case obgyn peb

Upload: erianasari

Post on 06-Jan-2016

245 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

preeklampsia berat

TRANSCRIPT

Laporan KasusG2P1A0 GRAVID 28 29 MINGGU + IMPENDING EKLAMSIAHELLP SYNDROME + LETAK SUNSANG

Pembimbing:Dr. Jonas NB, sp. OG

Presentasi:Cherry Valencia (406148096)

Bagian Kebidanan dan KandunganRSUD CIAWI, BOGORUNIVERSITAS TARUMANEGARAPeriode :22 Juni 2015 29 Agustus 2015

Dirawat di RSUD Ciawi pada tanggal 25 Juli 2015 (pukul 01: 00 WIB)Pasien datang tanpa pendamping dengan rujukan dari klinik medika dengan keluhan nyeri ulu hati dan hipertensi.Identitas Pasien Nama: Ny. E Umur : 24 thn Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga Pendidikan : SMP Suku: Sunda Agama : Islam Alamat: KP. Nyalindung. RT 01/RW 03, Sukamantri. BogorIdentitas Suami Pasien Nama: Tn. A Umur: 29 thn Pekerjaan : Buruh Pendidikan : SMP Suku : Sunda Agama: Islam Alamat: KP. Nyalindung. RT 01/RW 03, Sukamantri. BogorAnamnesa Autoanamnesis dilakukan di ponek, 25 Juli 2015, Pk 01:00.

Keluhan Utama:Nyeri ulu hati sejak seminggu yang lalu (18/6/2015).

Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang dengan rujukan oleh klinik medika tanpa pendamping dengan G2P1A0, mengeluh nyeri ulu hati dan pusing sejak seminggu yang lalu (18/6/2015). Pasien mengatakan adanya mual serta muntah satu kali kemarin (24/7/2015), pasien juga merasa pandangan kabur. Tidak ada keluhan seperti mulas, keluar air air, darah, lendir, dan sesak.

Pasien mengatakan bahwa dia masih merasakan gerakan janin. Pasien mengaku hamil anak ke 2, tidak pernah mengalami keguguran. Anak pertama dari pasien lahir cukup bulan dan sekarang berumur 4,2 tahun, berat lahir 3200 gram, dilahirkan secara pervaginam, ditolong oleh dokter serta bidan. Pasien mengaku pada pengukuran TD saat kehamilannya yang pertama, tepatnya pada bulan ke 7 kehamilan, TD mulai tinggi yaitu 140/90. Setelah melahirkan, pasien mengatakan bahwa TD nya menjadi normal sampai kehamilan berikutnya.. Pada saat hamil ini, tepatnya pada bulan ke 5, hasil pengukuran TD pasien sekitar 170/100. Namun, pada saat bulan pertama sampai keempat kehamilan ini, TD dalam batas normal. Pasien mengaku bahwa pasien tidak pernah kejang.Pasien mengatakan pernah menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk pil yang dikonsumsi setiap harinya selama 4 tahun. Pasien mens teratur setiap bulannya dengan siklus 28 hari, selama 7 hari. Pasien mengaku hari pertama haid terakhirnya (HPHT) adalah 01-01-2015. Tafsiran persalinan: 08 oktober 2015. Menurut HPHT pasien sedang hamil 28-29 minggu. Pasien telah memeriksakan kandungannya sebulan sekali ke posyandu serta puskesmas. Pasien mengaku pernah melakukan pemeriksaan USG sebanyak satu kali di klinik medika tanggal 24 Juli 2015 dengan hasil janin tunggal hidup intrauterine, presentasi bokong, TBJ 1,1 gram. Riwayat Penyakit Dahulu Hipertensi (-) Diabetes (-) Asma (-) Alergi terhadap makanan (-) Alergi terhadap obat obatan tertentu (-)

Riwayat Menstruasi Menarche: 14 tahun Siklus menstruasi: 28 hari Lama menstruasi: 7 hari Jumlah pembalut per hari : 2 - 3 pembalut / hari Nyeri saat menstruasi: (-)

Riwayat PernikahanPertama, menikah pada usia 20 tahun.Dengan suami yang sekarang sudah menikah selama 4 tahun.

Riwayat KehamilanSaat ini hamil anak ke-2. Riwayat keguguran (-)Anak ke 1 : lahir ditolong oleh dokter dan bidan secara per vaginam, BBL : 3.200 gram (4,2 tahun).

Riwayat KontrasepsiMenggunakan KB pil setiap harinya selama 4 tahun.

Riwayat OperasiTidak ada.

Riwayat Antenatal CareKontrol kehamilan sebulan sekali ke posyandu dan puskesmas. Riwayat USG (+), pada tanggal 24 Juli 2015. Hasil : hasil janin tunggal hidup intrauterine, presentasi bokong, Tafsiran berat janin 1100 gram.

Pemeriksaan FisikPada tanggal 25 Juli 2015 (pukul 01: 00 WIB)

Keadaan umum: Tampak sakit sedang Kesadaran: Compos mentis Tanda tanda vital Tekanan darah: 220 / 140 mmHg Nadi: 120 x/menit Pernafasan: 22 x/menit Suhu: 35oC Berat badan: - Tinggi badan: -

Pemeriksaan Umum Mata: conjunctiva anemic -/- ; sclera icteric -/- Thorax Pulmo Inspeksi: pergerakan dada simetris saat relaksasi dan kontraksi, tidak ada retraksi pernafasan Palpasi: tidak teraba massa, fremitus kanan-kiri simetris Perkusi: sonor di seluruh lapang paru Auskultasi: terdengar vesikular di seluruh lapang paru, tidak terdengar ronki dan wheezing Jantung Inspeksi: tidak tampak ictur cordis Palpasi: pulsasi ictur cordis tidak teraba Perkusi: redup, batas jantung dalam batas normal Auskultasi: bunyi jantung I/II reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen Inspeksi: tampak buncit, striae gravidarum (-) Auskultasi: bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)

Perkusi: timpani di seluruh lapang abdomen Palpasi: nyeri tekan (-), nyeri tekan epigastrium (-) Genitalia: vulva/vagina tidak ada kelainan, darah (-), lendir (-) Ekstermitas: akral hangat, edema -/- ; -/-, CRT < 2 detik

Pemeriksaan Obstetrik dan Ginekologi Leopold I: kepala, TFU sepusat (20cm) Leopold II: puka, DJJ : 149 x/menit Leopold III: bokong Leopold IV: belum masuk PAP

Pemeriksaan luarVulva dan vagina dalam keadaan normal, darah (-), lendir (-) Pemeriksaan dalamVulva dan vagina tak ada kelainan. Ostium tertutup.Sarung tangan : tidak terlihat adanya darah dan lendir

Pemeriksaan LaboratoriumPada tanggal 25 Juli 2015 (02:15 WIB)Permintaan dari PONEK IGD Hematologi Darah rutin Hemoglobin: 16.7 g/dL Hematokrit: 46 % Lekosit: 19.200 /uL Trombosit: 53.000 /uL

Clotting time: 1130 Bleeding time: 330 Gol. Darah: B Rhesus: +/POS Kimia SGOT: 135 SGPT: 78 Ureum : 51.4 Creatinin : 1.37 Glukosa sewaktu: 87 mg/dl

Urinalisa Warna: kuning Kekeruhan: keruh Berat jenis:1.025 pH: 6.0 Leukosit: +/ POS Nitrit: - / NEG Protein: +++/ POS3 Glukosa: Normal Keton: -/NEG Urobilinogen: Normal Bilirubin: +/POS Eritrosit: ++/ POS2 Sedimen Eritrosit: 10 -12 Lekosit: 4 6

ResumeSeorang wanita berusia 24 tahun datang ke RSUD Ciawi dengan rujukan dari klinik medika tanpa pendamping dengan keluhan nyeri ulu hati serta pusing sejak seminggu yang lalu (18/6/2015). Pasien mengatakan adanya mual serta muntah satu kali kemarin (24/7/2015), juga merasa pandangan kabur. Pasien mengatakan bahwa dia masih merasakan gerakan janin. Pasien mengaku hamil anak ke 2, tidak pernah mengalami keguguran. Anak pertama dari pasien lahir cukup bulan dan sekarang berumur 4,2 tahun, berat lahir 3200 gram, dilahirkan secara pervaginam, ditolong oleh dokter serta bidan. Pasien mengaku pada pengukuran TD saat kehamilannya yang pertama, tepatnya pada bulan ke 7 kehamilan, TD mulai tinggi yaitu 140/90. Setelah melahirkan, pasien mengatakan bahwa TD nya menjadi normal sampai kehamilan berikutnya.. Pada saat hamil ini, tepatnya pada bulan ke 5, hasil pengukuran TD pasien sekitar 170/100. Namun, pada saat bulan pertama sampai keempat kehamilan ini, TD dalam batas normal. Pasien mengaku bahwa pasien tidak pernah kejang.Menurut HPHT pasien sedang hamil 28-29 minggu. Pasien telah memeriksakan kandungannya sebulan sekali ke posyandu serta puskesmas. Pasien mengaku pernah melakukan pemeriksaan USG sebanyak satu kali di klinik medika tanggal 24 Juli 2015 dengan hasil janin tunggal hidup intrauterine, presentasi bokong, TBJ 1,1 gram. Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes, asma, serta alergi obat dan makanan.Dari pemeriksaan fisik, pasien tampak sakit sedang / compos mentis.Tanda tanda vital : Tekanan darah: 220 / 140 mmHg Nadi: 120 x/menit Pernafasan: 22 x/menit Suhu: 35oCPemeriksaan mata, thorax, extermitas dalam batas normal.

Abdomen tampak buncit, striae gravidarum (-), nyeri tekan (-). Pada palpasi, teraba presentasi bokong di bawah dengan TFU sepusat (20 cm). Punggung bayi berada di kanan dengan DJJ 149 kali/menit. Presentasi kepala belum masuk PAP. Pemeriksaan genitalia luar dalam batas normal dengan darah (-) lendir (-). Pada pemeriksaan dalam terlihat vulva dan vagina tidak ada kelainan, ostium tertutup. Pada sarung tangan tidak terlihat adanya darah dan lendir.

Hasil pemeriksaan laboratorium : Hematologi Darah rutin Hemoglobin: 16.7 g/dL Hematokrit: 46 % Lekosit: 19.200 /uL Trombosit: 53.000 /uL Gol. Darah: B Rhesus: +/POS Kimia SGOT: 135 SGPT: 78 Creatinin : 1,37

Urinalisa Leukosit: +/ POS Protein: +++/ POS3 Bilirubin: +/POS Eritrosit: ++/ POS2

Hasil pemeriksaan USG (24 Juli 2015) :Janin tunggal hidup, TBJ 1100 gram, presentasi bokong.

Diagnosa KerjaG2P1A0 gravid 28 29 minggu + impending eklamsia + HELLP sindrom + letak sunsangTatalaksanaDi Ponek25/7/2015 00.50 IVFD RL 2000 cc/24 jam 20 tpm Oxygen nasal kanul 4 lt/menit Cek H2TL,CT,BT,golongan darah, urin lengkap Advice dr. Gioseffi, SpOG : MgSO4 sesuai protap Nifedipin 2 x 10 mg, Dopamet 3 x 250 Dexametason 2 x 1 Observasi keadaan umum dan tanda vital Rencana terminasi Rencana transfusi trombosit 10 kantong

25/7/2015 TD : 220/140 N: 120 x/mInfus (+) DC (+)Konsul dokter spesialis :01:40 Nifedipin 3 x 10 mg, Dopamet 3 x 250 mg (oral)MgSO4 loading dose nilai 4 jamJika urin banyak, maintainance lanjutkanDexametasone 2 x 1Observasi DJJ dan TD02:30Hasil LabHb : 16.7, Ht : 46, L : 19200, T : 52000

Advis dokter spesialis Transfusi trombosit 10 kantong Terminasi kehamilan Observasi Inform Consent07:30Konsul dokter spesialis MgSO4 tunda dulu, urine (-) Cek ureum dan kreatinin ulang Transfusi trombosit 10 labu Histerografi08:00S : OS mengatakan gerakan janin aktifO : TSS / CM Infus (+) DC (+) Mata : Ca -/- Si -/- Thorax : c/p dBN Abdomen: Buncit, BU (+) NT (-) DJJ 150 x/m Genital: v/v tak, darah (-) Ekstremitas: akral hangat, edem --/-- TD : 180/120 HR : 90 x/mA : G2P1A0 gr 28 29 minggu + impending eklamsia + letak sunsangP : mengobservasi KU dan TTV, DJJ08:15Masuk trombosit labu ke 1 no. P152927808:17Masuk trombosit labu ke 2 no. P152855708:19Masuk trombosit labu ke 3 no. P152924608:21Masuk trombosit labu ke 4 no. P152929608:23Masuk trombosit labu ke 5 no. P1527855

10:18Hasil LabHb : 15,6 g/dlHt : 42%L : 14600/uLT : 60000/uLUreum : 54,3Kreatinin : 1,6018:48Hasil LabHb : 13,8 g/dlHt : 39%L : 1510/uLT: 64000/uL

SiangS : ibu mengatakan gerakan janin masih aktifO : TSS / CM Infus (+) DC (+) terapi oral (+) DJJ : 140 x/mA : G2P1A0 gr 28 29 minggu + impending eklamsia + susp. HELLP sindrom + letak sunsangP : Mengobservasi KU, TTV dan melanjutkan terapi advis dokter

MalamS : Ibu mengatakan gerakan janin aktifO : TSS/CM Infus (+) DC (+) terapi oral (+)A : G2P1A0 gr 28 29 minggu + impending eklamsia + susp. HELLP sindrom + letak sunsangP : Mengobservasi KU, TTV dan melanjutkan terapi advis dokter

22:00DJJ = 126 x/m26/7/1500:00DJJ = 136 x/m 03:00DJJ = 127 x/m04:00DJJ = 126 x/m05:00DJJ = 131 x/m

26/7/15Advis dokter spesialis : Repening dengan oksitosin 0,5 Transfusi trombosit s/d 10 labu Jika tidak lahir konsul ulang dokter

S : ibu mengatakan gerakan janin berkurang, pusing (-)O : TSS/CM Infus (+) MgSO4 maintenence, DC (+), O2 (+) Mata : Ca -/- Si -/- Thorax : c/p dBN Abdomen : Buncit, BU (+) NT (-) DJJ 148 x/m

Genital : v/v tak, darah (-) Ekstremitas : akral hangat, edem --/-- TD : 190/140 HR : 88 x/m DJJ tidak ditemukanA : G2P1A0 gr 28 29 minggu + impending eklamsia + susp. IUGR + HELLP synd + gawat janin + letak sunsangP : mengobservasi ketat KU, TTV, DJJ serta IC ke suami OS

08:05Konsul dokter spesialis : IC ke keluarga pasien Rencana terminasi kehamilan Terapi lanjutkan08:50Terpasang drip oksitosin labu 1

SiangS : ibu mengatakan mules terasa masih jarangO : TSS/CM Infus RL (+) dengan drip oksitosin 5 unit labu 1 DJJ tidak terdengar jelas, His (+) hilang timbulA : G2P1A0 gr 28 29 minggu + impending eklamsia + susp IUGR + HELLP syndr + letak sunsangP : Mengobservasi KU, TTV Melanjutkan terapi sesuai advis dokter Mengobservasi kemajuan persalinan19:09Lapor dokter spesialis : Oksitosin ampul drip dalam RL 20 tpm Nifedipin 3 x 10 mg Dopamet 3 x 250 mg Dexametasone 2 x 1 IC (+), terminasi kehamilan Transfusi 5 kantong trombosit bila trombosit sudah ada

23:10transfusi trombosit VI no P135113323:13 transfusi trombosit VII no P135221423:16transfusi trombosit VIII no P152802823:19transfusi trombosit IX no P152786623:23transfusi trombosit X no P1528419

23:30Drip oksitosin 0,5 IU terpasang labu ke 2

27/7/15S : ibu mengatakan gerakan janin sudah berkurangO : TSS/CM Infus RL (+) dengan drip oksitosin 5 unit labu 1 DJJ (-) sulit ditemukan, His (+) jarangA : G2P1A0 gr 28 29 minggu + impending eklamsia + susp IUGR + HELLP syndr + letak sunsang + susp IUFDP : Mengobservasi KU, TTV Melanjutkan terapi sesuai advis dokter Mengobservasi kemajuan persalinan

08:00Hasil LabHb : 12,8 g/dlHt : 35%L : 17.000/uLT : 108.000/uL09:00Konsul dr.Gioseffi, SpOG : gastrul 2 tab

Laporan Persalinan11:13Bayi lahir spontan secara Brach IUFD, JK : laki laki, BB : 1200 gr11:15Injeksi oksitosin 1 ampul IM, periksa apakah ada bayi kedua11:30Injeksi oksitosin 1 ampul IM kedua11:37 Lahir plasenta secara manual, kesan lengkap, berat 250 gr, kontraksi uterus(+), perdarahan 150 cc, TD : 170/110 mmHgDiberikan nifedipine 10 mg dan dopamet 500 mg13:45Maintenance MgSO 40% 1gr per jam14:00S : tidak ada keluhanO : TSS/CM

Infus (+) DC (+) kontraksi uterus (+)TFU : 2 jari dibawah pusat, TD : 220/120A : P2A0 post partus maturus spontan + IUFD + HELLP sindrom + PEBP : Mengobservasi KU + TTV Melanjutkan advice terapi dokter

Konsul SpPD :1. Captopril 25 mg sublingual2. Cek TD 30 menit 1 jam, lalu laporkan kembali

Observasi TD dan DJJ25/7/201503:00170/100148 x/m05:00180/100148 x/m08:00190/140148 x/m10:00160/100128 x/m11:00170/100136 x/m12:00180/120136 x/m13:00170/100142 x/m14:00170/100144 x/m15:00 170/100122 x/m16:00190/100148 x/m17:00170/100114 x/m18:00 170/100122 x/m19:00170/100128 x/m20:00170/100140 x/m21:00170/120118 x/m22:00170/110157 x/m23:00170/110150 x/m24:00170/110150 x/m

26/7/201501:00170/110137 x/m02:00170/110128 x/m03:00170/110132 x/m04:00180/120126 x/m05:00180/120124 x/m06:00170/110DJJ sulit ditemukan

PrognosisIbuJanin

Ad vitamDubia Ad malamDubia Ad malam

Ad FungsionamDubia Ad malamDubia Ad malam

Ad sanationamDubia Ad malam-

Analisa Kasus

PREEKLAMSIA

Definisi1,5 :Timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat kehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.

Klasifikasi1,2,4,5 :1. Hipertensi kronik Hipertensi pada ibu hamil yang sudah ditemukan sebelum kehamilan atau yang di temukan sebelum umur kehamilan 20 minggu dan yang menetap sampai 12 minggu pasca persalinan.2. Preeklamsia Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria.3. Eklamsia Preeklamsia yang disertai kejang kejang dan atau koma.

4. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsiaHipertensi kronik disertai tanda tanda preeklamsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria.5. Hipertensi gestasionalHipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau kehamilan dengan tanda tanda preeklamsia tetapi tanpa proteinuria.

TEORIKASUS

Tanda Tanda Preeklamsia1 Hipertensi : tekanan darah 140/90 sekurang kurangmya dilakukan 2 kali selang 4 jam Proteinuria : adanya 300mg protein dalam urin selama 24 jam atau sama dengan 1+ dipstick Edema : edema generalisata atau kenaikan berat badan > 0,57 kg / minggu, Menurut buku william obstetric : edema tidak dipakai lagi sebagai diagnostik, karena edema sering terjadi pada kehamilan normal.Gejala gejala subjektif preeklamsia1,2,4 : Sakit kepala hebat : akibat vasospasme atau edema otak Sakit ulu hati : akibat regangan selaput hati oleh perdarahan atau edema Gangguan penglihatan : penglihatan menjadi kabur, bahkan terkadang men jadi buta. Gangguan ini disebabkan vasospasme, edema, atau ablasi retinaHasil PF dan lab : Pengukuran TD : 220/140 mmHg Urinalisa : protein +++/POS3 Tidak terdapat edema

Gejala subjektif : pusing nyeri ulu hati sejak seminggu yang lalu terdapat pandangan kabur

Preeklamsia dikatakan berat bila1,4 : Tekanan darah sistolik 160 mmHg dan atau diastolik 110 mmHg Proteinuria 2 gr dalam 24 jam atau 2+ dipstick urine sewaktu Kreatinin serum > 1,2 mg/dl Trombosit < 100.000 / uL Hemolisis dan peningkatan kadar LDH Peningkatan kadar serum transaminase (SGOT dan SGPT) Gangguan cerebral atau gangguan penglihatan Sakit ulu hati yang menetap

Hasil PF : Tekanan darah sistolik 220 mmHg dan diastolik 140 mmHg Protein +++/POS3 Kreatinin 1,37 mg/dl Trombosit 53.000/uL SGOT : 135 SGPT : 78 Pandangan kabur Nyeri ulu hati seminggu yang lalu

Pengobatan Medisinal4 : Obat anti kejang : MgSO4 IV menggunakan infusion pumpDosis awal 4 gram MgSO4 20% (20cc) dilarutkan kedalam 100 cc RL selama 15 20 menit secara IVDosis pemeliharaan 10 gram MgSO4 20% dalam 500 cc RL dengan kecepatan 1 2 gr per jam

Pengobatan yang diberikan : Loading dose 4 gram MgSO4 40% 10cc

Syarat syarat pemberian MgSO4 : Tersedia antidotum yaitu Ca Glukonas 10% (1gr dalam 10 cc) Frekuensi pernafasan 16 kali per menit Produksi urine 30 cc per jam Refleks patella +MgSO4 dihentikan bila : Ada tanda tanda intoksikasi Setelah 24 jam pascasalin Dalam 6 jam pascasalin terjadi perbaikan (normotensif) Obat anti hipertensi : Nifedipin 10 mg per oral setiap 30 menit (maksimal 120 mg/ hari) sampai tercapai tekanan darah yang diinginkan. Nifedipin tidak boleh diberikan secara sublingual. Obat lain seperti metildopa, nikardipin, verapamil, nimodipin.Tanda dan gejala impending eklamsia4 :Ibu : Nyeri kepala hebat Penglihatan kabur Nyeri ulu hati Gelisah dan hiper-refleksia Gagal terapi konservatif Peningkatan tekanan darah dalam 6 jam sejak terapi medisinal dimulai dan gagal perbaikan setelah 24 jam sejak terapi medisinal dimulaiJanin : Gawat janin dan PJTLaboratorik : HELLP sindrom (Hemolisis, Elevated liver enxyme, Low platelet count)

Terdapat Ca glukonas RR : 22 x/m Urine : 100 cc Refleks pattela (+)

MgSO4 maintenance diberikan pascasalin karena tidak terjadi perbaikan selama 6 jam pascasalin (TD : 200/120)

Nifedipin 2 x 10 mg Metildopa 3 x 250 mg

Ibu : Pusing (+) Penglihatan kabur (+) Nyeri ulu hati hebat (+) Gelisah (+) Peningkatan tekanan darah

Laboratorik : Hemolisis : bilirubin +/POS Peningkatan kadar SGOT (135) dan SGPT (78) Trombosit : 53.000/uL

HELLP sindrom

Definisi : preeklamsia eklamsia disertai timbulnya hemolisis, peningkatan kadar enzim hepar, dan trombositopenia.1,2H= HemolysisEL = Elevated Liver EnzymLP = Low Platelet CountTEORIKASUS

Klasifikasi sindroma HELLP menurut klasifikasi Mississippi1 Klas 1: T 50.000/ ml, LDH 600 IU/l, AST atau ALT 40 IU/l Klas 2: T > 50.000 100.000 / ml, LDH 600 IU/l, AST atau ALT 40 IU/l Klas 3: T > 100.000 150.000/ ml, LDH 600 IU/l, AST atau ALT 40 IU/l

Diagnosis1 : Di dahului tanda dan gejala yang tidak khas malaise, lemah, mual, muntah Adanya tanda dan gejala preeklamsia Tanda tanda hemolisis intravaskular, khususnya kenaikan LDH, AST, dan bilirubin indirek Tanda kerusakan / disfungsi sel hepatosit hepar : kenaikan kadar ALT, AST, LDH

Trombositopenia. Trombosit 150.000 / mlSemua perempuan hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas abdomen, tanpa memandang ada tidaknya tanda dan gejala preeklamsia, harus dipertimbangkan sindroma HELLP.

Pasien termasuk klas 2 menurut hasil laboratorik : Hemolisis : bilirubin +/POS Peningkatan kadar SGOT (135) dan SGPT (78) Trombosit : 53.000/uL

Hasil pemeriksaan : Mual dan muntah Tanda dan gejala preeklamsia Kenaikan AST, ALT, bilirubin indirek Trombositopenia (53.000/uL)

Terapi Medikamentosa1,4 : Melakukan monitoring kadar trombosit tiap 12 jam. Bila kadar trombosit < 50.000/ ml atau adanya tanda koagulopati konsumtif, maka harus di periksa waktu protrombin, waktu tromboplastin parsial, dan fibrinogen Jika kadar trombosit < 100.000/ ml atau trombosis 100.000 150.000/ ml dengan disertai tanda tanda, eklamsia, hipertensi berat, nyeri epigastrium, maka diberikan dexametason 10 mg IV tiap 12 jam. Terapi dexametason dihentikan bila telah terjadi perbaikan laboratorium, yaitu trombosit > 100.000/ ml dan penurunan LDH serta perbaikan tanda dan gejala klinik preeklamsia-eklamsia. Dapat dipertimbangkan pemberian transfusi trombosit, bila kadar trombosit < 50.000 / ml

Diberikan dexametason IV 2 x 1Diberikan dexametasone untuk kehamilan preterm (meningkatkan pematangan paru janin), juga untuk sindrom HELLP sendiri dapat mempercepat perbaikan gejala klinik dan laboratorik.

Transfusi trombosit 10 kantong

Sikap pengelolaan obstetrik1,2 :Sikap terhadap kehamilan pada sindroma HELLP adalah aktif, yaitu kehamilan di akhiri (diterminasi) tanpa memandang umur kehamilan. Persalinan dapat dilakukan pervaginam atau perabdominam.Pada pasien di terminasi secara pervaginam.Tidak di terminasi SC karena perbaikan KU pasien dan pasien dalam keadaan trombositopenia.

Prognosis1kematian ibu bersalin pada sindrom HELLP cukup tinggi yaitu 24%. Penyebab kematian dapat berupa kegagalan kardiopulmoner, gangguan pembekuan darah, perdarahan otak, ruptur hepar, dan kegagalan organ multipel. Demikian juga kematian perinatal pada sindrom HELLP cukup tinggi, terutama disebabkan oleh persalinan preterm.Prognosis ad vitam pasien dan bayinya merupakan dubia ad malam.

DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo,S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta Pusat: Yayasan Bina Pustaka. 1. Cunningham, F.G, Leveno, K.J, et al. 2010. Abnormal Labor in Williams Obstetry 23rd Edition. Philadelphia : Mc-Graw-Hill. 1. Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. ECG: Jakarta1. Martaadisoebrata, Djamhoer. 2005. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi Edisi 2. ECG : Jakarta.1. Krisnadi SR, et al. Pedoman diagnosis dan terapi obstetri dan ginekologi RS Hasan Sadikin: Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran: 2005