penatalaksanaan stroke.doc

3
Penatalaksanaan Stroke a. Strok akut di unit gawat darurat - Stabilisasi pasien dengan ABC - Pertimbangkan intubasi bila kesadaran stupor atau koma atau gagal napas - Pasang jalur infus intravena dengan larutan salin normal 0,9 % dengan kecepatan 20 ml/jam - Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui kanul hidung - Jangan berikan makanan atau minuman melalui mulut - Buat rekaman EKG dan foto rontgen thoraks - Ambil sampel untuk pemeriksaan darah rutin, masa protombin dan masa tromboplastin parsial - Tegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik b. Penatalaksanaan strok iskemik . - membatasi atau memulihkan iskemia akut yang sedang berlangsung (3-6 jam pertama) menggunakan trombolisis dengan rt-PA (recombinant tissu plasmogenactivator). - mencegah perburukan neurologis yang berhubungan dengan strok yang masih berkembang. - mencegegah strok berulang dini (dalam 30 hari sejak onset gejala strok) c. penatalaksanaan strok hemoragik - singkirkan kemungkinan koagulopati; pastikan hasil masa protombin dan masa tromboplastin parsial adalah normal.

Upload: edi-kurnawan-tjhai

Post on 26-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Medicine

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan Strokea. Strok akut di unit gawat darurat

Stabilisasi pasien dengan ABC

Pertimbangkan intubasi bila kesadaran stupor atau koma atau gagal napas

Pasang jalur infus intravena dengan larutan salin normal 0,9 % dengan kecepatan 20 ml/jam

Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui kanul hidung

Jangan berikan makanan atau minuman melalui mulut

Buat rekaman EKG dan foto rontgen thoraks

Ambil sampel untuk pemeriksaan darah rutin, masa protombin dan masa tromboplastin parsial

Tegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

b. Penatalaksanaan strok iskemik.

membatasi atau memulihkan iskemia akut yang sedang berlangsung (3-6 jam pertama) menggunakan trombolisis dengan rt-PA (recombinant tissu plasmogenactivator). mencegah perburukan neurologis yang berhubungan dengan strok yang masih berkembang.

mencegegah strok berulang dini (dalam 30 hari sejak onset gejala strok)

c. penatalaksanaan strok hemoragik

singkirkan kemungkinan koagulopati; pastikan hasil masa protombin dan masa tromboplastin parsial adalah normal.

kendalikan hipertensi; berlawanan dengan infark serebri akut, pendekekatan penmgendalian tekanan darah yang lebih agresif dilakukan pada pasien dengan perdarahan intraserebral akut, karena tekanan yang tinggi dapat menyebabkan perburukan edemaperihematoma serta meningkatkan perdarahan ulang.

pertimbangkan konsultasi bedah saraf

pertimbngkan angiografi untuk menyikirkan eneurisma atau malformasi arteriovenosa

berikan manitol 20% untuk pasien dengan koma dalam atau tanda-tanda tekana intrakranial yang meninggi atau nacaman herniasi

pertimbangkan fenitoin (10-20mg/kgBB intravena) pada pasien dengan perdarahn luas dan derajat kesadaran menurun

pertimbangkan terapi hipovolemik dan nimodivin untuk mencegah vasospasme.

perdarahan intraserebral; obati penyebabnya, turunkan tekanan intrakranial yang meninggi, berikan neuroprotektor, tindakan bedah dengan pertimbngangan usia dan GCS.

tekanan intrakranial yang meninggi, dapat diturunkan dan berikuengan salah satu cara/gabungan berikut ini: manitol lobus, 1 gram/kgBB, gliserol oral 50%, furosemid 1mg/kgBB intravena, steroid tidak diberikan secara rutin dan masik controversial

perdarahan subaracnoid; nimodipin dapat diberikan untuk mencegah vasospasme pada perdarahn subaracnoid primer akut, tindakan operasi dapat dilakukan pada perdarahn stadium I dan II akibat pecahnya aneurisma sakular Berry dan adanya komplikasi hidrosefalus obstruktif.

1. Usaha Prevensi Stroke

Dalam guideline terbaru untuk prevensi primer stroke, AHA/ASA membagi faktor-faktor resiko stroke berdasarkan kemungkinannya untuk dimodifikasi (tidak dapat dimodifikasi, dapat dimodifikasi atau potensial untuk dimodifikasi). Faktor resiko yang nonmodified adalah usia, jenis kelamin, berat badan lahir rendah, ras/etnis, dna prediposisi genetic. Faktor-faktor yang dapat dimodifikasi adalah hiipertensi, terpapar asap rokok, diabetes, fibrilasi atrial dan gangguan jantung lainnya, dislipdemia, stenosis arteri karotis, penyakit sickle cell, terapi hormonal post menopause, diet yang salah, inaktivitas fisik dan obesitas. Faktor resiko potensial dapat dimodifikasi namun perlu tambahan bukti adalah sindroma metabolic, konsumsi alcohol yang berlebihan, ketergantungan obat, penggunaan pil kontrasepsi, gangguan bernafas saat tidur, migren, hiperhomosisteinemia, peningkatan lipoprotein (a), hiperkoagulabilitas, inflamasi dan infeksi.