program studi pendidikan dokter universitas jambi · pdf filemenganalisis situasi pasien dan...

43
KELOMPOK TUTORIAL 5 SKENARIO 3 Blok 21 Tutor : dr. Rita Halim Anggota : Titi Wulandari (G1A108007) Erick G Sirait (G1A108008) Rahmawati Risna (G1A108043) Nyimas Gus Febriani (G1A108044) Erwin Kamaruddin S A (G1A108045) Siti Annisa Nurfathia (G1A107013) Pradinasetia (G1A108014) Ana Rofiatul Mar’ah (G1A108040) Harlan Kasyfil Aziz (G1A108088) Nur Azizah El Aminy (G1A108089) Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi 2010/2011

Upload: lamdan

Post on 05-Feb-2018

247 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

KELOMPOK TUTORIAL 5

SKENARIO 3

Blok 21

Tutor : dr. Rita Halim

Anggota :

Titi Wulandari (G1A108007)

Erick G Sirait (G1A108008)

Rahmawati Risna (G1A108043)

Nyimas Gus Febriani (G1A108044)

Erwin Kamaruddin S A (G1A108045)

Siti Annisa Nurfathia (G1A107013)

Pradinasetia (G1A108014)

Ana Rofiatul Mar’ah (G1A108040)

Harlan Kasyfil Aziz (G1A108088)

Nur Azizah El Aminy (G1A108089)

Program Studi Pendidikan Dokter

Universitas Jambi

2010/2011

Page 2: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

2

SKENARIO

dr. R sudah dua tahun menjalankan sebuah praktek dokter keluarga di Kabupaten Mendalo.

Selama disana , dr. R memiliki reputasi yang baik di kabupatennya karena caranya

menangani pasien yang tidak hanya baik dari segi medis tetapi juga keterampilan lain.

Misalnya, dr.R dapat memberikan konseling mengenai masalah kesehatan, mampu

menganalisis situasi pasien dan keluarganya dan tidak enggan melakukan kunjungan rumah.

Hari ini dr. R mengunjungi rumah seorang ibu berusia 65 tahun yang menderita diabetes

melitus, untuk menjelaskan peranan keluarganya dalam penanganan penyakitnya.

Keywords : Konseling, Home Visit, Merujuk Pasien, Analisis Situasi Kesehatan, Pilar C

Ilmu Kedokteran Keluarga.

KLARIFIKASI ISTILAH

1. Praktek dokter keluarga :

Pelayanan medis yang diselenggarakan oleh dokter keluarga yang komprehensif,

continue, mengutamakan pencegahan, koordinatif, kolaboratif dan berorientasi pada

individu dan keluarga.1

2. Merujuk :

Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab pengelolaan suatu kasus penyakit dan

ataupun masalah kesehatan secara vertikal, dalam arti antarsarana pelayanan kesehatan

yang berbeda stratanya, atau secara horizontal, dalam arti antarsarana pelayanan

kesehatan yang sama stratanya.2

3. Konseling :

Proses komunikasi yang terdiri dari konselor dan konseli yang peduli terhadap masalah

orang lain, memfasilitasi pasien untuk lebih paham terhadap masalah dan dapat memilih

tindakan yang akan dilakukan.4

4. Kunjungan rumah :

Kedatangan petugas ke rumah pasien untuk mengenal kehidupan pasien dan memberi

pertolongan sesuai kebutuhan pasien.1

5. Keluhan :

hal yang membuat pasien datang ke dokter.3

Page 3: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

3

IDENTIFIKASI MASALAH

1. dr. R sudah dua tahun menjalankan sebuah praktek dokter keluarga di Kabupaten

Mendalo. Selama disana , dr. R memiliki reputasi yang baik di kabupatennya karena

caranya menangani pasien yang tidak hanya baik dari segi medis tetapi juga

keterampilan lain.

2. Misalnya, dr.R dapat memberikan konseling mengenai masalah kesehatan, mampu

menganalisis situasi pasien dan keluarganya dan tidak enggan melakukan kunjungan

rumah.

3. Hari ini dr. R mengunjungi rumah seorang ibu berusia 65 tahun yang menderita

diabetes melitus, untuk menjelaskan peranan keluarganya dalam penanganan

penyakitnya.

Tabel identifikasi masalah

No Objective Expected Concern

1 I Senjang √√√

2 II Senjang √√

3 III Senjang √√

Page 4: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

4

ANALISIS MASALAH

I

1. Apa saja bentuk – bentuk praktek doga ?

Jawab ::

Ada 3 macam :

a. Sebagai bagian dari pelayanan Rumah Sakit (Hospital Based)

b. Sebagai Pelayanan di Klinik Dokter Keluarga (Family Clinic). Praktek

mandiri (solo practice) dan bersama – sama dalam satu kelompok (group

practice).

c. Sebagai dokter keluarga di praktek dokter keluarga (Family Practice).

2. Apa saja pelayanan yang dapat diberikan dalam praktek doga ?

Jawab ::

a. Rawat jalan.

b. Rawat jalan, kunjungan dan perawatan Pasien dirumah.

c. pelayanan rawat jalan, kunjungan dan perawatan Pasien di rumah, serta pelayanan

rawat inap di rumah sakit.

3. Apa saja tujuan dan manfaat dari praktek doga ?

Jawab ::

Manfaat pelayanan DOGA: 1

a. penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanyakeluhan yang

disampaikan.

b. pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.

c. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah,

d. pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan suatu masalah kesehatan

tidak menimbulkan pelbagai masalah lainnya.

e. Data tentang keshtan, keadaan social akan lebih lengkap.

f. Mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit, termasuk faktor

sosial dan psikologis.

Page 5: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

5

g. penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang lebih sederhana, tidak begitu mahal

dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan.

h. mencegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran canggih yang memberatkan

biaya kesehatan.

Tujuan Umum pelayanan DOGA :Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota

keluarga.

Tujuan Khususpelayanan dokter keluarga :Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan

pelayanan kedokteran yang lebih efektif dan efisien.

4. Kompetensi apa yang harus dimiliki oleh doga ?

Jawab ::

Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi Dokter

Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia tahun 2006 adalah:

1. Kompetensi Dasar

a. Keterampilan Komunikasi Efektif

b. Keterampilan Klinis Dasar

c. Keterampilan menerapkan dasar – dasar ilmu biomedis, ilmu klinis, ilmu

perilaku, dan epidemiologi dalam praktik kedokteran keluarga

d. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga

ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik,

berkesinambungan, terkoordinasi, dan bekerja sama dalam konteks

Pelayanan Kesehatan Primer.

e. Memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi

f. Mawas diri dan pengembangan diri / belajar sepanjang hayat

g. Etika, moral , dan profesionalisme dalam praktik

2. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama

a. Bedah

b. Penyakit dalam

c. Kebidanan dan Penyakit Kandungan

d. Kesehatan Anak

e. THT

f. Mata

Page 6: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

6

g. Kulit dan Kelamin

h. Psikiatri

i. Saraf

j. Kedokteran Komunitas

3. Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut

a. Keterampilan melakukan “ health screening “

b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut

c. Membaca hasil EKG

d. Membaca hasil USG

e. BTLS, BCLS, dan BPLS

4. Keterampilan Pendukung

a. Riset

b. Mengajar kedokteran keluarga

5. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Pelengkap

a. Semua cabang ilmu kedokteran lainnya

b. Memahami dan menjembatani pengobatan alternatif

6. Ilmu dan Keterampilan Manajemen Klinis

a. Manajemen klinik dokter Indonesia

5. Apa saja keluhan yang lazim ditemukan dalam praktek doga ?

Jawab ::

Keluhan yang lazim ditemui pada tingkat pelayanan primer adalah : 4

a. Kelelahan, Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang

tenggorokan, Nyeri dada, Diare, Konstipasi, Muntah, Nyeri abdomen, RuamNyeri

punggung, Nyeri sendi, Meriang/menggigil, Sakit kepala, Insomnia, Bayi menangis

tak henti, Mata merah

6. Apa saja fasilitas yang tersedia dalam praktek doga ?

Jawab ::

1. Peralatan medis

Rutin

o Termometer

o Tensimeter

o Pengukur berat dan tinggi badan

Page 7: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

7

o Stetoskop

o Penekan lidah

o Senter/lampu kepala

o Spekulum hidung

o Diagnostic set

Khusus

o Otoskop

o Optalmoskop

o Glukometer

Penunjang

o Laboratorium klinik

o EKG

o USG

o Pemeriksa visus

o Pemeriksa buta warna

o Ronsen

Kedaruratan

o Oksigen + regulator

o Nebulizer

o Semprit dari berbagai ukuran

o Jarum suntik dari berbagai ukuran

o Perangkat infus

o Minor set

2. Peralatan non medis

Bangunan (mungkin sewa)

Rekam medis

Ruangan

o Untuk kegiatan medis

o Untuk kegiatan non-medis

Sarana komunikasi

Sarana administrasi

Page 8: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

8

II

1. Apa manfaat konseling?

Jawab ::

Manfaat konseling adalah : 1

a. meningkatkan pemahaman pasien tentang dirinya serta masalah kesehatan yang

sedang dihadapinya.

b. meningkatkan kepercayaan diri pasien dalam menghadapi penyakit yang sedang

diderita.

c. meningkatkan kemandirian pasien dalam menghadapi penyakit yang sedang diderita.

2. Bagaimana tata cara melakukan konseling ?

Jawab ::

Tata cara pelayanan konseling adalah : 1

1. Menyampaikan salam (greet)

2. Mengajukan pertanyaan dan menilai (ask and assess)

3. Menyampaikan uraian sesuai dengan kebutuhan pasien (tell)

4. Membantu pasien mengambil keputusan (help)

5. Menyampaikan penjelasan selengkapnya tentang berbagai aspek yang terkait dengan

keputusan yang telah diambil (explain)

Menyelenggarakan pelayanan kedokteran yang sesuai dengan cara penyelesaian masalah

yang telah diputuskan oleh pasien (refer ataupun return)

3. Apa saja jenis – jenis konseling?

Jawab ::

a. Konseling langsung (direct counceling)

b. Konseling tidak langsung (nondirect counceling)

4. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi konseling (hambatan dan keberhasila) ?

Jawab ::

Faktor yang mempengaruhi konseling adalah : 1

a. Sarana ( ruangan yang terjaga privasinya, nyaman, tidak terlalu panas atau dingin,

tidak terlalu ramai atau bising)

Page 9: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

9

b. Suasana (suasana yang baik dapat membantu munculnya kepercayaan dan

keterbukaan pasien terhadap dokter)

c. Pelaksana

5. Bagaimana langkah – langkah konseling ?

Jawab :

1. Relationship Building (membangun hubungan/ bina rapport)

2. Exploration and Understanding (menggali informasi dan memahaminya)

3. Rational Discussion (berdiskusi secara rasional)

a. Problem definition and assessment (Mendefiniskan permasalahan dan

menilainya).

b. Therapeutic goal setting and implementation (menentukan tujuan pengobatan

dan pelaksanaannya)

Termination and evaluation (memutuskan dan mengevaluasi)

6. Apa saja tehnik – tehnik konseling ?

Jawab :

Teknik konseling yang dibutuhkan dalam pelayanan primer yaitu : 4

• Background (mecari hal-hal yang menjadi latarbelakang masalah pasien)

• Affect (menanyakan hal-hal yang mungkin mempengaruhi kondisi pasien)

• Troubling (mencari prioritas masalah pasien)

• Handling (menanyakan bagaimana cara pasien selama ini dalam mengahadapi

permasalahan yang sulit)

• Empahty (mengekspresikan bahwa konselor memahami kondisi/masalah pasien dan

menunjukkan kepedulian konselor pada konseli)

Beberapa hal yang dapat membantu konselor saat melakukan konseling dengan teknik

BATHE pada pasien dengan masalah emosional dan psikologis : 4

Support (memberikan dukungan dengan menyatakan bahwa banyak orang yang

mampu menghadapi masalah yang sama sperti pasien)

Objectivity (mendorong pasien untuk bisa melihat masalahnya secara realistis)

Acceptance (tidak menghakimi tapi siap menerima segala kemungkinan)

Page 10: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

10

Present Focus (mendorong pasien untuk lebih focus pada hal-hal yang telah ada,

membantu untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi dan mengevaluasi perubahan

perilaku yang lebih bermanfaat serta mendorng untuk selalu optimis).

7. Bagaimana menghadapi pasien yang tidak kooperatif dalam konseling ?

Jawab ::

a. Tetap tenang

b. Jangan menghindar

c. Pasien duduk kita duduk / bicarakan baik – baik

d. Gunakan panggilan yang tepat untuk pasien

e. Pahami pasien

f. Perhatian

g. Gunakan bahasa yang baik tidak dengan emosional

h. Dengarkan dengan baik

i. Jangan ikutan marah

j. Jangan menyentuh pasien atau keluarga pasien

k. Menolak pasien jika pasien tidak bisa diatasi

l. Menjauh dari keadaan tersebut

m. Jangan menghakimi

n. Tunjukan bahwa kita yang memiliki kekuasaan

8. Apa perbedaan antara konseling dengan konsultasi ?

Jawab ::

Perbedaan konsultasi dan konseling adalah : 1

KONSULTASI KONSELING

Dapat dilakukan dalam bentuk tatap

muka langsung ataupun tidak langsung

(misalnya via telepon)

dilakukan dalam bentuk tatap muka

langsung

Hubungan dokter-dokter yang lebih ahli

atau dokter-pasien

Hubungan dokter-pasien

9. Apa yang dimaksud dengan konsultasi ?

Page 11: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

11

Jawab ::

a. Konsultasi adalah upaya memintakan bantuan profesional penanganan suatu kasus

penyakit yang sedang ditangani oleh seorang dokter kepada dokter lainnya yang

lebih ahli.1

b. Konsultasi adalah suatu situasi dimana seorang pasien mencari informasi, nasehat,

maupun penatalaksanaan medis dari seorang dokter . 4

10. Bagaimana tata cara konsultasi ?

Jawab ::

Tata cara melakukan konsultasi formal antara dokter-dokter yang lebih ahli mencakup

beberapa langkah sebagai berikut : 5

a. Alasan dilakukannya konsultasi harus dijelaskan selengkap-lengkapnya kepada pasien.

b. Dokter yang melakukan konsultasi harus berkomunikasi secara langsung dengan dokter

tempat konsultasi.

c. keterangan tentang pasien yang disampaikan pada waktu konsultasi harus lengkap,

tetapi tidak berlebihan, harus disesuaikan dengan tujuan konsultasi.

d. sesuai dengan ketentuan kode etik profesi, seyogianya dokter yang dimintakan

konsultasi bersedia memberikan bantuan profesional yang sesuai.

Tahapan/langkah-langkah agar konsultasi antara dokter-pasien efektif adalah : 4

1. Mencari alasan yang membuat pasien datang

2. Menggali masalah lain yang dimiliki pasien

3. Memilih prioritas permasalahan pasien jika masalahnya lebih dari satu.

4. Berikan penjelasan atau pemahaman pada pasien tentang masalah yang dihadapinya.

5. Melibatkan pasien dalam pengelolaan masalahnya dan mendorongnnya untuk bisa

menerima segala kemungkinan yang terjadi.

6. Gunakan waktu dan fikiran untuk memberikan yang terbaik pada pasien.

Bangun atau pertahankan hubungan dengan pasien untuk membantunya mengahadapi

masalah lainnya.

11. Kepada siapa konsultasi itu dilakukan ?

Jawab ::

konsultasi itu dilakukan antara : 6

Page 12: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

12

a. Dokter keluarga dokter lain yang dianggap lebih piawai dan/atau

berpengalaman (dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter spesialis,

atau dinas kesehatan).

b. Pasien dokter

12. Bagaimana kriteria seorang dokter keluarga yang baik ?

Jawab ::

(The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman, 1971; McWhinney,

1981) Karakteristik Dokter Keluarga Lynn P. Carmichael (1973)

1. Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan

2. Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat

3. Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya

4. Handal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit

5. Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan

penyakit.

Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)

1. Pelayanan responsif dan bertanggung jawab

2. Pelayanan primer dan lanjut

3. Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi

4. Memandang pasien dan keluarga

5. Melayani secara maksimal

IDI (1982)

1. Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat

2. Pelayanan menyeluruh dan maksimal

3. Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan

4. Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya

5. Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya

13. Apa manfaat home visit ?

Jawab ::

Manfaat kunjungan dan perawatan pasien di rumah : 1

1.dapat lebih meningkatkan pemahaman dokter terhadap pasien

2. Dapat lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien

Page 13: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

13

3. dapat lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien.

3. dapat lebih meningkatkan kepuasan pasien.

14. Apa dasar hukum home visit di indonesia ?

Jawab ::

UU praktik kedokteran no 28 2004

• Permenkes 512 ttg pelaksanaan pelaksanaan

izin praktek dokter

• Permenkes no 28 / 2011, tentang izin klinik

• Kepmenkes 128/ 2004 tentang kebijakan pelayanan kesehatan primer

15. Apa alasan dilakukannya home visit ?

Jawab :

1. Untuk lebih mengenal kehidupan pasien.

2. Untuk melakukan pertolongan kedokteran.

16. Apa saja hambatan pada home visit ?

Jawab :

Masalah kunjungan dan perawatan di rumah sakit : 1

1.Terbatasnya pertolongan dokter yang dapat dilakukan

2. Panggilan kunjungan rumah yang tidak di perlukan

3. Ketergantungan pasien atau keluarga yang berlebihn

Untuk menghindari terjadinya masalah pertama dankedua maka dianjurkan dokter untuk

memiliki data selengkap mungkin sebelum kunjungan ke rumah pasien.

17. Bagaimana cara menganalisa kesehatan pasien dan keluarganya ?

Jawab ::

Cara menganalisa situasi pasien dan keluarga adalah :

1. Dengan memahami konsep sistem keluarga

Page 14: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

14

Sumber : Mc whinney IR dan freeman T. Textbook of family medicine. Edisi ke-tiga. New

York: Oxford University Press. 2009.

2. Stabilitas keluarga (Homeostatis)

Apakah yang dilakukan keluarga untukmempertahankan kehidupan keluarga

& perlindungan untuk anggota keluarganya ?

Bila terjadi perubahan yang mendadakapakah yang terjadi pada

stabilitaskeluarga ?

3. Perubahan pada keluarga

Bagaimana keluarga mengatasi ?

Fasilitas apa yang ada untuk mengatasi masalah ?

4. Kaitan penyakit terhadap sistem keluarga

Bagaimana pengaruh penyakit terhadapfungsi keluarga ?

Bagaimana pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya

penyakit ?

Page 15: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

15

III

1. Apa saja jenis rujukan ?

Jawab ::

Menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) , :

1. Rujukan Medis → untuk masalah kedokteran. Tujuan utama : menyembuhkan

penyakit dan atau memulihkan status kesehatan pasien.

b. Rujukan pasien

c. Rujukan ilmu pengetahuan → pengiriman dokter atau tenaga kesehatan untuk

mengikuti pendidikan dan pelatihan.

Kondisi sebelum tindakan

Perasaan yang dirasakan PERSEPSI ADANYA KELUHAN/

PENYAKIT KEBUTUHAN (NEED ASSESSMENT) ANALISA SITUASI KESEHATAN

IDENTIFIKASI • RISIKO, PERMASALAHAN DR INDIVIDU

•SUMBER2 YG DAPAT DIMANFAATKAN

•STATUS KLINIS PSIKOLOGIS, LABORATORIES SOSIAL

SWOT terhadap faktor-faktor : • Gambaran anatomi fisik

• Gambaran fungsi sistim tubuh

• Gambaran psikologikal • Gambaran sosial • Gambaran kualitas kehidupan

Tindakan yang dilakukan : Pelayanan Komprehensif (pembinaan, pencegahan, kuratif, pemulihan

Evaluasi kondisi sesdh tindakan

Rencana tindakan

:

* Menentukan

target

* Mufakat

Page 16: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

16

d. Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium → pengiriman bahan-bahan

pemeriksaan laboratorium

2. Rujukan kesehatan → untuk masalah kesehatan masyarakat

tujuan utama : untuk meningkatkan derajat kesehatan dan ataupun mencegah penyakit

yang ada di masyarakat.

a. Rujukan tenaga → pengiriman dokter atau tenaga kesehatan untuk menanggulangi

masalah kesehatan masyarakat yang ditemukan, atau sebaliknya untuk memperoleh

pendidikan dan latihan.

b. Rujukan sarana → rujukan berbagai peralatan medis dan ataupun nonmedis untuk

menanggulangi masalah kesehatan masyarakat yang ditemukan, atau sebaliknya untuk

pelayanan tindak lanjut yang diperlukan.

c. Rujukan operasional → penanggulangan masalah kesehatan masyarakat untuk

pelayanan tindak lanjut yang diperlukan.

Secara umum, menururt Mc Whinney (1981), pembagian wewenang dan tanggungjawab

antara dokter keluarga dan dokter konsultan dapat dibedakan atas : 1

1. Rujukan interval Dokter keluarga menyerahkan wewenang dan tanggungjawab

penanganan penderita sepenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka waktu

tertentu, dan selama jangka waktu tersebut dokter keluarga tidak ikut menanganinya.

untuk penyakit yang cukup serius dan jangka waktu yang lama.

2. Rujukan kolateral.dokter keluarga menyerahkan wewenang dan tanggungjawab

penanganan penderita hanya untuk satu masalah kedokteran khusus saja. Misalnya,

penanganan penyakit chronic glaucoma yang dilimpahkan kepada dokter spesialis

mata.

3. Rujukan silang dokter keluarga menyerahkan wewenang dan tanggungjawab

penanganan penderita sepenuhnya kepada dekter lain untuk selamanya.

4. Rujukan terpecah dokter keluarga, sesuai dengan masalah kesehatan yang

ditangani, menyerahkan wewenang dn tanggungjawab penanganan penderita sepenuhnya

kepada beberapa dokter konsultan, dan selama jangka waktu pelimpahan tersebut, dokter

keluarga tidak ikut sampur.

Page 17: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

17

2. Bagaimana kriteria yang akan dirujuk ?

Jawab ::

Kriteria umum:

1. Pasien yang masih dapat disembuhkan

2. Pasien yang layak angkut

Kriteria khusus:

1. Pasien yang belum diketahui diagnosis penyakitnya

2. Pasien yang sudah terdiagnosis tetapi fasilitas pengobatan belum memadai

Penyakit yang dirujuk bisa meningkatkan kualitas hidup yang layak.

3. Apa manfaat dan tujuan dari merujuk ?

Jawab ::

2. Pengetahuan dan keterampilan dokter keluarga akan lebih

meningkat

Dengan mempelajari berbagai tindakan kedokteran yang telah dilakukan oleh dokter

lainnya pada pelayanan rujukan yang hanya dapat dilakukan apabila dokter tempat

merujuk, setelah selesai melakukan tindakan kedokteran,merujuk kembali pasien

tersebut ke dokter yang melakukan rujukan.

3. Kebutuhan dan tututan kesehatan keluarga akan lebih

terpengaruhi

Melalui konsultasi dan rujukan, berbagai keterbatasan pelayanan kedokteran yang

diselenggarakan oleh dokter keluarga akan dapat lebih dilengkapi. Tentu saja dampaknya

jelas akan sangat besar terhadap pemenuhan kebutuhan dan tututan kesehatan pasien.

4. Bagaimana tata cara merujuk ?

Jawab ::

Tata cara merujuk : 4

1. Jelaskan pada pasien alasan dilakukannya rujukan untuk mendapatkan second opinion

atau untuk mendapatkan penatalaksanaan yang spesifik.

2. Siapkan mental pasien dan finansialnya terutama pasien yang dirujuk untuk operasi.

3. Coba sesuaikan keterampilan dan keahlian spesialistis untuk kondisi pasien dan

kemampuan finansialnya.

4. Jangan merujuk pasien ke teman dekat tanpa alasan yang tepat.

5. Coba lah untuk membuat janji kepada pasien

Page 18: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

18

6. Buatlah / tulislah surat rujukan yang baik, benar dan tepat, mencakup riwayat

perjalanan penyakit yang relevan, hasil pemeriksaan laboratorium, X-Ray, USG, CT-

Scan dan terapi yang telah diberikan serta berikan opini anda.

7. Hubungi secara langsung via telepon untuk kondisi - kondisi emergency.

5. Bagaimana karakteristik konsultasi dan rujukan ?

Jawab ::

Konsultasi dan rujukan memiliki karakteristik tersendiri, yaitu : 1

1. Ditinjau dari ruang

lingkupkegiatan

Ruang lingkup kegiatan utama pada konsultasi adalah memintakan bantuan

profesional dari pihak ketiga.

Sedangkan pada rujukan adalah melimpahkan wewenang dan tanggungjawab kasus

penyakit yang sedang dihadapi kepada pihak ketiga.

2. Ditinjau dari kemampuan

dokter

Konsultasi pada umumnya ditujukan kepada dokter lain yang lebih berpengalaman

dan atau yang lebih ahli.

Sedangkan pada rujukan, kelebihan pengalaman dan atau keahlian tersebut tidak

bersifat mutlak.

3. Ditinjau dari wewenang dan tanggungjawab

Wewenang dan tanggungjawab konsultasi penanganan kasus penyakit tetap berada di

tangan dokter yang melakukan konsultasi.

Sedangkan wewenang dan tanggungjawab rujukan penanganan kasus penyakit tidak

lagi berada di tangan dokter yang merujuk, tetapi telah dilimpahkan kepada dokter

yang menerima rujukan.

Rujukan pada pelayanan dokter keluarga mempunyai beberapa karakteristik khusus,

yaitu :1

1. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab pada rujukan pelayanan dokter keluarga

tidak bersifat total, tetapi hanya untuk masalah penyakit yang sedang di tanggulangi

saja. Sedangkan masalah penyakit lainnya atau kesehatan pasien secara keseluruhan,

tetap berada di tangan dokter keluarga.

Page 19: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

19

2. Dalam melakukan rujukan pasien dalam pelayanan dokter keluarga, pertimbangan

tidak hanya atas dasar keadaan penyakit pasien saja, tetapi keadaan sosial

ekonomi keluarga secara keseluruhan.

Tujuan rujukan pada pelayanan dokter keluarga tidak terbatas hanya pada penyembuhan

penyakit dan ataupun pemulihan status kesehatan saja, tetapi juga peningkatan

derajat kesehatan dan ataupun pencegahan penyakit.

6. Apa saja hambatan dalam rujukan ?

Jawab ::

1. Apabila konsultasi dan atau rujukan tersebut dilakukan atas inisiatif dokter serta

penjelasan yang dilakukan tidak dapat meyakinkan pasien, dapat menimbulkan rasa

kurang percaya pasien terhadap dokter. Yang perlu dilakukan hanyalah

memberikan penjelasan yang sebaik-baiknya kepada pasien tentang alasan serta

maksud dilaksanakannya konsultasi dan rujukan tersebut.

2. Apabila konsultasi dan atau rujukan tersebut dilakukan atas permintaan pasien, dapat

menimbulkan rasa kurang senang pada diri dokter. Dokter harus dapat

meyakinkan pasien tentang perlu atau tidaknya konsultasi atau rujukan yang

dimintakan pasien tersebut. Tetapi apabila pasien tetap meminta, dokter yang

bijaksana lazimnya tidak menolak permintaan pasien.

3. Apabila dokter tempat dimintakan konsultasi tidak memberikan jawaban, melainkan

mengambil alih wewenang dan tanggungjawab penanganan pasien, atau dokter

tempat rujukan tidak merujuk kembali pasien tersebut setelah satu tindakan

kedokteran selesai dilakukan akan menimbulkan banyak dampak negatif.

4. Apabila dokter yang melakukan konsultasi dan atau rujukan tidak sependapat

dengan saran atau tindakan dokter konsultan (second opinion). Lakukan konsultasi

dan atau rujukan kembali kepada dokter yang bersangkutan disertai penjelasan

ketidaksepakatan tentang saran atau tindakan kedokteran tersebut. Dokter konsultan

yang bijaksana lazimnya tidak akan berkeberatan mendiskusikan perbedaan pendapat

tersebut. Kemudian dengan persetujuan pasien melakukan konsultasi atau rujukan

kepada dokter lain, yakni dalam rangka mendapatkan saran atau pendapat yang ketiga

(third opinion).

5. Apabila ada pembatas dalam melakukan konsultasi dan ataupun rujukan.

Page 20: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

20

Apabila pasien tidak bersedia untuk dikonsultasikan dan ataupun dirujuk. Mulai dari

hambatan sosial budaya sampai dengan hambatan sosial ekonomi.

7. Mengapa diperlukan rujukan dan konsultasi ?

Jawab ::

Alasan diperlukan konsultasi dan rujukan adalah : 1

1. Karena pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

Untuk keberhasilan pelayanan kedokteran, perlulah digalang kerja sama antardokter

yang dapat dilakukan melalui konsultasi dan rujukan.

2. Karena makin bervariasinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga

Sebagai akibat dari makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan ekonomi

penduduk, menyebabkan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai unit

terkecil dalam masyarakat tampak semakin bervariasi.

3. Karena keterbatasan kemampuan dokter keluarga

Setiap dokter keluarga sebagai manusia biasa juga memiliki berbagai kesibukan dan

ataupun kegiatan lain, dan karenanya hampir tidak mungkin untuk selalu siap sedia

memberikan pertolongan kedokteran pada setiap saatyang dibutuhkan keluarga.

8. Apa saja pilar C Ilmu Kedokteran Keluarga ?

Jawab ::

PAKET C :

Ketrampilan Medis Klinis dan tindakan-tindakan dalam Situasi” Khusus

CA : CB : 20 keluhan lazim yg sering ditemui

© Proses Komunikasi CC : Kelaianan System (GIT,Respirasi dll)

© Ketrampilan Komunikasi

© Ketrampilan konseling

© Pegubahan prilaku

© Managemne Penyakit

© Kegawatdaruratan

Page 21: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

21

KERANGKA KONSEP

HIPOTESIS

“ dr. R seorang Dokter Keluarga yang memiliki keterampilan medis

dan non medis ( konseling, konsultasi, rujukan ) yang baik serta

melakukan Home Visit”

dr. Q seorang dokter

keluarga

Membuka Praktek Dokter

Keluarga

Memiliki keterampilan

medis

Memiliki keterampilan

non medis

Home visit Konseling Konsultasi dan

rujukan

Page 22: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

22

SINTESIS

Konseling Pasien dalam Kedokteran Keluarga

3 tahapan konseling :

Building Relationship

Exploration dan understanding

Rational discussion

Yang termasuk dalam building relationship ialah

- Siap menerima psaien

- Mendengarkan dg serius keluhan pasien

- Berudaha mengerti apa yg dirasakan pasien

- Menyusun, merefleksikan dan menyimpulkan apa yg sudah pasien sampaikan

Tujuan dilakukannya exploration dan understanding dalam konseling :

- Agar pasien apat mengetahui dg baik dirinya, msalah dan situasi yg dia alami

skrg.

- Mmbntu pasien dlm mmechkan maslah yg dihadapinya dg rational

3 tahapan dalam rational discussion ialah :

- Mendefinisikakn masalah pasien

- Menntukan tujuan pengobatan dan impl;ementasinya

- Melaukan evaluasi dan keputusan

Pendengar yg baik ialah jika

• Accepting, patient, caring, sympathetic, concerned, discreet, understanding,

respectful, knowledgeable, encouraging, tolerant, warm, kind, and trustworthy

Hambatan menjdi pendengar yg baik ialah :

- Tidak sabar,

- terlalu cpt brpendapat

Page 23: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

23

- berkomentar, mengkritik, menjudge

- memberikan solusi tanpa mperhatikan proses konseling

- memberikan impressi bhwa dr tdk mndengarkan dg serius

- menggantikan u/berbicara

- passive listener (hem, ya, )

- tdk dpt berkonsentrasi dg mslh pasien_terburu”

PASIEN yg Susah diajak komunikasi Jika :

- Frequent attendance with trivial illness

- Multiple symptomatology

- Non-compliant

- Hostile or angry

- Attending multiple therapist

- Manipulative

- Taciturn and uncommunicative

- All knowing

Hal yg hrus diperhatikan dlm mnghadpi PASIEN YANG MARAH :

- Meet anger with anger

- Touch the patient

- Reject the patient

- Evade the situation

- Talk too much

- Be judgmental

- Be patronizing

Prinsip Komunikasi Dokter Keluarga dengan Pasien dan

Keluarga Pasien

KOMUNIKASI

Komunikasi dapat di definisika sebagai penyampaian suatu pesan yang berhasil, dari

seorang kepada orang lain.

Page 24: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

24

Ada 5 unsur dasar di dalam proses komunikasi :

Alat penghubung ( komunikator )

Pesan/ berita

Metode komunikasi

Penerima

Respons

Prinsip penting yang memudahkan proses komunikasi :

Hubungan antara orang- orang yang terlibat

Faktor waktu yang di mudahkan dengan adanya waktu tambahan

Pesan yang perlu dijernuhkan, di koreksi, di ringkas, di perjelas dan ada di

dalam konteks

Sikap keduanya, baik komunikator maupun penerimanya.

Komunikasi didalam konsultasi

a. Sikap dokter yang penting dan positif

pada kontak pertama kali :

Tegurlah pasien itu dengan nama yang lebih ia sukai

Buatlah pasien itu merasa nyaman

Janganlah tergesa- gesa dan santai saja

Pusatkan perhatian kepada pasien itu

Gunakan pertanyaan terbuka bilamana memungkinkan

Buatlah sikap menentramkan hati yang pantas

b. Pendengar yang aktif

Tahap 1

Fokus pasien

Tahap 2

Fokus dokter

Tahap 3

Fokus bersama

Perkenalan

Keluhan sekarang

Kronologis medis lain

Pemeriksaan

Penyelidikan

Diskusi manajemen

Tindaklanjut

Pengakhiran/penuntasan

Page 25: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

25

Kronologis keluarga

Kronologis sosial

Mendengar meliputi empat unsur pokok,yaitu : memeriksa fakta, memeriksa

perasaan, memeriksa dorongan, dan refleksi pemikiran

c. Sikap-sikap

Perhatian

Empati

Menghargai

Minat

Merasa prihatin

Yakin

Kompeten

Tanggung jawab

Percaya

Kepekaan

Cepat mengerti

ketekunan

d. Strategi- strategi berkomunikasi

Memodifikasi bahasa

Menghindari bahasa golongan tertentu

Memberikan penjelasan yang jelas

Berikan instruksi perawatan yang jelas

Evaluasi pemahaman pasien

Ringkas dan ulangi

Hindarkan ketidakpastian

Hindarkan penentraman hati yang tidak pantas

Susunlah perjanjian konsultasi

Pastikan pasien tersebut puas

Capailah persetujuan yang di beri tahu langsung

Page 26: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

26

e. Tindak lanjut

Sediakan waktu untuk bertelepon

Pastikan bahwa pasien tersebut mendapatkan hasil dari penyelidikan

itu, termasuk pap smear

Pastikan setiap tindak lanjut yang sudah di janjikan, dapat terlaksana

Telepon pasien tersebut apakah anda anda masih memiliki urusan yang

belum selesai- selesai

Buat janji konsultasi apabila tidak ada cukup respon terhadap

pengobatan.

Bertindak seperti advokat jikaperlu, misalnya dengan mendesak untuk

memberikan izin masuk rumah sakit.

kesulitan dalam komunikasi

the victorian medical board ( badan medis victoria ) membuat daftar bahwa

sedikitnya komununikasi, bisa menyebabkan keluhan dari para pasien maupun

kerabat terhadap para dokter. Komunikasi yang efektif tergantung pada empat

faktor yang berkaitan yang memperhatikan tentang pesan dokter, pasien (

penerima ), pesan itu sendiri dan lingkungan dimana pesan tersebut di kirimkan.

a. Lingkungan

b. Pesan/ berita

c. Interaksi dokter- pasien

d. Dokter

e. Pasien

3 Analisa dalam komunikasi :

a. Sender bariers

b. Message barriers

c. Receiver bariers

Tata Cara dalam wawancara pasien :

a. BUka percakapan ( beri salam dan ajukan pertanyaan terbuka)

b. Jadikan pasien center jgn doctor center

c. Fasilitasi pasien dlm menjlskan keluhanx

Page 27: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

27

d. Klarifikasi (anamnesis)

e. Tolerance “ bersikap tolerasni trhdp emotional pasien atas suatu hal/tindkn yg

dokter alkukan

f. Avoid jargon “ hindari penggnaan bhsa medis”

g. Summarizing

h. Note taking “Penting, tp jgn sampai mengganggu percakapan

Mis :Dpt meminta jeda : „sebentar ya bu, saya catat dulu informasinya‟

i. Dealing with too little time

Cara menyampaikan berita buruk “ system ABCDE”

- Advance Preparation

- Build a therapeutic environment/relationship

- Communicate well

- Deal with patient and family reactions

- Encourage and validate emotions

KONSULTASI DAN RUJUKAN

Proses Konsultasi

Dalam kedokteran keluarga ada pendekatan yang uni untuk problem-solving

tersebut, sebab ada beberapa cirri khas dari suatu praktek kedokteran keluarga, yaitu :

Pasien datang dengan keluhan yang dini dan belum terdiferensiasi, termasuk di

dalamnya faktor psikologis dan social

Masalah dan keluhan dapat tersampaikan dengan cara non-verbal atau tidak

langsung

Banyak informasi yang diberikan pasien yang sebetulnya tidak penting untuk

menyelesaikan maslaahnya (“noise” information)

Gejala berubah-ubah dengan perjalanan penyakit

Umumnya masalah-masalah tidak dimunculkan oleh pasien berdasarkan prioritas

Tanda fisik bisa minimal atau tidak ada sama sekali

Penyakit atau masalah biasanya merupakan campuran kompleks dari elemen-

elemen fisik, psikologis, atau social-ekonomi

Seorang pasien mungkin datang dengan berbagai penyakit atau masalah sekaligus

Page 28: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

28

Terdapat insiden yang tinggi dari penyakit yang akut, self-limited, dan jagka

pendek

Seorang dokter keluarga yang memiliki hubungan yang berlangsung kontinyu

dengan pasiennya dapat menggunakan pengetahuan ini untuk lebih mengetahui

masalah pasien

Rujukan

Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dalam praktik kedokteran

merupakan hal yang wajib dilakukan, perlulah diingat bahwa pada pelayanan dokter

keluarga, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab tersebut tidak bersifat tetap,

tetapi terbatas hanya pada masalah penyakit yang dirujuk saja.Penanganan

selanjutnya dari masalah kesehatan penderita tetap menjadi wewenang dan

tanggungjawab dokter keluarga.

Sangat dianjurkan kepada dokter keluarga untuk dapat selalu mendampingi

pasien pada waktu merujuk pasien, sekalipun pasien tersebut sedang dirawat untuk

tindakan bedah mayor, misalnya.Seyogianya dokter yang melakukan pelayanan

rujukan dapat tetap berkomunikasi dengan dokter keluarga, pada waktu

melaksanakan pelayanan rujukan itu.

Jenis “ rujukan :

a. Medis (individual)

- pasien ( pasien DBD),

- ilmu pengetahuan (pelatihan dokter),

- specimen/laboratorium (specimen BTA, pap smear/ rujukan balik dr RUMKIT

ke puskesmas : foto rontgen)

b. Kesehatan ( kesehatan masyrakat)

- Tenaga ( meminta dokter paru ke pusksmas untuk mndiidk tenaga kshatan dlm

suatu penyuluhan/ sebaliknya)

- Sarana ( pengiriman portable x ray ke psksmas dr RS, untuk suatu kasus

bencana alam)

- Operasional ( pelimpahan wewenang dr RS pasien)

Manfaat Konsultasi dan Rujukan:

a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dokter

Page 29: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

29

b. Kebutuhan dan tuntunt an kesehtan keluarga akan lebih terpenuhi

Masalah KOnsultasi dan Rujukan :

Rasa Kurang percaya pasien terhadap dokter (bila rujukan/konsultai inisiatif

dokter)

Rasa kurang senang pada diri dokter (bila rujukan/konsultasi atas permintaan

pasien)

Bila tidak ada jawaban dari konsultasi

Bila tidak sependapat dengan saran/tindakan dokter konsultan

Bila Ada pembatas (sikap /prilaku, biaya , transportasi)

Apabila pasien tidak bersedia untuk dikonsultasikan dan ataupun dirujuk.

Tata cara dalam Konsultasi dan Rujukan :

- Dasar : kepatuhan terhadap kode etik profesi yg telah disepakati bersama, dan

system kesehtan terutama sub system pembiayaan kesehtaan yang berlaku.

Tata cara konsultasi (Mc Whinney):

1. Berkomunikasi scra lgsung dengan dokter konsultan ( surat, form

konsultasi khusus, catatan rekam Medis, formal,/ informal lewat telfon)

2. Keterangan lengkap tentang pasien

3. Konsultan bersedia memberikan konsultasi

Tata Cara Rujukan :

1. Terbats hanya pd masalah penyakit yg dirujuk

2. Tetap berkomunikasi antara dokter konsultan dan dokter yg meminta rujukan

Pembagian dan wewenang dan tangung jawab :

- Interval referaal :

- Collateral Refferal : masalah khusu saja dr penyakit ( ulkus diabetikum dari

DM)

- Cross referral : tanggung jawab sepenuhnya kpda dokter untk selamnya

- Split Referal : kepada bebrapa dokter konsultasn, dan selama pelimpahan trsbt

dokter

Page 30: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

30

KONSULTASI

5 langkah dalam komunikasi ialah :

Memulai sesi konsultasi

Mengumpulkan informasi

o Eksplorasi masalah pasien

o Memahami masalah dari perspektif pasien

o Memberikan struktur dari proses konsultasi

Membangun hubungan

o Membangun hubungan

o Membangun rasa saling pengertian dan komunikasi yang baik

o Melibatkan pasien

Menerangkan dan menyusun rencana

Menutup sesi konsultasi

Dalam membangun komunikasi awal yg kita lakukan ialah :

- Mmberi salam

- Mmperknalkan diri dan jelaskan peran

- Menunjukkan „ketertarikan‟ dan sikap menghargai, menjaga kenyamanan pasien

Menidentifikasi alas an berkonsultasi :

- Mengajukan pertanyaan terbuka : mengidentifikasi masalah pasien

- Mendengarkan tanpa interupsi atau mengarahkan respon pasien

- Screening/konfirmasi masalah” pasien

- Agenda setting : menentukan masalah apa yang akan ditangani terlebih dahulu

Mengumpulkan informasi

- Patient‟s narrative : mendorong pasien untuk menceritakan perjalanan

masalah/penyakitnya.

- Question syle : menggunakan open & closed questions dengan tepat

- Listening : listen attentively, memberikan pasien kesempatan menjelaskan tanpa

diinterupsi, memberikan waktu utk berpikir sblm menjawab atau menerangkan lbh

lanjut

Page 31: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

31

- Facilitative respons : verbal atau non-verbal (encouragement, silence, repitition,

paraphrasing, interpretation)

- Clarification : meminta penjelasan lbh lengkap ttg informasi yang msh kurang

jelas dipahami

- Internal summary : merangkum pemahaman minta pasien mengoreksi/memberi

informasi lbh lanjut

- Language : jelas, mdh dipahami, hindari bhs medis atau jelaskan shg dipahami

Cara memahami masalah dari perspektif pasien

- Memahami pemahaman & kekhawatiran pasien

- Memahami bagaimana setiap masalah mempengaruhi kehidupan pasien

- Memahami ekpektasi pasien thd tata laksana medis

- Mendorong pasien mengungkapkan perasaan dan pikirannya

- Memperhatikan sinyal verbal & non-verbal

Cara memberikan struktur dari permasalhan pasien

- Internal summary

- Signposting : to make the progression from one section to another, explain the

rationale for the next section

- Sequencing

- Timing

Menerangkan dan Menyusun Rencana

Memberikan informasi yang cukup dan benar

Mendorong pasien mengingat dan memahami informasi yang disampaikan

Memperoleh pemahaman yang sama antara dokter-pasien

Menyusun rencana : bersama pasien

Menerangkan dan merencanakan tata laksana pasien

Menutup sesi konsultasi

A. KOMUNIKASI DOKTER KELUARGA- PASIEN

KOMUNIKASI

Page 32: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

32

Komunikasi dapat di definisika sebagai penyampaian suatu pesan yang berhasil, dari

seorang kepada orang lain.

Ada 5 unsur dasar di dalam proses komunikasi :

Alat penghubung ( komunikator )

Pesan/ berita

Metode komunikasi

Penerima

Respons

Prinsip penting yang memudahkan proses komunikasi :

Hubungan antara orang- orang yang terlibat

Faktor waktu yang di mudahkan dengan adanya waktu tambahan

Pesan yang perlu dijernuhkan, di koreksi, di ringkas, di perjelas dan ada di

dalam konteks

Sikap keduanya, baik komunikator maupun penerimanya.

Komunikasi didalam konsultasi

f. Sikap dokter yang penting dan positif

pada kontak pertama kali :

Tegurlah pasien itu dengan nama yang lebih ia sukai

Buatlah pasien itu merasa nyaman

Janganlah tergesa- gesa dan santai saja

Pusatkan perhatian kepada pasien itu

Gunakan pertanyaan terbuka bilamana memungkinkan

Buatlah sikap menentramkan hati yang pantas

g. Pendengar yang aktif

Tahap 1

Fokus pasien

Tahap 2

Fokus dokter

Tahap 3

Fokus bersama

Perkenalan

Keluhan sekarang

Kronologis medis lain

Pemeriksaan

Penyelidikan

Diskusi manajemen

Tindaklanjut

Pengakhiran/penuntasan

Page 33: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

33

Kronologis keluarga

Kronologis sosial

Mendengar meliputi empat unsur pokok,yaitu : memeriksa fakta, memeriksa

perasaan, memeriksa dorongan, dan refleksi pemikiran

h. Sikap-sikap

Perhatian

Empati

Menghargai

Minat

Merasa prihatin

Yakin

Kompeten

Tanggung jawab

Percaya

Kepekaan

Cepat mengerti

ketekunan

i. Strategi- strategi berkomunikasi

Memodifikasi bahasa

Menghindari bahasa golongan tertentu

Memberikan penjelasan yang jelas

Berikan instruksi perawatan yang jelas

Evaluasi pemahaman pasien

Ringkas dan ulangi

Hindarkan ketidakpastian

Hindarkan penentraman hati yang tidak pantas

Susunlah perjanjian konsultasi

Pastikan pasien tersebut puas

Capailah persetujuan yang di beri tahu langsung

Page 34: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

34

j. Tindak lanjut

Sediakan waktu untuk bertelepon

Pastikan bahwa pasien tersebut mendapatkan hasil dari penyelidikan

itu, termasuk pap smear

Pastikan setiap tindak lanjut yang sudah di janjikan, dapat terlaksana

Telepon pasien tersebut apakah anda anda masih memiliki urusan yang

belum selesai- selesai

Buat janji konsultasi apabila tidak ada cukup respon terhadap

pengobatan.

Bertindak seperti advokat jikaperlu, misalnya dengan mendesak untuk

memberikan izin masuk rumah sakit.

kesulitan dalam komunikasi

the victorian medical board ( badan medis victoria ) membuat daftar bahwa

sedikitnya komununikasi, bisa menyebabkan keluhan dari para pasien maupun

kerabat terhadap para dokter. Komunikasi yang efektif tergantung pada empat

faktor yang berkaitan yang memperhatikan tentang pesan dokter, pasien (

penerima ), pesan itu sendiri dan lingkungan dimana pesan tersebut di kirimkan.

f. Lingkungan

g. Pesan/ berita

h. Interaksi dokter- pasien

i. Dokter

j. Pasien

KETERAMPILAN TEKNIS MEDIS DAN PELAYANAN DALAM SITUASI

SPESIFIK

1. KETERAMPILAN KLINIK PRAKTEK

A. Proses Konsultasi

Dalam kedokteran keluarga ada pendekatan yang uni untuk problem-solving

tersebut, sebab ada beberapa cirri khas dari suatu praktek kedokteran keluarga, yaitu :

Pasien datang dengan keluhan yang dini dan belum terdiferensiasi, termasuk di

dalamnya faktor psikologis dan social

Page 35: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

35

Masalah dan keluhan dapat tersampaikan dengan cara non-verbal atau tidak

langsung

Banyak informasi yang diberikan pasien yang sebetulnya tidak penting untuk

menyelesaikan maslaahnya (“noise” information)

Gejala berubah-ubah dengan perjalanan penyakit

Umumnya masalah-masalah tidak dimunculkan oleh pasien berdasarkan prioritas

Tanda fisik bisa minimal atau tidak ada sama sekali

Penyakit atau masalah biasanya merupakan campuran kompleks dari elemen-

elemen fisik, psikologis, atau social-ekonomi

Seorang pasien mungkin datang dengan berbagai penyakit atau masalah sekaligus

Terdapat insiden yang tinggi dari penyakit yang akut, self-limited, dan jagka

pendek

Seorang dokter keluarga yang memiliki hubungan yang berlangsung kontinyu

dengan pasiennya dapat menggunakan pengetahuan ini untuk lebih mengetahui

masalah pasien

B. Rujukan

Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dalam praktik kedokteran

merupakan hal yang wajib dilakukan, perlulah diingat bahwa pada pelayanan dokter

keluarga, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab tersebut tidak bersifat tetap,

tetapi terbatas hanya pada masalah penyakit yang dirujuk saja.Penanganan

selanjutnya dari masalah kesehatan penderita tetap menjadi wewenang dan

tanggungjawab dokter keluarga.

Sangat dianjurkan kepada dokter keluarga untuk dapat selalu mendampingi

pasien pada waktu merujuk pasien, sekalipun pasien tersebut sedang dirawat untuk

tindakan bedah mayor, misalnya.Seyogianya dokter yang melakukan pelayanan

rujukan dapat tetap berkomunikasi dengan dokter keluarga, pada waktu

melaksanakan pelayanan rujukan itu.

C. Keterampilan Komunikasi

Mendengarkan dan berbicara adalah keterampilan yang sangat penting.Dalam

komunikasi, selain komunikasi verbal, ada komunikasi non-verbal yang sangat

penting untuk ditekankan. Komunikasi non-verbal, terdiri atas :

Page 36: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

36

1. Proxemics

Yaitu “kedekatan”. Jarak duduk dengan pasien. Apakah pada sisi yang sama

dengan meja? Apakah berlawanan dengan meja?

Alokasi waktu : apakah dokter terburu-buru? Apakah dokter memotong

kalimat pasien?

2. Artifacts

Mencakup pakaian, aksesoris yang dikenakan oleh dokter.

3. Kinesics

Bahasa tubuh, ekspresi wajah.

Tanda-tanda kekakuan atau ketegangan : bahu yang terangkat, badan yang

membungkuk atau berdiri tegak

Tanda-tanda defensive : duduk menjauh atau bersandar ke belakang,

menyilangkan lengan, mengantongi tangan

Posisi kaki juga dapat menjadi sinyal-sinyal tertentu bagi pasien

4. Paralanguage

Hal-hal yang mempengaruhi bahasa di luar bahasa itu sendiri kecepatan

bicara? Nada berbicara?

Tanda-tanda ansietas : “em..eh..ee”

Berikan jeda yang pantas

5. Touch

Tata cara menyentuh pasien pada saat pemeriksaan.

Hargai pasien.

Dokter harus dapat meyakinkan pasien.

6. Environment

Mencakup ruangan, perabotan harus dapat menenangkan atau membuat

cemas pasien

7. Physical Characteristics

Bentuk tubuh, keadaan kesehatan, warna kulit, dan hal-hal khas lain.

D. Keterampilan konseling

Definisi

Konseling merupakan interaksi komunikasi antara klien (dalam hal ini

pasien ataupun anggota keluarganya) dengan konselor yang memiliki cukup

pengetahuan atau keterampilan untuk membantu.

Page 37: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

37

Sasaran Konseling

Tugas seorang “counselor” diantaranya adalah membimbing kliennya

membuat keputusan untuk memahami kebutuhan-kebutuhannya sendiri serta cara

memenuhi baik saat ini dan di masa depan, dan mengatasi perasaan yang dapat

menghambat tindakan seperti enggan, takut, ragu-ragu, dan sebagainya.

Tingkatan ideal dari Konseling :

Memperoleh informasi, tentang : Situasi dan kondisi, keinginan, dan

kekuatiran

Memahami hubungan antara informasi dan masalah, misalnya hubungna

sebab-akibat yang terkandung di dalamnya

Menemukan alternative keputusan yang mungkin untuk memecahkan

masalah

Memilih alternative keputusan yang dianggap paling tepat

Menumbuhkan niat untuk mencoba melaksanakan keputusan dengan

rencana dan langkah-langkah yang kongkrit

Melaksanankan keputusan dengan menerapkan rencana dalam kehidupan

sehari-hari

Bentuk Konseling

1. Konseling langsung (direct counceling)

Situasi dimana seorang konselor berperan sebagai pihak yang

berwewenang untuk menawarkan kepada kliennya suatu evaluasi dari

masalah tertentu dan mendefinisikan tahap-tahap tindakan yang patut

dilaksanakan (Thorne, 1950). Konselor lah yang mengarahkan

keputusan apa yang harus diambil.

2. Konseling tidak langsung (nondirect counceling)

Konselor berperan sebagai pihak yang membantu klien mengeluarkan dan

mengekspresikan perasaan sendiri yang mungkin belum begitu

dipahaminya, dan membantu menindaklanjutinya. Konselor

memfasilitasi pengambilan keputusan, dan klien yang membuat keputusan.

Dokter Sebagai Konselor

Page 38: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

38

1. Membina hubungan

2. Mengundang pasien agar bercerita

3. Menetapkan agenda untuk wawancara

4. Memperluas dan mengklarifikasi riwayat kesehatan

5. Membuat dan menguji hipotesis diagnostic

6. Membuat pemahaman bersama tentang masalah

7. Menawarkan suatu rencana

8. Merencanakan tindak lanjut dan mengakhiri pertemuan

E. Perubahana perilaku

Menurut Flabb dan Fleming langkah-langkah untuk mengembalikan perubahan

tingkah laku (behavioral change) adalah :

1. Dissatis factor (ada ketidakpuasan dengan tingkah laku sekarang)

2. Alternative (ada alternative pola perilaku yang pantas)

3. Emotional commitment (ada tanggung jawab emosional untuk pola perilaku

semua umur)

4. Practice with feed back(ada latihan dari pola perrilaku baru dengan timbale

balik, membiasakan pola baru seperti perilaku yang ada).

5. Habitation with support (ada pemasangan inflasi dari perilaku baru untuk

pekerjaan normal atau situasi kehidupan dengan dukungan)

Berdasarkan referensi lain yaitu dalam buku Primer on a Family Medicine tahapan

perubahan tingkah laku meliputi :

1. Precontemplation (belum ada motivasi)

2. Contemplation (sudah ada motivasi)

3. Action (mulai melakukan perubahan perilaku secara bertahap)

4. Maintenance (sudah mengalami perubahan perilaku)

5. Termination (telah berada pada kondisi stabil dengan perilaku baru

yang lebih baik)

A. Keterampilan manajemen Penyakit

B. Keterampilan perawatan Emergensi

6. KETERAMPILAN MENGATASI KEADAAN KLINIS UMUM

7. KETERAMPILAN MENANGANI MASALAH KLINIS KHUSUS

Page 39: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

39

HOME Visit

1. Home visit : interaksi yg dilakukan dirumah untuk memelihara dan meningktkan

derajt keshtan individu/keluarga, termasuk keluarga dg terminal (Sirosis hepatis).

2. DASAR HUKUM Home Visit:

UU praktik ked. No 28 th 2004

Permenkes 512 tt pelaksanaan izin praktek

UU praktik ked. No 28 th 2011 ttg izin klinik

Kepmenkes 128 /2004 : ttg KEBIJAKAN plyanan kshatan primer

3. Alasan kunjungan rumah :

1. Penyakit kronis tdk/eksaserbasi : IMA, skizofrenia, alzeimer, Bronkitis,

akut/kronik

2. Episodik akut : Influenza, pneumonia, myalgia, episode kejiwaan akut

3. Pasien yg sdh keluar dr rumah sakit : IMA, kemoterapi kanker, ISPA/ISPB

4. Pasien keluar dr Rumkit yg butuh rehabilitasi : cedera, stroke/operasi

5. Pasien dg penyakit kronis/cct : RA, multiple sclerosis, usia tua ekstrim

6. Ibu dan bayi baru lahir keluar dr unit kebidanan, miskin

7. Penilaian pasien untuk mmutuskan masuk ke RS

8. Kanker lanjut/ tahap akhir, penyakit kronis

9. Pasien dg penyakit terminal ( End of Life)

4. HOME VISIT : termasuk dlm Upaya pengembangan di puskesmas

5. TUJUAN HOME VISIST :

Meningktakan kemandirian masrakt dan individu

Promotif, preventif, dg tdk mngabaikan kuratif dan rehabilitatif

6. StrUktur Home visit :

a. Assesment kesehatan anggota keluarga, deteksi dini kasus

b. Pendidikan penyuluhan

c. Tindakan pengobatan(direct care)penderita

d. Pemantauan keteraturan pengobatan (Tanya : jgn mudah percaya,khususnya pd

pnyakit : TB, filariasis, lepra, SN (prednisone),DM )

e. Pengendalian infeksi di keluarga

f. Konseling kesehatan

g. Pencatatan

7. Manfaat kunjungan rumah :

Page 40: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

40

Dapat lebih meningktakan pemahaman dokter tentang pasien

Dapat lebih meningkatkan hubungan dokter pasien

Dapat lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan pasien

Dapat lebih meningkatkan kepuasan pasien

8. TUjuan kUnjungan RUmah :

1. Meningktkan sisteem pendukung yg ada agar efektif dan adekuat sebagai upaya

pencapaian kesehatan keluarga

2. Mningktkan efektifitas pelyann kshtan, pd keluarga , trutama yg mmpunyai mslh

khusus,

3. Optimalisasi perkembangan kshtan keluarga

4. Meningkatkan kekuatan fungsi dan hub.keluarga

5. Promosi lingkungan yg sehat

9. Masalah :

10. FASE KUNJUNGAN RUMAH :

- Preplanning

- Initiation

- Implementation

- Termination

- Post Home Visit

11. Tahapan Kegiatan :

Page 41: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

41

- SEBELUM KUNJUNGAN : jadwal kunjungan- peta lokasi rumah-peralatan/kit

(obat”an, alat kshtan, alt.kesling) yg diperlukan-koordinasidg PJ lapangan untuk

kebuthan LOgistik dan waktu- Kunjungan Rumah.

- TAHAPAN KEGIATAN :

a. Permulaan Kunjungan : identifikasi (Nama, alamt, lingkungan Peta dll)

b. Menyusun rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan kunjungan

c. Memiliki data/informasi skunder terkait

d. Menyiapkan instrument yg dibutuhkan

e. Menyiapkan Format anamnesa

f. Menyediakan media terkait kegiatan

g. Memiliki rasa percaya diri yg tinggi

- PRA KUNJUNGAN KELUARGA

- IMPLEMENTASI KUNJUNGAN Di RUMAH

- MELAKUKAN TERMINASI

- NEGOSIASIKAN KUNJUNGAN ULANG

- PASCA KUNJUNGAN

12. DOKUMENTASI

13. Keuntungan dan Kerugian Kunjungan Rumah :

Keuntungan Kerugian

- Memberi kesempatan pd pelayanan

individu

- Keluarga lebih siap dg pendd. Kshtan

pd kunjgna rumah

- Informs lebih akurat dan valid

melalui observasi

- Ada partisipasi keluarga

- Lebih merasa nyaman‟

- Dpt melihat perkembangan kshtan

kluarga melalui ADLs.

- Mangurangi biaya

pengobatan/perawatan iklan ( bila RS

)

- Butuh waktu dan biaya yg lebih

banyak

- Tdk efisien bgi dokter karena

bnayak dikunjungi

- Gguan saat interviewsulit dikontrol,

suara Tv, anak menangis.

- Keluarga merasa takut

- Dokter kerja keras untuk

monitoring

Page 42: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

42

- Keluarga dpt difasilitasi

14. VISITOR SAFETY ISSUE

- Gunakan Idenditas

- Komunikasi

- Pejalan kaki

- Selama kunjungan

- Waktu kunjungan yg tepat dan aman ( pagi haris sesuai kontak)

Page 43: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Jambi · PDF filemenganalisis situasi pasien dan ... Penurunan berat badan, Demam, Dyspepsia,Sesak napas, Batuk, Radang tenggorokan, Nyeri

43

DAFTAR PUSTAKA

1. Azwar, Azrul dkk. Dokter Keluarga, Kelompok Studi Dokter Keluarga. 1983. Bunga

Rampai. Jakarta

2. Azwar, Azrrul. Program Menjaga MutuPelayanan Kesehatan. 1995. Yayasan

Penerbitan IDI. Jakarta

3. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. 1989. DEPKES RI. Jakarta

4. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik. 2011. DEPKES RI. Jakarta

5. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

512/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan Praktik

Kedokteran. 2007. DEPKES RI. Jakarta

6. Gan, Goh Lee dkk. A Primer on Family Medicine Practice. 2004. Singapore

7. McWhinney, Ian R dkk. Textbook of Family Medicine. 2009. Oxford University.

(PDF File)

8. Sudjoko, Kuswadji. Penjaminan Mutu Praktek Dokter Keluarga. 1996.Widya Medika.

Jakarta

9. Sulastomo. Pelayanan Kesehatan. 1984. Bunga Rempa. Jakarta