penatalaksanaan fraktur

25
PENATALAKSANAAN FRAKTUR Citra Dila Florin

Upload: inddah-nii

Post on 26-Sep-2015

138 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

frakur

TRANSCRIPT

  • PENATALAKSANAAN FRAKTURCitraDilaFlorin

  • PENATALAKSANAAN FRAKTUR (CAUSON & HOWELL,1998) PRINSIP :REPOSISI / REDUKSI : mengembalikan fragmen tulang ke posisi anatomiFIKSASI : membuat fraktur tetap dalam posisi anatomi hingga terjadi penyembuhanIMMOBILISASI: Mencegah tulang yang patah bergerak selama periode penyembuhan 4-6 mingguREHABILITASI: Mengembalikan ke fungsi normal setelah penyembuhan fraktur

  • REDUKSI Indikasi Gigi-gigi pada kedua rahang cukup dipakai sbg pegangan fiksasiPasien edentulous dengan pergeseran minimalIndikasiTidak cukup gigi sbg peganganFrakt dr ramus ascendens/proc condylodeus dg displace besarFrakt corpus displ besarFrakt non unionFrakt mal unionFrakt fibrous unionBila terdpt otot-otot yang interposisi diantra fragmen tulangClose reduction

    Open reduction

  • PENANGANAN FRAKTUR MAKSILAPenanganan Gawat Darurat1. Airway2. Breathing3. Circulation4. Disability

  • Penanganan DefinitifPenanganan ini dilakukan setelah keadaan umum pasien lebih baik, terkontrol dan telah melewati masa kritis melalui perawatan gawat darurat. Tujuan dari perawatan fraktur maksilofasial adalah :1. merehabilitasi jaringan yang terlibat2. mengurangi rasa sakit3. penyembuhan tulang4. perbaikan oklusi gigi

  • PENANGANAN FRAKTUR LE FORT 1Fraktur Le Fort I dapat mempengaruhi oklusi. Manipulasi tangan dapat digunakan untuk mereduksi fraktur yang imobile. Penanganan menggunakan arch bar, fiksasi maksilomandibular, dan suspensi kraniomandibular yang didapatkan dari pengawatan sirkumzigomatik

  • PENANGANAN FRAKTUR LE FORT 2Penatalaksanaan fraktur le fort II atau piramida serupa dengan le fort I. Perbedaan yang mendasar adalah perlu dilakukan juga perawatan fraktur nasal dan dasar orbita. Fraktur nasal biasanya direduksi dengan teknik tertutup (close reduction) menggunakan molding digital dan splinting

  • PENANGANAN FRAKTUR LE FORT 3Fraktur Le Fort III umumnya bersamaan dengan fraktur naso-ethmoidal, zygomatic, orbital, dan Le Fort tipe I. Ketika fraktur Le Fort III terjadi dan menyebabkan terjadinya displacement, reduksi dapat dilakukan dengan mengekspos sutura frontozygomatic

  • GENERAL METHODS OF IMMOBILIZATION OF MID-FACIAL FRACTURES

    1. Internal FixationDirect osteosynthesisFraktur kominusi yang tidak parah pada bagian sepertiga tengah Dapat direkonstruksi dengan bantuan fiksasi internal seperti kawat transosseus dan miniatur plat dan skrup

  • Miniplates and ScrewFiksasi monocortical semirigid pada fraktur maksila dengan miniplate atau skrup mengeliminasi pergerakkan tulang dan memungkinkan terjadinya primary healing.

  • TRANSOSSEUS WIRING

  • Transosseus wiring atau intraosseus wiring murah, mudah digunakan, dan ditoleransi dengan baik oleh pasien. Kerugian dari transosseus wiring adalah tidak menyediakan stabilitas tiga dimensi dan adanya pergerakan kecil pada tempat fraktur sehingga menyebabkan penyembuhan yang tertunda.

  • b. Suspension wires : Rahang bawah dihubungkan ke skeleton facial diatas garis fraktur dengan kawat stainless steel diameter 0,5mm, sehingga mengapit bagian fraktur dan bagian yang tidak fraktur pada facial skeleton.Keuntungannya, metode ini hanya memerlukan minimum armanmetarium.

  • Circumzygomatic incision

  • Infraorbital

  • Pyriform Aperture

  • 2. External Fixationa. Craniomandibular fixationMandibula difiksasi ke kranial vault dan bagian fraktur pada sepertiga tengah diapit diantaranya.

  • Box Frame

  • b. Craniomaxillary fixationSetelah membentuk oklusi, maksila ditempelkan ke cranial vault. Metode ini sangat berguna karena fraktur dapat direduksi sehingga dapat tetap terimpaksi, sehingga terjadi displacement yang minimal.

  • Haloframe

  • Plaster of Paris Head Cap

  • TENGSOOOO....