parameter mutu simplisia (lanjutan) fileparameter mutu simplisia (lanjutan) aflatoksin. mikotoksin...

27
PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN

Upload: nguyennguyet

Post on 10-Mar-2019

291 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

PARAMETER MUTU SIMPLISIA

(LANJUTAN)

AFLATOKSIN

Page 2: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

MIKOTOKSIN

Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu selama pertumbuhannya pada bahan pangan maupun pakan.

Mikotoksin mulai dikenal sejak ditemukannya aflatoksin yang menyebabkan Turkey X –disease pada tahun 1960.

Page 3: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

MIKOTOKSIN

• Mikotoksin merupakan senyawa beracun yang diproduksi oleh kapang (mold) atau jamur.

• Mikotoksin yang terkenal adalah Aflatoksin yaitu senyawa beracun yang diproduksi olehAspergillus flavus atau Aspergillus yang lain misalnya Aspergillus Parasiticus. Aflatoksin digolongkan menjadi aflatoksin B (fluoresens biru) dan aflatoksin G ( fluoresen hijau ) serta turunan – turunannya.

Page 4: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Apa itu aflatoksin?

• Aflatoksin merupakan segolongan senyawatoksik (mikotoksin, toksin yang berasal darifungi) yang dikenal mematikan dankarsinogenik bagi manusia dan hewan.

• Spesies penghasilnya adalah segolongan fungi(jenis kapang) dari genus Aspergillus, terutamaA. flavus (dari sini nama "afla" diambil) dan A. parasiticus yang berasosiasi dengan produk-produk biji-bijian berminyak atauberkarbohidrat tinggi

Page 6: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Keberadaan aflatoksin (lanjtn….)

• Aflatoksin juga dapat dijumpai pada susu yang dihasilkan hewan ternak yang memakan produkyang terinfestasi kapang tersebut. Obat jugadapat mengandung aflatoksin bila terinfestasikapang ini.

Page 7: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Faktor resiko

• Kapang penghasil aflatoksin biasanya tumbuhpada penyimpanan yang tidak memperhatikanfaktor kelembaban (min. 7%) dan bertemperaturtinggi.

• Daerah tropis merupakan tempat berkembangbiak paling ideal.

Page 8: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Mengapa penting?

INDONESIA

negara tropis Kelembaban tinggi (RH > 78%)

Suhu hangat ( 25 - 320C)

Ideal untuk pertumbuhan jamur

kerusakan pangan

cemaran mikotoksin

tahan thd faktor karsinogenik

pengolahanembritoxic

toksisitas akut

Page 9: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

1.Aflatoksin

• Aflatoksin berasal dari singkatan Aspergillusflavus toxin. Toksin ini pertama kali diketahuiberasal dari kapang Aspergillus flavus yang berhasil diisolasi pada tahun 1960.

• A. flavus dan A. parasiticus ini tumbuh padakisaran suhu yang jauh, yaitu berkisar dari 10-120C sampai 42-430C dengan suhu optimum 320-330C dan pH optimum 6.

Page 10: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Jenis aflatoksin

• Toksin ini memiliki paling tidak 13 varian,

• yang terpenting adalah B1, B2, G1, G2, M1, danM2.

• Aflatoksin B1 dihasilkan oleh A. flavus dan A. parasiticus, sementara G1 dan G2 hanyadihasilkan oleh A. parasiticus.

• Aflatoksin M1, dan M2 ditemukan pada susu sapidan merupakan epoksida yang menjadi senyawaantara.

Page 11: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Diantara keempat jenis aflatoksin tersebut AFB1

memiliki efek toksik yang paling tinggi.

Mikotoksin ini bersifat karsinogenik,

hepatatoksik dan mutagenik sehingga menjadi

perhatian badan kesehatan dunia (WHO) dan

dikategorikan sebagai karsinogenik gol 1A.

Selain itu, aflatoksin juga bersifat

immunosuppresif yang dapat menurunkan

sistem kekebalan tubuh.

Page 12: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Berbagai hasil penelitian mengenai efek biologik

aflatoksin menunjukkan bahwa aflatoksin

mempunyai kemampuan untuk menginduksi kanker

pada hati ikan, burung, dan mamalia dibandingkan

dengan bahan-bahan kimia yang dapat

menimbulkan kanker hati. Hal ini menunjukkan

bahwa mengkomsumsi bahan pangan yang telah

terkontaminasi aflatoksin sangat berbahaya.

Berbagai Negara telah menentukan standar batas

minimum mikotoksin pada jagung seperti China,

Malaysia, dan Singapura, masing-masing 20 ppb, 35

ppb, 5 ppb. Batas maksimum Aflatoksin yang

diperbolehkan pada makanan di Indonesia

berdasarkan pada Keputusan Kepala BPOM RI No Hk.

00.05.1.4057, AFB1 adalah 20 ppb.

Page 13: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Efek kontaminasi aflatoksin

• Aflatoksin B1, senyawa yang paling toksik, berpotensimerangsang kanker, terutama kanker hati.

• Serangan toksin yang paling ringan adalah lecet (iritasi) ringan akibat kematian jaringan (nekrosis).

• Pemaparan pada kadar tinggi dapat menyebabkansirosis, karsinoma pada hati, serta gangguanpencernaan, penyerapan bahan makanan, danmetabolisme nutrien.

• Toksin ini di hati akan direaksi menjadi epoksida yang sangat reaktif terhadap senyawa-senyawa di dalam sel. Efek karsinogenik terjadi karena basa N guanin padaDNA akan diikat dan mengganggu kerja gen.

Page 14: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Efek kontaminasi aflatoksin

• Keracunan akut (aflatoksikosis), dengan gejalamual, muntah,

• kerusakan hati hingga kematian pada kasus serius

• · Perkembangan anak dan pertumbuhan janinterganggu

• · Metabolisme protein terganggu

• · Kekebalan tubuh menurun

• · Kanker hati (Gambar 1)

Page 15: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Di Indonesia, aflatoksin merupakan mikotoksin yang

sering ditemukan pada produk-produk pertanian dan

hasil olahan . Selain itu, residu aflatoksin dan

metabolitnya juga ditemukan pada produk peternak

seperti susu, telur, dan daging ayam.

Sudjadi et al (1999) melaporkan bahwa 80 diantara 81

orang pasien (66 orang pria dan 15 orang wanita)

menderita kanker hati karena mengkonsumsi oncom,

tempe, kacang goring, bumbu kacang, kecap dan ikan

asin. AFB1, AFG1, dan AFM1 terdeteksi pada contoh liver

dari 58% pasien tersebut dengan konsentrasi diatas 400

µg/kg.

Page 16: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

• Batas maksimum kandungan aflatoksin B1 danaflatoksin total pada produk olahan jagung dankacang tanah adalah masing-masing 20 dan 35 ppb (Keputusan Kepala Badan POM RI No. HK.00.05.1.1405, tahun 2004).

• Pada simplisia 30 ppb (Kepmenkes No. 661/MENKES/SK/VII/1994)

Gb. 2. Foto mikrografAspergillus flavus(Okky S.D.)

Page 17: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Aflatoksin pada simplisia

• Jenis tumbuhan mempunyai kandungan utamaberupa selulosa, yang merupakan sumberkarbon yang baik berbagai jenis mikroorganismepenghasil selulase lebih beresiko ditumbuhikapang

• Penyimpanan simplisia pada kondisi yang tidak terkontrol dengan baik akan menyebabkanhadirnya berbagai jenismikroorganisme,terutama kapang.

Page 18: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

AFLATOKSIN

• Dapat terbentuk pada tahap pra-panen, panen, pasca panen, penyimpanan.

• Menurunkan kualitas

• Kendala dalam perdagangan internasional (Standard max: 20 ppb)

• Menyebabkan gangguan kesehatan

Page 19: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Contoh Hasil penelitian kontaminasi

aflatoksin pada simplisia

• Judul : Gambaran Cemaran Jamur, Jamur Aspergillus flavusdan Aflatoksin pada Simplisia dari Pabrik Jamu di Pulau Jawa

• Oleh : Ani Isnawati,• lima jenis simplisia yang diambil secara purposive dari lima

pabrik di Jakarta dan sekitarnya, lima pabrik di Jawa Tengah dan lima pabrik di Jawa Timur.

• Hasil penelitian angka kapang menunjukkan bahwa jumlahKencur, adas dan Jung rahab masing-masing 33,33% tidakmemenuhi batas persyaratan Kepmenkes No. 661/MENKES/SK/VII/1994, sedangkan Laos 22,22% sertaSembung 11,11%. A. flavus ditemukan pada Adas 77,77% dengan positif aflatoksin B2 55,55% pada Kencur ditemukanA. flavus 33,33% dijumpai positif aflatoksin B1 11,11% danpada Laos, Jung rahab serta Sembung ditemukan A. flavusmasing-masing 11,11%. Jung rahab positif aflatoksin B1 11,11%, Sembung tidak positif aflatoksin.

Page 20: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

A. niger A. flavus A. parasiticus

Page 21: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Jenis-jenis Aspergillus yang ditemukan

pada simplisia jamu (Isworo, 2009)

Page 22: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Species isolat dan potensinya dalam

menghasilkan mikotoksin

Page 23: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Uji cemaran aflatoksin (Parameter

Standar Umum Ekstrak TO)• Prinsip : pemisahan isolat aflatoksin secara

kromatografi lapis tipis

• Prosedur L : kultur A. flavus hasil isolat

• Identifikasi : KLT

• Penampak bercak : biru atau hijau kebiruansetelah lempeng diletakkan di bawah cahaya UV 366nm

Page 24: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Uji A. flavus

• Tahap :• Isolasi dari sampel, diinkubasi pada suhu 20-

25derajat C selama 5-7 hari• Identifikasi :• (A) Mikrokultur : menggunaan mikroskop,

tampak warna konidia hijau kekuningan sangatcerah, berbentuk bulat dengan permukaan kasarbergerigi. Sterig mata uniseriat yaitumempunyai filadia dan metula. Vesikula bulat, konidia bergerigi dan tidak berwarna.

Page 25: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

• (B) : inokulasi pada media lempeng (spot culture)

• Pengamatan dilakukan tanpa mikroskop stereo selama masa inkubasi, meliputi morfologikapang secara keseluruhan.

Page 26: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu

Orange-yellow reverse

at AFPA media

potential aflatoxigenic

fungi

(A. flavus/A.parasiticus )

Jagung terinfeksi jamur

dan jamur yang

berpotensi

menghasilkan

aflatoksin

Page 27: PARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) filePARAMETER MUTU SIMPLISIA (LANJUTAN) AFLATOKSIN. MIKOTOKSIN Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu