pikiranrakyat - universitas padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/09/... · 2012....

1
Pikiran Rakyat OS.enin o Selasa 0 RabuOKamisO'/umat .0 Sabtu ·eMinggu cv ·3 17 1819 45678910 11 >12131415. 2.021 ·222324 .2526 ·2728 2930 .31 OJanOPeb OAf~rOAprOMeiOJunOJlJrOAl1s.S.ep OOkt.ONov ODes ~ Wisata Bahasa ;, , Antara Hijab dan Jilbab Oleh MUSTAJAB ELAKANGAN ini penggunaan kata hijab po- puler di masyarakat. Hal ini dilatarbelakangi oJeh semakin berkembangnya budaya berkerudung dan menutup aurat di kalangan Mus- timah. Datam acara yang berlangsung di Sasana Bu- daya Ganesa Bandung bulan Juni talu misalnya, hijab digunakan dalam penamaan acara tersebut: "Indone- sia Hijab Fest 2012". Selain itu, kata hijab juga digu- nakan dalam penamaan gerai di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung yang menjual aneka busana Muslimah dengan gaya khas terkini. Kemudian, datam salah satu iklan televisi yang menawarkan alat pembersih daerah kewanitaan pun terdapat dialog yang menggunakan kata hijab, "Hay, sekarang berhi- jab?" Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh seorang wanita kepada temannya yang mengubah penam- pilannya dengan berji/bab. Bahkan, terdapat satu ko- munitas perempuan yang menamakan dlrinya seba- gai Hijabers Community yang di dalamnya berkumpul para Muslimah muda yang aktif berbagi kiat dan pe- ngalaman terkait dengan jilbab dan Islam. Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti 'penghalang'. Menurut Kamus Besar Bahasa Indone- sia (KBBI) hijab memiliki tiga makna. Pertama, hijab bermakna 'dinding yang membatasi sesuatu dengan yang lain'. Kedua, hijab bermakna 'dinding yang membatasi hati manusia dan Allah'. Ketiga, hijab bermakna 'dinding yang menghalangi seseorang dari mendapat harta waris'. Di negara Barat dan beberapa negara yang.berba- hasa Arab, kata hijab lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita Muslim, sedangkan di Inoonesia kata hijab lebih dikenal se- bagal dinding atau penghalang, Sementara itu; untuk merujuk pada kerudung, di Indonesia biasanya digu- nakan kata jilbab. Dalam KBBI. jilbab bermakna 'kerudung lebar yang dipakai wanita Muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada'. Namun, dalam keilmuan Islam, hijab atau jilbab lebih tepat di- gunakan untuk tat a cara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan syariat agama. Hingga kini memang belum diketahui secara pasti siapa yang pertama kali memopulerkan kata hijab yang merujuk pada tata cara berpakaian. Namun, Di- an Pelangi, desainer yang fokus pada rancangan bu- sana Muslim sekaligus pendiri Hijabers Community, dapat dianggap sebagai pionirnya. Hal itu berawal B dari keresahannya ketika mendengar pencitraan wani- ta berjilbab yang dianggap kuno dan kampungan. Ke- mudian, dia tertantang untuk membuat perubahan. Dengan berbekal pendidikan tata busana yang dia tempuh di ESMODJakarta dan pendidikan agama di . Mesir, perlahan dia mengubah citra kuno busana Muslim melalui rancangannya yang modis dan trendi dengan tetap memperhatikan pakem agama. Keberhasilannya membuat tren berjilbab yang modis dan berkembang pesatnya Hijabers Communi- ty rnenirnbulkan persepsi bahwa hijab identik oengan tata cara berbusana Muslimah ala Dian Pelangi, sedangkan jilbab identik dengan tata cara berbusana Muslimah konvensionai. Secara tidak langsung, hal ini melekatkan kata hijab .dengan citra kekinian dan lambat laun menggeser kata jilbab ke ranah kekunoan. Dari kata hijab dan jilbab ini berkembang kata hi- jaber dan jilbaber yang berarti 'orang yang menggu- nakan hijab atau jilbab'. Bentukannya mengadaptasi pola bahasa Inggris. Istilah hijaber selain digunakan untuk pengguna hijab, biasa juga ditujukan kepada anggota komunitas Hijabers Community. Sementara, istilah jilbaber biasanya lekat dengan Muslimah ak- tivis masjid atau kampus yang kebanyakan berjilbab lebar. Memang pada akhirnya, semua dikembalikan kepada masyarakat sebagai pengguna bahasa. Hen- dak menggunakan kata hjjab atau jilbab, keduanya merujuk kepada hal yang sama. Namun perlu di- ingat, apabila kata hijab hendak dlgunakan, penulisannya harus dicetak miring. Ini disebabkan ' makna tersebut belum masuk ke dalam KBBI se- hingga masih dianggap sebagai ungkapan aslng. Sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa In- donesia yang Disempurnakan. huruf miring dalam cetakan digunakan untuk menuliskan kata nama ilmi- ah atau ungkapan asing. Yang lebih utama, kepopuleran hijab ini dimaknai lebih dalam oleh Muslimah yang mengenakannya. Tidak sekadar berbusana muslimah trendi dan modis, hijab membawa pemakainya pada kualitas iman yang lebih tinggi sehingga mampu membatasi dirinya dari melanggar norma dan ajaran agama, *** Penulis, alumnus D-3 Editing, Fakultas Sastra, Unpad. Kllplnl Hu ma s Unpad 2012

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PikiranRakyat - Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/09/... · 2012. 9. 4. · timah. Datam acara yang berlangsung di Sasana Bu-daya Ganesa Bandung bulan

Pikiran RakyatOS.enin o Selasa 0 RabuOKamisO'/umat .0 Sabtu ·eMinggucv ·3

17 181945678910 11 >12131415.

2.021 ·222324 .2526 ·2728 2930 .31

OJanOPeb OAf~rOAprOMeiOJunOJlJrOAl1s.S.ep OOkt.ONov ODes

~ Wisata Bahasa ; , ,

Antara Hijab dan JilbabOleh MUSTAJAB

ELAKANGAN ini penggunaan kata hijab po-puler di masyarakat. Hal ini dilatarbelakangioJeh semakin berkembangnya budaya

berkerudung dan menutup aurat di kalangan Mus-timah. Datam acara yang berlangsung di Sasana Bu-daya Ganesa Bandung bulan Juni talu misalnya, hijabdigunakan dalam penamaan acara tersebut: "Indone-sia Hijab Fest 2012". Selain itu, kata hijab juga digu-nakan dalam penamaan gerai di salah satu pusatperbelanjaan di Bandung yang menjual aneka busanaMuslimah dengan gaya khas terkini. Kemudian,datam salah satu iklan televisi yang menawarkan alatpembersih daerah kewanitaan pun terdapat dialogyang menggunakan kata hijab, "Hay, sekarang berhi-jab?" Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh seorangwanita kepada temannya yang mengubah penam-pilannya dengan berji/bab. Bahkan, terdapat satu ko-munitas perempuan yang menamakan dlrinya seba-gai Hijabers Community yang di dalamnya berkumpulpara Muslimah muda yang aktif berbagi kiat dan pe-ngalaman terkait dengan jilbab dan Islam.

Hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti'penghalang'. Menurut Kamus Besar Bahasa Indone-sia (KBBI) hijab memiliki tiga makna. Pertama, hijabbermakna 'dinding yang membatasi sesuatu denganyang lain'. Kedua, hijab bermakna 'dinding yangmembatasi hati manusia dan Allah'. Ketiga, hijabbermakna 'dinding yang menghalangi seseorang darimendapat harta waris'.

Di negara Barat dan beberapa negara yang.berba-hasa Arab, kata hijab lebih sering merujuk kepadakerudung yang digunakan oleh wanita Muslim,sedangkan di Inoonesia kata hijab lebih dikenal se-bagal dinding atau penghalang, Sementara itu; untukmerujuk pada kerudung, di Indonesia biasanya digu-nakan kata jilbab. Dalam KBBI. jilbab bermakna'kerudung lebar yang dipakai wanita Muslim untukmenutupi kepala dan leher sampai dada'. Namun,dalam keilmuan Islam, hijab atau jilbab lebih tepat di-gunakan untuk tat a cara berpakaian yang pantassesuai dengan tuntunan syariat agama.

Hingga kini memang belum diketahui secara pastisiapa yang pertama kali memopulerkan kata hijabyang merujuk pada tata cara berpakaian. Namun, Di-an Pelangi, desainer yang fokus pada rancangan bu-sana Muslim sekaligus pendiri Hijabers Community,dapat dianggap sebagai pionirnya. Hal itu berawal

B dari keresahannya ketika mendengar pencitraan wani-ta berjilbab yang dianggap kuno dan kampungan. Ke-mudian, dia tertantang untuk membuat perubahan.Dengan berbekal pendidikan tata busana yang diatempuh di ESMODJakarta dan pendidikan agama di .Mesir, perlahan dia mengubah citra kuno busanaMuslim melalui rancangannya yang modis dan trendidengan tetap memperhatikan pakem agama.

Keberhasilannya membuat tren berjilbab yangmodis dan berkembang pesatnya Hijabers Communi-ty rnenirnbulkan persepsi bahwa hijab identik oengantata cara berbusana Muslimah ala Dian Pelangi,sedangkan jilbab identik dengan tata cara berbusanaMuslimah konvensionai. Secara tidak langsung, halini melekatkan kata hijab .dengan citra kekinian danlambat laun menggeser kata jilbab ke ranahkekunoan. •

Dari kata hijab dan jilbab ini berkembang kata hi-jaber dan jilbaber yang berarti 'orang yang menggu-nakan hijab atau jilbab'. Bentukannya mengadaptasipola bahasa Inggris. Istilah hijaber selain digunakanuntuk pengguna hijab, biasa juga ditujukan kepadaanggota komunitas Hijabers Community. Sementara,istilah jilbaber biasanya lekat dengan Muslimah ak-tivis masjid atau kampus yang kebanyakan berjilbablebar.

Memang pada akhirnya, semua dikembalikankepada masyarakat sebagai pengguna bahasa. Hen-dak menggunakan kata hjjab atau jilbab, keduanyamerujuk kepada hal yang sama. Namun perlu di-ingat, apabila kata hijab hendak dlgunakan,penulisannya harus dicetak miring. Ini disebabkan 'makna tersebut belum masuk ke dalam KBBI se-hingga masih dianggap sebagai ungkapan aslng.Sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa In-donesia yang Disempurnakan. huruf miring dalamcetakan digunakan untuk menuliskan kata nama ilmi-ah atau ungkapan asing.

Yang lebih utama, kepopuleran hijab ini dimaknailebih dalam oleh Muslimah yang mengenakannya.Tidak sekadar berbusana muslimah trendi danmodis, hijab membawa pemakainya pada kualitasiman yang lebih tinggi sehingga mampu membatasidirinya dari melanggar norma dan ajaran agama, ***

Penulis, alumnus D-3 Editing, Fakultas Sastra,Unpad.

Kllplnl Hu ma s Unpad 2012