pernikahan dini - pustaka ilmiah universitas...

2
Pikiran Rakyat ~~~~~~~ ~~~~~==''''''~''''''''''"'''''''' """"~~'"",," """'"='~7'''"'''~''~~o'''''',-" 0 Sabtu o Selasa 0 Rabu 0 Kamis Jumat '_-=-_-"-=--_----:~~ 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 20 21 22 23 24 2=5 2~6_~~2---7~2~8----~~~~~- o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt '."'.,,<""",-,..- .., '.cUNPAD OcNDN UNPAD ii{ Pernikahan Dini re Sebabl,"an Perceraian T--.· ..... ggi . Selain Dipicu Oleh Masalah Kemiskinan CIAMIS, (PR» Lima daerah di Jawa Barat selama ini menunjukkan kasus perceraian paling tinggi, Selain karena faktor kemiskinan, masalah pernikahan dini juga menjadi pemicu tingginya perceraian di daerah tersebut, "Di daerah Ciamis angka perceraian tinggi karen.a pernikahan dini cukup domi- nan. Mereka menikah dalam usia belum matang dan pri- anya juga belum berpenghasi: lan baik. Ketika memasuki rumah tangga banyak meng- hadapi masalah, sam~a,! akhirnya banyak yang cerai, kata Rukman, pemerhati masalah keluarga yang juga mantan Kepala Badan Koordi- nasi Keluarga Berencana Na- sional (BKKBN)Jawa Barat. Selain Ciamis (5,319 kasus tahun 2011), angka perceraian yang tinggi yaitu di Tasik- malaya (4.521), Majalengka (3.911), Indramayu (3.208), dan Kab. Cirebon (6.156). Menurut Rukman, di daerah pegunungan seperti di Ciamis dan Tasikmalaya, selain faktor ekonomi, perceraian banyak juga disebabkan pernikahan dini. Sementara itu, pemerhati masalah sosial asal Unpad Bu- di Rajab mengatakan, daerah Priangan Timur sejak zaman dulu tingkat perceraiannya tinggi. Dari studi pustaka yang dia lakukan, banyak data bah- wa kasus perceraian di Pria- ngan Timur seperti Ciamis se- jak zaman dulu menonjol. "Ja- di daerah itu memang sejak lama demikian," katanya. Daerah pantura sendiri, seperti Cirebon dan Indra- mayu, perceraian banyak ter- jadi karena dipicu persoalan kemiskinan, Ketika sedang pa- nen raya, banyak warga menikah, karena ada bahan pangan. Tetapi memasuki paceklik, angka menjadi perceraian tinggi, Menurut Wakil Panitera Pengadilan Agama Tasik- malaya Wahid Hilmi, penye- bab utama perceraian di dae- rah Tasikmalaya memang masalah ekonomi, Sementara: itu, juru bicara I PengadilanAgama (PA).Ka~u- paten Ciamis Asep Mujtahid, kasus perceraian yang masuk ke PA Ciamis setiap tahunnya terus bertambah. Pada tahun 2011 mencapai 5.319 perkara. Sementara tahun 2010 perkara pengajuan cerai 4,936. "Trennya terus naik," ujarnya. Jumlah tersebut, menu rut Asep, cukup tinggi dib~n- dingkan dengan daerah lam- nya di Jawa Barat. la tak menampik bahwa dengan adanya peningkatan tersebut, diprediksi Ciamis termasuk ke dalam daerah dengan tingkat perceraian tertinggi. "Sebelumnya, Ciamis ada di bawah Indramayu dan lebih tinggi dari Tasikmalaya, Na- mun, dengan peningkatan perkara pada 2011, meskipun belum pasti, tidak menutup kemungkinan termasuk yang tertinggi," katanya. Di Indramayu, hampir sama dengan Kantor Pengadilan Agama (PA) lain di Jawa Barat, sejak tahun 2007 terja- di peningkatan jumlah perceraian, Hal ini ditun- jukkan dengan Kantor PA yang nyaris tidak pernah sepi. Hal yang layak dicermati, penyebab terbesar perceraian Kliping Humas Unpad 2011..

Upload: lynhan

Post on 13-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pikiran Rakyat~~~~~~~~~~~~==''''''~''''''''''"'''''''' """"~~'"",,""""'"='~7'''"'''~''~~o'''''',-" 0 Sabtuo Selasa 0 Rabu 0 Kamis Jumat '_-=-_-"-=--_----:~~

4 5 6 7 8 9 10 11 12 1320 21 22 23 24 2=5 2~6_~~2---7~2~8----~~~~~-oMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt

'."'.,,<""",-,..- ..,

'.cUNPAD

OcNDN UNPAD

ii{

Pernikahan Dini• re

Sebabl,"an Perceraian T--.·.....ggi.

Selain Dipicu Oleh Masalah Kemiskinan

CIAMIS, (PR»Lima daerah di J awa Barat

selama ini menunjukkan kasusperceraian paling tinggi, Selainkarena faktor kemiskinan,masalah pernikahan dini jugamenjadi pemicu tingginyaperceraian di daerah tersebut,"Di daerah Ciamis angka

perceraian tinggi karen.apernikahan dini cukup domi-nan. Mereka menikah dalamusia belum matang dan pri-anya juga belum berpenghasi:lan baik. Ketika memasukirumah tangga banyak meng-hadapi masalah, sam~a,!akhirnya banyak yang cerai,kata Rukman, pemerhatimasalah keluarga yang juga

mantan Kepala Badan Koordi-nasi Keluarga Berencana Na-sional (BKKBN)Jawa Barat.Selain Ciamis (5,319 kasus

tahun 2011), angka perceraianyang tinggi yaitu di Tasik-malaya (4.521), Majalengka(3.911), Indramayu (3.208),dan Kab. Cirebon (6.156).Menurut Rukman, di daerah

pegunungan seperti di Ciamisdan Tasikmalaya, selain faktorekonomi, perceraian banyakjuga disebabkan pernikahandini.Sementara itu, pemerhati

masalah sosial asal Unpad Bu-di Rajab mengatakan, daerahPriangan Timur sejak zamandulu tingkat perceraiannya

tinggi. Dari studi pustaka yangdia lakukan, banyak data bah-wa kasus perceraian di Pria-ngan Timur seperti Ciamis se-jak zaman dulu menonjol. "Ja-di daerah itu memang sejaklama demikian," katanya.Daerah pantura sendiri,

seperti Cirebon dan Indra-mayu, perceraian banyak ter-jadi karena dipicu persoalankemiskinan, Ketika sedang pa-nen raya, banyak wargamenikah, karena ada bahanpangan. Tetapi memasukipaceklik, angka menjadiperceraian tinggi,Menurut Wakil Panitera

Pengadilan Agama Tasik-malaya Wahid Hilmi, penye-

bab utama perceraian di dae-rah Tasikmalaya memangmasalah ekonomi,Sementara: itu, juru bicara

I PengadilanAgama (PA).Ka~u-paten Ciamis Asep Mujtahid,kasus perceraian yang masukke PA Ciamis setiap tahunnyaterus bertambah. Pada tahun2011 mencapai 5.319 perkara.Sementara tahun 2010perkara pengajuan cerai 4,936."Trennya terus naik," ujarnya.Jumlah tersebut, menu rut

Asep, cukup tinggi dib~n-dingkan dengan daerah lam-nya di Jawa Barat. la takmenampik bahwa denganadanya peningkatan tersebut,diprediksi Ciamis termasuk ke

dalam daerah dengan tingkatperceraian tertinggi."Sebelumnya, Ciamis ada di

bawah Indramayu dan lebihtinggi dari Tasikmalaya, Na-mun, dengan peningkatanperkara pada 2011, meskipunbelum pasti, tidak menutupkemungkinan termasuk yangtertinggi," katanya.Di Indramayu, hampir sama

dengan Kantor PengadilanAgama (PA) lain di JawaBarat, sejak tahun 2007 terja-di peningkatan jumlahperceraian, Hal ini ditun-jukkan dengan Kantor PAyang nyaris tidak pernah sepi.Hal yang layak dicermati,

penyebab terbesar perceraian

Kliping Humas Unpad 2011..

TasikrnatayaKota DepokKota CirebonCiarnis /BanjarSubangCianjurKarawangKota Sukabumikota BogorPurwakartaKuninganKab. CirebonKota BekasiSumedangKab. BogorMajalengkaIndramayu

3.9991.6292.197

1.796699

1.128

4.5212.321

8325.3192.1871.93

1..276514

1.109700

2.3516.1562.2182.1971.7853.9113.208

2.137 1.354

Sumber: Diolah dari data Pengadilan Agama Kab./Kota Jabar. Grafls: parmaali/"PR".

didorong oleh faktor ekonomi.Kemiskinan, rupanya menjadipendorong terbesar kerun-tuhan rumah tangga yang be-rakhir dengan pereeraian.

"Ini fenomena umum diJawa Barat. Sejak 2007pereeraian sangat tinggi.Penyebab terbesarnya ialahfaktor ekonomi. Karenaekonomi, suami menganggur,istri menuntut tanggung jawabsuami. Karena tidak adapekerjaan, suami dan istriterus-menerus berselisih danberakhir dengan pereeraian,"tutur Hubungan MasyarakatPA Indramayu, Ueu Sukirno,SHI.

Pereeraian akibat ekonomi,sejak 2007 meningkat tajam.Di tahun 2007 hanya 979perkara, lalu tahun 2010,mengalami lonjakan mencapai3.205 perkara. Sementaratahun zo nlalu, di luar dugaannaik menjadi 3.208 perkara.

Begitu juga di daerah Ma-jalengka, masalah kemiskinanmenjadi pendorong utamapereeraian. Berdasarkan datadi Kantor PA Majalengka,jumlah pereeraian yangberlatar belakang faktorekonomi meneapaisebanyak2.406 perkara. "Angkapereeraian tahun 2011 lebihbanyak dibandingkan dengantahun sebelumnya. Tahun2010 lalu kasusnya hanya se-banyak 3-491 perkara," ungkapSyamsul Anwar Ketua PA Ma-jalengka.

Kasus paling tinggi angkapereeraiannya yaitu Kab. Cire-bon meneapai 6.156 kasus,sedangkan tahun sebelumnya5.212 pasutri. "Masalah ekono-mi dan tidak ada tanggung

jawab hingga kini tetap menja-di faktor penyebab utama yangmengakibatkan pasangan sua-mi istri melakukan pereerai-an," kata Sekretaris/PaniteraPengadilan Agama KabupatenCirebon, Akhmad Jalaludin.

Angka pereeraian tertinggidi Keeamatan Mundu' yangmeneapai 359 pasutri, disusulGegesik 261, Susukan 238,Sumber 218 dan Arjawinang-un 217.

Sosiolog Dr Tyas Retnomelihat bahwa ada masalahlain yang terjadi dalam sistemmasyarakat kita, terutama ni-lai-nilai keluarga semakin ti-pis. Oleh karena itu, untukmenekan angka pereeraian ni-lai keluarga harus diperba-harui. "Selain memperkuatkomitmen dalam berkeluarga,juga nilai-nilai dalam keluargaharus diperkuat," katanya.

Sementara itu, BupatiCiamis Engkon Komara mera-sa prihatin dengan banyaknyapegawai negeri sipil (PNS) dilingkungan Pemkab Ciamisyang mengajukan cerai. Diaminta agar PNS benar-benarmenjaga keutuhan rumahtangganya, agar menjadi tela-dan bersama.

"Saya meminta agar pe-gawai bisa menjaga keutuhanrumah tangganya," katanya.

Berdasarkan data Pengadi-lan Agama (PA) KabupatenCiamis jumlah PNS yang men-gajukan pereeraian sepanjang2011 meneapai 134 perkara.Jumlah tersebut terbagi atas67 perkara eerai talak dan 67perkara gugat eerai.

Sementara jumlah pereerai-an PNS di Tasikmalaya se-banyak 1.021 perkara. ***