peningkatan kemampuan memahami unsur unsur...

124
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII/A SMP PGRI 6 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH : GREGORIUS JALA NPM: 10.8.03.51.31.1.5.2903 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014

Upload: nguyenthien

Post on 28-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR – UNSUR

INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE

STAD PADA SISWA KELAS VIII/A SMP PGRI 6 DENPASAR

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

OLEH :

GREGORIUS JALA

NPM: 10.8.03.51.31.1.5.2903

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI

DENPASAR

2014

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat-Nya dan usaha yang telah penulis lakukan, akhirnya skripsi yang berjudul

“PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR INTRINSIK

CERPEN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA

VIII/A SMP PGRI 6 DENPASAR” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Sebagai insan yang lemah penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih

jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Akan tetapi, keberadaannya seperti ini

tentulah tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, sudah sepantasnyalah, melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang tulus kepada berbagai pihak, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd. selaku Rektor Universitas

Mahasaraswati Denpasar atas fasilitas dan kesempatan yang telah

diberikan, baik selama mengikuti perkuliahan maupun saat penyusunan

skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Wayan Maba selaku dekan Fakultas keguruan dan Ilmu

pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar atas segala arahan dan

prasarana yang diberikan kepada penulis.

3. Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa, Sastra Indonesia, dan seni yang telah memberikan bantuan dan

motivasi kepada penulis.

i

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

4. Bapak Dr.Drs. I Nyoman Suparsa, MS. selaku pembimbing I yang dengan

teliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

dalam menyelesaikan karya tulis ini.

5. Drs. I Nyoman Diarta, M. Pd. Selaku pembimbing II, yang dengan teliti

dan sabar pula memberikan dorongan dan bimbingan kepada penulis.

6. Bapak Drs. I Ketut Antara, M. Ag. Selaku Kepala Sekolah SMP PGRI 6

Denpasar, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

mengadakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

7. Ibu Luh Sudiasih, S. Pd selaku guru bahasa Indonesia di kelas VIII/A SMP

PGRI 6 Denpasar yang telah bersedia membantu penulis dalam

pengambilan data serta memberikan motivasi kepada penulis.

8. Para siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar yang telah menerima

penulis dengan tangan terbuka untuk melaksanakan penelitian di kelas

mereka.

9. Keluarga, orang tua dan sahabat terkasih, yang mendorong dan

memotivasi penulis agar tidak bermalas-malasan dalam proses penyusunan

skripsi ini.

10. Teman-teman Mahasiswa yang senantiasa memabantu member

kritik dan saran yang menyempurnakan penyusunan skripsi ini, sehingga

kita dapat bisa maju bersama untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk

itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

ii

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

pembaca, dan penulis berharap hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi

mereka yang membutuhkan.

Denpasar, Agustus 2014

Penulis

iii

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

ABSTRAKS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR-UNSUR

INTRINSIK CERPEN MALALUI METODE KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHEIVEMENT DIVISION STAD PADA

SISWA KELAS VIII/A SMP PGRI 6 DENPASAR

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh : GREGORIUS JALA

NPM : 10.8.03.51.31.1.5.2903

Halaman : LXX/ 70

Metode yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kurangnya

kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Disamping itu,

siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini

adalah (1) Apakah Metode Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan

kemampuan memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen pada siswa kelas VIII/A

SMP PGRI 6 Denpasar?, (2) Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran

metode Kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran memahami unsur-unsur

intrinsik cerpen?. Tujuannya sebagai bahan perbandingan bagi guru untuk

pengajaran unsur-unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan metode Kooperatif

tipe STAD dan untuk menambah wawasan tentang konsep metode Kooperatif tipe

STAD yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan memahami unsur-unsur

intrinsik cerpen. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada peningkatan

kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A

SMP PGRI 6 Denpasar. Manfaat penelitian ini bagi guru sebagai masukan adanya

variasi strategi pembelajaran dan bagi siswa adanya bahan variasi pembelajaran

yang mengarah siswa menjadi proaktif, kreatif dan motivasi.

Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengertian Cerpen,

pembagian Cerpen, Ciri-ciri cerpen, Unsur-unsur Intrinsik dalam Cerpen meliputi:

Tema, Alur, Penokohan, Latar, Sudut pandang, Amanat, Gaya bahasa atau Diksi,

pengertian Kooperatif dan pengertian Student Teams Achievement Division

(STAD).

Penelitian menggunakan metode tindakan kelas. Subjek penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar yang berjumlah 39

siswa. Seluruh siswa dijadikan sampel penelitian. Dalam penelitian ini, seluruh

siswa diberikan tugas kelompok untuk memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

sesuai dengan materi yang telah disampaikan.

Berdasarkan analisis data, maka peneliti dapat simpulkan sebagai berikut :

(1) pemberian melalui metode Kooperatif tipe STAD sangat efektif terhadap

iv

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen siswa kelas VIII/A SMP

PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. (2) siswa aktif dalam proses

pembelajaran, siswa termotivasi dalam dalam belajar dan dapat

menumbuhkan komunikasi positif antara sisw. (3) Dari hasil penelitian yang

dilakukan peneliti di SMP PGRI 6 Denpasar terhadap kemampuan memahami

unsur-unsur intrinsik cerpen mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari

setiap siklus I siswa mendapat nilai rata-rata 62,35, siklus II siswa mendapat

76,66, dan siklus III siswa mendapat 80,50.

Kata Kunci: Memahami Unsur Intrinsik, Cerpen, Metode Kooperatif

tipe STAD

v

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

MOTO

“Berusahalah jangan sampai terlengah walau

sedetik saja, karena atas kelengan itu kita tak akan

bisa dikembalikan seperti semula”

vi

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Kata Persembahan

Dengan ketulusan hati skripsi ini kupersembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku serta kasih-Nya tak terbatas.

2. Kedua orang tuaku atas doa dan dukungannya baik moral maupun

material.

3. Serta sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan membantu di saat aku

kesulitan.

vii

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------- i

ABSTRAK ---------------------------------------------------------------------------- iv

MOTO ---------------------------------------------------------------------------------- vi

PERSEMBAHAN -------------------------------------------------------------------- vii

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------- viii

DAFTAR TABEL ------------------------------------------------------------------- xii

DAFTAR GAMBAR ---------------------------------------------------------------- xiv

BAB I PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------- 1

1.1 Latar Belakang ----------------------------------------------------------- 1

1.2 Rumusan Masalah ------------------------------------------------------- 5

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ---------------------------------------------- 5

1.4 Tujuan Penelitian -------------------------------------------------------- 5

1. Tujuan Umum -------------------------------------------------------- 5

2. Tujuan Khusus ------------------------------------------------------- 6

1.5 Manfaat Penelitian ------------------------------------------------------- 6

1. Manfaat Teoritis ------------------------------------------------------ 6

2. Manfaat Praktis ------------------------------------------------------- 7

1.6 Asumsi -------------------------------------------------------------------- 7

BAB II LANDASAN TEORI ------------------------------------------------------ 9

2.1. Pengertian Cerpen ------------------------------------------------------ 9

viii

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

2.2 pembagian Cerpen ------------------------------------------------------- 10

2.3 Ciri-ciri Cerpen ---------------------------------------------------------- 11

2.4 Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ------------------------------------------ 11

2.5 Pembelajaran Metode Kooperatif ------------------------------------- 13

2.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif -------------------------- 13

2.5.2 tujuan pembelajaran kooperatif -------------------------------- 13

25.3 unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif ------------------- 15

2.5.4 kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif --------- 16

2.5.4.1. kelebihan ------------------------------------------------ 16

2.5.4.2. kelemahan ----------------------------------------------- 17

2.5.5 jenis-jenis kaidah Pembelajaran Kooperatif ------------------ 17

2.6 pengertian Student Teamns Achievement Division (STAD) ------ 18

2.6.1 langkah-langkah Pembelajaran kooperatif tipe STAD ----- 18

2.6.2. kelemahan dan keunggulan kooperatif tipe STAD --------- 19

2.6.2.1. kelemahan ---------------------------------------------- 19

2.6.2.2. kelebihan ------------------------------------------------ 20

BAB III METODE PENELITIAN ----------------------------------------------- 21

3.1. Jenis Penelitian ---------------------------------------------------------- 21

3.2. Subjek, Objek, dan Tempat penelitian ------------------------------- 22

3.3 Rancangan Penelitian --------------------------------------------------- 23

3.4. Prosedur Penelitian ----------------------------------------------------- 25

3.4.1. Refeksi Awal ----------------------------------------------------- 25

3.4.2. Siklus I ------------------------------------------------------------ 25

ix

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

3.4.3 Perencanaan ------------------------------------------------------- 25

3.4.4 Pelaksanaan ------------------------------------------------------- 27

3.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ------------- 29

3.5.1 Metode tes --------------------------------------------------------- 29

3.5.2 Metode Observasi ------------------------------------------------ 29

3.5.3 Instrumen ---------------------------------------------------------- 30

3.6 Analisis Data ------------------------------------------------------------- 33

BAB IV HASIL PENELITIAN --------------------------------------------------- 35

4.1 Hasil Penelitian ---------------------------------------------------------- 35

4.1.1. Refleksi Awal ----------------------------------------------------- 35

4.1.1.1 Hasil Observasi Awal ---------------------------------- 35

4.1.1.2 Hasil Tes Awal ------------------------------------------ 36

4.1.1.3 Analisis Data --------------------------------------------- 37

4.1.2. Siklus I ------------------------------------------------------------ 39

4.1.3. Hasil Penelitian Siklus I ---------------------------------------- 39

4.1.3.1 Hasil Observasi ----------------------------------------- 39

4.1.3.2 Hasil Tes ------------------------------------------------- 40

4.1.3.3 Analisis Data -------------------------------------------- 41

4.1.3.4 Refleksi -------------------------------------------------- 43

4.1.4 Hasil Siklus II ---------------------------------------------------- 44

4.1.4.1 Perencanaan --------------------------------------------- 44

4.1.4.2 Pelaksanaan/Tindakan --------------------------------- 46

4.1.4.3 Hasil Observasi dan Evaluasi ------------------------- 48

x

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

4.1.4.4 Hasil Observasi ----------------------------------------- 49

4.1.4.5 Hasil Tes ------------------------------------------------- 49

4.1.4.6 Analisis Data Siklus II --------------------------------- 51

4.1.4.7 Refleksi -------------------------------------------------- 52

4.1.5. Hasil Siklus III --------------------------------------------------- 53

4.1.5.1. Perencanaan -------------------------------------------- 53

4.1.5.2. Pelaksanaan --------------------------------------------- 55

4.1.5.3. Hasil Observasi dan Evaluasi ------------------------ 57

4.1.5.4. Hasil Observasi ----------------------------------------- 58

4.1.5.5. Hasil Tes ------------------------------------------------ 58

4.1.5.6. Analisis Data Siklus III ------------------------------- 60

4.1.5.7. Refleksi -------------------------------------------------- 61

4.2. Rekapitulasi Hasil Pra Siklus,I,II,III --------------------------------- 62

4.3. Pembahasan -------------------------------------------------------------- 66

BAB V PENUTUP ------------------------------------------------------------------- 69

5.1. Simpulan ----------------------------------------------------------------- 69

5.2. Saran-saran --------------------------------------------------------------- 70

Daftar Pustaka

Lampiran

xi

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

01. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan

kelompok Belajar Konvesional ........................................................ 14

02. Data Nama Siswa Kelas VIII A SMP PGRI 6 Tahun

Pelajaran 20132014 yang dijadikan Subjek Penelitian ................ 22

03. Skenario Pembelajaran ……………………………………………..27

04. Klafisikasi peningkatan kemampuan memahami

unsur-unsur intrinsi cerpen pada siswa VIII A SMP PGRI 6

Denpasar Tahun Pelajaran 2013/214………………………………33

05. Hasil tes awal memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

pada siswa kelas VIII A SMP PGRI 6 Denpasar

Tahun Pembelajaran 2013/2014……………………………………36

06. Analisis Data Tes Awal……………………………………………...38

07. Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Metode Kooperatif tipe STAD siklus I..40

08. Analisis Data Tes kemampuan Memahami Unsur-unsur

intrinsic Cerpen Melalui metode Kooperatif Tipe

STAD Siklus I…………………………………………………………41

09. Skenario Pembelajaran Siklus II…………………………………….49

10. Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Metode Kooperatif tipe

xii

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

STAD siklus II…………………………………………………….....50

11. Analisis Data Tes kemampuan Memahami Unsur-unsur

intrinsic Cerpen Melalui metode Kooperatif Tipe

STAD Siklus II………………………………………………………..51

12. Skenario Pembelajaran Siklus III ………………………………….55

13. Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-unsur

Intrinsik Cerpen Melalui Metode Kooperatif

tipe STAD siklus III . .......................................................................... 58

14. Analisis Data Tes kemampuan Memahami Unsur-unsur

intrinsic Cerpen Melalui metode Kooperatif Tipe

STAD Siklus III .................................................................................. 60

15. Rekapitulasi Tes awal, Siklus I,Siklus II, dan Siklus III

tentang Peningkatan Kemampuan Unusur-unsur

Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif tipe STAD

pada siswa kelas VIII A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun

Pelajaran 2013/2014 ........................................................................... 63

xiii

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Siklus …………………………………………………….24

xiv

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena

itu, pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sangat

penting dilaksanakan dan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa di

dalam memahami dan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, baik

lisan maupun tulisan. Selain itu dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) juga membahas tentang sastra.

Sehubungan dengan hal tersebut, sastra perlu diperkenalkan sedini mungkin

kepada anak. Secara formal, di sekolah-sekolah, baik di tingkat SD maupun di

tingkat Perguruan Tinggi materi sastra telah masuk dalam kurikulum. Ini berarti,

bahwa siswa diharapkan mempunyai kebiasaan mengapresiasi sastra.

Pembelajaran sastra mengarah pada penigkatan kemampuan apresiasi sastra siswa.

Pembelajaran sastra mencakup dua segi. Pertama, pembelajaran sastra diarahkan

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal mengenal, memahami,

menghayati, dan menikmati karya sastra. Kedua, pembelajaran sastra diarahkan

untuk menumbuhkan dan meningkatkan keberanian, kemauan, dan kreativitas

siswa.

Diharapkan agar siswa memiliki kemampuan yang kuat, keberanian tinggi

dan kreativitas dalam mengekpresikan pikiran, perasaan dan pengalaman dalam

bentuk karya sastra. Perhatian tersebut dapat dilihat dari jumlah besar siswa

1

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

mengapresiasi karya sastra yang ada, baik dalam bentuk media cetak seperti buku,

majalah, koran maupun juga dalam bentuk media elektronik, seperti radio,

televisi, internet.

Apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-

sungguh sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan berpikir

kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Kegiatan apresiasi

dapat tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu menumbuhkan rasa akrab

dengan teks sastra yang diapresiasinya. Menumbuhkan sikap sungguh-sungguh

serta melaksanakan kegiatan apresiasi itu dari kehidupannya, sebagai suatu

kebutuhan yang mampu memuaskan rohaninya (Aminuddin, 2003:35). Membaca

suatu karya sastra diperlukan upaya menciptakan suasana serius, tetapi dalam

suasana batin yang riang.

Penumbuhan sikap serius dalam membaca karya sastra diperlukan

mengingatkan karya sastra lahir dari daya kontemplasi batin pengarang sehingga

untuk memahami membutuhkan pemilik daya kontemplatif pembacanya.

Sementara pada sisi lain, sastra merupakan bagian dari seni yang berusaha

menampilkan nilai-nilai kehidupan yang bersifat aktual dan imajinatif sehingga

mampu memberikan hiburan dan kepuasan rohani pembacanya.

Karya sastra selain menyajikan nilai-nilai keindahan serta paparan peristiwa

yang mampu memberikan kepuasan batin pembacanya, juga mengandung

pandangan yang berhubungan dengan renungan batin, baik yang berhubungan

dengan masalah keagamaan, filsafat politik maupun berbagai macam problem

yang berhubungan dengan kompleksitas kehidupan. Kandungan makna yang

2

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

begitu kompleks serta berbagai macam nilai keindahan tersebut dalam hal ini akan

mewujudkan atau tergambar lewat media kebahasaan, media tulis dan struktur

wacana.

Dengan demikian, sastra sebagai salah satu cabang seni tidak cukup

dipahami lewat analisis kebahasaanya saja, tetapi juga harus melalui studi khusus

yang berhubungan dengan literatur teks, karena teks sastra memiliki ciri-ciri khas

yang berbeda dengan ragam bacaan lainnya.

Adapun ciri-ciri khusus teks sastra salah satunya ditandai dengan adanya

unsur-unsur intrinsik karya sastra yang berbeda dengan unsur-unsur membangun

bahan bacaan lainnya (Aminuddin,1997:38).

Sastra Indonesia merupakan bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia.

Meski pembelajaran sastra lebih sedikit, masih ditemukan materi tentang puisi,

prosa, dan drama. Salah satu bentuk prosa yang diajarkan adalah cerpen karena

cerpen adalah salah satu prosa yang sangat populer. Berdasarkan hasil penelitian

terhadapat beberapa siswa tentang pembelajaran cerpen, masih banyak siswa yang

bingung menentukan tentang perbedaan antara tema dengan amanat dari suatu

cerpen bahkan ada pula yang masih bingung atau tidak mengerti tentang unsur-

unsur intrinsik cerpen, padahal pada pembelajaran sastra Indonesia di tingkat

SMP, guru sudah mengajarkan berulang-ulang. Hal ini disebabkan, oleh guru

yang menyampaikan pembelajaran secara monoton sehingga pembelajaran bahasa

Indonesia cendrung membosankan dan kurang menarik perhatian dari siswa, maka

dari itu pada akhirnya menyebabkan hasil belajar siswa untuk pembelajaran

cerpen kurang memuaskan bagi diri mereka sendiri.

3

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Sebenarnya salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat melibatkan

siswa secara aktif adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran ini bermaksud guru

yang menyajikan materi terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan siswa

mengerjakan dalam bentuk kelompok yang terdiri atas empat sampai lima anggota

yang berbentuk heterogen. Setelah kegiatan kelompok dilakukan, maka setiap

siswa mengerjakan kuiz/tes individual. Namun, dalam mengerjakan kuiz, setiap

siswa harus bekerja secara individual dan diakhiri dengan tahap pemberian

penghargaan bagi setiap kelompok yang berprestasi didasarkan pada rata-rata skor

perkembangan siswa dalam kelompok. Ide yang paling utama dalam metode

kooperatif tipe STAD ini adalah memotivasi siswa untuk mendorong dan saling

membantu di antara siswa dalam menguasai keterampilan atau pengetahuan yang

disajikan seorang Guru.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memilih judul penelitian

“Peningkatan Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen melalui

Metode Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)”.

Penerapan metode ini sebagai upaya peningkatan kemampuan memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP 6 PGRI Denpasar.

4

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP

PGRI 6 Denpasar?

2. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran Metode Kooperatif tipe

STAD dalam pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

1. Peningkatan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada

siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar.

2. Pemaparan Metode Kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan

kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas

VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar.

1.4 Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan sudah ditentukan tujuan yang akan dicapai.

Adapun tujuan tersebut antara lain:

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi

kepada guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan pemahaman siswa dalam menentukan unsur-unsur intrinsik

cerpen di lingkungan SMP PGRI 6 Denpasar.

5

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

2. Tujuan Khusus

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan khusus penelitian

ini adalah:

1. Untuk mendapatkan data yang objektif bahwa metode Kooperatif tipe

STAD meningkatkan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen di lingkungan SMP PGRI 6 Denpasar.

2. Menemukan langkah-langkah yang tepat pemaparan Metode

Kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran sastra di lingkungan SMP

PGRI 6 Denpasar.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara

teoritis maupun secara praktiks. Untuk lebih jelas mengenai kedua manfaat

tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan perbandingan bagi guru untuk pengajaran unsur-unsur

intrinsik cerpen dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD.

b. Sebagai bahan referensi belajar bagi siswa atau pihak-pihak Sekolah

yang berkepentingan.

c. Untuk menambah wawasan tentang konsep metode kooperatif tipe

STAD yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan memahami

unsur-unsur intrinsik cerpen.

6

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Sekolah

Sebagai referensi berbagai metode dalam pembelajaran khusus mata

pelajaran bahasa Indonesia.

b. Manfaat bagi Guru

Sebagai masukan adanya variasi strategi pembelajaran dan lebih

terarah dalam bimbingan kegiatan siswa secara bertahap.

c. Manfaat bagi Siswa

Adanya variasi pembelajaran yang mengarah siswa menjadi lebih

proaktif, kreatif dan menarik minat serta termotivasi untuk belajar

dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.

d. Manfaat bagi Peneliti

Sebagai pengalaman dalam meneliti dan memahami berbagai konsep

tentang variasi metode dan pendekatan dalam pembelajaran

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.

1.6 Asumsi

Pengertian asumsi yaitu suatu hal yang menjelaskan permasalahan secara

jelas, yang dipikirkan selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan

atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas (Arikunto, 2013: 104).

Adapun beberapa asumsi yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Pengajaran sastra khususnya Cerpen di SMP PGRI 6 Denpasar telah

berpedoman pada kurikulum yang berlaku oleh materi unsur-unsur

7

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

interinsik Cerpen diasumsikan sebagai salah satu materi pokok dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Sarana dan fasilitas belajar di SMP PGRI 6 Denpasar dianggap sama.

3. Siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar memiliki kemampuan

memahami Cerpen.

8

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada dasarnya setiap penelitian memiliki teori yang dipakai landasan

tertentu. Dalam hal ini teori adalah sesuatu yang sangat mendasar dan teori

tersebut pada hakikatnya adalah penunjang sebuah penelitian. Adapun teori yang

digunakan sebagai penjelas wawasan dan kerangka berpikir yang mengarahkan

seluruh penelitian ini, ada beberapa hal antara lain: (1) pengertian Cerita Pendek,

(2) pembagian cerpen, (3) ciri-ciri Cerita Pendek, (4) unsur-unsur intrinsik Cerita

Pendek, (5) Pembelajaran metode kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Division (STAD), (6) Pengertian metode STAD

2.1 Pengertin Cerpen

Cerita pendek atau sering kali disebut dengan cerpen menurut Edgar Allan

Poe, Jassin (1961:72) adalah sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu

alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan yang lebih sederhananya cerpen yaitu

sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara

setengah sampai dua jam.

Pengertian cerpen menurut Hendy (1991:184) cerpen adalah kisahan

pendek yang mengandung kisahan tunggal dan menurut J.S. Badudu (1975:53)

cerpen adalah cerita yang menjurus dan konsentrasi berpusat pada satu peristiwa

yaitu peristiwa yang menumbuhkan peristiwa itu sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian cerpen di atas, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan pendapat Edgar Allan Poe, Jassin (1961:72),

9

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

yaitu sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki

tokoh cerita.

2.2 Pembagian Cerpen

Hakikat cerpen dapat ditinjau dari pembagiannya secara umum

pengklasifikasian cerpen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pertama

berdasarkan jumlah kata dan kedua berdasarkan nilai (sumardjo dan saini,1988:5).

1. Berdasarkan jumlah kata

Berdasarkan jumlah kata yang digunakan dalam cerpen, maka cerpen

dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Cerita pendek (cerpen) adalah cerita pendek yang jumlah kata-

katanya di bawah 5000 kata atau maksimal 5000 kata, kira-kira 16

halaman kwarto dengan spasi rangkap. Apabila dibaca memerlukan

waktu kira-kira 16-20 menit.

b. Cerita pendek (cerpen) adalah cerita pendek yang jumlah kata-

katanya diantara 5 sampai 1 kata. Kira-kira 33 halaman kwarto

dengan spasi rangkap, yang dibaca kira-kira 3 menit(sumardjo dan

saini, 1988:5)

2. Berdasarkan nilai sastra

a. Cerpen hiburan adalah cerpen yang dibuat untuk bisa menghibur

pembaca.

b. Cerpen sastra adalah sebuah cerpen yang dibuat untuk mereka yang

senang dengan karya-karya sastra dan cerpen tersebut dapat di

analisis oleh pembacanya.

10

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

2.3 Ciri-Ciri Cerpen

Menurut Lubis (dalam Tarigan 1985:177) sebagai berikut:

a. Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang

konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak

langsung,

b. Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai

jalan cerita,

c. Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau

tokoh utama, dan

d. Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.

2.4 Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen

Menurut Hendy (1991:184) bahwa unsur-unsur instrinsik antara lain

sebagai berikut.

a. Tema

Ide atau gagasan pokok yang menjadi persoalan dalam sebuah cerita

pendek (cerpen). Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita dan

mempunyai generalisasi umum. Oleh karena itu, untuk menemukan

tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh rangkaian

cerita.

b. Plot atau Alur

Hubungan cerita dari awal sampai akhir dari cerita pendek secara

runtut sehingga menimbulkan cerita pendek yang runtut. Alur bisa

berupa alur maju, mundur atau maju-mundur.

11

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

c. Penokohan atau Perwatakan

Penokohan adalah karakteristik watak pelaku yang dalam cerita

pendek. Tiap-tiap penokohan biasanya memiliki watak, sikap, sifat,

dan kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan atau karakter.

Dalam cerita pendek terdapat tokoh protagonis (tokoh utama),

antagonis (lawan tokoh protagonist), dan tokoh figuran atau tokoh

pendukung cerita.

d. Latar atau Setting

Latar tempat, latar waktu dan latar suasana dalam sebuah cerita

pendek.

e. Sudut Pandang

Cara pengarang menceritakan tokoh-tokohnya dalam suatu cerita

pendek. Misalnya sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang

kedua, sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang campuran.

f. Diksi

Cara pengarang cerita pendek menggunakan bahasa atau pilihan kata

yang tepat, indah dan mudah dipahami.

g. Amanat atau Pesan

Pesan moral yang hendak sampaikan pengarang cerita pendek kepada

pembaca melalui cerita pendek tersebut.

12

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

2.5 Pembelajaran Metode Kooperatif

2.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran

kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan saling mengajar

sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif

siswa pandai mengajarkan siswa yang kurang pandai tanpa merasa dirugikan.

Siswa yang sebelumnya bersikap pasif akan berpartisipasi secara aktif agar dapat

diterima dalam kelompok setelah menggunakan pembelajaran kooperatif

(Trianto, 2009:55).

2.5.2 Tujuan Pembelajaran kooperatif

Di awal telah disebutkan, bahwa ide utama dari belajar kooperatif adalah

siswa bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar

temannya. Sebagai tambahan, belajar kooperatif menekan pada tujuan dan

kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok

mencapai tujuan atau penguasaan materi. Slavin, 1995 (dalam Trianto, 2009:57).

Menurut Johnson & Johson, 1994 (dalam Trianto, 2009:57) tujuan pokok belajar

kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi

akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok.

Zamroni, 2000 (dalam Trianto, 2009:57) mengemukakan bahwa manfaat

penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjaan pendidikan

khususnya dalam wujud input pada level individual. Disamping itu pula, belajar

kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial dalam kalangan siswa.

13

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Dengan belajar kooperatif, diharapakan kelak akan muncul generasi baru yang

memiliki pretasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas yang kuat.

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan

partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan

dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada

siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama yang berbeda latar

belakangnya. Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu

sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk

mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan ketrampilan

berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi

kehidupan di luar Sekolah.

Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan Kelompok

Belajar Konvensional

Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Konvesional

(1) (2)

Adanya saling ketergantungan positif,

saling membantu, dan saling memberikan

motivasi sehingga adanya interaksi

promotif.

Guru sering membiarkan adanya siswa

yang mendominasi kelompok atau

mengantungkan diri pada kelompok.

Adanya akuntabilitas individual yang

mengukur penguasaan materi pelajaran tiap

anggota kelompok, dan kelompok diberi

umpan balik tentang hasil belajar para

anggotanya sehingga dapat saling

mengetahui siapa yang memerlukan

bantuan dan siapa yang dapat memberikan

bantuan.

Akuntablitas individual sering

diabaikan sehingga tugas-tugas sering

diborong oleh salah seorang anggota

kelompok sedangkan anggota

kelompok lainnya hanya

“mendompleng” keberhasilan

“pemborong”.

Kelompok belajar heterogen, baik dalam

kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,

etnik, dan sebagainya sehingga dapat saling

mengetahui siapa yang memerlukan

bantuan dan siapa yang memberikan

bantuan.

Kelompok belajar biasanya

homogenya.

14

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2)

Pimpinan kelompok dipilih secara

demokratis atau bergilir untuk memberikan

pengalaman memimpin bagi para anggota

kelompok.

Pemimpin kelompok sering ditentukan

oleh guru atau kelompok dibiarkan

untuk memmilih pemimpinnya dengan

cara masing-masing.

Ketrampilan sosial yang diperlukan dalam

kerja gotong royong seperti kepemimpinan,

kemampuan berkomunikasi, mempercayai

orang lain, dan mengelolah konflik secara

langsung diajarkan.

Ketrampilan sosial sering tidak secara

langsung diajarkan.

Pada saat belajar kooperatif sedang

berlangsung guru terus melakukan

pemantauan melalui observasi dan

melakukan intervensi jika terjadi masalah

dalam kerja sama antar anggota kelompok.

Pemantauan melalui observasi dan

intervensi sering tidak dilakukan oleh

guru pada saat belajar kelompok

sedang berlangsung.

Guru memperhatikan secara proses

kelompok yang terjadi dalam kelompok-

kelompok belajar.

Guru sering tidak memperhatikan

proses kelompok yang terjadi dalam

kelompok-kelompok belajar

Penekanan tidak terjadi pada penyelesaian

tugas tetapi juga berhubungan interposonal

(hubungan antar pribadi yang saling

menghargai)

Penekanan sering hanya pada

penyelesaian tugas.

2.5.3 Unsur-Unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat

elemen-elemen yang saling terkait. Menurut Johnson & Johnson, 1994 dan

Sutton, 1992 (dalam Trianto, 2009:60) terdapat lima unsur-unsur dasar dalam

pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut.

1. Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa

Dalam pembelajaran kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang

bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain.

2. Interaksi antara siswa yang semakin meningkat

Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antara siswa. Hal ini

terjadi bila seorang siswa akan membantu siswa lain untuk sukses

sebagai anggota kelompok. Saling memberikan bantuan ini akan

15

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

berlangsung secara alamiah karena kegagalan seorang dalam

kelompok mempengaruhi kesuksesannya kelompok. Interaksi yang

terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal tukar-menukar ide

mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama.

3. Tanggung jawab individual

Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa

tanggung jawab siswa dalam hal: (a) membantu siswa yang

membuntuhkan bantuan dan (b) siswa tidak hanya dapat sekedar

“memboncang” pada hasil kerja teman siswa dan teman

sekelompoknya.

4. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil

Dalam belajar kooperatif, selain dituntut untuk mempelajari materi

yang diberikan seorang siswa dituntut untuk belajar bagaimana

berinteraksi dengan siswa lainnya dalam kelompoknya.

5. Proses kelompok

Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok.

Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bahwa

mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan

kerja yang baik.

2.5.4 Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Kooperatif

2.5.4.1 Kelebihan

Menurut Slavin, (1995:17) kelebihan pembelajaran metode kooperatif

adalah antara lain sebagai berikut:

16

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung

tinggi norma-norma kelompok,

b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil

bersama,

c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilan kelompok, dan

d. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan

mereka dalam berpendapat.

2.5.4.2 Kelemahan

Menurut Dess, (1991:411) kelemahan pembelajaran metode kooperatif

adalah antara lain sebagai berikut:

a. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit

mencapai target kurikulum,

b. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada

umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif,

c. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru

dapat melakukan pembelajaran kooperatif, dan

d. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.

2.5.5 Jenis-Jenis Kaidah Pembelajaran Kooperatif

Menurut Moh. Arif dan Rosnaini, (2000) terdapat berbagai strategi bagi

melaksanakan pembelajaran kooperatif anatara lain:

1. Student Teams Achievement Division (STAD),

17

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

2. Teams Games Tournaments (TGT),

3. Jigsaw,

4. Teams Accelerated Instruction (TAI), dan

5. Cooperative Integrated Reading and Compostion (CIRC)

2.6 Pengertian Students Teams Achievement Division (STAD)

Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari

model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil

yang jumlah anggota setiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali

dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan

kelompok, kuis dan penghargaan kelompok (Trianto, 2009:68).

Slavin (dalam Nur, 2000:26) menyatakan bahwa pada STAD siswa

ditempatkan dalam tim belajar beranggota 4-5 orang yang merupakan campuran

menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan

kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota

tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes

tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak di perbolehkan saling

membantu.

2.6.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD)

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD

(Student Teams Achievement Division) antara lain:

18 18

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen

seperti menurut prestasi, jenis kelamin dan suku,

2. Guru menyajikan pelajaran, dan

3. Guru memberikan tugas kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-

anggota kelompok. Anggota yang sudah mengerti, dapat menjelaskan

pada anggota lainya sampai semua anggota dalam kelompok itu

mengerti (Trianto, 2009:70).

2.6.2 Kelemahan dan Keunggulan Kooperatif tipe STAD

2.6.2.1. Kelemahan

Menurut Isjoni, (2010:62) kelemahan pembelajaran kooperatif tipe STAD

adalah antara lain sebagai berikut:

1. Berdasarkan karakteristik STAD jika dibandingkan dengan

pembelajaran konvesional (yang hanya penyajian materi dari guru),

pembelajaran menggunakan model ini membutuhkan yang relatif

lama, dengan memperhatikan tiga langkah STAD yang menguras

waktu seperti penyajian materi dari guru, kerja kelompok dan tes

individual. Sedangkan pembentuk kelompok dan piñata ruang kelas

sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan sebelum kegiatan

pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan

pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan

kelompok dan penata ruang kelas.

2. Model ini memerlukan kemampuan khusus dari guru. Guru dituntut

sebagai fasilitator, mediator, motivator dan evaluator (Isjoni, 2010:62)

19

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

2.6.2.2. Kelebihan

Menurut Rusman (2011:204) kelebihan pembelajaran kooperatif tipe

STAD adalah antara lain sebagai berikut:

1. Siswa memiliki dua bentuk tanggung jawab, yaitu belajar untuk

dirinya sendiri dan membantu sesame anggota kelompok untuk

belajar,

2. Siswa saling membelajarkan sesame siswa lainnya atau pembelajaran

oleh rekan sebaya (peerteaching) yang lebih efektif dari pada

pembelajaran guru,

3. Pengelompokan siswa secara heterogen membuat kompotisi yang

terjadi di kelas menjadi lebih hidup,

4. Prestasi belajar dan hasil belajar yang baik bisa didapatkan oleh semua

anggota kelompok,

5. Kuis yang terdapat pada langkah pembeleajaran membuat siswa lebih

termotivasi,

6. Kuis tersebut meningkatkan tanggung jawab individu, karena nilai

akhir kelompok dipengaruhi nilai khusus yang dikerjakan secara

individu,

7. Adanya penghargaan dari guru, sehingga siswa lebih termotivasi

untuk aktif dalam pembelajaran, dan

8. Anggota kelompok dengan prestasi dan hasil belajar rendah memiliki

tanggung jawab besar agar nilai yang didapatkan tidak rendah supaya

nilai kelompok baik.

20

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam suatu penelitian, metode penelitian merupakan penentu atau syarat

bagi seorang penulis dalam melaksanakan penelitian. Dengan demikian, penelitian

ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen yang terjadi pada situasi yang kongkret dan juga diharapkan dapat

menghasilkan interpretasi dan penilaian terhadap praktek yang dilakukan dengan

proses belajar-mengajar memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Dalam hal ini,

apakah dengan menggunakan metode kooperatif tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII/A SMP PGRI

6 Denpasar dalam memahami unsur-unsur interinsik cerpen, maka diperlukan

dengan beberapa metode?

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Dalam penelitian ini dilaksanakan di dalam kelas dan juga dilakukan melalui

survei di lapangan dan juga mengikutsertakan perencanaan, pengamatan, refleksi

dan perencanaan ulang. Dengan demikian, jenis penelitian ini merupakan jenis

penelitian yang bersifat siklusif. Dimana setiap siklusnya selalu dilakukan secara

partisipatoris dan kolaboratif antara peneliti dengan rekan guru di SMP PGRI 6

Denpasar.

21

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

3.2 Subjek, Objek, dan Tempat Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun

ajaran 2013/2014 dan objek penelitian adalah peningkatan kemampuan siswa

dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen dengan menggunak metode

kooperatif tipe STAD.

Tabel 2. Data Nama Siswa Kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun

Pelajaran 2013/2014 yang dijadikan Subjek Penelitian

NO NISN NAMA SISWA JENIS KELAMIN

L P

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 0004234997 Ade Wahyu Jezico Maro L

2. 999551596 Aditya Kurniawan L

3. 9995433544 Agus Jumantara i Kadek L

4. 0003474853 Agus Bayu Raditya Putu L

5. 0003475075 Agus Purnama Putra I Putu L

6. 9995433546 Andre Kusuma Putu L

7. 9994652553 Aris N Alourni P

8. 9994552256 Arta Wiguna I Putu L

9. 9995433509 Aryani Putu P

10. 9994652911 Aryanata Adnyana Tauman I Md L

11. 0003393188 Ayu Ningsih Wardani Ni Made P

12. 0004235012 Bayu Darmawan Putra I Kadek L

13. 9995433545 Candra Ayu Astuti Nyoman P

14. 9995433543 Dede Novita Dewi Ni Kadek P

15. 0003475055 Denny Prabawa Kusuma L

16. 0000409452 Dhea Widyasariputu P

17. 0004234995 Dewi Puspita Sari P

18. 0003393194 Diah Kusuma Dewi Ni Putu P

19. 0003395552 Dika Widiadyana Made L

20. 0003395272 Fransiskus Xaverius Rudu L

21. 9994652945 Galih Adit Arfianto L

22. 0004235010 Indah Sri astute P

23. 9994556919 Juni Mahendra Putra Nyoman L

24. 9994551945 Latifa Oktaliviana P

25. 9994555950 Made Mega Ni Made P

26. 9998639912 Mega Putri Utami P

27. 9984539817 Megantara I Nyoman Gede L

28. 9994551948 Nabila Oktaliviana P

29. 0003474785 Nadia Junita Sari P

22

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3) (4) (5)

30. 0003393161 Jayantara I Gusti Ngurah L

31. 9994653418 Jakaria Kristianto L

32. 9985872071 Joni Artawan I Made L

33. 0003393255 Risma Udiani Putri Ni Wayan P

34. Robertho Ndoen L

35. 9994652970 Siti Wahyuni P

36. 0004237993 Wahyu Tri Sutrisno L

37. 9995436232 Yoga Sastrawan I Komang L

38. 0003394499 Yogi Astira Wayan L

39. 9993864046 Zecharijah Tshiro Gloredeovan Oni L

3.3 Rancangan Penelitian

Dalam hal ini masalah pembelajaran mengenai unsur-unsur intrinsik

cerpen yang menggunakan prosedur persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan evaluasi analisis serta refleksi.

Penelitian ini dilaksanakan melalui pengujian beberapa kali yang melalui

tahapan-tahapan (siklus) sampai ditemukan tindakan terbaik untuk memperoleh

kealidannya sampai pada siklus ke-N.

Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan (siklus) antara

lain sebagai berikut:

1. Merencanakan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki,

meningkatkan, atau merubah prilaku dan sifat sebagai solusi.

2. Tindakan atau pelaksanaan yang dilakukan oleh Guru atau peneliti

sebagai upaya koreksi atau perbaikan.

3. Observasi terhadap tindakan untuk mengetahui hambatan atau kendala

yang dialami selama proses belajar berlangsung.

23

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

4. Refleksi/Mengulang kembali dan mempertimbangkan dampak dari

tindakan yang dilakukan terhadap siswa sehingga peneliti dapat

melakukan revesi atau perbaikan terhadap rencana awal.

Untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa, maka akan

dilaksanakan observasi atau test awal. Berdasarkan hasil tes awal akan ditentukan

rencana tindakan yang akan dilakukan pada setiap siklus. Tahapan-tahapan siklus

dapat di lihat pada gambar berikut ini.

Gambar I. Siklus

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Perencanaan Siklus I

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Perencanaan Siklus II

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Perencanaan Siklus III

24

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Refleksi Awal

Refleksi awal dilakukan dengan Observasi untuk mengamati siswa dan

kelemahan-kelemahan serta kemajuan yang dialami siswa dalam pembelajaran

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen dan melakukan test awal untuk

mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh para siswa. Tes awal dipakai

sebagai titik tolak untuk mengetahui kemajuan yang dicapai dalam penelitian.

3.4.2 Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 03 Juni 2014,

dalam satu kali pertemuan (2 jam pelajaran). Dari 2 jam pelajaran, 1 jam

pelajaran untuk proses pembelajaran dan 1 jam pelajaran untuk evaluasi

kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif

tipe STAD. Adapun rincian langkah kegiatan siklus I secara garis besarnya dapat

digambarkan/ dijelaskan sebagai berikut.

3.4.3 Perencanaan

Perencanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan. Hal-hal yang harus dipersiapkan agar peneliti ini berlangsung dengan

baik yakni sebagai berikut.

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran

Penulis mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan

digunakan ketika pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, penulis masih

tetap mengkonsultasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

25

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

yang telah dibuat dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di

kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. RPP dibuat lebih matang dengan

memperhatikan alokasi waktu yang ada dan lebih memfokuskan pada

kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

melalui metode kooperatif tipe STAD.

2. Buku Ajar

Penulis menyiapkan buku/ bahan ajar dalam menyampaikan materi

pelajaran tenatang cerpen (dalam hal ini penulis menyiapkan buku

paket siswa) buku ajar ini untuk pegangan penulis sekaligus sebagai

sumber informasi yang disampaikan kepada siswa mengenai materi

pelajaran tiap siklus.

3. Tes

Penulis menyiapkan tes yang digunakan pada saat melakukan kegiatan

evaluasi satu jam pelajaran setelah kegiatan belajar-mengajar selesai.

Tes ini berupa tes esai bentuk uraian singkat dengan 7 item soal yang

harus dikerjakan oleh siswa.

4. Upaya Perbaikan Hasil Belajar

Guna mencapai hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan

oleh guru atau penulis, maka kesulitan pada pada siklus I harus

dicarikan jalan ke luarnya pada siklus II. Hal ini harus dilakukan

penulis berkenan dengan upaya perbaikan yang dapat diterapkan pada

pembelajaran selanjutnya, yaitu (1) penulis perlu memberikan

motivasi kepada siswa dengan cara membuat suasana yang lebih

26

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

santai sehingga siswa merasa senang dan semangat untuk mengikuti

pembelajaran, (2) penulis memberikan penjelasan mengenai

kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen pada siklus I, (3) penulis menyuruh siswa untuk

menjawab semua soal yang terkait dengan isi cerpen yang telah

dibacanya, dan (4) penulis membentuk kelompok untuk

mendiskusikan permasalahan yang ada dalam isi cerpen tersebut.

3.4.4 Pelaksanaan

Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan siklus I dalam

pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif

tipe STAD dapat dilihat pada skenario pembelajaran berikut.

Tabel 3. Skenario Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik

(1) (2)

Pendahuluan

1. Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam dan menanyakan

keadaan peserta didik yang tidak hadir.

Memberitahukan peserta didik yang

tidak hadir.

2. Guru memberi motivasi kepada peserta

didik. Peserta didik mendengarkan motivasi

guru.

3. Guru menanyakan tentang pengalaman

peserta didik dalam membuat cerpen. Menyimak dan memberikan jawaban

atas pertanyaan guru.

4. Tanya jawab tentang pengalaman yang

paling menarik yang pernah dialami

peserta didik.

Menyimak dan mencatat pertanyaan

guru.

5. Menyampaikan kegiatan yang akan

dilakukan berhubungan dengan

kompetensi yang akan disampaikan.

Menyimak dan mendengarkan

penyampaian guru tentang kegiatan

yang berhubungan dengan kompetensi.

6. Guru melakukan apersepsi dengan

bertanya mengenai pengetahuan peserta

didik tentang unsur-unsur intrinsik

cerpen.

Menyimak dan mendengarkan

pengetahuan tentang unsur-unsur

intrinsik cerpen.

27

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2)

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru menjelaskan tentang ciri-ciri

cerpen, syarat topik cerpen,

Menggunakan beragam

pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lainnya.

Peserta didik mendengarkan materi

yang dijelaskan oleh guru.

Mempersiapkan alat untuk

mendengarkan pelajaran.

Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya

mengenai penjelasan yang diberikan

oleh guru mengenai materi cerpen.

peserta didik harus aktif untuk bertanya

mengenai materi cerpen yang diberikan

oleh guru.

b. Elaborasi

Guru membagi peserta didik

menjadi beberapa kelompok.

Peserta didik berdiri untuk duduk dalam

kelompok.

Memberikan peserta didik untuk

mengerjakan tugas yang diberikan

guru.

Peserta didik mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

Memberikan kesempatan peserta

didik untuk berpikir, memahami,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut.

Peserta didik berpikir dengan serius dan

tidak merasa takut.

Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menyuting

cerpen yang dibagikan oleh guru.

Peserta didik didik menyunting dan

memahami cerpen yang dibagikan oleh

guru.

Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk

mempresentasikan hasil kerja

kelompok di depan kelompok

lainnya.

Secara bergiliran peserta didik

mempresentasikan hasil kerja kelompok

didepan dan kelompok lainnya

menanggapinya.

Memberikan sikap apresiatif ketika

temannya menyumbangkan ide

kepada peserta didik.

Peserta didik menunjukan sikap sebagai

pendengar yang apresiatif ketika

temannya menyumbangkan ide.

c. Konfirmasi

Memberikan umpan balik positif

dan penguatan dalam bentu lisan,

tulisan, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik dalam

kerja kelompok.

Peserta didik memberikan umpan balik

postif kepada guru baik dalam lisan,

maupun tulisan

Memberikan konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai

sumber.

Peserta didik menggapi konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

yang diberikan guru.

Membantu menyelesaikan masalah.

Peserta didik bersama-sama dengan

guru menyelesaikan masalah.

28

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2)

Guru memberikan peserta didik

untuk menyimpulkan hasil kerja

kelompok.

Peserta didik menyimpulka isi cerita

berdasarkan hasil kerja kelompok.

Memberikan motivasi kepada

peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif

Siswa mendengarkan motivasi yang

diberikan guru mengenai peserta didik

yang kurang aktif.

Kegiatan akhir

1. Bersama-sama dengan peserta didik

membuat rangkuman atau kesimpulan. Bersama-sama dengan guru membuat

rangkuman atau kesimpulan.

2. Melakukan penilaian dan refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

Peserta didik mendengarkan hasil

penilain guru mengenai hasil kerja

kelompok maupun individu pada

pelajaran tersebut.

3. Guru memberikan tugas yaitu menulis

cerpen kepada peserta didik. Peserta didik mencatat tugas yang

diberikan oleh guru.

4. Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikut. Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikut.

3.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.5.1 Metode Tes

Menurut agung (dalam silvester, 2010:41) metode tes adalah cara

memperoleh data yang terbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan oleh

seseorang atau kelompok orang yang dites dan dari tes tersebut dapat

mengahasilkan suatu skor, dan selanjutnya skor tersebut dibandingkan dengan

kriterian atau standar tertentu. Melalui tes tersebut peneliti ingin mengetahui

proses pembelajaran yang telah dilaksanakan mengalami keberhasilan atau

kegagalan.

3.5.2 Metode Observasi

Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari

29

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

dekat kegiatan yang dilakukan siswa dalam meningkatkan kemampuan

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. (Riduwan, 2004:104).

3.5.3 Instrumen penelitian

Instrumen tes yang diperlukan untuk mengetahui kemampuan keberhasilan

belajar yang dimiliki siswa terdiri atas tes awal, tes siklus I, tes siklus II, dan tes

siklus III. Tes yang digunakan adalah te esai. Jumlah tes sebanyak 7 item atau soal

dengan rentangan nilai 1-10. Jadi, apabila siswa dapat menjawab semua soal

dengan benar, nilai maksimal yang mereka peroleh adalah 100.

Dalam pelaksanaan tes ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut.

1. Guru menugaskan siswa untuk membaca I cerpen

2. Siswa memahami dan menjawab 7 soal bentuk esai yang terkait dengan isi

cerpen yang telah dibacanya.

3. Waktu yang telah disediakan mengerjakan tugas tersebut adalah 2 x 40

menit.

4. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, kemudian hasil pekerjaan siswa

dikumpulkan untuk diperiksa.

5. Penetapan skor, pada langkah ini, setelah hasil tes dikumpulkan dan

diurutkan sesuai dengan nomor absen siswa, selanjutnya adalah penentuan

nilai skor tiap-tiap tes, tiap-tiap soal mendapat skor 10 apabila siswa dapat

menjelaskan dengan tepat dan benar. Jadi skor maksimal yang didapat

siswa adalah 100, apabila siswa dapat menjawab ketujuh soal dengan

benar. Untuk data yang objektif, maka dalam memberikan nilai pada tes

esai disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan.

30 30 30

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

6. Setelah melalui tahap pemberian skor, maka selanjutnya dapat ditentukan

SMI. Dalam menentukan SMI dapat menggunakan rumus:

SMI= jumlah butir soal x bobot masing-masing soal. Jadi, 7x 10= 70

Dengan penetapan Skor Maksimal Ideal (SMI) ini, bertujuan untuk

menunjang dalam pengelolahan data selanjutnya, sehingga nantinya dapat

dicapai gambaran data tentang peningkatan kemampuan memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siswa

kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014.

7. Membuat pedoman konversi. Dalam menentukan hasil penelitian

digunakan dengan norma absolut. Norma absolut merupakan suatu norma

yang ditetapkan secara absolut atau mutlak oleh guru berdasarkan atas

jumlah soal, bobot masing-masing soal serta persentase penguasaan yang

disyaratkan. Dengan demikian, skor standar yang diperoleh seseorang

yang didasarkan atas konversi norma absolut akan mencerminkan

penguasaan siswa terhadapat bahan yang diberikan. Hasil tes yang telah

diberikan skor, masih berupa skor mentah. Skor tersebut kemudian

dikonversikan menjadi skor standar dengan menggunakan norma absolut

skala seratus. Masing-masing kategori dinyatakan dari 0 sampai dengan

100. Angka 0 menyatakan kategori terendah dan angka 100 menyatakan

ketegori tertinggi. Acuan lengkapnya pedoman konversi skala seratus

adalah sebagai berikut.

Proses Penguasaan Skor Standar

95%-100 100

31

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

85%-94% 90

75%-84% 80

65%-74% 70

55%-64% 60

45%-54% 50

35%-44% 40

25%-34% 30

15%-24% 20

5%-24% 10

0%-4% 0

(Nurkencana, 1992:97)

Dengan demikian selanjutnya akan diperoleh skor mentah dengan kriteria

yang didapat dicari sebagai berikut.

Penguasaan 95%=95 x70= 65

100

Penguasaan 85%=85 x 70= 60

100

Penguasaan 75%=75 x 70= 53

100

Penguasaan 65%=55 x 70=46

100

Penguasaan 55%=55 x 70=39

100

Penguasaan 45%= 45 x 70= 32

100

32

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Penguasaan 35%= 35 x 70= 25

100

Penguasaan 25%=25 x 70=18

100

Penguasaan 15%= 25 x 70=11

100

Penguasaan 5%= 5 x 70= 4

100

(Nurkencana, 1992:97)

Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, maka pedoman konversinya dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 04. Klasifikasi Peningkatan Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik

Cerpen pada Siswa Kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun

Pelajaran 2013/2014.

No Skor Mentah Skor Standar Kategori

(1) (2) (3) (4)

1 65 – 70 100 Istimewah

2 60 – 64 90 Baik Sekali

3 53 – 59 80 Baik

4 46 – 52 70 Lebih dari cukup

5 39 – 45 60 Cukup

6 32 – 38 50 Hampir cukup

7 25 – 31 40 Kurang

8 18 – 24 30 Kurang sekali

9 11 – 17 20 Buruk

10 4 – 10 10 Buruk sekali

3.6 Analisis Data

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantatif adalah analisis data yang dilakukan terus menerus menggunakan angka-

angka maksudnya adalah data yang diperoleh pada saat pelaksanaan siklus I akan

33

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

diperolah dan diteruskan pada pengelolahan data hingga siklus ke-N untuk

menentukan tindakan yang paling baik agar penggunaan metode kooperatif

mampu meningkatkan kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.

Untuk mencari nilai rata-rata digunakan rumus sebagai berikut,

Keterangan :

Mean = Nilai rata-rata

∑ = Jumlah

Fx = Jumlah skor standar

N = Jumlah Individual yang diteliti

Pengambilan data dari penulisan ini adalah menggunakan metode test.

Metode test adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk

memperoleh data-data yang diinginkan oleh seorang peneliti dalam mengadakan

penelitian dikelas, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat ( Arikunto,

2009: 32).

34

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Refleksi Awal

Berdasarkan hasil penilaian awal melalui penugasan membaca suatu

cerpen pada cerpen yang dibagikan seorang peneliti, dan dilanjutkan menjawab

pertanyaan yang terkait dengan isi cerpen yang telah dibacanya, ternyata

kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A

SMP PGRI 6 Denpasar masih rendah dengan nilai rata-rata 50, sementara Kriteria

Ketuntasan Minimal (target yang ditetapkan oleh peneliti) pada kelas itu adalah

78,00.

4.1.1.1 Hasil Observasi Awal

Berdasarkan hasil refleksi awal berlangsung dan berdasarkan hasil analisis,

ada beberapa hal yang perlu mendapat penekanan, antara lain (1) beberapa siswa

masih belum mampu menunjukan aktivitas secara maksimal, terbukti masih

sebagian siswa yang hanya mengandalkan salah seorang teman untuk

mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti. (2) kesiapan siswa untuk

memahami konsep masih kurang, terbukti dari hasil tes yang diberikan masih

banyak siswa kurang tepat untuk menjawabnya. (3) kurang keberanian dalam

mengemukakan pendapat dan menanggapi pertanyaan dari soal yang diberikan.(4)

rata-rata hasil belajar belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

35

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

4.1.1.2 Hasil Tes Awal

Berdasarkan hasil tes awal yang telah penulis lakukan, ternyata nilai rata-

rata siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen masih di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 54,35, sedangkan nilai

rata-rata siswa kelas VIII/A yang ditargetkan adalah 78,00. Adapun hasil tes awal

tersebut penulis paparkan sebagai berikut.

Tabel 05. Hasil Tes Awal Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen pada

Siswa Kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran

2013/2014

No Nama siswa Aspek yang dinilai Skor

Mentah

Skor

Standar kategori

A B C D E F G

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Ade W.J. Maro 4 4 6 3 5 6 6 34 50 Hampir cukup

2 Aditya Kurniawan 9 4 5 4 5 5 5 37 50 Hampir cukup

3 Agus J. I Kadek 8 6 5 5 6 7 7 44 60 Cukup

4 Agus B. R. Putu 4 4 5 5 6 6 6 36 50 Hampir cukup

5 Agus P. P. I Putu 5 5 5 7 4 6 8 40 60 Cukup

6 Andre K. Putu 5 5 6 5 4 5 6 31 40 Kurang

7 Aris N Alourni 4 6 6 7 4 7 8 42 60 Cukup

8 Arta W.I Putu 6 4 6 7 4 8 7 42 60 Cukup

9 Aryani Putu 6 6 3 3 7 6 6 37 50 Hampir cukup

10 Aryanata A.T. I

Md 7 5 4 4 7 5 6 38 50 Hampir cukup

11 Ayu N. W.Ni

Made 9 5 6 6 5 7 8 46 70

Lebih dari

cukup

12 Bayu D.P. I

Kadek 9 6 6 6 6 5 7 45 60 cukup

13 Candra A. A.

Nyoman 5 5 6 5 4 4 4 33 50 Hampir cukup

14 Dede N. D. Ni

Kadek 6 6 6 6 5 5 4 38 50 Hampir cukup

15 Denny P. Kusuma 7 3 5 4 7 6 6 38 50 Hampir cukup

16 Dhea

Widyasariputu 6 6 6 6 6 2 3 35 50 Hampir cukup

17 Dewi P. Sari 6 5 5 5 5 4 4 34 50 Hampir cukup

18 Diah K.D. Ni

Putu 8 7 4 4 3 4 4 34 50 Hampir cukup

19 Dika W. Made 8 7 7 5 5 5 4 41 60 Cukup

20 Fransiskus X.

Rudu 8 8 6 5 4 5 5 41 60 Cukup

21 Galih Adit

Arfianto 8 6 6 7 5 5 5 42 60 Cukup

22 Indah Sri Astuti 5 5 6 5 5 6 4 36 50 Hampir cukup

23 Juni M.P.

Nyoman 6 5 5 4 6 6 4 36 50 Hampir cukup

24 Latifa Oktaliviana 8 8 6 7 5 5 5 44 60 Cukup

36

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

25 Made M. Ni Made 7 7 7 7 5 4 7 44 60 Cukup

26 Mega P. Utami 7 6 7 6 6 6 7 45 60 Cukup

27 Megantara I N.

Gede 6 6 6 5 5 4 8 40 60 Cukup

28 Nabila

Oktaliviana 7 5 6 6 7 3 5 39 60 Cukup

29 Nadia Junita Sari 6 7 6 6 6 2 5 38 50 Hampir cukup

30 Jayantara I G.

Ngurah 6 7 6 6 5 5 8 43 60 Cukup

31 Jakaria Kristianto 5 4 5 5 5 4 7 30 40 Kurang

32 Joni Artawan I

Made 5 4 4 5 6 4 5 33 50 Hampir cukup

33 Risma U.P.Ni

Wayan 7 6 6 6 4 5 7 35 50 Hampir cukup

34 Robertho Ndoen 7 7 6 5 6 6 6 43 60 Cukup

35 Siti Wahyuni 6 6 6 5 5 6 6 40 60 Cukup

36 Wahyu Tri

Sutrisno 5 5 6 6 6 6 4 38 50 Hampir cukup

37 yoga s. I komang 5 5 5 4 4 5 5 33 50 Hampir cukup

38 Yogi Astira

Wayan 6 6 6 5 5 6 4 38 50 Hampir cukup

39 Zecharijah T.G.

Oni 7 6 6 6 5 4 6 40 60 Cukup

JUMLAH 249 218 224 208 203 200 222 1503 2120

NILAI RATA-RATA 6,38 5,58 5,74 5,33 5,20 5,12 5,69 38,53 54,35 Hampir

cukup

Keterangan :

A. Tema

B. Alur

C. Penokohan

D. Latar

E. Sudut pandang

F. Diksi

G. Amanat

4.1.1.3 Analisis Data Tes Awal

Berdasarkan data di atas tentang kemampuan awal siswa dalam

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6

Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014, penulis menganalisis seperti terlihat pada

tabel berikut ini.

37

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Tabel 06. Analisis Data Hasil Tes Awal

No Kategori Skor

standar

Frekuensi

(f)

Jumlah

nilai

Persen

(%)

Rata-rata

nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Istimewa 100 0 0 0%

2120 : 39= 54,35

(hampir

cukup)

2. Baik Sekali 90 0 0 0%

3. Baik 80 0 0 0%

4. Lebih dari cukup 70 1 70 2,56%

5. Cukup 60 17 1020 43,58%

6. Hampir cukup 50 19 950 48,71%

7. Kurang 40 2 80 5,15%

8. Kurang sekali 30 0 0 0%

9. Buruk 20 0 0 0%

10. Buruk sekali 10 0 0 0%

Jumlah 39 2120 100%

Dari hasil analisis menunjukan bahwa sebagian besar siswa mempunyai

kemampuan yang rendah dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Hal ini

terlihat dari rata-rata nilai klasikal yang mencapai 54,35 dan termasuk dalam

katergori hampir cukup. Rincian data tersebut di jelaskan, yaitu: dari 39 siswa

yang mengikuti tes awal, tidak ada satupun siswa (0%) yang meraih nilai 100

dengan kategori istimewa, tidak ada satupun siswa (0%) meraih 90 dengan

kategori baik sekali, tidak ada satupun siswa (0%) meraih nilai 80 dengan kategori

baik, terdapat 1 siswa (2,56%) meraih 70 dengan kategori lebih dari cukup,

terdapat 17 siswa (43,58%) meraih 60 dengan kategori cukup, terdapat 19 siswa

(48,71%) meraih 50 dengan kategori hampir cukup, terdapat 2 siswa (5,15%)

meraih 40 dengan kategori kurang, dan tidak ada satupun siswa atau 0% meraih

kategori di bawah kurang sekali yaitu dengan nilai 30, 20, dan nilai 10.

Berdasarkan hasil analisis tes awal di atas, maka penulis ingin

meningkatkan hasil kemampuan siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun

pelajaran 2013/2014 dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui

38

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

metode kooperatif tipe STAD. Peningkatan tindakan tersebut dilaksanakan dalam

tiga siklus dengan target kriteria ketentuan belajar minimal (KKM) yang telah

ditetapkan sebesar 78,00.

4.1.2 Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 03 juni 2014,

dalam satu kali pertemuan (2 jam pelajaran). Dari 2 jam pelajaran, 1 jam

pelajaran untuk proses pembelajaran dan 1 jam pelajaran untuk evaluasi

kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif

tipe STAD. Adapun rincian langkah kegiatan siklus I secara garis besarnya dapat

digambarkan/dijelaskan sebagai berikut.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I

4.1.3.1. Hasil Observasi

Pada tahap observasi, penulis dibantu oleh guru pamong untuk

melakukan pengamatan terhadap sikap siswa selama mengikuti proses hasil

belajar-mengajar. Hasil observasi pada siklus ini adalah sebagai berikut:

a) Pada saat proses belajar-mengajar ada beberapa siswa yang pasif dan

diam.

b) Masih ada siswa yang tidak aktif dalam berdiskusi.

c) Masih ada siswa yang kurang konsentrasi saat penulis menjelaskan.

sehingga saat ditanya oleh penulis, siswa itu tidak dapat menjawab,

d) Saat diminta oleh guru untuk menyampaikan hasil diskusi

kelompoknya, siswa masih malu-malu, dan

39

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

e) Siswa masih ragu-ragu untuk berkomentar.

Evaluasi yang dilakukan untuk menilai kemampuan memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Tes berupa

penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen ini dilaksanakan selama 40

menit. Hasil tes penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui

metode kooperatif tipe STAD siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

4.1.3.2. Hasil Tes

Tabel 07. Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen

melalui Metode Kooperatif Tipe STAD Siklus I

No

Nama siswa

Aspek yang dinilai Skor

mentah

Skor

standar Kategori A B C D E F G

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Ade W.J. Maro 8 7 7 7 7 7 7 43 60 Cukup

2. Aditya Kurniawan 8 7 7 6 6 6 8 48 70 Lebih dari cukup

3. Agus J. I Kadek 7 7 6 5 5 6 7 43 60 Cukup

4. Agus B. R. Putu 7 6 5 6 6 4 5 39 60 Cukup

5. Agus P. P. I Putu 6 6 7 6 6 5 5 41 60 Cukup

6. Andre K. Putu 6 6 7 6 5 5 7 42 60 cukup

7. Aris N Alourni 7 7 7 7 6 6 8 48 70 Lebih dari cukup

8. Arta W.I Putu 8 7 7 4 5 5 7 47 70 Lebih dari cukup

9. Aryani Putu 7 6 6 5 5 5 6 40 60 cukup

10. Aryanata A.T. I Md 8 7 6 7 5 4 7 44 60 cukup

11 Ayu N. W.Ni Made 8 7 7 7 6 5 7 47 70 Lebih dari cukup

12. Bayu D.P. I Kadek 7 7 7 7 8 4 5 45 60 Lebih dari cukup

13. Candra A. A.

Nyoman 5 5 5 5 5 5 5 35 50 Hampir cukup

14. Dede N. D. Ni

Kadek 7 6 6 6 5 5 6 41 60 Cukup

15. Denny P. Kusuma 7 7 6 6 6 5 5 42 60 Cukup

16. Dhea Widyasariputu 8 7 7 7 6 3 5 43 60 Cukup

17. Dewi P. Sari 8 7 7 6 6 5 7 46 70 Lebih dari cukup

18. Diah K.D. Ni Putu 7 5 6 7 5 4 6 40 60 Cukup

19. Dika W. Made 6 7 5 7 6 5 6 42 60 Cukup

20. Fransiskus X. Rudu 7 7 7 7 6 6 6 46 70 Lebih dari cukup

21. Galih Adit Arfianto 6 6 6 5 6 5 7 41 60 Cukup

22. Indah Sri Astuti 6 6 6 6 6 5 8 43 60 Cukup

23. Juni M.P. Nyoman 8 7 6 5 4 6 7 43 60 Cukup

24. Latifa Oktaliviana 8 7 6 6 4 4 6 41 60 Cukup

25. Made M. Ni Made 8 8 7 6 5 5 5 44 60 Cukup

40

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

26. Mega P. Utami 8 7 7 7 6 5 6 46 70 Lebih dari cukup

27. Megantara I N.

Gede 8 7 7 7 7 5 7 48 70 Lebih dari cukup

28. Nabila Oktaliviana 7 6 7 5 6 4 6 41 60 Cukup

29. Nadia Junita Sari 6 7 7 6 7 5 7 45 60 Cukup

30. Jayantara I G.

Ngurah 7 7 7 7 6 6 7 47 70 Lebih dari cukup

31. Jakaria Kristianto

7 6 7 5 6 5 6 42 60 Cukup

32. Joni Artawan I

Made 8 6 7 6 6 6 6 45 60 Cukup

33. Risma U.P.Ni

Wayan 6 6 6 7 6 5 5 41 60 Cukup

34. Robertho Ndoen 5 7 7 4 6 5 5 39 60 Cukup

35. Siti Wahyuni 8 7 7 6 6 5 7 46 70 Lebih dari cukup

36. Wahyu Tri Sutrisno 7 8 7 5 6 6 6 45 60 Cukup

37. yoga s. I komang 8 8 7 6 5 5 6 45 60 Cukup

38. Yogi Astira Wayan 6 7 6 6 5 5 5 40 60 Cukup

39. Zecharijah T.G. Oni 6 6 7 6 7 5 6 43 60 Cukup

JUMLAH 275 261 249 235 227 202 243 1687 2430

NILAI RATA-RATA 7,05 6,69 6,38 6,02 5,82 5,17 6,23 43,25 62,30 Cukup

Keterangan :

A. Tema

B. Alur

C. Penokohan

D. Latar

E. Sudut pandang

F. Diksi

G. Amanat

4.1.3.3. Analisis Data Siklus I

Analisis data hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus I dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 08. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-Unsur

Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD Siklus I

No Kategori Skor

Standar

Frekuensi

(f)

Jumlah

Nilai

Jumlah

Persen

Rata-rata

Nilai

41

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Istimewa 100 0 0 0%

2430:39= 62,30

(cukup)

2. Baik sekali 90 0 0 0%

3. Baik 80 0 0 0%

4. Lebih dari cukup 70 10 700 25,64%

5. Cukup 60 28 1680 71,79%

6. Hampir cukup 50 1 50 2,57%

7. Kurang 40 0 0 0%

8. Kurang sekali 30 0 0 0%

9. Buruk 20 0 0 0%

10. Buruk sekali 10 0 0 0%

Jumlah 39 2430 100

Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar siswa mempunyai

kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen dengan kategori cukup. Hal

ini menunjukkan nilai rata-rata yang mencapai 62,30 dan termasuk kategori

cukup. Nilai rata-rata pada siklus I ini menunjukkan peningkatan sebesar 12,3%

dibandingkan dengan nilai rata-rata tes awal. Rincian data tersebut dijelaskan

sebagai berikut: dari jumlah keseluruhan 39 siswa, tidak ada satu pun siswa atau

0% yang meraih kategori istimewa yaitu dengan nilai 100, tidak ada satu pun

siswa 0% yang meraih kategori baik sekali yaitu nilai 90, tidak ada satu pun siswa

0% yang meraih kategori baik yaitu nilai 80, terdapat 10 orang siwa atau 25,64%

meraih kategori lebih dari cukup yaitu dengan nilai 70, terdapat 28 0rang siswa

atau 71,79% yang memperoleh nilai dengan kategori cukup yaitu dengan nilai

60,terdapat 1orang siswa atau 2,57%, yang memperoleh nilai dengan kategori

hampir cukup yaitu dengan nilai 50, dan tidak ada satu pun siswa atau 0% yang

memperoleh nilai 40 kebawah.

Pada unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD

secara klasikal siklus I, Hasil tes kemampuan memahami baru mencapai nilai

62,30 dengan kategori cukup dan belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar

42

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

minimal, yaitu sebesar 78. Oleh karena itu, kemampuan memahami unsur-unsur

intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD masih perlu ditingkatkan

dengan melakukan tindakan siklus II.

4.1.3.4. Refleksi

Berdasarkan hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus I dapat diketahui bahwa

nilai rata-rata penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode

kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun

Pelajaran 2013/2014 sebesar 62,30 dengan kategori cukup. Hasil tes tersebut

belum memenuhi target ketuntasan yang diharapkan yaitu sebesar 78 atau dengan

kategori baik. Belum maksimalnya hasil tes berupa penugasan memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD dikarenakan

beberapa siswa belum paham secara penuh tentang unsur-unsur yang terkandung

dalam sebuah cerpen.

Masalah yang dihadapi siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen yaitu siswa belum terbiasa memahami suatu hasil karya sastra yaitu

cerpen. Hal ini disebabkan oleh siswa yang jarang membaca cerpen, siswa kurang

memahami isi cerpen yang dibacanya, dan siswa masih ragu-ragu bersosialisasi

dengan teman kelompoknya. Hal ini mengakibatkan diskusi kelompok kurang

komunikatif. Perbaikan akan dilakukan dengan tujuan untuk dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode

kooperatif tipe STAD. Untuk mengatasi kekurangan dan permasalahan yang

terdapat pada siklus I, maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.

43

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

4.1.4 Hasil Siklus II

Proses tindakan pada siklus II merupakan tindakan lanjut dari siklus I.

Hasil refleksi I diperbaiki pada siklus II. Siklus II ini sebagai usaha peningkatan

kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode

kooperatif tipe STAD. Penilaian hasil tes pada siklus II ini merupakan satu

kesatuan yang dijadikan bahan acuan penulis untuk mengetahui peningkatan

kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode

kooperatif tipe STAD. Hasil pembelajaran pada siklus II ini diharapakan siswa

lebih baik dari hasil pembelajaran siklus I. Siklus II ini terdiri atas empat tahap

yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi, dan refleksi.

4.1.4.1. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan pada hari Rabu, tanggal 04 Juni 2014. Hal-hal yang harus dipersiapkan

agar Penelitian ini berlangsung dengan baik, yakni sebagai berikut.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Penulis mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang akan digunakan ketika pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini

penulis masih tetap mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat

dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VIII/A SMP

PGRI 6 Denpasar. Rencana pelaksanaan pemebelajaran (RPP) dibuat

lebih matang lagi dengan memperhatikan alokasi waktu yang ada

dan lebih menfokuskan pada pemahaman siswa mengenai

44

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif

tipe STAD.

2. Buku Ajar

Penulis menyiapkan buku/ bahan ajar dalam menyampaikan materi

pelajaran tentang cerpen. Buku ajar ini untuk pegangan bagi penulis

sekaligus sebagai sumber informasi yang akan disampaikan kepada

siswa mengenai materi pelajaran tiap siklus.

3. Tes

Penulis menyiapkan tes yang digunakan pada saat melakukan

kegiatan evaluasi satu jam pelajaran, setelah kegiatan belajar-

mengajar selesai. Tes ini berupa tes esai bentuk uraian singkat

dengan 7 item soal yang harus dikerjakan oleh siswa.

4. Upaya Perbaikan Hasil Belajar

Guru mencapai hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan

oleh guru atau penulis, maka kesulitan pada siklus I harus dicari

jalan ke luarnya pada siklus II. Hal-hal yang dilakukan guru atau

penulis berkenan dengan upaya perbaikan untuk dapat diterapkan

pada pembelajaran selanjutnya, yaitu (a) guru atau penulis perlu

memberikan motivasi kepada siswa dengan cara membuat suasana

lebih santai sehingga siswa merasa senang dan semangat untuk

mengikuti pembelajaran, (b) guru atau penulis memberikan

penjelasan mengenai kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siklus I, (c) guru

45

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

atau penulis menyuruh siswa untuk menjawab semua soal yang

terkait dengan isi cerpen yang telah dibacakan, dan (d) guru dan

penulis membentuk kelompok untuk mendiskusikan permasalahan

yang ada dalam isi cerpen.

4.1.4.2. Pelaksanaan/ Tindakan

Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus I yang telah dilakukan, masih

ditemukan adanya masalah dan kendala yang dihadapi siswa dalam pemebelajaran

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6

Denpasar. Oleh karena itu, perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Proses

pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan

berlangsung selama 2x40 menit. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan

pembelajaran memaahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif

tipe STAD yaitu sebagai berikut.

Tabel 09. Skenario Pembelajaran Siklus II

Kegiatan Awal

No Guru (Penulis) Siswa

(1) (2) (3)

1. Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam dan

menanyakan keadaan peserta didik

yang tidak hadir.

Memberitahukan peserta didik yang tidak

hadir.

2. Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik.

Peserta didik mendengarkan motivasi guru.

3. Guru menanyakan tentang

pengalaman peserta didik dalam

membuat cerpen.

Menyimak dan memberikan jawaban atas

pertanyaan guru.

46

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3)

4.

Tanya jawab tentang pengalaman

yang paling menarik yang pernah

dialami peserta didik.

Menyimak dan mencatat pertanyaan guru.

5. Menyampaikan kegiatan yang akan

dilakukan berhubungan dengan

kompetensi yang akan disampaikan.

Menyimak dan mendengarkan

penyampaian guru tentang kegiatan yang

berhubungan dengan kompetensi.

6.

Guru melakukan apersepsi dengan

bertanya mengenai pengetahuan

peserta didik tentang unsur-unsur

intrinsik cerpen.

menyimak dan mendengarkan

pengetahuantentang unsur-unsur intrinsik

cerpen.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

7. Guru menjelaskan tentang ciri-ciri

cerpen, syarat topik cerpen, kerangka

cerpen, dan unsur-unsur intrinsik

cerpen.

Peserta didik mendengarkan materi yang

dijelaskan oleh guru.

8. Menggunakan beragam

pembelajaran, media pembelajaran,

dan sumber belajar lainnya.

Mempersiapkan alat untuk mendengarkan

pelajaran.

9. Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya

mengenai penjelasan yang diberikan

oleh guru mengenai materi cerpen.

peserta didik harus aktif untuk bertanya

mengenai materi cerpen yang diberikan

oleh guru.

b. Elaborasi

10. Guru membagikan peserta didik

menjadi beberapa kelompok.

Peserta didik berdiri untuk duduk dalam

kelompok.

11. Memberikan peserta didik untuk

mengerjakan tugas yang diberikan

guru.

Peserta didik mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

12. Memberikan kesempatan peserta

didik untuk berpikir, memahami,

menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut.

Peserta didik berpikir dengan serius dan

tidak merasa takut.

13. Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menyuting cerpen

yang dibagikan oleh guru.

Peserta didik didik menyunting dan

memahami cerpen yang dibagikan oleh

guru.

14.

Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk

mempresentasikan hasil kerja

kelompok di depan kelompok

lainnya.

Secara bergiliran peserta didik

mempresentasikan hasil kerja kelompok

didepan dan kelompok lainnya

menanggapinya.

47

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3)

15. Memberikan sikap apresiatif ketika

temannya menyumbangkan ide

kepada peserta didik.

Peserta didik menunjukan sikap sebagai

pendengar yang apresiatif ketika

temannya menyumbangkan ide.

c. Konfirmasi

16. Memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentu lisan, tulisan,

maupun hadiah terhadap keberhasilan

peserta didik dalam kerja kelompok.

Peserta didik memberikan umpan balik

postif kepada guru baik dalam lisan,

maupun tulisan.

17.

Memberikan konfirmasi terhadap

hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber.

Peserta didik menggapi konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

yang diberikan guru.

18. Membantu menyelesaikan masalah. Peserta didik bersama-sama dengan guru

menyelesaikan masalah.

19. Guru memberikan peserta didik untuk

menyimpulkan hasil kerja kelompok.

Peserta didik menyimpulka isi cerita

berdasarkan hasil kerja kelompok.

20. Memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Siswa mendengarkan motivasi yang

diberikan guru mengenai peserta didik

yang kurang aktif.

Kegiatan akhir

21. Bersama-sama dengan peserta didik

membuat rangkuman atau

kesimpulan.

Bersama-sama dengan guru membuat

rangkuman atau kesimpulan.

22. Melakukan penilaian dan refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

Peserta didik mendengarkan hasil penilain

guru mengenai hasil kerja, baik kelompok

maupun individu pada pelajaran tersebut.

23. Guru memberikan tugas yaitu

menulis cerpen kepada peserta didik.

Peserta didik mencatat tugas yang

diberikan oleh guru.

24. Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikut.

Peserta didik mendengarkan penyampaian

guru mengenai pembelajaran pada

pertemuan berikut.

4.1.4.3. Hasil Observasi dan Evaluasi

Penelitian siklus II ini dilakukan dengan rencana dan persiapan yang

lebih matang dibandingkan dengan siklus I. Dengan adanya perbaikan dalam

pembelajaran di siklus II ini, maka hasil penelitian berupa nilai tes penugasan

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen mengalami peningkatan. Siswa lebih aktif

dan kreatif serta lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen dengan melalui metode kooperatif tipe STAD.

48

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

4.1.4.4. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi tindakan siklus II dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pada saat proses belajar-mengajar masih ada beberapa siswa yang

pasif, tetapi sudah sebagian besar siswa sudah mulai aktif mengikuti

pembelajaran,

b) Masih ada siswa yang kurang kosentrasi saat penulis menjelaskan,

sehingga saat ditanya oleh penulis, siswa itu tidak dapat menjawab,

c) Dalam berdiskusi, ada beberapa kelompok saja yang aktif dan yang

lainya masih ada yang suka ngobrol,

d) Saat diminta oleh guru untuk menyampaikan hasil diskusi/kelompok

mereka siswa malu-malu, dan

e) Siswa masih ragu-ragu untuk memberikan tanggapan pada kelompok

lain yang membacakan hasil kerja kelompoknya.

Evaluasi dilakukan untuk menilai kemampuan memahami unsur-unsur

intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Tes berupa penugasan

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen ini dilaksanakan selama 40 menit. Hasil

tes penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif

tipe STAD siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

4.1.4.5. Hasil Tes

49

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Tabel 10. Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen

melalui Metode Kooperatif Tipe STAD Siklus II

No

Nama siswa

Aspek yang dinilai Skor

mentah

Skor

standar Kategori A B C D E F G

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Ade W.J. Maro 8 8 8 7 7 7 8 53 80 Baik

2. Aditya Kurniawan 8 7 9 8 6 8 8 54 80 Baik

3. Agus J. I Kadek 7 6 7 7 7 6 8 48 70 Lebih dari cukup

4. Agus B. R. Putu 8 9 9 9 9 8 8 60 90 Baik sekali

5. Agus P. P. I Putu 9 6 8 8 6 8 8 53 80 Baik

6. Andre K. Putu 10 10 8 8 8 7 6 57 80 Baik

7. Aris N Alourni 8 8 8 8 8 8 5 53 80 Baik

8. Arta W.I Putu 10 9 10 8 7 8 7 59 80 Baik

9. Aryani Putu 8 7 6 5 8 8 5 47 70 Lebih dari cukup

10. Aryanata A.T. I Md 9 7 9 9 6 7 7 54 80 Baik

11 Ayu N. W.Ni Made 10 8 7 8 7 7 10 57 80 Baik

12. Bayu D.P. I Kadek 10 8 10 7 8 9 8 60 90 Baik sekali

13. Candra A. A.

Nyoman 8 8 6 7 6 7 8 50 70 Lebih dari cukup

14. Dede N. D. Ni

Kadek 9 10 10 9 8 7 9 62 90 Baik sekali

15. Denny P. Kusuma 10 5 6 7 10 8 5 51 70 Lebih dari cukup

16. Dhea Widyasariputu 8 8 8 8 8 8 9 57 80 Baik

17. Dewi P. Sari 8 7 8 8 7 7 6 51 70 Lebih dari cukup

18. Diah K.D. Ni Putu 10 7 6 5 5 7 7 47 70 Lebih dari cukup

19. Dika W. Made 9 8 8 8 8 9 9 59 80 Baik

20. Fransiskus X. Rudu 9 8 8 8 9 9 8 59 80 Baik

21. Galih Adit Arfianto 8 7 10 6 5 5 5 46 70 Lebih dari cukup

22. Indah Sri Astuti 6 7 7 8 8 10 5 51 70 Lebih dari cukup

23. Juni M.P. Nyoman 8 8 5 7 6 8 5 47 70 Lebih dari cukup

24. Latifa Oktaliviana 8 7 10 7 5 7 6 50 70 Lebih dari cukup

25. Made M. Ni Made 10 8 8 9 8 8 8 59 80 Baik

26. Mega P. Utami 9 8 8 8 8 10 8 59 80 Baik

27. Megantara I N.

Gede 8 8 8 8 8 8 9 57 80 Baik

28. Nabila Oktaliviana 8 8 6 7 6 6 8 49 70 Lebih dari cukup

29. Nadia Junita Sari 9 8 8 8 9 9 8 59 80 Baik

30. Jayantara I G.

Ngurah 9 8 8 8 8 10 8 59 80 baik

31. Jakaria Kristianto 10 8 8 5 5 7 7 50 70 Lebih dari cukup

32. Joni Artawan I

Made 8 8 8 8 8 8 5 53 80 Baik

33. Risma U.P.Ni

Wayan 8 8 6 7 6 7 8 50 70 Lebih dari cukup

34. Robertho Ndoen 7 6 7 6 8 8 9 51 70 Lebih dari cukup

35. Siti Wahyuni 8 8 8 8 8 8 9 57 80 Baik

36. Wahyu Tri Sutrisno 9 8 8 8 9 9 8 59 80 Baik

37. yoga s. I komang 9 7 9 9 6 7 7 54 80 Baik

50

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

38. Yogi Astira Wayan 8 7 10 6 5 5 5 46 70 Lebih dari cukup

39. Zecharijah T.G. Oni 8 8 5 7 6 8 5 47 70 Lebih dari cukup

JUMLAH 332 299 306 292 280 301 289 2094 2990

NILAI RATA-RATA 8,51 7,66 7,84 7,48 7,17 7,71 7,41 53,70 76,66 Lebih dari cukup

Keterangan :

A. Tema

B. Alur

C. Penokohan

D. Latar

E. Sudut pandang

F. Diksi

G. Amanat

4.1.4.6. Analisis Data Siklus II

Analisis data hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus II dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 11. Analisis Data Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik

Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD Siklus II

No Kategori Skor

Standar

Frekuensi

(f)

Jumlah

Nilai

Jumlah

Persen

Rata-rata

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Istimewa 100 0 0 0%

2990 : 39= 76,66

(lebih dari cukup)

2. Baik sekali 90 3 270 7,70%

3. Baik 80 20 1600 51,28%

4. Lebih dari cukup 70 16 1120 41,02%

5. Cukup 60 0 0 0%

6. Hampir cukup 50 0 0 0%

7. Kurang 40 0 0 0%

8. Kurang sekali 30 0 0 0%

9. Buruk 20 0 0 0%

10. Buruk sekali 10 0 0 0%

Jumlah 39 2990 100%

51

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Tabel 11 di atas menunjukan, bahwa sudah terjadi peningkatan

kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A

SMP PGRI 6 Denpasar. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang mencapai 76,66

dengan kategori lebih dari cukup. Nilai rata-rata pada siklus II ini menunjukan

peningkatan sebesar 14,36% dari siklus I. Rincian data tersebut dijelaskan sebagai

berikut: dari jumlah keseluruhan 39 siswa, terdapat 3 orang siswa atau 7,70%

yang meraih kategori baik sekali yaitu dengan nilai 90, terdapat 20 orang siswa

atau 51,28% meraih kategori baik yaitu dengan nilai 80, terdapat 16 orang siswa

atau 41,02% meraih kategori lebih dari cukup yaitu dengan nilai 70.

Pada siklus II, hasil tes kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen malalui metode kooperatif tipe STAD secara klasikal baru mencapai nilai

76,66 dengan kategori lebih dari cukup, tetapi belum memenuhi kriteria

ketuntasan belajar minimal, yaitu 78. Oleh karena itu, kemampuan memahami

unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD masih perlu

ditingkatkan dengan melakukan tindakan siklus III.

4.1.4.7. Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil tes dan observasi pada siklus II dapat diketahui bahwa

nilai rata-rata penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode

kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun

Pelajaran 2013/2014 sebesar 76,66 dengan kategori baik. Hasil tes tersebut belum

memenuhi target ketuntasan yang diharapkan yaitu sebesar 78,00. Belum

maksimalnya hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

melalui metode kooperatif tipe STAD siswa dikarenakan masih ada beberapa

52

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

siswa tidak berkosentrasi penuh dalam menerima pelajaran. Di samping itu pula,

masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam berdiskusi kelompok, masih

ada siswa yang suka ngobrol dengan anggota kelompok lainnya dan masih ada

kelompok yang tidak berani memberi tanggapan ketika kelompok lain sedang

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Hal ini mengakibatkan diskusi

kelompok kurang komunikatif. Untuk mengatasi kekurangan dan permasalahan

yang terdapat pada siklus II, maka penelitian ini akan dilanjutkan ke siklus III.

4.1.5 Hasil Siklus III

Proses tindakan pada siklus III merupakan tindakan lanjut dari siklus II.

Hasil refleksi siklus II diperbaiki pada siklus III. Siklus III ini sebagai usaha

peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.

Penilaian hasil ini merupakan satu kesatuan yang dijadikan bahan acuan penulis

untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur

intrinsik cerpen. Hasil pembelajaran pada siklus III ini diharapkan lebih baik dari

pada hasil pembelajaran siklus I, dan siklus II. Siklus III ini terdiri atas empat

tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi, dan refleksi.

4.1.5.1. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran siklus III dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan pada hari kamis, tanggal 5 juni maret 2014. Hal ini yang harus

dipersiapkan agar penelitian ini berlangsung dengan baik yakni sebagai berikut.

1. Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran

53

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Penulis mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan

digunakan ketika pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, penulis masih

tetap mengkonsultasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang telah dibuat dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di

Kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. RPP dibuat lebih matang lagi

dengan memperhatikan alokasi waktu yang ada dan lebih

menfokuskan pada pemahaman siswa mengenai memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD.

2. Buku ajar

Penulis menyiapkan buku/ bahan ajar dalam menyampaikan materi

pelajaran tentang cerpen. Buku ajar ini untuk pegangan bagi penulis

sekaligus sebagai sumber informasi yang akan disampaikan kepada

siswa mengenai materi pelajaran tiap siklus.

3. Tes

Penulis menyiapkan tes yang digunakan pada saat melakukan kegiatan

evaluasi satu jam pelajaran, setelah kegiatan belajar-mengajar selesai.

Tes ini berupa tes esai bentuk uraian singkat dengan 7 item soal yang

harus dikerjakan oleh siswa.

4. Upaya Perbaikan Hasil Belajar

Guna mencapai hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan

oleh guru atau penulis, maka kesulitan pada siklus II kiranya harus

dicarikan jalan keluarnya pada siklus III. Hal-hal yang dilakukan guru

atau penulis berkenan dengan upaya perbaikan untuk dapat diterapkan

54

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

pada pembelajaran selanjutnya, yaitu (a) guru atau penulis perlu

memberikan motivasi kepada siswa dengan cara membuat suasana

lebih santai sehingga siswa merasa senang dan semangat untuk

mengikuti pelajaran, (b) guru atau penulis memberikan penjelasan

mengenai kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam memahami

unsur-unsur intrinsik cerpen pada siklus II, (c) guru atau penulis

menyuruh siswa untuk menjawab semua soal yang terkait dengan isi

cerpen yang telah dibacanya, (d) guru atau penulis membimbing dan

memberikan perhatian khusus bagi siswa yang mengalami kesulitan

pada pelaksanaan siklus II.

4.1.5.2. Pelaksanaan/ Tindakan

Berdasarkan refleksi pembelajaran siklus II yang telah dilakukan, masih

ditemukan adanya masalah dan kendala yang dihadapi siswa pada pembelajaran

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen. Oleh karena itu, perbaikan yang

dilakukan pada siklus III diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam memhami unsur-unsur intrinsik cerpen.

Proses pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan, pertemuan berlangsung selama 2x40 menit. Adapun langkah-langkah

pelaksanaan tindakan pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

melalui metode kooperatif tipe STAD.

Tabel 12. Skenario Pembelajaran Siklus III

Kegiatan Awal

No Guru (Penulis) Siswa

55

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3)

1. Guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam dan menanyakan

keadaan peserta didik yang tidak hadir.

Memberitahukan peserta didik yang

tidak hadir.

2. Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik.

Peserta didik mendengarkan motivasi

guru.

3. Guru menanyakan tentang pengalaman

peserta didik dalam membuat cerpen.

Menyimak dan memberikan jawaban

atas pertanyaan guru.

4. Tanya jawab tentang pengalaman yang

paling menarik yang pernah dialami

peserta didik.

Menyimak dan mencatat pertanyaan

guru.

5. Menyampaikan kegiatan yang akan

dilakukan berhubungan dengan

kompetensi yang akan disampaikan.

Menyimak dan mendengarkan

penyampaian guru tentang kegiatan

yang berhubungan dengan kompetensi.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

7. Guru menjelaskan tentang ciri-ciri

cerpen, syarat topik cerpen, kerangka

Peserta didik mendengarkan materi

yang dijelaskan oleh guru.

cerpen, dan unsur-unsur intrinsik

cerpen.

8.

Menggunakan beragam

pembelajaran, media pembelajaran, dan

sumber belajar lainnya

Mempersiapkan alat untuk

mendengarkan pelajaran.

9. Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya mengenai

penjelasan yang diberikan oleh guru

mengenai materi cerpen.

peserta didik harus aktif untuk

bertanya mengenai materi cerpen yang

diberikan oleh guru.

d. Elaborasi

10. Guru membagikan peserta didik

menjadi beberapa kelompok.

Peserta didik berdiri untuk duduk

dalam kelompok.

11. Memberikan peserta didik untuk

mengerjakan tugas yang diberikan

guru.

Peserta didik mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

12. Memberikan kesempatan peserta didik

untuk berpikir, memahami,

menyelesaikan masalah, dan bertindak

tanpa rasa takut.

Peserta didik berpikir dengan serius

dan tidak merasa takut.

13. Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menyuting cerpen

yang dibagikan oleh guru.

Peserta didik didik menyunting dan

memahami cerpen yang dibagikan oleh

guru.

14. Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompok di depan

kelompok lainnya.

Secara bergiliran peserta didik

mempresentasikan hasil kerja

kelompok didepan dan kelompok

lainnya menanggapinya.

15. Memberikan sikap apresiatif ketika

temannya menyumbangkan ide kepada

peserta didik.

Peserta didik menunjukan sikap

sebagai pendengar yang apresiatif

ketika temannya menyumbangkan ide.

e. Konfirmasi

56

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3)

16. Memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentu lisan, tulisan,

maupun hadiah terhadap keberhasilan

peserta didik dalam kerja kelompok.

Peserta didik memberikan umpan balik

postif kepada guru baik dalam

lisan, maupun tulisan.

17. Memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

Peserta didik menggapi konfirmasi

terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

yang diberikan guru.

18. Membantu menyelesaikan masalah. Peserta didik bersama-sama dengan

guru menyelesaikan masalah.

19. Guru memberikan peserta didik untuk

menyimpulkan hasil kerja kelompok.

Peserta didik menyimpulka isi cerita

berdasarkan hasil kerja kelompok.

20. Memberikan motivasi kepada peserta

didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Siswa mendengarkan motivasi yang

diberikan guru mengenai peserta didik

yang kurang aktif.

Kegiatan Akhir

21.

Bersama-sama dengan peserta didik

membuat rangkuman atau kesimpulan.

Bersama-sama dengan guru membuat

rangkuman atau kesimpulan.

22.

Melakukan penilaian dan refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

ksanakan.

Peserta didik mendengarkan hasil

penilain guru mengenai hasil, kerja

baik kelompok maupun individu pada

pelajaran tersebut.

23. Guru memberikan tugas yaitu menulis

cerpen kepada peserta didik.

Peserta didik mencatat tugas yang

diberikan oleh guru.

24. Menyampaikan rencana pembelajaran

pada pertemuan berikut.

Peserta didik mendengarkan

penyampaian guru mengenai

pembelajaran pada pertemuan berikut.

4.1.5.3. Hasil Observasi dan Evaluasi

Penelitian siklus III ini dilakukan dengan rencana dan persiapan yang

sama dengan siklus II. Dengan adanya perbaikan dalam pembelajaran di siklus III

ini, maka hasil penelitian berupa nilai tes penugasan memahami unsur-unsur

intrinsik cerpen mengalami peningkatan. Siswa lebih aktif dan kreatif serta lebih

antusias dalam mengikuti pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

melalui metode kooperatif tipe STAD.

57

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

4.1.5.4. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi tindakan siklus III dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Pada saat proses belajar-mengajar sebagian besar siswa tertarik dan

aktif mengikuti pembelajaran,

b) Semua siswa berkonsentrasi saat penulis menjelaskan, sehingga saat

ditanya oleh penulis, beberapa siswa siap dan dapat menjawab

pertanyaan guru atau penulis dengan baik,

c) Dalam berdiskusi, semua anggota kelompok ikut aktif dalam

memecahkan permasalahan kelompok,

d) Saat diminta oleh guru untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok

siswa mulai percaya diri membacakan hasil kerja kelompoknya, dan

e) Siswa sudah berani memberikan tanggapan pada kelompok lain yang

membacakan hasil kerja kelompoknya.

Evaluasi dilakukan untuk menilai kemampuan memahami unsur-unsur

intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD. Tes berupa penugasan

memahami unsur-unsur intrinsik cerpen ini dilaksanakan selama 40 menit. Hasil

tes penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif

tipe STAD siklus III dapat dilihat pada tabel 13 berikut.

4.1.5.5. Hasil Tes

Tabel 13. Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

melalui Metode Kooperatif Tipe STAD Siklus III.

No

Nama siswa

Aspek yang dinilai Skor

mentah

Skor

standar Kategori A B C D E F G

58

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Ade W.J. Maro 10 9 10 8 7 8 7 59 80 Baik

2. Aditya Kurniawan 10 7 7 8 10 8 7 57 80 Baik

3. Agus J. I Kadek 10 8 10 7 8 9 8 60 90 Baik sekali

4. Agus B. R. Putu 10 10 8 9 8 10 10 65 90 Baik sekali

5. Agus P. P. I Putu 9 7 9 9 6 7 7 54 80 Baik

6. Andre K. Putu 10 8 7 8 7 7 10 57 80 Baik

7. Aris N Alourni 8 8 8 8 8 8 9 57 80 Baik

8. Arta W.I Putu 9 8 8 8 9 9 8 57 80 Baik

9. Aryani Putu 8 8 8 8 8 8 5 53 80 Baik

10. Aryanata A.T. I Md 10 10 8 8 8 7 6 57 80 Baik

11 Ayu N. W.Ni Made 9 9 7 9 7 7 6 54 80 Baik

12. Bayu D.P. I Kadek 9 8 8 9 8 10 10 62 90 Baik sekali

13. Candra A. A.

Nyoman 10 9 10 8 7 8 7 59 80 Baik

14. Dede N. D. Ni

Kadek 10 8 9 10 10 9 9 65 90 Baik sekali

15. Denny P. Kusuma 8 8 8 8 8 8 9 57 80 Baik

16. Dhea Widyasariputu 9 7 9 9 6 7 7 54 80 Baik

17. Dewi P. Sari 9 8 8 8 8 9 9 59 80 Baik

18. Diah K.D. Ni Putu 9 8 8 8 9 9 8 59 80 Baik

19. Dika W. Made 9 6 8 8 6 8 8 53 80 Baik

20. Fransiskus X. Rudu 10 10 8 8 8 7 6 57 80 Baik

21. Galih Adit Arfianto 8 8 8 8 8 8 5 53 80 Baik

22. Indah Sri Astuti 10 9 10 8 7 8 7 59 80 Baik

23. Juni M.P. Nyoman 9 7 9 9 6 7 7 54 80 Baik

24. Latifa Oktaliviana 10 8 7 8 7 7 10 57 80 Baik

25. Made M. Ni Made 9 9 7 9 7 7 6 54 80 Baik

26. Mega P. Utami 9 8 8 8 9 9 8 57 80 Baik

27. Megantara I N.

Gede 8 8 8 8 8 8 5 53 80 Baik

28. Nabila Oktaliviana 9 7 9 9 6 7 7 54 80 Baik

29. Nadia Junita Sari 10 8 7 8 7 7 10 57 80 Baik

30. Jayantara I G.

Ngurah 8 8 8 8 8 8 9 57 80 Baik

31. Jakaria Kristianto 10 8 9 10 10 8 9 64 90 Baik

32. Joni Artawan I

Made 8 7 10 6 5 5 5 46 70 Lebih dari cukup

33. Risma U.P.Ni

Wayan 8 8 8 8 8 8 9 57 80 Baik

34. Robertho Ndoen 9 7 9 9 6 7 7 54 80 Baik

35. Siti Wahyuni 8 8 5 7 6 8 5 47 70 Lebih dari cukup

36. Wahyu Tri Sutrisno 9 7 9 9 6 7 7 54 80 Baik

37. yoga s. I komang 8 7 10 7 5 7 6 50 70 Lebih dari cukup

38. Yogi Astira Wayan 9 6 8 8 6 8 8 53 80 Baik

39. Zecharijah T.G. Oni 10 10 8 8 8 7 6 57 80 Baik

JUMLAH 354 312 323 321 289 304 292 2192 3140

NILAI RATA-RATA 9,07 8 8,28 8,23 7,41 7,79 7,48 56,20 80,50 Baik

59

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Keterangan :

A. Tema

B. Alur

C. Penokohan

D. Latar

E. Sudut pandang

F. Diksi

G. Amanat

4.1.5.6. Analisis Data Siklus III

Analisis data hasil tes berupa penugasan kemampuan memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus III dapat

dilihat pada tabel 14 berikut ini.

Tabel 14. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Memahami Unsur-Unsur

Intrinsik Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD

No Kategori Skor

Standar

Frekuensi

(f)

Jumlah

Nilai

Jumlah

Persen

Rata-rata

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Istimewa 100 0 0 0%

3140 : 39= 80,50

(Baik)

2. Baik sekali 90 5 450 12,80%

3. Baik 80 31 2480 79,50%

4. Lebih dari cukup 70 3 210 7,70%

5. Cukup 60 0 0 0%

6. Hampir cukup 50 0 0 0%

7. Kurang 40 0 0 0%

8. Kurang sekali 30 0 0 0%

9. Buruk 20 0 0 0%

10. Buruk sekali 10 0 0 0%

Jumlah 39 3140 100%

Tabel 14 di atas menunjukkan bahwa sudah terjadi peningkatan yang

signifikan terhadap kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada

siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang

mencapai 80,50 dengan ketegori baik. Nilai rata-rata pada siklus III ini

menunjukan peningkatan sebesar 3,84% dari siklus II. Rincian data tersebut

60

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

dijelaskan sebagai berikut: dari jumlah keseluruhan 39 siswa terdapat 5 orang

siswa atau 12,80% yang meraih kategori baik sekali yaitu dengan nilai 90,terdapat

31 orang siswa atau 79,50% meraih kategori baik yaitu dengan nilai 80, dan

terdapat 3 orang siswa atau 7,70% meraih kategori lebih dari cukup yaitu dengan

nilai 70.

Pada siklus III, hasil tes kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD secara klasikal menunjukkan

kategori baik dan nilai rata-rata kelas sudah memenuhi target yang ditetapkan

yaitu 78. Oleh karena itu, kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

melalui metode kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6

Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 sudah dapat dikatakan meningkat dan

penelitian dihentikan sampai siklus III.

4.1.5.7. Refleksi

Pembelajaran yang dilakukan pada siklus III ini merupakan tindakan

perbaikan dari pembelajaran siklus I dan siklus II. Pada siklus II masih ditemukan

kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen.

Kesulitan tersebut kemudian dicarikan jalan keluarnya untuk diterapkan pada

pembelajaran siklus III. Setelah diadakan perbaikan pada siklus III, nilai rata-rata

kelas mengalami peningkatan dengan kategori baik atau dengan nilai 80,50. Pada

pembelajaran siklus III, guru atau penulis berusaha memusatkan perhatian siswa

dengan cara memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan

cerpen.

61

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Selanjutnya, hal yang dilakukan guru atau penulis adalah menjelaskan

kesalahan yang dilakukan siswa pada saat memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

pada siklus I, dan siklus II. Kegiatan ini bertujuan agar kesalahan yang telah

dilakukan pada siklus I, dan siklus II tidak dilakukan pada siklus III. Tindakan

perbaikan yang dilakukan terhadap siklus II yang kemudian diterapkan pada

pembelajaran siklus III itu dengan membuat suasana pembelajaran lebih santai.

Berkanan dengan pemberian motivasi pada siswa dan membuat suasana

pembelajaran yang lebih santai, guru atau penulis melakukannya dengan

memberikan selingan yang dapat membangkitkan semangat siswa. Hal ini

bertujuan agar siswa tidak merasa tegang dan jenuh dengan pembelajaran yang

diberikan oleh guru atau penulis. Perubahan yang dilakukan pada siklus III ini

ternya terbukti dapat mengubah perolehan nilai siswa yang tadinya 76,66 menjadi

80,50 pencapaian nilai siswa ini sudah memenuhi target yang telah ditetapkan

pada siklus I, siklus II, dan siklus III yaitu 78. Nilai rata-rata pada siklus III ini

menunjukan peningkatan sebesar 3,84% dibandingkan dengan nilai rata-rata pada

siklus II, peningkatan sebesar 18,2% dibandingkan dengan nilai rata-rata pada

siklus I, peningkatan sebesar 26,15% dibandingkan dengan nilai rata-rata pada tes

awal.

4.2 Rekapitulasi Hasil Pra Siklus, Siklus I, II, III

Rekapitulasi hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI

6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini.

62

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Tabel 15. Rekapitulasi Tes Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III tentang

Peningkatan Kemampuan Memahami Unsur-unsur Intrinsik

Cerpen melalui Metode Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas

VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Nama Siswa

Nilai Rata-Rata Tes

Keterangan

Awal Siklus

I

Siklus

II

Siklus

III

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Ade Wahyu Jezico Maro 50 60 80 80 Meningkat

2 Aditya Kurniawan 50 70 80 80 Meningkat

3 Agus Jumantara I Kadek 60 60 70 90 Meningkat

4 Agus Bayu Raditya Putu 50 60 90 90 Meningkat

5 Agus Purnama Putra I Putu 60 60 80 80 Meningkat

6 Andre Kusuma Putu 40 60 80 80 Meningkat

7 Aris N Alourni 60 70 80 80 Meningkat

8 Arta Wiguna I Putu 60 70 80 80 Meningkat

9 Aryani Putu 50 60 70 80 Meningkat

10 Aryanata Adnyana Tauman I Md 50 60 80 80 Meningkat

11 Ayu Ningsih Wardani Ni Made 70 70 80 80 Meningkat

12 Bayu Darmawan Putra I Kadek 60 60 90 90 Meningkat

13 Candra Ayu Astuti Nyoman 50 50 70 80 Meningkat

14 Dede Novita Dewi Ni Kadek 50 60 90 90 Meningkat

15 Denny Prabawa Kusuma 50 60 70 80 Meningkat

16 Dhea Widyasariputu 50 60 80 80 Meningkat

17 Dewi Puspita Sari 50 70 70 80 Meningkat

18 Diah Kusuma Dewi Ni Putu 50 60 70 80 Meningkat

19 Dika Widiadyana Made 60 60 80 80 Meningkat

20 Fransiskus Xaverius Rudu 60 70 80 80 Meningkat

21 Galih Adit Arfianto 60 60 70 80 Meningkat

22 Indah Sri Astuti 50 60 70 80 Meningkat

23 Juni Mahendra Putra Nyoman 50 60 70 80 Meningkat

24 Latifa Oktaliviana 60 60 70 80 Meningkat

25 Made Mega Ni Made 60 60 80 80 Meningkat

26 Mega Putri Utami 60 70 80 80 Meningkat

27 Megantara I Nyoman Gede 60 70 80 80 Meningkat

28 Nabila Oktaliviana 60 60 70 80 Meningkat

29 Nadia Junita Sari 50 60 80 80 Meningkat

30 Jayantara I Gusti Ngurah 60 70 80 80 Meningkat

31 Jakaria Kristianto 40 60 70 90 Meningkat

32 Joni Artawan I Made 50 60 80 70 Meningkat

33 Risma Udiani Putri Ni Wayan 50 60 70 80 Meningkat

63

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

34 Robertho Ndoen 60 60 70 80 Meningkat

35 Siti Wahyuni 60 70 80 70 Meningkat

36 Wahyu Tri Sutrisno 50 60 80 80 Meningkat

37 Yoga sastrawan I komang 50 60 80 70 Meningkat

38 Yogi Astira Wayan 50 60 70 80 Meningkat

39 Zecharijah Tshiro Gloredeovan

Oni 60 60 70 80 Meningkat

JUMLAH 2120 2430 2990 3140

NILAI RATA-RATA 54,35 62,30 76,66 80,50 Meningkat

Berdasarkan rekapitulasi data hasil tes kemampuan memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siswa kelas

VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun pelajaran 2013/2014 mereka dijelaskan,

bahwa kemampuan siswa pada setiap penilaian memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen mengalami peningkatan dilihat dari rata-rata skor standar kelas yang

diperoleh setiap siklus. Uraian dari tabel 15 tersebut dijelaskan secara terinci

sebagai berikut.

Hasil tes awal menunjukkan bahwa rata-rata skor standar kelas pada

kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen sebesar 54,35. Dari rata-rata

tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen siswa masih pada kategori hampir cukup. rata-rata tersebut diperoleh dari

jumlah keseluruhan skor standar yang diperoleh siswa yaitu sebesar 2120

kemudian dibagi jumlah siswa sebanyak 39, maka didapatkan rata-rata skor

standar siswa sebesar 54,35.

Hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus I mencapai rata-rata skor

standar sebesar 62,30 dan termasuk dalam kategori lebih dari cukup. Akan tetapi,

hasil tersebut belum mencapai nilai yang telah ditetapkan yaitu sebesar 78.00.

64

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Rata-rata skor standar tersebut diperoleh dari jumlah keseluruhan skor standar

yang diperoleh dari siswa yaitu sebesar 2430 kemudian dibagi siswa sebanyak 39,

maka didapatkan rata-rata skor standar siswa 62,30. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik

cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus I ini sudah mengalami

peningkatan sebesar 7,95% dari nilai rata-rata tes awal.

Hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus II mencapai rata-rata skor

standar sebesar 76,66 dan termasuk dalam kategori baik. Namun, hasil tersebut

belum mencapai nilai yang telah ditetapkan yaitu sebesar 78,00. Rata-rata skor

standar tersebut diperoleh dari jumlah keseluruhan skor standar yang diperoleh

siswa sebesar 2990 kemudian dibagi jumlah siswa sebanyak 39, maka ditetapkan

rata-rata skor standar siswa sebesar 76,66. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa kemampuan siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui

metode tipe STAD pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan sebesar

14,36% dari nilai rata-rata siklus I, dan peningkatan sebesar 22,31% dibandingkan

dengan nilai rata-rata tes awal.

Hasil tes berupa penugasan memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

melalui metode kooperatif tipe STAD pada siklus III mencapai rata-rata skor

standar sebesar 80,50 dan termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian, hasil

tersebut sudah mencapai nilai yang telah ditargetkan yaitu 87,00, oleh karena itu,

penelitian tindakan ini dihentikan sampai pada siklus III. Rata-rata skor standar

tersebut diperoleh dari jumlah keseluruhan skor standar yang diperoleh siswa

65

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

yaitu sebesar 3140 kemudian dibagi jumlah siswa sebanyak 39, maka didapat rata-

rata skor standar siswa sebesar 80,50. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan

siswa dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif

tipe STAD pada siklus III ini sudah mengalami peningkatan sebesar 3,84%, dari

nilai rata-rata siklus II, peningkatan sebesar 18,2% dari nilai rata-rata siklus I,

peningkatan sebesar 26,15% dibandingkan dengan nilai rata-rata tes awal. Oleh

karena itu, penelitian dihentikan sampai pada siklus III.

4.3 Pembahasan

Dari hasil tindakan baik dari tindakan siklus I, siklus II, maupun siklus III

ditunjukkan peningkatan skor atau hasil belajar siswa. Hasil tes tindakan siklus I

menunjukan bahwa dari 39 orang siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar

Tahun Pelajaran 2013/2014 yang mengikuti pembelajaran memahami unsur-unsur

intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD ditemui hasil tes yaitu dari

siklus I siswa mendapat nilai rata-rata sebesar 62,30 kemudian siklus II siswa

mendapat nilai rata-rata sebesar 76,66 dan siklus III siswa mendapat nilai rata-rata

sebesar 80,50.

Secara klasikal peningkatan siswa dalam kemampuan memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen melalui metode kooperatif tipe STAD sudah menunjukan

peningkatan yang cukup memuaskan.

Peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari dorongan guru dan

keantusiasan siswa belajar sangat besar.guru sebagai pelaksanaan tindakan telah

melakukan perubahan dalam cara mengajarnya. Akan tetapi pada penelitian ini

guru telah mengadakan perubahan dalam cara mengajarnya di samping

66

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

memberikan teori tentang memahami unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa

melalui metode kooperatif tipe STAD, juga memberikan waktu dan kesempatan

kepada siswa untuk mengekplorasi, kolaborasi, serta berelaborasi sehingga siswa

dapat meningkatkan kemampuannya dalam memahami suatu cerpen.

Di samping itu, guru juga telah menemukan langkah-langkah metode

kooperatif tipe STAD yang diterapkan sehingga nilai yang ditargetkan oleh

penulis dapat tercapai, sebagai berikut. (a) membuka pelajaran dan mengabsen

kehadiran siswa, (b) memberikan aprsepsi terkait dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan, (c) menyampaikan tujuan pembelajaran, (d) memberikan orientasi

materi pelajaran beserta pembelajaran yang akan diterapkan, (e) mengarah siswa

untuk membentuk kelompok sebanyak 7 kelompok masing-masih terdiri dari 5

orang sampai 6 orang, (f) membagikan satu judul cerpen kepada siswa untuk

didiskusikan dalam masing-masing kelompok, (g) mengawasi diskusi kelompok

kecil, (h) memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang mengalami kesulitan

dalam pembelajaran, (i) memilih perwakilan dari kelompok untuk menceritakan

kembali isi cerpen yang telah dibacanya ke depan kelas, (j) mengawasi hasil kerja

kelompok dalam memahami unsur-unsur intrinsik cerpen, (k) bersama-sama siswa

untuk menyimpulkan dan menrefleksi hasil serta pelaksanaan pembelajaran yang

telah dilakukan daan memberikan penghargaan bagi siswa yang hasil kerjanya

mendapat nilai paling baik, dan (l) menutup pelajaran.

Untuk lebih jelasnya, penulis menggambarkan tingkat ketuntasan yang

dicapai oleh siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6 Denpasar Tahun Pelajaran

67

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

2013/2014 dari tes Awal, siklus I, siklus II, dan siklus III dalam bentuk grafik

batang berikut ini.

0

20

40

60

80

100

Tes Awal Siklus I Siklus II Siklus III

Keterangan Grafik:

Hasil tes awal : 54,35

Siklus I : 62,30

Siklus II : 76,66

Siklus III : 80,50

Nilai rata-rata

68

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas ini, maka penulis

menyimpulkan bahwa.

1. metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan memahami

unsur-unsur intrinsik cerpen pada siswa kelas VIII/A SMP PGRI 6

Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil

penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu Pada tes awal nilai rata-rata

sebesar 54,35 dan termasuk dalam kategori cukup. pada siklus I nilai rata-

rata mencapai 62,30 dan termasuk dalam kategori lebih dari cukup, ada

peningkatan sebesar 7,95. Pada siklus II, nilai rata-rata yang dicapai adalah

sebesar 76,66 dan termasuk dalam kategori baik, terjadi peningkatan dari

siklus I yaitu sebesar 14,36 dan 22,31 dari hasil tes awal. Pada siklus III,

nilai rata-rata yang dicapai sebesar 80,50 dan termasuk dalam kategori

baik. Nilai rata-rata ini sudah memenuhi target yang ditetapkan oleh

penulis yaitu sebesar 78,00. Maka dari itu, penelitian ini dihentikan sampai

pada siklus III. Pada siklus III mengalami peningkatan 3,84 dari siklus II,

terjadi peningkatan dari siklus I sebesar 18,2 dan peningkatan sebesar

26,15 dari tes awal.

2. Langkah-langkah metode kooperatif tipe STAD yang diterapkan sehingga

nilai yang ditargetkan oleh penulis dapat tercapai, sebagai berikut. (1)

69

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

membuka pelajaran dan mengabsen kehadiran siswa, (2) memberikan

apersepsi terkait dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan, (3)

menyampaikan tujuan pembelajaran, (4) memberikan orientasi materi

pelajaran beserta pembelajaran yang akan diterapkan, (5) mengarahkan

siswa untuk membentukan kelompok sebanyak 7 kelompok yang masing-

masing terdiri dari 5 sampe 6 orang, (6) membagikan satu judul cerpen

kepada siswa untuk didiskusikan dalam masing-masing kelompok, (7)

memberikan pertanyaan kepada siswa untuk dipelajari dan didiskusikan

dalam masing-masing kelompok, (8) mengawasi diskusi kelompok, (9)

memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang mengalami kesulitan

dalam pembelajaran, (10) memilih perwakilan dari anggotan kelompok

untuk menceritakan kembali isi cerpen yang dibacanya ke depan kelas,

(11) mengawasi penyajian hasil kerja kelompok dalam memahami unsur-

unsur intrinsik cerpen, (12) bersama-sama siswa menyimpulkan dan

merefleksi hasil serta pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan dan

memberikan penghargaan bagi siswa yang hasil kerjanya mendapat nilai

yang paling baik, (13) menutup pembelajaran.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV, penulis

memberikan saran sebagai berikut.

a. Dalam pembelajaran memahami unsur-unsur intrinsik cerpen, guru

hendaknya menggunakan metode yang tepat dalam proses belajar-

mengajar untuk menarik minat siswa terhadap materi pelajaran yang

70

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

disajikan serta untuk menghindari perasaan bosan yang ada pada diri

siswa.,

b. Siswa hendaknya lebih sering diberikan latihan dengan jalan mengadakan

perlombaan dalam pembuatan cerpen, untuk melatih mental, kreativitas,

dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa sehingga dapat menambah

pengalaman dan penegatahuan yang nantinya dapat dipakai sebagai bekal

untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dan

c. kepada Kepala sekolah SMP PGRI 6 Denpasar disarankan agar terus

mengadakan pembinaan kepada guru, hususnya guru bahasa Indonesia

sehingga kualitas pendidikan di sekolah tersebut dapat ditingkatkan.

71

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1997. Isi dan Strategi pengajaran Bahasa dan Sastra. Malang:

Airlangga.

………...2003. Isi dan Sastra Pengajaran Bahasa dan Sastra, Malang airlangga

Arikunto Suharsimi, 2013. Prosudur Penelitian: suatu pendekatan Praktis.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

………..2009. Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

http://feriagr. blogspot. com/2013/05/makalah- tentang- menulis- cerpen. htm1

http://unsilster. com/2011/01/ pengertian- cerpen- dan- ciri-ciri- cerita- pendek/

http://yankcute.Blogspot.Com/2010/02/keuggulan-dan-kekurangan-pembelajaran.

html

http://www.pengertian ahli.com/2013/10/ pengertian- cerpen- menurut- para ahli.

html

http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-metode-observasi-definisi. html

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai

Pengembangan Profesi Guru). Jakarta: PT Rajagrafindo persada.

Nurkancana, Wayan.Dan Sunartana,P.P.N.1992.Evaluasi Hasil Belajar.surabaya:

Usaha Nasional.

Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung:Alfabeta

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (konsep,

landasan, dan Implementasinya pada kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan). Jakarta: Kencana.

Tim Prima Pena. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Gitamedia Press

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfa Beta.

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Rusman. 2011. Model-model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

LAMPIRAN

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I

Sekolah :SMP PGRI 6 Denpasar

Mata Pelajaran : bahasa indonesia

Kelas/semester : VIII / Genap

Aloksi Waktu : 2x 40 menit ( 1x pertemuan)

Tahun Pelajaran : 2013/2014

Standar Kompetensi : Memahami Karya sastra (cerpen)

Kompetensi dasar : Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

II. Materi Ajar

Cerpen serta unsur-unsur intrinsiknya

III. Metode pembelajaran

Strategi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Apersepsi:

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan keadaan peserta didik yang tidak hadir.

Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.

Guru menanyakan tentang pengalaman peserta didik dalam membuat

cerpen.

Tanya jawab tentang pengalaman yang paling menarik yang pernah

dialami peserta didik.

Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berhubungan dengan

kompetensi yang akan disampaikan.

Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai pengetahuan

peserta didik tentang unsur-unsur intrinsik cerpen.

B. Kegiatan inti

Eksplorasi :

Guru menjelaskan tentang ciri-ciri cerpen, syarat topik cerpen,

kerangka cerpen, dan unsur-unsur intrinsik cerpen

Menggunakan beragam pembelajaran, media pembelajaran, dan

sumber belajar lainnya

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

mengenai penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai materi

cerpen.

Elaborasi:

Guru membagikan peserta didik menjadi beberapa kelompok.

Memberikan peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan

guru.

Memberikan kesempatan peserta didik untuk berpikir, memahami,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyuting

cerpen yang dibagikan oleh guru.

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelompok lainnya.

Memberikan sikap apresiatif ketika temannya menyumbangkan ide

kepada peserta didik.

Konfirmasi :

Memberikan upan balik positif dan penguatan dalam bentu lisan,

tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dalam

kerja kelompok.

Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber.

Membantu menyelesaikan masalah

Guru memberikan peserta didik untuk menyimpulkan hasil kerja

kelompok

Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

C. Kegiatan akhir

Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman atau

kesimpulan.

Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

Guru memberikan tugas yaitu menulis cerpen kepada peserta didik.

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikut.

V. Sumber Belajar/Bahan//Alat

LKS, Buku pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia

Cerpen dari internet : “Persahabatan” Ruli Harwanto

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

VI. Penilaian

1. Bentuk teks : test tulis (esai)

2. Instrumen

Guru Pamong

Bahasa dan Sastra Indonesia

Luh Sudiahsih,S.Pd

Nip: 1961080, 198203.2.010

Denpasar 03, Juni 2014

Mahasiswa pratek

Gregorius Jala

NPM:

10.8.03.51.31.1.5.2903

Mengetahui

Kepala SMP PGRI 6 Denpasar

Drs. I Ketut Antara, M. Ag.

NIP:

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS II

Sekolah :SMP PGRI 6 Denpasar

Mata Pelajaran : bahasa indonesia

Kelas/semester : VIII / Genap

Aloksi Waktu : 2x 40 menit ( 1x pertemuan)

Tahun Pelajaran : 2013/2014

Standar Kompetensi : Memahami Karya sastra (cerpen)

Kompetensi dasar : Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

VII. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

VIII. Materi Ajar

Cerpen serta unsur-unsur intrinsiknya

IX. Metode pembelajaran

Strategi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

X. Langkah-langkah Pembelajaran

D. Kegiatan Awal

Apersepsi

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan keadaan peserta didik yang tidak hadir.

Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.

Guru menanyakan tentang pengalaman peserta didik dalam membuat

cerpen.

Tanya jawab tentang pengalaman yang paling menarik yang pernah

dialami peserta didik.

Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berhubungan dengan

kompetensi yang akan disampaikan.

Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai pengetahuan

peserta didik tentang unsur-unsur intrinsik cerpen.

E. Kegiatan inti

Eksplorasi :

Guru menjelaskan tentang ciri-ciri cerpen, syarat topik cerpen,

kerangka cerpen, dan unsur-unsur intrinsik cerpen

Menggunakan beragam pembelajaran, media pembelajaran, dan

sumber belajar lainnya

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

mengenai penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai materi

cerpen.

Elaborasi:

Guru membagikan peserta didik menjadi beberapa kelompok.

Memberikan peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan

guru.

Memberikan kesempatan peserta didik untuk berpikir, memahami,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyuting

cerpen yang dibagikan oleh guru.

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelompok lainnya.

Memberikan sikap apresiatif ketika temannya menyumbangkan ide

kepada peserta didik.

Konfirmasi :

Memberikan upan balik positif dan penguatan dalam bentu lisan,

tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dalam

kerja kelompok.

Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber.

Membantu menyelesaikan masalah

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Guru memberikan peserta didik untuk menyimpulkan hasil kerja

kelompok

Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

F. Kegiatan akhir

Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman atau

kesimpulan.

Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

Guru memberikan tugas yaitu menulis cerpen kepada peserta didik.

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikut.

XI. Sumber Belajar/Bahan//Alat

LKS, Buku pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia

Cerpen dari internet : “ cinta tak terbalaskan”. Ruli Harwanto

XII. Penilaian

3. Bentuk teks : test tulis (esai)

4. Instrumen

Guru Pamong

Bahasa dan Sastra Indonesia

Luh Sudiahsih,S.Pd

Nip: 1961080, 198203.2.010

Denpasar, 04 Juni 2014

Mahasiswa pratek

Gregorius Jala

NPM:

10.8.03.51.31.1.5.2903

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Mengetahui

Kepala SMP PGRI 6 Denpasar

Drs. I Ketut Antara, M. Ag.

NIP:

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS III

Sekolah : SMP PGRI 6 Denpasar

Mata Pelajaran : bahasa indonesia

Kelas/semester : VIII / Genap

Aloksi Waktu : 2x 40 menit ( 1x pertemuan)

Tahun Pelajaran : 2013/2014

Standar Kompetensi : Memahami Karya sastra (cerpen)

Kompetensi dasar : Memahami Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

XIII. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu memahami unsur-unsur intrinsik cerpen

XIV. Materi Ajar

Cerpen serta unsur-unsur intrinsiknya

XV. Metode pembelajaran

Strategi pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

XVI. Langkah-langkah Pembelajaran

G. Kegiatan Awal

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Apersepsi:

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan keadaan peserta didik yang tidak hadir.

Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.

Guru menanyakan tentang pengalaman peserta didik dalam membuat

cerpen.

Tanya jawab tentang pengalaman yang paling menarik yang pernah

dialami peserta didik.

Menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan berhubungan dengan

kompetensi yang akan disampaikan.

Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai pengetahuan

peserta didik tentang unsur-unsur intrinsik cerpen.

H. Kegiatan inti

Eksplorasi :

Guru menjelaskan tentang ciri-ciri cerpen, syarat topik cerpen,

kerangka cerpen, dan unsur-unsur intrinsik cerpen

Menggunakan beragam pembelajaran, media pembelajaran, dan

sumber belajar lainnya

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

mengenai penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai materi

cerpen.

Elaborasi:

Guru membagikan peserta didik menjadi beberapa kelompok.

Memberikan peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan

guru.

Memberikan kesempatan peserta didik untuk berpikir, memahami,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyuting

cerpen yang dibagikan oleh guru.

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelompok lainnya.

Memberikan sikap apresiatif ketika temannya menyumbangkan ide

kepada peserta didik.

Konfirmasi :

Memberikan upan balik positif dan penguatan dalam bentu lisan,

tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik dalam

kerja kelompok.

Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber.

Membantu menyelesaikan masalah

Guru memberikan peserta didik untuk menyimpulkan hasil kerja

kelompok

Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

I. Kegiatan akhir

Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman atau

kesimpulan.

Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan.

Guru memberikan tugas yaitu menulis cerpen kepada peserta didik.

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikut.

XVII. Sumber Belajar/Bahan//Alat

LKS, Buku pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia

Cerpen dari internet : “Sebuah Janji” Oleh Aditya Pramoda

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

XVIII. Penilaian

5. Bentuk teks : test tulis (esai)

6. Instrumen

Guru Pamong

Bahasa dan Sastra Indonesia

Luh Sudiahsih,S.Pd

Nip: 1961080, 198203.2.010

Denpasar 05, Juni 2014

Mahasiswa pratek

Gregorius Jala

NPM:

10.8.03.51.31.1.5.2903

Mengetahui

Kepala SMP PGRI 6 Denpasar

Drs. I Ketut Antara, M. Ag.

NIP:

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Cerpen

Persahabatan

Seorang yang bernama reza merasa hidupnya sudah merasa

lengkap, reza berkata aku punya ayah yang baik padaku dan ibu

selalu sayang padaku,bahkan aku berasal dari keluarga yang kaya

dan akupun pandai dalam pelajaran apapun ,ia pun merasa puas dan

bahagia , reza mpuyai sahabat sejati yang brnama aris.

Pada hari minggu aris mengajak ku untuk pergi bermain pada

suatu taman rekreasi ,kami bersenang-senang disana ,secara tidak

sengaja aku melihat ad sepasang kekasih yang bersama-sama

sedang menghabiskan waktu berdua tanpa sadar aku memandang

sepasang kekasih itu dengan dengan pandangan cemburu ,kini aku

baru sadar bahwa hidupku belum lengkapkarna aku belum mempuyai

seorang kekasih sambil melamun dengan memegang ice cream di

tangan ku secara tidak sengaja aku menabarak seseorang yang

sedang memegang anjing di tangannyan secara tidak langsung aku

lari karna aku takut dengan anjing ,anjing itupun ikut mengejar aku

lari sekuat tenaga ,untungnya ada aris yang membantuku untukku

apa jadinya bila aris tak ada bisa-bisa aku jadi makan siangnya .Tak

terasa matahari sudah tak terlihat sinarnya lagi ,aku dan aris

pulang kerumah kami masing-masing.

Sesampainya dirumah kini aku masih membayangkan sepasang

kekasih yang berada ditaman rekreasi tadi yang begitu mersa ,

waktu terus bertambah takterasa sudah lewat tengah tenah

malam akupun ingin mempuyai keinginan untuk mempuyai seorang

kekasih .ku bertekat walau ku harus berkorban untuk

mendapatkannya ,apapun hambatannya kan kucari walau kepelosok

untuk mendapatkannya malam kian larut akupun tertidur pulas

dengan berharap ada seorang perempuan mau untuk menjadi

kekasihku.

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Malam senin berganti dengan senin pagi jampun membangunkan

ku itu saatnya ku mandi dan berganti pakaian sekolah .aku peri

kesekolah bersama aris .sesampainyan kami disekolah bel sekolah

telah berbunyi itu waktunya untuk upacara hari senin pada saat

aku ikut melaksanakan upacara hari senin ,hingga hamper telah

selesai ,ada seorang perempuan baris didekatku ,berparas cantik

menawan,berambut panjang ,berkulit halus , tetapi ada yang aneh

dengannya mukanya pucat ,mataya sayu ,seperti orang yang tidak

ber tenaga .tak lama kemudian perempuan itu pingsan dan tidak

sengaja aku menangkap tubuhnya yang akan jatuh ,dan saat ku

menagkap tubuhnya sesuatu yang aneh terjadi kepadaku

jantungku berdetak dengan keras ,drahku seperti mengalir dengan

deras hingga kekepalaku hingga mukaku merah .aku berkata dalam

hati “ perasaan apa ini mengapa ku jadi aneh kayak gini ,apa yang

terjadi dengan ku ,apakah ini rasanya jatuh cinya takmungkinaku

jatuh cinta padanyan “ tapi tak dapat ku pungkiri aku memang jatuh

cinta padanya.

Walau hanya satu menit ku pegang tubuh nya seakan ia telah

menjadi milikku perempuan itupun di bawa ke ruang uks dengan

segera. Setelah beberapa lama perempuan itu tersadar dari

pingsannya dan saat istirahat sekolah ,perempuan itu menghampiri

ku dengan rasa malu-malu sambil mengucapkan terima kasih tadi

sudah menahan kujatuh aku berkata sama-sama perempuan itu

mengulurkan tangannya untuk ber kenalan denganku dia berkata

tasya sambil menjabat tangan ku ,aku reza.

Sebagai tanda terima kasih telah menolongku ,aku ingin jalan-

jalan dan kamu harus ikut kanra kamu sudah menolong ku tadi

bagaimana reza apa kau mau ikut ,ya ya ya okelah nanti pulang

sekolah aku tunggu kamu didepan gerbang sekolah ,oke tasya ,

sampaiketemu lagi reza.

Aku kembali kekelas dengan bahagia ,aku duduk dengan sahabat

ku aris sambil membayangkan wajah tasya yang cantik . tanpa sadar

aris memandang wajahku lalu berkata ada apa dengan sahabatku

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

,mukamu seperti orag yang mendapatkan undian yang sangat banyak

.tidak aku hanya sedang senang saja hari ini dengan wajah yang

gembira ,aris berkata kepadaku aku senang bila sahabat ku pun

senang

Jarum jam pun berputar dengan sangat cepat bel pulang pun ber

bunyi ,akupun menunggu didepan gerbang sekolah aku melihat tasya

dengan rambut tergerai ,wah benar-benar cantik dilihat dari mana

pun tetap saja cantik.

Tasya kita mau kemana aku tasya berkata aku mau kamu yang

menentukannya boleh kan yasudah aku mau mengajak mu ketempat

yang meyenangkan ,tapi sebelum kita pergi ketempat itu aku mau

ngajak kamu makan biar kamu nanti tidak pingsan oke hehehehe

kamu mau makan apa tasya tasya menjawab aku lagi mau makan

baso nih ,yasudah aku tau tempat warung baso di dekat sini

Sesampainya kami di Depan warung baso kami masuk dan duduk

,pelayan pun menhampiri kami dan menawarkan mau makan apa? Aku

bertanya tas kamu mau makan apa , eee aku mau makan baso telor

ja ,minumnya ,es the manis ja za ,reza berkata kpada pelayan mas

baso telor dua es teh manisnya dua.

Selagi kami menunggu pesanan kami ,aku mengobrol-obrol dengan

tasya .tidak lama kemudian pelayan dating dengan membawakan

pesanan kami ,setelah memakan semangkuk baso dan segelas the

manis perut kamipun telah terisi ,kami pun melanjutkan perjalanan

pergi ke sebuah taman rekreasi disana kami naik permainan yang

sangat mengasikan aku melihat wajah tasya yang begitu cantik saat

ia sedang tertawa sambil menatap wajahnya.

Pencipta Cerpen : Ruli Harwanto

Soal

1) Menurut anda, apakah tema yang tepat dari cerpen tersebut

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

2) Alur apakah yang dipergunakan pengarang dalam cerpen tersebut

3) Siapa-siapakah tokoh dalam cerita tersebut?

4) Jelaskan latar (setting) pada cerpen tersebut?

5) Dari sudut padang berapakah si pengarang cerita tersebut?

6) Bagaimana gaya /diksi bercerita si pengarang dalam cerpennya tersebut?

7) Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca dalam cerpen yang

berjudul “ persahabatan”tersebut

(Selamat bekerja)

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

CERPEN

CINTA TAK TERBALASKAN

Kembali jalan setapak itu kulalui. Harum semerbak bunga melati yang

tersentuh embun pagi menelusuk hidungku. Kapling-kapling kehancuran

hati mulai terpendam dalam keheningan. Semuanya telah terjadi. Aku tak

bisa berbuat apa-apa lagi.

Semua tak akan mengerti. Semua kebahagianku kini hanya kenangan.

Kerikil-kerikil tajam harus kutempuh untuk mencapai tujuanku. Dalam

perjalanan langkahku terhentak di sebuah pohon beringin yang rindang.

Pohon itu kelihatan tenang menyimpan sejuta kenangan. Ia hanya menjadi

saksi bisu atas pahitnya penderitaanku. Di bawah pohon itu aku duduk dan

mengenang semua kejadian yang menggilas hidupku.

“Jesika…Jesika… tunggu… !” teriakku seakan menyuruhnya berhenti.

Ia berpaling dan bingung sendiri melihat tingkahku yang penuh semangat

dan aneh. Aku berdiri disampingnya dan berjalan menuju pintu gerbang

sekolah.

Waktu itu kira-kira 10 menit lagi pukul tujuh. Kami duduk diserambi

kelas tanpa berbicara sedikitpun. Aku hanya memandang wajahnya yang

bersih, cantik, dan bercahaya. Aku begitu menyayangimu, kataku dalam

benakku. Tapi, aku tak punya keberanian untuk mengungkapkannya.

“Hi… pagi-pagi gini kok dah ngelamun?”

“Nggak…nggak ada apa-apa kok…?

“Jes, nanti siang kita pulang bareng, bolehkan?” kataku dengan penuh

keragu-

raguan.

Ia hanya membalas dengan senyuman. Aku tertegun seketika, berarti

ia setuju.

Teng…teng…teng…, lonceng sekolah berbunyi. Aku masuk ke kelas dan

duduk di bangku paling depan. Sejak awal aku tahu mengapa hatiku selalu

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

gelisah. Aku terus membayangkan apa yang akan terjadi. Mengapa aku tak

berani mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada diriku. Sampai

kapan aku harus menahan gejolak hati ini. aku tak bisa begini terus. Aku

tahu dia juga memiliki perasaan yang sama seperti aku.

Sesekali kupandang ke depan. Seorang guru yang gendut, jelek

bagaikan buldoser terlihat sedang menerangkan pelajaran yang terlalu

sulit kupahami. Ia hanya menambah beban hidupku. Pelajarannya begitu

membosankan monoton dan sulit kupahami. Aku muak dengan semua ini.

aku hanya bisa duduk manis dengan pandangan terarah ke depan. Aku tak

bisa konsentrasi dengan pelajaannya.

Seketika itu pula terlintas bayangan wajahnya. Aku begitu

merindukannya. Aku tak bisa lagi menahan gejolak cinta yang membuatku

gelisah. Aku begitu takut kehilangan dirinya. Lamunanku terus berlanjut

hingga bel pulang berbunyi. Aku tersadar dan langsung menemui Jesika di

kelasnya.

“Jes, jadikan pulang bareng?” kataku dengan penuh keraguan.

Ia hanya membalasnya dengan senyuman. Kamipun mulai menyelusuri jalan

kecil beraspal tanpa berbicara sedikitpun. Mungkin rasa malu masih

menghantui pikiran kami. Hingga langkah kami pun terhenti di sebuah

pohon beringin. Pohon itu memberikan suasana sejuk bagi kami berdua.

Kami duduk berdekatan tepat di dekat pangkal pohon itu.

Di sini aku mulai memecahkan kesunyian dan bertanya,

“Bagaimana pelajaranmu di sekolah.”

Aku tak tahu apa yang hendak aku katakan. Ini adalah pengalaman

pertamaku mengajak seorang gadis berdua. Kemudian ia menjawab dengan

penuh keramahan.

“Biasa-biasa saja, sama seperti hari sebelumnya”.

“Ooo”, jawabku”.

Hatiku mulai tidak tenang. Perasaanku sangat takut. Hati kecilku

berkata, “Aku takut kehilangan dirinya”. Tapi perasaanku itu kuabaikan

begitu saja. Waktu itu kira-kira pukul 12.30. Aku mulai mengutarakan

seluruh isi hatiku padanya. Ia hanya tertegun melihat wajahku yang

bimbang dan penuh harapan. Aku mulai menjamah tangannya dan berkata:

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

“Jes, aku sangan menyayangimu, maukah kamu jadi pacarku?”

Ia menjadi bertambah bingung dengan sikapku pada saat itu. aku

memandang wajahnya dengan penuh harapan. Ia kelihatan bingung

mempertimbangkan apa yang harus ia katakan padaku. Aku yakin bahwa

dia juga memiliki perasaan yang sama seperti aku. Tapi, ia hanya malu

mengutarakannya.

“Aku belum bisa menjawabnya sekarang, beri aku waktu 2 hari untuk

memikirkannya matang-matang”, katanya dengan penuh pertimbangan.

Aku hanya mengiakan perkataannya. Kamipun pulang menyelusuri jalan

yang mulai agak ramai dangan kendaraan. Ia kelihatan melamun

memikirkan sesuatu. Ia tidak lagi memperdulikan apa yang terjadi di

sekitarnya. Ketika hendak menyeberangi jalan tiba-tiba sebuah mobil

sedan datang dari arah kanannya dan menyambut tubuhnya. Sambarannya

sangat dahsyat, hingga tubuhnya tak bergerak sedikitpun. Semuanya

menjadi kalang kabut. Aku tidak peduli lagi sendu yang terjadi di antara

kekacauan. Aku berlari menghampirinya yang penuh berlumuran darah.

“Bertahanlah Jes… kamu pasti selamat”.

Aku memangku tubuhnya dan berharap ia akan bertahan. Tetapi

semua terjadi begitu cepat. Tubuhnya membujur kaku menunjukkan

ketidakberdayaannya. Tanpa kusadari genangan air mata mengucur deras.

Semua terasa pedih dan menyakitkan. Aku sangat menyesal membiarkan

dirinya pergi sendiri. Aku sangan egois.

Semuanya kini telah terjadi. Kini ia pergi meninggalkan aku dalam

kesendirian. Nasib begitu kejam menghancurkan kebahagianku.

By: Arie Kristanto

Probatorium B 2007-2008

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Soal :

1) Menurut anda, apakah tema yang tepat dari cerpen tersebut

2) Alur apakah yang dipergunakan pengarang dalam cerpen tersebut

3) Siapa-siapakah tokoh dalam cerita tersebut?

4) Jelaskan latar (setting) pada cerpen tersebut?

5) Dari sudut padang berapakah si pengarang cerita tersebut?

6) Bagaimana gaya /diksi bercerita si pengarang dalam cerpennya tersebut?

7) Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca dalam cerpen

yang berjudul “ persahabatan”tersebut

(Selamat bekerja)

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Cerpen

Sebuah Janji

Pagi itu hujan deras mengguyur Kota Jakarta. Vea yang duduk sendiri di

halte bis sedang menunggu Dean, sahabat sejatinya sejak kecil. Saat hujan

seperti ini, ia teringat kenangan kecilnya dulu bersama Dean. Saat itu ia dan

Dean sedang bermain di taman. Tiba-tiba hujan datang, ia dan Dean segera

masuk ke dalam sebuah gasabo yang ada di taman itu. Terjadi percakapan

kecil diantara mereka. “Dean… aku sedih dech. Kalau hujan seperti ini aku

jadi teringat sama mama. Waktu mama meninggal karena kecelakaan, juga

hujan seperti ini. “ucap gadis kecil itu. “Kamu jangan sedih, Vea. Aku kan

ada disini. Aku janji akan nemenin kamu untuk selamanya.”ucap bocah lugu

itu kepada sahabatnya. “Benar, kamu akan nemenin aku buat selamanya?

Selamanya sampai kita dewasa?”tanya gadis itu lagi. “Iya. Bahkan kalau

perlu kalau kit a dewasa kita nikah saja. Kamu kalau dewasa mau kan nikah

sama aku?”sahut bocah itu dan Vea hanya mengangguk menandakan jawaban

setuju. “Tapi jika kamu ingkar janji gimana Dean?” ucap gadis itu

kemudian.”Hmm… tenang saja. Aku janji akan mengantarkan kamu ke orang

yang bisa menemanimu untuk selamanya.” jawab Dean singkat. Jika teringat

hal itu, Vea merasa malu sendiri. Tak lama kemudian Dean datang. Akhirnya

mereka berdua menaiki bis jurusan Blok M.

Hari itu adalah hari minggu, seperti biasa Dean mengajak Vea pergi

ke mall. Tapi kali ini berbeda. Sudah dua jam Vea menunggu Dean di

rumahnya, tapi ia tak kunjung datang juga. Krring…krring.. bunyi telephon

rumah Vea berbunyi. Segera ia angkat telephon itu, siapa tau saja dari Dean.

Benar saja itu Dean. “Ve, sekarang kamu datang ke rumahku. Ku tunggu..

tut..tut..tut..” telephon itu terputus. “Ha.. ha..hallo,

Dean..Dean..ha.hallo?”sahut Vea. “Kok putus sich..?” gerutu gadis itu.

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Dalam sekejap ia berada di depan rumah Dean. “Deaaaaan…!!!”

teriak gadis itu menerobos masuk ke dalam rumahnya. Terlihat di dalam

rumah Dean suasana yang sangat ramai. Banyak para tamu yang mengenakan

jas dan gaun yang cantik. Vea mencari sosok Dean. Ternyata Dean berada di

tengah-tengah para tamu undangan bersama seorang gadis yang sangat

cantik. “Baiklah karena seluruh para tamu undangan semua sudah hadir, mari

kita mulai acara pertunangan ini. Silahkan Dean Adiyatma putra dari Bapak

Andrew Adiyatma menyematkan cincin pertunangan ke jari manis Shalomete

Jenneta putri dari Bapak Alexander Wijaya.” ucap Mc itu. Mendengar itu

semua Vea hanya terpaku. “Ya sudah, sekarang giliran Shalomete

menyematkan cincin pertunangan ke jari Dean.” lanjut Mc itu lagi. Tubuh

Vea mati rasa tidak bisa bergerak sama sekali. Tiba-tiba air matanya keluar

begitu saja tanpa diperintah. Dean melihat Vea, sorot matanya tajam dengan

tatapan dingin seolah tidak perduli kehadirannya di acara itu. Vea

menyanggupkan langkahnya, ia maju untuk bersalaman dengan Dean,

“Selamat..” satu kata terucap dari mulut mungilnya dan kemudian pergi tanpa

suara.

Keesokan harinya Vea mendengar bahwa Dean pindah rumah ke Bandung. Begitu

sakit hati Vea, meskipun Dean bukanlah pacar Vea tapi sudah sejak lama Vea

memendam rasa suka itu pada Dean.

Tiga tahun berselang semenjak kejadian pertunangan itu. Saat ini Vea

berada di hotel berbintang lima di kawasan Jakarta Selatan. Ya kali ini

Vealah yang bertunangan dengan laki-laki pilihan orang tuanya itu. “Baiklah

kita mulai acara pertunangan ini antara Raihan Ferdinan putra dari Bapak

Alana Ferdinan dengan Vea Asyarifa putri dari Bapak Farhan Fairus.

Silahkan saudara Raihan menyematkan cincin pertunangan ke jari manis

saudara Vea. Ya dan sekarang giliran saudari Vea yang menyematkan incin

pertunangan ke jari manis saudara Raihan.” sahut Mc itu. Acara

pertunanagan itu berlangsung sangat khidmat tanpa ada halang rintangan.

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Tiba-tiba Vea menangkap suatu sosok yang tak asing lagi baginya.

Dean. Ya sahabat sejatinya itu hadir di acara pertunangannya ini. Sungguh

Vea tak percaya apa yang dilihatnya. “Selamat ya, Ve. Kuharap kamu

bahagia dengan pertunangan ini.” ucap Dean memberi selamat pada Vea. Vea

hanya membisu mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Dean. Dean

segera pergi meninggalkan tempat pertunangan itu. Vea pergi menuju kedua

orang tuanya. Ia menyampaikan bahwa ia tiba-tiba tak enak badan, ia ingin

segera pulang. Dengan diantar Raihan ia pulang ke rumahnya. Pesta

pertunangan itu tetap berlanjut tanpa adanya kedua anak muda itu.

Vea menjatuhkan dirinya ke tempat tidur. Vea menangis, dalam hatinya ia masih

mencintai Dean tetapi kini ia telah bertunangan dengan orang lain. “Dean

kamu jahat, kenapa kamu melakukan semua ini sama aku? Kenapa? Padahal

mungkin kamu sudah tahu bahwa aku mencintai kamu, tapi kenapa kamu

hadir dan memberiku selamat seperti itu? Kamu mau membuatku menyesal

atas keputusanku ini?” pikir Vea di benaknya.

Enam bulan berlangsung setelah itu dan di hari ini Vea akan menikah

dengan Raihan. Vea yang saat itu sedang berada di kamar pengantin melihat

wajahnya di cermin. Wajahnya sangat cantik dengan riasan dengan adat

Sunda. Tapi apakah keputusan yang ia ambil ini benar? Pertanyaan itu yang

selalu terngiang di kepalanya. “Vea, apa kamu sudah siap? Kalau sudah ayo

kita segera kita turun kebawah. Semuanya sudah menunggu kamu.” ucap

Fitri, kakak Vea. “Ya kak. Ayo kita turun ke bawah, Vea sudah siap” sahut

Vea.

Vea sudah berada di lantai bawah. Sungguh cantik ia dengan

kebaya itu, membuat semua mata tertuju padanya. Ketika saat dimulai Ijab

Kabul, tiba-tiba handphon ayah Vea berbunyi. Ternyata yang menelpon itu

adalah Andrew Adiyatma, teman ayah Vea sekaligus ayah dari sahabat

sejatinya. Beliau mengabarkan bahwa Dean telah meninggal dunia

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

dikarenakan Kanker Otak stadium akhir. Mendengar itu semua Vea langsung

jatuh pingsan tak sadarkan diri. Akhirnya pernikahan itu ditunda.

Beberapa hari setelah itu, Vea menjadi orang yang pendiam. Ia sering

mengurung dirinya di kamar. Hingga suatu malam, ia terbangun dari

tidurnya. Entah mengapa ia melangkahkan kakinya menuju cendela

kamarnya. Ia menatap kebawah cendela itu. Ia terkejut, ia melihat apa yang

seharusnya tidak terlihat lagi. Dean. Vea melihat Dean. Dari bawah Dean

memanggil nama Vea. Vea bergegas menuju tempat Dean. Diluar rumah

udara sangat dingin tapi tak ia hiraukan selama ia masih bersama Dean. Dean

mengajaknya berjalan-jalan menuju suatu tempat. “Dean kenapa kamu seperti

ini? Kenapa kamu melakukan semua ini sama aku? Kamu sadrkan aku cinta

sama kamu?” tanya Vea. Ia sadar bahwa Dean yang ada di sampingnya saat

ini adalah semu. Mendengar pertanyaan itu Dean hanya tersenyum sambil

terus melanjutkan perjalanannya. Vea hanya mengikuti kemana ia dibawa

oleh Dean.

Mereka berdua sudah sampai di tempat tujuan. Di depan rumah

Raihan. “Dean kenapa kamu bawa aku kesini?” tanya Vea. “Ve, aku

bertunangan dengan Shalom itu karena aku sayang banget sama kamu. Aku

nggak mau kamu sedih dengan tahu harapan hidup aku tinggal sedikit lagi.

Aku cinta sama kamu, Ve. Dan dulu waktu kita masih kecil, aku berjanji

kalaupun aku nggak bisa mendampingi kamu untuk selamanya, aku sendiri

yang akan mengantarkan kamu ke orang yang bisa mencintai dan

menyayangi kamu untuk selamanya. Dan orang itu Raihan.” ucap Dean.

Mendengar itu semua Vea menangis. “Aku janji, aku akan menyayangi dan

mencintai Raihan sama seperti aku menyayangi dan cinta sama kamu Dean.”

janji Vea.

Setelah Vea mengucap janjinya, Dean tersenyum dan menghilang

bersama dengan terbitnya mentari pagi.

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

“Vea, kamu sedang apa berada di depan rumahku sepagi ini?” tanya Raihan yang

baru keluar dari rumahnya. Melihat Raihan, Vea segera berlari ke arahnya

dan setelah sampai, ia memeluk Raihan dengan begitu eratnya. “Aku cinta

dan sayang banget sama kamu, Raihan” ucap Vea dengan senyum

mengembang. Raihan bingung mengapa Vea sepagi ini berada di depan

rumahnya sambil bebicara seperti itu. Meskipun begitu hatinya berbunga-

bunga dan ia tersenyum sambil membalas memeluk Vea.

Tiga bulan seusainya, Vea dan Raihan menikah dan melangsungkan

resepsi di taman sebuah apartemen yang sangat indah. Apartemen itulah yang

akan menjadi tempat mereka membina rumah tangga nantinya. Vea melihat

langit biru nan cerah.Terlihat di langit itu membayang wajah Dean tersenyum

puas yang telah menyatukan dua insan ini. “Semoga kamu bahagia di sana…

Dean.” ucap Vea di dalam hati.

Pencipta Cerpen : Aditya

Pramoda

Soal

1) Menurut anda, apakah tema yang tepat dari cerpen tersebut

2) Alur apakah yang dipergunakan pengarang dalam cerpen tersebut

3) Siapa-siapakah tokoh dalam cerita tersebut?

4) Jelaskan latar (setting) pada cerpen tersebut?

5) Dari sudut padang berapakah si pengarang cerita tersebut?

6) Bagaimana gaya /diksi bercerita si pengarang dalam cerpennya tersebut?

7) Pesan apakah yang disampaikan pengarang kepada pembaca dalam cerpen yang

berjudul “ persahabatan”tersebut

(Selamat bekerja)

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Proses Pembelajaran pada Siklus I

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Proses pembelajaran pada siklus II

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR UNSUR …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Skripsi-.pdfteliti dan sabar pula memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

Proses proses pembelajaran siklus III