skenario 4 saraf

21
Sistem Syaraf Syaraf secara keseluruhan 1. Pembagian Struktural Sistem syaraf pusat (central nervous system) : otak dan kordo spinalis System syaraf tepi/perifer (periphereal nervous system): syaraf cranial(membawa impuls dari dan ke otak) dan syaraf spinal (membawa impuls dari kordo spinalis). 2. Pembagian Fungsional Somatic nervous system: dikontrol dengan kesadaran atau volunter. Afektornya berupa otot skeletal. Autonomic nervous system: dikontrol tanpa sadar atau involunter. 3. Neuroglia Sistem saraf dilindungi oleh sekumpulan sel yg disebut neuroglia atau sel glial. Fungsi: a. melindungi jaringan syaraf b. mendukung jaringan syaraf dan mengikatkannya ke struktur lain c. penyembuhan dalam reparasi sel d. berfungsi sebagi fagosit yg menghilangkan pathogen e. meregulasi komposisi fluida diantara dan disekeliling sel-sel. Neuron 1. Struktur Memiliki serat-serat (fiber)

Upload: sarah-fauzia-siregar-7134

Post on 30-Jun-2015

311 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: skenario 4 saraf

Sistem Syaraf

Syaraf secara keseluruhan

1. Pembagian Struktural Sistem syaraf pusat (central nervous system) : otak dan kordo spinalis System syaraf tepi/perifer (periphereal nervous system): syaraf cranial(membawa

impuls dari dan ke otak) dan syaraf spinal (membawa impuls dari kordo spinalis).2. Pembagian Fungsional

Somatic nervous system: dikontrol dengan kesadaran atau volunter. Afektornya berupa otot skeletal.

Autonomic nervous system: dikontrol tanpa sadar atau involunter.3. Neuroglia

Sistem saraf dilindungi oleh sekumpulan sel yg disebut neuroglia atau sel glial. Fungsi: a. melindungi jaringan syaraf b. mendukung jaringan syaraf dan mengikatkannya

ke struktur lain c. penyembuhan dalam reparasi sel d. berfungsi sebagi fagosit yg menghilangkan pathogen e. meregulasi komposisi fluida diantara dan disekeliling sel-sel.

Neuron

1. Struktur Memiliki serat-serat (fiber)

o Dendrit: merupakan fibrosa pada neuron yang mengonduksi impuls ke badan sel. Biasanya bercabang. Berfungsi sebagai reseptor pada system syaraf.

o Akson: merupaka fibrosa pada neuron yg mengonduksi impuls menjauhi badan sel. Impuls ini dikirim ke neuron lain, ke otot, ataupun kelenjar. Akson hanya ada 1 pada setiap neuron, ukurannya lumayan panjang dan bercabang di ujung-ujungnya.

Selubung Myelin. Beberapa akson diselubungi oleh substansi lemak yg disebut myelin yg menginsulasi dan melindungi serat ini. Pada system saraf perifer, selubung ini dihasilkan oleh sel Schwann yg menyelimuti axon. Saat selubung myelin selesai dibuat, tercipta gap antar sel yg disebut nodus.

2. Types

Page 2: skenario 4 saraf

Sensory neurons/Afferen: mengonduksi impuls ke otak dan kordo spinalis. Motor neurons/Efferen: membawa impuls dari system saraf pusat ke otot dan kelenjar. Interneurons: neuron yg bergantung pada informasi dari system saraf pusat.

3. Nerves and Tracts Sekumpulan fibrosa yg terdapat pada system saraf perifer disebut nerve (saraf). Sekumpulan fibrosa yg terdapat pada system saraf pusat disebut tract. Tract terletak

pada otak dan kordo spinalis, tempat terjadinya pengonduksian impuls dari dan ke otak. Beberapa saraf cranial hanya mengandung saraf motorik yg mengonduksi impuls

menjauhi otak. Beberapa saraf yg lain hanya mengandung saraf sensorik yg mengonduksi impuls menuju otak.

Beberapa saraf cranial dan seluruh saraf spinta mengandung baik saraf motorik dan saraf sensorik, yg disebut mixed nerves.

Sistem Nervosa

1. Impulse Diawali dengan perubahan pada electric charge yg dimaintain ion ygterkonsentrasi di

sisi-sisi membrane. Perubahan ini menyebabkan penyebaran electric charge pada membrane yg seperti arus. Perubahan ini disebut action potential (aksi potensial).

Membrane pun terdepolarisasi. Perubahan pada electric charge ini berlangsung secara terus-menerus dan diikuti dengan pengembalian electric charge ini ke membrane (terjadi di ujung2 membran). Membrane pun ‘istirahat’, yg disebut dengan repolarisasi.

Peran Myelin: menginsulasi fibrosa dari penyebaran arus elektrik. Aksi ponntensial pun harus ‘melompat’ untuk mencapai nodus.

2. Synapse Sinaps: point pada persimpangan untuk transmisi impuls. Pada ujung-ujung axon terdapat gelembung kecil yg mengandung chemical yg disebut

neurotransmitter. Saat impuls mencapai ujung akson, akson melepas neurotransmitter ke synaptic cleft (gap yg kecil diantara sel) neurotransmitter pun melepas sinyal untuk menstimulasi sel berikutnya yg disebut postsynaptic cell.

Pada membrane yg menerima sinyal ini (biasanya dendrite namun dapat juga berupa respetor) sudah siap meneruma dan merespons neurotransmitter spesifik.

Neurotransmitter: yg paling umum yaitu adrenalin, norepinephrine atau disebut juga noradrenaline, dan acetylcholine. Setelah neurotransmitter dilepas ke synaptic cleft, neurotransmitter dapat menghilang dengan mengalami satu diantara 3 hal berikut :

o Berdifusi secara perlahan menjauhi sinpaso Dihancurkan oleh ezim di dalam synaptic clefto Diambil kembali oleh presynaptic cell untuk dipakai ulang.

3. Reflex arc Reflex arc adalah perjalanan utuh dari stimulus sampai respon. Bagian-bagian mendasar:

o Reseptor : ujung dendrite

Page 3: skenario 4 saraf

o Sensory neuron(afferent): sel yg mentransmisi impuls menuju SSPo SSP: dimana impuls dikoordinasi dan respon diorganisir.o Motoric neuron (efferent): sel yg membawa impuls menjauhi SSPo Efektor: berupa otot atau kelenjar yg akan melakukan respons.

Kordo Spinalis (Spinal Cord)

1. Lokasi Terletak dan dilindungi di sepanjang tulang belakang yg akan terhubung dengan tulang

occipital pada occyx.2. Struktur

Memiliki section internal yg kecil berwarna abu-abu (berisi badan sel saraf) dan area besar berwarna putih yg mengelilingi zat berwarna abu-abu tersebut (berisi serat-serat sel saraf).

Substansi keabuan tersebut tersusun sedemikian rupa sehingga terdapat kolom dari atas sampai bawah, dan ada kolom lain pada bagian ventral di masing-masing sisi. Kolom-kolom ini disebut dorsan dan ventral horns.

Pada bagian tengah substansi abu-abu, terdapat central canal yg mengandung fluida cerebrospinal yaitu cairan yg mengelilingi otak dan kordo spinalis.

Zat yg berwarna mengandung akson yg terselubung myelin.3. Fungsi

Menghubungkan saraf spinal ke otak Gerak reflex

o Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

o Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Contoh: berkedip, bersin, atau batuk.

o Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.

o Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak (bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak), misalnya gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut

Page 4: skenario 4 saraf

Gbr. Lengkung refleks yang menggambarkan mekanismejalannya impuls pada lutut yang dipukul

o Menurut sinapsnya lengkung refleks dibagi menjadi: 1. refleks monosinaps: terdiri dari 2 neuron dan 1 sinaps, disebut juga refleks myotatic/ refleks regang/ refleks ekstensor. Contohnya: refleks patella, refleks biseps, refleks tendo Achilles, dll. 2. Refleks bisinaps: terdiri dari 3 neuron (neuron sensoris → interneuron → neuron motorik) dan 2 sinaps, disebut juga refleks menarik diri(withdrawal refleks)/refleks superfisial/ refleks fleksor. 3. Refleks polisinaps : terdiri dari banyak neuro dan banyak sinaps.

o Menurut proses pembentukannya: 1. Refleks sederhana yaitu reflex yang tidak memerlukan proses belajar, contohnya seperti reflex berkedip dan bersin. 2. Refleks terkondisi, yaitu gerak reflex yang memerlukan latihan, contohnya seperti reflex seorang pemain piano professional yang tidak perlu melihat ke piano untuk menekan tuts.

Spinal Nerves

1. Lokasi dan Struktur Terdapat 31 pasang saraf spinal, setiap saraf diberi nomor sesuai tingkatan kordo

spinalis tempatnay melekat. Setiap saraf dihubungkan ke kordo spinalis dengan dua akar: akar dorsal dan akar

ventral. Pada setiap akar dorsal, terdapat tanda pembengkakan substansi abu-abu yg disebut

dorsal root ganglion, yg mengandung badan sel afferent. Ganglion: kumpulan badan sel saraf diluar SSP

2. Percabangan Plexus: jaringan yg dibentuk oleh cabang-cabang anterior terdapat 3 percabangan yakni: cervical plexus, brachial plexus, dan lumbosacral plexus.

System Syaraf Otonom

1. Karakteristik

Page 5: skenario 4 saraf

Involuntary Mengontrol kerja kelenjar, otot polos, dan otot jantung

2. Fungsi Simpatik: menstimulasi fight-or-flight (stress) response Parasimpatik: mengembalikan tubuh ke normal Biasanya memiliki efek yg berlawanan

3. Simpatik Thoracolumbar adrenergic (menggunakan adrenalin)

4. Parasimpatik Craniosacral cholinergic (menggunakan acetylcholine)

Sistem Syaraf Pusat

Otak

Sekitar 100 miliar neuron di otak kita membuat kita mampu:

Meregulasi lingkungan internal kita di bawah sadar Merasakan emosi Secara volunteer mengatur pergerakkan dengan proses kognitif seperti ingatan dan pikiran

1. Pelindung otak: struktur tulang yang keras, cranium untuk otak dan vertebra column untuk kordo

spinalis carian cerebrospinal dimana otak dan kordo spinalis “mengapung” untuk menjaga agar

tidak terbentur tulang keras, cairan ini dihasilkan chorod plexus sawar darah otak untuk mengurangi kemungkinan adanya substansi berbahaya yang

mengalir dalam darah untuk sampai ke jaringany syaraf meninges adalah jaringan ikat berlapis yang berada di luar organ-organ system syaraf

pusat. Fungsinya adalah untuk melapisi dan melindungi system syaraf pusat, melapisi sinus venous, mengandung cairan serebrospinal, dan membentuk partisi dengan tengkorak. Di otak, meninges terdiri dari 3 lapisan:

o Dura mater: jaringan ikay berserat, terdiri dari 2 lapisan:1. lapisan periosteal: menempel pada periosteum tengkorak, tidak

terdapat pada kordo spinalis2. meningeal layer: membentuk lapisan luar pada otak dan berlanjut

secara kaudal ke saluran vertebral otak sebagai pelapis dural kordo spinalis

Page 6: skenario 4 saraf

Kedua lapisan ini menyatu kecuali ketika melapisi sinus dural yang mengumpulkan darah dari otak dan mengarahkannya ke vena jugular leher.

o Arachnoid mater: membentuk lapisan luar yang longgar, terpisah dari dura mater oleh ruangan subdural. Mempunyai proyeksi yaitu arachnoid villi yang menonjol secara superior menembus dura mater dan masuk ke dalam sinus sagittal superior. Cairan serebro spinal diserap oleh sinus ini.

o Pia mater: jaringan ikat yang berisi banyak pembuluh darah dan mengikuti seluruh lekukan otak.

2. Divisi Otak: Otak terbagi menjadi 2 hemisphere krmudian dibagi lagi menjadi 5 lobus:

o Frontal: mengatur kegiatan motor volunteer, kemampuan berbicara, elaborasi pikiran.

o Paritetal: menrima dan memroses input sensorik. o Temporal: sensasi auditorio Occipital: membawa proses inisial input visualo Insula: terkubur didalam sulcus lateral

Setiap hemisphere terdiri dar 3 bagian dasar: substansi kelabu yang terluar, substansi putih di bagian dalam dan basal nuclei.

Terdapat 4 ventrikel berisi cairan cerebrospinalis dan sel ependimal yang saling berhubungan satu sama lain dan berhubungan dengan saluran sentra kordo spinalis.

o Ventrikel lateral yang berpasangan dan terdapat di setiap hemisphere otak berbentuk seperti huruf C dan berdekatan, namun dipisah oleh membrane tipis yaitu septum pellucidum. Ventrikel lateral ini berkomunikasi dengan ventrikel ketiga.

o ventrikel ketiga melalui saluran bernama voramen intraventrikular. Ventrikel ketiga ini menyambung dengan ventrikel keempat via cerebral aqueduct yang ada di midbrain.

o Ventrikel terakhir ini menyambung dengan saluran sentrak kordo spinalis. Terdapat 3 opening yang menghubungkan ventrikel-ventrikel ini dengan ruangan subarachnoid yang berisi cairan: 2 apertur lateral pada sisi-sisinya dan aperture median di atapnya.

Korteks Serebral:o Tempat dimana pikiran sadar ditemukano Agar kita dapat sadar terhadap diri kita dan sensasio Untuk komunikasi, mengingat, dan mengertio Untuk inisiasi pergerakan volunter

Page 7: skenario 4 saraf

o Berisi tubuh sel neuron, dendrite, dan axon yang tidak termyelinisasi, ditambah beberapa glia dan pembuluh darah

o Terorganisasi menjadi 6 lapisan berdasarkan distribusi sel-sel yang berbeda dan lapisan ini terorganisasi menjadi kolom-kolom fungsional.

o Generalisasi: a. Korteks serebral terdiri dari 3 area fungsional: area motorik, area

sensorik, dan area asosiasib. setiap hemisphere mengatur fungsi sensorik dan motorik dari bagian

tubuh yang berlawanan.c. terdapat lateralisasi dari fungsi kortikal diantara setiap hemisphered. tidak ada area fungsional yang bekerja sendiri

Area motorik berada di bagian posterior lobus frontalo korteks motor primer: Neuran besar membolehkan kita untuk mengontrol

secara sadar pergerakan otot lurik yang memrlukan keterampilan. Satu bagian tubuh memiliki tempatnya sendiri. Stimulasi area berbeda dari korteks motor primer membawa

pergerakan dari bagian yang berbeda dari tubuh. Sinyal dari terminal korteks motor primer pada neuron eferen yang

menmicu kontraksi otot volunteer tetapi bagian bawah otak dan kordo spinalis yang mengatur pergerakan otot lurik yang involunter dan memonitor dan mengkoordinasi kegiatan motor volunteer yang sudah disiapkan terdahulu oleh korteks motor primer.

o korteks premotor: Bank memori untuk pergerakan yang membutuhkan keterampilan Mengkoordinasi pergerakan sekelompok otot secara bersamaan

atau bergantian dengan mengirim impuls ke korteks motor primer Terlibat dalam merencanakan pergerakan Penting untuk orientasi tubuh dan tangan ke target yang spesifik

o Area Broca: Hanya terdapat di satu area, biasanya kiri Area motor berbicara yan mengarahkan otot tenggorokan, lidah,

dan bibiro Lapangan mata frontal: mengatur pergerakan volunter mata

Area Sensorik terdeapat di lobus parietal, temporal dan occipital.o korteks somatosensori primer: neuron menerima informasi dari reseptor

sesorik somatic pada kulit dan proprioreseptor di otot lurik dan mengidentifikasi bagian badan yang terstimulasi (diskriminasi spasial).

o Korteks asosiasi somatosensorik: untuk integrasi berbagai input sensorik untuk menghasilkan pengertian komprehensif akan objek yang sedang disentuh

Page 8: skenario 4 saraf

o Area visual: menerima informasi visual yang berasal dari retina dan dikelilingi area asosiasi visual yang menginterpretasikan stimuli visual dengan menggunakan pengalaman masa lalu.

o Area auditori: terdapat di margin superior lobus temporal, energy suara yang mengeksitasi reseptor suara mengirim impuls ke korteks auditori primer. Arean asosiaso auditori mempersepsikan stimulus dengan menggunakan ingatan sebagai referensi.

o Korteks olfactory (bau): untuk persepsi bau.o Korteks gustatory (rasa): terlibat dalam persepsi stimulus rasa. o Korteks vestibular (equilibrium): kesadaran akan keseimbangan

Area asosiasi berkomunikasi dengan area motorik untuk menganalisis, mengenali, dan bertindak terhadap input sensorik dengan pengalaman dan ingatan masa lalu sebagai referensi. Area asosiasi yang belum disebutkan:

o korteks prefrontal: tempat dimana otak berpikir, merencanakan aktivitas volunter, untuk memilih (decision making), untuk kreativitas, berperan menentukan sifat seseorang, tempat operasi working memory dimana otak secara sementara menyimpan dan aktif memanipulasi informasi untuk perencanaan dan reasoning.

o Area bahasa: komprehensi bahasa, artikulasi, hemisphere kiri dominan bahasa sedangkan hemisphere kana dominan bahasa tubuh.

o Area interpretasi umum (general): hanya terdapat di hemisphere kiri, menerima input dari semua area asosiasi sensorik dan mengintegrasi semua sinyal datang menjadi satu pikiran.

o Area asosiasi visceral: korteks di insula mungkin terlibat salam sensasi visceral sedangkan sebagian kecil dari insula berperan dalam bahasa.

o Korteks asosiasi limbic: untuk motivasi dan emosi, serta terlibat dalam memori.

Hemisphere serebral mempunyai derajat spesialisasi:o Kiri: dominan bahasa, untuk keperluan logika, analisis, sequensial, tugas

verbalo Kanan: bukan dominan bahasa, persepsi spasial, bakat artistic dan musical

Substansi Putih Serebral:o Bertanggung jawab untuk komunikasi antar area serebral dan antara

korteks serebral dengan pusat syaraf bagian bawaho Sebagian besar terdiri dari serat bermyelinasi yang berkumpul membentuk

tract besar Basal Nuclei:

o Berisi beberapa massa substansi kelabu yang terdapat di dalam substansi putih

o Nucleus: sekelompok fungsional badan sel neuron di system syaraf pusat, pada system syaraf perifer namanya ganglion

Page 9: skenario 4 saraf

o Berperan penting dalam mengatur gerakano Berperan dalam inhibit tonus ototo Memilih dan mempertahankan aktivitas motorik sambil menahan gerakan

yang tidak diperlukan dan tidak diinginkano Membantu monitor dan koordinasi kontrasksi yang lambato Bekerja dengan memodifikasi kegiatan yang sedang berlangsung di jalur

motoriko Menerima dan mengirim informasi o Inhibit kegiatan motorik dengan bertindak melalui batang otak

Diencephalon membentuk pusat otak depan dan dikelilingi hemisphere serebral: o Thalamus:

Sebagai stasiun relay Memilah sinyal yang insignifikan dan mengiarahkan impuls penting ke

area yang sesuai pada bagian-bagian otak Bersamaan dengan batang otak da area asosiasi membantu

mengarahkan perhatian ke stimuli yang sesuai ketertarikan Kesadaran kasar akan berbagai sensasi namun belum bisa membedakan

lokasi dan intensitas Mendorong kegiatan motor volunteer yang diinisiasi oleh korteks

o Hypothalamus: Terdapat di bawah thalamus Pusat control visceral tubuh sehingga penting untuk homeostasis

keseluruhan Mengatur suhu tubuh Mengatur kehausan dan output urine Mengatur input makanan Mengatur sekresi hormone pituitary anterior Menghasilkan hormone pituitary posterior Berperan sebagai pusat otonom mayor yang mempengaruhi semua otot

jantung, otot polos dan kelenjar eksokrin Pusat respon emosional Partisipasi dalam siklus tidur bangun

o Epithalamus: Menonjol dari batas posteriornya terdapat kelenjar pineal yang

mensekresi melatonin yaitu sinyal yang menginduksi tidur Choroid plexus yang menghasilkan cairan serebrospinal merupakan

bagian dari epithalamus. Batang otak terdapat diantara serebrum dan kordo spinalis, memberikan jalur untuk

tract serat, pusatnya menghasilkan kebiasaan otomatis yang penting untuk kehidupan. Nucleinya berasosiasi dengan 10 dari 12 syaraf cranial.

Midbrain:

Page 10: skenario 4 saraf

o Konduksi jalur anatara pusat atas dan bawah otako Colliculli superior dan inferiornya adalah pusat refleks visual dan auditoryo Substrantia nigra dan nuclei merahnya adalah pusat motor subcorticalo Berisi nuclei untuk syaraf cranial III dan IV

Ponso Medulla Oblongata:

Asal 10 dari 12 syaraf cranial Kumpulan neuron untuk control system pernafasan, pencernaan dan

kardiovaskular ada di dalamnya Regulasi refleks otot yang terlibat dalam postur dan keseimbangan Mengatur tidur Sebagai pusat untuk muntah, cegukkan, penelanan, batuk dan bersin Formasi reticular yaitu system fungsional yang mempertahankan

kewaspadaan kortikal serebral dan menyaring stimuli yang berulang-ulang

Motor nucleinya membantu regulasi kegiatan otot skeletal dan visveral Menerima dan mengintegrasi semua input sensorik sinaptik Serat-serat yang menjulur keatas darinya membawa sinyal untuk

megaktifkan korteks serebral Cerebellum terdapat di bawah lobus occipital dan menempel pada bagian belakang

porsi atas batang otak, neuron individual banyak ditemukan disini.o Vestibulocerebellum: penting untuk mempertahankan keseimbagan dan

mengatur pergerakkan matao Spinocerebellum:

meningkatkan tonus otot dan mengkoordinasi gerakan yang membutuhkan keterampilan

memastikan timing kontraksi berbagai otot untuk koordinasi gerakan yang melibatkan berbagai sendi

mampu memprediksi posisi tubuh dalam detik berikutnya pada pergerakkan kompleks dan untuk membuat penyesuaian

menerima input dari reseptor perifer yang menginformasikan tentang posisi dan gerakan yang sedang berlangsung

o Serebroserebellum: merencanakan dan inisiasi gerakan volunteer dengan menyediakan

input kepada area motorik korteks juga sebagai bagian yang menyimpan memori procedural

Kordo Spinaliso dikelilingi dan dilindungi oleh kolom vertebra, cairan serebrospinal, dan

meningeso memanjang dari foramen magnum sampai ke level 1 atau level 2 lumbar

vertebra

Page 11: skenario 4 saraf

o menyediakan konduksi 2 arah dari dan ke otako pusat refleks mayoro berhenti pada level satu atau dua lumbar vertebra tetapi membrannya

memanjang sampai Sacrum 2o terminasi pada struktur yang bernama conus medullariso ditahan oleh filum terminale yang adalah ekstensi dari pia matero terjaga pada dinding tulang oleh ligament denticulateo 31 pasang syaraf spinal berasal dari kordo spinalis melalui spasi antara

vertebrao Cauda Equina: kumpulan tebal akar syaraf yang memanjang dan terdapat di

dalam saluran vertebralo Substansi kelabu dalam kordo spinalis membentuk bagian berbentuk kupu-

kupu dan dikelilingi oleh substansi putih di luarnyao Substansi kelabu berisi badan sel neuron, dendrite, interneuron pendek dan

sel-sel gliao Substansi putih diorganisasi mejadi beberapa area yang merupakan

kumpulan serat saraf. Setiap area ini bermula dan berakhir di dalam area tertentu pula pada otak dan mengirim informasi yang spesifik. Area yang menjulur keatas mengirim sinyal orak, yang ke bawah mengirim pesan dari otak untuk neuron eferen

o Substansi kelabu terdiri dari 3:1. Dorsal horn: berisi badan sel interneuron dimana neuron aferen

terminasi2. Ventral horn: sel tubuk neuron motor eferen yang menginervasi otot

lurik3. Lateral horn: sel tubuh asal serat otonom yang menginervasi otot polos,

otot jantung, dan kelenjar eksokrin. Setiap saraf spinal punya akar dorsal dan ventral. Serat aferen yang membawa sunyal dari reseptor perifer masuk melalui akar dorsal dan sel tubuh dari berbagai neuron aferen disini berkumpul menjadu ganglion akar dorsal. Sel tubuh eferen berasal di substansi kelabu dan mengirim akson melalui akar ventral. Kedua akar-akar ini (dorsan dan ventral) bergabung mempebentuk serat spinal yang keluar dari kolom vertebra.

Kordo spinalis terletak secara strategis antara otak dan serat system syaraf perifer sehingga punya 2 fungsi umum:1. Sebagai penguhung transmisi informasi antara otak dan semua bagian

tubuh lainnya2. Integrasi kegiatan refleks antara input aferen dan output eferen tanpa

melibatkan otak (refleks spinal)

Sistem Syaraf Perifer

Sistem saraf perifer divisi aferen

Page 12: skenario 4 saraf

Sistem saraf perifer terdiri atas serat saraf yang mengangkut informasi antara sistem saraf pusat dan bagian lain dari tubuh. Divisi aferen dari sistem saraf perifer mengirim informasi tentang lingkungan internal dan eksternal ke sistem saraf pusat. Divisi aferen terdiri atas : - rangsangan sensorik

rangsangan yang didapati secara sadar yang bisa diterima dari : sensasi somatik (rangsangan yang berasal dari permukaan tubuh) indera spesial (rangsangan yang melibatkan indera penglihat, pencium,

pendengar, dan perasa)- rangsangan viseral

rangsangan yang didapat secara tidak sadar Fisiologi reseptor

Reseptor memiliki kepekaan yang berbeda-beda terhadap berbagai ransangan. Reseptor yang dimaksud merupakan rangsangan adekuat yang sesuai dengan Hukum Energi Saraf Spesifik yaitu sistem saraf yang berlaku secara spesifik pada rangsangan tertentu. Rangsangan yang diberikan bisa berasal dari internal dari dalam tubuh (rasa lapar, dan sebagainya) maupun eksternal dari luar tubuh. Tiap rangsangan memiliki bentuk energi yang berbeda (berupa panas, dan sebagainya) dan akan ditransduksi. Proses transduksi merupakan proses perubahan energi dari rangsangan menjadi energi listrik atau potensial aksi yang digunakan dalam proses gerak.o Reseptor secara umum dikategorikan :

- Fotoreseptor : peka terhadap cahaya- Mekanoreseptor : peka terhadap energi mekanis (peregangan, gelombang

suara, dan lain-lain)- Termoreseptor : peka terhadap panas dan dingin- Osmoreseptor : mendeteksi perubahan zat terlarut dalam cairan tubuh dan

perubahan aktifitas osmotik yang terjadi- Kemoreseptor : peka terhadap zat kimia tertentu (reseptor untuk pengecapan,

dan sebagainya)- Nosiseptor (reseptor nyeri) : peka terhadap kerusakan jaringan (rangsangan

berlebihan, dan lain-lain)

Perlu diingat bahwa rangsangan bisa berupa sensasi gabungan sehingga melibatkan beberapa reseptor

Fungsi informasi yang dideteksi oleh reseptor :

1. Mengontrol keluaran eferenDimana rangsangan yang diterima oleh reseptor akan menghasilkan efektor yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan untuk koordinasi aktifitas internal untuk memelihara homeostasis

2. Pengolahan masukan sensorik oleh reticular activating system di batang otak penting untuk cortical arousal dan kesadaranInformasi dari reseptor berfungsi untuk adanya proses lebih lanjut pada batang otak

3. Menghasilkan persepsi mengenai dunia luar

Page 13: skenario 4 saraf

Tiap individu yang menanggapi rangsangan dan mempunyai persepsi yang berbeda-beda karena memiliki interpretasi dunia luar yang dibuat oleh otak berdasarkan impuls saraf yang diantarkan oleh reseptor sensorik. Info tertentu bisa disimpan untuk sewaktu-waktu digunakan kembali.

Jika rangsangan yang diberikan semakin kuat maka semakin besar pula frekuensi potensial aksi. Intensitas rangsangan dipengaruhi oleh frekuensi potensial aksi yang dibangkitkan di neuron aferen (kode frekuensi) dan jumlah reseptor yang diaktifkan (kode populasi). Setiap jalur somasensorik ‘dilabel’ sesuai modalitas dan letaknya. Jalur ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

- Aferen sensorik Info yang dibawa disebut info aferen (info sensorik) yang memiliki tujuan :dijadikan bagian dari lengkung refleks dengan timbulnya efektor yang sesuai info yang disampaikan ke otak melalui jalur asendens untuk pengelolahan lebih lanjut yang disadari individu. Info sensorik dibagi atas : sensasi khusus yang melalui indera penglihat, pendengar, pencium, dan perasa sensasi somatik melalui jalur somatosensorik yang terdiri atas :1. Neuron sensorik ordo pertama, neuron aferen dengan reseptor periferal pertama2. Neuron sensorik ordo kedua, berada di korda spinalis atau medula tergantung rangsangan3. Neuron sensorik ordo ketiga, di talamus dan seterusnya

- Aferen viseral

Pengaktifan jalur sensorik di tiap titik menghasilkan sensasi sama (phantom pain). Ketajaman dipengaruhi oleh ukuran lapangan reseptif dan inhibisi lateral. Neuron sensorik berespons terhadap info sensorik dalam daerah terbatas (receptive field), dimana berbdanding terbalik dengan kepadatan reseptor dan berbanding lurus dengan ketajaman atau kemampuan diskriminatif yang dipengaruhi oleh kepadatan reseptor dan inhibisi lateral.

Reseptor dapat beradaptasi secara lambat atau cepat terhadap rangsangan tetap

Rangsangan dengan intensitas yang sama tidak selalu menimbulkan potensial reseptor dengan kekuatan sama. Reseptor dibagi dua berdasarkan lama adaptasinya :

- Reseptor tonik : Reseptor tidak beradaptas atau beradaptasi lambat untuk stimuli yang berlangsung terus menerus sehingga menimbulkan potensial aksi yang terus menerus

- Reseptor fasik :Reseptor cepat beradaptasi sehingga tidak merespon terhadap rangsangan yang menetap. Apabila rangsangan dihentikan maka akan terjadi depolarisasi ringan (off response)

Nyeri

Nyeri adalah rangsangan nosiseptor menimbulkan persepsi nyeri ditambah respons motivasional dan emosional. Selain itu, nyeri juga didefinisikan sebagai mekanisme protektif untuk menimbulkan

Page 14: skenario 4 saraf

kesadaran bahwa ada kerusakan jaringan dipengaruhi oleh masa lalu atau sekarang. Nyeri memiliki tiga reseptor yaitu :

- Nosiseptor mekanisBerespons cepat terhadap kelangsung kreatif

- Nosiseptor thermalBerrespon terhadap suhu berlebihan, terutama panas

- Nosiseptor menekan polimodalBerrespon terhadap semua jenis rangsangan yang merusak termasuk inhibisi zat kimia yang dikeluarkan dari jaringan cedera

Nosiseptor sebenarnya tidak memiliki struktur khusus dan tidak beradaptasi terhadap rangsangan menetap disensasi oleh prostaglandin (kelenjar turunan asam lemak khusus yang bekerja lokal setelah dikeluarkan) jadi lebih terasa nyeri dan bisa diantisipasi dengan obat-obat analgesik. Terdapat 2 jalur nyeri yakni :

Jalur nyeri cepat Jalur nyeri lambatNosiseptor mekanis dan termal dengan serat A delta

Nosiseptor polimodal dengan serat C

Sensasi tajam menusuk Sensasi seperti terbakar, tumpul, dan pegalMudah ditentukan Lokasinya tidak jelasMuncul pertama kali Muncul kemudian, menetap lebih lama, lebih

tidak menyenangkanTimbul pada rangsangan Timbul pada rangsangan terhadap nosiseptor

polimodal, mekanis, dan termal *Jalur nyeri lambat diaktifkan oleh bradikinin (zat yang dikeluarkan ke cairan ekstraseluler ketika jaringan rusak yang menimbulkan rasa nyeri)

Salah satu neurotransmiter yang dikeluarkan dari ujung-ujung aferen nyeri adalah substansi P yang menyebabkan nyeri. Nyeri asenden terletak di korteks somatosensorik, talamus, dan formasioretikularis (memiliki derajat kewaspadaan rangsangan yang mengganggu). Talamus dan formasioretikularis turut campur terhadap respons emosi, perilaku, dan pengalaman nyeri. Apabila nyeri disertai cedera perifer, nyeri memiliki fungsi sebagai mekanisme protektif normal untuk memberi peringatan mengenai kerusakan yang sudah atau akan terjadi pada tubuh, nyeri kronik abnormal disebabkan oleh kerusakan dalam jalur-jalur nyeri susunan saraf perifer atau pusat. Individu merasakan nyeri karena adanya penyampaian sinyal abnormal dalam jalur-jalur nyeri walaupun tidak ada cedera perifer atau rangsangan nyeri.

Otak memiliki sistem analgesik yang terpasang – tetap

Sistem saraf pusat juga berfungsi sebagai penekan nyeri, sistem analgetik berada di :

- Substansi grisea reakuaduktus, apabila substansi ini terangsang listrik maka akan menimbulkan analgesi

Page 15: skenario 4 saraf

- Reseptor opiat, mampu menerima opiat endogen (endorfin, enkefalin, dinorfin) yang menekan substansi P

Faktor penekan nyeri lainnya adalah olahraga, akupuntur, hipnosis, dan stress. Biasanya nyeri diatasi oleh obat-obat yang menekan aktifitas zat perantara di 1 titik sepanjang perjalanan jalur nyeri, intervensi bedah, dan pada jalur-jalur nyeri asenden.