dian al mira

38
Dian Al Mira Selasa, 09 Desember 2014 ASKEP KEHAMILAN TRIMESTER 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Ovum adalah suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm, Spermatozoa berbentuk seperti kecebong dan mempunyai kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam satu jamsel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan kavum uteri, sel sperma disini akan menunggu sel telur. Konsepsi adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan ovum, umumnya terjadi di ampulakemudian dinding endometrium menebal, selanjutnya membentuk desidua, dimana memungkinkan blastokist untuk berimplantasi. Peristiwa tertanamnya blastokist pada desisua disebut Nidasi. (Depkes RI, 1993) Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Upload: nazula-mufarihah

Post on 04-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mens

TRANSCRIPT

Page 1: Dian Al Mira

Dian Al Mira

Selasa, 09 Desember 2014

ASKEP KEHAMILAN TRIMESTER 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu adanya

ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.

Ovum adalah suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm, Spermatozoa

berbentuk seperti kecebong dan mempunyai kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam satu

jamsel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan kavum uteri, sel sperma disini akan

menunggu sel telur. Konsepsi adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan ovum, umumnya

terjadi di ampulakemudian dinding endometrium menebal, selanjutnya membentuk desidua,

dimana memungkinkan blastokist untuk berimplantasi. Peristiwa tertanamnya blastokist pada

desisua disebut Nidasi.

(Depkes RI, 1993)

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh

karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode

antenatal:

1.      Satu kali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu)

2.      Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)

3.      Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36).

(Prawirohardjo, 2001)

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1        ApaPengertian Kehamilan pada Trimester Ketiga?

Page 2: Dian Al Mira

1.2.2        Bagaimana Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan Trimester Ketiga?

1.2.3        Apasaja Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan pada Trimester Ketiga?

1.2.4        Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga?

1.2.5        Bagaimana Perubahan Psikologis Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?

1.2.6        Apasaja Kebutuhan Nutrisi pada Kehamilan Trimester Ketiga?

1.2.7        Bagaimana Reaksi Kognitif dan Emosional Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?

1.2.8        Apasaja Komplikasi Kehamilan pada Trimester Ketiga?

1.2.9        Apa Pengertian Senam Hamil?

1.2.10    Bagaimana Gerakan Senam hamil?

1.2.11    Bagaimana Asuhan Keperawatan pada KehamilanTrimester Ketiga?

1.3  Tujuan

1.3.1        Tujuan Umum

Menjelaskan tentang Kehamilan Trimester Ketiga dan Senam Hamil serta Bagaimana Asuhan

Keperawatannya.

1.3.2        Tujuan Khusus

1.3.3        Menjelaskan Pengertian Kehamilan pada trimester ketiga?

1.3.4        Menjelaskan Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan Trimester Ketiga?

1.3.5        MenjelaskanSubjektif dan Objektif Kehamilan pada Trimester Ketiga?

1.3.6        MenjelaskanPertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Ketiga?

1.3.7        MenjelaskanPerubahan Psikologis Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?

1.3.8        Menjelaskan Kebutuhan Nutrisi pada Kehamilan Trimester Ketiga?

1.3.9        MenjelaskanReaksi Kognitif dan Emosional Ibu pada Kehamilan Trimester Ketiga?

1.3.10    MenjelaskanKomplikasi Kehamilan pada Trimester Ketiga?

1.3.11    Menjelaskan Pengertian Senam Hamil?

1.3.12    Menjelaskan Gerakan Senam Hamil?

1.3.13    Menjelaskan Asuhan Keperawatan pada KehamilanTrimester Ketiga?

1.4  Manfaat

Mengetahui dan Menjelaskan Apa itu Kehamilan Trimester Ketiga dan Bagaimana Asuhan

Keperawatannya.

Page 3: Dian Al Mira

BAB II

PEMBAHASAN TRIMESTER KETIGA

2.1  Pengertian Kehamilan Trimester Ketiga

Kehamilan adalahperiode dimana ovum telah dibuahi dan berkembangdidalam uterus,

mengalami proses diferensiasi dan uterus berkembang sampai bisa menunjang sendiri kehidupan

diluar uterus. (Mochtar Rustam;1988).

Trimester tiga adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga masa

kehamilan terakhir.Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai

sembilan bulan (28-40 minggu).(Farrer, 1999).

2.2  Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Kehamilan Trimester Ketiga

1.      Uterus

Pada akhir kehamilan berat uterus menjadi 1000 gram (normal 20 gram) dengan panjang

20 cm dan dinding 2,5 cm, pada kehamilan 28 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di

atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosesus xipoedeus. Pada kehamilan 32 minggu fundus

uterus terletak 1/2 pusat dengan prosesus xipoedeus.  Pada kehamilan 36 minggu fundus uterus

berada kira-kira 1 jari di bawah prosesus xipoedeus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi

fundus uteri 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm, pada 36 minggu adalah 30

cm.

2.      Vagina dan Vulva

Akibat hormon esterogen mengalami perubahan adanya hipervaskularisasi yang

mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda chadwick), cairan

vagina mulai meningkat dan lebih kental.

3.      Payudara

Mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada

laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepas dari pengaruh horman saat kehamilan, yaitu

esterogen dan progesteron.

Page 4: Dian Al Mira

4.      Sirkulasi Darah

Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan 

darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi

vena tungkai berpengaruh pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena, akibat

tingginya tekanan darah yang kembali dari uterus, keadaan ini menyebabkan varises pada vena

tungkai.

5.      Sistem Respirasi

Elespansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma  naik 4 cm. Kondisi ini

menyebabkan ibu bernafas pendek dan sering terjadi pada 60% wanita hamil.

6.      Sistem Pencernaan

Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat hal ini yang

menyebabkan pengeluaran air liur berlebihan (hipersaliva), daerah lambung terasa panas dan

mual muntah.Pengaruh esterogen menimbulkan gerakan usus makin berkurang dan dapat

menyebabkan sembelit.

7.      Sitem Perkemihan

Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin turun ke

pintu atas panggul, desakan ini menyebabkan kandung kemih terus terasa penuh.Akibat

terjadinya hemodiaksi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin

pun bertambah.

2.3  Tanda Subyektif dan Obyektif Kehamilan Trimester Ketiga

a.       Tanda Subyektif

1.      29-33 minggu

a)      Fatigue

b)      Ansietas tentang masa depan

c)      Mimpi buruk

d)     Penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik

2.      34-38 minggu

a)      Sakit punggung, perubahan gaya berjalan

b)      Ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan

Page 5: Dian Al Mira

c)      Perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen

3.      Sebelum kelahiran

a)      Lightening atau tanda dini dimulainya persalinan

b)      Sakit perut bagian bawah

b.      Tanda Obyektif

1.      29-33 minggu

a)      Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia dan muntahan asam perut

ke dalam esophagus

b)      Kontaraksi braxton-hick

c)      Fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid

2.      34-38 minggu

a)      Heartburn (pirosis, nyeri dada)

b)      Nyeri pada tulang belakang bagian bawah

c)      Konstipasi

d)     Vena varikosa (varicose veins)

e)      Edema kaki

f)       Haemoroid (wasir)

3.      Sebelum kelahiran

Fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam rongga panggul,

kemudian perut kelihatan maju ke depan.(Dickason, 1997)

2.4  Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester Ketiga

Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ketigayaitu :

A.    Minggu 25 – 28

1.      Bulu mata, dan kelopak mata terbentuk

2.      Janin dapat hidup pada usia 27 minggu

B.     Minggu 29 – 32

1.      Tubuh Menjadi lebih besar

2.      Rambut halus yang pernah menutupi itu hampir habis

3.      Bayi mulai memahami secara tegas dengan tangannya.

C.    Minggu 33 – 36

Page 6: Dian Al Mira

1.      Berat janin menetap

2.      Lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala

3.      Kuku jari tumbuh

4.      Janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir dalam minggu-minggu ini.

D.    Minggu 37 – 40

1.      lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin menjadi menggumpal

2.      kuku jari tangan dan kaki terbentuk sempurna dan melampaui ujung jari tangan dan kaki

3.      testis turun ke arah scrotum

4.      tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari bagian tubuh

(Depkes RI, 1993)

2.5  Perubahan Psikologis Ibu Pada Trimester Ketiga

a)      Ambivalence (Ketakutan)

Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan dimana ada element yang mengejutkan bahwa

konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan pemilihan waktu yang “salah”,

kehawatiran tentang modifikasi kebutuhan hubungan yang ada atau rencana karier, ketakutan

tentang peran baru dan ketakutan tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.

b)      Acceptance (Penerimaan)

Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor.Rendahnya penerimaan cenderung

dihubungkan dengan tidak direncanakanya kehamilan dan bukti ketakutan dan konflik.Pada

trimester tiga menggabungkan perasaan bangga dengan takut mengenai kelahiran anak.Pada

periode ini, khususnya hak istimewa kehamilan lebih berarti.

Selama trimester akhir, ketidaknyamanan fisik kembali meningkat dan istirahat yang

adekuat menjadi keharusan. Wanita membuat persiapan akhir untuk bayi dan mungkin

menggunakan waktu yang lama untuk mempertimbangkan nama anaknya.

c)      Introversion (Memikirkan)

Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan peristiwa yang

biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang tertarik dengan aktifitas terdahulunya

dan lebih berkonsentrasi dengan kebutuhan untuk istirahat dan waktu untuk sendiri.

d)     Mood Swings (Perasaan Buaian)

Selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan suka cita.

Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku kehamilan, hal itu

Page 7: Dian Al Mira

menjadi mudah baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi sumber stress selama

kehamilan.

e)      Change In Body Image (Perubahan Gambaran Tubuh)

Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu yang singkat.Wanita

menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang sebagai kemajuan kehamilan.

Reaksi ibu/istri pada kehamilan trimester ketiga:

a.       Lebih cemas akan kecanggungan fisik

b.      Ketidaknyamanan

c.       Persiapan persalinan

d.      Sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir, takut cacat.

(Olds, 1995)

2.6  Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester3

1.      Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-Lenoleat). Manfaat :

Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam

lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA(asam eikosapentaenoat ) dan DHA (asam

dokosaheksaenoat ). AA dan DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan

otak janin.

JenisMakanan : Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun.Asam

omega-3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri dan ikan tawas.

2.      Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam prosespembentukan sistem

saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang kedelai (tempe, tahu), hati sapi, serelia yang

sudah difortifikasi asam folat, sayuran berwarna hijau tua, jeruk, apel dan sebagainya.

3.      Vitamin B2 ( Riboflavin). Manfaat : Membantu melepas energi dari protein sertamembantu

memenuhi kebutuhan protein yang meningkat selama hamil. Jenismakanan : telur dan keju

cheddar

4.      Vitamin B12.

Manfaat :

Page 8: Dian Al Mira

1.      Menjaga kerja sel-sel sumsum tulang belakang,sistem saraf dan saluran penceranan. Dengan

demikian berbagai sel tubuh janinyang telah terbentuk berfungsi normal.

2.      Membantu kelancaran pembentukansel darah merah. Jenis makanan : produk olahan kacang

kedelai tahu dan tempe,susu dan produk lainnya.

5.      Vitamin C.

Manfaat :

1.      Membantu penyerapan zat besi kacang-kacangan, buahserta sayuran.

2.      Meningkatkan penyerapan asam folat, mengurangi risiko pre-eklampsia, meningkatkan sistem

kekebalan tubuh. Jenis makanan : jeruk, kiwi,belimbing, paprika.

6.      Vitamin D.

Manfaat :

1.      Memperbaiki penyerapan kalsium (Ca) dan membantukeseimbangan mineral dalam darah.

2.      Untuk pembentukan tulang dan gigi.Jenis makanan : Ikan salmon, ikan hering dan susu.

(Reeder, 1992)

2.7  Reaksi Kognitif Dan Emosional Ibu Pada Kehamilan Trimester Tiga

1.      Pemulihan ketidaknyamanan fisik

2.      Pengembangan ukuran psychososial

3.      Peningkatan perhatian pada dirinya sendiri

4.      Peningkatan perhatian

a.       Ketakutan diri untuk mendapatkan kesehatan dan “performance” selama persalinan

b.      Ketakutan pada kesehatan bayi

5.      Pemikiran penerimaan peran sebagai seorang ibu

a.       Membayangkan situasi sebagai orang tua

b.      Obsesi persalinan dan kelahiran, keinginan kehamilan yang berlebihan

c.       Peningkatan nesting behavior

(Reeder, 1992)

2.8  Komplikasi Kehamilan Trimester Ketiga

A.    Persalinan Prematuritas

Page 9: Dian Al Mira

Persalinan prematuritas (prematur) dimaksudkan dengan persalinan yang terjadi diantara

umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg. Persalinan

prematuritas merupakan masalah besar karena berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur kurang

dari 36 minggu, maka alat-alat vital belum sempurna.

Sebab persalinan prematuritas :

a.       Hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda

b.      Kehamilan disertai komplikasi (preeklamsia, dan eklamsia)

c.       Kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit ginjal, penyakit jantung, dsb).

d.      Keadaan gizi yang rendah disertai kurang darah, lapisan dalam lahir yang kurang subur karena

jarak hamil terlalu pendek.

B.     Kehamilan Ganda (Kembar)

a.       Pengaruh hamil ganda terhadap ibu: Diperlukan gizi yang lebih banyak, sehingga tumbuh

kembang janin mencapai cukup bulan, pada hamil muda sering terjadi keluhan yang lebih hebat,

ibu sering cepat lelah, sering terjadi penyulit hamil (hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia),

pada saat persalinan dijumpai kesulitan.

b.      Pengaruh hamil ganda terhadap janin: Dapat terjadi persalinan prematuritas, dapat terjadi janin

dengan anemia atau BBLR, setelah persalinan anak pertama dapat terjadi pelepasan plasenta

sebelum waktunya dan membahayakan janin yang kedua.

C.     Kehamilan Dengan Perdarahan

Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan ibu dan janin

dalam kandungan.Perdarahan yang dapat membahayakan dan berhubungan dengan trimester

ketiga adalah mengalami perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio plasenta, perdarahan

dari pecahnya sinus marginalis dan perdarahan dari pecahnya vasa previa.

D.    Kehamilan Dengan Ketuban Pecah Dini

Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi kesempatan infeksi

langsung pada janin.Disamping itu, gerak janin makin terbatas, sehingga pada kehamilan kecil

mungkin dapat terjadi deformitas.Oleh karena itu bila berhadapan dengan kehamilan dengan

mengeluarkan air apalagi belum cukup bulan harus segera datang kerumah sakit dengan fasilitas

yang memadai.

E.     Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim

a.       Kehamilan diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes melitus

Page 10: Dian Al Mira

b.      Mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan

c.       Terjadi simbol tali pusat

d.      Gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan

e.       Kehamilan dengan perdarahan

f.       Kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari

F.      Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)

Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:

a.       Janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami pengrusakan diri sendiri, dengan

metabolisme jaringan lemak bawah kulit sehingga tampak tua dan keriput, sebagai gejala janin

dengan hasil lewat waktu

b.      Air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga dapat menimbulkan gangguan

pernafasan saat kelahirannya.

c.       Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim

d.      Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat memberikan nutrisi cukup

dan janin menjadi lebih besar

e.       Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan operasi persalinan

f.       Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan dengan tindakan operasi

seperti induksi persalinan sampai dengan sesio sesarea

G.    Kehamilan Dengan Preeklamsia Dan Eklamsia

Gejala klinik preeklamsia ringan:

1.      Tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmhg untuk sistolik 15 mmhg

untuk diastolik dengan interval pengukuran selama 6 jam

2.      Terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 gr/literatau kualitatif +1,-+2

3.      Edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)

4.      Kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu

Gejala preeklamsi berat (kelanjutan preeklamsia ringan):

1.      Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih

2.      Pengeluaran protein dalam urine lebih dari sekitar 5 gr/24 jam

3.      Terjadi penurunan produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam

4.      Terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas.

Page 11: Dian Al Mira

5.      Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri dibagian daerahperut atas)

(Ida Bagus Gde Manuaba, 1999)

BAB III

PEMBAHASAN SENAM HAMIL

3.1  Definisi Senam Hamil

Senam Hamil merupakan gerakan relaksasi,dan dengan senam diharapkan stres ibu

menjalani kehamilan dan menghadapi persalinan akan berkurang,karena di siniakan di pelajari

cara bernafas dan mengedan yang benar.Begitu memasuki trimester akhir,ibu biasanya ikut kelas

Page 12: Dian Al Mira

senam dengan di pandu instruktur,atau tepatnya sejak usia kandungan mencapai 28

minggu,paling sedikit seminggu sekali.Ini dilakukan hingga menjelang melahirkan.

Senam hamil merupakan latihan relaksasi yang di lakukan oleh ibu-ibu yang mengalami

kehamilan sejak usia kehamilan usia 28 minggu sampai dengan masa kelahiran. Dan senam

hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan (prenatal care).

Senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau autcome persalinan

yang lebih baik,dibandingkan dengan ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil.

Kegunaan senam hamil di dalam prenatal care di laporkan akan menaikkan dan mengurangi

berat badan bayi lahir rendah,mengurangi terjadinya persalinan prematur. Secara keseluruhan

senam hamil akan berdampak pada peningkatan kesehatan wanita hamil. Latihan relaksasi akan

sangat membantu kehilangan ketegangan mental dan fisik ibu hamil sekaligus untuk bayi yang

sedang dikandung. Dengan demikian,para ibu hamil tentu akan lebih mudah menghadapi

persalinan.

Suatu hal yang perlu disadari para oleh ibu hamil,bahwa senam hamil suatu bentuk

latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas dinding perut,ligment-ligment,otot-

otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan.

Banyak hal yang diajarkan pada senam ini, misalnya saja tentang cara menghadapi

persalinan termasuk posisi, mengatur nafas saat mengejan, sampai cara mengejan, dan sejak awal

belajar “belajar”, diharapkan lewat senam hamil ini para calon ibu merasa lebih siap untuk

menjalani persalina, dan kesiapan tersebut harus dalam arti fisik dan mental.

Olahraga sangat penting bagi ibu hamil, untuk tetap mendapatkan tubuh yang sehat dan

bugar.Namun olahraga yang dilakukan, harus sesuai dengan perubahan fisik. Senam hamil

biasanya dimulai saat kehamilan memasuki trisemester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu

kehamilan. Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga di perlukan untuk meningkatkan

kesiapan fisik dan mental calon ibu selama proses persalinan.

3.2  Macam-Macam Senam Hamil

1.      Yoga Hamil

Yoga hamil, adalah seni olah tubuh dan pernafasan yang berasal dari india. Tidak hanya

bermanfaat untuk kesegaran jasmani dan rohani, tetapi juga memperlancar proses persalinan. Ibu

hamil dapat menjalani proses kehamilan dengan santai dan lebih percaya diri. Proses ini

Page 13: Dian Al Mira

berpengaruh positif pada bayi, karena yogadapat mempengaruhi keseimbangan mental,

emosional, intelektual, dan fisik.

2.      Pilates

Pilates adalah suatu metode olahraga yang dikembangkan oleh joseph pilates sejak 1920.

Metode ini difokuskan untuk kelenturan serta fleksibilitas seluruh bagian tubuh.Olahraga ini

dapat memperbaiki postur tubuh yang kurang sempurna dan memperbaiki masalah-masalah yang

berhubungan dengan kelainan tulang belakang. Bagi ibu hamil, pilates dapat memperkuat otot

dan sendi, terutama otot bagian perut dekat dengan tulang punggungyang membantu proses

melahirkan, membuat ibu hamil lebih bugar, dan mempertahankan bentuk tubuh baik selama

kehamilan maupun setelah melahirkan.

3.      Hypnotherapy

Hypnotherapy adalah sebuah senam dengan olah rasa yang dapat meningkatkan mood

dan penerimaan seseorang terhadap sakit atau gejala fisik lainnya serta mereduksi kecemasan.

Untuk ibu hamil, hypnotherapy dapat mengurangi kecemasan menghadapi proses persalinan

melalui penerimaan diri

3.3  Tujuan dan Manfaat Senam Hamil

1.      Melatih ibu hamil untuk beradaptasi lebih baik dengan kehamilannya.

2.      Melatih dan mempersiapkan ibu hamil untuk menghadapi kelahiran bayinya.

3.      Melatih dan membantu ibu hamil untuk melakukan relaksasi dalam menghadapi proses

persalinan.

4.      Mempersiapkan ibu hamil baik fisik maupun psikologis untuk menghadapi proses kehamilan

sehingga dapat berlangsung dengan lancar.

5.      Penguatan otot-otot tungkai, mengingat tungkai akan menopong berat tubuh ibu yang semakin

lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

6.      Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah (vena) secara segmental yang tak jarang

terjadi pada ibu hamil.

7.      Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia akan mendesak isi

perut k arah dada. Hal ini dapat membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak bisa

optimal. dengan senam hamil maka ibu akan di ajak berlatih agar nafasnya lebih panjang dan

tetap rilex.

Page 14: Dian Al Mira

8.      Latihan pernafasan khusus yang di sebut panting quick breathing terutama dilakukan setiap saat

perut terasa kencang.

9.      Latihan mengejan, latihan ini khusus untuk menghadapi persalinan, agar mengejan secara benar

sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.

10.  Yang penting, konsultasikan pada Dokter kandungan anda sebelum melakukan senam hamil.

3.4  TahapanSenam Hamil

1.      Senam aerobic

Merupakan aktifitas senam berirama, berulang dan cukup melelahkan, dan gerakan yang

disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan. Manfaat dari senam aerobik ini adalah

meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot, merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan

otot dan sendi, secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama

kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen, meningkatkan kebugaran dan

kekuatan otot, meredakan sakit punggung dan sembelit, memperlancar persalinan, membakar

kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat), mengurangi keletihan dan

menjadikan bentuk tubuh yang baik setelah persalinan.

2.      Kalestenik

Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat membugarkan dan

mengembangkan otot-otot serat dapat memperbaiki bentuk postur tubuh.Manfaatnya adalah

meredakan sakit punggung dan meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama

mempersiapkan tubuh dalam menghadapi persalinan.

3.      Relaksasi

Merupakan latihan pernapasan dan pemusatan perhatian.Latihan ini bisa dikombinasikan

dengan latihan kalistenik.Manfaatnya adalah menenangkan pikiran dan tubuh, membantu ibu

menyimpan energi untuk ibu agar siap menghadapi persalinan.

4.      Kebugaran panggul (bisa disebut kegel)

Manfaat dari latihan ini adalah menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya (perinial)

sebagai kesiapan untuk persalinan, mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.

Dalam perkembangannya, senam hamil banyak menimbulkan kontroversi. Hal ini

disebabkan delam kalangan masyarakat dahulu (dan mungkin masih, ada sampai sekarang) yang

terjebak mitos bahwa seorang ibu hamil tidak boleh bekerja, tidak boleh bepergian, tidak boleh

makan ikan dan masih banyak “tidak boleh” yang lain.

Page 15: Dian Al Mira

Hal ini tentunya akan sangat merugikan mengingat besarnya manfaat senam hamil jika

diterapkan pada semua ibu hamil agar kehamilan dan persalinannya dapat berjalan secara

fisiologis. Untuk menciptakan kondisi tersebut sangat dibutuhkan peningkatan pengetahuan ibu

hamil.

Senam hamil ini terdiri dari 4 bagian yaitu:

1.      Latihan umum. Yang boleh dilakukan oleh ibu hamil yang usuia kehamilannya lebih dari 23

minggu dan diijinkan oleh Dokter Kandungan untuk senam hamil.

2.      Latihan khusus untuk usia kehamilan 23-30 minggu.

3.      Latihan khusus untuk usia kehamilan 30-36 minggu.

4.      Latihan khusus untuk usia kehamilan 36-40 minggu.

Adapun tahapan-tahapan yang disarankan bagi ilmu hamil untuk melakukan senam di

rumah sebagai berikut :

1.      Fase I (usia 23-28 minggu)

1.      Latihan pernapasan. Tujuannya untuk merangsang atau memacu sekat rongga dada atau

diafragma

2.      Latihan gerak leher, bahu, pinggul, paha, betis,dan kaki. Tujuannya untuk mengencangkan dan

melenturkan otot-otot untuk persiapan menjelang proses persalinan. Latihan gerak organ di atas,

penting karena dalam proses persalinan terjadi kontraksi organ menyeluruh.

3.      Relaksasi atau pendinginan. Tujuannya untuk menciptakan rasa rileks. Biasanyasetiap kali olah

raga akan mempercepat pacu jantung, sehingga relaksasi penting untuk menormalkan kembali

kondisi saat berolahraga.

2.      Fase II (usia 28-36 minggu)

Seperi fase pertama, hanya dalam fase II ditambah latihan gerakan untuk perutdan panggul.

Fungsinya, untuk memperkuat otot di sekitar perut dan panggul

3.      Fase III (usia 36-lahir)

Seperti fase pertama dan kedua. Hanya ditambah dengan latihan untuk mengejan dengan cara

pengaturan dan pernapasan.

Meskipun senam hamil banyak dianjurkan untuk membantu persalinan, namun,

kadangkala ibu tak sempatbergabung di kelompok senam, selain lantaran kesibukan, juga bisa

jadi pertimbangan lokasi yang lumayan jauh di tempuh dari rumah.Senam hamil dapat dilatih

atau dilakukun di rumah.

Page 16: Dian Al Mira

Diuraikan, teknik dasr yang dapat dilakukan yakni dengan menganbil posisi bersila

dengan tubuh tetap tegak.Kemudian stretching dengan menggerakkan kepala, leher dan

bahu.Gunanya, untuk melakukan peregangan tubuh.

Kemudian belajar bernapas yang benar, yakni menarik napas yang panjang, dan

menghembuskan secara teratur.Ditambahkan, hitungan menarik napas bisa diambil 7 kali

hitungan, kemudian menahannya, dan pada hitungan, kemudian menahannya, dan pada hitungan

ketiga dihembuskan.“Intinya bernapas yang benar.Benefit-nya, ibu lebih rileks dan mengurangi

ketegangan dalam tubuh.

Ibu hamil terkadang juga lebih peka terhadap tubuh, untuk berlatih di rumah, sebaiknya

dipilih di sore hari setelah ibu melakukan aktifitas rutinnya, dan guna menciptakan rasa rileks

pada saat senam hamil dilakukan, anda bisa menghidupkan instrumen musik lembut.Terapi

musik ini juga baik dipendengarkan untuk bayi dalam kandungan.

3.5  Syarat Mengikuti Senam Hamil

Ada beberapa syarat yang harus dipertahatikan oleh ibu hamil sebelum mengikuti senam

hamil, syarat tersebut antara lain:

1.      Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.

2.      Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai minimal 23 minggu.

3.      Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kamampuan fisik ibu.

4.      Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalinan atau dibawah pimpinan

instruktur senam hamil.

3.6  Tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan

1.      Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.

2.      Kontraksi rahim yang lebih sering (interval < 20 menit).

3.      Perdarahan pervaginam, keluar cairan ketuban.

4.      Nafas pendek yang berlebihan.

5.      Denyut jantung yang meningkat (> 140 x/menit).

6.      Mual dan muntah yang menetap.

7.      Kesulitan jalan.

8.      Pembengkakan yang menyeluruh.

9.      Aktifitas janin yang berkurang.

Page 17: Dian Al Mira

3.7  Tempat senam hamil

Dalam melakukan senam hamil prasyarat tempat sangat menentukan, adapun syarat dari

tempat senam hamil terssebut adalah :

1.      Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih.

2.      Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.

3.      Dinding ruangan dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk konsentrasi dan memberi

kesempatan untuk mengoreksi gerakannya sendiri.

4.      Alat dan perkakas di dalam ruangan dipilih yang berwarna muda untuk memberi suasana tenang.

5.      Ada iringan atau al unan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi.

3.8  Larangan senam hamil

Senam hamil dapat diikuti oleh semua wanita yang hamil namun ada larangan atau kontra

indikasinya, ada 3 kontra indikasi atau larangan seorang wanita untuk melakukan senam hamil :

1.      Kontra indikasi absolut atau mutlak. Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung,

penyakit paru, servik inkompeten (servik membuka), kehamilan kembar, riwayat perdarahan

pervaginam pada trimester II dan III, kelainan letak ari-ari seperti (plasenta previa, pre-eklamasi

maupun hipertensi).

2.      Kontra indikasi relatif. Bila seorang ibu hamil menderita anaemia berat, irama jantung yang

tidak teratur, penyakit paru bronchitis yang kronis, riwayat penyakit diabetes mellitus,

kegemukan yang sangat hebat, terlalu kurus (BMI dibawah 12), penyakit darah tinggi, penyakit-

penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedik dan perokok hebat.

3.      Segera menghentikan senam hamil. Bila terjadi gejala seperti perdarahan pervaginam, rasa sesak

sewaktu senam, sakit kepala, sakit dada, nyeri kelenjar otot-otot, gejala-gejala kelahiran

premature, penurunan gerakan bayi intra uterin.

3.9  Gerakan Dasar Senam Hamil

Page 18: Dian Al Mira

1.      Gerakan pertama yaitu posisi berdiri dan tangan di pinggang, gerakkan leher ke kanan dan kiri

untuk meregangkan otot leher.

2.      Gerakan sederhana dengan melakukan latihan dasar kaki dan

menggerakkan telapak kaki ke depan dan ke belakang guna membantu

sirkulasi vena dan mencegah pembengkakkan di kaki.

3.      Tidur telentang dengan satu kaki lurus dan satu kaki ditekuk kemudian

dorong kembali ke depan. Lakukan bergantian dengan kaki lainnya. Gunanya

untuk latihan dasar panggul.

4.      Pada gerakan ini yaitu berbaring dengan posisi miring. Angkatlah kaki

perlahan-lahan lalu turunkan. Lakukan bergantian dengan kaki satunya.

Gunanya untuk menguatkan otot paha.

5.      Selanjutnya berbaring telentang, kedua lutut dipegang dengan tangan,

kemudian tarik nafas dan berlatih mengejan.

6.      Sikap merangkak, letakkan kepala di antara ke dua tangan, lalu menoleh ke

samping. Selanjutnya turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur.

Bertahanlah pada posisi ini selama kurang lebih 1 menit.

7.      Gerakan ini sangat cocok untuk Ibu yang bayinya masiy belum masuk 

pinggul (sungsang).

BAB IV

Asuhan Keperawatan

4.1  Pengkajian

Selama trimester ketiga peristiwa-peristiwa yang baru terjadi dalam keluarga dan efeknya

terhadap kehamilan dikaji. Daftar pertanyaan pengkajian trimester ketiga:

Page 19: Dian Al Mira

1.      Rencana antisipasi apa yang sedang disusun berkenaan dengan tangggung jawab baru menjadi

orang tua, permasalahan saudara kandung, pemulihan dari kehamilan dan melahirkan dan

penatalaksanaan fertilitas?

2.      Keberhasilan dan rasa frustasi apa yang dialami ibu berkenaan dengan diet, istirahat dan

relaksasi, seksualitas dan dukungan emosional?

3.      Apa pemahaman ibu tentang kebutuhan keluarganya berkenaan dengan kehamilan dan anak?

4.      Sejauh mana kejauhan orang tua bila terjadi kedaruratan? Apakah ibu mengetahui dan

memahami tanda bahaya dan cara serta kepada siapa ia harus melapor?

5.      Apakah ibu mengetahui tanda-tanda persalinan premature dan persalinan aterm?

6.      Apa pemahaman ibu tentang proses persalinan, harapan ibu terhadap dirinya dan orang lain

selama persalinan, serta apa ynag harus dibawa ke rumah sakit?

7.      Apa rencana ibu dan keluarganya untuk menghadapi persalinan?

8.      Kecemasan apa yang ingin ibu ketahui tentang cara mengendalikan rasa tidak nyaman selama

persalinan?

9.      Apakah ibu memiliki pertanyaan tentang perkembangan janin dan metode untuk mengkaji

kesejahteraan janin?

a.       Pengkajian meternal

a.       Wawancara

Pertanyaan pertama pada wawancara trimester ketiga diajukan dengan tujuan

mengidentifikasi kekhawatiran utama wanita hamil pada saat itu. Pemusatan perhatian pada

wanita akan membantu kesiapannya untuk belajar dan membuat wanita itu yakin bahwa perawat

memerhatikannya sebagai individu. Berdasarkan kebutuhan yang diutarakan pasien, keadaan

wanita saat itu, dan hal-hal yang biasa dibutuhkan kabanyakan wanita pada tahap akhir

kehamilan, keputusan klinis perawat menjadi pedoman isi dan arah wawancara.

Tinjauan ulang system-sistem tubuh perlu dilakukan pada setiap pertemuan.Setiap tanda

atau gejala yang mencurigakan harus dikaji dengan mendalam.Identifikasi rasa tidak nyaman

yang mencerminkan adaptasi terhadap kehamilan. Pertanyaan –pertanyaan khusus diajukan

untuk mengkaji kemungkinan infeksi contoh: (saluran kemih, saluran pernafasan). Pengetahuan

tentang tindakan perawatan diri dan keberhasilannya dan  terapi yang diresepkan dikaji. Respon

psikososial terhadap kehamilan dan pendekatan menjadi orang tua dikaji.

b.      Pemeriksaan fisik

Page 20: Dian Al Mira

Selama pemeriksaan fisik pada trimester ketiga, suhu, nadi, pernafasan, tekanan darah,

dan berat dikaji dan dicatat. Tanda dan gejala yang mencurigakan dan ditemukan selama

wawancara dikaji. Keberadaan, lokasi, dan derajat edema didokumentasi dengan cermat. Usia

gestasi dikonfirmasi, di beberapa klinik, pemeriksaan pelvis mingguan dimulai pada minggu ke-

36 sampai ke-38 dan dilanjutkan sampai aterm, terutama untuk memastikan bagian presentasi,

stase, dan dilatasi daneffacement serviks.

c.       Uji laboratorium

Pada setiap kunjungan, dilakukan pemeriksaan urine untuk mendeteksi glukosa dan

albumin. Tes kultur dan sensitivitas urine dilakukan jika diperlukan. Di beberapa fasilitas

kesehatan, pada setiiap kunjungan dilakukan pemeriksaan hematokrit darah yang diambil

menggunakan pipet. Tes darah diulang sesuai kebutuhan: tes untuk mendeteksi sifilis; hitung

darah lengkap meliputi hematokrit, hemoglobin, dan hitung diferensial; skrinning antibody (kell,

duffy, rubella, toksoplasmosis, anti-Rh, AIDS);sel sabit; dan kadar asam folat jika ada indikasi.

Apabila tidak dilakukan pada awal kehamilan, maka pada wanita berusia lebih dari 25 tahun,

dilakukan pemeriksaan glukosa.Apusan serviks dan vagina diulang pada minggu ke-32 atau

sesuai kebutuhan untuk mendeteksi adanya organism Chlamydia, gonore, herpes simpleks tipe 1

dan 2, dan streptokokus grup B.

B.     Pengkajian janin

Sejak minggu ke-32, identifikasi presentasi, posisi, dan stasiun( engagement) janin

dengan bantuan maneuver Leopold dilakukan setiap minggu.

Tinggi fundus diukur pada setiap kunjungan. Ukuran dan besar(berat) uterus

dibandingkan dengan usia kehamilan yang sesungguhnya. Walaupun beberapa klinisi dapat

memperkirakan  berat janin dengan ketepatan yang mangagumkan, perkiraan itu umumnya tidak

konsisten dan tidak dapat diandalkan. Perkiraan berat janin meningkat keakuratannya melalui

pengukuran diameter biparietal ( biparietal diameter determination [BPD] pada pemeriksaan

ultrasonografi. Kemungkinan adanya retardasi pertumbuhan janin, kehamilan kembar, dan

ketidakkeakuratan taksiran partus (TP) dapat diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi.

Status kesehatan janin dievaluasi pada setiap kunjungan.Ibu diminta menjelaskan gerakan

janin. Ibu ditanya apakah ia mengalami tanda komplikasi potensial yang perlu dilaporkan

misalnya perubahan gerakan janin, ketuban pecah.

4.2  Diagnosa Keperawatan

Page 21: Dian Al Mira

1. Pola nafas inefektif berhubungan dengan ekspansi paru tidak maksimal sekunder

terhadap meningkatnya tekanan intraabdomen

2. Inkontinensia urine berhubungan dengan tingginya tekanan intraabdominal dan

kelemahan otot pelvis sekunder terhadap kehamilan

3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sekunder terhadap

persiapan melahirkan

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan dalam menghadapi

persalinan

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan dan perubahan

pusat gravitasi.

6. Kerusakan koping individu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang

awitan persalinan palsu atau sejati

4.3  Rencana Intervensi

No Diagnosa Tujuan/KH Intervensi Rasional

1. Pola nafas inefektif

berhubungan dengan

ekspansi paru tidak

maksimal sekunder

terhadap meningkatnya

tekanan intra abdomen

Tujuan: Pola nafas dapat

kembali efektif setelah

dilakukan tindakan

keperawatan selama 2

× 24 jam dengan

kriteria hasil:

1.      Klien tampak rileks

2.      Frekwensi pernafasan

normal (16 – 24  × per

menit)

1. Berikan HE pada

klien tentang

kedaan yang

menimbulkan

sesak

2. Berikan posisi

semifowler pada

pasien

3. Observasi

frekwensi

pernafasan (RR)

1. Informasi yang

adekuat dapat

membawa

pasien lebih

kooperatif

dalam

memberikan

terapi

2. Jalan nafas

yang longgar

dan tidak ada

sumbatan

proses respirasi

dapat berjalan

dengan lancar.

Page 22: Dian Al Mira

3. Frekwensi

pernafasan

yang

meningkat

adalah

indicator

adanya sesak

nafas

2. Inkontinensia urine: stress

berhubungan dengan

tingginya tekanan

intraabdominal dan

kelemahan otot pelvis

sekunder terhadap

kehamilan

Tujuan: Inkontinensia

dapat teratasi setelah

dilakukan tindakan

keperawatan selama 2

× 24 jam, dengan

kriteria hasil:

1.      Klien mengerti

penyebab dari

inkontinensia

2.      Frekwensi berkemih

menurun

3.      Klien dapat melakukan

senam kegel secara

mandiri

1. Berikan HE pada

klien tentang

penyebab dari

inkontinensia

2. Kaji frekwensi

berkemih klien

3. Instruksikan

klien untuk

menghindari

berdiri yang

terlalu lama

4. Ajarkan klien

untuk mengatasi

inkontinensia

dengan

melakukan

senam kegel

1. Informasi yang

adekuat dapat

membawa

pasien lebih

kooperatif

dalam

memberikan

terapi

2. Frekwensi

berkemih yang

berlebih

merupakan

indicator

terjadinya

inkontinensia

urine

3. Frekwensi

berdiri yang

terlalu lama

dapat

meningkatkan

tekanan pada

Page 23: Dian Al Mira

vesika urinaria

4. Senam kegel

dapat

meningkatkan

kekuatan otot

dinding pelvis

ibu

3. Ansietas berhubungan

dengan kurangnya

pengetahuan sekunder

terhadap persiapan

melahirkan

Tujuan: Ansietas dapat

teratasi setelah

dilakukan intervensi

selama 2 × 24 jam,

dengan kriteria hasil:

1.      Klien tampak rileks

2.      Klien tampak percaya

diri

3.      Tidak terjadi insomnia

1. Berikan HE pada

klien tentang

proses persalinan

2. Kaji tingkat

ansietas yang

dialami klien

3. Gali

kekhawatiran

yang dialami

klien

4. Ajarkan

penghentian

ansietas untuk

digunakan bila

situasi yang

menimbulkan

stress tidak dapat

dihindari

1.      Informasi yang adekuat dapat

membawa pasien lebih

kooperatif dalam memberikan

terapi

2.      Mengetahui tingkat ansietas

yang dialami klien dapat

membantu menentukan

intervensi yang tepat untuk

mengatasi ansietas

3.      Mengetahui penyebab yang

menagkibatkan ansietas yang

dialami klien

4.      Membentu klien untuk dapat

mengatasi ansietasnya secara

mandiri

Page 24: Dian Al Mira

BAB V

PENUTUP

5.1  Kesimpulan

Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adanya

ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Serta ada tahapan-tahapan dalam kehamilan

itu sendiri, di antaranya trimester tiga.Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan

ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu).

Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat

genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Perubahan itu akan terjadi secara

perlahan-lahan sesuai dengan umur kandungan.

5.2  Saran

Apabila seorang klien mengalami kehamilan, klien harus bisa mengontrol hal-hal yang

dapat mempengaruhi kehamilan itu sendiri, diantaranya pola makan, aktifitas, pola tidur serta

jangan sering mengalami suatu stress yang bisa mengakibatkan terganggunya janin dll.

Page 25: Dian Al Mira

DAFTAR PUSTAKA

Ratna Dwi. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Panji Pustaka : Yogyakarta

Brayshaw Eileen. 2007. Senam Hamil & Nifas Pedoman Praktis Bidan. EGC : Jakarta

Anggraeni Poppy. 2010. Serba-serbi Senam Hamil. Intan Media: Yogyakarta

Maya. 2013. Asuhan Keperawatan pada ibu hamil Trimester Ketiga.

http://sahabatsejatimayah.blogspot.com/2013/02/makalah-askep-ibu-hamil-trimester-

ketiga.htmlDiakses pada tanggal 16 September 2013

2008. Kehamilan Trimester 3. http://perawat2008a.wordpress.com/2011/10/04/kehamilan-timester-iii/ Diakses pada tanggal 16 September 2013