patogenesis hiperemesis gravidarum

2
Patogenesis hiperemesis gravidarum: Pada beberapa penelitian, hiperemesis gravidarum diketahui memiliki hubungan dengan Helicobacter pylori, faktor hormonal, faktor psikologi dan faktor sosial (Jamal et al., 2004). Hiperemesis gravidarum terjadi pada awal kehamilan. Pada awal kehamilan tersebut terjadi peningkatan hormon steroid, yang menjadikan waktu transit makanan di usus dan pengosongan lambung lebih lambat, sehingga mengakibatkan muntah (Verberg et al., 2005). Frigo et al dalam Jamal et al. (2004) menyatakan peningkatan hormon steroid juga menyebabkan perubahan pH di saluran pencernaan, sehingga mengaktifkan infeksi Helicobacter pylori. Fausi et al. dalam Jamal et al. (2004) menambahkan bahwa infeksi Helicobacter pylori bisa menyebabkan ulkus peptikus. Faktor hormonal dianggap sebagai faktor utama, dengan adanya penelitian yang menyebutkan bahwa insidensi tertinggi hiperemesis gravidarum terjadi pada level puncak kadar human chorionic gonadotropin (hCG) (Verberg et al., 2005). Creasy et al. dalam Jamal et al. (2004) dan Panesar dan Hershman Verberg et al. (2005) menyebutkan hipotesis mekanisme hubungan hCG dan hiperemesis gravidarum sebagai berikut. Human chorionic gonadotropin

Upload: deyang-wangi-prawiro-pinundhi

Post on 24-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

patogenesis Hg

TRANSCRIPT

Patogenesis hiperemesis gravidarum:Pada beberapa penelitian, hiperemesis gravidarum diketahui memiliki hubungan dengan Helicobacter pylori, faktor hormonal, faktor psikologi dan faktor sosial (Jamal et al., 2004).Hiperemesis gravidarum terjadi pada awal kehamilan. Pada awal kehamilan tersebut terjadi peningkatan hormon steroid, yang menjadikan waktu transit makanan di usus dan pengosongan lambung lebih lambat, sehingga mengakibatkan muntah (Verberg et al., 2005). Frigo et al dalam Jamal et al. (2004) menyatakan peningkatan hormon steroid juga menyebabkan perubahan pH di saluran pencernaan, sehingga mengaktifkan infeksi Helicobacter pylori. Fausi et al. dalam Jamal et al. (2004) menambahkan bahwa infeksi Helicobacter pylori bisa menyebabkan ulkus peptikus.Faktor hormonal dianggap sebagai faktor utama, dengan adanya penelitian yang menyebutkan bahwa insidensi tertinggi hiperemesis gravidarum terjadi pada level puncak kadar human chorionic gonadotropin (hCG) (Verberg et al., 2005). Creasy et al. dalam Jamal et al. (2004) dan Panesar dan Hershman Verberg et al. (2005) menyebutkan hipotesis mekanisme hubungan hCG dan hiperemesis gravidarum sebagai berikut. Human chorionic gonadotropin (hCG) memiliki struktur dan fungsi yang mirip dengan thyroid stimulating hormone (TSH), yang akan menginduksi muntah melalui mekanisme hipertiroid. Goodwin et al. dalam Verberg et al. (2005) menyatakan bahwa hormon tiroid mengalami stimulasi pada awal kehamilan, sehingga juga menginduksi muntah.

Jamal A., Pooransari P., Ansari R. 2004. Relationship between Helicobacter Pylori seropositivity and hyperemesis gravidarum.Acta Medica Iranica. 42(5): 367-370.SUMBER: http://journals.tums.ac.ir/upload_files/pdf/_/418.pdfVerberg, M.F.G., Gillott D.J., Al-Fardan N., Grudzinskas J.G. 2005. Hyperemesis gravidarum, a literature review. Human Reproduction Update.11(5): 527-539.SUMBER: http://humupd.oxfordjournals.org/content/11/5/527.full.pdf