pbl skenario 4 tutorial 1

10
PBL SKENARIO 4

Upload: christa-gisella-frankstein-ms

Post on 29-Sep-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perforasi app

TRANSCRIPT

PBL SKENARIO 4

PBL SKENARIO 4Sepsis Peritonitis e.c perforasi appSeorang ank 17 tahun dilarikan ke IGD karena demam tinggi nyeri perut semua regio, riwayat 4 hari smrs nyeri ulu hati dan perut kanan bawah, tidak menggunakan obat apapun, menolak utk dioperasi ketika mmriksakan diri ke dokter 3 hr smrs. Dokter mngambil tindakan rujuk sp.B, pmriksaan darah lengkap, puasa, terapi preoperatif.Step IKata Sukar: -Kata Kunci:Anak 17 tahunDemam tinggiNyeri perut semua regioRiwayat nyeri ulu hati 4 hari yllnyeri perut kanan bawahTidak menggunakan obat apapunMenolak utk di operasiKonsul ke dr Sp.Bpemriksaan darah lengkapPuasaTerapi preoperatif

Step IIBgmn penangan awal psn masuk IGDTujuan dilakukan terapi preoperatif pd PX?Mngapa harus dianjurkan puasa?Hubungan pemeriksaan darah lengkap dgn gejala yg dialami dan tujuannya.Mekanisme trjdnya demam sesuai dgn kasusBgmn mekanisme trjadinya sepsis peritonitis e.c perforasi app?Bgmn alur diagnosis px trsebut?Terapi farmakologi pada px tsb?Bgmn penatalaksaan yg tepat utk pasien ini?Apa saja komplikasi dari peritonitis?

Step III5) Appendicitis trjadi akibat infeksi kemudian trjadi perforasi sehingga mukus yg berisi bakteri dalam appendix akan keluar ke abdomen. Bakteri-bakteri tsb akan menyebabkan leukosit2 ke tmpt infeksi dan mengeluarkan sitokin-sitokin. Sitokin tsb akan dibawa ke hipotalamus sehingga menstimulasi demam.4) Untuk menilai apakah trjadi leukositosis atau peningkatan LED. Dimana, saat infeksi akut akan trjadi peningkatan LED sbnyk 3x (kebanyakan pada app infiltrat).pada saat perforasi, dpt trjadi leukositosis hingga 13.000 karena infeksi bakteri (helicobacterium) sebagai respon fisiologis tubuh trhadap kuman.untuk menentukan ada tdknya bakteri dalam darah.

10) komplikasi dini dan lanjut.Dini: syok septikemia, syok hipvolemik, sepsis intraabdomen, abses residual intraperitoneal, abses hepar,Lanjut: obstruksi intestinal rekuren.7) Apabila pasien masih sadar, dilakukan anamnesis. nyeri perut? Ada mual muntah (akibat nyeri viseral). Suhu badan? (panas menetap). Anorexia/tidak nafsu makan? Posisi tidur? (dgn pergerakan kurang). Nyeri pada titik Mc-Burney.PemFis: rektal touche untuk mengetahui ada benjolan.Penunjang: darah lengkap: lihat LED dan leukosit.X-Ray dengan posisi berdiri atau berbaring. Kemudian dilakukan foto rontgen. Apabila ada gas bebas perforasi.peritoneal fluid culture (aspirasi cairan peritoneal) utk mengetahui jenis bakteri, agar dpt menentukan antibiotik yg tepat.

8) antibiotik gol. Sefalosporin atau aminoglikosida atau kuinolon dan beta laktam.Analgesik NSAID (nyeri ringan), NSAID + opioid ringan (nyeri sedang), NSAID +opiodi kuat (nyeri berat)6) Penyumbatan appendiks akibat sekresi mukus berlebihan kemudian dinding app tidak dpt menahan bendungan mukus trsbt sehingga trjadi perforasi dan bakteri menginfeksi daerah peritoneal.3) Puasa dilakukan untuk pemeriksaan darah agar terhindar dari hasil positif/negatif palsu. Kemudian dilakukan puasa sblm operasi agar trjadi pengosongan saluran cerna, tidak membebani saluran cerna (krn operasi dilakukan di area abdomen), dan tidak menambah nyeri, serta utk mendukung terapi preoperatif.2) Terapi preop dilakukan terapi cairan (tujuan: utk mengembalikan larutan elektrolit dan nutrisi (protein tinggi), agar oksigenasi sel juga dapat berjalan dgn baik).1) Awal: terapi nyeri dan terapi cairan (utk diberi nutrisi tambahan), terapi antibiotik.9) Pembedahan, laparotomi eksplorasi. Sebelum pembedahan, pertimbangan: Pem.Lab. Selain itu, ada juga pemfis, radiologi, endoskopi (tapi tidak bisa dilakukan utk pasien ini).tujuan operasi utk eliminasi sumber infeksi, mengurangi kontaminasi bakteri dan mencegah infeksi lanjutan.LOPenatalaksanaan farmako-nonfarmakoAntimikroba pilihanJenis terapi cairan, indikasi, cara pemberian.Terapi preoperatif