skripsi meningkatkan kemampuan menulis...

157
1 SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGA NNARASI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN INSPIRATOR LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1SUSUT BANGLI TAHUN AJARAN 2013/2014 OLEH : I NYOMAN SUDARMAN NPM : 10. 8. 03. 51. 31. 1. 5. 2986 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR TAHUN 2014

Upload: ngotuyen

Post on 30-Jan-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

1

SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGA NNARASI

MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN

INSPIRATOR LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA

KELAS VIII B SMP NEGERI 1SUSUT BANGLI

TAHUN AJARAN 2013/2014

OLEH :

I NYOMAN SUDARMAN

NPM : 10. 8. 03. 51. 31. 1. 5. 2986

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2014

Page 2: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

2

Page 3: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

3

Page 4: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

4

Page 5: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

5

Page 6: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

6

KATA PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya tulis ini kepada :

1. Orang tuaku tercinta

2. Saudara-saudaraku tersayang

3. Dosen-dosen pengasuh terbaik

4. Teman-teman seperjuangan

Page 7: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

7

MOTTO

“Menjadi sukses itu bukanlah suatu kewajiban, yang menjadi kewajiban adalah

perjuangan kita untuk menjadi sukases”

Page 8: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

Tuhan Hyang Maha Esa, karena berkat petunjuk dan Rahmat-Nya, penulis dapat

menyusun sebuah sekripsi penelitian dengan judul “ Meningkatkan Kemampuan

Menulis Karangan Narasi Melalui Pendekatan Kontekstual Dengan Inspirator

Lingkungan Sekolah siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Susut Bangli Tahun Ajaran

2013/2014.

Tersusunnya skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan guna mencapai

gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNMAS Denpasar.

Dalam rangka penyelesaian skripsi ini sudah barang tentu ada hambatan-

hambatan yang penulis alami, namun penulis berusaha menyusun dengan sebaik-

baiknya sesuai dengan kemampuan penulis. Di samping itu pula, berkat adanya

bimbingan, petunjuk-petunjuk pembimbing, serta rekan-rekan yang telah banyak

membantu demi tersusunnya skipsi ini.

Berkenaan dengan hal itu perkenankanlah penulis dengan segaala kerendahan

hati menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tidak terhingga kepada yth.

1. Bapak Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd. selaku Rektor Universitas

Mahasaraswati Denpasar.

2. Bapak Prof. Dr. Wayan Maba, selaku Dekan FKIP Universitas

Mahasaraswati Denpasar.

3. Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum. selaku KPS Bahasa dan Sastra

Indonesia FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Page 9: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

9

4. Bapak Dr. Drs. I Nyoman Suparsa, M.S. selaku pembimbing I yang telah

banyak memberikan bimbingan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ni Ketut Pola Rusmini, M. Hum. selaku pembimbing II yang

telah banyak membantu serta memberikan bimbingan dan motivasi dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Segenap keluarga besar SMP Negeri 1 Susut, Bangli yang telah banyak

memberikan informasi dan pelayanan dalam penelitian skripsi ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala bantuan

dan kerjasamanya dalam penyelesaian skripsi ini.

Atas segala budi baik dari Bapak Ibu sekalian, semoga Tuhan Yang Maha Esa

melimpahkan Asung Kerta Nugraha-Nya, sehingga senantiasa dalam keadaan

sehat dan sejahtera lahir dan bathin. Akhir kata dengan segala kerendahan hati

penulis menyampaikan semoga skripsi yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi

para pembaca dan penulis selanjutnya.

Bangli, Juli 2014

Peneliti

Page 10: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

10

ABTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI

MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUALDENGAN INSPIRATOR

LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1

SUSUT BANGLITAHUN AJARAN 2013/2014

Nama : I Nyoman Sudarman

NPM : 10.8.03.51.31.1.5.2986

Tebal Halaman : 93 halaman

Tahun : 2014

Berdasarkan hasil pencermatan penulis bersama guru mata pelajaran bahasa

Indonesia, ternyata kemampuan menulis siswa SMP Negeri 1 Susut masih

tergolong rendah. Padahal, kemampuan dibidang ini sangat bermanfaat dalam

menunjang kemampuan berbahasa siswa, dan terlebih lagi dalam menghadapi

ujian nasional dengan tipe soal yang sudah mengarah pada aspek penggunaan

bahasa. Oleh karena itu, kemampuan menulis sangat penting dan mendesak

dikuasai siswa.

Menurut hasil diagnosis penulis bersama guru mata pelajaran bahasa

Indonesia khususnya kelas VIII B di SMP Negeri 1 Susut, ternyata akar penyebab

masalah ini dapat diidenfikasi sebagai berikut (1) siswa sangat jarang diberikan

kesempatan mengembangkan kemampuan menulis karangan narasi, (2) siswa

lebih sering disuruh menghafal jenis-jenis paragraf, tanpa diminta mencoba

menulis paragraf, (3) pelajaran menulis masih ditakuti siswa, (4) pelajaran

menulis membosankan bagi siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkap bahwa penerapan

pendekatan kontekstual dengan inspirator lingkungan sekolah dapat meningkatkan

kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut

tahun pelajaran 2013/2014, dan mengetahui serta menemukan langkah-langkah

pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan

narasi.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut tahun

pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan

kelas dan dilakukan dalam tiga siklus, yang pada ketiga siklus tersebut membahas

satu aspek kebahasaan yakni “Menulis karangan narasi”. Sesuai dengan rancangan

penelitian tindakan, pada setiap siklus dilakukan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, refleksi tindakan dan

hasil-hasilnya. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan

Page 11: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

11

teknik lembar observasi dan teknik tes. Data diolah dengan menggunakan teknik

deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil analisis data, ternyata pendekatan kontekstual dapat

meningkatkan mutu pembelajaran menulis karangan narasi siswa kelas VIII B

SMP Negeri 1 Susut, tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dicermati dari

perolehan nilai rata-rata siswa yang mengalami peningkatan yang signifikan. Pada

hasil tes awal nilai rata-rata siswa hanya mencapai 6,0. Nilai rata-rata siswa

mengalami peningkatan pada tes siklus I menjadi 6,8, meningkat menjadi 7,58

pada siklus II, dan meningkat pula peda siklus III menjadi 8,03. Pendekatan

kontekstual dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk berkompetisi di dalam

menyusun karangan narasi sesuai dengan ciri-ciri karangan narasi. Perubahan

tingkah laku atau sikap tampak dalam pembelajaran menyusun karangan narasi.

Kata kunci : Menulis karangan narasi, pendekatan kontekstual, inspirator

lingkungan sekolah

Page 12: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

12

DAFTAR ISI

HALAM PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................ i

HALAM PENGESAHAN PANITIA UJIAN.................................................... ii

PERNYATAAN.................................................................................................. iii

KATA PERSEMBAHAN................................................................................... iv

MOTTO............................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR......................................................................................... vii

ABSTRAK.......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................... x

DAFTAR ISI....................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 2

1.3 TUJUAN PENELITIAN ........................................................................... 3

1.4 RUANG LINGKUP PENELITIAN .......................................................... 3

1.5 MANFAAT PENELITIAN ....................................................................... 3

1.6 ASUMSI .................................................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 5

2.1 Pengertian Narasi dan Sruktur Narasi........................................................ 5

2.1.1 struktur Narasi ........................................................................................... 10

2.2 Pendekatan Kontekstual............................................................................. 13

2.2.1 Keunggulan Pendekatan Kontekstual ........................................................ 15

Page 13: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

13

2.2.2 Karakteristik Pendekatan Kontekstual ....................................................... 16

2.2.3 langkah-langkah Pembelajaran di Kelas .................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 24

3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 24

3.2 Subjek, Objek, dan Tempat Penelitian ...................................................... 24

3.3 Rancangan Penelitian................................................................................. 25

3.4 Prosedur Penelitian .................................................................................... 26

3.4.1 Refleksi Awal ............................................................................................. 28

3.4.2 Siklus I ....................................................................................................... 28

3.4.2.1 Perencanaan ................................................................................... 28

3.4.2.2 Pelaksanaan.................................................................................... 29

3.4.2.3 Observasi dan Evaluasi .................................................................. 36

3.4.2.4 Refleksi .......................................................................................... 37

3.5 Pengumpulan Data/Instrumen Penelitian .................................................. 37

3.5.1 Observasi ........................................................................................ 38

3.5.2 Tes................................................................................................... 39

3.6 Analisis data............................................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 41

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 41

4.1.1 Refleksi Awal ............................................................................................ 41

4.1.1.1 Hasil Observasi Awal .................................................................. 41

4.1.1.2 Hasil Tes Awal ............................................................................ 46

4.1.1.3 Analisis Data ................................................................................ 48

Page 14: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

14

4.1.2 Siklus I ....................................................................................................... 51

4.1.2.1 Perencanaan ................................................................................. 51

4.1.2.2 Pelaksanaan.................................................................................. 52

4.1.2.3 Hasil Observasi ............................................................................ 55

4.1.2.4 Hasil Tes Siklus I......................................................................... 57

4.1.2.4 Analisis Data ................................................................................ 60

4.1.2.5 Refleksi Siklus I ........................................................................... 64

4.1.3 Siklus II ...................................................................................................... 64

4.1.3.1 Perencanaan ................................................................................. 64

4.1.3.2 Pelaksanaan.................................................................................. 66

4.1.3.3 Observasi ..................................................................................... 70

4.1.3.4 Hasil Tes Siklus II ....................................................................... 71

4.1.3.5 Analisis Data ............................................................................... 73

4.1.3.6 Refleksi ........................................................................................ 75

4.1.4 Siklus III ................................................................................................... 75

4.1.4.1 Perencanaan ................................................................................. 75

4.1.4.2 Pelaksanaan.................................................................................. 77

4.1.4.3 Observasi ..................................................................................... 78

4.1.4.4 Hasil Tes Siklus III ...................................................................... 79

4.1.4.5 Analisis Data ............................................................................... 80

4.1.4.6 Refleksi ........................................................................................ 84

4.2 Rekapitulasi ............................................................................................... 84

4.3 Pembahasan ............................................................................................... 87

Page 15: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

15

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 91

5.1 Simpulan .................................................................................................... 91

5.2 Saran .......................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

16

DAFTAR TABEL

Tabel.

Hasil Tindakan Awal....................................................................................... 46

Analisis Tes Awal.............................................................................................. 48

Hasil Siklus I..................................................................................................... 58

Analisis Hasil Siklus I ................................................ ....................................... 60

Hasil Siklus II.................................................................................................... 71

Analisis Hasil Siklus II .......................................... ............................................ 73

Hasil Siklus III ................ .................................................................................. 79

Analisis Hasil Siklus III .......................................... ........................................... 82

Rekapitulasi Hasil Tindakan Awal, Hasil Siklus I, Hasil Siklus II dan Hasil

Siklus III............................................................................................................. 85

Page 17: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Indonesia menekankan pada pemerolehan empat

keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan

menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa

disajikan secara terpadu namun dimungkinkan untuk memberikan penekanan pada

salah satu keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan

yang bersifat produktif, artinya keterampilan menulis merupkan keterampilan

yang menghasilkan tulisan. Menulis secara umum dapat diartikan sebagai suatu

kegiatan penyampaian pesan atau komonikasi dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai alat atau medianya.

Menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk

dapat menyusun dan mengorganisasikannya dalam formulasi ragam bahasa tulis.

Dibalik kerumitannya, menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan

mental, intelektual dan sosial siswa (Suparno dan Mohammad Yunus, 2007:3).

Melalui kegiatan menulis paragraf siswa dapat mengkomonikasikan ide/gagasan

dan pengalamannya. Siswa juga dapat meningkatkan dan memperluas

pengetahuannya melalui tulisn-tulisannya. Di samping itu ada beberapa manfaat

yang dapat dipetik/diperoleh dari menulis, antara lain (1) peningkatan kecerdasan,

(2) pengembangan daya inisiatif dan kreatifitas, (3) menumbuhkan keberanian,

Page 18: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

18

dan (4) pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi (Suparno

dan Mohammad Yunus, 2007:4).

Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki empat fungsi. Keempat fungsi

tersebut yakni (1) fungsi informasi, (2) fungsi ekspresi diri, (3) fungsi adaptasi

dan integrasi dan (4) fungsi kontrol sosial (Santosa dkk, 2006:156). Alat bahasa

yang terpenting adalah bunyi walaupun kemudian ditemukan ada juga media

tulisan. Bahasa bersifat manusiawi karena bahasa menjadi berfungsi selama

manusia yang memanfaatkannya, bukan makhluk lainnya. Bahasa disebut sebagai

alat komunikasi karena fungsi bahasa sebagai penyatu keluarga, masyarakat, dan

bangsa dalam segala kegiatannya. Setiap bahasa memiliki fungsi khusus.

Demikian juga bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi

khusus yang sesuai dengan kepentingan bangsa Indonesia. Bahasa merupakan

sarana komonikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kadar

komonikasi seseorang akan terlihat pada kualitas keterampilan berbahasa yang

dimilikinya. Dalam bahasa tulis, kualitas keterampilan berbahasa seseorang

tergantung pada kemampuan menulis. Semakin baik kemampuan menyusun

kalimat yang dimilikinya, semakin besar pula kemungkinan seseorang terampil

menulis. Memahami hal tersebut, dapat dimengerti betapa pentingnya

pembelajaran kalimat yang bersistem dan berveriasi di sekolah-sekolah sedini

mungkin, untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.

Kemampuan menulis siswa SMP Negeri 1 Susut masih tergolong rendah.

Padahal, kemampuan dibidang ini sangat bermanfaat dalam menunjang

kemampuan berbahasa siswa, dan terlebih lagi dalam menghadapi ujian nasional

Page 19: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

19

dengan tipe soal yang sudah mengarah pada aspek penggunaan bahasa. Oleh

karena itu, kemampuan menulis sangat penting dan mendesak dikuasai siswa.

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan salah seorang guru

bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Susut, diperileh informasi bahwa kemampuan

tentang menulis karangan narasi siswa masih rendah. Penyebab rendahnya

kemampuan menulis siswa SMP Negeri 1 Susut adalah sebagai berikut: (1) siswa

sangat jarang diberikan kesempatan mengembagkan kemampuan menulis; (2)

siswa lebih sering disuruh menghafal jenis-jenis karangan, tanpa diminta mencoba

menulis atau menyusu karangan; (3) pelajaran menulis masih ditakuti siswa; (4)

pelajaran menulis membosankan bagi siswa. Rendahnya kemampuan siswa dalam

menulis terutama dalam menulis karangan narasi terbukti dari nilai rata-rata kelas

yang diperoleh dalam pembelajaran menulis karangan narasi siswa hanya 6,0.

Nilai rata-rata tersebut belum memenuhi standar Ktriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia yang telah ditetapkan di SMP

Negeri 1 Susut yaitu 7,5. Oleh karena itu, kemampuan menulis karangan narasi

siswa di kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut perlu ditingkatkan.

Dari masalah yang dihadapi guru dan siswa di kelas VIII B SMP Negeri 1

Susut, maka perlu dicarikan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Tindakan yang dianggap dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan

mengubah desain pembelajaran. Desain pembelajaran yang dianggap mampu

mengatasi permasalahan tersebut adalah menerapkan pembelajaran kontekstual

(Contextual Teaching and Learning (CTL). Secara teoritis, dengan pendekatan

kontekstual, pembelajaran akan berjalan lebih produktif dan bermakna, karena

Page 20: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

20

proses pembelajaran berlangsung alamiah dan bentuk kegiatan siswa bekerja dan

mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa (Depdiknas, 2003:1).

Peneliti kemudian berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia kelas VIII B SMP

Negeri 1 Susut, dan memutuskan untuk menerapkan pendekatan kontekstual

untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa VIII B SMP

Negeri 1 Susut tahun pelajaran 2013/2014.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian

tindakan kelas (PTK), melalui pendekatan kontekstual. Oleh karena itu, peneliti

mengangkat judul : Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi melelui

Pendekatan Kontekstual dengan Inspirator Lingkungan Sekolah Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 1 Susut, Bangli Tahun Ajaran 2013/2014.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut.

1. Apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan menulis

karangan narasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut tahun pelajaran

2013/2014 ?

2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan

kemampuan menulis karangan narasi ?

Page 21: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

21

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

menulis siswa SMP Negeri 1 Susut.

1.3.2 Tujuan Khusus

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini, dapat dirumuskan tujuan khusus

penelitian. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berkut.

1. Untuk mendapatkan data yang objektif, bahwa pendekatan kontekstual

dengan inspirator lngkungan sekolah meningkatkan kemampuan menulis

karangan narasi pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut.

2. Menemukan langkah-langkah penerapan metode pembelajaran kontekstual

untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa

kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Dari judul yang telah dirumuskan maka ruang lingkup yang menjadi

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi dengan inspirator

lingkungan sekolah.

2. Penerapan metode pembelajaran kontekstual.

1.5 Manfaat Penelitian

Page 22: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

22

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapt dipaparkan manfaat

penelitian ini sebagai berikut.

1.5.1 Manfaat Teoritis

1). Penelitian ini bisa menjadi acuan untuk pemerintah dbidang pendidikan

dalam penerapan kurikulum yang dibutuhkan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik.

2). Dalam pembelajaran juga dapat bermanfaat yaitu sebagai acuan dalam

meningkatkan efektivitas pembelajaran yang lebih inovatif.

1.5.2 Manfaat Praktis

1). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pembelajaran menulis

lebih bermakna bagi dirinya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan

motivasinya, sehingga siswa merasa bergairah dan senang dengan

pelajaran menulis, khususnya dalam menulis karangan narasi.

2). Hasil penelitian ini dari segi proses sangat bermanfaat dalam

meningkatkan kinerja proposionalnya, khususnya dalam

mengembangkan iklim dalam pembelajaran menulis yang bermakna bagi

siswa. Dari segi hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

informasi dan rujukan konseptual bagi perbaikan kinerja diri dan

siswanya, iklim sosial pembelajaran menulis khususnya menulis

karangan narasi.

3). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motifasi untuk

mengkaji ulang dan membandingkan pembelajaran menulis dengan

menggunakan strategi lain yang dapat diterapkan di SMP Negeri 1 Susut.

Page 23: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

23

4). Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pijakan konseptual dalam

mengambil dan merumuskan kebijakan pendidikan kearah perbaikan

mutu pendidikan.

1.6 Asumsi

Pada hakekatnya asumsi adalah suatu pernyataan yang kebenarannya tdak

diragukan lagi. Pendapat sementara yang sudah danggap benar yang tidak perlu

pembuktian lagi.

Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sarana prasarana di kelas sudah memadai.

2. Situasi dan kondisi belajar siswa semuanya sama.

3. Guru pelajaran bahasa Indonesia sudah memiliki kewenangan mengajar

bahasa Indonesia.

4. Guru yang mengajar di kels VIII B SMP Negeri 1 Susut sudah

berpedoman dengan kurikulum yang berlaku.

Page 24: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

24

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Struktur Narasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ditemukan bahwa narasi adalah

penceritaan suatu cerita atau kejadian (Tim Penyusun Kamus, 1995:685).

Sedangkan menurut Keraf, (1985:135), bahwa narasi adalh suatu bentuk wacana

yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak

seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh karena

itu, unsur yang penting pada sebuah narasi adalh unsur perbuatan atau tindakan.

Pendapat Keraf didukung oleh Akhadiah yang menyatakan bahwa narasi adalah

suatu karangan atau wacana yang mengisahkan atau menceritakan suatu peristiwa

atau kejadian dalam suatu rangkaian waktu. Dengan pengisahan peristiwa ini

penulis berharap dapat membawa pembaca kepada suatu suasana yang

memungkinkannya seperti menyaksikan atau mengalami sendiri peristiwa itu.

Menurut Akhaidah, unsur penting yang membedakan karangan narasi dengan

deskripsi adalh karangan narasi mengandung unsur utama berupa unsur perbuatan

dan waktu. Kedua unsur tersebut terjalin dalam keutuhan tempat dan waktu

(Akhaidah, dkk, 1997:7).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa narasi

adalah suatu bentuk karangan atau wacana yang mengisahkan atau menceritakan

sejelas-jelasnya kepada pembaca atau peristiwa atau kejadian dalam suatu jalinan

waktu yang dinamis. Dengan pengisahan peristiwa ini penulis berharap dapt

Page 25: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

25

membawa pembaca suatu suasana yang memungkinkannya seperti menyaksikan

atau mengalami sendiri peristiwa itu.

Karangan narasi itu tidak selalu bersifat fiktif imajinatif yang menggunakan

daya khayal sebagai bahannya. Hal ini tentu bergantung pada bahan serta

tujuannya. Ada karangan narasi yang berasal dari kenyataan yang disajikan untuk

memperluas pengetahuan atau wawasan pembacanya. Narsai seperti ini disebut

narasi ekspositoris. Ada pula karangan narasi yang disusun dari kenyataan atau

fiksi dengan ramuan kesastraan, dan dimaksudkan untuk memancing daya

imajinasi atau daya khayal pembacanya. Karangan seperti ini disebut narasi

sugestif.

Perbedaan narasi ekspositoris dan narasi sugestif terlihat dalam tabel berikut.

Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif

(1) (2)

1. Memperluas pengetahuan

2. Menyampaikan informasi faktual

mengenai suatu hal atau peristiwa

3. Menyajikan kehidupan tokoh dari

sisi yang dapat diamati

4. Menggunakan penalaran untuk

mencapai kesepakatan nasional

5. Memiliki tingkat subjektivitas yang

relatif rendah

6. Menggunakan bahasa yang lebih

1. Memancing daya khayal dan daya

estetik

2. Menyampaikan suatu makna atau

amanat tertentu yang diramu dalam

format kesastraan

3. Menyajikan secara lengkap

kehidupan lahiriah dan bathiniah

tokoh-tokoh secara mendalam

4. Menggunakan penalaran sebagai

alat untuk menyampaikan makna

Page 26: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

26

bersifat informatif dengan

penekanan pada pemakaian kata-

kata denotatif

sehingga kalau perlu penalaran

dapat dilanggar

5. Memiliki subjektivitas yang tinggi

6. Menggunakan bahasa yang lebih

bersifat figuratif dengan penekanan

pada pemakaian kata-kata

konotatif

Tabel 1 : Perbedaan narasi ekspositoris dengan sugestif

(Keraf, 1985:138-139)

2.1.1 Struktur Narasi

Karangan narasi memiliki struktur karena terdiri atas bagian-bagian yang

secara fungsional berkaitan satu sama lain. Komponen yang membentuk struktur

tergantung pada macam narasinya, narasi ekspositoris atau narasi sugestif. Khusus

narasi sugestif, komponen-komponen pembentuk strukturnya adalah alur (plot),

perbuatan, perwatakan, penokohan, latar (setting) dan sudut pandang.

1. Alur (plot)

Menurut Keraf (1985:147) alur adalah sebuah interelasi fungsional antar

unsur narasi yang timbul dari peristiwa atau perbuatan, karakter, suasana hati dan

pikiran, serta sudut pandang, yang ditandai oleh klimaks-klimaks dalam suatu

rangkaian prilaku atau peristiwa yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian

dalam keseluruhan narasi. Hubungan antar komponen itu bersifat logis dan

kausalitas. Logis artinya hubungan itu wajar. Kausalitas maksudnya terjadinya

atau munculnya unsur-unsur itu tidak tiba-tiba, tetapi merupakan suatu rangkaian

Page 27: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

27

yang berhubungan sebab akibat. Dengan demikian, pengertian di atas mencakup

unsur-unsur mana yang membentuk alur (tindak tanduk, karakter dan sebgainya)

dan mencakup pula kerangka utama dari sebuah kisah atau cerita.

Alur merupakan kerangka dasar yang sangat penting dalam sebuah cerita.

Alur mengatur bagaimana tindakan demi tindakan saling bertalian, bagaimana

suatu peristiwa dengan peristiwa lain saling berhubungan, bagaimana tokoh-tokoh

harus digambarkan dan berperan dalam tindakan itu secara wajar, dan bagaimana

pula situasi dan kondisi bathin tokoh yang terlibat dalam tindakan itu terikat

dalam suatu kesatuan waktu.

2. Perbuatan

Sudah dijelaskan bahwa pembeda utama antara deskripsi dengan narasi

terletak pada adanya sebuah rangkaian perbuatan atau tindak tanduk. Tanpa

rangkaian perbuatan, maka narasi akan berubah menjadi deskripsi karena

semuanyaterlihat dalam keadaan statis.

3. Perwatakan dan penokohan

Perwatakan (karaktersasi) dalam pengisahan dapat diperoleh dengan

memberikan gambaran mengenai tindak-tanduk dan ucapan-ucapan para tokohnya

(pendukung karakter), sejalan tidaknya kata dan perbuatan Motivasi para tokoh

dapat dipercaya atau tidak, dapat diukur melalui tindak-tanduk, ucapan kebiasaan,

dan sebagainya. Penggambaran watak dari tokoh-tokoh dapat dicapai melalui

tokoh atau karakter lain yang berinterasi dalam pengisahan. Sebuah karakter dapat

diungkapkan secara baik, kalu pengarang mempunyai pengetahuan yang dalam

tentang karakter. Penokohan yang baik adalah penokohan yang berhasil

Page 28: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

28

menggambarkan tokoh-tokoh serta mengembangkan watak dari tokoh-tokoh

tersebut yang mewakili sifat atau tipe manusia yang dikehendaki oleh tema dan

amanat dari narasi tersebut. Cara mengungkapkan watak ini dapat dilakukan

dengan berbagai cara.

Dalam penelitian ini dipaparkan ada tiga cara untuk melukiskan perwatakan

para tokoh yaitu:

1) Secara analik, artinya pengarang secara langsung menceritakan karakter

tokoh-tokohnya,

2) Secara dramatik, dalam hal ini pengarang secara tidak langsung menceritakan

karakter tokoh-tokohnya, dan

3) Gabungan cara analik dan dramatik

4. Latar atau setting

Latar atau seting adalah waktu, tempat, dan suasana yang melingkupi

terjadinya suatu prilaku atau peristiwa dalam cerita.

5. Sudut pandang atau pusat pengisahan

Menurut Keraf (1985:148) sudut pandang atau pusat pengisahan adalah posisi

pengarang dalam sebuah cerita. Untuk keperluan penceritaan seorang pengarang

dapat menggunakan sudut pandang orang pertama atau disebut pencerita Akuan

karena menggunakan kata Aku atau Saya, atau sudut pandang orang ketiga yang

disebut pencerita Diaan, karena menggunakan nama, gelar atau kata ganti Dia.

Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa ada dua jenis narasi yakni narasi

ekspositoris, dan narasi sugestif. Dalam penelitian ini difokoskan pada jenis narasi

Page 29: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

29

sugestif. Hal ini dilakukan mengingat subjek penelitian masih tergolong remaja.

Secara empiris, masa remaja biasanya penuh dengan imajinasi.

2.2 Pendekatan Kontekstual

Pendekatan Kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat

menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi

kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan mereka (Sanjaya 2005:6). Konsep ini senada dengan yang diungkapkan

Depdiknas (2003:5) bahwa pendekatan kontekstual yang dalam bahasa Inggris

diistilahkan dengan Contextual teaching and Learning (CTL), merupakan konsep

belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sehari-hari. Dengan konsep ini diharapkan pelajaran lebih bermakna bagi

peserta didik. Pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan, siswa

bekerja dan mengalami secara langsung, bukan sekedar transfer pengetahuan dari

guru ke siswa, dalam konteks ini strategi pembelajaran lebih diutamakan daripada

hasil (Depdiknas, 2003:1).

Pendekatan kontekstual merupakan salah satu pendekatan yang

memperdayakan siswa. Dalam pendekatan ini tersirat makna bahwa pengetahuan

bukanlah seperangkat fakta dan konsep yang siap diterima, tetapi sesuatu yang

harus dikonstruksi sendiri oleh siswa. Anak belajar dan mengalami sendidri,

Page 30: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

30

mengonstruksi sendiri pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan

itu. Anak harus tahu makna belajar yang dilakukan dan menggunakan

pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah

yang dihadapi. Sementara tugas guru mengatur strategi belajar, membantu

menghubungkan pengetahuan lama dan baru, memotivasi dan memfasilitasi siswa

dalam belajar. Jadi melalui pendekatan ini guru diharapkan mampu mengubah

paradigma lama, dimana dalam proses pembelajaran guru sebagai aktor utama di

depan kelas, sedangkan siswa sebagai penonton, ke paradigma baru yaitu siswalah

yang menjadi aktor utama di depan kelas, siswa aktif bekerja dan belajar di kelas,

sementara guru berperan sebagai fasilitator yaitu melayani dan mengarahkan

siswa dari dekat (Depdiknas, 2003:1-5). Dalam proses pembelajaran kontekstual,

setiap guru perlu memahami tipe belajar dalam dunia siswa. Dalam proses

pembelajaran konvensional hal ini sering dilipakan, sehingga proses pembelajaran

tidak ubahnya pemaksaan kehendak, yang menurut Paulo Freire sebagai sistem

penindasan. Menurut Bobi Deporter (dalam Sanjaya, 2005:116) terdapat beberapa

hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru manakala menggunakan pendekatan

CTL antara lain.

1. Siswa dalam pembelajaran kontekstual dipandang sebagai individu yang

sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh

tingkat perkembangan dan keluluasaan pengalaman yang dimilikinya. Anak

bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan oraganisme yang

sedang berada dalam tahap-tahap perkembangan. Kemampuan belajar akan

sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pengalaman mereka.

Page 31: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

31

Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau “penguasa”

yang memaksakan kehendak, melainkan guru adalah pembimbing siswa agar

mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

2. Setiap anak memiliki kecendrungan untuk belajar hal-hal yang baru dan

penuh tantangan. Kegemaran anak adalah mencoba hal-hal yang dianggap

aneh dan baru. Oleh karena itu, belajar bagi mereka adalah mencoba

memecahkan setiap persoalan yang menantang. Dengan demikian, guru

berperan dalam memilih bahan belajar yang dianggap penting dipelajari oleh

siswa.

3. Belajar bagi siswa adalh proses mencari keterkaitan atau keterhubungan

antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah diketahui. Dengan

demikian peran guru adalah membantu agar setiap siswa mampu menemukan

keterkaitan antara pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya.

4. Belajar bagi anak adalh proses menyempurnakan skema yang telah ada

(asimilasi) atau proses pembentukan skema baru (akomodasi). Dengan

demikian tugas guru adalh memfasilitasi (mempermudah) agar anak mampu

melakukan kegiatan belajar dengan baik.

2.2.1 Keunggulan Pembelajaran Kontekstual

Menurut Paulo Freire (1987:36) ada beberapa keunggulan dari pembelajaran

kontekstual adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut untuk

dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan

kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan

Page 32: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

32

materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi

itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya

akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah

dilupakan.

2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep

kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran

konstruktivisme, diman seorang siswa dituntun untuk menemukan

pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis kontruktitivisme siswa

diharapkan belajar melalui mengalami bukan menghafal.

3. Kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas

siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.

4. Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat untuk

memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil

temuan mereka di lapangan.

5. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa, bukan hasil pemberian

dari guru.

6. Penerapan pembelajaran kontekstual dapat menciptakan suasana

pembelajaran yang bermakna.

2.2.2 Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Menurut Paulo Freire (1987:37) pembelajaran dengan pendekatan kontekstual

mempunyai karakteristik sebagai berikut.

Page 33: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

33

1). Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran yang

diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata

atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah.

2). Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan

tugas-tugas yang bermakna.

3). Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna

kepada siswa.

4). Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling

mengoreksi antar teman.

5). Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan,

bekerja sama, dan saling memahami antara satu dengan yang lain secara

mendalam.

6). Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan mementingkan

kerja sama.

7). Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan.

Secara lebih sederhana karakteristik pembelajaran kontekstual dapat

dinyatakan menggunakan sepuluh kata kunci yaitu: kerja sama, saling menunjang,

menyenangkan, belajar dengan gairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan

berbagai sumber, siswa aktif, sharing dengan teman, siswa kritis dan guru kreatif.

Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan menulis karangan narasi,

sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis narasi. Dengan

Page 34: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

34

demikian, dapat dirumuskan hipotesis bahwa penerapan pendekatan kontekstual

dapat meningkatkan kualitas proses dan haasil pembelajaran menulis narasi.

Perbedaan alur kerangka berpikir pendekatan kontekstual dengan model

pembelajaran lain antara lain terlihat pada bagan di bawah ini .

Gambar 1 : Alur berpikir Pendekatan kontekstual

Sanjaya (2005:9)

2.2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual di Kelas

Menurut Paulo Freire (1987:38) pendekatan CTL memiliki tujuh

komponen utama. Kelas dikatakan menerapkan CTL jika menerapkan ke tujuh

Model Pembelajaran

Pembelajaran Berpusat pada

Guru

Pembelajaran dengan Pen

dekatam Kontekstual

Keterampilan menulis

Siswa rendah

Siswa tertarik dengan

pembl. menulis

Pembelajaran bermakna

bagi siswa

Keterampilan menulis

meningkat

Pembelajaran

berpusat pada siswa

Page 35: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

35

komponen tersebut dalam pembelajarannya. Secara garis besar langkah-langkah

penerapatan CTL dalam kelas sebagai berikut.

1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara

bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkontruksi sendiri pengetahuan

dan keterampilan barunya

2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik

3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya

4) Ciptakan masyaraka belajar (belajar dalam kelompok)

5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran

6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan

7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara

Untuk lebih jelasnya uraian setiap komponen utama CTL dan penerapannya

dalam pembelajaran adalah sebagai berikut sebagai berikut.

1. Kontruktivisme (Constructivism)

Komponen ini merupakan landasan berpikir pendekatan CTL. Pembelajaran

konstruktivisme menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif,

kreatif dan produktif berdasarkan pengetahuan terdahulu dan dari pengalaman

belajar yang bermakna. Pengetahuan bukanlah serangkaian fakta, konsep dan

kaidah yang siap dipraktekkan, melainkan harus dkonstruksi terlebih dahulu dan

memberikan makna melalui pengalaman nyata. Karena itu siswa perlu dibiasakan

untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan

mengembangkan ide-ide yang ada pada dirinya.

Page 36: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

36

Menurut Piaget (dalam Sanjaya, 2005:118) prinsip konstruktivisme yang harus

dimiliki guru adalah sebagai berikut.

1) Proses pembelajaran lebih utama dari pada hasil pembelajaran.

2) Informasi bermakna dan relevan dengan kehidupan nyata siswa lebih penting

daripada informasi verbalistis.

3) Siswa mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk menemukan dan

menerapkan idenya sendiri.

4) Siswa diberikan kebebasan untuk menerapkan strateginya sendiri dalam

belajar.

5) Pengetahuan siswa tumbuh dan berkembang melalui pengalaman sendiri.

6) Pengalaman siswa akan berkembang semakin dalam dan semakin kuat

apabila diuji dengan pengalaman baru.

7) Pengalaman siswa bisa dibangun secara asimilasi (pengetahuan baru dibangun

dari pengetahuan yang sudah ada) maupun akomodasi (struktur pengetahuan

yang sudah ada dimodifikasi untuk menyesuaikan hadirnya pengalaman

baru).

2. Bertanya (Questioning)

Komponen ini merupakan strategi pembelajaran CTL. Bertanya dalam

pembelajaran CTL dipandang sebagai upaya guru yang bisa mendorong siswa

untuk mengetahui sesuatu, mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi,

sekaligus mengetahui perkembangan kemampuan berfikir siswa. Pada sisi lain,

kenyataan menunjukkan bahwa pemerolehan pengetahuan seseorang selalu

bermula dari bertanya.

Page 37: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

37

Prinsip yang perlu diperhatikan guru dalam pembelajaran berkaitan dengan

komponen bertanya sebagai berikut.

1) Penggalian informasi lebih efektif apabila dilakukan melalui bertanya.

2) Konfirmasi terhadap apa yang sudah diketahui siswa lebih efektif melalui

tanya jawab.

3) Dalam rangka penambahan atau pemantapan pemahaman lebih efektif

dilakukan lewat diskusi baik kelompok maupun kelas.

4) Bagi guru, bertanya kepada siswa bisa mendorong, membimbing dan menilai

kemampuan berpikir siswa.

5) Dalam pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya berguna untuk:

menggali informasi, mengecek pemahaman siswa, membangkitkan respon

siswa, mengetahui kadar keingintahuan siswa, mengetahui hal-hal yang

diketahui siswa, memfokuskan perhatian siswa sesuai yang dikehendaki guru,

membangkitkan lebih banyak pertanyaan bagi diri siswa, dan menyegarkan

pengetahuan siswa. (Depdiknas, 2003:10-19)

3. Menemukan (Inquiry)

Komponen menemukan merupakan kegiatan inti CTL. Kegiatan ini diawali

dari pengamatan terhadap fenomena, dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan

bermakna untuk menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh siswa. Dengan

demikian pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa tidak dari hasil

mengingat seperangkat fakta, tetapi hasil menemukan sendiri dari fakta yang

dihadapinya.

Page 38: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

38

Prinsip yang bisa dipegang guru ketika menerapkan komponen inquiry dalam

pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Pengetahuan dan keterampilan akan lebih lama diingat apabila siswa

menemukan sendiri.

2) Informasi yang diperoleh siswa akan lebih mantap apabila diikuti dengan

bukti-bukti atau data yang ditemukan sendiri oleh siswa.

3) Siklus inquiry adalah observasi, bertanya, mengajukan dugaan, pengumpulan

data, dan penyimpulan.

4) Langkah-langkah kegiatan inquiry: merumuskan masalah; mengamati atau

melakukan observasi; menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan,

gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lain; mengkomunikasikan atau

menyajikan hasilnya pada pihak lain (pembaca, teman sekelas, guru, audiens

yang lain). (Depdiknas, 2003:10-19).

4. Masyarakat belajar (learning community)

Komponen ini menyarankan bahwa hasil belajar sebaiknya diperoleh dari

kerja sama dengan orang lain. Hasil belajar bisa diperoleh dengan sharing antar

teman, antarkelompok, dan antara yang tahu kepada yang tidak tahu, baik di

dalam maupun di luar kelas. Karena itu pembelajaran yang dikemas dalam diskusi

kelompok dengan anggota heterogen dan jumlah yang bervariasi sangat

mendukung komponen learning community.

Menurut Sanjaya, 2005:198) prinsip-prinsip yang bisa diperhatikan guru

ketika menerapkan pembelajaran yang berkonsentrasi pada komponen learning

community adalah sebagai berikut.

Page 39: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

39

1) Pada dasarnya hasil belajar diperoleh dari kerja sama atau sharing dengan

pihak lain.

2) Sharing terjadi apabila ada pihak yang saling memberi dan saling menerima

informasi.

3) Sharing terjadi apabila ada komunikasi dua atau multi arah.

Page 40: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan

kelas mengikutsertakan perencanan yang bersifat reflektif mandiri secara terus

menerus. Dengan demikian, proses pelaksanaan penelitian ini merupakan tahapan-

tahapan yang siklusif. Sesuai prinsip dasar penelitian tindakan yang umum, setiap

tahapan dan siklusnya selalu dilakukan secara partisipatoris dan kolaboratif antara

peneliti dengan rekan guru yang serumpun di SMP Negeri 1 Susut. Proses

pelaksanaan tindakan dilakukan dalam empat tahapan secara berdaur ulang yang

berawal dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Kurt

Lewin, (dalam Tantra, 1997:21).

3.2 Subjek, Objek dan Tempat Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Sehubungan dengan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian

tindakan kelas (PTK), maka penelitian ini difokuskan pada satu kelas saja. Kelas

yang dipilih adalah siswa kelas VIII B. Kelas ini dipilih karena latar belakang

siswanya kurang dalam hal keterampilan menulis. Kelas ini juga kurang semangat

dalam belajar. Ini berarti, bahwa subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas

VIII B SMP negeri 1 Susut tahun ajaran 2013/2014.

Page 41: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

41

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan kemampuan menulis

karangan narasi melalui pendekatan kontekstual dengan inspirator lingkungan

sekolah, pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut tahun pelajaran 2013/2014.

3.2.3 Tempat Penelitian

Tempat peneltian tindakan kelas ini yaitu di SMP Negeri 1 Susut

3.3 Rancangan Penelitian

3.3.1 Perencanaan

Perencanaan adalah tindakan atau langkah-langkah yang digunakan untuk

mendapatkan suatu data. Perencanaan merupakan suatu rencana tindakan yang

akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prlaku dan

sikap sebagai solusi. (Tantra, 1997:21).

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan pada proses pembelajaran secara terstruktur,

berencana, dan terarah guna mencapai tujuan yang diharapkan.

3.3.3 Observasi/Evaluasi

Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan

mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. (Hadari Namawi,

2000:100) Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menemukan

nilai keberhasilan belajar seseorang setelah ia mengalami proses belajar selama

satu periode tertentu. (Sutrisno Hadi, 2000:136) Pengamatan dilakukan terhadap

aktivitas, interaksi dan kemajuan belajar siswa selama pembelajaran berlangsung.

Page 42: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

42

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan

bertujuan untuk mengamati apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar

tindakan yang dilakukan mencapai tujuan yang diinginkan.

3.3.4 Refleksi

Kegiatan refleksi yang mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil

dan dampak dari tindakan, kelemahan, dan kekurangan dari proses pembelajaran

yang dilakukan diperbaiki dengan rencana selanjutnya.

3.4 Prosedur Penelitian

Dibagian ini diuraikan bahwa semua langkah penelitian dirangkai menjadi

suatu prosedur penelitian yang utuh, dimulai dari perencanaan atau persiapan

tindakan yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan penelitian. Beberapa hal perlu

direncanakan secara baik, antara lain adalah (1) membuat skenario pembelajaran

yang berisikan langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran yang berisikan

langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan, (2) mempersiapkan sarana

pembelajaran yang mendudkung terlaksananya tindakan. Sarana pembelajaran ini

dapat berupa perangkat lembar kerja siswa (LKS), (3) mempersiapkan instrumen

penelitian, misalnya untuk mengobservasi proses kegiatan dan hasil pembelajaran,

(4) melakukan simulasi pelaksanaan tindakan dan mengaji keterlaksanaannya di

lapangan. Selanjutnya diuraikan pula bagaimana rencana pelaksanaan tindakan,

rencana observasi, analisis data, evaluasi dan refleksi. Kurn Lewin, (dalam Tantra,

1997:21)

Page 43: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

43

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat

tahapan, yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi,

dan 4) refleksi. Untuk lebih jelasnya rangkaian dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2 : Alur Penelitian Tindakan kelas

(Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2007:16)

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Page 44: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

44

3.4.1 Refleksi Awal

Refleksi awal dilakukan pada studi pendahuluan dan atau pada masa pra

tindakan. Refleksi awal ini dilakukan untuk menemukan, mengkaji dan

merenungkan kembali informasi-informasi awal berkenaan dengan adanya loose

set of aktivities (aktivitas yang kurang) dari dari pembelajaran menulis karangan

narasi yang diselenggarakannya. Tujuannya adalah untuk merumuskan proposisi-

proposisi awal yang kemudian dituangkan ke dalam rencana tindakan ini.

3.4.2 Siklus I

3.4.2.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang

terdiri atas silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa

(LKS), menyusun tes hasil belajar, ulangan harian (UH), pekerjaan rumah (PR),

dan membuat lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa.

Sebelum melaksanakan tindakan pembelajaran di kelas dibuat persiapan-

persiapan. Adapun langkah-langkah kegiatan perencanaan ini meliputi :

1. Menyusun rancangan pembelajaran yang berbasis kontekstual, yang sesuai

dengan topik kajian yang akan disajikan;

2. Mempersipkan bahan-bahan dan tugas-tugas belajar yaang mendukung upaya

pengembangan pembelajaran menulis karangan narasi berdasarkan

pendekatan kontekstual; dan

3. Menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi

beserta kriteria keberhasilannya.

Page 45: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

45

3.4.2.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dalam hal ini adalah praktik pembelajaran nyata

berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya. Walapun dapat

berubah sesuai dengan kondisi di lapangan, walaupun tindakan ini tetap ditujukan

untuk memperbaiki keadaan atau proses dan hasil pembelajaran. Prosedur

pengembangan pembelajaran menulis karangan narasi melalui pendekatan

kontekstual (CTL). Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan sesuai dengan

jadwal pelajaran bahas Indonesia di kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut Sesuai

dengan RPP yang telah dibuat dan disepakati bersama antara peneliti dan guru

yang bersangkutan, mengenai pembelajaran menulis karangan narasi.

Adapun tahapan pelaksanaan tindakan pada siklus I ini adalah sebagai berikut.

Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

(1) (2) (3)

Tahap 1 :

Orientasi siswa

terhadap masalah

1. Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran,

melaksanakan absersepsi,

dan menekankan manfaat

pembelajaran

1. Siswa mendengarkan

dengan antusias.

2. Siswa mengingat kembali

materi yang berkaitan

dengan materi yang akan

dipelajari

Tahap 2 :

Mengelola

pengetahuan awal

1. Guru memotivasi siswa

dalam membangun

pengetahuan siswa dari

1. Siswa secara aktif

menggali informasi

pengetahuan melalui

Page 46: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

46

(1) (2) (3)

siswa terhadap

masalah

2. pengalaman baru

berdasarkan pada

penetahuan awal.

(Kontruktivisme)

2. pengalaman sendiri

3. Siswa mempunyai

kesempatan

mengembangkan idenya

sendiri.

Tahap 3 :

Mengorganisasikan

Serta membimbing

penyelidikan

individual dan

kelompok

1. Guru membimbing siswa

untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai

melalui observasi dan

eksperimen dengan

mengkaitkan antara

masalah dengan konteks

keseharian siswa sehingga

dari mengamati siswa

dapat memahami masalah

tersebut. (Inkuiri

1. Siswa berusaha

menemukan pengetahuan

dan keterampilan sendiri.

2. Siswa menampilkan hasil

kerjanya

3. Siswa menyimak hasil

kerja yang dibawakan

temannya

2. Memberikan kesempatan

kepada siswa

memaparkan hasil

pemecahan masalahnya.

3. Guru membantu siswa

menyiapkan karya yang

Page 47: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

47

(1) (2) (3)

4. sesuai seperti, laporan,

dan model baik secara

individual maupun

kelompok terhadap proses

pemecahan masalah yang

dilakukan. (pemodelan

Tahap 4 :

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

1. Menanyakan kesulitan

atau materi yang belum

dimengerti siswa oleh

siswa dalam pembelajaran

2. Guru menyimpulkan

materi pelajaran

3. Memberikan tes evaluasi

1. Siswa menyampaikan

kesulitan yang dihadapi

dalam pembelajaran, dan

menanyakan materi yang

belum dimengerti

2. Siswa menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

3. Mengerjakan tes evaluasi

yang diberikan oleh guru

Tabel 2 : Tahapan pelaksanaan tindakan siklus I

(Nurhadi, 2003:59)

Page 48: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

48

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama sekolah : SMP Negeri 1 Susut

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/I

Alikasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan : I (pertama)

A. Standar Kompetensi

Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, secara tertulis dalam

bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis.

B. B. Kompetensi Dasar

Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan

kata dan penggunaan ejaaan.

C. Materi Pokok

Menulis narasi berdasarkan inspirator lingkungan sekolah

D. Skenario Pembelajaran

No Jenis Kegiatan Waktu Metode

(1) (2) (3) (4)

1

Pendahuluan

1. Guru mengkondisikan kelas dan

mempersiapkan siswa untuk mengikuti

pelajaran

10 menit

Tanya jawab,

ceramah

Page 49: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

49

(1) (2) (3) (4)

2. Guru menjelaskan manfaat dan tujuan

kegiatan pembelajaran menulis

3. Bertanya jawab tentang pengalaman

siswa dalam menulis (mengarang),

misalnya, apakah anak-anak pernah

menulis narasi?; Hal-hal apa yang perlu

diperhatikan ketika menulis narasi?

2

Inti

1. Guru membagi siswa dalam bentuk

kelompok, setiap kelompok

beranggotakan 6-7 siswa, dan

memberikan kesempatan untuk

menamai tim/kelompoknya

2. Guru menjelaskan materi yang

berkaitan dengan menulis dan sekaligus

memberikan contoh kerangka karangan

beserta pengembangannya

3. Guru meminta siswa untuk menyusun

kerangka karangan dan

pengembangannya berdasarkan tema

yang telah disediakan

4. Setiap anggota tim mengembangkan

55 menit

Masyarakat

belajar

Ceramah,

pemodelan

Tugas

pribadi

Page 50: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

50

(1) (2) (3) (4)

kerangka karangan yang telah disusun

ke dalam beberapa alinea

5. Siswa mendiskusikan hasil

pekerjaannya dengan satu tim dengan

cara memeriksa, mengoreksi, dan

memperbaiki kesalahan dalam tulisan

Guru memberi penguatan mengenai hasil

tulisan siswa

Kontruktivis

me

Assesment

3 Penutup

a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran

yang telah dikerjakan

15 menit

Tabel 4 : Skenario pembelajaran siklus I

E. Sumber Pembelajaran

a. Buku paket bahasa Indonesia kelas VIII

b. Model/contoh karangan narasi

c. Buku referensi lain tentang karangan narasi

F. Penilaian

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Indikator Pencapaian Penilaian

Tehnik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Instrumen

(1) (2) (3) (4)

Mampu menemukan Tes tulis Tes uraian Tentukan unsur-

Page 51: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

51

(1) (2) (3) (4)

unsur-unsur karangan

narasi

Mampu menulis

karangan berdasarkan

pengalaman dengan

memperhatikan pilihan

kata dan penggunaan

ejaaan.

Tes tulis Uraian unsur intrinsik

karangan narasi?

Buatlah satu

buah karangan

narasi dengan

inspirator

lingkungan

sekolah?

Tabel 5 : Instrumen penilaian

1. Peserta didik menentukan unsur intrinsik karangan narasi !

No Kegiatan Skor

(1) (2) (3)

1 Siswa mampu menentukan unsur-unsur intrinsik

karangan narasi secara benar

30

2 Siswa hanya mampu menyebutkan 2 unsur intrinsik

karangan narasi

20

3 Siswa tidak mampu menyebutkan unsur intrinsik

karangan narasi

0

Tabel 6 : Penilaian unsur intrinsik karangan narasi

Page 52: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

52

2. Peserta didik membuat karangan narasi

No Kegiatan Skor

(1) (2) (3)

1 Siswa mampu membuat karangan narasi sesuai aspek

yang terkait dalam menulis karangan narasi, aspek

bentuk, aspek isi dan aspek bahasa

30

2 Siswa hanya mampu benar dari segi aspek isi dan aspek

bahasa.

20

3 Siswa hanya mampu benar dari segi aspek bentuk 10

Tabel 7 : Penilaian aspek karangan narasi

Keterangan :

Skor 3 = baik

Skor 2 = sedang

Skor 1= cukup

3.4.2.3 Observasi dan Evaluasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui tindakan yang dilakukan sudah sesuai

dengan kaidah-kaidah pembelajaran yang diterapkan, atau masih memerlukan

suatu perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran selanjutnya, khususnya dalam

meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi dengan inspirator lingkungan

sekolah melalui metode pembelajaran kontekstual. Observasi ini perlu dilakukan

untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai pelaksanaan tindakan dalam

setap siklus. Hasil observasi ini akan dijadikan pedoman untuk memperbaiki

Page 53: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

53

tindakan selanjutnya. Atas dasar observasi yang telah dilakukan, selanjutnya

dilakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan yang dilakukan

ini. Evaluasi akan dilakukan pada akhir pembelajaran.

3.4.2.4 Refleksi

Refleksi dilakukan dengan melihat hasil observasi aktivitas belajar dan

keterampilan menulis karangan narasi, siswa apakah sudah sesuai dengan sasaran

yang diharapkan. Kemudian dilanjutkan dengan merefleksi tindakan yang telah

dilakukan, merangkum kendala-kendala yang ditemui selama tindakan,

memikirkan peluang dan rencana yang dilakukan untuk perbaikan pada siklus

selanjutnya. Refleksi dilakukan dengan ujuan melihat hasil observasi pada siklus I

yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rencana tindakan siklus

selanjutnya.

3.5 Penumpulan Data/Instrumen Penelitian

Dalam penelitian terutama dalam rangka pengumpulan data dilakukan secara

efektif dan efesien, maka penelitian sebaiknya menggunakan instrumen yang

memadai. Dengan tujuan untuk memudahkan dalam pengumpulan data. Oleh

karena itu harus benar-benar mampu memilih instrumen penelitian sesuai kondisi

data (Kaelan, 2005:154). Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya (Ridwan, 2004:98). Selanjutnya instrumen sebagai alat bantu

Page 54: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

54

yang merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam bentuk, teknik tes,

pedoman wawancara dan lembar observasi atau pengamatan.

Dalam penelitian ini diperlukan data langsung dari subjek penelitian. Untuk

memperoleh data yang memadai, instrumen yang digunakan adalah lembar

observasi/pengamatan, dan teknik tes.

3.5.1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk menggali data tentang aspek efektif yang

terjadi pada diri siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran, sikap khusus siswa,

maupun respon siswa dalam pembelajaran menulis. Lembar observasi dapat juga

digunakan untuk mencatat problema dan tingkat perkembangan siswa dalam

menguasai isi pembelajaran, sikap kemampuan siswa dalam bekerjasama,

partisipasi siswa, kemampuan bertanya atau minat siswa terhadap pembelajaran.

Lembar observasi juga digunakan untuk menjaring data yang berkaitan

dengan prilaku guru selama mengajar di kelas. Ini berarti bahwa dengan teknik

observasi akan digali prilaku guru dan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Observasi merupakan suatu teknik untuk mengadakan pencatatan

secara sistematis tentang tingkah laku seseorang dengan cara mengamati objek

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 55: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

55

3.5.2 Teknik Tes

Instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalh instrumen tes. Langkah-

langkah yang ditempuh dalam penyusunan tes ini adalah 1) inventarisasi masalah

materi tes, dan 2) pemilihan tipe tes. (Redana, 2008:18)

3.5.2.1 Pemeilihan Tipe Tes

Tipe tes yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes unjuk kerja.

Tes ini digunakan untuk mengumpilkan data kemampuan siswa menulis karangan

narasi. Jumlah tes ini sebanyak satu butir dengan teknik penyetoran.

3.5.2.2 Inventarisme Masalah Materi Tes

Masalah-masalah kemampuan menulis karangan narasi yang dituangkan ke

dalam tes berasal dari studi kepustakaan terutama buku teks siswa, dan buku-buku

lai yang berkaitan dengan menulis karangan narasi.

3.6 Analisis Data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan peneliti untuk mengolah data.

Data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dan diolah dengan menggunakan

metode analisis dan deskriptif. Skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa

akan dianalisis dengan rumus adalah sebagai berikut :

∑ fx

N

= M

Page 56: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

56

Keterangan :

M = Mean (nilai rata-rata)

∑ fx = Jumlah skor

N = Jumlah individu

Penentuan nilai siswa digunakan rumus sebagai berikut :

∑ SP

SM

Keterangan :

N = Nilai

∑ SP = Skor perolehan (skor yang diperoleh)

SM = Skor maksimal

(Nurkancana & Sumardana, 1986 : 129)

Data hasil tes dimasukan ke dalam rumus sesuai dengan teknik penilaian

(pemberian skor) yang dipakai dalam penelitian ini. Data hasil tes ini kemudian

diubah menjadi skor mentah dan skor standar dengan metode deskriftif. Prosedur

yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut : (1) data hasil tes disajikan

apa adanya (dalam bentuk tabel), (2) data ditulis berdasarkan urutan nilai terbesar

sampai terkecil, (3) menentukan masing-masing nilai menjadi tingkat kemampuan

siswa sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

N = X 10

Page 57: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Refleksi Awal

Berkenan dengan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang diperoleh

pada pratindakan, maka dilakukan refleksi. Berdasarkan hasil refleksi ini,

diputuskan untuk mempertahankan hal-hal yang positif yang dapat mendukung

pembelajaran dan merevisi hal-hal yang negatif yang menghambat proses

pembelajaran.

Hal-hal yang menghambat berhasilnya proses belajar-mengajar di kelas

dengan metode sebelumnya dapat penulis amati yaitu antara lain :

1. Kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran, siswa hanya sebagai

pendengar yang pasif,

2. Siswa hanya disuruh mencatat dan guru sibuk menjelaskan di depan kelas,

dan

3. Suasana kelas yang kurang kondusif.

Dengan adanya beberapa kelemahan yang penulis amati, perlu adanya refleksi

untuk dijadikan acuan dalam melakukan tindakan pada siklus I.

.

4.1.1.1 Hasil Observasi Awal

Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi awal yang

dilaksanakan pada tanggal 7 April 2014, di SMP Negeri 1 Susut. Kegiatan ini

Page 58: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

58

melakukan observasi kemampuan siswa dalam proses pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis

siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Susut, khususnya

kelas VIII B. Pada kegiatan pratindakan ini, guru melaksanakan proses belajar-

mengajar seperti biasa dan peneliti mengamati pembelajaran yang terjadi di kelas

sebagai partisipan pasif. Setelah selesai menyampaikan materi mengenai langkah-

langkah menyusun karangan seperti menentukan tema, judul, membuat kerangka

karangan, dan mengembangkan kerangka karangan, kemudian guru melaksanakan

tes untuk mengetahui tingkat keterampilan menulis narasi berdasarkan

pengalaman siswa.

Secara terinci, pembelajaran menulis narasi yang dilakukan guru pada saat

pembelajaran berlangsung yaitu (1) guru menjelaskan langkah-langkah menyusun

kerangka karangan, siswa diharuskan mencatat sambil memperhatikan, (2) guru

mendekati siswa dengan memberikan penjelasan berupa contoh kerangka

karangan beserta pengembangannya yang ditulis di papan tulis, (3) guru

menugaskan siswa untuk menulis berdasarkan pengalaman dengan judul yang

telah ditentukan, (4) guru mengharuskan siswa untuk mengembangkan kerangka

karangan menjadi empat alinea, (5) guru mengumpulkan hasil karangan yang

telah ditulis siswa seadanya, dan (6) guru menilai hasil karangan siswa.

Langkah-langkah pembelajaran menulis cenderung konvensional, yakni guru

memberikan banyak penjelasan tanpa memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya jawab. Selain itu, pembelajaran dengan model tersebut dapat

mengakibatkan siswa menjadi pasif, sehingga siswa malas untuk berpikir kreatif

Page 59: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

59

dalam mengungkapkan pengalamannya. Pembelajaran dengan metode tersebut

lebih berorientasi pada hasil berupa tulisan siswa daripada proses mengarang.

Berdasarkan hasil karangan siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut

dikategorikan rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain

(1) siswa belum mampu mengorganisasikan gagasan secara lancar dan runtut, (2)

perbendaharaan kata (kosa kata) yang dimiliki siswa terbatas, sehingga banyak

siswa yang mengulang kata-kata yang sama dalam satu alinea, (3) belum mampu

memilih kata (diksi) secara tepat, dan (4) kurangnya kemampuan siswa dalam

mengembangkan paragraf. Hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan yang

diberikan guru pada saat survei awal sebagian besar siswa memperoleh nilai yang

tidak memuaskan.

Dari kegiatan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP

Negeri 1 Susut yang menjadi partner dalam penelitian ini, serta dari observasi

peneliti terhadap kegiatan belajar-mengajar di kelas yang dilaksanakan oleh guru

yang bersangkutan, ada beberapa faktor yang menjadikan keterampilam siswa

dalam pembelajaran mengarang rendah, yaitu sebagai berikut.

1. Siswa terlihat tidak tertarik pada pembelajaran menulis

Berdasarkan kegiatan observasi kelas, serta wawancara yang dilakukan

peneliti dengan siswa atau guru, terungkap bahwa siswa kurang tertarik dalam

mengikuti pembelajaran menulis. Hal ini terbukti pada saat peneliti

melakukan pengamatan. Menurut siswa pelajaran menulis itu sulit dan

membosankan, sedangkan keterangan dari guru yang membuat siswa tidak

tertarik dengan pelajaran menulis karena pelajaran itu dianggap sulit bagi

Page 60: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

60

siswa dan selama ini pembelajaran menulis bersifat individual, menjelaskan

materi kemudian dilanjutkan dengan menulis yang dikumpulkan seadanya.

2. Siswa kesulitan dalam mengorganisasikan gagasan

Pada saat kegiatan mengarang berlangsung, kebanyakan siswa masih

mengalami kesulitan untuk mengawali kegiatannya dalam menulis yakni

memulai merangkai kata-kata, terlebih menuangkan gagasannya dalam

bentuk tulisan secara runtut dan sistematis. Pada umumnya siswa masih

kacau untuk menuliskan suatu tulisan yang baik.

3. Kesulitan dalam memilih kata dan menggunakan ejaan serta tanda baca.

Sebagian besar siswa belum mampu memilih kata dan menggunakan ejaan

serta tanda baca secara tepat. Hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa,

sebagian besar siswa belum menggunakan kosakata yang bervariasi. Dalam

hal ini, penguasaan kosakata yang dimiliki siswa terbatas seperti mengulang-

ulang kata yang sama dalam satu kalimat. Siswa masih banyak mengulang

kata seperti kalau, kemudian, dan, sehingga dan sebagainya. Hal ini, tidak

berbeda jauh dengan aspek mekanik, sebagian besar siswa juga sering

melakukan kesalahan dalam menggunakan ejaan dan tanda baca sepaerti

penulisan huruf kapital, kurang tanda koma, titik, dan penulisan kata yang

salah.

4. Guru kesulitan dalam mengkondisikan kelas

Pada saat pembelajaran menulis berlangsung di kelas terlihat tidak kondusif.

Berdasarkan pengamatan, pada saat guru menyampaikan pelajaran yang

berkaitan dengan materi menulis sebagian besar siswa tampak berbicara

Page 61: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

61

sendiri dengan teman sebangkunya, terutama bagi mereka yang duduk di

belakang. Hal ini sering mengakibatkan suasana kelas menjadi tidak kondusif

dalam arti ramai dan gaduh, sehingga guru seringkali tampak kesal atau

marah.

5. Guru belum menemukan metode yang tepat untuk mengajarkan materi

menulis

Selama ini dalam mengajarkan materi mengarang pada siswa, guru cenderung

menggunakan metode konvensional separti metode ceramah dan tugas. Pada

awal kegiatan belajar mengajar, guru menjelaskan tentang langkah-langkah

menyusun karangan hingga mengembangkannya ke dalam beberapa alenia

dengan cara mendekati siswa secara berlahan-lahan yang selanjutnya ditulis

di papan tulis, dan hal ini tentu saja membuat siswa menjadi lebih pasif serta

malas berpikir.

Berdasarkan observasi awal tersebut, peneliti kemudian mencari solusi

tentang masalah di atas yang dapat membuat pelajaran bahasa Indonesia yang

menarik dan menyenangkan agar materi yang disampaikan mudah diterima

dengan baik oleh siswa, selain itu siswa lebih bersemangat dalam tugas-tugas

yang diberikan khususnya dalam belajar karangan narasi.

4.1.1.2 Hasil Tes Awal

Sebelum melakukan penelitian lebih jauh terkait dengan karangan narasi,

peneliti memberikan tes awal atau percobaan terkait kemampuan siswa menulis

karangan narasi. Hasil dari tes awal terkait kemampuan siswa menulis karangan

Page 62: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

62

narasi, nilai rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan tes awal adalah 6,0 dari 31

orang siswa yang diberi tes, hanya dua orang siswa memperoleh nilai di atas

standar kriteria ketuntasan minimal (KKM), 29 orang siswa memperoleh nilai di

bawah KKM. KKM mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1

Susut, Bangli adalah 7,5. Untuk lebih jelasnya, terkait dengan hasil tes awal

menulis karangan narasi siswa SMP Negeri 1 Susut dapat dicermati pada tabel

berikut.

Tabel 1. Hasil Awal Menulis Karangan Narasi

No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor

Mentah

Skor

Standar

Ket.

Belajar 1 2 3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9)

1 I Dw. Md. Wiatmaja 20 20 20 60 6 Cukup

2 I W. Krisna Widya P 20 20 20 60 6 Cukup

3 I Kmg. Adi D. Guna 30 30 20 80 8 Baik

4 I Wayan Ardana 20 20 20 60 6 Cukup

5 Ni Kdk Ariastuti 30 30 20 80 8 Baik

6 I Gst. A. Ari Pradani 20 20 20 60 6 Cukup

7 Dw. Ari Wikananda 20 20 20 60 6 Cukup

8 Ni Wayan Arini 20 20 20 60 6 Cukup

9 I Gede Artawan 20 20 20 60 6 Cukup

10 Ni Putu A. Tejawati 20 20 20 60 6 Cukup

11 I Ketut Budiarta 20 20 10 50 5 Cukup

Page 63: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

63

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

12 I Wyn. Budiartana 20 20 20 60 6 Cukup

13 Ni Ketut Cermen 20 10 20 50 5 Cukup

14 I Gd. D. Lascarya 20 20 20 60 6 Cukup

15 I Wyn. Darmawan 20 20 20 60 6 Cukup

16 Ni Komang Deviani 20 20 20 60 6 Cukup

17 I Wyn Eka Indrayasa 20 20 20 60 6 Cukup

18 Ni Wayan Ekayanti 20 10 20 50 5 Cukup

19 I Nyoman Endrawan 20 20 20 60 6 Cukup

20 I Ngh. E. Purwanto 20 20 20 60 6 Cukup

21 I Dw. Md. Putra N. 20 20 20 60 6 Cukup

22 Ni Putu Mayoni 20 20 20 60 6 Cukup

23 Ni Kdk A. Miliyanti 20 30 20 60 6 Cukup

24 Dw Gd. Oka Ari P. 20 20 20 60 6 Cukup

25 Ni Ngh. Riastini 20 30 10 60 6 Cukup

26 Ni Wyn Risa Febian 20 20 20 60 6 Cukup

27 Ni Wyn Srinadi 20 20 10 50 5 Cukup

28 Ni Luh Putu Suartini 20 20 20 60 6 Cukup

29 I Wayan Widiasa 20 20 20 60 6 Cukup

30 S.A. Md. Antari 20 20 20 60 6 Cukup

31 I Kdk Yoga M. Nadi 20 20 20 60 6 Cukup

Jumlah 640 630 590 1860 186

Page 64: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

64

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Rata-rata kelas 6,0

Daya serap 6,0%

Ketuntasan kelas 6,45 %

Keterangan :

Aspek yang dinilai yakni (1) aspek bentuk. (2) aspek isi, dan (3) aspek bahasa.

1. Aspek bentuk meliputi : tata penulisan paragraf yang benar dan kerapian

tulisan. Untuk aspek bentuk semakin lengkap subaspek yang ditulis maka

semakin tinggi skor yang diperoleh. Skor maksimal untuk aspek ini adalah

40.

2. Kesesuaian isi, yaitu kesesuaian isi karangan dengan tema. Semakin sesuai isi

karangan narasi dengan tema yang diberikan maka semakin tinggi skor yang

diperoleh siswa. Skor maksimal untuk aspek ini adalah 30.

3. Aspek bahasa, yakni ejaan, kalimat, dan penggunaan gaya bahasa. Aspek ini

diberikan skor maksimal 30.

4.1.1.3 Analisis Data Tes Awal

Gambar 2. Analisis data tes awal

No Kategori Rentanga

n

Skor

Skor

Standar

(x)

Frekuensi

(f)

Jumlah

Nilai

(fx)

Persen Rata

Rata

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Istimewa 9,5 - 10 10 0 0 0%

Page 65: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

65

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

2 Baik sekali 8,5 - 9 9 0 0 0%

186

31

= 6,0

(cukup)

3 Baik 7,5 - 8 8 2 16 6,45%

4 L.d. cukup 6,5 - 7 7 0 0 0

5 Cukup 5,5 - 6 6 25 150 80,65%

6 H.Cukup 4,5 – 5 5 4 20 12,90%

7 Kurang 3,5 - 4 4 0 0 0%

8 K. sekali 2,5 - 3 3 0 0 0%

9 Buruk 1,5 – 2 2 0 0 0%

10 Brk. sekali 0,5 - 1 1 0 0 0%

11 S.b. sekali 0 – 0,4 0 0 0 0%

Jumlah 31 186 100%

Keterangan :

L.d cukup = Lebih dari cukup

H. cukup = Hampir cukup

Brk. Sekali = buruk sekali

S.b. sekali = Sangat buruk sekali

Hasil dari tes awal terkait kemampuan siswa menulis karangan narasi, nilai

rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan tes awal adalah 6,0 dari 31 orang siswa

yang diberi tes, hanya dua orang siswa memperoleh nilai di atas standar kriteria

ketuntasan minimal (KKM), 29 orang siswa memperoleh nilai di bawah KKM.

Page 66: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

66

KKM mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 Susut, Bangli

adalah 7,5.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan, maka beberapa temuan

yang menonjol dan berpengaruh langsung terhadap peningkatan mutu

pembelajaran karangan narasi. Dalam observasi awal didapatkan temuan yang

dapat menghambat peningkatan mutu pembelajaran karangan narasi antara lain.

1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang menulis karangan narasi.

2. Sulitnya cara merangkai dan menemukan kata yang cocok untuk menulis

karangan narasi.

3. Banyak dari mereka tidak mengiraukan penulisan huruf kapital pada awal

kalimat dan penggunaan tanda titik pada akhir kalimat.

4. Siswa sangat jarang diberikan kesempatan mengembagkan kemampuan

menulis.

5. Siswa lebih sering disuruh menghafal jenis-jenis karangan, tanpa diminta

mencoba menulis atau menyusun karangan.

6. Pelajaran menulis membosankan bagi siswa.

Berdasarkan temuan tersebut peneliti perlu mencarikan upaya untuk

mengatasi permasalahan tersebut. Tindakan yang dianggap dapat mengatasi

permasalahan tersebut adalah dengan mengubah desain pembelajaran. Desain

pembelajaran yang dianggap mampu mengatasi permasalahan tersebut adalah

menerapkan pembelajaran kontekstual. Secara teoritis, dengan pendekatan

kontekstual pembelajaran akan berjalan lebih produktif dan bermakna, karena

Page 67: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

67

proses pembelajaran berlangsung alamiah dan bentuk kegiatan siswa bekerja dan

mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

4.1.2 Siklus I

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing

terdiri atas empat tahapan, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan (4) analisis dan refleksi.

4.1.2.1 Perencanaan

Pembelajaran siklus I ini terdiri atas dua pertemuan. Kegiatan yang dilakukan

pada tahap perencanaan pertemuan pertama ini adalah guru membuat RPP, catatan

lapangan, dan lembar soal pretes Materi yang diajarkan pada pertemuan pertama

ini mengenai menulis karangan narasi. Pada pertemuan pertama ini, setelah guru

memberikan soal pretest kepada siswa, guru memperkenalkan model

pembelajaran dengan pendekatan kontekstual sebagai teknik menulis karangan

narasi, kepada siswa dengan harapan siswa dapat menyukai pembelajaran

keterampilan menulis sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman

siswa. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII B yang berjumlah 31 siswa yang

terdiri atas 15 perempuan dan 16 laki-laki. Pada pembelajaran kontekstual guru

menyampaikan teknik-teknik atau langkah-langkah pendekatan kontekstual

tersebut dalam proses menulis agar siswa dapat menjawab pertanyaan yang ada.

Setelah penyampaian materi, siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan. Soal

yang tidak dimengerti oleh siswa harus dikonfirmasi dahulu kepada guru sebelum

Page 68: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

68

dilaksanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Dalam observasi awal

didapatkan temuan yang dapat menghambat peningkatan mutu pembelajaran

karangan narasi, sehingga peneliti merencanakan mengatasi kekurangan atau

kelemahan yang dialami siswa tersebut dalam pelaksanaan tindakan siklus I.

4.1.2.2 Pelaksaanaan

Pertemuan I

Tahap pelaksanaan adalah tahap guru merealisasikan perencanaan yang telah

dibuat pada tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran dilakukan dalam dua kali

pertemuan yaitu pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10

April 2014 sesuai dengan jam mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII B

SMP Negeri 1 Susut yaitu jam ke III sampai jam ke V. Pelaksanaan tindakan

siklus I ini, dirancang menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran

menulis karangan narasi. Adapun langkah-langkah guru dalam mengatasi

kekurangan atau kelemahan pada pelaksanaan tindakan awal dapat diuraikan

sebagai berikut.

1. Guru memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran, dan mengingatkan siswa tentang kegiatan yang lalu.

2. Guru memberikan pelajaran singkat untuk mengingatkan siswa tentang

pentingnya penggunaan kalimat yang benar dalam berbahasa, untuk

meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

3. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 5.

Page 69: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

69

4. Guru memberikan tema yaitu „lingkungan sekolah‟ untuk menulis

karangan narasi kepada masing-masing kelompok.

5. Sebelum menyusun karangan narasi, terlebih dahulu guru mengajak siswa

bertanya jawab prihal pengertian karangan narasi, ciri-ciri karangan narasi,

dan cara menyusun karangan narasi.

6. Guru meminta siswa menyusun karangan narasi.

7. Guru menyuruh siswa mengungkapkan karangan narasi yang dibuatnya

secara lisan. Pada saat ini guru terus melakukan bimbingan kepada siswa

baik secara klasikal maupun individual untuk mengarahkan siswa

membuat karangan narasi yang benar.

8. Guru memberikan peluang kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum

dipahaminya.

9. Guru mengakhiri kegiatan ini dengan memberikan tes untuk mengevaluasi

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Pertemuan II

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan pertemuan kedua ini adalah

guru membuat RPP, catatan lapangan, dan lembar soal pretes. Materi yang

diajarkan pada pertemuan kedua ini mengenai menulis karangan narasi. Pada

pertemuan kedua ini, setelah guru memberikan soal pretes kepada siswa, guru

memperkenalkan model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual sebagai

teknik menulis karangan narasi, kepada siswa dengan harapan siswa dapat

menyukai pembelajaran keterampilan menulis sehingga dapat meningkatkan

Page 70: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

70

kemampuan pemahaman siswa. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII B yang

berjumlah 31 siswa yang terdiri atas 15 perempuan dan 16 laki-laki. Pada

pembelajaran kontekstual guru menyampaikan teknik-teknik atau langkah-

langkah pendekatan kontekstual tersebut dalam proses menulis agar siswa dapat

menjawab pertanyaan yang ada. Setelah penyampaian materi, siswa mengerjakan

soal latihan yang diberikan. Soal yang tidak dimengerti oleh siswa harus

dikonfirmasi dahulu kepada guru sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran

selanjutnya. Dalam observasi awal didapatkan temuan yang dapat menghambat

peningkatan mutu pembelajaran karangan narasi, sehingga peneliti merencanakan

mengatasi kekurangan atau kelemahan yang dialami siswa tersebut dalam

pelaksanaan tindakan siklus I.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 April 2014

sesuai jam mata pelajaran bahasa Indonesia di kels VIII B SMP Negeri 1 Susut

yaitu jam keenam samapai jam ketujuh. Pelaksanaan tindakan siklus I ini,

dirancang menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis

karangan narasi. Adapun langkah-langkah guru dalam mengatasi kekurangan atau

kelemahan pada pelaksanaan tindakan awal daapat diuraikan sebagai berikut.

1. Guru memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran, dan mengingatkan siswa tentang kegiatan yang lalu.

2. Guru memberikan pelajaran singkat untuk mengingatkan siswa tentang

pentingnya penggunaan kalimat yang benar dalam berbahasa, untuk

meningkatkan kemampuan berkomonikasi.

Page 71: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

71

3. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 5.

4. Guru memberikan tema yaitu „lingkungan sekolah‟ untuk menulis

karangan narasi kepada masing-masing kelompok.

5. Sebelum menyusun karangan narasi, terlebih dahulu guru mengajak siswa

bertanya jawab prihal pengertian karangan narasi, ciri-ciri karanga narasi,

dan cara menyusun karangan narasi.

6. Guru meminta siswa menyusun karangan narasi.

7. Guru menyuruh siswa mengungkapkan karangan narasi yang dibuatnya

secara lisan. Pada saat ini guru terus melakukan bimbingan kepada siswa,

baik secara klasikal maupun individual untuk mengarahkan siswa

membuat karangan narasi yang benar.

8. Guru memberikan peluang kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum

dipahaminya.

9. Guru mengakhiri kegiatan ini dengan memberikan tes untuk mengevaluasi

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

4.1.2.3 Hasil Observasi

Pelaksanaan proses belajar-mengajar yang dilakukan pada siklus I, masih

ditemukan adanya kelemahan, namun di samping itu, sudah adanya kemajuan

siswa dalam menulis karangan narasi jika dibandingkan dengan pelaksanaan tes

awal.

Page 72: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

72

1. Berdasarkan hasil observasi didapatkan beberapa hal yang berdampak positif

yang dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran secara maksimal.

Berdasarkan data observasi diperoleh hasil sebagai berikut.

1). Apersepsi yang dilakukan oleh guru, dapat memberikan gambaran

terhadap siswa tentang materi yang akan dipelajari.

2). Penyampaian kompetensi dasar dan manfaat pembelajaran, dapat

berpengaruh positif terhadap siswa, karena mereka dapat mengetahui

manfaat dari materi yang dipelajari terutama dalam menunjang

kehidupannya kelak.

3). Memberikan peluang tanya jawab amat mendukung terhadap pemecahan

masalah yang belum dipahami.

4). Dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan

pendekatan kontekstual terlihat siswa cukup antusias dan bergairah.

Kegairan ini terlihat ketika siswa disuruh oleh guru (peneliti) untuk

menulis karangan narasi, kemudian secara bergilir membacakan karangan

narasi tersebut di depan kelas.

5). Pemberian penguatan terhadap siswa dengan kata “bagus, tepat sekali”,

dan acungan jempol sangan efektif untuk lebih memotivasi kreativitas

siswa.

6) Siswa senang dan sangat tertarik pembelajaran menulis karangan narasi

dengan pendekatan kontekstual, karena sambil belajar mereka dapat

bermain dan berkelompok sebagai masyarakat belajar.

Page 73: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

73

2. Dari hasil observasi dampak negetif yang dapat menghambat pencapaian

tujuan pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut.

1). Kurangnya pengetahuan siswa tentang menulis karangan narasi.

2). Beberapa orang siswa mengalami kesulitan, ketika mereka disuruh

menulis karangan narasi. Kesulitan tersebut terkait dengan cara

merangkai dan menemukan kata yang cocok untuk menulis karangan

narasi. Ketika beberapa dari mereka didekati, banyak dari mereka tidak

mengiraukan penulisan huruf kapital pada awal kalimat dan penggunaan

tanda titik pada akhir kalimat. Sehingga pada kegiatan ini pun waktu

yang disediakan tidak cukup.

3). Guru tampaknya belum melakukan bimbingan individual secara

maksimal.

4.1.2.4 Hasil Tes Siklus I

Hasil dari tes siklus I terkait kemampuan siswa menulis karangan narasi, nilai

rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I adalah 6,6 dari 31 orang siswa

yang diberi tes, hanya 8 orang siswa memperoleh nilai di atas standar kriteria

ketuntasan minimal (KKM), 23 orang siswa memperoleh nilai di bawah KKM.

Sudah ada peningkatan 0,90% dari hasil tes awal. KKM mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 Susut, Bangli adalah 7,5. Untuk lebih

jelasnya, terkait dengan hasil tes siklus I menulis karangan narasi siswa SMP

Negeri 1 Susut dapat dicermati pada tabel berikut.

Page 74: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

74

Tabel 3. Hasil tes Siklus I Menulis Karangan Narasi

No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor

Mentah

Skor

Standar

Ket.

Belajar 1 2 3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9)

1 I Dw. Md. Wiatmaja 20 30 30 80 8 Baik

2 I W. Krisna Widya P 20 20 20 60 6 Cukup

3 I Kmg. Adi D. Guna 30 30 20 80 8 Baik

4 I Wayan Ardana 20 20 20 60 6 Cukup

5 Ni Kdk Ariastuti 30 20 30 80 8 Baik

6 I Gst. A. Ari Pradani 20 20 20 60 6 Cukup

7 Dw. Ari Wikananda 30 30 20 80 8 Baik

8 Ni Wayan Arini 20 20 20 60 6 Cukup

9 I Gede Artawan 20 20 20 60 6 Cukup

10 Ni Putu A. Tejawati 30 30 20 80 8 Baik

11 I Ketut Budiarta 20 20 20 60 6 Cukup

12 I Wyn. Budiartana 20 20 20 60 6 Cukup

13 Ni Ketut Cermen 20 20 20 60 6 Cukup

14 I Gd. D. Lascarya 20 20 20 60 6 Cukup

15 I Wyn. Darmawan 20 20 20 60 6 Cukup

16 Ni Komang Deviani 30 30 20 80 8 Baik

17 I Wyn Eka Indrayasa 20 30 20 70 7 Ld. Cukup

18 Ni Wayan Ekayanti 30 20 20 70 7 Ld. Cukup

Page 75: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

75

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

19 I Nyoman Endrawan 20 30 20 70 7 Ld. Cukup

20 I Ngh. E. Purwanto 20 20 20 60 6 Cukup

21 I Dw. Md. Putra N. 30 20 20 70 7 Ld. Cukup

22 Ni Putu Mayoni 30 30 20 80 8 Baik

23 Ni Kdk A. Miliyanti 20 30 20 70 7 Ld. Cukup

24 Dw Gd. Oka Ari P. 20 20 20 60 6 Cukup

25 Ni Ngh. Riastini 20 30 20 70 7 Ld. Cukup

26 Ni Wyn Risa Febian 30 30 20 80 8 Baik

27 Ni Wyn Srinadi 20 20 20 60 6 Cukup

28 Ni Luh Putu Suartini 20 20 20 60 6 Cukup

29 I Wayan Widiasa 20 30 20 70 7 Ld. Cukup

30 S.A. Md. Antari 20 20 30 70 7 Ld. Cukup

31 I Kdk Yoga M. Nadi 30 20 20 70 7 Ld. Cukup

Jumlah 680 730 640 2110 211

Rata-rata kelas 6,8

Daya serap 6,8%

Ketuntasan kelas 25,80 %

Keterangan :

Aspek yang dinilai yakni (1) aspek bentuk. (2) aspek isi, dan (3) aspek

bahasa.

Page 76: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

76

1. Aspek bentuk meliputi tata penulisan paragraf yang benar dan kerapian

tulisan. Untuk aspek bentuk semakin lengkap subaspek yang ditulis maka

semakin tinggi skor yang diperoleh. Skor maksimal untuk aspek ini adalah

40.

2. Kesesuaian isi, yaitu kesesuaian isi karangan dengan tema. Semakin sesuai isi

karangan narasi dengan tema yang diberikan maka semakin tinggi skor yang

diperoleh siswa. Skor maksimal untuk aspek ini adalah 30.

3. Aspek bahasa, yakni ejaan, kalimat, dan penggunaan gaya bahasa. Aspek ini

diberikan skor maksimal 30.

Dari tes siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 6,8. Terjadi peningkatan

sebesar 0,80%, jika dibandingkan dengan hasil tes awal (hasil tes awal diperoleh

rata-rata sebesar 6,0).

4.1.2.5 Analisis Data

Gambar 4. Analisis data siklus I

No Kategori Rentangan

Skor

Skor

Standar

(x)

Fre

kuensi

(f)

Jumlah

Nilai

(fx)

Persen Rata-

Rata

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Istimewa 9,5 – 10 10 0 0 0%

211

31

= 6,8

(cukup)

2 Baik sekali 8,5 – 9 9 0 0 0%

3 Baik 7,5 – 8 8 8 64 25,80%

4 L.d. cukup 6,5 – 7 7 9 63 29,04%

5 Cukup 5,5 – 6 6 14 84 45,16%

Page 77: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

77

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

6 H.Cukup 4,5 – 5 5 0 0 0%

7 Kurang 3,5 – 4 4 0 0 0%

8 K. sekali 2,5 – 3 3 0 0 0%

9 Buruk 1,5 – 2 2 0 0 0%

10 Brk. sekali 0,5 – 1 1 0 0 0%

11 S.b. sekali 0 – 0,4 0 0 0 0%

Jumlah 31 211 100%

Keterangan :

L.d cukup = Lebih dari cukup

H. cukup = Hampir cukup

Brk. Sekali = buruk sekali

S.b. sekali = Sangat buruk sekali

Hasil dari tes siklus I terkait kemampuan siswa menulis karangan narasi, nilai

rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I adalah 6,8 dari 31 orang siswa

yang diberi tes, hanya 8 orang siswa memperoleh nilai di atas standar kriteria

ketuntasan minimal (KKM), 23 orang siswa memperoleh nilai di bawah KKM.

Sudah ada peningkatan 0,8% dari hasil tes awal. KKM mata pelajaran bahasa

Indonesia kelas VIII SMP Negeri 1 Susut, Bangli adalah 7,5.

Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan dalam sub bab di atas, maka

beberapa temuan yang menonjol dan berpengaruh langsung terhadap peningkatan

Page 78: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

78

mutu pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan pendekatan

kontekstual, dibahas secara singkat di bagian ini.

1. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual karena sangat

menyenangkan karena di samping menarik, siswa dapat bermain sambil

menyusun karangan narasi.

2. Bimbingan yang dilakukan guru, baik secara klasial maupun individual

dapat memotivasi dan membantu siswa dalam mengatasi kesulitan yang

dialaminya.

Memberikan penguatan pada saat proses pembelajaran, baik secara verbal

maupun nonverbal sangat efektif dilakukan kepada siswa yang berusia

belasan tahun.

Diterapkannya pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan

narasi dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut. Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Susut yang usianya antara 14 sampai dengan 15 tahun

yang masih memiliki sifat suka berkelompok dan bermain. Sementara

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual, selain memberikan

pengetahuan juga dapat memenuhi hasrat bermasyarakat (masyarakat belajar

melalui diskusi), misalnya ketika dalam mencocokan tema dengan isi karangan

narasi. Hal tersebut dapat memotivasi diri siswa untuk senang belajar. Dengan

sifat siswa yang suka bermasyarakat dan bermain, maka aneka permainan dan

latihan yang mengandung unsur emosional sangat cocok untuk pembelajaran

menulis karangan narasi bagi siswa yang berumur belasan tahun.

Page 79: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

79

Agar penerapan metode kontekstual terlaksana dengan efektif diperlukan

kesungguhan guru untuk berinovasi dan kreatif. Selain itu siswa SMP Negeri 1

Susut masih membutuhkan bimbingan guru baik secara klasikal maupun

individual. Hal ini diperlukan mengingat kondisi mental dan intelktual siswa SMP

Negeri 1 Susut tergolong rendah. Untuk bimbingan bagi siswa SMP Negeri 1

Susut sangat diperlukan. Bimbingan klasikal kepada siswa secara psikologis

mengingatkan rasa kebersamaan dalam diri mereka. Di samping itu, bimbingan

klasikal juga sangat membantu guru dalam penyampaian berbagai permasalahan

secara umum. Sedangkan, bimbingan individu memberikan kesempatan kepada

guru untuk memberikan kesempatan kepada guru untuk memberikan bimbingan

dalam dalam konsep orang per orang. Hal ini penting sebab dalam sebuah kelas,

setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda, baik dari segi

intelektualitas, sikap, dan prilaku, maupun cara mereka dalam memandang materi

yang diajarkan guru. Dengan kata lain, proses penyerapan isi materi yang

diajarkan juga beragam. Untuk mampu menciptakan keseragaman itulah maka

bimbingan sangat diperlukan.

Hal yang juga tidak kalah pentingnya dalam proses pembelajaran menulis

karangan narasi dengan pendekatan kontekstual yaitu pemberian penguatan secara

intensif kepada siswa setelah selesai melakukan kegiatan, kerena pemberian

penguatan baik secara verbal maupun non verbal yakni berupa kata „bagus‟, „tepat

sekali‟, atau acungan jempol maupun anggukan kepala akan dapat menumbuhkan

rasa percaya diri dan menambah keyakinan terhadap dirinya sendiri akan

kemampuan yang dimilikinya.

Page 80: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

80

4.1.2.6 Refleksi Siklus I

Berkenan dengan hasil yang diperoleh pada tindakan I, maka dilakukan

refleksi. Berdasarkan hasil refleksi ini, diputuskan untuk mempertahankan hal-hal

yang positif yang dapat mendukung pembelajaran dan merevisi hal-hal yang

negatif yang menghambat proses pembelajaran.

Adapun hal-hal yang direvisi pada tidakan I dan dilaksanakan pada tindakan

II adalah sebagai berikut.

1. Guru memberikan penjelasan untuk menambah pemahaman siswa tentang

tata cara menulis karangan narasi.

2. Guru memberikan penjelasan tentang penyusunan kalimat yang baik, yaitu

penggunaan hurup kapital, penggunaan tanda titik atau tanda baca, dan

merangkai kata atau menata kalimat dengan baik.

3. Untuk penulisan karangan narasi diberikan tambahan waktu dari lima

belas menit menjadi 20 menit.

4. Di samping memberikan bimbingan secara klasikal, guru juga

memberikan bimbingan secara individual yang dilakukan secara intensif,

khususnya terhadap siswa yang mendapat nilai kurang.

4.1.3 Siklus II

4.1.3.1 Perencanaan

Pembelajaran siklus II terdiri atas dua pertemuan. Kegiatan yang dilakukan

pada tahap perencanaan pertemuan pertama ini adalah guru membuat RPP, catatan

lapangan, dan lembar soal pretes. Materi yang diajarkan pada pertemuan pertama

Page 81: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

81

ini mengenai menulis karangan narasi. Untuk menunjang pembelajaran, guru juga

sudah menyiapkan lembar observasi dan jurnal siswa untuk setiap akhir

pertemuan yang diberikan pada siswa.

Pada pertemuan pertama ini, setelah guru memberikan soal pretes kepada

siswa, guru memperkenalkan model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual

sebagai teknik menulis karangan narasi, kepada siswa dengan harapan siswa dapat

menyukai pembelajaran keterampilan menulis sehingga dapat meningkatkan

kemampuan pemahaman siswa. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII B yang

berjumlah 31 siswa yang terdir atasi 15 perempuan dan 16 laki-laki. Pada

pembelajaran kontekstual guru menyampaikan teknik-teknik atau langkah-

langkah pendekatan kontekstual tersebut dalam proses menulis agar siswa dapat

menjawab pertanyaan yang ada. Setelah penyampaian materi, siswa mengerjakan

soal latihan yang diberikan. Soal yang tidak dimengerti oleh siswa harus

dikonfirmasi dahulu kepada guru sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran

selanjutnya. Dalam pelaksanaan tindakan siklus I terdapat beberapa kekurangan

atau kelemahan yang dialami siswa, sehingga peneliti merencanakan mengatasi

kekurangan tersebut dalam pelaksanaan tindakan siklus II yaitu dengan tindakan

antara lain.

1. Peneliti (guru) memberikan penjelasan untuk menambah pemahaman

siswa tentang tata cara menulis karangan narasi.

2. Peneliti (guru) memberikan penjelasan tentang penyusunan kalimat yang

baik, yaitu penggunaan hurup kapital, penggunaan tanda titik atau tanda

baca, dan merangkai kata atau menata kalimat dengan baik.

Page 82: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

82

3. Untuk penulisan karangan narasi diberikan tambahan waktu dari dua puluh

menit menjadi 25 menit.

4. Di samping memberikan bimbingan secara klasikal, guru juga

memberikan bimbingan secara individual yang dilakukan secara intensif,

khususnya terhadap siswa yang mendapat nilai kurang.

4.1.3.2 Pelaksanaan

Pertemuan I

Tahap pelaksanaan adalah tahap dimana guru akan merealisasikan

perencanaan yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Siklus II ini dilaksanakan

pada hari Kamis 17 April 2014, pada jam ketiga sampai jam kelima. Pada siklus II

ini masih tetap menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran

menulis karangan narasi. Adapun langkah-langkah guru dalam tindakan ini secara

umum daapat diuraikan sebagai berikut.

1. Guru memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran, dan mengingatkan siswa tentang kegiatan yang lalu.

2. Guru memberikan pelajaran singkat untuk mengingatkan siswa tentang

pentingnya penggunaan kalimat yang benar dalam berbahasa, untuk

meningkatkan kemampuan berkomonikasi.

3. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 5.

4. Guru memberikan tema yaitu „lingkungan sekolah‟ untuk menulis

karangan narasi kepada masing-masing kelompok.

Page 83: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

83

5. Sebelum menyusun karangan narasi, terlebih dahulu guru mengajak siswa

bertanya jawab prihal pengertian karangan narasi, ciri-ciri karanga narasi,

dan cara menyusun karangan narasi.

6. Guru meeminta siswa menyusun karangan narasi.

7. Guru menyuruh siswa mengungkapkan karangan narasi yang dibuatnya

secara lisan. Pada saat ini guru terus melakukan bimbingan kepada siswa

baik secara klasikal maupun individual untuk mengarahkan siswa

membuat karangan narasi yang benar.

8. Guru memberikan peluang kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum

dipahaminya.

9. Guru mengakhiri kegiatan ini dengan memberikan tes untuk mengevaluasi

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Pertemuan II

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan pertemuan kedua ini adalah

guru membuat RPP, catatan lapangan, dan lembar soal pretes. Materi yang

diajarkan pada pertemuan kedua ini mengenai menulis karangan narasi. Untuk

menunjang pembelajaran, guru juga sudah menyiapkan lembar observasi dan

jurnal siswa untuk setiap akhir pertemuan yang diberikan pada siswa.

Pada pertemuan kedua ini, setelah guru memberikan soal pretes kepada

siswa, guru memperkenalkan model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual

sebagai teknik menulis karangan narasi, kepada siswa dengan harapan siswa dapat

menyukai pembelajaran keterampilan menulis sehingga dapat meningkatkan

Page 84: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

84

kemampuan pemahaman siswa. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII B yang

berjumlah 31 siswa yang terdiri atas 15 perempuan dan 16 laki-laki. Pada

pembelajaran kontekstual guru menyampaikan teknik-teknik atau langkah-

langkah pendekatan kontekstual tersebut dalam proses menulis agar siswa dapat

menjawab pertanyaan yang ada. Setelah penyampaian materi, siswa mengerjakan

soal latihan yang diberikan. Soal yang tidak dimengerti oleh siswa harus

dikonfirmasi dahulu kepada guru sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran

selanjutnya. Dalam pelaksanaan tindakan siklus I terdapat beberapa kekurangan

atau kelemahan yang dialami siswa, sehingga peneliti merencanakan mengatasi

kekurangan tersebut dalam pelaksanaan tindakan siklus II yaitu dengan tindakan

antara lain.

1. Peneliti (guru) memberikan penjelasan untuk menambah pemahaman

siswa tentang tata cara menulis karangan narasi.

2. Peneliti (guru) memberikan penjelasan tentang penyusunan kalimat yang

baik, yaitu penggunaan hurup kapital, penggunaan tanda titik atau tanda

baca, dan merangkai kata atau menata kalimat dengan baik.

3. Untuk penulisan karangan narasi diberikan tambahan waktu dari dua puluh

lima menit menjadi 30 menit.

4. Di samping memberikan bimbingan secara klasikal, guru juga memberikan

bimbingan secara individual yang dilakukan secara intensif, khususnya

terhadap siswa yang mendapat nilai kurang.

. Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Senin 21 April 2014, pada jam

ketiga sampai jam kelima. Pada siklus II ini masih tetap menggunakan pendekatan

Page 85: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

85

kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Adapun langkah-

langkah guru dalam tindakan ini secara umum daapat diuraikan sebagai berikut.

1. Guru memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran, dan mengingatkan siswa tentang kegiatan yang lalu.

2. Guru memberikan pelajaran singkat untuk mengingatkan siswa tentang

pentingnya penggunaan kalimat yang benar dalam berbahasa, untuk

meningkatkan kemampuan berkomonikasi.

3. Guru mengelompokan siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing

kelompok beranggotakan 5.

4. Guru memberikan tema yaitu „lingkungan sekolah‟ untuk menulis

karangan narasi kepada masing-masing kelompok.

5. Sebelum menyusun karangan narasi, terlebih dahulu guru mengajak siswa

bertanya jawab prihal pengertian karangan narasi, ciri-ciri karangan narasi,

dan cara menyusun karangan narasi.

6. Guru meminta siswa menyusun karangan narasi.

7. Guru menyuruh siswa mengungkapkan karangan narasi yang dibuatnya

secara lisan. Pada saat ini guru terus melakukan bimbingan kepada siswa

baik secara klasikal maupun individual untuk mengarahkan siswa

membuat karangan narasi yang benar.

8. Guru memberikan peluang kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum

dipahaminya.

9. Guru mengakhiri kegiatan ini dengan memberikan tes untuk mengevaluasi

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Page 86: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

86

4.1.3.3 Observasi/evaluasi

Dari hasil observasi, dampak positif yang diperoleh tidak jauh berbeda

dengan dampak positif yang diperoleh pada tindakan I. Dampak positif tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Penyampaian apersepsi dapat memberikan gambaran kepada siswa tentang

materi yang akan dipelajarinya.

2. Penyampaian tujuan pembelajaran memberi arah kepada siswa terhadap

tujuan pembelajaran yang ingin dicapainya.

3. Memberikan peluang tanya jawab, dapat mendukung pencapaian masalah

yang belum dipahaminya.

4. Siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan kontekstual. Pembelajaran dengan model ini dapat mengubah

siswa pada mulanya apatis menjadi kreatif dan oftimis.

5. Motivasi terhadap siswa berupa kata „bagus‟, „tepat sekali‟, dan ancungan

jempol sangat efektif untuk siswa seusia ini.

6. Siswa tidak merasa kekurangan waktu untuk menyusun karangan narasi.

7. Secara umum, siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut sudah dapat

menyusun karangan narasi, walaupun masih ditemukan adanya kesalahan

dalam merangkai kalimat dari beberapa siswa.

8. Siswa tetap merasa senang dan tetap mengharapkan penggunaan

pendekatan kontekstual ini untuk pembelajaran selanjutnya.

Page 87: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

87

4.1.3.4 Hasil tes Siklus II

Nilai rata-rata yang diperoleh dari tes tindakan II adalah 7,58. Dari 31 orang

siswa yang diberikan tes diperoleh hasil sebagai berikut : 18 orang siswa

memperoleh nilai 8,0; 13 orang mendapat nilai 7,0 Nilai KKM mata pelajaran

bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Susut ditetapkan sebesar 7,5. Untuk lebih

jelasnya terkait hasil tes siklus II dapat diperhatikan pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Hasil tes Siklus II Menulis Karangan Narasi

No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor

Mentah

Skor

Standar

Ket.

Belajar 1 2 3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9)

1 I Dw. Md. Wiatmaja 20 30 30 80 8 Baik

2 I W. Krisna Widya P 30 30 20 80 8 Baik

3 I Kmg. Adi D. Guna 30 30 20 80 8 Baik

4 I Wayan Ardana 30 30 20 80 8 Baik

5 Ni Kdk Ariastuti 30 20 30 80 8 Baik

6 I Gst. A. Ari Pradani 20 30 20 70 7 L.d Cukup

7 Dw. Ari Wikananda 30 30 20 80 8 Baik

8 Ni Wayan Arini 30 20 30 80 8 Baik

9 I Gede Artawan 30 30 20 70 7 L.b Cukup

10 Ni Putu A. Tejawati 30 30 20 80 8 Baik

11 I Ketut Budiarta 30 20 20 70 7 L.d Cukup

12 I Wyn. Budiartana 20 30 20 70 7 L.d Cukup

Page 88: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

88

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

13 Ni Ketut Cermen 20 30 20 70 7 L.d Cukup

14 I Gd. D. Lascarya 30 30 20 80 8 Baik

15 I Wyn. Darmawan 20 20 30 70 7 L.d Cukup

16 Ni Komang Deviani 30 30 20 80 8 Baik

17 I Wyn Eka Indrayasa 30 30 20 80 8 Baik

18 Ni Wayan Ekayanti 30 20 30 80 8 Baik

19 I Nyoman Endrawan 30 20 20 70 7 L.d Cukup

20 I Ngh. E. Purwanto 30 20 20 70 7 L.d Cukup

21 I Dw. Md. Putra N. 30 30 20 80 8 Baik

22 Ni Putu Mayoni 30 30 20 80 8 Baik

23 Ni Kdk A. Miliyanti 30 30 20 80 8 Baik

24 Dw Gd. Oka Ari P. 30 20 30 80 8 Baik

25 Ni Ngh. Riastini 30 20 20 70 7 L.d Cukup

26 Ni Wyn Risa Febian 30 300 20 80 8 Baik

27 Ni Wyn Srinadi 30 20 20 70 7 L.d Cukup

28 Ni Luh Putu Suartini 30 20 20 70 7 L.d Cukup

29 I Wayan Widiasa 30 30 20 80 8 Baik

30 S.A. Md. Antari 30 20 20 70 7 L.d Cukup

31 I Kdk Yoga M. Nadi 20 30 20 70 7 L.d Cukup

Jumlah 870 810 680 2350 235

Rata-rata kelas 7,58

Page 89: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

89

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Daya serap 7,58%

Ketuntasan kelas 58,06 %

Keterangan :

Aspek yang dinilai yakni (1) aspek bentuk. (2) aspek isi, dan (3) aspek

bahasa.

1. Aspek bentuk meliputi tata penulisan paragraf yang benar dan kerapian

tulisan. Untuk aspek bentuk semakin lengkap subaspek yang ditulis maka

semakin tinggi skor yang diperoleh. Skor maksimal untuk aspek ini adalah

40.

2. Kesesuaian isi, yaitu kesesuaian isi karangan dengan tema. Semakin sesuai isi

karangan narasi dengan tema yang diberikan maka semakin tinggi skor yang

diperoleh siswa. Skor maksimal untuk aspek ini adalah 30.

3. Aspek bahasa, yakni ejaan, kalimat, dan penggunaan gaya bahasa. Aspek ini

diberikan skor maksimal 30.

4.1.3.5 Analisis Data

Gambar 6. Analisis data siklus II

No Kategori Rentangan

Skor

Skor

Standar

(x)

Frekuensi

(f)

Jumlah

Nilai

(fx)

Persen Rata

Rata

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Istimewa 9,5 – 10 10 0 0 0%

Page 90: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

90

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2 Baik sekali 8,5 – 9 9 0 0 0%

235

31

=

7,58

(baik)

3 Baik 7,5 – 8 8 18 144 58,06%

4 L.d. cukup 6,5 – 7 7 13 91 41,94%

5 Cukup 5,5 – 6 6 0 0 0%

6 H.Cukup 4,5 – 5 5 0 0 0%

7 Kurang 3,5 – 4 4 0 0 0%

8 K. sekali 2,5 – 3 3 0 0 0%

9 Buruk 1,5 – 2 2 0 0 0%

10 Brk. sekali 0,5 – 1 1 0 0 0%

11 S.b. sekali 0 – 0,4 0 0 0 0%

Jumlah 31 235 100%

Keterangan :

L.d cukup = Lebih dari cukup

H. cukup = Hampir cukup

Brk. Sekali = buruk sekali

S.b. sekali = Sangat buruk sekali

Pada tindakan siklus II sudah ada peningkatan kemampuan siswa, ini terbukti

dengan hasil nilai 18 orang siswa mendapatkan nilai di atas KKM, yakni nilai 8.

Namun, masih ada 13 orang siswa hasil tes siklus II paling rendah (masih di

bawah KKM 7,5), yakni memperoleh nilai 7,0.

Page 91: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

91

Walapun demikian, maka penelitian ini diputuskan untuk melanjutkan

tindakan berikutnya, dengan alasan bahwa masih ada beberapa siswa belum

mampu menunjukan kreatifitasnya menulis karangan narasi dengan benar.

4.1.3.6 Refleksi Siklus II

Berdasarkan refleksi siklus II yang dilakukan, maka dari kedua siklus yang

telah dilaksanakan ditemukan bahwa siswa senang dengan pembelajaran model

ini. Pertama, selain sederhana dan memudahkan juga menantang dan dapat

memacu siswa untuk aktif dan kreatif. Kedua, model pembelajaran seperti ini

cocok untuk siswa yang berusia belasan tahun, karena pada usia tersebut mereka

masih memerlukan permainan.

Dalam membuat karangan narasi siswa memerlukan tuntunan dan penjelasan

guru yang menyangkut pengertian karangan narasi, penggunaan huruf kapital,

tanda baca, penggunaan bahasa dan aspek isi. Ketika siswa membuat karangan

narasi dengan tema tertentu, siswa memerlukan bimbingan baik secara klasikal

maupun individual.

4.1.4 Siklus III

4.1.4.1 Perencanaan

Pembelajaran siklus III terdiri atas satu pertemuan. Kegiatan yang dilakukan

pada tahap perencanaan ini adalah guru membuat RPP, catatan lapangan, dan

lembar soal pretest. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini mengenai menulis

karangan narasi. Untuk menunjang pembelajaran, guru juga sudah menyiapkan

Page 92: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

92

lembar observasi dan jurnal siswa untuk setiap akhir pertemuan yang diberikan

pada siswa.

Pada pertemuan ini, setelah guru memberikan soal pretest kepada siswa, guru

memperkenalkan model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual sebagai

teknik menulis karangan narasi, kepada siswa dengan harapan siswa dapat

menyukai pembelajaran keterampilan menulis sehingga dapat meningkatkan

kemampuan pemahaman siswa. Penelitian dilaksanakan di kelas VIII B yang

berjumlah 31 siswa yang terdiri atas 15 perempuan dan 16 laki-laki. Pada

pembelajaran kontekstual guru menyampaikan teknik-teknik atau langkah-

langkah pendekatan kontekstual tersebut dalam proses menulis agar siswa dapat

menjawab pertanyaan yang ada. Setelah penyampaian materi, siswa mengerjakan

soal latihan yang diberikan. Soal yang tidak dimengerti oleh siswa harus

dikonfirmasi dahulu kepada guru sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran

selanjutnya. Guru menindaklanjuti dampak negatif atau kelemahan pada tindakan

siklus I dan siklus II. Dalam pelaksanaan tindakan siklus II terdapat beberapa

kekurangan atau kelemahan yang dialami siswa, sehingga peneliti merencanakan

mengatasi kekurangan tersebut dalam pelaksanaan tindakan siklus III yaitu

dengan tindakan antara lain.

1. Peneliti (guru) memberikan penjelasan untuk menambah pemahaman siswa

tentang tata cara menulis karangan narasi.

2. Peneliti (guru) memberikan penjelasan tentang penyusunan kalimat yang

baik, yaitu penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda titik atau tanda baca,

dan merangkai kata atau menata kalimat dengan baik.

Page 93: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

93

4.1.4.2 Pelaksanaan

Siklus III ini dilaksanakan pada hari 24 Kamis April 2014, pada jam pertama

sampai jam ketiga. Pada siklus III ini masih tetap menggunakan pendekatan

kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Adapun langkah-

langkah guru dalam tindakan ini secara umum daapat diuraikan sebagai berikut.

1. Guru memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan dan manfaat

pembelajaran, dan mengingatkan siswa tentang kegiatan yang lalu.

2. Guru memberikan pelajaran singkat untuk mengingatkan siswa tentang

pentingnya penggunaan kalimat yang benar dalam berbahasa, untuk

meningkatkan kemampuan berkomunikasi.

3. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok

beranggotakan 5.

4. Guru memberikan tema yaitu „lingkungan sekolah‟ untuk menulis

karangan narasi kepada masing-masing kelompok.

5. Sebelum menyusun karangan narasi, terlebih dahulu guru mengajak siswa

bertanya jawab prihal pengertian karangan narasi, ciri-ciri karanga narasi,

dan cara menyusun karangan narasi.

6. Guru meeminta siswa menyusun karangan narasi.

7. Guru menyuruh siswa mengungkapkan karangan narasi yang dibuatnya

secara lisan. Pada saat ini guru terus melakukan bimbingan kepada siswa

baik secara klasikal maupun individual untuk mengarahkan siswa

membuat karangan narasi yang benar.

Page 94: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

94

8. Guru memberikan peluang kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum

dipahaminya.

Guru mengakhiri kegiatan ini dengan memberikan tes untuk mengevaluasi tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

4.1.4.3 Observasi/evaluasi

Dari hasil observasi, dampak positif yang diperoleh tidak jauh berbeda

dengan dampak positif yang diperoleh pada tindakan I. Dampak positif tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Penyampaian apersepsi dapat memberikan gambaran kepada siswa tentang

materi yang akan dipelajarinya.

2. Penyampaian tujuan pembelajaran memberi arah kepada siswa teradap

tujuan pembelajaran yang ingin dicapainya.

3. Memberikan peluang tanya jawab, dapat mendukung pencapaian masalah

yang belum dipahaminya.

4. Siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan kontekstual. Pembelajaran dengan model ini dapat mengubah

siswa pada mulanya apatis menjadi kreatif dan oftimis.

5. Motivasi terhadap siswa berupa kata „bagus‟, „tepat sekali‟, dan ancungan

jempol sangat efektif untuk siswa seusia ini.

6. Siswa tidak merasa kekurangan waktu untuk menyusun karangan narasi.

Page 95: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

95

7. Secara umum, siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut sudah dapat

menyusun karangan narasi, walaupun masih ditemukan adanya kesalahan

dalam merangkai kalimat dari beberapa siswa.

8. Siswa tetap merasa senang dan tetap mengharapkan penggunaan

pendekatan kontekstual ini untuk pembelajaran selanjutnya

4.1.4.4 Hasil Tes Siklus III

Nilai rata-rata yang diperoleh dari tes tindakan III adalah 8,30. Dari 31 orang

siswa yang diberikan tes diperoleh hasil sebagai berikut : 1 orang siswa

memperoleh nilai tertinggi yakni 9, 30 orang mendapat nilai 8. Dari 31 siswa

semua siswa kelas VIII B mendapat nilai di atas KKM. Nilai KKM mata pelajaran

bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Susut ditetapkan sebesar 7,5. Untuk lebih

jelasnya terkait hasil tes siklus II dapat diperhatikan pada tabel berikut ini.

Tabel 7. Hasil tes Siklus III Menulis Karangan Narasi

No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor

Mentah

Skor

Standar

Ket.

Belajar 1 2 3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 I Dw. Md. Wiatmaja 30 30 20 80 8 Baik

2 I W. Krisna Widya P 30 20 30 80 8 Baik

3 I Kmg. Adi D. Guna 30 20 30 80 8 Baik

4 I Wayan Ardana 30 30 20 80 8 Baik

5 Ni Kdk Ariastuti 30 30 30 90 9 Sgt. Baik

Page 96: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

96

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

6 I Gst. A. Ari Pradani 30 30 20 80 8 Baik

7 Dw. Ari Wikananda 30 30 20 80 8 Baik

8 Ni Wayan Arini 30 20 30 80 8 Baik

9 I Gede Artawan 30 30 20 80 8 Baik

10 Ni Putu A. Tejawati 30 30 20 80 8 Baik

11 I Ketut Budiarta 20 30 30 80 8 Baik

12 I Wyn. Budiartana 30 30 20 80 8 Baik

13 Ni Ketut Cermen 20 30 30 80 8 Baik

14 I Gd. D. Lascarya 20 30 30 80 8 Baik

15 I Wyn. Darmawan 30 30 20 80 8 Baik

16 Ni Komang Deviani 30 20 30 80 8 Baik

17 I Wyn Eka Indrayasa 20 30 30 80 8 Baik

18 Ni Wayan Ekayanti 30 30 20 80 8 Baik

19 I Nyoman Endrawan 30 30 20 80 8 Baik

20 I Ngh. E. Purwanto 20 30 30 80 8 Baik

21 I Dw. Md. Putra N. 30 30 20 80 8 Baik

22 Ni Putu Mayoni 30 30 20 80 8 Baik

23 Ni Kdk A. Miliyanti 30 30 20 80 8 Baik

24 Dw Gd. Oka Ari P. 30 30 20 80 8 Baik

25 Ni Ngh. Riastini 30 30 20 80 8 Baik

26 Ni Wyn Risa Febian 30 30 20 80 8 Baik

Page 97: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

97

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

27 Ni Wyn Srinadi 20 30 30 80 8 Baik

28 Ni Luh Putu Suartini 30 20 30 80 8 Baik

29 I Wayan Widiasa 30 30 20 80 8 Baik

30 S.A. Md. Antari 30 30 20 80 8 Baik

31 I Kdk Yoga M. Nadi 20 30 30 80 8 Baik

Jumlah 860 880 750 2490 249

Rata-rata kelas 8,03

Daya serap 8,03%

Ketuntasan kelas 100 %

Keterangan :

Aspek yang dinilai yakni (1) aspek bentuk. (2) aspek isi, dan (3) aspek

bahasa.

1. Aspek bentuk meliputi tata penulisan paragraf yang benar dan kerapian

tulisan. Untuk aspek bentuk semakin lengkap subaspek yang ditulis maka

semakin tinggi skor yang diperoleh. Skor maksimal untuk aspek ini adalah

40.

2. Kesesuaian isi, yaitu kesesuaian isi karangan dengan tema. Semakin sesuai isi

karangan narasi dengan tema yang diberikan maka semakin tinggi skor yang

diperoleh siswa. Skor maksimal untuk aspek ini adalah 30.

3. Aspek bahasa, yakni ejaan, kalimat, dan penggunaan gaya bahasa. Aspek ini

diberikan skor maksimal 30.

Page 98: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

98

4.1.4.5 Analisis Data

Gambar 8. Analisis data siklus III

No Kategori Rentangan

Skor

Skor

Standar

(x)

Frekuensi

(f)

Jumlah

Nilai

(fx)

Persen Rata

Rata

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Istimewa 9,5 - 10 10 0 0 0%

249

31

= 8,03

(Baik)

2 Baik sekali 8,5 - 9 9 1 9 3,22%

3 Baik 7,5 - 8 8 30 240 96,78%

4 L.d. cukup 6,5 - 7 7 0 0 0%

5 Cukup 5,5 - 6 6 0 0 0%

6 H.Cukup 4,5 – 5 5 0 0 0%

7 Kurang 3,5 - 4 4 0 0 0%

8 K. sekali 2,5 - 3 3 0 0 0%

9 Buruk 1,5 – 2 2 0 0 0%

10 Brk. Sekali 0,5 - 1 1 0 0 0%

11 S.b. sekali 0 – 0,4 0 0 0 0%

Jumlah 31 249 100%

Keterangan :

L.d cukup = Lebih dari cukup

H. cukup = Hampir cukup

Brk. Sekali = buruk sekali

S.b. sekali = Sangat buruk sekali

Page 99: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

99

Dalam tindakan siklus III, terjadi peningkatan kemampuan siswa kelas VIII B

SMP Negeri 1 Susut, dalam kemampuan menulis karangan narasi dengan

menggunakan pendekatan kontekstual. Nilai rata-rata yang diperoleh dari tes

tindakan III adalah 8,30. Dari 31 orang siswa yang diberikan tes diperoleh hasil

sebagai berikut : 1 orang siswa memperoleh nilai tertinggi yakni 9, 30 orang

mendapat nilai 8. Dari 31 siswa semua siswa kelas VIII B mendapat nilai di atas

KKM. Nilai KKM mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Susut

ditetapkan sebesar 7,5.

Hasil pengamatan dan hasil tindakan pada penelitian ini bahwa siswa

menyenangi proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan

pendekatan kontekstual, dengan sikap antusias dan semangat siswa untuk

meningkatkan pemahaman terhadap tulisan. Sikap interaksi tatap muka dapat

dilihat pada lembar observasi guru terhadap siswa. Pada awal pertemuan prestasi

siswa berkategori kurang, yaitu nilai rata-rata 6,0 jauh di bawah KKM. Pada

tindakan siklus I sudah terjadi peningkatan dari tes awal, dengan jumlah rata-rata

siswa menjadi 6,8. Pada tindakan siklus II terjadi peningkatan keaktifan siswa

dengan jumlah rata-rata siswa menjadi 7,58. Pada tindakan siklus III terjadi

peningkatan dan keaktifan siswa dikategorikan tingkat tinggi dengan jumlah rata-

rata 8,03. Hal ini membuktikan terjadinya peningkatan dalam keaktifan siswa dari

pertemuan awal sampai tindakan siklus III. Hal ini bahwa pada siklus III sudah

mencapai kriteria ketuntasan materi tersebut sehingga penelitian dapat dihentikan.

Peningkatan jumlah rata-rata ini terjadi karena selama pembelajaran siswa

terlibat aktif. Berdasarkan hasil pengamatan, tindakan, dan hasil tes terlihat bahwa

Page 100: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

100

pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan

menulis karangan narasi.

4.1.4.6 Refleksi

Berdasarkan refleksi akhir yang dilakukan, maka dari ketiga siklus yang telah

dilaksanakan ditemukan bahwa siswa senang dengan pembelajaran model ini.

Pertama, selain sederhana dan memudahkan juga menantang dan dapat memacu

siswa untuk aktif dan kreatif. Kedua, model pembelajaran seperti ini cocok untuk

siswa yang berusia belasan tahun, karena pada usia tersebut mereka masih

memerlukan permainan.

Dalam membuat karangan narasi siswa memerlukan tuntunan dan penjelasan

guru yang menyangkut pengertian karangan narasi, penggunaan huruf kapital,

tanda baca, penggunaan bahasa dan aspek isi. Ketika siswa membuat karangan

narasi dengan tema tertentu, siswa memerlukan bimbingan, baik secara klasikal

maupun individual.

4.2 Rekapitulasi

Kemampuan siswa meningkat pada proses pembelajaran menulis karangan

narasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Apabila dibandingkan dari

hasil tes tindakan siklus I sampai dengan hasil tes tindakan siklus III terjadi

peningkatan kemampuan nilai rata-rata. Hasil tes tindakan I yang nilai rata-

ratanya 6,6 menjadi 7,58 pada tes tindakan siklus II dan terjadi peningkatan pula

pada hasil tes tindakan siklus III menjadi 8,30. Demikian pula jika dibandingkan

Page 101: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

101

dengan hasil tes siklus awal, sebelum tindakan diberikan mengalami peningkatan

setelah diberikan tindakan pada siklus I.

Perbandingan mengenai hasil tes awal, siklus I, siklus II dan siklus III

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 9. Hasil rekapitulasi tes awal sampai dengan siklus III Menulis Karangan

Narasi

No Nama Siswa Nilai Rata-rata Ket.

Tes

Awal

Tes

Siklus I

Tes

Siklus II

Tes

Siklus III

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 I Dw. Md. Wiatmaja 6 8 8 8 Naik

2 I W. Krisna Widya P 6 6 8 8 Naik

3 I Kmg. Adi D. Guna 8 8 8 8 Naik

4 I Wayan Ardana 6 6 8 8 Naik

5 Ni Kdk Ariastuti 8 8 8 9 Naik

6 I Gst. A. Ari Pradani 6 6 7 8 Naik

7 Dw. Ari Wikananda 6 8 8 8 Naik

8 Ni Wayan Arini 6 6 8 8 Naik

9 I Gede Artawan 6 6 7 8 Naik

10 Ni Putu A. Tejawati 6 8 8 8 Naik

11 I Ketut Budiarta 5 6 7 8 Naik

12 I Wyn. Budiartana 6 6 7 8 Naik

Page 102: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

102

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

13 Ni Ketut Cermen 5 6 7 8 Naik

14 I Gd. D. Lascarya 6 6 8 8 Naik

15 I Wyn. Darmawan 6 6 7 8 Naik

16 Ni Komang Deviani 6 8 8 8 Naik

17 I Wyn Eka Indrayasa 6 7 8 8 Naik

18 Ni Wayan Ekayanti 5 7 8 8 Naik

19 I Nyoman Endrawan 6 7 7 8 Naik

20 I Ngh. E. Purwanto 6 6 7 8 Naik

21 I Dw. Md. Putra N. 6 7 8 8 Naik

22 Ni Putu Mayoni 6 8 8 8 Naik

23 Ni Kdk A. Miliyanti 6 7 8 8 Naik

24 Dw Gd. Oka Ari P. 6 6 8 8 Naik

25 Ni Ngh. Riastini 6 7 7 8 Naik

26 Ni Wyn Risa Febian 6 8 8 8 Naik

27 Ni Wyn Srinadi 5 6 7 8 Naik

28 Ni Luh Putu Suartini 6 6 7 8 Naik

29 I Wayan Widiasa 6 7 8 8 Naik

30 S.A. Md. Antari 6 7 7 8 Naik

31 I Kdk Yoga M. Nadi 6 7 7 8 Naik

JUMLAH 186 211 235 246

RATA-RATA NILAI 6,0 6,8 7,58 8,03

Page 103: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

103

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pendekatan Kontekstual dapat Meningkatkan Kemampuan Menulis

Berdasarkan perumusan masalah dan hasil tindakan, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian, serta paparan hasil penelitian yang meliputi peningkatan

proses keterampilan menulis narasi dengan pendekatan kontekstual siswa kelas

VIII B SMP Negeri 1 Susut. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam tiga

siklus. Siklus pertama ini mendeskripsikan pembelajaran menulis narasi dengan

menerapkan pendekatan kontekstual. Ternyata masih terdapat beberapa

kekurangan atau kelemahan dalam pelaksanaannya. Siklus II merupakan siklus

untuk memberikan solusi yang dilaksanakan untuk mengatasi kekurangan atau

kelemahan yang ada selama proses pembelajaran menulis narasi dengan

menerapkan pendekatan kontekstual. Selama pelaksanaan siklus II ini juga

terdapat sedikit kelemahan. Kemudian, kelemahan pada siklus II ini dapat diatasi

dengan melaksanakan pembelajaran menulis narasi dengan menerapkan

pendekatan kontekstual pada siklus III. Selain itu siklus III merupakan siklus yang

menguatkan hasil siklus I dan siklus II bahwa pendekatan kontekstual dapat

meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VIII B SMP

Negeri 1 Susut.

Kemampuan siswa meningkat pada proses pembelajaran menulis karangan

narasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual

dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan menulis

karangan narasi karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga

mempermudah siswa dalam merangkai kata menjadi sebuah karangan, pada

Page 104: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

104

awalnya siswa merasa kesulitan dalam menulis sebuah karangan. Namun, ketika

guru menjelaskan materi dengan pendekatan kontekstual, siswa dengan antusias

dan memperhatikannya, sehingga siswa dapat menulis karangan narasi dengan

baik. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada hasil postes, angket, dan jurnal

siswa. Keterampilan menulis siswa meningkat pada siklus I diiringi dengan

peningkatan rata-rata keseluruhan indikator yang terdapat dalam belajar.

Penelitian diakhiri pada siklus III karena telah memenuhi kriteria keberhasilan

penelitian.

Seiring dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis karangan

narasi karena terdapatnya sikap antusias, memperhatikan penjelasan guru, serta

mengerjakan postes dengan sungguh-sungguh, membuat siswa lebih memahami

materi yang telah dipelajari. Menurut hasil observasi serta hasil dari tindakan

siswa lebih memahami materi menulis karangan narasi dengan pendekatan

kontekstual. Berdasarkan data hasil belajar dengan menggunakan pendekatan

kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa, khususnya karangan

narasi.

4.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual di Kelas

Dalam proses belajar-mengajar dengan pendekatan kontekstual di kelas

guru mempunyai peran yaitu kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar

lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan

mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. Laksanakan sejauh

mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik. Kembangkan sifat ingin tahu siswa

Page 105: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

105

dengan bertanya. Ciptakan masyaraka belajar (belajar dalam kelompok). Dalam

pembelajaran menulis karangan narasi melalui pendekatan kontekstual siswa

dibagi dalam 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang siswa,

melaksanakan refleksi di akhir pertemuan, dan melakukan penilaian yang

sebenarnya dengan berbagai cara.

Langkah-langkah guru dalam penerapan pendekatan kontekstual di kelas antara

lain sebgai berikut.

1. Menyusun rancangan pembelajaran yang berbasis pendekatan kontekstual,

sesuai dengan topik kajian yang akan diberikan.

2. Mempersiapkan bahan-bahan dan tugas-tugas belajar yang mendukung

upaya pengembangan pembelajaran menulis karangan narasi melalui

pendekatan kontekstual.

3. Menyusun dan mempersiapkan instrumen pembelajaran, beserta kriteria

keberhasilannya.

4. Guru memberikan pelajaran singkat untuk mengingatkan siswa tentang

pentingnya penggunaan kalimat yang benar dalam berbahasa, untuk

meningkatkan kemampuan berkomonikasi.

5. Guru memberikan tema yaitu „lingkungan sekolah‟ untuk menulis

karangan narasi kepada masing-masing kelompok.

6. Sebelum menyusun karangan narasi, terlebih dahulu guru mengajak siswa

bertanya jawab prihal pengertian karangan narasi, ciri-ciri karanga narasi,

dan cara menyusun karangan narasi.

7. Guru meminta siswa menyusun karangan narasi.

Page 106: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

106

8. Guru menyuruh siswa mengungkapkan karangan narasi yang dibuatnya

secara lisan. Pada saat ini guru terus melakukan bimbingan kepada siswa,

baik secara klasikal maupun individual untuk mengarahkan siswa

membuat karangan narasi yang benar.

9. Guru memberikan peluang kepada siswa menanyakan hal-hal yang belum

dipahaminya.

10. Siswa dalam pembelajaran kontekstual dipandang sebagai individu yang

sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh

tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya.

Kemampuan belajar akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan

dan pengalaman mereka. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai

instruktur atau penguasa yang memaksakan kehendak, melainkan guru

adalah pembimbing siswa agar mereka gapat belajar sesuai dengan tahap

perkembangannya.

11. Guru mengakhiri kegiatan ini dengan memberikan tes untuk mengevaluasi

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Page 107: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

107

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh dari pelaksanaan

siklus I, siklus II dan siklus III, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Penedekatan Kontekstual dapat meningkatkan mutu pembelajaran menulis

karangan narasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut, tahun pelajaran

2013/2014. Hal ini dapat dicermati dari perolehan nilai rata-rata siswa

yang mengalami peningkatan yang signifikan. Pada hasil tes awal nilai

rata-rata siswa siswa hanya mencapai 6,0. Nilai rata-rata siswa mengalami

peningkatan pada tes siklus I menjadi 6,8, meningkat menjadi 7,58 pada

hasil tes siklus II, dan meningkat lagi pada hasil tes siklus III, yaitu

menjadi 8,03, Demikian pula ketuntasan kelas, mengalami peningkatan

dari tes awal yang mencapai 6.45%, meningkat menjadi 25,80% pada hasil

tes siklus I, meningkat menjadi 58,06% pada hasil tes siklus II, dan

meningkat lagi menjadi 100% pada hasil tes siklus III. Pendekatan

kontekstual dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk berkompotisi

di dalam menyusun karangan narasi sesuai dengan ciri-ciri karangan

narasi. Perubahan tingkah laku atau sikap menjadi siswa yang kreatif

tampak dalam pembelajaran menyusun karangan narasi.

2. Langkah-langkah pendekatan kontekstual di dalam kelas sangat mudah

diterapkan dan sederhana, khususnya dalam meningkatkan kemampuan

Page 108: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

108

menulis karangan narasi siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Susut.

Mengingat langkah-langkah pendekatan kontekstual mengembangkan

pemikiran bahwa anak belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,

menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan

keterampilan barunya. Pendekatan kontekstual mengembangkan sifat ingin

tahu siswa dengan bertanya, dan menciptakan masyarakat belajar (belajar

berkelompok), karena sambil belajar mereka dapat bermain dan

berkelompok sebagai masyarakat belajar.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat dikemukakan, sehubungan dengan hasil penelitian

ini, adalah sebagai berikut.

1. Guru hendaknya lebih memanfaatkan teknik pembelajaran yang sederhana

dan inovatif seperti pendekatan kontekstual yang memiliki karakteristik

seperti dijelaskan di atas. Dengan demikian, mutu pembelajaran menulis

karangan narasi dapat meningkat.

2. Guru hendaknya mengusahakan media pembelajaran yang menarik dan

menjelaskan langkah-langkah pembelajaran sehingga siswa mudah

menerapkan dalam belajar.

3. Guru hendaknya melakukan bimbingan secara klasikal maupun individual

secara intensif pada saat melaksanakan kegiatan, karena hal ini sangat

penting dalam memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan

belajarnya.

Page 109: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

109

4. Guru hendaknya memberikan penguatan kepada siswa baik verbal maupun

nonverbal, agar dapat menumbuhkan kegairahan dan rasa percaya diri

siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Page 110: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

110

DAFTAR PUSTAKA

Akhaidah, dkk. 1997. Buku Materi Pokok EPNA2203/2 SKS/Modul 1-6 Menulis

I. Jakarta : Universitas Terbuka

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Yogyakarta : Rhineka Cipta

Depdiknas, 2003. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning

(CTL). Jakarta : Depdiknas

Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa dan sastra Indonesia :

Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta ; Depdiknas

Dewi, Ketut Sri. Dimensi Menulis Menurut KBK. Bahan Penelitian Guru Se-Bali,

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Tidak diterbitkan

Fudyartanto, Ki RBS. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Yogyakarta : Global Pustaka Utama.

Hidayat, Kosadi, dkk, 1990. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.

Bandung : Bina Cipta.

Kerap, Gorys, 1985. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia

Margono. S. 2000. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarata : PT. Rineka Cipta

Miles, Matthew B, dan A Miichael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.

Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi. Jakarta : UI press

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Nasir, Moh. 1988. Metode Penelitian Jakarta : Ghalia Indonesia

Nasution. 1996. Metode Research penelitian Ilmiah. Bandung : Jemarrs.

Nurkancana, Wayan dan Sumartana. 1986. Evaluasi pendidikan. Surabaya : Usaha

Nasional

Page 111: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

111

Paulo Freire, 1987 Cara Menjadikan Anak Bergairah Menulis. Bandung : Kaifa

Popham, James W. 2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Penerjemah Amirul

Hadi, dkk. Jakarta : Renika Cipta Cendekia

Poewadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :

Mayasari

Redana, I Made. 2008. Pedoman Penulisan Sekripsi, Tesis, dan Penelitian Ilmiah

Denpasar

Romli, Asep Syamsul M. 2005. Lincah Menulis Pandai Bicara : Panduan Ringkas

Menulis artikel & teknik Berpidato di Depan Umum. Bandung : Nuans

Ridwan, 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Yogjakarta :

Global Pustaka Utama

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta : Prenada Media

Santoso, Puji. Dkk. 2006. Materi Pokok : Materi dan Pembelajaran Bahasa

Indonesia 1-9 PGSD4405/3 SKS. Jakarta : Universitas Terbuka

Setiadi, Hari. Tanpa Tahun. Penelitian Kinerja “Performane Assessment”. Materi

Worksshop Pemantapan CTL Guru SMP di Semarang tanggal 21-26 juni

2006

Sudjana, Erien Komaruddin dan Atih Supriatih. 2006. Panduan Kreatif Bahasa

Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Bogor : Yudistira

Sugiono. 2009. Metodelogi Penelitian. Bandung : Alfabeta

Suparno, dan Muhammad Yunus. 2007. Panduan Kretif Bahasa Indonesia untuk

SMP Kelas VIII. Bogor : Yudistira

Tim Penyusun Kamus. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : balai

Pustaka

Tim Penulis. 2004. Modul Bahasa Indonesia Kurikulum SMP 2004. Jakarta :

Depdiknas

Page 112: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

112

Yulianto, Bambang. 2000. Kalimat Efektif. Materi Workshop Pemntapan CTL

Guru SMP di Semarang tanggal 21-26 Juni 2006, dalam bentuk makalah

Yulius, S. 1980. Kamus Baru Bahasa Indonesia. Surabaya : Usaha Nasional

Page 113: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

113

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

2. Panduan Observasi

3. Tes Menulis Karangan Narasi

3.1 Tes awal

3.2 Tes Tindakan Siklus I

3.3 Tes Tindakan Siklus II

3.4 Tes Tindakan Siklus III

4. Data Hasil Pembelajaran

4.1 Data Hasil Tes Awal

4.2 Data Hasil Tes Siklus I

4.3 Data Hasil Tes Siklus II

4.4 Data hasil Tes Siklus III

5. Fhoto-fhoto Kegiatan

Page 114: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

114

Page 115: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

115

Page 116: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

116

RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

SIKLUS I

Sekolah : SMP Negeri 1 Susut

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/Genap

Standar Kompetensi : 1.2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara

tingkat madia

Kompetensi Dasar : 2.12 Menulis wacana yang bercorak naratif, deskriptif,

ekspositoris, dan argumentatif

Indikator : 1. Mampu menulis suatu kejadian dalam bentuk narasi

serta membuat unsur-unsur yang melingkupinya

secara kronologis

Waktu : 4 x 40 Menit (2 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menulis karangan narasi

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian narasi

2. Ciri-ciri narasi

3. Unsur intrinsik

4. Tahap penulisan

5. Jenis dan sifat narasi

C. Metode

1. Kontruktivisne (constructivism)

2. Inkuiri (inquiri)

3. Masyarakat bertanya (learning community)

4. Bertanya (questioning)

Page 117: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

117

D. Skenario Pembelajaran

No Kegiatan Waktu Metode

(1) (2) (3) (4)

1 Pendahuluan

1. Guru mengondisikan siswa agar siap belajar

2. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang

akan dicapai

3. Guru meminta siswa mengerjakan tes awal

4. Guru menjelaskan manfaat mempelajarai

karangan narasi

10 menit

Konstruktivisme

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

1. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok

2. Siswa diberikan contoh teks karangan narasi

dengan tema “Akibat Krisis Moneter”

3. Siswa diminta mengamati dan menemukan

unsur-unsur penting karangan narasi

4. Setiap kelompok diminta menulis karangan

narasi berdasarkan tema yang disediakan

guru

5. Masing-masing kelompok diminta

berdiskusi tentang kelemahan dan kebaikan

karangan narasi yang disusunnya

6. Karangan narasi siswa yang terbaik di

kelompoknya, diminta untuk dibacakan di

depan kelas

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi :

1. Memfasilitasi siswa mengidenfikasi

55 menit

Masyarakat

belajar

Pemodelan

Bertanya

Inkuiri

Penilaian

autentik

Page 118: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

118

pengalaman menulis karangan narasi

2. Memfasilitasi siswa menentukan unsur-

unsur intrinsik narasi

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi :

1. Siswa lain diminta memberikan tanggapan

sehubungan dengan karangan narasi yang

dibacakan siswa

2. Bersama siswa, guru menyimpulkan bentuk,

isi, dan bahasa karangan narasi

3. Guru memberi penguatan

3 Penutup

1. Guru mengadakan refliksi terhadap proses

dan hasil belajar

2. Guru memberikan tes akhir untuk menyusun

karangan narasi, yang bisa dikerjakan di

kelas

15 menit Refleksi

Penilaian

Autentik

E. Media dan Sumber Belajar

1. Cart bagan jenis karangan

2. Contoh karangan narasi dalam bentuk teks

3. Buku bahasa Indonesia

4. Buku “Argumentasi dan Narasi” yang dikarang oleh Dr. Gorys Keraf

F. Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes

2. Bentuk Instrumen : Unjuk Kerja

3. Instrumen

Susunlah sebuah karangan narasi dengan topik “Kesadaran Menjaga

Kebersihan di Lingkungan Sekolah”

4. Teknik Penskoran

Page 119: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

119

No Aspek Deskripsi Skor Skor

Maksimal

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Bentuk

1. Tata penulisan

paragraf

2. Kerapian

tulisan

Tata penulisan paragraf

benar dan rapi

Tata penulisan paragraf

benar tetapi tidak rapi

Tata penulisan paragraf

tidak benar tetapi rapi

Tata penulisan paragraf

tidak benar dan tidak rapi

40

30

20

10

40

2 Kesesuaian Isi Isi sesuai dengan tema

Sebagian kecil isi

karangan tidak sesuai

dengan tema

Sebagian besar isi tidak

sesuai dengan tema

30

20

10

30

3 Bahasa

Penggunaan ejaan

dan tanda baca

Tidak ada kesalahan ejaan

dan tanda baca

Terdapat sedikit kesalahan

ejaan dan tanda baca

Sebagian besar ejaan dan

tanda baca salah

Penggunaan tanda baca

dan ejaan salah semua

30

20

10

0

30

Jml Skor maksimum 100

Page 120: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

120

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Nilai Akhir = X 100 = .....

Guru Mata Pelajaran Bangli, 10 April 2014

Bahasa Indonesia Mahasiswa Penelitian

Desak Putu Rasmini, S.Pd I Nyoman Sudarman

NIP. 19600212 198111 2 006 NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2986

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 1 Susut

Drs. I Ketut Ngebek Sukarsana

NIP, 19541231 198003 1 268

Perolehan skor

Skor maksimum

Page 121: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

121

RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

SIKLUS II

Sekolah : SMP Negeri 1 Susut

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/Genap

Standar Kompetensi : 1.2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara

tingkat madia

Kompetensi Dasar : 2.12 Menulis wacana yang bercorak naratif,

Indikator : 1. Mampu menulis suatu kejadian dalam bentuk narasi

serta membuat unsur-unsur yang melingkupinya

secara kronologis

Waktu : 4 x 40 Menit (2 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menulis karangan narasi

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian narasi

2. Ciri-ciri narasi

3. Unsur intrinsik

4. Tahap penulisan

5. Jenis dan sifat narasi

C. Metode

1. Kontruktivisne (constructivism)

2. Inkuiri (inquiri)

3. Masyarakat bertanya (learning community)

4. Bertanya (questioning)

Page 122: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

122

5. Skenario Pembelajaran

No Kegiatan Waktu Metode

(1) (2) (3) (4)

1 Pendahuluan

1. Guru mengondisikan siswa agar siap belajar

2. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang

akan dicapai

3. Guru meminta siswa mengerjakan tes awal

4. Guru menjelaskan manfaat mempelajarai

karangan narasi

10 menit

Konstruktivis

me

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

1. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok

2. 2. Siswa diberikan contoh teks karangan narasi

dengan tema “Budayakan Hidup Sehat”

3. Siswa diminta mengamati dan menemukan

unsur-unsur penting karangan narasi

4. Setiap kelompok diminta menulis karangan

narasi berdasarkan tema yang disediakan

guru

5. Masing-masing kelompok diminta berdiskusi

tentang kelemahan dan kebaikan karangan

narasi yang disusunnya

6. Karangan narasi siswa yang terbaik di

kelompoknya, diminta untuk dibacakan di

depan kelas

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi :

1. Memfasilitasi siswa mengidenfikasi

55 menit

Masyarakat

belajar

Pemodelan

Bertanya

Inkuiri

Penilaian

autentik

Page 123: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

123

pengalaman menulis karangan narasi

2. Memfasilitasi siswa membandingkan

beberapa karangan narasi satu paragraf

dengan judul yang sama

3. Memfasilitasi siswa menentukan unsur-unsur

intrinsik narasi

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi :

1. Siswa lain diminta memberikan tanggapan

sehubungan dengan karangan narasi yang

dibacakan siswa

3. Bersama siswa, guru menyimpulkan bentuk,

isi, dan bahasa karangan narasi

4. Guru memberi penguatan

3 Penutup

1. Guru mengadakan refliksi terhadap proses

dan hasil belajar

2. Guru memberikan tes akhir untuk menyusun

karangan narasi, yang bisa dikerjakan di kelas

15 menit Refleksi

Penilaian

Autentik

6. Media dan Sumber Belajar

1. Cart bagan jenis karangan

2. Contoh karangan narasi dalam bentuk teks

3. Buku bahasa Indonesia

4. Buku “Argumentasi dan Narasi” yang dikarang oleh Dr. Gorys Keraf

5. Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes

2. Bentuk Instrumen : Unjuk Kerja

Page 124: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

124

3. Instrumen

Susunlah sebuah karangan narasi dengan topik “Pentingnya Penghijauan

di Lingkungan Sekolah”

No Aspek Deskripsi Skor Skor

Maksimal

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Bentuk

1. Tata penulisan

paragraf

2. Kerapian tulisan

Tata penulisan paragraf benar dan

rapi

Tata penulisan paragraf benar

tetapi tidak rapi

Tata penulisan paragraf tidak

benar tetapi rapi

Tata penulisan paragraf tidak

benar dan tidak

40

30

20

10

40

2 Kesesuaian Isi Isi sesuai dengan tema

Sebagian kecil isi karangan tidak

sesuai dengan tema

Sebagian besar isi tidak sesuai

dengan tema

30

20

10

30

3 Bahasa

Penggunaan ejaan

dan tanda baca

Tidak ada kesalahan ejaan dan

tanda baca

Terdapat sedikit kesalahan ejaan

dan tanda baca

Sebagian besar ejaan dan tanda

baca salah

Penggunaan tanda baca dan ejaan

salah semua

30

20

10

0

30

Jml Skor maksimum 100

Page 125: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

125

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Nilai Akhir = X 100 = .....

Guru Mata Pelajaran Bangli, 17 April 2014

Bahasa Indonesia Mahasiswa Penelitian

Desak Putu Rasmini, S.Pd I Nyoman Sudarman

NIP. 19600212 198111 2 006 NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2986

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 1 Susut

Drs. I Ketut Ngebek Sukarsana

NIP, 19541231 198003 1 268

Perolehan skor

Skor maksimum

Page 126: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

126

RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

SIKLUS III

Sekolah : SMP Negeri 1 Susut

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/Genap

Standar Kompetensi : 1.2 Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara

tingkat madia

Kompetensi Dasar : 2.12 Menulis wacana yang bercorak naratif, deskriptif,

ekspositoris, dan argumentatif

Indikator : 1. Mampu menulis suatu kejadian dalam bentuk narasi

serta membuat unsur-unsur yang melingkupinya

secara kronologis

Waktu : 2 x 40 Menit (2 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menulis karangan narasi

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian narasi

2. Ciri-ciri narasi

3. Unsur intrinsik

4. Tahap penulisan

5. Jenis dan sifat narasi

C. Metode

1. Kontruktivisne (constructivism)

2. Inkuiri (inquiri)

3. Masyarakat bertanya (learning community)

4. Bertanya (questioning)

Page 127: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

127

D. Skenario Pembelajaran

No Kegiatan Waktu Metode

(1) (2) (3) (4)

1 Pendahuluan

1. Guru mengondisikan siswa agar siap

belajar

2. Guru menjelaskan kompetensi dasar yang

akan dicapai

3. Guru meminta siswa mengerjakan tes

awal

4. Guru menjelaskan manfaat mempelajarai

karangan narasi

10 menit

Konstruktivisme

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

1. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok

2. Siswa diminta mengamati dan

menemukan unsur-unsur penting

karangan narasi

3. Setiap kelompok diminta menulis

karangan narasi berdasarkan tema yang

disediakan guru

4. Masing-masing kelompok diminta

berdiskusi tentang kelemahan dan

kebaikan karangan narasi yang

disusunnya

5. Karangan narasi siswa yang terbaik di

kelompoknya, diminta untuk dibacakan

di depan kelas

55 menit

Masyarakat

belajar

Pemodelan

Bertanya

Inkuiri

Penilaian

autentik

Page 128: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

128

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi :

1. Memfasilitasi siswa mengidenfikasi

pengalaman menulis karangan narasi

2. Memfasilitasi siswa membandingkan

beberapa karangan narasi satu paragraf

dengan judul yang sama

3. Memfasilitasi siswa menentukan unsur-

unsur intrinsik narasi

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi :

1. Siswa lain diminta memberikan

tanggapan sehubungan dengan karangan

narasi yang dibacakan siswa

2. Bersama siswa, guru menyimpulkan

bentuk, isi, dan bahasa karangan narasi

3. Guru memberi penguatan

3 Penutup

1. Guru mengadakan refliksi terhadap

proses dan hasil belajar

2. Guru memberikan tes akhir untuk

menyusun karangan narasi, yang bisa

dikerjakan di kelas

15 menit Refleksi

Penilaian

Autentik

E. Media dan Sumber Belajar

1. Cart bagan jenis karangan

2. Contoh karangan narasi dalam bentuk teks

3. Buku bahasa Indonesia

4. Buku “Argumentasi dan Narasi” yang dikarang oleh Dr. Gorys Keraf

F. Penilaian

1. Teknik Penilaian : Tes

Page 129: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

129

2. Bentuk Instrumen : Unjuk Kerja

3. Instrumen

Susunlah sebuah karangan narasi dengan topik “Menjaga Lingkungan

Sekolah yang Bersih dan Hijau”

4. Teknik Penskoran

No Aspek Deskripsi Skor Skor

Maksimal

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Bentuk

1. Tata penulisan

paragraf

2. Kerapian

tulisan

Tata penulisan paragraf benar dan

rapi

Tata penulisan paragraf benar

tetapi tidak rapi

Tata penulisan paragraf tidak

benar tetapi rapi

Tata penulisan paragraf tidak

benar dan tidak rapi

40

30

20

10

40

2 Kesesuaian Isi Isi sesuai dengan tema

Sebagian kecil isi karangan tidak

sesuai dengan tema

Sebagian besar isi tidak sesuai

dengan tema

30

20

10

30

3 Bahasa

Penggunaan ejaan

dan tanda baca

Tidak ada kesalahan ejaan dan

tanda baca

Terdapat sedikit kesalahan ejaan

dan tanda baca

Sebagian besar ejaan dan tanda

baca salah

Penggunaan tanda baca dan ejaan

salah semua

30

20

10

0

30

Jml Skor maksimum 100

Page 130: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

130

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Nilai Akhir = X 100 = .....

Guru Mata Pelajaran Bangli, 24 April 2014

Bahasa Indonesia Mahasiswa Penelitian

Desak Putu Rasmini, S.Pd I Nyoman Sudarman

NIP. 19600212 198111 2 006 NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2986

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 1 Susut

Drs. I Ketut Ngebek Sukarsana

NIP, 19541231 198003 1 268

Perolehan skor

Skor maksimum

Page 131: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

131

PEDOMAN OBSERVASI KELAS

ACUAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Pelaksanaan Tindakan : Siklus I, Siklus II dan siklus III

Kompetensi Dasar : Menulis Karangan Narasi

Kelas/Semester : VIII/Genap

Tanggal Pelaksanaan : 7 April 2014

No Aspek/Komponen CTL Skor Skor

Maksimal 1 2 3 4

1 Kontruktivisme (construktivism)

A. Menghubungkan materi dengan dunia nyata

B. Pemaknaan ide

C. Mendemonstrasikan ide

10

2 Menemukan (inquiry)

A. Kegiatan observasi

B. Pengajuan dugaan

C. Pengumpulan data

D. Penyimpulan

3 A. Motivasi guru kepada siswa untuk bertanya

B. Intensitas pertanyaan

C. Kualitas pertanyaan

4 Masyarakat belajar (learning commonity)

A. Teknik pembentukan kelompok

B. Dinamika kelompok

C. Kerjasama dalam kelompok

D. Pendekatan guru terhadap kelompok

5 Pemodelan (modeling)

A. Contoh dari siswa

B. Contoh dari guru

6 Refleksi (reflection)

Page 132: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

132

A. Kesan dan saran dari siswa terkait

pembelajaran

B. Penguatan dari guru

7 Penilaian otentik (authentic assessment)

A. Mengukur keterampilan/performansi

B. Penilaian proses

Jumlah

Nilai = X 100 Nilai Kualifikasi

86 – 100 Sangat baik

70 – 85 Baik

55 – 69 Cukup

40 – 54 Kurang

≤ 40 sangat kurang

Bangli, 7 April 2014

Observasi

I Nyoman Sudarman

NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2986

Skor perolehan

80

Page 133: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

133

PANDUAN OBSERVASI SISWA

1. Reaksi atau tindakan siswa saat memulai pelajaran

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Reaksi atau tindakan siswa saat proses penyampaian materi

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Reaksi atau tindakan siswa selama pembelajaran

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Hal-hal yang terjadi selama proses belajar mengajar

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

5. Reaksi atau tindakan siswa selama evaluasi

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Bangli, 7 April 2014

Observasi

I Nyoman Sudarman

NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2986

Page 134: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

134

PANDUAN WAWANCARA GURU DENGAN SISWA

Subjek yang diwawancarai : ......................................................................

Hari/tanggal : ......................................................................

1. Apakah anda senang dengan pembelajaran menulis karangan narasi dengan

menggunakan pendekatan kontekstual ? Mengapa ?

2. Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran menulis karangan narasi

dengan pendekatan kontekstual ? Apakah lebih memudahkan atau

menyulitkan ?

Apa yang membuat lebih memudahkan ?

Apa yang membuat lebih menyulitkan ?

3. Apakah yang menarik dari pembelajaran menulis karangan narasi dengan

pendekatan kontekstual ?

4. Bagaimana perasan anda ketika mengikuti pelajaran ?

5. Bagaimana pendapat anda tentang cara guru mengajar jika dibandingkan

dengan cara mengajar sebelumnya ?

6. Apa yang anda harapkan dari guru untuk pembelajaran selanjutnya ?

Bangli, 24 April 2014

Observasi

I Nyoman Sudarman

NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2986

Page 135: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

135

KISI-KISI TES AWAL, SIKLUS I, SIKLUS II DAN SIKLUS III

Kompetensi Dasar Indikator Bentuk Tes Jumlah Soal

Menulis wacana

yang bercorak

naratif, deskriptif,

ekspositoris, dan

argumentatif

Siswa mampu

menulis suatu

kejadian, bentuk

narasi serta

membuat unsur-

unsur yang

melingkupinya

secara kronologis

Unjuk kerja 1 (satu) butir

Page 136: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

136

TES AWAL

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII B

Tanggal : 7 April 2014

Waktu : 20 menit

Soal :

1. Susunlah sebuah karangan narasi dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Tema : Manfaat Menuntut Ilmu

b. Karangan yang disusun cukup satu paragraf saja !

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMP NEGERI 1 SUSUT Jln. Sahadewa, Sulahan, Susut – Bangli, Telp (0366) 91816, Kode Pos 80661,

Email [email protected]

Page 137: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

137

TES SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII B

Tanggal : 10 April 2014

Waktu : 20 menit

Soal :

1. Susunlah sebuah karangan narasi dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Tema : Kesadaran Menjaga Kebersihan di Lingkungan Sekolah

b. Karangan yang disusun cukup satu paragraf saja !

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMP NEGERI 1 SUSUT Jln. Sahadewa, Sulahan, Susut – Bangli, Telp (0366) 91816, Kode Pos 80661,

Email [email protected]

Page 138: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

138

TES SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII B

Tanggal : 17 April 2014

Waktu : 20 menit

Soal :

1. Susunlah sebuah karangan narasi dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Tema : Pentingnya Penghijauan di Lingkungan Sekolah

b. Karangan yang disusun dengan tiga paragraf !

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMP NEGERI 1 SUSUT Jln. Sahadewa, Sulahan, Susut – Bangli, Telp (0366) 91816, Kode Pos 80661,

Email [email protected]

Page 139: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

139

TES SIKLUS III

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII B

Tanggal : 24 April 2014

Waktu : 30 menit

Soal :

1. Susunlah sebuah karangan narasi dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Tema : Menjaga Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Hijau

b. Karangan yang disusun dengan empat paragraf !

PEMERINTAH KABUPATEN BANGLI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMP NEGERI 1 SUSUT Jln. Sahadewa, Sulahan, Susut – Bangli, Telp (0366) 91816, Kode Pos 80661,

Email [email protected]

Page 140: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

140

ANALISIS HASIL TES AWAL MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 SUSUT BANGLI

Banyak Soal : 1 butir Pokok Bahasan : Menulis Karangan Narasi

Jumlah Soal : 31 lembar Hari/tanggal : Senin, 7 April 2014

No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor

Mentah

Skor

Standar

Ket.

Belajar 1 2 3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9)

1 I Dw. Md. Wiatmaja 20 20 20 60 6 Cukup

2 I W. Krisna Widya P 20 20 20 60 6 Cukup

3 I Kmg. Adi D. Guna 30 30 20 80 8 Baik

4 I Wayan Ardana 20 20 20 60 6 Cukup

5 Ni Kdk Ariastuti 30 30 20 80 8 Baik

6 I Gst. A. Ari Pradani 20 20 20 60 6 Cukup

7 Dw. Ari Wikananda 20 20 20 60 6 Cukup

8 Ni Wayan Arini 20 20 20 60 6 Cukup

9 I Gede Artawan 20 20 20 60 6 Cukup

10 Ni Putu A. Tejawati 20 20 20 60 6 Cukup

11 I Ketut Budiarta 20 20 10 50 5 Cukup

12 I Wyn. Budiartana 20 20 20 60 6 Cukup

13 Ni Ketut Cermen 20 10 20 50 5 Cukup

14 I Gd. D. Lascarya 20 20 20 60 6 Cukup

15 I Wyn. Darmawan 20 20 20 60 6 Cukup

Page 141: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

141

16 Ni Komang Deviani 20 20 20 60 6 Cukup

17 I Wyn Eka Indrayasa 20 20 20 60 6 Cukup

18 Ni Wayan Ekayanti 20 10 20 50 5 Cukup

19 I Nyoman Endrawan 20 20 20 60 6 Cukup

20 I Ngh. E. Purwanto 20 20 20 60 6 Cukup

21 I Dw. Md. Putra N. 20 20 20 60 6 Cukup

22 Ni Putu Mayoni 20 20 20 60 6 Cukup

23 Ni Kdk A. Miliyanti 20 30 20 60 6 Cukup

24 Dw Gd. Oka Ari P. 20 20 20 60 6 Cukup

25 Ni Ngh. Riastini 20 30 10 60 6 Cukup

26 Ni Wyn Risa Febian 20 20 20 60 6 Cukup

27 Ni Wyn Srinadi 20 20 10 50 5 Cukup

28 Ni Luh Putu Suartini 20 20 20 60 6 Cukup

29 I Wayan Widiasa 20 20 20 60 6 Cukup

30 S.A. Md. Antari 20 20 20 60 6 Cukup

31 I Kdk Yoga M. Nadi 20 20 20 60 6 Cukup

Jumlah 640 630 590 1860 186

Rata-rata kelas 6,0

Daya serap 6,0%

Ketuntasan kelas 6,45 %

Page 142: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

142

No Kategori Rentanga

n

Skor

Skor

Standar

(x)

Frekuensi

(f)

Jumlah

Nilai

(fx)

Persen Rata

Rata

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Istimewa 9,5 - 10 10 0 0 0%

186

31

= 6,0

(cukup)

2 Baik sekali 8,5 - 9 9 0 0 0%

3 Baik 7,5 - 8 8 2 16 6,45%

4 L.d. cukup 6,5 - 7 7 0 0 0

5 Cukup 5,5 - 6 6 25 150 80,65%

6 H.Cukup 4,5 – 5 5 4 20 12,90%

7 Kurang 3,5 - 4 4 0 0 0%

8 K. sekali 2,5 - 3 3 0 0 0%

9 Buruk 1,5 – 2 2 0 0 0%

10 Brk. sekali 0,5 - 1 1 0 0 0%

11 S.b. sekali 0 – 0,4 0 0 0 0%

Jumlah 31 186 100%

Page 143: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

143

ANALISIS HASIL TES SIKLUS I MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 SUSUT BANGLI

Banyak Soal : 1 butir Pokok Bahasan : Menulis Karangan Narasi

Jumlah Soal : 31 lembar Hari/tanggal : Senin, 10 April 2014

No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor

Mentah

Skor

Standar

Ket.

Belajar 1 2 3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9)

1 I Dw. Md. Wiatmaja 20 30 30 80 8 Baik

2 I W. Krisna Widya P 20 20 20 60 6 Cukup

3 I Kmg. Adi D. Guna 30 30 20 80 8 Baik

4 I Wayan Ardana 20 20 20 60 6 Cukup

5 Ni Kdk Ariastuti 30 20 30 80 8 Baik

6 I Gst. A. Ari Pradani 20 20 20 60 6 Cukup

7 Dw. Ari Wikananda 30 30 20 80 8 Baik

8 Ni Wayan Arini 20 20 20 60 6 Cukup

9 I Gede Artawan 20 20 20 60 6 Cukup

10 Ni Putu A. Tejawati 30 30 20 80 8 Baik

11 I Ketut Budiarta 20 20 20 60 6 Cukup

12 I Wyn. Budiartana 20 20 20 60 6 Cukup

13 Ni Ketut Cermen 20 20 20 60 6 Cukup

14 I Gd. D. Lascarya 20 20 20 60 6 Cukup

15 I Wyn. Darmawan 20 20 20 60 6 Cukup

Page 144: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

144

16 Ni Komang Deviani 30 30 20 80 8 Baik

17 I Wyn Eka Indrayasa 20 30 20 70 7 Ld. Cukup

18 Ni Wayan Ekayanti 30 20 20 70 7 Ld. Cukup

19 I Nyoman Endrawan 20 30 20 70 7 Ld. Cukup

20 I Ngh. E. Purwanto 20 20 20 60 6 Cukup

21 I Dw. Md. Putra N. 30 20 20 70 7 Ld. Cukup

22 Ni Putu Mayoni 30 30 20 80 8 Baik

23 Ni Kdk A. Miliyanti 20 30 20 70 7 Ld. Cukup

24 Dw Gd. Oka Ari P. 20 20 20 60 6 Cukup

25 Ni Ngh. Riastini 20 30 20 70 7 Ld. Cukup

26 Ni Wyn Risa Febian 30 30 20 80 8 Baik

27 Ni Wyn Srinadi 20 20 20 60 6 Cukup

28 Ni Luh Putu Suartini 20 20 20 60 6 Cukup

29 I Wayan Widiasa 20 30 20 70 7 Ld. Cukup

30 S.A. Md. Antari 20 20 30 70 7 Ld. Cukup

31 I Kdk Yoga M. Nadi 30 20 20 70 7 Ld. Cukup

Jumlah 680 730 640 2110 211

Rata-rata kelas 6,8

Daya serap 6,8%

Ketuntasan kelas 25,80 %

Page 145: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

145

No Kategori Rentangan

Skor

Skor

Standar

(x)

Fre

kuensi

(f)

Jumlah

Nilai

(fx)

Persen Rata-

Rata

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Istimewa 9,5 – 10 10 0 0 0%

211

31

= 6,8

(cukup)

2 Baik sekali 8,5 – 9 9 0 0 0%

3 Baik 7,5 – 8 8 8 64 25,80%

4 L.d. cukup 6,5 – 7 7 9 63 29,04%

5 Cukup 5,5 – 6 6 14 84 45,16%

6 H.Cukup 4,5 – 5 5 0 0 0%

7 Kurang 3,5 – 4 4 0 0 0%

8 K. sekali 2,5 – 3 3 0 0 0%

9 Buruk 1,5 – 2 2 0 0 0%

10 Brk. sekali 0,5 – 1 1 0 0 0%

11 S.b. sekali 0 – 0,4 0 0 0 0%

Jumlah 31 211 100%

Page 146: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

146

ANALISIS HASIL TES SIKLUS II MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 SUSUT BANGLI

Banyak Soal : 1 butir Pokok Bahasan : Menulis Karangan Narasi

Jumlah Soal : 31 lembar Hari/tanggal : Senin, 17 April 2014

No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor

Mentah

Skor

Standar

Ket.

Belajar 1 2 3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9)

1 I Dw. Md. Wiatmaja 20 30 30 80 8 Baik

2 I W. Krisna Widya P 30 30 20 80 8 Baik

3 I Kmg. Adi D. Guna 30 30 20 80 8 Baik

4 I Wayan Ardana 30 30 20 80 8 Baik

5 Ni Kdk Ariastuti 30 20 30 80 8 Baik

6 I Gst. A. Ari Pradani 20 30 20 70 7 L.d Cukup

7 Dw. Ari Wikananda 30 30 20 80 8 Baik

8 Ni Wayan Arini 30 20 30 80 8 Baik

9 I Gede Artawan 30 30 20 70 7 L.b Cukup

10 Ni Putu A. Tejawati 30 30 20 80 8 Baik

11 I Ketut Budiarta 30 20 20 70 7 L.d Cukup

12 I Wyn. Budiartana 20 30 20 70 7 L.d Cukup

13 Ni Ketut Cermen 20 30 20 70 7 L.d Cukup

14 I Gd. D. Lascarya 30 30 20 80 8 Baik

15 I Wyn. Darmawan 20 20 30 70 7 L.d Cukup

Page 147: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

147

16 Ni Komang Deviani 30 30 20 80 8 Baik

17 I Wyn Eka Indrayasa 30 30 20 80 8 Baik

18 Ni Wayan Ekayanti 30 20 30 80 8 Baik

19 I Nyoman Endrawan 30 20 20 70 7 L.d Cukup

20 I Ngh. E. Purwanto 30 20 20 70 7 L.d Cukup

21 I Dw. Md. Putra N. 30 30 20 80 8 Baik

22 Ni Putu Mayoni 30 30 20 80 8 Baik

23 Ni Kdk A. Miliyanti 30 30 20 80 8 Baik

24 Dw Gd. Oka Ari P. 30 20 30 80 8 Baik

25 Ni Ngh. Riastini 30 20 20 70 7 L.d Cukup

26 Ni Wyn Risa Febian 30 300 20 80 8 Baik

27 Ni Wyn Srinadi 30 20 20 70 7 L.d Cukup

28 Ni Luh Putu Suartini 30 20 20 70 7 L.d Cukup

29 I Wayan Widiasa 30 30 20 80 8 Baik

30 S.A. Md. Antari 30 20 20 70 7 L.d Cukup

31 I Kdk Yoga M. Nadi 20 30 20 70 7 L.d Cukup

Jumlah 870 810 680 2350 235

Rata-rata kelas 7,58

Daya serap 7,58%

Ketuntasan kelas 58,06 %

Page 148: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

148

No Kategori Rentangan

Skor

Skor

Standar

(x)

Frekuensi

(f)

Jumlah

Nilai

(fx)

Persen Rata

Rata

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Istimewa 9,5 – 10 10 0 0 0%

235

31

=

7,58

(baik)

2 Baik sekali 8,5 – 9 9 0 0 0%

3 Baik 7,5 – 8 8 18 144 58,06%

4 L.d. cukup 6,5 – 7 7 13 91 41,94%

5 Cukup 5,5 – 6 6 0 0 6%

6 H.Cukup 4,5 – 5 5 0 0 5%

7 Kurang 3,5 – 4 4 0 0 0%

8 K. sekali 2,5 – 3 3 0 0 0%

9 Buruk 1,5 – 2 2 0 0 0%

10 Brk. sekali 0,5 – 1 1 0 0 0%

11 S.b. sekali 0 – 0,4 0 0 0 0%

Jumlah 31 235 100%

Page 149: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

149

ANALISIS HASIL TES SIKLUS III MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 SUSUT BANGLI

Banyak Soal : 1 butir Pokok Bahasan : Menulis Karangan Narasi

Jumlah Soal : 31 lembar Hari/tanggal : Senin, 24 April 2014

No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor

Mentah

Skor

Standar

Ket.

Belajar 1 2 3

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 I Dw. Md. Wiatmaja 30 30 20 80 8 Baik

2 I W. Krisna Widya P 30 20 30 80 8 Baik

3 I Kmg. Adi D. Guna 30 20 30 80 8 Baik

4 I Wayan Ardana 30 30 20 80 8 Baik

5 Ni Kdk Ariastuti 30 30 30 90 9 Sgt. Baik

6 I Gst. A. Ari Pradani 30 30 20 80 8 Baik

7 Dw. Ari Wikananda 30 30 20 80 8 Baik

8 Ni Wayan Arini 30 20 30 80 8 Baik

9 I Gede Artawan 30 30 20 80 8 Baik

10 Ni Putu A. Tejawati 30 30 20 80 8 Baik

11 I Ketut Budiarta 20 30 30 80 8 Baik

12 I Wyn. Budiartana 30 30 20 80 8 Baik

13 Ni Ketut Cermen 20 30 30 80 8 Baik

14 I Gd. D. Lascarya 20 30 30 80 8 Baik

15 I Wyn. Darmawan 30 30 20 80 8 Baik

Page 150: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

150

16 Ni Komang Deviani 30 20 30 80 8 Baik

17 I Wyn Eka Indrayasa 20 30 30 80 8 Baik

18 Ni Wayan Ekayanti 30 30 20 80 8 Baik

19 I Nyoman Endrawan 30 30 20 80 8 Baik

20 I Ngh. E. Purwanto 20 30 30 80 8 Baik

21 I Dw. Md. Putra N. 30 30 20 80 8 Baik

22 Ni Putu Mayoni 30 30 20 80 8 Baik

23 Ni Kdk A. Miliyanti 30 30 20 80 8 Baik

24 Dw Gd. Oka Ari P. 30 30 20 80 8 Baik

25 Ni Ngh. Riastini 30 30 20 80 8 Baik

26 Ni Wyn Risa Febian 30 30 20 80 8 Baik

27 Ni Wyn Srinadi 20 30 30 80 8 Baik

28 Ni Luh Putu Suartini 30 20 30 80 8 Baik

29 I Wayan Widiasa 30 30 20 80 8 Baik

30 S.A. Md. Antari 30 30 20 80 8 Baik

31 I Kdk Yoga M. Nadi 20 30 30 80 8 Baik

Jumlah 860 880 750 2490 249

Rata-rata kelas 8,03

Daya serap 8,03%

Ketuntasan kelas 100 %

Page 151: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

151

No Kategori Rentangan

Skor

Skor

Standar

(x)

Frekuensi

(f)

Jumlah

Nilai

(fx)

Persen Rata

Rata

Nilai

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Istimewa 9,5 - 10 10 0 0 0%

249

31

= 8,03

(Baik)

2 Baik sekali 8,5 - 9 9 1 9 3,22%

3 Baik 7,5 - 8 8 30 240 96,78%

4 L.d. cukup 6,5 - 7 7 0 0 0%

5 Cukup 5,5 - 6 6 0 0 0%

6 H.Cukup 4,5 – 5 5 0 0 0%

7 Kurang 3,5 - 4 4 0 0 0%

8 K. sekali 2,5 - 3 3 0 0 0%

9 Buruk 1,5 – 2 2 0 0 0%

10 Brk. sekali 0,5 - 1 1 0 0 0%

11 S.b. sekali 0 – 0,4 0 0 0 0%

Jumlah 31 249 100%

Page 152: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

152

REKAPITULASI HASIL TES AWAL, SIKLUS I, SIKLUS II, DAN SIKLUS III,

MENULIS KARANGAN NARASI MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 SUSUT BANGLI

No Nama Siswa Nilai Rata-rata Ket.

Tes

Awal

Tes

Siklus I

Tes

Siklus II

Tes

Siklus III

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 I Dw. Md. Wiatmaja 6 8 8 8 Naik

2 I W. Krisna Widya P 6 6 8 8 Naik

3 I Kmg. Adi D. Guna 8 8 8 8 Naik

4 I Wayan Ardana 6 6 8 8 Naik

5 Ni Kdk Ariastuti 8 8 8 9 Naik

6 I Gst. A. Ari Pradani 6 6 7 8 Naik

7 Dw. Ari Wikananda 6 8 8 8 Naik

8 Ni Wayan Arini 6 6 8 8 Naik

9 I Gede Artawan 6 6 7 8 Naik

10 Ni Putu A. Tejawati 6 8 8 8 Naik

11 I Ketut Budiarta 5 6 7 8 Naik

12 I Wyn. Budiartana 6 6 7 8 Naik

13 Ni Ketut Cermen 5 6 7 8 Naik

14 I Gd. D. Lascarya 6 6 8 8 Naik

15 I Wyn. Darmawan 6 6 7 8 Naik

Page 153: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

153

16 Ni Komang Deviani 6 8 8 8 Naik

17 I Wyn Eka Indrayasa 6 7 8 8 Naik

18 Ni Wayan Ekayanti 5 7 8 8 Naik

19 I Nyoman Endrawan 6 7 7 8 Naik

20 I Ngh. E. Purwanto 6 6 7 8 Naik

21 I Dw. Md. Putra N. 6 7 8 8 Naik

22 Ni Putu Mayoni 6 8 8 8 Naik

23 Ni Kdk A. Miliyanti 6 7 8 8 Naik

24 Dw Gd. Oka Ari P. 6 6 8 8 Naik

25 Ni Ngh. Riastini 6 7 7 8 Naik

26 Ni Wyn Risa Febian 6 8 8 8 Naik

27 Ni Wyn Srinadi 5 6 7 8 Naik

28 Ni Luh Putu Suartini 6 6 7 8 Naik

29 I Wayan Widiasa 6 7 8 8 Naik

30 S.A. Md. Antari 6 7 7 8 Naik

31 I Kdk Yoga M. Nadi 6 7 7 8 Naik

Page 154: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

154

Foto 1. Guru sedang membuka pelajaran

Foto 2. Guru memberikan penjelasan tentang lankah-langkah menulis narasi

Page 155: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

155

Foto 3. Guru menegur siswa yang tidak konsentrasi di dalam kelas

Foto 4. Guru memberikan pembinaan kepada siswa tentang menulis karangan

narasi

Page 156: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

156

Foto 5. Siswa sedang menyimak penjelasan guru

Foto 6. Salah satu kelompok siswa sedang mempersentasikan kasil karangan

Page 157: SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS …unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/SKRIPSI-BAHASA.pdf · Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, ... Melalui

157

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : I Nyoman Sudarman

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/ tanggal lahir : Kayubihi, 12 Mei 1981

Agama : Hindu

Alamat : Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, Kab. Bangli

Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Universitas Mahasaraswati Denpasar

Status : Belum kawin

Riwayat Pendidikan :

1. SD : SD Negeri 1 Kayubihi Tahun 1992

2. SMP : SMP Negeri 1 Bangli Tahun 1995

3. SMU : SMU Negeri 2 Bangli Tahun 1998

Hobi : Bersepeda, melukis