skripsi meningkatkan aktivitas dan prestasi...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISI DATAR MELALUI
IMPLEMENTASI CTL DENGAN BANTUAN ALAT PERAGA
PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 10 KESIMAN
TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
OLEH:
NI KOMANG SRI YULIANTARI
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2014
ii
SKRIPSI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MEMPEROLEH GELAR
SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MAHASARASWATI DENPASAR.
Telah melalui proses bimbingan dan disetujui
Pada tanggal: 2 Agustus 2014
MENYETUJUI:
PEMBIMBING I,
Drs. I Wayan Suandhi, M. Pd
NIP.: 19521213 197802 1 002
PEMBIMBING II,
Drs. I Ketut Suwija, M. Si
NIP.: 19660819 198203 1 003
MENGETAHUI,
KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd
NIP.: 19550212 198603 1 002
iii
TIM PENGUJI
UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR.
PENGUJI UTAMA,
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd
NIP.: 19550212 198603 1 002
PENGUJI PEMBANTU I,
Drs. I Wayan Suandhi, M. Pd
NIP.: 19521213 197802 1 002
PENGUJI PEMBANTU II,
Drs. I Ketut Suwija, M. Si
NIP.: 19660819 198203 1 003
iv
DITERIMA OLEH PANITIA UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR.
HARI : Jumat
TANGGAL : 15 Agustus 2014
MENGESAHKAN,
MENGESAHKAN:
v
MOTTO
Jadilah orang besar yang menuju tujuan melalui
rintangan dan hambatan
Bukan orang lemah yang menunggu orang besar
menciptakan kesempatan untuknya
vi
KATA PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ini Kupersembahkan Kepada
Orang Tuaku Tercinta Bapak (I Nengah Kasih & Mama (Ni Katut Terini) Yang sudah memberikan omank kepercayaan untuk menjadi seorang seperti sekarang. Terima kasih atas
segala pengorbananmu selama ini hingga menjadikan omank manusia yang memiliki arti dan semangat
juang dalam menghadapi masalah-masalah yang omank hadapi. Tanpa kalian ini takkan bisa omank
lalui.
Kakak and Adikku Tercinta Kakak (Ni Kadek Sepvartiniasih) & Adik (I Nengah Bagas Mardiasa dan I Komang Meigi Prastika) Yang dengan tulus senantiasa memberikan cinta kasih, doa dan motivasi dalam segala hal hingga omank dapat menyelesaikan studi di Universitas Mahasaraswati Denpasar
Seseorang yang Omank sayang Agus Eka Jaya Parnama Yang dengan tulus senantiasa memberikan kasih sayngnya, doa dan motivasi dalam segala hal hingga omank dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sahabat-Sahabat Terbaikku Terima kasih atas dukungan dam motivasinya selama ini, karna berkat kalian semua omank dapat menyelesaikan skripsi ini.
Serta almamater kebanggaanku “Mahasaraswati”
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya sehingga skripsi yang berjudul
“Meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun
ruang sisi datar melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga pada siswa
VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013/2014” dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang
pendidikan matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Mahasaraswati Denpasar. Terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, masukan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga melalui
kesempatan yang baik ini disampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada:
1. Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar berserta staff, atas kesempatan
dan fasilitas yang diberikan selama mengikuti pendidikan Program S1.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati
Denpasar beserta staff, atas petunjuk dan saran-saran yang bermanfaat selama
mengikuti pendidikan Program S1.
3. Kepala Perpustakaan Universitas Mahasaraswati Denpasar, atas dukungan dan
fasilitas yang diberikan selama mengikuti pendidikan Program S1.
4. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mahasaraswati
Denpasar yang telah membimbing dan memberikan petunjuk selama mengikuti
pendidikan Program S1.
5. Bapak Drs. I Wayan Suandhi, M. Pd, selaku pembimbing I dan Bapak Drs. I
Ketut Suwija,M.Si, selaku pembimbing II yang penuh kesabaran, dan ketelitian
untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik mulai dari awal penyusunan
hingga penyelesaian skripsi ini.
viii
6. Segenap Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Mahasaraswati Denpasar yang turut serta memberikan dukungan dan motivasi
selama mengikuti perkuliahan dan dalam menyusun skripsi ini.
7. Ibu Dewa Ayu Manik, S.Ag, M.Pd, selaku Kepala SD Negeri 10 Kesiman, atas
izin serta bantuan yang diberikan selama mengadakan penelitian dalam rangka
penyusunan skrisi ini.
8. Ibu Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD, selaku guru mata kelas VA SD Negeri
10 Kesiman, atas segala bantuan, masukan serta motivasinya selama pelaksanaan
penelitian.
9. Ni Ketut Suarningsih dan Ni Kadek Widyawati, selaku teman sejawat yang
telah membantu dalam pengumpulan data selama penelitian berlangsung dan
memberikan motivasi selama mengikuti perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah dengan
tulus memberikan bantuan berupa saran-saran serta kemudahan-kemudahan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Menyadari akan keterbatasan peneliti, segala kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan. Semoga dengan terselesaikannya skripsi ini dapat
menambah kasanah ilmu pengetahuan terutama dalam pengetahuan pendidikan
matematika.
Denpasar, Agustus 2014
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... ii
TIM PENGUJI ............................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv
MOTTO .......................................................................................................... v
KATA PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
ABSTRAK ..................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ................................................................................. 6
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
F. Penjelasan Istilah ................................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 14
A. Hakikat Matematika ........................................................................... 14
B. Teori Konstruktivisme ........................................................................ 16
C. Contextual Teaching and Learning (CTL) ......................................... 21
D. Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa .................................................. 29
E. Alat Peraga ........................................................................................ 35
F. Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar .......................................... . 37
G. Implementasi CTL dalam Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar
dengan bantuan Alat Peraga ............................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. .. 52
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................................... 52
B. Kehadiran Peneliti .............................................................................. 54
C. Lokasi dan Subyek Penelitian ........................................................... 54
D. Data dan Sumber data ......................................................................... 54
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 56
F. Metode Analisis Data ........................................................................ 60
G. Pengecekan Keabsahan Data .............................................................. 63
H. Prosedur Penelitian ............................................................................. 64
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 74
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 74
B. Pembahasan ......................................................................................... 76
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 81
A. Simpulan ............................................................................................. 81
B. Saran.................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 83
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
01. Contoh Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar Melalui
Implementasi CTL dengan Bantuan Alat Peraga ......................................... 49
02. Kriteria Penskoran Tes Prestasi Belajar Siswa dalam
Bentuk Soal Uraian ...................................................................................... 58
03. Pedoman Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ................................................... 60
04. Pedoman Konversi Skor Aktivitas Belajar Siswa ................................... 61
05. Pedoman Konversi Skor Keterlaksanaan Pembelajaran ......................... 63
06. Langkah-Langkah Pembelajaran untuk Pertemuan I pada Siklus I ........ 66
07. Langkah-Langkah Pembelajaran untuk Pertemuan II pada Siklus I ...... 69
08. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa ...................... 75
09. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa ........................ 75
10. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran ............ 76
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
01. Kubus ABCD.EFGH ................................................................................. 39
02. Jaring-Jaring Kubus ABCD.EFGH ...................................................... 41
03. Menemukan Rumus Luas Permukaan Kubus ABCD.EFGH ............... 41
04. Menemukan Rumus Volume Kubus ABCD.EFGH ............................. 42
05. Balok ABCD.EFGH ............................................................................. 44
06. Jaring-Jaring Balok ABCD.EFGH........ ............................................... 46
07. Menemukan Rumus Luas Permukaan Balok ABCD.EFGH ................ 46
08. Menemukan Rumus Volume Balok ABCD.EFGH .............................. 47
09. Desain PTK Model Kemmis & Mc. Taggart ....................................... 53
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
01. Daftar Nama Subyek Penelitian Siswa Kelas VA SD N 10 Kesiman
Tahun Ajaran 2013/2014 ............................................................................. 86
02. Daftar Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Siswa Sebagai Skor
Prestasi Belajar Siswa Prasiklus kelas VA SD N 10 Kesiman
Tahun Ajaran 2013/2014 Untuk Pembentukan Kelompok Belajar CTL ..... 88
03. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Pada Prasiklus ................................... 90
04. Perengkingan Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil Siswa Kelas VA
SD N 10 Kesiman Tahun Ajaran 2013/2014 Untuk Pembentukan
Kelompok Belajar CTL ................................................................................ 91
05. Daftar Nama Anggota Kelompok Belajar Siswa Kelas VA SD N 10
Kesiman Sebagai Subyek Penelitian ............................................................ 93
06. Indikator dan Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...................... 95
07. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ................................................. 96
08. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ........................................ 98
09. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 100
10. Silabus .......................................................................................................... 101
11. Program Satuan Pembelajaran (PSP) ........................................................... 105
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Siklus I .................................... 108
13. Lembar Kerja Siswa (LKS 01) .................................................................... 115
14. Kunci Jawaban LKS 01 ............................................................................... 118
15. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan I Pada Siklus I ........... 120
16. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Pada
Siklus I ......................................................................................................... 122
17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .................................... 124
18. Lembar Kerja Siswa (LKS 02) .................................................................... 131
19. Kunci Jawaban LKS 02 ................................................................................ 133
20. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan II Pada Siklus I ........... 135
21. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan II
Pada siklus I ................................................................................................. 137
22. Pengembangan Tes Akhir Siklus I ............................................................... 139
23. Tes Akhir Siklus I ........................................................................................ 142
24. Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I ............................................................... 146
25. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I .................................... 149
26. Daftar Nilai Tes Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I .................................. 151
27. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I ...................................... 153
28. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I........................... 155
29. Catatan Lapangan Pertemuan I dan II Pada Siklus I ..................................... 157
30. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Siklus II ................................... 158
31. Lembar Kerja Siswa (LKS 03) .................................................................... 165
xvi
32. Kunci Jawaban LKS 03 ............................................................................... 167
33. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan IV Pada Siklus II ....... 169
34. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan IV Pada
Siklus II ........................................................................................................ 171
35. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .................................. 173
36. Lembar Kerja Siswa (LKS 04) .................................................................... 180
37. Kunci Jawaban LKS 04 ................................................................................ 182
38. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan V Pada Siklus II ......... 185
39. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan V
Pada siklus II ................................................................................................ 187
40. Pengembangan Tes Akhir Siklus II.............................................................. 189
41. Tes Akhir Siklus II ....................................................................................... 192
42. Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus II ............................................................. 196
43. Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ................................... 199
44. Daftar Nilai Tes Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ................................. 201
45. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ..................................... 203
46. Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II ......................... 205
47. Catatan Lapangan Pertemuan IV dan V Pada Siklus II ................................ 207
48. Persentase Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dari
Siklus I ke Siklus II ...................................................................................... 208
49. Persentase Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dari
Siklus I ke Siklus II ...................................................................................... 209
50. Surat Izin Penelitian ...................................................................................... 211
51. Surat Keterangan Penelitian ......................................................................... 212
52. Riwayat Hidup ............................................................................................. 213
53. Surat Pernyataan keaslian Tulisan ............................................................... 214
54. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran melalui Implementasi CTL
dengan Bantuan Alat Peraga ........................................................................ 215
xiii
ABSTRAK
Sri Yuliantari, Ni Komang. 2014. Meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar melalui implementasi
CTL dengan bantuan alat peraga pada siswa kelas VA SD Negeri 10
Kesiman tahun pelajaran 2013/2014. Skripsi, Program Studi Pendidkan
Matematika FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar. Pembimbing: (I)
Drs. I Wayan Suandhi, M.Pd, (II) Drs. I Ketut Suwija, M.Si.
Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Prestasi Belajar, CTL, Alat Peraga.
Berdasarkan hasil observasi di kelas VA SD Negeri 10 Kesiman, diketahui
aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Hal tersebut dapat
diketahui dari hasil pengamatan kegiatan pembelajaran sehingga ditemukan
beberapa permasalahan, diantaranya guru dominan menggunakan metode
ceramah, kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada guru, dalam menjelaskan
materi, guru jarang menggunakan alat peraga. Selain itu juga, guru tidak
memberikan aplikasi materi pembelajaran secara langsung dengan kehidupan
sehari-hari. Sementara siswa hanya mencatat yang di tulis guru di papan tulis,
tanpa ada aktivitas yang membantu siswa dalam memahami materi sehingga siswa
menjadi kurang konsentrasi. Dari hasil wawancara dengan guru matematika kelas
VA SD Negeri 10 Kesiman menunjukkan fakta mengenai prestasi belajar siswa
yang dilihat dari rata-rata nilai mata pelajaran matematika pada semester ganjil
tahun pelajaran 2013/2014, menunjukkan masih berada di bawah standar KKM
yang ditetapkan, dimana pencapaian rata-rata nilai prestasi siswa yang masih
kurang dari 75, ketuntasan belajar (KB) di bawah 85%, dan daya serap (DS) juga
di bawah 75%. Berdasarkan hal tersebut, maka solusi yang dipandang dapat
memperbaiki pembelajaran di kelas tersebut adalah melalui implementasi CTL
dengan bantuan alat. Adapun rumusan masalahnya yaitu apakah terjadi
peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun ruang
sisi datar melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga pada siswa kelas
VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013 / 2014. Berdasarkan rumusan
masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terjadi
peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun ruang
sisi datar melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga pada siswa kelas
VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013 / 2014.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 44 orang.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data aktivitas belajar siswa
dan data keterlaksanaan pembelajaran dikumpulkan dengan teknik observasi.
xiv
Sedangkan data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan teknik tes. Data yang
terkumpul selanjutnya dianalisis dengan analisis statistik deskriptif.
Penelitian ini dilaksanakan sampai dua siklus. Hasil analisis data disajikan
sebagai berikut: rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus I, dan siklus II
berturut-turut sebesar: “8,27”, dan “12,00” dengan kategori berturut-turut adalah
kurang aktif, dan aktif. Rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ), daya serap (DS),
dan ketuntasan belajar (KB) pada siklus I, dan siklus II bertutut- turut sebesar:
“76,50”, “76,50%”, dan “70,50%”, serta “82,68”, “82,68%”, dan 88,64%”.
Persentase peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ), daya serap (DS),
dan ketuntasan belajar (KB) dari siklus I ke siklus II berturut-turut sebesar:
“8,08%”, “8,08%”, dan “25,73%”. Dan rata-rata skor keterlaksanaan
pembelajaran pada siklus I, dan siklus II berturut-turut sebesar: “66,17%”, dan
“94,45%” dengan kategori berturut-turut adalah cukup baik, dan sangat baik.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun ruang
sisi datar melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga pada siswa kelas
VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013/2014.Berdasarkan simpulan
maka kepada guru-guru SD disarankan untuk mengimplementasikan CTL dengan
bantuan alat peraga sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan model
pembelajaran di SD dan kepada peneliti lain yang memilih model CTL sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa,
hendaknya dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan aktivitas dan
prestasi belajar siswa melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga.
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut
adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Usaha untuk
meningkatkan kualitas SDM dilakukan melalui proses belajar mengajar dalam
lembaga pendidikan. Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah hal-hal yang berasal dari
dalam diri siswa diantaranya adalah intelegensi, minat, motivasi, kemampuan awal
dan sebagainya. Sedang faktor eksternal adalah hal-hal yang berasal dari luar diri
siswa diantaranya kurikulum, metode pembelajarann, sosial ekonomi dan
sebagainya.
Hamalik (2001:2) mengatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan
bagi peranannya di masa yang akan datang.” Dari pendapat tersebut maka untuk
dapat meningkatkan mutu pendidikan tidak terlepas dari komponen-komponen
yang terlibat dalam proses pembelajaran di kelas. Komponen tersebut meliputi
siswa sebagai pelajar, guru selaku pendidik, strategi dan metode pembelajaran.
Dari beberapa komponen tersebut yang paling berpengaruh terhadap peningkatan
mutu pendidikan adalah guru. Tugas guru tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga
sebagai perencana, pelaksana, dan pengelola proses belajar mengajar di kelas agar
dapat berjalan secara optimal. Jika semua guru secara terpadu berhasil melakukan
2
tugasnya dan menciptakan pembelajaran secara optimal, maka setiap siswa
memperoleh kesempatan yang luas untuk terbentuk sebagai siswa yang unggul dan
berkualitas. Namun kenyataannya, mutu pendidikan di Indonesia masih tergolong
rendah. Kegiatan belajar mengajar yang masih kaku dan belum mampu
membangun kondisi belajar yang kondusif merupakan masalah yang menghambat
keberhasilan dalam pendidikan. Proses belajar mengajar yang berpusat pada guru
membawa kondisi pendidikan yang stagnan. Bahkan masih rendahnya kemampuan
guru dalam mengelola kelas merupakan persoalan lain yang menambah kemacetan
dalam pembelajaran yang dinamis dan dialogis. Ini jelas terlihat pada pendidikan
matematika. Sebagai tolok ukur rendahnya pendidikan matematika bisa dilihat dari
hasil Ujian Nasional pelajaran matematika yang dari tahun ke tahun masih jauh dari
harapan. Dengan demikian, jika guru kurang menguasai strategi mengajar maka
siswa akan sulit menerima materi pelajaran dengan sempurna. Guru dituntut untuk
mengadakan inovasi dan berkreasi dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga
hasil belajar siswa memuaskan. Metode pembelajaran ada berbagai macam
diantaranya adalah metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode
inkuiri, metode kooperatif dan sebagainya. Setiap metode pembelajaran
mempunyai karakteristik tertentu dengan kelebihan dan kekurangan masing-
masing.
Namun saat ini, umumnya guru menggunakan metode yang sama untuk
setiap materi yaitu metode konvensional. Metode Konvensional adalah metode
dalam proses belajar mengajar yang menerapkan cara – cara terdahulu dimana guru
bertindak sebagai penyampai materi dan siswa hanya sebagai objek dalam
pembelajaran. Dalam metode konvensional siswa hanya mendengarkan dengan
3
teliti serta mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru, metode seperti ini
memberikan kesan bahwa siswa cenderung hanya sebagai subyek dan membatasi
siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, selain itu metode
konvensional seringkali menjadikan siswa jenuh dan enggan dalam menerima
materi pelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tidak tercapai
secara optimal. Agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal guru harus
cermat dalam memilih metode pembelajaran yang digunakan, karena suatu metode
mempunyai spesifikasi tersendiri artinya suatu metode yang cocok untuk suatu
materi belum tentu cocok jika diterapkan pada materi yang lain.
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar selalu mengalami perkembangan
seiring dengan banyaknya kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai suatu disiplin ilmu, matematika sangat besar peranannya dalam
perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mewujudkan
terciptanya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan tidaklah
mudah, banyak hambatan yang dialami khususnya didalam kegiatan pembelajaran.
Hambatan-hambatan tersebut mengakibatkan prestasi belajar siswa belum
mencapai harapan, terutama mata pelajaran matematika.
Matematika disamping dapat berkembang mandiri juga berkembang atas
tuntutan keperluan bidang lain. Salah satu manfaatnya adalah membantu
memecahkan permasalahan sehari-hari. Menurut logika masyarakat secara umum,
seseorang berminat mempelajari sesuatu dengan tekun bila dia melihat manfaat dari
yang dipelajarinya itu dalam hidupnya. Manfaat itu bisa berupa kemungkinan
meningkatkan kesejahteraannya, harga dirinya, kepuasannya dan sebagainya.
Matematika untuk orang banyak dilihat sebagai alat (tool) untuk membantu
4
menyelasaikan masalah yang dihadapinya. Kalau persepsi ini dalam proses
pembelajaran matematika dapat direalisasikan maka siswa akan menjadi lebih
tertarik untuk mempelajari matematika mengingat perkembangan intelektual siswa
pada umumnya bergerak dari konkret ke abstrak.
Setiap konsep abstrak dalam matematika yang baru dipahami anak perlu
segera diberikan penguatan supaya mengendap, melekat, dan tahan lama tertanam
sehingga menjadi miliknya dalam pola pikir maupun pola tindaknya. Untuk
keperluan ini maka diperlukan belajar melalui berbuat dan pengertian, tidak
sekedar hafalan atau mengingat fakta saja yang tentunya mudah dilupakan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas dan observasi di kelas V A
SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013/2014, diketahui aktivitas dan prestasi
belajar matematika siswa masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil
wawancara, dimana fakta mengenai prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai
rata-rata kelas untuk mata pelajaran matematika pada semester ganjil tahun
pelajaran 2013/2014, menunjukkan masih berada di bawah standar KKM yang
ditetapkan, dimana pencapaian rata-rata nilai prestasi siswa yang masih kurang
dari 75 yaitu 68,88, ketuntasan belajar (KB) di bawah 85% yaitu hanya 66%, dan
daya serap (DS) juga di bawah 80% yaitu hanya 69%. Disamping itu dari hasil
pengamatan kegiatan pembelajaran, ternyata guru dominan menggunakan metode
ceramah, kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada guru, dalam menjelaskan
materi, guru jarang menggunakan alat peraga. Selain itu juga, guru tidak
memberikan aplikasi materi pembelajaran secara langsung dengan kehidupan
sehari-hari supaya siswa mudah memahami materi yang diajarkan. Sementara
5
siswa hanya mencatat yang di tulis guru di papan tulis, tanpa ada aktivitas yang
membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga
siswa menjadi kurang konsentrasi, sering bermain dengan temannya, siswa tidak
berani menanyakan langsung kepada guru apabila ada materi yang belum
dipahami, sehingga dari tingkah laku siswa terlihat bahwa siswa bosan mengikuti
pelajaran.
Melihat persoalan tersebut, maka salah satu implementasi pembelajaran
yang mampu mengatasi persoalan tersebut adalah dengan mengimplementasikan
Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL adalah sistem belajar yang
didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka
menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka
menangkap makna dalam soal-soal sekolah sehingga mereka bisa mengkaitkan
informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki
sebelumnya. Ada tujuh prinsip pembelajaran kontekstual yang harus dikembangkan
oleh guru diantaranya: (1) Konstruktivisme (Constructivism). (2) Menemukan
(Inquiry). (3) Bertanya (Questioning). (4) Masyarakat Belajar (Learning
Community). (5) Pemodelan (Modelling). (6) Refleksi (Reflection). (7) Penilaian
Sebenarnya (Authentic Assessment). Pendekatan kontekstual (CTL) dalam
pembelajaran bangun ruang sisi datar dapat menumbuhkan suasana belajar yang
optimal dan lebih bermakna. Dalam hal ini pengetahuan dan pengalaman siswa
akan dikaitkan dengan contoh-contoh benda dalam kehidupan siswa sehari-hari dan
berusaha membuat dalam bentuk alat peraga. Upaya ini diharapkan dapat
6
memperbaiki proses pembelajaran sehingga aktivitas dan prestasi belajar siswa
meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar Melalui Implementasi CTL Dengan
Bantuan Alat Peraga pada Siswa Kelas VA SD Negeri 10 Kesiman Tahun
Pelajaran 2013 / 2014”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, yang menjadi fokus penelitian ini
adalah meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
bangun ruang sisi datar melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga
pada siswa kelas VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013 / 2014.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran bangun
ruang sisi datar melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga pada siswa
kelas VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013 / 2014.
2. Seberapabesar peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun
ruang sisi datar melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga pada siswa
kelas VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013 / 2014.
7
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran bangun ruang sisi
datar melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga pada siswa kelas VA
SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013 / 2014.
2. Meningkat prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar
melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga pada siswa kelas VA SD
Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013 / 2014
E. Manfaat Penelitian
Apabila terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran bangun ruang sisi datar melalui implementasi CTL dengan bantuan
alat peraga, maka manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
Bagi siswa yang menjadi subjek penelitian akan mendapatkan pengalaman
baru dalam belajar melalui penerapan CTL karena dalam proses pembelajaran
siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan karena dihubungkan dengan
benda-benda nyata dan konkret yang ada disekitarnya sehingga mampu mengubah
sikap siswa yang awalnya pasif menjadi aktif sehingga prestasi belajar siswa
meningkat.
2. Bagi Guru
8
Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan
pengetahuan dalam upaya menciptakan situasi kelas yang lebih aktif dan kreatif
guna meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa melalui penerapan
pembelajaran kontekstual.
3. Bagi Sekolah
Dengan implentasi CTL dapat dijadikan acuan dan sumbangan informasi
dalam mengembangkan metode pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan
prestasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
sesuai dengan tujuan pendidikan.
F. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya salah pengertian yang timbul terhadap
istilah yang dipergunakan dalam judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan
beberapa istilah sebagai berikut.
1. Meningkatkan
Meningkatkan mempunyai makna “menjadi lebih baik” (Daryanto,
1997:403). Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga
(2005: 1060) “meningkatkan adalah menaikkan, mempertinggi, memperhebat hal
atau sesuatu.” Jadi sesuai dengan uraian di atas, yang dimaksud dengan
meningkatkan adalah segala cara yang digunakan untuk memperbaiki, menaikkan,
mempertinggi, memperhebat hal atau sesuatu menjadi lebih baik.
2. Aktivitas Belajar
9
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:23)
menyatakan bahwa “aktivitas artinya keaktifan; kegiatan; kesibukan.” Menurut
Rousseau (dalam Sardiman, 2006:96) “aktivitas adalah segala kegiatan yang
dilaksanakan yang berupa pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan
sendiri, dengan bekerja sendiri dan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara
rohani maupun teknis.” Jadi aktivitas adalah keaktifan dari suatu kegiatan baik
secara jasmani maupun rohani.
“Belajar adalah suatu rangkaian kegiatan jiwa raga untuk menuju ke
perkembangan pribadi manusia seutuhnya.”(Sardiman, 2006:21). Menurut Dimyati
dan Mudjiono (2009:295) belajar adalah kegiatan individu memperoleh
pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar . Jadi
yang dimaksud dengan belajar adalah kegiatan individu untuk memperoleh
pengetahuan dan perubahan prilaku serta keterampilan sebagai akibat dari proses
mengolah bahan pelajaran untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia
seutuhnya
Jadi yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah keaktifan dari suatu
kegiatan yang yang dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani untuk
mengubah prilaku individu sebagai akibat dari proses mengolah bahan pelajaran
untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
3. Prestasi Belajar
Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga
(2005:895) “prestasi adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di
10
sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan
penilaian yang diberikan oleh guru.” Hal senada juga disampaikan oleh Wardani,
dkk. (dalam Suerni, 2007:9) yakni “prestasi adalah suatu kemampuan seseorang
yang didapat setelah ia melakukan suatu kegiatan.” Berdasarkan pendapat-pendapat
tersebut, maka prestasi adalah hasil yang telah dicapai individu setelah ia
melakukan suatu kegiatan belajar di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya
ditentukan melalui pengukuran dan penilaian yang diberikan oleh guru.
Menurut Slameto (1995:2) “belajar adalah suatu tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.” Belajar menurut Depdiknas (2002:26) adalah usaha memperoleh
kepandaian atau ilmu, perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan
oleh pengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu tingkah laku
yang baru secara keseluruhan dalam usaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari
pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar berarti hasil yang telah
dicapai individu setelah ia melakukan suatu kegiatan dalam usaha memperoleh
kepandaian atau ilmu yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilaian yang diberikan oleh guru.
4. Implementasi
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:427)
menyatakan bahwa “implementasi adalah penerapan, pelaksanaan.” Menurut
Mulyasa (dalam Adnyani, 2013:11) “Implementasi adalah suatu proses penerapan
11
ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga
memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan keterampilan, maupun
nilai, dan sikap.”
Jadi yang dimaksud dengan implementasi adalah suatu proses
pelaksanaaan atau penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu
tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan
keterampilan, maupun nilai, dan sikap.
5. Contextual Teaching and Learning (CTL)
Depdiknas (dalam Taniredja, dkk., 2011:49) menyatakan bahwa
“Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu
guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta
didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.”
Sementara itu Johnson (2002:14) menyatakan bahwa:
CTL adalah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa
mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam
materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam
soal-soal sekolah sehingga mereka bisa mengkaitkan informasi baru dengan
pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.
Senada dengan pendapat-pendapat diatas, Riyanto (2009:159) menyatakan
bahwa “Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.”
12
Dari pemaparan di atas, maka yang dimaksud dengan CTL adalah konsep
belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata dimana lebih banyak memberikan kesempatan siswa untuk
menemukan dan mencoba sendiri pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
6. Alat Peraga
Menurut Hamalik (2007:51) “Alat peraga atau disebut juga alat bantu
belajar merupakan alat/ media yang dapat digunakan untuk membantu siswa
belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien.” Depdikbud
(dalam Wahyuni, 2011:10) mengartikan istilah alat peraga sebagai “alat bantu
untuk mendidik atau mengajar agar apa yang diajarkan mudah dimengerti anak
didik.”
Jadi yang dimaksud dengan alat peraga adalah alat/media yang dapat
digunakan untuk mendidik atau mengajar agar apa yang diajarkan mudah
dimengerti siswa, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien.
7. Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar
Menurut Hamalik (2007:57). “ Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.”
Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng (dalam Uno, 2008:2) adalah upaya
untuk membelajarkan siswa. Jadi pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk membelajarkan siswa
13
Menurut Suwaji (dalam Mery, 2012:21) bangun ruang dalam konteks
geometri dimensi tiga (geometri ruang) adalah himpunan semua titik, garis dan
bidang dalam ruang berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta
seluruh permukaan yang membatasinya merupakan rangkaian dari beberapa
bangun datar. Menurut Tim Penyusun LKS RAMA (2014:27) “Sisi datar
merupakan suatu bidang yang membatasi bangun ruang yang permukaannya datar
atau rata.”Jadi yang dimaksud dengan bagun ruang adalah himpunan semua titik,
garis dan bidang dalam ruang berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup
beserta seluruh permukaan yang membatasinya merupakan bidang yang datar atau
rata.
Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran bangun ruang sisi datar adalah
suatu upaya atau kegiatan yang dirancang untuk membelajarkan siswa mempelajari
bangun tiga dimensi yang terdiri dari himpunan semua titik, garis dan bidang dalam
ruang berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta seluruh
permukaan yang membatasinya merupakan bidang yang datar atau rata.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Matematika
Hakikat adalah mencari kebenaran yang sebenar-benarnya. Pada
hakikatnya matematika bersifat abstrak, artinya matematika tersebut merupakan
materi imajinasi (tidak nyata). Sehingga dituntut siswa supaya berfikir kritis dan
memiliki daya khayal atau imajinasi yang tinggi untuk memecahkan persoalan
dalam matematika. Selain itu juga harus menguasai konsep materi yang dipelajari
serta ketelitian untuk menyelesaikan soal matematika.
Banyak ahli yang mengemukakan pengertian matematika baik secara
umum maupun khusus. Johnson dan Rising (dalam Winataputra, 1992:120)
dalam bukunya mengatakan bahwa ”matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logis, bahasa yang menggunakan istilah
yang cermat, jelas dan akurat yang berupa bahasa simbol mengenai ide-ide.” Hal
senada juga disampaikan oleh Ruseffendi (1992:54) bahwa ”matematika
terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses,
dan penalaran.”
Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam
dunianya secara empiris, kemudian pengalaman tersebut diproses di dalam dunia
rasio, diolah secara analisis, sintesis dan penalaran didalam struktur kognitif
sehingga memperoleh suatu kesimpulan tentang konsep-konsep matematika.
Winataputra, dkk. (1992:122) menyatakan bahwa:
15
Perlu diketahui bahwa baik isi maupun metode mencari kebenaran dalam
matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan alam apalagi dengan ilmu
pengetahuan umumnya. Metode mencari kebenaran yang dipakai oleh
matematika adalah metode deduktif, sedangkan oleh ilmu pengetahuan alam
adalah metode induktif atau eksperimen. Namun dalam matematika mencari
kebenaran itu bisa dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya
generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus bisa dibuktikan secara
deduktif. Dalam matematika, suatu generalisasi, sifat, teori atau dalil itu
belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibuktikan secara
deduktif.
Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran,
akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio
(penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau
eksperimen disamping penalaran.
Belajar mengajar matematika dalam prosesnya haruslah memperhatikan
perkembangan kognitif dari anak didik. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Piaget bahwa pada siswa Sekolah Dasar masih berada pada tahap operasi konkret,
pekerjaan-pekerjaan logis dapat dilakukan dengan bantuan benda-benda konkret.
Berdasarkan pendapat tersebut siswa Sekolah Dasar akan lebih tertarik dan
dapat bersifat positif terhadap pengajaran matematika. Zoltan P. Dienes (dalam
Ruseffendi, 1992:56) mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam
matematika dapat dipahami dengan baik jika disajikan dalam bentuk konkret.
Pada tahap operasional konkret ini ditandai oleh terjadinya cara berpikir logis
yang dikaitkan dengan objek-objek nyata.
Jadi pada hakikatnya matematika adalah ilmu pengetahuan bersifat
abstrak yang merupakan pola berpikir yang berhubungan dengan ide-ide (gagasan-
gagasan), proses, dan hubungan yang diatur secara logika, serta ketajaman
16
penalaran yang dapat memberi penjelasan yang akurat dan menyelesaikan
masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Hakikat inilah yang akan dituangkan dalam
kegiatan belajar mengajar sebagai suatu indikator yang akan dijadikan tolok ukur
pencapaian tujuan dengan menggunakan metode, sarana dan prasarana yang ada
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
B. Teori Konstruktivisme
1. Pengertian Konstruktivisme
”Konstruktivisme merupakan suatu aliran yang berupaya membangun tata
susunan hidup kebudayaan yang bercorak medern. Konstruktivisme membina suatu
konsensus yang paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertingi dalam
kehidupan umat manusia” (Jalaludin dalam Riyanto, 2009:143).
Suparno (dalam Sardiman, 2006:38) menguraikan lima prinsip dalam teori
belajar konstruktivisme, diantaranya sebagai berikut.
(1) Belajar berarti mencari makna, makna yang diciptakan oleh siswa
dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. (2) Konstruksi
makna adalah proses yang terus menerus. (3) belajar bukanlah kegiatan
mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan pemikiran
dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil
perkembangan, tetapi perkembangan itu sendiri. (4) Hasil belajar
dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan
lingkungannya. (5) Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang
telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi
proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.
Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi
atau bentukan kita sendiri jadi bukanlah suatu tiruan dari kenyataan melainkan
gambaran suatu realitas. Shapiro (dalam Suparno, 1997:28) mengatakan bahwa
17
”Pengetahuan adalah kerangka untuk mengerti bagaimana seseorang
mengorganisasikan pengalaman dan apa yang mereka percayai sebagai realitas.”
Manusia mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi mereka dengan
objek, fenomena, pengalaman, dan lingkungan mereka. Suatu pengetahuan
dianggap benar apabila pengetahuan itu dapat berguna untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai. Bagi konstruktivisme,
pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada orang lain,
tetapi diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang. Pengetahuan bukan
sesuatu yang sudah jadi melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus.
Dalam proses itu keaktifan seseorang yang ingin tahu sangat berperan dalam
perkembangan pengetahuannya.
2. Konstruktivisme Piaget
Piaget adalah psikolog pertama yang menggunakan filsafat
konstruktivisme dalam proses belajar. Menurut Piaget (dalam Wardhana, 2010:14)
bahwa pada dasarnya setiap individu sejak kecil sudah memiliki kemampuan untuk
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dikonstruksi oleh anak
sebagai subjek akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Sementara itu,
pengetahuan yang hanya diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak akan
menjadi pengetahuan yang bermakna. Pengetahuan tersebut hanya untuk diingat,
tetapi setelah itu akan dilupakan. Sardiman (2006:37) menyebutkan ”belajar
merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan
yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimiliki, sehingga pengertiannya
menjadi berkembang.
18
Adapun beberapa istilah dari Piaget (dalam Suparno, 1997:30) yang perlu
dipahami untuk menjelaskan proses perkembangan seseorang dalam mencapai
pengertian, adalah sebagai berikut.
a. Skema dan Skemata
Skema adalah suatu struktur mental atau kognitif yang dengannya seseorang
secara intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya. Skemata
adalah hasil kesimpulan atau bentukan mental, konstruksi hipotesis, seperti intelek,
kreativitas, kemampuan, dan naluri.
b. Asimilasi
Asimilasi adalah proses kognitif yang dengannya seseorang
mengintegrasikan persepsi, konsep, ataupun pengalaman baru, ke dalam skema
atau pola yang sudah ada di dalam pikirannya. Asimilasi dapat dipandang sebagai
suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau
rangsangan yang baru dalam skema yang telah ada dan mengklasifikasikan
kejadian atau rangsangan yang baru dalam skema yang telah ada.
c. Akomodasi
Apabila dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman yang baru,
seseorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru itu dengan skema
yang telah dimiliki, maka seseorang akan membentuk skema baru yang dapat
cocok dengan rangsangan yang baru tersebut atau memodifikasi skema yang ada
sehingga cocok dengan rangsangan itu.
d. Equilibrium
Dalam perkembangan intelek seseorang terdapat proses equilibrium, yakni
pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan
19
akomodasi. Disequilibrium adalah keadaan tidak seimbang antara asimilasi dengan
akomodasi. Equilibrium membuat seseorang dapat menyatukan pengalaman luar
dengan struktur dalamnya (skemata). Bila terjadi ketidakseimbangan, maka
seseorang dipacu untuk mencari keseimbangan dengan jalan asimilasi atau
akomodasi.
e. Teori Adaptasi Intelek
Menurut Piaget, mengerti adalah suatu proses adaptasi intelektual yang
dengannya pengalaman-pengalaman dan ide-ide baru diinteraksikan dengan apa
yang sudah diketahui oleh seseorang yang sedang belajar untuk membentuk
struktur pengertian yang baru, baik dengan proses asimilasi maupun akomodasi.
Piaget juga berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk siswa melalui
pengalamannya sendiri setelah berinteraksi dengan lingkungan, pengetahuan
datang dari tindakan, serta perkembangan kognitif sebagian besar bergantung pada
seberapa jauh anak aktif dalam berinteraksi dengan lingkugannya. Dalam hal ini
guru hanya berperan sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi materi.
3. Konstruktivisme Vygotsky
Menurut Vygotsky (dalam Wahyuni, 2011:16) ”perkembangan kognitif
adalah hasil interaksi sosial dalam konteks budaya dan pembelajaran merupakan
hasil interaksi anak dengan orang dewasa atau guru melalui konsep intructional
scaffolding.” Scaffolding berarti memberikan kepada seseorang anak sejumlah
besar bantuan selama tahap – tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi
bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih
tanggung jawab yang semakin besar, segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri.
20
Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan
menguraikan masalah dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri.
Selain itu Vygotsky menyatakan bahwa pembelajaran terjadi pada saat anak
bekerja dalam zona perkembangan proksimal (zone of proximal development) yaitu
daerah antartingkat perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai
kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan
potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah di bawah
bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu (Rosalin, 2008:12).
Pada awal pembelajaran guru memberikan sejumlah bantuan kepada siswa,
selanjutnya secara bertahap bantuan tersebut dikurangi dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya sendiri sehingga
pada akhirnya dapat menyelesaikan masalah secara mandiri.
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa perkembangan kognitif dan
potensial menekankan pada siswa yang membentuk atau membangun sendiri
pengetahuannya, bertanggung jawab atas hasil belajarnya, dan membuat penalaran
atas apa yang dipelajarinya baik secara individu maupun secara kelompok.
Menurut prinsip konstruktivisme, seorang pengajar atau guru berperan
sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan
dengan baik. Suparno (1997:66) menyatakan fungsi mediator dan fasilitator
dijabarkan dalam beberapa tugas yaitu: (1) menyediakan pengalaman belajar yang
memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses, dan
penelitian; (2) menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang
keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-
gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka; dan (3) memonitor,
21
mengevaluasi dan menunjukkan apakah siswa mampu menggunakan pikirannya
dalam belajar atau menghadapi persoalan baru yang berkaitan dan memmbantu
siswa mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan. Dalam proses belajar siswa harus
aktif mencari informasi dengan membentuk pengetahuannya dan guru membantu
agar pencarian itu berjalan dengan baik. Dalam hal ini antara guru dan siswa sama-
sama membangun pengetahuan dan dapat saling mengisi antara guru dan siswa
sehingga hubungan antara guru dan siswa dapat dijadikan mitra dalam membangun
pengetahuan.
C. Contextual Teaching and Learning (CTL)
1. Hakikat Pembelajaran Kontekstual
Untuk memperkuat dimilikinya pengalaman belajar yang aplikatif bagi
siswa, tentu saja diperlukan pembelajaran yang lebih banyak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan, mencoba, dan mengalami sendiri
(learning to do), sehingga lebih ditekankan pada upaya memfasilitasi siswa untuk
mencari kemampuan untuk bisa hidup (life skill) dari apa yang dipelajarinya.
Dengan demikian, pembelajaran lebih bermakna senantiasa bersentuhan dengan
situasi di kehidupan yang terjadi di lingkungannya.
Johnson (dalam Rusman, 2010:189) menguraikan makna pembelajaran
CTL sebagai berikut.
contextual teaching and learning anables students to connect the
content of academic subject with the immediate context of their daily
lives to discover meaning. It enlarges their personal context
furthermore, by providing students with fresh experience that stimulate
the brain to make new connetion and consecuently, to discover new
meaning.
22
(CTL memungkinkan siswa menghubungkan isi mata pelajaran
akademik dengan konteks kehidupan sehari – hari untuk menemukan
makna. CTL memperluas konteks pribadi siswa lebih lanjut melalui
pemberian pengalaman segar yang akan merangsang otak guna
menjalin hubungan baru untuk menemukan makna yang baru)
Menurut Depdiknas (2005:18) enam elemen kunci dalam pembelajaran
kontekstual yaitu: (1) belajar bermakna; (2) aplikasi pengetahuan; (3) berpikir
tingkat tinggi; (4) kurikulum yang berkaitan dengan standar; (5) respon terhadap
budaya; dan (6) penilaian otentik. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat berikut ini.
a. Belajar Bermakna
Pemahaman, relevansi pribadi dan penilaian seorang pembelajar yang
melekat pada isi yang dipelajari. Belajar dirasakan sebagai suatu kebutuhan yang
sesuai dengan kehidupan.
b. Aplikasi Pengetahuan
Kemampuan untuk mengetahui bagaimana sesuatu yang telah dipelajari itu
dapat diteruskan pada situasi dan fungsi lain di masa depan.
c. Berpikir Tingkat Tinggi
Pembelajar diminta untuk berpikir kritis dan kreatif dalam pengumpulan
data, pemahaman terhadap isu-isu atau memecahkan masalah.
d. Kurikulum yang Berkaitan dengan Standar
Isi pengajaran berkaitan dengan suatu keluasan atau jangkauan bermacam
standar lokal, wilayah bagian, nasional, dan/atau perusahaan atau industri.
e. Respon Terhadap Budaya
Pendidikan harus memahami dan menghargai nilai-nilai, kepercayaan dan
adat istiadat siswa, sesama guru dan masyarakat sekitar. Berbagai macam budaya
23
individu maupun kelompok mempengaruhi belajar. Budaya-budaya dan hubungan
antar budaya mempengaruhi bagaimana seorang guru mengajarkannya.
f. Penilaian Otentik
Penggunaan berbagai strategi penilaian yang menunjukkan hasil nyata dari
pembelajar secara valid sangat diharapkan. Penilaian tersebut meliputi kegiatan-
kegiatan dan proyek-proyek siswa yang menggunakan fortopolio, rubrik, ceklist,
dan petunjuk observasi. Penilaian tersebut hendaknya melibatkan peserta didik
menjadi peserta yang aktif dalam penilaian belajarnya sendiri dan menggunakan
setiap penilaian tersebut untuk meningkatkan kemampuan menulisnya.
2. Definisi CTL
Depdiknas (dalam Taniredja, dkk., 2011:49) menyatakan bahwa
“Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu
guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta
didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.”
Sementara itu Johnson (2002:14) menyatakan bahwa “CTL adalah sistem belajar
yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila
mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan
mereka menangkap makna dalam soal-soal sekolah sehingga mereka bisa
mengkaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah
mereka miliki sebelumnya.” Senada dengan itu, Riyanto (2009:159) menyatakan
bahwa “Pendekatan kontekstual ( Contextual Teaching and Learning (CTL))
24
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota
keluarga dan masyarakat.”
Dari pemaparan di atas, maka yang dimaksud dengan CTL adalah konsep
belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata dimana lebih banyak memberikan kesempatan siswa untuk
menemukan dan mencoba sendiri pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
3. Strategi Pengajaran yang Berasosiasi dengan CTL
Strategi-strategi pengajaran yang berasosiasi dengan CTL adalah (a)
pembelajaran otentik adalah pengajaran yang menghargai siswanya belajar dalam
konteks bermakna; (b) pembelajaran berdasarkan inkuiri adalah strategi pengajaran
yang mencontoh pada metode ilmiah dan memberikan kesempatan untuk belajar
bermakna; (c) pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan
pengajaran dengan memunculkan problem yang dihadapi bersama, siswa ditantang
berpikir kritis untuk memecahkannya karena masalah seperti ini membawa makna
personal dan sosial bagi siswa; (d) pembelajaran jasa (servise learning) adalah
merupakan pengajaran yang mengkombinasikan pelayanan masyarakat dengan
pelajaran sekolah yang didasarkan pada kesepakatan untuk
merefleksikan/menyatakan tentang pelayanan itu, dan menekankan pada hubungan
pengalaman pelayanan dan pembelajaran akademik; dan (e) pembelajaran
25
berdasarkan kerja adalah pendekatan pengajaran dimana siswa menggunakan
konteks tempat kerja untuk belajar materi sekolah dan bagaimana materi tersebut
digunakan di tempat kerja itu. (Depdiknas, 2005:23)
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pengajaran yang
berasosiasi dengan CTL lebih menekankan pada pembelajaran otentik, inkuiri,
pembelajaran jasa, pembelajaran berdasarkan kerja, dan pembelajaran berdasarkan
masalah yang mengunakan masalah-masalah dunia nyata atau kontekstual sebagai
acuan bagi siswa untuk belajar berpikir logis dan terampil memecahkan masalah.
4. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kontekstual (CTL)
CTL, sebagai suatu model, dalam implementasinya tentu saja memerlukan
perencanaan pembelajaran yang mencerminkan konsep dan prinsip CTL. Setiap
model pembelajaran, disamping memiliki unsur kesamaan, juga ada beberapa
perbedaan tertentu yang disesuaikan dengan model yang akan diterapkan. Menurut
Rusman (2010:193-197) secara umum Contextual Teaching and Learning (CTL)
dapat dilakukan dengan menerapkan tujuh prinsip CTL sebagai berikut.
a. Konstruktivisme (Constructivism)
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontekstual, yaitu
pengetahuan dibangun oleh siswa itu sendiri dengan membentuk skhema, kategori
konsep dan struktur pengetahuan. Jadi pembelajaran harus dikemas menjadi proses
mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Oleh karena itu, tugas guru adalah
memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan cara (1) menjadikan pengetahuan
bermakna dan relevan bagi siswa, (2) memberi kesempatan kepada siswa untuk
26
menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan (3) menyadarkan siswa agar
menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.
b. Menemukan (Inquiry)
Menemukan merupakan bagian inti dari pembelajaran berbasis pendekatan
kontekstual. Pengetahuan bukan merupakan hasil mengingat seperangkat fakta –
fakta, tetapi merupakan hasil dari menemukan sendiri melalui siklus observasi
(observation), bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hypothesis),
pengumpulan data (data gathering), dan penyimpulan (conclusion). Langkah –
langkah kegiatan menemukan meliputi (1) merumuskan masalah, (2) mengamati
atau melakukan observasi, (3) menganalisis dan menyajikan hasil dalam bentuk
tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, atau karya lainnya, dan (4)
mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya kepada pembaca, teman sekelas,
guru atau audien lain.
c. Bertanya (Questioning)
Bertanya dalam kegiatan pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru
untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Selain
itu, bertanya juga merupakan kegiatan penting bagi siswa dalam pembelajaran yang
berbasis inquiry, yaitu untuk menggali informasi, menginformasikan apa yang
sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui.
Dalam kegiatan pembelajaran bertanya berfungsi untuk (1) menggali informasi,
(2) mengecek pemahaman siswa, (3) membangkitkan respon siswa, (4) mengetahui
sejauh mana keingintahuan siswa; 5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui oleh
siswa, (6) memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru, (7)
27
membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, (8) menyegarkan kembali
pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
d. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerja sama
dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya. Learning
community mengatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh dari kerja sama dengan
orang lain melalui berbagai pengalaman.
e. Pemodelan (Modelling)
Pemodelan yang dimaksud adalah adanya model yang dapat ditiru dan
diamati oleh siswa. Dalam pendekatan kontekstual, guru bukanlah satu-satunya
model. Guru dapat melibatkan siswa untuk menjadi model berdasarkan
pengalaman yang dimilikinya.
f. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru terjadi atau baru saja
dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa
lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur
pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan
yang sebelumnya. Realisasi dari kegiatan refleksi berupa (1) pernyataan langsung
tentang apa saja yang diperoleh pada hari itu, (2) catatan atau jurnal di buku siswa,
(3) kesan an saran siswa mengenai kegiatan pembelajaran pada hari itu, (4) diskusi
dan (5) hasil karya.
g. Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
Komponen terakhir dalam pembelajaran kontekstual adalah penilaian.
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan informasi yang bisa
28
memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman belajar. Sehingga akan
semakin akurat pemahaman guru terhadap proses dan hasil pengalaman belajar
setiap siswa.
Penerapan CTL dalam strategi pembelajaran adalah melibatkan siswa secara
aktif, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok; memandang bahwa belajar bukan
menghapal, bukan sebagai tempat memperoleh informasi; materi pelajaran
ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil dari pemberian orang lain; dan penilaian
dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran.
Seorang guru dikatakan menerapkan pembelajaran kontekstual dalam
proses belajar mengajarnya apabila guru tersebut telah menerapkan ke 7 (tujuh)
komponen di atas yakni: konstruktivisme (constructivism), menemukan (inquiry),
bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan
(modelling), refleksi (reflection), dan penilaian otentik (authentic assessment).
5. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual (CTL)
Secara umum suatu kelas dikatakan menggunakan pembelajaran kontekstual
jika menerapkan tujuh prinsip CTL yaitu: konstruktivisme, inkuiri, bertanya,
masyarakat belajar, pemodelan,refleksi, dan penilaian otentik.
Adapun kegiatan guru secara riil sesuai dengan penerapan ketujuh
komponen CTL di atas adalah: (a) pada kegiatan awal guru melakukan absensi,
memberikan apersepsi mengenai materi yang dibahas, (b) pada kegiatan inti,
dengan penerapan CTL yaitu: guru mendampingi siswa mengkonstruksi
pengetahuan mereka melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena,
pengalaman, dan lingkungan mereka; guru memberikan stimulus agar siswa
29
mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran siswa; guru menyuruh siswa
menganalisis hasil observasi dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan
karya lainnya; guru menyuruh siswa menyajikan hasil observasinya pada teman
sekelas; guru membimbing siswa jika ada yang melakukan kesalahan dan terus
memotivasi siswa untuk memperbaiki kesalahannya; guru menggali pemahaman
siswa dengan cara mengadakan tanya jawab untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa mengenai materi yang dibahas; guru mendorong siswa untuk lebih banyak
bertanya; guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar yang heterogen; guru
menjelaskan kegiatan siswa yaitu secara berkelompok siswa melakukan eksplorasi
tentang masalah-masalah sesuai dengan materi yang dibahas yang nantinya
didiskusikan pemecahannya; guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok dan model sebagai contoh pembelajaran.
Setelah cukup waktu, guru meminta masing-masing perwakilan untuk
menyampaikan hasil diskusinya dengan memperagakan kembali model di depan
kelas; guru menyuruh siswa menanyakan kembali tentang materi yang belum
dimengerti; guru bersama siswa menyimpulkan materi; guru memberikan penilaian
terhadap hasil presentasi yang telah dilakukan oleh perwakilan masing-masing
kelompok; guru memberikan PR mengenai materi yang telah dibahas; guru
menyimpulkan materi yang telah dibahas dan menutup pelajaran.
D. Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa
1. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Aktivitas Belajar
30
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:23)
menyatakan bahwa “aktivitas artinya keaktifan; kegiatan; kesibukan.” Menurut
Rousseau (dalam Sardiman, 2006:96) “aktivitas adalah segala kegiatan yang
dilaksanakan yang berupa pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan
sendiri, dengan bekerja sendiri dan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara
rohani maupun teknis.” Jadi aktivitas adalah keaktifan dari suatu kegiatan baik
secara jasmani maupun rohani.
“Belajar adalah suatu rangkaian kegiatan jiwa raga untuk menuju ke
perkembangan pribadi manusia seutuhnya.”(Sardiman, 2006:21). Menurut Dimyati
dan Mudjiono (2009:295) belajar adalah kegiatan individu memperoleh
pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar . Jadi
yang dimaksud dengan belajar adalah kegiatan individu untuk memperoleh
pengetahuan dan perubahan prilaku serta keterampilan sebagai akibat dari proses
mengolah bahan pelajaran untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia
seutuhnya
Jadi yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah keaktifan dari suatu
kegiatan yang yang dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani untuk
mengubah prilaku individu sebagai akibat dari proses mengolah bahan pelajaran
untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
b. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar
Dierich (dalam Hamalik, 2001:172) membagi kegiatan belajar menjadi 8
kelompok, yaitu (1) kegiatan-kegiatan visual yaitu membaca, melihat gambar-
gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan bermain; (2) kegiatan-
31
kegiatan lisan yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
kejadian,mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,
wawancara, diskusi, dan interupsi; (3) kegiatan-kegiatan mendengarkan yaitu
mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau dikusi kelompok,
mendengarkan suatu permainan; (4) kegiatan-kegiatan menulis yaitu menulis
cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan
tes, dan mengisi angket; (5) kegiatan-kegiatan menggambar yaitu menggambar,
membuat grafik, chart, diagram, peta, dan pola; (6) kegiatan-kegiatan metrik yaitu
melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model,
menyelenggarakan permainan, dan menari; (7) kegiatan-kegiatan mental yaitu
merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor,
melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan; dan (8) kegiatan-kegiatan
emosional yaitu minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-
kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu
sama lain.
Berdasarkan klasifikasi di atas, aktivitas belajar di sekolah sangat
bervariasi. Apabila berbagai macam aktivitas tersebut dapat diciptakan di sekolah
maka sekolah akan menjadi dinamis, tidak membosankan bagi siswanya, dan
sepenuhnya dapat dijadikan tempat sebagai pusat belajar yang baik bagi siswa.
Dengan demikian, kreativitas guru untuk menciptakan aktivitas belajar yang
bervariasi tersebut sangatlah dperlukan.
c. Prinsip-Prinsip Aktivitas Belajar
32
Prinsip-prinsip aktivitas belajar dalam hal ini dilihat dari sudut pandang
perkembangan konsep jiwa menurut ilmu jiwa. Maka sudah barang tentu yang
menjadi fokus perhatian adalah komponen manusiawi yang melakukan aktivitas
dalam belajar-mengajar, yakni siswa dan guru.
Menurut Sardiman (2006:97-100) secara garis besar prinsip aktivitas
belajar dari sudut pandangan ilmu jiwa adalah (1) menurut pandangan ilmu jiwa
lama yaitu dalam proses belajar mengajar guru senantiasa mendominasi kegiatan,
aktivitas siswa terutama terbatas pada mendengarkan, mencatat, menjawab apabila
guru bertanya. Proses belajar mengajar seperti ini jelas tidak mendorong siswa
untuk berpikir dan beraktivitas. Yang banyak beraktivitas adalah guru. Hal ini
sudah barang tentu tidak sesuai dengan hakikat pribadi siswa sebagai subjek
belajar; (2) menurut pandangan ilmu jiwa modern yaitu ilmu jiwa yang
menerjemahkan jiwa manusia sebagai sesuatu yang dinamis, memiliki potensi dan
energi sendiri. Oleh karena itu secara alami siswa akan lebih aktif, karena adanya
motivasi dan bermacam-macam kebutuhan. Sehingga tugas pendidik atau guru
adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar siswa dapat mengembangkan
bakat dan potensinya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa di zaman modern seperti
sekarang ini, prinsip aktivitas menurut pandangan ilmu jiwa lama sudah tidak
cocok diterapkan. Karena seiring perkembangan zaman, siswa-siswa sudah banyak
yang berfikir kritis dan lebih aktif di dalam memecahkan suatu permasalahan
dalam pendidikan sehingga guru hanya sebagai mediator dan fasilitator dalam
proses belajar mengajar.
33
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga
(2005:895) “prestasi adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di
sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan
penilaian yang diberikan oleh guru.” Hal senada juga disampaikan oleh Wardani,
dkk. (dalam Suerni, 2007:9) yakni “prestasi adalah suatu kemampuan seseorang
yang didapat setelah ia melakukan suatu kegiatan.” Berdasarkan pendapat-pendapat
tersebut, maka prestasi adalah hasil yang telah dicapai individu setelah ia
melakukan suatu kegiatan belajar di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya
ditentukan melalui pengukuran dan penilaian yang diberikan oleh guru.
Menurut Slameto (1995:2) “belajar adalah suatu tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.” Belajar menurut Depdiknas (2002:26) adalah usaha memperoleh
kepandaian atau ilmu, perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan
oleh pengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha memperoleh
pengalaman baru yang mengakibatkan perubahan tingkah laku pada diri yang
bersangkutan. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
berarti hasil yang telah dicapai individu setelah ia melakukan suatu kegiatan dalam
usaha memperoleh kepandaian atau ilmu yang bersifat kognitif dan biasanya
ditentukan melalui pengukuran dan penilaian yang diberikan oleh guru.
34
b. Ciri-Ciri Prestasi Belajar
Belajar pada hakikatnya merupakan usaha sadar yang dilakukan individu
untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap kegiatan belajar yang dilakukan siswa akan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam dirinya, yang oleh Bloom dan kawan-
kawan dikelompokkan ke dalam kawasan kognitif, afektif dan psikomotor.
Ciri-ciri perubahan perilaku sebagai prestasi belajar yang dikemukakan
Makmun (dalam Yamin, 2009:190) adalah (1) berifat intensional, dalam arti
pengalaman atau praktek latihan itu dengan sengaja dan disadari dilakukan bukan
secara kebetulan. Dengan demikian perubahan karena kematangan, keletihan, atau
penyakit tidak dapat dipandang sebagai hasil belajar atau prestasi belajar; (2)
bersifat positif, dalam arti sesuai yang diharapkan (normatif), atau kriteria
keberhasilan (criteria of success) baik dipandang dari segi siswa maupun guru; (3)
bersifat efektif , dalam arti perubahan prestasi belajar itu relatif tetap, dan setiap
saat diperlukan dapat direproduksikan dan dipergunakan seperti dalam ujian
maupun dalam penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
c. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika tersebut faktor yang
mempengaruhi proses belajar mengajar perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar yaitu siswa sebagai
subjek belajar, guru sebagai pengajar dituntut adanya profil kualifikasi tertentu
dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata penilaian (Sardiman, 2006:19).
35
Ruseffendi (dalam Suardana, 2007:14) mengemukakan bahwa “faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam belajar ada dua, yaitu
faktor dari dalam atau internal meliputi kecerdasan anak, kesiapan anak, bakat,
kemampuan anak dan minat anak. Faktor dari luar atau eksternal meliputi model
pembelajaran guru, pribadi dari guru mengajar, suasana belajar, kompetensi diri
dan kondisi luar.”
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa sangat tergantung pada 2 faktor yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) seperti kecerdasan,
bakat dan minat anak, dan faktor yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri
(eksternal) seperti guru, sarana dan prasarana, kondisi lingkungan sosial dan lain-
lain. Keberhasilan belajar siswa sangat tergantung pada tingkat kecerdasan minat,
serta bakat disamping tersedianya sarana dan prasarana, kondisi lingkungan sosial
dan lain-lain. Selain itu keberhasilan belajar siswa akan sangat tergantung pada
tingkat kecerdasan, minat, serta bakat di samping tersedianya sarana dan prasarana
serta kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
Faktor eksternal sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar, pengaturannya perlu dilakukan secara sistematis agar benar-
benar mendukung proses belajar mengajar. Salah satunya adalah pemilihan strategi
pembelajaran. Cara mengajar yang menggunakan metode yang bervariasi serta
disertai oleh pengertian yang mendalam dari pihak guru baik itu mengenai materi
pembelajaran, metode maupun yang lainnya akan meningkatkan kualitas
36
pembelajaran, sehingga memungkinkan untuk lebih meningkatkan efektivitas
proses belajar mengajar dan prestasi belajar siswa.
E. Alat Peraga
1. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga dalam pengajaran matematika di Sekolah Dasar sangat
diperlukan karena dengan menggunakan alat peraga konsep-konsep matematika
dapat diterangkan dengan lebih jelas. Menurut Hamalik (2007:51) “Alat peraga
atau disebut juga alat bantu belajar merupakan alat/media yang dapat digunakan
untuk membantu siswa belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan
efisien.” Depdikbud (dalam Wahyuni, 2011:10) mengartikan istilah alat peraga
sebagai “alat bantu untuk mendidik atau mengajar agar apa yang diajarkan mudah
dimengerti anak didik.”
Jadi yang dimaksud dengan alat peraga adalah alat/media yang dapat
digunakan untuk mendidik atau mengajar agar apa yang diajarkan mudah
dimengerti siswa, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Fungsi Alat Peraga
Sudjana (dalam Wahyuni, 2011:33) menyebutkan ada enam fungsi pokok
dari alat peraga dalam proses belajar mengajar yaitu: (1) penggunaan alat peraga
dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi
mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar
mengajar yang efektif, (2) merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi
mengajar sehingga harus dikembangkan guru, (3) terintegrasi dengan tujuan dan isi
pelajaran, (4) bukan semata-mata sebagai alat hiburan, (5) lebih diutamakan untuk
37
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap
pengertian yang diberikan guru, dan (6) diutamakan untuk mempertinggi mutu
belajar mengajar.
3. Manfaat Alat Peraga
Menurut Ruseffendi (1992:140) ada beberapa manfaat dari penggunaan
alat peraga dalam pengajaran matematika. Manfaat dari alat peraga matematika
dalam pembelajaran adalah (1) dengan alat peraga, anak-anak akan lebih banyak
mengikuti pelajaran matematika dengan gembira, sehingga minatnya semakin
besar, anak akan senang, terangsang, tertarik dan bersikap positif terhadap
pembelajaran matematika, (2) dengan disajikan konsep abstrak matematika dalam
bentuk konkret, maka siswa pada tingkat-tingkat yang mudah akan lebih
memahami dan mengerti, (3) alat peraga dapat membantu daya titik ruang, karena
siswa tidak perlu membayangkan benda-benda secara abstrak (4) anak akan
menyadari adanya hubungan antara pembelajaran dengan benda-benda yang ada
sekitarnya atau antar ilmu dengan alam sekitar dan masyarakat, (5) konsep-konsep
abstrak yang disajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalam bentuk model
matematika dapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula dijadikan alat untuk
penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi baru.
Menurut Dienes (dalam Russeffendi, 1992:144) siswa perlu diberi beraneka
ragam benda konkret sebagai model konkret dari konsep matematika yang sedang
dipelajari. Dienes mengemukakan beberapa alasan sehubungan dengan pemakaian
alat peraga dalam pembelajaran matematika yang perlu mendapat perhatian
diantaranya (1) peragaan hendaknya dengan menggunakan berbagai contoh
38
supaya penghayatan siswa lebih besar, (2) peragaan selain menggunakan berbagai
contoh juga harus beraneka ragam. Sedangkan Bruner mengemukakan bahwa
belajar aktif dalam lingkungan yang kaya dan menggunakan benda-benda konkret
untuk siswa sangat penting.
Dengan mencermati pendapat-pendapat tersebut, maka betapa pentingnya
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika guna meningkatkan
keaktifan belajar siswa sehingga tercapai hasil belajar yang diharapkan.
F. Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar
Menurut Hamalik (1994 :57). “ Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.”
Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng (dalam Uno, 2008:2) adalah upaya
untuk membelajarkan siswa. Jadi pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk membelajarkan siswa
Menurut Suwaji (dalam Mery, 2012:21) bangun ruang dalam konteks
geometri dimensi tiga (geometri ruang) adalah himpunan semua titik, garis dan
bidang dalam ruang berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta
seluruh permukaan yang membatasinya merupakan rangkaian dari beberapa
bangun datar.Menurut Tim Penyusun LKS RAMA (2014:27) “Sisi datar
merupakan bidang yang membatasi pada bangun ruang yang datar atau rata.”Jadi
yang dimaksud dengan bagun ruang adalah himpunan semua titik, garis dan bidang
39
dalam ruang berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta seluruh
permukaan yang membatasinya merupakan bidang yang datar atau rata.
Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran bangun ruang sisi datar adalah
suatu upaya atau kegiatan yang dirancang untuk membelajarkan siswa mempelajari
bangun tiga dimensi yang terdiri dari himpunan semua titik, garis dan bidang dalam
ruang berdimensi tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta seluruh
permukaan yang membatasinya merupakan bidang yang datar atau rata.
1. Kubus
Kubus adalah prisma siku-siku khusus yang memiliki enam sisi berbentuk
persegi yang kongruen. (Soenarjo dalam Asmita, 2008:114)
a. Sifat-Sifat Kubus
Kubus adalah prisma siku-siku khusus yang memiliki enam sisi berbentuk
persegi yang kongruen. Perhatikan Gambar 01 di bawah ini. Dari gambar kubus
tersebut, sifat-sifat kubus adalah (1) semua sisi kubus berbentuk persegi; (2) semua
rusuk kubus memiliki ukuran panjang yang sama; (3) setiap diagonal bidang pada
kubus memiliki ukuran panjang yang sama; (4) setiap diagonal ruang pada kubus
memiliki ukuran panjang yang sama; (5) setiap bidang diagonal pada kubus
berbentuk persegi panjang.
Gambar 01. Kubus ABCD.EFGH
40
b. Bagian-Bagian Kubus
Kubus ABCD.EFGH pada gambar 01 di atas memiliki unsur-unsur sebagai
berikut
1) Sisi/Bidang
Sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Kubus memiliki 6 sisi
berbentuk persegi yang saling kongruen, yaitu: ABCD adalah sebagai sisi
bawah, EFGH adalah sebagai sisi atas, ABFE adalah sebagai sisi depan,
CDHG adalah sebagai sisi belakang, ADHE adalah sebagai sisi samping kiri,
dan BCGF adalah sebagai sisi samping kanan.
2) Rusuk
Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi/bidang kubus. Perhatikan
kembali Gambar 01! Kubus ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk, yaitu: AB , BC , CD ,
DA , EF , FG , GH , HE , AE , BF , CG , dan DH .
3) Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong antara tiga rusuk kubus yang
berdekatan. Dari Gambar 01 kubus ABCD.EFGH memiliki 8 titik sudut,
yaitu titik sudut A, B, C, D, E, F, G, dan H.
4) Diagonal Bidang
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut
yang saling berhadapan dalam satu sisi/bidang. Kubus memiliki 12 diagonal
bidangyaitu AC , EG , BD , FH , BG , CF , AF , BE , DE , AH , DG , dan CH .
5) Diagonal Ruang
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
41
saling berhadapan dalam satu ruang. Kubus memilik 4 diagonal ruang, diagonal
ruang yang dimaksud adalah DF , BH , AG dan CE .
6) Bidang Diagonal
Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk kubus yang
saling berhadapan pada kubus. Kubus memiliki 6 bidang diagonal berbentuk
persegi panjang yang saling kongruen yaitu: ACGE, ABGH, CDEF,
BCHE, ADGF, dan BDHF.
c. Jaring-Jaring Kubus
Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian 6 persegi yang kongruen. Tetapi
rangkaian 6 persegi yang kongruen belum tentu merupakan jaring-jaring kubus.
Ada 11 bentuk jaring-jaring kubus yang berlainan, seperti ditunjukkan pada
Gambar 02 di bawah.
Gambar 02. Gambar Jaring-Jaring Kubus
42
d. Menemukan Rumus dan Menghitung Luas Permukaan Kubus
Luas sisi bangun ruang adalah mencari luas daerah bangun datar dari
bidang-bidang pada jaring-jaring yang membentuk sebuah bangun ruang. Untuk
mencari luas permukaan kubus, berarti sama saja dengan menghitung luas jaring-
jaring kubus tersebut. Perhatikan Gambar 03 di bawah ini!
Gambar 03. Menemukan Rumus Luas Permukaan Kubus ABCD.EFGH
Dari Gambar 03 di atas, diketahui bahwa P1 adalah persegi DCGH, P2
adalah persegi EADH, P3 adalah persegi ABCD, P4 adalah persegi BFGC, P5
adalah persegi FEHG, dan P6 adalah persegi EFBA. Sehingga diperoleh rumus
luas bangun di atas atau luas permukaan kubus di atas adalah Luas (P1 + P2 + P3 +
P4 + P5 + P6). L menyatakan ukuran luas permukaan suatu kubus, P adalah ukuran
luas persegi, s menyatakan ukuran panjang rusuk kubus tersebut. Karena
permukaan kubus merupakan 6 persegi yang kongruen dapat ditulis
L = 6 × P
L = 6 × s × s
Maka luas permukaan kubus dirumuskan: L = 6 s2.
s
s
s
43
e. Menemukan Rumus dan Menghitung Volume Kubus
Menemukan volume bangun ruang adalah mencari besar isi pada benda
ruang dalam bentuk benda pejal atau benda padat. Dalam menemukan rumus
volume kubus, buatlah kubus satuan volume. Kubus satuan volume adalah kubus
yang memiliki panjang rusuk satu satuan panjang misalnya 1 cm sehingga
volumenya 1 cm3. Jadi volume kubus satuan volume di bawah adalah 1 cm
3, seperti
Gambar 04 (a) di bawah ini.
(a)
(b)
Gambar 04. Menemukan Rumus Volume Kubus ABCD.EFGH
Dari Gambar 04 (b) di atas, diperlukan 27 kubus satuan volume untuk
membentuk Kubus ABCD.EFGH. Alas kubus terdiri dari 3 3 kubus satuan
volume = 9 kubus satuan volume. Tinggi kubus di atas = 3 kali tinggi kubus satuan
volume. Banyak kubus satuan volume seluruhnya = 3 9 = 27. Jadi, volume
Kubus ABCD.EFGH adalah 27 kubus satuan volume. Karena volume satu kubus
satuan volume = 1 cm3, maka volume Kubus ABCD.EFGH adalah 27 cm
3.
Jadi, jika V menyatakan ukuran volume suatu kubus dan s menyatakan
ukuran panjang rusuk kubus tersebut, maka volume kubus dapat dirumuskan
sebagai berikut.
V = s × s × s
V = s3
A B
D C
E F
H G
44
2. Balok
Balok adalah bangun ruang yang permukaannya terdiri dari tiga pasang
persegi panjang, dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan)
yang sama bentuk dan ukurannya. (Soenarjo dalam Asmita, 2008:114)
a. Sifat-Sifat Balok
Balok adalah bangun ruang yang permukaannya terdiri dari tiga pasang
persegi panjang, dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan)
yang sama bentuk dan ukurannya. Perhatikan Gambar 05 di bawah ini. Dari
gambar balok tersebut, sifat-sifat balok adalah (1) sisi-sisi balok berbentuk persegi
panjang; (2) rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran panjang yang sama; (3)
setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran panjang yang
sama; (4) setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran panjang yang sama;
(5) setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegi panjang.
Gambar 05. Balok ABCD.EFGH
Dari sifat-sifat balok di atas, siswa dapat menemukan benda-benda lain yang
berbentuk balok di lingkungan sekitar yang sering dijumpai di kehidupan sehari-
hari seperti kardus bekas minuman, kotak kue, kotak sepatu, dll, sehingga
pemahaman siswa menjadi lebih baik.
45
b. Bagian-Bagian Balok
Balok ABCD.EFGH pada gambar 05 di atas memiliki unsur-unsur
sebagai berikut.
1) Sisi/Bidang
Sisi balok adalah bidang yang membatasi suatu balok. Balok memiliki 6 sisi
yang semuanya berbentuk persegi panjang, yaitu: ABCD adalah sebagai sisi
bawah, EFGH adalah sebagai sisi atas, ABFE adalah sebagai sisi depan,
CDHG adalah sebagai sisi belakang, ADHE adalah sebagai sisi samping
kiri, dan BCGF adalah sebagai sisi samping kanan.
2) Rusuk
Rusuk balok adalah garis potong antara dua sisi/bidang balok dan terlihat
seperti kerangka yang menyusun balok. Perhatikan kembali Gambar 05! Balok
ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk, yaitu: AB , BC , CD , DA , EF , FG , GH , HE , AE , BF ,
CG , dan DH .
3) Titik Sudut
Titik sudut balok adalah titik potong antara tiga rusuk yang berdekatan. Dari
Gambar 05. Balok ABCD.EFGH memiliki 8 titik sudut , yaitu titik sudut A, B, C,
D, E, F, G, dan H.
4) Diagonal Bidang
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut
yang saling berhadapan dalam satu sisi/bidang. Perhatikan Gambar 05! Balok
memiliki 12 diagonal bidang, yaitu: AC , BD , AH , DE . EG , FH , BG , CF , AF , BE , DG ,
dan CH .
46
5) Diagonal Ruang
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang
saling berhadapan dalam satu ruang. Balok memiliki 4 diagonal ruang. Diagonal
ruang yang dimaksud adalah DF , GH , BH ,dan CE .
6) Bidang Diagonal
Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk balok yang
saling berhadapan pada balok. Balok memiliki 6 bidang diagonal berbentuk persegi
panjang, yaitu: ACGE, ABGH, CDEF, BCHE, ADGF, dan
BDHF.
c. Jaring-Jaring Balok
Jaring - jaring balok merupakan rangkaian 6 buah persegi panjang yang
terdiri dari 3 pasang persegi panjang yang kongruen. Adapun beberapa contoh
jaring – jaring balok ditunjukkan seperti Gambar di bawah ini.
Gambar 06. Jaring-Jaring Balok
Dari penjelasan di atas, siswa diharapkan dapat membuat jaring-jaring balok
sebagai alat peraga untuk memahami materi yang akan disampaikan.
d. Menemukan Rumus dan Menghitung Luas Permukaan Balok
Jaring-jaring balok yang diperoleh dari sebuah balok yang tersusun atas
47
rangkaian 6 persegi panjang. Rangkaian tersebut terdiri atas tiga pasang persegi
panjang yang setiap pasangannya memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
Perhatikan Gambar 07 di bawah ini!
(a) (b)
Gambar 07. Menemukan Rumus Luas Permukaan Balok ABCD.EFGH
Dari Gambar 07 (b) di atas, diketahui bahwa P1 adalah persegi panjang
DCGH, P2 adalah persegi panjang EADH, P3 adalah persegi panjang ABCD, P4
adalah persegi panjang BFGC, P5 adalah persegi panjang FEHG, dan P6 adalah
persegi panjang EFBA. Sehingga diperoleh rumus luas permukaan balok di atas
adalah Luas (P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6). Karena terdiri atas tiga pasang persegi
panjang yang setiap pasangannya memiliki bentuk dan ukuran yang sama yaitu P1
dengan P6, P2 dengan P4, dan P3 dengan P5. Sehingga AB=DC=EF=HG pada balok
dinyatakan dengan p, dimana p adalah ukuran panjang, BC=AD=FG=EH
dinyatakan dengan l, dimana l adalah ukuran lebar, BF=CG=AE=DH dinyatakan
dengan t, dimana t adalah ukuran tinggi seperti pada Gambar 07 (a), dan L
menyatakan ukuran luas permukaan suatu balok. Sehingga luas permukaan pada
balok dirumuskan:
Luas = (P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6)
Luas = (p × t) + (l × t) + (p × l) + (l × t) + (p × l) + (p × t)
Luas = (p × l) + (p × l) + (p × t) + (p × t) + (l × t) + (l × t)
p
t
l
48
Luas = 2((p × l) + (p × t) + (l × t))
Luas = 2(pl + pt + lt)
Jadi luas permukaan balok adalah sebagai berikut.
Rumus:
L = 2 (pl + pt + lt)
e. Menemukan Rumus dan Menghitung Volume Balok
Dalam menemukan rumus volume balok sama dengan menemukan rumus
volume kubus, untuk membuat Balok ABCD.EFGH seperti Gambar 08 (b) di
bawah ini diperlukan kubus satuan volume yang memiliki ukuran panjang rusuk
satu satuan panjang misalnya 1 cm sehingga volumenya 1 cm3.
(a)
(b)
Gambar 08. Menemukan Rumus Volume Balok ABCD.EFGH
Gambar 08 (b) di atas, menunjukkan bahwa untuk membentuk Balok
ABCD.EFGH diperlukan tumpukan kubus-kubus satuan volume sehingga
membentuk suatu balok. AB = 6 × panjang rusuk kubus satuan volume, BC = 3 ×
panjang rusuk kubus satuan volume, dan CG = 3 × panjang rusuk kubus satuan
volume. Banyak kubus satuan volume seluruhnya = (6 3 3) = 54. Jadi banyak
kubus satuan volume pada Balok ABCD.EFGH di atas adalah 54. Dengan
demikian volume balok dapat dicari dengan cara mengalikan ukuran panjang, lebar,
dan tinggi balok tersebut. Dimana V menyatakan ukuran volume, p menyatakan
A B
C D
E F
G H
49
ukuran panjang, l menyatakan ukuran lebar, dan t menyatakan ukuran tinggi. Maka
volume balok dapat dirumuskan sebagai berikut.
V = p × l × t
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
alat peraga atau dengan menggunakan alat peraga yang ada dalam kehidupan
sehari-hari, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai
pembelajaran bangun ruang serta dapat mempermudah siswa dalam menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan dalam
menghitung volume air dalam bak mandi, menghitung volume air minuman dalam
kemasan yang berbentuk kubus ataupun balok. Selain itu dapat membantu tukang
bangunan untuk menghitung luas permukaan suatu tembok bangunan yang akan
dipasangi keramik.
G. Implementasi CTL dalam Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar dengan
Bantuan Alat Peraga
Untuk mengatasi masalah pembelajaran matematika di sekolah khususnya
di SD berbagai pakar pendidikan matematika menyarankan agar siswa diarahkan
mempelajari matematika dalam konteks dimana mereka dapat melihat penerapan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pendekatan yang sesuai
dengan hal tersebut adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual
menggunakan dunia nyata sebagai titik awal untuk mengembangkan konsep dan
ide matematika, siswa diberikan kesempatan untuk mengkonstrusikan
pengetahuannya sendiri. Dalam konstruktivisme pengetahuan tumbuh dan
50
berkembang melalui pengalaman sehingga perkembangan kognitif sebagian besar
ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan.
Pendekatan kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja,
bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Dalam proses
belajar mengajar dengan pendekatan kontekstual, proses pembelajaran dapat
dikaitkan dengan komponen-komponen CTL itu sendiri yaitu: kontrukstivisme
(constructivisme), menemukan (inquiry),bertanya (questioning), masyarakat
belajar (learning community), pemodelan (modelling), penilaian yang sebenarnya
(authentic assessment), dan refleksi (reflection).
Berikut model pembelajaran bangun ruang melalui implementasi CTL
dengan bantuan alat peraga untuk siswa kelas V.
Tabel 01. Contoh Pembelajaran Bangun Ruang Sisi datar Melalui
Implementasi CTL dengan Bantuan Alat Peraga
Komponen CTL Kegiatan Guru
1.Konstruktivisme a. Guru memberikan masalah nyata untuk menggali
pengetahuan siswa dengan mencari contoh benda-
benda yang berbentuk kubus dan balok yang ada
disekitar siswa
b. Guru memberikan stimulus agar siswa
mengungkapkan apa yang ada dipikiran siswa
mengenai benda-benda yang berbentuk kubus dan
balok
c. Guru menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi
mereka sendiri dalam belajar
2. Inkuiri a. Guru mengarahkan siswa dalam menemukan
konsep berdasarkan alat peraga
b. Guru menyuruh siswa menyajikan hasil
observasinya pada teman sekelas
c. Guru membimbing siswa jika ada yang melakukan
kesalahan dan terus memotivasi siswa untuk
memperbaiki kesalahannya
3. Bertanya a. Guru menggali pemahaman siswa dengan cara
mengadakan tanya jawab untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa mengenai materi yang dibahas
b. Guru mendorong siswa untuk lebih banyak bertanya
51
tentang materi yang akan dibahas
4. Masyarakat
Belajar
a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok heterogen
yang anggotanya 4 sampai 5 orang
b. Guru menjelaskan kegiatan siswa yaitu secara
berkelompok siswa melakukan eksplorasi untuk
menemukan pemecahan masalah dari materi yang
dibahas
c. Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok dan model bangun ruang kubus dan balok
yang terbuat dari karton
5. Pemodelan a. Guru menggunakan alat peraga untuk menanamkan
konsep dan pemecahan masalah
b. Guru meminta masing-masing perwakilan
kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya
dengan memperagakan kembali model bangun
ruang kubus dan balok di depan kelas
6. Refleksi a. Guru menyuruh siswa menanyakan materi yang
belum dimengerti.
b. Guru membibing siswa untuk membuat kesimpulan
dan merangkum materi yang telah dipelajari.
7. Penilaian
Autentik
a. Guru memberikan penilaian terhadap hasil
presentasi yang telah dilakukan oleh perwakilan
masing-masing kelompok
b. Guru memberikan LKS untuk dikerjakan siswa
untuk mengetahui pemahaman siswa
c. Guru memberikan PR mengenai materi yang telah
dibahas
Berdasarkan Tabel 01 di atas, tampak bahwa proses pembelajaran
berlangsung dengan mengimplementasikan CTL dengan bantuan alat peraga.
Langkah-langkah pembelajaran dilaksanakan berdasarkan tujuh prinsip
pembelajaran efektif dalam pendekatan CTL, dimana siswa diarahkan untuk
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan menghubungkan materi pelajaran
dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pembelajaran
bangun ruang maka diperlukan adanya alat bantu pembelajaran yaitu dengan
penggunaan alat peraga.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, salah satu ciri penelitian
kualitatif adalah bahwa penelitian ini mempunyai latar alamiah (natural setting).
(Moleong, 2002:4). Menurut Suandhi (2006b:3) ”penelitian kualitatif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-
kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri
peneliti sebagai instrumen kunci.” Peneliti dalam melakukan penelitian berusaha
untuk tetap menjaga konteks dan keutuhan kelas, serta meminimalkan pengaruh
terhadap kelas.
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
atau Classroom Action Research. “Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk
penilaian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar
dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan mutu praktek-praktek pembelajaran di
kelas secara lebih profesional.” (Suandhi, 2006a:3). Salah satu karakteristik dari
penelitian tindakan kelas adalah upaya untuk memecahkan suatu permasalahan
(problema) yang dihadapi yakni bertolak dari persoalan praktek pembelajaran
sehari-hari serta menawarkan cara dan prosedur untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas dengan
melihat indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada
siswa.
52
53
Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK model
Kemmis dan Mc. Taggart. PTK model Kemmis dan Mc. Taggart merupakan
pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Hanya saja,
komponen tindakan dan observasi dijadikan satu kesatuan, karena pada
kenyataannya implementasi kedua komponen tersebut tidak dapat dipisahkan,
artinya kedua tindakan tersebut dilakukan dalam satu kesatuan waktu (Suandhi,
2006a:16). Desain PTK model ini terdiri dari empat komponen dengan tiga tahap
dalam satu siklusnya, meliputi: (1) perencanaan, menyangkut rencana tindakan apa
yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku
dan sikap sebagai solusinya, (2) tindakan dan observasi, menyangkut apa yang
dilakukan oleh guru atau peneliti dalam upaya perbaikan, peningkatan atau
perubahan yang diinginkan, dan mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang
dilakukan atau yang dikenakan terhadap siswa, dan (3) refleksi yaitu: peneliti
mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan,
dari berbagai segi.
Desain PTK model Kemmis dan Mc. Taggart digambarkan sebagai berikut
Gambar 09. Desain PTK Model Kemmis & Mc. Taggart
(dimodifikasi dari Suandhi, 2006a:17)
54
B. Kehadiran Peneliti
Moleong (2002:4) menyatakan bahwa “ciri penelitian kualitatif mempunyai
latar alami, ketika penelitian dilaksanakan peneliti berusaha masuk ke tempat
penelitian dan menjadi bagian dari keutuhan kelas.” Agar dapat memenuhi syarat
tersebut, peneliti berperan sebagai guru di tempat penelitian selama penelitian
dilaksanakan, disamping sebagai pengumpul data dan penganalisis data.
Jadi kehadiran peneliti di lapangan adalah sebagai guru, pengumpul data,
dan penganalisis data selama penelitian dilaksanakan.
C. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 10 Kesiman, Kecamatan Denpasar
Timur, Kota Denpasar. Sebagai subyek dalam penelitian adalah siswa kelas VA SD
Negeri 10 Kesiman sebanyak 44 orang yang terdiri dari 21 laki-laki dan 24
perempuan.
D. Data dan Sumber Data
Data yang dapat membantu tercapainya tujuan PTK ini, yaitu: (1) data
aktivitas belajar siswa, (2) data prestasi belajar siswa, (3) data keterlaksanaan
pembelajaran, dan (4) catatan lapangan.
1. Data Aktivitas Belajar Siswa
Data tentang aktivitas belajar siswa menggambarkan suasana kelas dan
partisipasi siswa saat pembelajaran berlangsung. Data aktivitas belajar siswa
berupa skor yang diperoleh dari pengamatan secara langsung yang dilakukan
peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran matematika terhadap subjek penelitian,
55
yaitu siswa kelas VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013/2014.
Data aktivitas belajar merupakan data primer karena diperoleh dari
observasi langsung oleh peneliti dan rekan sejawat pada saat proses belajar
mengajar dikelas berlangsung.
2. Data Prestasi Belajar Siswa
Data tentang prestasi belajar siswa pada pra-siklus merupakan data yang
diperoleh dari guru mata pelajaran matematika yaitu data pada semester ganjil.
Data prestasi belajar siswa berupa nilai yang bersumber dari tes secara langsung
yang dilakukan peneliti terhadap subjek penelitian. Nilai diperoleh dari hasil tes
yang dilakukan pada pertemuan terakhir pada masing-masing siklus.
Data prestasi belajar merupakan data primer karena diperoleh dari observasi
langsung oleh peneliti dan rekan sejawat pada saat proses belajar mengajar dikelas
berlangsung. Data prestasi belajar merupakan data pimer juga karena diperoleh
langsung dari hasil tes prestasi belajar siswa.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong,
2002:153) adalah “catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan
dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam
penelitian kualitatif.” Jadi catatan lapangan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah segala hasil pencatatan tentang apa yang dapat dijadikan sebagai sumber
data yang konkret. Analisis data dalam penelitian kualitatif memerlukan data yang
konkret bukan data yang hanya berasal dari ingatan saja. Sehingga catatan lapangan
menjadi penting dalam penelitian ini. Catatan lapangan bersumber dari segala yang
didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan selama penelitian dilaksanakan.
56
Catatan lapangan merupakan data primer karena diperoleh dari observasi
langsung oleh peneliti dan rekan sejawat pada saat proses belajar mengajar dikelas
berlangsun dari awal sampai akhir kegiatan belajar mengajar.
4. Keterlaksanaan Pembelajaran
Data keterlaksanaan pembelajaran berisikan hasil pengamatan oleh teman
sejawat atau guru kelas mengenai pelaksanaan pembelajaran kontekstual dengan
bantuan alat peraga. Data ini digunakan untuk mengetahui apakah pembelajaran
yang dilakukan telah sesuai atau tidak dengan langkah-langkah penerapan
pendekatan pembelajaran kontekstual dengan bantuan alat peraga. Data
keterlaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini bersumber dari hasil observasi
terhadap kegiatan guru kelas VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran
2013/2014 selama pelaksanaan pembelajaran.
Data keterlaksanaan pembelajaran merupakan data primer karena diperoleh
dari observasi langsung oleh peneliti dan rekan sejawat pada saat proses belajar
mengajar dikelas berlangsung.
E. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Metode Pengumpulan Data Aktivitas Belajar Siswa
Untuk mengumpulkan data aktivitas belajar siswa digunakan teknik
observasi yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan jalan melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis (Suandhi, 1997:40). Instrumen yang
digunakan dalam melakukan observasi berupa lembar observasi yang berisi
57
indikator-indikator perilaku siswa yang akan diamati selama proses pembelajaran
berlangsung. Menurut Supinah (dalam Wahyuni, 2011:49), adapun indikator
perilaku siswa tersebut adalah: (1) antusiasme siswa dalam proses pembelajaran,
(2) interaksi siswa dengan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung,
(3) interaksi siswa dengan siswa pada saat poses pembelajaran berlangsung,
(4) kerjasama siswa dalam kelompok belajar, (5) partisipasi siswa dalam
menyimpulkan materi pelajaran. Setiap indikator terdapat masing-masing empat
deskriptor. Banyaknya deskriptor dari kelima indikator tersebut adalah 20
deskriptor.
Setiap deskriptor pada masing-masing indikator yang tampak selama
berlangsungnya pembelajaran dicatat pada lembar observasi dengan memakai tanda
rumput (√). Jika sebuah deskriptor tampak, maka diberi skor 1 dan jika tidak
tampak diberi skor 0. Apabila semua deskriptor yang ada tampak pada siswa maka
akan menjadi skor maksimal idealnya adalah 20 dan skor minimal idealnya
adalah 0. Secara lengkap lembar observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat
pada lampiran.
2. Metode Pengumpulan Data Prestasi Belajar Siswa
Metode pengumpulan data prestasi belajar yang digunakan adalah metode
tes, yang dilaksanakan pada setiap pertemuan akhir siklus. Instrumen yang dipakai
dalam pengumpulan data ini menggunakan tes prestasi belajar siswa dalam bentuk
tes obyektif dan tes uraian yang dilaksanakan pada akhir siklus. Tes ini terdiri dari
10 soal obyektif dan 5 soal uraian atau essay.
Pemberian skor untuk soal objektif, apabila jawaban siswa benar diberi skor
58
1, dan apabila salah atau tidak dijawab diberi skor 0. Sehingga skor maksimal
untuk soal objektif adalah 10 dan skor minimal adalah 0. Sedangkan pemberian
skor untuk soal uraian dilakukan dengan cara membandingkan jawaban masing-
masing siswa dengan model jawaban yang telah disiapkan dan diberikan skor
sesuai dengan tingkat kebenaran jawabannya. Berikut lima kriteria jawaban siswa
dengan skor masing-masing.
Tabel 02. Kriteria Penskoran Tes Prestasi Belajar Siswa dalam Bentuk Soal
Uraian
No Model Jawaban Siswa Skor
1 Tidak memberikan suatu penyelesaian sama sekali 0
2 Mencoba memberikan penyelesaian tetapi salah
total
1
3 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur
benarnya tetapi belum memadai
2
4 Melaksanakan algoritma yang relevan dengan lengkap,
tetapi ada kesalahan dalam perhitungan matematis
3
5 Memberikan suatu penyelesaian yang benar dan
lengkap
4
Sesuai dengan Tabel 02 di atas, skor maksimal dalam bentuk soal uraian
adalah 20 dan skor minimal adalah 0. Maka skor maksimal ideal dari soal objektif
dan uraian yaitu 30 dan skor minimal adalah 0. Nilai prestasi belajar masing-
masing siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor yang diperoleh siswa dari soal
objektif dan uraian dibagi skor maksimal idial kemudian dirumuskan menjadi nilai
dengan skala seratus. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
100 30
uraian) skor tes objektif (skor tes
Contoh:
59
Misalkan skor tes objektif 8, dan skor tes uraian 16 maka jumlah skor yang
diperoleh siswa adalah 24, sehingga siswa tersebut memperoleh nilai:
80100 30
24 .
Secara lengkap tes prestasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran.
3. Catatan Lapangan
Data yang berupa catatan lapangan dikumpulkan dengan cara membuat
catatan tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan saat observasi
dilakukan. Langkah-langkah penulisan catatan lapangan adalah sebagai berikut: (1)
pencatatan awal, dilakukan sewaktu berada di tempat penelitian dengan jalan
menuliskan hanya kata-kata kunci, (2) pencatatan lengkap, dilakukan setelah
kembali ke tempat tinggal, dan (3) apabila sewaktu ke lapangan penelitian,
kemudian teringat bahwa masih ada yang belum dicatat, maka hal tersebut dicatat
kembali untuk melengkapi catatan sebelumnya (Moleong, 2002:159). Hasil dan
temuan dari pencatatan lapangan selanjutnya didiskusikan oleh peneliti dengan
rekan sejawat sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti dalam melakukan refleksi.
4. Keterlaksanaan Pembelajaran
Data keterlaksanaan pembelajaran dikumpulkan dengan metode observasi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi yang berisikan 18 item
kegiatan guru yang menunjukkan bahwa pembelajaran yang berlangsung
mengimplementasikan CTL. Setiap item kegiatan yang tampak selama
pembelajaran berlangsung dicatat pada lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran. Jika setiap item tampak maka pada lembar observasi diberi skor 1
60
dan jika tidak tampak diberi skor 0, sehingga skor maksimal ideal (SMI) yang
diperoleh adalah 18. Secara lengkap lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran
dapat dilihat pada lampiran.
F. Metode Analisis Data
1. Metode Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
Data aktivitas belajar siswa dianalisis dengan teknik analisis statistik
deskriptif. Aktivitas belajar siswa diamati dan dicatat pada lembar observasi
aktivitas belajar siswa. Kriteria penggolongan aktivitas belajar siswa disusun
berdasarkan rata-rata skor aktivitas belajar siswa (A ), mean ideal (MI), dan standar
deviasi ideal (SDI). Mengacu pada pendapat Nurkancana dan Sunartana
(1992:100), rata-rata skor aktivitas belajar siswa (A ), mean ideal (MI), dan standar
deviasi ideal (SDI) diperoleh dengan rumus sebagai berikut
A = jumlah skor aktivitas belajar siswa
banyaknya siswa yang diamati
MI = 1
2 × Skor maksimal ideal
SDI = 1
3 × MI
Selanjutnya penggolongan aktivitas belajar siswa menggunakan kriteria
sebagai berikut.
Tabel 03. Pedoman Pengkategorian Aktivitas Belajar Siswa
(diadopsi dari Nurkancana dan Sunartana, 1992:103)
No Kriteria Kategori
1 MI + 1,5 SDI ≤ A Sangat aktif
2 MI + 0,5 SDI ≤ A < MI + 1,5 SDI Aktif
3 MI – 0,5 SDI ≤ A < MI + 0,5 SDI Cukup Aktif
4 MI – 1,5 SDI ≤ A < MI – 0,5 SDI Kurang Aktif
5 A < MI – 1,5 SDI Sangat Kurang Aktif
MI = 2
1 × 20 = 10
61
SDI = 3
1 × 10 = 3,33
Berdasarkan nilai MI adalah 10 dan SDI adalah 3,33 maka didapat kriteria
aktivitas belajar siswa sebagai berikut.
Tabel 04. Pedoman Konversi Skor Aktivitas Belajar siswa
No Kriteria Kategori
1 14,995 ≤ A Sangat aktif
2 11,665 ≤ A < 14,995 Aktif
3 8,335 ≤ A < 11,665 Cukup Aktif
4 5,005 ≤ A < 8,335 Kurang Aktif
5 A < 5,005 Sangat Kurang Aktif
Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan optimal apabila aktivitas
belajar siswa minimal mencapai katagori”aktif”.
2. Metode Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Analisis data prestasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif . Menurut Nurkancana dan
Sunartana (2009:38) analisis dilakukan dengan mencari rata-rata nilai prestasi
belajar siswa ( X ), Daya Serap (DS) dan Ketuntasan Belajar (KB) siswa masing-
masing dengan rumus sebagai berikut.
a. Rata-Rata Nilai Prestasi Belajar Siswa
X = N
X
Dimana:
X = Rata-rata nilai prestasi belajar siswa
∑X = Jumlah nilai siswa
N = Banyak siswa yang mengikuti tes
62
b. Daya Serap
DS = Ideal Tertinggi Nilai
× 100%
Keterangan:
DS = Daya serap
X = Rata-rata nilai prestasi belajar siswa
c. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar siswa (KB) dapat dicari dengan rumus sebagai berikut
KB = N
Ni 100%
Keterangan:
KB = Ketuntasan belajar
Ni = Banyak siswa yang memperoleh nilai > 75
N = Banyak siswa yang mengikuti tes
Berdasarkan Kurikulum SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013/2014,
pembelajaran dikatakan optimal apabila tercapainya rata-rata nilai prestasi belajar
siswa ( X ) ≥ 75, daya serap (DS) ≥ 80% dan ketuntasan belajar (KB) ≥ 85%.
3. Metode Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran
Data keterlaksanaan pembelajaran dianalisis dengan teknik statistik
deskriptif yaitu dengan menentukan persentase keterlaksanaan pembelajaran.
Dalam penelitian ini, skor maksimal ideal (SMI) data keterlaksanaan pembelajaran
63
adalah 18. Dengan demikian, persentase keterlaksanaan pembelajaran (KP) dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut.
KP = T
SMI × 100%
Keterangan:
T = Banyak item kegiatan yang teramati
SMI = Skor Maksimal Ideal
Selanjutnya pedoman yang digunakan sebagai standar pengkategorian
keterlaksanaan pembelajaran menurut adalah sebagai berikut.
Tabel 05. Pedoman Pengkategorian Keterlaksanaan Pembelajaran
(dimodifikasi dari Nurkancana dan Sunartana, 1992:93)
No Tingkat Keterlaksanaan Kualifikasi
1 90% - 100% Sangat Baik
2 80% - 89% Baik
3 65% - 79% Cukup Baik
4 55% - 64% Kurang Baik
5 0% - 54% Sangat Kurang Baik
Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan optimal apabila
keterlaksanaan pembelajaran melalui implementasi CTL dengan bantuan alat
peraga minimal mencapai kualifikasi “baik”.
G. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik
triangulasi, pemeriksaan sejawat dan guru serta melalui diskusi dan konsultasi
dengan dosen pembimbing. Moleong (2002:178) mengemukakan bahwa triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
64
Triangulasi dilakukan dengan memadukan hasil observasi, tes, dan hasil pencatatan
sehingga diperoleh data yang representatif. Teknik pemeriksaan sejawat melalui
diskusi dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang
diperoleh dalam bentuk diskusi dengan guru mata pelajaran matematika.
Dalam penelitian ini, triangulasi dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi
dilakukan secara terpadu, yang melibatkan dua orang teman sejawat dan seorang
guru kelas. Hasil triangulasi dan pemeriksaan sejawat tersebut dikonsultasikan
pada dosen pembimbing untuk mendapat arahan atau revisi bila diperlukan.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dalam beberapa siklus
dengan ketentuan siklus dapat dihentikan apabila semua indikator keberhasilan
pembelajaran telah tercapai. Adapun indikator keberhasilan pembelajaran dalam
PTK ini adalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran dikatakan berlangsung secara
optimal apabila aktivitas belajar siswa telah mencapai kategori minimal aktif; (2)
Pembelajaran berlangsung optimal apabila rata-rata nilai prestasi belajar siswa (X )
≥75, DS≥80% dan KB≥85%; dan (3) Pembelajaran berlangsug optimal apabila
keterlaksanaan pembelajaran telah mencapai minimal kategori baik. Adapaun
prosedur PTK ini adalah sebagai berikut.
1. Refleksi Awal
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas dan observasi di kelas V A
SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013/2014, diketahui aktivitas dan prestasi
belajar matematika siswa masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil
65
wawancara, dimana fakta mengenai prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai
rata-rata kelas untuk mata pelajaran matematika pada semester ganjil tahun
pelajaran 2013/2014, menunjukkan masih berada di bawah standar KKM yang
ditetapkan, dimana pencapaian rata-rata nilai prestasi siswa yang masih kurang
dari 75 yaitu 68,88, ketuntasan belajar (KB) di bawah 85% yaitu hanya 66%, dan
daya serap (DS) juga di bawah 80% yaitu hanya 69%. Disamping itu dari hasil
pengamatan kegiatan pembelajaran, ternyata guru dominan menggunakan metode
ceramah, kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada guru, dalam menjelaskan
materi, guru jarang menggunakan alat peraga. Selain itu juga, guru tidak
memberikan aplikasi materi pembelajaran secara langsung dengan kehidupan
sehari-hari supaya siswa mudah memahami materi yang diajarkan. Sementara
siswa hanya mencatat yang di tulis guru di papan tulis, tanpa ada aktivitas yang
membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga
siswa menjadi kurang konsentrasi, sering bermain dengan temannya, siswa tidak
berani menanyakan langsung kepada guru apabila ada materi yang belum
dipahami, sehingga dari tingkah laku siswa terlihat bahwa siswa bosan mengikuti
pelajaran.
Melihat persoalan tersebut, maka salah satu implementasi pembelajaran
yang diduga mampu mengatasi persoalan tersebut adalah dengan
mengimplementasikan Contextual Teaching and Learning (CTL). Pembelajaran
Kontekstual (CTL) adalah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa
siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi
akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam soal-soal
66
sekolah sehingga mereka bisa mengkaitkan informasi baru dengan pengetahuan
dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.
2. Siklus I
Siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan dengan rincian 2 kali
pertemuan untuk pelaksanaan tindakan yaitu pertemuan 1 penyampaian materi
tentang sifat-sifat kubus, pertemuan 2 penyampaian materi tentang menemukan
rumus luas permukaan dan volume kubus, dan 1 kali pertemuan untuk tes prestasi
belajar. Langkah-langkah pelaksanaan untuk setiap siklus terdiri dari tiga tahap,
yaitu: perencanaan, tindakan dan observasi serta refleksi.
a. Perencanaan Tindakan
Sesuai permasalahan yang muncul pada refleksi awal maka akan diterapkan
pendekatan pembelajaran kontekstual dengan bantuan alat peraga. Selanjutnya ada
beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam siklus ini yaitu (1) menentukan dan
menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan; (2) menyiapkan alat peraga
yang berbentuk kubus; (3) menyiapkan instrumen penelitian berupa (a) Program
Satuan Pembelajaran (PSP); (b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mengacu pada langkah-langkah CTL; (c) Lembar Kerja Siswa (LKS); (d) alat
evaluasi untuk siklus I (tes prestasi belajar) yang berupa tes bentuk obyektif dan
uraian; (e) lembar observasi aktivitas belajar siswa; (f) lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran; dan (g) buku untuk catatan lapangan.
b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Berdasarkan perencanaan tindakan di atas pada tahap ini peneliti
melaksanakan pembelajaran bangun ruang sisi datar melalui implementasi CTL
67
dengan bantuan alat peraga. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan
adalah sebagai berikut.
1) Pertemuan I
Langkah-Langkah Pembelajaran untuk Pertemuan I pada Siklus I
No.
Tahapan
dan
komponen
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Pendahuluan
1) Mengabsen siswa
2) Memberikan pengarahan
kepada siswa tentang
model CTL
3) Menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada
siswa
1) Mendengarkan guru
melakukan absen
2) Mendengarkan arahan dari
guru
3) Mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan
2. Kegiatan Inti
4) Guru memberikan
masalah nyata untuk
menggali pengetahuan
siswa dengan mencari
contoh benda-benda
yang berbentuk kubus
5) Guru memberikan
stimulus agar siswa
mengungkapkan apa
yang ada dipikiran
siswa mengenai benda-
benda yang berbentuk
kubus
6) Guru menyadarkan
siswa untuk
menerapkan strategi
mereka sendiri dalam
belajar
7) Guru mengarahkan
siswa dalam
menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
8) Guru menyuruh siswa
menyajikan hasil
observasinya pada
teman sekelas
9) Guru membimbing
siswa jika ada yang
4) Mencari contoh benda-
benda yang berbentuk
kubus yang ada
disekitarnya
5) Mengungkapkan apa yang
ada dipikiran mengenai
benda-benda yang
berbentuk kubus
6) Menerapkan strategi
sendiri dalam belajar
7) Menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
yang berbentuk kubus
8) Menyajikan hasil
observasinya pada teman
sekelas
9) Meneliti kesalahan dan
terus memperbaiki
68
melakukan kesalahan
dan terus memotivasi
siswa untuk
memperbaiki
kesalahannya
10) Guru menggali
pemahaman siswa
dengan cara
mengadakan tanya
jawab untuk
mengetahui tingkat
pemahaman siswa
mengenai materi yang
dibahas
11) Guru mendorong siswa
untuk lebih banyak
bertanya tentang materi
yang dibahas
12) Guru membagi siswa
ke dalam kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
13) Guru menjelaskan
kegiatan siswa yaitu
secara berkelompok
siswa melakukan
eksplorasi untuk
menemukan pemecahan
masalah dari materi
yang dibahas
14) Guru membagikan LKS
kepada masing-masing
kelompok dan model
bangun ruang kubus
15) Guru menggunakan alat
peraga untuk
menanamkan konsep
dan pemecahan
masalah
16) Guru meminta masing-
masing perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
kesalahannya
10) Bertanya untuk
mengetahui hal-hal yang
belum dimahami
mengenai materi yang
dibahas
11) Lebih banyak bertanya
tentang materi yang
dibahas
12) Membentuk kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
13) Mendengarkan penjelasan
guru dalam berdiskusi
dikelompok
14) Menerima LKS yang
diberikan guru dan model
bangun ruang kubus
15) Mendengarkan penjelasan
guru dengan alat peraga
16) Masing-masing
perwakilan kelompok
menyampaikan hasil
69
kubus dan balok di
depan kelas
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
kubus di depan kelas
3. Penutup 17) Guru menyuruh siswa
menanyakan materi
yang belum dimengerti.
18) Guru membibing siswa
untuk membuat
kesimpulan dan
merangkum materi
yang telah dipelajari.
19) Guru memberikan
penilaian terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
masing kelompok
20) Guru memberikan LKS
untuk dikerjakan siswa
untuk mengetahui
pemahaman siswa
21) Guru memberikan PR
mengenai materi yang
telah dibahas
17) Menanyakan materi yang
belum dimengerti.
18) Membuat kesimpulan dan
merangkum materi yang
telah dipelajari.
19) Mendengarkan penilaian
guru terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
masing kelompok
20) Menerima LKS yang
diberikan guru
21) Mencatat PR mengenai
materi yang telah dibahas
2) Pertemuan II
Langkah-langkah Pembelajaran untuk Pertemuan II pada Siklus I
No.
Tahapan
dan
komponen
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Pendahuluan
1) Mengabsen siswa
2) Memberikan pengarahan
kepada siswa tentang
model CTL
3) Menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada
siswa
1) Mendengarkan guru
melakukan absen
2) Mendengarkan arahan dari
guru
3) Mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan
2. Kegiatan Inti
4) Guru memberikan
masalah nyata untuk
menggali pengetahuan
siswa tentang luas
permukaan dan voleme
4) Mendengarkan arahan
guru tentang luas
permukaan dan voleme
bangun ruang kubus
70
bangun ruang kubus
5) Guru memberikan
stimulus agar siswa
mengungkapkan apa
yang ada dipikiran
siswa mengenai luas
permukaan dan voleme
bangun ruang kubus
6) Guru menyadarkan
siswa untuk
menerapkan strategi
mereka sendiri dalam
belajar
7) Guru mengarahkan
siswa dalam
menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
8) Guru menyuruh siswa
menyajikan hasil
observasinya pada
teman sekelas
9) Guru membimbing
siswa jika ada yang
melakukan kesalahan
dan terus memotivasi
siswa untuk
memperbaiki
kesalahannya
10) Guru menggali
pemahaman siswa
dengan cara
mengadakan tanya
jawab untuk
mengetahui tingkat
pemahaman siswa
mengenai materi yang
dibahas
11) Guru mendorong siswa
untuk lebih banyak
bertanya tentang materi
yang dibahas
12) Guru membagi siswa
ke dalam kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
13) Guru menjelaskan
5) Mengungkapkan apa yang
ada dipikiran mengenai
luas permukaan dan
voleme bangun ruang
kubus
6) Menerapkan strategi
mereka sendiri dalam
belajar
7) Menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
yang berbentuk kubus
8) Menyajikan hasil
observasinya pada teman
sekelas
9) Meneliti kesalahan dan
terus memperbaiki
kesalahannya
10) Bertanya untuk
mengetahui hal-hal yang
belum dimahami
mengenai materi yang
dibahas
11) Lebih banyak bertanya
tentang materi yang
dibahas
12) Membentuk kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
71
kegiatan siswa yaitu
secara berkelompok
siswa melakukan
eksplorasi untuk
menemukan pemecahan
masalah dari materi
yang dibahas
14) Guru membagikan LKS
kepada masing-masing
kelompok dan model
bangun ruang kubus
15) Guru menggunakan alat
peraga untuk
menanamkan konsep
dan pemecahan
masalah
16) Guru meminta masing-
masing perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
kubus dan balok di
depan kelas
13) Mendengarkan penjelasan
guru dalam berdiskusi
dikelompok
14) Menerima dan
mengerjakan LKS yang
diberikan guru dan model
bangun ruang kubus
15) Mendengarkan penjelasan
guru dalam menggunakan
alat peraga
16) Masing-masing
perwakilan kelompok
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
kubus di depan kelas
3. Penutup 17) Guru menyuruh siswa
menanyakan materi
yang belum dimengerti.
18) Guru membibing siswa
untuk membuat
kesimpulan dan
merangkum materi
yang telah dipelajari.
19) Guru memberikan
penilaian terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
masing kelompok
20) Guru memberikan LKS
untuk dikerjakan siswa
untuk mengetahui
pemahaman siswa
21) Guru memberikan PR
mengenai materi yang
telah dibahas
17) Menanyakan materi yang
belum dimengerti.
18) Membuat kesimpulan dan
merangkum materi yang
telah dipelajari.
19) Mendengarkan penilaian
guru terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
masing kelompok
20) Menerima LKS yang
diberikan guru dan
mengerjakannya
21) Mencatat PR mengenai
materi yang telah dibahas
72
Selama pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama dan pertemuan
kedua, dilakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan
dengan mengamati aktivitas belajar siswa dan keterlaksanaan pembelajaran
berdasarkan pendekatan pembelajaran kontekstual berbantuan alat peraga yang
dilakukan guru. Dalam observasi peneliti meminta bantuan kepada dua orang
teman sejawat dan seorang guru kelas untuk mengamati jalannya proses
pembelajaran secara keseluruhan, serta mengamati kendala yang nampak selama
proses pembelajaran sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan siklus
berikutnya. Hasil observasi dicatat pada lembar observasi aktivitas belajar siswa,
lembar keterlaksanaan pembelajaran, dan buku catatan lapangan.
3) Pertemuan III
Pada pertemuan ketiga akan diadakan evaluasi dengan memberikan tes
prestasi akhir siklus I kepada siswa sesuai materi yang telah dibahas pada
pertemuan I dan pertemuan II.
c. Refleksi
Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat mengkaji kendala yang
dihadapi dari tindakan yang telah dilaksanakan. Sebagai acuan dalam refleksi ini
adalah: (1) hasil observasi aktivitas belajar siswa; (2) hasil tes prestasi belajar siswa
akhir siklus I; (3) keterlaksanaan pembelajaran: dan (4) catatan lapangan. Hasil dari
refleksi ini dijadikan dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan
dan pelaksanaan tindakan pada siklus I untuk kemudian dilaksanakan pada siklus
II.
73
3. Siklus II
Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki kendala dan kekurangan yang
terjadi pada siklus I serta direncanakan untuk dilaksanakan dalam tiga kali
pertemuan, yaitu dua kali pertemuan untuk menyampaikan materi pelajaran melalui
implementasi CTL dan satu pertemuan lagi untuk tes akhir siklus. Pertemuan
pertama membahas tentang mendefinisikan balok, sifat-sifat balok dan bagian-
bagiannya serta menggambarkan jaring-jaring balok. Pertemuan kedua membahas
tentang menghitung luas permukaan dan volume balok. Seperti halnya pada siklus
I, komponen-komponen pada siklus II sama dengan siklus I.
Pada siklus II ini kembali dilakukan refleksi berdasarkan hasil observasi dan
hasil tes prestasi belajar siswa yang diperoleh pada akhir siklus II. Jika pada data
hasil observasi dan evaluasi yang dicapai siswa pada siklus II tidak terdapat
kendala-kendala yang sangat berarti serta proses pembelajaran telah optimal maka
akan dirumuskan rekomendasi penelitian ini berhasil dan siklus dihentikan, apabila
tidak maka akan dilakukan siklus berikutnya. Proses pembelajaran dikatakan telah
optimal apabila (1) aktivitas belajar siswa mencapai kategori minimal ”aktif” (2)
rata-rata nilai prestasi belajar siswa (X ) ≥75, DS≥80% dan KB≥85%; dan (3)
keterlaksanaan pembelajaran telah mencapai minimal kategori “baik”.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 10 Kesiman tahun
pelajaran 2013/2014 dengan melibatkan 44 siswa sebagai subjek penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan sampai dua siklus yang berlangsung mulai tanggal 19
April sampai dengan 30 April 2014. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat
dilihat pada lampiran 09.
Data yang dikumpulkan meliputi data aktivitas belajar siswa, data prestasi
belajar siswa, dan data keterlaksanaan pembelajaran. Data aktivitas belajar siswa
dan keterlaksanaan pembelajaran dikumpulkan dengan teknik observasi dan data
prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan teknik tes yang berbentuk tes obyektif
dan tes uraian.
Data aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II secara berturut-turut
disajikan pada Lampiran 15, Lampiran 20, Lampiran 33 dan Lampiran 38.
Selanjutnya data prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II disajikan pada
Lampiran 27 dan Lampiran 45 serta data keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I
dan II disajikan pada Lampiran 16, Lampiran 21, Lampiran 34, dan Lampiran 39.
Hasil analisis data pada penelitian ini disajikan sebagai berikut.
1. Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
Berdasarkan analisis data aktivitas belajar siswa sebagaimana tercantum
pada Lampiran 25 dan Lampiran 43 maka dapat disajikan rekapitulasi hasil analisis
74
75
data aktivitas belajar siswa seperti pada Tabel 08 berikut.
Tabel 08. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa
Siklus Pertemuan Rata-rata Skor Aktivitas
Belajar Siswa Katagori
I
I 7,93 Kurang Aktif
II 8,59 Kurang Aktif
Rata-rata 8,27 Kurang Aktif
II
IV 10,59 Cukup Aktif
V 13,41 Aktif
Rata-rata 12,00 Aktif
2. Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan analisis data prestasi belajar siswa sebagaimana tercantum pada
Lampiran 27 dan Lampiran 45 diperoleh: a) Rata-rata nilai prestasi belajar siswa (
X ) pada siklus I dan siklus II berturut-turut sebesar: 76,50 dan 82,68 dengan
persentase peningkatan 8,08%, b) Daya Serap (DS) pada siklus I dan siklus II
berturut-turut sebesar: 76,50% dan 82,68% dengan persentase peningkatan 8,08% ,
c) Ketuntasan Belajar (KB) pada siklus I dan siklus II berturut-turut sebesar:
70,50% dan 88,64% dengan persentase peningkatan 25,73%”. Adapun rekapitulasi
hasil analisis data prestasi belajar siswa disajikan pada Tabel 09 berikut.
Tabel 09. Rekapitulasi Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
No. Komponen
Prestasi Belajar
Siklus Persentase Peningkatan
dari Siklus I ke Siklus II I II
1 Rata-Rata Nilai Prestasi
Belajar Siswa ( X ) 76,50 82,68 8,08%
2 Daya Serap (DS) 76,50% 82,68% 8,08%
3 Ketuntasan Belajar (KB) 70,50% 88,64% 25,73%
3. Hasil Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan analisis data keterlaksanaan pembelajaran pada Lampiran 28,
76
dan Lampiran 46, maka dapat disajikan rekapitulasi hasil analisis data
keterlaksanaan pembelajaran seperti pada Tabel 10 berikut
Tabel 10. Reapitulasi Hasil Analisis Data Keterlaksanaan Pembelajaran
Siklus Pertemuan Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Katagori
I
I 61,11% Kurang Baik
II 72,22% Cukup Baik
Rata-rata 66,17% Cukup Baik
II
IV 88,89% Baik
V 100% Sangat Baik
Rata-rata 94,45% Sangat Baik
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi di kelas VA SD Negeri 10 Kesiman, diketahui
aktivitas dan prestasi belajar siswa masih rendah. Hal tersebut dapat diketahui dari
hasil wawancara, dimana fakta mengenai prestasi belajar siswa yang dilihat dari
nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran matematika pada semester ganjil tahun
pelajaran 2013/2014, menunjukkan masih berada di bawah standar KKM yang
ditetapkan, dimana pencapaian rata-rata nilai prestasi siswa yang masih kurang
dari 75, ketuntasan belajar (KB) di bawah 85%, dan daya serap (DS) juga di bawah
75%. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka diadakan penelitian tindakan kelas
dengan judul meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa melalui
implementasi CTL dengan bantuan alat peraga pada siswa kelas VA SD Negeri 10
Kesiman tahun pelajaran 2013/2014.
Dari hasil analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus I diketahui
bahwa rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 8,28 dengan katagori
“kurang aktif”. Hasil analisis data prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh
77
rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ) yaitu 76,50, Daya Serap (DS) yaitu
76,50%, dan Ketuntasan Belajar (KB) yaitu 70,50%. Serta hasil persentase
keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I adalah 66,17% dengan katagori “cukup
baik”. Berdasarkan hasil analisis data aktivitas belajar, data prestasi belajar siswa
dan data keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I tersebut maka dapat dikatakan
bahwa pembelajaran pada siklus I belum optimal sebab pembelajaran dikatakan
optimal apabila rata-rata skor aktivitas belajar siswa mencapai kategori aktif yaitu
jika 11,665 ≤ Ā < 14,995 dan prestasi belajar siswa minimal memenuhi standar
KKM yang ditetapkan yaitu ( X ) minimal 75, daya serap (DS) minimal 75% dan
ketuntasan belajar (KB) minimal 85%. Serta suatu pembelajaran dikatakan optimal
apabila keterlaksanaan pembelajaran sudah mencapai kualifikasi ”baik” jika tingkat
keterlaksanaan pembelajaran dari 80%-89%.
Berdasarkan hasil catatan lapangan (Lampiran 29) ditemukan beberapa
kendala yang menyebabkan belum optimalnya pembelajaran pada siklus I, yaitu:
(1) siswa belum bisa menjalin kerjasama yang baik dalam belajar kelompok, (2)
siswa yang mempunyai kemampuan kurang, malu untuk bertanya kepada guru
maupun temannya, (3) siswa yang pandai mendominasi dalam menjawab
pertanyaan guru, (4) siswa belum mampu mengaitkan materi pelajaran dengan
benda-benda di lingkungan sekitar mereka, (5) guru kurang efektif dalam
mengelola kelas sehingga waktu yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan dengan
efektif oleh guru, (6) pemantauan dan arahan guru kepada siswa saat mengerjakan
LKS masih kurang intensif, (7) guru tampak terlalu tergesa-gesa dalam
menjelaskan materi.
78
Berkaitan dengan belum optimalnya pembelajaran pada siklus I yang
disebabkan oleh beberapa kendala yang telah diuraikan di atas, maka perlu
dilakukan perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan tindakan pada siklus I untuk
kemudian dilaksanakan pada siklus II. Refleksi tersebut yaitu: (1) membimbing
siswa agar dapat bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok, (2) menunjuk
siswa yang kemampuannya kurang dan malu bertanya untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan guru kemudian memberi nilai sebagai motivasi, (3) menunjuk siswa
yang mewakili kelompoknya dalam melakukan presentasi hasil diskusinya di depan
kelas sehingga tidak didominasi oleh siswa yang pandai saja, (4) meminta siswa
untuk membawa beberapa benda yang ada di lingkungan sekitar mereka (yang ada
kaitannya dengan materi pelajaran) untuk didiskusikan dalam kelas, (6) guru lebih
intensif dalam memberikan bantuan yang berupa arahan atau petunjuk kepada
siswa saat mengerjakan LKS kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengambil alih tanggung jawab pembelajaran, (7)
menjelaskan konsep materi secara sistematis dan tidak tergesa-gesa dengan tetap
memperhatikan alokasi waktu.
Berdasarkan analisis data aktifitas belajar siswa pada siklus II rata-rata skor
aktivitas belajar siswa yaitu 12,00 dengan kategori “aktif”. Dari hasil analisis data
prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh bahwa rata-rata skor prestasi belajar
siswa ( X ) yaitu 82,68, Daya Serap (DS) yaitu 82,68%, dan Ketuntasan Belajar
(KB) yaitu 88,64%. Serta dari hasil analisis data keterlaksanaan pembelajaran
diperoleh persentase keterlaksanaan pembelajaran pada siklus II adalah 94,45%.
Pada siklus II tidak ditemukan lagi kendala-kendala yang sangat berarti
79
dalam proses pembelajaran. Perbaikan dan penyempurnaan tindakan pada siklus I
yang kemudian dilaksanakan pada siklus II memberi dampak positif dalam proses
pembelajaran pada siklus II, diantaranya: (1) siswa sudah mulai mampu
memfokuskan diri untuk belajar dan tidak ribut lagi, (2) dalam belajar kelompok
siswa sudah mulai bisa saling membantu dalam menyelesaikan LKS, (3) siswa
yang mempunyai kemampuan kurang dan malu sudah mulai bertanya baik pada
teman maupun kepada guru jika mereka belum paham terhadap materi yang
dipelajari, (4) siswa yang kemampuannya kurang sudah mau berusaha menjawab
pertanyaan guru, (5) siswa sudah mampu mengaitkan materi pelajaran dengan
benda-benda yang ada dalam lingkungan disekitarnya, (6) dalam proses
pembelajaran guru sudah mampu lebih efektif dalam melakukan pengelolaan
kelas, (7) dengan bimbingan yang lebih intensif yang dilakukan oleh guru kepada
siswa dalam mengerjakan LKS, (8) guru sudah bisa menyampaikan materi dengan
lebih rileks.
Mengacu pada BAB III bahwa pembelajaran dikatakan optimal apabila
aktivitas belajar siswa telah mencapai kategori “aktif”, rata-rata nilai prestasi
belajar siswa ( X ) minimal 75, daya serap (DS) minimal 75% dan ketuntasan
belajar (KB) minimal 85%. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh pada
siklus II, maka pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan telah optimal karena
telah memenuhi standar KKM yang telah ditetapkan. Selain itu tidak ditemukan
lagi kendala-kendala yang sangat berarti dalam proses pembelajaran. Maka
penelitian ini dihentikan sampai siklus II.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I dan II terlihat bahwa
80
aktivitas dan prestasi belajar siswa yang ditinjau dari rata-rata skor aktivitas belajar
dan penggolongannya, rata-rata skor prestasi belajar siswa, daya serap siswa, dan
ketuntasan belajar siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan.
Sehingga melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga dalam
pembelajaran bangun ruang sisi datar pada siswa kelas VA SD Negeri 10 Kesiman
tahun pelajaran 2013/2014 dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga terjadi
peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bangun ruang
sisi datar pada siswa kelas VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran 2013/2014.
Adapun peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa yang dicapai sebagai
berikut.
1. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa yang ditunjukan dengan
peningkatan kategori aktivitas belajar siswa dari kurang aktif pada siklus I,
menjadi aktif pada siklus II.
2. Peningkatan prestasi belajar siswa ditunjukkan dengan persentase peningkatan
rata-rata nilai prestasi belajar siswa X , daya serap (DS), dan ketuntasan belajar
(KB) dari siklus I ke siklus II berturut-turut sebesar: “8,08%”, “8,08%” dan
“25,73%”.
B. Saran
Berdasarkan analisis data, hasil pembahasan dan simpulan di atas, maka
saran yang dapat disampaikan adalah:
1. Pembelajaran dengan mengimplementasikan CTL perlu diterapkan dalam
proses pembelajaran matematika khususnya di SD Negeri 10 Kesiman, sebagai
alternatife lain, karena pembelajaran dengan mengimplementasikan CTL ini dapat
81
82
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
2. Kepada peneliti lain yang memilih model CTL sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa, hendaknya dalam proses
pembelajaran mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa melalui
implementasi CTL dengan bantuan alat peraga dalam subjek atau pokok bahasan
yang berbeda.
3. Kepada pihak sekolah diharapkan dapat mengimplementasikan CTL dengan
bantuan alat peraga pada materi pokok yang berbeda, karena model pembelajaran
ini dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
83
DAFTAR PUSTAKA
Adnyani, Ni Ketut. 2013. Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Bangun Ruang Melalui Implementasi Ctl Dengan
Bantuan Alat Peraga Manipulatif Pada Siswa Kelas VIIIB SMP N 5
Abang Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi (tidak diterbitkan). Denpasar:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati.
Asmita, Agus Eka Putra. 2012. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
dalam Pembelajaran Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3
Karangasem Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak diterbitkan).
Denpasar: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Mahasaraswati.
Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo.
Depdikbud. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2002. Kurikulum Hasil Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.
. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching and Learning. California:
CorwinPress, Inc.
Mery, Luh Eka Putri. 2012. Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa
Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam
Pembelajaran Bangun Ruang Sisi Datar pada Siswa Kelas VIII D SMP
Negeri 4 Bebandem Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (tidak
dterbitkan). Denpasar: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mahasaraswati.
83
84
Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nurkancana, Wayan dan Sunartana, PPN. 1992. Evaluasi Hasil Belajar.
Surabaya: Usaha Nasional.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelaharan. Surabaya: Kencana
Predana Media Group.
Rosalin, Elin. 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung:
PT Karsa Mandiri Persada.
Ruseffendi. 1992. Materi Pokok Pendidikan Matematika 3. Jakarta:Depdikbud
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Bandung: Grafindo.
Sardiman, A.M.2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suandhi, I Wayan. 1997. Metodologi Penelitian. Diktat (tidak diterbitkan).
Denpasar: FKIP Universitas Mahasarawati Denpasar.
. 2006a. Penelitian Tindakan Kelas. Diktat (tidak diterbitkan). Denpasar:
FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar.
. 2006b. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Diktat tidak diterbitkan. Denpasar:
FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Suardana, I Kadek. 2007. Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep
Dalam Bangun Ruang dengan Bantuan Alat Peraga Matematika pada
Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Jungutan Tahun Pelajaran 2006/2007.
Skripsi (tidak diterbitkan). Denpasar: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Mahasaraswati.
Suerni, Ni Nyoman. 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIID
Tentang Perkalian Suku Dua Melalui Pembelajaran Dengan Bantuan Alat
Peraga pada SMP Negeri 2 Bangli Tahun Pelajaran 2007/2008. Skripsi
(tidak diterbitkan). Denpasar: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mahasaraswati.
85
Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat-sifatnya di
SD.Yogjakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Matematika.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Taniredja, dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran inovatif. Bandung: CV
Alfabeta.
Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Tim Penyusun LKS RAMA. 2014. Rama Matematika. Denpasar: Dwi Jaya
Mandiri
Uno. B Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Gorontalo: Bumi Aksara
Wahyuni, Ni Ketut Sapta. 2011. Penerapan Pendekatan Kontekstual Berbantuan
Alat Peraga Manipulatif Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan
Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bangun Ruang pada Siswa
Kelas V SD N 14 Dangin Puri Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi (tidak
diterbitkan). Denpasar: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Mahasaraswati.
Wardhana,Yana. 2010. Teori Belajar dan Mengajar. Bandung: PT Pribumi
Mekar.
Winataputra, Udin S. 1992. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Yamin, Moh. 2009. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta: DIVA
Press.
86
Lampiran 01
DAFTAR NAMA SUBYEK PENELITIAN
SISWA KELAS VA SDN 10 KESIMAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
No. NIS Nama Siswa Jenis Kelamin
1 1927 I Kd Adi Sanjaya L
2 1950 Ida Bgs Cakra Wibawa L
3 1952 Ida A Cindy Permata D P
4 2037 Abailah Ihsan Firdaus L
5 2039 I Km Anom Adi Pratama L
6 2040 I Kd Arya Dwisetya P L
7 2041 I Gd Aditia Kamayana L
8 2043 I Md Adi Setiawan L
9 2044 Putu Adi Widyanata L
10 2045 I Gd Arya Murti Widiasa L
11 2046 Km Agus Krisna Bayu L
12 2048 Angelin Carolin Dacunha P
13 2049 Putu Ayu Arnita Dewi P
14 2050 Luh Ayu Ellyana Ari P P
15 2051 Ni Km Ayu Tri Wahyundari P
16 2052 Ni Km Arik Trisna Rahayu P
17 2053 Kd Ayu Satyawati P
18 2054 Putu Ayu Desianti P
19 2056 Baig Ayu Cahya Nadila P
20 2057 Betris Nuer Fitrianingsih P
21 2058 Made Budiartini P
22 2060 Cholista Xadewa L
23 2061 Ni Putu Cahaya Laksmi P
24 2062 I Kd Dwi Artayasa L
25 2063 I Wy Duta Arthayasa L
26 2064 I Gst Ayu Dewi Cahyani P
27 2065 Luh Dela Yuni Arisani P
28 2066 Kd Dwik Wulandari P
29 2067 Ni Luh Desika Antari P
87
30 2068 Ni Luh Dita Purnama D P
31 2069 Dina Khania Febrianti P
32 2071 Ni Km Ellyta Ari Murti P
33 2072 Ni Luh Pt Erna Damayanti P
34 2073 Putu Fajar Setiawan L
35 2075 Gazah Achmad Garinda L
36 2076 I Wy Gandi Asta Dewata P L
37 2077 I Gd Hendra Aprilianta L
38 2078 Gst Made Indra Dewi P
39 2079 Ni Pt Indah Cahyani P
40 2080 Ida Ayu Intan Adnya S P
41 2081 Maya Angelika Praba A P
42 2082 Desak A Dwipa Dianariska P
43 2028 Ni Luh Indah Maelani P
44 2340 Ni Wy Mariani P
Denpasar, 18 April 2014
Guru Kelas VA
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 10 Kesiman
Dewa Ayu Manik, S.Ag, M.Pd
NIP.: 19600616 198112 2 008
88
Lampiran 02
DAFTAR NILAI UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL SISWA
KELAS VA SD N 10 KESIMAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
UNTUK PEMBENTUKAN KELOMPOK BELAJAR CTL
NO. NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN
1 I Kd Adi Sanjaya 52 BELUM TUNTAS
2 Ida Bgs Cakra Wibawa 45 BELUM TUNTAS
3 Ida A Cindy Permata D 61 BELUM TUNTAS
4 Abailah Ihsan Firdaus 52 BELUM TUNTAS
5 I Km Anom Adi Pratama 55 BELUM TUNTAS
6 I Kd Arya Dwisetya P 78 TUNTAS
7 I Gd Aditia Kamayana 76 TUNTAS
8 I Md Adi Setiawan 57 BELUM TUNTAS
9 Putu Adi Widyanata 75 TUNTAS
10 I Gd Arya Murti Widiasa 47 BELUM TUNTAS
11 Km Agus Krisna Bayu 47 BELUM TUNTAS
12 Angelin Carolin Dacunha 75 TUNTAS
13 Putu Ayu Arnita Dewi 75 TUNTAS
14 Luh Ayu Ellyana Ari P 75 TUNTAS
15 Ni Km Ayu Tri Wahyundari 75 TUNTAS
16 Ni Km Arik Trisna Rahayu 77 TUNTAS
17 Kd Ayu Satyawati 50 BELUM TUNTAS
18 Putu Ayu Desianti 80 TUNTAS
19 Baig Ayu Cahya Nadila 81 TUNTAS
20 Betris Nuer Fitrianingsih 60 BELUM TUNTAS
21 Made Budiartini 87 TUNTAS
22 Cholista Xadewa 75 TUNTAS
23 Ni Putu Cahaya Laksmi 75 TUNTAS
24 I Kd Dwi Artayasa 55 BELUM TUNTAS
25 I Wy Duta Arthayasa 75 TUNTAS
26 I Gst Ayu Dewi Cahyani 80 TUNTAS
27 Luh Dela Yuni Arisani 81 TUNTAS
28 Kd Dwik Wulandari 79 TUNTAS
29 Ni Luh Desika Antari 78 TUNTAS
30 Ni Luh Dita Purnama D 55 BELUM TUNTAS
31 Dina Khania Febrianti 75 TUNTAS
32 Ni Km Ellyta Ari Murti 75 TUNTAS
89
33 Ni Luh Pt Erna Damayanti 85 TUNTAS
34 Putu Fajar Setiawan 75 TUNTAS
35 Gazah Achmad Garinda 75 TUNTAS
36 I Wy Gandi Asta Dewata P 75 TUNTAS
37 I Gd Hendra Aprilianta 56 BELUM TUNTAS
38 Gst Made Indra Dewi 75 TUNTAS
39 Ni Pt Indah Cahyani 75 TUNTAS
40 Ida Ayu Intan Adnya S 75 TUNTAS
41 Maya Angelika Praba A 76 TUNTAS
42 Desak A Dwipa Dianariska 76 TUNTAS
43 Ni Luh Indah Maelani 51 BELUM TUNTAS
44 Ni Wy Mariani 54 BELUM TUNTAS
JUMLAH 3031
Denpasar, 18 April 2014
Guru Kelas VA
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 10 Kesiman
Dewa Ayu Manik, S.Ag, M.Pd
NIP.: 19600616 198112 2 008
90
Lampiran 03
ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA PRASIKLUS
Bardasarkan data prestasi belajar pada lampiran 02 diperoleh :
1) ΣX menyatakan jumlah nilai siswa = 3031
2) N menyatakan banyak siswa yang mengikuti tes = 44
3) Nilai Tertinggi Ideal = 100
Maka, X menyatakan rata-rata nilai prestasi belajar, DS menyatakan Daya
Serap, dan KB menyatakan Ketuntasan Belajar siswa disajikan sebagai berikut:
1. Rata-rata Nilai Prestasi Belajar Siswa ( X )
N
XX0
= 44
3031
= 68,89
2. Daya Serap (DS)
DS0 = Ideal Tertinggi Nilai
X0 100%
= 100
68,89 100%
= 68,89%
3. Ketuntasan Belajar (KB)
KB0 = N
Ni 100%
= 44
29 100%
=65,91 %
91
Lampiran 04
PERENGKINGAN NILAI UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL SISWA
KELAS VA SD NEGERI 10 KESIMAN TAHUN PELAJARAN
2013/2014
UNTUK PEMBENTUKAN KELOMPOK BELAJAR CTL
No.
Urut Nama Siswa Nilai Peringkat Kelompok
21 Made Budiartini 87 1 I
33 Ni Luh Pt Erna Damayanti 85 2 II
19 Baig Ayu Cahya Nadila 81 3 III
27 Luh Dela Yuni Arisani 81 3 IV
18 Putu Ayu Desianti 80 4 V
26 I Gst Ayu Dewi Cahyani 80 4 VI
28 Kd Dwik Wulandari 79 5 VII
6 I Kd Arya Dwisetya P 78 6 VIII
29 Ni Luh Desika Antari 78 6 IX
16 Ni Km Arik Trisna Rahayu 77 7 IX
7 I Gd Aditia Kamayana 76 8 VIII
41 Maya Angelika Praba A 76 8 VII
42 Desak A Dwipa Dianariska 76 8 VI
12 Angelin Carolin Dacunha 75 9 V
13 Putu Ayu Arnita Dewi 75 9 IV
14 Luh Ayu Ellyana Ari P 75 9 III
15 Ni Km Ayu Tri Wahyundari 75 9 II
9 Putu Adi Widyanata 75 9 I
22 Cholista Xadewa 75 9 I
23 Ni Putu Cahaya Laksmi 75 9 II
25 I Wy Duta Arthayasa 75 9 III
31 Dina Khania Febrianti 75 9 IV
32 Ni Km Ellyta Ari Murti 75 9 V
34 Putu Fajar Setiawan 75 9 VI
35 Gazah Achmad Garinda 75 9 VII
36 I Wy Gandi Asta Dewata P 75 9 VIII
38 Gst Made Indra Dewi 75 9 IX
39 Ni Pt Indah Cahyani 75 9 IX
40 Ida Ayu Intan Adnya S 75 9 VIII
3 Ida A Cindy Permata D 61 10 VII
20 Betris Nuer Fitrianingsih 60 11 VI
92
8 I Md Adi Setiawan 57 12 V
37 I Gd Hendra Aprilianta 56 13 IV
44 Ni Wy Mariani 55 14 III
30 Ni Luh Dita Purnama D 55 14 II
24 I Kd Dwi Artayasa 55 14 I
5 I Km Anom Adi Pratama 55 14 I
1 I Kd Adi Sanjaya 52 15 II
4 Abailah Ihsan Firdaus 52 15 III
43 Ni Luh Indah Maelani 51 16 IV
17 Kd Ayu Satyawati 50 17 V
10 I Gd Arya Murti Widiasa 47 18 VI
11 Km Agus Krisna Bayu 47 18 VII
2 Ida Bgs Cakra Wibawa 45 19 VIII
Denpasar, 18 April 2014
Guru Kelas VA
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 10 Kesiman
Dewa Ayu Manik, S.Ag, M.Pd
NIP.: 19600616 198112 2 008
93
Lampiran 05
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK BELAJAR SISWA
KELAS VA SD N 10 KESIMAN SEBAGAI SUBYEK PENELITIAN
KELOMPOK I
KELOMPOK II
Made Budiartini
Ni Luh Pt Erna Damayanti
Putu Adi Widyanata
Ni Km Ayu Tri Wahyundari
Cholista Xadewa
Ni Putu Cahaya Laksmi
I Kd Dwi Artayasa
Ni Luh Dita Purnama D
I Km Anom Adi Pratama
I Kd Adi Sanjaya
KELOMPOK III
KELOMPOK IV
Baig Ayu Cahya Nadila
Luh Dela Yuni Arisani
Luh Ayu Ellyana Ari P
Putu Ayu Arnita Dewi
I Wy Duta Arthayasa
Dina Khania Febrianti
Ni Wy Mariani
I Gd Hendra Aprilianta
Abailah Ihsan Firdaus
Ni Luh Indah Maelani
KELOMPOK V
KELOMPOK VI
Putu Ayu Desianti
I Gst Ayu Dewi Cahyani
Angelin Carolin Dacunha
Desak A Dwipa Dianariska
Ni Km Ellyta Ari Murti
Putu Fajar Setiawan
I Md Adi Setiawan
Betris Nuer Fitrianingsih
Kd Ayu Satyawati
I Gd Arya Murti Widiasa
KELOMPOK VII
KELOMPOK VIII
Kd Dwik Wulandari
I Kd Arya Dwisetya P
Maya Angelika Praba A
I Gd Aditia Kamayana
Gazah Achmad Garinda
I Wy Gandi Asta Dewata P
Ida A Cindy Permata D
Ida Ayu Intan Adnya S
Km Agus Krisna Bayu
Ida Bgs Cakra Wibawa
KELOMPOK IX
Ni Luh Desika Antari
Ni Km Arik Trisna Rahayu
Gst Made Indra Dewi
Ni Pt Indah Cahyani
94
Keterangan:
Pengelompokkan di atas didasarkan pada perengkingan data nilai ujian akhir
semester ganjil yang diperoleh siswa, dimana masing-masing kelompok terdiri dari
siswa laki-laki dan perempuan dengan kemampuan tinggi, sedang, dan kurang.
Denpasar, 18 April 2014
Guru Kelas VA
SD Negeri 10 Kesiman
Peneliti
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
Ni Komang Sri Yuliantari
NIP.: 19610527 198201 2 009
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
95
Lampiran 06
INDIKATOR DAN DESKRIPTOR AKTIVITAS BELAJAR SISWA
1. Antusiasme siswa dalam proses pembelajaran,
a. Siswa memperhatikan guru dengan seksama selama proses belajar
berlangsung.
b. Siswa tidak terpengaruh oleh situasi diluar kelas.
c. Siswa tampak mencoba menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam
menyampaikan pendapat.
d. Siswa tidak mengganggu teman pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Interaksi siswa dengan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung,
a. Siswa bertanya kepada guru terkait dengan materi pelajaran yang belum
dipahami.
b. Siswa berusaha menjawab pertanyaan guru.
c. Siswa berusaha memperbaiki jawaban yang dijawab salah sebelumnya.
d. Siswa mengemukakan pendapat kepada guru.
3. Interaksi siswa dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung,
a. Siswa bertanya kepada temannya terkait dengan materi pelajaran yang
belum dipahami.
b. Siswa berusaha menjawab pertanyaan temannya.
c. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan temannya.
d. Siswa menanggapi jawaban temannya.
4. Kerjasama siswa dalam kelompok belajar,
a. Siswa membantu teman yang menghadapi masalah dalam satu kelompok
belajar.
b. Siswa meminta bantuan teman jika menghadapi masalah dalam satu
kelompok belajar.
c. Siswa mengerjakan tugas secara bersama-sama dalam kelompok belajar.
d. Siswa membantu memperbaiki jawaban yang salah dari teman satu
kelompoknya.
5. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran,
a. Siswa mencoba menyimpulkan materi pelajaran.
b. Siswa memberikan respon atas kesimpulan temannya.
c. Siswa melengkapi kesimpulan yang dinyatakan teman.
d. Siswa mencatat kesimpulan yang diberikan oleh guru.
96
Lampiran 07
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah : ........................................
Kelas/Semester : ........................................
Mata Pelajaran : ........................................
Pokok Bahasan : ........................................
Sub Pokok Bahasan : ........................................
Hari/Tanggal : ........................................
Siklus/Pertemuan : .........................................
Observer : 1. ........................................
2. ........................................
No
Ab
sen
Nama
Siswa
Indikator/Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
1 Adi
2 Cakra
3 Chindy
4 Ihsan
5 Anom
6 Arya
7 Aditia
8 Setiawan
9 Widyanata
10 Widiasa
11 Krisna
12 Angelin
13 Arnita
14 Ellyana
15 Ayu Tri
16 Arik
17 Satyawati
18 Desianti
19 Cahya
20 Betris
21 Budiartini
22 Cholista
23 Cahaya
24 Dwi
25 Duta
26 Dewi
27 Yuni
28 Dwik
29 Desika
97
30 Dita
31 Dina
32 Ellyta
33 Erna
34 Fajar
35 Gazali
36 Gandhi
37 Hendra
38 Indra
39 Indah
40 Intan
41 Maya
42 Dwipa
43 Maelani
44 Mariani
JUMLAH
Keterangan : Indikator dan Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa dapat dilihat pada
lampiran 06.
Denpasar,
Observer I
Observer II
98
Lampiran 08
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Hari/Tanggal
Siklus/Pertemuan
Observer
: ........................................
: ........................................
: ........................................
: ........................................
: ........................................
: ........................................
: .........................................
:........................................
No
. Komponen Item Kegiatan
Skor
0 1
1. Konstruktivisme a. Guru memberikan masalah nyata
untuk menggali pengetahuan
siswa dengan mencari contoh
benda-benda yang berbentuk
kubus dan balok yang ada
disekitar siswa
b. Guru memberikan stimulus agar
siswa mengungkapkan apa yang
ada dipikiran siswa mengenai
benda-benda yang berbentuk
kubus dan balok
c. Guru menyadarkan siswa untuk
menerapkan strategi mereka
sendiri dalam belajar
2. Menemukan a. Guru mengarahkan siswa dalam
menemukan konsep berdasarkan
alat peraga
b. a. Guru menyuruh siswa
menyajikan hasil observasinya
pada teman sekelas
b. Guru menyuruh siswa
menyajikan hasil observasinya
pada teman sekelas
c. Guru membimbing siswa jika
ada yang melakukan kesalahan
dan terus memotivasi siswa untuk
memperbaiki kesalahannya
c. Guru membimbing siswa jika ada
yang melakukan kesalahan dan
terus memotivasi siswa untuk
memperbaiki kesalahannya
99
3. Bertanya a. Guru menggali pemahaman siswa
dengan cara mengadakan tanya
jawab untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa mengenai
materi yang dibahas
b. Guru mendorong siswa untuk
lebih banyak bertanya tentang
materi yang akan dibahas
4. Masyarakat Belajar a. Guru membagi siswa ke dalam
kelompok heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5 orang
b. Guru menjelaskan kegiatan siswa
yaitu secara berkelompok siswa
melakukan eksplorasi untuk
menemukan pemecahan masalah
dari materi yang dibahas
c. Guru membagikan LKS kepada
masing-masing kelompok dan
model bangun ruang kubus dan
balok yang terbuat dari karton
5. Pemodelan a. Guru menggunakan alat peraga
untuk menanamkan konsep dan
pemecahan masalah
b. Guru meminta masing-masing
perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya
dengan memperagakan kembali
model bangun ruang kubus dan
balok di depan kelas
6 Refleksi a. Guru menyuruh siswa
menanyakan materi yang belum
dimengerti.
b. Guru membibing siswa untuk
membuat kesimpulan dan
merangkum materi yang telah
dipelajari.
7 Penilaian Autentik a. Guru memberikan penilaian
terhadap hasil presentasi yang
telah dilakukan oleh perwakilan
masing-masing kelompok
100
b. Guru memberikan LKS untuk
dikerjakan siswa untuk
mengetahui pemahaman siswa
c. Guru memberikan PR mengenai
materi yang telah dibahas
JUMLAH SKOR
Denpasar, April 2014
Observer
101
Lampiran 09
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Hari /
Tanggal Siklus Pertemuan RPP Materi
Sabtu/
19 April
2014
I
I 01
1) Mengidentifikasi sifat-sifat
kubus.
2) Menyebutkan bagian-
bagian kubus.
3) Mengidentifikasi jaring-
jaring kubus dan
membuatnya.
Senin/
21 April
2014
II 02
4) Menemukan rumus dan
mengitung luas permukaan
kubus.
5) Menemukan rumus dan
menghitung volume kubus.
Rabu/
23 April
2014
III Tes Akhir Siklus I
Sabtu/
26 April
2014
II
IV 03
6) Mengidentifikasi sifat-sifat
balok.
7) Menyebutkan bagian-
bagian balok.
8) Mengidentifikasi jaring-
jaring balok dan
membuatnya.
Senin/
28 April
2014
V
04
9) Menemukan rumus dan
mengitung luas permukaan
balok.
10) Menemukan rumus dan
menghitung volume balok.
Rabu/
30 April
2014
VI Tes Akhir Siklus II
Denpasar, 18 April 2014
Peneliti,
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
102
Lampiran 10
SILABUS
SEKOLAH : SD Negeri 10 Kesiman
KELAS : VA
SEMESTER : 2
MATERI POKOK : KUBUS DAN BALOK
WAKTU :12 35 Menit
Standar Kompetensi: Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma, dan
bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
KOMPETEN
SI DASAR
SUB
MATERI
POKOK
INDIKAT
OR
ALOKASI
WAKTU
PENILA
IAN
SUMBER /
BAHAN
1. Mengidenti
fikasi sifat-
sifat kubus
dan bagian-
bagiannya
2. Mengidenti
fikasi
jaring-
jaring
kubus dan
membuatny
a.
1. Mengidenti
fikasi sifat-
sifat kubus.
2. Menyebutk
an bagian-
bagian
kubus.
3. Mengidenti
fikasi
jaring-
jaring
kubus dan
membuatn
ya.
1. Mengide
ntifikasi
sifat-
sifat
kubus.
2. Menyeb
utkan
bagian-
bagian
kubus.
3. Mengide
nt ifikasi
jaring-
jaring
kubus.
4. Membua
t jaring-
jaring
kubus.
RPP 01
PERTEMU
AN I
SIKLUS I
2 35
menit
1. Tes
tertulis
2. Bentuk
tes
obyekti
f dan
uraian
1. Tim
Penyusun
LKS
RAMA.
2014.
Rama
Matematik
a.
Denpasar:
Dwi Jaya
Mandiri
2. Alat peraga
berbentuk
kubus,
kerangka
kubus, dan
jaring-
jaring
kubus.
3. Menghitun
g luas
permukaan
dan volume
kubus.
4. Menemuka
n rumus
dan
menghitun
g luas
permukaan
kubus.
5. Menemuka
n rumus
dan
menghitun
5. Menemu
kan
rumus
luas
permuka
an
kubus.
6. Menghit
ung luas
permuka
an
RPP 02
PERTEMU
AN II
SIKLUS I
2 35
menit
1. Tes
tertulis
2. Bentuk
tes
obyekti
f dan
uraian
1. Tim
Penyusun
LKS
RAMA.
2014.
Rama
Matematik
a.
Denpasar:
Dwi Jaya
Mandiri
103
g volume
kubus.
kubus.
7. Menemu
kan
rumus
volume
kubus.
8. Menghit
ung
volume
kubus.
9. Menggu
nakan
rumus
luas
permuka
an kubus
dalam
pemecah
an
masalah.
10. Menggu
nakan
rumus
volume
kubus
dalam
pemecah
an
masalah.
2. Alat peraga
berbentuk
kubus,
jaring-
jaring
kubus, dan
kubus yang
terdiri dari
beberapa
kubus
satuan
volume
dengan
panjang
rusuk satu
satuan
panjang.
3. Benda-
benda yang
berbentuk
kubus
seperti
kotak
perhiasan,
dadu,
rubik, dll
1, 2, dan 3 1,2,3,4 dan 5
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9,
dan 10
TES
AKHIR
SIKLUS
PERTEMU
AN III
SIKLUS I
2 35
menit
1. Tes
tertulis.
2. Bentuk
tes
obyekti
f dan
tes
uraian.
4. Mengidenti
fikasi sifat-
sifat balok
dan bagian-
bagiannya
5. Mengidenti
fikasi
6. Mengidenti
fikasi sifat-
sifat balok.
7. Menyebutk
an bagian-
bagian
balok.
11. Mengide
ntifikasi
sifat-
sifat
balok.
12. Menyeb
utkan
RPP 03
PERTEMU
AN IV
SIKLUS II
2 35
menit
1. Tes
tertulis.
2. Bentuk
tes
obyekti
f dan
uraian.
1. Tim
Penyusun
LKS
RAMA.
2014.
Rama
Matematik
104
jaring-
jaring
balok dan
membuatny
a.
8. Mengidenti
fikasi
jaring-
jaring
balok, serta
membuatn
ya.
bagian-
bagian
balok.
13. Mengide
nt ifikasi
jaring-
jaring
balok.
14. Membua
t jaring-
jaring
balok.
a.
Denpasar:
Dwi Jaya
Mandiri
2. Alat peraga
berbentuk
balok,
kerangka
balok, dan
jaring-
jaring
balok.
6. Menghitu
ng luas
permukaa
n dan
volume
balok.
9. Menemuka
n rumus
dan
menghitun
g luas
permukaan
balok.
10. Mene
mukan
rumus dan
menghitun
g volume
balok.
15. Menemu
kan
rumus
luas
permuka
an balok.
16. Menghit
ung luas
permuka
an balok.
17. Menemu
kan
rumus
volume
balok.
18. Menghit
ung
volume
balok
19. Menggu
nakan
rumus
luas
permuka
an balok
dalam
pemecah
an
masalah.
20. Menggu
nakan
rumus
volume
balok
RPP 04
PERTEMU
AN V
SIKLUS II
2 35
menit
1. Tes
tertulis.
2. Bentuk
tes
obyekti
f dan
uraian.
1. Tim
Penyusun
LKS
RAMA.
2014.
Rama
Matematik
a.
Denpasar:
Dwi Jaya
Mandiri
2. Alat peraga
berbentuk
balok,
jaring-
jaring
kubus, dan
kubus yang
terdiri dari
beberapa
kubus
satuan
volume
dengan
panjang
rusuk satu
satuan
panjang.
3. Benda-
benda yang
berbentuk
balok,
seperti
kotak
105
dalam
pemecah
an
masalah.
minuman
berbentuk
balok,
kardus
minuman,
kotak
tempat kue,
dll
4, 5, dan 6 6,7,8,9 dan
10
11, 12, 13,
14, 15, 16,
17, 18, 19,
dan 20
TES
AKHIR
SIKLUS
PERTEMU
AN VI
SIKLUS II
2 35
menit
1. Tes
tertulis.
2. Bentuk
tes
obyekti
f dan
tes
uraian.
Denpasar, 18 April 2014
Guru Kelas VA
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 10 Kesiman
Dewa Ayu Manik, S.Ag, M.Pd
NIP.: 19600616 198112 2 008
106
Lampiran 11
PROGRAM SATUAN PEMBELAJARAN (PSP)
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V A/2
Pokok Bahasan : Kubus dan Balok
Banyak Pertemuan : 6 pertemuan
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan bagian-bagiannya.
2. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus dan membuatnya.
3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus.
4. Mengidentifikasi sifat-sifat balok dan bagian-bagiannya.
5. Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan membuatnya.
6. Menghitung luas permukaan dan volume balok.
a. Materi Pokok
Kubus dan Balok.
b. Sub Materi Pokok
1) Mengidentifikasi sifat-sifat kubus.
2) Menyebutkan bagian-bagian kubus.
3) Mengidentifikasi jaring-jaring kubus dan membuatnya.
4) Menemukan rumus dan menghitung luas permukaan kubus.
5) Menemukan rumus dan menghitung volume kubus.
6) Mengidentifiasi sifat-sifat balok.
7) Menyebutkan bagian-bagian balok.
8) Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan membuatnya.
9) Menemukan rumus dan menghitung luas permukaan balok.
10) Menemukan rumus dan menghitung volume balok.
C. Indikator
107
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus.
2. Menyebutkan bagian-bagian kubus.
3. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus
4. Membuat jaring-jaring kubus.
5. Menemukan rumus luas permukaan kubus.
6. Menghitung luas permukaan kubus.
7. Menemukan rumus volume kubus.
8. Menghitung volume kubus.
9. Menggunakan rumus luas permukaan kubus dalam pemecahan masalah.
10. Menggunakan rumus volume kubus dalam pemecahan masalah.
11. Mengidentifikasi sifat-sifat balok.
12. Menyebutkan bagian-bagian balok.
13. Mengidentifikasi jaring-jaring balok.
14. Membuat jaring-jaring balok.
15. Menemukan rumus luas permukaan balok.
16. Menghitung luas permukaan balok.
17. Menemukan rumus volume balok.
18. Menghitung volume balok.
19. Menggunakan rumus luas permukaan balok dalam pemecahan masalah.
20. Menggunakan rumus volume balok dalam pemecahan masalah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus.
2. Menyebutkan bagian-bagian kubus.
3. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus
4. Membuat jaring-jaring kubus.
5. Menemukan rumus luas permukaan kubus.
6. Menghitung luas permukaan kubus.
7. Menemukan rumus volume kubus.
8. Menghitung volume kubus.
9. Menggunakan rumus luas permukaan kubus dalam pemecahan masalah.
10. Menggunakan rumus volume kubus dalam pemecahan masalah.
108
11. Mengidentifikasi sifat-sifat balok.
12. Menyebutkan bagian-bagian balok.
13. Mengidentifikasi jaring-jaring balok.
14. Membuat jaring-jaring balok.
15. Menemukan rumus luas permukaan balok.
16. Menghitung luas permukaan balok.
17. Menemukan rumus volume balok.
18. Menghitung volume balok.
19. Menggunakan rumus luas permukaan balok dalam pemecahan masalah.
20. Menggunakan rumus volume balok dalam pemecahan masalah.
E. Tabel Program Pembelajaran
Siklus Pertemuan
Ke- RPP Indikator
Sub
Materi
pokok
Waktu
I
I 01 1, 2, 3, 4 1, 2, 3 2 35
menit
II 02 5, 6, 7, 8, 9, 10 4, 5 2 35
menit
III
Tes
Akhir
Siklus I
1, 2, 3, 4
5, 6, 7, 8, 9, 10
1, 2, 3,
4, 5 2 35
menit
II
IV 03
11, 12, 13, 14 6, 7, 8 2 35
menit
V 04 15, 16, 17, 18, 19, 20 9, 10 2 35
menit
VI
Tes
Akhir
Siklus II
11, 12, 13, 14
15, 16, 17, 18, 19, 20
6, 7, 8,
9, 10 2 35
menit
Denpasar, 18 April 2014
Guru Kelas VA
SD Negeri 10 Kesiman
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
109
110
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Kubus
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat dan jaring-jaring kubus
Hari/Tanggal : 19 April 2014
Siklus/Pertemuan : I/I
Alokasi waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan bagian-bagiannya.
2. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus dan membuatnya.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus.
2. Menyebutkan bagian-bagian kubus.
3. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus.
4. Membuat jaring-jaring kubus
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran melalui implementasi CTL dengan
bantuan alat peraga siswa dapat:
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus.
111
2. Menyebutkan bagian-bagian kubus.
3. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus.
4. Membuat jaring-jaring kubus.
E. Materi Pembelajaran
3. Kubus
Kubus adalah prisma siku-siku khusus yang memiliki enam sisi berbentuk
persegi yang kongruen.
a. Sifat-Sifat Kubus
Kubus adalah prisma siku-siku khusus yang memiliki enam sisi berbentuk
persegi yang kongruen. Perhatikan Gambar 01 di bawah ini. Dari gambar kubus
tersebut, sifat-sifat kubus adalah (1) semua sisi kubus berbentuk persegi; (2)
semua rusuk kubus memiliki ukuran panjang yang sama; (3) setiap diagonal
bidang pada kubus memiliki ukuran panjang yang sama; (4) setiap diagonal ruang
pada kubus memiliki ukuran panjang yang sama; (5) setiap bidang diagonal pada
kubus berbentuk persegi panjang.
Gambar 01. Kubus ABCD.EFGH
b. Bagian-Bagian Kubus
Kubus ABCD.EFGH pada gambar 01 di atas memiliki unsur-unsur sebagai
berikut
1) Sisi/Bidang
Sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Kubus memiliki 6 sisi
berbentuk persegi yang saling kongruen, yaitu: ABCD adalah sebagai sisi
bawah, EFGH adalah sebagai sisi atas, ABFE adalah sebagai sisi depan,
CDHG adalah sebagai sisi belakang, ADHE adalah sebagai sisi samping
kiri, dan BCGF adalah sebagai sisi samping kanan.
2) Rusuk
Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi/bidang kubus. Perhatikan
112
kembali Gambar 01! Kubus ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk, yaitu: AB , BC , CD ,
DA , EF , FG , GH , HE , AE , BF , CG , dan DH .
3) Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong antara tiga rusuk kubus yang
berdekatan. Dari Gambar 01 kubus ABCD.EFGH memiliki 8 titik sudut, yaitu
titik sudut A, B, C, D, E, F, G, dan H.
4) Diagonal Bidang
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut
yang saling berhadapan dalam satu sisi/bidang. Kubus memiliki 12 diagonal
bidangyaitu AC , EG , BD , FH , BG , CF , AF , BE , DE , AH , DG , dan CH .
5) Diagonal Ruang
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut
yang saling berhadapan dalam satu ruang. Kubus memilik 4 diagonal ruang,
diagonal ruang yang dimaksud adalah DF , BH , AG dan CE .
6) Bidang Diagonal
Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk kubus yang
saling berhadapan pada kubus. Kubus memiliki 6 bidang diagonal berbentuk
persegi panjang yang saling kongruen yaitu: ACGE, ABGH, CDEF,
BCHE, ADGF, dan BDHF.
f. Jaring-Jaring Kubus
Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian 6 persegi yang kongruen. Tetapi
rangkaian 6 persegi yang kongruen belum tentu merupakan jaring-jaring kubus.
Ada 11 bentuk jaring-jaring kubus yang berlainan, seperti ditunjukkan pada
Gambar 02 di bawah.
113
Gambar 02. Gambar Jaring-Jaring Kubus
Dari penjelasan di atas, siswa diharapkan dapat membuat jaring-jaring kubus
sebagai alat peraga untuk memahami materi yang akan disampaikan. F. Metode dan Strategi Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran: diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
2. Strategi Pembelajaran
a. Strategi tatap muka
- Pembelajaran melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga.
- Siswa membentuk kelompok belajar dan mengerjakan LKS 01 yang
diberikan guru.
b. Strategi non tatap muka
- Pemberian pekerjaan rumah (PR).
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Tahapan
dan
komponen
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Pendahuluan
22) Mengabsen siswa
23) Memberikan
pengarahan kepada siswa
tentang model CTL
24) Menyampaikan
tujuan pembelajaran
kepada siswa
17) Mendengarkan guru
melakukan absen
18) Mendengarkan arahan
dari guru
19) Mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan
2. Kegiatan Inti
20) Guru memberikan
masalah nyata untuk
menggali pengetahuan
siswa dengan mencari
25) Mencari contoh benda-
benda yang berbentuk
kubus yang ada
disekitarnya
114
contoh benda-benda
yang berbentuk kubus
21) Guru memberikan
stimulus agar siswa
mengungkapkan apa
yang ada dipikiran
siswa mengenai benda-
benda yang berbentuk
kubus
22) Guru menyadarkan
siswa untuk
menerapkan strategi
mereka sendiri dalam
belajar
23) Guru mengarahkan
siswa dalam
menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
24) Guru menyuruh siswa
menyajikan hasil
observasinya pada
teman sekelas
25) Guru membimbing
siswa jika ada yang
melakukan kesalahan
dan terus memotivasi
siswa untuk
memperbaiki
kesalahannya
26) Guru menggali
pemahaman siswa
dengan cara
mengadakan tanya
jawab untuk
mengetahui tingkat
pemahaman siswa
mengenai materi yang
dibahas
27) Guru mendorong siswa
untuk lebih banyak
bertanya tentang materi
yang dibahas
28) Guru membagi siswa
ke dalam kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
26) Mengungkapkan apa yang
ada dipikiran mengenai
benda-benda yang
berbentuk kubus
27) Menerapkan strategi
sendiri dalam belajar
28) Menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
yang berbentuk kubus
29) Menyajikan hasil
observasinya pada teman
sekelas
30) Meneliti kesalahan dan
terus memperbaiki
kesalahannya
31) Bertanya untuk
mengetahui hal-hal yang
belum dimahami
mengenai materi yang
dibahas
32) Lebih banyak bertanya
115
orang
29) Guru menjelaskan
kegiatan siswa yaitu
secara berkelompok
siswa melakukan
eksplorasi untuk
menemukan pemecahan
masalah dari materi
yang dibahas
30) Guru membagikan LKS
kepada masing-masing
kelompok dan model
bangun ruang kubus
31) Guru menggunakan alat
peraga untuk
menanamkan konsep
dan pemecahan
masalah
32) Guru meminta masing-
masing perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
kubus di depan kelas
tentang materi yang
dibahas
33) Membentuk kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
34) Mendengarkan penjelasan
guru dalam berdiskusi
dikelompok
35) Menerima LKS yang
diberikan guru dan model
bangun ruang kubus
36) Mendengarkan penjelasan
guru dengan alat peraga
37) Masing-masing
perwakilan kelompok
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
kubus di depan kelas
3. Penutup 38) Guru menyuruh siswa
menanyakan materi
yang belum dimengerti.
39) Guru membibing siswa
untuk membuat
kesimpulan dan
merangkum materi
yang telah dipelajari.
40) Guru memberikan
22) Menanyakan materi yang
belum dimengerti.
23) Membuat kesimpulan dan
merangkum materi yang
telah dipelajari.
116
penilaian terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
masing kelompok
41) Guru memberikan LKS
untuk dikerjakan siswa
untuk mengetahui
pemahaman siswa
42) Guru memberikan PR
mengenai materi yang
telah dibahas
24) Mendengarkan penilaian
guru terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
masing kelompok
25) Menerima LKS yang
diberikan guru
26) Mencatat PR mengenai
materi yang telah dibahas
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat:
a. Alat peraga berbentuk kubus, kerangka kubus dan jaring-jaring kubus.
b. Benda-benda nyata yang berbentuk kubus, seperti: kotak perhiasan
berbentuk kubus, rubik, dadu, dll.
2. Sumber Belajar:
a. Tim Penyusun LKS RAMA. 2014. Rama Matematika. Denpasar: Dwi
Jaya Mandiri
I. Penilaian
1. LKS.
Denpasar, 19 April 2014
Guru Kelas VA
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 10 Kesiman
Dewa Ayu Manik, S.Ag, M.Pd
NIP.: 19600616 198112 2 008
117
Lampiran 13
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS-01)
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Kubus
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat dan jaring-jaring kubus
Hari/Tanggal : Sabtu / 19 April 2014
Siklus/Pertemuan : I/I
Alokasi waktu : 20 menit
Nama Anggota Kelompok No. Absen
1. ..............................................................................
2. ..............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. .............................................................................
.................
.................
.................
.................
.................
A. Petunjuk
1. Tulislah nama dan nomor absen anggota kelompok!
2. Kerjakan soal-soal berikut secara diskusi dengan teman sekelompok!
3. Bacalah soal dengan teliti dan ikuti petunjuk soal!
B. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma dan bagian-bagiannya
serta menentukan ukurannya.
C. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan bagian-bagiannya.
2. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus dan membuatnya.
D. Indikator
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus.
2. Menyebutkan bagian-bagian kubus.
3. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus
4. Membuat jaring-jaring kubus.
118
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus.
2. Menyebutkan bagian-bagian kubus.
3. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus
4. Membuat jaring-jaring kubus.
F. Soal
1. H G
E F
D C
A B
Gambar di atas merupakan gambar Kubus ABCD.EFGH. Kubus tersebut
memiliki 8 titik sudut yaitu: ....., ....., ......, ......, ......, ......., ......., dan ........
a. Kubus di atas mempunyai 12 rusuk yaitu:
1) Rusuk alas yaitu: ......., ........, ........., .........
2) Rusuk atas yaitu: ......., ........, ........., ........
3) Rusuk tegak yaitu: ........, ........., ........, ........
b. Kubus di atas juga memiliki 6 sisi yaitu:
1) Sisi atas yaitu persegi .........
2) Sisi bawah yaitu persegi .........
3) Sisi depan yaitu persegi ..........
4) Sisi belakang yaitu persegi ..........
5) Sisi samping kiri yaitu persegi ............
6) Sisi samping kanan yaitu persegi ...........
c. Kubus di atas memiliki 12 diagonal bidang yaitu: ......., ........, ........., .........,
........., .........., .........., ........., ..........., ..........., ..........., dan ...........
d. Kubus di atas mempunyai 4 diagonal ruang yaitu: ........, ........., ........., dan
.....
e. Kubus di atas mempunyai 6 bidang diagonal berbentuk persegi panjang
yaitu: ..............., ................, ..............., ................, ................, dan
................
119
2. Tentukanlah jaring-jaring bangun ruang di bawah ini!
3. Buatlah jaring-jaring kubus dengan panjang rusuk 3 cm!
“SELAMAT BEKERJA”
120
Lampiran 14
KUNCI JAWABAN LKS 01
1. H G
E F
D C
A B
Gambar di atas merupakan gambar Kubus ABCD.EFGH. Kubus tersebut
memiliki 8 titik sudut yaitu: A, B, C, D, E, F, G, dan H.
f. Kubus di atas mempunyai 12 rusuk yaitu:
4) Rusuk alas yaitu: AB , BC , CD , DA .
5) Rusuk atas yaitu: EF , FG , GH , HE .
6) Rusuk tegak yaitu: AE , BF , CG , DH .
g. Kubus di atas juga memiliki 6 sisi yaitu:
7) Sisi atas yaitu EFGH
8) Sisi bawah yaitu ABCD
9) Sisi depan yaitu ABFE
10) Sisi belakang yaitu DCGH
11) Sisi samping kiri yaitu ADHE
12) Sisi samping kanan yaitu BCGF
h. Kubus di atas memiliki 12 diagonal bidang yaitu: BD , FH , BG , CF , AF , BE ,
DE , AH , DG , dan CH .
i. Kubus di atas mempunyai 4 diagonal ruang yaitu: DF , BH , AG , dan CE .
j. Kubus di atas mempunyai 6 bidang diagonal berbentuk persegi panjang
yaitu: ABGH, CDEF, BCHE, ADGF, ACGE, dan
BDHF.
2. Jaring-jaring bangun ruang dari Gambar Soal No 2. adalah
121
3. Jaring-jaring kubus dengan panjang rusuk 3 cm adalah
3 cm
122
Lampiran 15
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Kubus
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat dan jaring-jaring kubus
Hari/Tanggal : 19 April 2014
Siklus/Pertemuan : I/I
Observer : 1. Ni Ketut Suarningsih
2. Ni Kadek Widyawati
No
Ab
sen
Nama
Siswa
Indikator/Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
1 Adi 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5
2 Cakra 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 5
3 Chindy 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
4 Ihsan 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6
5 Anom 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
6 Arya 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
7 Aditia 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 8
8 Setiawan 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 6
9 Widyanata 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
10 Widiasa 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5
11 Krisna 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
12 Angelin 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 9
13 Arnita 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
14 Ellyana 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 8
15 Ayu Tri 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6
16 Arik 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 12
17 Satyawati 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5
18 Desianti 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
19 Cahya 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 9
20 Betris 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
21 Budiartini 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 11
22 Cholista 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
23 Cahaya 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
24 Dwi 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
25 Duta 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
26 Dewi 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 12
27 Yuni 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
28 Dwik 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 10
123
29 Desika 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 10
30 Dita 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
31 Dina 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 8
32 Ellyta 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 7
33 Erna 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
34 Fajar 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
35 Gazali 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
36 Gandhi 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
37 Hendra 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6
38 Indra 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
39 Indah 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
40 Intan 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
41 Maya 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
42 Dwipa 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 9
43 Maelani 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 6
44 Mariani 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 7
JUMLAH 349
Keterangan : Indikator dan Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa dapat dilihat pada
lampiran 06.
Denpasar, 19 April 2014
Observer I
Ni Ketut Suarningsih
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1570
Observer II
Ni Kadek Widyawati
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1546
124
Lampiran 16
HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Hari/Tanggal
Siklus/Pertemuan
Observer
: SD Negeri 10 Kesiman
: VA/2
: Matematika
: Bangun Ruang Kubus
: Sifat-sifat dan jaring-jaring kubus
: Sabtu/19 April 2014
: I/I
: Ni Ketut Suarningsih
No. Komponen Item Kegiatan
Skor
0 1
1. Konstruktivisme a. Guru memberikan masalah nyata untuk
menggali pengetahuan siswa dengan
mencari contoh benda-benda yang
berbentuk kubus dan balok yang ada
disekitar siswa
√
b. Guru memberikan stimulus agar siswa
mengungkapkan apa yang ada dipikiran
siswa mengenai benda-benda yang
berbentuk kubus dan balok
√
c. Guru menyadarkan siswa untuk
menerapkan strategi mereka sendiri dalam
belajar
√
2. Menemukan a. Guru mengarahkan siswa dalam
menemukan konsep berdasarkan alat
peraga
√
b. Guru menyuruh siswa menyajikan hasil
observasinya pada teman sekelas
b. Guru menyuruh siswa menyajikan hasil
observasinya pada teman sekelas
c. Guru membimbing siswa jika ada yang
melakukan kesalahan dan terus memotivasi
siswa untuk memperbaiki kesalahannya
√
c. Guru membimbing siswa jika ada yang
melakukan kesalahan dan terus memotivasi
siswa untuk memperbaiki kesalahannya √
3. Bertanya a. Guru menggali pemahaman siswa dengan
cara mengadakan tanya jawab untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa
mengenai materi yang dibahas √
125
b. Guru mendorong siswa untuk lebih banyak
bertanya tentang materi yang akan dibahas √
4. Masyarakat Belajar a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok
heterogen yang anggotanya 4 sampai 5
orang √
b. Guru menjelaskan kegiatan siswa yaitu
secara berkelompok siswa melakukan
eksplorasi untuk menemukan pemecahan
masalah dari materi yang dibahas
√
c. Guru membagikan LKS kepada masing-
masing kelompok dan model bangun ruang
kubus dan balok yang terbuat dari karton √
5. Pemodelan a. Guru menggunakan alat peraga untuk
menanamkan konsep dan pemecahan
masalah √
b. Guru meminta masing-masing perwakilan
kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusinya dengan memperagakan kembali
model bangun ruang kubus dan balok di
depan kelas
√
6 Refleksi a. Guru menyuruh siswa menanyakan materi
yang belum dimengerti. √
b. Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan dan merangkum materi yang
telah dipelajari. √
7 Penilaian Autentik a. a. Guru memberikan penilaian terhadap
hasil presentasi yang telah dilakukan oleh
perwakilan masing-masing kelompok
√
b. Guru memberikan LKS untuk dikerjakan
siswa untuk mengetahui pemahaman siswa √
c. Guru memberikan PR mengenai materi
yang telah dibahas √
JUMLAH SKOR 7 11
Denpasar. 19 April 2014
Observer I
Ni Ketut Suarningsih
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1570
126
Lampiran 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Kubus
Sub Pokok Bahasan: Luas permukaan dan volume kubus
Hari/Tanggal : Senin/21 April 2014
Siklus/Pertemuan : I/II
Alokasi waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus.
C. Indikator
5. Menemukan rumus luas permukaan kubus.
6. Menghitung luas permukaan kubus.
7. Menemukan rumus volume kubus.
8. Menghitung volume kubus.
9. Menggunakan rumus luas permukaan kubus dalam pemecahan masalah.
10. Menggunakan rumus volume kubus dalam pemecahan masalah.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran melalui implementasi CTL dengan
bantuan alat peraga siswa dapat:
5. Menemukan rumus luas permukaan kubus.
127
6. Menghitung luas permukaan kubus.
7. Menemukan rumus volume kubus.
8. Menghitung volume kubus.
9. Menggunakan rumus luas permukaan kubus dalam pemecahan masalah.
10. Menggunakan rumus volume kubus dalam pemecahan masalah.
E. Materi Pembelajaran
1. Menemukan Rumus dan Menghitung Luas Permukaan Kubus
Luas sisi bangun ruang adalah mencari luas daerah bangun datar dari
bidang-bidang pada jaring-jaring yang membentuk sebuah bangun ruang. Untuk
mencari luas permukaan kubus, berarti sama saja dengan menghitung luas jaring-
jaring kubus tersebut. Perhatikan Gambar 03 di bawah ini!
Gambar 03. Menemukan Rumus Luas Permukaan Kubus ABCD.EFGH
Dari Gambar 03 di atas, diketahui bahwa P1 adalah persegi DCGH, P2
adalah persegi EADH, P3 adalah persegi ABCD, P4 adalah persegi BFGC, P5
adalah persegi FEHG, dan P6 adalah persegi EFBA. Sehingga diperoleh rumus
luas bangun di atas atau luas permukaan kubus di atas adalah Luas (P1 + P2 + P3 +
P4 + P5 + P6). L menyatakan ukuran luas permukaan suatu kubus, P adalah ukuran
luas persegi, s menyatakan ukuran panjang rusuk kubus tersebut. Karena
permukaan kubus merupakan 6 persegi yang kongruen dapat ditulis
L = 6 × P
L = 6 × s × s
Maka luas permukaan kubus dirumuskan: L = 6 s2.
2. Menemukan Rumus dan Menghitung Volume Kubus
Menemukan volume bangun ruang adalah mencari besar isi pada benda
ruang dalam bentuk benda pejal atau benda padat. Dalam menemukan rumus
volume kubus, buatlah kubus satuan volume. Kubus satuan volume adalah kubus
yang memiliki panjang rusuk satu satuan panjang misalnya 1 cm sehingga
volumenya 1 cm3. Jadi volume kubus satuan volume di bawah adalah 1 cm
3,
seperti Gambar 04 (a) di bawah ini.
s
s
s
128
(a)
(b)
Gambar 04. Menemukan Rumus Volume Kubus ABCD.EFGH
Dari Gambar 04 (b) di atas, diperlukan 27 kubus satuan volume untuk
membentuk Kubus ABCD.EFGH. Alas kubus terdiri dari 3 3 kubus satuan
volume = 9 kubus satuan volume. Tinggi kubus di atas = 3 kali tinggi kubus
satuan volume. Banyak kubus satuan volume seluruhnya = 3 9 = 27. Jadi,
volume Kubus ABCD.EFGH adalah 27 kubus satuan volume. Karena volume
satu kubus satuan volume = 1 cm3, maka volume Kubus ABCD.EFGH adalah 27
cm3.
Jadi, jika V menyatakan ukuran volume suatu kubus dan s menyatakan
ukuran panjang rusuk kubus tersebut, maka volume kubus dapat dirumuskan
sebagai berikut.
V = s × s × s
V = s3
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran: diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
A B
D
C
E F
H G
129
2. Strategi Pembelajaran
a. Strategi tatap muka
- Pembelajaran melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga
- Siswa membentuk kelompok belajar dan mengerjakan LKS 02 yang
diberikan guru.
b. Strategi non tatap muka
- Pemberian pekerjaan rumah (PR).
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Tahapan
dan
komponen
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Pendahuluan
22) Mengabsen siswa
23) Memberikan
pengarahan kepada siswa
tentang model CTL
24) Menyampaikan
tujuan pembelajaran
kepada siswa
17) Mendengarkan guru
melakukan absen
18) Mendengarkan arahan
dari guru
19) Mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan
2. Kegiatan Inti
20) Guru memberikan
masalah nyata untuk
menggali pengetahuan
siswa tentang luas
permukaan dan voleme
bangun ruang kubus
21) Guru memberikan
stimulus agar siswa
mengungkapkan apa
yang ada dipikiran
siswa mengenai luas
permukaan dan voleme
bangun ruang kubus
22) Guru menyadarkan
siswa untuk
menerapkan strategi
mereka sendiri dalam
belajar
23) Guru mengarahkan
siswa dalam
menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
25) Mendengarkan arahan
guru tentang luas
permukaan dan voleme
bangun ruang kubus
26) Mengungkapkan apa yang
ada dipikiran mengenai
luas permukaan dan
voleme bangun ruang
kubus
27) Menerapkan strategi
mereka sendiri dalam
belajar
130
24) Guru menyuruh siswa
menyajikan hasil
observasinya pada
teman sekelas
25) Guru membimbing
siswa jika ada yang
melakukan kesalahan
dan terus memotivasi
siswa untuk
memperbaiki
kesalahannya
26) Guru menggali
pemahaman siswa
dengan cara
mengadakan tanya
jawab untuk
mengetahui tingkat
pemahaman siswa
mengenai materi yang
dibahas
27) Guru mendorong siswa
untuk lebih banyak
bertanya tentang materi
yang dibahas
28) Guru membagi siswa
ke dalam kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
29) Guru menjelaskan
kegiatan siswa yaitu
secara berkelompok
siswa melakukan
eksplorasi untuk
menemukan pemecahan
masalah dari materi
yang dibahas
30) Guru membagikan LKS
kepada masing-masing
kelompok dan model
bangun ruang kubus
31) Guru menggunakan alat
peraga untuk
menanamkan konsep
dan pemecahan
masalah
28) Menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
yang berbentuk kubus
29) Menyajikan hasil
observasinya pada teman
sekelas
30) Meneliti kesalahan dan
terus memperbaiki
kesalahannya
31) Bertanya untuk
mengetahui hal-hal yang
belum dimahami
mengenai materi yang
dibahas
32) Lebih banyak bertanya
tentang materi yang
dibahas
33) Membentuk kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
34) Mendengarkan penjelasan
guru dalam berdiskusi
dikelompok
131
32) Guru meminta masing-
masing perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
kubus dan balok di
depan kelas
35) Menerima dan
mengerjakan LKS yang
diberikan guru dan model
bangun ruang kubus
36) Mendengarkan penjelasan
guru dalam menggunakan
alat peraga
37) Masing-masing
perwakilan kelompok
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
kubus di depan kelas
3. Penutup 38) Guru menyuruh siswa
menanyakan materi
yang belum dimengerti.
39) Guru membibing siswa
untuk membuat
kesimpulan dan
merangkum materi
yang telah dipelajari.
40) Guru memberikan
penilaian terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
masing kelompok
41) Guru memberikan LKS
untuk dikerjakan siswa
untuk mengetahui
pemahaman siswa
42) Guru memberikan PR
mengenai materi yang
telah dibahas
22) Menanyakan materi yang
belum dimengerti.
23) Membuat kesimpulan dan
merangkum materi yang
telah dipelajari.
24) Mendengarkan penilaian
guru terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
masing kelompok
25) Menerima LKS yang
diberikan guru dan
mengerjakannya
26) Mencatat PR mengenai
materi yang telah dibahas
132
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat:
a. Alat peraga berbentuk kubus, jaring-jaring kubus, dan kubus yang terdiri
dari beberapa kubus satuan volume dengan panjang rusuk satu satuan
panjang.
b. Benda-benda nyata yang berbentuk kubus, seperti: kotak perhiasan
berbentuk kubus, rubik, dadu, dll.
2. Sumber Belajar:
a. Tim Penyusun LKS RAMA. 2014. Rama Matematika. Denpasar: Dwi
Jaya Mandiri
I. Penilaian
1. LKS.
Denpasar, 21 April 2014
Guru Kelas VA
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 10 Kesiman
Dewa Ayu Manik, S.Ag, M.Pd
NIP.: 19600616 198112 2 008
133
Lampiran 18
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS-02)
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Kubus
Sub Pokok Bahasan: Luas permukaan dan volume kubus
Hari/Tanggal : Senin/21 April 2014
Siklus/Pertemuan : I/II
Alokasi waktu : 20 menit
Nama Anggota Kelompok No. Absen
1. ..............................................................................
2. ..............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. .............................................................................
.................
.................
.................
.................
.................
F. Petunjuk
1. Tulislah nama dan nomor absen anggota kelompok.
2. Kerjakan soal-soal berikut secara diskusi dengan teman sekelompok!
3. Bacalah soal dengan teliti dan ikuti petunjuk soal!
G. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma dan bagian-bagiannya
serta menentukan ukurannya.
H. Kompetensi Dasar
3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus.
I. Indikator
5. Menemukan rumus luas permukaan kubus.
6. Menghitung luas permukaan kubus.
7. Menemukan rumus volume kubus.
8. Menghitung volume kubus.
9. Menggunakan rumus luas permukaan kubus dalam pemecahan masalah.
134
10. Menggunakan rumus volume kubus dalam pemecahan masalah.
J. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
5. Menemukan rumus luas permukaan kubus.
6. Menghitung luas permukaan kubus.
7. Menemukan rumus volume kubus.
8. Menghitung volume kubus.
9. Menggunakan rumus luas permukaan kubus dalam pemecahan masalah.
10. Menggunakan rumus volume kubus dalam pemecahan masalah.
K. Soal
1. Luas permukaan kubus di bawah ini adalah…
8 cm
8 cm
8 cm
2. Volume bangun kubus di bawah ini adalah…kubus satuan volume.
3. Volume kubus di bawah ini adalah...
12 cm
12 cm
12 cm
4. Luas permukaan suatu kubus adalah 2.400 cm2. Panjang rusuk kubus tersebut
adalah…
5. Diketahui volume suatu kubus 54.872 cm3. Panjang salah satu rusuk kubus
tersebut adalah...
135
Lampiran 19
KUNCI JAWABAN LKS 02
1. Diketahui:
Suatu kubus sedemikian:
- s menyatakan ukuran panjang rusuk = 8 cm
Ditanyakan:
- L menyatakan ukuran luas permukaan kubus = …?
Jawab:
L = 6 s2
L = 6 × (8 cm)2
L = 6 64 cm2
L = 384 cm2.
Jadi luas permukaan kubus tersebut adalah 384 cm2.
2. Diketahui:
Suatu kubus yang dibentuk dari beberapa kubus satuan sedemikian:
- s menyatakan ukuran panjang rusuk = 6 × panjang rusuk kubus satuan
Ditanyakan:
- V menyatakan ukuran volume kubus = …kubus satuan volume?
Jawab :
V = s3
V = 63
V = 216.
Jadi volume kubus tersebut adalah 216 kubus satuan volume.
3. Diketahui :
Suatu kubus sedemikian:
- s menyatakan ukuran panjang rusuk = 12 cm
Ditanyakan :
- V menyatakan ukuran volume kubus = …?
Jawab :
136
V = s3
V = (12 cm)3
V = 1.728 cm3.
Jadi volume kubus tersebut adalah 1.728 cm3.
4. Diketahui:
Suatu kubus sedemikian:
- L menyatakan luas permukaan = 2.400 cm2
Ditanyakan:
- s yang menyatakan ukuran panjang rusuk suatu kubus tersebut =......?
Jawab:
L = 6 s2
2.400 cm2 = 6 s
2
s2 =
2.400 cm 2
6
s2 = 400 cm
2
s = 400 cm2
s = 20 cm
Jadi ukuran panjang rusuk kubus tersebut adalah 20 cm.
5. Diketahui:
Suatu kubus sedemikian:
- V yang menyatakan ukuran volume = 54.872 cm3
Ditanyakan:
- s yang menyatakan ukuran panjang rusuk = …?
Jawab:
V = s3
54.872 cm3 = s
3
s = 54.872 cm33
s = 38 cm
Jadi ukuran panjang rusuk kubus adalah 38 cm.
137
Lampiran 20
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Kubus
Sub Pokok Bahasan: Luas permukaan dan volume kubus
Hari/Tanggal : Senin / 21 April 2014
Siklus/Pertemuan : I/II
Observer : 1. Ni Ketut Suarningsih
2. Ni Kadek Widyawati
No
Ab
Se
n
Nama
Siswa
Indikator/Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
a b c d a b C d a b c d a b c d a b c d
1 Adi 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 6
2 Cakra 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 7
3 Chindy 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
4 Ihsan 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 7
5 Anom 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
6 Arya 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
7 Aditia 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 8
8 Setiawan 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 6
9 Widyanata 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
10 Widiasa 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 7
11 Krisna 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
12 Angelin 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 9
13 Arnita 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
14 Ellyana 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
15 Ayu Tri 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 6
16 Arik 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 12
17 Satyawati 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
18 Desianti 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
19 Cahya 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 9
20 Betris 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 9
21 Budiartini 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 12
22 Cholista 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
23 Cahaya 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
24 Dwi 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
25 Duta 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
26 Dewi 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 12
27 Yuni 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 11
138
28 Dwik 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 12
29 Desika 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 11
30 Dita 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
31 Dina 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 8
32 Ellyta 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 7
33 Erna 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 12
34 Fajar 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
35 Gazali 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
36 Gandhi 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
37 Hendra 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6
38 Indra 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 11
39 Indah 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
40 Intan 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7
41 Maya 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
42 Dwipa 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
43 Maelani 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
44 Mariani 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 9
Jumlah 378
Keterangan : Indikator dan Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa dapat dilihat pada
lampiran 06.
Denpasar, 21 April 2014
Observer I
Ni Ketut Suarningsih
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1570
Observer II
Ni Kadek Widyawati
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1546
139
Lampiran 21
HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Hari/Tanggal
Siklus/Pertemuan
Observer
: SD Negeri 10 Kesiman
: VA/2
: Matematika
: Bangun Ruang Kubus
: Luas permukaan dan volume kubus
: Senin/21 April 2014
: I/II
: Ni Ketut Suarningsih
No. Komponen Item Kegiatan Skor
0 1
1. Konstruktivisme a. Guru memberikan masalah nyata untuk
menggali pengetahuan siswa dengan mencari
contoh benda-benda yang berbentuk kubus dan
balok yang ada disekitar siswa √
b. Guru memberikan stimulus agar siswa
mengungkapkan apa yang ada dipikiran siswa
mengenai benda-benda yang berbentuk kubus
dan balok
√
c. Guru menyadarkan siswa untuk menerapkan
strategi mereka sendiri dalam belajar
√
2. Menemukan a. Guru mengarahkan siswa dalam menemukan
konsep berdasarkan alat peraga √
b. a.Guru menyuruh siswa menyajikan hasil
observasinya pada teman sekelas
b. Guru menyuruh siswa menyajikan hasil
observasinya pada teman sekelas
c. Guru membimbing siswa jika ada yang
melakukan kesalahan dan terus memotivasi
siswa untuk memperbaiki kesalahannya
√
c. Guru membimbing siswa jika ada yang
melakukan kesalahan dan terus memotivasi
siswa untuk memperbaiki kesalahannya √
3. Bertanya a. Guru menggali pemahaman siswa dengan cara
mengadakan tanya jawab untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa mengenai materi
yang dibahas √
140
b. Guru mendorong siswa untuk lebih banyak
bertanya tentang materi yang akan dibahas √
4. Masyarakat Belajar a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok
heterogen yang anggotanya 4 sampai 5 orang √
b. Guru menjelaskan kegiatan siswa yaitu secara
berkelompok siswa melakukan eksplorasi untuk
menemukan pemecahan masalah dari materi
yang dibahas √
c. Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok dan model bangun ruang kubus dan
balok yang terbuat dari karton √
5. Pemodelan a. Guru menggunakan alat peraga untuk
menanamkan konsep dan pemecahan masalah √
b. Guru meminta masing-masing perwakilan
kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusinya dengan memperagakan kembali
model bangun ruang kubus dan balok di depan
kelas
√
6 Refleksi a. Guru menyuruh siswa menanyakan materi yang
belum dimengerti. √
b. Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan dan merangkum materi yang telah
dipelajari. √
7 Penilaian Autentik a. a. Guru memberikan penilaian terhadap hasil
presentasi yang telah dilakukan oleh perwakilan
masing-masing kelompok
√
b. Guru memberikan LKS untuk dikerjakan siswa
untuk mengetahui pemahaman siswa √
c. Guru memberikan PR mengenai materi yang
telah dibahas √
JUMLAH SKOR 5 13
Denpasar. 21 April 2014
Observer I
Ni Ketut Suarningsih
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1570
141
Lampiran 22
PENGEMBANGAN TES AKHIR SIKLUS I
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Kubus
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat, jaring-jaring,
luas permukaan dan volume kubus
Hari/Tanggal : Rabu/23 April 2014
Siklus/Pertemuan : I/III
Alokasi waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus dan bagian-bagiannya.
2. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus dan membuatnya.
3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus.
C. Indikator
21. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus.
22. Menyebutkan unsur-unsur kubus.
23. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus
24. Membuat jaring-jaring kubus.
25. Menemukan rumus luas permukaan kubus.
26. Menghitung luas permukaan kubus.
27. Menemukan rumus volume kubus.
28. Menghitung volume kubus.
29. Menggunakan rumus luas permukaan kubus dalam pemecahan masalah.
30. Menggunakan rumus volume kubus dalam pemecahan masalah.
D. Sub Materi Pokok
1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus.
2. Menyebutkan bagian-bagian kubus.
3. Mengidentifikasi jaring-jaring kubus dan membuatnya.
4. Menemukan rumus dan menghitung luas permukaan kubus.
142
5. Menemukan rumus dan menghitung volume kubus.
E. Kisi-Kisi
Nomor
Tes
Nomor
indikator
Ranah Kognitif
Jumlah
Skor Min.
Skor
Max. C1 C2 C3
A. Tes Obyektif
1 2 √ - - 1 0 1
2 2 √ - - 1 0 1
3 2 √ - - 1 0 1
4 3 √ - 1 0 1
5 1 - √ - 1 0 1
6 6 - √ - 1 0 1
7 7 - √ - 1 0 1
8 8 - √ - 1 0 1
9 5 - √ - 1 0 1
10 10 - - √ 1 0 1
B. Tes Uraian
1 4 - √ - 1 0 4
2 8 - √ - 1 0 4
3 9 - - √ 1 0 4
4 9 - - √ 1 0 4
5 10 - - √ 1 0 4
Jumlah 4 6 5 15 0 30
Keterangan:
C1 = Ingatan
C2 = Pemahaman
C3 = Aplikasi
Dengan Rasio: C1 : C2 : C3 = 20% : 50% : 30%
F. Teknik Penskoran Prestasi Belajar Siswa
1. Penskoran Objektif
143
Untuk tes objektif setiap soal yang dijawab benar mendapatkan skor 1, jika
salah mendapat skor 0.
2. Penskoran Tes Uraian
Penskoran tes uraian untuk 1 item soal didasarkan pada beberapa kriteria
seperti:
No Model Jawaban Siswa Skor
1 Tidak memberikan suatu penyelesaian sama sekali. 0
2 Mencoba memberikan penyelesaian tetapi salah total. 1
3 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur
benarnya tetapi belum memadai.
2
4 Melaksanakan algoritma yang relevan dengan
lengkap, tetapi ada kesalahan dalam perhitungan
matematis.
3
5 Memberikan suatu penyelesaian yang benar dan lengkap. 4
Berdasarkan kriterian penskoran tes uraian di atas, maka skor
maksimalnya adalah 20. Untuk menetukan nilai (X) masing-masing siswa
diperoleh dengan menjumlahkan skor tes objektif dan skor tes uraian dibagi skor
maksimal kemudian dirubah menjadi nilai dengan skala seratus. Sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
100 30
uraian) skor tes objektif (skor tes
Contoh :
Seorang siswa memperoleh skor 8 untuk tes objektif dan skor 16 untuk
skor uraian, maka nilai yang diperoleh siswa tersebut adalah X = 24
30 × 100 = 80.
144
Lampiran 23
TES AKHIR SIKLUS I
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Kubus
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat, jaring-jaring,
luas permukaan dan volume kubus
Hari/Tanggal : Rabu/23 April 2014
Siklus/Pertemuan : I/III
Alokasi waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
Petunjuk
4. Tulislah nama, kelas, dan no. absen sebelum mengerjakan soal!
5. Kerjakan soal-soal di bawah ini secara individu!
6. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab!
7. Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang anda anggap mudah!
8. Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan!
L. Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, atau d yang anda anggap benar pada
tempat yang telah disediakan.
1. H G Perhatikan gambar Kubus ABCD.EFGHdi samping!
E F Pernyataan di bawah ini yang benar, kecuali....
D C
A B
A. Mempunyai 8 rusuk sama panjang
B. Mempunyai 6 bidang yang kongruen
C. Mempunyai 12 diagonal bidang yang sama
D. Mempunyai 8 titik sudut
2. Titik potong antara tiga rusuk disebut ..........
A. Sisi
B. Bidang
145
C. Diagonal
D. Titik sudut
3. Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan atau
sejajar dalam satu ruang disebut ...........
A. Rusuk
B. Diagonal bidang
C. Diagonal ruang
D. Bidang diagonal
4.
`
1
(i) (ii) (iii) (iv)
Yang merupakan jaring-jaring kubus di atas adalah ....
A. (i) dan (iv)
B. (i) dan (iii)
C. (iii) dan (iv)
D. (iv) dan (ii)
5. Perhatikan gambar dadu di samping!
Sisi/bidang alas dari gambar tersebut adalah berbentuk.....
A. Belah ketupat
B. Jajar genjang
C. Persegi panjang
D. Persegi
6. Diketahui suatu kubus dengan panjang rusuk d cm. Luas permukaan kubus
tersebut adalah .....
146
A. 6d2 cm
B. d cm2
C. d2 cm
2
D. 6d2 cm
2
7. Perhatikan gambar rubik disamping!
Volume bangun tersebut adalah ....
A. 9 kubus satuan volume
B. 18 kubus satuan volume
C. 27 kubus satuan volume
D. 54 kubus satuan volume
8. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 5 cm, maka volume
kubus tersebut adalah ...............
A. 125 cm3
B. 150 cm3
C. 100 cm3
D. 75 cm3
9. Luas permukaan kubus adalah 150 cm2, maka panjang rusuk kubus tersebut
adalah ......
A. 15 cm
B. 10 cm
C. 5 cm
D. 3 cm
10. Budi memiliki kotak mainan berbentuk kubus. Volume kotak mainan tersebut
adalah 1.000 cm3, maka panjang kotak mainan adalah ....
A. 5 cm
B. 10 cm
C. 50 cm
D. 100 cm
M. Kerjakan soal-soal berikut dengan lengkap
1. Buatlah dua buah jaring-jaring kubus, kemudian tentukan alas dan tutupnya!
147
2. Diketahui luas permukaan kubus 216 cm2. Hitunglah volume kubus tersebut!
3. Seorang tukang kayu akan membuat kotak berbentuk kubus dengan panjang
rusuknya 3 m. Berapakah luas permukaan kotak!
4. Ari mendapat hadiah yang dibungkus kado berbentuk
kubus. Jika panjang rusuk kado 25 cm. Tentukanlah luas
permukaan kado tersebut!
5. Suatu bak mandi berbentuk kubus seperti
pada gambar di samping, dengan panjang
rusuk a cm. Saat bak penuh berisi air maka
volumenya menjadi 8000 cm3. Tentukan
nilai a!
“SELAMAT BEKERJA”
148
Lampiran 24
KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS I
A. Soal Obyektif
1. A
2. D
3. C
4. B
5. D
6. D
7. C
8. A
9. C
10. B
B. Soal Uraian
1. Gambar jaring-jaring kubus sesuai Soal No 1. adalah seperti di bawah ini:
(i) (ii)
Keterangan:
- A menyatakan bidang yang posisinya sebagai alas kubus.
- T menyatakan bidang yang posisinya sebagai tutup atau atas kubus.
2. Diketahui:
Suatu kubus sedemikian:
- L menyatakan ukuran luas permukaan = 216 cm2
A T A T
149
Ditanyakan:
- V menyatakan ukuran volume kubus =.....?
Jawab:
L = 6 x s2
216 cm2
= 6 x s2
s2 =
6
216cm
2
s2
= 36 cm2
s = 36 cm2
s = 6 cm.
Karena s menyatakan ukuran panjang rusuk suatu kubus adalah 6 cm,
maka:
V = s3
V = (6 cm)3
V = 216 cm3.
Jadi volume ubus tersebut adalah 216 cm3.
3. Diketahui:
Suatu kotak berbentuk kubus sedemikian:
- p menyatakan ukuran panjang rusuk = 3 m
Ditanyakan:
- L menyatakan ukuran luas permukaan kotak berbentuk kubus =....?
Jawab:
L = 6 x s2
L = 6 x (3 m) 2
L = 6 x 9 m2
L = 54 m2
Jadi luas permukaan kotak berbentuk kubus tersebut adalah 54 m2.
4. Diketahui:
Kado berbentuk kubus sedemikian:
- s menyatakan ukuran panjang rusuk = 25 cm.
150
Ditanyakan:
- L menyatakan luas permukaan kado =....?
Jawab:
L = 6 x s2
L = 6 x (25 cm)2
L = 6 x 625 cm2
L = 3.750 cm2.
Jadi luas permukan kado milik Ari adalah 3.750 cm2.
5. Diketahui:
Suatu bak mandi berbentuk kubus sedemikian:
- s menyatakan ukuran panjang rusuk = a
- V menyatakan ukuran volume = 8000 cm3
Ditanyakan:
- Nilai a =....?
Jawab:
V = s3
8.000 cm3 = (a cm)
3
8.000 cm3 = a
3 cm
3
a3
= 8000 3
a = 20 cm
Jadi nilai a adalah 20 cm .
151
Lampiran 25
ANALISIS DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I
1. Untuk hasil observasi pada pertemuan I sebagaimana tersaji pada Lampiran 15
diperoleh:
Jumlah skor aktivitas belajar siswa = 349
Banyak siswa = 44
Rata-rata skor aktivitas belajar siswa untuk hasil observasi pada pertemuan I
dalam siklus I sebagai berikut:
A 11 = jumlah skor aktivitas belajar siswa
banyak siswa
A 11 = 349
44
A 11 = 7,93
2. Untuk hasil observasi pada pertemuan II sebagaimana tersaji pada Lampiran 20
diperoleh:
Jumlah skor aktivitas belajar siswa = 378
Banyaknya siswa = 44
Rata-rata skor aktivitas belajar siswa untuk observasi pada pertemuan 2 dalam
siklus I sebagai berikut:
A 12= jumlah skor aktivitas belajar siswa
banyaknya siswa
A 12 = 378
44
A 12 = 8,59
3. Rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus I adalah
A I = A I + A II
2
A I= 7,95 +8,59
2
A = 16,54
2
152
A = 8,27
Berdasarkan analisis data aktivitas belajar siswa di atas diperoleh rata-rata
skor aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 8,27. Berpedoman pada pedoman
konversi skor aktivitas belajar siswa sebagaimana dijelaskan pada metode analisis
data aktivitas belajar siswa pada Bab III maka aktivitas belajar siswa pada siklus I
tergolong “kurang aktif”. Sehingga pembelajaran pada siklus I belum memenuhi
kriteria pembelajaran yang optimal. Untuk itu penelitian masih perlu dilanjutkan
ke siklus berikutnya, yaitu ke siklus II untuk mencapai kriteria yang optimal.
153
Lampiran 26
DAFTAR NILAI TES PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA SIKLUS I
NO. NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN
1 I Kd Adi Sanjaya 60 BELUM TUNTAS
2 Ida Bgs Cakra Wibawa 55 BELUM TUNTAS
3 Ida A Cindy Permata D 81 TUNTAS
4 Abailah Ihsan Firdaus 65 BELUM TUNTAS
5 I Km Anom Adi Pratama 62 BELUM TUNTAS
6 I Kd Arya Dwisetya P 83 TUNTAS
7 I Gd Aditia Kamayana 81 TUNTAS
8 I Md Adi Setiawan 80 TUNTAS
9 Putu Adi Widyanata 80 TUNTAS
10 I Gd Arya Murti Widiasa 53 BELUM TUNTAS
11 Km Agus Krisna Bayu 55 BELUM TUNTAS
12 Angelin Carolin Dacunha 80 TUNTAS
13 Putu Ayu Arnita Dewi 81 TUNTAS
14 Luh Ayu Ellyana Ari P 81 TUNTAS
15 Ni Km Ayu Tri Wahyundari 68 BELUM TUNTAS
16 Ni Km Arik Trisna Rahayu 82 TUNTAS
17 Kd Ayu Satyawati 60 BELUM TUNTAS
18 Putu Ayu Desianti 85 TUNTAS
19 Baig Ayu Cahya Nadila 83 TUNTAS
20 Betris Nuer Fitrianingsih 69 BELUM TUNTAS
21 Made Budiartini 94 TUNTAS
22 Cholista Xadewa 80 TUNTAS
23 Ni Putu Cahaya Laksmi 82 TUNTAS
24 I Kd Dwi Artayasa 80 TUNTAS
25 I Wy Duta Arthayasa 80 TUNTAS
26 I Gst Ayu Dewi Cahyani 93 TUNTAS
27 Luh Dela Yuni Arisani 85 TUNTAS
28 Kd Dwik Wulandari 83 TUNTAS
29 Ni Luh Desika Antari 87 TUNTAS
30 Ni Luh Dita Purnama D 66 BELUM TUNTAS
31 Dina Khania Febrianti 81 TUNTAS
32 Ni Km Ellyta Ari Murti 80 TUNTAS
33 Ni Luh Pt Erna Damayanti 92 TUNTAS
34 Putu Fajar Setiawan 81 TUNTAS
35 Gazah Achmad Garinda 80 TUNTAS
36 I Wy Gandi Asta Dewata P 80 TUNTAS
37 I Gd Hendra Aprilianta 64 BELUM TUNTAS
154
38 Gst Made Indra Dewi 82 TUNTAS
39 Ni Pt Indah Cahyani 81 TUNTAS
40 Ida Ayu Intan Adnya S 80 TUNTAS
41 Maya Angelika Praba A 81 TUNTAS
42 Desak A Dwipa Dianariska 83 TUNTAS
43 Ni Luh Indah Maelani 60 BELUM TUNTAS
44 Ni Wy Mariani 65 BELUM TUNTAS
JUMLAH 3364
Denpasar, 23 April 2014
Guru Kelas VA
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
155
Lampiran 27
ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I
Bardasarkan data prestasi belajar siklus I sebagaimana tersaji pada Lampiran 26,
diketahui:
4) ΣX menyatakan jumlah nilai siswa = 3364
5) N menyatakan banyak siswa yang mengikuti tes = 44
6) Nilai Tertinggi Ideal = 100
Maka, X menyatakan rata-rata nilai prestasi belajar, DS menyatakan Daya
Serap, dan KB menyatakan Ketuntasan Belajar siswa disajikan sebagai berikut:
4. Rata-rata Nilai Prestasi Belajar Siswa ( X )
N
XX
= 44
3364
= 76,50
5. Daya Serap (DS)
DS = Ideal Tertinggi Nilai
X 100%
= 100
76,50 100%
= 76,50%
6. Ketuntasan Belajar (KB)
KB = N
Ni 100%
= 44
31 100%
= 70,50%
Berdasarkan analisis data prestasi belajar siswa pada siklus I,
menunjukkan bahwa rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ) = 76,50, daya serap
156
(DS) = 76,50% dan ketuntasan belajar (KB) = 70,50%. Berdasarkan standar KKM
yang ditetapkan untuk pelajaran matematika di SD Negeri 10 Kesiman dimana
rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ) ≥ 75, daya serap (DS) ≥ 75% dan
ketuntasan belajar (KB) ≥ 85%. Maka untuk rata-rata nilai prestasi belajar siswa
daya serap sudah memenuhi standar, akan tetapi ketuntasan belajar masih di
bawah kriteria yang ditentukan, sehingga penelitian perlu dilanjutkan ke siklus
berikutnya yaitu ke siklus II untuk mencapai standar KKM yang telah ditetapkan..
157
Lampiran 28
ANALISIS DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
PADA SIKLUS I
1. Pertemuan I
Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I
pertemuan pertama pada Lampiran 15, diperoleh:
a. T menyatakan banyaknya item kegiatan keterlaksanaan pembelajaran = 11 item
b. SMI menyatakan Skor Maksimal Ideal = 18
Sehingga persentase keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan
pertama adalah
Persentase (%) keterlaksanaan pembelajaran (KP11) = %100SMI
T
%11,61
%10061,0
%10018
11
2. Pertemuan II
Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I
pertemuan kedua pada Lampiran 20, diperoleh:
a. T menyatakan banyaknya item kegiatan keterlaksanaan pembelajaran = 13 item
b. SMI menyatakan Skor Maksimal Ideal = 18
Sehingga persentase keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan
kedua adalah
Persentase (%) keterlaksanaan pembelajaran (KP12) = %100SMI
T
158
%22,72
%10072,0
%10018
13
3. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran pada Siklus I
Persentase (%) keterlaksanaan pembelajaran (KPI) 2
1211 I
2
%22,72%11,61
%17,66
2
%33,132
Berdasarkan analisis data keterlaksanaan pembelajaran di atas diperoleh
persentase keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I adalah 66,17%.
Berpedoman pada konversi skor keterlaksanaan pembelajaran sebagaimana
dijelaskan pada metode analisis data keterlaksanaan pembelajaran pada Bab III,
maka keterlaksanaan pembelajaran pada siklus I tergolong “cukup baik”.
159
Lampiran 29
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Kubus
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat, jaring-jaring,
luas permukaan dan volume kubus
Siklus : I
Observer : 1. Ni Komang Sri Yuliantari
2. Ni Ketut Suarningsih
No Kendala-Kendala Observer
1 Siswa belum bisa menjalin kerjasama yang baik
dalam belajar kelompok Ni Komang Sri Yuliantari
2 Siswa yang mempunyai kemampuan kurang,
malu untuk bertanya kepada guru maupun
temannya
Ni Komang Sri Yuliantari
3 Siswa yang pandai mendominasi dalam
menjawab pertanyaan guru Ni Komang Sri Yuliantari
4 Siswa belum mampu mengaitkan materi
pelajaran dengan benda-benda di lingkungan
sekitar mereka
Ni Komang Sri Yuliantari
5 Guru kurang efektif dalam mengelola kelas
sehingga waktu yang tersedia tidak dapat
dimanfaatkan dengan efektif oleh guru
Ni Ketut Suarningsih
6 Pemantauan dan arahan guru kepada siswa saat
mengerjakan LKS masih kurang intensif Ni Ketut Suarningsih
7 Guru tampak terlalu tergesa-gesa dalam
menjelaskan materi. Ni Ketut Suarningsih
Denpasar, 24 April 2014
Observer I
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
Observer II
Ni Ketut Suarningsih
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1570
160
Lampiran 30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Balok
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat dan jaring-jaring balok
Hari/Tanggal : Sabtu/26 April 2014
Siklus/Pertemuan : II/IV
Alokasi waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
4. Mengidentifikasi sifat-sifat balok dan bagian-bagiannya.
5. Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan membuatnya.
C. Indikator
11. Mengidentifikasi sifat-sifat balok
12. Menyebutkan bagian-bagian balok.
13. Mengidentifikasi jaring-jaring balok.
14. Membuat jaring-jaring balok.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran melalui implementasi CTL dengan
bantuan alat peraga siswa dapat:
11. Mengidentifikasi sifat-sifat balok
12. Menyebutkan bagian-bagian balok.
13. Mengidentifikasi jaring-jaring balok.
14. Membuat jaring-jaring balok.
161
E. Materi Pembelajaran
4. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Balok dan Bagian-Bagiannya
Balok adalah bangun ruang yang permukaannya terdiri dari tiga pasang
persegi panjang, dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan)
yang sama bentuk dan ukurannya.
a. Sifat-Sifat Balok
Balok adalah bangun ruang yang permukaannya terdiri dari tiga pasang
persegi panjang, dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan)
yang sama bentuk dan ukurannya. Perhatikan Gambar 05 di bawah ini. Dari
gambar balok tersebut, sifat-sifat balok adalah (1) sisi-sisi balok berbentuk
persegi panjang; (2) rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran panjang yang
sama; (3) setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran
panjang yang sama; (4) setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran
panjang yang sama; (5) setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk
persegi panjang.
Gambar 05. Balok ABCD.EFGH
Dari sifat-sifat balok di atas, siswa dapat menemukan benda-benda lain
yang berbentuk balok di lingkungan sekitar yang sering dijumpai di kehidupan
sehari-hari seperti kardus bekas minuman, kotak kue, kotak sepatu, dll, sehingga
pemahaman siswa menjadi lebih baik.
b. Bagian-Bagian Balok
Balok ABCD.EFGH pada gambar 05 di atas memiliki unsur-unsur sebagai
berikut
162
1) Sisi/Bidang
Sisi balok adalah bidang yang membatasi suatu balok. Balok memiliki 6
sisi yang semuanya berbentuk persegi panjang, yaitu: ABCD adalah sebagai
sisi bawah, EFGH adalah sebagai sisi atas, ABFE adalah sebagai sisi
depan, CDHG adalah sebagai sisi belakang, ADHE adalah sebagai sisi
samping kiri, dan BCGF adalah sebagai sisi samping kanan.
2) Rusuk
Rusuk balok adalah garis potong antara dua sisi/bidang balok dan terlihat
seperti kerangka yang menyusun balok. Perhatikan kembali Gambar 05! Balok
ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk, yaitu: AB , BC , CD , DA , EF , FG , GH , HE , AE , BF ,
CG , dan DH .
3) Titik Sudut
Titik sudut balok adalah titik potong antara tiga rusuk yang berdekatan.
Dari Gambar 05. Balok ABCD.EFGH memiliki 8 titik sudut , yaitu titik sudut A,
B, C, D, E, F, G, dan H.
4) Diagonal Bidang
Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut
yang saling berhadapan dalam satu sisi/bidang. Perhatikan Gambar 05! Balok
memiliki 12 diagonal bidang, yaitu: AC , BD , AH , DE . EG , FH , BG , CF , AF , BE ,
DG , dan CH .
5) Diagonal Ruang
Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut
yang saling berhadapan dalam satu ruang. Balok memiliki 4 diagonal ruang.
Diagonal ruang yang dimaksud adalah DF , GH , BH ,dan CE .
6) Bidang Diagonal
Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk balok yang
saling berhadapan pada balok. Balok memiliki 6 bidang diagonal berbentuk
persegi panjang, yaitu: ACGE, ABGH, CDEF, BCHE, ADGF,
dan BDHF.
163
c. Jaring-Jaring Balok
Jaring - jaring balok merupakan rangkaian 6 buah persegi panjang yang
terdiri dari 3 pasang persegi panjang yang kongruen. Adapun beberapa contoh
jaring – jaring balok ditunjukkan seperti Gambar di bawah ini.
Gambar 06. Jaring-Jaring Balok
Dari penjelasan di atas, siswa diharapkan dapat membuat jaring-jaring
balok sebagai alat peraga untuk memahami materi yang akan disampaikan.
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran: diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
2. Strategi Pembelajaran
a. Strategi tatap muka
- Pembelajaran melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga
manipulatif.
- Siswa membentuk kelompok belajar dan mengerjakan LKS 03 yang
diberikan guru.
b. Strategi non tatap muka
- Pemberian pekerjaan rumah (PR).
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Tahapan
dan
komponen
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Pendahuluan
1) Mengabsen siswa
2) Memberikan pengarahan
kepada siswa tentang
model CTL
1) Mendengarkan guru
melakukan absen
2) Mendengarkan arahan dari
guru
164
3) Menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada
siswa
3) Mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan
2. Kegiatan Inti
4) Guru memberikan
masalah nyata untuk
menggali pengetahuan
siswa dengan mencari
contoh benda-benda
yang berbentuk balok
5) Guru memberikan
stimulus agar siswa
mengungkapkan apa
yang ada dipikiran
siswa mengenai benda-
benda yang berbentuk
balok
6) Guru menyadarkan
siswa untuk
menerapkan strategi
mereka sendiri dalam
belajar
7) Guru mengarahkan
siswa dalam
menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
8) Guru menyuruh siswa
menyajikan hasil
observasinya pada
teman sekelas
9) Guru membimbing
siswa jika ada yang
melakukan kesalahan
dan terus memotivasi
siswa untuk
memperbaiki
kesalahannya
10) Guru menggali
pemahaman siswa
dengan cara
mengadakan tanya
jawab untuk
mengetahui tingkat
pemahaman siswa
mengenai materi yang
dibahas
11) Guru mendorong siswa
4) Mencari contoh benda-
benda yang berbentuk
balok yang ada
disekitarnya
5) Mengungkapkan apa yang
ada dipikiran mengenai
benda-benda yang
berbentuk balok
6) Menerapkan strategi
sendiri dalam belajar
7) Menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
yang berbentuk balok
8) Menyajikan hasil
observasinya pada teman
sekelas
9) Meneliti kesalahan dan
terus memperbaiki
kesalahannya
10) Bertanya untuk
mengetahui hal-hal yang
belum dimahami
mengenai materi yang
dibahas
11) Lebih banyak bertanya
165
untuk lebih banyak
bertanya tentang materi
yang dibahas
12) Guru membagi siswa
ke dalam kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
13) Guru menjelaskan
kegiatan siswa yaitu
secara berkelompok
siswa melakukan
eksplorasi untuk
menemukan pemecahan
masalah dari materi
yang dibahas
14) Guru membagikan LKS
kepada masing-masing
kelompok dan model
bangun ruang balok
15) Guru menggunakan alat
peraga untuk
menanamkan konsep
dan pemecahan
masalah
16) Guru meminta masing-
masing perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
balok di depan kelas
tentang materi yang
dibahas
12) Membentuk kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
13) Mendengarkan penjelasan
guru dalam berdiskusi
dikelompok
14) Menerima LKS yang
diberikan guru dan model
bangun ruang balok
15) Mendengarkan penjelasan
guru dengan alat peraga
16) Masing-masing
perwakilan kelompok
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
balok di depan kelas
3. Penutup 17) Guru menyuruh siswa
menanyakan materi
yang belum dimengerti.
18) Guru membibing siswa
untuk membuat
kesimpulan dan
merangkum materi
yang telah dipelajari.
19) Guru memberikan
penilaian terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
17) Menanyakan materi yang
belum dimengerti.
18) Membuat kesimpulan dan
merangkum materi yang
telah dipelajari.
19) Mendengarkan penilaian
guru terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
166
masing kelompok
20) Guru memberikan LKS
untuk dikerjakan siswa
untuk mengetahui
pemahaman siswa
21) Guru memberikan PR
mengenai materi yang
telah dibahas
masing kelompok
20) Menerima LKS yang
diberikan guru
21) Mencatat PR mengenai
materi yang telah dibahas
I. Alat dan Sumber Belajar
3. Alat:
c. Alat peraga berbentuk balok, kerangka balok dan jaring-jaring balok.
d. Benda-benda nyata yang berbentuk balok, seperti: kardus, batu bata,
kotak perhiasan,dll.
4. Sumber Belajar:
a. Tim Penyusun LKS RAMA. 2014. Rama Matematika. Denpasar: Dwi
Jaya Mandiri
J. Penilaian
2. LKS.
Denpasar, 26 April 2014
Guru Kelas VA
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 10 Kesiman
Dewa Ayu Manik, S.Ag, M.Pd
NIP.: 19600616 198112 2 008
167
Lampiran 31
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS-03)
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Balok
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat dan jaring-jaring balok
Hari/Tanggal : Sabtu / 26 April 2014
Siklus/Pertemuan : II/IV
Alokasi waktu : 20 menit
Nama Anggota Kelompok No. Absen
1. ..............................................................................
2. ..............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. .............................................................................
.................
.................
.................
.................
.................
A. Petunjuk
1. Tulislah nama dan nomor absen anggota kelompok.
2. Kerjakan soal-soal berikut secara diskusi dengan teman sekelompok!
3. Bacalah soal dengan teliti dan ikuti petunjuk soal!
B. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma dan bagian-bagiannya
serta menentukan ukurannya.
C. Kompetensi Dasar
4. Mengidentifikasi sifat-sifat balok dan bagian-bagiannya.
5. Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan membuatnya.
D. Indikator
11. Mengidentifikasi sifat-sifat balok.
12. Menyebutkan unsur-unsur balok.
13. Mengidentifikasi jaring-jaring balok
14. Membuat jaring-jaring balok.
168
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
11. Mengidentifikasi sifat-sifat balok.
12. Menyebutkan unsur-unsur balok.
13. Mengidentifikasi jaring-jaring balok.
14. Membuat jaring-jaring balok.
F. Soal
1. Perhatikan kotak kue di samping yang merupakan
contoh benda yang berbentuk balok. Menurut kalian
apakah yang dimaksud dengan bangun ruang balok?
2. Lengkapi titik-titik di bawah ini dengan memperhatikan gambar Balok
ABCD.EFGH berikut ini!
H G
E F
D C
A B
a. AB sejajar dengan ....., ....., dan ........
b. Banyaknya titik sudut Balok ABCD.EFGH adalah.....
c. Banyak sisi Balok ABCD.EFGH adalah.....
d. Sisi/bidang Balok ABCD.EFGH berbentuk......
Memperhatikan Balok ABCD.EFGH pada Soal No. 1. Yang dimaksud
dengan:
e. Diagonal bidang balok adalah......
f. Diagonal ruang balok adalah.......
g. Bidang diagonal balok adalah.....
3. Buatlah jaring-jaring balok dengan panjang 6 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 3cm!
“SELAMAT BEKERJA”
169
Lampiran 32
KUNCI JAWABAN LKS 03
1.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
bangun ruang balok adalah bangun ruang yang memiliki tiga pasang persegi
panjang, dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan)
yang sama bentuk dan ukurannya.
2. Dari gambar Balok ABCD.EFGH berikut ini, diperoleh:
H G
E F
D C
A B
a. AB // EF // HG // DC .
b. Banyaknya titik sudut Balok ABCD.EFGH adalah 8.
c. Banyak sisi Balok ABCD.EFGH adalah 6.
d. Sisi/bidang Balok ABCD.EFGH berbentuk persegi panjang.
Memperhatikan Balok ABCD.EFGH pada Soal No. 1. Yang dimaksud
dengan:
e. Diagonal bidang balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang saling berhadapan dalam satu sisi/bidang dalam suatu balok.
170
f. Diagonal ruang balok adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang saling berhadapan dalam satu ruang suatu balok.
g. Bidang diagonal balok adalah suatu bidang yang dibatasi oleh dua
diagonal bidang dan dua rusuk balok yang sejajar.
3. Gambar jaring-jaring balok dengan panjang 6 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 3cm
adalah sebagai berikut:
6 cm
3 cm
4 cm
171
Lampiran 33
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Balok
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat dan jaring-jaring balok
Hari/Tanggal : Sabtu/26 April 2014
Siklus/Pertemuan : II/IV
Observer : 1. Ni Ketut Suarningsih
2. Ni Kadek Widyawati
No
Ab
sen
Nama
Siswa
Indikator/Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
a b C d a b c d a b c d a b c d a b c d
1 Adi 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
2 Cakra 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
3 Chindy 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
4 Ihsan 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 10
5 Anom 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 10
6 Arya 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 11
7 Aditia 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 9
8 Setiawan 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
9 Widyanata 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 10
10 Widiasa 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 9
11 Krisna 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 12
12 Angelin 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 11
13 Arnita 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 9
14 Ellyana 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
15 Ayu Tri 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 10
16 Arik 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 13
17 Satyawati 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 9
18 Desianti 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 11
19 Cahya 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 10
20 Betris 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 10
21 Budiartini 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
22 Cholista 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
23 Cahaya 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 11
24 Dwi 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 10
25 Duta 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 9
26 Dewi 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
27 Yuni 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 12
28 Dwik 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
172
29 Desika 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
30 Dita 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 11
31 Dina 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 10
32 Ellyta 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 11
33 Erna 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 12
34 Fajar 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
35 Gazali 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 11
36 Gandhi 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
37 Hendra 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 11
38 Indra 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 11
39 Indah 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
40 Intan 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
41 Maya 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 8
42 Dwipa 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 11
43 Maelani 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 10
44 Mariani 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 11
JUMLAH 466
Keterangan : Indikator dan Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa dapat dilihat pada
lampiran 06.
Denpasar, 26 April 2014
Observer I
Ni Ketut Suarningsih
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1570
Observer II
Ni Kadek Widyawati
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1546
173
Lampiran 34
HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Hari/Tanggal
Siklus/Pertemuan
Observer
: SD Negeri 10 Kesiman
: VA/2
: Matematika
: Bangun Ruang Balok
: Sifat-sifat dan jaring-jaring balok
: Sabtu/26 April 2014
: II/IV
: Ni Ketut Suarningsih
No. Komponen Item Kegiatan
Skor
0 1
1. Konstruktivisme a. Guru memberikan masalah nyata untuk
menggali pengetahuan siswa dengan mencari
contoh benda-benda yang berbentuk kubus dan
balok yang ada disekitar siswa √
b. Guru memberikan stimulus agar siswa
mengungkapkan apa yang ada dipikiran siswa
mengenai benda-benda yang berbentuk kubus
dan balok
√
c. Guru menyadarkan siswa untuk menerapkan
strategi mereka sendiri dalam belajar
√
2. Menemukan a. Guru mengarahkan siswa dalam menemukan
konsep berdasarkan alat peraga √
b. a. Guru menyuruh siswa menyajikan hasil
observasinya pada teman sekelas
b. Guru menyuruh siswa menyajikan hasil
observasinya pada teman sekelas
c. Guru membimbing siswa jika ada yang
melakukan kesalahan dan terus memotivasi
siswa untuk memperbaiki kesalahannya
√
c. Guru membimbing siswa jika ada yang
melakukan kesalahan dan terus memotivasi
siswa untuk memperbaiki kesalahannya √
3. Bertanya a. Guru menggali pemahaman siswa dengan cara
mengadakan tanya jawab untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa mengenai materi
yang dibahas √
b. Guru mendorong siswa untuk lebih banyak
bertanya tentang materi yang akan dibahas
√
174
4. Masyarakat
Belajar
a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok
heterogen yang anggotanya 4 sampai 5 orang √
b. Guru menjelaskan kegiatan siswa yaitu secara
berkelompok siswa melakukan eksplorasi untuk
menemukan pemecahan masalah dari materi
yang dibahas √
c. Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok dan model bangun ruang kubus dan
balok yang terbuat dari karton √
5. Pemodelan a. Guru menggunakan alat peraga untuk
menanamkan konsep dan pemecahan masalah √
b. Guru meminta masing-masing perwakilan
kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusinya dengan memperagakan kembali
model bangun ruang kubus dan balok di depan
kelas
√
6 Refleksi a. Guru menyuruh siswa menanyakan materi yang
belum dimengerti.
√
b. Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan dan merangkum materi yang telah
dipelajari. √
7 Penilaian Autentik a. a. Guru memberikan penilaian terhadap hasil
presentasi yang telah dilakukan oleh perwakilan
masing-masing kelompok
√
b. Guru memberikan LKS untuk dikerjakan siswa
untuk mengetahui pemahaman siswa √
c. Guru memberikan PR mengenai materi yang
telah dibahas √
JUMLAH SKOR 2 16
Denpasar, 26 April 2014
Observer I
Ni Ketut Suarningsih
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1570
175
Lampiran 35
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Balok
Sub Pokok Bahasan: Luas permukaan dan volume balok
Hari/Tanggal : Senin/28 April 2014
Siklus/Pertemuan : II/V
Alokasi waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6. Menghitung luas permukaan dan volume balok.
C. Indikator
15. Menemukan rumus luas permukaan balok.
16. Menghitung luas permukaan balok.
17. Menemukan rumus volume balok.
18. Menghitung volume balok.
19. Menggunakan rumus luas permukaan balok dalam pemecahan masalah.
20. Menggunakan rumus volume balok dalam pemecahan masalah.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan pembelajaran melalui implementasi CTL dengan
bantuan alat peraga siswa dapat:
15. Menemukan rumus luas permukaan balok.
16. Menghitung luas permukaan balok.
17. Menemukan rumus volume balok.
18. Menghitung volume balok.
19. Menggunakan rumus luas permukaan balok dalam pemecahan masalah.
20. Menggunakan rumus volume balok dalam pemecahan masalah.
176
E. Materi Pembelajaran
1. Menghitung Luas Permukaan dan Volume Balok
a. Menemukan Rumus dan Menghitung Luas Permukaan Balok
Jaring-jaring balok yang diperoleh dari sebuah balok yang tersusun atas
rangkaian 6 persegi panjang. Rangkaian tersebut terdiri atas tiga pasang persegi
panjang yang setiap pasangannya memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
Perhatikan Gambar 07 di bawah ini!
(a) (b)
Gambar 07. Menemukan Rumus Luas Permukaan Balok ABCD.EFGH
Dari Gambar 07 (b) di atas, diketahui bahwa P1 adalah persegi panjang
DCGH, P2 adalah persegi panjang EADH, P3 adalah persegi panjang ABCD, P4
adalah persegi panjang BFGC, P5 adalah persegi panjang FEHG, dan P6 adalah
persegi panjang EFBA. Sehingga diperoleh rumus luas permukaan balok di atas
adalah Luas (P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6). Karena terdiri atas tiga pasang persegi
panjang yang setiap pasangannya memiliki bentuk dan ukuran yang sama yaitu P1
dengan P6, P2 dengan P4, dan P3 dengan P5. Sehingga AB=DC=EF=HG pada
balok dinyatakan dengan p, dimana p adalah ukuran panjang, BC=AD=FG=EH
dinyatakan dengan l, dimana l adalah ukuran lebar, BF=CG=AE=DH dinyatakan
dengan t, dimana t adalah ukuran tinggi seperti pada Gambar 07 (a), dan L
menyatakan ukuran luas permukaan suatu balok. Sehingga luas permukaan pada
balok dirumuskan:
Luas = (P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6)
Luas = (p × t) + (l × t) + (p × l) + (l × t) + (p × l) + (p × t)
Luas = (p × l) + (p × l) + (p × t) + (p × t) + (l × t) + (l × t)
Luas = 2((p × l) + (p × t) + (l × t))
Luas = 2(pl + pt + lt)
p
t
l
177
Jadi luas permukaan balok adalah sebagai berikut.
Rumus:
L = 2 (pl + pt + lt)
b. Menemukan Rumus dan Menghitung Volume Balok
Dalam menemukan rumus volume balok sama dengan menemukan rumus
volume kubus, untuk membuat Balok ABCD.EFGH seperti Gambar 08 (b) di
bawah ini diperlukan kubus satuan volume yang memiliki ukuran panjang rusuk
satu satuan panjang misalnya 1 cm sehingga volumenya 1 cm3.
(a)
(b)
Gambar 08. Menemukan Rumus Volume Balok ABCD.EFGH
Gambar 08 (b) di atas, menunjukkan bahwa untuk membentuk Balok
ABCD.EFGH diperlukan tumpukan kubus-kubus satuan volume sehingga
membentuk suatu balok. AB = 6 × panjang rusuk kubus satuan volume, BC = 3 ×
panjang rusuk kubus satuan volume, dan CG = 3 × panjang rusuk kubus satuan
volume. Banyak kubus satuan volume seluruhnya = (6 3 3) = 54. Jadi
banyak kubus satuan volume pada Balok ABCD.EFGH di atas adalah 54. Dengan
demikian volume balok dapat dicari dengan cara mengalikan ukuran panjang,
lebar, dan tinggi balok tersebut. Dimana V menyatakan ukuran volume, p
menyatakan ukuran panjang, l menyatakan ukuran lebar, dan t menyatakan ukuran
tinggi. Maka volume balok dapat dirumuskan sebagai berikut.
V = p × l × t
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
alat peraga atau dengan menggunakan alat peraga yang ada dalam kehidupan
sehari-hari, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai
pembelajaran bangun ruang serta dapat mempermudah siswa dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
A B
C D
E F
G
C
H
178
Misalkan dalam menghitung volume air dalam bak mandi, menghitung volume air
minuman dalam kemasan yang berbentuk kubus ataupun balok. Selain itu dapat
membantu tukang bangunan untuk menghitung luas permukaan suatu tembok
bangunan yang akan dipasangi keramik.
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran: diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
2. Strategi Pembelajaran
a. Strategi tatap muka
- Pembelajaran melalui implementasi CTL dengan bantuan alat peraga.
- Siswa membentuk kelompok belajar dan mengerjakan LKS 04 yang
diberikan guru.
b. Strategi non tatap muka
- Pemberian pekerjaan rumah (PR).
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Tahapan
dan
komponen
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
1. Pendahuluan
1) Mengabsen siswa
2) Memberikan pengarahan
kepada siswa tentang
model CTL
3) Menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada
siswa
1) Mendengarkan guru
melakukan absen
2) Mendengarkan arahan dari
guru
3) Mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan
2. Kegiatan Inti
4) Guru memberikan
masalah nyata untuk
menggali pengetahuan
siswa tentang luas
permukaan dan voleme
bangun ruang balok
5) Guru memberikan
stimulus agar siswa
mengungkapkan apa
yang ada dipikiran
siswa mengenai luas
permukaan dan voleme
bangun ruang balok
4) Mendengarkan arahan
guru tentang luas
permukaan dan voleme
bangun ruang balok
5) Mengungkapkan apa yang
ada dipikiran mengenai
luas permukaan dan
voleme bangun ruang
balok
179
6) Guru menyadarkan
siswa untuk
menerapkan strategi
mereka sendiri dalam
belajar
7) Guru mengarahkan
siswa dalam
menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
8) Guru menyuruh siswa
menyajikan hasil
observasinya pada
teman sekelas
9) Guru membimbing
siswa jika ada yang
melakukan kesalahan
dan terus memotivasi
siswa untuk
memperbaiki
kesalahannya
10) Guru menggali
pemahaman siswa
dengan cara
mengadakan tanya
jawab untuk
mengetahui tingkat
pemahaman siswa
mengenai materi yang
dibahas
11) Guru mendorong siswa
untuk lebih banyak
bertanya tentang materi
yang dibahas
12) Guru membagi siswa
ke dalam kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
13) Guru menjelaskan
kegiatan siswa yaitu
secara berkelompok
siswa melakukan
eksplorasi untuk
menemukan pemecahan
masalah dari materi
yang dibahas
6) Menerapkan strategi
mereka sendiri dalam
belajar
7) Menemukan konsep
berdasarkan alat peraga
yang berbentuk balok
8) Menyajikan hasil
observasinya pada teman
sekelas
9) Meneliti kesalahan dan
terus memperbaiki
kesalahannya
10) Bertanya untuk
mengetahui hal-hal yang
belum dimahami
mengenai materi yang
dibahas
11) Lebih banyak bertanya
tentang materi yang
dibahas
12) Membentuk kelompok
heterogen yang
anggotanya 4 sampai 5
orang
13) Mendengarkan penjelasan
guru dalam berdiskusi
dikelompok
180
14) Guru membagikan LKS
kepada masing-masing
kelompok dan model
bangun ruang kubus
15) Guru menggunakan alat
peraga untuk
menanamkan konsep
dan pemecahan
masalah
16) Guru meminta masing-
masing perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
balok di depan kelas
14) Menerima dan
mengerjakan LKS yang
diberikan guru dan model
bangun ruang kubus
15) Mendengarkan penjelasan
guru dalam menggunakan
alat peraga
16) Masing-masing
perwakilan kelompok
menyampaikan hasil
diskusinya dengan
memperagakan kembali
model bangun ruang
balok di depan kelas
3. Penutup 17) Guru menyuruh siswa
menanyakan materi
yang belum dimengerti.
18) Guru membibing siswa
untuk membuat
kesimpulan dan
merangkum materi
yang telah dipelajari.
19) Guru memberikan
penilaian terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
masing kelompok
20) Guru memberikan LKS
untuk dikerjakan siswa
untuk mengetahui
pemahaman siswa
21) Guru memberikan PR
mengenai materi yang
telah dibahas
17) Menanyakan materi yang
belum dimengerti.
18) Membuat kesimpulan dan
merangkum materi yang
telah dipelajari.
19) Mendengarkan penilaian
guru terhadap hasil
presentasi yang telah
dilakukan oleh
perwakilan masing-
masing kelompok
20) Menerima LKS yang
diberikan guru dan
mengerjakannya
21) Mencatat PR mengenai
materi yang telah dibahas
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat:
a. Alat peraga berbentuk balok, jaring-jaring balok, dan balok yang terdiri
dari beberpa kubus satuan volume dengan panjang rusuk satu satuan
panjang
181
b. Benda-benda nyata yang berbentuk balok, seperti: kotak minuman
berbentuk balok, kotak persodent,kardus, kotak kue berbentuk balok, dll.
2. Sumber Belajar:
a. Tim Penyusun LKS RAMA. 2014. Rama Matematika. Denpasar: Dwi
Jaya Mandiri
I. Penilaian
1. LKS.
Denpasar, 28 April 2014
Guru Kelas VA
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 10 Kesiman
Dewa Ayu Manik, S.Ag, M.Pd
NIP.: 19600616 198112 2 008
182
Lampiran 36
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS-04)
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Balok
Sub Pokok Bahasan: Luas permukaan dan volume balok
Hari/Tanggal : Senin/28 April 2014
Siklus/Pertemuan : II/V
Alokasi waktu : 20 menit
Nama Anggota Kelompok No. Absen
1. ..............................................................................
2. ..............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. .............................................................................
.................
.................
.................
.................
.................
A. Petunjuk
1. Tulislah nama dan nomor absen anggota kelompok!
2. Kerjakan soal-soal berikut secara diskusi dengan teman sekelompok!
3. Bacalah soal dengan teliti dan ikuti petunjuk soal!
B. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma dan bagian-bagiannya
serta menentukan ukurannya.
C. Kompetensi Dasar
6. Menghitung lus permukaan dan volume balok.
D. Indikator
15. Menemukan rumus luas permukaan balok.
16. Menghitung luas permukaan balok.
17. Menemukan rumus volume balok.
18. Menghitung volume balok.
183
19. Menggunakan rumus luas permukaan balok dalam pemecahan masalah.
20. Menggunakan rumus volume balok dalam pemecahan masalah.
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
15. Menemukan rumus luas permukaan balok.
16. Menghitung luas permukaan balok.
17. Menemukan rumus volume balok.
18. Menghitung volume balok.
19. Menggunakan rumus luas permukaan kubus dalam pemecahan masalah.
20. Menggunakan rumus volume kubus dalam pemecahan masalah.
F. Soal
1. Jika panjang, lebar, dan tinggi Balok ABCD.EFGH di bawah ini masing-
masing adalah 8 cm, 6 cm, dan 4 cm. Tentukanlah luas permukaan balok
tersebut!
2. Volume bangun balok di bawah ini adalah…. kubus satuan volume.
H G
E F
C
A B
3. Suatu kolam berbentuk balok yang sudah dipasangi keramik bagian
dalamnya. Berapakah luas permukaan keramik jika diketahui panjang 10
m, lebar 6 m, dan tinggi 2 m?
4. Suatu lemari berbentuk balok dengan panjang 70 cm, lebar 25 cm, dan
tinggi 140 cm. Tentukan volume dari lemari tersebut!
5. Diketahui volume suatu balok 960 cm3. Panjang balok 12 cm, dan
tingginya 8 cm. Berapakah lebar balok?
“SELAMAT BEKERJA”
184
Lampiran 37
KUNCI JAWABAN LKS 04
1. Diketahui:
Suatu Balok ABCD.EFGH sedemikian:
- p menyatakan ukuran panjang = 8 cm
- l menyatakan ukuran lebar = 6 cm
- t menyatakan ukuran tinggi = 4 cm
Ditanyakan:
- L menyatakan luas permukaan Balok ABCD.EFGH =....?
Jawab:
L = 2 (pl + pt + lt)
L = 2 [(8 cm 6 cm) + (8 cm 4 cm) + (6 cm 4 cm)]
L = 2 (48 cm2 + 32 cm
2 + 24 cm
2)
L = 2 104 cm2
L = 208 cm2
Jadi luas permukaan Balok ABCD.EFGH adalah 208 cm2.
2. Diketahui:
Suatu bangun balok sedemikian:
- p menyatakan ukuran panjang balok = 6 × panjang rusuk kubus
satuan.
- l menyatakan ukuran lebar balok = 4 × panjang rusuk kubus satuan.
- t menyatakan ukuran tinggi balok = 3 × panjang rusuk kubus
satuan
Ditanyakan:
- V menyatakan ukuran volume balok = …..kubus satuan volume?
Jawab :
V = p × l × t
V = 6 × 4 × 3
V = 72
185
Jadi volume balok tersebut adalah 72 kubus satuan volume .
3. Diketahui:
Suatu kolam berbentuk balok yang sudah dipasangi keramik sedemikian:
- p menyatakan ukuran panjang = 10 m.
- l menyatakan ukuran lebar = 6 m.
- t meyatakan ukuran tinggi = 2 m.
Ditanyakan:
- L menyatakan ukuran luas permukaan keramik tersebut =...?
Jawab:
L = pl + 2lt + 2pt
L = [(10 m 6 m) + 2( 6 m 2 m) + 2(10 m 2 m)]
L = [(60 m2 + 2(12 m
2) + 2(20 m
2)]
L = (60 m2 + 24 m
2) + 40 m
2)]
L = 124 m2
Jadi luas permukaan keramik tersebut adalah 124 m2.
4. Diketahui:
Suatu lemari berbentuk balok sedemikian:
- p menyatakan ukuran panjang = 70 cm.
- l menyatakan ukuran lebar = 25 cm.
- t meyatakan ukuran tinggi = 140 cm.
Ditanyakan:
- V menyatakan ukuran volum sebuah lemari berbentuk balok =....?
Jawab:
V t l p
V = 70 cm 25 cm 140 cm
V = 245.000 cm3
Jadi volume sebuah lemari berbentuk balok tersebut adalah 245.000 cm3.
5. Diketahui:
Suatu balok sedemikian:
- V menyatakan ukuran volume suatu balok = 960 cm3.
- p menyatakan ukuran panjang balok = 12 cm.
186
- t menyatakan ukuran tinggi balok = 8 cm.
Ditanyakan:
- l menyatakan ukuran lebar balok =.....?
Jawab:
V t l p
960 cm3 = 12 cm l 8 cm
960 cm3 = 96 cm
2 l
l = 960 cm 3
96 cm 2
l = 10 cm
Jadi ukuran lebar balok tersebut adalah 10 cm.
187
Lampiran 38
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Balok
Sub Pokok Bahasan: Luas permukaan dan volume balok
Hari/Tanggal : Senin / 28 April 2014
Siklus/Pertemuan : II/V
Observer : 1. Ni Ketut Suarningsih
2. Ni Kadek Widyawati
No
Ab
sen
Nama
Siswa
Indikator/Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
1 Adi 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13
2 Cakra 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
3 Chindy 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 12
4 Ihsan 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 12
5 Anom 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 11
6 Arya 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
7 Aditia 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 11
8 Setiawan 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 13
9 Widyanata 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 12
10 Widiasa 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 12
11 Krisna 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
12 Angelin 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
13 Arnita 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
14 Ellyana 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
15 Ayu Tri 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
16 Arik 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
17 Satyawati 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 13
18 Desianti 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
19 Cahya 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 12
20 Betris 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
21 Budiartini 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
22 Cholista 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14
23 Cahaya 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 12
24 Dwi 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
25 Duta 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 11
26 Dewi 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16
27 Yuni 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
188
28 Dwik 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16
29 Desika 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
30 Dita 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13
31 Dina 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 11
32 Ellyta 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 10
33 Erna 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
34 Fajar 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13
35 Gazali 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 12
36 Gandhi 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 12
37 Hendra 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 13
38 Indra 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
39 Indah 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
40 Intan 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
41 Maya 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 12
42 Dwipa 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
43 Maelani 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14
44 Mariani 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
JUMLAH 590
Keterangan : Indikator dan Deskriptor Aktivitas Belajar Siswa dapat dilihat pada
lampiran 06.
Denpasar, 28 April 2014
Observer I
Ni Ketut Suarningsih
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1570
Observer II
Ni Kadek Widyawati
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1546
189
Lampiran 39
HASIL OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Hari/Tanggal
Siklus/Pertemuan
Observer
: SD Negeri 10 Kesiman
: VA/2
: Matematika
: Bangun Ruang Balok
: Luas permukaan dan volume balok
: Senin/28 April 2014
: II/V
: Ni Ketut Suarningsih
No. Komponen Item Kegiatan
Skor
0 1
1. Konstruktivisme a. Guru memberikan masalah nyata untuk
menggali pengetahuan siswa dengan mencari
contoh benda-benda yang berbentuk kubus dan
balok yang ada disekitar siswa √
b. Guru memberikan stimulus agar siswa
mengungkapkan apa yang ada dipikiran siswa
mengenai benda-benda yang berbentuk kubus
dan balok
√
c. Guru menyadarkan siswa untuk menerapkan
strategi mereka sendiri dalam belajar
√
2. Menemukan a. Guru mengarahkan siswa dalam menemukan
konsep berdasarkan alat peraga √
b. Guru menyuruh siswa menyajikan hasil
observasinya pada teman sekelas
b. Guru menyuruh siswa menyajikan hasil
observasinya pada teman sekelas
c. Guru membimbing siswa jika ada yang
melakukan kesalahan dan terus memotivasi
siswa untuk memperbaiki kesalahannya
√
c. Guru membimbing siswa jika ada yang
melakukan kesalahan dan terus memotivasi
siswa untuk memperbaiki kesalahannya
√
3. Bertanya a. Guru menggali pemahaman siswa dengan cara
mengadakan tanya jawab untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa mengenai materi
yang dibahas √
b. Guru mendorong siswa untuk lebih banyak
bertanya tentang materi yang akan dibahas
√
190
4. Masyarakat
Belajar
a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok
heterogen yang anggotanya 4 sampai 5 orang √
b. Guru menjelaskan kegiatan siswa yaitu secara
berkelompok siswa melakukan eksplorasi untuk
menemukan pemecahan masalah dari materi
yang dibahas √
c. Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok dan model bangun ruang kubus dan
balok yang terbuat dari karton √
5. Pemodelan a. Guru menggunakan alat peraga untuk
menanamkan konsep dan pemecahan masalah √
b. Guru meminta masing-masing perwakilan
kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusinya dengan memperagakan kembali
model bangun ruang kubus dan balok di depan
kelas
√
6 Refleksi a. Guru menyuruh siswa menanyakan materi yang
belum dimengerti.
√
b. Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan dan merangkum materi yang telah
dipelajari.
√
7 Penilaian Autentik a. a. Guru memberikan penilaian terhadap hasil
presentasi yang telah dilakukan oleh perwakilan
masing-masing kelompok
√
b. Guru memberikan LKS untuk dikerjakan siswa
untuk mengetahui pemahaman siswa √
c. Guru memberikan PR mengenai materi yang
telah dibahas √
JUMLAH SKOR 0 18
Denpasar, 28 April 2014
Observer I
Ni Ketut Suarningsih
NPM.:10.8.03.51.30.1.5.1570
191
Lampiran 40
PENGEMBANGAN TES AKHIR SIKLUS II
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Balok
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat, jaring-jaring,
luas permukaan dan volume balok
Hari/Tanggal : Rabu/30 April 2014
Siklus/Pertemuan : II/VI
Alokasi waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, limas, prisma, dan bagian-bagiannya,
serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
4. Mengidentifikasi sifat-sifat balok dan bagian-bagiannya.
5. Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan membuatnya.
6. Menghitung luas permukaan dan volume balok.
C. Indikator:
11. Mengidentifikasi sifat-sifat balok.
12. Menyebutkan unsur-unsur balok.
13. Mengidentifikasi jaring-jaring balok.
14. Membuat jaring-jaring balok.
15. Menemukan rumus luas permukaan balok.
16. Menghitung luas permukaan balok.
17. Menemukan rumus volume balok.
18. Menghitung volume balok.
19. Menggunakan rumus luas permukaan balok dalam pemecahan masalah.
20. Menggunakan rumus volume balok dalam pemecahan masalah.
D. Sub Materi Pokok
6. Mengidentifiasi sifat-sifat balok.
7. Menyebutkan bagian-bagian balok.
8. Mengidentifikasi jaring-jaring balok dan membuatnya.
9. Menemukan rumus dan menghitung luas permukaan balok.
10. Menemukan rumus dan menghitung volume balok.
192
E. Kisi-Kisi
Nomor
Tes
Nomor
Indikator
Ranah Kognitif Jumlah Skor Min.
Skor
Max. C1 C2 C3
C. Tes Obyektif
1 11 √ - - 1 0 1
2 12 √ - - 1 0 1
3 12 √ - - 1 0 1
4 13 √ - 1 0 1
5 14 - √ - 1 0 1
6 15 - √ - 1 0 1
7 16 - √ - 1 0 1
8 20 - √ - 1 0 1
9 17 - √ - 1 0 1
10 20 - - √ 1 0 1
D. Tes Uraian
1 14 - √ - 1 0 4
2 18 - √ - 1 0 4
3 19 - - √ 1 0 4
4 19 - - √ 1 0 4
5 20 - - √ 1 0 4
Jumlah 4 6 5 15 0 30
Keterangan:
C1 = Ingatan
C2 = Pemahaman
C3 = Aplikasi
Dengan Rasio: C1 : C2 : C3 = 20% : 50% : 30%
F. Teknik Penskoran Prestasi Belajar Siswa
1. Penskoran Objektif
Untuk tes objektif setiap soal yang dijawab benar mendapatkan skor 1, jika
salah mendapat skor 0.
193
2. Penskoran Tes Uraian
Penskoran tes uraian untuk 1 item soal didasarkan pada beberapa kriteria
seperti:
No Kriteria Jawaban Siswa Skor
1 Tidak memberikan suatu penyelesaian sama sekali. 0
2 Mencoba memberikan penyelesaian tetapi salah total. 1
3 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur benarnya
tetapi belum memadai.
2
4 Melaksanakan algoritma yang relevan dengan lengkap,
tetapi ada kesalahan dalam perhitungan matematis.
3
5 Memberikan suatu penyelesaian yang benar dan lengkap. 4
Berdasarkan kriterian penskoran tes uraian di atas, maka skor
maksimalnya adalah 20. Untuk menetukan nilai (X) masing-masing siswa
diperoleh dengan menjumlahkan skor tes objektif dan skor tes uraian dibagi skor
maksimal kemudian dirubah menjadi nilai dengan skala seratus. Sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
100 30
uraian) skor tes objektif (skor tes
Contoh :
Seorang siswa memperoleh skor 8 untuk tes objektif dan skor 16 untuk skor
uraian, maka nilai yang diperoleh siswa tersebut adalah X = 24
30 × 100 = 80.
194
Lampiran 41
TES AKHIR SIKLUS II
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Balok
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat, jaring-jaring,
luas permukaan dan volume balok
Hari/Tanggal : Rabu/30 April 2014
Siklus/Pertemuan : II/VI
Alokasi waktu : 2 × 35 menit (1 × pertemuan)
Petunjuk
1. Tulislah nama, kelas, dan no. absen sebelum mengerjakan soal!
2. Kerjakan soal-soal di bawah ini secara individu!
3. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab!
4. Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang anda anggap mudah!
5. Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan!
A. Pilihlah salah satu jawaban A, B, C, atau D yang anda anggap paling
benar pada tempat yang telah disediakan!
1. W V Perhatikan gambar Balok PQRS.TUVW
T U di samping!
Persegi panjang yang diarsir disebut.....
S R
P Q
A. Diagonal bidang
B. Diagonal ruang
C. Bidang diagonal
D. Rusuk
2. Jumlah rusuk pada balok adalah .........
A. 12
B. 10
C. 8
D. 6
195
3. Bidang yang membatasi suatu balok disebut ...........
A. Rusuk
B. Sisi
C. Diagonal
D. Titik sudut
4. Perhatikan gambar jaring-jaring balok di bawah ini!
1
5 2 6
3
4
Bila persegi panjag atau bidang yang diarsir adalah sebagai alas balok, maka
yang menjadi tutup balok adalah bidang nomor......
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
5.
Gambar diatas adalah sebuah balok, maka jaring-jaring yang sesuai untuk
bangun ruang di atas adalah ....
A. C.
196
B . D.
6. Diketahui suatu balok ABCD.EFGH dengan panjang a cm, lebar b cm, dan
tinggi t cm. Luas permukaan balok tersebut adalah .....
A. L = 2abt cm2
B. L = 2 (a + b + t) cm2
C. L = (ab + bt + at)2 cm
2
D. L = 2 (ab + bt + at) cm2
7. Balok ABCD.EFGH memiliki panjang 7 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 5 cm.
Luas permukaan balok tersebut adalah ....
A. 83 cm2
B. 140 cm2
C. 166 cm2
D. 280 cm2
8. Diketahui kemasan minuman berbentuk balok
seperti gambar di samping, dengan panjang 6
cm, lebar 5 cm, dan tinggi 12 cm. Maka volume
air yang ada di dalam kemasan tersebut
adalah...............
A. 300 cm3
B. 310 cm3
C. 330 cm3
D. 360 cm3
197
9. Diketahui balok dengan panjang a cm, lebar 5 cm, dan tinggi 6 cm. Jika
volume balok tersebut adalah 300 cm3, maka nilai a adalah .......
A. 4
B. 10
C. 7
D. 8
10. Sebuah peti kayu berbentuk balok dengan panjang 75 cm, lebar 50 cm, dan
tinggi 30 cm,.Volume peti kayu tersebut adalah ....
A. 56.000 cm3
B. 56.500 cm3
C. 112.000 cm3
D. 112.500 cm3
B. Kerjakan soal-soal berikut dengan lengkap!
1. Buatlah sebuah jaring-jaring balok, dengan panjang 3 cm, lebar 8 cm dan
tinggi 2 cm!
2. Diketahui suatu balok dengan panjang 48 cm, lebar 15 cm, dan panjang
seluruh rusuk balok 288 cm. Hitunglah volume balok tersebut!
3. Sebuah jendela kayu dengan ukuran panjang 120 cm, lebar 60 cm, dan tinggi
3 cm. Hitunglah luas permukaan daun jendela tersebut!
4. Perhatikan gambar kardus di
samping!
Diketahui panjang 20 cm, lebar 8
cm, dan tinggi 10 cm. Hitunglah
luas permukaan kardus apabila
tanpa menghitung tutupnya!
5. Ayah akan membuat kolam ikan yang mampu menampung air 21.580 cm3.
Apabila ukuran tinggi 13 cm, lebar 20 cm, berapakah panjang bak yang bisa
dibuat ayah?
“SELAMAT BEKERJA”
198
Lampiran 42
KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS II
A. Soal Obyektif
1. C
2. A
3. B
4. B
5. A
6. D
7. C
8. D
9. B
10. D
B. Soal Uraian
1. Gambar jaring-jaring balok dengan panjang 3 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 2 cm
adalah sebagai berikut:
3 cm
2 cm
8 cm
2. Diketahui:
Suatu balok sedemikian:
- p menyatakan ukuran panjang = 48 cm
- l menyatakan ukuran lebar = 15 cm
199
- Panjang seluruh rusuk = 288 cm
Ditanyakan:
- V menyatakan ukuran volume balok =....?
Jawab:
Panjang seluruh rusuk = 4p + 4l + 4t
288 cm = [(4 × 48 cm) + (4 × 15 cm) + (4 × t cm)]
288 cm = (192 cm + 60 cm + 4t cm)
288 cm = 252 cm + 4t cm
4t cm = 288 cm – 252 cm
4t cm = 36 cm
t = 4
36 cm
t = 9 cm
Karena t menyatakan ukuran tinggi = 9 cm, maka:
V = p × l × t
V = 48 cm x 15 cm x 9 cm
V = 6.480 cm3
Jadi volume balok tersebut adalah 6.480 cm3.
3. Diketahui:
Suatu jendela kayu sedemikian:
- p menyatakan ukuran panjang = 120 cm
- l menyatakan ukuran lebar = 60 cm
- t menyatakan ukuran tinggi = 3 cm
Ditanyakan:
- L menyatakan ukuran luas permukaan jendela =....?
Jawab:
L = 2 (pl + lt + pt)
L = 2 [(120 cm x 60 cm) + (60 cm x 3 cm) + (120 cm x 3 cm)]
L = 2 (7200 cm2 + 180 cm
2 + 360 cm
2)
L = 2 (7740 cm2)
200
L = 15.480 cm2
Jadi luas permukaan jendela adalah 15.480 cm2.
4. Diketahui:
Sebuah kardus sedemikian:
- p menyatakan ukuran panjang = 20 cm
- l menyatakan ukuran lebar = 8 cm
- t menyatakan ukuran tinggi = 10 cm
Ditanyakan:
- L menyatakan luas permukaan kardus tanpa tutup =....?
Jawab:
L = pl + 2lt + 2pt
L = [(20 cm × 8 cm) + 2(8 cm × 10 cm) + 2(20 cm × 10 cm)]
L = [160 cm2 + 2(80 cm
2) + 2(200 cm
2)]
L = (160 cm2 + 160 cm
2 + 400 cm
2)
L = 720 cm2
Jadi luas permukaan kardus tanpa tutup tersebut adalah 720 cm2.
5. Diketahui:
Sebuah kolam ikan sedemikian:
- V menyatakan ukuran volume = 21.580 cm3
- t menyatakan ukuran tinggi = 13 cm
- l menyatakan ukuran lebar = 20 cm
Ditanyakan:
- p menyatakan panjang kolam ikan =.....?
Jawab:
V = p x l x t
21.580 cm3 = p cm x 20 cm x 13cm
21.580 cm3 = 260p cm
3
p = 21.580 cm 3
260 cm 3
p = 83 cm
Jadi panjang kolam yang bisa dibuat ayah adalah 83 cm.
201
Lampiran 43
ANALISIS DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II
1. Untuk hasil observasi pada pertemuan IV sebagaimana tersaji pada Lampiran
33 diperoleh:
Jumlah skor aktivitas belajar siswa = 466
Banyak siswa = 44
Rata-rata skor aktivitas belajar siswa untuk hasil observasi pada pertemuan
IV dalam siklus II sebagai berikut:
A 21 = jumlah skor aktivitas belajar siswa
banyak siswa
A 21 = 466
44
A 21 = 10,59
2. Untuk hasil observasi pada pertemuan V sebagaimana tersaji pada Lampiran 38
diperoleh:
Jumlah skor aktivitas belajar siswa = 590
Banyaknya siswa = 44
Rata-rata skor aktivitas belajar siswa untuk hasil observasi pada pertemuan V
dalam siklus II sebagai berikut:
A 22 = jumlah skor aktivitas belajar siswa
banyak siswa
A 22 = 590
44
A 22 = 13,41
3. Rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus II adalah
A II = A 21 + A 22
2
A II= 10,59 +13,41
2
A II= 24,00
2
A = 12,00
202
Berdasarkan analisis data aktivitas belajar siswa di atas diperoleh rata-rata
skor aktivitas belajar siswa pada siklus II adalah 12,00. Berpedoman pada
pedoman konversi skor aktivitas belajar siswa sebagaimana dijelaskan pada
metode analisis data aktivitas belajar siswa pada Bab III maka aktivitas belajar
siswa pada siklus II tergolong “ aktif”. Karena aktivitas belajar siswa pada siklus
II telah memenuhi kriteria, maka penelitian dapat dihentikan sampai siklus II.
203
Lampiran 44
DAFTAR NILAI TES PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA SIKLUS II
NO. NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN
1 I Kd Adi Sanjaya 65 BELUM TUNTAS
2 Ida Bgs Cakra Wibawa 62 BELUM TUNTAS
3 Ida A Cindy Permata D 83 TUNTAS
4 Abailah Ihsan Firdaus 80 TUNTAS
5 I Km Anom Adi Pratama 68 BELUM TUNTAS
6 I Kd Arya Dwisetya P 84 TUNTAS
7 I Gd Aditia Kamayana 83 TUNTAS
8 I Md Adi Setiawan 85 TUNTAS
9 Putu Adi Widyanata 83 TUNTAS
10 I Gd Arya Murti Widiasa 62 BELUM TUNTAS
11 Km Agus Krisna Bayu 63 BELUM TUNTAS
12 Angelin Carolin Dacunha 81 TUNTAS
13 Putu Ayu Arnita Dewi 85 TUNTAS
14 Luh Ayu Ellyana Ari P 82 TUNTAS
15 Ni Km Ayu Tri Wahyundari 83 TUNTAS
16 Ni Km Arik Trisna Rahayu 85 TUNTAS
17 Kd Ayu Satyawati 80 TUNTAS
18 Putu Ayu Desianti 82 TUNTAS
19 Baig Ayu Cahya Nadila 85 TUNTAS
20 Betris Nuer Fitrianingsih 86 TUNTAS
21 Made Budiartini 95 TUNTAS
22 Cholista Xadewa 85 TUNTAS
23 Ni Putu Cahaya Laksmi 84 TUNTAS
24 I Kd Dwi Artayasa 85 TUNTAS
25 I Wy Duta Arthayasa 84 TUNTAS
26 I Gst Ayu Dewi Cahyani 94 TUNTAS
27 Luh Dela Yuni Arisani 87 TUNTAS
28 Kd Dwik Wulandari 85 TUNTAS
29 Ni Luh Desika Antari 89 TUNTAS
30 Ni Luh Dita Purnama D 86 TUNTAS
31 Dina Khania Febrianti 85 TUNTAS
32 Ni Km Ellyta Ari Murti 87 TUNTAS
33 Ni Luh Pt Erna Damayanti 93 TUNTAS
34 Putu Fajar Setiawan 84 TUNTAS
35 Gazah Achmad Garinda 83 TUNTAS
36 I Wy Gandi Asta Dewata P 82 TUNTAS
204
37 I Gd Hendra Aprilianta 88 TUNTAS
38 Gst Made Indra Dewi 84 TUNTAS
39 Ni Pt Indah Cahyani 86 TUNTAS
40 Ida Ayu Intan Adnya S 86 TUNTAS
41 Maya Angelika Praba A 87 TUNTAS
42 Desak A Dwipa Dianariska 85 TUNTAS
43 Ni Luh Indah Maelani 86 TUNTAS
44 Ni Wy Mariani 81 TUNTAS
JUMLAH 3638
Denpasar, 30 April 2014
Guru Kelas VA
Desak Made Oka Astiti, S.Pd.SD
NIP.: 19610527 198201 2 009
Peneliti
Ni Komang Sri Yuliantari
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558
205
Lampiran 45
ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II
Bardasarkan data prestasi belajar siklus II sebagaimana tersaji pada Lampiran 44,
diketahui:
1) ΣX menyatakan jumlah nilai siswa = 3638
2) N menyatakan banyak siswa yang mengikuti tes = 44
3) Nilai Tertinggi Ideal = 100
Maka, X menyatakan rata-rata nilai prestasi belajar, DS menyatakan Daya
Serap, dan KB menyatakan Ketuntasan Belajar siswa disajikan sebagai berikut:
1. Rata-rata Nilai Prestasi Belajar Siswa ( X )
N
XX
= 44
3638
= 82,68
2. Daya Serap (DS)
DS =
Ideal Tertinggi Nilai 100%
= 100
68,82 100%
= 82,68%
3. Ketuntasan Belajar (KB)
KB = N
Ni 100%
= 44
39 100%
= 88,64%
Berdasarkan analisis data prestasi belajar siswa pada siklus II,
menunjukkan bahwa rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ) = 82,68, daya serap
(DS) = 82,68% dan ketuntasan belajar (KB) = 88,64%. Berdasarkan standar KKM
206
yang ditetapkan untuk pelajaran matematika di SD Negeri 10 Kesiman dimana
rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ) ≥ 75, daya serap (DS) ≥ 75% dan
ketuntasan belajar (KB) ≥ 85%. Maka untuk rata-rata nilai prestasi belajar siswa,
daya serap, dan ketuntasan belajar sudah memenuhi standar yang ditetapkan,
sehingga penelitian dihentikan sampai siklus II.
207
Lampiran 46
ANALISIS DATA KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
PADA SIKLUS II
1. Pertemuan IV
Berdasarkan data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran pada
siklus II pertemuan keempat pada Lampiran 34, diperoleh:
a. T menyatakan banyaknya item kegiatan keterlaksanaan pembelajaran = 16 item
b. SMI menyatakan Skor Maksimal Ideal = 18
Sehingga persentase keterlaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan
keempat adalah
Persentase (%) keterlaksanaan pembelajaran (KP21) = %100SMI
T
%89,88
%10089,0
%10018
16
2. Pertemuan V
Berdasarkan data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran pada
siklus II pertemuan kelima pada Lampiran 39, diperoleh:
a. T menyatakan banyaknya item kegiatan keterlaksanaan pembelajaran = 18 item
b. SMI menyatakan Skor Maksimal Ideal = 18
Sehingga persentase keterlaksanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan
kelima adalah
Persentase (%) keterlaksanaan pembelajaran (KP22) = %100SMI
T
%100
%1001
%10018
18
208
3. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran pada Siklus II
Persentase (%) keterlaksanaan pembelajaran (KPII) 2
2221
2
%100%89,88
%45,94
2
%89,188
Berdasarkan analisis data keterlaksanaan pembelajaran di atas diperoleh
persentase keterlaksanaan pembelajaran pada siklus II adalah 94,45%.
Berpedoman pada konversi skor keterlaksanaan pembelajaran sebagaimana
dijelaskan pada teknik analisis data keterlaksanaan pembelajaran pada Bab III
maka keterlaksanaan pembelajaran pada siklus II tergolong “sangat baik”.
209
Lampiran 47
CATATAN LAPANGAN
Nama Sekolah : SD Negeri 10 Kesiman
Kelas/Semester : VA/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Bangun Ruang Kubus
Sub Pokok Bahasan: Sifat-sifat, jaring-jaring,
luas permukaan dan volume balok
Siklus : II
Observer : 1. Ni Komang Sri Yuliantari
2. Ni Ketut Suarningsih
No Kendala-Kendala Observer
1 Secara umum aktivitas belajar siswa sudah aktif
meskipun masih ada beberapa siswa yang masih
pasif dalam mengikuti pembelajaran
Ni Komang Sri Yuliantari
2 Masih ada siswa yang takut menyampaikan
pendapat Ni Ketut Suarningsih
Denpasar, 30 April 2014
Observer I Observer II
Observer.
Ni Komang Sri Yuliantari Ni Ketut Suarningsih
NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1558 NPM.: 10.8.03.51.30.1.5.1570
210
Lampiran 48
PERSENTASE PENINGKATAN AKTIVITAS
BELAJAR SISWA DARI SIKLUS I KE SIKLUS II
Dari analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus I (lampiran 25),
siklus II (lampiran 43), maka diperoleh persentase peningkatan aktivitas belajar
siswa sebagai berikut
Persentase (%) KP 21A = %100
I
III
A
AA
= 12,00−8,27
8,27 x 100 %
= 3,73
8,27× 100%
= 45,10%
211
Lampiran 49
PERSENTASE PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DARI SIKLUS I KE SIKLUS II
Dari analisis data prestasi belajar siswa pada siklus I (Lampiran 27) dan
siklus II (Lampiran 45), diperoleh:
1) Rata -rata nilai prestasi belajar siswa pada siklus I = X I = 76,50
2) Daya serap siswa pada siklus I = DSI = 76,50%
3) Ketuntasan belajar pada siklus I = KBI = 70,50%
4) Rata -rata nilai prestasi belajar siswa pada siklus II = X II = 82,68
5) Daya serap siswa pada siklus II = DSII = 82,68%
6) Ketuntasan belajar pada siklus II = KBII = 88,64%
Sehingga persentase peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II
sebagai berikut.
1. Persentase Peningkatan Rata-Rata Nilai Prestasi Belajar Siswa
X 1-2 = %100
I
III
X
XX
= 82,68−76,50
76,50 x 100 %
= 6,18
76,50× 100%
= 8,08%
2. Persentase Peningkatan Daya Serap
DS1-2 = %100
I
III
DS
DSDS
= 82,68%−76,50%
76,50%× 100 %
= 6,18%
76,50%× 100%
= 8,08%
212
3. Persentase Peningkatan Ketuntasan Belajar
KB1-2 = %100
I
III
KB
KBKB
= 88,64%−70,50%
70,50% × 100 %
= 18,14%
70,50% × 100%
= 25,73%
213
Lampiran 50
214
Lampiran 51
215
Lampiran 52
RIWAYAT HIDUP
Ni Komang Sri Yuliantari dilahirkan di kota Holsa,
Kecamatan Maliana, Kabupaten Bobonaro, Timor timur pada
tanggal 20 juli 1993. Anak kedua dari empat bersaudara
pasangan I Nengah Kasih dengan Ni Ketut Terini. Pada
Tahun 2004 tamat di SD Negeri 2 Padangkerta, Tahun 2007
tamat dari SMP Negeri 5 Amlapura, Tahun 2010 tamat di
SMK Negeri 1 Abang Dan tahun 2010 melanjutkan studi di FKIP Universitas
Mahasaraswati Denpasar, Program Studi Pendidikan Matematika.
216
Lampiran 53
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Status : TERAKREDITASI
Sekretariat : Jln. Kamboja, No. 11A Denpasar – Bali
Tlp./Fax : (0361) 240985 / (0361) 240985
E – Mail : [email protected]
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ni Komang Sri Yuliantari
NPM : 10.8.03.51.30.1.5.1558
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis yang berupa
skripsi yang berjudul “Meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran bangun ruang sisi datar melalui implementasi CTL dengan bantuan
alat peraga pada siswa kelas VA SD Negeri 10 Kesiman tahun pelajaran
2013/2014” adalah memang benar asli karya tulis saya sendiri, dan sama sekali
bukan jiplakan dari karya tulis orang lain yang saya akui sebagai karya tulis saya
sendiri. Apabila ternyata dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya
bersedia dituntut di muka pengadilan sesuai dengan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta dengan tidak melibatkan lembaga FKIP
UNMAS Denpasar.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya
Denpasar, Agustus 2014
Yang membuat pernyataan,
Ni Komang Sri Yuliantari
217
Lampiran 54
DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN MELALUI
IMPLEMENTASI CTL DENGAN BANTUAN ALAT PERAGA
KONSTRUKTIVISME
Memberikan masalah nyata untuk
menemukan pengetahuan siswa
mengenai benda-benda berbentuk
bangun ruang atau pengalaman nyata
siswa dalam kehidupan sehari-hari
BERTANYA
Mendorong siswa untuk lebih banyak
bertanya tentang materi yang dibahas.
MENEMUKAN
Mengarahkan siswa dalam menemukan
konsep pembelajarannya sendiri.
MASYARAKAT BELAJAR
Membagikan LKS kepada masing-
masing kelompok dan alat peraga
bangun ruang.
216
PEMODELAN
Menggunakan alat peraga manipulatif
untuk menanamkan konsep dan
pemecahan masalah
PENILAIAN AUTENTIK
Mengetahui pemahaman siswa dengan
cara meminta siswa untuk
mempresentasikan jawaban dari LKS
yang diberikan guru
REFLEKSI
Membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan dan rangkuman mengenai
materi yang telah dipelajari.