pikiran rakyat - pustaka ilmiah universitas...

2
Pikiran Rakyat o Selasa Sabtu 0 Minggu o Rabu 0 Kamis 0 Jumat 45 20 21 6 7 8 9 10 11 22 23 24 25 26 12 13 14 ~ 27 28 29 30 31 .Sep OOkt ONov ODes o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs ~Manakah Ki Sunda? B " ERlTA utama halam- , an Pendi:dikan Pikiran \Rakyat edisi Rabu (12/9) berjudul "Mahasiswa Jabar 'di Unpad Menurun, Kalah Bersaing dengan Siswa dari Provinsi Lain" merijadi berita menarik. Berita tersebut kutipan dari pidato Rektor Un- pad Prof Dr Ir Ganjar Kurnia, DEA dalam acara dies natalis ke-55 Unpad. Dipaparkan, ma- hasiswa baru Unpad tahun 2012 ini tercatat hanya 49,7 % yang berasal dari SMA ill Jawa Barat. Tahun lalu, mahasiswa baru Unpad asal SMA di Jabar itu mencapai 52%. Sisanya adalah mahasiswa yang berasal dari provinsi lain. Sepakat dengan pernyataan Rektor Unpad, disatu pihak bagi Unpad ini sesuatu yang menggembirakan karena Un- pad sebagai perguruan tinggi telah dipercaya oleh masya- rakat daerah lain danjuga ma- hasiswa asing untuk menuntut ilmu. Namun, di lain pihak ini juga menjadi keprihatinan me- ngingat Unpad dulu didirikan salah satunya untuk mencer- daskan masyarakat Jawa Barat. Mengapa perguruan tinggi di tatar Sunda diisi oleh orang dari daerah lain. Ke manakah KiSunda? Tulisan ini bukan bermaksud untuk mempertajam fanatisme kedaerahan, bukan juga demi kesukuan, tetapi untuk meng- kaji masa depan Ki Sunda yang kian tergerus oleh zaman. Bu- kan pula agar perguruan tinggi di Jabar ini memberikan "dis- pensasi" khusus kepada kepada Ki Sunda, tetapi untuk bahan kajian dan masa depan masya- rakat Jabar dan Ki Sunda pada khususnya. , Fakta berikut ini akan mem- buat makin miris Ki Sunda yang dalam setiap diskusi atau forum lainnya selalu "menge- luh" tentang kurang tampilnya Urang Sunda dalam kepemim- pinan nasional. Angka yang di- paparkan oleh Rektor Unpad tersebut boleh jadi akan mem- buat orang Sunda lebih mengu- rut dada lagi jika dilihat dari asal suku bangsa mahasiswa. Dari angka 49,7 % siswa dari Jabar itu dipastikan tidak sera- tus persen orang Sunda. Angka tersebut pun belum dilihat per fakultas. Di fakultas-fakultas fa- vorit persentasenya bisa makin melorot lagi. Sejak 10 tahun lalu orang Sunda yang menuntut ilmu di fakultas-fakultas favorit di Un- pad menjadi kaum minoritas. Di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) yang tahun ini menja- di fakultas paling tinggi pemi- natnya, sejak sepuluh tahun lalu antara 70% s.d. 80% ma- , hasiswanya adalah warga Ja- bodetabek. Sisanya adalah campuran dari berbagai dae- rah di Indonesia termasuk orang Sunda .•Akibatnya, para Kllplng Humas Unpild 2012 dosen di fakultas ini jika "nga- bodor" di depan kelas menggu- nakan bahasa Sunda, nyaris tidak ada yang tertawa karena mereka tidak mengerti bahasa Sunda. Ketika fenomena ini disam- paikan kepada para dosen dari fakultas favorit lainnya, seperti Fakultas Kedokteran, Kedok- teran Gigi, Ekonomi, Hukum, Farmasi dan juga Psikologi, mereka menyatakan sama. Orang Sunda di fakultas-fakul- tas tersebut menjadi kaum mi- noritas. Namun, bukan berarti orang Sunda sama sekali tidak ditemukan. Mereka umumnya berada di lapis kedua, yakni di program diploma. Untuk bisa menembus seleksi nasional program sarjana (S-1) seperti SNMPTN. Orang Sunda umumnya muncul di fakultas- fakultas yang peminatnya tidak terlalu besar. Kondisi yang lebih parah lagi jika kita lihat di kampus ITB. , Perguruan tinggi yang dirintis sejak satu abad lalu ini bahkan serasa bukan berada di tatar Sunda, baik mahasiswa mau- pun dosennya juga menjadi kaum minoritas. Yang menjadi pertanyaan adalah, ke man- akah Ki Sunda? Apakah kuali- tas intelektualitas mereka se-

Upload: vutuyen

Post on 27-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pikiran Rakyat - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/09/pikiranrakyat... · asal suku bangsa mahasiswa. Dari angka 49,7 %siswa dari Jabar

Pikiran Rakyato Selasa • Sabtu 0 Mingguo Rabu 0 Kamis 0 Jumat

4 520 21

6 7 8 9 10 1122 23 24 25 26

12 13 14 ~27 28 29 30 31

.Sep OOkt ONov ODesoMar OApr OMei OJun OJul OAgs

~Manakah Ki Sunda?B"ERlTA utama halam-

, an Pendi:dikan Pikiran\Rakyat edisi Rabu

(12/9) berjudul "MahasiswaJabar 'di Unpad Menurun,Kalah Bersaing dengan Siswadari Provinsi Lain" merijadiberita menarik. Berita tersebutkutipan dari pidato Rektor Un-pad Prof Dr Ir Ganjar Kurnia,DEA dalam acara dies nataliske-55 Unpad. Dipaparkan, ma-hasiswa baru Unpad tahun2012 ini tercatat hanya 49,7 %yang berasal dari SMA ill JawaBarat. Tahun lalu, mahasiswabaru Unpad asal SMA di Jabaritu mencapai 52%. Sisanyaadalah mahasiswa yang berasaldari provinsi lain.

Sepakat dengan pernyataanRektor Unpad, disatu pihakbagi Unpad ini sesuatu yangmenggembirakan karena Un-pad sebagai perguruan tinggitelah dipercaya oleh masya-rakat daerah lain danjuga ma-hasiswa asing untuk menuntutilmu. Namun, di lain pihak inijuga menjadi keprihatinan me-ngingat Unpad dulu didirikansalah satunya untuk mencer-daskan masyarakat Jawa Barat.Mengapa perguruan tinggi ditatar Sunda diisi oleh orangdari daerah lain. Ke manakahKiSunda?

Tulisan ini bukan bermaksuduntuk mempertajam fanatismekedaerahan, bukan juga demikesukuan, tetapi untuk meng-kaji masa depan Ki Sunda yangkian tergerus oleh zaman. Bu-kan pula agar perguruan tinggidi Jabar ini memberikan "dis-pensasi" khusus kepada kepada

Ki Sunda, tetapi untuk bahankajian dan masa depan masya-rakat Jabar dan Ki Sunda padakhususnya., Fakta berikut ini akan mem-buat makin miris Ki Sundayang dalam setiap diskusi atauforum lainnya selalu "menge-luh" tentang kurang tampilnyaUrang Sunda dalam kepemim-pinan nasional. Angka yang di-paparkan oleh Rektor Unpadtersebut boleh jadi akan mem-buat orang Sunda lebih mengu-rut dada lagi jika dilihat dariasal suku bangsa mahasiswa.Dari angka 49,7 % siswa dariJabar itu dipastikan tidak sera-tus persen orang Sunda. Angkatersebut pun belum dilihat perfakultas. Di fakultas-fakultas fa-vorit persentasenya bisa makinmelorot lagi.

Sejak 10 tahun lalu orangSunda yang menuntut ilmu difakultas-fakultas favorit di Un-pad menjadi kaum minoritas.Di Fakultas Ilmu Komunikasi(Fikom) yang tahun ini menja-di fakultas paling tinggi pemi-natnya, sejak sepuluh tahunlalu antara 70% s.d. 80% ma-

, hasiswanya adalah warga Ja-bodetabek. Sisanya adalahcampuran dari berbagai dae-rah di Indonesia termasukorang Sunda .•Akibatnya, para

Kllplng Humas Unpild 2012

dosen di fakultas ini jika "nga-bodor" di depan kelas menggu-nakan bahasa Sunda, nyaristidak ada yang tertawa karenamereka tidak mengerti bahasaSunda.

Ketika fenomena ini disam-paikan kepada para dosen darifakultas favorit lainnya, sepertiFakultas Kedokteran, Kedok-teran Gigi, Ekonomi, Hukum,Farmasi dan juga Psikologi,mereka menyatakan sama.Orang Sunda di fakultas-fakul-tas tersebut menjadi kaum mi-noritas. Namun, bukan berartiorang Sunda sama sekali tidakditemukan. Mereka umumnyaberada di lapis kedua, yakni diprogram diploma. Untuk bisamenembus seleksi nasionalprogram sarjana (S-1) sepertiSNMPTN. Orang Sundaumumnya muncul di fakultas-fakultas yang peminatnya tidakterlalu besar.

Kondisi yang lebih parah lagijika kita lihat di kampus ITB. ,Perguruan tinggi yang dirintissejak satu abad lalu ini bahkanserasa bukan berada di tatarSunda, baik mahasiswa mau-pun dosennya juga menjadikaum minoritas. Yang menjadipertanyaan adalah, ke man-akah Ki Sunda? Apakah kuali-tas intelektualitas mereka se-

Page 2: Pikiran Rakyat - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/09/pikiranrakyat... · asal suku bangsa mahasiswa. Dari angka 49,7 %siswa dari Jabar

makin menurun, atau kualitaslulusan SMA warga daerah lain:lebih meningkat. Mengapa pu-tra putri Ki Sunda tidak mam-pu men embus seleksi nasionalPTN. Bagaimana masa depanKi Sunda jika mereka tidakmampu menuntut ilmu di per-guruan tinggi berkualitas.

Karena Ki Sunda di Unpadmenjadi kaum minoritas, parapemimpin lembaga kemaha-siswaan pun kebanyakan bu-kan orang Sunda. Padahal,lembaga kemahasiswaan, baiktingkat fakultas maupun uni-versitas merupakan ajang pela-tihan bagi calon para pemim-pin bangsa ini. Acap kali lem-baga kemahasiswaan dalamberkegiatan mampu membuataneka kegiatan yang spekta-kuler dengan biaya hingga ra-tusan juta rupiah, Merekamampu mengatasi kendala inidengan mencari donor atausponsor ke mana-mana, Pada-hal, pihak kampus hanya mem-berikan bantuan alakadarnya. _Sering kali mereka berkegiatansecara internasional, berangkatke luar negeri bukan dengan bi-aya universitas tetapi pandaimencari sumber-sumber dana.

Semakin menurunnya KiSunda yang mampu menem-bus pintu seleksi PTN ternamatidak terlepas darijenjang pen-didikan sebelumnya, baik itutingkat sekolah menengah atashingga ke pendidikan dasar.Para ahli pendidikan harusmeneliti dan mengkaji polapendidikan prauniversitas, ja-ngan-jangan ada sistem yangsalah sehingga merembet hing-

ga ke tingkat universitas. Sayatidak tahu, apakah di SMA-SMA favorit seperti BMANegeri 3 Bandung atau SMAfavorit lainnya komposisi KiSundanya menjadi kaum mi-

-noritas atau sebaliknya.Fenomena ini menarik juga .

jika dikaitkan dengan IndeksPembangunan Manusia (IPM)Jawa Barat yang dari tahun ketahun selalu tidak menggembi-rakan karena terkalahkan olehprovinsi-provinsi lain di luarJawa. Bisajadi, buruknya ang-ka IPM Jabar ini memengaruhikualitas manusia Sunda se-hingga dia kalah di rumahnyasendiri. Jika ada kaitannya,pimpinan Jawa Barat ke depanharus lebih bekerja keras agarIPM Jabar ini terus meningkat.

Para inohong Sunda punjangan terlalu bernafsu agarkepemimpinan nasional harusdipegang oleh Ki Sunda jikamemang kualitas manusianyapun dari tahun ke tahun terusmerosot dan berdaya saing ren-dah. Dulu kita sering kali mem-baca koran atau menontontelevisi dengan narasumber se-orang pakar ilmu tertentu yangorang Sunda. Pada dekade '70-'So-an banyak pakar hukum,pertanian, peternakan, dokterspesialis, dan lain-lain, dengannama-nama Sunda. Ke depanmungkin itu hanya tinggal ke-nangan. Bahkan, para pemim-pin bangsa baik eksekutif mau-pun legislatif akan semakinlangka karena putra putri KiSunda dalam beberapa tahunterakhir ini semakin tidak ber-daya saing tinggi. ***