mikotoksin bahan pangan

81
1 MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN Prof. DR.Ir. Rizal Syarief, DESS BAHAN KULIAH IPN S-2 & S-3 ASPERGILLUS, PENICILLIUM, FUSARIUM, DAN KAPANG LAINNYA

Upload: maribel-herandez

Post on 30-Dec-2015

291 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Prof. DR.Ir. Rizal Syarief, DESS. MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN. ASPERGILLUS, PENICILLIUM, FUSARIUM, DAN KAPANG LAINNYA. BAHAN KULIAH IPN S-2 & S-3. MIKOTOKSIN. Mikotoksin sebagai hasil metabolisme sekunder dari kapang Pesta rodigous Efek akut pada dosis sangat tinggi - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

11

MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

Prof. DR.Ir. Rizal Syarief, DESS

BAHAN KULIAH IPN S-2 & S-3

ASPERGILLUS, PENICILLIUM, FUSARIUM, DAN KAPANG LAINNYA

Page 2: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

22

Mikotoksin sebagai hasil metabolisme Mikotoksin sebagai hasil metabolisme sekunder dari kapangsekunder dari kapang

Pesta Pesta rodigousrodigous Efek akut pada dosis sangat tinggiEfek akut pada dosis sangat tinggi Kronis Kronis “killing me softly”“killing me softly” Penting dalam food safety :Penting dalam food safety :

TeratogenikTeratogenik KarsinogenikKarsinogenik NefrotoksikNefrotoksik DiuresisDiuresis HaemoragikHaemoragik imunotoksikimunotoksik

MIKOTOKSIN

Page 3: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

COMMON MYCOTOXIN, COMMODITY AFFECTED, AND HEALTH EFFECTS

MycotoxinMycotoxin CommoditCommodityy

Fungal source Fungal source (s)(s) Effects of ingestionEffects of ingestion

Aflatoxin B1, B2

maize, peanuts, and many other commodities

Aspergillus flavusA.ParasiticusA.Nomious

Aflatoxin B1, and naturally occurring mixtures of aflatoxins, identified as potent human carcinogens by IARC. Adverse effects in various animals, especially chickens

Deoxynivalenol/

nivalenol

wheat, maize, barley reported from

Fusariumgraminearu

m Human toxicoses India, China, Japan, and Korea. Toxic to animals, especially pigs

Fusarium crookwellense

Fusarium culmorum

Fumonisin B1

maize Fusarium moniliforme plus several less common species

Suspected by IARC as human carcinogen. Toxic to pigs and poultry. Cause of equine eucoencephalomalacia (ELEM), a fatal disease of horses

Page 4: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

44

COMMON MYCOTOXIN, COMMODITY AFFECTED, AND HEALTH EFFECTS

MycotoxinMycotoxin CommoditCommodityy

Fungal Fungal source source

(s)(s)Effects of ingestionEffects of ingestion

Ochratoxin Ochratoxin AA

barley, barley, wheat, wheat, and many and many other other commoditicommodities es

AspergilluAspergillus s ochraceusochraceus

Suspected by IARC as Suspected by IARC as human carcinogen. human carcinogen. Carcinogenic in laboratory Carcinogenic in laboratory animals and pigsanimals and pigsPenicilliuPenicilliu

m m verrucosuverrucosumm

Patulin Patulin appleapple A. A. clavatus, clavatus, P. P. expansumexpansum, P. , P. patulum, patulum, P. P. aspergilluaspergillus, P. s, P. ByssochlaByssochlamysmys

Immunotoxic, neurotoxicImmunotoxic, neurotoxic

Page 5: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

55

COMMON MYCOTOXIN, COMMODITY AFFECTED, AND HEALTH EFFECTS

MycotoxinMycotoxin CommoditCommodityy

Fungal Fungal source source

(s)(s)Effects of ingestionEffects of ingestion

ZearalenonZearalenonee

maize, maize, wheatwheat

F. F. gramingraminearumearum

Identified by the Identified by the International Agency for International Agency for Research on Cancer (IARC) Research on Cancer (IARC) as a possible human as a possible human carcinogen. Affects carcinogen. Affects reproductive system in reproductive system in female pigsfemale pigs

F. F. culmorculmorumum

F. F. crookwellcrookwellenseense

Page 6: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

66

AFLATOKSIN

Page 7: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

77

AFLATOKSINAFLATOKSIN

AAspergilus spergilus flaflavus vus toksintoksin Kristalin aflatoksin stabil pada Kristalin aflatoksin stabil pada

kondisi tanpa cahaya dan kondisi tanpa cahaya dan pada suhu sampai lebih dari pada suhu sampai lebih dari 100100ooC, C,

termotoleran sampai 250termotoleran sampai 250ooCC peka terhadap basa (NaOH, peka terhadap basa (NaOH,

NHNH33). ).

Page 8: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

88

AFLATOKSINAFLATOKSIN

Keefektifan proses penurunan konsentrasi Keefektifan proses penurunan konsentrasi aflatoksin pada bahan panganaflatoksin pada bahan pangan d dipengaruhi ipengaruhi :: proteinprotein pHpH SuhuSuhu lamanya pengolahanlamanya pengolahan

Page 9: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

99

AFLATOKSINAFLATOKSIN

Terdapat pada:Terdapat pada: jagung dan produk olahannyajagung dan produk olahannya kacang dan produk kacang-kacang dan produk kacang-

kacangankacangan biji kapas, susu, dan biji kapas, susu, dan tree nuttree nuts s

seperti kacang brasil, kacang seperti kacang brasil, kacang pistachio dan walnutpistachio dan walnut

sereal dan produk sereal seperti sereal dan produk sereal seperti pasta, dan mi instan pasta, dan mi instan

Page 10: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

1010

SSITUASI KONTAMINASI ITUASI KONTAMINASI AFLATOKSIN AFLATOKSIN DI INDONESIADI INDONESIA

Tahun Tahun 19901990 17% 17% makanan jajanan menggunakan makanan jajanan menggunakan

kacang tanah (sebagai bumbu) kacang tanah (sebagai bumbu) di Bogor, Jakarta,di Bogor, Jakarta, KarawangKarawang,, Sukabumi Sukabumi

dan Rangkasbitungdan Rangkasbitung

mengandung mengandung ::aflatoksin B1 3.0-60 ppb aflatoksin B1 3.0-60 ppb

aflatoksin B2aflatoksin B2 1.3-30.0 ppb1.3-30.0 ppb

Page 11: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

1111

AFLATOKSINAFLATOKSINSituasi kontaminasi di IndonesiaSituasi kontaminasi di Indonesia

Syarief (1983) melaporkan Syarief (1983) melaporkan ::

gabah yang disimpan pada kadar air tinggi (18% gabah yang disimpan pada kadar air tinggi (18% bb)bb)

memproduksi aflatoksin B1 memproduksi aflatoksin B1

hingga 562 ppb setelah 50 hari penyimpananhingga 562 ppb setelah 50 hari penyimpanan

setelah gabah tersebut diberaskansetelah gabah tersebut diberaskan

kadar aflatoksin B1 pada beras sangat kecil kadar aflatoksin B1 pada beras sangat kecil

yaitu dibawah 5 ppb.yaitu dibawah 5 ppb.

Page 12: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

Tabel kandungan DON pada jagung di dataran tinggi Jawa Tengah tahun 1986

(dalam ppm) 

No

Jumlah sampel

Kondisi sampel

% sampel positif

Kandungan DON (ppm)

Kisaran

Rata-rata

yang (+)

Rata-rata total

1 29 Baik 0% - - -

2 29 Jelek* 31% 0.8-3.0

1.42 0.44

 Keterangan : * sampel jagung yang dikoleksi sengaja dipilih yang keadaannya jelek

(seperti diskolorasi,dsb)

Page 13: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

1313

AFLATOKSINAFLATOKSIN

Detoksifikasi aflatoksinDetoksifikasi aflatoksin1. 1. pengaruh radiasipengaruh radiasi

pengaruh panaspengaruh panas ekstraksi aflatoksinekstraksi aflatoksin Perlakuan fisikPerlakuan fisik

2.2. Perlakuan kimiaPerlakuan kimiaperlakuan asamperlakuan asam perlakuan basaperlakuan basa pengaruh oksidatorpengaruh oksidator

3. 3. Perlakuan biologisPerlakuan biologis

Page 14: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

1414

ANALISIS AFLATOKSINANALISIS AFLATOKSIN

LangkaLangkah dasar :h dasar : Ekstraksi Ekstraksi menghilangkan lemak menghilangkan lemak pembersihan pembersihan pemisahanpemisahan penghitungan penghitungan

Metode kimia untuk analisa aflatoksin pada susu dan produk susu jauh lebih sensitif karena konsentrasi yang ditemukan biasanya sangat rendah (ppb atau ppt)

Metode yang digunakan biasanya TLC, HPLC atau ELISA.

Page 15: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

1515

Deoksinivalenol Deoksinivalenol (DON)(DON)

Page 16: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

1616

Deoksinivalenol (DON)Deoksinivalenol (DON)

mikotoksin jenis trikotesena tipe B mikotoksin jenis trikotesena tipe B yang paling polar dan stabil yang paling polar dan stabil

suatu epoksi-sesquiter-penoid yang suatu epoksi-sesquiter-penoid yang mempunyai :mempunyai : 1 gugus hidroksil primer 1 gugus hidroksil primer 2 gugus hidroksil sekunder 2 gugus hidroksil sekunder gugus karbonil berkonjugasi yang gugus karbonil berkonjugasi yang

membedakannya dengan trikotesena tipe lain.membedakannya dengan trikotesena tipe lain.

Page 17: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

1717

Deoksinivalenol (DON)Deoksinivalenol (DON) diproduksi oleh kapang diproduksi oleh kapang

Fusarium gramineariumFusarium graminearium ( (Gibberella zeaeGibberella zeae) ) F.culmorumF.culmorum

patogen pada tanaman. patogen pada tanaman.

Keberadaan DON kadang disertai oleh mikotoksin Keberadaan DON kadang disertai oleh mikotoksin lain yang dihasilkan oleh lain yang dihasilkan oleh FusariumFusarium seperti zearalenon seperti zearalenon nivalenolnivalenol fumonisin fumonisin

Page 18: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

1818

Deoksinivalenol (DON)Deoksinivalenol (DON)

Banyak terdapat pada kelompok gandum seperti Banyak terdapat pada kelompok gandum seperti wheat, barley, oatwheat, barley, oat, gandum hitam, tepung jagung, , gandum hitam, tepung jagung, sorgum, tritikalus dan berassorgum, tritikalus dan beras

Pembentukan pada tanaman pertanian :Pembentukan pada tanaman pertanian :tergantung pada iklimtergantung pada iklimsangat bervariasi antar daerah dengan geografi sangat bervariasi antar daerah dengan geografi tertentutertentu

Page 19: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

1919

Deoksinivalenol (DON)Deoksinivalenol (DON)

Konsentrasi yang pernah di Konsentrasi yang pernah di deteksi pada bahan pangan:deteksi pada bahan pangan:

barley barley 0.004-9 mg/kg0.004-9 mg/kg jagung jagung 0.003-3.7 mg/kg0.003-3.7 mg/kg oatoat 0.004-0.76 mg/kg0.004-0.76 mg/kg beras beras 0.006-5 mg/kg0.006-5 mg/kg gandum hitam 0.013-0.240 mg/kggandum hitam 0.013-0.240 mg/kg wheatwheat 0.001-6 mg/kg  0.001-6 mg/kg  

Page 20: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

2020

Tabel kontaminasi DON pada jagung di Jawa Barat

Lokasi

Sampel terkontamina

si DON (%)

Kandungan DON (ppm)

Kisaran Rataan

Dataran

tinggi 53.8 0.46-

20.0 3.87

Dataran

rendah84.6 1.92-

21.6 5.66

Page 21: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

2121

Tabel kandungan DON pada jagung komersial di Jawa Tengah (Ali et al, 1998)

Jumlah sampel

% sampel positif

Kandungan DON (ppb)

KisaranRata-rata

yang positifRata-rata total

16 12% 27-32 29.5 3.69

Page 22: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

2222

Pencegahan dan pengendalianPencegahan dan pengendalian DONDON

Pemeriksaan sebelum panenPemeriksaan sebelum panenmereduksi inokulum mereduksi inokulum FusariumFusarium pada debris pada debris hosthost dan dan pada sumber lainnyapada sumber lainnya

rotasi tanaman panganrotasi tanaman panganMisal : rotasi pada Misal : rotasi pada wheatwheat dan jagung dengan dan jagung dengan tanaman tanaman non hostnon host

penggunaan kapangsidapenggunaan kapangsidaPraktek pertanian yang baik Praktek pertanian yang baik

mengeringkan tanaman secepatnya setelah panen mengeringkan tanaman secepatnya setelah panen dan disimpan di tempat yang baikdan disimpan di tempat yang baik

Page 23: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

2323

Pencegahan dan pengendalianPencegahan dan pengendalian DONDON

Penggilingan pada pangan yang Penggilingan pada pangan yang terkontaminasi :terkontaminasi :

Selama proses penggilingan Selama proses penggilingan DON akan DON akan terpecah-pecah terpecah-pecah

konsentrasi tertinggi terdapat di lapisan kulit konsentrasi tertinggi terdapat di lapisan kulit terluar terluar

konsentrasi yang lebih rendah terdapat pada konsentrasi yang lebih rendah terdapat pada tepungnyatepungnya

Keberhasilan metode ini bergantung oleh Keberhasilan metode ini bergantung oleh banyaknya penetrasi kapang kedalam banyaknya penetrasi kapang kedalam endosperma sereal tersebut.endosperma sereal tersebut.

Page 24: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

2424

Pencegahan dan pengendalianPencegahan dan pengendalian DONDON

mencuci bahan pangan yang tercemar mencuci bahan pangan yang tercemar DON larut dalam airDON larut dalam air

secara komersial kurang praktissecara komersial kurang praktismenyebabkan limbahmenyebabkan limbah tahapan proses yang lebih lama.tahapan proses yang lebih lama.

dapat diaplikasikan pada dapat diaplikasikan pada wheatwheat dan dan

maizemaize..

Page 25: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

2525

Pencegahan dan pengendalianPencegahan dan pengendalian DONDON

menggunakan reaksi enzimatis menggunakan reaksi enzimatis adanya adanya pertukaran antar molekul ataupun pertukaran antar molekul ataupun prekursor yang saling berkaitan.prekursor yang saling berkaitan.

Detoksifikasi DON :Detoksifikasi DON :1 Perlakuan fisik1 Perlakuan fisik

2 Perlakuan kimia2 Perlakuan kimia

3 Perlakuan biologi3 Perlakuan biologi

Page 26: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

2626

FUMONISINFUMONISIN

Page 27: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

2727

FUMONISINFUMONISIN

Hidrokarbon panjang yang dihidroksilasi Hidrokarbon panjang yang dihidroksilasi mengandung gugus metal dan amino mengandung gugus metal dan amino Bubuk hidroskopik berwarna putihBubuk hidroskopik berwarna putih larut dalam air, methanol dan asetonitril-airlarut dalam air, methanol dan asetonitril-air Stabil dan tahan panas Stabil dan tahan panas sampai 25sampai 25ooCC Sering terdapat bersamaan dengan Sering terdapat bersamaan dengan

mikotoksin lain (Aflatoksin, DON dan mikotoksin lain (Aflatoksin, DON dan Zearalenon)Zearalenon)

Page 28: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

2828

FUMONISINFUMONISIN TToksin dihasilkan oleh oksin dihasilkan oleh

Fusarium moniliforme (F. verticillioides) Fusarium moniliforme (F. verticillioides) F. proliferatumF. proliferatum F. nygamai F. nygamai F. anthopilum F. anthopilum F. dlamini F. dlamini FF.. napiforme napiforme

Jenis yang paling dikenal yaitu Jenis yang paling dikenal yaitu fumonisin B1 (FB1) fumonisin B1 (FB1) fumonisin B2 (FB2) fumonisin B2 (FB2) fumonisin B3 (FB3)fumonisin B3 (FB3)

Page 29: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

2929

FUMONISINFUMONISIN

Ditemukan terutama pada Ditemukan terutama pada jagungjagung komoditi lain (komoditi lain (beras dan sorgum)beras dan sorgum)

Pada produk jadi ditemukan pada :Pada produk jadi ditemukan pada : sereal sarapan berbahan dasar jagung sereal sarapan berbahan dasar jagung birbir makanan ringanmakanan ringan

Page 30: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

3030

Tabel kandungan FB1 pada bahan pangan dan pakan

di Jawa Barat

LokasiLokasiBahan Bahan

pakan/pakan pakan/pakan unggasunggas

No. No. sampelsampel

Sampel Sampel positifpositif

Kandungan Kandungan FBFB

11 (μg/g) (μg/g)Kandungan rata-rata Kandungan rata-rata

FBFB11 (μg/g) (μg/g)

Bandung Bandung

Jagung Jagung 1111 88 0.47-35.000.47-35.00 11.5411.54

Dedak (rice Dedak (rice bran)bran) 11 11 11.2011.20 11.2011.20

Pakan ayamPakan ayam 11 11 6.456.45 6.456.45

Cianjur Cianjur

JagungJagung 66 66 0.24-24.220.24-24.22 8.158.15

Dedak (rice Dedak (rice bran)bran) 22 22 4.30-9.374.30-9.37 6.836.83

Pakan ayamPakan ayam 33 33 1.07-30.161.07-30.16 11.2411.24

Sukabumi Sukabumi

JagungJagung 77 77 12.40-54.5412.40-54.54 28.3828.38

Dedak (rice Dedak (rice bran)bran) 11 11 2.532.53 2.532.53

BogorBogor

Jagung Jagung 88 88 2.12-5.752.12-5.75 3.543.54

Dedak (rice Dedak (rice bran)bran) 22 22 7.72-11.397.72-11.39 9.569.56

Pakan ayamPakan ayam 11 11 16.5316.53 16.5316.53Sumber: Dharmaputra (2000)

Page 31: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

3131

Tabel kontaminasi fumonisin pada jagung di daerah kasus kanker esofagus

TahunTahun AreaArea %%

Konsentrasi rata-rata Konsentrasi rata-rata (maksimum), ppm(maksimum), ppm TotalTotal

FBFB11 FBFB

22 FBFB33

19891989TinggiTinggi 48.148.1 0.72 0.72

(2.96)(2.96)0.30 0.30

(0.55)(0.55) -- --

Rendah Rendah 25.025.0 0.89 0.89 (1.73) (1.73)

0.45 0.45 (0.45)(0.45) -- --

19951995

Tinggi Tinggi 79.479.4 2.73 2.73 (21.0)(21.0)

0.70 0.70 (4.35)(4.35)

0.38 0.38 (1.66)(1.66)

3.463.46(27.01)(27.01)

Rendah Rendah 50.050.0 2.70 2.70 (8.47)(8.47)

0.59 0.59 (1.22)(1.22)

0.31 0.31 (0.58)(0.58)

3.393.39(10.27)(10.27)

19971997

Tinggi Tinggi 73.373.3 2.03 2.03 (8.29)(8.29)

0.59 0.59 (2.19)(2.19)

0.28 0.28 (1.03)(1.03)

2.742.74(22.51)(22.51)

Rendah Rendah 46.746.7 2.08 2.08 (5.33)(5.33)

0.26 0.26 (1.21)(1.21)

0.24 0.24 (0.62)(0.62)

2.75 2.75 (7.16)(7.16)

Sumber: Yoshizawa et al., (1994)

Page 32: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

3232

Tabel kontaminasi fumonisin pada jagung di daerah kasus kanker esofagus

(Transkei, Afrika Selatan)

LokasiLokasiKonsentrasi fumonisin (ppm)Konsentrasi fumonisin (ppm)

TotalTotalFBFB

11 FBFB22

Daerah Daerah tingkat tingkat rendahrendah- good corn- good corn- moldy corn- moldy corn

0-0.5500-0.550 0-0.1500-0.150 0-0.7000-0.700

0.450-18.9000.450-18.900 0.150-6.7500.150-6.750 0.600-25.6500.600-25.650

Daerah Daerah tingkat tinggitingkat tinggi- good corn- good corn- moldy corn- moldy corn

0.50-7.9000.50-7.900 0-2.2500-2.250 0.050-10.1500.050-10.150

3.450-46.9003.450-46.900 0.900-16.3000.900-16.300 4.350-63.2004.350-63.200

Page 33: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

Tabel kontaminasi fumonisin pada produk pangan berbasis jagung

Macam sampel (n)

Asal sampel

Jumlah dan % positif

Kandungan rata-rata dan kisaran (ppb)

Pustaka

Pop cornPop corn Brisbane-Brisbane-AusraliaAusralia -- 850 (FB850 (FB

11))Maryam Maryam (1999)(1999)

Corn flakesCorn flakes IdemIdem -- 3200 (FB3200 (FB11)) IdemIdem

Corn chipsCorn chips IdemIdem -- 5800 (FB5800 (FB11)) IdemIdem

Taco shellsTaco shells IdemIdem -- 1100 (FB1100 (FB11)) IdemIdem

Tortilla Tortilla chipschips IdemIdem -- 3600 (FB3600 (FB

11)) IdemIdem

JagungJagung QueenslaQueenslandnd -- 2800 (FB2800 (FB

11)) IdemIdem

Page 34: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

3434

Tabel kontaminasi fumonisin pada produk pangan berbasis jagung

Macam sampel (n)

Asal sampel

Jumlah dan % positif

Kandungan rata-rata dan kisaran (ppb)

Pustaka

Jagung (8)Jawa Timur

8 (100) 514.25 (64-1672)Maryam (2000)

Jagung (12) Idem 7 (58.3) 50-1800Maryam (1999)

Jagung (11) Bandung 8 (73) 11540 (470-35000)Maryam (2000)

Jagung (6) Cianjur 6 (100) 8150 (240-24220)Maryam (2000)

Jagung (7) Sukabumi 7 (100) 28380 (1240-54540)Maryam (2000)

Jagung (8) Bogor 8 (100) 3540 (2120-5750)Maryam (2000)

Jagung (16)Jawa

Tengah16 (100) 895 (tertinggi 2970)

Ali et al (1998)

Page 35: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

3535

Tabel kontaminasi fumonisin pada produk pangan berbasis jagung

Macam sampel (n)

Asal sampel

Jumlah dan % positif

Kandungan rata-rata dan kisaran (ppb)

Pustaka

Pop cornPop corn Brisbane-Brisbane-AusraliaAusralia -- 850 (FB850 (FB

11))Maryam Maryam (1999)(1999)

Jagung Jagung olahanolahan

Amerika Amerika SerikatSerikat -- 75-591675-5916 Castelo et Castelo et

al (1998)al (1998)

JagungJagung AustraliaAustralia -- 1000-400001000-40000 Briden et Briden et al (1995)al (1995)

JagungJagung AustraliaAustralia -- 10000 (FB10000 (FB11)) IdemIdem

Jagung Jagung olahanolahan AustraliaAustralia -- 21500 (FB21500 (FB

11)) IdemIdem

Jagung(ELJagung(ELEM)EM)

New New South WSouth W -- 164000 (FB164000 (FB

11)) IdemIdem

Page 36: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

3636

Pencegahan dan PengendalianPencegahan dan Pengendalian FUMONISINFUMONISIN

budidaya yang baik (GAP)budidaya yang baik (GAP) pperlakuan erlakuan ::

menggunakan bahan kimia sebelum penyimpananmenggunakan bahan kimia sebelum penyimpanan secara fisik secara fisik

menurunkan suhumenurunkan suhu memodifikasi atmosfir memodifikasi atmosfir

pemilihan atau skrining jagung sebelum pemilihan atau skrining jagung sebelum diproses diproses

pasca panen pasca panen mengeringkan bahan pangan secepatnyamengeringkan bahan pangan secepatnya

Page 37: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

3737

Analisis mikotoksinAnalisis mikotoksin Ekstraksi fumonisin dari jagung atau produk Ekstraksi fumonisin dari jagung atau produk

berbahan dasar jagung menggunakan metanol berbahan dasar jagung menggunakan metanol cair atau asetinitrilcair atau asetinitril

Dua metode analisis yang valid Dua metode analisis yang valid : be: berbasis rbasis kkromatografi cair (LC)romatografi cair (LC) : : pertukaran anion dari ekstrak pelarutpertukaran anion dari ekstrak pelarut

untuk menganalisis fumonisin B1, B2, and B3 pada untuk menganalisis fumonisin B1, B2, and B3 pada jagung. jagung.

ekstraksi dan kolom immunoafinitas ekstraksi dan kolom immunoafinitas untuk untuk menganalisis menganalisis fumonisin B1 and B2 pada jagung fumonisin B1 and B2 pada jagung

dan cornflakes.dan cornflakes.

Page 38: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

3838

MMetode kromatografi lapis tipis (TLC) dan etode kromatografi lapis tipis (TLC) dan ELISAELISA kombinasi beberapa jenis kombinasi beberapa jenis fumonisin fumonisin

Metode lain Metode lain : : HPLC HPLC

Analisis mikotoksinAnalisis mikotoksinlanjutanlanjutan

Page 39: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

3939

OKRATOKSIN A OKRATOKSIN A

(OTA)(OTA)

Page 40: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

4040

OKRATOKSIN A (OTA)OKRATOKSIN A (OTA)

senyawa kristalin tidak berwarna senyawa kristalin tidak berwarna titik leleh 168titik leleh 168ooC C larut dalam kloroform, metanol, asetonitril, larut dalam kloroform, metanol, asetonitril,

natrium bikarbonat cairnatrium bikarbonat cair molekulnya cukup stabil, dan dapat bertahan molekulnya cukup stabil, dan dapat bertahan

pada produk olahan bahan pangan. pada produk olahan bahan pangan. diproduksi oleh kapang :diproduksi oleh kapang :

Aspergillus ochraceusAspergillus ochraceus. . Penicillium verrucosum, Penicillium verrucosum, P. viridicatumP. viridicatum A. carbonariusA. carbonarius

Page 41: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

4141

OKRATOKSIN A (OTA)OKRATOKSIN A (OTA)

terdapat pada produk terdapat pada produk kopi kopi bir bir buah kering buah kering wine wine kakaokakao kacang-kacangankacang-kacangan

ditemukan pula selama proses pembuatan bir, ditemukan pula selama proses pembuatan bir, roti, sereal sarapan dan pengolahan kopi, pakan roti, sereal sarapan dan pengolahan kopi, pakan dan daging. dan daging.

Page 42: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

4242

Tabel kandungan OTA pada biji kopi di propinsi

Lampung (Dharmaputra et al, 1999)

Tingkatan rantai

distribusi

JumlSam-pel

Jumlah sampel terkontaminasi

OTA

Sampel terkontaminas

i OTA (%)

Kandungan OTA (ppb)

Kisaran Rataan

Petani 20 14 700.3-39.8

18.7

Pedagang pengumpul

20 1 5 - 12.4

Eksportir 20 9 450.3-27.5

10.8

Page 43: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

4343

Tabel kandungan OTA pada biji kopi di propinsi Bengkulu

(Yani, 2004 dalam Dharmaputra, 2005)

Tingkatan rantai

distribusi

Jumlah sampel

Jumlah sampel

terkontaminasi OTA

Sampel terkontamina

si OTA (%)

Kandungan OTA (ppb)

Kisaran Rataan

Petani 30 12 40.00.092-3.736

0.70

Pedagang pengumpu

l (PP) kecamatan

15 8 53.30.083-0.751

0.30

PP Kabupaten

15 5 33.00.162-1.027

0.38

Total 60 25 - - -

Page 44: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

4444

Tabel cemaran OTA pada berbagai komoditas pertanian pangan dan

pakan (Bahri, 2003)

Macam sampel

Asal sampel

Jumlah dan % positif

Kandungan rata-rata dan kisaran (ppb)

Sumber pustaka

Pakan puyuh (1 kasus)

Jawa Tengah

1 (100) 500Stoltz et al

(1988)

Jagung, pabrik

pakan (26)

Jawa Barat (Bogor)

1(4) 3Widiastuti et al

(1988)

Bungkil kelapa

sawit (3)Idem 3(100)

652.37 (7.08-1737.14)

Maryam et al (1994)

Tepung slip (2)

Idem 2(100)1000(262.86-

1737.14)Idem

Page 45: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

4545

Tabel cemaran OTA pada berbagai komoditas pertanian pangan dan

pakan (Bahri, 2003)

Macam sampel

Asal sampel

Jumlah dan % positif

Kandungan rata-rata dan kisaran (ppb)

Sumber pustaka

Dedak (1) Lampung 1(100) 229.09 Idem

Jerami (1) Idem 1(100) 66.29 Idem

Jagung (33)

BD 20(60.6)68.41(8-777.14)

Anonimus (2000)

Pakan ayam (35)

Idem 15(42.9)33.44(4-335.24)

Idem

Pakan burung unta (5)

Jabotabek 3(60) 1.92(1.6-6.4) idem

Page 46: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

4646

Pencegahan dan pengendalianPencegahan dan pengendalian OTAOTA

aktivitas air (aw) bahan pangan dibawah 0.8.aktivitas air (aw) bahan pangan dibawah 0.8. sebelum disimpan harus dikeringkan sebelum disimpan harus dikeringkan Pada tempat penyimpanan dilakukan Pada tempat penyimpanan dilakukan

fumigasifumigasi aerasiaerasi pendinginan pendinginan kontrol atmosfirkontrol atmosfir

menerapkan GAP, GHP dan GMPmenerapkan GAP, GHP dan GMP pengeringan pengeringan penyimpananpenyimpanan sortasi agar biji kopi yang rusak tidak diprosessortasi agar biji kopi yang rusak tidak diproses

pendidihan, pemanggangan, pembakaran ataupun pendidihan, pemanggangan, pembakaran ataupun fermentasifermentasi

Page 47: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

4747

Perlakuan secara fisik Perlakuan secara fisik didetoksifikasi dengan karbon aktif didetoksifikasi dengan karbon aktif

menyerap OTA rata-rata diatas 99% menyerap OTA rata-rata diatas 99%

Perlakuan secara biologi Perlakuan secara biologi dekontaminasi dan detoksifikasi dekontaminasi dan detoksifikasi

memakai mikroorganisme berupa jamur, memakai mikroorganisme berupa jamur, kapang, khamir atau bakteri kapang, khamir atau bakteri

Penanggulangan/detoksifikasi OTA

Page 48: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

4848

Analisis mikotoksinAnalisis mikotoksin Kromatografi zat cair (LC) Kromatografi zat cair (LC)

untuk menganalisis OTA pada :untuk menganalisis OTA pada : jagung, jagung, barley, barley, rye, rye, gandum, gandum, kulit gandum, kulit gandum, makanan berbahan dasar gandum, makanan berbahan dasar gandum, kopi yang sudah dipanggang, kopi yang sudah dipanggang, wine dan bir. wine dan bir.

Kisaran yang dapat dideteksi Kisaran yang dapat dideteksi 0.03 0.03 µµg/kg pada g/kg pada winewine dan dan beerbeer 0.30.3––0.6 0.6 µµg/kg pada komoditas pangan lainnyag/kg pada komoditas pangan lainnya

Metode TLC Metode TLC : : mendeteksi OTA pada pangan dengan mendeteksi OTA pada pangan dengan konsentrasikonsentrasi > > 5 µg/kg 5 µg/kg

Page 49: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

4949

PATULINPATULIN

Page 50: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

5050

PATULINPATULIN

kristal tidak berwarnakristal tidak berwarna titik leleh 110titik leleh 110ooC C larut dalam air, metanol, etanol, aseton, larut dalam air, metanol, etanol, aseton,

etil asetat, amil asetat, dietil eter, dan etil asetat, amil asetat, dietil eter, dan benzenbenzen

stabil pada kondisi asam dan pada stabil pada kondisi asam dan pada pemanasan sampai 100pemanasan sampai 100ooC. C.

dapat terdekomposisi pada air destilasi. dapat terdekomposisi pada air destilasi.

Page 51: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

5151

PATULINPATULIN

dihasilkan oleh dihasilkan oleh PenicilliumPenicillium dan dan Aspergillus Aspergillus A. clavatus, A. clavatus, P. expansum, P. expansum, P. patulum, P. patulum, P. aspergillus P. aspergillus P. ByssochlamysP. Byssochlamys

P. expansum P. expansum terdapat pada jus apelterdapat pada jus apel apel merupakan sumber utama dari patulin.apel merupakan sumber utama dari patulin.

mengkontaminasi : apel, anggur, pir, sayuran, sereal dan makanan ternak yang

disimpan dalam gudang

Page 52: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

5252

Pencegahan dan pengendalianPencegahan dan pengendalian PATULINPATULIN

tidak menggunakan buah tidak menggunakan buah apel yang sudah terlalu apel yang sudah terlalu matang atau busuk dan matang atau busuk dan berjamur berjamur

menerapkan GMP menerapkan GMP menyimpan bahan baku menyimpan bahan baku

lebih baiklebih baik

Page 53: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

5353

AnalisisAnalisis MikotoksinMikotoksin PATULINPATULIN

Ekstraksi menggunakan etil asetatEkstraksi menggunakan etil asetatdepektinasi sebelum ekstraksi depektinasi sebelum ekstraksi untuk untuk

sampel jus buah yang tidak begitu encersampel jus buah yang tidak begitu encermetode TLC atau HPLC dengan deteksi metode TLC atau HPLC dengan deteksi

UV UV metode kromatografi gas atau GC/MS metode kromatografi gas atau GC/MS

untuk meyakinkan atau mengkonfirmasi untuk meyakinkan atau mengkonfirmasi keberadaan patulin dalam sampelkeberadaan patulin dalam sampel

Page 54: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

5454

JUSTIFIKASI DALAM MENETAPKAN REGULASI JUSTIFIKASI DALAM MENETAPKAN REGULASI MIKOTOKSIN DALAM PANGANMIKOTOKSIN DALAM PANGAN

1.1.Latar belakangLatar belakang Kondisi Indonesia yang lembab dan beriklim tropis, Kondisi Indonesia yang lembab dan beriklim tropis,

menyebabkan bahan pangan/pakan dan produk olahannya menyebabkan bahan pangan/pakan dan produk olahannya mudah terserang oleh kapang penghasil toksin.mudah terserang oleh kapang penghasil toksin.

2.2.RegulasiRegulasio CodexCodexo ECECo Negara lain : Australia, Jepang, dllNegara lain : Australia, Jepang, dll

3.3.Toksisitas dan keamanan kontaminasi/cemaran :Toksisitas dan keamanan kontaminasi/cemaran : Karsinogenik, teratogenik, mutagenik, hepatotoksik, nefrotoksik, Karsinogenik, teratogenik, mutagenik, hepatotoksik, nefrotoksik,

estrogenik, haemorhagic, diuretik, nausea, vomiting.estrogenik, haemorhagic, diuretik, nausea, vomiting. Umumnya berefek kronisUmumnya berefek kronis Resisten : termotoleranResisten : termotoleran

Page 55: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

5555

Pertimbangan dalam menetapkan batas Pertimbangan dalam menetapkan batas maksimum mikotoksin dalam panganmaksimum mikotoksin dalam pangan

1.1. Mikotoksin yang menyebabkan Mikotoksin yang menyebabkan dampak kesehatan terbesar bagi dampak kesehatan terbesar bagi manusiamanusia

2.2. Komoditas tertentu yang Komoditas tertentu yang cenderung terkontaminasi oleh cenderung terkontaminasi oleh mikotoksin, misalnya:mikotoksin, misalnya:

jagung lebih mudah terkontaminasi jagung lebih mudah terkontaminasi oleh aflatoksin dan fumonisin, oleh aflatoksin dan fumonisin,

gandum/terigu lebih mudah gandum/terigu lebih mudah terkontaminasi oleh DON,terkontaminasi oleh DON,

Page 56: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

5656

kacang tanah lebih mudah kacang tanah lebih mudah terkontaminasi oleh aflatoksin terkontaminasi oleh aflatoksin

produk olahan apel lebih mudah produk olahan apel lebih mudah terkontaminasi oleh patulin.terkontaminasi oleh patulin.

3.3. Komoditas yang digunakan dalam Komoditas yang digunakan dalam produk pangan khusus bayi, balita, produk pangan khusus bayi, balita, bumil, dan busui.bumil, dan busui.

4.4. Kemampuan produsen dan importasi Kemampuan produsen dan importasi produk panganproduk pangan

Page 57: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

Alasan komoditas pertanian Alasan komoditas pertanian sebagai bahan baku industri sebagai bahan baku industri

pangan diatur dalam draft RSNI pangan diatur dalam draft RSNI ini berdasarkan:ini berdasarkan:

1.1. Komoditas tersebut merupakan Komoditas tersebut merupakan komoditas prioritas berdasarkan komoditas prioritas berdasarkan program revitalisasi program revitalisasi

2.2. Komoditas tersebut potensial Komoditas tersebut potensial terkontaminasi mikotoksin terkontaminasi mikotoksin

3.3. Komoditas tersebut merupakan Komoditas tersebut merupakan bahan baku strategis untuk bahan baku strategis untuk industri panganindustri pangan

4.4. Komoditas tersebut memiliki nilai Komoditas tersebut memiliki nilai ekspor/imporekspor/impor

Page 58: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

5858

TAHAP PENYUSUNAN

1.1. PENGUMPULAN MATERI PENGUMPULAN MATERI REGULASI DIBERBAGAI NEGARA KAJIAN KEAMANAN

2.2. PEMBAHASAN KAJIAN KEAMANAN PEMBAHASAN KAJIAN KEAMANAN 3.3. PENETAPAN JENIS MIKOTOKSIN YANG PENETAPAN JENIS MIKOTOKSIN YANG

AKAN DIATUR AKAN DIATUR 4.4. PEMBAHASAN BATAS MAKSIMUM PEMBAHASAN BATAS MAKSIMUM

MIKOTOKSIN DALAM PANGAN MIKOTOKSIN DALAM PANGAN 5.5. PENYUSUNAN DRAFT RSNIPENYUSUNAN DRAFT RSNI

Page 59: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

NoNo MikotoksinMikotoksin Jumlah negara yang mengatur Jumlah negara yang mengatur (Total = 103 negara)(Total = 103 negara)

Jumlah negaraJumlah negara %%

11 Aflatoksin BAflatoksin B11 6666 64,0864,08

22 Aflatoksin MAflatoksin M11 6868 66,0266,02

33 Aflatoksin MAflatoksin M22 11 0,970,97

44 Aflatoksin GAflatoksin G11 11 0,970,97

55 Aflatoksin BAflatoksin B11GG11 44 3,883,88

66 Aflatoksin BAflatoksin B22GG11GG22 11 0,970,97

77 Aflatoksin BAflatoksin B11BB22GG11GG22 8282 79,6179,61

88 Aflatoksin BAflatoksin B11BB22GG11GG33 11 0,970,97

99 Aflatoksin BAflatoksin B11BB22GG11GG22MM11MM22 11 0,970,97

1010 Aflatoksin total (AFT)Aflatoksin total (AFT) 22 1,941,94Lanjut .........

REGULASI MIKOTOKSIN

Page 60: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

No Mikotoksin Jumlah negara yang mengatur (Total = 103 negara)

Jumlah negara %

1111 Agaric AcidAgaric Acid 22 1,941,94

1212 Deoxynivalenol (DON)Deoxynivalenol (DON) 3939 37,8637,86

1313 ergotergot 33 2,912,91

1414 Fumonisin BFumonisin B11 33 2,912,91

1515 Fumonisin BFumonisin B11BB22 33 2,912,91

1616 Fumonisin BFumonisin B11BB22BB33 11 0,970,97

1717 Ochratoxin AOchratoxin A 4141 39,8139,81

1818 PatulinPatulin 5151 49,5149,51

1919 PhomopsinsPhomopsins 22 1,941,94

2020 SterigmatocystinSterigmatocystin 22 1,941,94

2121 T-2 ToxinT-2 Toxin 1010 9,719,71

2222 ZearalenoneZearalenone 1919 18,4518,45

2323 Total of other mycotoxinsTotal of other mycotoxins 11 0,970,97

Page 61: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

6161

Mikotoksin yang diatur antara lain :

1.1. aflatoksin aflatoksin

2.2. deoksinivalenol (DON)deoksinivalenol (DON)

3.3. fumonisinfumonisin

4.4. okratoksin Aokratoksin A

5.5. patulinpatulin

Page 62: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

Batas maksimum kandungan aflatoksin dalam Batas maksimum kandungan aflatoksin dalam panganpangan

No. Pangan Jenis

Batas maksimum (ppb)

1 Susu dan Minuman Berbasis Susu

M1 0,5 24 negara mengatur 0,5 ppb (termasuk CAC 2003); 34 negara mengatur 0,05 ppb 2 Susu Fermentasi

dan Produk Susu Hasil Hidrolisa Enzim Renin (Tawar)

M1 0,5

3 Susu Kental dan Analognya (Tawar)

M1 0,5

44 Krim (Tawar) dan Krim (Tawar) dan SejenisnyaSejenisnya

M1M1 0,50,5

Page 63: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

6363

Batas maksimum kandungan aflatoksin dalam pangan

No. Pangan JenisBatas

maksimum (ppb)

5 Susu Bubuk dan Krim Bubuk dan Bubuk Analog (Tawar)

M1 5 Argentina, Brazil, Mauritius, Paraguay, Taiwan, Uruguay, Venezuela 5 ppb; Bulgaria 0,4 ppb; Iran, Maroko, Turki, Ukraina 0,5 ppb; Siria 0,05 ppb

6 Keju dan Keju Analog

M1 0,5 Argentina, Brazil, Mauritius, Paraguay, Taiwan, Uruguay, Venezuela 5 ppb; Iran, Maroco, Turki, Ukraina 0,5 ppb; Bulgaria 0,4 ppb; Siria 0,05 ppb.

Page 64: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

6464

Lanjutan ....Lanjutan ....

No. No. PanganPangan JeniJeniss

Batas Batas maksimumaksimum (ppb)m (ppb)

77 Makanan Pencuci Makanan Pencuci Mulut Berbahan Mulut Berbahan Dasar Susu Dasar Susu (Misalnya Puding, (Misalnya Puding, Yogurt Berperisa Yogurt Berperisa atau Yogurt atau Yogurt dengan Buah)dengan Buah)

M1M1 0,50,5 24 negara mengatur 24 negara mengatur 0,5 ppb (termasuk 0,5 ppb (termasuk CAC 2003); CAC 2003); 34 negara mengatur 34 negara mengatur 0,05 ppb0,05 ppb

88 Whey dan Produk Whey dan Produk Whey, Kecuali Keju Whey, Kecuali Keju WheyWhey

M1M1 0,50,5

Page 65: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

6565

Lanjutan ....Lanjutan ....

No. No. PanganPangan JenisJenisBatas Batas

maksimumaksimum (ppb)m (ppb)

99 Kacang tanah dan Kacang tanah dan produk olahanproduk olahan

B1B1 2020 15 negara mengatur 5 15 negara mengatur 5 ppb; ppb; 4 negara mengatur 10 4 negara mengatur 10 ppb; Jordania 15 ppb; ppb; Jordania 15 ppb; Cina, Hongkong 20 Cina, Hongkong 20 ppb. ppb. Data penelitian di Data penelitian di Jabotabek tahun 1990 : Jabotabek tahun 1990 : 17% sampel17% sampel mengandung 3.0-60 ppb mengandung 3.0-60 ppb aflatoksin B1.aflatoksin B1.

TotalTotal 3535 Malaysia 35 ppb; Malaysia 35 ppb; 14 negara mengatur 20 14 negara mengatur 20 ppb; ppb; 10 negara mengatur 15 10 negara mengatur 15 ppb (termasuk CAC ppb (termasuk CAC 2003, Australia); 2003, Australia); Jordania, Srilanka 30 Jordania, Srilanka 30 ppbppb

Page 66: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

6666

Lanjutan ....Lanjutan ....

No. No. PanganPangan JenisJenis

Batas Batas maksimmaksim

um um (ppb)(ppb)

1010 Jagung dan Jagung dan produk olahanproduk olahan

B1B1 2020 27 negara mengatur 27 negara mengatur 5 ppb; 5 ppb; Egypt 10 ppb; Egypt 10 ppb; Cina 20 ppb, Cina 20 ppb, Jordania 15 ppbJordania 15 ppb

TotalTotal 3535 Malaysia, Costa Rica Malaysia, Costa Rica 35 ppb35 ppb

Page 67: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

6767

Batas maksimum kandungan Batas maksimum kandungan

deoksinivalenol dalam pangandeoksinivalenol dalam pangan

No. No. PanganPangan

Batas Batas maksimumaksimu

m m (ppb)(ppb)

11 GandumGandum 20002000 Canada 2000 ppb; Canada 2000 ppb; Ukraina 500 ppb; Ukraina 500 ppb; EU 2005 : 1750 ppbEU 2005 : 1750 ppb

22 JagungJagung 10001000 Bulgaria, Cina, Iran 1000 ppb; Bulgaria, Cina, Iran 1000 ppb; Rep. Czech 2000 ppb; Rep. Czech 2000 ppb; EU 2005 : 1750 ppb. EU 2005 : 1750 ppb. Data penelitian pada jagung Data penelitian pada jagung komersial di Jawa Tengan tahun komersial di Jawa Tengan tahun 1998 : 12% sampel positif 1998 : 12% sampel positif mengandung DON rata-rata 29,5 mengandung DON rata-rata 29,5 ppbppb

Page 68: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

6868

Batas maksimum kandungan Batas maksimum kandungan

deoksinivalenol dalam pangandeoksinivalenol dalam pangan

No. PanganBatas

maksimum (ppb)

3 Produk olahan jagung sebagai bahan baku

1000regulasi EU 2005 : 750 ppb

4 Produk olahan terigu sebagai bahan baku

1000 Canada 1200 ppb (untuk terigu)regulasi EU 2005 : 750 ppb

Page 69: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

6969

Lanjutan ...Lanjutan ...

No. No. PanganPanganBatas Batas

maksimum maksimum (ppb)(ppb)

55 Produk olahan Produk olahan terigu siap terigu siap konsumsi (pastri, konsumsi (pastri, roti, biskuit, roti, biskuit, snack) snack)

500500 regulasi EU 2005 dan regulasi EU 2005 dan Ukraina :500 ppb Ukraina :500 ppb Jepang 1100 ppbJepang 1100 ppbChina, Iran, Ukraina, USA, China, Iran, Ukraina, USA, Uruguay : 1000 ppbUruguay : 1000 ppbArmenia, Belarus, Estonia, Armenia, Belarus, Estonia, Moldova, Rusia : 700 ppb.Moldova, Rusia : 700 ppb.

66Pasta dan mie Pasta dan mie serta produk serta produk sejenisnya sejenisnya

750750 regulasi EU 2005 : 750 ppb

produk ini perlu pengolahan lebih lanjut

77 MP-ASI berbasis MP-ASI berbasis terigu terigu

200200 regulasi EU 2005 dan Ukraina 200 ppb;Canada 600 ppbBelarusia tidak mengizinkanharus lebih rendah dari kategori pangan lainnya karena dikonsumsi oleh balita.

Page 70: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

7070

Batas maksimum kandungan fBatas maksimum kandungan fumonisin umonisin B1+B2 B1+B2 dalam pangandalam pangan

No. No. PPangananganBatas Batas

maksimum maksimum (ppb)(ppb)

1 Jagung 2000 Cuba 1000 ppb (FB1); Amerika Serikat mengatur 2000-4000 ppb (FB1+ B2 + B3); Iran, Swiss, Bulgaria 1000 ppb (FB1 + FB2); EU 2005 : 2000 ppb (FB1+B2). Data penelitian tahun 2000 pada jagung di Jawa Timur menunjukkan 100% positif mengandung fumonisin rata-rata 514,25 ppb; di Bandung 73% mengandung fumonisin rata-rata 11540 ppb; di Cianjur 100% mengandung fum rata-rata 8150 ppb; di Sukabumi 100% mengandung fum rata-rata 28380 ppb; di Bogor 100% mengandung fum rata-rata 3540 ppb;

Page 71: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

7171

Lanjutan ....Lanjutan ....

No. No. PPangananganBatas Batas

maksimum maksimum (ppb)(ppb)

2 Produk olahan jagung sebagai bahan baku

2000 regulasi EU 2005 (FB1+B2) 1000 ppbPerancis mengatur 1000-3000 ppb (FB1) Amerika Serikat mengatur 2000-4000 ppb (FB1+ B2 + B3)

3 Produk olahan jagung siap konsumsi (corn flakes, popcorn, corn chips)

1000 Cuba 1000 ppb (FB1)Iran, Swiss, Bulgaria 1000 ppb (FB1 + FB2)regulasi EU 2005 400 ppb(FB1 + FB2)Perancis mengatur 1000-3000 ppb (FB1)Amerika Serikat mengatur 2000-4000 ppb (FB1+ B2 + B3)

Page 72: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

7272

Batas maksimum kandungan Batas maksimum kandungan ookratoksin A kratoksin A dalam pangandalam pangan

NoNo..

PanganPanganBatas Batas

maksimum maksimum (ppb)(ppb)

11 Serealia Serealia (padi, (padi, jagung, jagung, sorgum, sorgum, gandum) gandum)

55 Eropa, Turki, Slovenia, Spanyol, Eropa, Turki, Slovenia, Spanyol, Swedia, Portugal, Polandia, Swedia, Portugal, Polandia, Norwegia, Nederland, Liechtenstein, Norwegia, Nederland, Liechtenstein, Lithuania, Luxembourg, Italia, Lithuania, Luxembourg, Italia, Islandia, Irlandia, Hungaria, Islandia, Irlandia, Hungaria, Finlandia, Francis, Jerman, Yunani, Finlandia, Francis, Jerman, Yunani, Denmark, Bulgaria, Belgia, Austria Denmark, Bulgaria, Belgia, Austria (24 negara yang mengatur OTA pada (24 negara yang mengatur OTA pada serealia sebagai bahan baku sebesar serealia sebagai bahan baku sebesar 5 ppb). 5 ppb). Data penelitian tahun 2000 pada Data penelitian tahun 2000 pada jagung menunjukkan 60,6% positif jagung menunjukkan 60,6% positif mengandung OTA rata-rata 68,41 mengandung OTA rata-rata 68,41 ppb.ppb.

Page 73: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

7373

Batas maksimum kandungan Batas maksimum kandungan ookratoksin A kratoksin A dalam pangandalam pangan

No. No. PanganPanganBatas Batas

maksimum maksimum (ppb)(ppb)

2 Produk olahan serealia sebagai bahan baku

5 Eropa, Turki, Slovenia, Spanyol, Swedia, Portugal, Polandia, Norwegia, Nederland, Liechtenstein, Lithuania, Luxembourg, Italia, Islandia, Irlandia, Hungaria, Finlandia, Francis, Jerman, Yunani, Denmark, Bulgaria, Belgia, Austria (24 negara yang mengatur OTA pada serealia sebagai bahan baku sebesar 5 ppb)

Page 74: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

7474

Lanjutan ...Lanjutan ...

No. No. PanganPanganBatas Batas

maksimum maksimum (ppb)(ppb)

3 Produk olahan serealia siap konsumsi

3 EU 2005, Turki, Slovenia, Spanyol, Swedia, Portugal, Polandia, Norwegia, Nederland, Liechtenstein, Lithuania, Luxembourg, Italia, Islandia, Irlandia, Hungaria, Finlandia, Francis, Jerman, Yunani, Denmark, Republik Czech, Bulgaria, Belgia, Austria (25 negara dari 33 negara yang mengatur OTA pada produk serealia siap konsumsi)

Page 75: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

7575

Lanjutan ...Lanjutan ...

No. No. PanganPanganBatas Batas

maksimum maksimum (ppb)(ppb)

4 MP-ASI berbasis serealia

0.5 regulasi EU 2005, Italia, Switzerland 0,5 ppbCekoslovakia, Iran, Slovakia 1 ppbRomania 5 ppb

5 Rempah-rempah 20 Switzerland 20 ppb; Bulgaria 10 ppb

Page 76: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

7676

Lanjutan ...Lanjutan ...

No. PanganBatas

maksimum (ppb)

6 Buah anggur kering termasuk kismis

10 EU 2005, Turki, Swedia, Spanyol, Slovenia, Portugal, Polandia, Norwegia, Netherland, Lixembourg, Lithuania, Liechtenstein, Italia, Irlandia, Iran, Islandia, Hungaria, Yunani, Jerman, Francis, Finlandia, Denmark, Belgia, Austria 10 ppb (24 negara dari 26 negara yang mengatur OTA pada buah kering)

7 Sari buah anggur

2 regulasi EU 2005 2 ppb; Bulgaria 3 ppb; Italia 50 ppb

8 Kopi sangrai termasuk kopi bubuk

5 regulasi EU 2005 dan Cuba 5 ppb; Bulgaria, Italia 4 ppb; Yunani 20 ppb; Hungaria 10 ppb; Singapura 2,5 ppb; Uruguay 50 ppb.

9 Kopi instant 10 regulasi EU 2005 10 ppb

10 Bir 0.2 Italia, Bulgaria 0.2 ppb

Page 77: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

7777

Batas maksimum kandungan patulin Batas maksimum kandungan patulin

dalam pangandalam pangan

NoNo PanganPanganBatas Batas

maksimum maksimum (ppb)(ppb)

11 Buah apel segarBuah apel segar 5050 Singapura 50 ppbSingapura 50 ppb

22 Buah apel Buah apel dalam kalengdalam kaleng

5050 Ukraina, Slovakia, Singapura, Ukraina, Slovakia, Singapura, Rusia, Hungaria, Estonia, Cuba, Rusia, Hungaria, Estonia, Cuba, Belarus.Belarus.

(8 negara yang mengatur PAT pada (8 negara yang mengatur PAT pada buah apel dalam kaleng sebesar 50 buah apel dalam kaleng sebesar 50 ppb)ppb)

33 Puree apelPuree apel 2525 Eropa, UK, Swedia, Spanyol, Eropa, UK, Swedia, Spanyol, Slovenia, Portugal, Norwegia, Slovenia, Portugal, Norwegia, Netherland, Lixembourg, Netherland, Lixembourg, Liechtenstein, Italia, Irlandia, Liechtenstein, Italia, Irlandia, Islandia, Yunani, Jerman, Francis, Islandia, Yunani, Jerman, Francis, Finlandia, Denmark, Belgia, Austria.Finlandia, Denmark, Belgia, Austria.(20 negara yang mengatur PAT (20 negara yang mengatur PAT pada puree apel sebesar 25 ppb)pada puree apel sebesar 25 ppb)

Page 78: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

7878

Lanjutan ...Lanjutan ...

NoNo PanganPanganBatas Batas

maksimum maksimum (ppb)(ppb)

4 Sari buah apel 50 Codex, Eropa, Uruguay, USA, UK, Turki, Switzerland, Spanyol, Swedia, Slovenia, Singapura, Serbia&Montenegro, Rusia, Rumania, Portugal, Polandia, Norwegia, Netherland, Maroko, Moldova, Lixembourg, Liechtenstein, Latvia, Korea, Jepang, Italia, Israel, Irlandia, Iran, Islandia, Yunani, Jerman, Francis, Finlandia, Denmark, Cuba, Kroasia, Cina, Bulgaria, Belgia, Austria : 50 ppb

(41 negara dari 44 negara yang mengatur PAT pada sari buah dan nectar apel)

5 nektar apel 50

Page 79: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

7979

Lanjutan ...Lanjutan ...

NoNo PanganPanganBatas Batas

maksimum maksimum (ppb)(ppb)

6 MP-ASI berbasis apel

10 Eropa, UK, Swedia, Spanyol, Slovenia, Portugal, Norwegia, Netherland, Lixembourg, Liechtenstein, Italia, Irlandia, Islandia, Yunani, Jerman, Francis, Finlandia, Denmark, Belgia, Austria.(20 negara dari 21 negara yang mengatur PAT pada MP-ASI berbasis apel sebesar 10 ppb)

7 Minuman beralkohol berbasis apel

50 Eropa, UK, Swedia, Spanyol, Slovenia, Portugal, Norwegia, Netherland, Lixembourg, Liechtenstein, Italia, Irlandia, Islandia, Yunani, Jerman, Francis, Finlandia, Denmark, Belgia, Austria.(20 negara yang mengatur PAT pada minuman beralkohol berbasis apel sebesar 50 ppb)

Page 80: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

8080

TEAM WORKS

MEANS

WORKING

TOGETHER

WINNING

TOGETHER

TerimaKasih

Page 81: MIKOTOKSIN BAHAN PANGAN

8181

TEAM WORKS

MEANS

WORKING

TOGETHER

WINNING

TOGETHER

TerimaKasih