new bab iv nas.doc

15
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil sebagai berikut 1. Analisis Univariat a. Kadar Hb Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi kadar Hb pasien DBD (Laki- laki) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013 Kadar Hb Frekuensi Persentase (%) < 13,5 gr/dl 57 98,3 > 18,0 gr/dl 1 1,7 58 100 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar kadar Hb pasien DBD (laki-laki) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013 adalah < 13,5 gr/dl yaitu sebanyak 57 orang (98,3%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi kadar Hb pasien DBD (Perempuan) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013 Kadar Hb Frekuensi Persentase (%) < 12,0 gr/dl 10 29,4 44 1 8

Upload: nasrudin

Post on 18-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: New Bab IV Nas.doc

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil sebagai berikut

1. Analisis Univariat

a. Kadar Hb

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi kadar Hb pasien DBD (Laki-laki) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Kadar Hb Frekuensi Persentase (%)< 13,5 gr/dl 57 98,3> 18,0 gr/dl 1 1,7

58 100

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar kadar Hb pasien

DBD (laki-laki) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

adalah < 13,5 gr/dl yaitu sebanyak 57 orang (98,3%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi kadar Hb pasien DBD (Perempuan) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Kadar Hb Frekuensi Persentase (%)< 12,0 gr/dl 10 29,4> 16,0 gr/dl 24 70,6

58 100

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar kadar Hb pasien

DBD (perempuan) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun

2013 adalah > 16,0 gr/dl yaitu sebanyak 24 orang (70,6%).

44

18

Page 2: New Bab IV Nas.doc

b. Trombosit

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Trombosit pasien DBD di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Trombosit Frekuensi Persentase (%)< 150.000 mm3 67 72,8> 400.000 mm3 25 27,2

92 100

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar jumlah trombosit

pasien DBD di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

adalah < 150.000 mm3 yaitu sebanyak 67 orang (72,8%).

c. Hematrokrit

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hematokrit Pasien DBD (Laki-laki) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Hematokrit Frekuensi Persentase (%)< 40% 57 98,3> 52% 1 1,7

58 100

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar hematokrit pasien

DBD (laki-laki) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

adalah < 40% yaitu sebanyak 57 orang (98,3%).

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hematokrit Pasien DBD (Perempuan) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Hematokrit Frekuensi Persentase (%)< 38% 10 29,4> 48% 24 70,6

58 100

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar hematokrit pasien

DBD (perempuan) di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun

2013 adalah > 48% yaitu sebanyak 24 orang (70,6%).

45

Page 3: New Bab IV Nas.doc

d. Leukosit

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jumlah Tombosit pasien DBD di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Leukosit Frekuensi Persentase (%)< 4.000 mm3 65 73,9> 11.000 mm3 24 26,1

92 100

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar jumlah leukosit

pasien DBD di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

adalah < 4.000 mm3 yaitu sebanyak 65 orang (73,9%).

e. Derajat Klinik DBD

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Derajat Klinik Pasien DBD di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Derajat Klinis Frekuensi Persentase (%)Derajat I 26 26,3Derajat II 60 65,2Derajat III 4 4,3Derajat IV 2 2,2

92 100

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebagian besar derajat klinis pasien

DBD di RSUD dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013 adalah

derajat II yaitu sebanyak 60 orang (65,2%).

46

Page 4: New Bab IV Nas.doc

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan hasil pemeriksaan darah rutin hemoglobin dengan derajat klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

1) Laki-laki

Tabel 4.8 Hubungan hasil pemeriksaan darah rutin hemoglobin dengan derajat klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Kadar HbDerajat Klinis DBD

Total ORCI

95%

ρ-valueDerajat I Derajat

IIDerajat

IIIDerajat

IV< 13,5 gr/dl

< 18,0 gr/dl

1(1,8%)

1(100%)

50(97,7%)

0(0%)

4(7,0%)

0(0,0%)

2(3,5%)

0(0,0%)

57(100%)

1(100%) 0,000

Total 2(3,4%)

50(86,2%)

4(6,9%)

4(3,4%)

58(100%)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden dengan kadar Hb <

13,5 gr/dl dengan derajat I sebanyak 1 orang (1,8%), responden dengan

kadar Hb < 13,5 gr/dl dengan derajat II sebanyak 50 orang (97,7%),

responden dengan kadar Hb < 13,5 gr/dl dengan derajat III sebanyak 4

orang (7,0%) dan responden dengan kadar Hb < 13,5 gr/dl dengan derajat

IV sebanyak 2 orang (3,5%).

Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,000 (p-value < 0,05) yang berarti

ada hubungan hasil pemeriksaan darah rutin hemoglobin dengan derajat

klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

47

Page 5: New Bab IV Nas.doc

2) Perempuan

Tabel 4.9 Hubungan hasil pemeriksaan darah rutin hemoglobin dengan derajat klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Kadar HbDerajat Klinis DBD

Total ORCI

95%

ρ-valueDerajat I Derajat

IIDerajat

IIIDerajat

IV< 12,0 gr/dl

< 16,0 gr/dl

0(0,0%)

24(100%)

10(100%)

0(0%)

0(0,0%)

0(0,0%)

0(0,0%)

0(0,0%)

10(100%)

24(100%) - 0,000

Total 24(70,0%)

10(29,4%)

0(0,0%)

0(0,0%)

54(100%)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden dengan kadar Hb <

12,0 gr/dl dengan derajat II sebanyak 10 orang (100%) dan responden

dengan kadar Hb > 16,0 gr/dl dengan derajat I sebanyak 24 orang (100%).

Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,000 (p-value < 0,05) yang berarti

ada hubungan hasil pemeriksaan darah rutin hemoglobin dengan derajat

klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

b. Hubungan hasil pemeriksaan darah rutin trombosit dengan derajat klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Tabel 4.10 Hubungan hasil pemeriksaan darah rutin trombosit dengan derajat klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Jumlah trombosit

Derajat Klinis DBDTotal

ORCI

95%

ρ-valueDerajat I Derajat

IIDerajat

IIIDerajat

IV< 150.000 mm3

< 400.000 mm3

1(1,6%)

25(100%)

60(89,6%)

0(0%)

4(6,0%)

0(0,0%)

2(3,0%)

0(0,0%)

67(100%)

25(100%) - 0,000

Total 26(28,3%)

60(65,2%)

0(4,2%)

2(2,0%)

92(100%)

48

Page 6: New Bab IV Nas.doc

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden dengan jumlah trombosit

< 150.000 mm3 dengan derajat I sebanyak 1 orang (1,6%), responden dengan

jumlah trombosit < 150.000 mm3 dengan derajat II sebanyak 60 orang

(89,6%), responden dengan jumlah trombosit < 150.000 mm3 dengan derajat

III sebanyak 4 orang (6,0%) dan responden dengan jumlah trombosit <

150.000 mm3 dengan derajat IV sebanyak 2 orang (3,0%)

Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,000 (p-value < 0,05) yang berarti ada

hubungan hasil pemeriksaan darah rutin trombosit dengan derajat klinik DBD

di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

c. Hubungan hasil pemeriksaan darah rutin hematokrit dengan derajat klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

1) Laki-laki

Tabel 4.11 Hubungan hasil pemeriksaan darah rutin hematokrit dengan derajat klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

HematokritDerajat Klinis DBD

Total ORCI

95%

ρ-valueDerajat I Derajat

IIDerajat

IIIDerajat

IV< 40%

< 52%

1(1,8%)

1(100%)

50(97,7%)

0(0%)

4(7,0%)

0(0,0%)

2(3,5%)

0(0,0%)

57(100%)

1(100%) 0,000

Total 2(3,4%)

50(86,2%)

4(6,9%)

4(3,4%)

58(100%)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden dengan hematokrit <

40% dengan derajat I sebanyak 1 orang (1,8%), responden dengan

hematokrit < 40% dengan derajat II sebanyak 50 orang (97,7%),

49

Page 7: New Bab IV Nas.doc

responden dengan hematokrit < 40% dengan derajat III sebanyak 4 orang

(7,0%) dan responden dengan hematokrit < 40% dengan derajat IV

sebanyak 2 orang (3,5%).

Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,000 (p-value < 0,05) yang berarti

ada hubungan hasil pemeriksaan darah rutin hematokrit dengan derajat

klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

2) Perempuan

Tabel 4.12 Hubungan hasil pemeriksaan darah rutin hematokrit dengan derajat klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

HematokritDerajat Klinis DBD

Total ORCI

95%

ρ-valueDerajat I Derajat

IIDerajat

IIIDerajat

IV< 38%

< 48%

0(0,0%)

24(100%)

10(100%)

0(0%)

0(0,0%)

0(0,0%)

0(0,0%)

0(0,0%)

10(100%)

24(100%) - 0,000

Total 24(70,0%)

10(29,4%)

0(0,0%)

0(0,0%)

54(100%)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden dengan hematokrit <

38% dengan derajat II sebanyak 10 orang (100%) dan responden dengan

hematokrit > 48% dengan derajat I sebanyak 24 orang (100%).

Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,000 (p-value < 0,05) yang berarti

ada hubungan hasil pemeriksaan darah rutin hematokrit dengan derajat

klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

50

Page 8: New Bab IV Nas.doc

d. Hubungan hasil pemeriksaan darah rutin leukosit dengan derajat klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Tabel 4.13 Hubungan hasil pemeriksaan darah rutin leukosit dengan derajat klinik DBD di RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

Jumlah leukosit

Derajat Klinis DBDTotal

ORCI

95%

ρ-valueDerajat I Derajat

IIDerajat

IIIDerajat

IV< 4.000/mm3

< 11.000 mm3

2(2,9%)

24(100%)

60(88,2%)

0(0%)

4(5,9%)

0(0,0%)

2(2,9%)

0(0,0%)

67(100%)

25(100%) - 0,000

Total 26(28,3%)

60(65,2%)

0(4,2%)

2(2,0%)

92(100%)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden dengan jumlah leukosit

< 4.000/mm3 dengan derajat I sebanyak 1 orang (2,9%), responden dengan

jumlah leukosit < 4.000/mm3 dengan derajat II sebanyak 60 orang (88,2%),

responden dengan jumlah leukosit < 4.000/mm3 dengan derajat III sebanyak 4

orang (5,9%) dan responden dengan jumlah leukosit < 4.000/mm3 dengan

derajat IV sebanyak 2 orang (2,9%)

Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,000 (p-value < 0,05) yang berarti ada

hubungan hasil pemeriksaan darah rutin leukosit dengan derajat klinik DBD di

RSUD Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ada hubungan hasil pemeriksaan

darah rutin hemoglobin (p-value = 0,000), trombosit (p-value = 0,000), hematokrit

51

Page 9: New Bab IV Nas.doc

(p-value = 0,000), leukosit (p-value = 0,000) dengan derajat klinik DBD di RSUD

Dr H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013.

Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk

mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya, serta bertujuan untuk

mengetahui kelainan dari kuantitas dan kualitas sel darah dan menguji perubahan

yang terjadi pada plasma yang terutama berperan pada proses pembekuan darah. 19

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Juniardi tahun 2006 tentang

hubungan hasil pemeriksaan parameter hematologi dengan derajat klinik Demam

Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Pagesangan Kota Mataram menunjukan

bahwa dari hasil uji statistik chi square didapat p value = 0,010 ada hubungan

hasil pemeriksaan parameter hematologi dengan derajat klinik DBD.2

Trombositopeni memiliki peran yang penting dalam patogenesis infeksi

dengue. Jumlah trombosit pada pasien infeksi dengue mengalami penurunan pada

hari ke tiga sampai hari ke tujuh dan mencapai normal kembali pada hari ke

delapan atau sembilan. Trombositopenia pada infeksi dengue terjadi melalui

mekanisme supresi sumsung tulang, destruksi dan pemendekan masa hidup

trombosit.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khrisnamurti (2002)

yang menyatakan bahwa pada fase akut, semakin rendah jumlah trombosit

berhubungan dengan semakin parahnya penyakit (p < 0.001). AV Matondang,

Djoko Widodo, dkk juga menyatakan hal yang sama bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara jumlah trombosit dengan derajat keparahan infeksi dengue

(p < 0.001).

52

Page 10: New Bab IV Nas.doc

Pada infeksi dengue jumlah leukosit biasanya normal atau menurun dengan

dominasi sel neutrofil.1 Terjadinya leukopeni pada infeksi dengue disebabkan

karena adanya penekanan sumsum tulang akibat dari proses infeksi virus secara

langsung ataupun karena mekanisme tidak langsung melalui produksi sitokin-

sitokin proinflamasi yang menekan sumsum tulang.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Nanthakorn Eu-Ahsunthornwattana

tahun 2008 bahwa pada pasien infeksi dengue anak di Thailand, berdasarkan hasil

pemeriksaan leukosit saat awal dimasukkan ke rumah sakit didapatkan bahwa

pasien dengan infeksi dengue ringan jika dibandingkan dengan pasien infeksi

dengue berat (DBD derajat II atau lebih) maka pasien dengan infeksi dengue berat

memiliki jumlah leukosit yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien infeksi

dengue ringan (3580 vs 3050 sel per mm; p = 0.040).

Peningkatan nilai hematokrit menggambarkan hemokonsentrasi selalu

dijumpai pada DBD, merupakan indikator yang peka akan terjadinya kebocoran

plasma, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan hematokrit secara berkala.

Hemokonsentrasi dengan peningkatan hematokrit ≥ 20% mencerminkan

peningkatan permeabilitas kapiler dan perembesan plasma.

Kadar hemoglobin pada hari-hari pertama biasanya normal atau sedikit

menurun, tetapi kemudian kadarnya akan naik mengikuti peningkatan

hemokonsentrasi dan merupakan kelainan hematologi paling awal yang

ditemukan pada DBD. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan sebelumnya yang

menunjukkan bahwa kadar hemoglobin mengikuti perubahan pada nilai

53

Page 11: New Bab IV Nas.doc

hematokrit dan pada kasus-kasus berat yang disertai dengan perdarahan,

umumnya nilai hematokrit tidak meningkat, bahkan malah menurun.

54