pretes 1 - meducine.storage.googleapis.com
TRANSCRIPT
PRETES 1
dr. Syah Rini W Sp.OG,M.Kes
Breech Delivery◦ Presentasi bokong/ sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan bagian
terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya.
◦ Kejadian persalinan sungsang pada kehamilan aterm 3-5%.
◦ Faktor Risiko pada presentasi bokong adalah Polihidramnion, Kehamilan multiple, Hidrocephalus,
Anencephalus, Kelaianan bentuk uterus, Pkasenta Previa, Tumor Pelvis, Riwayat Persalinan Sungsang.
Riwayat Persalinan pada kehamilan kedua meningkat 10% dan pada kehamilan ketiga meningkat 28%
Klasifikasi Presentasi Bokong
Wiliiams Obtetri Edisi 25
MACAM-MACAM LETAK SUNGSANG
- Frank breech
- Complete/full/flexed breech
- Incomplete breech/foot/knee
FAKTOR RESIKO
◦ Prematuritas
◦ Gemeli
◦ polihidramnion
◦ Anomali janin (Hidrosefalus, anesefali)
◦ Plasenta previa
◦ Multiparitas
◦ Panggul sempit
◦ Tumor jalan lahir
◦ Riwayat bokong sebelumnya
MODE PERSALINAN
Cesarean section
Banyak faktor yang untuk menentukan pilihan persalinan yaitu karakteristik fetal, ukuran panggul
dalam, pengalaman penolong, sarana dan usia kehamilan
Skor Zatuchini Andros :
Skor > 4 pervaginam
Skor 4 evaluasi ulang
Skor < 4 perabdominal
Williams Obs. Ed 25
Sarwono Prawirohardjo. Ed 3
Cara persalinan Pervaginam
Spontanenous Bracht
• Tenaga ibu Sendiri
Manual aid / partial breech extraction
• Sebagian dengan tenaga penolong
• Lahir bahu dan lengan : Muller, Lovset, Klasik(deventer)
Full extraction
• Dilahirkan seluruhnya dengan tenaga penolong
Fase lambat Fase Cepat Fase LambatTahap
persalinan
Keuntungan :
◦ Fase lambat
◦ bokong lahir sampai umbilikus / scapula anterior
◦ Fase cepat
◦ dari umbilikus sampai mulut / hidung
◦ Fase lambat
◦ dari mulut / hidung sampai seluruh kepala lahir
1. Tangan penolong tidak masuk kedalam jalan lahir ↓ infeksiMendekati persalinan fisiologis mengurangi trauma
Kerugian :
1. 5 -10% persalinan Bracht gagal
2. Bracht gagal pada : panggul sempit,janin besar, jalan lahir
kaku (primigravida) dan adanya lengan menjungkit
Tehnik Persalinan
- Janin dilahirkan dg kekuatan & tenaga Ibu sendiri
- Ibu dalam posisi litotomi, kandung kemih dikosongkan,
membersihkan daerah perineum dengan larutan antiseptik
- Episiotomi dilakukan saat bokong membuka vulva dan perineum
sudah tipis, pada waktu bokong mulai membuka vulva disuntikkan
%IU oksitosin i.m.
- Setelah bokong lahir, bokong dicekam secara Bracht (kedua ibu
jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang lain
memegang daerah panggul)
- Kemudian penolong melakukan hiperlordosis pada bagian janin
guna mengikuti gerakan rotasi anterior, yaitu punggung janin
didekatkan ke perut ibu. Penolong hanya mengikuti gerakan ini
tanpa melakukan tarikan, sehingga gerakan tersebut hanya
disesuaikan dengan gaya berat badan janin
- Bersamaan dengan gerakan hiperlordosis ini, asisten melakukan
kristeller
- Dengan hiperlordosis ini berturut – turut lahir pusar, perut, bahu,
dan lengan dagu, mulut dan akhirnya seluruh kepala
Persalinan secara Bracht
Indikasi :
- Persalinan secara Bracht gagal (kesulitanmelahirkan bahu dan kepala)
Melahirkan bahu dan lengan :
1. Cara Klasik
2. Cara Muller
3. Cara Lovset
4. Cara Bickenbach
Melahirkan kepala :
1. Cara Mauriceau ( Veit-Smellie)
2. Cara Najouks
3. Cara Wigand Martin-Winckel
4. Cara Prague terbalik
5. Cunam Piper
◦ Perinsip melahirkan bahu dan lengan secara klasik ialah melahirkan lengan
belakang lebih dahulu, kemudian melahirkan lengan depan
◦ Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan penolong pada pergelangan
kakinya dan dielevasi ke atas sejauh mungkin, sehingga perut janin mendekati
perut ibu
◦ Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam jalan lahir dan
dengan jari tengah dan telunjuk melusuri bahu janin sampai pada fossa cubiti
◦ Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam jalan lahir dan
dengan jari tengah dan telunjuk melusuri bahu janin sampai pada fossa cubiti
lengan bawah dilahirkan dengan gerakan seolah2 lengan bawah mengusap muka
janin
◦ Untuk melahirkan lengan depan, pegangan kaki janin diganti dengan tangan
kanan penolong dan ditarik cunam kearah bawah punggung janin mendekati
punggung ibu
◦ Dengan cara yang sama lengan depan dilahirkan
Pengeluaran secara klasik
MULLER
◦ Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara Muller ialah melahirkan bahu dan
lengan depan labih dahulu dengan ekstraksi, baru kemudian melahirkan bahu
dan lengan belakang
◦ Bokong janin dipegang secara femuro pelviks badan janin ditarik curam ke
bawah sejauh mungkin sampai bahu depan tampak dibawah simphisis dan lengan
depan dilahirkan dengan mengait lengan bawahnya
◦ Setelah bahu depan dan lengan depan lahir, maka badan janin yang masih
depegang ditarik keatas, bahu belakang lahir.
Pengeluaran dengan cara muller
LOVSET
◦ Prinsip persalinan lovset ialah memutar badan janin dalam setengah lingkran
bolak – balik sambil dilakukan traksi curam ke bawah sehingga bahu yang
sebelumnya berada dibelakang akhirnya lahir di bawah simfisis.
◦ Badan janin dipegang secara femuro-pelviks dan sambil dilakukan traksi curam
kebawah badan janin diputar setengah lingkaran bahu belakang menjadi bahu
depan, kemudian dilakukan traksi badan janin diputar kembali ke arah yang
berlaanan setengah lingkaran bahu belakang tampak dibawah simfisis dan
lengan dapat dilahirkan
◦
Perasat Lovset
Mauriceau
◦ Sebelumnya ditentukan dulu letak dari muka janin, bila di kiri maka tangan kanan penolong dimasukkan vagina, jaritengah masuk ke mulut janin, sedang jari telunjuk dan jarikeempat di fossa cannina agar kepala tetap fleksi, jari lain mencekam leher.
◦ Badan janin diletakkan pada lengan bawah penolongtersebut seperti menunggang kuda
◦ Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam kebawah sambil seorang asisten melakukan kristeller. Bilasuboksiput tampak di bawah simfisis, kepala janin dielevasike atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehinggaberturut turut lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi, UUB, akhirnya lahirlah seluruh kepala janin
Pengeluaran Kepala Secara Mauriceau
PROSEDUR EKSTRAKSI KAKI◦ Tangan yang di dalam mencari kaki depan dengan menelusuri
bokong, pangkal paha sampai lutut, kemdian melakukan
abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah
menjadi flexi, selanjutnya kaki dipegang oleh jari kedua dan
jari ketiga dan dituntun keluar dari vagina sampai lutut
◦ Kedua tangan penolong memegang betis janin, selanjutnya
kaki ditarik cunam kebawah sampai pangkal paha lahir
◦ Pegangan dipindahkan pada pangkal paha, ditarik cunam
kebawah sampai trochanter depan lahir
◦ Kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama dielevasi ke atas
setinggi trochanter belakang lahir bila kedua trochanter lahir berarti
bokong lahir
◦ Setelah bokong lahir, maka untuk melahirkan janin selanjutnya dipakai
teknik pegangan femuropelvic
◦ Selanjutnya untuk melahirkan badan janin yang lain dilakukan cara
persalinan yg sama seperti manual aid
PROSEDUR EKSTRAKSI BOKONG
◦ Ekstraksi bokong dikerjakan bila jenis letak sungsang adalah letak bokong murni,
dan bokong sudah berada di dasar panggul
◦ Jari telunjuk tangan penolong searah dengan bagian kecil janin, dimasukkan
kedalam jalan lahir dan diletakkan di pelipatan paha depan, pelipatan paha dikait
dan ditarik cunam ke bawah, bila trochanter depan mulai tampak dibawah simfisis
maka jari telunjuk penolong yang lain segera mengait pelipatan paha s/d bokong
lahir
◦ Setelah bokong lahir, bokong dipegang secara femuro pelviks, kemudian janin
dapat dilahirkan dengan cara manual aid
Ekstraksi pada Bokong
KOMPLIKASI PERSALINAN BOKONG
◦ Persalinan bokong
meningkatkan jumlah
mortality dan morbiditas
karena prematuritas,
kelainan kongenital, dan
trauma saat lahir atau
asphiksia
Ekstraksi VacumEkstraksi vakum adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga
negatif (vacum) di kepalanya, alat ini dinamakan dengan ekstraktor vacum atau ventouse
SYARAT VAKUM
• Pembukaan Serviks lengkap
• Kulit Ketuban sudah pecah
• Kepala Janin sudah di Hodge III+
• TBJ >2500 dan <4000 gram
• UUK jam 12
• Tidak ada DKP
• VU dikosongkan
• Inform consentTEKHNIK
1 Pastikan vakum bekerja dengan baik
2. Skala tekanan tidak boleh melebihi 500-600 mmhg
3. Vaccum cup dipasang di kepala janin tepat digaris
tengah sutura sagitalis
4. Dengan generator vacuum bekerja tepi belakang cup
berjarak -/+ 3 cm
5. Posisi cup berada dibelakang fleksi untuk
memaksimalkan daya tarikan
6. Bayi lahir dengan posisi kepala yang benar
7. Pastikan tidak ada jaringan lunak ibu yang terhisap
8. Tarikan diarahkan sesuai kurva linear jalan lahir saat
terjadi kontraksi uterus.
EKSTRAKSI FORCEPS
Forceps merupakan alat atau instrument yang digunakan untuk
menarik kepala bayi saat persalinan.
Indikasi Janin : Gawat janin yang membutuhkan persalinan segera
Ibu : Kala dua memanjang
Kondisi ibu dengan kontraindikasi meneran
Kondisi membutuhkan kala dua diperpendek
Ibu kelelahan
Sikap kepala janin yang defleksi dan malposisi
Syarat : Kepala sudah masuk pintu atas panggul
Pembukaan serviks lengkap dan ketuban pecah
Dikenali dengan pasti posisi kepala janin
Panggul ibu adekuat
Kandung kencing ibu kosong
Analgesia yang sesuai
Operator berpengalaman
Tekhnik Ekstraksi Forceps
- Ubun2 kecil ditengah antara daun forceps dan satu jari diatas bidang datar dari
tangkai forceps dengan sutura lamboidea satu jari diatas tiap tangkai
- Masuknya daun forceps harus nyaris tak terasa dan tidak lebih dari seujung jari dapat
diselipkan antara tangkai forceps dengan kepala janin
- Sutura sagitalis tegak lurus terhadap bidang datar dari tangkai forceps.
1. Among singleton pregnancies, breech presentation persists in what percentage at
term?
◦ a. 1–2%
◦ b. 3–5%
◦ c. 6–7%
◦ d. 8–9%
2. Risk factors for breech presentation include which of the following?
◦ a. Nulliparity
◦ b. Prior breech fetus
◦ c. Singleton gestation
◦ d. None of the above
3. A 24-year-old primigravida presents to labor and delivery at 38 weeks’ gestation.
She is contracting regularly and on exam she is 4 cm dilated, 25% effaced, –3 station,
and the fetal presenting part is suspected to be a foot. What is the next most
appropriate step in her management?
◦ a. Ultrasound for confirmation of fetal presentation
◦ b. Anesthesia consultation for pain management during labor
◦ c. Leopold maneuvers for further characterization of fetal position
◦ d. Preparation for cesarean delivery due to non-cephalic presentation in labor
4. A 29-year-old multigravida is admitted to your antepartum service after premature
rupture of membranes at 22 weeks’ gestation. She is now 22 weeks 3 days and, after
consultation with neonatology, she desires full resuscitation options at 23 weeks’
gestation. Her fetus is breech. She understands that many factors are involved but
inquires about which mode of delivery she should anticipate. Which of the following
statements is most appropriate?
◦ a. Cesarean would be considered after 23 weeks’ gestation.
◦ b. Cesarean would be recommended after 25 weeks’ gestation.
◦ c. Vaginal delivery would be recommended until 23 weeks’ gestation.
◦ d. All of the above
5. Which of the following is not true regarding maternal morbidity and mortality in
breech delivery?
◦ a. Maternal death is less likely if the breech fetus is delivered via cesarean.
◦ b. Hysterotomy extensions can occur with the use of forceps during cesarean
delivery of the breech fetus.
◦ c. Anesthesia given to aid in uterine relaxation for vaginal delivery can increase the
risk for postpartum hemorrhage.
◦ d. Genital tract lacerations can occur with both vaginal and cesarean delivery of the
breech fetus, and the risk of infection is increased.
6. A 28-year-old G3P2 presented in advanced labor with a fetus in frank breech
presentation, and she delivered vaginally. Her 2-year-old baby is now undergoing
therapy for hip dysplasia and Erb palsy. Which of the following is true regarding her
daughter’s condition?
◦ a. Hip dysplasia is a known risk of vaginal breech delivery due to physical trauma.
◦ b. Since it was not a shoulder dystocia, the Erb palsy cannot be attributed to the
delivery.
◦ c. Both the hip dysplasia and Erb palsy could have been avoided if she had a
cesarean delivery.
◦ d. Hip dysplasia is seen more frequently after breech presentation and is unaffected
by mode of delivery.
7. When assessing candidacy for planned vaginal breech delivery, why are maternal
pelvimetry and fetal ultrasound biometry correlation important?
◦ a. The head is often larger than the breech.
◦ b. The head of a breech fetus does not undergo molding during labor.
◦ c. Ultrasound will help identify fetal anomalies that would alter candidacy.
◦ d. All of the above
8. A 24-year-old multigravida at 39 weeks’ gestation transfers care to you from her
midwife due to breech presentation. She desires an unmedicated vaginal breech
delivery. Which of the following in her history does not make her a good candidate
for a vaginal breech delivery?
◦ a. Diet-controlled gestational diabetes
◦ b. A mid-pelvic interspinous distance of 11.9 cm
◦ c. Ultrasound estimated fetal weight of 4200 grams
◦ d. Desire to avoid anesthesia/analgesia during labor
9. What is the best indicator of pelvic adequacy for vaginal breech delivery?
◦ a. Fetus in frank breech, right sacrum anterior position
◦ b. Computed tomography scan of pelvic measurements
◦ c. Steady cervical dilation and progressive descent of station with contractions
◦ d. Clinical pelvimetry demonstrating inability to reach the sacral promontory
10. Which of the following statements is false regarding the tenets of partial breech
extraction?
◦ a. The breech is allowed to deliver spontaneously to the level of the umbilicus.
◦ b. Following delivery of the legs, the fetal bony pelvis is grasped with both hands
with fingers resting on the anterior superior iliac crests and thumbs on the sacrum.
◦ c. After delivery of the fetal legs, steady, gentle, downward traction is employed
until the lower halves of the scapulae are delivered with no effort to deliver
shoulders and arms until one axilla is seen.
◦ d. Once the breech has delivered to the level of the umbilicus, request cessation of
maternal expulsive effort and patiently await spontaneous delivery of the shoulders
with gentle support of the lower portion of the fetal body.
◦ 11. What is the ratio of vacuum-assisted to forceps assisted vaginal deliveries?
◦ a. 1:1
◦ b. 2:1
◦ c. 3:1
◦ d. 4:1
12. All except which of the following are acceptable indications for operative vaginal
delivery?
◦ a. Aortic stenosis
◦ b. Maternal exhaustion
◦ c. Pelvic floor protection
◦ d. 2nd stage labor ≥2 hours in a multipara with an epidural
13. A 31-year-old primigravida undergoing induction of labor reaches the 2nd stage
of labor after 36 hours. Before beginning to push she says she is too tired and desires
an operative vaginal delivery. Which of the following precludes her from having an
elective operative vaginal delivery?
◦ a. Head is at +1 station
◦ b. Head is in occiput anterior position
◦ c. Scalp is visible at the introitus without labial separation
◦ d. All of the above
14. Which of the following is a prerequisite for vacuum extraction, but not a forceps-
assisted vaginal delivery?
◦ a. Epidural anesthesia
◦ b. Minimum +2 station
◦ c. Assistant to create suction
◦ d. Minimum 34 weeks’ gestation
15. Which of the following is true of high forceps?
◦ a. No role in modern obstetrics
◦ b. Indicated for fetal bradycardia
◦ c. Forceps applied when the fetal head is engaged
◦ d. Indicated for those with a prolonged second stage
16. Which of the following criteria must be met prior to performing an operative
vaginal delivery?
◦ a. Adequate anesthesia
◦ b. Maternal bladder emptied
◦ c. Known fetal head position
◦ d. All of the above
17. A 32-year-old multigravida with an epidural in place has been pushing for 2 hours
with poor descent. The fetal head is positioned left occiput posterior. Forceps
delivery of this patient would be classified as which of the following?
◦ a. Low
◦ b. High
◦ c. Outlet
◦ d. Low outlet
18. Which of the following describes forceps that are applied to the fetal head with
the scalp visible at the introitus without separation of the labia?
◦ a. Low
◦ b. Mid
◦ c. High
◦ d. Outlet
19. Maternal morbidity with forceps delivery is most closely predicted by which of
the following?
◦ a. Fetal station
◦ b. Maternal parity
◦ c. Fetal gestational age
◦ d. Length of the second stage
20. In addition to operative vaginal delivery, which of the following is a risk factor
for urinary retention?
◦ a. Parity
◦ b. Episiotomy
◦ c. Labial swelling
◦ d. Length of the second stage
21. Pathology involving the vulva is common, with lesions resulting from which of
the following?
◦ a. Trauma
◦ b. Neoplasia
◦ c. Immune responses
◦ d. All of the above
22. Agents commonly implicated in allergic or contact dermatitis include which of
the following?
◦ a. Lanolin
◦ b. Benzocaine
◦ c. Clobetasol propionate
◦ d. All of the above
23. The initial evaluation of vulvovaginal complaints without an obvious etiology
typically includes which of the following vaginal assessments?
◦ a. Biopsy
◦ b. Colposcopy
◦ c. Pap screening
◦ d. Saline slide preparation, vaginal pH testing, and aerobic culture
24. Vulvar skin changes are frequently nonspecific, requiring biopsy or accurate
diagnosis. Biopsy site bleeding may need control. Which o the following approaches
to hemostasis may permanently discolor the skin?
◦ a. Suturing
◦ b. Monsel paste
◦ c. Silver nitrate stick
◦ d. Prolonged, direct pressure with gauze
25. Chronic vulvar trauma due to excessive rubbing and scratching may result in
lichen simplex chronicus. Histology classically shows which o the following?
◦ a. Dermal homogenization
◦ b. Granulomatous pattern
◦ c. Vasculopathic pattern
◦ d. Acanthosis and hyperkeratosis