A =
8#1# DefinisiSeara kinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, irus, jamur, parasit). Pneumonia yang
- Sulistia, 5.5. armakologi #an 9erapi. %d. -. #epartemen armakologidan 9erapetik akultas Kedokteran =ni2ersitas ndonesia. $akarta. '((+.
'(
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 21/29
disebabkan oleh !ycobacterium tuberculosis tidak termasuk. Sedangkan
peradangan paru yang disebabkan oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi,
aspirasi bahan toksik, obat-obatan dan lain-lain) disebut pneumonitis.
8#2# Eti4l4"i
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai maam mikroorganisme, yaitu
bakteri, irus, jamur dan protoKoa. Dari kepustakaan pneumonia komunitas yang
diderita oleh masyarakat luar negeri banyak disebabkan bakteri gram positif,
sedangkan pneumonia di rumah sakit banyak disebabkan bakteri gram negatif
sedangkan pneumonia aspirasi banyak disebabkan oleh bakteri anaerob. %khir-
akhir ini laporan dari beberapa kota di /ndonesia menunjukkan bah2a bakteri
yang ditemukan dari pemeriksaan dahak penderita pneumonia komunitas adalah
bakteri gram negatif.
8#7# Klasifi&asi
Ta!le ># $lasifikasi pneumonia
$linis dan
epidemiologis
a. Pneumonia komuniti b. Pneumonia nasokomial. Pneumonia aspirasid. Pneumonia pada penderita immunocompremise#
Bakteri penyebab
a. Pneumonia bakterial7 tipikal. Dapat terjadi pada semua usia.
Beberapa bakteri mempunyai tendensi menyerang seseorang
yang peka, misalnya klebsiella pada penderita alkoholik,staphyloous pada penderita pasa infeksi influenKa.
b. Pneumonia atipikal, disebabkan myoplasma, legionella dan
halmydia. Pneumonia irusd. Pneumonia jamur, sering merupakan infeksi sekunder.
Predileksi terutama pada penderita dengan daya tahan lemah
(immunocompromise# )Predileksi a. Pneumonia lobaris. Sering pada pneumonia bakterial, jarang
0 Zul #. Pneumonia. dalam Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, .,Simadi!rata, M., Setiati, S. Buku A"ar lmu Penyakit #alam $ilid , %d. &,nterna Pu!lishing, $akarta Pusat. '((). h* '1)0''(.
'1
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 22/29
infeksi
pada bayi dan orang tua. Pneumonia yang terjadi pada satulobus atau segmen kemungkinana sekunder disebabkan oleh
obstruksi bronkus, misalnya! pada aspirasi benda asing atau proses keganasan.
b. Bronkopneumonia! ditandai dengan berak-berak infiltrat
pada lapang paru. Dapat disebabkan oleh bakteri maupun
irus. Sering pada bayi dan orang tua. #arang dihubungkan
dengan obstruksi bronkus.. Pneumonia interstisial
8#8# Dia"n4sis
6ambaran klinis!
a. %namnesis6ambaran klinik biasanya ditandai dengan! batuk, sputum mukoid atau
purulen kadang-kadang disertai darah, peluritis dan sesak tetapi sesak jarang
ditemukan pada manula. 6ejala lainnya berupa demam, takipnea (C+'
kali7menit), ronki dan tanda konsolidasi. b. Pemeriksaan fisik
&emuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru. Pada inspeksi
dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal 2aktu bernapas, pasa palpasi
fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara
napas bronkoesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah
halus, yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.. Pemeriksaan penunjang
- *ontgent thoraks ! menunjukkan adanya infiltrate. 4& san lebih sensitif
dan mungkin berguna untuk mendeteksi penyakit interstisial, kaitasi, atau
empiema- %nalisa gas darah ! untuk menilai keparahan dan menunjukkan kebutuhan
pemberian oksigen- 1itung sel darah ! jumlah leukosit meningkat @":I"' 79 merupakan
tanda infeksi bakteri. #umlah sel darah C+'I"' 79 merupakan tanda
prognosis yang buruk. 1emoglobin untuk mendeteksi hemolysis.- 0reum, kreatinin, dan tes fungsi hati ! untuk menari penyakit ginjal
atau hati sebagai penyakit dasar atau penyerta
''
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 23/29
- Pe2arnaan gram dan kultur sputum ! tetapi batuk tidak produktif
pada sepertiga pasien dan hasilnya sering negatif, khususnya jika setelah
pemberian antibiotik.- $ultur darah
8## Penatala&sanaan
- 5ksigen- %ntibiotik! pengobatan seharusnya dimulai segera dan harus mengatasi
Streptoous pneumonia. Pada pneumonia tanpa komplikasi, pengobatan
biasanya dimulai dengan amoIiillin oral atau makrolid (eritromisin atau
klaritromisin). Pengobatan pada pneumonia yang berat dengan intraena,
seringkali menggunakan makrolid (eritromisin) dan sefalosporin gen. // atau/// (sefuroksim atau sefotaksim). E
- 4airan intraena- %nalgesik ! untuk nyeri pleuritik
# EFUS* P,EURA
#1# Definisi
Merupakan suatu keadaan dimana terdapat airan di rongga pleura C":m9, akibat
ketidakseimbangan gaya starling , abnormalitas struktur endotel dan mesotel,
drainase limfatik terganggu, dan abnormalitas site of entry (defek diafragma).
#2# Eti4l4"iBerdasarkan jenis airan yang terbentuk, airan pleura dibagi menjadi!a. &ransudat
Dapat disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif (gagal jantung kiri),
sindroma nefrotik, asites (oleh karena sirosis hepatis), sindroma ena aa
superior, tumor, sindroma meig. b. ?ksudat
7au3ler P, #aren!erg $, Morfeldt %, CrtD2ist E. 6ontri!ution of host,!a3terial fa3tors and anti!ioti3 treatment to mortality in adult patients
with !a3teraemi3 pneumo3o33al pneumonia< '(1.
+ =yainah A. %fusi Pleura. n* Simadi!rata M, Setiati S, Alwi , Maryantoro,5ani 4A, Mansoer A, editors. Pedoman #iagnosis dan 9erapi di Bidang lmuPenyakit #alam. $akarta* Pusat nformasi dan Pener!itan Bagian lmuPenyakit #alam K=, 1)))<'1(;1
'
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 24/29
Disebabkan oleh infeksi, &B, pneumonia dan sebagainya, tumor, infark paru,
radiasi, penyakit kolagen.
. 1emoragisDapat disebabkan oleh adanya tumor, trauma, infark paru, &B.
Berdasarkan lokasi airan yang terbentuk, efusi dibagi menjadi unilateral dan
bilateral. ?fusi yang unilateral tidak mempunyai kaitan yang spesifik dengan penyakit
penyebabnya akan tetapi efusi yang bilateral ditemukan pada penyakit-penyakit
seperti! kegagalan jantung kongestif, sindroma nefrotik, asites, infark paru, dan &B.
#7# Klasifi&asi
tipe-tipe efusi pleura antara lain!a# efusi transudatif! airan pleura bersifat transudat (kandungan konsentrasi
protein atau molekul besar lain rendah). ?fusi tipe ini terjadi karena adanya
perubahan faktor sistemik yang mempengaruhi pembentukan dan absorbs
airan pleura.Penyebabnya adalah!? gagal jantung kongestif? sindrom nefrotik ? sirosis hepatis? efusi maligna7paramaligna! karena terjadi ateletaksis pada obstruksi
bronhial atau stadium a2al obstruksi limfatik.!# efusi eksudatif! airan pleura bersifar eksudat (konsentrasi protein lebih tinggi
dari transudat). ?fusi tiper ini terjadi karena perubahan faktor lokal yang
mempengaruhi pembentukan dan absorbs airan pleura.Penyebabnya adalah!? tuberkulosis- emboli paru- trauma
#8# )anifestasi &linis
Pada pasien dengan efusi pleura sering ditemukan adanya nyeri pada dada, sesak napas, demam, keletihan, dan batuk.
## Dia"n4sis
anamnesisPemeriksaan fisik !
- Bagian ba2ah7daerah airan!
'/
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 25/29
a. /nspeksi ! *etriksi ipsilateral pada pergerakan dinding dada. Bila
airan C''m9
Perkusi! redupPalpasi ! trakea teraba terdorong ke kontralateral dan fremitus
taktil dan fokal menghilang%uskultasi ! suara napas melemah sampai menghilang
Pemeriksaan penunjang!
a. 8oto thoraks- P% ! sudut ostofrenius tumpul (bila airan C:'' m9)- 9ateral ! sudut ostofrenius tumpul (bila airan C+'' m9)- P%7lateral ! gambaran perselubungan homogeny menutupi struktur
paru ba2ah, biasanya relatie radioopak, dan permukaan atas
ekung. b. 0S6 ! menentukan adanya dan lokasi airan di rongga pleura,
membimbing aspirasi efusi terokulasi terutama bila ketebalan efusi
A"'mm atau terokulasi.. 4& san (bila perlu)! dapat menunjukkan efusi yang belum terdeteksi
dengan radiologi konensional, memperlihatkan parenkim paru,
identifikasi penebalan pleura dan kalsifikasi karena paparan asbestos,
membedakan asbes paru perifer dengan emfiema terokulasi.d. Pungsi pleura ! melihat komposisi airan pleura dan membandingkan
komposis airan pleura dengan darah.Dinilai seara!- Makroskopis
&ransudat ! jernih, sedikit kekuningan ?ksudat ! 2arna lebih gelap, keruh ?mfiema ! opak, kental ?fusi kaya kolesterol ! berkilau seperti satin ?fusi hylous ! seperti susu
- Mikroskopis &ransudat ! sel leukisit A".'''7mm eoplasma, limfoma, &B4 ! sel leukosit meningkat Pneumonia, pankreatitis ! sel leukosit predominasi PM
- $imia2i Protein 9D1
'-
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 26/29
4airan disebut eksudat bila memenuhi kriteria berikut!- *asio kadar protein total airan pleura7serum C',:N
- *asio kadar 9D1 airan pleura7serum ',;- $adar 9D1 C+''/0 batas atas nilai normal serum #ika efusi pleura eksudat, selanjutnya dilakukan pemeriksaan!
- $adar glukosa- $adar amilase- p1- hitung jenis- kadar lipid ! trigliserida- pemeriksaan mikrobiologi dan serologi- tes bakteriologi! pe2arnaan gram, kultur M5*,
pemeriksaan B&% langsung dan kultur B&%
- sitologi#=# Penatala&sanaan
a# Efusi &arena "a"al 3antun"
Diuretik &orakosintesis diagnosti, untuk!
- ?fusi menetap dengan terapi diabeti- ?fusi unilateral- ?fusi bilateral,ketinggian airan berbeda bermakna- ?fusi G febris- ?fusi G nyeri dada pleuritik
!# Efusi (ara(neu4niaCe(yea
&orakosintesis G antibiotika Ldrainase# Efusi &arena (leuritis tu!erul4sis
5bat anti tuberulosis (minimal bulan) G kortikosteroid dosis ',E: 3
"mg7kgBB hari selama +-minggu, setelah ada respon diturunkan bertahap G
torakosintesis terapeutik, bila sesak atau efusi C tinggi dari /4S
=# P+EU)OT$ORAKS
=#1# Definisi
Merupakan akumulasi udara di rongga pleura disertai kolaps paru.=#2# Eti4l4"i
Pneumothoraks spontan merupakan jenis yang terbanyak dan terjadi pada pria perokok, berusia muda, setelah rupture suatu bula subpleura keil. Predisposisi
pneumothoraks yaitu bula emfisema, tuberulosis dengan efusi pleura, dan asma
bronkial=#7# Klasifi&asi
'0
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 27/29
a# Pneumothoraks spontan ! terjadi tanpa trauma atau penyebab jelas!? Pneumothoraks spontan primer ! pada orang sehat. 8aktor risiko
dari merokok ? Pneumothoraks spontan sekunder ! pada penderita PP5$, &B paru,
asma, dll. b. Pneumothoraks traumati! merupakan pneumothoraks yang didahului
trauma, termasuk! biopsi transtorakal, entilasi mekanik, pemasangan
kateter ena sentral, torakosintesis, biopsi transbronhial.. Menurut jenis fistula!
- Pneumothoraks entil- Pneumothoraks terbuka
- Pneumothoraks tertutup=#8# )anifestasi &linis
6ejala yang ditemukan antara lain! yeri dada akut, terlokalisir, batuk,
hemoptosis, dan dispnea (pada pneumothoraks entil gejala timbul seara tiba-
tiba dan makin hebat).=## Dia"n4sis
a. %namnesis- yeri dada pleuritik dengan onset mendadak - Sesak napas
b. Pemeriksaan fisik
&akipnea Sisi yang terkena!- Statis ! lebih menonjol- Dinamis ! pergerakan berkurang7menghilang- 8remitus ! menurun 7menghilang- Perkusi ! hipersonor - %uskultasi ! suara napas melemah - menghilang
&anda tension pneumothoraks- $eadaan umum sakit berat- Denyut jantung C"' 7menit- 1ipotensi- &akipnea, pernapasan berat- Sianosis- Distensi ena leher
. Pemeriksaan penunjanga. 8oto thoraksO paling jelas tampak difoto saat ekspirasi b. 4& san! untuk membedakan pneumothoraks terokulasi dari kista atau
bullae
'
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 28/29
. %6D (bila diperlukan)! hipoksemia , mungkin disertai hipokarbia (karena
hiperentilasi) atau hiperkabia=#=# Penatala&sanaan
• Pneumothoraks unilateral keil (A+'<) dan asimptomatik ! obserasi, foto
thoraks (Pneumothoraks spontan)O seringkali tidak diperlukan pengobatan jika
pneumothoraks keil dengan gejala ringan. Pemulihan spontan terjadi
dalam - minggu.• %spirasi! anestesi loal di interostalis + anterior (garis midlaiula)
aspira dengan kateter ";8 atau "=8, hingga tidak ada gas yang keluar.
/ndikasi aspirasi udara, yaitu!- &ension pneumothoraks- Sesak berat- $olaps paru lebih dari :'< lapang paru total pada rontgen thoraks
• #ika tidak resolusi dengan aspirasi atau olume udara besar! konsul bedah
DAFTAR PUSTAKA
". %min . Manifestasi $linik dan Pendekatan pada Pasien dengan $elainan
Sistem Pernapasan. dalam Sudoyo, %.F., Setiyohadi, B., %l2i, /.,
Simadibrata, M., Setiati, S. Buku %jar /lmu Penyakit Dalam #ilid ///, ?d.>,
/nterna Publishing, #akarta Pusat. +''. h! +"=3+":.+. Daey, Patrik. Sistem *espirasi. %t a 6lane M?D/4/?. Dialihbahasakan
oleh %nnisa *ahmalia dan oianty *. #akarta ! 6ramedia. +''=.. Filson 9M. &anda dan 6ejala Penting pada Penyakit Pernapasan.
Patofisiologi! $onsep $linis Proses-Proses Penyakit ?disi >/, >ol.+. Sylia
%nderson Prie, 9orraine M4arty FilsonO alih Bahasa ! Brahm 0. Pendit
(et.al). #akarta! ?64. +'':. h!EE-E=".
'+
7/18/2019 Pretes Sesak Batuk
http://slidepdf.com/reader/full/pretes-sesak-batuk 29/29
. Filson 9M. Pola 5bstruktif pada Penyakit Pernapasan. Patofisiologi! $onsep
$linis Proses-Proses Penyakit ?disi >/, >ol.+. Sylia %nderson Prie,
9orraine M4arty FilsonO alih Bahasa! Brahm 0. Pendit (et.al). #akarta!
?64. +'':. h!E=-E+.:. Sulistia, 6.6. 8armakologi Dan &erapi. ?d. :. Departemen 8armakologi dan
&erapetik 8akultas $edokteran 0niersitas /ndonesia. #akarta. +''=.;. 0yainah %. ?fusi Pleura. /n! Simadibrata M, Setiati S, %l2i /, Maryantoro,
6ani *%, Mansoer %, editors. Pedoman Diagnosis dan &erapi di Bidang /lmu
Penyakit Dalam. #akarta! Pusat /nformasi dan Penerbitan Bagian /lmu
Penyakit Dalam 8$0/, "O+"'-"E. auler P, Darenberg #, Morfeldt ?, rtQist R. 4ontribution of host, baterial
fators and antibioti treatment to mortality in adult patients 2ith bateraemi
pneumooal pneumoniaO +'".+. ul D. Pneumonia. dalam Sudoyo, %.F., Setiyohadi, B., %l2i, /., Simadibrata,
M., Setiati, S. Buku %jar /lmu Penyakit Dalam #ilid ///, ?d. >, /nternaPublishing, #akarta Pusat. +''. h! +";3++'.