morning toast 18.pdf

1
@bpjstkinfo BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan A. Peserta mencapai usia pensiun (56 Tahun): Surat keterangan berhenti bekerja karena usia pensiun dari perusahaan bagi peserta yang sudah tidak bekerja lagi. B. Peserta mengundurkan diri sebelum usia pensiun: Verklaring/Surat Pengalaman Kerja dengan dilampiri copy Surat keterangan pengunduran diri dari perusahaan tempat bekerja yang ditujukan kepada dan diketahui Dinas Ketenagakejraan setempat dengan tembusan kepada BPJS Ketenagakerjaan setempat. C. Peserta terkena Pemutusan Hubungan Kerja melalui penetapan Pengadilan Hubungan Industrial: Bukti penetapan pemutusan hubungan kerja dari Pengadilan Hubungan Industrial tempat peserta bekerja D. Peserta meninggalkan Indonesia untuk selama- lamanya: Fotokopi keterangan berhenti bekerja/habis kontrak Fotokopi paspor Fotokopi visa E. Peserta mengalami cacat total tetap Surat keterangan dari dokter yang merawat atau dokter penasehat yang menyatakan cacat total tetap. Surat keterangan tidak mampu bekerja karena cacat atau berhenti bekerja dari pemberi kerja F. Peserta meninggal dunia Surat keterangan kematian, Surat keterangan ahli waris Surat Keterangan ahli waris dari instansi yang berwenang. Fotokopi ahli waris BPJS Ketenagakerjaan terus meningkatkan pelayanan kepada pesertanya yang tersebar di seluruh Indonesia. Tercatat rata-rata perhari kantor-kantor cabang dapat melayani 50-100 peserta yang mengajukan klaim, baik JKK, JKM maupun JHT. Namun 1 bulan belakangan ini, ritme pelayanan di sebagian besar kantor cabang sedikit berubah. Ruang pelayanan yang biasanya cukup menampung seluruh peserta yang datang, kini lebih sering penuh dan terkadang memerlukan ruang tambahan untuk menjamin mereka tetap terlayani dengan baik. Peningkatan jumlah peserta yang datang ini bermula saat pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2015 yang merupakan revisi dari PP 46 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua, dan Sebagai tindak lanjut, Kementerian Ketenagakerjaan juga menerbitkan Permenaker No. 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat JHT. Pada regulasi tersebut, dijelaskan manfaat JHT dibayarkan kepada peserta apabila (a) peserta mencapai usia pensiun; (b) peserta mengalami cacat total tetap; atau (c) peserta meninggal dunia, dimana peserta yang berhenti bekerja karena mengundurkan diri, terkena PHK, dan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya juga digolongkan ke dalam peserta yang mencapai usia pensiun dan berhak mencairkan saldo JHT mereka. Fenomena ini berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga manajemen bertindak cepat untuk membuat peraturan yang mengatur pencairan JHT tersebut. Tertuang peraturan BPJS Ketenagakerjaan nomor 7 tahun 2015 tentang petunjuk pelaksanaan pembayaran manfaat JHT, secara umum dokumen yang disyaratkan hampir sama untuk semua kategori, kategori, yaitu: 1. Kartu Asli Peserta BPJS Ketenagakerjaan, 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga yang masih berlaku, 3. Fotokopi rekening tabungan jika pembayaran dilakukan melalui transfer. Adapun beberapa persyaratan yang perlu ditambahkan pada tiap-tiap kategori adalah: Teladan / Role Model Perilaku yang diharapkan Berpandangan jauh ke depan / Future Vision Penghargaan dan bimbingan / Reward and Encouragement Pemberdayaan / Manpower Issue 18 I 13 Okt 2015 Jaminan Hari Tua Identitas Peserta Tetap yang utama I Internal Use Only George Stephenson Pada tahun 1814 George Stephenson berhasil membuat lokomotif yang di beri nama Blucher. lokomotif ini dapat menarik 8 gerbong yang berisi 30 ton batu bara dengan kecepatan 6,4 km per jam. Dia juga orang pertama yang berhasil membuat kerta api dan memasang rel kereta api di dunia. Kereta api yang pertama adalah kereta api batu bara dari Stocktan ke Darlington. Did You Know ?

Upload: surya-firnanda

Post on 12-Apr-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Morning Toast 18.pdf

@bpjstkinfo BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan

A. Peserta mencapai usia pensiun (56 Tahun): Surat keterangan berhenti bekerja karena usia pensiun dari perusahaan bagi peserta yang sudah tidak bekerja lagi.

B. Peserta mengundurkan diri sebelum usia pensiun: Verklaring/Surat Pengalaman Kerja dengan dilampiri copy Surat keterangan pengunduran diri dari perusahaan tempat bekerja yang ditujukan kepada dan diketahui Dinas Ketenagakejraan setempat dengan tembusan kepada BPJS Ketenagakerjaan setempat.

C. Peserta terkena Pemutusan Hubungan Kerja melalui penetapan Pengadilan Hubungan Industrial: Bukti penetapan pemutusan hubungan kerja dari Pengadilan Hubungan Industrial tempat peserta bekerja

D. Peserta meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya: • Fotokopi keterangan berhenti bekerja/habis

kontrak • Fotokopi paspor • Fotokopi visa

E. Peserta mengalami cacat total tetap

• Surat keterangan dari dokter yang merawat atau dokter penasehat yang menyatakan cacat total tetap.

• Surat keterangan tidak mampu bekerja karena cacat atau berhenti bekerja dari pemberi kerja

F. Peserta meninggal dunia

• Surat keterangan kematian, • Surat keterangan ahli waris • Surat Keterangan ahli waris dari instansi yang

berwenang. • Fotokopi ahli waris

BPJS Ketenagakerjaan terus meningkatkan pelayanan kepada pesertanya yang tersebar di seluruh Indonesia. Tercatat rata-rata perhari kantor-kantor cabang dapat melayani 50-100 peserta yang mengajukan klaim, baik JKK, JKM maupun JHT. Namun 1 bulan belakangan ini, ritme pelayanan di sebagian besar kantor cabang sedikit berubah. Ruang pelayanan yang biasanya cukup menampung seluruh peserta yang datang, kini lebih sering penuh dan terkadang memerlukan ruang tambahan untuk menjamin mereka tetap terlayani dengan baik. Peningkatan jumlah peserta yang datang ini bermula saat pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2015 yang merupakan revisi dari PP 46 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua, dan Sebagai tindak lanjut, Kementerian Ketenagakerjaan juga menerbitkan Permenaker No. 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat JHT. Pada regulasi tersebut, dijelaskan manfaat JHT dibayarkan kepada peserta apabila (a) peserta mencapai usia pensiun; (b) peserta mengalami cacat total tetap; atau (c) peserta meninggal dunia, dimana peserta yang berhenti bekerja karena mengundurkan diri, terkena PHK, dan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya juga digolongkan ke dalam peserta yang mencapai usia pensiun dan berhak mencairkan saldo JHT mereka.

Fenomena ini berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga manajemen bertindak cepat untuk membuat peraturan yang mengatur pencairan JHT tersebut.

Tertuang peraturan BPJS Ketenagakerjaan nomor 7 tahun 2015 tentang petunjuk pelaksanaan pembayaran manfaat JHT, secara umum dokumen yang disyaratkan hampir sama untuk semua kategori, kategori, yaitu:

1. Kartu Asli Peserta BPJS Ketenagakerjaan, 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga

yang masih berlaku, 3. Fotokopi rekening tabungan jika pembayaran

dilakukan melalui transfer.

Adapun beberapa persyaratan yang perlu ditambahkan pada tiap-tiap kategori adalah:

Teladan / Role Model Perilaku yang diharapkan Berpandangan jauh ke depan / Future Vision Penghargaan dan bimbingan / Reward and Encouragement Pemberdayaan / Manpower

Issue 18 I 13 Okt 2015

Jaminan Hari Tua

Identitas Peserta

Tetap yang utama

I Internal Use Only

George Stephenson Pada tahun 1814 George Stephenson berhasil membuat lokomotif yang di beri nama Blucher. lokomotif ini dapat menarik 8 gerbong yang berisi 30 ton batu bara dengan kecepatan 6,4 km per jam. Dia juga orang pertama yang berhasil membuat kerta api dan memasang rel kereta api di dunia. Kereta api yang pertama adalah kereta api batu bara dari Stocktan ke Darlington.

Did You Know ?