peb case

Upload: anonymous2608

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 PEB case

    1/53

    LAPORAN KASUSPENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA BERAT

    HAMIL ATERM DENGAN KETUBAN PECAH

    DINI

  • 7/21/2019 PEB case

    2/53

    Pendahuluan

    Merupakan 515% penyulit kehamilan dan salah satudari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas

    ibu bersalin. Dibagi menjadi:1

    Hipertensi kronik,

    Preeklampsia

    Eklampsia

    Hipertensi kronik dengan superimposed

    Hipertensi gestasional

  • 7/21/2019 PEB case

    3/53

    Preeklampsia

    &

    Eklampsia

    Penyulitkehamilanyang akut

    Kematianperinatalberkisar

    antara 10%-28%.

    Primigravida>

    Multigravida

    25% terjadipada

    postpartum

    75%eklampsi

    terjadiantepartum

    Angkakematian

    ibubervariasi

    antara 0%-4%.

    Postpartum

    Antepartum

    Intrapartum

    PerdarahanIntraserebral

    Edema Paru

    95% kasus eklampsiantepartum terjadi pada

    trisemester ketiga.

    Prematuritas

    PertumbuhanJanin Terhambat

    MeningkatnyaSolutio Plasenta

  • 7/21/2019 PEB case

    4/53

    Jika dilihat dari golongan sebab sakit, kasus obstetrik terbanyak pada tahun

    2005 disebabkan penyulit kehamilan, persalinan dan masa nifas lainnya yaitu56,09% diikuti dengan kehamilan yang berakhir abortus (26%). Sedangkan jikadilihat dari nilai CFR (Case Fatality Rate),penyebab kematian terbesar adalaheklampsia dan preeklampsia dengan CFR 2,35%.3

  • 7/21/2019 PEB case

    5/53

  • 7/21/2019 PEB case

    6/53

    Identitas

    PASIEN SUAMI

    Nama Ny. Siti Solihat Tn. Rudy

    Umur 21 tahun 22 tahun

    Agama Islam Islam

    Pendidikan SMP SMA

    Pekerjaan Karyawan PT Besco Marketing Bank Bukopin

    Alamat Proponco, Cidul, RT 05/02 Proponco, Cidul, RT 05/02

    Tanggal Masuk RS 20Juli 2014

  • 7/21/2019 PEB case

    7/53

    Anamnesa

    Dilakukan autoanamnesa pada tanggal 21 Juli2014, pukul 06.30 WIB

    G1P0A0 datang di rujuk oleh bidan

    dengan keterangan hamil 39 minggu

    5 hari dengan preeklampsia berat

    (PEB).

    Keluhan

    Utama

  • 7/21/2019 PEB case

    8/53

    Riwayat Penyakit Sekarang

    20/7/201405.30

    Bidan citrasari husada

    09.30

    RSUDKarawang

    10.00

    Keluar air dari jalan lahir

    Air jernih, bau (-), darah

    (-), lendir (-)

    Mulas (-)

    Nyeri kepala (+)

    Pandangan kabur (+)

    Mual (-), muntah (-)

    Nyeri ulu hati (-) Kejang (-)

    Tekanan Darah : 170/110

    mmHg

    Dirujuk ke RSUD

    Karawang

  • 7/21/2019 PEB case

    9/53

    ANC rutin, Bidan CitraSari Husada

    TT 2x USG (-)

    Tekanan Darah selaludalam batas normal tiap

    kontrol

    Terakhir Kontrol 30 menitSMRS (TD: 170/110

    mmHg)

  • 7/21/2019 PEB case

    10/53

    Menarche: 13tahun

    Haid teratur, 7hari

    Nyeri (-) 2x GP/hari

    HPHT

    15 Oktober 2013

    TaksiranPersalinan

    22 Juli 2014

    Usia Kehamilan

    39 MingguR. KB -

  • 7/21/2019 PEB case

    11/53

    Riwayat Kejang sebelum hamil dan saat

    hamil (-), Hipertensi sebelum hamil (-),Diabetes Mellitus (-), Asthma (-), Penyakit

    jantung (-), Riwayat Alergi (-)

    Riwayat Penyakit

    Dahulu

    Ayah pasien meninggal karena penyakit

    jantung koroner Ibu pasien meninggal karena penyakit

    Diabetes Mellitus

    Riwayat Hipertensi (-), Asthma (-), Alergi(-)

    Riwayat Penyakit

    Keluarga

  • 7/21/2019 PEB case

    12/53

    Pemeriksaan Fisik

    Tampak Sakit Sedang

    KeadaanUmum

    Compos MentisKesadaran

    Tekanan Darah:

    160/110 mmHg

    Nadi:

    96x/menit, reguler

    Suhu:

    36,5oCPernapasan:

    20x/menit

    Tanda Vital

  • 7/21/2019 PEB case

    13/53

    Normocephali

    Mata : Konjungtiva Anemis -/-, Scleraikterik -/-Kepala

    JVP tidak meningkat, tidak teraba pembesaranKGB di leher, tiroid tidak membesarLeher

    Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, deformitas(-), efloresensi (-), retraksi(-)Thoraks

    Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

    Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea

    midklavikularis sinistra Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop(-)

    JantungInspeksi : simetris pada saat statis dan dinamis, tidakada pernapasan yang tertinggal, pernapasanabdomino-torakal, retraksi (-)

    Palpasi :Gerak napas simetris kanan dan kiri, Vocal

    fremitussimetrisPerkusi : Sonor di kedua hemithoraks paru

    Auskultasi :Suara napas vesikuler, ronchi- / -,wheezing- / -

    Paru

    Abdomen: Supel, Nyeri tekan (-), BU (+), Buncit sesuaikehamilanAbdomen

    akral hangat ++/++, edema --/++Ekstremitas

    Status Generalis

  • 7/21/2019 PEB case

    14/53

    Status Obstetrik

    TFU: 29 cmTBJ klinis: (29-13)x 155 = 2480 gram

    Vulvouretra: tenang, perdarahan (-), perdarahan aktif (-)Inspeksi

    His (-)

    Pemeriksaan Leopold :

    L I : teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting

    L II : teraba bagian memanjang di kiri dan bagian-bagian kecil di kanan

    L III : teraba bagian bulat, keras dan melenting

    L IV : teraba 4/5 bagian

    Palpasi

    DJJ: 144 dpmAuskultasi

    Io : portio licin, fluor (-), Fluxus (-), Valsava (-)

    Vaginal toucher: Portio kenyal, posterior, pembukaan 0cm, tebal 2 cm, kepala hodge I.

    Pemeriksaan

    Dalam

    k

  • 7/21/2019 PEB case

    15/53

    Pemeriksaan Penunjang

    Hematologi Hasil Nilai Normal

    Hemoglobin 10,9 g/ dL 12 -16

    Hematokrit 32,6 % 3547

    Leukosit 9.700/uL 3,8 - 10,6

    Trombosit 317 ribu/uL 150440

    Masa Pendarahan/BT 2 menit 13

    Masa Pembekuan/CT 11 menit 511

    Golongan Darah ABO O

    Golongan Darah Rhesus +

    Imunologi

    HBs Ag Rapid Non Reaktif Non Reaktif

    Kimia

    Glukosa Darah Sewaktu 67 mg/dL < 140

    Ureum 17,7 mg/dL 1550Creatinin 0,6 mg/dL 0,50,9

    Kolestrol Total 368 mg/dL < 200

    SGOT 15,2 U/L s/d 31

    SGPT 6 U/L s/d 31

    Urinalisis

    Protein + 3 Negatif

    Laboratorium,20 Juli 2014

  • 7/21/2019 PEB case

    16/53

    Interpretasi CTG Baseline : 130 - 140 dpm

    Variabilitas : 5 - 10 dpm Akselerasi : (+) Deselerasi : (-) His : (+) Kesan :reassuring

    Kardiotokografi

    Hasil USG :

    Janin presentasi kepala tunggal hidup,

    plasenta fundus BPD 94,5 mm

    AC 312,1mm

    FL 58,8 mm

    HC 315,3 mm

    TBJ 2459 gram

    AFI 6

  • 7/21/2019 PEB case

    17/53

    Resume

    Seorang wanita usia 21 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu dengan PEBdan KPD 4,5 jam, belum inpartu. Nyeri kepala (+) dan pandangan kabur

    (+), menarche usia 13 tahun, riwayat haid dalam batas normal, Kb -,menikah usia 20 tahun, sudah 1 tahun, riwayat hipertensi sebelum

    hamil disangkal, riwayat keluarga penyakit jantung koroner dan DM.Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD: 160/110mmHg, N: 96x/menit,RR: 20x/menit, S: 36,50C, status generalis dalam batas normal, status

    obstetrik: TFU 29cm, TBJ: 2480 gram, pemeriksaan leopold didapatkanjanin presentasi kepala, PUKI, sudah masuk PAP 1/5 bagian, His -. Pada

    pemeriksaan dalam tidak didapatkan pembukaan, Posterior, bagianbawah di H1-II. Pada pemeriksaan Laboratorium didapatkan Kolesterol

    total 368 mg/dL dan Protein Urine +3. CTG kesan Reassuring, USGdidapatkan janin presentasi kepala tunggal hidup, TBJ 2459 gram, AFI 6.

  • 7/21/2019 PEB case

    18/53

    Diagnosa Kerja

    G1P0A0 hamil 39 minggu, janin presentasikepala tunggal hidup, ketuban pecah dini 4,5jam, air ketuban berkurang, cerviksbelum

    matang, belum inpartu, dengan PEB

  • 7/21/2019 PEB case

    19/53

    Tatalaksana

    Non medikamentosa

    Observasi Tanda vital, His, dan DJJ

    Observasi tanda tanda perburukan

    PEB(Kejang, Mual, muntah, pandangankabur, nyeri ulu hati, nyeri kepala)

    CTG

    Tirah baring miring ke satu sisi (kiri)

    Foley catheter untuk memantau diuresis

    Medikamentosa

    Tatalaksana PEB MgSO4

    Initial dose: MgSO44gr iv selama 15 menit

    Maintenance dose: MgSO4 1gr/jam dripdalam RL 500cc

    Nifedipine 4 x 10mg NAC 3 x 600mg Vit. C 2 x 400mg Ceftriaxone 1 x 2gr CTG Reassuring Terminasi kehamilan

    pervaginam dengan induksi pematangancerviks dengan misoprostol 4 x 25 g PV

  • 7/21/2019 PEB case

    20/53

    Prognosis

    Ad Vitam : dubia ad bonam

    Ad Sanationam : dubia ad bonam

    Ad Fungtionam : dubia ad bonam

  • 7/21/2019 PEB case

    21/53

    Follow UpTANGGAL/ JAM CATATAN PERKEMBANGAN TERINTEGRASI

    20/7/2014

    (14.00 WIB)

    S/ mengeluh mulas dan semakin sering, gerak janin aktif

    O/ KU baik, CMTD : 130/80, N : 88x/menit, P : 20 x/menit, S : 36,50C

    Status obstetri :

    DJJ 148 dpm

    HIS : 3-4x/10/40

    Vt :Portio tipis, posterior, pembukaan 5 cm, ketuban (-), kepalahodge II-III.

    A/ PK 1 aktif pada G1P0A0 hamil 39 minggu, janin presentsikepala tunggal hidup, dengan PEB

    P/ Rencana Diagnosis

    - Observasi keadaan umum, tanda vital, DJJ, His

    - Tanda-tanda perburukan PEB

    Rencana terapi

    - Nilai ulang kemajuan persalinan 4 jam lagi

    - Tatalaksana lanjut

  • 7/21/2019 PEB case

    22/53

    (18.10 WIB) S/ Ibu ingin meneran

    O/ KU baik, CM

    TD : 120/80, N : 88x/menit, P : 24 x/menit, S : 36,50C

    Status obstetri :

    HIS : 4-5x/10/45

    DJJ 144 dpm

    Vt : Pembukan lengkap, selaput ketuban (-), kepala hodge III-IV, UUKterdapat pada jam 3

    A/ PK II pada G1P0A0 hamil 39 minggu, janin presentasi kepalatunggal hidup, dengan PEB.

    P/ Ibu dipimpin meneran

    (18.20 WIB) Lahir bayi lakilaki, 2800 gr, PB 48 cm, A/S 5/7, air ketuban hijau

    Ibu disuntik oksitosin 10 iu IM, peregangan tali pusat terkendali.

    Lahir spontan plasenta lengkap, uterus di masase, kontraksi baik.

    Ruptur perineum gr II Perineorafi.

    Perdarahan kala III-IV 200 cc.

  • 7/21/2019 PEB case

    23/53

  • 7/21/2019 PEB case

    24/53

    22/7/2014

    (06.00 WIB)

    Urinalisis:

    Protein Urine +2

    S/ BAB (-) 2 hari, BAK (+), pekat, Mobilisasi jalan (+), Nyeri ulu hati (-),Pandangan kabur membaik, Mulas (-), Nyeri perut (-), Nyeri kepalamembaik, Sesak (-), Mual (-), Muntah (-), ASI (+)

    O/ KU baik, CM

    TD : 140/90, N : 104x/menit, P : 28 x/menit, S : 36,60C

    Status generalis :

    Dalam Batas Normal

    Status obstetri :

    TFU : 2 jari dibawah pusatKontraksi : baik

    I v/u tenang, perdarahan aktif (-), lokia rubra (+)

    A/ P1A0 Partus maturus spontan dengan PEB tekanan darah tidakterkontrol NH 2

    P/Rencana Terapi

    - Cefadroxil 2 x 500 mg

    - Asam mefenamat 3 x 500 mg

    - Nifedipine 4 x 10 mg

    - SF 1 x 1

  • 7/21/2019 PEB case

    25/53

    23/7/2014

    (06.00 WIB)

    Protein Urine +3

    S/ BAB (-) 3 hari, BAK (+), Mobilisasi jalan (+), Nyeri ulu hati (-),Pandangan kabur (-), Mulas (-), Nyeri perut (-), Nyeri kepala (-), Sesak(-), Mual (-), Muntah (-), ASI (+)

    O/ KU baik, CM

    TD : 150/100, N : 100x/menit, P : 24 x/menit, S : 36,50

    CStatus generalis :

    Dalam batas normal

    Status obstetri :

    TFU : 2 jari dibawah pusat

    Kontraksi : baik

    I v/u tenang, perdarahan aktif (-), lokia rubra (+)

    A/ P1A0 Partus maturus spontan dengan PEB tekanan darah tidakterkontrol NH 3

    P/ Rencana Terapi- Cefadroxil 2 x 500 mg

    - Asam mefenamat 3 x 500 mg

    - Nifedipine 4 x 10 mg

    - SF 1 x 1

  • 7/21/2019 PEB case

    26/53

    24/7/2014

    (06.00 WIB)

    Lab urinalisa :

    Protein urin+3

    S/ BAB (+) hari, BAK (+), Mobilisasi jalan (+), Nyeri ulu hati (-),Pandangan kabur (-), Mulas (-), Nyeri perut (-), Nyeri kepala (-), Sesak (-), Mual (-), Muntah (-), ASI (+)

    O/ KU baik, CM

    TD : 140/90, N : 104x/menit, P : 28 x/menit, S : 36,50C

    Status generalis :

    Dalam Batas Normal

    Status obstetri :

    TFU : 2 jari dibawah pusat

    Kontraksi : baik

    I v/u tenang, perdarahan aktif (-), lokia rubra (+)

    A/ P1A0 Partus maturus spontan dengan PEB tekanan darah tidakterkontrol NH 4

    P/Rencana Terapi

    - Cefadroxil 2 x 500 mg

    - Asam mefenamat 3 x 500 mg

    - Nifedipine 4 x 10 mg

    - SF 1 x 1

    Pasien Pulang Paksa

  • 7/21/2019 PEB case

    27/53

  • 7/21/2019 PEB case

    28/53

    Pre-eklampsia merupakan kumpulan gejala atausindroma yang timbul pada wanita hamil dengan usia

    kehamilan di atas 20 minggu dengan tanda utamaberupa adanya hipertensi dan proteinuria. Umumnyawanita hamil tersebut tidak menunjukan tanda-tandakelainan vaskular atau hipertensi sebelumnya.4

    Permasalahan Pada Pasien ini :

    1. Preeklampsia Berat

  • 7/21/2019 PEB case

    29/53

    Cunningham, FG et.al. Hipertensi Dalam Kehamilan. Obstetri Williams edisi 23. p742

  • 7/21/2019 PEB case

    30/53

    Pasien mengalami tekanan darah tinggi usia gestasi 39minggu

    belum pernah mempunyai riwayat tekanan tinggi sebelumhamil.

    Peningkatan tekanan darah setelahminggu ke 20 gestasi dan tidak

    mempunyai riwayat tekanan darahtinggi sebelumnya.1

    Pasien dirujuk oleh bidan dengan tekanan darah170/110mmHg,

    pada pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darah160/110mmHg

    Tekanan darah sistolik > 160 mmHgdan diastolik >110mmHg. Tekanandarah tidak menurun meskipun ibuhamil sudah dirawat di rumah sakit

    dan menjalani tirah baring.

    Protein urin pada pasien ini adalah +3Proteinuria > 3+. 2

    Pada pasien ini terdapat pandangan kabur dan nyeri kepala.

    Gangguan visus dan serebral :

    penurunan kesadaran, pandangankabur, skotoma dan nyeri kepala.1

    Impending eclampsia bila PEB disertai gejala subjektif berupa nyeri kepala,gangguan visus, muntah muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif

    tekanan darah.1

  • 7/21/2019 PEB case

    31/53

    Faktor Risiko

    Primigravida Primipaternitas Hiperplasentosis

    Umur yang ekstrim ObesitasRiwayat keluargapreeklampsia /

    eklampsia

    Penyakitpenyakitginjal dan hipertensi

    yang sudah adasebelum hamil

  • 7/21/2019 PEB case

    32/53

    Etiologi

    Teori yang sekarang banyak dianuti adalah:1

    Teori kelainan vaskularisasi plasenta

    Teori iskemik plasenta, radikal bebas dandisfungsi endotel

    Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin

    Teori adaptasi kardiovaskuler

    Teori defesiensi gizi

    Teori inflamasi

  • 7/21/2019 PEB case

    33/53

  • 7/21/2019 PEB case

    34/53

    http://www.nature.com/nri/journal/v4/n12/full/nri1514.html

  • 7/21/2019 PEB case

    35/53

    Prognosis

    Koma yang lama.

    Nadi > 120x/menit.

    Suhu > 40 C

    TD sistolik > 200 mmHg.

    Kejang > 10 kali. Proteinuria > 10 gr/dl.

    Tidak terdapat oedem.

    Karena pada pasien ini tidak ditemukan salah satu kriteria tersebut, maka prognosispada pasien ini:

    Ad Vitam : bonam

    Ad Sanationam : dubia ad bonam

    Ad Fungtionam : dubia ad bonam

  • 7/21/2019 PEB case

    36/53

    Pecahnya ketuban

    sebelum prosespersalinan

    2. Ketuban Pecah Dini

    Pada pasien ini Keluar cairan dari jalan lahir sejak 4,5 jam

    SMRS, cairan jernih, tidak keluar lendir dandarah

    Pasien belum merasa mulas-mulas yangsemakin sering dan kuat.

    Belum Inpartu

  • 7/21/2019 PEB case

    37/53

    Etiologi1% pada kehamilanprematur

    Defek kromosom Kelainan kolagen

    Infeksi Inkompetensi serviks Gemelli Hidramnion

    Kehamilan preterm Disproporsi sefalopelvik Perubahan pada selaput ketuban

    (biomekanik & fisiologik)

    810% pada perempuanhamil aterm

  • 7/21/2019 PEB case

    38/53

  • 7/21/2019 PEB case

    39/53

    3. Tatalaksana

    Pencegahan kejang, perdarahan intrakranial, gangguan fungsiorgan vital

    Pengobatan hipertensi. Pengelolaan cairan

    Pelayanan suportif terhadap penyulit organ yang terlibat

    Saat yang tepat untuk persalinan dan melahirkan bayi yang sehat

    Pengelolaan preeclampsia berat pada pasien ini mencakup :1

    TerhadapPenyakitnya

    TerhadapKehamilannya

  • 7/21/2019 PEB case

    40/53

    Non medikamentosa :

    Rawat Inap

    Dianjurkan tirah baring miring ke satu sisi (kiri) Foley catheteruntuk mengukur pengeluaran

    urin

    Terhadap Penyakitnya

  • 7/21/2019 PEB case

    41/53

    Medikamentosa

    AntihipertensiNifedipin 4 x 10 mg PO dengan indikasitekanan darah sistolik 140 mmHg, atau

    tekanan darah diastolik 90 mmHgNama obat Dosis Keterangan

    Nifedipin 4 x 10-30 mg per oral (shortacting)

    1 x 20-30 mg per oral (longacting/ Adalat OROS)

    Dapat menyebabkanhipoperfusi pada ibu dan

    janin bila diberikansublingual

    Nikardipin 5 mg/jam, dapat dititrasi 2,5mg/jam tiap 5 menit hinggamaksimum10 mg/jam

    Metildopa 2 x 250-500 mg per oral (dosis

    maksimum 2000 mg/hari)

  • 7/21/2019 PEB case

    42/53

    Antikonvulsan

    MgSO4

    4 gram bolus IV(initial dose)

    1 gram/jam drip

    dalam RL 500cc(maintenance)

    Diazepam Fenitoin

  • 7/21/2019 PEB case

    43/53

    Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.Hipertensi Dalam Kehamilan, Preeklampsia dan Eklampsia. Dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatanedisi pertama.

  • 7/21/2019 PEB case

    44/53

    MgSO4 (Magnesium Sulfat)

    Dosis terapeutik : 4,8-8,4 mg/dl

    Dosis toksik : Arefleksia12 mg/dl

    Henti nafas18 mg/dl Henti jantung>36mg/dl

    Dapat menurunkan risiko kematian ibu

    Menimbulkan efek flushes (panas)

    Dihentikan bila : Ada tanda-tanda intoksikasi

    Setelah 24 jam pasca persalinan atau 24 jam setelah

    kejang berakhir

  • 7/21/2019 PEB case

    45/53

    NAC 3 x 600 mg PO, Vit C 2 x 400 mg PO

    Pemberian antioksidan seperti vitamin Cdan E diberikan karena salah satupenyebab dari PEB adalah

    ketidakseimbangan aktivitas antaraoksidan dan antioksidan.2

    Ceftriaxone 1 x 2gr IV

    Antibiotik untuk mencegahinfeksi intra uterin ec KPD

  • 7/21/2019 PEB case

    46/53

    Terhadap Kehamilannya

    KONSERVATIF/EKSPEKTATIF AKTIF/AGRESIF

    Kehamilan preterm < 37 minggutanpa tanda impendingeclampsia.

    MgSO4 (i.m)dihentikan bilaibu sudah mencapai tanda-tandapreeklampsia ringan (dalam 24jam)

    24 jam tanpa perbaikanTerminasi Kehamilan.

    INDIKASI

    IBU

    JANIN

    LABORATORIUM

  • 7/21/2019 PEB case

    47/53

    indikasi dilakukan perawatan aktif ialah bila didapatkan satu/lebih keadaan dibawah ini:

    Ibu:

    Umur kehamilan > 37 minggu

    Adanya tandatanda / gejala impending eclampsia

    Timbul onset persalinan, ketuban pecah, atau perdarahan

    Kegagalan terapi konservatif, yaitu keadaan klinik dan laboratorik memburuk

    Diduga terjadi solutio plasenta

    Janin: oligohidroamnion

    Terjadi Adanya tandatanda fetal distress

    Adanya tanda IUGR

    NST nonreaktif dengan profil biofisik abnormal

    Laboratorik:

    Adanya tandatanda Sindroma HELLP, khususnya menurunnya trombosit dengancepat.

    Dilakukanperawatan aktif

    pada pasien

  • 7/21/2019 PEB case

    48/53

    Rath W, Fischer T. Review article: The Diagnosis andTreatment of Hypertensive Disorders of Pregnancy.Germany: Deutsches rzteblatt Internasional

  • 7/21/2019 PEB case

    49/53

    PEB+KPD AtermBelumInpartu

    PenilaianBishopScore

    4. Induksi Persalinan

    Cerviks 0 1 2 3

    Position Posterior Midposition Anterior -

    Consistency Firm Medium Soft -

    Effacement 0-30% 40-50% 60-70% >80%

    Dilation Closed 1-2cm 3-4cm >5cm

    Babys

    station

    -3 -2 -1 +1, +2

    Bishops Skor

  • 7/21/2019 PEB case

    50/53

    Cerviks 0 1 2 3

    Position Posterior Midposition Anterior -

    Consistency Firm Medium Soft -

    Effacement 0-30% 40-50% 60-70% >80%

    Dilation Closed 1-2cm 3-4cm >5cm

    Babys

    station

    -3 -2 -1 +1, +2

  • 7/21/2019 PEB case

    51/53

    Pematangan serviks denganmisoprostol 4 x 25 g PV Prostaglandin E1 sintetik

    Kehamilan > 37minggu

    Bishop

    Score < 5

    Pematanganserviks Induksi

    BishopScore > 5

    Induksipersalinan

    Induksi dengan oksitosin1 ampul mengandung 10unit dilarutkan kedalam

    1000ml larutan kristaloid

  • 7/21/2019 PEB case

    52/53

    Kesimpulan Preeklampsia dan eklampsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang

    disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri

    Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi, edema disertai proteinuria akibatkehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan

    Penatalaksanaan pada pre-eklampsia terdiri dari tindakan konservatif untukmempertahankan kehamilan dan tindakan aktif sesuai dengan usia kehamilanataupun adanya komplikasi yang timbul pada pengobatan konservetif.

    Seperti pada kasus diatas, bahwa ibu yang mengalami PEB dan disertai KPDpun masih bisa dilakukan tindakan aktif dengan melahirkan pervaginam.

    Tingginya kematian ibu dan bayi di negara-negara berkembang disebabkanoleh kurang sempurnanya pengawasan antenatal dan natal; penderitaeklampsia sering datang terlambat, maka terlambat memperoleh pengobatanyang tepat dan cepat. Oleh karena itu ANC harus dilakukan sedini mungkindan dengan jadwal yang rutin agar bisa mendeteksi dan mempersiapkanpersalinan yang tepat demi kesejahteraan ibu dan janin

  • 7/21/2019 PEB case

    53/53