pbl blok 9

Upload: girt-lamberth-robert-uniplaita

Post on 13-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

9

TRANSCRIPT

intoleransi laktosa

organ yang terkait

proses dasar pencernaan

1. Motilitas

Mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan. Seperti otot polos vaskuler, otot polos di dinding saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap serta untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami distensi (peregangan).

Terhadap aktivitas tonik yang terus menerus tersebut, terjadi dua jenis dasar motolitas pencernaan, yaitu gerakan propulsif (mendorong) dan gerakan mencampur. Gerakan propulsif mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan kecepatan yang berbeda-beda, dengan laju propulsi bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap regio saluran pencernaan, yaitu makanan bergerak maju dalam suatu segmen dengan kecepatan yang cukup bagi segmen tersebut untuk melaksanakan tugasnya.

Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, dengan mencampur makanan dengan getah pencernaan, gerakan tersebut membantu pencernaan makanan. Kedua, gerakan tersebut mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.

Pergerakan suatu bahan melintasi saluran pencernaan sebagian besar terjadi akibat kontraksi otot polos di dalam dinding organ-organ pencernaan, dengan pengecualian bahwa motilitas di kedua ujung saluran (mulut sampai bagian awal esofagus dan sfingter anus eksternus di akhir) melibatkan aktivitas otot rangka dan bukan otot polos. Dengan demikian, tindakan mengunyah, menelan, dan defekasi memiliki komponen volunter karena otot-otot rangka berada di bawah kontrol kesadaran, sedangkan motilitas yang dilakukan oleh otot polos di bagian saluran pencernaan lainnya dikontrol oleh mekanisme involunter yang kompleks.

2. Sekresi

Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin yang terletak di sepanjang rute, masing-masing dengan produk sekretorik spesifiknya sendiri. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan, seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sel-sel sekretorik mengekstraksi dari plasma sejumlah besar air dan bahan-bahan mentah yang penting untuk menghasilkan produk skretorik mereka. Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energi, baik untuk transportasi aktif sebagian bahan mentah ke dalam sel (sebagian berdifusi secara pasif) maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh retikulum endoplasma. Sel-sel eksokrin ini memiliki banyak mitokondria untuk menunjang tingginya kebutuhan energi yang diperlukan dalam proses sekresi. Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan direabsorpsi dalam satu bentuk atau bentuk lain untuk dikembalikan ke darah setelah produk sekresi tersebut ikut serta dalam proses pencernaan. Kegagalan proses reabsorpsi menyebabkan hilangnya cairan yang "dipinjam" dari plasma tersebut.

3. Pencernaan

Pencernaan mengacu pada proses penguraian makanan dari yang strukturnya kompleks dibuah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam sistem pencernaan. Manusia mengkonsumsi tiga kategori biokimiawi makanan kaya-energi, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Molekul-molekul besar tersbut tidak mampu menembus membran plasme utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Proses pencernaan menguraikan molekul-molekul makanan besar ini menjadi molekul nutrien yang lebih kecil yang dapat diserap.