pbl blok 9

16
1 Struktur dan Mekanisme Gaster Ria Fransiska 102012100 D5 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Email: riafransiska100 @yahoo.com Pendahuluan Gaster merupakan salah satu komponen dari organ pencernaan yang terletak pada regio superosinistra. Organ ini terdiri dari bagian fundus, corpus, anthrum pylorum dan pylorus. Ada beberapa ciri khas dari organ ini diantaranya adalah terdapat dua buah muara, dua buah permukaan serta terdapat dua buah lipatan. Di organ gaster ini sistem pencernaan yang terjadi terbagi menjadi empat bagian, mulai dari motilitas sampai pada absorbsi. Sesuai dengan kasus yang diberikan terdapat seorang wanita yang menderita ulu hati semenjak 1 bulan yang lalu dan didiagnosa menderita gangguan pencernaan. Sakit pada ulu hati ini diduga akibat adanya gangguan pada organ gaster. Organ gaster yang merupakan salah satu organ riil dalam sistem pencernaan yang perannya sangat penting. Mengingat pentingnya organ ini maka pada tinjauan pustaka ini saya akan membahas mengenai gaster, diharapkan dapat menambah wawasan kita mengenai organ ini. Pembahasan Mekanisme Kerja Lambung Lambung menerima makanan dari esofagus melalui orifisium kardiak dan bekerja sebagai penimbun sementara, sedangkan kontraksi otot mencampur makanan dengan getah lambung. Gelombang peristlatik dimulai tinggi di fundus, berjalan berulang-ulang, setiap menit tiga kali merayap perlahan-lahan ke pilorus. Perjalanan makanan masuk lambung praktis berjalan lancar pada waktu orang sedang makan, tetapi perjalanan

Upload: beth-torres

Post on 27-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PBL BLOK  9

1

Struktur dan Mekanisme Gaster

Ria Fransiska

102012100

D5

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Email: riafransiska100 @yahoo.com

Pendahuluan

Gaster merupakan salah satu komponen dari organ pencernaan yang terletak pada regio superosinistra. Organ ini terdiri dari bagian fundus, corpus, anthrum pylorum dan pylorus. Ada beberapa ciri khas dari organ ini diantaranya adalah terdapat dua buah muara, dua buah permukaan serta terdapat dua buah lipatan. Di organ gaster ini sistem pencernaan yang terjadi terbagi menjadi empat bagian, mulai dari motilitas sampai pada absorbsi.

Sesuai dengan kasus yang diberikan terdapat seorang wanita yang menderita ulu hati semenjak 1 bulan yang lalu dan didiagnosa menderita gangguan pencernaan. Sakit pada ulu hati ini diduga akibat adanya gangguan pada organ gaster. Organ gaster yang merupakan salah satu organ riil dalam sistem pencernaan yang perannya sangat penting. Mengingat pentingnya organ ini maka pada tinjauan pustaka ini saya akan membahas mengenai gaster, diharapkan dapat menambah wawasan kita mengenai organ ini.

Pembahasan

Mekanisme Kerja Lambung

Lambung menerima makanan dari esofagus melalui orifisium kardiak dan bekerja sebagai penimbun sementara, sedangkan kontraksi otot mencampur makanan dengan getah lambung. Gelombang peristlatik dimulai tinggi di fundus, berjalan berulang-ulang, setiap menit tiga kali merayap perlahan-lahan ke pilorus. Perjalanan makanan masuk lambung praktis berjalan lancar pada waktu orang sedang makan, tetapi perjalanan makanan keluar lambung tidak dimulai segera. Mula-mula makanan harus dibuat cair, kemudian jumlah kecil, kira-kira 70cc , berjalan melalui lubang pilorik masuk duodenum,sfinkter pilorik menutup sampai isi asam itu sebagian telah di netralkan oleh kerja getah duodenum, pamkreas dan empedu yang alkalis. Bila otot sfinkter mengendor lagi maka duodenum menerima kiriman lain dari isi lambung. Kelenjar dalam apisan mukosa lambung mengeluarkan sekret yaitu cairan pencerna penting, getah lambung.Getah ini adalah cairan asam bening tak berwarna.Mengandung 0.4 persen asam hidroklorida yang mengasamkan semua makanan dan bekerja sebagai zat antiseptik dan disinfektan, membuat banyak organisme, yang ikut masuk bersama makanan , tidak berbahaya, dan menyediakan lingkungan untuk pencernaan maknaan protein.1

Makroskopik Gaster

Gaster merupakan bagian saluran pencernaan yang melebar, terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar gaster

Page 2: PBL BLOK  9

2

berbentuk huruf j dan mempunyai komponen sebagai berikut. Gaster dibagi menjadi empat regia yaitu bagian kardia, fundus, korpus, dan pilorus.2,3,4

Usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus sampai ke katup ileosekal, tempat menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat bekerja.2,3-5 Usus halus terbagi menjadi duodenum, jejenum, dan ileum. Duodenum merupakan saluran berbentuk huruf c dengan panjang sekitar 25 cm. Merupakan organ penghubung gaster dan jejunum. Duodenum merupakan organ penting karena duktus choledochus dan duktus pancreaticus, keduanya bermuara di dinding posterior duodenum beberapa sentimeter di bawah mulut pilorus.2 Jejunum dan ileum panjangnya sekitar 6 meter, dua per lima bagian atas merupakan jejunum. Jejunum dimulai pada junctura duodenojejunalis dan ileum berakhir pada junctura ileocaecalis. Pada orang hidup, jejunum dapat dibedakan dengan ileum berdasarkan gambaran berikut.3-5Usus besar terbagi menjadi caecum, appendix vermiformis, colon ascendens, colon transversum, colon descendens, dan colon sigmoideum. Fungsi utama intenstinum crassum adalah mengabsorpsi air dan elektrolit dan menyimpan bahan yang tidak dicerna sampai dapat dikeluarkan dari tubuh sebagai feses.2,3-5 Caecum adalah bagian intestinum crassum yang terletak di perbatasan ileum dan intestinum crassum. Caecum merupakan kantong buntu yang terletak pada fossa iliaca dextra. Caecum mudah bergerak, walaupun tidak mempunyai mesenterium. Adanya lipatan peritoneum di sekitar caecum membentuk recessus ileocecalis superior, inferior, dan recessus retrocaecalis. Appendix vermiformis adalah organ sempit berbentuk tabung yang mempunyai otot dan mengandung banyak jaringan limfoid. Panjang appendix vermiformis bervariasi dari 8-13 cm. Dasarnya melekat pada permukaan posteromedial ceacum di bawah junctura ileocaecalis. Colon ascendens membentang ke atas dari caecum sampai permukaan inferior lobus hepatis dexter. Colen ascendens kemudian membelok ke kiri membentuk flexura coli dextra dan melanjutkan diri sebagai colon transversum. Peritoneum meliputi bagian depan dan samping colon ascendens dan menghubungkan colon ascendens dengan dinding posterior abdomen. Colon ascendens diperdarahi oleh arteria ileocolica dan arteria colica dextra yang merupakan cabang arteria mesenterica superior. Colon transversum berjalan menyilang abdomen, menempati regio umbilicalis. Colon transversum mulai dari flexura coli dextra di bawah lobus hepatis dexter dan tergantung ke bawah oleh mesocolon transversum dari pankreas. Kemudia colon transversum berjalan ke atas sampai flexura coli sinistra di bawah lien. Flexura coli sinistra lebih tinggi daripada flexura coli dextra dan digantung ke diaphragma oleh ligamentum phrenicocolicum. Dua per tiga bagian proksimal colon transversum diperdarahi oleh arteria colica media cabang arteria mesenterica superior. Sepertiga bagian distal diperdarahi oleh arteria colica sinistra cabang arteria mesenterica inferior. Colon descendens terletak di kuadran kiri atas dan bawah. Colon ini berjalan ke bawah dari flexura coli sinistra sampai pinggir pelvis, di sini colon transversum melanjutkan diri menjadi colon sigmoideum. Peritoneum meliputi permukaan depan dan sisi-sisinya serta menghubungkannya dengan dinding posterior abdomen. Colon descendens diperdarahi oleh arteria colica sinistra dan arteriae sigmoideae merupakan cabang arteria mesenterica inferior. Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang 12 sampai 13 cm. Rektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus. Rektum berawal di depan vertebra sakralis ke-3 sebagai lanjutan dari kolon sigmoid dan mengikuti lengkungan sakrum ke arah anterior. Di depan koksigis rektum berbelok ke arah belakang dan menjadi kanalis analis. Mukosa rektum memiliki tiga lipatan horizontal yang menonjol ke lumen disebut katup Houston.2,4

Gaster(lambung) merupakan bagian saluran pencernaan yang melebar dan mempunyai tiga fungsi:2

Page 3: PBL BLOK  9

3

a) Menyimpan makanan pada orang dewasa, gaster mempunyai kapasitas sekitar 1500ml;b) Mencampur makanan dengan getah lambung untuk membentuk kimus yang setengah cair; danc) Mengatur kecepatan pengiriman kimus ke usus halus sehingga pencernaan dan absorbsi yang efisien dapat berlangsung.

Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar, gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura, curvatura mayor dan curvatura minor; dan dua dinding, paries anterior dan paries posterior. Gaster relatif terfiksasi pada kedua ujungnya, tetapi di antara ujung-ujung tersebut gaster sangat mudah bergerak. Gaster cenderung terletak tinggi dan transversal pada orang pendek dan gemuk (gaster steer-horn) dan memanjang vertikal pada orang yang tinggi dan kurus(gaster berbentuk huruf J). Bentuk gaster sangat berbeda-beda pada orang yang sama dan tergantung pada isi, posisi tubuh, dan fase pernafasan.2

Gaster dibagi menjadi bagian-bagian berikut:2

•Fundus gastricum : berbentuk kubah, menonjol ke atas dan terletakdi sebelah kiri ostium cardiacum. Biasanya fundus berisi penuhudara.

•Corpus gastricum : terbentak dari ostium cardiacum sampai incisura angularis , suatu lekukan yang ada pada bagian bawah curvatura minor.

•Anthrum pyloricum : terbentang dari incisura angularis sampai pylorus.

•Pylorus : merupakan bagian gaster yang berbentuk tubular. Dinding otot pylorus yang tebal membentuk musculus sphincter pyloricus. Rongga pylorus dinamakan canalis pyloricus.

Pendarahan gaster 2,7

•Arteri berasal dari cabang truncus coeliacus.-Arteri gastrica sinistra berasal dari truncus coeliacus. Arteri ini berjalan ke atas dan kiri untuk mencapai oesophagus dan kemudian berjalan turun sepanjang curvatura minor gaster. Arteri gastrica sinistra mendarahi 1/3 bawah oesophagus dan bagian atas kanan gaster.

-Arteri gastrica dextra berasal dari arteri hepatica communis pada pinggir atas pylorus dan berjalan ke kirisepanjang curvatura minor. Arteria ini mendarahi bagian kanan bawah gaster.

-Arteri gastrica brevis berasal dari arteria lienalis pada hilum lienale dan berjalan ke depan di dalam ligamentum gastro splenicum untuk mendarahi fundus.

-Arteri gastroomentalis sinistra berasal dari arteri splenica pada hilum lienale dan berjalan ke depan di dalam ligamentum gastrolienale untuk mendarahi gaster sepanjang bagian atas curvatura major.

-Arteri gastroomentalis dextra berasal dari arteri gastro duodenalis yang merupakan cabang arteria hepaticacommunis.Arteri ini berjalan ke kiri dan mendarahi gaster sepanjang bawah curvatura major.

Page 4: PBL BLOK  9

4

•Vena.Vena-vena ini mengalirkan darah ke dalam sirkulasi portal. Vena gastrica sinistra dan dextrabermuara langsung ke vena porta hepatis. Vena gastrica brevis dan vena gastro omentalis sinistra bermuara ke dalam vena lienalis. Vena gastroomentalis dextra bermuara ke dalamvena mesentrica superior.

Mikroskopik Gaster8,9

a. Sel epitel permukaan (sel-sel mukus)

Epitel selapis silindris melapisi seluruh lambung dan meluas kedalam sumur-sumur atau foveola. Epitel selapis silindris ini berawal dicardia, di sebelah epitel berlapis gepeng oesophagus, dan pada pylorus melanjutkan diri menjadi epitel usus (epitel selapis silindris). Pada tepian muka yang menghadap lumen, terdapat mikrovili gemuk dan pendek-pendek. Mukus glikoprotein netral yang disekresikan oleh sel-sel epitel permukaan membentuk lapisan tipis, melindungi mukosa terhadap asam. Tanpa adanya mukus ini, mukosa akan mengalami ulserasi.

b. Sel zimogen (Chief cell)

Sel ini terletak di dasar kelenjar lambung, dan menunjukkan ciri-cirisel yang mensekresi protein (zimogen). Sel zimogen mengeluarkan pepsinogen, yang dalam suasana asam di lambung akan diubah menjadi pepsin aktif dan berfungsi menghidrolisis protein menjadi peptida yang lebih kecil.

c.Sel parietal (oksintik)

Sel ini tersebar satu-satu dalam kelompokan kecil di antara jenis sel lainnya, mulai dari ismus sampai ke dasar kelenjar lambung, tetapipaling banyak di daerah leher dan ismus. Pada keadaan isitirahat,terdapat banyak gelembung tubulosa, dan kenalikuli melebar dengan relatif sedikit mikrovili. Sewaktu mensekresi asam, mikrovili bertambah banyak dan gelembung tubulosa berkurang, yang menunjukkan adanya pertukaran membran di antara gelembung tubulosa di dalam sitoplasma dan mikrovili pada permukaan, sekresi asam HCl terjadi pada permukaan membran yang luas ini. Sel ini juga mensekresikan faktor intrinsik, suatu glikoprotein yang terikat dengan vitamin B12 dan membantu absorbsi vitamin ini di usus halus. Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 akibat kurangnya faktor ini dapat menyebabkan anemia pernisiosa.

d.Sel mukus leher

Sel ini terletak di daerah leher kelenjar lambung, dalam kelompok kecil atau satu-satu. Bentuknya cenderung tidak teratur, seakan-akan terdesak oleh sel-sel disekitarnya (terutama sel parietal). Sel inimemiliki mikrovili apikal yang gemuk dan pendek berisi filamen halusyang tampak kabur. Sel ini menghasilkan mukus asam, berbeda dengan mukus netral yang dibentuk oleh sel mukus permukaan.

e.Sel enteroendokrin

Beberapa jenis sel enteroendokrin ditemukan di dalam kelenjarlambung. Sel-sel ini berjumlah banyak, terutama di daerah antrumpylorik, dan umumnya ditemukan pada dasar kelenjar. Sel-sel enteroendokrin serupa dengan sel endokrin yang mensekresi. peptida. Sel ini juga

Page 5: PBL BLOK  9

5

ditemukan di dalam epitel usus halus dan besar,kelenjar oesophagus bagian bawah (cardia), dan dalam jumlah terbatas pada ductus utama hati dan pankreas. Sel enteroendokrin menghasilkan beberapa hormon peptida murni (sekretin, gastrin, kolesitokinin); semuanya melalui peredaran darah untuk mencapai organ sasaran pankreas, lambung, dan kandung empedu. Walaupun sistem saraf mengendalikan aktivitas sekretoris dan gerakan otot dalam saluran cerna, terdapat interaksi yang rumit dengankebanyakan hormon yang dihasilkan oleh sel enteroendokrin ini. Lambung akan sangat teregang dan individu yang bersangkutan merasa tidak nyaman. Relaksasi reseptif dipicu oleh tindakan makan dan diperantarai oleh nervus vagus.

Gambar 1-2.

Histologi gaster: sel epitel permukaan, sel mukosa, sel parietal, Chief sel.

Penyimpanan Lambung

Sebagian otot polos mampu mengalami depolarisasi parsial yang autonom dan berirama. Salah satu kelompok sel-sel pemacu tersebut terletak di lambung di daerah fundus bagian atas. Sel-sel tersebutmenghasilkan potensial gelombang lambat yang menyapu ke bawahdi sepanjang lambung menuju sphincter pylorus dengan kecepatan tiga gelombang per menit. Pola depolarisasi spontan ritmik tersebut,yaitu irama listrik dasar atau BER (basic electrical rhythm) lambung,berlangsung secara terus menerus dan mungkin disertai olehkontraksi lapisan otot polos sirkuler lambung.Setelah dimulai, gelombang peristaltik menyebar ke seluruh fundus dan corpus lalu ke antrum dan sphincter pylorus. Karena lapisan otot di fundus dan corpus tipis, kontraksi peristaltik di kedua daerah tersebut lemah. Pada saat mencapai antrum, gelombang menjadi jauh lebih kuat disebabkan oleh lapisan otot di antrum yang jauh lebih tebal. Karena di fundus dan corpus gerakan mencampur yang terjadikurang kuat, makanan yang masuk ke lambung dari oesophagus tersimpan relatif tenang tanpa mengalami pencampuran. Daerah fundus biasanya tidak menyimpan makanan, tetapi hanya berisi sejumlah gas. Makanan secara bertahap disalurkan dari corpus keantrum, tempat berlangsungnya pencampuran makanan.10,11

Pencampuran Lambung

Kontraksi peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong kimus kedepan ke arah sphincter pylorus. Sebelum lebih banyak kimus dapat diperas keluar, gelombang peristaltik sudah mencapai sphincter pylorus dan menyebabkan sphincter tersebut berkontraksi lebih kuat,menutup pintu keluar dan menghambat aliran kimus lebih lanjut kedalam duodenum. Bagian terbesar kimus antrum yang terdorong kedepan, tetapi tidak

Page 6: PBL BLOK  9

6

dapat didorong ke dalam duodenum dengan tiba-tiba berhenti pada sphincter yang tertutup dan tertolak kembali kedalam antrum, hanya untuk didorong ke depan dan tertolak kembalipada saat gelombang peristaltik yang baru datang. Gerakan maju-mundur tersebut, yang disebut retropulsi, menyebabkan kimus bercampur secara merata di antrum.10,11

Pengosongan Lambung

Kontraksi peristaltik antrum—selain menyebabkan pencampuran lambung—juga menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. Jumlah kimus yang lolos ke dalam duodenum pada setiap gelombang peristaltik sebelum sphincter pylorus tertutup erat terutama bergantung pada kekuatan peristalsis. Intensitas peristalsis antrum dapat sangat bervariasi di bawah pengaruh berbagai sinyal dari lambung dan duodenum; dengan demikian, pengosongan lambung diatur oleh faktor lambung dan duodenum.10,11

Faktor di lambung yang mempengaruhi kecepatan pengosongan lambung. Faktor lambung utama yang mempengaruhi kekuatan kontraksi adalah jumlah kimus di dalam lambung. Apabila hal-hal lain setara, lambung mengosongkan isinya dengan kecepatan yang sesuai dengan volume kimus setiap saat. Peregangan lambung memicu peningkatan motilitas lambung melalui efek langsung peregangan pada otot polos serta melalui keterlibatan plexus intrinsik, nervus vagus, dan hormon lambung gastrin. Selain itu,derajat keenceran (fluidity) kimus di dalam lambung juga mempengaruhi pengosongan lambung. Semakin cepat derajat keenceran dicapai, semakin cepat isi lambung siap dievakuasi.10,11

Faktor di duodenum yang mempengaruhi kecepatan pengosongan lambung. Walaupun terdapat pengaruh lambung, faktor di duodenumlah yang lebih penting untuk mengontrol kecepatan pengosongan lambung. Duodenum harus siap menerima kimus dan dapat bertindak untuk memperlambat pengsongan lambung dengan menurunkan aktivitas peristaltik di lambung sampai duodenum siap mengakomodasi tambahan kimus. Bahkan, sewaktu lambung teregang dan isinya sudah berada dalam bentuk cair, lambung tidak dapat mengosongkan isinya sampai duodenum siap menerima kimus baru.10,11

Mekanisme Muntah

Muntah, atau emesis, yaitu ekspulsi secara paksa isi lambung keluar melalui mulut, secara umum dianggap disebabkan oleh motilitas lambung yang abnormal. Namun, muntah tidak ditimbulkan oleh peristalsis terbalik (reverse peristalsis), seperti yang semula diperkirakan. Sebenarnya, lambung itu sendiri tidak berpartisipasi aktif dalam tindakan muntah. Lambung, oesophagus, sphincter gastroesophagus, dan sphincter pylorus semua melemas sewaktu muntah. Gaya utama yang mendorong keluar isi lambung, secara mengejutkan, datang dari kontraksi otot-otot pernapasan yaitu diaphragma (otot inspirasi utama) dan otot abdomen (otot ekspirasiaktif). Muntah diawali oleh inspirasi dalam dan penutupan glottis. Diaphragma yang berkontraksi turun menekan lambung sementara kontraksi otot-otot abdomen secara stimultan menekan rongga abdomen, sehingga tekanan intra-abdomen meningkat dan isi abdomenterdorong ke atas. Karena lambung yang lunak itu tertekan antara diaphragma dari atas dan tekanan rongga abdomen dari bawah, isilambung terdorong ke dalam oesophagus dan keluar dari mulut. Glottis tertutup, sehingga muntahan tidak masuk ke saluran pernapasan. Uvula juga terangkat untuk menutupi rongga hidung. Siklus muntah dapat berulang beberapa kali sampai lambung kosong. Muntah biasanya didahului oleh pengeluaran air liur berlebihan,berkeringat, peningkatan kecepatan denyut jantung, dan rasa mual,yang semuanya merupakan tanda-tanda umum lepas muatan sistemsaraf autonom. Tindakan muntah yang kompleks tersebut.10,11

Page 7: PBL BLOK  9

7

Tabel 1. Faktor yang mengatur motilitas dan pengosongan

Faktor yang mengatur motilitas dan pengosongan lambung dikoordinasikan oleh pusat muntah di medula. Mual, retching, dan muntah dapat dimulai oleh masukan aferen ke pusat muntah dari sejumlah reseptor di seluruh tubuh.10,11

Persarafan gasterPersarafan ini termasuk serabut-serabut simpatis yang berasal dari plexus coliacus dan serabut-serabut parasimpatis dari nervus vagus dextra dan sinistra. Truncus vagalis anterior yang dibentuk di dalam thorax, terutama berasal dari nervus vagus sinistra, memasuki abdomenpada permukaan anterior oesophagus. Truncus, yang mungkin12 tunggal atau multipel, kemudian terbagi menjadi cabang-cabang yang menyarafi permukaan anterior gaster. Sebuah cabang hepaticus yang besar berjalan ke atas menuju hepar, dan di sini membentuk ramus pyloricus yang berjalan turun ke pylorus. Truncus vagalis posterior, yang dibentuk di dalam thorax, terutama berasal dari nervus vagus dextra, memasuki abdomen pada permukaan posterior oesophagus. Selanjutnya truncus membentuk cabang-cabang yang menyarafi permukaan posteriorgaster. Suatu cabang yang besar berjalan menuju plexus coeliacusdan plexus mesentricus superior dan kemudian didistribusikan keusus sampai flexura coli sinistra dan ke pancreas. Persarafan simpatis gaster membawa serabut-serabut rasa nyeri, sedangkan serabut parasimpatis nervus vagus membawa secreto motoris untuk glandula gastrica dan serabut motoris untuk tunica muscularis gaster. Musculus sphincter pyloricus menerima serabut motoris dari sistem simpatis dan serabut inhibitor dari nervus vagus.6

Fungsi Pencernaan

Tubuh kita perlu melakukan pencernaan makanan karena pencernaan makanan itu berfungsi untuk mencerna makanan yang kita konsumsi. Karena makanan yang kita konsumsi itu, jika tidak dilakukan pencernaan tidak dapat digunaak oleh tubuh. Karena itu fungsi pencernaan

Page 8: PBL BLOK  9

8

adalah untuk memindahkan nutrient, air, dan elektrolit dari makanan yang kita konsumsi ke dalam lingkungan internal tubuh agar dapat digunakan oleh tubuh sebagai energi serta nutrisi, bahan bakar, serta bahan baku untuk memperbaharui jaringan tubuh.11

Bahan-bahan dan Produk Sistem Pencernaan

Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa tubuh kita hanya dapat menyerap molekul-molekul yang lebih kecil, karena itu bahan-bahan makanan yang kita konsumsi nantinya akan diubah menjadi molekulyang lebih kecil. Makanan-makanan yang kita konsumsi antara lain adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Makanan-makanan ini akan di cerna melalui proses hidrolisis enzimatik. Karbohidrat yang kita telan adalah dalam bentuk polisakarida, yang nantinya akan diubah menjadi disakarida, kemudian diubah menjadi molekul. Protein yang kita telan terdiri dari berbagai kombinasi ikatan peptida, yang nantinya akan diubah menjadi molekul yang paling sederhana dari karbohidrat yang dapat diserap tubuh, yaitu asam amino dan polipeptida kecil. Lemak yang kita telan pada umumnya dalam bentuk trigliserida, yang nantinya akan diubah menjadi molekul yang paling sederhana dari karbohidrat yang dapat diserap tubuh, yaitu asam lemak dan monogliserida. 11

Enzim-enzim Pencernaan

Amylase dihasilkan di saliva dan pancreas, yang digunakan untuk mengubah polisakarida menjadi disakarida. Disakarase dihasilkan di brush border yang digunakan untuk mengubah disakarida menjadi monosakarida. Lipase dihasilkan di pancreas yang digunakan untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan monogliserol. Enzim-enzim ini berada dalam kondisi aktif, karena enzim ini tidak memungkinkan untuk merusak sel nya sendiri. 11

Pepsinogen diubah menjadi pepsin oleh HCl. Pepsin digunakan untuk mencerna protein di lambung. Tripsinogen diubah menjadi tripsin oleh enterokinase yang berasal dari sel epitel usus halus pada brush border. Tripsin akan mengaktifkan kimotripsinogen menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase menjadi karboksipeptidase. Enzim-enzim ini akan mengubah protein menjadi asam amino dan peptide-peptida kecil. Enzim–enzim ini berada dalam kondisi inaktif, karena enzim ini dapat memungkinkan pencernaan protein yang ada di sel sekitarnya. Peptide-peptida kecil hasil pencernaan protein nantinya akan diubah menjad asam amino oleh enzim aminopeptidase yang terdapat di brush border. 11

Jalur dan Proses Pencernaan

Dalam pencernaan terdapat 4 proses yang terjadi yaitu motilitas, sekresi, pencernaan, dan penyerapan. Motilitas adalah kontraksi otot untuk mencampur dan datau mendorong maru isi saluran cerna. Pada dinding saluran cerna ini terdapat tonus yang merupakan kontraksi tingkat rendah yang menetap, tonus ini berfunsi untuk mempertahankan tegangan dinding saluran agar tidak teregang permanen setelah mengalami distensi. Motilitas dibagi menjadi 2 tipe, yaitu gerak propulsive dan gerak mencampur. Gerak propulsive merupakan gerak mendorong makanan dengan kecepatan sesuai kecepatanyang diperlukan, sedangkan gerakan mencampur adalah gerakan yang berfungsi untuk mencampur makanan dan untuk membantu penyerapan dengan cara memaparkan semua bagian makanan ke permukaan saluran cerna. Sekresi adalah pengeluaran getah pencernaan ke dalam lumen saluran cerna oleh kelenjar eksokrin. Sekresi ini dilakukan oleh sel-sel sekretorik. Pencernaan adalah penguraian biokimiawi struktur kompleks makanan menjadi satuan-satuan yang lebih kecil dan dapat diserap. Penyerapan adalah proses pemindahan hasil pencernaan bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit dari lumen saluran cerna ke pembuluh darah atau pembuluh limfe.11

Pencernaan dalam tubuh kita terdapat 3 macam yaitu, pencernaan karbohidrat, protein dan

Page 9: PBL BLOK  9

9

lemak. Pencernaan karbohidat terjadi di mulut sampai di brush border di usus halus. Karbohidrat yang ada dimulut dalam bentuk polisakarida akan diubah menjadi disakarida oleh enzim amilase air liur, proses ini berlangsung singkat karena itu dilanjutkan di dalam lambung, pada lambung enzim amilase tidak berkerja karena suasana asam, tetapi proses pemecahan polisakarida tetap berlangsung didalam molekul tersebut, kemudian dilanjutkan di lumen usus dengan bantuan enzim amilase pankreas, yang kemudian akan dilanjutkan di brush border dengan enzim disakaridase, dimanan disini sudah tidak ada karbohidrat dengan bentuk polisakarida. Enzim disakaridase terdiri dari maltase, laktase, dan sukrase. Maltase akan mengubah maltosa menjadi glukosa dan glukosa. Lakatase akan mengubah maltosa menjadi glukosa dan galaktosa. Dan sukrase akan mengubah maltosa menjadi glukosa dan fruktosa. Setelah itu galaktosa dan glukosa akan di transpor aktif ke kapiler sedangkan fruktosa akan pindah ke kapiler melalui difusi terfasilitasi. Penernaan protein dimulai di lambung sampai pada brush border di usus halus, yang akan dicerna dengan enzim pepsin di lambung dan dengan enzim proteolitik (tripsinogen, kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase). Protein akan diubah ke bentuk asam amino dan beberapa fragmen peptida kecil. Peptida kecil ini akan diubah menjadi asam amino di brush border oleh aminopeptidase. Asam amino dengan isomer (L) akan ditranspor secara transpor aktif ke pembuluh darah, sedangkan asam amino dengan isomer (D) akan diserap ke pembulu darah melalui difusi bebas. 11

Pencernaan lemak terjadi dan berakhir di lumen usus halus. Lemak akan diemulsi oleh garam empedu menjadi butiran-butiran yang lebih kecil yang tidak bisa bersatu kembali (efek deterjen). Kemudian butiran-butiran lemak itu akan dicerna oleh enzim lpase menjadi asam lemak dan monogliserol, yang tidak dapat melewati sel epitel usus, karenanya akan dibawa oleh garam empedu dalam bentuk misel, sehingga dapat diserap. Kemudian setelah diserap akan berubah menjadi trigliserida (asam lemak dan monogliserida) yang akan dibungkus oleh lipoprotein menjadi kilomikron. Kilomikron iani akan masuk ke lakteal pusat (sistem limfe) 11

Sistem pencernaan dimulai dari mulut (motilitas, sekresi dan pencernaan), oesophagus (motilitas dan sekresi), lambung (motilitas, sekresi dan pencernaan), usus halus (motilitas, sekresi, pencernaan, dan penyerapan), usus besar (motilitas, sekresi dan penyerapan air), rectum (motilitas) dan akan dikeluarkan sisa pencernaan melalui anus. 11

Pencernaan dimulai ketika makanan memasuki mulut, yang akan mereangsang pengeluaran sekresi lambung untuk mempersiapkan pencernaan. Di mulut ini sudah mulai terjadi pencernaan karbohidrat, makanan ini akan dikunyah dan dicerna, serta dicampur dengan saliva (bolus) untuk memudahkan pergerakan makanan, yang kemudian akan diteruskan ke oesofagus melalui sfingter faringoesofagus. Di oesofagus bolus ini tidak dicerna tetapi hanya terjadi motilitas peristaltic. Kemudian akan masuk ke lambung melewati sfingter gastroesofagus. Di lambung akan masuk ke fundus dan korpus, dimanana disini lebih terjadi penyimpanan gas. Kemudian akan diteruskan ke anturm pylorus, disini akan terjadi perangsangan sel G yang akan mengeluarkan hormone gastrin untuk merangsang chief cell untuk mensekresikan pepsinogen dan HCl serta factor intrinsic oleh sel parietal. Disini terjadi pencernaan protein dan karbohidrat, serta pengasaman bolus menjadi kimus. Kemudian kimus akan disalurkan melalui sfingter pylorus ke duodenum, dimana pada saat penyaluran ini akan terjadi retropulsi yang menyebabkan kimus masuk ke duodenum secara sedikit-sedikit dan membantu pencampuran enzim dengan lebih baik. Kemudian pada usus halus akan dilanjutkan pencernaan karbohidrat, protein dan lemak. Ketika kimus masuk akan merangsang pengeluaran sekretin dan CCK, yang nantinya sekretin akan merangsang sel duktus di pancreas untuk mengsekresikan natrium bikarbonat untuk menetralkan HCl. Dan CCK akan merangsang sel asinus di pancreas untuk menghasilkan enzim amylase, lipase, dan

Page 10: PBL BLOK  9

10

enzim proteolitik. Terdapatnya lemak pada usus halus akan merangsang CCK untuk merangsang kontraksi kantung empedu untuk menyalurkan garam empedu ke usus halus melalui sfingter Oddi. Pada usus halus terjadi juga penyerapan, sampai di ileum terminal, dimana disini terjadi penyerapan vitamin B12 yang diikat oleh factor intrinsic serta penyerapan garam empedu untuk di daur ulang. Kemudian isi ileum akan masuk ke usus besar melalui sfingter ileosekum. Pada usus besar terjadi penyerapan garam dan air.serta disini terjadi aktivitas bakteri untuk mensintesis vitamin yang dapat diserap kolon serta mensintesis selulosa yang tidak dapat dicerna tubuh. Hasil dari fermentasi oleh bakteri ini akan menghasilkan gas yang nantinya merupakan salah satu komposisi dari flatus.11

Kesimpulan

Sistem pencernaan manusia berfungsi untuk untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi oleh seluruh sel-sel di dalam tubuh manusia.Sistem saluran pencernaan ini terdiri dari organ pencernaan yang riil dan juga organ pencernaan tambahan seperti kelenjar liur, pankreas eksokrin dan sistem empedu.Salah satu organ pencernaan yang riil adalah gaster.Gaster terletak pada superosinistra dalam regio abdomen ini merupakan organ yang sangat berperan dalam pencernaan, di dalam organ ini terjadi proses motilitas sampai ke tahap terakhir yaitu absorpi. Dalam tinjauan pustaka ini tentu saja masih banyak sekali kesalahan-kesalahan, oleh karena itu saya bersedia untuk menerima kritik dan saran dari rekan-rekan sekalian.

Daftar Pustaka

1. Pearce EC. Anatomi dna fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Penerbit PT Gramedia;

2005. h.186-7.

2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2004.h.218-47.

3. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC; 2006.h.207-50.

4. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2004.h.39-43.

5. Widjaja IH. Anatomi abdomen. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.h.49-

88.

6. Putz, Reinhard & Reinhard P. Atlas anatomi manusia Sobotta, Jilid 2 Edisi 22.

Jakarta: EGC,2006.

7. Leeson, C. Roland. Buku ajar histologi, Ed5. Jakarta: EGC,1996. 8. Fawcett , Bloom. Buku ajar histologi. Ed.12. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2003. h.536-8.

9. Sherwood L. Fisiologi Manusia: dari sel ke system.ed 2. Jakarta: EGC, 1996.10. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem.ed 6. Jakarta: EGC, 2012: 641-694.