pbl skenario 3 saraf 1 and

Upload: rahayu233

Post on 18-Jul-2015

587 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

SKENARIO 3

EMAIL MESRA

Kelompok B-8Ketua: Nia Anestya Sekretaris: Rahayu Muhammad Arman Pratomo Prieza Noor Amalia Prizqy Rimadhyani Selvira Shitta MP Silvia Okta Roza Tifani Diah Nissa Vicky Yunitasari Wemdi Priya Prasetya (1102009203) (1102009233) (1102009180) (1102009217) (1102009223) (1102008236) (1102008325) (1102007277) (1102009292) (1102009296)

UNIVERSITAS YARSI FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012 ( PBL Ske-3 B8) Page 1

SKENARIO 3 EMAIL MESRA Wanita, 33 tahun, sejak menemukan email mesra di HP suaminya sering mengeluh nyeri kepala, insomnia dan anoreksia sehingga berat badannya menurun dan fisiknya melemah. Sewaktu konsultasi ke psikiater disimpulkan dia menderita nyeri somatoform (psikogenik). Untuk itu dia diberi obat-obatan dan psikoterapi suportif. Disarankan juga untuk melakukan konsultasi perkawinan untuk mendapatkan bimbingan cara membina keluarga sakinah, mawadah warrahmah.

( PBL Ske-3 B8)

Page 2

Pertanyaaan 1. Apa yang menyebabkan nyeri somatoform? 2. Apa gejala pada nyeri somatoform? 3. Apa yang menyebabkan nyeri kepala? 4. Bagaimana mekanisme sampai menimbulkan gejala klinis pada pasien tersebut?

Jawaban 1. Nyeri somatoform disebabkan karena gangguan psikis 2. Gejala pada nyeri somatoform berupa nyeri kepala, penurunan berat badan, insomnia, muntah. 3. Nyeri kepala disebabkan oleh peningkatan saraf simpatis vasokontriksi pembuluh darah hipoksia nyeri kepala. 4. Nyeri kepala disebabkan oleh peningkatan saraf simpatis peningkatan tekanan intakranial vasokontriksi pembuluh darah hipoksia nyeri kepala insomnia anoreksia penurunan berat badan.

Hipotesis Nyeri kepala merupakan rasa tidak nyaman yang menyerang daerah kepala, mulai dari kening kearah atas dan belakang kepala dan daerah wajah dengan penyebab yang jelas. Biasanya disebabkan oleh alcohol, obat-obatan, makanan, cahaya terang, rasa lelah, kurang tidur, stres, hipoglikemia, dan hipoksia.

( PBL Ske-3 B8)

Page 3

SASARAN BELAJAR 1. Memahami dan Menjelaskan Neuroanatomi dan Neurofisiologi Nyeri 2. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Somatoform 2.1 Menjelaskan Definisi Gangguan Somatoform 2.2 Menjelaskan Epidemiologi Gangguan Somatoform 2.3 Menjelaskan Etiologi Gangguan Somatoform 2.4 Menjelaskan Klasifikasi Gangguan Somatoform 2.5 Menjelaskan Manifestasi Klinis Gangguan Somatoform 2.6 Menjelaskan Diagnosis Gangguan Somatoform 2.7 Menjelaskan Diagnosis Banding Gangguan Somatoform 2.8 Menjelaskan Penatalaksanaan Gangguan Somatoform 2.9 Menjelaskan Prognosis Gangguan Somatoform 2.10 Menjelaskan Pencegahan Gangguan Somatoform 3. Memahami dan Menjelaskan Gangguan Nyeri Kepala 3.1 Menjelaskan Definisi Nyeri Kepala 3.2 Menjelaskan Epidemiologi Nyeri Kepala 3.3 Menjelaskan Klasifikasi Nyeri Kepala 3.4 Menjelaskan Etiologi Nyeri Kepala 3.5 Menjelaskan Patofisiologi Nyeri Kepala 3.6 Menjelaskan Manifestasi Klinis Nyeri Kepala 3.7 Menjelaskan Diagnosis 3.7.1 Anamnesis 3.7.2 Pemeriksaan fisik 3.7.3 Pemeriksaan penunjang 3.8 Menjelaskan Diagnosis Banding Nyeri Kepala 3.9 Menjelaskan Penatalaksanaan Nyeri Kepala 3.10 Menjelaskan Komplikasi Nyeri Kepala 3.11 Menjelaskan Prognosis Nyeri Kepala 3.12 Menjelaskan Pencegahan Nyeri Kepala 4. Memahami dan Menjelaskan Cara Membina Keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Warahmah.

( PBL Ske-3 B8)

Page 4

1. Memahami dan Menjelaskan Neuroanatomi dan Neurofisiologi Nyeri Neuroanatomi Nyeri Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial (Corwin J.E, 2007). Ketika suatu jaringan mengalami cedera, atau kerusakan mengakibatkan dilepasnya bahan-bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri seperti serotonin, histamin, ion kalium, bradikinin, prostaglandin, dan substansi P yang akan mengakibatkan respon nyeri. Nyeri juga dapat disebabkan stimulus mekanik seperti pembengkakan jaringan yang menekan pada reseptor nyeri. Sistem saraf manusia mengandung lebih dari 1010 saraf atau neuron. Neuron merupakan unit structural dan fungsional system saraf. Sel saraf terdiri dari badan sel yang di dalamnya mempunyai inti sel, nukleus, mitokondria, retikulum endoplasma, dadan golgi, di luarnya banyak terdapat dendrit, kemudian bagian yang menjulur yang menempel pada badan sel yang di sebut akson. Dendrit menyediakan daerah yang luas untuk hubungan dengan neuron lainnya. Dendrit adalah serabut aferen karena menerima sinyal dari neuron-neuron lain dan meneruskannya ke badan sel. Pada akson terdapat selubung mielin, nodus ranvier, inti sel Schwan, butiran neurotransmiter Akson dengan cabang-cabangnya (kolateral), adalah serabut eferen karena membawa sinyal ke saraf-saraf otot dan sel-sel kelenjar. Akson akan berakhir pada terminal saraf yang berisi vesikel-vesikel yang mengandung neurotransmitter. Terminal inilah yang berhubungan dengan badan sel, dendrit atau akson neuron berikutya. a. Neuroanatomi sentuhan ringan dan tekanan Nama jalan: Tractus Spinothalamicus Anterior Pada medulla spinalis: Axon dari neuron orde pertama (ganglion spinalis) memasuki ujung cornu posterior medulla spinalis dan bercabang dua : serabut yang naik dan serabut yang turun. Sesudah memasuki satu atau dua segmen medulla spinalis membentuk Tractus posterolateral (Lissaueri). Lalu bersinaps dengan neuron orde kedua yang terletak pada kelompok sel substantia gelatinosa cornu posterior substansia grissea. Axon dari neuron orde ke dua jalan menyilang pada comissura anterior substansia grissea dan substansia alba, kemudian naik keatas pada sisi anterolateral substantia alba sebagai tractus neurospinotalamicus anterior. Pada medulla oblongata : pada medulla oblongata tractus tersebut jalan beriringan dengan tractus spinotalamicus lateralis dan tractus spinotectalis, semuanya disebut Lesminicus Spinalis. Pada pons, mesencephalon dan diencephalon : beriringan dengan Lemniscus medialis untuk akhirnya bersinaps pada neuron orde ketiga yaitu nucleus posterolateral dari kelompok ventral thalamus (bagian kelompok nuclei lateralis thalamus) disini tekanan dan sentuhan mulai diinterpretasikan. Pada cortex cerebri : axon dari neuron orde ketiga jalan memasuki crus posterior interna dan corona radiata berakhir pada gyrus poscentralis (area brodmann 3,2,1) menafsirkan sensasi sentuhan dan tekanan sehingga timbul kesadaran akan sensasi tersebut. (Stephen, 2007)( PBL Ske-3 B8) Page 5

b. Neuroanatomi sensasi sakit dan suhu Nama jalan: Tractus Spinothalamicus Lateralis Pada medulla spinalis: Axon dari neuron orde pertama (ganglion spinalis) memasuki ujung cornu posterior substansia grissea medulla spinalis dan segera bercabang dua: serabut yang naik dan serabut yang turun. Sesudah memasuki satu atau dua segmen medulla spinalis membentuk tractus posterolateral (Lissaueri). Lalu bersinaps dengan neuron orde kedua yang terletak pada kelompok sel substantia gelatinosa pada cornu posterior. (Jurnalis, 2009) Axon dari neuron orde ke dua jalan menyilang pada comissura anterior substansia grissea dan substansia alba, kemudian naik keatas pada sisi kontralateral sebagai tractus neurospinotalamicus lateralis. Pada medulla oblongata : pada medulla oblongata tractus tersebut terletak pada dataran lateral antara nucleus olivarius inferius dengan nucleus tractus spinalis N. Trigeminus. Disini bergabung dengan: tractus spinotalamicus anterius, tractus spinotectalis. Ketiga tractus tersebut disebut Lemnicus Spinalis. Pada pons : lemniscus spinalis naik keatas dibagian belakang pons. Pada mesencephalon: lemniscus spinalis jalan pada tegmentum, lateralis dari lemniscus medialis. Pada diencephalon : serabut saraf tractus spinotalamicus lateralis akan bersinaps dengan neuron orde ketiga yaitu nucleus posterolateral dari kelompok ventral thalamus (bagian dari nucleus lateralis thalamus) disinilah terjadi penilaian kadar sensasi sakit dan suhu juga reaksi emosi mulai timbul. Pada cortex cerebri : axon dari neuron orde ketiga jalan memasuki crus posterior interna dan corona radiata berakhir pada gyrus poscentralis (area brodmann 3,2,1) menafsirkan suhu dan sakit sehingga timbul kesadaran akan sensasi tersebut. (Price, 2006) Neurofisiologi Nyeri Nociceptor diaktivasi oleh stimulus yang berpotensi untuk merusak sel jaringan. Kerusakan jaringan tersebut dapat disebabkan oleh stimulasi mekanis yang kuat, temperatur yang ekstrim, kekurangan oksigen, dan paparan oleh zat kimia. (Barry, 2007) Sel-sel jaringan yang rusak tersebut dapat pula mengeluarkan substansi yang mampu membuka channel ion pada membran nociceptor, seperti : Protease Enzim pengurai protein ini dapat mengurai peptida kininogen yang berada di extra selular sehingga terbentuklah bradikinin. Bradikinin ini kemudian akan terikat dengan molekul reseptor spesifik untuk mengaktivasi konduksi ion pada nociceptor. ATP ATP dapat berikatan langsung dengan ATP Gated Ion Channel sehingga terjadi depolarisasi pada nociceptor. K+ Peningkatan K+ extraselular berperan langsung pada depolarisasi membran neuronal. (Price, 2006)

( PBL Ske-3 B8)

Page 6

Jenis Nociceptor Transportasi stimulus nyeri terjadi pada ujung saraf bebas (FNE), yaitu serat C tanpa myelin (unmyelinated C Fiber) dan serat A myelin tipis Nociceptor terbagi menjadi empat jenis, yaitu : a. b. c. d. Polymodal Nociceptor : merespon terhadap stimulus mekanis, suhu, dan kimia. Mechanical Nociceptor : hanya merespon terhadap tekanan yang kuat. Thermal Nociceptor : hanya merespon terhadap suhu panas atau dingin. Chemical Nociceptor : merespon terhadap histamin dan zat kimia lainnya.

Serat C terkecil (kecepatan konduksi 4 menit. 3. Gejala aura tidak berlangsung dalam waktu > 60 menit. 4. Sakit kepala yang diikuti dengan aura disertai interval 60 menit. Tidak dijumpai adanya kelainan organik. Kriteria diagnostik Tension type headache Minimal ada 10 serangan nyeri kepala dengan frekuensi < 15 x/bulan atau < 180 x/tahun. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit 7 hari. Minimal ada 2 kriteria nyeri sebagai berikut : 1. Rasa seperti ditekan/berat di kepala (non pulsating, tidak berdenyut). 2. Intensitas nyeri ringan sedang. 3. Lokasi bilateral. 4. Tidak teragregasi oleh aktifitas fisik. Tidak dijumpai nausea, vomitus, photophobia, phonophobia jarang dijumpai. Pemeriksaan penunjang 1. 2. 3. 4. 5. 6. Foto Rontgen kepala. Elektroenchelpalograph/Elektro Enselo Grafi (EEG). CT-SCAN. Arteriografi, Brain Scan Nuklir. Pemeriksaan laboratorium (tidak rutin atas indikasi). Pemeriksaaan psikologi (jarang dilakukan).

Diagnosis Banding Cedera serebrovaskular, arteritis temporalis, sinusitis, meningitis, perdarahan subarachnoid, sakit kepala pasca trauma, sakit kepala karena rangsangan dingin, sakit kepala yang diinduksi nitrat/nitrit, sakit kepala karena monosodium glutamat (MSG), penyakit sendi temporo mandibular, athritis servikalis.

( PBL Ske-3 B8)

Page 29

Penatalaksanaan Nyeri Kepala Sasaran penatalaksanaan tergantung lama dan intensitas nyeri, gejala penyerta, derajat disabilitas serta respon awal dari pengobatan dan mungkin pula ditemukan penyakit lain seperti epilepsi, ansietas, stroke, infark miokard. Karena itu harus hati-hati memberikan obat. Bila ada gejala mual/muntah, obat diberikan rektal, nasal, subkutan atau intra vena. Tatalaksana pengobatan migren dapat dibagi kepada 4 kategori a. Langkah umum b. Terapi abortif c. Langkah menghilangkan rasa nyeri d. Terapi preventif A. Langkah Umum Perlu menghindari pencetus nyeri, seperti perubahan pola tidur, makanan, stres dan rutinitas sehari-hari, cahaya terang, kelap kelip, perubahan cuaca, berada ditempat yang tinggi seperti gunung atau di pesawat udara. B. Terapi Abortif Pada serangan ringan sampai sedang atau serangan berat. Analgesik ringan aspirin (drug of choice). Bila tidak respon terhadap NSAIDs, dipakai obat spesifik. seperti: Triptans (naratriptans, rizatriptan, sumatriptan, zolmitriptan), Dihydro ergotamin (DHE), obat kombinasi (aspirin dengan asetaminophen dan kafein), obat golongan ergotamin. Tabel obat spesifik Jenis obat1. Ergotamin Dosis : 1-2 mg oral/jam, maksimal 3 dosis sehari, gunakan dosis efektif terkecil. Suppos : 1 mg, dosis maks, 2-3/ hr dan 12/bulan Kontra indikasi : pengguna triptans, hamil, menyusui, hipertensi, sepsis, coronary, cerebral, peripheral vascular disease. Adverse react: Increased incidence of migraines, daily headaches, tachycardia,arterial spasm, numbness and tingling, vomiting, diarrhea, dizziness, abdominal cramps. Dosis: 2 tablet (100 mg caffeine/1mg ergot) pada saat onset, kemudian 1 tab tiap 30 menit, dapat naik sampai 6 tab.(jangan lebih 10 tab/minggu nya). Suppos (2 mg ergot/100 mg caff). Dosis: 1 mg IM, SC Max initial dose: 0.5 to 1.0 mg; dapat diulang tiap jam sampai dosis max 3 mg IM atau 2 mg IV per hari, dan 6 mg per minggu. Intranasal: 0.5-mg spray pada tiap nostril, dosis maksimal 4 spray (2 mg) per hari. Dosis: 6 mg SC, dapat diulang dalam 1 jam, dosis maksimal 12 mg/hr. 25 -100 mg oral /2 jam, dosis maks: 200 mg/hari Page 30

2. Caffeine plus Ergotamine

3. Dihydroergotamine (DHE)

Triptans 1. Sumatriptan ( PBL Ske-3 B8)

2. Naratriptan

3. Rizatriptan

4. Zolmitriptan

Max initial dose: 100 mg. Intranasal: 5 -10 mg (1-2 spray) pada satu nostril; dapat diulang sesudah 2 jam, dosis maksimal 40 mg/hari. Kontraindikasi : Ergotamine, hemiplegic atau basilar migraine, hamil, gangguan fungsi hepar, CAD, MAOI Adverse react : vomiting, vertigo, headache, chest pressure and heaviness. Dosis: 1.0 - 2.5 mg ooral/4 jam, dosis max 5 mg per hari. Kontra indikasi : Ergot-type medications, kontrasepsi oral, merokok, CAD. Adverse react : Dizziness, nausea, fatigue. Dosis: 5 - 20 mg oral/2jam, dosis maks 30 mg per hari. Kontra indikasi : Ergot-type medications, other triptans, propranolol, cimetidine, CAD Adverse react : Tachycardia, throat tightness. Dosis: 2.5-5.0 mg oral/2 jam, dosis maks 10 mg per hari. Kontra indikasi: Ergot-type medications, other triptans, CAD. (Gunawan, 2007)

C. Langkah Menghilangkan Rasa Nyeri Terapi abortif mungkin belum mengatasi nyeri secara komplit, dibutuhkan analgesik NSAIDs. Obat OTCs yang direkomendasikan FDA ialah kombinasi aspirin 250 mg, acetaminophen 250 mg dan caffein 65 mg. Ketoralac tromethamin non narcotic, non habituating dapat dipakai, efek sampingnya minim, dosis 60 mg i.m. Analgesik narkotik, antiemetik, pheno-tyhiazines, dan kompres dingin bisa mengurangi nyeri. Analgesik narkotik (codein, meperidine HCL , methadone HCL) diberikan parenteral, efektif menghilangkan nyeri. Anti emetik diberikan parenteral atau suppositoria (phenergan, chlopromazine dan prochlorperazine) mempunyai efek sedatif dan anti mual. Transnasal butorphanol tartrate diberikan parenteral. Pemberian nasal efektif karena sifat mukosa hidung lebih cepat mengabsorbsi. (Price, 2006) D. Terapi preventif Prinsip umum terapi preventif : *Mengurangi frekuensi berat dan lamanya serangan. *Meningkatkan respon pasien terhadap pengobatan. *Meningkatkan aktivitas sehari-hari, serta pengurangan disabilitas. Formula Prevensi Migren. *Pemakaian obat: dosis rendah yang efektif dinaikkan pelan-pelan sampai dosis efektif. Efek klinik tercapai setelah 2-3 bulan. *Pendidikan terhadap penderita: teratur memakai obat, perlu diskusi rasional tentang pengobatan, efek samping. *Evaluasi : Headache diary merupakan suatu gold standart evaluasi serangan, frekuensi, lama, beratnya serangan, disabilitas dan respon obat. *Kondisi penyakit lain : pedulikan kelainan yang sedang diderita seperti stroke, infark myocard, epilepsi dan ansietas, penderita hamil (efek teratogenik), hati-hati interaksi obat-obat.

( PBL Ske-3 B8)

Page 31

Tabel Obat profilaksis Migren Jenis Obat Dosis-blokers Atenolol Metaprolol Nadolol Propanolol Calcium channel blockers Flunarizine Verapamil Serotonin receptor antagonists Methysergide 2 mg (max 8mg/hr) Pizotyline (pizotifen) Tricyclic analgesics Amitriptiline Nortriptiline 0.5 mg (max 3-6 mg/hr) 10-150 mg 10-150 mg 50-150mg/hr 100-200 mg/hr 20-160 mg/hr 40-240 mg/hr

Efek SampingFatigue, bronchospasm, bradikardi, hipotensi, depresi, congestive heart failure, impotensi, gangguan tidur.

KontraindikasiPasien asma, DM, peny. vaskuler perifer, heart block, ibu hamil.

5-10 mg/hr 240-320 mg/hr

Fatigue, depresi, bradikardi, hipotensi, konstipasi, nausea, edema.

ibu hamil, hipertensi, aritmia.

Retroperitoneal,cardiac and pulmonary fibrosis Weight gain, Fatigue.

hipertensi, kehamilan, tromboflebitis.

Mulut kering, konstipasi, weight gain, drowsiness, reduced seizure threshold, cardiovascular effects. Nausea, tremor, weight gain, alopecia, increased liver enzyme levels. Dizzines, fatique, ataxia, nausea, tremor.

kelainan liver, ginjal, paru, jantung, glaukoma, hipertensi.

Anti-epileptik Divalproex Sodium valproate Valproic acid Gabapentin

500-1500 mg/d 500-1500 mg/d 500-1500 mg/d 900-1800 mg/hr (max 2400)

(Kenneth, 2004) Tatalaksana Nyeri Kepala Tension Terapi Non-farmakologi *Melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu sedikitnya 20 sampai 30 menit. *Perubahan posisi tidur. *Pernafasan dengan diafragma atau metode relaksasi otot yang lain. *Penyesuaian lingkungan kerja maupun rumah. *Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja, menggunakan komputer, atau saat menonton televisi. *Hindari eksposur terus-menerus pada suara keras dan bising. *Hindari suhu rendah pada saat tidur pada malam hari. (Price, 2006)

( PBL Ske-3 B8)

Page 32

Terapi farmakologi *Menggunakan analgesik atau analgesik plus ajuvan sesuai tingkat nyeri. Seperti obat-obat OTC: aspirin, acetaminophen, ibuprofen atau naproxen sodium. Produk kombinasi dengan kafein dapat meningkatkan efek analgesik. *Untuk sakit kepala kronis, perlu assesment yang lebih teliti mengenai penyebabnya, misalnya karena anxietas atau depresi. *Pilihan obatnya adalah antidepresan, seperti amitriptilin atau antidepresan lainnya. Hindari penggunaan analgesik secara kronis memicu rebound headache. (Kowalak, 2011) Tatalaksana Cluster headache Sasaran terapi : menghilangkan nyeri (terapi abortif), mencegah serangan (profilaksis). Strategi terapi : menggunakan obat NSAID, vasokonstriktor cerebral. *Obat terapi abortif: oksigen, ergotamin, sumatriptan (dosis sama dengan dosis migren). *Obat terapi profilaksis: verapamil, litium, ergotamin, metisergid, kortikosteroid, topiramat. Komplikasi Nyeri Kepala Komplikasi dapat meliputi: kesalahan diagnosis, status migren, ketergantungan obat dan perubahan gaya hidup. Prognosis Nyeri Kepala Prognosis nyeri kepala bergantung pada jenis sakit kepalanya sedangkan indikasi merujuk pada keadaan : (1) sakit kepala yang tiba-tiba dan timbul kekakuan di leher, (2) sakit kepala dengan demam dan kehilangan kesadaran, (3) sakit kepala setelah terkena trauma mekanik pada kepala, (4) sakit kepala disertai sakit pada bagian mata dan telinga, (5) sakit kepala yang menetap pada pasien yang sebelumnya tidak pernah mengalami serangan, (6) sakit kepala yang rekuren pada anak. Pencegahan Nyeri Kepala Pencegahan nyeri kepala adalah dengan mengubah pola hidup dengan cara mengatur pola tidur yang sama setiap hari, berolahraga secara rutin, makan makanan sehat dan teratur, kurangi stress, menghindari pemicu nyeri kepala yang telah diketahui. (Price, 2006) 4. Memahami dan Menjelaskan Cara Membina Keluarga yang Sakinah, Mawaddah dan Warahmah Semua ibadah dalam Islam mengandung hikmah yang baik bagi manusia, baik yang sudah dapat diketahui atau belum bisa diketahui. Sikap seorang mukmin ketika sudah jelas datang aturan dari Allah dan Rasul Nya. Begitupun dengan syari'at pernikahan, di dalamnya mengandung hikmah dan tujuan yang baik bagi manusia, antara lain adalah : 1. Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, tidak bertentangan dengan perkaraperkara yang asasi bagi manusia, seperti marah, malu, cinta, ini semua adalah contoh sifat fitrah( PBL Ske-3 B8) Page 33

manusia, dalam Islam tidak boleh dimatikan, tetapi di atur agar menjadi ibadah kepada Allah ta'ala. Menikah juga merupakan fitrah manusia (ghorizah insaniyah) yang tidak boleh dibunuh sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada diri dan masyarakat, maka ghorizah insaniyah/ insting manusiawi ini harus diatur dengan nikah, kalau tidak maka dia akan mencari jalan setan yang menjerumuskan manusia ke lembah hitam. Oleh karena itu dalam Islam tidak ada doktrin kerahiban, "tidak menikah dan mengklaim mensucikan diri". Juga tidak dibiarkan saja menghambur nafsu syahwatnya tanpa aturan, sehingga menimbulkan berbagai penyakit moral dalam masyarakat. 2. Untuk membentengi akhlak yang luhur Menikah merupakan jalan yang paling bermanfaat dan paling afdhol dalam upaya merealisasikan dan menjaga kehormatan. Dengan menikah seseorang dapat menundukan pandangannya dan menjaga kemaluannya, sehingga tidak terjatuh dalam berbagai bentuk kemaksiatan dan perzinahan, dengan menikah seseorang dapat menjaga kehormatan dan akhlaknya, tidak mengikuti nafsu syahwat. : . , , . Dari Ibnu Mas'ud RA telah bersabda Rosulullah SAW : "Wahai para pemuda barang siapa diantara kalian yang sudah mampu maka segeralah menikah, karena hal ini dapat menundukan pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa karena hal ini dapat menjadi tameng baginya. " (Muttafaqun 'alaihi). 3. Untuk menegakkan rumah tangga yang Islami Merupakan salah satu tujuan pernikahan dalam Islam, yang semestinya setiap mukmin memperhatikannya. Maka Islam sedemikian rupa mengatur urusan pernikahan ini agar pasangan suami istri dapat bekerja sama dalam merealisasikan nilai-nilai Islam dalam rumah tangga. 4. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT Bersabda Rosulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam ..... : , : , . , " ..Sesoorang diantara kalian yang bergaul dengan istrinya adalah sedekah!" Mendengar sabda Rosulullah SAW tersebut para sahabat bertanya: "Wahai Rosulullah, apakah seseorang dari kita yang melampiaskan syahwatnya terhadap istrinya akan mendapatkan pahala?" Rosulullah SAW menjawab: "Bagaimana menurut kalian jika sesorang bersetubuh dengan selain istrinya, bukankah dia berdosa?, Begitu pula jika dia bersetubuh dengan istrinya maka dia akan mendapatkan pahala." (HR. Bukhori Muslim) 5. Untuk memperoleh banyak keturunan yang sholeh dan sholehah Firman Allah ta'ala dalam surat An Nahl ayat 72 : Artinya: "Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu

( PBL Ske-3 B8)

Page 34

dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?" Melalui menikah dengan izin Allah SWT, seseorang akan mendapatkan keturunan yang sholeh sehingga menjadi aset yang sangat berharga, karena anak yang sholeh senantiasa akan mendoakan kedua orang tuanya ketika masih hidup atau sudah meninggal dunia, hal ini menjadi amal jariyah bagi kedua orang tua. Dengan banyak anak juga akan memperkuat barisan kaum muslimin. 6. Untuk mendatangkan ketenangan dalam hidupnya. Merupakan salah satu tujuan dalam pernikahan, yakni membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah. Firman Allah ta'ala dalam Al Qur'an surat Ar Rum ayat 2:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." Rasulullah SAW menyebutkan beberapa indikasi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah dalam sabdanya : , , : , , , . . Dari Anas RA, telah bersabda Rosulullah SAW : "Apabila Allah SWT ingin menghendaki kebaikan pada sebuah rumah tangga, maka Allah akan mengkaruniakan keluarga tersebut kepahaman terhadap agamanya, orang yang kecil dikeluarga akan menghormati yang besar, Allah akan mengkaruniakan kepada mereka kemudahan dalam penghidupan mereka dan kecukupan dalam nafkahnya, dan Allah akan menampakkan aib dan keburukan keluarga tersebut kemudian mereka semua bertaubat dari keburukan tersebut. Jika Allah tidak menginginkan kebaikan pada sebuah keluarga, maka Allah akan biarkan begitu saja keluarga tersebut (tanpa bimbingan Nya). (HR Ad Daruquthni). Sakinah merupakan pondasi dari bangunan rumah tangga yang sangat penting. Tanpanya, tiada mawaddah dan warahmah. Sakinah itu meliputi kejujuran, pondasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dalam hadits yang mulia ini ada beberapa indikator keluarga sakinah, yakni : At tafaqquh fid diin : Indikasinya adalah, anggota keluarga tersebut rajin dan penuh semangat dalam menuntut ilmu agama, menjadikan rumah sebagai tempat ibadah dan majelis ilmu, cinta kepada orang-orang sholeh dan pejuang Islam serta mereka berupaya menerapkan nilai-nilai Islam itu pada seluruh anggota keluarganya. Al ihtiroom al mutabaadil lilhuquuq baina ash shighoor wal kibaar (ada penghormatan yang timbal balik dalam kewajiban antara orang tua dan anak-anak) : Indikasinya anak-anak berbakti( PBL Ske-3 B8) Page 35

kepada orang tuanya dan mereka pun mendapatkan pendidikan dan kebutuhan dari kedua orang tuanya, serta lingkungan keluarga yang kondusif dan Islami. Ar rifqu fil ma'iisyah (Allah SWT mudahkan penghidupannya) : Indikasinya selalu berusaha mencari nafkah dengan jalan yang halal, berinfak dan membantu yatim piatu serta orang-orang yang membutuhkan bantuan. Al qoshdu fin nafaqoot (merasa cukup dengan rezeki yang Allah SWT karuniakan) : Indikasinya anggota keluarga tersebut mempunyai sikap qona'ah dan hatinya tidak tergantung dan terbuai dengan kehidupan dunia. Tabshiirul 'uyuub at taubah 'anhaa (Allah SWT tampakkan aibnya dan mereka bertaubat dari aib tersebut) : Indikasinya mereka selalu muhasabah dalam hidup, menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan anggota keluarga, menjaga kehormatan keluarga dan tidak menyebarkan rahasia-rahasia keluarga. Mawaddah adalah berupa cinta dan harapan. Setiap mahluk Allah SWT kiranya diberikan sifat ini, mulai dari hewan sampai manusia. Dalam konteks pernikahan, contoh mawaddah itu berupa kejutan suami untuk istrinya, begitu pun sebaliknya. Misalnya suatu waktu si suami bangun pagi-pagi sekali, membereskan rumah, menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya. Dan ketika si istri bangun, hal tersebut merupakan kejutan yang luar biasa. Warahmah merupakan kasih sayang yang merupakan suatu kewajiban. Kewajiban seorang suami menafkahi istri dan anak-anaknya, mendidik, dan memberikan contoh yang baik. Kewajiban seorang istri untuk menaati suaminya. Intinya warahmah ini kaitannya dengan segala kewajiban. Hak bersama suami istri 1. Suami istri, hendaknya saling menumbuhkan suasana mawaddah dan rahmah. 2. Hendaknya saling mempercayai dan memahami sifat masing-masing pasangannya. 3. Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis. 4. Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan. Kewajiban suami kepada istri 1. Suami hendaknya menyadari bahwa istri adalah suatu ujian dalam menjalankan agama. 2. Seorang istri bisa menjadi musuh bagi suami dalam mentaati Allah clan Rasul-Nya. 3. Hendaknya senantiasa berdoa kepada Allah meminta istri yang sholehah. 4. Diantara kewajiban suami terhadap istri, ialah: membayar mahar, memberi nafkah (makan, pakaian, tempat tinggal), menggaulinya dengan baik, berlaku adil jika beristri lebih dari satu. 5. Jika istri berbuat Nusyuz, maka dianjurkan melakukan tindakan berikut ini secara berurutan: memberi nasehat, pisah kamar, memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Nusyuz adalah: kedurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada Allah. 6. Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan paling ramah terhadap istrinya/keluarganya. 7. Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan anaknya. 8. Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya. 9. Hendaklah jangan selalu mentaati istri dalam kehidupan rumah tangga. Sebaiknya terkadang menyelisihi mereka. Dalam menyelisihi mereka, ada keberkahan. 10. Suami hendaknya bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrinya. 11. Suami wajib menggauli istrinya dengan cara yang baik. Dengan penuh kasih sayang, tanpa kasar dan zhalim.( PBL Ske-3 B8) Page 36

12. Suami wajib memberi makan istrinya apa yang ia makan, memberinya pakaian, tidak memukul wajahnya, tidak menghinanya, dan tidak berpisah ranjang kecuali dalam rumah sendiri. 13. Suami wajib selalu memberikan pengertian, bimbingan agama kepada istrinya, dan menyuruhnya untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya. 14. Suami wajib mengajarkan istrinya ilmu-ilmu yang berkaitan dengan wanita (hukum-hukum haidh, istihadhah,dll). 15. Suami wajib berlaku adil dan bijaksana terhadap istri. 16. Suami tidak boleh membuka aib istri kepada siapapun. 17. Apabila istri tidak mentaati suami (durhaka kepada suami), maka suami wajib mendidiknya dan membawanya kepada ketaatan, walaupun secara paksa. 18. Jika suami hendak meninggal dunia, maka dianjurkan berwasiat terlebih dahulu kepada istrinya. Kewajiban istri kepada suami 1. Hendaknya istri menyadari dan menerima dengan ikhlas bahwa kaum laki-Iaki adalah pemimpin kaum wanita. 2. Hendaknya istri menyadari bahwa hak (kedudukan) suami setingkat lebih tinggi daripada istri. 3. Istri wajib mentaati suaminya selama bukan kemaksiatan. 4. Diantara kewajiban istri terhadap suaminya, ialah: menyerahkan dirinya, entaati suami, tidak keluar rumah, kecuali dengan ijinnya, inggal di tempat kediaman yang disediakan suami, menggauli suami dengan baik. 5. Istri hendaknya selalu memenuhi hajat biologis suaminya, walaupun sedang dalam kesibukan. 6. Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur untuk menggaulinya, lalu sang istri menolaknya, maka penduduk langit akan melaknatnya sehingga suami meridhainya. 7. Istri hendaknya mendahulukan hak suami atas orang tuanya. Allah SWT mengampuni dosadosa seorang istri yang mendahulukan hak suaminya daripada hak orang tuanya. 8. Yang sangat penting bagi istri adalah ridha suami. Istri yang meninggal dunia dalam keridhaan suaminya akan masuk surga. 9. Kepentingan istri mentaati suaminya, telah disabdakan oleh Nabi saw: Seandainya dibolehkan sujud sesama manusia, maka aku akan perintahkan istri bersujud kepada suaminya. (Timidzi) 10. Istri wajib menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya. 11. Istri hendaknya senantiasa membuat dirinya selalu menarik di hadapan suami. 12. Istri wajib menjaga kehormatan suaminya baik di hadapannya atau di belakangnya (saat suami tidak di rumah). 13. Ada empat cobaan berat dalam pernikahan, yaitu: banyak anak, sedikit harta, tetangga yang buruk, istri yang berkhianat. 14. Wanita Mukmin hanya dibolehkan berkabung atas kematian suaminya selama empat bulan sepuluh hari. 15. Wanita dan laki-laki mukmin, wajib menundukkan pandangan mereka dan menjaga kemaluannya.

( PBL Ske-3 B8)

Page 37

Prinsip yang harus dilakukan untuk mencapai rasa tenteram, kasih dan sayang dalam rumah tangga: Sikap yang santun dan bijak (Muasyarah bil Maruf), merawat cinta kasih dalam keluarga. Rasulullah saw menyatakan bahwa : Sebaik-baik orang diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap isterinya, dan aku (Rasulullah) adalah orang yang paling baik terhadap isteriku. Saling mengingatkan dalam kebaikan. Di antara bentuk ketakwaan suami istri dalam mempererat serta mengokohkan rumah tangga adalah dengan saling nasehat menasehati untuk menjalankan sunnah Nabi. "Allah merahmati seorang suami yang bangun pada malam hari untuk melaksanakan shalat (malam/tahajjud) lalu dia juga membangunkan istrinya hingga shalat. Jika istrinya enggan untuk bangun dia percikan air kewajahnya. Dan Allah merahmati seorang istri yang bangun dimalam hari untuk melaksanakan shalat (malam/tahajjud) lalu dia membangunkan suaminya hingga shalat. Jika suaminya enggan untuk bangun dia percikan air kewajahnya" (HR. Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah dan derajatnya hasan shohih). Lebih mengutamakan untuk melaksanakan kewajiban daripada menuntut hak. Dalam membangun rumah tangga, suami dan istri memiliki hak dan kewajiban yang saling sinergi satu sama lain. Untuk menghadirkan ketentraman, hendaknya setiap individu lebih mengedepankan kewajiban daripada hak. Hal ini akan menumbuhkan sikap saling pengertian dan rasa tanggung jawab. Sebaliknya, tuntutan yang muncul dalam kehidupan rumah tangga dapat menyulut api perpecahan diantara pasangan suami-istri. Saling menutupi kekurangan pasangannya. Setiap suami pasti memiliki kekurangan, begitu juga dengan sang istri. Dengan saling menutupi kekurangan diri masing-masing, harmonisasi dalam rumah tangga akan terjaga. Prinsip saling menutupi ini didasari oleh Surat Al Baqarah ayat 187, "..mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka..". Fungsi pakaian adalah menutup aurat, sehingga dapat dipahami bahwa suami-istri hendaknya saling menutupi kekurangannya satu sama lain. Saling tolong menolong. Itulah kata kunci pasangan samara dalam mengelola keluarga. Suami-istri itu akan berbagi peran dan tanggung jawab dalam mengelola keluarga mereka. Suami penuh rasa tanggung jawab, istri mampu menjaga kehormatan diri dan pandai menempatkan diri. (www. Aklaqukarimah.com)

( PBL Ske-3 B8)

Page 38

Daftar Pustaka Kaplan, H.I., Sadock B.J. (1997). Sinopsis Psikiatri Jilid II Edisi ke-7. Jakarta. Binarupa Aksara. Mansjoer, A.A.,etc. (2004). Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta. Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. (2003). Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. Jakarta. Maslim, R. (2001). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III. Jakarta. Kowalak, Jennifer P., William Welsh. (2011). Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Uddin, Jurnalis. (2009). Anatomi Susunan Saraf Manusia. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi. Price.Sylvia A.,Wilson.Lorraine M, (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Edisi 6. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sherwood, Lauralee. (2004). Fisiologi Manusia dari sel ke sistem Edisi 2. Jakarta. EGC. Gunawan , Sulistis Gan et all. (2007). Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta. FKUI. Maramis, W.F. (1997). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi VI. Surabaya. Airlangga University Press. F. Bear, Barry W. Connors, Michael A. (2007). Paradiso Neuroscience Exploring the Brain third edition. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins. McPhee, Stephen J, Maxine A. Papadakis. (2009). Nervous System disorders. Current Medical Diagnosis and Treatment . San Fransisco. McGraw-Hill Companies. Lindsay, Kenneth W. (2004). Headache. Neurology and Neurosurgery. London. Churchill Livingstone. The International Classification of Headache Disorders, 2nd Edition. Cephalalgia (2004). Yutzy SH. (2006). Somatization. In: Blumenfield M, Strain JJ, penyunting. Psychosomatic Medicine. 1st ed. New York: Lippincott Williams & Wilkins. Khan AA, Khan A, Harezlak J, Tu W, Kroenke K. (2003). Somatic symptoms in primary care: Etiology and outcome. Psychosomatics. ISH Classification ICHD II ( International Classification of Headache Disorders) available at http://ihs-classification.org/_downloads/mixed/ICHD-IIR1final.doc http://www.akhlaqulkharimah.com diakses pada 19 Desember 2011

( PBL Ske-3 B8)

Page 39