makalah pbl modul 2 blok 2.docx

12
Promosi Kesehatan untuk Menurunkan Tingginya Angka Kelahiran Erlin Efrina Winata 102013117/B4 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510 Telephone: (021) 5694-2061 (hunting), Fax: (021) 563-1731 Email: [email protected] Pendahuluan Angka kelahiran di Indonesia masih tergolong tinggi daripada dibandingkan negara lain. Tingginya angka kelahiran terutama terjadi di pedesaan, karena tingginya angka kelahiran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pasangan yang menikah pada usia yang terlalu muda, kurangnya pendidikan, tingkat kemiskinan yang masih tinggi dan persebaran penduduk yang tidak merata. Pemerintah Indonesia membuat program untuk menghambat tingginya angka kelahiran dengan ngadakan program Keluarga Berencana (KB). Program KB di Indonesia sendiri telah mulai terealisasikan, namun masih banyak kendala-kendala. Kendala- kendala tersebut seperti masyarakat yang belum mengetahui apa itu KB dan apa kegunaan dan manfaat dari KB itu sendiri. Maka pemerintah beserta masyarakat berupaya untuk merealisasikan program KB dengan cara mempromosikan program KB tersebut. Pembahasan Penyebab Tingginya Angka Kelahiran

Upload: xohanort

Post on 26-Sep-2015

36 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

makalah pbl modul 2 blok 2

TRANSCRIPT

Promosi Kesehatan untuk Menurunkan Tingginya Angka KelahiranErlin Efrina Winata102013117/B4Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510Telephone: (021) 5694-2061 (hunting), Fax: (021) 563-1731Email: [email protected]

Pendahuluan Angka kelahiran di Indonesia masih tergolong tinggi daripada dibandingkan negara lain. Tingginya angka kelahiran terutama terjadi di pedesaan, karena tingginya angka kelahiran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pasangan yang menikah pada usia yang terlalu muda, kurangnya pendidikan, tingkat kemiskinan yang masih tinggi dan persebaran penduduk yang tidak merata.Pemerintah Indonesia membuat program untuk menghambat tingginya angka kelahiran dengan ngadakan program Keluarga Berencana (KB). Program KB di Indonesia sendiri telah mulai terealisasikan, namun masih banyak kendala-kendala. Kendala-kendala tersebut seperti masyarakat yang belum mengetahui apa itu KB dan apa kegunaan dan manfaat dari KB itu sendiri. Maka pemerintah beserta masyarakat berupaya untuk merealisasikan program KB dengan cara mempromosikan program KB tersebut.

Pembahasan Penyebab Tingginya Angka KelahiranDibanding negara dengan pertumbuhan ekonomi sama, pertumbuhan penduduk Indonesia masih tergolong tinggi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih 1,5 persen. Sementara negara berkembang lain laju pertumbuhan penduduknya di bawah 1 persen. Salah satu penyebabnya masih tingginya angka kelahiran total adalah meningkatnya jumlah pasangan usia muda. Jumlah pasangan muda yang mempunyai anak terus meningkat. Kemudian dapat disebabkan oleh persebaran penduduk yang tidak merata, kesehatan penduduk yang rendah, pendidikan yang rendah dan banyaknya jumlah penduduk yang miskin.1

Paradigma SehatParadigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.2Paradigma sehat mengubah cara pandang terhadap masalah kesehatan baik secara makro maupun mikro. Secara makro berarti bahwa pembangunan semua sektor harus memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan, minimal memberi sumbangan dalam pengembangan lingkungan dan perilaku sehat. Secara mikro berarti bahwa pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilatif.2Jika dihubungkan dengan skenario B, pengetahuan tentang paradigma kesehatan sangat berguna untuk mengubah cara pandang, pola pikir dan model pembangunan kesehatan tentang pentingnya penggunaan KB. Penggunaan KB penting agar mengurangi atau menghambat laju pertumbuhan di Indonesia yang tergolong tinggi.

Promosi KesehatanPromosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan atau memandirikan masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Promosi kesehatan meliputi dan merangkum pengertian dari istilah Pendidikan Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), dan istilah lainnya. Promosi kesehatan juga mengandung pengertian mobilisasi sosial karena dalam promosi kesehatan diperlukan adanya advokasi kebijakan sehingga kebijakan yang sudah ada dapat memberikan dukungan bagi pengembangan perilaku dan lingkungan sehat.3Aspek promosi kesehatan yang mendasar adalah melakukan pemberdayaan sehingga individu lebih mampu mengontrol aspek-aspek kehidupan mereka yang mempengaruhi kesehatan. Menurut pengertian tersebut, terdapat dua unsur tujuan dan proses kegiatan promosi kesehatan, yaitu memperbaiki kesehatan dan memiliki kontrol yang lebih besar terhadapnya (aspek-aspek kehidupan yang memperngaruhi kesehatan).3WHO menekankan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan individu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang jelas mengenai pemberdayaan diri sendiri. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat serta sesuai dengan sosial budaya setempat.3 Demi mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik dari fisik, mental maupun sosial, masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhannya dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya. Lingkungannya mencakup lingkungan fisik, sosial budaya dan ekonomi.3

Sasaran Promosi KesehatanSasaran promosi kesehatan diarahkan pada individu/keluarga, masyarakat, pemerintah/lintas sektor/politisi/swasta, dan petugas atau pelaksana program. Pada individu/keluarga diharapkan memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran (baik secara langsung maupun melalui media massa), mempunyai pengetahuan dan kemauan untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya, mempraktikan hidup bersih dan sehat (PBHS), berperan serta dalam kegiatan sosial, khususnya berkaitan dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) kesehatan.3 Pada masyarakat diharapkan menggalang potensi untuk mengembangkan gerakan atau upaya kesehatan dan bergotong royong mewujudkan lingkungan sehat. Pada pemerintah/lintas sektor/politisi/swasta diharapkan peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal mengembangkan dalam perilaku dan lingkungan sehat dan membuat kebijakan sosial yang memperhatikan dampak di bidang kesehatan. Pada petugas dan pelaksana program diharapkan dapat memasukkan komponen promosi kesehatan dalam setiap program kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang memberi kepuasan kepada masyarakat.3Lebih spesifiknya lagi sasaran promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu sasaran primer, sekunder dan tersier. Sasaran primer yaitu sasaran yang mempunyai masalah, yang diharapkan mau berperilaku sesuai harapan dan memproleh manfaat paling besar dari perubahan perilaku tersebut. Sasaran sekunder yaitu individu atau kelompok yang memiliki pengaruh atau disegani oleh sasaran primer. Sasaran sekunder diharapkan mampu mendukung pesan-pesan yang disampaikan kepada sasaran primer. Sedangkan sasaran tersier adalah para pengambil kebijakan, penyandang dana, pihak-pihak yang berpengaruh diberbagai tingkatan (pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa atau kelurahan).3Ruang lingkup promosi kesehatan dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan aspek kesehatan dan berdasarkan tatanan pelaksanaan (setting/tempat). Berdasarkan aspek kesehatan dapat dilihat dari aspek promotif dan aspek preventif dan kuratif. Berdasarkan tatanan pelaksanaan (setting/tempat) yaitu dapat dilihat dari tatanan keluarga (rumah tangga), tatanan sekolah/institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, dan tatanan fasilitas pelayanan kesehatan.3,4

Strategi Promosi KesehatanStrategi global menurut WHO (1984) yaitu Advokasi Kesehatan, Bina Suasana dan Gerakan masyarakat. Advokasi kesehatan merupakan upaya pendekatan kepada pada pimpinan atau pengambil keputusan supaya dapat memberikan dukungan, kemudahan dan semacamnya pada upaya pembangunan kesehatan. Bina sosial (social support) adalah upaya membuat suasana yang kondusif atau menunjang pembangunan kesehatan sehingga masyarakat terdorong untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Dan gerakan masyarakat (empowerment) adalah upaya memandirikan individu, kelompok dan masyarakat agar berkembang kesadaran, memauan dan kemampuan di bidang kesehatan atau agar secara proaktif, masyarakat mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.3

Upaya Penyuluhan Kesehatan Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihatm didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi.5Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah yang pertama metode ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. Yang kedua metode diskusi kelompok adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk. Yang ketiga metode curah pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing masing peserta, dan evaluasi atas pendapat pendapat tadi dilakukan kemudian. Yang keempat yaitu metode panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.5,6 Kelima metode bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok. Keenam metode demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.5,6Kemudian yang ketujuh metode simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat. Dan yang terakhir metode seminar adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.5,6

Demografi dan Keluarga Berencana (KB)Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan, meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.7Demografi adalah studi tentang interaksi tingkat perkembangan dari 3 komponen (kelahiran, kematian dan migrasi) dan studi tentang dampak dari perubahan komposisi dan perkembangan dari penduduk.7Demografi adalah ilmu statistik dan matematika yang mempelajari ukuran, komposisi dan persebaran penduduk serta perubahannya pada suatu kurun waktu melalui proses fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi serta perubahan penduduk.7Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari kerja. Mereka dapat berpindah secara permanen, menjadi migran ulang-alik, menjadi migran sirkuler yakni bekerja di tempat lain dan pulang ke rumahnya sekali dalam beberapa minggu atau beberapa bulan, atau menjadi migran musiman, misalnya bekerja di kota setelah musim tanam dan musim panen.8Pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.8Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi masuk. Kelahiran bayi membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bayi tersebut, termasuk pemenuhan gizi dan kecukupan kalori, perawatan kesehatan. Kasus mortilitas atau kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.8Dalam demografi status perkawinan di daerah dimana pemakaian KB rendah, rata-rata umur penduduk saat menikah pertama kali serta lamanya seseorang dalam status perkawinan akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat fertilitas. Usia kawin dini menjadi perhatian penentu kebijakan serta perencana program karena berisiko tinggi terhadap kegagalan perkawinan, kehamilan usia muda yang berisiko kematian maternal, serta risiko tidak siap mental untuk membina perkawinan dan menjadi orangtua yang bertanggung jawab.8Perpindahan penduduk (migrasi atau mobilitas) merupakan salah satu dari tiga komponen utama pertumbuhan penduduk yang dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk. Komponen ini bersama dengan kelahiran dan kematian mempengaruhi dinamika penduduk di suatu wilayah seperti jumlah, komposisi, dan distribusi keruangan. Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi penduduk untuk melakukan migrasi, kelancaran sarana transportasi antar wilayah, dan pembangunan wilayah dalam kaitannya dengan desentralisasi pembangunan.8Untuk mendapatkan sumber data kependudukan atau demografi dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti sensus yang dipergunakan untuk keperluan monitoring dan evaluasi terhadap kemajuan program kesehatan, perumahan, pendidikan dan lain-lain. Yang kedua dengan cara survei yang diperlukan untuk keperluan estimasi jumlah penduduk, angka kelahiran, angka kematian, mobilitas penduduk, serta keadaan sosial ekonomi penduduk. Dan dapat juga dengan cara registrasi yaitu dengan melakukan pendaftaran.7

Keluarga Berencana (KB)Keluarga berencana adalah suatu upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Tujuan utama program KB Nasional adalah untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. Terdapat juga tujuan kuantitatif dan kualitatif. Dimana tujuan kuantitatif yaitu menurunkan dan mengendalikan pertumbuhan penduduk dan tujuan kualitatif yaitu menciptakan atau mewujudkan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.9Adapun yang menjadi sasaran gerakan KB adalah (1) Pasangan usia subur (PUS) yaitu pasangan suami istri yang hidup bersama dimana istrinya berusia 15-45 tahun yang harus dimotivasi terus-menerus, (2) Non PUS yaitu anak sekolah, orang yang belum menikah, pasangan di atas 45 tahun, tokoh masyarakat, (3) Institusional yaitu berbagai organisasi, lembaga masyarakat, pemerintah dan swasta.9

KesimpulanUsia pernikahan yang terlalu muda, kemiskinan, kurangnya pendidikan, dan letak geografis seperti pada skenario letak geografisnya di pedesaan mempengaruhi tingginya angka kelahiran. Untuk mengurangi tingginya angka kelahiran tersebut dapat dilakukan melalui menjalankan program KB. Untuk melancarkan program KB tersebut dapat dilakukan dengan cara mempromosikan program KB, misalnya dengan cara melakukan penyuluhan.

Daftar Pustaka1. Dimyati V. BKKBN kesulitan tekan laju pertumbuhan penduduk. Edisi 25 September 2013. Diunduh dari http://www.jurnas.com/news/108433/BKKBN_Kesulitan_Tekan_Laju_Pertumbuhan_Penduduk/1/Sosial_Budaya/Humaniora, 15 November 2013.2. Student Journalism Gunadarma University. Paradigma Sehat. Warta Warga Universitas Gunadarma 20 November 2009.3. Maulana HDJ. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC; 2009. h.15-244. Pickett G, Hanlon JJ. Kesehatan masyarakat administrasi dan praktik. Ed ke-9. Jakarta: EGC; 2008. h.3705. Departemen Kesehatan RI. Pusat promosi kesehatan, panduan pelatihan komunikasi dan perubahan perilaku. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008. h.56. Purnama SJ. Media dan metode penyuluhan yang efektif bagi penyuluhan kesehatan. Edisi 16 Juli 2013. Diunduh dari http://badandiklat.jatengprov.go.id/index.php?p=wi&m=dt&id=64, 15 November 2013.7. Chandra B. Pengantar statistik kesehatan. Jakarta: EGC; 2007. h.1-48. Badan Pusat Statistik Indonesia. Dinamika penduduk dan perencanaan pembangunan daerah. Diunduh dari www.datastatistik-indonesia.com, 15 November 2013.9. Ginting MBR. Analisis faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrapsesi pada pus di desa Sukadame kecamatan Tigapanah kabupaten Karo. Universitas Sumatra Utara 2010; h.8