mira lapkas meningomielitis

54
Laporan Kasus : MENINGOMIELOPATI Oleh : Mira Muznillah Umanailo 2010730070 Pembimbing : dr. Susanto, Sp.S KEPANITERAAN KLINIK STASE NEUROLOGI RSUD KABUPATEN CIANJUR-FK UMJ

Upload: vera

Post on 09-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

afdatrghd

TRANSCRIPT

Laporan Kasus :MENINGOMIELOPATI

Oleh : Mira Muznillah Umanailo2010730070

Pembimbing : dr. Susanto, Sp.SKEPANITERAAN KLINIK STASE NEUROLOGI RSUD KABUPATEN

CIANJUR-FK UMJ

2

Identitas Pasien

Nama : An. M Jenis Kelamin : perempuan Umur : 15 tahun Pekerjaan : pelajar Agama : Islam Alamat : Cikaret Tanggal Masuk Rumah Sakit : 27 Oktober

2014

3

Alloanamnesis, 8-11-2014 Keluhan Utama : Lumpuh kedua lengan dan tungkai Riwayat Penyakit Sekarang : OS mengeluh tidak dapat

menggerakkan kedua lengan dan tungkai sama sekali sehari SMRS. Sebelumnya tanggal ? OS pernah dirawat beberapa hari di RS dengan keluhan demam dan pulang dari RS tanggal 26 Oktober 2014. 6 jam setelah pulang dari RS OS mengeluh tubuh terasa lemas dan kedua lengan dan tungkai tidak dapat digerakkan. Bicara rero dan mulut mencong disangkal. Baal atau kesemutan disangkal. Riwayat trauma sebelumnya disangkal. Buang air besar dan kecil tidak ada keluhan.

4

Riwayat Penyakit Dahulu : Keluhan ini pertama kali dirasakan oleh OS. Riwayat jatuh disangkal oleh OS.

Riwayat Penyakit dalam Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan hal yang sama dengan OS.

Riwayat Pengobatan: OS sebelumnya telah berobat ke dokter spesialis saraf dan os disarankan untuk dirawat dan dirujuk ke RS.

5

Riwayat Alergi : Tidak terdapat alergi obat-obatan dan makanan.

Riwayat Psikososial : OS makan dan minum teratur namun sering makan sembarangan.

6

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum Tampak Sakit Sedang Komposmentis, Kontak Baik GCS E4M0V5 : 15 (tetraplegi)

Tanda – tanda Vital Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 103 kali/ menit, regular Pernapasan : 23 kali/ menit, regular Suhu : 38,2 °C

7

Status GeneralisKepala dan leher

Kepala : Normochepal

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-), pupil bulat isokor, refleks cahaya (+/+)

Hidung : Normonasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-).

Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-).

Mulut : Mukosa bibir basah (-), bibir simetris, sianosis (-), lidah kotor (+), lidah tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1.

Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), bruit arteri karotis (-), JVP (-)

8

Thorax

Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada (-/-), Iktus kordis tidak terlihat pada ICS 5 midclavikula sinistra

Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri, Iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavikula sinistra

Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar setinggi ICS 6 midclavikula dextra, Batas kanan jantung ICS 4, linea parasternalis dextra,

Batas kiri jantung ICS 4, linea midclavikularis sinistra

Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-), BJ I-II murni reguler,

murmur (-), gallop(-)

9

Abdomen Inspeksi : Bentuk datar Auskultasi: BU (+) normal pada 4 kuadran Perkusi : Timpani pada seluruh abdomen, acites (-) Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (+),

hepar dan lien tidak teraba.

Ekstremitas Atas : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-),

sianosis (-/-) Bawah : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema

(-/-),sianosis (-/-)

10

Status NeurologisTanda Rangsang Meningeal Kaku Kuduk : + Lasegue Sign : tidak terbatas / tidak terbatas Kernign’s Sign : tidak terbatas / tidak terbatas Brudzinski I : - Brudzinski II : -/- Brudzinski III : -/- Patrick’s Sign : -/- Kontra Partick’s Sign : -/-

11

Saraf Otak

Nervus Olfaktorius

Nervus Optikus

Fungsi Penghidu

Dextra Sinistra

Normal Normal

Dextra Sinistra

Visus 6/6 6/6

Lapang Pandang Normal Normal

Funduskopi Papil batas tegas, warna orange, av /

2:3

Papil batas tegas, warna orange, av /

2:3

Akomodasi Baik Baik

12

Nervus okulomotorius

Nervus troklearis

Dextra Sinistra

Ptosis - -

Ukuran Pupil Bulat, isokor ɸ ODS 3 mm

Refleks Cahaya Direk + +

Refleks Cahaya Indirek

+ +

Medial Superior + +

Medial Nasal + +

Lateral Superior + +

Lateral Inferior + +

  Dextra Sinistra

Medial

Inferior

+ +

13

Sensibilitas / Motorik

Ramus oftalmik Raba, nyeri normal, simetris pada kedua sisi, suhu

tidak dilakukanRamus maksilaris Raba, nyeri normal, simetris pada kedua sisi, suhu

tidak dilakukanRamus mandibular Gerak membuka & menutup mulut normal, simetris

pada kedua sisiRefleks

Refleks kornea +/+

Refleks bersin Tidak dilakukan

Jaw refleks -

Nervus abdusen

Nervus trigeminus

Dextra Sinistra

Lateral + +

14

Nervus facialis

Motorik Pasif

Lipatan dahi Terdapat pada kedua sisi

wajah

Lipatan nasolabialis Simetris pada kedua sisi

wajahMotorik Aktif

Gerakan menutup mata Kedua kelopak mata tertutup

rapat

Mengangkat alis Kedua alis dapat diangkat

Menyeringai Simetris pada kedua sisi

wajah

Menggelembungkan pipi Dapat dilakukan oleh OSSensoris: Pengecapan 2/3 anterior lidah

Rasa manis +/+ dirasakan sama oleh OS

Rasa asin +/+ dirasakan sama oleh OS

Rasa asam +/+ dirasakan sama oleh OS

15

Nervus vestibulokoklearis

Nervus Glosofaringeus

Fungsi Pendengaran

Tes Bisik Tidak dilakukan

Tes Schwabach Tidak dilakukan

Tes Rinne Tidak dilakukan

Tes Weber Tidak dilakukan

Keseimbangan Tidak dilakukan karena kedua lengan dan

tungkai pasien tidak dapat digerakkan

Pengecapan 1/3 posterior lidah

Rasa pahit+/+ dirasakan sama

oleh OS

16

Nervus vagus

Nervus asesorius

Pasif : arcus faring & letak uvula Gerak arcus faring sama, tidak

tertinggal dan uvula ditengah

Aktif

Dengan mengucapkan “aah!” Arcus faring sama, uvula ditengah

Refleks Muntah +/+ muncul pada stimulasi di kedua sisi

Menelan Tidak terdapat gangguan menelan

makanan cair maupun padat

Memalingkan

wajah

Dapat dilakukan ke kanan dan kiri tanpa kesulitan,

kekuatan melawan tahanan sama kedua sisi

Mengangkat bahu Tidak dapat dilakukan

17

Nervus hipoglosus

Lidah Simetris (tidak ada

deviasi, atrofi & fasikulasi)

18

Fungsi Motorik

Kekuatan otot 0 0 (tetraplegia)

Tonus : baik

Atrofi : (-) 0 0

Klonus Patella : -/-

Klonus Achilles : -/-

Fungsi Sensorik

Hipestesi mulai L1 ke bawah

19

Fungsi vegetatif :

Fungsi Luhur : tidak dilakukan

Miksi Normal

Defekasi Normal

Kulit Normal, produksi keringat baik

Seksual Tidak ditanyakan

20

Refleks Fisiologis Refleks biseps : +/+ Refleks triceps : +/+ Refleks patella : +/+ Refleks achilles : +/+ Anal refleks : tidak

dilakukan

Refleks Patologis Babinski : +/+ Chaddock : +/+ Oppenheim : +/+ Gordon : +/+ Gonda : +/+ Schaffer : +/+

21FK UMJ - RSUD CIANJUR - NEUROLOGI-MIRA

Hematolog

i

Hasil Nilai rujukan Satuan

Hemoglobi

n

8.9 12-16 g/dL

Hematokri

t

28.5 37-47 %

Eritrosit 4.48 4.2-5.4 10^6 / uL

Leukosit 7.0 4.8-10.8 10^3 / uL

Trombosit 427 150-450 10^3 / uL

Hematologi Rutin 30.01.14

Pemeriksaan LaboratoriumHematologi rutin3-11-2014

April 18, 2023

FK UMJ - RSUD CIANJUR - NEUROLOGI-MIRA 22

  Hasil Nilai rujukan Satuan

Glukosa darah  

Glukosa darah

sewaktu

149 <180 mg/dL

Glukosa darah

puasa

94 70-110 mg%

Lemak  

Cholesterol total 109 <200 mg/dL

Cholesterol HDL 12.2* <130 mg%

Cholesterol LDL 68.2 >40  

Trigliserid 143 <150 mg%

April 18, 2023

23

Fungsi Hati  

AST (SGOT) 41* 15-37 U/L

ALT (SGPT) 31 12-78 U/L

Fungsi Ginjal  

Ureum 16.5 10-50 mg%

Kreatinin 0.5 0.5-1.0 mg%

Asam urat 2.20* 2.4-5.7 mg%

Elektrolit  

Natrium 129.9 135 -148 mEq/L

Kalium 3.46 3.50-5.30 mEq/L

Calcium ion 1.97 1.15-1.29 Mmol/L

Imunoserologi

Widal

Salmonella Typhi-O

Salmonella Typhi-H

Positif (+) 1/40

Positif (+) 1/80

Negatif

Negatif

24

DIAGNOSIS

Meningomielitis

DIAGNOSIS BANDING

Spinal tumor

Typhoid Fever

PENATALAKSANAAN

Ciprofloxacin Inf 2x400

Meropenem IV 2x500

Dexamethasone IV 3x1ampul

Ranitidin IV 2x1

Mecobalamin IV 3x1

Alpentin p.o 3x1

BC p.o 3x1

Paracetamol p.o 3x1

RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lumbal Punksi

April 18, 2023

FK UMJ - RSUD CIANJUR - NEUROLOGI-ANA FF 25

Tanggal Hasil pemeriksaan Terapi

8-9/11-2014

S : bibir dan lidah terasa perih IVFD RL 16 tpm

Ciprofloxacin Inf 2x400

Meropenem IV 2x500

Dexamethasone IV 3x1ampul

Ranitidin IV 2x1

Mecobalamin IV 3x1

Alpentin p.o 3x1

BC p.o 3x1

Paracetamol p.o 3x1

 

O :

CM, kontak baik

GCS (E4M0V5) = 15 (tetraplegi)

TTV = T : 110/80 mmHg

N : 103 kali/ mnt, regular

R : 23 kali/mnt, regular

S : 37.9 °C

RM = KK +, L/K tidak terbatas

Brudzinski. I/II/III -/-/-

So. Pupil bulat isokor ɸ ODS 3 mm

RC +/+

GBM baik ke segala arah

Wajah simetris, lidah ditengah

Mot. 0 0 Tetraplegi

0 0

Sens. Hipestesi mulai L1 ke bawah

Veg. BAK (+) DC terpasang

BAB (+)

RF. BTR +/+

KPR +/+

APR +/+

RP. Babinski +/+, chaddock +/+A : Meningomielitis

April 18, 2023

FK UMJ - RSUD CIANJUR - NEUROLOGI-ANA FF 26

Tanggal Hasil pemeriksaan Terapi

10-11-2014

S : nyeri saat menelan IVFD RL 16 tpm

Ciprofloxacin Inf 2x400

Meropenem IV 2x500

Dexamethasone IV 3x1ampul

Ranitidin IV 2x1

Mecobalamin IV 3x1

Alpentin p.o 3x1

BC p.o 3x1

Paracetamol p.o 3x1

 

O :

CM, kontak baik

GCS (E4M0V5) = 15 (tetraplegi)

TTV = T : 110/70 mmHg

N : 76 kali/ mnt, regular

R : 32 kali/mnt, regular

S : 37.5 °C

RM = KK +, L/K tidak terbatas

Brudzinski. I/II/III -/-/-

So. Pupil bulat isokor ɸ ODS 3 mm

RC +/+

GBM baik ke segala arah

Wajah simetris, lidah ditengah

Mot. 0 0 Tetraplegi

0 0

Sens. Allodynia pada kedua lengan dan Hipestesi mulai L1

kebawah

Veg. BAK (+) DC terpasang

BAB (+)

RF. BTR +/+

KPR +/+

APR +/+

RP. Babinski +/+, chaddock +/+

A : Meningomielitis

April 18, 2023

FK UMJ - RSUD CIANJUR - NEUROLOGI-ANA FF 27

Tanggal Hasil pemeriksaan Terapi

11-11-2014

S : nyeri kepala dan bintik-bintik pada kedua lengan dan

badan disertai gatal

IVFD RL 16 tpm

Ciprofloxacin Inf 2x400

Meropenem IV 2x500

Dexamethasone IV 3x1ampul

Ranitidin IV 2x1

Mecobalamin IV 3x1

Alpentin p.o 3x1

BC p.o 3x1

Paracetamol p.o 3x1

 

O :

CM, kontak baik

GCS (E4M0V5) = 15 (paraplegi)

TTV = T : 110/70 mmHg

N : 106 kali/ mnt, regular

R : 24 kali/mnt, regular

S : 37.3 °C

RM = KK +, L/K tidak terbatas

Brudzinski. I/II/III -/-/-

So. Pupil bulat isokor ɸ ODS 3 mm

RC +/+

GBM baik ke segala arah

Wajah simetris, lidah ditengah

Mot. 2 2 Paraplegi

0 0

Sens. Allodynia pada kedua lengan dan hipestesi mulai L1

kebawah

Veg. BAK (+) DC terpasang

BAB (+)

RF. BTR +/+

KPR +/+

APR +/+

RP. Babinski +/+, chaddock +/+A : Meningomielitis

28

Tanggal Hasil pemeriksaan Terapi

12-11-2014

S : t.a.k. IVFD RL 16 tpm

Ciprofloxacin Inf 2x400

Meropenem IV 2x500

Dexamethasone IV 3x1ampul

Ranitidin IV 2x1

Mecobalamin IV 3x1

Alpentin p.o 3x1

BC p.o 3x1

Paracetamol p.o 3x1

 

O :

CM, kontak baik

GCS (E4M0V5) = 15 (paraplegi)

TTV = T : 120/80 mmHg

N : 76 kali/ mnt, regular

R : 20 kali/mnt, regular

S : 37.3 °C

RM = KK +, L/K tidak terbatas

Brudzinski. I/II/III -/-/-

So. Pupil bulat isokor ɸ ODS 3 mm

RC +/+

GBM baik ke segala arah

Wajah simetris, lidah ditengah

Mot. 2 2 Paraplegi

0 0

Sens. Hipestesia mulai L1 kebawah

Veg. BAK (+) DC terpasang

BAB (+)

RF. BTR +/+

KPR +/+

APR +/+

RP. Babinski +/+, chaddock +/+A : Meningomielitis

PROGNOSISQuo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : dubia

April 18, 2023

30

Resume An. M 15 tahun perempuan, seorang pelajar datang ke RSUD Cianjur tanggal 27 Oktober 2014 dengan:

Keluhan Utama : Lumpuh kedua lengan dan tungkai

Riwayat Penyakit Sekarang : OS mengeluh tidak dapat menggerakkan kedua lengan dan tungkai sama sekali sehari SMRS. Sebelumnya tanggal ? OS pernah dirawat beberapa hari di RS dengan keluhan demam dan pulang dari RS tanggal 26 Oktober 2014. 6 jam setelah pulang dari RS OS mengeluh tubuh terasa lemas dan kedua lengan dan tungkai tidak dapat digerakkan. Bicara rero dan mulut mencong disangkal. Baal dan kesemutan disangkal. Riwayat trauma sebelumnya disangkal. Buang air besar dan kecil tidak ada keluhan.

Riwayat Penyakit Dahulu : Keluhan ini pertama kali dirasakan oleh OS. Riwayat jatuh disangkal oleh OS.

Riwayat Penyakit dalam Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan hal yang sama dengan OS.

April 18, 2023

31

Riwayat Pengobatan : OS sebelumnya telah berobat ke dokter spesialis saraf dan os disarankan untuk dirawat dan dirujuk ke RS.

Riwayat Alergi : Tidak terdapat alergi obat-obatan dan makanan

Riwayat Psikososial : OS makan dan minum teratur namun sering makan sembarangan.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum

Tampak Sakit Sedang

Komposmentis, Kontak Baik

GCS E4M0V5 : 15 (tetraplegi)

Tanda – tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 103 kali/ menit, regular

Pernapasan : 23 kali/ menit, regular

Suhu : 38,2 °C

 

April 18, 2023

32

Status Generalis :

Kepala dan leher

Kepala : dalam batas normal

Mata : dalam batas normal

Hidung : dalam batas normal

Telinga : dalam batas normal

Mulut : Mukosa bibir kering

Leher : dalam batas normal

 

Thoraks

Inspeksi : dalam batas normal

Palpasi : dalam batas normal

Perkusi : dalam batas normal

Auskultasi : dalam batas normal

Abdomen

Inspeksi : dalam batas normal

Auskultasi : dalam batas normal

Perkusi : dalam batas normal

Palpasi : dalam batas normal

 

Ekstremitas

Atas : dalam batas normal

Bawah : dalam batas normal

 

April 18, 2023

33

Status Neurologis :

Tanda Rangsang Meningeal

Kaku Kuduk : +

Laseque’s Sign : tidak terbatas / tidak terbatas

Kernign’s Sign : tidak terbatas / tidak terbatas

Brudzinski I : -

Brudzinski II : -/-

Brudzinski III : -/-

Patrick’s Sign : -/-

Kontra Partick’s Sign : -/-

April 18, 2023

34

Saraf otak N. I Olfaktorius : dalam batas

normal

N. II Optikus : dalam batas normal

N. III Okulomotorius : dalam batas normal

N. IV Troklearis : dalam batas normal

N. V Trigeminus : dalam batas normal

N. VI Abdusen : dalam batas normal

N. VII Facialis : dalam batas normal

N. VIII Vestibulokoklearis : tidak dilakukan

N. IX Glosofaringeus : dalam batas normal

N. X Vagus : dalam batas normal

N. XI Asesorius : tidak dapat mengangkat kedua bahu

N. XII Hipoglosus : dalam batas normal

35

Fungsi Motorik

Kekuatan otot 0 0 (tetraplegia)

Tonus : baik

Atrofi : (-) 0 0

Klonus Patella : -/-

Klonus Achilles : -/-

Fungsi Sensorik

Hipestesi mulai L1 ke bawah

36

Fungsi vegetatif :

Fungsi Luhur : tidak dilakukan

Miksi Normal

Defekasi Normal

Kulit Normal, produksi keringat baik

Seksual Tidak ditanyakan

37

Refleks Fisiologis Refleks biseps : +/+ Refleks triceps : +/+ Refleks patella : +/+ Refleks achilles : +/+ Anal refleks : tidak

dilakukan

Refleks Patologis Babinski : +/+ Chaddock : +/+ Oppenheim : +/+ Gordon : +/+ Gonda : +/+ Schaffer : +/+

38FK UMJ - RSUD CIANJUR - NEUROLOGI-MIRA

  Hasil Nilai rujukan Satuan

Hemoglobi

n

8.9 12-16 g/dL

Hematokri

t

28.5 37-47 %

Eritrosit 4.48 4.2-5.4 10^6 / uL

Leukosit 7.0 4.8-10.8 10^3 / uL

Trombosit 427 150-450 10^3 / uL

Hematologi Rutin 30.01.14

Pemeriksaan LaboratoriumHematologi rutin3-11-2014

Elektrolit 30.01.14

April 18, 2023

FK UMJ - RSUD CIANJUR - NEUROLOGI-MIRA 39

  Hasil Nilai rujukan Satuan

Glukosa darah  

Glukosa darah

sewaktu

149 <180 mg/dL

Glukosa darah

puasa

94 70-110 mg%

Lemak  

Cholesterol total 109 <200 mg/dL

Cholesterol HDL 12.2* <130 mg%

Cholesterol LDL 68.2 >40  

Trigliserid 143 <150 mg%

April 18, 2023

40

Fungsi Hati  

AST (SGOT) 41* 15-37 U/L

ALT (SGPT) 31 12-78 U/L

Fungsi Ginjal  

Ureum 16.5 10-50 mg%

Kreatinin 0.5 0.5-1.0 mg%

Asam urat 2.20* 2.4-5.7 mg%

Elektrolit  

Natrium 129.9 135 -148 mEq/L

Kalium 3.46 3.50-5.30 mEq/L

Calcium ion 1.97 1.15-1.29 Mmol/L

Imunoserologi

Widal

Salmonella Typhi-O

Salmonella Typhi-H

Positif (+) 1/40

Positif (+) 1/80

Negatif

Negatif

April 18, 2023

FK UMJ - RSUD CIANJUR - NEUROLOGI-ANA FF 41

FollowUp

Tanggal Hasil pemeriksaan Terapi

8-9/11-2014

S : bibir dan lidah terasa perih IVFD RL 16 tpm

Ciprofloxacin Inf 2x400

Meropenem IV 2x500

Dexamethasone IV 3x1ampul

Ranitidin IV 2x1

Mecobalamin IV 3x1

Alpentin p.o 3x1

BC p.o 3x1

Paracetamol p.o 3x1

 

O :

CM, kontak baik

GCS (E4M0V5) = 15 (tetraplegi)

TTV = T : 110/80 mmHg

N : 103 kali/ mnt, regular

R : 23 kali/mnt, regular

S : 37.9 °C

RM = KK +, L/K tidak terbatas

Brudzinski. I/II/III -/-/-

So. Pupil bulat isokor ɸ ODS 3 mm

RC +/+

GBM baik ke segala arah

Wajah simetris, lidah ditengah

Mot. 0 0 Tetraplegi

0 0

Sens. Hipestesi mulai L1 ke bawah

Veg. BAK (+) DC terpasang

BAB (+)

RF. BTR +/+

KPR +/+

APR +/+

RP. Babinski +/+, chaddock +/+A : Meningomielitis

April 18, 2023

FK UMJ - RSUD CIANJUR - NEUROLOGI-ANA FF 42

Tanggal Hasil pemeriksaan Terapi

10-11-2014

S : nyeri saat menelan IVFD RL 16 tpm

Ciprofloxacin Inf 2x400

Meropenem IV 2x500

Dexamethasone IV 3x1ampul

Ranitidin IV 2x1

Mecobalamin IV 3x1

Alpentin p.o 3x1

BC p.o 3x1

Paracetamol p.o 3x1

 

O :

CM, kontak baik

GCS (E4M0V5) = 15 (tetraplegi)

TTV = T : 110/70 mmHg

N : 76 kali/ mnt, regular

R : 32 kali/mnt, regular

S : 37.5 °C

RM = KK +, L/K tidak terbatas

Brudzinski. I/II/III -/-/-

So. Pupil bulat isokor ɸ ODS 3 mm

RC +/+

GBM baik ke segala arah

Wajah simetris, lidah ditengah

Mot. 0 0 Tetraplegi

0 0

Sens. Allodynia pada kedua lengan dan Hipestesi mulai L1

kebawah

Veg. BAK (+) DC terpasang

BAB (+)

RF. BTR +/+

KPR +/+

APR +/+

RP. Babinski +/+, chaddock +/+

A : Meningomielitis

April 18, 2023

FK UMJ - RSUD CIANJUR - NEUROLOGI-ANA FF 43

Tanggal Hasil pemeriksaan Terapi

11-11-2014

S : nyeri kepala dan bintik-bintik pada kedua lengan dan

badan disertai gatal

IVFD RL 16 tpm

Ciprofloxacin Inf 2x400

Meropenem IV 2x500

Dexamethasone IV 3x1ampul

Ranitidin IV 2x1

Mecobalamin IV 3x1

Alpentin p.o 3x1

BC p.o 3x1

Paracetamol p.o 3x1

 

O :

CM, kontak baik

GCS (E4M0V5) = 15 (paraplegi)

TTV = T : 110/70 mmHg

N : 106 kali/ mnt, regular

R : 24 kali/mnt, regular

S : 37.3 °C

RM = KK +, L/K tidak terbatas

Brudzinski. I/II/III -/-/-

So. Pupil bulat isokor ɸ ODS 3 mm

RC +/+

GBM baik ke segala arah

Wajah simetris, lidah ditengah

Mot. 2 2 Paraplegi

0 0

Sens. Allodynia pada kedua lengan dan hipestesi mulai L1

kebawah

Veg. BAK (+) DC terpasang

BAB (+)

RF. BTR +/+

KPR +/+

APR +/+

RP. Babinski +/+, chaddock +/+A Meningomielitis

44

Tanggal Hasil pemeriksaan Terapi

12-11-2014

S : t.a.k. IVFD RL 16 tpm

Ciprofloxacin Inf 2x400

Meropenem IV 2x500

Dexamethasone IV 3x1ampul

Ranitidin IV 2x1

Mecobalamin IV 3x1

Alpentin p.o 3x1

BC p.o 3x1

Paracetamol p.o 3x1

 

O :

CM, kontak baik

GCS (E4M0V5) = 15 (paraplegi)

TTV = T : 120/80 mmHg

N : 76 kali/ mnt, regular

R : 20 kali/mnt, regular

S : 37.3 °C

RM = KK +, L/K tidak terbatas

Brudzinski. I/II/III -/-/-

So. Pupil bulat isokor ɸ ODS 3 mm

RC +/+

GBM baik ke segala arah

Wajah simetris, lidah ditengah

Mot. 2 2 Paraplegi

0 0

Sens. Hipestesia mulai L1 kebawah

Veg. BAK (+) DC terpasang

BAB (+)

RF. BTR +/+

KPR +/+

APR +/+

RP. Babinski +/+, chaddock +/+

A : Meningomielitis

45

DIAGNOSIS

Meningomielitis

DIAGNOSIS BANDING

Spinal stroke

Typhoid Fever

PENATALAKSANAAN

Ciprofloxacin Inf 2x400

Meropenem IV 2x500

Dexamethasone IV 3x1ampul

Ranitidin IV 2x1

Mecobalamin IV 3x1

Alpentin p.o 3x1

BC p.o 3x1

Paracetamol p.o 3x1

RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lumbal Punksi

46

PEMBAHASAN KASUSRUMUSAN MASALAH :

1. Apa dasar diagnosis mielopati pada kasus ini?

2. Apa saja penyebab terjadinya mielopati ? Bagaimana patomekanismenya pada kasus ini?

3. Bagaimana menentukan derajat keparahan mielopati pada kasus ini?

4. Bagaimana penatalaksanaan kasus mielopati?

5. Bagaimana prognosa dari kasus ini?

47

Apa dasar diagnosis mielopati pada kasus ini?

Keluhan berbeda-beda dan bersifat non spesifik, keluhan klasik adalah kehilangan keseimbangan dengan koordinasi yang buruk, penurunan ketangkasan, kelemahan, mati rasa, kelumpuhan. Keluhan umum yang biasa terjadi:

1. Rasa berat pada kaki

2. Nyeri radikuler

3. Penurunan keterampilan motorik halus

4. Lhermitte sign (sengatan listrik intermittent-sensasi pada tungkai, diperburuk oleh fleksi leher)

5. Mati rasa dan kesemutan pada tungkai

6. Kelumpuhan

48

Beberapa hal yang ditemukan pada pasien untuk mendukung diagnosis antara lain :

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Pada anamnesis didapatkan keluhan pasien tidak bisa menggerakan kedua lengan serta tungkai, awalnya pasien ini masih dapat menggerakkan lengan dan tungkai namun dirasakan lemah dan sulit untuk digerakkan.

Gambaran adanya penyakit sistemik : pasien pernah mengaku adanya demam hingga menggigil beberapa hari namun tidak ingat kapan terjadi demam.

Pada pemeriksaan refleks patologis babinski, chaddok, oppenheim, gordon, gonda, dan schaffer dengan interpretasi positif.

Adanya gejala dan tanda dari kompresi medula spinalis (defisit neurologis). Terjadi pada kurang lebih 10-47% kasus.

49

Apa saja penyebab terjadinya mielopati ? Bagaimana patomekanismenya pada kasus ini?

Diskus herniasi. Penyakit discogenic dapat menyebabkan mielopati akut akibat kompresi spinal cord oleh herniasi. Diskus seperti ini juga sering ditemukan pada lesi kompresi spondylotis.

Kongenital. Mielopati pada masalah kongenital terjadi akibat stenosis meskipun tanpa lesi tertentu yang mendasari. Hal ini disebabkan oleh diameter kanal yang memang sempit sejak lahir . Hal ini sering tidak bergejala sampai degenerasi sekunder lebih mempersempit kanal .

Spondylosis. Merupakan perubahan degeneratif yang menyebabkan ligamentum flavum hipertrofi atau tertekuk, hipertrofi sendi, dan protrusi rigit posterior spondylotic . Salah satu atau semua perubahan ini berkontribusi terhadap pengurangan secara keseluruhan diameter kanal yang dapat menyebabkan kompresi di spinal cord. Spondylolisthesis biasanya terjadi di tulang belakang leher yang lebih rendah.

50

Mielopati post-trauma. Trauma dapat menyebabkan mielopati atau stenosis pada spinal cord. Kanal dengan diameter yang lebih kecil memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami cedera neurologis.

Mielopati akibat ekspansi tumor. Tumor dapat berasal dari sumsum tulang belakang ( tumor intramedulla ) atau kompresi dari luar ( tumor extramedullary ) . Deposit metastatik biasanya tumbuh lambat dengan onset gejala yang bertahap.

51

Bagaimana menentukan derajat keparahan mielopati pada kasus ini?

52

Perhitungan EMS pada pasien :Gait function

= 1Bladder and bowel function = 3Hand function

= 1Proprioception and coordination = 1Paraesthesia/ pain

= 1Total skor

= 7 (Grade 3)

53

Bagaimana penatalaksanaan kasus mielopati?

Terapi konservatif berupa:

Tirah baring (bed rest)

Memperbaiki keadaan umum penderita

Memberikan kortikosteroid

IVFD Ringer Laktat

54

Prognosa

Quo ad vitam : berdasarkan tanda-tanda vital, dan penyakit penyerta serta kesadaran. Pada pasien ini didapatkan tanda vital dalam keadaan baik dan stabil tiak ada penurunan kesadarn. Sehingga prognosis pada pasien ini bonam.

Quo ad functionam : melihat fungsi motorik selama pasien dirawat dirumah sakit hingga beberapa hari perawatan intensif, adanya peningkatan pada kedua lengan dari yang mengalami kelemahan dengan nilai 0, hingga terakhir hasil observasi kekuatan otot lengan pasien ini adalah 2 (inkonsistensi) dan memungkinkan terjadinya perbaikan. Sehingga prognosis pada pasien ini dubia.