pbl skenario 2 a3

Upload: athayamw

Post on 14-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pbl

TRANSCRIPT

SKENARIO 2Kunjungan Rumah Pasien Dengan Gangguan Pernapasan

Seorang dokter berkunjung ke rumah pasien anak laki-laki, berumur 8 tahun dengan keluhan sesak nafas berulang. Keluhan seperti ini timbul hampir setiap hari sehingga dokter ingin mengunjungi rumah pasien untuk mengetahui lebih jauh tentang kondisi pasien dan keluarganya.Pasien tinggal di sebuah rumah kawasan padat penduduk dengan ukuran 4 x 7 m bersama keluarganya. Keluarga ini terdiri dari ayah. Ibu, pasien, dan dua orang kakak yang berumur 12 dan 14 tahun. Selain itu bersama keluarga ini tinggal kakek dan neneknya (orang tua dari ayah). Kondisi dalam rumah kurang rapih, kurang bersih, kurang pencahayaan dan ventilasi.Kake dan ibu pasien mempunyai riwayat asma bronkial. Kakek dan ayah pasien adalah perokok berat.Ayah adalah seorang lulusan SMP yang bekerja sebagai seorang buruh bangunan yang merupakan sumber pencari nafkah dalam keluarga. Ibu pasien adlah seorang lulusan SD yang bekera sebagai tukang cuci pakaian di rumah tetangganya, sedangkan kakek dan neneknya tidak bekerja. Kedua orang tua pasien sibuk dengan pekerjaannya sehingga pasien kurang mendapat perhatian yang baik. Karena kondisi ekonomi yang kurang pasien sering terlambat berobat ke dokter.Sebagai dokter keluarga bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini, dan bagaimana kaitannya dengan penyakit yang diderita anggota keluarga tersebut?Sebagai dokter muslim, bagaimana pandangan saudara terhadap keluarga ini dan bagaimana hak dan kewaiban pasien baik sebagai individu maupun sebagai anggota keluarga?

Kata Kata Sulit

1. Keluarga = unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat/satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Pertanyaan

1. Apakah keluarga dalam scenario ini masih bisa disebut sebagai keluarga inti?2. Apa hubungan keluarga dan penyakit yang diderita pasien?3. Apa hak dan kewajiban masing-masing individu dalam keluarga? (orang tua dan anak)4. Sebagai dokter keluarga apa yang perlu dilakukan?5. Bagaimana ciri-ciri rumah sehat?6. Bagaimana ciri-ciri keluarga sehat?7. Sebagai dokter muslim apa yang harus dilakukan terhadap keluarga ini?

Jawaban

1. Tidak, keluarga inti adalah keluarga yang terdiri ayah, ibu, dan anak. Dalam scenario kelurag terdiri dari ayah, ibu, anak, kaken, dan nenek sehingga disebut expanded family.2. Secara genetic, kakek dan ibu memiliki riwayat asma bronkial. Selain itu, kakek dan ayah yang merokok semakin memperburuk keadaan.3. Ayah= mencari nafkah, memberi perlindungan pada keluargaIbu= melayani suami, mendidik anak, mengatur keperluan rumah tanggaAnak= mematuhi orang tua, menuntut ilmu4. Promotif : - Edukasi orang tua terhadap kebersihan rumah Membuat ventilasi yang lebih baikPreventif: meminta ayah dan kakek untuk merokok di luar rumahKuratif: memberi terapi pada anakRehabilitative: menyiapkan cadangan ventilator5. Bersih, ventilasi baik, pencahayaan baik, MCK yang layak guna.6. Sehat Raga, Jiwa dan Spiritual di masing-masing individunya.7. Menjelaskan bahwa kebersihan merupakan bagian dari iman.

Hipotesis

Pasien asma bronkial yang disebabkan karena keturunan kakek, dan ibu. Kondisi kakek dan ayah yang merupakan perokok berat juga mempengaruhi penyakit pasien. Selain itu, kondisi rumah yang tidak layak huni seperti ventilasi yang kurang baik, kebersihan yang kurang, dan pencahayaan yang minim juga bisa menyebabkan penyakit anak makin parah.Sebagai orang tua, ayah seharusnya memiliki hak dan kewajiban untuk memberi perlindungan kepada keluarga sehingga bisa mengerti kondisi anaknya yang sedang sakit dan sebagai ibu juga seharusnya memiliki hak dan kewajiban untuk mendidik anak dan untuk menjaga kesehatan lingkungan rumahnya. Dan sebagai umat muslim seharusnya keluarga bisa menyadari bahwa menaga kebersihan dan kesehatan lingkungan merupakan hal yang diharuskan dalam agama untuk dilakukan.Sebagai dokter, dokter memiliki peran untuk melakukan tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative terhadap keluarga.

SASARAN BELAJAR

LI.1.Memahami dan Menjelaskan Keluarga1.1 Definisi1.2 Peran dan Fungsi 1.3 Jenis Keluarga1.4 Genogram

LI.2.Memahami dan Menjelaskan Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan2.1 Definisi Sehat2.2 Lingkungan Sehat / Rumah Sehat2.3 Keluarga Sehat

LI.3.Memahami dan Menjelaskan Agama Islam3.1 Lingkungan Sehat Menurut Islam3.2 Peran Keluarga dalam Islam

LI.1.Memahami dan Menjelaskan Keluarga

1.1 DefinisiKeluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional, dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998)Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004)Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan

1.2 Peran dan Fungsi Menurut WHO (1978) Fungsi biologis:Meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak; memenuhi kebutuhan gizi keluarga; memelihara dan merawat anggota keluarga Fungsi psikologis:Memberikan kasih sayang dan rasa aman; memberikan perhatian di antara anggota keluarga; membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga; memberikan identitas keluarga. Fungsi sosialisasi:Membina sosialisasi pada anak; membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak; meneruskan nilai-nilai keluarga. Fungsi ekonomi:Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga; pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga; menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua).

Fungsi pendidikan:Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki; mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa; mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga dibagi menjadi 8. Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu : 1. Fungsi Keagamaanyaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini. 1. Fungsi Sosial BudayaDilakukan dengan membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga1. Fungsi Cinta KasihDiberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga. 1. Fungsi MelindungiBertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.1. Fungsi ReproduksiMerupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga1. Fungsi Sosialisasi dan PendidikanMerupakan fungsi dalam keluarga yang dilakukan dengan cara mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak. Sosialisasi dalam keluarga juga dilakukan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik 1. Fungsi ekonomiAdalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang. 1. Fungsi Pembinaan LingkunganMemberikan kepada setiap keluarga kemampuan menempatkan diri secara serasi, selaras, seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan yang berubah secara dinamis.

Peranan KeluargaPeranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :1. Peranan ayah :Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya1. Peranan ibu :Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.1. Peranan anak :Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.Friedman (2002) membagi lima peran kesehatan dalam keluarga yaitu : Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggota Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada1.3 Jenis Keluarga Tradisional1. Nuclear family (keluarga inti):Ayah, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.1. Reconstituted nuclear:Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri. Tinggal dalam satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan sebelumnya maupun dari hasil perkawinan yang baru.1. Niddle age atau aging couple:Suami sebagai pencari uang dan istri di rumah, atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah atau perkawinan/meniti karir.1. Dyad family/Dyadie nuclear:Suami-istri tanpa anak.1. Single parent:Satu orang tua (ayah/ibu) dengan anak.1. Dual carrier:Suami-istri/keluarga orang karir tanpa anak.1. Commuter married:Suami-istri/keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.1. Single adult:Orang dewasa hidup sendiri dan tidak ada keinginan untuk kawin.1. Extended family:Dua sampai tiga generasi tinggal bersama dalam satu rumah tangga.1. Keluarga usila:Usila (usia lanjut) dengan/atau tanpa pasangan, anak sudah pisah. Nontradisional1. Commune family:beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, memiliki sumber yang sama, dan pengalaman yang sama.1. Cohabiting couple:Dua orang (satu pasangan) yang tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan yang sah.1. Institusional:Anak-anak/orang-orang dewasa yang tinggal dalam suatu panti-panti.1. Homosexual/Lesbian:Dua orang dengan jenis kelamin yang sama hidup bersama sebagai suami isteri.1. Unmarried parent and children family: Pria atau wanita yang tidak pernah kawin tetapi tinggal bersama dengan anak yang dilahirkannya.1. Unmarried couple with children family: Keluarga inti yang hubungan suami isteri tidak terikat dengan perkawinan yang sah.1. Foster family: Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.1. Homeless family:Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan/atau masalah kesehatan mental.1. Gang:Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

1.4 Genogram

Genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah keluarga pasien yang berguna bagi pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota keluarga. Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar anggota keluarga.Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak-anak, keluarga satu rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan. Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain serta informasi-informasi lain yang relevan. Dengan genogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga.Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu dilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang anggota keluarga pada kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap kejadian emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga. Sehingga idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk : mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik dan mental di dalam keluarga pola multigenerasi dari penyakit dan disfungsi

Fungsi Fisiologis

Fungsi fisiologis keluarga diukur denga APGAR score. APGAR score adalah skor yang digunakan untuk menilai fungsi keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga terhadap hubungannya dengan anggota keluarga yang lain. APGAR score meliputi:

1. Adaptation: kemampuan anggota keluarga tersebut beradaptasi dengan anggota keluarga yang lain, serta penerimaan, dukungan dan saran dari anggota keluarga yang lain.2. Partnership : menggambarkan komunikasi, saling membai, saling mengisi antara anggota keluarga dalam segala masalah yang dialami oleh keluarga tersebut.3. Gotwth: menggambarkan dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yang dilakukan anggota keluarga tersebut.4. Affection: menggambarkan hubungan kasih saying dan interaksi antar anggota keluarga.5. Resolve: menggambarkan kepuasan anggota keluarga tentang kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama anggota keluarga yang lain.

Skor untuk masing-masing kategori adalah:

0 = jarang / tidak sama sekali1 = kadang-kadang2 = sering/selalu

Terdapat tiga kategori penilaian, yaitu nilai rata-rata < 5 kurang, 6 7 cukup. Dan 8 10 adalah baik.

Fungsi Patologis

Fungsi patologis keluarga dinilai dengan menggunakan SCREEM score dengan rincian sebagai berikut :1. social: melihat bagaimana interaksi dengan tetangga sekitar2. culture: melihat bagaimana kepuasan keluarga terhadap budaya, tata karma, dan perhatian terhadap sopan santun3. religious: melihat ketaatan anggota keluarga dalam menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya4. economic: melihat status ekonomi anggota keluarga5. educational : melihat tingkat pendidikan anggota keluarga6. medical: melihat apakah anggota keluarga ini mampu mendapatkan pelayanan kedehatan yang memadai.

LI.2.Memahami dan Menjelaskan Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan

2.1 Definisi SehatPengertian sehat menurut WHO adlah Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity. Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu :1. Sehat JasmaniSehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.2. Sehat MentalSehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat3. Sehat SpiritualSpiritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan music, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.

2.2 Lingkungan Sehat / Rumah SehatRumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:1.Bahan Bangunana.Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut : Debu Total tidak lebih dari 150gm3 Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kgb.Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.

2.Komponen dan penataan ruang rumahKomponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:a.Lantai kedap air dan mudah dibersihkan

b.Dinding Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkanc.Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaand.Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petire.Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.f.Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3.PencahayaanPencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4.Kualitas UdaraKualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :1. Suhu udara nyaman berkisar antara l8C sampai 30C1. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%1. Konsentrasi gas SO2tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam1. Pertukaran udara1. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam1. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

5.VentilasiLuas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

6.Binatang penular penyakitTidak ada tikus bersarang di rumah.

7.Aira.Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orangb.Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8.Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

9.Limbaha.Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.b.Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10.Kepadatan hunian ruang tidurLuas ruang tidur minimal 8m2dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab IIIpasal 5 ayat l yang berbunyi Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teraturBila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :1.Mencegah terjadinya penyakit2.Mencegah terjadinya kecelakaan3.Aman dan nyaman bagi penghuninya4.Penurunan ketegangan jiwa dan sosial

2.3 Keluarga SehatIdentifikasi Faktor-Faktor Masalah Kesehatan KeluargaFaktor Internal1. Pola makan tidak sehat Dengan semakin majunya budaya dan teknologi, semakin membuat orang-orang harus bekerja dan bergerak dengan cepat. Hal ini membuat pola makan kita menjadi tidak sehat, dengan mengkonsumsi makanan cepat saji, yang sangat menggiurkan ketika menyantapnya. Mie instant ketika malas untuk memasak makanan yang sesungguhnya. Belum lagi ketika mengkonsumsi minuman berkarbonasi.1. Kelelahan Ketika bekerja dalam mencukupi kebutuhan hidup, apalagi yang sudah berkeluarga, beban itu semakin berlipat, terkadang sampai tidak memperdulikan tanda-tanda tubuh yang menyatakan kalau tubuh sudah waktunya untuk berisitirahat. Sehingga membuat kondisi kesehatan kita menjadi turun dan rentan terkena penyakit.1. Stress /tertekanDalam menghadapi tuntutan hidup yang membuat kita harus bekerja lebih keras lagi, manusia tidak luput dari rasa tertekan, stress, putus asa, dan sebagainya.1. Gaya hidup tidak sehat Dengan masuknya budaya dari luar, dan pergaulan, membuat gaya hidup tidak sehat, dengan merokok, dugem sampai dengan mengkonsumsi obat-obatan terlarang, hal tersebut terkadang merupakan salah satu cara pelarian.1. Kurang istirahat dan olahraga Dengan adanya tuntutan pekerjaan, problema hidup, stress yang berkepanjangan, tak jarang manusia selalu memikirkannya, bekerja sampai larut malam, sehingga membuat kurang isitrahat dan juga kurang berolah raga untuk membuat tubuh tetap fit.1. Obat-obatan kimiaPada saat sakit tidak jarang orang-orang minum obat untuk meredakan sakit yang di derita, baik itu dengan menggunakan resep dokter atau dengan obat bebas. Untuk menunjang kesehatan pun, terkadang mengkonsumsi vitamin-vitamin.Faktor Eksternal1. Radiasi ponselSemua orang baik tua maupun muda, 90% menggunakan handphone, menurut penelitian, radiasi yang dikeluarkan dari handphone, lama kelamaan dapat mengakibatkan efek yang negative terhadap otak kita.

2. Polusi udaraDengan semakin berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk dunia, membuat polusi udara semakin meningkat, mengapa begitu ? Karena semakin banyak dibangun pabrik untuk memenuhi kebutuhan dari pasar, kendaraan semakin banyak, dari hari ke hari jalanan semakin macet. Asap knalpot kendaraan dan pabrik mengandung karbon monoksida.

3. Jadi perokok pasifPerokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.

Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Dapat anda bayangkan seberapa beresikonya perokok pasif.

4. Efek rumah kaca Dari asap pabrik, kendaraan bermotor, asap rokok, asap pembakaran sampah, hal ini memicu terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya kadar karbondioksida diudara merupakan permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak dari sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam kehidupan makhluk hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house effect) atau lebih dikenal dengan pemanasan global suhu bumi.

Pada dasarnya, karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan kadar karbondioksida diudara dapat mengakibatkan peningkatansuhu permukaan bumi. Efek rumah kaca terjadi dikarenakan karbondioksida yang ada di atmosfer melebihi ambang batas. Gas karbondioksida dapat dilewati oleh semua sinar/cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Akan tetapi ketika memantul dipermukaan bumi dan kembali keatmosfer, sinar tertentu akan tertahan dan terperangkap kemudian dipantulkan lagi ke bumi. Fenomena ini persis seperti sebuah rumah yang terbuat dari kaca, dimana suhu didalamnya sangat panas.

Dua faktor tersebut yang setiap hari kita hadapi. Segala hal yang dapat mengganggu Kesehatan, sedikit demi sedikit kita investasikan di dalam tubuh kita semenjak kita lahir sampai dengan sekarang. Semakin banyak pula orang yang mengalami sakit kritis, seperti kanker, serangan jantung, stroke, diabetes, kolesterol, gagal ginjal, dan lain sebagainya.Perilaku masyarakatPerilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan sangat memegang peranan penting untuk mewujudkan Indonesia Sehat. Hal ini dikarenakan budaya hidup bersih dan sehat harus dapat dimunculkan dari dalam diri masyarakat untuk menjaga kesehatannya. Diperlukan suatu program untuk menggerakan masyarakat menuju satu misi Indonesia Sehat. Sebagai tenaga motorik tersebut adalah orang yang memiliki kompetensi dalam menggerakan masyarakat dan paham akan nilai kesehatan masyarakat. Masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat akan menghasilkan budaya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.Pembuatan peraturan tentang berperilaku sehat juga harus dibarengi dengan pembinaan untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat. Sebab, apabila upaya dengan menjatuhkan sanksi hanya bersifat jangka pendek. Pembinaan dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tokoh-tokoh masyarakat sebagai role model harus diajak turut serta dalam menyukseskan program-program kesehatan. Merupakan adat atau kebiasaan dari masyarakat. Sehat tidaknya lingkungan dan keluarga tergantung perilaku.

Genetik Faktor keturunan adalah faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir. Sebagai contoh : diabetes mellitus, asma, epilepsy, retardasi mental, hipertensi, buta warna dll.

LI.3.Memahami dan Menjelaskan Agama Islam

3.1 Lingkungan Sehat Menurut Islam

Dalam ajaran Islam diwajibkan kepada umatnya untuk hidup bersih, suci. Bersih adalah dasar peraturan Islam, coba anda lihat bagaimana Islam mensyaratkan orang yang akan melakukan shalat, secara jasmaniah Islam menganjurkan kebersihan, misalnya wudu di lakukan paling sedikit 5 kali sehari semalam, dan pada waktu setiap hari kita membersihkan anggota badan itu sebanyak 15 kali. Jadi, bila wudu itu dilakukan dengan baik dan benar, maka setiap muslim pasti bersih, tangannya bersih, mulutnya bersih, mukanya bersih dan seterusnya. Ditinjau dari segi batiniyah anggota badan yang dibasuh pada waktu wudu mengandung makna isyarat atau lambang kebersihan batin, misalnya mulut dibersihkan agar tidak berkata jorok/kotor, memfitnah, khianat, takabur, dan seterusnya, tangan dibersihkan agar tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif seperti mencuri, memukul orang dan sebagainya.Kebiasaan hidup bersih bagi umat islam telah diterapkan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah, 2: ayat 222 yang berbunyi:

Artinya:........Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang suci (Q.S. Al-Baqarah, 2:ayat 222)

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk hidup bersih dan sehat, baik badannya, pakaiannya, tempat tinggal, dan bersih jiwanya. Dalam diri yang baik dan bersih akan nampak pribadi yang menarik dan mengesankan dalam pergaulan sehari-hari, dan akan menjadi teladan dimanapun. Orang yang ebrsih jiwanya akan keluar kata-kata yang baik dan bermakna, jauh dari sifat dengki, iri, munafik, takabur dan sebagainya. Semua tutur katanya akan menjadi panutan. Amal yang diperbuat selalu mencerminkan rasa ikhlas dan juga semua perbuatannya didasarkan karena Allah SWT. Islam mengajarkan dalam kehidupan sehari-hari agar hidup bersih dan sehat baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakat.

Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal

Kita harus menjaga kebersihan di tempat tinggal kita, agar tetap bersih dan indah. Tidak kalah pentingnya lingkungan tempat tinggal kita,seperti selokan, halaman rumah, dll. Tempat tinggal dan Lingkungannya harus selalu dijaga, dirawat dengan baik serta teratur sehingga menjadi lingkungan yang bersih dan sehat.

3.2 Peran Keluarga dalam Islam

Kewajiban Anak Terhadap Orang TuaPada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula sebaliknya hak anak adalah merupakan kewajiban dari orang tua sendiri. Diantara kewajiban anak untuk berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi dua yaitu ketika mereka masih hidup dan sesudah mereka wafat.A.SaatOrang Tua Masih Hidup1. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.Taat, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak Adam(manusia). Sedangkan mendurhakai keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untuk berbuat syirikatau bermaksiat kepadaAllah. Allah berfirman, artinya,Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, .RasulullahSAW.bersabda,Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan. Adapun contoh bentuk ketaatan pada orang tua diantaranya:1. Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan1. Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik yang diminta atupun tidak1. Segera mendatangi panggilan orang tua1. Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka perintah maksiat1. Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan membunuh orang tua meskipun orang tua salahBerbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagia bentuk.Di antara bakti terhadap kedua orangtua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan ucapan ah, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka, mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi.

1. Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagai bentuk.Diantara wujud lain dari pada bakti pada orang tua diantaranya:1. Tidak berkata ah dan tidak mengeraskan suara melebihi suara orang tua1. Tidak mendahului jalan orang tua1. Mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi1. Tidak berkata kasar

1. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.Amat penting kedudukan izin kepada orangtuadalam masalahjihad.Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan bertanya, Wahai Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad? Beliau balik bertanya, Apakah kamu masih mempunyai kedua orangtua? Laki-laki tersebut menjawab, Masih. Beliau bersabda, Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya.

1. Memberikan nafkah kepada orangtuaBeberapa ayat dalam Al Quran yang membahas tentang hal ini adalah Al Baqarah ayat 15 dan Ar-Rum ayat 38.Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata,Ayahku ingin mengambil hartaku. Nabi SAW. bersabda, Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidakbersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinyaatas izin Allah, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya.

5. Memenuhi sumpah/nadzar kedua orangtuaJika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena hal itu termasuk hak mereka.

6. Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah. : : : : (). : : ( ). : : ( ). : : ( ). : : .Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku? beliau menjawab, Ibumu. Lelaki itu bertanya lagi, Kemudian siapa lagi? Beliau kembali menjawab, Ibumu. Lelaki itu kembali bertanya, Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, Ibumu. Lalu siapa lagi? Tanyanya. Ayahmu, jawab beliau.

Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaati ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan syariat. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.7. Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada istriDi antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul dengan amal baik mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan memberi susu untuk kedua orang tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan. Begitupula dengan kisah Alqomah

8. Mendoakan kedua orang tua.Merupakan perihal yang sangat urgen sebab doa juga merupakan wujud ungkapan terimakasih anak terhadap orang tua. Ayat Al-Quran yang membahas tentang kewajiban mendoakan keduanya salah satunya adalahfirman Allah SWT : Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".9. Memelihara orang tuaAyat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra ayat 23 dan Al-Ahqaf ayat 15B.Ketika Orang Tua Telah MeninggalAda beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya ketika mereka sudah tiada diantaranya:1. Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini merupaka bukti kebaktian anak terhadap orang tuanya sebelum dikebumikan.1. Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena doa yang yang masih bisa menjadi amal jariyah adalah doa anak sholeh terhadap orang tuanya. Namun anak yang dimaksud anak di sini tidak hanya anak kandung saja tapi anak tiri, ataupun anak angkatpun bisa. Karena dalam doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semua orang muslim.1. Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup karena demikian itu akan menjadi amalan jariyah bagi orang tua meskipun telah memenuhi panggilanya.1. Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.1. Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tuaRasulullahSAW pernah bersabda,Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya meninggal.1. Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayahRasulullah SAW. bersabda,Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal.Hak-hak yang harus diperoleh anak1. Hak Mendapatkan Rasa Kasih SayangBanyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal yang demikian tak ditinggalkan oleh syariat, hingga didapati banyak contoh dari Rasulullah SAW, bagaimana beliau mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-anak. Bahkan beliau mencela orang yang tidak pernah mencium anak-anaknya. Kisah-kisah tentang ini bukan hanya satu dua. Di antaranya dituturkan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairahradhiallahu 'anhu: : . : ."Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan bin 'Ali, sementara Al-Aqra' bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau. Maka Al-Aqra' berkata, "Aku memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari mereka yang kucium." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandangnya, lalu bersabda, "Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari kalangan shahabatradhiallahu 'anhum, hal ini pun ditemukan di kalangan mereka. Bahkan dilakukan oleh shahabat yang paling mulia, Abu Bakr Ash-Shiddiqradhiallahu 'anhu. Ketika Abu Bakrradhiallahu 'anhutiba di Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hijrah, dia mendapati putrinya, 'Aisyahradhiallahu 'anhasakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu 'anhuyang menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan: : "Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya. Ternyata 'Aisyah putrinya sedang berbaring, terserang penyakit panas. Maka aku melihat ayah 'Aisyah mencium pipinya dan berkata, 'Bagaimana keadaanmu, wahai putriku?'."

Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang ayah yang paling mulia di antara seluruh manusia. Tak segan-segan beliau mendekap dan mencium putra-putri dan cucu-cucunya. Begitu pun yang beliau ajarkan kepada seluruh manusia.1. Hak untuk memperoleh kehidupanProblematika perekonomian seakan menjadi momok yang menakutkan bagi calon orang tua bahkan orang tua sekalipun. Banyak sekali orang tua yang mnelantarkan anak yang telah dilahirkan sendiri dari rahimnya. Bahkan tak sedikit pula yang membiarkan anaknya merasakan kehidupan dunia ini.Allah berfirman:Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.1. Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang artinya:Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.Sebuah riwayatdisampaikan oleh 'Umar bin Al-Khaththabradhiallahu 'anhu: . : : . : ."Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ternyata di antara para tawanan ada seorang wanita yang buah dadanya penuh dengan air susu. Setiap dia dapati anak kecil di antara tawanan, diambilnya, didekap di perutnya dan disusuinya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Apakah kalian menganggap wanita ini akan melemparkan anaknya ke dalam api?" Kami pun menjawab, "Tidak. Bahkan dia tak akan kuasa untuk melemparkan anaknya ke dalam api." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sungguh Allah lebih penyayang daripada wanita ini terhadap anaknya."1. Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tuaPemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; apa arti sebuah nama. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah doa.Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak mampu berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita kembalikan kepada AllahSWT.Nama yang baik dengan akhlak yang baik, itulah yang diharapkan oleh setiap orang tua.1. Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi yang mampu melakukannya, berdasarkan sabda Nabi SAW" : ".Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih paa hari ketujuh (sejak kelahiran anaknya), lalu dinamai dan dicukur rambutnya.1. Hak mendapat pendidikanMendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah.Bahkan ibu merupakan madrasah awal bagi putra putrinya.Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah sekedar kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, sepertimencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya seorang anak juga ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena pada dasarnya anak itu terlahir dalam keadaan fitrah, jadi yang menjadikan anak tersebut islam ataupun kafir adalah orang tuanya.

Hak dan Kewajiban Orang TuaKewajiban Orang tua kepada Anak1. Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari pencampuran tadi, si istri hamil, maka anaknya menjadi anak yang soleh.1. Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.1. tinggal di lingkungan yang islami1. Memberi nama yang baik1. Ibu hendaknya Menyusui anaknya1. Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu).1. Mengkhitan si anak1. Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika1. Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah.1. Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri atau menikah.1. Memilihkan teman yang baik.1. berbuat adil kepada semua anak anaknya.1. Menjadi contoh yang baik bagi anaknya.1. Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya.

Hak-hak Orang TuaYang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan seorang anak terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua atas anak, yang paling penting di antaranya adalah :1. Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui perkataan, perbuatan, harta, dan badan.1. Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat.1. Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun.1. Tawadhu (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan keduanya.1. Banyak berdoa dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat keduanya telah meninggal dunia.1. Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua.1. Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus ada perintah terlebih dahulu.1. Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih hidup, dan begitu juga setelah matinya.1. Segera memenuhi panggilan mereka berdua

Tugas SuamiSeorang suami dituntut untuk lebih bisa bersabar ketimbang istrinya, dimana istri itu lemah secara fisik atau pribadinya. Jika ia dituntut untuk melakukan segala sesuatu maka ia akan buntu. Terlalu berlebih dalam meluruskannya berarti membengkokkannya dan membengkokkannya berarti menceraikannya. Rasululloh bersabda: "Nasehatilah wanita dengan baik. Sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari rusuk adalah bagian atasnya. Seandainya kamu luruskan maka berarti akan mematahkannya. Dan seandainya kamu biarkan maka akan terus saja bengkok, untuk itu nasehatilah dengan baik."(HR. Bukhari, Muslim). Seorang suami seyogyanya tidak terus-menerus mengingat apa yang menjadi bahan kesempitan keluarganya, alihkan pada beberapa sisi kekurangan mereka. Dan perhatikan sisi kebaikan niscaya akan banyak sekali. Dalam hal ini maka berperilakulah lemah lembut. Sebab jika ia sudah melihat sebagian yang dibencinya maka tidak tahu lagi dimana sumber-sumber kebahagiaan itu berada. Alloh berfirman; "Dan bergaullah bersama mereka dengan patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Aloh menjadikannya kebaikan yang banyak."(An Nisa' [4]: 19)Tugas IstriKebahagiaan, cinta dan kasih sayang tidaklah sempurna kecuali ketika istri mengetahui kewajiban dan tiada melalaikannya. Berbakti kepada suami sebagai pemimpin, pelindung, penjaga dan pemberi nafkah. Taat kepadanya, menjaga dirinya sebagi istri dan harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri dan mengerjakannya serta memperhatikan diri dan rumahnya. Inilah istri shalihah sekaligus ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Juga mengakui kecakapan suami dan tiada mengingkari kebaikannya. Untuk itu seyogyanya memaafkan kekeliruan dan mangabaikan kekhilafan. Jangan berperilaku jelek ketika suami hadir dan jangan mengkhianati ketika ia pergi. Dalam hadits: "Perempuan mana yang meninggal dan suaminya ridha kepadanya maka ia masuk surga."(HR. Tirmidzi, Hakim, Ibnu Majah)Adajuga yang mengungkapkan beberapa karakteristik yang harus terwujud dalam sebuah keluarga yang menjadikannya layak disebut sebagai model keluarga muslim. Karakteristik tersebut adalah: Keluargayang dibangun oleh pasangan suami-istri yang shalih. Keluargayang anggotanya punya kesadaran untuk menjaga prinsip dan norma Islam. Keluargayang mendorong seluruh anggotanya untuk mengikuti fikrah islami. Keluarga yang anggotakeluarganya terlibat dalam aktivitas ibadah dan dakwah, dalam bentuk dan skala apapun. Keluargayang menjaga adab-adab Islam dalam semua sisi kehidupan rumah tangga. Keluargayang anggotanya melaksanakan kewajiban dan hak masing-masing. Keluargayang baik dalam melaksanakan tarbiyatul aulad (proses mendidik anak-anak) Keluargayang baik dalam mentarbiyah khadimah (mendidik pembantu).DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M. Marilyn.( 1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.Jakarta : EGC.

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

Sloane, P.D., Slatt, L.M., Ebell, M.H., & Jacques, L.B. (2002). Essential ofFamily Medicine (4th Ed.). Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins (page 24)

Hak dan Kewajiban Orang Tua. Available at : http://roudhotulilmi.blogspot.com/2011/11/hak-dan-kewajiban-orang-tua.html (Last Update 2012, December 21)

Keputusan Menteri Kesehatan RINo. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Available at : http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdf (Last Update 2012, December 23)

Kewajiban Orang Tua dan Anak dalam Islam. Available at: http://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.html (Last Update 2012, December 20)

1