pbl blok 9 anestesya

Upload: fitrianimpit

Post on 10-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hgfbg

TRANSCRIPT

Struktur Gigi dan Fungsi dalam Mekanisme Sistem Pencernaan ManusiaAnestesya Monica102012410Kelompok : A7Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510Email : [email protected]

Pendahuluan Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang komplekdiubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem pencernaan antara lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara organ tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati, pankreas. Semua organ tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh manusia. Makanan merupakan faktor yang menentukan kesehatan individu. Makanan yang kurang bergizi dan waktu makan yang tidak teratur dapat menyebabkan kesehatan tergganggu. Agar kita dapat memilih makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka perlu pengetahuan tentang fungsi makanan, cara pengolahannya, dan penyajiannya. Pembahasan

Struktur Makroskopis dan Mikroskopis Rongga OralRongga oral adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum terletak di antara gigi, bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum molle dan palatum durum di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan orofaring di bagian belakang. Di dalam rongga oral makanan ditampung, dikunyah, dan dilumasi dengan liur agar lebih mudah ditelan. Daerah ini dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk sebagai pelindung, yang juga melapisi permukaan dalam bibir. 1,2Labium oris dapat dibagi dalam 3 area yaitu pertama area Cutanea yang strukturkulit tipis dengan adanya kulit yang biasa terdapat. Kedua ialah area merah bibir(area intermedia ) yang mengandungi epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk. Area yang ketiga ialah area oral mukosa yang mengandungi epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk. Pada tunika submukosa didapati kelenjar labialis yang bersifat seromukus dan dibawah submukosa didapati otot lurik yaitu M.orbicularis oris. 1Rongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis tanduk (keratin), atau tanpa lapisan tanduk bergantung pada daerahnya. Lapisan keratin melindungi mukosa mulut terhadap kerusakan selama mengunyah dan hanya terdapat di gigivi dan palatum durum. Lamina proprianya memiliki sejumlah papila dan langsung melekat pada jaringan tulang. Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk menutupi palatum molle, bibir, dan dasar mulut. Lamina proprianya memiliki papila, mirip derimis kulit, dan menyetu dengan submukosa yangmengandung kelenjarliur kecil yang difus. Pada bibir,daerah peralihan epitelmulutyang tidak berlapis tandukmenjadi epitel kulit.1

BibirTersusun dari otot rangka (orbikularis mulut) dan jaringan ikat. Organ ini berfungsi untuk menerima makanan dan produksi bicara. Bagian pusat bibir terdiri atas serat-serat otot rangka yaitu m. Orbikularis oris. Bibir dibagi menjadi tiga bagian.2Permukaan luar bibir dilapisi kulit yang mengandung folikel rambut, kelenjar keringat serta kelenjar sebasea. Lapisan epidermis terdiri atas epitel berlapis gepeng bertanduk. Di bawah epidermis terdapat dermis dengan kelenjar sebasea, folikel rambut, dan kelenjar keringat, yang semuanya merupakan turunan epidermis. Area transisional memiliki epidermis transparan. Bagian ini tampak merah karena dilewati oleh banyak kapiler yang dapat terlihat. Permukaan dalam bibir merupakan membran mukosa. Bagian frenulum labia melekatkan membran mukosa pada gusi di garis tengah. Mukosa bibir dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Di bawah epitel mukosa terdapat lamina propria, jaringan ikat yang merupakan padanan dermis dari epidermis. Di dalam submukosa terdapat kelenjar labialis yang tubuloasinar, sebagian besar terdiri atas mukosa dan sedikit serosa berbentuk bulan sabit. Sekretnya membasahi mukosa mulut dan saluran keluarnya yang kecil bermuara di bawah di dalam rongga mulut.1PipiMengandung otot buksinator mastikasi. Lapisan epitelial pipi merupakan subjek baras dan sel secara konstan terlepas untuk kemudian diganti dengan sel baru yang membelah dengan cepat. 2Lidah Lidah dilekatkan pada dasar mulut oleh frenulum lingua. Lidah berfungsi untuk menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan, dan dalam produksi wicara. Mukosa lidah terdiri atas epitel berlapis gepeng dan lamina propria tipis berpapil yang mengandung jaringan limfoid difus. Permukaan dorsal lidah ditandai tonjolan-tonjolan mukosa yang disebut papila. 1,2Papila filiformisJumlahnya paling banyak di antara papila-papila yang lain. Berbentuk langsing, kerucut, agak melengkung, dengan ujungnya mengarah ke belakang lidah. Papila fungiformisMemiliki dasar sempit dan belahan atas membulat agak datar. Memiliki epitel tanpa lapisan tanduk dibagian mukosa dan lamina propria sebagai pusatnya. Papila sirkumvalataHanya berjumlah 6 sampai 14 buah dan hanya terdapat di bagian posterior lidah, tepat di depan sulkus terminalis. Berukuran jauh lebih besar dari papila fungiformis dan masing-masing menempati alur dalam mukosa sehingga dikelilingi alur atau sulkus melingkar. Papila foliataPada manusia hanya rudimenter namun berkembang dengan baik pada kelinci, kera, dan banyak hewan lain. Pada spesies ini, sekolompok rabung paralel dipisahkan oleh celah dalam, terdapat pada daerah agak meninggi dari lidah pada batas antara bagian anterior dan posterior.Terdapat banyak kuncup kecap lonjong pada epitel permukaan lateral papila sirkumvalata dan pada dinding luar alur. Di lamina propria bagian dalam dan pusat lidah terdapat banyak kelenjar serosa tubuloasinar atau kelenjar von Ebner. Produksi sekresinya berfungsi sebagai pelarut bagi substansi pemicu rasa. Pada lidah terdapat tonsil-tonsil lingua yang merupakan agregasi jaringan limfoid pada sepertiga bagian belakang lidah. Otot-otot pada lidah dibedakan menjadi otot ekstrinsik dan otot intrinsik. Otot-otot ekstrinsik menggerakkan lidah sebagai satu kesatuan. Otot-otot intrinsik merubah bentuk lidah.2Otot-otot ekstrinsik M. Genioglossus, berfungsi untuk menjulurkan lidah. M. Hyoglossus, berfungsi untuk menarik lidah ke bawah. M. Styloglossus, berfungsi mengangkat lidah ke arah postero-cranial. M. Palatoglossus, berfungsi memperkecil isthmus faucium.Otot-otot intrinsik, memiliki origo dan insertio di lidah:M. Verticalis, M. Longitudinalis Superior, M. Longitudinalis Inferior, M. Transversalis

Gigi Gigi tersusun dalam kantong-kantong pada mandibula dan maksila. Setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi. Lengkung bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara normal akan menutup gigi bawah. Manusia memiliki dua susunan gigi yaitu gigi primer dan gigi sekunder.1,2Gigi primerGigi primer dalam setengah lengkung gigi, terdiri atas dua gigi seri, satu taring, dua geraham, total keseluruhan 20 gigi.Gigi sekunderMulai keluar pada usia lima sampai enam tahun. Setengah dari lengkung gigi terdiri dari dua gigi seri, satu taring, dua premolar, dan tiga geraham, keseluruhan 32 buah gigi.Gigi berperan dalam proses mastikasi atau pengunyahan. Makanan yang masuk dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan. 2Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya. Gigi merupakan bagian paling membedakan di jenis mamalia yang berbeda, dan salah satu yang bisa menjadi fosil dengan baik. Paleontologis menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis fosil dan seringkali hubungan di antaranya. Bentuk gigi berhubungan dengan jenis makanan hewan tersebut. Misalnya herbivora memiliki banyak gigi geraham untuk mengunyah karena rumput sulit untuk dicerna. Karnivora membutuhkan taring untuk membunuh dan merobek, dan karena daging mudah untuk dicerna, maka mereka dapat menelan makanan tersebut tanpa membutuhkan geraham untuk mengunyah makanan tersebut terlebih dahulu. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.3Mahkota gigi atau corona (Crown), merupakan bagian yang tampak di atas gusi. Terdiri dari, lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras. Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah. Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks. Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi. Akar gigi atau radiks (roots), merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi. Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri dari lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi. Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.1,4

Berdasarkan bentuk, gigi seri (incisivus) berfungsi menggigit atau memotong makanan. Gigi taring (caninus)berfungsi merobek atau mencabik makanan. Geraham depan (premolar) dan geraham belakang (molar) berfungsi mengunyah atau melumatkan makanan.

Kelenjar SalivaKelenjar saliva mensekresi saliva ke dalam rongga oral. Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus. Ada tiga kelenjar liur utama, kelenjar parotis, submandibular, dan sublingual. Kelenjar liur terdapat di luar rongga mulut dan mencurahkan sekretnya ke dalam mulut melalui duktus ekskretorius besar. Semua kelenjar saliva dipersarafi serabut simpatis dan parasimpatis. Stimulus parasimpatis mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah dan sekresi berair yang banyk sekali. Stimulasi simpatis mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah dan sekresi mukus yang lebih kental dan lengket. 1,2,4

Kelenjar parotisMerupakan kelenjar saliva terbesar, terletak agak ke bawah dan di depan telinga dan membuka melalui duktus parotid (Stensen) menuju suatu elevasi kecil (papila) yang terletak berhadapan dengan gigi molar kedua pada kedua sisi. Kelenjar ini merupakan kelenjar serosa besar, setiap lobulus terdiri atas massa sel sekretoris yang berhimpitan yaitu asini serosa.

Kelenjar submandibularBerukuran kurang lebih sebesar kacang kenari, terletak di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui duktus Wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua. Seperti kelenjar parotis, kelenjar submandibular juga merupakan kelenjar tubuloasinar kompleks, perbedaannya adalah kelenjar submandibular adalah kelenjar campuran, terutama terdiri dari asini serosa. Asini serosa dan mukosa membedakan kelenjar submmandibular dari kelenjar parotis yang merupakan serosa murni. Kelenjar sublingualKelenjar sublingual adalah sebuah kelenjar campuran tubuloasinar. Kelenjar ini mirip dengan kelenjar submandibular karena terdiri atas asini serosa dan mukosa. Sebagian besar asini sekretorisnya adalah mukosa dan asini mukosa yang ditutupi semiluna serosa. Sistem saluran yang berbeda membedakan kelenjar liur ini dengan kelenjar liur lainnya. Duktus interkalaris jarang ditemukan, duktus eksretorius intralobular nonstriata lebih banyak pada kelenjar sublingual, merupakan padanan duktus striata kelenjar submandibular dan kelenjar parotis.

Gambar . Struktur Makroskopis Kelenjar Saliva 5Kelenjar saliva menghasilkan sekret berair yang disebut liur yang memasuki rongga mulut melalui duktus ekskretorius berbeda. Liur adalah campuran sekret yang dihasilkan berbagai kelenjar liur yang ada. Liur juga mengandung ion-ion, mukus, enzim, dan imunoglobulin. Pengli hatan, penghiduan, pikiran, pengecapan, atau adanya makanan dalam mulut akan menyebabkan bertambahnya sekresi liur secara otonomik dan dikeluarkan ke dalam mulut. 1,2

FaringOropharynx dan laryngopharynx adalah saluran makanan yang menghubungkan rongga mulut dan kerongkongan. Pencernaan tidak terjadi didalam faring, fungsinya hanyalah menelan, gerakan mekanik dari makanan. Ketika bolus makanan didorong oleh lidah, konstriktor otot-otot faring berkontraksi sebagai bagian dari reflex menelan. Pusat reflex untuk menelan berasal dari medulla, yang mengkoordinasi banyak tindakan yang terjadi adalah penyempitan kerongkongan, penghentian pernapasan, ketinggian langit-langit lunak untuk memblokir nasopharynx, ketinggian laring dan penutupan epiglottis, dan peristaltic dari esophagus. Seperti yang kita lihat, proses menelan agak rumit, tapi karena refleks kita tidak harus berpikir untuk membuat hal itu terjadi dengan benar. Berbicara atau tertawa saat makan, bagaimanapun, dapat mengganggu refleks dan menyebabkan makanan melalui saluran yang salah (laring). Ketika itu terjadi, reflex batuk biasanya efektif dalam membersihkan jalan napas. Faring merupakan suatu pipa musculo-facial yang kontraktil. Terbentang dari basis cranii sebelah kranial dan berakhir pada esofagus di sebelah kaudal setinggi vertebra cervicalis ke-6. Pada fase faring, bolus makanan akan merangsang reseptor orofaring yang mengirim impuls ke pusat menelan dalam medulla dan batang otak bagian bawah. Refleks yang terjadi adalah penutupan semua lubang kecuali esofagus sehingga makanan dapat masuk. 2,5,6Esofagus Esofagus merupakan sebuah tabung otot yang dapat kolaps, panjangnya 25 cm, yang menghubungkan faring dan gaster. Sebagian besar esofagus terletak di dalam thorax. Esofagus masuk ke dalam abdomen melalui lubang yang terdapat pada crus dextrum diaphragma. Setelah berjalan sekitar 1,25 cm, esofagus masuk ke lambung di sebelah kanan garis tengah. Di anterior esofagus berhubungan dengan facies posterior lobus hepatis sinister dan di posterior dengan crus sinistrum diaphragma. Nervus vagus sinistra dan denxtra masing-masing terletak pada permukaan anterior dan posterior esofagus.2,5-7Dinding saluran esofagus dibagi menjadi tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia.1,2,4Mukosa Terdiri atas epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk, dibawahnya terdapat lamina propria, dan selapis serat-serat otot polos memanjang yaitu muskularis mukosa. Lamina propria mengandung pembuluh darah kecil, jaringan limfatik difus, dan limfonodus kecil. Submukosa Sering mengandung sel-sel lemak. Terdapat kelenjar esofageal yang merupakan kelenjar mukosa tubuloasinar. Di bawah submukosa terdapat muskularis eksterna. MuskularisTerdiri atas dua lapisan otot yaitu lapisan dalam yang melingkar atau sirkular dan lapisan luar yang memanjang atau longitudinal. Adventisia Adventisia esofagus terdiri atas jaringan ikat longgar yang menyatu dengan adventisia trakea dan struktur sekitarnya.Esofagus berfungsi mengalirkan cairan atau makanan yang sudah dikunyah atau bolus dari rongga mulut masuk ke lambung. Untuk melaksanakan fungsi ini, lumen esofagus dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk sebagai pelindung. Kelenjar yang juga ikut membantu fungsi konduksi adalah kelenjar esofageal, menghasilkan sekresi berupa mukus. Sfingter esofagus bawah merupakan suatu area sempit otot polos pada ujung bawah esofagus dalam kontraksi tonus yang konstan. Sfingter ini berelaksasi setelah melakukan gelombang peristaltik dan memungkin makanan terdorong ke dalam lambung, kemudian sfingter akan berkontriksi kembali untuk mencegah refluks isi lambung ke dalam esofagus.1,2,4

Mekanisme Pencernaan pada Tubuh ManusiaAgar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan, waktu yang diperlukan pada masing-masing bagian saluran bersifat terbatas. Selain itu pencampuran yang tepat juga harus dilakukan. Tetapi karena kebutuhan untuk pencampuran dan pendorongan sangat berbeda pada tiap tingkat proses, berbagai mekanisme umpan balik hormonal dan saraf otonom akan mengontrol tiap aspek dari proses ini sehingga pencampuran dan pendorongan akan terjadi secara optimal. 3

Rongga Mulut 2,3,7,8Pintu masuk ke saluran cerna adalah dari mulut atau rongga oral. Lubang masuk dibentuk oleh bibir yang mengandung otot dan membantu mengambil, menuntun, dan menampung makanan di mulut. PalatumLangit-langit yang membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkan mulut dari saluran hidung. Keberadaan struktur ini juga memungkinkan bernapas dan mengunyah atau menghisap berlangsung secara bersamaan. Terdapat uvula yang berperan dalam menutup saluran hidung sewaktu menelan.Lidah Gerakan lidah penting dalam menuntun makanan di dalam mulut sewaktu mengunyah dan menelan serta berperan penting dalam berbicara. Selain itu terapat kuncup kecap pada lidah.GigiBerperan dalam langkah pertama proses pencernaan yaitu mastikasi atau mengunyah. Motilitas mulut melibatkan pengirisan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan. Tindakan mengunyah dapat volunter tetapi sebagian besar mengunyah selama makan adalah refleks ritmik yang dihasilkan oleh pengaktifan otot rangka rahang, bibir, pipi, dan lidah sebagai respons terhadap tekanan makanan pada jaringan mulut.LiurLiur atau saliva dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar liur utama yang terletak di luar rongga mulut, mengandung 99,5% H2O dan 0,5% elektrolit dan protein. Protein terpenting dalam liur adalah amilase, mukus, dan lisozim. Protein-protein ini berfungsi sebagai berikut.a. Amilase berperan dalam pencernaan karbohidrat menjadi maltosab. Mukus berperan dalam lubrikasi dan mempermudah proses penelanan serta membasahi partikel makanan.c. Lisozim, enzim yang memiliki sifat antibakteri.d. Sebagai bahan pelarut yang merangsang kuncup kecap.e. Membantu berbicara dan mempermudah gerakan bibir dan lidah.f. Berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga mulut dan gigi bersih.g. Kaya akan bikarbonat yang menetralkan asam dalam makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga karies dentis dapat dicegah.

Faring dan EsofagusMotilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan. Menelan merupakan proses memindahkan makanan dari mulut melalui esofagus hingga ke lambung. Menenlan baru dimulai ketika bolus secara sengaja didorong oleh lidah ke belakang mulut menuju faring. Tekanan bolus merangsang reseptor-reseptor tekanan faring, yang mengirim impuls aferen ke pusat menelan yang terletak di medula batang otak.2,3,7,8Tahap orofaringa. Berlangsung sekitar 1 detik, terdiri dari pemindahan bolus dari mulut melalui faring untuk masuk ke esofagus.b. Posisi lidah menekan langit-langit keras menjaga agar makan tidak masuk kembali ke mulut sewaktu menelan.c. Uvula terangkat dan menekan bagian belakang tenggorokan, menutup saluran hidung dari faring sehingga makanan tidak masuk ke hidung.d. Elevasi laring dan penutupan erat pita suara di pintu masuk laring atau glotis mencegah makanan masuk ke trakea. Epiglotis terdorong ke belakang menutupi glotis sebagai proteksi tambahan agar makanan tidak masuk ke saluran napas.e. Sewaktu menelan, pusat menelan secara singkat menghambat pusat pernapasan di dekatnya.f. Laring dan trakea tertutup, otot-otot faring berkontraksi untuk mendorong bolus ke dalam esofagus.

Tahap esofagusa. Pusat menelan memicu gelombang peristaltik primer, mendorong bolus di depannya menelusuri esofagus untuk masuk ke lambung.b. Gelombang peristaltik memerlukan waktu 5-9 detik untuk mencapai ujung bawah esofagus, dikontrol oleh pusat menelan dengan persarafan melalui saraf vagus.c. Jika bolus yang tertelan besar, bolus akan meregangkan esofagus dan merangsang reseptor tekanan di dindingnya. Akibatnya, terjadi gelombang peristaltik kedua yang tidak melibatkan pusat menelan tetapi diperantarai oleh pleksus saraf intrinsik di tempat peregangan.

Pencernaan karbohidrat

Karbohidrat terdapat dalam diet dalam banyak bentuk, seperti polisakarida, disakarida, dan monosakarida. Polisakarida yang dapat dimetabolisme adalah zat pati (dari tanaman) dan glikogen (dari sumber hewani). Kedua polisakarida ini adalah polimer glukosa. Polisakarida utama adalah zat pati dan pencernaan dimulai di mulut, tempat amilase saliva mulai memecahnya menjadi polimer glukosa yang lebih pendek, seperti maltosa dan dekstrin. Kerja amilase pada zat pati mungkin sangat pendek pada saat makanan di mulut dengan cepat ditelan dan, ketika makanan mencapai lambung, asam hidroklorida menginaktifkan amilase.7,9

Penyerapan karbohidratKarbohidrat makanan disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam bentukdisakarida maltosa. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder, sementarapembawa kotranspor di batas luminal mengangkut monosakarida dan Na+ dari lumen ke dalam interior usus halus. Glukosa dan galaktosa setelah dikumpulkan di dalam sel oleh pembawa kotranspor, keluar dari sel mengikuti penurunan gradient konsentrasi masuk ke dalam darah didalam vilus. Fruktosa diserap ke dalam darah semata-mata melalui difusi terfasilitasi (transport pasif yang diperantai oleh pembawa).3,7,9

Pencernaan proteinProtein merupakan senyawaan yang penting dalam kehidupan, terdiri dari berbagai kombinasi asam amino. Fungsi utama protein adalah membentuk jaringan baru dan mengganti jaringan yang rusak. Pada hewan dan manusia, protein merupakan komponen pembentuk urat, otot, kulit, kuku,rambut, bulu, tanduk dan jaringan penunjang seperti tulang rawan. Di samping itu, protein dapatberfungsi sebagai alat pengangkut oksigen, pembentuk antibody,katalisator biokimia dan pengatur metabolisme.

Penyerapan protein Yang dicerna dan diserap tidak saja protein dari makanan, tetapi protein endogen yang masuk ke dalam lumen saluran pencernaan. Semua protein endogen harus dicerna dan diserap bersama protein makanan untuk mencegah pengurangan simpanan protein tubuh. Asam amino yang diserap dari makanan dan protein endogen digunakan untuk mensintesis protein baru ditubuh. Protein yang disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam bentuk asam amino dan beberapa peptide kecil.7

Pencernaan lemakSebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida yaitu lemak netral yang masing-masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga molekul asam lemak melekatpadanya. Lemak dicerna dan diserap lebih lambat dibandingkan dengan nutrient lain. Selain itu,pencernaan dan penyerapan lemak hanya berlangsung di lumen usus halus. Oleh karena itu,apabila duodenum sudah terdapat lemak, pengosongan isi lambung yang berlemak lebih lanjut kedalam duodenum ditunda sampai usus halus selesai mengolah lemak yang sudah ada di sana. Pada kenyataannya, lemak adalah perangsang terkuat untuk menghambat motilitas lambung. Fungsi lemak yaitu sebagai sumber dan pelarut beberapa vitamin tertentu dan asam-asam lemak,baik esensial maupun non-esensial, sebagai cadangan energy dalam jaringan adiposa, dansebagai isolator tubuh baik terhadap perubahan suhu maupun terhadap benturan-benturan.7

Penyerapan lemakPenyerapan lemak cukup berbeda dari penyerapan karbohidrat dan protein karena adanya masalah lemak yang tidak larut dalam air. Lemak harus dipindahkan dari kimus yang cairmelalui cairan tubuh yang mengandung banyak air walaupun lemak tidak larut dalam air. Dengan demikian, lemak harus menjalani serangkaian transformasi untuk mengatasi masalah iniselama pencernaan dan penyerapannya. Komponen empedu mempermudah penyerapan produk-produk akhir pencernaan lemakini melalui pembentukkan misel. Misel adalah partikel larut-air yang mengangkut produk-produkakhir pencernaan lemak di dalam interiornya yang larut dalam air. Setelah misel-misel ini mencapai membran luminal sel-sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas secara pasifberdifusi dari misel menembus komponen lemak membran sel epitel untuk memasuki interiorsel-sel tersebut. Sewaktu produk-produk lemak tersebut meninggalkan misel dan diserap melalui membran sel, misel mampu menyerap monogliserida dan asam lemak lain yang dihasilkan dari perncernaan trigliserida di dalam emulsi lemak. Setelah berada di dalam sel epitel, monogliserida dan asam lemak bebas disintesis ulang menjadi trigliserida. Trigliserida-trigliserida ini bergabung membentuk butir-butir dan dibungkus oleh satu lapisan lipoprotein, sehingga butirlemak tersebut dapat larut dalam air. Lemak sebagai sumberenergilemak adalah sumber energi yang tinggi. Satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori. Makanan yang banyak mengandung lemak misalnya kacang, kelapa, lemak hewan, lemaktumbuhan, minyak jagung, minyak kedelai, dan mentega. Fungsi lemak adalah : a. Sebagai sumber energyb. Pelarut vitamin A,D,E, dan, Kc. Pelindung organ tubuh yang penting, misalnya mata, ginjal, dan, jantungd. Pelindung tubuh terhadap suhu yang rendah, yaitu sebagai isolator di bawah kulit untukmenghindari hilangnya panas tubuh.Lemak hewan banyak mengandung kolestrol. Kolestrol diperlukan oleh tubuh antara lain untuk menyusun membran sel dan hormon. Namun kelebihan kolestrol dapat mengendap didinding pembuluh darah.Endapan kolestrol. Menyebabkan pembuluh darah menyempit.Akibatnya terjadi tekanan darah tinggi . Kolestrol banyak terdapat pada organ dalam hewan danlemak hewan. Minyak tumbuhan merupakan lemak yang bebas kolestrol.e. Protein untuk pengganti dan pertumbuhan sel. Berdasarkan asalnya, protein dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati.Protein hewani adalah protein yang diperoleh dari hewan. Protein nabati adalah protein yangberasal dari tumbuhan. Protein hewani mengandung asam amino lebih lengkap daripada protein nabati . Asam amino adalah senyawa penyusun protein .f. Protein yang kita makan dicerna menjadi asam amino . Di dalam tubuh, asam aminotersebut diubah kembali menjadi protein sesuai dengan kebutuhan tubuh. Protein berfungsi untukpertumbuhan, mengganti sel yang rusak atau mati, dan mengatur proses di dalam tubuh.Kekurangan protein menyebabkan pertumbuhan terhambat dan mudah terkena infeksi. Di dalam sel tubuh, protein juga dapat diubah menjadi energi. Setiap satu gram protein menghasilkan 4 kilokalori.

Sistem pencernaan melaksanakan empat proses pencernaan dasar. Terdapat empat proses pencernaan dasar:motilitas,sekresi,pencernaan, danpenyerapan.

MotilitasMotilitas mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan. Seperti otot polos vaskuler, otot polos di dinding saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap serta untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami distensi (peregangan). Terhadap aktivitas tonik yang terus menerus tersebut, terjadi dua jenis dasar motilitas pencernaan: gerakan propulsif (mendorong) dan gerakan mencampur. Gerakan propulsif mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan kecepatan yang berbeda-beda, dengan laju propulsi bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap regio saluran pencernaan; yaitu, makanan bergerak maju dalam suatu segmen dengan kecepatan yang cukup bagi segmen tersebut "melaksanakan tugasnya". Sebagai contoh, transit makanan melalui esofagus berlangsung cepat karena struktur ini hanya berfungsi sebagai tempat lewat makanan dari mulut ke lambung. Sebagai perbandingan, di usus halus, tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan, makanan bergerak sangat lambat, sehingga tersedia cukup waktu untuk penguraian dan penyerapan makanan. Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, dengan mencampur makanan dengan getah pencernaan, gerakan tersebut membantu pencernaan makanan. Kedua, gerakan tersebut mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan. Pergerakan suatu bahan melintasi saluran pencernaan sebagian besar terjadi akibat kontraksi otot polos di dalam dinding organ-organ pencernaan, dengan pengecualian bahwa motilitas di kedua ujung saluranmulut sampai bagian awal esofagus dan sfingter anus eksternus di akhirmelibatkan aktivitas otot rangka dan bukan otot polos. Dengan demikian, tindakan mengunyah, menelan, dan defekasi memiliki komponen volunter karena otot-otot rangka berada di bawah kontrol kesadaran, sedangkan motilitas yang dilakukan oleh otot polos di bagian saluran pencernaan lainnya dikontrol oleh mekanisme involunter yang kompleks

SekresiSejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin yang terletak di sepanjang rute, masing-masing dengan produk sekretorik spesifiknya sendiri. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan, seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sel-sel sekretorik mengekstraksi dari plasma sejumlah besar air dan bahan-bahan mentah yang penting untuk menghasilkan produk sekretorik mereka. Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energi, baik untuk transportasi aktif sebagian bahan mentah ke dalam sel (sebagian berdifusi secara pasif) maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh retikulum endoplasma. Sel-sel eksokrin ini memiliki banyak mito-kondria untuk menunjang tingginya kebutuhan energi yang diperlukan dalam proses sekresi. Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai.Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan direabsorpsi dalam satu bentuk atau bentuk lain untuk dikembalikan ke darah setelah produk sekresi tersebut ikut serta dalam proses pencernaan. Kegagalan proses reabsorpsi ini (misalnya akibat diare atau muntah) menyebabkan hilangnya cairan yang "dipinjam" dari plasma tersebut.PencernaanPencernaan mengacu pada proses penguraian makanan dari yang strukturnya kompleks diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam sistem pencernaan. Manusia mengkonsumsi tiga kategori bio-kimiawi makanan kaya-energi; karbohidrat, protein, dan lemak. Molekul-molekul besar tersebut tidak mampu menembus membran plasma utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Proses pencernaan menguraikan molekul-molekul makanan besar ini menjadi molekul nutrien yang lebih kecil yang dapat diserap.Bentuk karbohidrat paling sederhana adalah gula sederhana atau monosakarida (molekul "satu gula"), misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa, yang dalam keadaan normal jumlahnya sangat sedikit dalam makanan. Sebagian besar karbohidrat yang dimakan adalah dalam bentuk polisakarida (molekul "banyak gula"), yang terdiri dari rantai-rantai molekul glukosa yang saling berhubungan. Polisakarida yang paling banyak dikonsumsi adalah tepung kanji (starch) yang berasal dari makanan nabati. Selain itu, daging mengandung glikogen, bentuk simpanan glukosa di dalam otot. Selulosa, polisakarida makanan lain yang ditemukan pada dinding tumbuhan, tidak dapat dicerna menjadi konstituen-konstituen monosakaridanya oleh getah pencernaan yang disekresi oleh manusia; dengan demikian, bahan ini membentuk serat yang tidak tercerna atau "bulk" dalam makanan kita. Selain polisakarida, sumber karbohidrat makanan lainnya dalam jumlah yang lebih sedikit adalah karbohidrat dalam bentuk disakarida (molekul "dua gula"), termasuk sukrosa (gula pasir, yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa) dan laktosa (gula susu yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul gaiaktosa).Kanji, glikogen, dan disakarida diubah melalui proses pencernaan menjadi konstituen-konstituen monosakarida mereka, terutama glukosa dengan sedikit fruktosa dan galaktosa. Berbagai monosakarida ini merupakan satuan (unit) karbohidrat yang dapat diserap. Kategori kedua makanan adalah protein, yang terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida. Melalui proses pencernaan, protein diuraikan terutama menjadi konstituen mereka, yaitu asam amino-serta beberapa polipeptida kecil (beberapa asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida), keduanya merupakan satuan protein yang dapat diserap. Lemak merupakan kategori ketiga makanan. Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida, yaitu lemak netral, yang masing-masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga (tri berarti "tiga") molekul asam lemak melekat padanya. Selama pencernaan, dua molekul asam lemak dipisahkan, meninggalkan sebuah monogliserol, satu molekul gliserol dengan satu (mono berarti "satu") molekul asam lemak melekat padanya. Dengan demikian, produk akhir pencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak, yang merupakan satuan lemak yang dapat diserap. Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis ("penguraian oleh air") enzimatik. Dengan menambahkan H20 di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan memutuskan ikatan-ikatan yang menyatukan subunit--subunit molekuler kecil di dalam molekul nutrien, sehingga molekul-molekul kecil tersebut menjadi bebas. Subunit-subuhit kecil tersebut semula disatukan untuk membentuk molekul nutrien melalui proses pengeluaran H20 di tempat-tempat ikatan. Hidrolisis menggantikan H20 dan membebaskan unit-unit kecil yang dapat diserap tersebut. Enzim-enzim pencernaan bersifat spesifik terhadap ikatan yang dapat mereka hidrolisis. Sewaktu bergerak melintasi saluran pencernaan, makanan terpajan ke berbagai enzim, yang masing-masing menguraikan molekul makanan lebih lanjut. Dengan cara ini, molekul makanan yang besar diubah menjadi satuan-satuan kecil yang dapat diserap melalui cara yang progresif dan bertahap seiring dengan bergeraknya isi saluran pencernaan ke depan.PenyerapanPencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus. Melalui proses penyerapan (absorpsi), satuan-satuan kecil yang dapat diserap yang dihasilkan dari proses pencernaan tersebut, bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe.Aktivitas pencernaan diatur secara cermat oleh mekanisme-mekanisme hormon dan saraf otonom (baik intrinsik maupun ekstrinsik) yang sinergistik. Pengaturan ini untuk memastikan bahwa makanan yang masuk disajikan secara maksimal pada tubuh untuk digunakan sebagai bahan baku atau untuk menghasilkan energi. Saluran pencernaan terdiri dari suatu saluran kontinu yang berjalan dari mulut sampai anus, dengan modifikasi lokal yang mencerminkan spesialisasi regional untuk menjalankan fungsi pencenaan. Lumen saluran pencernaan berhubungan langsung dengan lingkungan eksternal, sehingga isinya secara teknis berada di luar tubuh; susunan semacam ini memungkinkan tubuh mencerna makanan tanpa mencerna dirinya sendiri.7,8

Enzim Pencernaan Selama proses pencernaan berlangsung terdapat enzim-enzim yang membantu memecahkan molekul-molekul organik besar yang berasal dari makanan menjadi molekul yang lebih kecil dan dapat diabsorpsi di usus. Pencernaan dalam mulut dibantu oleh saliva dari skresi kelenjar-kelenjar parotis, submaksilaris dan sublingualis. Sekresi saliva dipengaruhi oleh sistem saraf otonom karena berbagai rangsangan psikis, mekanis dan kimia. Saliva tersusun atas 99,5% air dengan pH 6,8. Dalam saliva terdapat albumin dan globulin dan musin, glikoprotein, dan ion-ion organic. Selama pencernaan kantong empedu berkontraksi. Komposisi empedu yaitu 97% air, pH 7,1-7,3. Empat jenis asam empedu yaitu asam kolat, asam deoksilkolat, asam kenodeoksikolar, asam litokolat. Asam empedu merupakan hasil akhir metabolism kolesterol, dikeluarkan oleh hari berkonjungasi dengan glisin pada gugus karboksil. Fungsi empedu antara lain untuk emulsifikasi, netralisasi, ekresi, metabolism pigmen empedu. Absorpsi karbohidrat dicapai dengan hidrolisis untuk melepaskan oligosakarida kemudian mono- dan disakarida. Kecepatan absorpsi heksosa lebih cepat daripada pentosa karena absorpsi heksosa cepat aktif, difusi dan fosforilasi sebelum diabsorpsi. Pencernaan protein dimulai dari dalam lambung, tempat pepsin menguraikan beberapa ikatan peptide. Seperti banyak enzim lainnya pepsin disekresi dalam bentuk precursor inaktif dan diaktifkan di dalam saluran cerna. Di usus halus, polipeptida yang terbentuk melalui pencernaan di lambung dicerna lebih lanjut oleh enzim-enzim proteolitik yang kuat yang berasal dari pancreas dan mucosa usus halus. Penyerapan asam amino di duodenum dan jejunum berlangsung cepat tetapi penyerapan di ileum berjalan lambat. Sekitar 50% protein yang dicerna berasal dari makanan yang masuk, 25% dari protein getah pencernaan, 25% dari deskuamasi mucosa. Hanya sekitar 2-5% protein dalam usus halus lolos dari pencernaan dan penyerapan., sebagian dari jumlah ini akhirnya dicerna oleh bakteri di kolon. Penyerapan protein berkurang seiring dengan pertambahan usia, tetapi orang dewasa tetap mencerna protein dalam jumlah kecil. Enzim lipase disekresi oleh kelenjar Ebner di permukaan dorsal lidah, dan lambung juga mensekresikan lipase. Kebanyakan oencernaan emak berawal di duodenum, yang melibatkan salah satu enzim terpenting yakni pancreas. Enzim ini menghidrolisis ikatan -1 dan -3 (trigliserida) dengan relative mudah, tetapi bekerja pada ikatan-2 dengan kecepatan yang sangat rendah sehingga hasil utama kecepatan yang sangat rendah sehingga hasil utama kerjanya adalah asam lemak nenas dan 2-monogliserida. Saat ini, di pancreas berhasil ditemukan lipase yang diaktifkan oleh garam empedu. Kebanyakan kolesterol makanan berbentuk ester kolesteril dan ester kolesteril hidrolase juga menghidrolisis ester-ester ini di lumen usus halus. Penyerapan lemak diperkirakan masuk ke eritrosir melalui proses difusi pasif, tetapi beberapa bukti menunjukan bahwa molekul pengangkut juga terlibat. Dalam sel, lemak cepat mengalami esterifikasi sehingga tetap terbentuk gradient konsentrasi antara lumen dan sel. Penyerapan garam empedu oleh mukosa jejunum sangat lambat dan sebagian besar garam empedu tetap berada dalam lumen usus. Kolesterol mudah diserap usus halus jika terdapat empedu, asam lemak dan getah pancreas.9

Kesimpulan

Sistem digestivus/ pencernaan memiliki beberapa organ utama yakni mulut, yang merupakan struktur pertama yang dilewati makanan yang mensekresikan air liur yang digunakan untuk melunakkan dan mulai menghancurkan makanan secara kimiawi dibantu dengan proses penghancuran dari gigi. Gigi yang sehat tidak membuat seseorang mengalami kesulitan dalam proses mengunyah.

Daftar Pustaka1. Fiore M. Atlas histologi: Di Fiore dengan korelasi fungsional. Edisi ke-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.h.147-229.2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.h.218-47.3. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006.h.999-1059. 4. Fawcett DW, Bloom. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.h.499-624.5. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006.h.207-50.6. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2004.h.39-43.7. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011.h.641-94.8. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.h.458-98.9. Murray, Granner, Rodwell. Biokimia harper. Jakarta : EGC. 2009.h. 632-44.